bab ii kajian pustaka 2.1. evaluasi program · 2020. 10. 12. · 17 bab ii kajian pustaka . 2.1....

34
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu evaluation yang berarti ujian. Evaluasi merupakan proses pengumpulan data, untuk menentukan sejauh mana tujuan program dapat tercapai. Evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu pengetahuan, sebagai cabang ilmu pengetahuan, ilmu evaluasi didukung oleh sejumlah teori. Evaluasi pada umumnya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan kebijakan/ program guna dipertanggung jawabkan kepada yang berwenang, evaluasi dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai serta sejauh mana kesenjangan antara harapan dengan fakta dilapangan. Menurut Anderson dalam Winarno (2008:166), “Secara Umum Evaluasi Dapat Dikatakan Sebagai Kegiatan Yang Menyangkut Estimasi, Atau Penilaian Kebijakan Yang

Upload: others

Post on 22-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Evaluasi Program

2.1.1. Pengertian Evaluasi Program

Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu

evaluation yang berarti ujian. Evaluasi merupakan proses

pengumpulan data, untuk menentukan sejauh mana tujuan

program dapat tercapai. Evaluasi merupakan alat yang

digunakan untuk menganalisis dan menilai fenomena ilmu

pengetahuan, sebagai cabang ilmu pengetahuan, ilmu

evaluasi didukung oleh sejumlah teori. Evaluasi pada

umumnya ditujukan untuk menilai sejauh mana keefektifan

kebijakan/ program guna dipertanggung jawabkan kepada

yang berwenang, evaluasi dapat digunakan untuk mengukur

sejauh mana tujuan tercapai serta sejauh mana kesenjangan

antara harapan dengan fakta dilapangan. Menurut

Anderson dalam Winarno (2008:166), “Secara Umum

Evaluasi Dapat Dikatakan Sebagai Kegiatan Yang

Menyangkut Estimasi, Atau Penilaian Kebijakan Yang

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

18

Mencakup Substansi, Implementasi Dan Dampak

Pelaksanaan Kebijakan Tersebut”.

Menurut Stufflebeam dalam Arikunto Dan Jabar

(2010:1) mendefinisikan bahwa “Evaluasi Merupakan

Penggambaran Proses, Mencari Dan Memberikan Informasi

Yang Berguna Untuk Para Pengambil Keputusan Dalam

Menentukan Alternatif Keputusan”.

Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan

diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses

penilaian dan penggambaran yang mencakup substansi

untuk memperoleh hasil akhir dari kegiatan, serta untuk

menyajikan informasi sebagai hasil dari suatu keputusan.

Ada beberapa pengertian tentang program, program

adalah suatu rencana yang akan dilaksanakan, yang

melibatkan berbagai unit yang berisikan kebijakan serta

rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam waktu yang

ditentukan. Menurut arikunto (2004:2), program dapat

dipahami dalam dua pengertian yaitu : 1). Pengertian secara

umum yang dapat diartikan sebagai rencana atau rancangan

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

19

kegiatan yang akan dilakukan dikemudian hari; 2).

Pengertian secara khusus dihubungkan dengan evaluasi

yang berarti satu kesatuan atau unit kegiatan yang

merupakan implementasi suatu kebijakan, berlangsung

dalam proses berkesinambungan dan terjadi dalam

organisasi yang melibatkan sekelompok orang.

Menurut Isaac dan Michael (1984:6), sebuah program

yang dilaksanakan harus diakhiri dengan evaluasi, hal ini

dikarenakan untuk melihat apakah program tersebut

berhasil menjalankan fungsi sebagaimana yang telah

ditetapkan sebelumnya. Terdapat tiga tahap rangkaian

evaluasi program menurut Isaac dan Michael yaitu : a).

menyatakan pertanyaan serta mengspesifikasikan informasi

yang akan diperoleh; b). mencari data yang relevan dengan

penelitian, dan ; c). menyediakan informasi yang

dibutuhkan pihak pengambil keputusan untuk melanjutkan,

memperbaiki atau menghentikan program.

Dari beberapa pendapat ahli yang telah dipaparkan

diatas, dapat disimpulkan bahwa program merupakan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

20

rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara

berkesinambungan dengan waktu pelaksanaan yang di

tentukan, program tidak hanya terdiri dari satu kegiatan,

namun merupakan serangkaian kegiatan yang menjadi satu

kesatuan yang membentuk suatu sistem yang saling terkait

satu dan yang lainnya, dan dilaksanakan oleh sekelompok

orang.

Evaluasi program merupakan suatu rangkaian

kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk

menilai/mengukur tingkat keberhasilan suatu program.

Menurut arikunto (2009:5), melakukan evaluasi program

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui

apakah tujuan pendidikan telah terealisasi, evaluasi program

merupakan upaya menyediakan informasi yang akan

disampaikan kepada pengambil keputusan.

Dari pendapat yang telah dipaparkan ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa evaluasi program merupakan kegiatan

yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat hasil atau

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

21

manfaat serta dampak dari kegiatan atau program yang telah

dilaksanakan.

2.1.2. Tujuan Evaluasi Program

Menurut arikunto (2004:13), evaluasi mempunyai dua

tujuan yaitu tujuan umum diarahkan pada program secara

menyeluruh, dan tujuan khusus difokuskan pada tiap-tiap

komponen.

Sedangkan tujuan evaluasi program menurut

Mulyatiningsih, (2011:114). Evaluasi program dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut :

1. Menunjukan sumbangan program terhadap

pencapaian tujuan suatu organisasi, hasil

evaluasi ini penting untuk pengembangan

program yang sama ditempat yang lain.

2. Mengambil keputusan mengenai keberlanjutan

sebuah program, apakah program perlu

diteruskan, diperbaiki atau dihentikan.

Menurut pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa tujuan evaluasi program merupakan suatu kegiatan

untuk mengetahui suatu keadaan dari sebuah program

apakah program tersebut dapat tetap digunakan untuk

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

22

diteruskan sebagai bahan pengembangan ditempat lain,

diteruskan namun diperbaiki terlebih dahulu atau dihentikan

untuk tidak digunakan lagi.

Suatu program dalam keterlaksanaannya harus

senantiasa dilakukan evaluasi, untuk dapat melihat sejauh

mana ketercapaian dalam implementasi program tersebut,

apakah berhasil atau tidaknya. Kefektifitasan program yang

berjalan, tidak dapat diukur jika tidak dilakukan evaluasi

program. Dengan demikian kebijakan yang berhubungan

dengan program harus didukung oleh data, karenanya

informasi dan data merupakan bahan rekomendasi bagi

pengambil kebijakan, untuk memutuskan apakah program

tersebut dapat dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa evaluasi program adalah upaya

untuk mengetahui/ mengukur ketercapaian sampai

sejauhmana sebuah kebijakan tersebut dapat

terimplementasikan.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

23

2.1.3. Manfaat Evaluasi Program

Kegiatan evaluasi tidak dapat dipisahkan dalam

pengambilan keputusan dan kebijakan lanjut dari suatu

program, dari hasil evaluasi program, para pengambil

keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program

yang sedang atau telah dilaksanakan.

Menurut arikunto (2012:22), Empat kebijakan yang

dapat diambil berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah

program, yaitu :

1) Menghentikan program karena dipandang bahwa

program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak

dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan,

2) Merevisi program karena pada bagian-bagian

terdapat yang kurang sesuai dengan harapan.

3) Melanjutkan program karena pelaksanaan program

menunjukan bahwa segala sesuatu telah berjalan

sesuai dengan harapan, dan memberikan hasil

yang bermanfaat,

4) Desimilasi atau menyebarluaskan program

(melaksanakan program ditempat-tempat lain atau

mengulangi lagi program dilain waktu), karena

program berhasil dilaksanakan dengan baik, maka

sangat baik jika dilaksanakan di tempat lain atau

diulangi dilain waktu.

Dari paparan beberapa pendapat ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi tidak dapat

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

24

dipisahkan dari sebuah kebijakan atau program, guna

pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai

keberlanjutan program, karena akan sangat menentukan

apakah program yang sedang dilaksanakan atau telah

dilaksanakan dapat dilanjutkan di tempat lain, dilaksanakan

kembali dilain waktu atau pun dihentikan.

2.2. Model Evaluasi Program CIPP

Menurut wirawan (2011:80), yang menjelaskan ada

bermacam-macam jenis model evaluasi program, yaitu : 1).

Model Evaluasi Program Berbasis Tujuan, 2). Model

Evaluasi Berbasis Tujuan, 3). Model Evaluasi Formatif Dan

Sumatif Dan Model Evaluasi Program CIPP. Dalam hal ini

peneliti hendak menggunakan model evaluasi CIPP maka

berikut akan dipaparkan tentang model evaluasi CIPP.

Wirawan (2012:92), menggambarkan bagan konteks

dan evaluasi masukan, evaluasi proses dan evaluasi produk

(CIPP) adalah sebagai berikut :

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

25

Tabel 2.1.

Bagan Evaluasi CIPP

Menurut Endang Mulyatiningsih (2013:120), CIPP

merupakan singkatan dari context, input, process dan

product yang dikembangkan oleh Stufflebeam pada tahun

1960an. CIPP mempunyai tujuan untuk membantu evaluator

dalam mengevaluasi program, proyek atau institusi. Dalam

hal ini berarti CIPP merupakan model evaluasi yang

dilakukan secara komperhensif untuk memahami aktivitas

Konteks

1.Berupaya untuk

mencari jawaban

atas apa yang

perlu dilakukan ?

2.Waktu

pelaksanaan

sebelum program

diterima.

3.Keputusan

Perencanaan

Program

Input

1.Berupaya untuk

mencari jawaban

atas pertanyaan

apa yang harus

dilakukan ?

2.Waktu

pelaksanaan

sebelum program

dimulai.

3.Keputusan

penstrukturan

program

Proses

1.Berupaya

untuk mencari

jawaban atas

pertanyaan apa

program sedang

dilaksanakan ?

2.Waktu

pelaksanaan

ketika program

dilaksanakan

3.Keputusan

pelaksanaan

Produk

1.Berupaya

untuk mencari

jawaban atas

pertanyaan

apakah program

sukses ?

2.Waktu

pelaksanaan

ketika program

selesai

3.Keputusan

resikel ya/tidak

program harus

diresikel

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

26

program, mulai dari ide program dimunculkan sampai pada

hasil yang dicapai setelah program dilaksanakan.

Dalam model evaluasi CIPP terdapat komponen-

komponen evaluasi yaitu sebagai berikut :

a. Context evaluation

Evaluasi konteks merupakan upaya untuk

menggambarkan kebutuhan, tujuan pemenuhan

dan karakteristik yang melaksanakan. Seorang

evaluator harus dapat menentukan perioritas

kebutuhan dan memilih tujuan yang paling

menunjang keberhasilan program.

b. Input evaluation

Evaluasi masukan merupakan kegiatan

mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi

awal yang dimiliki oleh unit untuk melaksanakan

suatu program.

c. Process evaluation

Evaluasi proses menunjukan apa (what), siapa

(who), dan kapan (when), serta sejauhmana

program dilaksanakan dan terlaksana sesuai

dengan rencana.

d. Product evaluation

Evaluasi produk merupakan tahapan akhir dari

serangkaian evaluasi program yang akan diketahui

ketercapaian tujuan, kesesuaian proses dengan

pencapaian tujuan serta ketepatan dalam tindakan

yang diberikan, dan dampak dari keterlaksanaan

program.

Evaluasi program regrouping sekolah, dinilai

membutuhkan jenis model yang sesuai dalam melakukan

evaluasi terhadap program tersebut. Model evaluasi CIPP

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

27

dianggap tepat untuk melakukan evaluasi terhadap program

regrouping sekolah, pemilihan model CIPP dilihat dari

beberapa aspek yaitu : 1). Model CIPP memiliki langkah-

langkah yang jelas, dalam pengungkapan setiap urutan

program, 2). Penulis dapat melakukan analisa secara detail

mulai dari hal yang melatarbelakangi penyelenggaraan

program (context), kemudian perencanaan program (input),

pelaksanaan program (process) hingga produk yang

dihasilkan dari penyelenggaraan program (product), 3).

Model CIPP sudah dikenal dan banyak digunakan oleh para

evaluator program, 4). Evaluasi CIPP dapat memberikan

rekomendasi atas keberadaan program.

Oleh karena itu program regrouping sekolah di SD

Negeri Dukuh 04 dan SD Negeri Mangunsari 02 dievaluasi

menggunakan model Evaluasi CIPP.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

28

2.3. Penggabungan (Regrouping) Sekolah

2.3.1. Pengertian Penggabungan (Regrouping) Sekolah

Regrouping merupakan kata lain dari

merger/penggabungan, menurut Adrian Sutedi (2007:85),

“Merger Sebagai Suatu Bentuk Penggabungan Dua Badan

Usaha, Badan Usaha Yang Satu Tetap Ada Dan Yang

Satunya Dibubarkan Secara Hukum, Dan Nama Perusahaan

Yang Digunakan Adalah Nama Perusahaan Yang

Eksis/Tetap Ada”. Dalam pengertian lain Wibisono

(2006:2), mendefinisikan “Merger Merupakan

Penggabungan Dua Badan Usaha Yang Relativ Berimbang,

Sehingga Terjadi Kombinasi Yang Saling Membantu”.

Istilah merger ini juga digunakan dalam dunia

pendidikan merger/ penggabungan dalam dunia pendidikan

ditujukan untuk perampingan jumlah sekolah. Jumlah

sekolah yang cukup banyak jika dibandingkan dengan

peserta didik yang kurang memadai, mengakibatkan

terjadinya pemborosan pada biaya pendidikan dan sarana

prasarana pendidikan. Oleh karena itu pemerintah

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

29

mengupayakan membentuk kebijakan sebagai usaha

perampingan sekolah dengan tujuan mengurangi

pemborosan biaya pendidikan dan sarana prasarana

pendidikan dengan nama regrouping sekolah.

Dari paparan beberapa pendapat ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa merger merupakan usaha yang

dilakukan dengan menggabungkan dua badan usaha atau

lebih, menjadi satu kesatuan agar badan usaha tetap eksis

atau tetap berdiri namun salah satu badan usaha ada yang

ditutup dengan ketentuan dasar hukum, dan nama badan

usaha yang digunakan adalah nama badan usaha yang tetap

eksis. Penggabungan dua badan usaha atau lebih,

mengharuskan adanya peleburan aset secara menyeluruh

kedalam badan usaha yang tetap berdiri/eksis tersebut.

Dasar dari pelaksanaan penggabungan (regrouping)

sekolah adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

421.2/2501/Bangda/1998 tentang “Pedoman Pelaksanaan

Penggabungan (Regrouping) Sekolah Dasar”. Yang

menjelaskan : “1). Penggabungan (Regrouping) SD adalah

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

30

usaha penyatuan dua unit SD atau lebih menjadi satu

kelembagaan (institusi) SD dan diselenggarakan dalam satu

pengelolaan; 2). Lingkup penggabungan SD Meliputi SD

yang terdapat antar desa/kelurahan yang sama dan atau di

desa/kelurahan yang berbatasan dan atau antar kecamatan

yang berbatasan; 3). Sekolah Dasar kemudian disingkat SD

adalah bentuk satuan pendidikan dasar milik pemerintah,

yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun;

4). SD inti adalah SD yang terpilih antara beberapa SD

dalam satu gugus sekolah yang berfungsi sebagai pusat

pengembangan didalam gugus SD tersebut; 5). SD imbas

adalah anggota satu gugus sekolah yang menjadi binaan SD

inti; 6). SD kecil adalah SD didaerah terpencil yang belum

memenuhi syarat pembakuan”. Dan Peraturan Gubernur

Jawa Tengah No. 4 Tahun 2012 yang diantaranya juga

mengatur kewenangan melakukan penggabungan

(regrouping) sekolah.

Dari paparan pendapat ahli yang telah dikemukakan

diatas, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri dan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

31

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.56 Tahun 2013

tentang “Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 4

Tahun 2012 tentang “Penyelenggaraan Pendidikan”. Yang

didalamnya terdapat “Kewenangan Melakukan

Penggabungan (Regrouping) sekolah”, dapat disimpulkan

bahwa, Penggabungan (Regrouping) Sekolah merupakan

proses penyatuan dua atau lebih satuan pendidikan, untuk

mencapai pengelolaan yang efektif dan efisien, sebagai

upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan,

sesuai dengan standar minimal sekolah yang berlaku secara

Nasional. Terdapat 5 (lima) kriteria keberhasilan

pelaksanaan penggabungan (regrouping) sekolah

berdasarkan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

421.2/2501/Bangda/1998 tentang “Pedoman Pelaksanaan

Penggabungan (Regrouping) Sekolah Dasar”. adalah

sebagai berikut : 1). Terpenuhinya jumlah tenaga pendidik;

2). Peningkatan mutu pendidikan; 3). Peningkatan efisiensi

biaya pendidikan; 4). Efektivitas penyelenggaraan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

32

pendidikan; dan 5). Pembukaan/ pendirian SMP kecil/SMP

kelas jauh untuk memanfaatkan sekolah yang ditinggalkan.

2.3.2. Tujuan Penggabungan (Regrouping) Sekolah

Tujuan regrouping sekolah di Indonesia tertuang

dalam surat yang diterbitkan oleh Departemen Dalam

Negeri Republik Indonesia Nomor

421.2/2501/Bangda/1998 tentang “Pelaksanaan

Penggabungan (Regrouping) Sekolah”. Yang menyatakan

“Kegiatan Penggabungan (Regrouping) Bertujuan Untuk

Mengatasi Permasalahan Guru, Peningkatan Mutu

Pendidikan, Efisiensi Biaya Bagi Perawatan Gedung

Sekolah, Dan Sekolah Yang Ditinggalkan Dimungkinkan

Penggunaannya Untuk Rencana Pembukaan SMP

Kecil/SMP Kelas Jauh Atau Setara Dengan Sekolah

Lanjutan Sesuai Dengan Kebutuhan Setempat Untuk

Menampung Lulusan Sekolah Dasar”. Dan Peraturan

Gubernur Jawa Tengah No.56 Tahun 2013 tentang

“Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

33

tentang “Penyelenggaraan Pendidikan”. Yang didalamnya

terdapat “Kewenangan Melakukan Penggabungan

(Regrouping) sekolah”.

Berdasarkan dasar hukum yang menjadi rujukan

pelaksanaan program regrouping sekolah, sudah jelas

dipaparkan bahwa dasar hukum sebagai pedoman

pelaksanaan program penggabungan (regrouping) sekolah,

harus dilaksanakan agar tujuan program dapat tercapai.

2.3.3. Konsep Pelaksanaan Penggabungan (Regrouping)

Sekolah

Penggabungan (regrouping) sekolah, diterbitkan oleh

Menteri Dalam Negeri, pada tanggal 16 November 1998

tentang “Pedoman Pelaksanaan Penggabungan

(Regrouping) Sekolah”. Yang ditujukan kepada Gubernur

seluruh Indonesia, yang menjelaskan bahwa :1).

Penggabungan (regrouping) sekolah dasar adalah usaha

penyatuan dua unit SD atau lebih menjadi satu kelembagaan

(institusi) SD dan diselenggarakan dalam satu pengelolaan;

2). Lingkup penggabungan SD Meliputi SD yang terdapat

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

34

antar desa/kelurahan yang sama dan atau di desa/kelurahan

yang berbatasan dan atau antar kecamatan yang berbatasan;

3). Sekolah Dasar kemudian disingkat SD adalah bentuk

satuan pendidikan dasar milik pemerintah, yang

menyelenggarakan program pendidikan enam tahun; 4). SD

inti adalah SD yang terpilih antara beberapa SD dalam satu

gugus sekolah yang berfungsi sebagai pusat pengembangan

didalam gugus SD tersebut; 5). SD imbas adalah anggota

satu gugus sekolah yang menjadi binaan SD inti; 6). SD

kecil adalah SD didaerah terpencil yang belum memenuhi

syarat pembakuan”. Dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah

No.56 Tahun 2013 tentang “Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang

“Penyelenggaraan Pendidikan”. Yang didalamnya terdapat

“Kewenangan Melakukan Penggabungan (Regrouping)

sekolah”.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

35

2.4. Penilitian Relevan

Penelitian tentang evaluasi program penggabungan

(regrouping) sekolah dasar ini, relevan dengan beberapa

penelitian terdahulu yang pernah dilakukan. Namun

penelitian dikaji dari sisi yang berbeda dan tetap dalam

ruang lingkup pelaksanaan program regrouping sekolah.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Jihan Amalia

Syahidah. (2013), dalam penelitiannya yang berjudul

“Evaluasi Kebijakan Penggabungan Sekolah Dasar Negeri

Pekalongan”. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian

evaluasi dengan model kualitatif, penelitian ini membahas

tentang kebijakan penggabungan sekolah dasar dikota

pekalongan yang terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Kebijakan

murni berdasarkan satu kawasan dalam pencapaian

efektifitas dan efisiensi kebijakan dan hasilnya sudah dapat

dikatakan berhasil karena baik input, actor maupun factor

pendukungnya telah terpenuhi, sehingga proses

implementasi kebijakan tidak mengalami kesulitan; 2).

Kebijakan berdasarkan manajemen yang dimiliki, terdapat

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

36

banyak kendala dalam pencapaian efektifitas dan efisiensi,

dari 8 (delapan) sekolah yang diteliti hasilnya manajemen

efektifitas belum dapat tercapai karena beban ganda yang

dilimpahkan kepada kepala-kepala sekolah, yang

menjadikan kepala sekolah justru memiliki kendala dalam

membagi waktu dan menjalankan program untuk dua

sekolah.

Penelitian Rani Widiowati, (2014). Penelitiannya

berjudul “Scholl Resillency and capital of Regrouping

policy after merapi eruption in the special district of

Yogyakarta Indonesia”. Penelitian ini menggunakan model

analisis deskriptif kualitatif secara interaktif dan

berkelanjutan. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini

menunjukan adanya kendala dalam pelaksanaan regrouping

dan adanya faktor yang mendukung pelaksanaan

regrouping. Dari segi kendala pelaksanaan program

regrouping, banyak hal yang terjadi baik dari proses

pelaksanaan hingga terlaksananya regrouping. Terdapat

kendala pada awal proses negosiasi manfaat dan kerugian

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

37

yang dirasakan warga sekolah, namun dalam hal ini pilhak

sekolah menanggapi secara positif dengan adanya kebijakan

regrouping sekolah dengan berbagai pertimbangan antara

lain : keamanan, keselamatan, tempat tinggal siswa dan

efektifitas kerja pasca gunung merapi, kebijakan regrouping

ini bertujuan untuk membangun resillensi sekolah pasca

erupsi agar proses belajar mengajar menjadi efektif dan

efisien. Faktor pendukung program regrouping sekolah

adalah pemerintah daerah, beberapa bantuan dalam bentuk

dana dalam pembuatan gedung sekolah baru untuk SD

Negeri Umbulharjo 02, kemauan dari masing-masing guru

sekolah untuk mendukung kebijakan regrouping demi

lancarnya proses belajar mengajar pasca erupsi gunung

merapi, guru bersedia memberikan pendampingan kepada

siswa dan senantiasa memberikan nasihat dan dukungan

kepada siswa agar siswa dapat beradaptasi terhadap

lingkungan sekolah yang baru. Fakor yang menjadi

penghambat pelaksanaan program regrouping adalah

pengetahuan guru yang kurang luas mengenai pemulihan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

38

psikologis anak pasca erupsi gunung merapi, beban kerja

guru yang bertambah, problem internal dari guru itu sendiri

karena kurannya kreatifitas dan inovasi guru dalam

mengajar, sehingga dalam membangun resillensi tidak

optimal.

Penelitian Claire Hills (2013), penelitian yang

berjudul “Close Be Closed To Want Extent Can School

Clorsures And Mergers Be Contested And Negotiated ?”.

penelitian ini dilakukan di new zeland hasil penelitian ini

menunjukan bahwa masyarakat menghargai sekolah sebagai

kekayaan budaya, dan siap berjuang keras untuk sekolah.

Pelajaran dari kementrian pendidikan untuk mengamati

“Institute Of Education Professor Roger Openshaw” yang

mengatakan dalam penelitian ini bahwa merger sekolah

atau penutupan sekolah telah lama diperdebatkan. Dari

penelitian yang dilakukan Clarie Hills dapat disimpulkan

bahwa penelitian tentang merger sekolah ini signifikan

dalam memperdalam pemahaman kita tentang dampak dari

pengambilan keputusan pendidikan dimasyarakat.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

39

Penelitian Maria Tri Erowati (2017), yang berjudul

“Evaluasi Program Regrouping Sekolah Dasar Negeri”.

Penelitian ini menunjukan hasil tentang proses regrouping

sekolah di SDN Tukang 01 dan 02, terlaksana secara alami,

atas inisiatif stakeholder sekolah, jauh sebelum surat

keputusan regrouping sekolah dari bupati diterbitkan.

Penggabungan (regrouping) sekolah di SDN Tukang 01 dan

02 dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu :

sosialisasi, pembentukan panitia, pelaksanaan regrouping

dan terbitnya SK regrouping sekolah. Regrouping sekolah

di SDN Tukang 01 dan 02 dilaksanakan berdasarkan

beberapa faktor diantaranya adanya peraturan/ Undang-

Undang yang mengatur tentang program regrouping,

kurangnya jumlah peserta didik, dan kondisi lingkungan

sekolah. Hasil dari pelaksanaan program regrouping

sekolah di SDN Tukang 01 dan 02 menimbulkan dampak

positif dan negatif, adapun dampak positif nya adalah : 1).

Menjawab kebutuhan tenaga pendidik yang kurang; 2).

Memenuhi jumlah peserta didik yang sesuai dengan standar

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

40

peningkatan mutu pendidikan; 3). Meningkatnya sarana

prasarana yang dimiliki sekolah khususnya alat peraga

sebagai penunjang proses belajar mengajar; 4). Adanya

peningkatan prestasi sekolah; 5). Efektifnya penggunaan

dana sekolah. Adapun dampak negatifnya dirasakan oleh

guru PNS yang dimutasikan kesekolah-sekolah yang

mempunyai jarak lebih jauh dari tempat tinggal, guru

honorer sekolah kehilangan jam mengajar dan harus

mencari sekolah baru, serta alumni sekolah harus

meluangkan waktu dan mengeluarkan dana lebih untuk

melakukan legalisir ijazah, karena harus melegalisir di

Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang. Dari penelitian

yang dilakukan oleh Maria Tri Erowati dapat ditarik

kesimpulan bahwa telah tercapainya tujuan program

regrouping sekolah efektifitas dan efisiensi terjadi dalam

pengelolaan tenaga pendidik, serta pengelolaan keuangan

dan adanya peningkatan mutu pendidikan disekolah, namun

terdapat beberapa hal yang belum tercapai satu diantaranya

adalah pengelolaan sarana prasarana.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

41

Penelitian Sudiyono (2014), yang berjudul

“Pelaksanaan Program Regrouping Sekolah Dasar Undaan

Tengah Kecamatan Undaan Kudus”. penelitian ini

dilakukan menggunakan penelitian kualitatif, adapun hasil

dari penelitian ini menunjukan beberapa hal, diantaranya

sebagai berikut : 1). Karakteristik manejemen sekolah

program regrouping di SD Undaan Tengah Kecamatan

Undaan Kudus; 2). Pelaksanaan program penggabungan

(regrouping) sekolah berjalan dengan sangat baik, sesuai

dengan tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan program,

pengelolaan sekolah menjadi lebih efektif dan efisien

sehingga proses pembelajaran mampu mencapai standar

mutu pendidikan, peningkatan sarana prasarana meskipun

perlu perbaikan dan pengadaan; 3). Kendala pelaksanaan

program penggabungan (regrouping) sekolah yang tidak

signifikan dapat terpecahkan dengan baik.

Penelitian Ika Purwaningsih (2014), tentang

“Implementasi Kebijakan Regrouping Sekolah Dasar Di

kabupaten Purworejo”. Penelitian yang dilakukan ini

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

42

menggunakan motode kualitatif dengan jenis penelitian

etinografi, dan dengan tujuan mendeskripsikan

implementasi kebijakan dari program regrouping sekolah

dasar, serta melakukan evaluasi dan monitoring terhadap

implementasi program regrouping sekolah dasar di

Kabupaten Purworejo. Adapun hasil dari penelitian ini

menunjukan bahwa implementasi kebijakan program

regrouping disekolah dasar, diawali dengan pendataan

sekolah-sekolah dasar, yang selanjutnya dipetakan

berdasarkan skala perioritas oleh tim penggabungan

(regrouping) dan penghapusan sekolah. Monitoring

dilaksanakan secara non formal insidental, dalam upaya

menjaga pelaksanaan regrouping sekolah, agar sesuai

dengan tujuan yang telah di tetapkan dan strategi yang

digunakan, Evaluasi program regrouping sekolah yang

dilakukan menunjukan hasil ketercapaian dari tujuan yang

telah ditetapkan, yaitu pemenuhan standar minimal

pelayanan pendidikan, efisiensi anggaran, efektivitas

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

43

penyelenggaraan pendidikan dan adanya peningkatan mutu

pendidikan baik dari segi akademis maupun non akademis.

Penelitian Puji Waluyo (2014), penelitian yang

berjudul “Pelaksanaan Regrouping Sekolah Dasar 1 Undaan

Tengah Kecamatan Undaan Kudus”. penelitian ini

dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan

dengan tujuan untuk mengungkap bagaimana sebenarnya

mekanisme pelaksanaan program regrouping sekolah dasar

1 di Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kudus. yang

menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah

karakteristik pelaksanaan program regrouping dengan fokus

karakteristik manejemen pelaksanaan pembelajaran,

kendala dan hasil setelah adanya regrouping. Sumber data

dari penelitian ini diperoleh dari informan dan dokumen

pengumpulan data, dan melakukan observasi langsung

(wawancara). Hasilnya menunjukan bahwa program

regrouping sekolah yang dilaksanakan di sekolah dasar 1

Undaan Tengah Kecamatan Undaan Kudus berjalan sesuai

dengan harapan, pengelolaan manajemen sekolah menjadi

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

44

lebih efektif dan efisien serta pembelajaran dapat mencapai

standar ketetapan mutu pendidikan, dan sarana prasarana

sekolah telah mengalami peningkatan.

Penelitian Dian Natalia Wigatiningrum dan Moch

Alip Blue Dolphin Playskool (2015) penelitian yang

dilakukan ini berjudul “The Effectiveness Of Elementary

Schools in Bambanglipirnp Bantul Regency”. Penelitian ini

adalah penelitian evaluasi discrepancy dengan data

kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini bertujuan

mengungkap keefektifan penggabungan (regrouping)

sekolah dasar (SD) di Kecamatan Bambanglipuro, Bantul

yaitu di SD Panggang, SD Sribit, SD Grogol, SD Tulasan,

dan SD Plebengan. Sumber data yang diperoleh dari kepala

sekolah, guru dan orang tua siswa, data dikumpulkan

melalui wawancara, observasi studi dokumentasi dan

analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa penggabungan (regrouping) sekolah dasar di

kecamatan Bambanglipuro, dapat menghemat alokasi dana

gaji guru dan pegawai sebesar RP. 1.466.629,00 per tahun,

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

45

regrouping sekolah ini juga meningkatkan jumlah siswa

tiap rombel dan tiap sekolah, meningkatnya jumlah

pengunjung perpustakaan, ketersediaan, kelengkapan,

pemeliharaan dan kondisi sarana prasarana seperti LCD per

ruang kelas, menjadi terpenuhi, meningkatnya pengguna

fasilitas sekolah, pemberdayaan guru, ekstrakurikuler, serta

ketersediaan computer secara keseluruhan meningkat.

Penelitian Teguh Triwiyanto, (2017) “Regrouping Of

Schools Within One Complex And Teacher Redistribution

To Attain Equitable Management And Distribution Of

Teachers”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

dan mengeksplorasi pengelompokan sekolah dalam satu

kompleks dan redistribusi guru, untuk pencapaian tujuan

manajemen dan distribusi guru yang merata. Lokasi

penelitian terletak di kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam

terhadap pokok penelitian, observasi dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian

menunjukan bahwa, pengelompokan sekolah dalam satu

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

46

kompleks, dan redistribusi guru di sekolah dasar, dilakukan

karena tidak efisiennya manajemen sekolah dasar, rasio

guru dan siswa sudah cukup, namun permintaan guru baru

selalu terjadi setiap tahun. Ada juga manajemen sekolah

skala kecil yang tidak memadai, dan ada guru mata

pelajaran yang memiliki kekurangan jam mengajar di

tingkat SMP, serta ada guru yang memilki jam mengajar

berlebihan di unit pendidikan lainnya. Masalah-masalah

seperti itu timbul karena belum optimalnya manajemen

distribusi guru.

Penelitian Lilis Suryani Oktavia, Nurul Ulfatin, Imron

Arifin, (2017) “Efisiensi Regrouping Sekolah Ditinjau Dari

Peran Stakeholder Untuk Penguatan Pendidikan Karakter”.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan

menganalisis efisiensi penggabungan sekolah dilihat dari

peran stakeholders untuk penguatan pendidikan karakter.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif jenis studi kasus, lokasi penelitian ini

di SD N Babatan I/456 Surabaya. Hasil dari penelitian ini

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

47

menunjukan bahwa penggabungan (regrouping) sekolah,

memberikan dampak yang berarti pada program penguatan

pendidikan karakter yaitu dengan adanya pembangunan

berupa infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya, akan

tercipta suatu budaya baru yang berkarakter. Hasil analisis

pendekatan kualitatif pada studi kasus ini menunjukan,

bahwa pelibatan tiga pilar sekolah : 1). Sekolah; 2).

Keluarga; 3). Masyarakat, dalam penguatan pendidikan

karakter, akan mampu menanamkan olah hati, olah pikir,

olah rasa dan olah jiwa. Sehingga akan menghasilkan

peserta didik yang tangguh, cerdas dan berkarakter.

Melalui pengalaman penelitian-penelitian terdahulu

terhadap program penggabungan (regrouping) sekolah,

dapat disimpulkan bahwa sekolah-sekolah yang sudah

melaksanakan penggabungan (regrouping) sudah

menjalankan program dengan maksimal dan mendapatkan

hasil sesuai tujuan dari penggabungan (regrouping) sekolah.

walaupun pada sebagian kecil masih terdapat kendala-

kendala yang dihadapi. Oleh karena itu hasil penelitian-

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

48

penelitian terdahulu ini dapat memberikan rekomendasi

terhadap perbaikan pelaksanaan program penggabungan

(regrouping) sekolah, di sekolah dan dinas pendidikan

dilingkungan terkait.

Sehubungan dengan beberapa penelitian terdahulu

diatas, penelitian program penggabungan (regrouping)

sekolah di SD Negeri Dukuh 04 dan SD Negeri Mangunsari

02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, diharap dapat

menunjukan dan menggambarkan sejauh mana pelaksanaan

program penggabungan (regrouping) sekolah. Dengan

demikian hasil evaluasi, dapat memberikan manfaat dan

rekomendasi bagi perbaikan terhadap keberlanjutan

pelaksanaan program.

2.6. Kerangka Berfikir

Kerangka pikir penelitian ini adalah diawali dengan

latar belakang masalah yang ada, kemudian adanya

fenomena yang terjadi dilapangan. Oleh karena itu peneliti

ingin mengevaluasi program penggabungan (regrouping)

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

49

sekolah, menurut substansi sesuai dengan komponen-

komponen CIPP.

Substansi yang dievaluasi pada komponen context

yang meliputi penilaian terhadap deskripsi kondisi sekolah,

kebutuhan program regrouping sekolah, tujuan regrouping

sekolah dan manfaat program regrouping sekolah.

Substansi evaluasi dari komponen input meliputi penilaian

terhadap proses perencanaan program regrouping, SDM,

dana, Sarpras dan mekanisme implementasi program

regrouping, sementara itu substansi yang dievaluasi dari

komponen process meliputi penilaian terhadap persiapan

program regrouping hingga pelaksanaan program

regrouping sekolah. Dan substransi yang dievaluasi pada

komponen product menilai hal-hal atau perubahan yang

terjadi dalam pelaksanaan program regrouping sekolah,

serta menilai ketercapaian menyeluruh dari pelaksanaan

program regrouping sekolah di SD Negeri Dukuh 04 dan

SD Negeri Mangunsari 02 Kecamatan Sidomukti Kota

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Program · 2020. 10. 12. · 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA . 2.1. Evaluasi Program . 2.1.1. Pengertian Evaluasi Program . Kata evaluasi berasal dari

50

Salatiga.Kerangka pikir dapat digambarkan dengan diagram

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pikir

Peraturan Gubernur Jawa Tengah No.56

Tahun 2013 tentang “Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang

“Penyelenggaraan Pendidikan”.

Kesimpulan Sebagai Bahan Rekomendasi/

Perbaikan Terhadap Keberlanjutan Program

Penggabungan (Regrouping) Sekolah

Evaluasi program regrouping sekolah di

SD Negeri Dukuh 04 dan SD Negeri

Mangunsari 02

Product

Hasil Evaluasi

Process

Pelaksanaan Program Regrouping Sekolah

di SD Negeri Dukuh 04 dan SD Negeri

Mangunsari 02

Context Input