bab ii disaster map 2.1 pengertian · pdf filebencana anthropogenis misalnya kerusakan...

9
6 BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian bencana Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, yang dimaksud dengan bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sedangkan menurut BAKORNAS PBP yang dimaksud dengan bencana adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan, serta melampaui kemampuan dan sumberdaya masyarakat untuk menanggulanginya. 2.2 Jenis bencana Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi bencana geologis, bencana meteorologis dan bencana anthropogenis (disebabkan manusia) [Amhar dan Darmawan, 2007]. 2.2.1 Bencana geologis Bencana geologis terdiri dari [Amhar dan Darmawan, 2007]: Earthquake (gempabumi), yaitu peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Waktu terjadinya gempabumi tidak bisa diprediksi. Tsunami, disebabkan oleh gempabumi di laut dalam kondisi tertentu, selain dapat juga oleh letusan gunung api bawah laut (seperti Krakatau, 1883) atau jatuhnya asteroid besar ke dalam laut. Kapan tsunami akan menghantam daratan dapat

Upload: duongdiep

Post on 11-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

6

BAB II

DISASTER MAP

2.1 Pengertian bencana

Menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, yang dimaksud

dengan bencana (disaster) adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan

timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan

dampak psikologis.

Sedangkan menurut BAKORNAS PBP yang dimaksud dengan bencana adalah suatu

peristiwa yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, yang dapat terjadi secara

tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan

harta benda dan lingkungan, serta melampaui kemampuan dan sumberdaya masyarakat

untuk menanggulanginya.

2.2 Jenis bencana

Berdasarkan penyebabnya, bencana dapat dibagi menjadi bencana geologis, bencana

meteorologis dan bencana anthropogenis (disebabkan manusia) [Amhar dan Darmawan,

2007].

2.2.1 Bencana geologis

Bencana geologis terdiri dari [Amhar dan Darmawan, 2007]:

• Earthquake (gempabumi), yaitu peristiwa pelepasan energi yang menyebabkan

dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam bumi secara tiba-tiba. Waktu terjadinya

gempabumi tidak bisa diprediksi.

• Tsunami, disebabkan oleh gempabumi di laut dalam kondisi tertentu, selain dapat

juga oleh letusan gunung api bawah laut (seperti Krakatau, 1883) atau jatuhnya

asteroid besar ke dalam laut. Kapan tsunami akan menghantam daratan dapat

Page 2: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

7

diprediksi sehingga dapat dibuat Early Warning System meskipun waktu yang

tersisa hanya berkisar 5-20 menit.

• Volcano, yaitu aktivitas vulkanik (gunungapi) yang waktu kejadiannya dapat

diprediksi dengan baik karena aktivitas gunung api yang selalu dipantau.

• Landslide (longsor), waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi namun tanda-tanda

tanah yang akan longsor biasanya dapat dideteksi.

2.2.2 Bencana meteorologis

Semua bencana meteorologis saat ini termasuk fenomena alam yang dapat diprediksi

cukup baik setelah ada sistem pemantauan yang terpadu dengan stasiun pemantau dan

satelit cuaca. Bencana meteorologis juga selalu memiliki interaksi dengan aktivitas

manusia (lahan hijau/ lahan resapan air, drainase, pintu air, pompa). Bencana

Meteorologis terdiri dari [Amhar dan Darmawan, 2007] :

• Flood (banjir), yaitu peristiwa ketika debit air (air yang masuk ke suatu tempat

dari curah hujan, limpahan atau run-up pasang laut) lebih besar dari kredit air (air

yang keluar dari tempat tersebut baik karena meresap ke dalam tanah, diuapkan

maupun dibuang ke tempat lain.

• Wave (gelombang laut), yang dapat menyebabkan abrasi.

• Wildfire (kebakaran liar), sebagian dapat disebabkan faktor manusia (pembukaan

lahan), namun kebakaran yang meluas hanya dimungkinkan oleh kondisi hutan

atau belukar yang kering.

• Drought (kekeringan), yang umumnya diikuti oleh gagal panen.

• Storm (topan)

2.2.3 Bencana anthropogenis

Bencana anthropogenis adalah bencana yang secara langsung muncul karena kesalahan,

kesengajaan atau kelalaian manusia yang berakibat luas pada lingkungan. Yang termasuk

bencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di

Bhopal atau ledakan PLTN di Chernobyl) atau kecelakaan transportasi (misalnya

kebocoran tanker Exxon Waldez di Alaska). Bencana anthropogenis lain yang dapat

terjadi [Amhar dan Darmawan, 2007]:

Page 3: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

8

• terorisme / sabotase

• kerusuhan / konflik sosial

2.3. Jenis peta bencana

Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi bencana, yaitu saat menyiapkan diri dalam

menghadapi bencana yang akan datang (preparedness), kemudian saat tanggap darurat

pada saat bencana terjadi (response), dan rehabilitasi (recovery) untuk pembangunan

pasca bencana. Maka untuk mendukung ketiga aktivitas tersebut perlu dibuat tiga jenis

peta, yaitu :

• Peta untuk Mengantisipasi Bencana (Pre-Disaster Map)

• Peta untuk Tanggap Darurat (On-Disaster Map)

• Peta untuk Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Post-Disaster Map)

2.3.1 Peta untuk mengantisipasi bencana (pre-disaster map)

Peta pre-disaster adalah peta yang dibuat untuk mewaspadai terjadinya bencana di masa

yang akan datang pada lokasi tertentu berdasarkan sejarah terjadinya bencana dan potensi

terjadinya bencana. Peta ini dapat disiapkan berdasarkan catatan/sejarah bencana di

tempat itu, atau berdasarkan analisis potensial bencana [Amhar dan Darmawan, 2007].

2.3.1.1 Peta sejarah bencana

Peta sejarah bencana dibuat dari catatan kejadian bencana yang pernah terjadi

sebelumnya. Peta Sejarah Bencana yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari

hasil kuisioner Pendataan Potensi Desa/Kelurahan Sensus Ekonomi 2006 yang dilakukan

oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Contoh kuisioner dapat dilihat pada

gambar berikut ini :

Page 4: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

9

Gambar 2.1 Lembar kuisioner pendataan potensi desa/kelurahan

2.3.1.2 Peta potensi bencana

Peta potensi bencana dibuat berdasarkan analisis peta-peta yang tersedia. Peta yang

paling lazim sebagai peta dasar adalah peta topografi atau Peta Rupabumi Indonesia

(RBI). Peta RBI selalu berisi data kontur yang dapat dipakai untuk menghitung lereng.

Peta RBI juga selalu berisi data hidrografi (sungai, danau, pantai), jaringan transportrasi

(termasuk jaringan listrik dan komunikasi), vegetasi (hutan, sawah), pemukiman

(termasuk gedung dan bangunan), batas administrasi dan nama-nama geografis

(toponim).

Semua data pada peta RBI ini dapat disintesis untuk menghasilkan berbagai peta-peta

baru, seperti peta lereng yang dengan kombinasi vegetasi dan sungai digunakan untuk

membuat peta rawan longsor. Peta RBI juga dapat digunakan untuk mengetahui daerah

potensial untuk bencana tsunami (dengan kontur daerah pantai), daerah risiko vulkanik

(kontur sekitar gunung berapi), banjir, dan gelombang pasang [Amhar dan Darmawan,

2007]. Contoh peta potensi bencana dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Page 5: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

10

Gambar 2.2 Peta potensi banjir dan longsor di DKI Jakarta dan Jawa Barat

2.3.2 Peta untuk tanggap darurat (on-disaster map)

Peta on-disaster adalah peta yang digunakan untuk membantu semua aktivitas tanggap

darurat. Untuk keperluan tanggap darurat diperlukan dua jenis peta yaitu peta

pertolongan dan peta pencegahan penjalaran bencana [Amhar dan Darmawan, 2007].

2.3.2.1 Peta untuk pertolongan (evacuation map)

Peta ini memberi petunjuk bagi tim evakuasi pengungsi, tim yang mengurus korban luka-

luka atau tim yang menguburkan jenzah, juga tim yang membagikan logistik (dapur

umum, BBM) maupun perbekalan lainnya (tenda, alat penjernih air, genset, alat berat)

dan sebagainya. Peta ini berbentuk suatu sistem informasi yang dinamis, karena

perubahan kondisi di lapangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Posko Bencana harus

dengan cepat dapat melihat di mana saja camp pengungsian yang sudah kehabisan

logistik dan harus dikirim sebelum persediaan benar-benar habis. Posko juga

bertanggungjawab agar bantuan dari sukarelawan (NGO) benar-benar merata [Amhar

dan Darmawan, 2007]. Contoh peta untuk pertolongan dapat dilihat pada gambar berikut

ini :

Page 6: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

11

Gambar 2.3 Peta pengungsi

2.3.2.2 Peta untuk pencegahan penjalaran bencana

Peta untuk pencegahan penjalaran bencana adalah peta yang menunjukkan daerah lain

yang akan terimbas oleh bencana, misalnya karena longsor menutup akses jalan, maka

daerah lain yang sebenarnya tidak terkena bencana secara langsung akan terganggu

akibat terhentinya kegiatan ekonomi. Contoh peta untuk pencegahan penjalaran bencana

adalah sebagai berikut :

Page 7: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

12

Gambar 2.4 Peta daerah yang terancam oleh lumpur panas sidoarjo

2.3.3 Peta rehabilitasi dan rekonstruksi (post-disaster map)

Peta Rehabilitasi dan Rekonstruksi adalah peta yang digunakan untuk pembangunan

daerah yang rusak pasca terjadinya bencana. Peta ini terdiri dari dua jenis, yaitu peta

untuk melokalisir dan menghitung kerusakan serta peta perencanaan dan pemantauan

pembangunan kembali [Amhar dan Darmawan, 2007].

2.3.3.1 Peta untuk melokalisir dan menghitung kerusakan

Adalah adalah jenis peta yang paling sering dipublikasikan segera setelah bencana (Fast

Mapping System). Pada umumnya peta ini dibuat dengan teknik fotogrametri atau remote

sensing, kemudian dilakukan analisis change detection, baru kemudian dihitung dimensi

kerusakannya [Amhar dan Darmawan, 2007].

Page 8: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

13

2.3.3.2 Peta perencanaan dan pemantauan pembangunan kembali

Peta ini adalah peta yang digunakan untuk merencanakan pembangunan daerah yang

mengalami kerusakan akibat bencana dan memantau kegiatan pembangunan tersebut.

Hal ini dilakukan agar alokasi sumberdaya dapat dievaluasi efektifitas dan efisiensinya.

Misalnya perlu ada peta progress pembangunan rumah, sehingga dapat diperkirakan

tingkat kesibukan di setiap lokasi proyek pembangunan ke depan dan prediksi daerah

mana yang segera siap dihuni [Amhar dan Darmawan, 2007].

2.4 Visualisasi peta bencana

Visualisasi terhadap peta bencana dapat dilakukan secara tergabung, terpisah maupun

rinci. Visualisasi tersebut dapat dilakukan secara digital pada komputer. Namun

masyarakat maupun petugas lapangan tetap membutuhkan visualisasi yang dapat dicetak

pada lembar kertas (hardcopy).

2.4.1 Visualisasi tergabung

Pada visualisasi tergabung, seluruh potensi bencana di suatu daerah ditampilkan

bersama-sama sehingga dapat dilakukan [Amhar dan Darmawan, 2007]:

1. Penentuan daerah-daerah yang memiliki resiko bencana. Pemerintah dapat

menggunakan data itu untuk mengetahui resiko di suatu daerah dan mengadakan

pelatihan manajemen bencana yang sesuai atau menyiapkan fasilitas antisipasi

bencana (preparedness) yang tepat. Penentuan daerah beresiko ini dapat berasal

dari sejarah bencana di masa lalu (historical) atau dari analisis potensi.

2. Perhitungan menyeluruh tingkat resiko bencana di daerah tersebut yang berguna

untuk menghitung pos anggaran dana jika sewaktu-waktu bencana itu benarbenar

terjadi.

2.4.2 Visualisasi terpisah

Pada visualisasi secara terpisah, peta bencana digambarkan untuk masing-masing jenis

bencana. Informasi spesifik yang diberikan dapat cukup lengkap sehingga dapat

Page 9: BAB II DISASTER MAP 2.1 Pengertian · PDF filebencana anthropogenis misalnya kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di ... Ada tiga jenis aktivitas dalam menghadapi

14

dimanfaatkan untuk keperluan mitigasi. Semua visualisasi terpisah dapat ditingkatkan

kualitasnya dengan:

• satuan area yang lebih mikro (setingkat kelurahan)

• latar belakang peta RBI atau citra satelit

• simbol-simbol peta potensi bencana

2.4.3 Visualisasi rinci

Visualisasi rinci umumnya dibuat terpisah dan menggambarkan peta yang cukup berguna

baik untuk pre-disaster, on-disaster maupun post-disaster. Peta ini mempunyai informasi

yang lengkap sehingga dapat menampilkan informasi rinci untuk satuan area setingkat

kelurahan.