analisis pemasaran produk baru pada lini produk tissue basah

19
Disusun oleh: Gabriela Delavin Halim 134114506 Silwanus Manao 134114507 Den Mualim 134114508 Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Upload: silwanus-manao

Post on 25-Jan-2016

1.044 views

Category:

Documents


82 download

DESCRIPTION

analisa pemasaran produk baru pada lini produk tissu basah di Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Disusun oleh:

Gabriela Delavin Halim 134114506

Silwanus Manao 134114507

Den Mualim 134114508

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Page 2: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 1

A. ANALISA POTENSI PASAR

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kebersihan, menunjukkan

bahwa konsumsi barang kebutuhan sehari-hari meningkat. Tisu basah merupakan sebuah

produk yang cenderung mengarah produk pembersih personal, baik menjaga kebersihan

tubuh maupun pembersih rumah tangga. Kebutuhan akan tisu basah ini banyak digunakan

masyarakat terutama pada perkotaan dimana konsumen lebih teredukasi dan mempunyai daya

beli yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan

meningkatnya gaya hidup yang menjadi semakin moderen dan sibuk, penggunaan tisu basah

meningkat.

Ukuran pasar di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar dimana Indonesia

merupakan salah satu negara dengan penduduk paling banyak di dunia dan Indonesia

menempati posisi keempat setelah China, India, Amerika Serikat. Pada tahun 2014, jumlah

penduduk Indonesia mencapai lebih kurang 253 juta penduduk. Diperkirakan pada tahun

2050, jumlah tersebut akan mencapai 313 juta. Penduduk tersebut banyak tersentralisasi pada

pulau Jawa dengan persentase hampir mencapai 50% dari total populasi, dan Jawa Barat

merupakan propinsi dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 44 juta diikuti dengan Jawa

Timur, Jawa Tengah dan lain-lain.

Provinsi 2007 2008 2009 2010 2013

Prosentase

Jumlah

Penduduk

Indonesia

Tahun

2013

Jawa Barat

40,113.56

40,690.78

41,270.66

42,698.00

44,785.91 17.93

Jawa Timur

37,253.08

37,448.44

37,641.58

37,460.88

38,255.76 15.32

Jawa Tengah

32,252.12

32,495.70

32,732.82

32,267.70

33,083.55 13.25

Sumatera

Utara

12,904.76

13,113.76

13,321.00

13,108.98

13,674.00 5.47

Banten

9,437.82

9,617.16

9,797.76

10,702.64

11,467.29 4.59

DKI Jakarta

9,068.40

9,149.60

9,226.40

9,570.30

9,897.48 3.96

Sulawesi

Selatan

7,745.32

7,850.04

7,953.88

7,971.77

8,250.41 3.30

Lampung 7,343.10 7,445.19 7,546.87 7,570.29 7,865.91 3.15

Page 3: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 2

Tabel 1.1 Prosentase Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2007 hingga 2013

Menurut World Bank, forecast yang dilakukan sampai dengan tahun 2030,

menunjukkan bahwa tingkat urbanisasi di Indonesia akan meningkat sampai dengan 67%

dimana potensi dari pasar ini semakin tersentralisasi pada kota-kota besar di Indonesia,

terutama di Jakarta dan Surabaya.

Pembeli utama dari produk ini adalah wanita, terutama wanita karir dan wanita yang

tinggal di daerah perkotaan dimana jumlah penduduk dan tingkat pendapatannya juga tinggi.

Dalam industri tisu basah, banyak pemain yang menyediakan beberapa produk di pasar

dengan berbagai bentuk, ukuran dan merek yang ditawarkan untuk berbagai permintaan dari

berbagai macam pelanggan yang bervariasi. Secara demografis, potensi ini dapat dilihat

melalui standar usia produktif bekerja Indonesia, yaitu usia 15 tahun sampai dengan 64 tahun

dengan jumlah sangat banyak yaitu lebih kurang 84 juta penduduk.

Usia Pria Wanita

0-14 tahun 33,854,520 32,648,568

15-24 tahun 22,067,716 21,291,548

25-54 tahun 54,500,650 52,723,359

55-64 tahun 9,257,637 10,780,724

> 65 tahun 7,176,865 9,308,056

Total 126,857,388 126,752,255

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin

Apabila ditinjau dari sisi PDB, pada kuartal 4 tahun 2014, Indonesia mengalami

penurunan tingkat pertumbuhan GDP sebesar 2,06%. Hal ini disebabkan karena adanya

peningkatan konsumsi pemerintah, dimana ekspor tidak bisa mengimbangi jumlah impor

yang lebih besar. Namun secara keseluruhan di tahun 2014, GDP Indonesia tetap bertumbuh

sebesar 5,02%. Diperkirakan pada kuartal 2 tahun 2015, GDP akan mengalami peningkatan

dan pada tahun 2030, GDP akan terus meningkat sebesar 0,95% per tahun. Peningkatan GDP

ini juga akan berpengaruh pada GDP per kapitanya, dimana indikator tersebut bisa

mewakilkan tingkat pendapatan dari masyarakat. Namun, peningkatan GDP tersebut juga

diikuti dengan peningkatan gini ratio, dimana semakin besar ratio tersebut, semakin besar

Sumatera

Selatan

7,069.20

7,171.11

7,272.59

7,466.92

7,813.37 3.13

Lain-lain

62,860.05

63,930.06

64,999.46

68,700.07

72,684.74 29.10

Page 4: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 3

penyimpangan pendapatan dari masyrakat Indonesia. Hingga 2013, Badan Pusat Statistik

(BPS) menerbitkan bahwa nilai tersebut meningkat sampai dengan 41.3%.

Tabel 1.3 GDP Indonesia tahun 2009 hingga tahun 2013

B. ANALISA SITUASI PERSAINGAN

Persaingan bisnis tisu basah di Indonesia cukup meningkat secara siginifikan

dikarenakan banyak produsen tisu basah mengembangkan produknyasehingga dapat menarik

minat konsumen dan menaikkan nilai di dalamnya. Para konsumen mulai beralih dari tisu

kering menjadi menggunakan tisu basah. Sebelumnya, konsumen hanya mengetahui kalau

penggunaan tissue basah hanya untuk keperluan bayi saja.

Menurut hasil data yang didapat oleh penulis berikut ini beberapa merek tisu basah

yang memegang market share (Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-

survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_1, diakses: 25 Maret 2015) adalah:

1. Mitu

Gambar 1.1 Produk-produk Tisue Basah Merek Mitu

2009 2010 2011 2012 2013

GDP (in billion USD) 510.2 539.4 706.6 846.8 878.0

GDP (annual percent change) 4.6 6.1 6.5 6.2 5.8

GDP per Capita (in USD) 2,345 2,984 3,467 3,546 3,468

Gini Ratio (%) 37 38 41 41 41.3

Page 5: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 4

PT. Megasari Makmur didirikan pada tahun 1996 dengan memproduksi produk

barang-barang kebutuhan rumah tangga dan personal care. Perusahaan yang telah beroperasi

sejak 1996 ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia sehingga produk Mitu

memegang market leader tisu basah di Indonesia. Market share yang diperoleh Mitu sebesar

69% di Indonesia (pada tahun 2015 Fase 1). Produk Mitu telah mendapatkan positioning

yang baik dibenak masyarakat, selain sebagai pemain lama di produk tissu basah, juga

dikarenakan produk mitu dianggap praktis dan higienis. Jaringan distribusi nya sangat kuat,

sehingga produk-produk tersebut dapat dengan mudah ditemukan di supermarket, minimarket,

dll. Mitu menggunakan product-development strategy dengan cara mengembangkan kemasan

produk sehingga produknya terkesan menjadi bervariasi tetapi dengan menggunakan current

market. Terlihat jelas pada lini produk Wetties-Mitu warna kuning (lemon), merah (antiseptic

plus), dan biru serta banyak variasi lain yang dikeluarkan. Ancaman yang harus dan selalu

akan dilalui oleh mitu adalah banyaknya pendatang baru yang berkecimpung di bisnis tisu

basah dengan memakai image perusahaan yang kuat untuk mengambil pangsa pasar produk

tisu basah ( contoh pendatang baru: produk tisu basah Softie yang diproduksi PT. Softex

Indonesia).

2. Cussons

Gambar 1.2 Produk Tisu Basah Merek Cussons

PT. PZ Cussons Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi tisu basah Cussons

Baby. Market Share tisu basah Cussons Baby merupakan terbesar kedua sebagai challenger

di Indonesia sebesar 14,9% ( tahun 2015, fase 1). Sejak tahun 2011, dalam 2 tahun tisu basah

Cussons telah menaikkan market share nya sebesar 6,8% (pada tahun 2013 market share

8,1%). Cara yang dilakukan Cussons untuk mendapatkan perhatian dari customer adalah

Brand Awareness yaitu mengadakan lomba untuk balita, contoh “Cussons Bintang Kecil”,

Page 6: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 5

“Cussons Selfie Mum & Me“, selain itu Cussons Baby aktif didalam media sosial seperti

facebook (https://www.facebook.com/CussonsMumMe.Id ) yang biasanya memberikan tips

dan saran kepada Customer dalam merawat balita, hal ini bertujuan untuk mengikat

konsumen untuk tetap loyal (engagement). Kelemahan dari merek tisu basah cussons adalah

harga jual produk yang cenderung lebih mahal dibandingkan produk mitu.

3. Passeo

Gambar 1.3 Produk Tisu Basah Merek Paseo

PT. Univenus merupakan perusahaan yang telah lama melakukan bisnis dry tissue

yaitu Tissue Paseo. Perusahaan ini mempunyai market share terbesar ketiga (sebagai

follower market) sebesar 4,2% dalam kategori tisue basah di Indonesia. Pada tahun 2013

market share paseo hanya sebesar 2,4%. Perusahaan ini melakukan product-development

strategy terhadap produk untuk menaikkan nilai penjualan dengan membuat produk baru dari

tisu kering menjadi tisu basah namun, produk tisu basah yang diproduksi oleh paseo tidak

memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam pasar persaingan tisu basah, sehingga dapat

dikatakan bahwa paseo merupakan market follower. Tissue paseo telah mendapatkan

Positioning yang baik yaitu mendapatkan sertifikat halal dari MUI, sertifikat keamanan

pangan (ISO 22000), sertifikat keamanan kulit sensitif (Hypoallergenic), dan SNI. Jalur

pendistribusian produk paseo dianggap baik karena memiliki jalur distribusi yang sama

dengan dry tissue paseo. Kelemahan produk ini adalah kurang adanya produk varian pada

produk tisu basah sehingga masyarakat kurang berminat.

Page 7: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 6

4. Gatsby

Gambar 1.4 Produk Tisu Basah Merek Gatsby

PT. Mandom Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi barang personal

care. Salah satu lini produk dari gatsby adalah Gatsby Face Cleansing Paper. Gatsby

merupakan pemegang market share terbesar ke empat dalam kategori tisu basah 3% (2015).

Pada tahun 2013 market share yang di dapat sebesar 4,1%. Produk tisu basah ini memiliki

target konsumen yang berbeda dibanding produsen tisu basah lain, karena targetnya ditujukan

ke segmen gender yaitu pria. Dilihat dari pangsa pasar yang dapat direbut oleh gatsby, dapat

dikatakan bahwa produsen ini merupakan market niche, karena mampu membuktikan bahwa

dengan target pasar yang berbeda, mereka mampu memposisikan diri sebagai produsen tisu

basah yang dominan dalam pasarnya. Selain itu cara pemasarannya dengan mengadakan

event yang menarik minat konsumen pria yaitu Print-Ad Contest, Dance Competition, CM

Award. Produk tisu basah ini mempunyai dua varian produk yaitu Gatsby Face Cleansing

Paper Ice Type dan Gatsby Face Cleansing Paper Refreshing type. Kelemahan produk ini

adalah hanya bersegmen pada pria saja, selain itu dalam pendistribusian produk cenderung

kurang merata karena jarang ditemukan di minimarket seperti alfamidi, indomart, alfamart.

Hal ini terindikasi dengan terjadinya penurunan market share pada tahun 2015.

Tabel 1.4 Daftar Market Share Tisu Basah yang ada di Indonesia Berdasarkan Top Brand Index

Page 8: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 7

69%

14,9%

4,2% 3% 8,9%

Mitu

Cussons

Paseo

Gatsby

lain-lain

Gambar 1.5 Diagram Market Share Top Brand Index

Produk Kelebihan Kekurangan

1.Mitu - mendapat positioning yang

baik sebagai produk yang

praktis dan higienis

- tidak membuat flanker product

untuk menghadang produk

pesaing

- mengembangkan produk

menjadi lebih bervariasi

(product development strategy)

- jaringan distribusi yang kuat

2. Cussons - meningkatkan brand

awareness dengan mengadakan

lomba sebagai cara pendekatan

terhadap konsumen

- harga jual produk cenderung

lebih tinggi dibanding merek

lain

- strategi pemasaran

menggunakan media sosial

yang digemari banyak kalangan

3. Paseo - mendapatkan positioning yang

didukung oleh adanya sertifikat

produk halal, keamanan produk

terhadap makanan, produk yang

aman untuk kulit sensitif

- produk cenderung memiliki

sedikit varian

- menggunakan jalur distribusi

yang sama dengan lini produk

dry tissue paseo

4. Gatsby - mengadakan event yang dapat

menarik minat target

- jalur distribusi yang kurang

merata

- memiliki target market

tersendiri, yakni para pria

Tabel 1.5 Daftar Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Merek Tisu Basah

Page 9: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 8

C. ANALISA SEGMENTASI PASAR

Survei pasar

Untuk mengetahui seberapa kuat kompetitor, dan kebutuhan apa saja yang biasa dicari oleh

para konsumen, maka perlu dilakukan survei pasar.

Gambar 1.6 Macam Tisu Basah yang Dijual di Minimarket

Dari beberapa minimarket maupun supermarket yang di datangi, tidak semua market menjual

produk tisue basah untuk kecantikan, bila ada pun jenis yang dijual tidak sebanyak jenis

tissue basah untuk bayi. Saat ini, hampir semua market tisu basah lebih didominasi oleh

keperluan bayi. Oleh karenanya, hal ini dapat dijadikan acuan sebagai suatu kesempatan

untuk menjual produk tisu basah yang jarang ditemukan dipasar, namun dicari oleh banyak

orang.

Gambar 1.7 Macam Tisu Basah yang Dijual di Supermarket

Page 10: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 9

Wanita Indonesia pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk bersikap konsumtif, terutama

bila ada “special occasions” seperti diskon, cuci gudang, dan lain-lain. (sumber:

http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/12/05/ekonomi-indonesia-ditopang-pola-konsumtif-masyarakat,

diakses: 19 Maret 2015). Berdasarkan perilaku tersebut, kami menganalisa beberapa

kecenderungan orang untuk bersikap konsumtif.

Perilaku Pembelian yang Rumit:

Dikatakan rumit karena konsumen memerlukan banyak tahap berpikir sebelum

mengambil keputusan pembelian. Konsumen dengan perilaku seperti ini sangat terlibat

dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar diantara merek maupun harga.

Strategi yang dapat digunakan untuk orang-orang tipe ini adalah dengan media

promosi yang menggunakan expert figure seperti make up artist, atau dokter kecantikan

untuk memberikan edukasi dan persuade target konsumen.

Perilaku Pembelian akibat Faktor Kebiasaan:

Perilaku dengan rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan merek

yang signifikan. Konsumen menjadi penerima informasi pasif melalui menonton TV atau

melihat iklan di media cetak. Pengulangan iklan menciptakan keakraban merek daripada

keyakinan merek.

Strategi yang dapat dilakukan adalah mengubah perilaku pembelian dengan

keterlibatan rendah menjadi keterlibatan tinggi. Pertama mereka mengaitkan produk

dengan beberapa isu menarik keterlibatan, seperti menambahkan moisturizer pada

produk sehingga membuat kulit tetap kenyal dan mencegah tanda-tanda penuaan pada

kulit dan memberikan sampel.

Perilaku Konsumen yang Mencari Variasi:

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah, namun

sadar akan perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi itu, konsumen sering

melakukan peralihan merek.

Strategi yang dapat dilakukan dengan memperbanyak tempat-tempat distribusi,

menghindari kekurangan persediaan barang, menawarkan sampel produk, dan iklan yang

menyajikan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru. Contoh: Kontes foto

Page 11: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 10

Perilaku Konsumen yang Loyal Terhadap Merek Tertentu:

Beberapa produk yang telah di“label”i merek yang cukup dikenal masyarakat luas

cenderung memiliki daya tarik dan saing yang cukup kuat bagi konsumen yang sangat

loyal terhadap merek tersebut.

Strategi yang dapat dilakukan adalah mengedukasi calon konsumen dengan

menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk kita dibanding dengan

merek produk yang sangat dicintai nya. Contoh: pameran di tempat-tempat yang ditarget

kan.

Berikut merupakan beberapa pertimbangan dalam menentukan target pasar dimana produk

akan diinovasi dan dipasarkan.

Personal Factors

Umur dan Siklus hidup

Beberapa wanita memiliki masa dimana mereka membutuhkan segala sesuatu

secara praktis mulai dari usia akhir remaja hingga orang dewasa yang akan

memasuki setengah abad. Bagi para remaja, mereka membutuhkan perawatan

kulit menjelang tidur, mengingat banyak nya aktivitas yang dilakukan pada siang

hari, terlebih bagi mereka yang sudah sibuk bekerja. Bagi mereka yang sudah

bekerja, obsesi melakukan peremajaan kulit cenderung berkurang karena banyak

hal yang harus dilakukan dan cukup menyita waktu istirahat mereka, sehingga

mereka mencari cara untuk lebih praktis. Kesimpulannya, usia memiliki pengaruh

terhadap perilaku konsumen.

Kedudukan

Tingkat pendidikan seseorang mampu mempengaruhi perilaku konsumen.

Sebagai contoh, seorang pakar memiliki pengetahuan bagaimana memilih

kosmetik ataupun vitamin kecantikan yang sesuai bagi kulitnya, namun

bagaimana dengan user yang kebanyakan bukan berasal dari bidang kecantikan?

Tentu saja mereka hanya akan mengikuti iklan maupun word of mouth.

Page 12: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 11

Ekonomi

Kondisi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk terlebih

pada merek produk. Hal tersebut bergantung pada sumber pendapatannya,

seberapa banyak biaya konsumsi personal yang harus dikeluarkan.

Life Style

Gaya hidup seseorang mampu mempengaruhi perilaku konsumen karena

mereka akan membeli produk tersebut sesuai dengan hobi, aktivitas, dan

ketertarikan. Sebagai contoh Konsumen yang suka menggunakan riasan wajah

akan memilih untuk menggunakan yang bermerek atau terkenal dengan

khasiatnya.

Main Idea (Product Innovation)

Pada umumnya orang menggunakan kapas dan cairan make up remover untuk

membersihkan atau memperbaiki riasan. Apakah hal tersebut cukup praktis dilakukan,

yakni membawa kapas dan make up remover bersamaan kemanapun user pergi, ataukah

pada saat user butuh memperbaiki riasan di kabin pesawat, apakah cairan make up

remover di perbolehkan untuk dibawa? Untuk menghindari ketidak praktisan dan

pembuangan produk sebelum memasuki pesawat, maka inovasi baru dari produk tissue

basah adalah tissue basah yang berfungsi sebagai make up remover dan menutrisi kulit

bagi mereka yang suka berpergian atau memiliki sedikit waktu untuk istirahat. Sebagai

pendukung tujuan tersebut, maka perusahaan mengeluarkan produk penunjang bagi tisu

basah tersebut berupa tempat tisu basah yang dilengkapi dengan cermin. Hal tersebut

bertujuan untuk mempermudah pengguna membawa dan membersihkan riasan wajah

dimanapun mereka berada.

Kelebihan dari produk tissue basah ini adalah berfungsi sebagai make up remover,

membersihkan minyak wajah dan juga diperkaya moisturizer. Di sisi lain, alat penunjang

yakni tempat tisu basah di desain seperti powder compact, mengingat bahwa cermin

merupakan salah satu hal terpenting dalam merias wajah, sehingga harus dibawa menjadi

satu kemanapun user pergi.

Page 13: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 12

Goals:

Visi: Memberikan waktu lebih bagi user unuk dapat merefresh sejenak dari kegiatan

rutin serta memberikan kepraktisan bagi mereka yang suka berpergian.

Misi:

1. Menciptakan produk yang praktis dan dapat diaplikasikan bagi anggota tubuh yang

lain

2. Menciptakan desain produk yang pas bagi user

3. Menjadi produsen yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen

Focus:

Wanita berusia 16-50 tahun

Beragam profesi yang menuntut penampilan baik

Menjadi produsen yang “first to market” dimana di Indonesia masih belum ada

yang produk berfungsi sejenis

SWOT Analysis

Merupakan suatu metode yang dirancang khusus untuk membantu mengidentifikasi

strategi pemasaran yang harus dijalankan perusahaan. Analisis SWOT mencakup

lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Strength Sangat jarang terdapat produk tisu basah yang berfungsi untuk

membersihkan riasan wajah serta menutrisi dengan adanya

moisturizer yang bersaing di pasaran

Belum ada produk penunjang untuk membawa tisu basah

lebih lengkap dan praktis

Produk dapat diaplikasikan pada tujuan selain membersihkan

riasan, seperti pewangi instan, menghilangkan gerah,

membersihkan tangan dan higienis (membersihkan noda di

meja saat pergi ke restaurant, dll)

Diproduksi oleh perusahaan yang sudah akrab berkecimpung

di pasar internasional, sehingga kualitas terjamin

Weakness Harga yang ditawarkan cenderung lebih tinggi dibandingkan

dengan produk lain, mengingat salah satu cara

Page 14: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 13

mempromosikan adalah dengan menjual dengan tempat tisu

basah yang berbentuk compact.

Produk baru yang belum dikenal pasar akan menimbulkan

keraguan bagi calon konsumen

Opportunities Banyak pengguna adalah wanita yang sadar akan kebersihan

diri, sehingga mereka membutuhkan personal product yang

higienis

Adanya ledakan pertumbuhan penduduk, menyebabkan

banyak penuntutan terhadap produk dan teknologi baru

Threats Dunia sedang marak untuk melakukan hidup yang go green

demi lingkungan sekitarnya, sedangkan tissue basah

merupakan produk yang tergolong membutuhkan waktu

untuk mengalami degradasi.

Banyak kompetitor yang siap mengikuti inovasi produk baru

ini

Tabel 1.6 Tabel Analisis SWOT

STPD

Analisis STPD sangatlah diperlukan dalam menentukan target pasar yang dituju. Hal ini

diperlukan untuk memperkecil resiko kerugian yang ditanggung oleh perusahaan apabila

produk yang telah dirancang sudah dijual ke pasar.

Segmentation Target pasar yang dituju adalah para wanita pada usia angkatan

kerja. Berdasarkan data statistik yang didapat, laju pertumbuhan

wanita yang menempati tingkat angkatan kerja cenderung cukup

banyak. Semakin tinggi pendapatan yang diterima, maka semakin

tinggi nilai konsumsi yang dikeluarkan, terutama untuk memenuhi

kebutuhan personal mereka, sehingga di dapatkan segmentasi

sebagai berikut:

Demografi

1. Wanita berusia 16-50 tahun

2. Seluruh etnis di Indonesia

3. Kelas ekonomi menengah

Page 15: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 14

Psikografi

1. Khusus para wanita, terutama kaum wanita muslim

2. Wanita yang sering menggunakan riasan wajah

3. Wanita yang sering dinas kerja, sering bertatap muka dengan

konsumen dalam sehari atau travelling

Targetting 1. Wanita berusia 18-45 tahun

2. Sumber pendapatan berkisar antara Rp 4.000.000 hingga Rp

6.000.000 (kelas ekonomi B+ menuret Lloyd Warner)

(sumber: Rhenald Kasali, 2005. Membidik Pasar Indonesia, segmentasi,

targeting,positioning, Gramedia, Jakarta.(hal. 118-366))

3. Tipe pekerjaan yang membutuhkan penampilan seperti

karyawan bank, agen asuransi dan pekerja kantoran lain yang

berhubungan langsung dengan konsumen.

Positioning Pelopor pembersih wajah yang praktis dan mudah dibawa-bawa.

Differentiation Penjualan tisu basah yang dilengkapi dengan formula moisturizer

dan didukung dengan produk pelindungnya, yakni tempat tisu

basah yang dilengkapi dengan cermin dan mudah dibawa-bawa.

Tabel 1.7 Tabel Analisis STPD

4P (Marketing Mix)

Strategi pemasaran yang di lakukan secara bersamaan dalam menerapkan elemen strategi

yang ada dalam Marketing Mix itu sendiri.

Product Termasuk jenis produk “shopping goods”, dimana dalam

penjualannya produk ini membutuhkan usaha untuk menarik calon

konsumen. Tisu basah Mr. Bill merupakan sebuah inovasi produk,

dimana tisu basah tersebut dilengkapi dengan cairan pembersih

riasan wajah dan juga formula moisturizer untuk menutrisi kulit.

Produk utama ini di dukung dengan adanya produk sampingan,

yakni carrier nya yang berbentuk seperti compact powder.

Dimensi dari carrier ini hanya lebih besar 0,7cm di tiap sisi dari

kemasan tisu basah, sehingga kemasan refill dapat dimasukkan dan

Page 16: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 15

dikeluarkan dengan mudah. Warna kemasan produk yang

digunakan adalah pink dan putih. Berdasarkan psikologi warna,

didapatkan bahwa pink merupakan warna yang feminine, dan pada

umumnya digunakan untuk segala sesuatu yang berhubungan

dengan wanita, sedangkan warna putih untuk menciptakan kesan

steril, segar, simple dan minimalis.

(sumber: http://desainlogodesign.com/arti-warna-pada-logo-perusahaan-

dan-pengaruh-emosionalnya-pada-konsumen, diakses: 25 Maret 2015)

Desain kemasan yang sederhana ditujukan bagi mereka dengan

kelas menengah ke atas menggunakan konsep sederhana, dimana

konsep sederhana tersebut tidak hanya membawa kesan elegan

namun juga menunjukkan konsep ke-praktisan, yakni mobility bagi

user nya.

Di sisi produk itu sendiri, efek aroma yang terdapat dalam produk

utama diharapkan dapat memberikan kesan segar bagi para

penggunanya, terutama wanita yang berada pada suhu ruangan

tanpa Air Conditioner.

Gambar.1.8 Produk Tissue Basah (Core Product)

Page 17: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 16

Gambar.1.9 Carrier untuk Tisu Basah

Price Startegi harga yang digunakan adalah penetration pricing strategy,

dimana harga rilis produk akan mendapat harga cenderung lebih

rendah dari harga jual normal untuk mendapatkan jumlah

penjualan yang hendak dicapai dan pengenalan merek pada calon

konsumen. Setelah beberapa waktu, harga jual akan dinaikkan

untuk dapat bersaing dengan kompetitor.

Place Dalam pendistribusiannya, produk ini akan dijual di toko retail

kosmetik, toko menjual obat-obatan seperti guardian atau century,

minimarket maupun supermarket. Hal ini dilakukan karena pada

umumnya, orang-orang saat ini lebih menyukai untuk membeli

produk di tempat-tempat yang terjangkau.

Promotion Berdasarkan analisa target pasar sebelumnya, didapatkan beberapa

strategi untuk dapat mengambil perhatian dari konsumen.

Berikut merupakan beberapa strategi yang dapat dilakukan:

1. Iklan TV yang menggunakan pakar kecantikan ataupun artis

yang memiliki sikap mengedukasi serta santun dalm kesehariannya

(terlepas dari segala berita buruk)

2. Brosur ataupun leaflet pada saat launching produk

3. Kontes foto dengan produk saat promosi berjalan

4. Mengunjungi pusat-pusat wanita sering berkumpul, seperti pusat

Page 18: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 17

perbelanjaan, daerah perkantoran ataupun universitas.

5. Bekerja sama dengan klinik kecantikan ataupun sponsor

beberapa waktu

Gambar.1.10 Leaflet untuk mengedukasi pasar

Dalam penjualannya, produk ini diharapkan mampu menarik

perhatian konsumen dengan kelas ekonomi A. Oleh karenanya,

perusahaan akan memantau penjualan produk ini selama kurang

lebih 1 hingga 3 tahun, apakah penjualan dapat mencapai target

serta mampu mengedukasi pasar. Apabila dalam waktu tersebut,

perusahaan mampu untuk mengedukasi pasar dan dirasa cukup

kuat untuk menarik pasar kelas ekonomi A, maka perusahaan akan

mengalami perubahan secara berkala baik dari segi kualitas, desain

dan cara mengedukasi

Tabel 1.8 Tabel Analisis Marketing Mix

Kesimpulan

Berdasarkan data statistik yang didapat, tingkat pertumbuhan penduduk serta

urbanisasi di Indonesia cukup tinggi. Banyaknya penduduk yang melakukan urbanisasi

menyebabkan terjadinya sentralisasi di beberapa kota besar di Indonesia. Semakin

banyak penduduk dalam suatu kota, maka tingkat konsumsi menjadi tinggi, hal tersebut

terlihat dari meningkatnya angka GDP dari tahun ke tahun. Dengan adanya data tersebut,

Page 19: Analisis Pemasaran Produk Baru Pada Lini Produk Tissue Basah

Analisa Pemasaran Pada Lini Produk Baru Tisu Basah

Program Magister Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika- Universitas Surabaya Page 18

dapat dikatakan bahwa setiap pengusaha memiliki kesempatan untuk bersaing

menyediakan kebutuhan masyarakat.

Dengan analisis SWOT, STPD dan Marketing Mix, didapatkan bahwa produk tisu

basah Mr. Bill memasuki pasar lautan biru, walupun core product yang dijual memiliki

segmen yang sama dengan para competitor yang berada pada lautan merah, namun

perusahaan ini memiliki strategi diferensiasi produk serta merencanakan

mendistribusikan produk nya ke berbagai tempat yang memiliki probabilitas kunjungan

terbanyak oleh para wanita, hal ini digunakan sebagai kekuatan untuk mengambil alih

pasar. Segmen yang dituju merupakan kaum wanita yang memiliki kebiasaan merias

wajah, terlebih bagi kaum muslim dengan kelas ekonomi menengah keatas. Namun,

tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan menginginkan menjadi perusahaan yang

dominan dalam pangsa pasar tisu basah, sehingga harapan ke depannya, perusahaan

mampu untuk menjangkau konsumen dengan kelas ekonomi yang lebih atas.