bab ii manajemen operatif...

33
11 BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKAN A. Pengertian Manajemen Pendidikan Secara bahasa, kata manajemen berasal dari kata kerja yang dapat diartikan: memenej (to manage), diberi arti sebagai berikut: “memimpin (berusaha dan sebagainya), mengendalikan (rumah tangga, lembaga, pemerintah….. mencapai maksud seseorang (orang dan sebagainya….. mengganti tujuan seseorang (seringkali dengan bahan yang tidak sesuai dan sebagainya); mempergunakan dengan tepat”. 1 Sedangkan pengertian secara istilah atau luas, manajemen dapat diartikan sebagai berikut: Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses sosial, yang direncanakan untuk menjamin kerjasama, partisipasi, intervensi dan keterlibatan orang lain dalam mencapai sasaran tertentu atau yang telah ditetapkan, dengan efektif. 2 Manajemen adalah fungsi dewan manajer (biasanya dinamakan manajemen), untuk menetapkan kebijakan (policy) mengenai apa macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya, memberikan servis dan memilih serta melatih pegawai, dan lain-lain faktor yang mempengaruhi kegiatan suatu usaha. 3 Manajemen terdapat pada semua tingkat, lapangan, dan jenis kegiatan kerjasama manusia. Bilamana konsep-konsep dasar manajemen diterapkan dalam pemerintahan, maka harus ada kebijaksanaan, pusat pengarahan, organisasi yang struktural, metode pelaksanaan pekerjaan, sarana integrasi, dan koordinasi yang lengkap serta kemampuan yang cukup untuk selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dinamis. Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, manajemen juga akan berlaku untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan formal (sekolah). Kegiatan 1 Iwa Sukiswa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsito, 1986), hlm. 13. 2 Ibid. 3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), cet. VII, hlm. 6.

Upload: trinhduong

Post on 02-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

11

BAB II

MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Secara bahasa, kata manajemen berasal dari kata kerja yang dapat

diartikan:

memenej (to manage), diberi arti sebagai berikut: “memimpin (berusaha dan sebagainya), mengendalikan (rumah tangga, lembaga, pemerintah….. mencapai maksud seseorang (orang dan sebagainya….. mengganti tujuan seseorang (seringkali dengan bahan yang tidak sesuai dan sebagainya); mempergunakan dengan tepat”.1 Sedangkan pengertian secara istilah atau luas, manajemen dapat

diartikan sebagai berikut:

Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses sosial, yang direncanakan untuk menjamin kerjasama, partisipasi, intervensi dan keterlibatan orang lain dalam mencapai sasaran tertentu atau yang telah ditetapkan, dengan efektif.2 Manajemen adalah fungsi dewan manajer (biasanya dinamakan manajemen), untuk menetapkan kebijakan (policy) mengenai apa macam produk yang akan dibuat, bagaimana pembiayaannya, memberikan servis dan memilih serta melatih pegawai, dan lain-lain faktor yang mempengaruhi kegiatan suatu usaha.3

Manajemen terdapat pada semua tingkat, lapangan, dan jenis kegiatan

kerjasama manusia. Bilamana konsep-konsep dasar manajemen diterapkan

dalam pemerintahan, maka harus ada kebijaksanaan, pusat pengarahan,

organisasi yang struktural, metode pelaksanaan pekerjaan, sarana integrasi,

dan koordinasi yang lengkap serta kemampuan yang cukup untuk selalu

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dinamis.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, manajemen juga akan berlaku

untuk diterapkan dalam lembaga pendidikan formal (sekolah). Kegiatan

1 Iwa Sukiswa, Dasar-Dasar Umum Manajemen Pendidikan, (Bandung: Tarsito, 1986),

hlm. 13. 2 Ibid. 3 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1995), cet. VII, hlm. 6.

Page 2: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

12

manajemen dilembaga pendidikan formal bisa meliputi manajemen tata usaha,

kepegawaian, sarana prasarana, keuangan, hubungan masyarakat, dan lain-

lain.

Dari beberapa uraian di atas, dapat diambil pengertian bahwa

manajemen pendidikan adalah suatu proses kerjasama antara satu dengan yang

lainnya dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan serta mengelolanya

dengan baik dan menempatkan orang sesuai dengan keahliannya.

Hal ini sesuai hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

Úä ÇÈìåÑíÑÉ ÑÖìÇááå Úäå ÞÇá: ÞÇá ÑÓæá Çááå

ÕáìÇááå Úáíå æÓáã

ÇÐÇ æÓÏÇáÃãÑ ÇáìÛíÑÇåáå ÝÇäÊÙÑÇáÓÇÚÉ (ÑæÇå ÇáÈÎÇÑì)4

Apabila suatu urusan diserahkan pada seseorang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR. Bukhori). Dalam operasionalnya di sekolah, manajemen pendidikan dapat dilihat

sebagai gugusan-gugusan tertentu. Gugusan-gugusan tersebut selanjutnya

boleh disebut sebagai bidang garapan manajemen pendidikan. Tentang bidang

garapan manajemen pendidikan / administrasi pendidikan, Hadari Nawawi

membagi dalam dua hal, yaitu:

1. Manajemen Administratif (Administrative Management) Bidang kegiatan ini disebut juga management of administrative function yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2. Manajemen Operatif (Operative Management) Bidang kegiatan ini disebut juga management of operative function yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing, setiap orang melaksanakannya dengan tepat dan benar.5

4 Imam Bukhori, Shohih Bukhori, juz I, (Beirut: Daar al Kutub, 1992), hlm. 26. 5 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1996),

cet. XIII, hlm. 13.

Page 3: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

13

Bidang manajemen administratif pendidikan ini mencakup kegiatan-

kegiatan perencanaan, organisasi, bimbingan/pengarahan, koordinasi,

pengawasan, dan komunikasi Sedangkan kegiatan manajemen operatif

pendidikan ini mencakup kegiatan-kegiatan tata usaha, perbekalan,

kepegawaian, keuangan, dan hubungan masyarakat.6

B. Ruang Lingkup Manajemen Operatif Pendidikan

Manajemen operatif pendidikan merupakan bagian dari administrasi

pendidikan. Administrasi pendidikan tidak saja menyangkut penataan

pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi), melainkan juga pendidikan

luar sekolah atau pendidikan non formal (latihan ketrampilan, kursus-kursus,

pembinaan wanita, dan lain-lain). Namun di sini akan dibahas tentang

manajemen operasional di lembaga pendidikan formal. Adapun kegiatan-

kegiatannya meliputi beberapa bidang garapan, antara lain: manajemen tata

usaha, manajemen perbekalan, manajemen kepegawaian, manajemen

keuangan, dan manajemen hubungan masyarakat (HUMAS).

Dalam hal ini, akan dibahas satu persatu mengenai beberapa bidang

garapan manajemen operatif pendidikan secara berurutan.

1. Manajemen Tata Usaha

a. Pengertian

Tata usaha atau sering disebut tata laksana dalam arti sempit

dapat diartikan sebagai proses menata pelaksanaan. Tata usaha dalam

arti luas memiliki arti segenap proses kegiatan pengelolaan surat

menyurat, mulai dari menerima (menghimpun), mencatat, mengolah,

menyimpan, merencanakan, menggandakan dan mengirim semua

keterangan yang diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk menopang

proses pengambilan keputusan.7

b. Bidang garapan tata usaha

Di lembaga pendidikan formal, perlu adanya kegiatan tata usaha

agar dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan berjalan dengan

6 Ibid., hlm. 14. 7 Suharsimi Arikunto, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), cet. II, hlm. 96.

Page 4: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

14

terarah, lancar dan tertib. Adapun bidang garapannya meliputi

beberapa hal di bawah ini.

1) Penerimaan murid baru

Kegiatan ini dilakukan pada setiap satu tahun sekali dalam rangka

untuk membuka pendaftaran atau menerima murid baru untuk

memasuki dunia pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Tentunya ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena ini

merupakan tahap penentuan untuk menarik murid baru sebanyak

mungkin dan sesuai pada aturan yang ada dalam lembaga

pendidikan tersebut.

Langkah-langkah dalam rangka penerimaan murid baru adalah

sebagai berikut:

a) Pembentukan panitia

Pembentukan panitia penerimaan murid baru seharusnya

dilakukan oleh kepala sekolah sebelum tahun ajaran berakhir,

agar memiliki waktu yang banyak untuk mempersiapkan

segalanya. Komposisi kepanitiaannya seharusnya meliputi dari

semua guru dan karyawan sekolah yang ada dan sifatnya tidak

tetap (hanya satu kali dalam masa penerimaan murid baru) dan

sifatnya bergiliran antara guru maupun karyawan yang satu

dengan guru yang lainnya.

b) Menentukan syarat pendaftaran

Pada dasarnya tidak ada penolakan dalam hal penerimaan

murid baru di sekolah negeri maupun swasta, kecuali jika

fasilitas sekolah-sekolah yang bersangkutan tidak memadahi

untuk menampung semuanya. Pada umumnya, sayarat-syarat

pendaftaran di sekolah menengah adalah sebagai berikut:

- Surat keterangan kelahiran/umur - Surat keterangan kesehatan - Surat kelakuan baik dari kepala sekolah asal - Salinan tanda lulus/STTB yang disahkan - Salinan rapor kelas tertinggi - Membayar biaya pendaftaran

Page 5: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

15

- Pas photo ukuran 3x4 atau 4x6 sebanyak yang diperlukan - Mengisi formulir pendaftaran8

c) Menyediakan formulir pendaftaran

Formulir ini berguna untuk mengetahui identitas calon dan

untuk kepentingan pengisian buku induk sekolah. Pada

umumnya isi formulir ini memuat tentang; nama calon murid

dan asal sekolah, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir,

bangsa, agama, anak ke berapa, alamat murid, nama orang

tua/wali, pendidikan wali, pekerjaan wali, alamat pekerjaan

wali, dan keterangan lain yang diperlukan.

d) Pengumuman pendaftaran

Tujuan pengumuman ini adalah agar kesempatan dan syarat

pendaftaran calon murid baru di sekolah tersebut bisa diketahui

oleh masyarakat dan orang tua murid yang berkepentingan.

Adapun media yang digunakan bisa berupa surat kabar,

spanduk, pamflet, radio, televisi maupun papan pengumuman

di sekolah tersebut.

e) Menyediakan buku pendaftaran

Hal ini digunakan untuk mencatat calon murid yang ingin

masuk mendaftar di sekolah. Dan biasanya pencatatan ini

digunakan untuk memberi nomor pendaftaran dan sekaligus

sebagai nomor seleksi ujian masuk.

f) Waktu pendaftaran

Lama dan pendeknya waktu pendaftaran tergantung pada

kebutuhan sekolah tersebut, apabila sudah terpenuhi tergetnya,

maka pendaftaran bisa ditutup dan begitu juga sebaliknya.

g) Penentuan calon yang diterima

Dalam penentuan calon ini, perlu diperhatikan persyaratan

pendaftaran dan daya tampung kelas dan juga perlu

8 B. Suryo Subroto, Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, (Bina Aksara,

1984), hlm. 59-60.

Page 6: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

16

memperhatikan hasil seleksi tes. Kalau menggunakan hasil tes

sebagai patokan, maka yang diterima adalah mulai dari ranking

teratas sampai ke bawah berurutan sesuai jumlah tampung

kelas yang ada.

2) Pencatatan murid

Setelah ditetapkannya murid baru, perlu adanya pencatatan atau

pendataan murid, baik itu murid baru maupun murid lama harus

dicatat kembali secara keselurhan dan menurut kelas atau tingkat

masing-masing. Demikian pula terhadap murid yang meninggalkan

studinya, baik karena telah tamat/lulus, serta yang mengulang

harus dicatat secara teliti dan sistematis.

Adapun data yang diperlukan dari murid atau orang tuanya

sekurang-kurangnya sebagai berikut; nama murid, tanggal dan

tempat lahir, jenis kelamin, ijasah terakhir/asal sekolah, nama wali,

alamat wali, pekerjaan dan agama orang tua/wali, Beberapa

keterangan tentang jumlah saudara keluarga lainnya di rumah,

kesehatan, minat, hobi, dan lain-lain.9

Disamping data di atas, sekolah yang bersangkutan perlu membuat

catatan terutama dalam buku nomor induk, yang berisi tentang;

nomor pendaftaran dan nomor pokok, tahun ajaran yang diikuti

menurut kelas, tanggal masuk dan tanggal meninggalkan sekolah,

sebab-sebab meninggalkan sekolah dan tanggal kenaikan atau

tinggal kelas, dan alamat orang tua/wali.10

3) Daftar hadir

Daftar hadir atau absensi sangat diperlukan oleh lembaga

pendidikan (sekolah) untuk pembinaan mutu pendidikan secara

profesional maupun dalam memelihara tata tertib sekolah.

Disamping itu, data tersebut sangat berguna untuk kegiatan

perencanaan, bimbingan dan arahan, koordinasi dan komunikasi,

9 Hadari Nawawi, op. cit., hlm. 56. 10 Ibid.

Page 7: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

17

serta evaluasi. Pada umumnya daftar hadir ini ada dua jenis, yaitu

untuk daftar hadir murid-murid dan daftar hadir guru dan karyawan

sekolah.

4) Dokumentasi kelas/sekolah

Penyimpanan bahan dokumentasi dan penyampaian laporan

tentang data yang ada di sekolah sangat penting, karena data yang

lengkap tentang perkembangan lembaga pendidikan dapat

digunakan untuk mengevaluasi realisasi program dalam rangka

meningkatkan pembinaan sekolah tersebut. Disamping itu juga

bermanfaat untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, baik yang

akan dilakukan oleh personal di sekolah maupun orang tua/wali

murid demi kemajuan anak-anaknya di sekolah.

Pada umumnya, dokumentasi sekolah terdiri dari kemajuan hasil

proses belajar mengajar yang dicapai oleh murid, pembagian tugas

tugas antar guru-guru, data kepegawaian guru dan karyawan lain,

serta nomor ijasah bagi murid yang telah lulus sekolah.

5) Tata tertib murid

Tata tertib merupakan bagian dari tata tertib sekolah. Menaatinya

merupakan hal penting, sebab ini merupakan bagian dari sistem

persekolahan dan bukan sekadar formalitas sekolah. Pada dasarnya

tata tertib murid di sekolah adalah sebagai berikut:

Tugas dan kewajiban dalam kegiatan intra sekolah: - Murid harus datang di sekolah sebelum pelajaran dimulai; - Murid harus sudah siap menerima pelajaran sesuai dengan

jadwal sebelum pelajaran dimulai; - Murid tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas pada saat

jam istirahat, kecuali jika keadaan tidak mengizinkan misalnya hujan;

- Murid boleh pulang, jika pelajaran telah selesai; - Murid wajib menjaga kebersihan dan keindahan sekolah; - Murid wajib berpakaian sesuai dengan yang ditetapkan oleh

sekolah; - Murid harus juga memperhatikan kegiatan ekstra kurikuler

seperti: kepramukaan, kesenian, palang merah remaja, dan sebagainya;

Page 8: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

18

Larangan-larangan yang harus diperhatikan: - Meninggalkan kelas/jam pelajaran tanpa ijin dari kepala

sekolah atau guru yang bersangkutan; - Merokok di sekolah; - Berpakaian tidak senonoh atau bersolek yang berlebihan; - Kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran;

Sangsi bagi murid dapat berupa: - Peringatan lisan secara langsung; - Peringatan tertulis dengan tembusan orang tua; - Dikeluarkan sementara; - Dikeluarkan dari sekolah;11

6) Pengaturan PBM

Tugas mengatur proses belajar mengajar kerapkali diserahkan juga

pada tata usaha. Petugas di lingkungan tata usaha berkewajiban

membantu pimpinan agar kebijaksanaannya terwujud secara

operatif. Adapun kerja dalam bidang pengaturan proses belajar

mengajar antara lain; mengatur jadwal pelajaran, mengatur

penggunaan kelas/lokal, mengatur penggunaan peralatan mengajar,

menyelenggarakan ulangan dan ujian sekolah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyususn

jadwal bagi guru bidang studi:

- Harus menjaga keseimbangan antara tuntutan dan keharusan lembaga sekolah dengan tuntutan dan kebutuhan guru secara pribadi Biasanya tiap guru meminta waktunya sendiri. Kalau tiap orang menentukan waktunya sendiri akan terjadi “tabrakan jadwal”

- Bidang studi yang memerlukan pembinaan kegiatan mental yang tinggi harus ditempatkan pada jam pagi (awal pelajaran)

- Pelajaran yang lebih banyak mementingkan ketrampilan ditempatkan pada jam akhir

- Cegah saling mengganggu antara pelajaran yang diberikan pada kelas yang satu dengan kelas yang lain

- Kalau pelajaran yang tradisional, yang selalu menggunakan metode ceramah agar jangan lebih dari dua jam pelajaran, karena daya serap anak terbatas. Anak-anak tidak mungkin duduk mendengarkan selama 140 menit terus menerus. Jadi harus ada selang waktu diantara dua jam pelajaran12

11 B. Suryo Subroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2004), cet. I, hlm. 82. 12 Soekarto Indrafachrudi, Administrasi Pendidikan, (Malang: IKIP Malang, 1989), cet.

II, hlm. 74.

Page 9: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

19

7) Pengurusan surat

Surat menyurat sebagai alat komunikasi tertulis antara instansi

yang satu dengan yang lainnya. Adapun kegiatan yang ada dalam

pengurusan surat menyurat, agar prosesnya dapat berjalan lancar,

harus meliputi adanya buku agenda, penggandaan, pengiriman,

pengarsipan dan buku ekspedisi.

2. Manajemen Perbekalan

a. Pengertian

Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan sebagai proses

kerjasama pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara

efektif dan efisien.13

Perbekalan atau sering disebut dengan sarana prasarana. Sarana

pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung

dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya dalam

proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta

alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan

adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses

pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah,

serta jalan menuju sekolah.14

b. Macam-macam fasilitas pendidikan

Perlengkapan atau fasilitas pendidikan dapat ditinjau dari tiga

hal, yaitu fungsinya, jenisnya, dan sifatnya.15

1) Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar, terbagi

menjadi dua, yaitu berfungsi langsung dan tidak langsung.

Berfungsi langsung atau disebut sarana pendidikan, kehadirannya

sangat menentukan terhadap proses belajar mengajar, seperti alat

pelajaran, alat peraga, alat praktek dan media pendidikan.

13 Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah (Teori dan Aplikasinya), (Jakarta:

PT. Bumi Aksara, 2003), cet. I, hlm. 2. 14 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003),

cet. V, hlm. 49. 15 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1996), cet. I, hlm. 115-116.

Page 10: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

20

Sedangkan berfungsi tidak langsung atau disebit prasarana

pendidikan, kehadirannya tidak sangat menentukan terhadap proses

belajar mengajar, seperti tanah, halaman, pagar, tanaman, air,

listrik, telpon, serta perabot atau mebiler.

2) Ditinjau dari jenisnya, dibedakan menjadi fasilitas fisik dan non

fisik.

Fasilitas fisik yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau

dibendakan yang memiliki peran untuk memudahkan dan

melancarkan suatu usaha, seperti kendaraan, mesin tulis, komputer,

perabot, alat peraga, model dan media. Sedangkan fasilitas non

fisik, yaitu suatu yang bukan benda mati atau kurang dapat disebut

benda atau dibendakan, yang memiliki peranan untuk memudahkan

dan melancarkan suatu usaha, seperti manusia, jasa dan uang.

3) Ditinjau dari sifat orangnya, dibedakan menjadi barang bergerak

dan tidak bergerak.

Barang bergerak dikelompokkan menjadi barang habis pakai dan

barang tak habis pakai. Pertama, Barang habis pakai adalah barang

yang susut volumenya pada waktu dipergunakan dan pada suatu

saat nanti barang tersebut bisa habis, seperti kapur tulis, spidol,

kertas, penghapus dan sapu. Kedua, Barang tak habis pakai adalah

barang yang dapat dipakai berulang kali serta tidak susut

volumenya semasa digunakan dalam jangka waktu relatif lama,

tetapi memerlukan perawatan, seperti mesin tulis, komputer,

kendaraan, serta perabot.

Sedangkan barang tidak bergerak ialah barang yang tidak

berpindah-pindah letaknya, seperti tanah, bangunan, sumur serta

menara.

c. Prinsip-prinsip manajemen perlengkapan sekolah

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh lembaga

pendidikan sekolah dalam pengelolaan perlengkapan sekolah, yaitu:

Page 11: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

21

1) Prinsip pencapaian tujuan

Manajemen perlengkapan sekolah dalam rangka untuk mencapai

tujuan pendidikan dapat dikatakan berhasil, apabila fasilitas

sekolah itu selalu siap pakai setiap saat.

2) Prinsip efisiensi

Pengadaan fasilitas sekolah dilakukan dengan perencanaan yang

hati-hati, sehingga memperoleh fasilitas yang baik dengan relatif

murah, pemakaiannya dilakukan dengan sebaik-baiknya, serta

dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaannya.

3) Prinsip administratif

Pengelolaan fasilitas pendidikan hendaknya memperhatikan

undang-undang, peraturan, instruksi dan pedoman yang telah

diberlakukan oleh pemerintah.

4) Prinsip kejelasan tanggungjawab

Pengelolaan fasilitas pendidikan perlu adanya pengorganisasian

(pembagian) kerja, serta semua tugas dan tanggungjawab semua

personel dideskripsikan dengan jelas.

5) Prinsip kekohefisien

Pengelolaan fasilitas harus direalisasikan dengan proses kerja

sekolah yang kompak, serta adanya kerjasama antara personil yang

satu dengan personil yang lainnya.16

d. Proses manajemen perlengkapan sekolah

Dalam proses manajemen perlengkapan sekolah, pada dasarnya

meliputi lima hal, yaitu pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan

pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan.

1) Pengadaan

Hal ini harus direncanakan dengan hati-hati, agar pengadaannya

sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk mengadakan

perencanaan kebutuhan alat pelajaran, dapat melalui tahap-tahap

sebagai berikut:

16 Ibrahim Bafadal, op. cit., hlm. 5-6.

Page 12: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

22

- Mengadakan analisis terhadap materi pelajaran mana yang membutuhkan alat atau media dalam penyampaiannya. Dari analisis materi ini dapat didaftar alat-alat atau media apa yang dibutuhkan. Ini dilakukan oleh guru-guru bidang studi

- Apabila kebutuhan yang diajukan oleh guru-guru ternyata melampaui kemampuan daya beli atau daya pembuatan, maka harus diadakan seleksi menurut skala prioritas terhadap alat-alat yang mendesak pengadaannya. Kebutuhan yang lain dapat dipenuhi pada kesempatan yang lain

- Mengadakan invenrasisasi terhadap alat atau media yang telah ada. Alat yang sudah ada, perlu dilihat kembali, lalu mengadakan re-inventarisasi. Alat yang perlu diperbaiki atau diubah disendirikan untuk diserahkan kepada orang yang dapat memperbaiki

- Mengadakan seleksi terhadap alat pelajaran atau media yang masih dapat dimanfaatkan, baik dengan reparasi atau modifikasi maupun tidak

- Mencari dana (bila belum ada). Kegiatan dalam tahap ini adalah mengadakan perencanaan tentang bagaimana cara memperoleh dana, baik dari dana rutin maupun non rutin

- Menunjuk seseorang (bagian perbekalan) untuk melaksanakan pengadaan alat. Penunjukan ini sebaiknya mengingat beberapa hal, yaitu: keahlian, kelincahan berkomunikasi, kejujuran dan sebagainya, dan tidak hanya seorang.17

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk pengadaan barang

atau peralatan pendidikan, antara lain dengan cara pembelian,

hadiah/sumbangan dan tukar menukar.

- Pembelian

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan sekolah, pengelola dapat

memenuhinya dengan jalan membeli peralatan di pabrik, toko

maupun dengan cara memesan.

- Hadiah atau sumbangan

Pengelola dapat memenuhi kebutuhan sekolah dengan cara

mencari sumbangan dari perorangan maupun organisasi,

badan-badan atau lembaga-lembaga tertentu.

17 Suharsimi arikunto, op. cit., hlm. 84.

Page 13: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

23

- Tukar menukar

Pengelola perlengkapan dapat mengadakan kerjasama dengan

pihak pengelola perlengkapan sekolah lainnya, dalam rangka

untuk saling tukar menukar barang yang sekiranya barang

tersebut telah melebihi kebutuhan.

2) Pendistribusian

Dalam proses pendistribusian atau penyaluran perlengkapan

sekolah, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu ketepatan

barang yang disampaikan, ketepatan sasaran penyampaiannya, dan

ketepatan kondisi barang yang disalurkan. Untuk memudahkan

dalam rangka pendistribusian perlengkapan sekolah, ada tiga

langkah yang perlu diperhatikan, yaitu penyusunan alokasi barang,

pengiriman barang, dan penyerahan barang.

Dalam penyusunan alokasi barang, ada empat hal yang harus

diperhatikan dan ditetapkan, antara lain: pertama, penerimaan

barang, yaitu orang yang menerima dan sekaligus bertanggung

jawab pada barang tersebut. Kedua, waktu penyaluran barang,

yaitu harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah untuk proses

belajar mengajar. Ketiga, jenis barang atau perlengkapan yang

akan disalurkan kepada pemakai. Keempat, jumlah barang yang

akan didistribusikan.18

Sedangkan dalam pengiriman barang, perlu diperhatikan beberapa

hal, antara lain: pertama, cara pengiriman barang, baik lewat pos,

kereta api dan sebagainya. Kedua, pengemasan barang, baik berupa

bungkus kardus, peti dan sebagainya. Ketiga, pemuatan, baik

mengambil/menurunkan, membawa ke kendaraan, menyusun dan

sebagainya. Keempat, pengangkutan, memakai asas cepat, tepat,

aman dan ekonomis. Kelima, pembongkaran, baik waktu dan

tempat pembongkaran, penyerahan biaya.19

18 Ibrahim Bafadal, op. cit., hlm. 39. 19 Ary Gunawan, op. cit., hlm. 145.

Page 14: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

24

Kemudian dalam penyerahan barang hendaklah memperhatikan

terhadap pengisian daftar penyerahan barang, surat pengantar,

tanda terima penyerahan barang, dan biaya pengiriman barang.

3) Penggunaan dan pemeliharaan

Dalam pemakaian perlengkapan sekolah, harus memperhatikan

prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Prinsip efektifitas berarti

semua pemakaian harus ditujukan semata-mata untuk

memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan prinsip

efisiensi berarti pemakaian semua perlengkapan secara hemat dan

dengan hati-hati.

Untuk memenuhi prinsip tersebut di atas, pengelola perlengkapan

sekolah paling tidak melakukan tiga hal di bawah ini, yaitu:

a) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan

Dalam hal ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh

pengelola perlengkapan sekolah dalam memahami petunjuk

penggunaan atau pemakaian barang:

- Dalam setiap membeli perlengkapan pendidikan, khususnya perlengkapan pendidikan yang canggih, mengingatkan panitia pengadaannya agar tidak lupa untuk meminta petunjuk teknis pemakaian kepada toko atau penjualnya

- Mengkaji atau memahami semua isi petunjuk teknis penggunaan itu dan mendeskripsikan kembali dalam bentuk yang sekiranya lebih mudah dipahami semua pihak yang diperkirakan akan menggunakan perlengkapan pendidikan tersebut

- Menyampaikan isi petunjuk teknis yang telah dideskripsikan itu kepada semua pihak atau personil sekolah yang diperkirakan suatu saat nanti akan memanfaatkan perlengkapan pendidikan itu

- Melatih semua personil tersebut mengoperasikan dan merawat perlengkapan pendidikan itu sesuai dengan petunjuk teknis yang telah disediakan

- Memotivasi semua personil yang telah dilatihnya itu agar selalu menggunakan perlengkapan pendidikan berdasarkan petunjuk teknis yang telah disediakan

Page 15: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

25

- Melakukan pengawasan dan pembinaan secara terus menerus terhadap kegiatan penggunaan perlengkapan pendidikan oleh personil sekolah20

b) Menata perlengkapan sekolah

Tugas dari pengelola perlengkapan sekolah setelah

mendapatkan barang adalah menata perlengkapan sekolah

dengan rapi dan tertib, serta penempatannya tidak mengganggu

pada personil sekolah yang lain. Salah satunya adalah menata

kantor sekolah. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan

dalam menata ruangan, antara lain:

- Suatu tata ruang yang baik adalah tata ruang yang memungkinkan semua personil tata usaha dapat menempuh jarak yang sependek-pendeknya dalam setiap menyelesaikan pekerjaan ketatausahaannya

- Bagian-bagian kantor sekolah yang memiliki tugas atau fungsi yang sama dan saling berkaitan hendaknya ditempatkan secara berdekatan

- Tata ruang yang ideal pada dasarnya adalah tata ruang yang menempatkan para personil dan alat-alatnya berdasarkan alur proses kerjaannya

- Kantor yang baik, yaitu kantor yang punya ventilasi. Oleh karena itu, meja dan perabot lainnya harus diatur sedemikian rupa, sehingga tiap bagian kantor sekolah mendapatkan cahaya dan pertukaran udara yang cukup

- Tata ruang yang baik adalah tata ruang yang memanfaatkan ruangan semaksimal mungkin. Karena itu, suatu tata ruang yang baik adalah tata ruang yang menggunakan seluruh ruang yang ada, baik ruang lantai maupun dindingnya

- Tata ruang yang baik adalah tata ruang yang dapat dengan mudah disusun kembali bila diperlukan

- Tata ruang yang baik adalah tata ruang yang memisahkan pekerjaan yang berbunyi keras dan mengganggu pekerjaan lainnya21

c) Memelihara perlengkapan

Dalam pemeliharaan perlengkapan sekolah, ada empat macam

apabila ditinjau dari sifatnya, yaitu: pemeliharaan yang bersifat

pengecekan, bersifat pencegahan, bersifat perbaikan ringan dan

20 Ibrahim Bafadal, op. cit., hlm. 43. 21 Ibid, hlm. 44.

Page 16: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

26

bersifat perbaikan berat. Sedangkan apabila ditinjau dari waktu

perbaikannya, ada dua macam, yaitu pemeliharaan sehari-hari

(menyapu, mengepel lantai dan sebagainya), dan pemeliharaan

berkala (pengontrolan genting, pengapuran tembok dan

sebagainya).

4) Inventarisasi

Adapun kegiatan inventarisasi perlengkapan sekolah meliputi dua

hal, yaitu pencatatan perlengkapan dan pembuatan kode barang.

a) Pencatatan perlengkapan

Tugas dari pengelola adalah mencatat semua perlengkapan

yang ada atau yang dimiliki oleh sekolah dalam buku inventaris

sekolah, baik itu barang yang bersifat inventaris maupun non

inventaris. Barang inventaris, seperti meja, bangku, papan tulis

dan sebagainya. Sedangkan barang non inventaris, seperti

barang-barang yang habis dipakai: kapur tulis, karbon, kertas

dan sebagainya.

b) Pembuatan kode barang

Kode barang adalah sebuah tanda yang menunjukkan

pemilikan barang. Dan tujuannya adalah untuk memudahkan

semua pihak dalam mengenal kembali semua perlengkapan

pendidikan disekolah, baik dilihat dari segi kepemilikan,

penanggungjawab, maupun jenis dan golongannya.

5) Penghapusan

Penghapusan perlengkapan adalah kegiatan meniadakan barang-

barang milik lembaga dari daftar inventaris berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Adapun tujuan

dari penghapusan barang yaitu; mencegah atau membatasi

kerugian terhadap barang yang memerlukan dana besar dalam

pemeliharaan, mencegah terjadinya pemborosan biaya pengamanan

perlengkapan yang tidak berguna lagi, membebaskan lembaga dari

Page 17: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

27

tanggungjawab pemeliharaan dan pengamanan, meringankan

beban inventarisasi.

Barang yang dapat dihapuskan dari daftar inventaris harus

memenuhi syarat-syarat di bawah ini:

- Dalam keadaan rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi

- Perbaikan akan menelan biaya besar

- Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan

biaya pemeliharaan

- Tidak sesuai dengan kebutuhan sekarang

- Barang kelebihan, jika disimpan dalam jangka yang lama akan

rusak

- Ada penurunan efektifitas kerja

- Dicuri, terbakar atau musnah akibat bencana alam22

Adapun tahap-tahap dalam penghapusan perlengkapan sekolah

adalah dengan cara pemilihan barang yang akan dihapuskan,

memperhitungkan faktor-faktor penghapusan dengan cara

(pelelangan, menghibahkan, membakar dan sebagainya). Dan

disaksikan oleh atasan, dan membuat berita acara tentang

pelaksanaan penghapusan.

3. Manajemen Kepegawaian

a. Pengertian

Manajemen kepegawaian atau sering disebut dengan istilah

manajemen personalia. Manajemen kepegawaian dapat diartikan

sebagai proses penggunaan tenaga manusia sebagai tenaga kerja dalam

suatu usaha kerjasama.23

Manajemen personil merupakan seluruh proses kegiatan yang

direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh

serta pembinaan secara kontinu para pegawai di sekolah, sehingga

mereka dapat membantu atau menunjang kegiatan-kegiatan dalam

22 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 89. 23 Hadari Nawawi, op. cit., hlm. 65.

Page 18: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

28

proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya

tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Dalam lembaga pendidikan sekolah, tenaga kerja atau pegawai

dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

- Tenaga teknis atau tenaga profesional atau tenaga guru, yakni

personil pelaksana proses belajar mengajar dan kegiatan

kependidikan lainnya

- Tenaga administrasi atau tenaga non edukatif, yakni personal yang

tidak langsung bertugas mewujudkan proses belajar mengajar,

antara lain meliputi pegawai tata usaha, pegawai laboratorium,

keuangan, sopir, pesuruh, ajaga malam, pegawa perpustakaan dan

lain-lain.

b. Ruang lingkup manajemen kepegawaian

1) Perencanaan pegawai

Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk menentukan

kebutuhan pegawai, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Agar

dalam perencanaan pegawai dapat berjalan lancar dan sesuai

dengan apa yang diharapkan, diperlukan adanya analisis pekerjaan

dan analisis jabatan untuk memperoleh gambaran tentang tugas-

tugas dan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Karena hal ini sangat

membantu dalam menentukan jumlah pegawai yang diperlukan,

dan juga untuk menghasilkan spesifikasi pekerjaan.

Kebutuhan tenaga kerja ini meliputi tenaga edukatif dan tenaga

admninistratif. Untuk menghadapi dalam tahun ajaran baru atau

semester akan datang, kepala sekolah harus sudah:

- Menginventarisasi tugas-tugas edukatif apa saja yang akan dilaksanakan

- Menginventarisasi tugas-tugas administratif apa saja yang harus dikerjakan

- Meningventarisasi tenaga-tenaga edukatif yang ada - Menginventarisasi tenaga-tenaga administrasi yang ada24

24 Soekarto Indrafachrudi, op. cit., hlm. 178.

Page 19: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

29

Dengan mengetahui tugas-tugas edukatif maupun administrasi

yang harus dikerjakan dan jumlah yang telah ada, maka dapat

diketahui kekurangan-kekurangan tenaga dibidang edukatif, seperti

bidang studi apa yang masih memerlukan tenaga dan kekurangan-

kekurangan tenaga dibidang administrasi, seperti dibutuhkan

berapa lagi karyawan untuk pengetikan dan kebersihan.

2) Pengadaan atau seleksi pegawai

Pengadaan pegawai merupakan kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan pegawai pada suatu lembaga, baik jumlah maupun

kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan

kebutuhan, maka diperlukan adanya recruitment, yaitu usaha untuk

mencari dan mendapatkan calon-salon pegawai yang memenuhi

syarat sebanyak mungkin, kemudian dipilih calon terbaik dan

tercakap.

Beberapa hal penting dalam menetapkan suatu proses saringan atau

seleksi pegawai, antara lain:

a) Merumuskan dengan teliti peranan-peranan

Tugas kewajiban bakal pengisi kedudukan-kedudukan itu harus

ditetapkan dengan jelas dan disusun dalam bentuk spesifikasi

pekerjaan bersama staf pengajar sekolah maupun masyarakat.

b) Menetapkan standar seleksi

Pada umumnya standar yang dipakai dalam seleksi pegawai,

diantaranya; umur, kesehatan fisik, kesehatan mental,

pendidikan, pengalaman kerja, pengetahuan umum,

ketrampilan komunikasi, motivasi, minat, sikap dan nilai-nilai,

kepantasan bekerja dengan murid, anggota staf sekolah dan

masyarakat, serta faktor-faktor lain yang mungkin ditetapkan

secara khusus oleh pihak sekolah.

c) Mengidentifikasi calon-calon yang memberi harapan baik

Dalam mengidentifikasi ini, dapat melalui pemeriksaan daftar

pelamar yang lebih dulu daftar di kantor pendidikan wilayah

Page 20: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

30

atau daerah dan kantor-kantor penempatan tenaga kerja,

wawancara dengan para pelamar dan mengadakan kunjungan

ke kampus-kampus atau lembaga lain yang mendidik bakal

guru untuk mengadakan wawancara dengan para bakal calon.

d) Mengumpulkan informasi yang diperlukan

Setiap pelamar untuk suatu kedudukan harus menyampaikan

salinan ijasah, program pendidikan yang telah ditempuhnya,

surat-surat rekomendasi, riwayat hidup dan bukti-bukti lain

yang diperlukan.

e) Menilai bakal calon

Selama proses penilaian ini, hendaknya diusahakan dengan

sungguh-sungguh untuk memperoleh penilaian yang teliti

tentang kesanggupan pelamar untuk memenuhi pengharapan-

pengharapan yang dikaitkan kepada jabatan yang akan diisi itu,

dan untuk menjaga bahwa pengharapan itu tidak bertentangan

dengan motivasi pelamar. Setelah pelamar itu lolos, melalui

prosedur yang telah ditetapkan harus diserahkan kepada kantor

departemen pendidikan untuk memperoleh persetujuan untuk

diangkat oleh yang berwajib.25

3) Penggunaan pegawai

Dalam menyerahkan tugas kepada pegawai, kepala sekolah harus

mempertimbangkan dengan seksama tentang latar belakang

mengajar, kualifikasi profesional dan minat dari pegawai. Dan ada

beberapa prinsip yang bisa membantu kepala sekolah dalam

menugaskan stafnya; Pertama, mengajar dalam tim harus

dikoordinasikan. Kedua, guru-guru yang telah cukup lama bekerja

di sekolah hendaknya diserahi mata pelajaran yang telah mereka

biasa berikan sebelumnya, kecuali ada bukti bahwa mereka bisa

lebih efektif dan efisien untuk tugas lain. Ketiga, guru-guru

25 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional),

(Bandung: Angkasa, 1986), hlm. 111.

Page 21: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

31

hendaknya diserahi tugas di bidang spesialisasi da pendidikan

persiapan pegawai. Keempat, minat dan keinginan guru hendaknya

dipertimbangkan, tetapi tidak atas peniadaan persiapan bidang

mayornya. Kelima, guru-guru baru hendaknya secepatnya diberi

tugas. Keenam, beban mengajar hendaknya disebarkan dengan

merata.26

4) Pembinaan dan pengembangan pegawai

Pegawai sebagai manusia biasa, tentunya membutuhkan

peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk dalam tugasnya.

Sehubungan dengan itu, fungsi pembinaan dan pengembangan

pegawai merupakan fungsi pengelolaan personil yang mutlak

perlu, untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kinerja

pegawai. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja itu adalah

lewat penataran, latihan maupun workshop. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam penataran pegawai adalah sebagai berikut;

pertama, program penataran hendaknya ditujukan kepada

peningkatan perbuatan profesional. Kedua, program penataran

hendaknya ditandai dengan suasana pemeriksaan profesional.

Ketiga, program penataran hendaknya membawa kepada

keterlibatan aktif dengan masalah-masalah penting dalam suasana

bebas dan ketentraman psikologis. Keempat, program penataran

hendaknya menyediakan kesempatan bagi kegiatan individual dan

kelompok. Kelima, program penataran hendaknya meliputi

kegiatan-kegiatan yang bersifat percobaan yang kreatif maupun

studi mata pelajaran atau latihan mempersiapkan satuan pelajaran

serta alat bantu pengajaran yang rutin. Keenam, program penataran

hendaknya tidak diselenggarakan melalui surat perintah

administraasi dan implikasi yang diikat pada suatu rencana atau

26 Ibid, hlm. 114.

Page 22: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

32

sistem penyesuaian gaji hendaknya dihindarkan. Ketujuh, program

penataran hendaknya meliputi prosedur bagi evaluasi.27

5) Pemberhentian pegawai

Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang

menyebabkan terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak

dan kewajiban sebagai lembaga tempat bekerja dan sebagai

pegawai. Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan di sekolah,

khususnya pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian

pegawai ini dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu pemberhentian

atas permohonan sendiri, pemberhentian oleh dinas atau

pemerintah, dan pemberhentian oleh sebab-sebab lain.28

Pemberhentian atas permohonan sendiri, misalnya karena pindah

lapangan pekerjaan yang bertujuan memperbaiki nasib.

Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah bisa dilakukan dengan

beberapa alasan, diantaranya; pegawai yang bersangkutan tidak

cakap, perampingan organisasi, peremajaan pegawai (biasanya

pegawai yang telah berusia lima puluh tahun), tidak sehat jasmani

dan rohani, melakukan pelanggaran tindak pidana, dan telah

melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil. Sedangkan

pemberhentian dengan alasan dan sebab-sebab lain penyebabnya

pegawai yang bersangkutan meninggal dunia, hilang, habis masa

kontraknya, telah mencapai batas usia pension.

c. Pengangkatan Kepala Madrasah

Kepala madrasah merupakan jabatan tambahan bagi guru-guru

madrasah yang memiliki kualifikasi tertentu dan terpilih oleh

mekanisme pemilihan yang ditentukan. Seseorang dapat dipilih

menjadi kepala madrasah apabila memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1) Kualifikasi pribadi

- Berstatus pegawai negeri sipil

27 Ibid, hlm. 117. 28 E. Mulyasa, op. cit., hlm. 44.

Page 23: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

33

- Bertugas sebagai guru di madrasah - Beragama islam - Berakhlak mulia - Mampu menjadi uswah hasanah - Usia tidak lebih dari 55 tahun pada saat pengangkatan - Sehat jasmani dan rokhani - Diutamakan tidak memiliki cacat fisik - Memiliki wawasan manajemen kemadrasahan29

2) Kualifikasi akademik

Seseorang bisa diangkat menjadi kepala madrasah ketika sudah

memiliki pengalaman menjadi guru madrasah sekurang-kurangnya

5 tahun dan memiliki ijasah S.1 untuk kepala madrasah aliyah.30

Masa jabatan kepala madrasah adalah empat tahun terhitung sejak

dilantik. Dan masa jabatannya dapat diperpanjang tiga kali periode

ketika yang bersangkutan memiliki prestasi yang baik dan atas

persetujuan majelis madrasah yang bersangkutan.

Prosedur dalam pengangkatan kepala madrasah meliputi tiga

proses, diantaranya;

1) Proses pencalonan

Untuk dapat dicalonkan sebagai kepala madrasah yang paling

utama adalahberasal dari guru madrasah yang bersangkutan.

Apabila tidak ada guru yang memenuhi kualifikasi di atas, maka

dapat diambil dari guru-guru madrasah yang ada di wilayah yang

bersangkutan.

2) Proses pemilihan

Dalam hal ini, proses pemilihan dilakukan oleh majelis madrasah

dan prosedurnya ditetapkan oleh majelis madrasah pula.

3) Proses pengangkatan

Proses pengangkatan kepala madrasah aliyah meliputi; Pertama,

usul pengangkatannya disampaikan oleh Departemen Agama

(Depag) setempat kepada Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil)

29 Departemen Agama RI., Peraturan Pembinaan Madrasah Dalam Rangka Otonomi Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001), hlm. 16.

30 Ibid.

Page 24: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

34

Departemen Agama Propinsi berdasarkan hasil pemilihan majelis

madrasah yang bersangkutan. Kedua, penetapan pengangkatannya

dilakukan oleh Kakanwil Depag Propinsi. Ketiga, ketika Kakanwil

Depag Propinsi tidak menerima calon yang diajukan dengan

berbagai pertimbangan, maka harus dilakukan pemilihan ulang.31

Jabatan kepala madrasah dapat berakhir, apabila;

1) Kepala madrasah yang bersangkutan telah menyelesaikan periode

masa jabatannya dan tidak dapat diperpanjang lagi

2) Kepala madrasah yang bersangkutan meninggal dunia

3) Kepala madrasah memasuki masa pension

4) Kepala madrasah diberhentikan dari pegawai negeri sipil

5) Kepala madrasah yang bersangkutan mengundurkan diri dari

jabatan kepala madrasah32

4. Manajemen keuangan

a. Pengertian

Manajemen keuangan dalam arti sempit adalah segala pencatatan

masuk dan keluarnya keuangan dalam membiayai kegiatan organisasi

kerja berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan. Sedangkan

dalam arti luas adalah penentuan kebijaksanaan dalam pengadaan dan

penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja

berupa kegiatan perencanaan, pengaturan, pertanggungjawaban dan

pengawasan keuangan.33

b. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pendidikan

Pada dasarnya prinsip-prinsip dalam penggunaan anggaran dan

keuangan sekolah adalah sebagai berikut:

1) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan;

2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana dan program kegiatan;

31 Ibid., hlm. 19. 32 Ibid., hlm. 20. 33 Hadari Nawawi, op. cit., hlm. 68.

Page 25: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

35

3) Keharusan penggunaan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri. Sejauh hal ini dimungkinkan;34

c. Sumber keuangan sekolah

Secara garis besar, sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu

sekolah dapat dikelompokkan atas tiga sumber, yaitu bantuan dari

pemerintah, bantuan dari orang tua atau peserta didik, dan bantuan dari

masyarakat, baik yang bersifat mengikat maupun tidak mengikat.35

1) Bantuan dari pemerintah

Semua anggaran yang diberikan oleh pemerintah kepada instansi

pendidikan adalah berdasarkan usulan-usulan dari pelaksanaan

pendidikan. Dan sumbangan pembinaan pendidikan adalah

termasuk bagian pemasukan sekolah. Adapun bantuan dari

pemerintah terbagi atas: Pertama, pemerintah pusat yang memikul

beban sebagian besar pengeluaran untuk melaksanakan proses

pendidikan. Kedua, pemerintah daerah propinsi yang asalnya juga

dari pemerintah pusat sebagai subsidi dan dari pajak pendapatan

daerahnya. Ketiga, pemerintah daerah tingkat II (kabupaten/kota)

yang berasal dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah tingkat I

sebagai uang subsidi serta dana lain yang merupakan kekayaan

daerah.

2) Bantuan dari orang tua atau peserta didik

Sumbangan dari orang tua atau wali murid dipungut setiap bulan

atau setengah tahun sekali. Bantuan ini berbentuk bantuan yang

bersifat wajib, kecuali bagi mereka atas pertimbangan khusus

dibebaskan dari sumbangan ini.

Bantuan atau dana ini berasal dari orang tua murid berbeda-beda

tiap sekolah dalam daerah tertentu. Karena pada dasarnya, hal ini

tergantung pada:

- Anggapan orang tua/wali murid penting atau tidaknya pendidikan

34 Soekarto Indrafachrudi, op. cit., hlm. 165. 35 E. Mulyasa, op. cit., hlm. 48.

Page 26: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

36

- Tingkat status ekonomi keluarga - Tergantung pula pada kegiatan dan pertumbuhan ekonomi

daerah.36 3) Bantuan dari masyarakat

Dalam rangka untuk memajukan dunia pendidikan, perlu adanya

kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk berpartisipasi

dan memikirkan persoalan dalam pendidikan terutama dalam hal

keuangan dan pembiayaan. Bantuan-bantuan dari masyarakat

biasanya dari badan usaha koperasi atau badan usaha lain yang

operasinya disamping tujuan utama badan tersebut juga membantu

dalam pendidikan. Bantuan ini bisa berupa penyediaan tanah untuk

pendirian gedung sekolah, perlengkapan inventaris sekolah dan

lain-lain.

d. Aspek-aspek pokok manajemen keuangan

Aspek pokok dalam manajemen dan pembiayaan di sekolah pada

umumnya meliputi beberapa hal di bawah ini.

1) Penyusunan anggaran (budgeting)

Pada dasarnya anggaran belanja adalah suatu pengaturan sumber-

sumber keuangan yang terurai yang perlu untuk melaksanakan

berbagai program sekolah selama satu tahun ke depan. Tahap-

tahap yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran, adalah

sebagai berikut:

- Mengidentifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam periode anggaran

- Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, mesin dan material

- Sumber-sumber dinyatakan dalam bentuk uang, sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial

- Memformulasikan anggaran menurut format yang telah disepakati

- Usaha memperoleh persetujuan dari yang berwenang (pengambilan keputusan), dalam tahap ini dilakukan kompromi

36 Hendyat Soetopo dan Wasty Sumanto, Pengantar Operasional Pendidikan, (Surabaya:

Usaha Nasional, tth), hlm. 224.

Page 27: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

37

melalui rapat-rapat untuk mempertimbangkan secara obyektif dan subyektif 37

2) Pembukuan (accounting)

Tugas yang kedua dari manajemen keuangan adalah pembukuan

atau sering disebut dengan istilah pengurusan keuangan. Dalam hal

ini, ada dua pengurusan yang perlu diperhatikan, yaitu pertama

pengurusan yang menyangkut kewenangan untuk menentukan

kebijakan menerima atau mengeluarkan uang. Kedua pengurusan

yang menyangkut urusan tindak lanjut dari urusan pertama, yaitu

menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang.

3) Pemeriksaan (auditing)

Auditing merupakan kegiatan yang menyangkut pertanggung

jawaban penerimaan, penyimpanan dan pembayaran atau

penyerahan uang yang dilakukan oleh bendaharawan kepada

pihak-pihak yang berwenang. Hal ini sangat penting dan

bermanfaat sekurang-kurangnya bagi empat pihak, antara lain:

a) Bagi bendaharawan yang bersangkutan

- Bekerja dengan arah yang pasti

- Bekerja dalam target waktu yang sudah ditentukan

- Tingkat ketrampilannya dapat diukur dan dihargai

- Mengetahui dengan jelas batas wewenang dan

kewajibannya

- Ada kontrol bagi dirinya terhadap godaan penyalahgunaan

uang.

b) Bagi lembaga yang bersangkutan

- Dimungkinkan adanya sistem kepemimpinan terbuka

- Memperjelas batas wewenang dan tangungjawab antar

petugas

- Tidak menimbulkan rasa curiga mencurigai

37 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), cet. V, hlm. 68.

Page 28: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

38

- Ada arah yang jelas dalam menggunakan uang yang

diterima.

c) Bagi atasanya

- Dapat diketahui sebagian atau keseluruhan anggaran yang

telah dilaksanakan

- Dapat diketahui tingkat keterlaksanaannya serta

hambatannya demi penyusunan program tahun depan

- Dapat diketahui keberhasilan pengumpulan, penyimpanan

dan kelancaran pengeluaran

- Dapat diketahui tingkat kecermatan dalam

mempertanggungjawabkan

- Untuk arsip dari tahun ketahun

d) Bagi badan pemeriksa keuangan

- Ada patokan yang jelas dalam melakukan pengawasan

terhadap uang milik Negara

- Ada dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila

terjadi penyelewengan38

5. Manajemen Hubungan Masyarakat

a. Pengertian

Hubungan masyarakat (HUMAS) adalah rangkaian kegiatan

organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis

dengan masyarakat atau pihak–pihak tertentu di luar organisasi

tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.39

Pada hakekatnya, hubungan sekolah dengan masyarakat

merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan

mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam

hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari

sistem sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. sekolah dan

38 Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 91-92. 39 Hadari Nawawi, op. cit., hlm. 73.

Page 29: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

39

masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dan mencapai tujuan

sekolah secara efektif dan efisien. Dan sebaliknya, sekolah harus

menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat,

khususnya kebutuhan pendidikan.

b. Prinsip-prinsip hubungan sekolah dengan masyarakat

Ada beberapa prinsip sebagai pedoman untuk mencapai tujuan

kerjasama sekolah dengan masyarakat menurut Elsbree, antara lain:

1) Ketahuilah apa yang anda yakini.

Semua komponen sekolah harus memahami dan mengetahui apa

yang seharusnya mereka kerjakan, agar tidak adanya

kesimpangsiuran.

2) Laksanakanlah program pendidikan dengan baik dan bersahabat

dengan masyarakat.

Diharapkan sekolah membuat program pengajaran yang sebaik

mungkin, dan melayani semua tamu yang datang dengan ramah

dan baik pula.

3) Ketahuilah masyarakat anda.

Hendaknya sekolah mengetahui apa sebenarnya kebutuhan dan

problem yang dihadapi oleh masyarakat sekitar sekolah.

4) Adakan survey mengenai masyarakat di daerah tertentu.

Sekolah hendaknya mengadakan penelitian terhadap masyarakat

untuk mencari informasi dan membangkitkan minat masyarakat

untuk mensekolahkan anaknya.

5) Bahan-bahan dokumen.

Sekolah bisa menyelidiki tentang keadaan masyarakat sekitar

melalui kantor sensus, atau lembaga-lembaga lain yang

bersangkutan.

6) Keanggotaan dalam organisasi masyarakat.

Pihak sekolah diharapkan ikut andil dalam organisasi

kemasyarakatan, agar adanya timbal balik antara sekolah dengan

masyarakat.

Page 30: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

40

7) Adakan kunjungan ke rumah.

Hal ini dilakukan untuk mencari dan memberikan motivasi

terhadap siswa dan keluarga siswa untuk lebih giat dalam belajar

dan membantu sekolah.

8) Layani masyarakat di daerah anda.

Disamping sekolah untuk belajar anak-anak sekitar, alangkah

baiknya sekolah juga melayani kebutuhan masyarakat di dalam

sekolah misalnya dengan adanya perpustakaan untuk umum.

9) Doronglah masyarakat untuk melayani sekolah.

Sekolah memohon bantuan kepada masyarakat untuk ikut andil

bagian dalam rangka untuk memajukan sekolah.40

c. Tugas pokok hubungan masyarakat

Adapun tugas-tugas pokok atau beban kerja bidang manajemen

hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Memberikan informasi dan menyampaikan ide kepada masyarakat

yang membutuhkannya

2) Membantu pemimpin (kepala sekolah) untuk memberikan

informasi kepada pihak lain

3) Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang

permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang

menarik perhatian masyarakat

4) Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan

kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelayanan

kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik

dengan pihak luar.

d. Tehnik hubungan antara sekolah dengan masyarakat

Memberikan informasi tentang sekolah kepada masyarakat

haruslah dilakukan dengan cara yang tepat dan benar serta adanya

bantuan atau dukungan dari masyarakat. karena tanpa adanya bantuan

dari masyarakat, maka sekolah itu tidak dapat berfungsi dan tanpa

40 Hendyat Soetopo dan Wasty Sumanto, op. cit., hlm. 243-246.

Page 31: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

41

adanya program sekolah yang jelas, maka akan mengalami kegagalan.

Adapun cara atau tehnik hubungan antara sekolah dengan masyarakat

adalah sebagai berikut:

1) Laporan kepada orang tua murid

Laporan ini bisa dilakukan oleh pihak sekolah kepada orang tua

murid dalam jangka waktu catur wulan, semester, atau bahkan tiap

satu bulan sekali. Laporan ini hendaknya menjelaskan tentang hasil

pekerjaan anak dengan jelas kepada orang tuanya, baik berupa data

kemajuan anak, kemunduran anak, kekuatan anak maupun

kelemahan anak, serta saran untuk orang tua murid.

2) Majalah sekolah

Isi majalah ini adalah menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan

sekolah, karangan-karangan guru, orang tua maupun murid, serta

pengumuman-pengumuman penting yang berhubungan dengan

pendidikan. Dan majalah ini dapat diterbitkan tiap satu bulan sekali

atau lebih.

3) Pameran sekolah

Penyelenggaraan pameran sekolah adalah tehnik kegiatan yang

efektif untuk memberi informasi tentang hasil kagiatan atau karya-

karya terbaik murid. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam kelas, luar

kelas atau bahkan di luar sekolah.

4) Open house

Ini merupakan tehnik untuk mempersilahkan masyarakat luas yang

berminat untuk meninjau serta mengobservasi kegiatan-kegiatan

dan hasil-hasil karya sekolah. Dan kegiatan ini bisa dilakukan pada

akhir tahun ajaran (satu tahun sekali). Ada tiga langkah dalam

pelaksanaan open house, yaitu:

b. Pengunjung diberi penjelasan tentang open house ini di dalam

ruangan atau auditorium

c. Pegunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan

Page 32: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

42

d. Pengunjung diajak kembali ke ruangan untuk berdiskusi

tentang open house ini.

5) Kunjungan ke sekolah

Orang tua murid diberi waktu untuk mengunjungi sekolahan pada

jam-jam pelajaran murid. Orang tua diberi kesempatan untuk

melihat anak mereka yang belajar dikelas, juga melihat kegiatan-

kegiatan laboratorium, perlengkapan-perlengkapan dan sebagainya.

Sehingga orang tua murid memperoleh gambaran yang jelas

tentang sekolah, kemudian mereka diajak diskusi tentang

perkembangannya.

6) Melalui radio dan televisi

Sekolah dapat merencanakan dan mengatur program bersama

dengan petugas pemancar radio dan televisi. Acara ini meliputi,

diskusi, wawancara, nyanyian anak, drama, pengumuman-

pengumuman sekolah, serta profil organisasi sekolah tersebut.

7) Organisasi perkumpulan alumni sekolah

Murid-murid yang sudah tamat biasanya mempunyai kenang-

kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral

untuk membantu sekolahnya. Maka dari itu, sekolah perlu

mendorong dan membina oranisasi perkumpulan alumni sekolah,

sehingga organisasi itu dapat membantu memberi gambaran

tentang sekolah itu pada masysrakat.

8) Melalui kegiatan ekstra kurikuler

Program ekstra kurikuler harus direncanakan dan diatur secara baik

dan matang, agar dapat dimanfaatkan dalam rangka untuk kegiatan

hubungan antara sekolah dengan masyarakat. kegiatan ini meliputi,

kontes band, rebana, drama maupun olehraga. Dan tentunya ini

harus diatur keseimbangannya dengan program studi di dalam

kelas.

Page 33: BAB II MANAJEMEN OPERATIF PENDIDIKANlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Manajemen Perbekalan a. Pengertian Manajemen perlengkapan sekolah dapat diartikan

43

9) Pendekatan secara akrab

Disini sekolah tidak hanya melayani murid, tetapi hendaknya

sekolah juga melayani masyarakat (menjadi pusat kegiatan

masyarakat). misalkan memberikan kursus-kursus kepada pemuda

dan pemudi tentang keolahragaan, ketrampilan, maupun

memberikan kesempatan kepada mereka untuk menggunakan

perpustakaan.41

41 Soekarto Indrafachrudi, op. cit., hlm. 233.