bab ii kedkel kel4 cilincing

Upload: indriadamayantiii

Post on 25-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    1/25

    BAB II

    PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

    1.1. Penetapan Prioritas Masalah

    Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected) dengan apa yang

    aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan

    keluarnya, namun karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak

    semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang

    menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan

    menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data

    atau akta yang ada secara kualitati, kuantitati, subjekti, objekti serta adanya pengetahuan

    yang cukup.

    Pada !"! I, telah dirumuskan masalah yang terdapat pada program imunisasi dasar

    yang merupakan salah satu dari # program kesehatan dasar di Puskesmas $ecamatan

    %ilincing. &ikarenakan adanya keterbatasan sumber daya manusia, dana dan waktu, maka

    dari semua masalah yang telah dirumuskan, perlu ditetapkan masalah yang menjadi prioritas

    untuk diselesaikan.

    &alam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan.

    Untuk dapat menetapkan kriteria, pembobotan dan skoring perlu dibentuk sebuah kelompok

    diskusi. "gar pembahasan dapat dilakukan secara menyeluruh dan mencapai sasaran, maka

    setiap anggota kelompok diharapkan mempunyai inormasi dan data yang tersedia. !eberapa

    langkah yang dilakukan dalam penetapan prioritas masalah meliputi '

    . Menetapkan kriteria. Memberikan bobot masalah

    *. Menentukan skoring tiap masalah

    1.1.1. Non-Scoring Technique

    !ila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang la+im digunakan

    adalah teknik non scoring.

    &engan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh

    sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (-/). -/ terdiri dari dua, yaitu'

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    2/25

    A. Metode Delbec

    Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melalui

    diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga

    untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk

    memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta

    diskusi. 0asil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.

    B. Metode Delphi

    1aitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai

    keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk

    mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak

    dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.

    1.1.2. Scoring Technique

    !erbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring

    antara lain '

    1.1.2.1.Metode Br!ant

    /erdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu'

    1. Prevalence

    !esarnya masalah yang dihadapi

    2. Seriousness

    Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat

    dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut.

    3. Manageabilit

    $emampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya

    2. !ommunit concern

    Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut. Parameter

    diletakkan pada baris dan masalah3masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    3/25

    kolom. $isaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke

    kanan sesuai baris untuk tiap masalah. $emudian dengan penjumlahan dari arah atas ke

    bawah sesuai kolom untuk masing3masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah

    dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. /etapi metode ini juga

    memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga

    sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.

    1.1.2.2.Metode Mate"ati# PAHO

    &alam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah3masalah yang ingin

    dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah

    yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. $riteria yang dipakai ialah'

    1. Magnitude

    !erapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan

    angka pre4alensi

    2. Severit

    !esarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case "atalit ratemasing3 masing

    penyakit.

    3. #ulnerabilit

    Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang eekti untuk mengatasi masalah tersebut

    2. !ommunit and political concern

    Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat dan

    para politisi

    $. %""ordabilit

    Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

    1.1.2.3.Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    4/25

    Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai

    bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah3masalah yang ingin dicari prioritasnya

    diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi

    masing3masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah

    yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objekti. Masalah dengan nilai tertinggi dapat

    dijadikan sebagai prioritas masalah. $riteria yang dipakai terdiri dari'

    1. &mergenc

    &mergencmenunjukkan seberapa atal suatu permasalahan sehingga menimbulkan

    kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah %56 (!ase

    'atalit (ate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. "dapun jika yang dinilai adalah

    masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitati berupa angka kematian

    maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya

    masalah $, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu dan lain

    sebagainya.

    2. Greetes member

    $riteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah

    kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang

    digunakan adalah prevalence rate.Sedangkan untuk masalah lain, maka greetes member

    ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah programkesehatan dengan target yang telah ditetapkan.

    3. &xpanding Scope

    Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain diluar sektor

    kesehatan. Parameter lain yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi

    masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di

    luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.

    ). 'easibilit

    $riteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah

    tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia

    berbanding dengan jumlah kegiatan, asilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang

    menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.

    $. Polic

    !erhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan

    masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian

    terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya

    masalah tersebut.0al tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan

    pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga atau organisasi

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    5/25

    masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut

    terpublikasi diberbagai media.

    Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas untuk penilaian masalah dan

    masing3masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian

    masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objekti. Pada metode ini harus ada

    kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.

    &alam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang

    lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. -ilai

    bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai

    bobot lima.

    !obot 7 ' paling penting

    !obot 2 ' sangat penting sekali

    !obot * ' sangat penting

    !obot ' penting

    !obot ' cukup penting

    1.1.3. Pe"ilihan Metode M$%A

    !erdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan menggunakan metode ini. $arena

    parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang

    akan digunakan, dan masalah3masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom.

    Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing3masing kriteria

    diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil

    yang didapat lebih objekti. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas

    masalah.

    1.1.3.1. !mergency

    &mergencmenunjukkan seberapa atal suatu permasalahan sehingga menimbulkan

    kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah %56 (!ase

    'atalit (ate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. "dapun jika yang dinilai adalah

    masalah kesehatan lain, maka parameter yang digunakan berupa pro8y %56 yaitu suatu

    angka yang digunakan untuk masalah 3 masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit.

    -ilai pro8y %56 ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justiikasi.

    !erikut merupakan rincian dari %56 dan pro8y '

    /!% ' 9,2# :

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    6/25

    &iteri ' ;.2 :

    Pertusis '

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    7/25

    Tabel &.& Penent(an Score E"er*enc!

    N+ MASALAH

    (%

    "ro#y

    (&

    ,Y-

    Tar*et

    $a#(pan

    ,/-

    %'

    (&SC)*!

    %akupan imunisasi !% pada periode

    >anuari 3 Mei anuari 3 Mei

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    8/25

    #

    %akupan imunisasi Polio * pada periode

    >anuari 3 Mei anuari 3 Mei anuari 3 Mei anuari 3 Mei

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    9/25

    7 A 2,;;

    9 7 A #,;;

    # = A

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    10/25

    2

    %akupan imunisasi &P/@0! * pada periode

    >anuari 3 Mei

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    11/25

    jumlah sasaran $ecamatan %ilincing adalah =< jiwa , dengan ini maka scoring

    penilaian didasarkan atas jumlah bayi pada inter4al3inter4al tertentu. >arak antar

    inter4al adalah ;;;sasaran.

    0 Untuk keterpaduan lintas sektor didapatkan hasil yang sama pada seluruh

    puskesmas kelurahan dan kecamatan, yaitu didapatkan adanya keterpaduan lintas

    sektor pada seluruh puskesmas kelurahan dan kecamatan.

    Tabel &.2 Penent(an Nilai!#paning ScopeBerdasar#an 3("lah Sasaran

    Score 3("lah Sasaran

    3 ;;;

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    12/25

    7

    %akupan imunisasi Polio pada periode >anuari 3 "pril anuari 3 "pril anuari 3 "pril anuari 3 "pril anuari 3 "pril anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    13/25

    Tabel &.6 Penent(an Nilai easi,ility berdasar#an rasio tena*a #esehatan P(s#es"as

    terhadap 7("lah Ba!i

    Score Perbandin*an

    ' 3 ' 97

    ' 99 3 ' *

    * ' * 3 ' ;#

    2 ' ;= 3 ' 9*

    7 ' 92 3 ' *;

    Tabel &.8Scoring Rasio Tena*a 9esehatan den*an 3("lah Sasaran di :ila!ah

    9eca"atan;9el(rahan $ilincin* Periode 3an(ari April &+'2

    P(s#es"as3("lah

    Tena*a9esehatan

    3("lah

    SasaranPerbandin*an Score

    $el. Sukapura < 2#2 '2#,2 *

    $el. 6orotan ; =2 ';*,7

    $el. Marunda # 2*7 '9,

    $el. %ilincing I =< '9=,*

    $el. Semper /imur #9< '9;

    $el. Semper !arat I 2* '=,2

    $el. $alibaru 7 *

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    14/25

    $ategori asilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan

    ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada

    namun kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. &igolongkan cukup bila

    dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan

    diberi nilai dua.&igolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau

    terlambat datang, atau ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu.&an

    tidak ada bila tidak tersedia dan diberi nilai nol.

    Tabel &.

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    15/25

    Tabel &.'' Penent(anScore easi,ilityTerhadap 9e*iatan I"(nisasi di :ila!ah

    P(s#es"as 9eca"atan $ilincin* Periode 3an(ari 5 April &+'2

    No MASALAH SDM

    )ASILITASDANA

    3%MLAH

    OBAT ALAT

    '

    %akupan imunisasi !% pada

    periode >anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    16/25

    2

    %akupan imunisasi Polio pada

    periode >anuari 3 "pril anuari 3 "pril anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    17/25

    &.'.0.2"olicy

    Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus dipertimbangkan

    dari suatu masalah tersebut menjadi concernmasyarakat dan pemerintah. 0al ini dapat dilihat

    dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter

    yang digunakan sebagai hasil justiikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut

    dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.

    Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin

    sampai ke masyarakat.Publikasi suatu inormasi kesehatan di media elektronik memiliki

    jangkauan yang lebih luas diberikan nilai 7.Sedangkan kebijakan pemerintah berupa

    undang3undang yang mengatur jumlah anak diberikan nilai

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    18/25

    Tabel &.'0 Penent(an Score"olicyTerhadap 9e*iatan di :ila!ah P(s#es"as

    9eca"atan $ilincin* Periode 3an(ari April &+'2

    N+ MASALAH Baliho 9oran Ma7alah Radio T= Internet 3("lah

    %akupan imunisasi !% pada

    periode >anuari 3 "pril anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    19/25

    *

    %akupan imunisasi &P/@0!

    pada periode >anuari 3 "pril

    anuari 3 "pril

    anuari 3 "pril anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    20/25

    #

    %akupan imunisasi Polio * pada

    periode >anuari 3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    21/25

    &mergenc 2 7 7 = 2< = 2< = 2 ar*("entasi dan 7(sti?i#asi #arena adan!a #eterbatasan s("ber

    da!a> tena*a> @a#t( dan dana !ait(

    %akupan imunisasi &P/@0! di wilayah Puskesmas $ecamatan %ilincing Periode

    >anuari3 "pril anuari3 "pril

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    24/25

    &.& Menent(#an 9e"(n*#inan Pen!ebab Masalah

    Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya

    ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang

    ada terlebih dahulu. Pada tahap ini dicari apa yang menjadi akar permasalahan dari setiap

    masalah yang telah diprioritaskan. Pada tahap ini, digunakan diagram sebab akibat yang

    disebut juga dengan diagram tulang ikan ("ishbone diagram/shi,a0a).&engan memanaatkan

    pengetahuan dan dibantu dengan data Puskesmas yang tersedia dapat disusun berbagai

    penyebab masalah secara teoritis.

    Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses./nput yaitu sumber

    daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah' ("+war

    "+rul, ;;9).

    Man ' Sumber daya manusia

    Mone ' &ana

    Material ' Sarana

    Method ' %ara

    Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi output. Pada

    proses, menurut eorge 6. /erry, terdiri dari '

    Planning (perencanaan) '

    Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan

    menetapkan alternati kegiatan untuk mencapainya.

    rganiing (pengorganisasian) '

    6angkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi)

    yang dimiliki oleh organisasi dan memanaatkannya secara eisien untuk mencapai

    tujuan organisasi.

    %ctuating (panggerak pelaksanaan)'

    Proses bimbingan kepada sta agar mereka mampu bekerja secara optimal

    menjalankan tugas3tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki,

    dan dukungan sumber daya yang tersedia.

    !ontrolling (monitoring)'

    Proses untuk mengamati secara terus3menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

    rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi

    penyimpangan.

  • 7/25/2019 BAB II Kedkel Kel4 Cilincing

    25/25

    !erikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalah dengan

    menggunakan "ishbone diagram/shi,a0a'

    .%akupan imunisasi &P/@0! di wilayah Puskesmas $ecamatan %ilincing Periode

    >anuari3 "pril anuari3 "pril