bab ii landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2011-2-00317-mn...

21
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Robbins dan Coultler (2002a, p6) manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Secara sedehana manajemen adalah apa yang dilakukan oleh manajer. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, dikutip http://organisasi.org/pengertian_definisi_dari_manajemen, tanggal akses 11 Maret 2012, diantaranya : 1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

Upload: phungthu

Post on 10-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

20

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen

Menurut Robbins dan Coultler (2002a, p6) manajemen adalah

proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan

tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang

lain. Secara sedehana manajemen adalah apa yang dilakukan oleh manajer.

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, dikutip

http://organisasi.org/pengertian_definisi_dari_manajemen, tanggal akses

11 Maret 2012, diantaranya :

1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua

sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Pengertian Manajemen Menurut Mary Parker Follet Manajemen

adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui

orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

21

Lain lagi dengan beberapa pendapat mengenai manajemen, berikut ini

adalah kutipan dari berbagai pendapat yaitu :

Berdasarkan pendapat Bateman dan Shell (2004, p14) :

“Management is the process of working with people and resources to

accomplish organizational goals”

(Manajemen adalah proses bekerja sama dengan orang-orang dan sumber

daya untuk mewujudkan tujuan organisasi).

Berdasarkan beberapa pendapat, Manajemen adalah cara seseorang

me-manage semuanya dengan baik dan teratur untuk mencapai tujuan

bersama maupun tujuan organisasi. Proses menggambarkan fungsi-fungsi

yang sedang berjalan atau kegiatan kegiatan utama yang dilakukan oleh

para manajer. Fungsi-funsi itu lazimnya disebut merancang,

mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan.

Efisiensi mengacu pada memperoleh output terbesar dengan input

yang terkecil karena manajer menghadapi input yang langka yang meliputi

sumber daya seperti orang, uang, dan peralatan-mereka memperhatikan

sekali penggunaan yang efisien atas sumber daya itu.

Efektivitas sering digambarkan sebagai melakukan segala sesuatu

dengan benar yaitu, aktivitas-aktivitas pekerjaan yang membantu

organisasi mencapai sasaran.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

22

Gambar 2.1 Efisiensi dan Keefektifan Manajemen

Sumber : Robbins & Coulter (2002, p7)

2.1.1 Fungsi dan Peran Manajemen

Fungsi manajemen menurut Robbins dan Coulter (2002b, p8) adalah

sebagai berikut :

Fungsi perencanaan mencakup proses merumuskan sasaran,

menetapkan suatu strategi untuk mencapai sasaran tersebut,dan menyusun

rencana guna memadukan & mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.

Para manajer bertanggung jawab pula merancang pekerjaan guna

mencapai sasaran organisasi. Fungsi tersebut adalah pengorganisasian,

mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

23

harus mengerjakannya, dan bagaimana cara mengelompokkan tugas-tugas

itu, siapa melapor kepada siapa, dan pada tingkatan apa keputusan harus

diambil.

Setiap organisasi mencakup orang-orang dan tugas manajemen

adalah bekerja dengan dan melalui orang guna mencapai sasaran

organisasi. Itu merupakan fungsi kepemimpinan. Apabila para manajer

memotivasi bawahannya, mempengaruhi individu atau tim sewaktu

mereka bekerja, memilih saluran komunikasi yang paling ekfektif, atau

menyelesaikan masalah perilaku karyawan dengan cara apa pun, mereka

itu memimpin.

Fungsi manajemen terakhir yang dilakukan oleh para manajer

adalah pengendalian. Setelah sasaran ditentukan dan rencanan dirumuskan

(fungsi perencanaan), pengaturan strukturnya ditentukan (fungsi

organisasi) dan orang-orang dipekerjakan, dilatih dan diberi motivasi

(fungsi memimpin), ada sejumlah evaluasi untuk mengetahui apakah

segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

Tugas utama dari manajer dalam melakukan aktivitas POSC

(Planning,Organizing,Staffing,Controlling) ini adalah mengatur aktivitas

dan mengatur orang. Mengatur aktivitas merupakan pekerjaan yang

bersifat teknis, seperti mengontrol persediaan, mesin, peralatan, informasi

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

24

dan sebagainya, sedangkan mengatur orang lebih merupakan seni.

Mengatur orang merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan

manajemen.

Untuk manajemen orang membutuhkan seorang manajer yang

memiliki ketrampilan kepemimpinan, motivasi, komunikasi,

pendelegasian, dan pendekatan (lobi). Dengan ketrampilan-ketrampilan

tersebut maka komponen-komponen dalam organisasi akan dapat

termotivasi untuk berprestasi dan bekerja sama dengan meminimalisasi

konflik interen.

Tabel 2.1 Perbedaan Aktivitas POSC pada berbagai tingkatan manajemen

Sumber : Arman (2006)

Lebih lanjut menurut Robbins (2002, p10) peran manajemen

dibagidalam sepuluh peran, seperti dalam tabel di bawah ini :

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

25

Tabel 2.2 Peran Manajerial Mintzberg

Sumber : Robbins & Coultler (2002, P10)

Dari kesepuluh peran tersebut, dibagi lagi menjadi tiga kelompok

utama, yaitu:

Peran hubungan antar pribadi, semua manajer dituntut untuk

menjalankan tugas-tugas yang sifatnya seremonial dan simbolik. Semua

manajer mempunyai peran pemimpin, peran ini mencakup

mempekerjakan, melatih, memotivasi dan mendisiplinkan karyawan. Peran

ketiga dalam pengelompokan antar pribadi adalah peran penghubung.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

26

Mintzberg menggambarkan kegiatan ini sebagai mengontak pihak luar

yang memberi informasi kepada manajer. Pihak luar ini dapat berupa

individu-individu atau kelompok-kelompok di dalam dan di luar

organisasi. Manajer penjualan yang memperoleh informasi dari manajer

personalia dalam perusahaannya sendiri mempunyai suatu penghubung

intern.

Saat manajer penjualan tersebut mempunyai kontak dengan eksekutif-

eksekutif penjualan lain melalui asosiasi pemasaran perdagangan, ia

mempunyai suatu penghubung kemitraan yang berasal dari luar. Peran

informasi, sampai tingkat tertentu, semua manajer menerima dan

mengumpulkan informasi dari organisasi-organisasi dan lembaga lembaga

di luar organisasi mereka sendiri. Lazimnya ini dilakukan melalui

pembacaan majalah dan berbincang-bincang dengan orang lain untuk

mempelajari perubahan selera publik, apa yang mungkin sedang

direncakan oleh para pesaing, dan sebagainya. Mintzberg menyebut ini

sebagai peran pemantau.

Para manajer juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan

informasi kepada anggota-anggota organisasi. Inilah peran penyebar

(disseminator). Sebagai tambahan para manajer menjalankan peran juru

bicara ketika mereka mewakili organisasi itu menghadapi pihak luar.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

27

Peran keputusan, akhirnya Mintzberg mengidentifikasi empat

peran yang berkisar pada pengambilan pilihan. Dalam peran wiraswasta

(entrepreneur), para manajer memprakarsai dan mengawasi proyek-proyek

baru yang akan menyempurnakan kinerja organisasi. Sebagai penanganan

terhadap hambatan, manajer mengambil tindakan korektif sebagai

tanggapan atas masalah-masalah tidak diduga sebelumnya.

Sebagai pengeluaran sumber daya, manajer bertanggungjawab

untuk mengalokasikan sumber daya manusia, fisik dan keuangan.

Terakhir, para manajer menjalankan suatu peran perunding, mereka

membahas berbagai isu dan tawar-menawar dengan unit-unit lain untuk

memperoleh keuntungan bagi unitnya.

Dalam Jurnal Leading coprorate citizenship : governance,

strucutre, systems, tahun 2009, menyatakan bahwa “Leadership by the

CEO is typically cited as the number one driver of effective corporate

citizenship by firms” yaitu kepemimpinan bagi CEO adalah sebagai salah

satu perusahaan menuju perusahaan bermasyarakat.

2.2 Optimalisasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p986) Optimalisasi

adalah proses, cara, dan perbuatan untuk mengoptimalkan (menjadikan

paling baik, paling tinggi, dsb).

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

28

Sedangkan dalam Kamus Oxford (2008, p358) “Optimization is

the process of finding the best solution to some problem, where ‘best’

accords to prestated criteria”.

Yang dapat diartikan bahwa “Optimalisasi adalah sebuah proses

pencarian solusi terbaik untuk beberapa masalah, dimana yang terbaik itu

sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan”.

Jadi, Optimalisasi adalah sebuah proses, cara, dan perbutan untuk

pencarian solusi terbaik dalam beberapa masalah, dimana yang terbaik itu

sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

2.3 Pemborosan

Definisi Pemborosan menurut http://www.artikata.com/arti-

360324pemborosan.html adalah proses, cara, perbuatan memboroskan

(baik itu pemakaian uang, barang, tenaga, dan waktu)

Menurut http://www.vorne.com/learning-center/tps.htm The

Toyota Production System further defines “waste as activities that

consume time, resource and/or space but do not add value”.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

29

Pemborosan (waste) menurut Vincet Gaspersz dalam bukunya

yang berjudul “Lean Six Sigma” (2011,p5) dapat difenisikan sebagai

segala aktivitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses

transformasi input menjadi output sepanjang value stream (proses untuk

membuat, memproduksi, dan menyerahkan produk baik barang dan atau

jasa ke pasar).

Berdasarkan persfektif Lean, semua jenis pemborosan yang

terdapat sepanjang proses value stream, yang mentransfrormasikan input

menjadi output, harus dihilangkan guna meningkatkan nilai produk

(barang dan atau jasa) dan selanjutnya meningkatkan costumer value.

2.3.1 Jenis-jenis Pemborosan

Menurut Vincent Gaspersz “Lean Six Sigma” (2011,p7) pada

dasarnya dikenal dua kategori utama pemborosan, yaitu type one waste

dan type two waste.

Type one waste adalah aktivitas kerja yang tidak menciptakan nilai

tambah dalam proses transformasi input menjadi output sepanjang value

stream, namun aktivitas itu pada saat sekarang tidak dapat dihindarkan

karena berbagai alasan. Misalnya, aktivitas inspeksi dan penyortiran dari

perspektif lean merupakan aktivitas tidak bernilai tambah sehingga

merupakan waste, namun pada saat sekarang kita masih membutuhkan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

30

inspeksi dan penyortiran karena mesin dan peralatan yang digunakan

sudah tua sehingga tingkat keandalannya berkurang.

Demikian pula, dengan pengawasan terhadap orang, misalnya,

merupakan aktivitas tidak bernilai tambah berdasarkan perspektif lean,

namun pada saat sekarang kita masih harus melakukannya, karena orang

tersebut baru saja direkrut oleh perusahaan sehingga belum

berpengalaman.

Dalam jangka panjang type one waste harus dapat dihilangkan atau

dikurangi. Type one waste ini sering disebut sebagai incidental activity

atau incidental work yang termasuk ke dalam aktivitas tidak bernilai

tambah (non-value-adding work or activity).

Type two waste merupakan aktivitas yang tidak menciptakan nilai

tambah dan data dihilangkan dengan segera. Misalnya, menghasilkan

produk cacat (defect) atau melakukan kesalahan (error) yang harus dapat

dihilangkan dengan segera. Type two waste ini sering disebut sebagai

waste saja, karena benar-benar merupakan pemborosan yang harus dapat

diidentifikasi dan dihilangkan dengan segera.

Vincent Gaspersz telah menciptakan akronim : E-DOWNTIME

waste agar lebih mudah dalam mengidentifikasi dan menghilangkan 9

waste yang selalu ada dalam bisnis dan industri, yaitu:

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

31

Keterangan :

E = Enviromental, Health, and Safety (EHS) adalah jenis pemborosan

yang terjadi karena kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan

dengan prinsip-prinsip EHS.

D = Defects adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau

kegagalan produk (barang dan atau jasa).

O = Overproduction adalah jenis pemborosan yang terjadi karena produksi

berlebih dari kuantitas yang dipesan oleh pelanggan.

W = Waiting adalah jenis pemborosan yang terjadi karena menungu.

N = Not utilizing employees knowledge, skills and abilities adalah jenis

pemborosan sumber daya manusia (SDM) yang terjadi karena tidak

menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan karyawan

secara optimal.

T = Transportation adalah jenis pemborosan yang terjadi karena

tranportasi yang berlebihan sepanjang proses value stream (proses dari

awal produksi sampai kepada tangan konsumen).

I = Inventories adalah jenis pemborosan yang terjadi karena inventories

yang berlebihan.

M = Motion adalah jenis pemborosan yang terjadi karena banyaknya

pergerakan dari yang seharusnya sepanjang value stream.

E = Excess Processing adalah jenis pemborosan yang terjadi karena

langkah-langkah proses yang panjang dari yang seharusnya sepanjang

proses value stream.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

32

Contoh table :

Tabel 2.3 Tabel E-DOWNTIME

Proses E D O W N T I M E

A

B

C

D

Sumber : Lean Six Sigma, Vincent Gaspersz

2.4 Batu Bara

Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang

berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut

(WorldCoalInstitute.Org, 4 Maret 2012). Batu bara adalah bahan bakar

fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik

yang terutama terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen.

Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara

strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan

panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.

Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan

pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur

rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

33

Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu

dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut

menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan

kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian

batu bara.

Gambar 2.2 Jenis-jenis batu bara

Sumber: http://www.australiancoal.com.au/origins.htm

Pembentukan batu bara dimulai sejak Carboniferous Period

(Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) –dikenal sebagai zaman

batu bara pertama– yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta

tahun yang lalu.

Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan

serta lama waktu pembentukan,yang disebut sebagai ‘maturitas organik’.

Proses awalnya gambut berubah menjadi ‘lignite’ (batu bara muda) atau

‘brown coal’ (batu bara coklat) – Ini adalah batu bara dengan jenis

maturitas organik rendah. Dibandingkan dengan batu bara jenis lainnya,

batubara muda agak lembut dan warnanya bervariasi dari hitam pekat

sampai kecoklat-coklatan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

34

Mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus menerus selama

jutaan tahun, batu bara muda mengalami perubahan yang secara bertahap

menambah maturitas organiknya dan mengubah batu bara muda menjadi

batu bara ‘sub-bitumen’. Perubahan kimiawi dan fisika terus berlangsung

hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam dan

membentuk ‘bitumen’ atau ‘antrasit’. Dalam kondisi yang tepat,

peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung

hingga membentuk antrasit.

Gambar 2.3 Proses Pembentukan batu bara

Sumber: http://www.australiancoal.com.au/origins.htm

Dalam jurnal Perencanaan Kapal Curah Sebagai Penunjang

Industri Tambang Batu Bara di Indonesia

(http://linesplan.blogspot.com/2011/04/tugas-sdl1.html) “diketahui dalam

beberapa tahun terakhir, Batu bara telah memainkan peran yang cukup

penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini memberikan sumbangan

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

35

yang cukup besar terhadap penerimaan negara yang jumlahnya meningkat

setiap tahun. Pada 2004 misalnya, penerimaan negara dari sektor batubara

ini mencapai Rp 2,57 triliun, pada 2007 telah meningkat menjadi Rp 8,7

triliun, dan diperkirakan mencapai Rp 10,2 triliun pada 2008 dan lebih dari

Rp 20 triliun pada 2009. Sementara itu, perannya sebagai sumber energi

pembangkit juga semakin besar. Saat ini sekitar 71,1% dari konsumsi

batubara domestik diserap oleh pembangkit listrik, 17% untuk industri

semen dan 10,1% untuk industri tekstil dan kertas”.

Produksi batubara Indonesia mencapai 215 juta ton pada 2008,

meningkat 90,3% dibanding 2003. Peningkatan produksi 2008 didorong

oleh meningkatnya impor batubara oleh China menjadi 3 kali lipat atau

14,5 juta ton pasca pemangkasan impor batubara dari Australia sebanyak

34% karena aturan pengiriman barang dengan kapal angkut yang lebih

ketat. Sebagian besar produksi batubara Indonesia diekspor ke luar negeri.

Pada 2007, dari total produksi 215 juta ton, hanya 45,3 juta ton (21%)

yang dikonsumsi di dalam negeri, sedangkan 171 juta ton (79%) diekspor

ke berbagai negara terutama Jepang, Taiwan dan China.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

36

2.4.1 Jenis-jenis Batubara

Tingkat perubahan yang dialami batu bara, dari gambut sampai menjadi

antrasit –disebut sebagai pengarangan– memiliki hubungan yang penting dan

hubungan tersebut disebut sebagai ‘tingkat mutu’ batu bara

(Worldcoalinstitue.org, tanggal akses 4 Maret 2012).

Batu bara dengan mutu yang rendah, seperti batu bara muda dan

subbitumen biasanya lebih lembut dengan materi yang rapuh dan berwarna suram

seperti tanah. Baru bara muda memilih tingkat kelembaban yang tinggi dan

kandungan karbon yang rendah, dan dengan demikian kandungan energinya

rendah.

Batu bara dengan mutu yang lebih tinggi umumnya lebih keras dan kuat

dan seringkali berwarna hitam cemerlang seperti kaca. Batu bara dengan mutu

yang lebih tinggi memiliki kandungan karbon yang lebih banyak, tingkat

kelembaban yang lebih rendah dan menghasilkan energi yang lebih banyak.

Antrasit adalah batu bara dengan mutu yang paling baik dan dengan demikian

memiliki kandungan karbon dan energi yang lebih tinggi serta tingkat kelembaban

2.4.2 Tambang Batu Bara

Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi

endapan batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari

produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil batu bara yang

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

37

besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang terbuka menghasilkan

sekitar 80% produksi batu bara di Australia, sementara di AS, hasil dari tambang

permukaan sekitar 67% (Worldcoalinstitue.org).

Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room-and-pillar dan tambang

longwall.

Dalam tambang room-and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan

memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’

batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki

kandungan batu bara lebih dari 40% –walaupun batu bara tersebut dapat

ditambang pada tahapan selanjutnya– Penambangan batu bara tersebut dapat

dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur),

Dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang

kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang tersebut

ditinggalkan.

Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari

suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis.

Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati

untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan

penambangan. Kedalaman permukaan batu bara bervariasi di kedalaman 100-

350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan

secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batu

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

38

bara. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan

ambruk. Lebih dari 75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara

yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batu bara.

Keuntungan utama dari tambang room-and-pillar daripada tambang

longwall adalah, tambang room-and-pillar dapat mulai memproduksi batu bara

jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang

dari 5 juta dolar (peralatan tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).

Pemilihan teknik penambangan ditentukan oleh kondisi tapaknya namun selalu

didasari oleh pertimbangan ekonomisnya, perbedaan-perbedaan yang ada bahkan

dalam satu tambang dapat mengarah pada digunakannya kedua metode

penambangan tersebut.

Tambang Terbuka –juga disebut tambang permukaan– hanya memiliki

nilai ekonomis apabila lapisan batubara berada dekat dengan permukaan tanah.

Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan batubara yang lebih

banyak daripada tambang bawahtanah karena seluruh lapisan batu bara dapat

dieksploitasi –90% atau lebih dari batu bara dapat diambil–

Tambang terbuka yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi

dan menggunakan banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik),

yang memindahkan batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik), truk-truk

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

39

besar, yang mengangkut batuan permukaan dan batu bara, bucketwheel excavator

(mobil penggali serok), dan conveyor belt (ban berjalan).

Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama kali

dengan bahan peledak, batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan

menggunakan katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batu

bara terlihat, lapisan batu bara tersebut digali, dipecahkan kemudian ditambang

secara sistematis dalam bentuk jalur-jalur. Kemudian batu bara dimuat ke dalam

truk besar atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan batu bara atau

langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan digunakan.

2.4.3 Pengangkutan Batubara

Dalam jurnal Teknologi Mineral dan Batu bara vol.5 No.3, Juli 2009,

“Prasarana Transportasi merupakan salah satu yang terpenting dalam mendukung

perkembangan ekonomi suatu daerah, demikian pula halnya bagi perusahaan

pertambangan batu bara. Prinsip efesiensi, efektif, dan ekonomis sangat erat

dengan dunia usaha ini yang berorientasi pada keuntungan.”

Cara pengangkutan batu bara ke tempat batu bara tersebut akan digunakan

tergantung pada jaraknya. Untuk jarak dekat, batu bara umumnya diangkut

dengan menggunakan ban berjalan atau truk. Untuk jarak yang lebih jauh di dalam

pasar dalam negeri, batu bara diangkut dengan menggunakan kereta api atau

tongkang atau dengan alternatif lain dimana batu bara dicampur dengan air untuk

membentuk bubur batu dan diangkut melalui jaringan pipa. Kapal laut Mother

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00317-MN Bab2001.pdfPengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,

40

Vessel umumnya digunakan untuk pengakutan internasional dalam ukuran

berkisar dari Handymax (untuk pengangkutan dengan kapasitas 40.000-60.000

DWT), Panamax (untuk pengangkutan dengan kapasitas 60.000-80.000 DWT).

2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran Teori

Sumber: Penulis

PT.KARUNIA PERSADA

KALIMANTAN

STATISTIK DESKRIPTIF

IDENTIFIKASI KONDISI

PENGANGKUTAN &

KENDALA BATU BARA

USULAN PERBAIKAN

UNTUK

PENINGKATKAN

KUALITAS PT.KPK