bab ii kajian teori a. pojok baca 1. pengertian pojok bacarepository.ump.ac.id/8829/3/dianti haji...

22
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Baca Pojok baca merupakan suatu perpustakaan kecil dengan memanfaatkan sudut ruang kelas yang berisi buku-buku yang biasanya diisi dengan buku fiksi dan non fiksi. Pojok baca merupakan salah satu program dalam Gerakan Literasi Sekolah dan sebagai penguatan pendidikan karakter pada siswa. Pojok baca merupakan strategi guru dalam meningkatkan minat membaca pada siswa. Panduan Gerakan Literasi sekolah (2016:16) mendefinisikan pojok baca adalah sebuah sudut dikelas yang dilengkapi dengan koleksi buku yang ditata secara menarik yang digunakan untuk memajang koleksi bacaan dan karya siswa serta menumbuhkan minat baca siswa. Sudut baca tersebut dikelolah oleh guru, siswa, dan orang tua. Kemendikbud (2016:11) menjelaskan bahwa pojok baca adalah suatu sudut atau tempat yang berada di dalam kelas yang digunakan untuk menata buku atau sumber belajar lainnya dalam rangka meningkatkan minat baca dan belajar melalui kegiatan membaca yang menyenangkan. Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pojok baca merupakan sebuah perpustakaan kecil yang berada di sudut didalam kelas yang berguna untuk memudahkan siswa dalam kegiatan membaca, Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Upload: others

Post on 23-Mar-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pojok Baca

1. Pengertian Pojok Baca

Pojok baca merupakan suatu perpustakaan kecil dengan

memanfaatkan sudut ruang kelas yang berisi buku-buku yang biasanya

diisi dengan buku fiksi dan non fiksi. Pojok baca merupakan salah satu

program dalam Gerakan Literasi Sekolah dan sebagai penguatan

pendidikan karakter pada siswa. Pojok baca merupakan strategi guru

dalam meningkatkan minat membaca pada siswa. Panduan Gerakan

Literasi sekolah (2016:16) mendefinisikan pojok baca adalah sebuah

sudut dikelas yang dilengkapi dengan koleksi buku yang ditata secara

menarik yang digunakan untuk memajang koleksi bacaan dan karya

siswa serta menumbuhkan minat baca siswa. Sudut baca tersebut

dikelolah oleh guru, siswa, dan orang tua.

Kemendikbud (2016:11) menjelaskan bahwa pojok baca adalah

suatu sudut atau tempat yang berada di dalam kelas yang digunakan

untuk menata buku atau sumber belajar lainnya dalam rangka

meningkatkan minat baca dan belajar melalui kegiatan membaca yang

menyenangkan. Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pojok baca

merupakan sebuah perpustakaan kecil yang berada di sudut didalam kelas

yang berguna untuk memudahkan siswa dalam kegiatan membaca,

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

8

adanya pojok baca juga dimaksudkan guna menanamkan penguatan

pendidikan karakter siswa melalui pembiasaan membaca buku yang ada

pada pojok baca tersebut.

2. Tujuan Pojok Baca

Penerapan pojok baca adalah salah satu program dari Gerakan

Literasi sekolah sebagai Penguatan Pendidikan Karakter siswa. Pojok

baca ini bertujuan untuk menumbuhkan minat membaca siswa,

mendekatkan buku pada siswa dan memudahkan siswa dalam membaca

buku. Kemendikbud (2016:11) menjelaskan bahwa tujuan pojok baca

yaitu guna mengenalkan beragam sumber bacaan kepada siswa untuk

dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, dan memberikan

pengalaman membaca yang menyenangkan. Sudut baca ini dimanfaatkan

secara optimal untuk mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pojok baca dibuat

dengan memanfaatkan sudut kelas ataupun ruang yang strategis yang ada

di dalam kelas. Pojok baca ini digunakan untuk mendekatkan siswa

dengan buku. Jenis bahan bacaan yang ditempatkan disudut baca dapat

berupa buku teks pelajaran, buku cerita, karya hasil dari siswa dan guru,

koran, majalah, kliping, dan sumber belajar lainnya.

3. Indikator Pojok Baca

Pojok baca merupakan suatu program guna menumbuhkan

pembiasaan membaca pada siswa. Pojok baca tersebut memiliki

indikator guna mendukung ketercapaian dalam penerapan pojok baca

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

9

agar berjalan sesuai dengan tujuan program pojok baca tersebut.

Kemendikbud (2016:13) menyebutkan bahwa pojok baca memiliki

indikator ketercapaian pemanfaatan dan pengembangan pojok baca kelas

diantaranya yaitu :

a. Terdapat sudut baca di setiap kelas dengan koleksi bahan

pustaka sesuai jumlah siswa.

b. Meningkatnya frekuensi membaca siswa.

c. Adanya pemanfaatan pojok baca dalam proses pembelajaran.

d. Pojok baca tertata dan terkelola setiap akhir pembelajaran.

e. Koleksi bahan pustaka di pojok baca diperbarui berkala.

f. Ada kegiatan guru membacakan buku dengan nyaring atau

siswa membaca mandiri dengan memanfaatkan koleksi sudut

baca kelas.

g. Terdapat daftar koleksi dan daftar rekap baca.

h. Meningkatnya kemampuan membaca dan berkomunikasi

siswa dan guru.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pojok baca memiliki

indikator yang dapat mendukung ketercapaian program pojok baca

disekolah sehingga program tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan

dan program tersebut dapat bermanfaat dengan baik.

4. Peran Pojok Baca

Pojok baca merupakan program yang diusungkan oleh pemerintah

sebagai program Gerakan Literasi sekolah yang berkaitan juga dengan

program penguatan pendidikan karakter. Program pojok baca berperan

untuk menumbuhkan minat baca dan kegemaran membaca siswa.

menurut Hamid (2017:50) pojok baca sebagai alternatif untuk

memecahkan masalah agar siswa mampu mengeksplorasi, menemukan,

dan berkreasi.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

10

pojok baca ini berperan sebagai pemecah masalah agar siswa

mampu mengeksplorasi mengenai buku yang dibaca, menemukan hal

baru dan berkreasi terhadap temuannya sehingga siswa mampu berpikir

kritis. Nadziroh (2017:5) menyebutkan bahwa pojok baca berperan untuk

meningkatkan literasi dan meningkatkan budaya membaca pada anak.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pojok baca memiliki

peran yang sangat penting guna menumbuhkan minat baca siswa, selain

menumbuhkan minat baca pojok baca juga berperan dalam

menumbuhkan berpikir kritis siswa.

B. Penguatan Pendidikan Karakter

1. Pengertian Penguatan Pendidikan karakter

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting

dalam pembentukan kepribadian siswa. Sekolah menjadi peran yang

penting dalam pembentukan kepribadian siswa. Dengan adanya program

Penguatan Pendidikan Karakter akan membentuk kepribadian siswa

menjadi generasi yang baik. Seperti yang tertera pada Peraturan Presiden

No. 87 Tahun 2017 Bab 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa :

“Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK

adalah gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab satuan

pendidikan untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi

olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan

kerja sama antara satuan pendidikan keluarga dan masyarakat

sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental

(GNRM)”.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

11

Kusuma Dharma, Triatna Cepi, dan Pemana. J.H (2012 : 5)

menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah pembelajaran yang

mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh

yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah.

Williams dan Schnaps dalam Zubaedi (2013 : 15) mendefinisikan bahwa

pendidikan karakter merupakan berbagai usaha yang dilakukan oleh

berbagai personel sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan

orang tua dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan

remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan

bertanggung jawab.

Agung (2011 : 395) dalam international journal of character

education integration in social studies learning menyatakan bahwa

pendidikan karakter adalah sebuah sistem untuk mengembangkan nilai

karakter siswa yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan yang harus ditanamkan ke dalam agama, diri,

masyarakat awam, lingkungan, dan bangsa sebagai manusia yang utuh.

Pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan

karakter adalah suatu usaha yang dilakukan lembaga pendidikan dalam

menanamkan dan mengembangkan karakter siswa agar dapat menjadi

generasi yang memiliki budi pekerti yang baik. Pendidikan karakter

bukan hanya belajar mengenai kognitif saja , namun juga dalam afektif

dan psikomotor. Pendidikan karakter mengajarkan siswa agar lebih

peduli , tanggap, dan lebih kritis dalam menanggapi suatu permasalahan.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

12

2. Prinsip Pendidikan Karakter

Saptono (2011:25) menjelaskan bahwa terdapat sebelas prinsip

pendidikan karakter yang perlu diperhatikan dalam penerapan Pendidikan

karakter kepada siswa yang meliputi :

a. Sekolah harus berkomitmen pada nilai-nilai etis inti.

b. Karakter harus dipahami secara utuh, mencakup pengetahuan

atau pemikiran, perasaan, dan tindakan.

c. Sekolah harus bersikap proaktif dan bertindak sistematis

dalam pembelajaran karakter dan tidak sekedar menunggu

datangnya kesempatan.

d. Sekolah harus membangun sarana saling memperhatikan satu

sama lain dan menjadi dunia kecil mengenai masyarakat yang

saling peduli.

e. Kesempatan untuk mempraktikkan tindakan moral harus

bervariasi dan tersedia bagi semua.

f. Studi akademis harus menjadi hal yang utama.

g. Sekolah perlu mengembangkan cara-cara meningkatkan

motivasi interistik siswa yang mencakup nilai-nilai inti.

h. Sekolah perlu bekerja sama dan mendialogkan norma

mengenai pendidikan karakter.

i. Guru dan siswa harus berbagi dalam kepemimpinan moral

sekolah.

j. Orang tua dan masyarakat harus menjadi rekan kerja dalam

pendidikan karakter di sekolah.

k. Harus dilakukan evaluasi mengenai efektivitas pendidikan

karakter di sekolah, terutama terhadap guru dan karyawan.

Lickona dalam Agung (2011:396) berpendapat bahwa terdapat

prinsip-prinsip terhadap keberhasilan pendidikan karakter di sekolah,

diantaranya sebagai berikut:

a) Pendidikan karakter harus mencakup nilai untuk

mengembangkan karakter yang baik.

b) Karakter harus benar-benar dimaknai.

c) Pendidikan karakter yang efektif membutuhkan pendekatan

yang komprehensif dan fokus pada aspek guru sebagai

panutan, disiplin sekolah, kurikulum, proses belajar,

manajemen kelas dan sekolah

d) Sekolah harus menjadi model bagi masyarakat terutama

siswa.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

13

e) Dalam mengembangkan karakter, siswa membutuhkan

kesempatan untuk bertindak dalam mencontohkan moral

yang baik.

f) Pendidikan karakter yang efektif harus mencakup materi

kurikulum yang berarti.

g) Pendidikan karakter harus menghasilkan motivasi dari dalam

diri siswa.

h) Sekolah harus memiliki standar keberhasilan pendidikan

karakter.

Yaumi (2016:11) menjelaskan bahwa terdapat beberapa prinsip

yang dapat mengukur tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan pendidikan

karakter sebagai berikut:

a) Komunitas sekolah mengembangkan nilai-nilai etika,

b) Sekolah mendefinisikan sekolah secara mendalam,

c) Sekolah menggunakan pendekatan proaktif dan terencana,

d) Menciptakan kondisi sekolah yang peduli terhadap

pembentukan karakter,

e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

tindakan moral,

f) Sekolah mendesain kurikulum dan kegiatan pembelajaran

untuk memenuhi kebutuhan siswa,

g) Staf sekolah bertanggung jawab untuk melaksanakan

pendidikan karakter,

h) Sekolah mengembangkan dan mendukung dalam pelaksanaan

dan perbaikan pendidikan karakter,

i) Sekolah, orang tua, dan masyarakat bekerja sama dalam

upaya pembangunan karakter, dan k) sekolah melakukan

evaluasi secara terus menerus untuk mengetahui efektivitas

dan pelaksanaan pendidikan karakter,

j) Mengembangkan motivasi siswa. Memotivasi siswa guru

membutuhkan strategi agar motivasi tersebut dapat tercapai.

Fathurrohman (2011: 21) menjelaskan bahwa untuk memotivasi

siswa agar lebih giat dengan cara memberikan hadiah untuk siswa yang

berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk belajar.

Pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter

memiliki prinsip-prinsip yang harus dijalankan. Pelaksanaan pendidikan

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

14

karakter perlu melibatkan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, dan

masyarakat sebagai pendukung keberhasilan pendidikan karakter. Dalam

penerapan pendidikan karakter harus memiliki standar pendidikan

karakter agar prinsip pendidikan karakter dapat dijalankan dengan baik.

3. Tujuan Pendidikan karakter

Pendidik mempunyai tujuan dalam penerapan pendidikan

karakter. Pendidikan karakter bertujuan guna membentuk kepribadian

siswa agar menjadi pribadi yang lebik baik. Menurut Dharma.K, dkk

(2012 : 9) pendidikan karakter dalam setting sekolah memiliki tujuan

sebagai berikut :

a) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting sehingga siswa menjadi

kepribadian/kepemilikan siswa yang khas sebagaimana nilai-

nilai yang dikembangkan.

b) Mengoreksi perilaku siswa yang tidak bersesuaian dengan

nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.

c) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan

masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan

karakter secara bersama.

Salahudin & Alkriencichie (2013 : 109) menjelaskan bahwa

Tujuan pembelajaran pendidikan karakter yaitu sebagai berikut:

a) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa

sebagai generasi penerus bangsa.

b) Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.

c) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, dan

persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan

penuh kekuatan.

Muslich (2011:81) tujuan pendidikan karakter adalah untuk

meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

15

mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia

siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang. Zubaedi (2011:18)

berpendapat bahwa Pendidikan Karakter secara terperinci memiliki 5

tujuan yaitu :

a) Mengembangkan potensi siswa nurani/afektif siswa sebagai

manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter

bangsa,

b) Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang baik dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi bangsa yang

religius,

c) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa

sebagai penerus bangsa,

d) Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang

mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan,

e) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan

persahabatan, dengan rasa kebangsaan yang tinggi, dan

penuh kekuatan.

Penjelasan dari para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan karakter adalah untuk membentuk mutu pendidikan dan

kepribadian siswa agar memiliki memiliki karakter dan budi pekerti yang

mulia. Pendidikan karakter ini mengharapkan siswa menjadi manusia

yang mandiri kreatif, berpikir kritis, dan dan memiliki karakter yang baik

dan dapat diaplikasikan didalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

karakter ini juga membentuk pribadi agar lebih bertaqwa kepada tuhan-

Nya.

4. Dimensi Pendidikan Karakter

Dimensi Pendidikan Karakter merupakan salah satu komponen

yang ada pada pendidikan karakter. Dalam pendidikan karakter memiliki

desain yang saling berkaitan satu sama lain, diantaranya adalah olah hati,

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

16

olah pikir, olah raga, dan olah rasa/karsa. Samani & Haryanto ( 2012 )

menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah proses pemberian

tuntunan kepada siswa untuk menjadi manusia seutuhnya yang

berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Yaumi

(2016 : 43) berpendapat bahwa dimensi pendidikan karakter dibagi

menjadi empat yaitu olah pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa.

Keempat dimensi dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Olah pikir merupakan dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan otak (brain), cipta (mind), dan cipta

(thought).

b) Olah rasa merupakan dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan emosi jiwa akan kepedulian terhadap

lingkungan sekitar.

c) Olah hati merupakan dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan spiritual.

d) Olah raga merupakan dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan aktivitas fisik yang terencana dan

terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang

dan digunakan untuk meningkatkan kebugaran tubuh secara

jasmani dan rohani.

Salahudin dan Alkrienciehie ( 2013:49) menyebutkan keempat

dimensi pendidikan karakter sebagai berikut:

a) Olah pikir, dapat memunculkan sikap cerdas, kritis, kreatif,

inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta reflektif,

b) Olah hati, melahirkan sifat jujur, beriman dan bertaqwa,

amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani

mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban,

berjiwa patriotik,

c) Olah raga, akan terlihat dari sikap tangguh, bersih dan sehat,

disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif,

determinatif, kompetitif, ceria, gigih,

d) Olah rasa/karsa, menumbuhkan perasaan peduli, ramah,

santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka

menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit,

mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

17

bahasa dan produk indonesia, dinamis, kerja keras, beretos

kerja.

Pendapat dari para ahli mengenai dimensi pendidikan karakter

dapat disimpulkan bahwa dimensi pendidikan karakter meliputi olah

pikir, olah hati, olah raga, dan olah rasa/karsa. Keempat dimensi

pendidikan karakter ini merupakan hal yang mendasar dalam program

penguatan karakter. Keempat dimensi ini saling berkaitan satu sama lain

guna mendukung pendidikan karakter siswa agar menjadi manusia

cerdas, berkarakter, memiliki akhlak yang baik sehingga dapat

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

C. Olah Pikir

1. Pengertian Olah Pikir

Olah pikir merupakan salah satu dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan proses nalar manusia guna mencari dan menggunakan

pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif agar menghasilkan pribadi

yang cerdas. cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas dalam hal

menanggapi dan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di sekitar secara

maksimal. Menurut Samani &Haryanto (2012:24) menjelaskan bahwa

olah pikir merupakan sebagian dari dimensi pendidikan karakter yang

berkaitan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan

pengertahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif.

Samawi&Hariyanto dalam Yaumi (2014:49) menguraikan

pengembangan pendidikan karakter melalui domain olah pikir terdiri atas

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

18

cerdas, kritis, kreatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi

iptek, dan reflektif. Apabila semua komponen ini digabung dalam satu

kesatuan yang utuh, maka kata yang dapat digunakan untuk

menyimpulkan kata tersebut adalah cerdas, dimana cerdas mencakup

karakter kreatif dan kritis. Rusyidi (2013:77) olah pikir digambarkan

sebagai proses pencerdasan otak siswa dari pemikiran sempit yang bisa

menjurus pada pemikiran yang kolot menjadi pemahaman yang lebih

komprehensif yang pada akhirnya akan membentuk karakter siswa yang

cerdas.

Pernyataan dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa olah

pikir merupakan salah satu dimensi pendidikan karakter yang berkaitan

dengan proses nalar manusia untuk mengembangkan pemikiran manusia

supaya memiliki pemikiran yang lebih luas dan dapat mengolah

informasi dengan baik sehingga menumbuhkan manusia yang cerdas.

cerdas dalam konteks olah pikir meliputi kreatif dan kritis.

2. Karakteristik Olah Pikir

Dimensi pendidikan karakter memiliki empat komponen yaitu olah

hati, olah rasa, olah raga, dan olah pikir. Olah pikir berhubungan dengan

proses nalar pada manusia guna mencari dan menggunakan informasi

dengan cerdas. cerdas disini meliputi keterampilan berpikir kritis dan

keterampilan berpikir kreatif. Olah pikir merupakan dimensi pendidikan

karakter yang berkaitan dengan literasi. Kementrerian Pendidikan

Nasional (2016:2) menjelaskan bahwa literasi sekolah merupakan

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

19

kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara

cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain dengan membaca, melihat,

menyimak, menulis, dan berbicara. Literasi tidak hanya berkaitan dengan

membaca dan menulis, namun berkaitan juga dengan kecerdasan

memahami dan menggunakan segala hal secara optimal.

Tabel. 2.1 Karakteristik Olah Pikir

Karakteristik Penjelasan

Kritis Berpikir reflektif, rasional, teratur, dan terarah untuk

menganalisis, mengkaji, mengevaluasi, membuat

keputusan, dan memecahkan masalah.

Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang

telah dimiliki.

(Yaumi, 2016:49)

Olah pikir sebagai kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam

mengolah dan memanfaatkan segala yang ada disekitar dengan baik.

menurut Salahudin dan Alkrienciehie (2013:49) menyebutkan bahwa

olah pikir siswa dapat dilihat dengan adanya beberapa sikap sebagai

berikut: a) cerdas, b) kritis, c) kreatif , d) inovatif, e) ingin tahu, f)

berpikir terbuka, g)produktif, h) berorientasi ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni, dan i) reflektif.

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa apabila siswa

dapat menunjukkan karakteristik olah pikir yang baik maka seseorang

tersebut dapat dikatakan sebagai manusia yang cerdas. cerdas di dalam

olah pikir tersebut meliputi kritis dan kreatif dalam menanggapi segala

hal serta mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

baik.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

20

3. Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam

melakukan segala kegiatan. Proses berpikir dilakukan agar segala hal

yang dilakukan manusia dapat berjalan dengan baik dan dilakukan

dengan sungguh-sungguh. Proses berpikir yang dilakukan pada manusia

mengarah pada pengambilan keputusan, oleh karena itu membutuhkan

berpikir kritis dalam melakukan segala sesuatu untuk memecahkan

masalah.Berpikir kritis menurut Johnson (2011:185) menjelaskan bahwa

berpikir kritis adalah sebuah proses sistematis yang memungkinkan siswa

dalam menanggapi dan mengevaluasi keyakinan dan pendapat mereka

sendiri.

Ennis dalam Susanto (2013: 121) menjelaskan bahwa “berpikir

kritis merupakan suatu berpikir dengan tujuan membuat keputusan

masuk akal tentang apa yang diyakini atau dilakukan”. Berpikir kritis

sangat dibutuhkan untuk meningkatkan proses nalar manusia sehingga

manusia dapat mengeluarkan ide-ide dalam menyelesaikan

permasalahan. Yaumi (2013:67) berpendapat bahwa berpikir kritis adalah

proses berpikir sistematis dalam mencari kebenaran dan keyakinan dalam

segala sesuatu yang dikaji dan ditelaah secara realistis dan fakta.

Seseorang akan mencermati informasi yang diperoleh untuk menentukan

apakah informasi tersebut dapat di terima atau tidak.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

21

Pernyataan mengenai berpikir kritis dapat disimpulkan bahwa

berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara aktif dan terampil

untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang baik dan tepat dalam

memecahkan masalah. Keterampilan berpikir kritis perlu dikembangkan

di dalam diri siswa agar memudahkan siswa memahami konsep dan

mampu menanggapi dan memecahkan masalah.

4. Indikator Berpikir Kritis

Mewujudkan berpikir kritis pada siswa memerlukan indikator

dalam mencapai keberhasilan berpikir kritis siswa. Menurut Susanto

(2013: 125) menjelaskan bahwa dalam berpikir kritis terdapat lima

indikator yaitu sebagai berikut:

Tabel. 2.2 Indikator Berpikir Kritis

No. Indikator Penjelasan

1. Memberikan penjelasan

sederhana

Memfokuskan pertanyaan,

menganalisis pertanyaan, bertanya

dan menjawab tentang suatu

penjelasan atau tantangan.

2. Membangun

keterampilan dasar

Mempertimbangan apakah sumber

dapat dipercaya, mengamati dan

mempertimbangkan suatu laporan

hasil observasi.

3. Menyimpulkan Mendeduksi dan mempertimbangkan

hasil dedukasi, menginduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi,

membuat dan menentukan nilai

pertimbangan.

4. Memberikan penjelasan

lanjut

Mendefinisikan istilah dan

pertimbangan definisi dalam tiga

dimensi, mengidentifikasi asumsi.

5. Mengatur strategi dan

taktik

Menentukan tindakan, berinteraksi

dengan orang lain.

Susanto (2013: 125)

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

22

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

berpikir kritis siswa perlu ditanamkan karena melalui berpikir kritis siswa

dapat memahami konsep , dapat menanggapi suatu permasalahan , dan

dapat memilah informasi dengan baik, untuk menumbuhkan berpikir

kritis siswa dapat diterapkan suatu latihan-latihan yang memicu pola

pikir siswa sehingga siswa lebih tanggap dalam menghadapi atau

menanggapi suatu permasalahan yang terjadi disekitarnya.

5. Tahapan-tahapan Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan suatu pemikiran yang tidak terjadi secara

tiba-tiba, melainkan dengan adanya tahapan-tahapan dalam berpikir.

Arief (2004) dalam Susanto ( 2016:129) mengemukakan bahwa berpikir

kritis harus ditempuh melalui beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut :

a) Keterampilan menganalisis, yaitu suatu keterampilan yang

menguraikan suatu permasalahan dengan memahami sebuah

konsep dengan menguraikan atau merinci dan menguraikan

kebagian-bagian yang lebih terperinci,

b) Keterampilan menyintesis, yaitu keterampilan

menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah susunan yang

baru.

c) Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, yaitu

keterampilan dalam mengaplikasikan konsep kepada

beberapa pengertian baru.

d) Keterampilan menyimpulkan, yaitu suatu kegiatan akal

pikiran manusia berdasarkan pengertian dan pengetahuan

yang dimilikinya.

e) Keterampilan mengevaluasi atau menilai, yaitu suatu

keterampilan yang menuntut pemikiran yang matang dalam

menentukan nilai sesuatu berdasarkan kriteria yang ada.

Tahapan-tahapan berpikir kritis berdasarkan uraian di atas dapat

disimpulkan bahwa dalam penanaman berpikir kritis memerlukan

tahapan-tahapan agar dalam berpikir kritis siswa akan menghasilkan

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

23

sebuah keputusan masuk akal dan ilmiah tentang apa yang diyakini dan

dilakukan oleh siswa. Berpikir kritis melalui tahapan-tahapan tersebut

akan menghasilkan siswa yang kritis sesuai dengan salah satu tujuan

pendidikan nasional.

D. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian terkait dengan penerapan pojok baca dalam

program Penguatan Pendidikan Karakter siswa.

1. Nugroho, H.A, dkk (2016). Implementasi Gemar Membaca Melalui

Program Pojok Baca dalam Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas VIII di

SMPN 2 Sumber. Penelitian dilakukan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengimplementasian gemar

membaca memalui program pojok baca dalam mata pelajaran IPS pada

siswa kelas VIII di SMPN 2 Sumber Kabupaten Cirebon sangatlah

diperlukan karena pembinaan bertujuan untuk membangun minat

membaca siswa agar berprestasi dan menjadi siswa yang berbudi pekerti

luhur.

2. Dahliyana, A. (2017). Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler di Sekolah. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3

Bandung. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif. Berdasarkan

penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

ekstrakurikuler dengan pendidikan karakter yaitu sebagai

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

24

pengejawatahan antara pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan sikap

dan keterampilan yang harus dikembangkan agar dapat dimiliki siswa

berupa nilai-nilai budi pekerti luhur yang telah menjadi budaya dalam

kehidupan sosial sekolah tersebut.

3. Agung, L. (2011). Character Education Integration in Social Studies

Learning. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah “X”. Penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter yang berfokus pada

pengembangan identitas siswa menjadi pintar dan memiliki karakter

siswa perlu dipaksa melalui pendidikan formal dan informal. Hal ini

dapat diimplementasikan dalam pendidikan formal di sekolah.

4. Pala (2011). The need for Character Education, Penelitian ini

mengungkapkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu gerakan

nasional yang menciptakan sekolah yang mampu membina etika,

bertanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain. Pengajaran karakter

yang baik melalui penekanan pada nilai-nilai etika seperti kepedulian,

kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan menghormati diri sendiri dan

orang lain. Karakter tidak terbentuk secara otomatis melainkan

dikembangkan dari waktu ke waktu melalui proses berkelanjutan.

5. Sariyem. (2016). Kemampuan Berpikir Kritis dan Minat Baca dengan

Kemampuan Membaca Kritis Sisw Kelas Tinggi di SD Negeri di

Kaupaten Bogor. Penelitian dilakukan di SD Negeri di Kabupaten Bogor.

Teknik analisis data adalah analisis korelasi r Product Moment. Hasil

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

25

penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis memiliki hubungan dengan

membaca kritis siswa kelas tinggi dan minat membaca pada siswa juga

memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kemampuan

membaca kritis pada siswa.

E. Alur Berpikir

Penguatan pendidikan karakter merupakan sebuah program yang

diusung guna mendukung penanaman dan mengembangkan pendidikan

karakter siswa. Peraturan Presiden Bab 1 Ayat 1 tentang penguatan

pendidikan karakter yang menjelaskan bahwa penguatan pendidikan karakter

adalah sebuah program yang betujuan untuk memperkuat pendidikan karakter

siswa melalui harmonisasi olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga guna

mendukung tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

dan membentuk watak serta mengembangkan potensi siswa agar menjadi

generasi yang bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, bertanggung jawab, serta penanaman karakter. Pendidikan karakter

merupakan pendidikan yang tidak hanya mengenai aspek kognitif saja tetapi

juga mengenai aspek afektif dan psikomotor yang mengutamakan

pembentukan karakter pada siswa. Pendidikan karakter memiliki dimensi-

dimensi yang mendukung dalam pendidikan karakter salah satunya yaitu

dimensi olah pikir.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

26

Olah pikir merupakan dimensi pendidikan karakter yang berkaitan

dengan literasi yang bertujuan menjadikan siswa yang cerdas. cerdas disini

salah satunya meliputi keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan

suatu usaha individu dalam menanggapi suatu informasi atau permasalahan

secara aktif dan terampil. Dalam berpikir kritis seseorang tidak begitu saja

menerima atau menolak sesuatu. Mereka akan mencermati, menganalisis, dan

mengevaluasi informasi sebelum menentukan apakah informasi tersebut akan

diterima atau ditolak. Penanaman berpikir kritis dapat melalui kegiatan atau

penerapan program-program yang diterapkan disekolah, salah satunya yaitu

penerapan pojok baca.

Pojok baca merupakan program dalam gerakan literasi sekolah yang

betujuan untuk membentuk karakter pada siswa. Pojok baca memiliki peran

dalam penanaman keterampilan berpikir kritis siswa. Pojok baca adalah suatu

sudut yang ada didalam kelas yang difungsikan sebagai perpustakaan yang

bertujuan untuk menarik perhatian siswa agar siswa memiliki minat membaca

dan memiliki kegemaran membaca sehingga siswa memiliki pemikiran yang

lebih luas dan lebih kritis dalam menanggapi suatu informasi atau

permasalahan. Minat membaca merupakan suatu keinginan yang dimiliki

dalam diri siswa untuk membaca sehingga menghasilkan sikap gemar

membaca.

Gemar membaca dan minat membaca akan menghasilkan

keterampilan berpikir kritis pada siswa karena melalui kegemaran dan minat

amembaca siswa tentu memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

27

memilah informasi dengan baik. sikap tersebut merupakan salah satu bagian

dalam mewujudkan pendidikan nasional.

Pojok baca memiliki peran dalam penanaman olah pikir pada siswa.

Melalui pojok baca siswa diharapkan dapat memunculkan sikap kritis dan

kreatif. Sikap kritis dan kreatif adalah suatu bagian dalam mewujudkan

pendidikan nasional.

Adapun alur dalam alur berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1. Alur Berpikir.

Penguatan Pendidikan Karakter

Olah Hati

(Etik)

Olah Pikir

(Literasi)

Olah Rasa

(Estetik)

Olah Raga

(Kinestetik)

Pojok Baca

Kritis Kreatif

Minat

Membaca

Gemar

Membaca

Tujuan Pendidikan Nasional

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Pojok Baca 1. Pengertian Pojok Bacarepository.ump.ac.id/8829/3/DIANTI HAJI APRILIA_BAB II.pdf · international journal of character education integration in

28

Penguatan pendidikan karakter merupakan gerakan pendidikan yang

bertujuan untuk memperkuat karakter melalui harmonisasi olah hati, olah

pikir, olah rasa, dan olah raga. Olah pikir merupakan salah satu dimensi

pendidikan karakter yang berkaitan dengan proses berpikir kreatif dan proses

berpikir kritis. salah satu upaya untuk menanamkan berpikir kritis siswa yaitu

dengan adanya pojok baca. pojok baca bertujuan untuk menumbuhkan minat

membaca dan kegemaran membaca siswa sehingga dapat mencapai salah satu

tujuan pendidikan nasional.

Studi Deskriptif Peran... Dianti Haji Aprilia, FKIP UMP, 2018