evaluasi program

42
KAJIAN PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERIODE 7 JULI 2015 – 28 JULI 2015 EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUG PERIODE 1 JANUARI 2014 – 31 DESEMBER 2014 Disusun oleh: Bertha 07120100081 Rachel Vania 07120100098 Pembimbing: Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey, M.Kes dr. Achmad Muchlis, MARS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CURUG PERIODE 15 JUNI – 8 AGUSTUS 2015 TANGERANG

Upload: ccbertha

Post on 12-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

evprog

TRANSCRIPT

Page 1: evaluasi program

KAJIAN PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERIODE 7 JULI 2015 –

28 JULI 2015

EVALUASI PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS CURUG PERIODE 1 JANUARI 2014 – 31 DESEMBER 2014

Disusun oleh:Bertha 07120100081Rachel Vania 07120100098 Pembimbing:Dr. dr. Shirley Ivonne Moningkey, M.Kesdr. Achmad Muchlis, MARS

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS CURUGPERIODE 15 JUNI – 8 AGUSTUS 2015

TANGERANG

Page 2: evaluasi program

Latar BelakangASI Eksklusif

pemberian air susu ibu tanpa menambahkan dan

atau mengganti dengan makanan atau minuman

lainWHO

ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama

kehidupan, diikuti dengan ASI dengan makanan

pendamping sampai usia 2 tahun dan lebih

UU No 36 thn 2009 psl 128

Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.

• ASI mengandung zat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi• Bayi non ASI berisiko meninggal 10x lebih tinggi pada bulan pertama kehidupan

Indonesia

201354.3%

Curug56%

Dunia 34.8%

Target Nasional

80%

Melanie Kornides (2013), “faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif antara lain usia ibu, pendidikan,

sosioekonomi, eksposur informasi, dan pengaruh lingkungan sekitar”

Page 3: evaluasi program

Pernyataan Masalah dan Tujuan

Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Curug tahun 2014.

MASALAH UMUM

1. Apa saja penyebab

rendahnya?

2. Faktor-faktor apa saja yang

berhubungan?

MASALAH KHUSUS

Apakah ada hubungan antara

TUJUAN UMUM

1. Mengetahui penyebab

rendahnya

2. Mengetahui faktor-faktor yang

berhubungan

TUJUAN KHUSUS

Mengetahui hubungan antaraUsia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap ibu, IMD, dan dukungan sekitar

dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Curug

Page 4: evaluasi program

Evaluasi Program

Lingkungan

Perencanaan Pelaksanaan

Pengorganisasian Pengawasan

Man

Money

Material

Method

INPUTSistem kurang

OUTPUTRendahnya cakupan ASI

Eksklusif

PROSES

??

? ?

??? ?

?

?

?

? ?

?

?

Alternatif Jalan Keluar

Masalah: kesenjangan pada output

Penyebab Masalah: kesenjangan diluar output

Diluar sistem tapi mempengaruhi proses

Page 5: evaluasi program

Data yang digunakan pada evaluasi program ASI Eksklusif meliputi:

•Data Primer• Wawancara kepada 97 ibu :• mempunyai anak berusia 6-23 bulan • Melakukan kunjungan ke puskesmas curug pada periode

7 Juli-28 Juli 2015 • Kuisioner dengan 10 perawat dan bidan di BP Anak dan KIA

di puskesmas Curug.

•Data Sekunder• Dokumentasi dan data yang di rilis Puskesmas terakhir• Laporan kinerja puskesmas Curug tahun 2014 • Laporan kegiatan program ASI Eksklusif pada tahun 2014.

Page 6: evaluasi program

Kerangka Konsep

Page 7: evaluasi program

Hipotesis Penelitian

BERPENGARUH TERHADAP

Page 8: evaluasi program

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Terikat

1 Pemberian ASI

eksklusif

Pemberian ASI saja

tanpa tambahan

makanan maupun

muniman lain, pada

bayi baru lahir hingga

berusia 6 bulan,

kecuali rehidrasi oral,

obat, atau vitamin

sirup/drop

Kuisioner/

wawancara

1. Eksklusif

2. Tidak

Eksklusif

 

 

Nominal

Page 9: evaluasi program

Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

1 Usia Usia yang ditetapkan

berdasarkan kartu tanda

penduduk (KTP)

Kuisioner/

wawancara

1. ≤30 tahun

2. >30 tahun

Nominal

2 Pendidikan Pendidikan formal yang

pernah dilalui oleh

responden

Kuisioner/

wawancara

1. Pendidikan

rendah (tidak

bersekolah /

lulusan SD)

2. Pendidikan

baik (lulus

≥SMP)

Ordinal

Page 10: evaluasi program

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

3 Pekerjaan Berdasarkan Labor

Force Concept adalah

melakukan pekerjaan

untuk menghasilkan

barang atau jasa untuk

memperoleh

penghasilan atau

keuntungan

Kuisioner/wawancara 1. Bekerja

2. Tidak

Bekerja/Ibu

rumah tangga

Nominal

Page 11: evaluasi program

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

4 Pengetahuan

mengenai

ASI

Kemampuan yang

dimiliki responden

mengenai ASI (istilah,

definisi, kepentingan,

manfaat, dan MP-ASI)

Kuisioner/wawancara

Diberikan skor

masing-masing:

1-untuk jawaban

benar,

0-untuk jawaban

salah (Skala

Guttman)

1.Pengetahuan

baik apabila

jawaban benar

> median (skor

>8)

2. Pengetahuan

buruk apabila

skor ≤8

Ordinal

Page 12: evaluasi program

Definisi OperasionalNo Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

5. Sikap Ibu

terhadap ASI

eksklusif

Tanggapan ibu

dalam bentuk

pernyataan setuju

atau tiddak setuju

terhadap

pemberian ASI

eksklusif

Kuisioner/wawancara

Diberikan skor:

4-untuk jawaban sangat

setuju,

3-untuk jawaban setuju,

2-untuk jawaban tidak

setuju, 1-untuk jawaban

sangat tidak setuju

(Skala Linkert)

1. Sikap baik

jika skor ≥3

2. Sikap

buruk jika

skor <3

Ordinal

Page 13: evaluasi program

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

6

 

 

Penilaian

mengenai

IMD

Proses ketika bayi

diletakkan di dada

ibu, untuk mencari

puting setidaknya

dalam waktu 60

menit pertama setelah

bayi lahir

Kuisioner/wawancara 1. IMD

2. Tidak

IMD

Nominal

Page 14: evaluasi program

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Bebas

7. Dukungan

orang

sekitar

Orang sekitar (suami,

orangtua, mertua,

saudara, tetangga)

mendukung untuk

memberikan bayi ASI

eksklusif selama 6

bulan pertama

Kuisioner/wawancara

Diberikan skor masing-

masing:

1-untuk jawaban Ya,

0-untuk jawaban

Tidak/Tidak tahu (Skala

Guttman)

1. Ya

(jawaban Ya

≥2)

2.Tidak

(Jawaban Ya

<2)

Ordinal

Page 15: evaluasi program

Metode Penelitian

Jenis Penelitian :Analisis bivariat komparatif

kategorikal tidak berpasangan

Desain Studi:Cross sectional

Tempat dan Waktu Penelitian :

Poli Anak Puskesmas Curug, 7 Juli – 28 Juli 2015

Populasi Penelitian :Ibu yang mempunyai anak usia 6 – 23 bulan = 3750

orang

Page 16: evaluasi program

Sampel Penelitian

Teknik Pengambilan Sampel : purposive

sampling

n = jumlah sampelN = jumlah populasie = batas toleransi kesalahan (0,1)

JUMLAH SAMPEL = 97 orang

Page 17: evaluasi program

Kriteria Inklusi• Ibu yang memiliki bayi berusia 6 bulan sampai dengan 23 bulan• Melakukan kunjungan ke Puskesmas Curug pada tanggal 7 Juli – 28 Juli 2015• Bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Curug• Ibu bersedia mengisi kuisioner atau diwawancarai

• Ibu tidak bersedia mengisi kuisioner atau diwawancarai

Kriteria Eksklusi

Page 18: evaluasi program

Hasil Evaluasi Program

Lingkungan

INPUTSistem kurang

OUTPUTRendahnya cakupan ASI

Eksklusif

PROSES

Tidak ada alokasi dana Pelaksanaan

Pengawasan

Tidak ada pembinaan untuk tenaga promkes

Tidak ada pemantauan cara pemberian ASI yang

benar saat kunjungan

Usia ibuPendidikan Pekerjaan

Dukungan Keluarga

Diketahui dari diagram penyebab masalah lebih banyak pada faktor lingkungan. Penulis akan membahas lebih lanjut di bagian penelitian.

Page 19: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Tidak adanya dana khusus untuk promosi

mengenai ASI eksklusif

Menyiapkan dana untuk promkes ASI.

Sesuai PP no 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif pasal 38 yang berbunyi

”Pendanaan program ASI Eksklusif dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah, atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.”

Page 20: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Tidak dimanfaatkannya ruang laktasi Penempatan ruang laktasai yang

nyaman dan mudah diakses.

“Penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui

dan/atau memerah ASI...” (PP no 22 tahun 2012 pasal 20 (3),20

Secara lebih rinci diatur dalam Peraturan Menteri No 15 tahun 2012. Pasal 10 menyebutkan

ruangan sebaiknya berukuran 3x4 m2, ada pintu yang dapat mudah dibuka dan dikunci,ventilasi

dan sirkulasi udara yang cukup, bebas potensi bahaya, penerangan cukup, dan lain-lain.

“Sekurang-kurangnya meliputi:

a. kursi dan meja;

b. wastafel; dan

c. sabun cuci tangan.” pasal 12 (2)

Page 21: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Tidak adanya pembinaan berkala

mengenai ASI eksklusif kepada petugas

kesehatan

Mengadakan pembinaan berkala untuk

petugas kesehatan mengenai pemberian

ASI eksklusif

Sesuai dengan PP no 33 tahun 2012 pasal 3 poin c yang berbunyi,

“Memberikan pelatihan mengenai program pemberian ASI Eksklusif dan

penyediaan tenaga konselor menyusui di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan

tempat sarana umum lainnya.”20

Page 22: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Pemantauan bidan terhadap ibu mengenai

cara pemberian ASI eksklusif

(AMUBIDA dan lama pemberian)

Melakukan pemantauan dan evaluasi cara

pemberian ASI (AMUBIDA dan lama

pemberian ASI) oleh petugas kesehatan dan

kader baik di posyandu maupun di BP anak

dengan cara ibu memeragakan cara pemberian

ASI atau dengan menggunakan ceklis

pemberian ASI.

Pendidikan ibu yang kurang Mengevaluasi cara penyampaian edukasi

ASI eksklusif oleh petugas kesehatan dan

kader dengan menggunakan bahasa yang lebih

sederhana dan alat peraga yang komunikatif

Page 23: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Pengetahuan ibu yang kurang mengernai ASI

eksklusif

Menggalakkan promosi mengenai ASI

eksklusif

Mengevaluasi pengetahuan ibu mengenai

ASI eksklusif setiap kali penyuluhan dan

kunjungan

Ibu yang bekerja tidak memberikan ASI

eksklusif

− Menggalakkan promosi ASI perah kepada

ibu yang bekerja.

− Petugas kesehatan memberikan penyuluhan

mengenai ASI eskklusif dan ASI perah di

tempat kerja ibu

− Menghimbau tempat kerja agar

menyiapkan ruang pojok ASI (PP no 33

tahun 2012 pasal 30-36)20

Page 24: evaluasi program

Alternatif Jalan KeluarPenyebab Masalah Alternatif Jalan Keluar

Dukungan orang sekitar yang tidak adekuat Menjadikan suami target sasaran

penyuluhan pentingnya ASI saat

kunjungan ibu hamil, bersalin, dan

neonatal (Mery Ramadani, 2010).27

Perluasan informasi ASI eksklusif oleh

kader, orang sekitar (PP no. 33 tahun

2012 pasal 37)20

Mendorong pembentukan kelompok

pendukung Ibu Menyusui (PP no. 33

tahun 2012 pasal 33, 10 langkah

keberhasilan menyusui)20

Page 25: evaluasi program

Hasil Penelitian

ASI Eksklusif38%

ASI saja tidak cukup29%

ASI keluar sedikit22%

ibu bekerja9%

Tidak ada puting susu2%DISTRIBUSI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

BERDASARKAN DATA 7 JULI - 28 JULI 2015

Page 26: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Usia ≤30 tahun 23 62% 40 67% 63 65%0,6515

>30 tahun 14 38% 20 33% 34 35%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12

Page 27: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Pendidikan

Ibu

<SMP 4 11% 7 12% 11 11%0,8973

≥SMP 33 89% 53 88% 86 89%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12

Page 28: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Pekerjaan Tidak Bekerja 33 89% 45 75% 78 80%0,1479

Bekerja 4 11% 15 25% 19 20%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam pada tahun 2012 di Makassar.12

Page 29: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Sikap Skor <3 (tidak

setuju)

3 8% 7 12% 10 10%

0,8289

Skor ≥3 (setuju) 34 92% 53 88% 87 90%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% TIDAK sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kornides dan Kitsantas (2013) di Boston, Amerika Serikat ibu yang setuju dengan pemberian ASI eksklusif 11 kali lebih cenderung untuk memberikan ASI eksklusif

Page 30: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP

value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Pengetahu

an

Skor ≤8 16 43% 49 82% 65 67% 0,0002Skor >8 21 57% 11 18% 32 33%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh WIdiyanto dkk

pada tahun 2012 di Semarang.

Page 31: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP

value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

IMD Ya 22 59% 27 45% 49 47% 0,1665TIdak 15 41% 33 55% 48 53%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agam dkk

pada tahun 2012 di Makassar.12

Page 32: evaluasi program

    Pemberian ASI

TotalP

value

ASI

Eksklusif

Non ASI

Eksklusif

n % n % n %

Dukungan Skor <2 2 5% 16 27% 18 19% 0,0189Skor ≥2 35 95% 44 73% 79 81%

Total 37 100% 60 100

%

97 100

% Sesuai dengan penelitian: Kornides dan Kitsantas di Boston, Amerika Serikat (2013) ibu

yang mendapat dukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan 1,95 kali lebih cenderung untuk melakukan ASI eksklusif.5

Oleh Ramadani dan Hadi pada tahun 2010 di Padang.

Page 33: evaluasi program

Kesimpulan •Masalah: rendahnya angka ASI Eksklusif di PKM Curug

periode 2014 yang hanya mencapai 56%.

•Penyebab: • Tidak adanya dana khusus untuk promosi mengenai ASI eksklusif

• Tidak dimanfaatkannya ruang laktasi

• Tidak adanya pembinaan berkala mengenai ASI eksklusif kepada petugas kesehatan

• Pemantauan bidan terhadap ibu mengenai cara pemberian ASI eksklusif (AMUBIDA dan lama pemberian)

• Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan sekitar ibu yang kurang mengernai ASI eksklusif

• Ibu yang bekerja tidak memberikan ASI eksklusif

• Faktor-faktor yang berpengaruh: pengetahuan ibu dan dukungan orang sekitar terhadap ibu.

Page 34: evaluasi program

Saran• Point of Action program ASI Eksklusif di periode mendatang

lebih fokus pada intervensi terhadap peningkatan pengetahuan dan dukungan orang sekitar terhadap ibu.

Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang:

Untuk Puskesmas Curug:

Untuk masyarakat

• Memanfaatkan media informasi (media massa tertulis dan elektronik termasuk media sosial) mengenai ASI eksklusif dan manfaatnya bagi bayi dan ibu

• Mengadakan pembinaan secara berkala kepada petugas kesehatan mengenai ASI eksklusif

• Mengoptimalkan peran dokter dan petugas kesehatan lain dalam memberikan penyuluhan secara individu

• Penempatan ruang laktasi yang nyaman dan mudah diakses

• Melakukan pemantauan dan evaluasi cara pemberian ASI

• Penyuluhan ASI perah di tempat ibu bekerja

• Menargetkan suami dan keluarga dalam acara penyuluhan.

• Aktif dalam memantau dan mendukung

• Melibatkan kader untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif

• Membentuk dan mendukung kelompok pendukung ASI eksklusif

Page 35: evaluasi program

TERIMA KASIH

Page 36: evaluasi program

Tinjauan Pustaka

adalah memberikan bayi hanya ASI saja, tanpa ada cairan atau makanan lain yang diberikan (termasuk air putih), kecuali cairan rehidrasi oral, vitamin, mineral, atau obat sirup/drop

(WHO, 2003).

Selama 6 bulan lalu dapat diberikan MP-ASI dan dilanjutkan sampai 2 tahun

ASI EKSKLUSIF

Page 37: evaluasi program

• Dapat diberikan langsung dari payudara ibu ataupun diperah • Memiliki semua zat yang dibutuhkan oleh bayi dalam 6 bulan

pertama, termasuk lemak, karbohidarat, protein, vitamin, mineral, air, dan juga faktor anti infeksi seperti immunoglobulin dan sel darah putih.

• Mudah dicerna dan digunakan secara efektif oleh sistem tubuh bayi

Manfaat Bagi Anak Manfaat bagi Ibu

• Memberikan nutrisi yang sempurna untuk bayi

• Melindungi bayi dari infeksi dan penyakit lainnya

• Mengurangi angka kematian bayi

• Mudah dicerna• Meningkatkan kecerdasan• Mempererat ikatan antara

bayi dan ibu

• Mempererat ikatan antara ibu dan bayi

• Mempercepat berhentinya PPP• Mengecilkan rahim• Sebagai kontrasepsi natural• Membantu menurunkan berat badan• Mengurangi risiko kanker payudara,

kanker ovarium, penyakit jantung, dan diabetes

• Lebih ekonomis karena mengurangi pengeluaran untuk membeli susu formula

Page 38: evaluasi program

1. Usia IbuProduksi ASI berubah seiring dengan perubahan usia. Ibu yang berusia muda memiliki produksi ASI yang lebih dibanding ibu yang berusia lebih tua.

2. Pekerjaanhambatan lantaran singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan

3. Posisi BayiSaat menyusu posisi yang benar akan membuat pengeluaran ASI yang efektif.

4. Informasi petugas kesehatan PuskesmasEdukasi mengenai pemberian ASI sangat penting dilakukan sebelum atau selama kehamilan dan dilanjutkan setelah melahirkan.

5. Pengetahuan IbuEdukasi yang tidak efektif saat Ante Natal Care mengenai syarat ASI eksklusif, kandungan dan manfaat ASI, teknik menyusui, serta kerugian jika tidak memberikan ASI eksklusif sering menyebabkan ibu tidak memberikan ASI-nya

6. Pelaksanaan IMDASI eksklusif selama jam pertama postpartum telah terbukti:-mengurangi angka kematian neonatal, -memberikan ibu dan bayi yang baru lahir kesempatan untuk merangsang satu sama lain. mulai mencari puting dan memulai inisiasi refleks menyusui.

Faktor2 yang memperngaruhi pemberian ASI Eksklusif

Page 39: evaluasi program

Cara Menyusui yang Benar

Areola:  sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi.Mulut bayi: terbuka lebar.Bibir : bibir bawah terlipat ke bawahDagu: menempel pada payudara

• Kepala dan badan bayi ada di 1 garis lurus. 

• Leher bayi tidak tertekuk dan tidak menoleh.

• Dada bayi berhadapan dengan dada ibu.

• Tubuh bayi rapat ke tubuh ibu

Syarat Perlekatan yang Baik:A

MUBIDA

Page 40: evaluasi program

10 Langkah Sukses Menyusui

1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI

2. Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya

3. Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan  menyusui. Memberikan konseling apabila ibu penderita infeksi HIV positif

4. Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam setelah lahir)

5. Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar (posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara)

6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman pralaktal sejak bayi lahir

7. Melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi

8. Melaksanakan pemberian ASI  sesering dan semau bayi

9. Tidak memberikan dot/kempeng.

10. Menindaklanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan

PP no. 33 tahun 2012 pasal 33

Page 41: evaluasi program

PUSKESMAS

• PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014•Minimal satu di setiap kecamatan• Puskesmas kawasan perkotaan, Puskesmas kawasan pedesaan, dan Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil (Pasal 21)• Puskesmas non rawat inap dan Puskesmas rawat inap (Pasal 25)

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Page 42: evaluasi program

UKM UKPSasaran keluarga, kelompok, dan

masyarakatKesehatan perseorangan

• UKM esensial (Pasal 36):o Pelayanan promosi kesehatano Pelayanan kesehatan

lingkungano Pelayanan kesehatan ibu,

anak, dan keluarga berencana

o Pelayanan gizio Pelayanan pencegahan dan

pengendalian penyakit menular

o Pengobatan• UKM Pengembangan

• UKP dilaksanakan dalam bentuk (Pasal 37):o rawat jalano pelayanan gawat darurato pelayanan satu hari (one day

care)o home careo rawat inap berdasarkan

pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

TUGAS PUSKESMA

S

Upaya Kesehatan Masyarakat

Upaya Kesehatan Perseorangan