bab ii landasan teori - bina sarana informatika...1. mengenalkan produk baru dan kebiasaan baru 2....
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pemasaran
Menurut Kolter dan Keller, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelangganan dan untuk
mengelola hubungan pelangganan dengan cara yang menguntunkan organisasi dan pemegang
kepentingan. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelangganan dengan mencipatakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. (Wibowo, 2017:27)
2.2 Komunikasi Pemasaran dan Promotion Mix
2.2.1 Komunikasi Pemasaran
Menurut Tandjung et al (2013: 12) memberikan kesimpulan bahwa, “komunikasi
pemasaran berarti proses menggerakkan/mendorong orang lain untuk membeli, bergabung, dan
memilih sebuah merek produk tertentu”.
Menurut Terrence A. Shimp dalam Priansa (2017: 96) menyatakan bahwa “komunikasi
pemasaran yaitu mempresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran atau
marketing mix yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya”.
2.2.2 Promotion Mix
a. Direct Marketing
Menurut Priansa (2017: 109) menyimpulkan “direct marketing adalah salah satu metode
pemasaran yang dilakukan media interaktif sehingga pemasar dan konsumen dapat berkomunikasi
secara langsung dan hasilnya dapat langsung diukur pula”.
b. Sales Promotion
Menurut Priansa (2017: 123) “sales promotion adalah strategi insentif dan berbagai rangsangan
yang diberikan oleh perusahaan/ pemasar, baik bagi pelanggan langsung maupun pasar perantara,
yang ditujukan bagi peningkatan penggunaan produk dan transaksi produk”.
c. Public Relation
Menurut Cravens dan Piercy dalam Priansa (2017: 142) menyatakan bahwa “hubungan masyarakat
untuk sebuah organisasi bisnis dan produk – produknya terdiri atas komunikasi yang ditempatkan
dalam media komersial yang tidak dikenai biaya pada organisasi bisnis yang menerima publisitas”.
d. Advertising
Menurut Kotler dan Keller dalam Priansa (2017: 175) menyatakan bahwa “iklan adalah segala
bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran”.
e. Personal Selling
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Priansa (2017: 220) mengemukakan “Personal selling
merupakan penyajian secara tatap muka yang dilakukan oleh wiraniaga dalam rangka penjualan
dan membina hubungan dengan pelanggan.
Menurut Kriyantono (2015: 39) menyimpulkan bahwa:
Kegiatan mengkomunikasikan produk, harga dan tempat atau distribusi mengandung arti bahwa
terjadi proses pembuatan pesan tentang produk yang disebarkan kepada khalayak, agar kehadiran
dan manfaat produk dapat diketahui khalayak. Kegiatan mengkomunikasikan produk, harga dan
tempat ini menggunakan berbagai strategi, yang disebut bauran promosi (bauran komunikasi
pemasaran).
2.3 Pengertian Periklanan
Menurut Krisyantono (2015:10) mendefinisikan periklanan sebagai:
Proses komunikasi satu arah, bersifat impersonal yang bertujuan mempengaruhi orang untuk
membeli produk, diserbluaskan melalui media massa atau media massif dan pemuatannya
mensyaratkan membayar slot waktu untuk radio, televisi atau film dan luas kolom untuk media
cetak dan luas urang untuk media luar rumah seperti billboard, spanduk, display jalan rayam dan
baliho.
2.4 Peran dan Manfaat Periklanan Bagi Perusahaan dan Konsumen
“Periklanan berfungsi sebagai jembatan penghubung bagi produsen dan konsumen dalam
upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan masing – masing”. (Kriyantono, 2015: 113)
Menurut Kriyantono (2015: 62) secara umum, perusahaan melakukan kegiatan beriklan
karena beberapa alasan, yaitu:
1. Mengenalkan produk baru dan kebiasaan baru
2. Memberitahu adanya modifikasi produk
3. Memberitahukan perubahan harga, kemasan baru dan manfaat ekstra
4. Mengatasi Persaingan
5. Mempertahankan citra
6. Memulihkan penjualan
7. Mendukung dealer atau agen
8. Merekrut tenaga kerja
9. Menjalin hubungan dengan konsumen
2.5 Proses Komunikasi Periklanan
Proses komunikasi periklanan merupakan salah satu bentuk atau bagian dari komunikasi
tidak langsung yang dilakukan melalui perantaraan media berbentuk audio (dengar), visual
(pandang) dan audio visual (dengan pandang). Melalui periklanan tersebut terjadi penyampaian
pesan mengenai suatu produk dari perusahaan, sebagai komunikator kepada khalayak, sebagai
komunikan. Suyanto (2006) dalam (Soraya, 2018:40)
2.6 Strategi Kreatif Iklan
Strategi kreatif iklan menurut Kriyantono (2015: 383) adalah “keputusan atau tahap membuat
pesan – pesan iklan. Kreatif dalam periklanan merupakan kemampuan membangkitkan berbagai
ide segar, unik, dan pantas yang dapat digunakan sebagai solusi terhadap masalah – masalah
komunikasi”.
2.7 Pengertian Teoritis dari Judul Karya
2.7.1 Pengertian Brand Awareness
Humdiana (2005) mengungkapkan, brand awareness merupakan kesanggupan seorang
calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari katagori produk tertentu. Konsumen akan cenderung membeli merek yang sudah dikenal
karena merasa aman dengan suatu yang sudah dikenal. Dengan kata lain, sebuah merek yang
dikenal mempunyai kemungkinan bisa dihandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang
bisa dipertanggung jawabkan. (Patricia & Mukery, 2016:5)
2.7.2 Pengertian Media Cetak Surat Kabar
Menurut Priansa (2017:192) “Surat kabar merupakan media cetak yang terbit disetiap hari.
Tulisannya dalam betuk berita, artikel, feature, dan tajuk. Informasi disampaikan lengkap dengan
mejawab rumusan 5W dab 1H (What, Who, When, Where, Why, dan How)”.
2.7.3 Pengertian Tingkat Brand Awareness
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut
: “Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar
tujuan perusahaannya”. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu
perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan
menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon
yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan Keller, 2007).