bab ii kajian pustaka -...

16
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakikat Komunikasi Suprapto (2006:2) menjelaskan bahwa pengertian secara etimologis komunikasi berarti: (1) istilah yang berasal dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari kata communis artinya sama yaitu sama makna. Sedangkan communication berarti memberi tahu atau bertukar pikiran tentang pengetahuan, informasi atau pengalaman seseorang (throught communication people share knowledge, information or experience. (2) komunikasi merupakan proses penyampaian pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, artinya bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang. (3) komunikasi memiliki tujuan untuk memberi tahu, menyampaikan pikiran dan perasaan, mengubah pendapat maupun sikap, sedangkan menurut Wibowo (2011:17) komunikasi merupakan aktivitas menyampaikan apa yang ada dipikiran, konsep dan keinginan untuk di sampaikan pada orang lain atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian informasi yang melibatkan sejumlah orang dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar memperoleh apa yang di inginkan. Berpijak dari kesimpulan tentang hakikat komunikasi, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik berikut: 1. Komunikasi merupakan suatu proses artinya serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

Upload: vankhue

Post on 27-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Komunikasi

Suprapto (2006:2) menjelaskan bahwa pengertian secara etimologis

komunikasi berarti: (1) istilah yang berasal dari bahasa latin communicatio,

yang bersumber dari kata communis artinya sama yaitu sama makna.

Sedangkan communication berarti memberi tahu atau bertukar pikiran

tentang pengetahuan, informasi atau pengalaman seseorang (throught

communication people share knowledge, information or experience. (2)

komunikasi merupakan proses penyampaian pernyataan oleh seseorang

kepada orang lain, artinya bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang.

(3) komunikasi memiliki tujuan untuk memberi tahu, menyampaikan pikiran

dan perasaan, mengubah pendapat maupun sikap, sedangkan menurut

Wibowo (2011:17) komunikasi merupakan aktivitas menyampaikan apa

yang ada dipikiran, konsep dan keinginan untuk di sampaikan pada orang

lain atau sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang

kita inginkan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan proses penyampaian informasi yang melibatkan sejumlah orang

dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain agar memperoleh apa yang

di inginkan.

Berpijak dari kesimpulan tentang hakikat komunikasi, dapat

diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik

berikut:

1. Komunikasi merupakan suatu proses artinya serangkaian tindakan atau

peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta

berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.

10

2. Komunikasi ialah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. artinya,

kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai denga tujuan

atau keinginan dari pelakunya.

3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku

yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-

pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat

dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang

disampaikan.

4. Komunikasi bersifat simbolis. Artinya, tindakan yang dilakukan dengan

menggunakan lambang lambang. Lambang yang paling umum digunakan

dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata

kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.

5. Komunikasi bersifat transaksional. Yaitu memberi dan menerima. Dua

tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Maksudnya bahwa para

peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada

waktu serta tempat yang sama.

Menurut Efendi (2006:10) mengkategorikan komunikasi dalam tiga

kategori yaitu: (1) komunikasi antar pribadi, (2) komunikasi kelompok, (3)

komunikasi massa. Dari ketiga kategori komunikasi tersebut komunikasi

kelompok atau komunikasi organisasi akan dibahas dalam penelitian ini.

2.2. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi terdiri dari dua suku kata yaitu strategi dan

komunikasi. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi dan

komunikasi dapat diartikan secara harfiah sebagai berikut:

1. Strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai

sasaran khusus. Sesuatu yang patut dikerjakan demi kelancaran komunikasi.

2. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

3. Strategi komunikasi adalah sesuatu yang patut dikerjakan dan diusahakan

demi terciptanya kelancaran komunikasi.

11

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang

hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana

taktik operasionalnya (Effendy, 2003:300).

Menurut Handoko (1986:272) mendefinisikan kata komunikasi

sebagai suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau

informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut

melibatkan lebih dari sekedar kata- kata yang digunakan dalam percakapan,

tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.

Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi

bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung

pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar,

berbicara dan lain- lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan

komunikasi (communication planning) dan manajemen komunikasi

(communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan

bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata

bahwa pendekatan (approach) dapat berbeda sewaktu- waktu bergantung

dari situasi dan kondisi (Effendy, 2003:301). Agar tujuan komunikasi

organisasi dapat dicapai dengan baik maka dibutuhkan beberapa tahapan

dalam strategi komunikasi sebagai berikut :

1. Penyusunan Pesan Komunikasi

Wilbur Schramm (dalam Arifin, 1994:68) menetapkan syarat-syarat

keberhasilan pesan informasi :

a. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga

pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.

12

b. Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada

pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua

pengertian itu bertemu.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran dan

menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.

d. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

yang layak bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat

digerakkan untuk memberikan jawaban yang dikehendaki.

Selanjutnya Wilbur Schramm (dalam Arifin, 1994:69)

mengemukakan tentang tanda-tanda komunikasi (sign of communication)

sebagai berikut :

a. Availability, berarti isi pesan itu mudah diperoleh sebab dalam persoalan

yang sama orang selalu memilih yang paling mudah, yaitu yang tidak

terlalu banyak meminta energi atau tenaga.

b. Contrast, berarti pesan itu, dalam hal menggunakan tanda-tanda dan

medium memiliki perbedaan yang tajam dengan keadaan sekitarnya.

2. Penetapan Teknik Komunikasi

Komunikasi pada teknik penyampaian atau mempengaruhi itu dapat

dilihat dari dua aspek yaitu : menurut cara pelaksanaan dan menurut bentuk

isinya. Hal tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa yang pertama,

semata-mata melihat komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan

melepaskan perhatian dari isi pesannya. Sedang yang kedua, yaitu melihat

komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan dan maksud

yang dikandung. Oleh karena itu yang pertama menurut cara pelaksanaanya,

dapat diwujudkan dalam dua bentuk, yaitu :

a. Redundancy (Repetition)

Redundancy atau retition, adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan

mengulang-ngulang pesan kepada khalayak. Dengan teknik ini sekalian

banyak manfaat yang dapat di tarik darinya. Manfaat itu atara lain bahwa

khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karana justru berkontras

13

dengan pesan yang tidak diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak

mengikat perhatian.

b.Canalizing

Canalizing adalah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap

individu atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka haruslah

dimulai dari memenuhi nilai-nilai dan standard kelompok dan masyarakat

dan secara berangsur-angsur merubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan

tetapi bila hal ini kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut

secara perlahan-lahan dipecahkan, sehingga anggota-anggota kelompok itu

sudah tidak memiliki lagi hubungan yang ketat. Dengan demikian pengaruh

kelompok akan menipis dan akhirnya akan hilang sama sekali. Dalam

keadaan demikian itulah pesan-pesan akan mudah diterima oleh

komunikan.redundancy (repetition) dan Canalizing. Sedang yang kedua

menurut bentuk isinya dikenal teknik-teknik informatif, persuasif, edukatif,

dan koersif (Arifin, 1994:73) :

a. Informatif

Teknik Informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan

mempengaruhi khalayak dengan jalan memberikan penerangan. Penerangan

berarti menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-

fakta dan data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula.

Dalam pembagian informasi komunikasi, Jawoto (dalam Arifin, 1994:74)

membagi teknik informatif menjadi dua yaitu :

1) Memberikan informasi tentang fakta semata-mata, juga fakta bersifat

kontroversial.

2) Memberikan informasi dan menuntun umum ke arah pendapat.

Teknik informatif ini, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran

khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa :

keterangan, penerangan dan berita.

14

b.Persuasif

Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini

khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya.

Situasi mudah terkena sugesti ditentukan oleh kecakapan untuk

mengsugestikan atau menyarankan sesuatu kepada komunikan

(suggestivitas), dan mereka itu sendiri diliputi oleh keadaan mudah untuk

menerima pengaruh (suggestibilitas). Jadi di pihak menugesti khalayak,

dan menciptakan situasi bagaimana khalayak itu supaya mudah terkena

sugesti, adalah proses kental sebagai hasil penerimaan yang tidak kritis

dan di realisasikan dalam perbuatan kepercayaan atau cita-cita yang

dipengaruhi orang lain.

b. Edukatif

Teknik edukatif, sebagai salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari

suatu pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam

bentuk pesan yang akan berisi : pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan

pengalaman-pengalaman. Mendidik berarti memberikan sesuatu ide

kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta, pendapat dan

pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenaran,

dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah

tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan.

c. Koersif

Koersif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Teknik

koersif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan,

perintah-perintah dan intimidasi-intimidasi. Untuk pelaksanaanya yang

lebih lancar biasanya dibelakangnya berdiri suatu kekuatan yang cukup

tangguh.

2.3. Komunikasi Antar Budaya

2.3.1. Pengertian Komunikasi Antarbudaya

Andrea L. Rich dan Dennis M. Ogawa (dalam Liliweri, 2009:12)

menyatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah komunikasi antar

orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya antara suku bangsa,

15

etnik, ras dan kelas sosial. Budaya bertanggung jawab atas seluruh

perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang.

Konsekuensinya perbendaharaan-perbendaharaan yang dimiliki dua orang

yang berbeda budaya akan berbeda pula, yang dapat menimbulkan segala

macam kesulitan.

Pengaruh budaya atas individu dan masalah-masalah dari balik pesan

terlukis pada gambar berikut :

Gambar 2.1

Komunikasi Antarbudaya (Liliweri, 2009:14)

Tiga budaya diwakili dalam model pada gambar 2.1 oleh tiga bentuk

geometrik yang berbeda. Budaya A dan Budaya B relatif serupa dan masing-

masing diwakili oleh suatu segi empat. Budaya C sangat berbeda dengan

budaya A dan budaya B, perbedaan yang lebih besar ini tampak pada

melingkar budaya C dan jarak fisiknya dari budaya A dan budaya B.

2.3.2. Prinsip – Prinsip Komunikasi Antarbudaya

Menurut DeVito (1996:488), komunikasi antarbudaya memiliki lima prinsip

sebagai berikut :

1. Relativitas Bahasa

Gagasan umum bahwa bahasa memengaruhi pemikiran dan perilaku

paling banyak disuarakan oleh para antropologis linguistik.

2. Bahasa sebagai Cermin Budaya

Semakin besar perbedaan budaya, semakin besar perbedaan komunikasi

baik dalam bahasa maupun dalam isyarat-isyarat nonverbal. Makin besar

Budaya A Budaya B

Budaya C

16

perbedaan antara budaya (dan, karenanya, makin besar perbedaan

komunikasi), makin sulit komunikasi dilakukan.

3. Mengurangi Ketidakpastian

Semakin besar perbedaan antarbudaya, semakin besar ketidakpastian dan

ambiguitas dalam komunikasi.

4. Kesadaran Diri dan Perbedaan Antarbudaya

Semakin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri

(mindfulness) para partisipan selama komunikasi.

5. Memaksimalkan Hasil Interaksi

Untuk memaksimalkan interaksi dalam komunikasi antarbudaya terdapat

tiga implikasi penting yaitu : pemberian hal positif, terus melibatkan diri

dalam komunikasi dan membuat makna prediksi yang akan menghasilkan

bentuk positif dari komunikasi.

2.3.3. Efektivitas Komunikasi Antarbudaya

Gudykunst (dalam Liliweri 2009:227), jika dua orang atau lebih

berkomunikasi antarbudaya secara efektif maka mereka akan berurusan

dengan satu atau lebih pesan yang ditukar (dikirim dan diterima) mereka

harus bisa memberikan makna yang sama atas pesan. Dengan demikian

komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dihasilkan oleh

kemampuan para partisipan komunikasi karena keberhasilan menekan

sekecil mungkin kesalahpahaman.

Menurut Schramm (dalam Liliweri, 2001:171), untuk mendapatkan hasil

yang positif dalam komunikasi antarbudaya perlu diperhatikan syarat-syarat

sebagai berikut :

1. Menghormati anggota budaya lain sebagai manusia

2. Menghormati budaya lain sebagaimana apa adanya dan bukan

sebagaimana yang di kehendaki.

3. Menghormati hak anggota budaya yang lain untuk bertindak berbeda dari

cara bertindak.

4. Komunikator lintas budaya yang kompeten harus belajar menyenangi

hidup bersama orang dari budaya yang lain.

17

Maka agar maksud komunikasi dipahami dan diterima serta dilaksanakan

bersama, harus dimungkinkan adanya peran serta untuk mempertukarkan

dan merundingkan makna diantara semua pihak dan unsur dalam

komunikasi yang pada akhirnya akan menghasilkan keselarasan dan

keserasian.

2.3.4. Hambatan – Hambatan Komunikasi Antarbudaya

Menurut Barna dan Rubenm (dalam DeVito, 1996:490), terdapat lima

hambatan dalam komunikasi antarbudaya yaitu:

1. Pengabaian perbedaan antara individu dan kelompok yang secara kultural

berbeda;

2. Pengabaian perbedaan antara kelompok kultural yang berbeda;

3. Pengabaian perbedaan dalam makna;

4. Pelanggaran adat kebiasaan kultural; dan

5. Penilaian perbedaan secara negatif.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan dari komunikasi antarbudaya

diperlukan penyamaan dari tujuan-tujuan komunikasi dan mengurangi

etnosentrisme (persepsi terhadap hal-hal yang paling benar dan tepat).

2.4. New Media

2.4.1. Internet sebagai New Media

Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet

dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan

kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan,

memanipulasi dan menerima pesan. Internet merupakan sebuah media

dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara

penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki,

dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan

sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi

berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi

khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan sebagai operator

internet (McQuail, 2009:28).

18

2.4.2. Kelebihan dan Manfaat New Media

New media (media baru atau media online) memiliki kelebihan kecepatan

melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk

mendapatkan sebuah informasi baru dan ter-update informasinya.

Kelemahannya adalah pada jaringan koneksi internet, jika pengguna tidak

mendapatkan akses internet yang memadai maka tidak dapat memperoleh

informasi sesuai kebutuhan. New media juga memiliki manfaat dalam hal

akses, yaitu dapat diakses dimanapun dan kapanpun, serta termasuk ke

dalam komunikasi massa karena pesan yang disampaikan dapat di lihat oleh

khalayak luas (Bagdakian, 2004:14).

2.5. Internet sebagai Media Komunikasi

Internet merupakan salah satu komunikasi melalui media massa. Karena

pesan yang di sampaikan melalui internet juga bersifat umum

komunikannya juga heterogen, komunikatornya juga melembaga, internet

juga menimbulkan keserempakan, namun melalui internet, komunikasi tidak

selalu berlangsung satu arah, tapi biasa juga dan seringkali berlangsung

memutar atau sirkuler. Artinya tidak dapat dipastikan mana komunikan dan

mana komunikatornya. Karena jika yang satu mengirimkan pesan maka

pesan itu akan langsung dibalas juga oleh pihak yang satunya. Internet tak

ubahya sebuah master key. Pertama, untuk membuka semua pintu informasi

dan data di seluruh dunia. Kedua untuk membuka the managed news, berita

maupun data yang direkayasa untuk tujuan-tujuan subyektif tertentu. Ketiga,

untuk meluaskan bandingan (Reddick dan King, 1996:15).

2.6. Computer Medicated Communication

Thurlow et. al (2007:15) mendefinisikan Computer Medicated

Communication (CMC) adalah: Computer Mediated Communication is a

process of human communication via computer, involving people, situated

in particular context, engaged in process to shaped media for variety of

purpose. Yaitu: suatu proses komunikasi yang dilakukan melalui komputer,

yang melibatkan manusia yang terjadi pada konteks tertentu, dimana

didalamnya melibatkan proses pembentukan media untuk berbagai tujuan.

19

Dapat dikatakan bahwa CMC adalah suatu proses komunikasi atau

pertukaran informasi yang dilakukan melalui medium, dalam hal ini

komputer adalah mediumnya. Dalam prakteknya, CMC biasanya

dihubungkan secara lebih spesifik dengan komunikasi manusia pada,

melalui atau menggunakan internet dan website (Thurlow, 2007:16). Dalam

penelitian ini yang menjadi objek penelitian merupakan salah satu bentuk

dari internet (New Media). Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh

penulis merupakan bentuk dari Computer Mediated Communication.

2.7. Situs Jejaring Sosial Facebook

2.7.1. Situs Jejaring Sosial

Firmansyah (2010:10) mengemukakan bahwa situs jejaring sosial

merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan

penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia,

serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs

tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman

profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto

pengguna.

Jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen

individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka

berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal

sehari-hari sampai dengan keluarga (Nawawi, 2008:139).

Setiap situs jejaring sosial memiliki daya tarik yang berbeda. Namun pada

dasarnya tujuannya sama yaitu untuk berkomunikasi dengan mudah dan

lebih menarik karena ditambah fitur-fitur yang memanjakan penggunanya.

Dengan beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa situs

jejaring sosial merupakan layanan berbasis website atau aplikasi dimana

digunakan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pihak lain baik

dengan teman, keluarga, maupun suatu komunitas yang memiliki tujuan

yang sama.

20

2.7.2 Facebook

1. Pengertian Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang

diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark

Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Pada

awal masa kuliahnya, situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih

dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan

selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston

(Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford,

NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy

League. Sampai akhirnya, pada September 2006, Facebook mulai

membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat email. Fitur

yang ditawarkan Facebook sebagai situs jejaring sosial membuat banyak

orang menggunakannya (Anwari, 2010:84).

2. Fungsi Facebook sebagai Media Komunikasi

Menurut Mangkulo (2010:49), sebelum menggunakan Facebook sebagai

media yang akan digunakan menjadi sarana penunjang proses

komunikasi, terlebih dahulu dibuat sebuah desain fungsi yang dapat

diaplikasikan pada sistem komunikasi online yaitu sebagai berikut:

a. Fungsi untuk Penyampaian Materi Komunikasi

Banyak cara yang ditawarkan Facebook untuk menyampaikan materi

yang berhubungan dengan suatu pokok bahasan dari sebuah

komunikasi, beberapa cara tersebut adalah dengan share

link/photo/video, membuat status yang relevan dengan pokok bahasan

materi, dan membuat resume pokok bahasan materi dengan fitur note

atau docs pada group.

b. Fungsi untuk Jadwal Kegiatan

Pengguna Facebook dapat membuat jadwal kegiatan secara online

dengan menggunakan Facebook. Dengan adanya fungsi ini, anggota

dapat melihat jadwal kapan saja dan dimana saja. Pembuatan jadwal

21

tersebut dengan cara menggunakan aplikasi acara yang bergambar

kalender yang ada pada akun Facebook.

c. Fungsi untuk Melakukan Diskusi

Facebook dapat dilakukan sebagai sarana untuk melakukan diskusi

baik antara pengurus dengan anggota, maupun anggota dengan

anggota. Dalam diskusi tersebut dapat dibahas berbagai topik yang

berhubungan dengan materi kegiatan yang dibahas di dalam forum.

Dengan adanya Facebook, diskusi materi kegiatan dapat dilakukan

dimana saja dan kapan saja. Menurut Patria dan Yulianto (2010),

interaksi (diskusi) pada Facebook dapat dilakukan dengan cara-cara

berikut:

1. Asynchronous (pengurus dan anggota tidak berada dalam waktu

yang bersamaan)

a) Melalui fitur message

b) Melalui fitur comment

2. Synchronous (pengurus dan anggota berada dalam waktu yang

bersamaan).

Interaksi ini dilakukan melalui fitur chatting yang ada pada

Facebook. Dengan begitu, baik pengurus maupun anggota dapat

dengan mudah berdiskusi maupun bertukar informasi.

2.8. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pertiwi (2013), melakukan penelitian dengan judul: Peran Facebook dalam

Komunikasi Interpersonal Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran

Facebook sebagai Media dalam Komunikasi Interpersonal antara Guru dan

Murid di SMP Maria Immaculata. Situs jejaring sosial FB mengakomodir

guru untuk berkomunikasi dengan muridnya sebagai teman. Sisi positif dari

hubungan guru-murid di FB adalah leburnya batasan pendidik dengan anak

didik, karena dalam FB seluruh individu terkait sebagai teman. Sisi

negatifnya, hubungan yang terjalin menjadi tidak fair ketika di sisi lain

sekolah ingin menjadi teman, sejajar, tapi di sisi lain sekolah

22

memberlakukan peraturan di dunia maya. Terlebih lagi tidak ada peraturan

tertulis yang mengatur guru dalam berjejaring.

Ismail (2014), melakukan penelitian dengan judul: Peran Grup

“Perpustakaan Pustakawan dan Pemustaka” pada Media Sosial Facebook

sebagai Sarana Komunikasi Para Pecinta Perpustakaan. Perpustakaan dan

pustakawan berperan sebagai salah satu penyampai dan penyebar informasi

yang di butuhkan oleh masyarakat, sesaui dengan perkembangan jaman ini

mau tidak mau perpustakaan dan pustakwan harus mau bertranformasi

untuk menjadi penyampai informasi atau sebagai sumber informasi yang up

date baik dari segi penampilan maupun dari segi sistem informasinya.

Dengan adanya grup yang membahas tentang dunia perpustakaan para

pustakawan maupun masyarakat yang peduli akan perpustakaan dapat saling

bertukar informasi yang tujuannya yaitu demi kemajuan dunia pendidikan,

demi kemajuan anak bangsa, demi kemajuan Negara.

Damanik (2015), melakukan penelitian dengan judul: Peran

Facebook dan Twitter sebagai Media Mencari Jodoh pada Gay di Medan.

keberadaan gay tersebar diseluruh kawasan Kota Medan. Oleh karena itu

untuk mempermudah interaksi dan mencari jodoh mereka menggunakan

media perantara berupa media sosial online seperti Facebook dan Twitter

dengan membuat akun asli atau palsu. Mereka sering mempromosikan diri

dengan menuliskan peran, identitas diri, alamat, dan nomor kontak pada

group-group Facebook dan Twitter. Jaringan media sosial online Facebook

dan Twitter ini dibuat karena sifat dari media sosial saling berkaitan dan

menghubungkan satu sama lain. Selain itu jaringan gay di dunia nyata juga

sengaja dibentuk oleh komunitas gay untuk tujuan khusus yaitu sebagai

wadah dan akses pelayanan kesehatan bagi gay. Hal ini karena gaya

berpacaran gay ternyata berbeda dengan gay berpacaran heteroseksual,

dimana para gay sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan

seksual demi menghilangkan rasa bosan atau mencari sensasi baru. Berganti

pasangan itu dilakukan karena prinsip tidak adanya ikatan resmi. Pada

23

prinsipnya komunitas gay belum mendapatkan penerimaan masyarakat dan

mendapat restu dari keluarga.

Dari ketiga penelitian di atas memiliki perbedaan dengan penelitian

yang disusun penulis diantaranya: (1) Fokus penelitian ini terletak pada

strategi komunikasi, (2) pada penelitian ini etnis yang tergabung dalam

organisasi berjumlah 21 dan (3) penelitian ini menggambarkan upaya

menyatukan pandangan dan kerukunan antar etnis dan komunitas di Kota

Salatiga.

2.9. Kerangka Pikir Penelitian

Pengelolaan informasi kegiatan Forum PANTAS melibatkan tiga aktivitas

yang saling berkaitan yaitu: (1) Materi kegiatan, (2) Jadwal kegiatan dan (3)

diskusi kegiatan. Dalam proses perencanaan dan penyebaran informasi

kegiatan oleh Forum PANTAS dibutuhkan media yang bertujuan

memberikan kemudahan kepada para anggota dalam menyampaikan pesan

dan informasi dalam organisasi dan dapat merangsang anggota untuk

menyalurkan ide atau gagasan, sehingga dapat membangkitkan minat dan

semangat para anggota forum PANTAS untuk meningkatkan eksistensi dan

mencapai tujuan organisasi yang sebaik-baiknya.

Grup Keluarga Facebook adalah media yang digunakan dalam

menyampaikan pesan dan informasi kegiatan Forum PANTAS, hal ini

didukung oleh kemudahan akses yang dimiliki Facebook sehingga mudah

dijangkau oleh setiap penggunanya. Pertimbangan lain Facebook memiliki

sejumlah fitur interaksi antar sesama pengguna yang diantaranya adalah

fitur wall (dinding) tempat sesama pengguna mengirimkan pesan-pesan

terbuka, tempat untuk memasang foto dan berbagi foto, berbagi tautan dari

website dan membuat file atau dokumen grup.

24

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2

Kerangka Pikir Penelitian

Media Sosial Facebook

Forum

PANTAS

20 Etnis di

Kota Salatiga

Komunikasi

Antar

Budaya

Strategi

Komunikasi

21