makalah disaster 2
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana merupakan gangguan atau kekacauan fungsi sosial yang serius yang
menyebabkan meluasnya kerugian jiwa, materi atau lingkungan. Bencana terjadi
ketika sumber daya atau kapasitas yang tersedia sangat tidak memadai dalam
mengatasi ancaman (hazard ). Bencana juga berarti proses dimana ada jarak antara
kejadian alam seperti tsunami, gempa bumi, badai dan sebagainya dengan kejadian
bencana seperti kehilangan, kematian dan sebagainya. Jarak antara kejadian alam dan
kejadian bencana sangat bergantung pada tingkat distribusi kerentanan yang terjadi
(UU Penanganan Bencana o. !"#!$$%).
&tatistik bencana dunia tahun ' * !$$+ menyebutkan bahwa trend bencana
terus menerus terjadi setiap tahun dengan jumlah korban dan kerugian ekonomis
semakin meningkat yang menunjukan bahwa bencana terjadi secara berkelanjutan.
Bencana alam yang terjadi di ndonesia antara lain -sunami di ceh pada tanggal !+
/esember !$$" yang menelan korban kurang lebih '%$.$$$ orang meninggal,
$$.$$$ orang kehilangan tempat tinggal dan belasan ribu anak jadi yatim piatu,
bencana meluapnya 0umpur 0apindo dan gempa bumi di Jogjakarta pada tahun !$$%
yang menyebabkan banyak korban menderita kerugian baik berupa kehilangan tempat
tinggal, kerugian ekonomi dan lain lain.
/ampak bencana terhadap masyarakat antara lain kehilangan orang yang
dicintai, kehilangan rumah dan kepemilikan lain, kerusakan lingkungan, kerusakan
struktur dan fungsi sosial, trauma psikologis yang berkepanjangan# respon pasca
trauma akibat keterpaparan terhadap korban cedera dan kematian, respon histeris saat
bencana, tidak adekuatnya koping strategis, kurangnya dukungan#support dan lain
lain. 1aktor yang mempengaruhi respon indi2idu terhadap bencana yang dialami
adalah derajat atau tingkat keterpaparan terhadap bencana, dan pandangan atau
penerimaan indi2idu terhadap bencana yang dialami.
3anagemen penanganan bencana telah memiliki dasar hukum atau peraturan
yang jelas secara asional dan nternasional. 4engelolaan bencana nternational
antara lain telah terbentuknya badan atau organisasi penanggulangan bencana antara
lain International Decade for Natural Disaster Reduction (IDNDR) tahun '$5!$$$,
'
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
2/26
World Conference on Natural Disater Reduction di 6okohama tahun '", World
Conference for Disaster Reduction (WCDR) di 7obe tahun !$$. 8rganisasi tersebut
melakukan koordinasi dengan organisasi penanggulangan bencana lokal di daerah
bencana dan memberikan bantuan berupa materi, fasilitas dan personil dalam
penanggulangan bencana kepada negara negara di dunia.
3anagemen penanggulangan bencana di ndonesia telah memiliki dasar
hukum yang jelas seperti yang tertuang dalam UU Penanggulangan Bencana o. !"
tahun !$$% bahwa kordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya dilaksanakan
oleh Badan 7oordinasi asional (Bakornas) sesuai 7eppres o. ''#!$$' digantikan
oleh Badan asional Penanggulangan Bencana (BPB). /alam pasal pasal UU o.
!"#!$$% telah mengatur tanggung jawab dan wewenang organisasi atau lembaga
nasional, daerah dan internasional dalam penanggulangan bencana9 mengatur hak dan
kewajiban masyarakat9 managemen penanggulangan bencana yang terdiri dari pra
bencana ( Predisaster ), selama bencana (during diaster ) dan setelah bencana (after
disaster ), serta mengatur proses pendanaan, pengelolaan bantuan, pengawasan dan
penyelesaian sengketa akibat bencana. 3eskipun setelah dilakukan e2aluasi, kinerja
Badan asional Penanggulangan Bencana secara umum berjalan baik namun tidak
efektif dalam menanggulangi masalah 0umpur 0apindo (/P: !$$; dalam www.ntt5
academia.org)
Usaha penanggulangan bencana yang bersifat mengandalkan peran aktif
Badan asional Penanggulangan Bencana (Bakornas) memiliki banyak kelemahan
antara lain sangat tergantung pada stabilitas ekonomi negara, krisis keuangan negara
dan utang luar negeri sehingga mengalami masalah dalam pembiayaan persiapan dan
pengadaan personil, fasilitas, penyelesaian sengketa dengan korban bencana sehingga
penekanan bantuan yang diberikan hanya pada respon emergency (selama bencana)
dan respon pemulihan9 hanya fokus pada bantuan fisik, material dan teknis semata
serta hanya fokus pada penyelesaian sengketa pada satuan keluarga (/P: !$$;
dalam www.ntt5academia.org)
Berdasarkan hal tersebut maka muncul paradigma baru dalam penanggulangan
bencana yaitu Penanggulangan Bencana Berbasis 7omunitas (Community Based
Disaster Risk Management #:B/43). :B/43 adalah pemberdayaan komunitas agar
dapat mengelola bencana dimana masyarakat terlibat atau difasilitasi untuk terlibat
aktif dalam pengelolaan resiko bencana (perencanaan, implementasi, pengawasan,
e2aluasi) dengan input sumber daya lokal maksimum dan input eksternal minimun.
!
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
3/26
:B/43 memiliki kelebihan dibanding penanggulangan bencana
mengandalkan peran aktif Bakornas antara lain melibatkan peran serta aktif
masyarakat dalam pengelolaan bencana dengan cara mereduksi risiko bencana#
kerentanan dan meningkatkan kapasitas indi2idu#keluarga#komunitas dalam
menghadapi dampak bencana sedangkan pihak luar (0&3, donor,
pemerintah#Bakornas) berperan mendukung dan menfasilitasi misalnya membantu
analisis situasi, mengukur tingkat perencanaan dan implementasi :B/43. 1okus
:B/43 bukan hanya pada saat terjadi bencana tetapi meliputi seluruh elemen
perencanaan# siklus penanganan bencana yaitu sebelum bencana, selama bencana dan
setelah bencana.
Peran perawat komunitas sangat penting dalam meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam penanggulangan bencana karena perawat komunitas dengan ilmu
dan keterampilan keperawatan yang dimiliki serta kemampuan pengelolaan
masyarakat dalam peningkatan status kesehatannya. Peran perawat komunitas antara
lain pada saat sebelum bencana berperan sebagai pendidik dan moti2ator bagi
masyarakat untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana, sebagai fasilitator
dalam membantu masyarakat mengidentifikasi faktor resiko bencana yang ada di
masyarakat, mengidentifikasi kapasitas#kemampuan atau sumber daya yang ada di
masyarakat yang dapat digunakan dalam penanggulangan bencana, membantu
menyusun perencanaan penanggulangan bencana dan pedoman implementasi dan
e2aluasi, serta menjadi fasilitator dalam mengawasi dan menge2aluasi program
penanggulangan bencana di masyarakat. &elain berperan sebagai fasilitator bagi
masyarakat, seorang perawat komunitas juga harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam penanganan korban bencana pada kondisi emergency saat
bencana terjadi serta berperan aktif dalam rehabilitasi korban bencana baik
rehabilitasi fisik maupun rehabilitasi psikologis akibat bencana.
/alam menjalankan peran dan tugasnya membantu masyarakat dalam
penanggulangan bencana maka seorang perawat komunitas harus memiliki
kompetensi tertentu yang terdiri dari (') &ikap# perilaku yang mendasar sebagai
perawat bencana , (!) Pengkajian sistematik terhadap kebutuhan pelayanan
keperawatan, (;) Pemberian Perawatan kepada indi2idu yang rentan dan keluarganya,
(") 3anagemen perawatan dalam kondisi bencana, () 3embuat laporan praktek
keperawatan pada saat terjadi bencana dan terus menerus mengembangkan
pengetahuan dan kemampuan diri tentang perawat bencana.
;
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
4/26
3akalah ini akan menguraikan secara lebih jelas tentang managemen
penanggulangan bencana yang terdiri dari managemen sebelum bencana, selama
bencana dan setelah bencana, 3odel penanggulangan bencana berbasis komunitas
(:B/43), peran perawat dalam penanggulangan bencana serta indikator
keberlanjutan penanggulangan bencana berbasis komunitas.
B. TUJUAN
-ujuan penulisan makalah ini adalah <
'. 3emberikan gambaran tentang managemen penanggulangan bencana terdiri
dari sebelum bencana, selama bencana dan seteleh bencana
!. 3emberikan gambaran tentang Penanggulangan Bencana Berbasis 7omunitas
;. 3emberikan gambaran tentang peran perawat dalam Penanggulangan
Bencana Berbasis 7omunitas
". 3emberikan gambaran ndikator keberlanjutan Penanggulangan Bencana
Berbasis 7omunitas
"
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
5/26
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BENCANA
Bencana merupakan gangguan atau kekacauan fungsi sosial yang serius yang
menyebabkan meluasnya kerugian jiwa, materi atau lingkungan. Bencana terjadi
ketika sumber daya atau kapasitas yang tersedia sangat tidak memadai dalam
mengatasi ancaman (hazard ). Beberapa tipe ancaman (ha=ards) yang menyebabkan
bencana adalah ancaman geofisik (eo!hazard ) seperti gempa bumi, tsunami, gunung
meletus9 ancaman hidroklimatis (hydro!climatic hazard ) seperti banjir, kebakaran
hutan, kekeringan9 ancaman biologis ("iological hazards) seperti penyebaran >?, flu
burung, epidemik9 ancaman tekhnologi (technological hazard ) seperti kebakaran,
polusi udara, kecelakaan nuklir, industrial e#$losions% &aste e#$osure, lumpur
lapindo9 dan ancaman sosial ( social hazard ) seperti kriminalitas#kekerasan, perang,
konflik, kemiskinan absolut dan terorisme.
Bencana juga berarti proses dimana ada jarak antara kejadian alam seperti
tsunami, gempa bumi, badai dan sebagainya dengan kejadian bencana seperti
kehilangan, kematian dan sebagainya. Jarak antara kejadian alam dan kejadian
bencana sangat bergantung pada tingkat distribusi kondisi kerentanan atau rawan
bencana. 7ondisi rawan bencana atau kerentanan adalah kondisi atau karakteristik
biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi dan
tekhnologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi
kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan dan mengurangi kemampuan
untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.
Berdasarkan kecepatan terjadinya, bencana terbagi atas bencana yang terjadi
perlahan lahan ( slo& onset hazard ) seperti kekeringan#kelaparan, letusan gunung api,
dan banjir serta bencana yang terjadi secara tiba tiba ( sudden onset hazard ) yaitu
ancaman akibat fenomena fenomena alam seperti gempa bumi, badai, banjir, tanah
longsor, tsunami, angin putting beliung yang terjadi tanpa peringatan dini yang
menyebabkan ketidaksiapan dalam menghadapi bencana.
Berikut ini akan diuraikan definisi terminologi tentang bencana yang terdapat
dalam UU Penanggulangan Bencana o. !" tahun !$$% <
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
6/26
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebbakan baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugianharta benda dan dampak psikologis.
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
• Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam antara lain berupa gagal tekhnologi, gagal
modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror
B. MANAGEMEN PENANGGULANGAN BENCANA
/alam penanganan bencana perlu ada suatu organisasi atau sistem komando
kejadian bencana yang dibentuk oleh negara untuk menyusun panduan penanganan
bencana dan melakukan koordinasi terhadap personil, fasilitas, sistem komunikasi dan
transportasi dalam penanganan bencana. 8rganisasi ini sebelum menyusun Panduan
Penanganan Bencana ( 'mergency $erations Plan'P ) terlebih dahulu melakukan
pengkajian terhadap lingkungan dan komunitas untuk mengetahui daerah yang
beresiko tinggi terkena bencana, tipe bencana yang mungkin terjadi baik bencana
alam seperti banjir, sunami, gunung meletus, maupun bencana akibat perbuatan
manusia misalnya kebakaran, kecelakaan dan lain lain. Pengkajian juga dilakukan
terhadap fasilitas penanganan bencana di tempat kejadian seperti tenaga#personil
bantuan, transportasi, farmakologi, alat dan bahan pertolongan kegawat daruratan
(lokal facility), organisasi penangan bencana lokal (*afety committee), kantor atau
posko penanganan bencana (*afety fficer or emergency de$artment ). &etelah
dilakukan pengkajian secara lengkap kemudian disusun Panduan Penanganan
Bencana baik panduan antisipasi atau pencegahan bencana ( Pre$aredness), panduan
+
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
7/26
penanganan saat bencana (during disaster ) serta panduan penanganan setelah bencana
( Postdisaster ).
7omponen komponen penting yang terdapat dalam Panduan Penanganan
Bencana ( 'P ) adalah sebagai berikut <
• nformasi secara cepat dan mudah. 1asilitas penanganan bencana (health care
facility) harus dapat diakses dengan cepat dan mudah kapanpun dan dimanapun
bencana terjadi misalnya perlu ada jalur telepon emergency yang gratis, cepat dan
mudah ke kantor atau fasilitas penanganan bencana.
• Jalur komunikasi secara internal dan eksternal. Jalur komunikasi untuk koordinasi
personil, fasilitas dan transportasi dalam penanggulangan bencana harus jelas dan
siaga termasuk informasi dari tempat kejadian bencana ke posko atau rumah sakit
rujukan korban bencana.
• Perencanaan terhadap penanganan korban bencana (coordinated $atient care),
termasuk didalamnya triage korbaan bencana, sistem rujukan dan transportasi ke
posko atau rumah sakit rujukan korban bencana.
• Perencanaan keamanan terhadap korban, fasilitas dan personil terhadap kondisi
yang sangat parah dan mengancam
•
dentifikasi sumber atau fasilitas penanganan bencana baik lokal, regional dannegara serta bagaimana menghubunginya
• Pedoman penanganan korban bencana, masyarakat, media dan strategi pembagian
tugas dalam tim
• &trategi managemen data korban dan kejadian bencana
• Penanganan respon pasca bencana
• Pedoman penyelamatan diri bagi masyarakat dan melakukan latihan sebelum
bencana terjadi
• ntisipasi kebutuhan masyarakat setelah bencana seperti air bersih dan makanan
untuk jangka waktu yang lama
• Perkiraan insiden kejadian bencana serta strategi identifikasi bencana seperti
alarm bencana
Personil dalam penanganan bencana harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik dan ahli terhadap setiap kondisi bencana sehingga memiliki
%
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
8/26
kesiapan dan kesigapan dalam melakukan tindakan sesuai tugas dan perannya masing
masing berdasarkan pedoman penanganan bencana yang telah ada.
Pedoman Penanganan bencana juga termasuk struktur atau alur penanganan
bencana beserta tugas dan peran masing masing mulai dari penanganan di daerah
bencana sampai transportasi dan persiapan posko atau rumah sakit rujukan korban
bencana.
Petugas penanganan bencana juga harus memiliki pengetahuan tentang
bahasa, latar belakang budaya dan aspek spiritual yang ada pada berbagai komunitas.
>al ini dilatar bekangi oleh karena kesulitan bahasa dapat meningkatkan ketakutan
dan frustasi para korban, terdapat kepercayaan dan praktek spiritual yang berbeda
terhadap terapi pengobatan, hygiene atau diet, waktu dan tempat khusus untuk berdoa,
ritual khusus menangani korban yang meninggal dan lain lain.
3anagemen penanggulangan bencana di ndonesia telah memiliki dasar
hukum yang jelas seperti yang tertuang dalam UU Penanggulangan Bencana o. !"
tahun !$$% bahwa kordinasi penanggulangan bencana yang sebelumnya dilaksanakan
oleh Badan 7oordinasi asional (Bakornas) sesuai 7eppres o. '''#!$$' digantikan
oleh Badan asional Penanggulangan Bencana (BPB). /alam pasal pasal UU o.
!"#!$$% telah mengatur tanggung jawab dan wewenang organisasi atau lembaga
nasional, daerah dan internasional dalam penanggulangan bencana, mengatur hak dan
kewajiban masyarakat, managemen penanggulangan bencana yang terdiri dari pra
bencana ( Predisaster ), selama bencana (during diaster ) dan setelah bencana (after
disaster ), serta mengatur proses pendanaan, pengelolaan bantuan, pengawasan dan
penyelesaian sengketa akibat bencana.
3anagemen penanggulangan bencana terdiri dari penanganan sebelum
bencana (predisaster), penanganan saat bencana (during disaster) dan penangana
setelah bencana (afterdisaster) selanjutnya akan diuraikan sebagai berikut <
a. Penanganan Sebelum Bencana ( Predisaster )
Penanganan sebelum terjadinya bencana disebut juga tindakan pencegahan
atau pre2ention terdiri dari pengkajian faktor resiko bencana (risk assessment ),
7egiatan pencegahan bencana, mitigasi (disaster mitigation), peringatan dini, dan
kesiapsiagaan# tanggap darurat bencana ( $re$aredness).
Pengkajian terhadap faktor resiko bencana terdiri dari pengkajian terhadap
lingkungan atau keterpaparan terhadap ancaman (hazard ), analisis kerentanan dan
@
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
9/26
kelompok yang rentan di masyarakat serta analisis sumber atau kapasitas yang dapat
digunakan dalam menghadapi bencana.
&etelah faktor resiko bencana teridentifikasi maka selanjutnya dilakukan
pencegahan atau mitigasi dalam rangka menghilangkan dan atau mengurangi faktor
resiko atau ancaman bencana. -indakan pencegahan dan mitigasi terdiri dari
manajemen lingkungan, upaya fisik dan teknis dalam mengatasi faktor resiko
bencana, regulasi# legislasi#kebijakan pembangunan yang mendukung pencegahan
bencana, upaya penyadaran dan peningkatan kemampuan masyarakat dalam
menghadapi bencana, serta membangun kemitraan dan jaringan (net&orking ) dalam
persiapan bencana.
&elain melakukan tindakan pencegahan dan mitigasi, perlu juga dipersiapkan
alat peringatan dini dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Peringatan dini
adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga
yang berwenang. 7egiatan peringatan dini dapat berupa pemantauan yang terus
menerus terhadap faktor resiko bencana disertai tanda alarm peringatan akan
terjadinya bencana. Peringatan dini ini akan memberikan tanda kepada masyarakat
agar siap siaga untuk menyelamatkan diri dan keluarga, serta sebagai tanda kepada
para petugas penanggulangan bencana untuk mempersiapkan diri dalam membantu
masyarakat dalam menghadapi bencana.
Pemantuan secara terus menerus terhadap faktor resiko bencana adalah dengan
menggunakan tekhnologi untuk mendeteksi dan memprediksi resiko timbulnya dan
terjadinya bencana seperti tsunami dan gunung meletus. nformasi atau peringatan
tentang resiko terjadinya bencana berupa alarm bencana disebarkan kepada
masyarakat melalui media tele2isi dan radio. -ekhnologi terbaru adalah dengan
memberikan informasi tentang resiko bencana atau alarm bahaya melalui hand$hone
(>P) sehingga indi2idu yang tidak bisa atau tidak sempat menonton tele2isi tetap
mendapatkan informasi sehingga dapat mempersiapkan diri terhadap kemungkinan
terjadinya bencana.
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
10/26
b. Penanganan Saa Bencana ( During disaster )
Penanganan saat bencana terdiri dari e2akuasi atau penyelamatan korban
bencana dan transportasi korban ke posko atau rumah sakit rujukan korban bencana.
3anagemen penyelamatan korban bencana pada jumlah korban yang sangat banyak
maka perlu dilakukan tindakan triage.
-riage adalah proses penentuan atau penyeleksian pasien atau korban
berdasarkan prioritas kebutuhan terhadap perawatan dan pengobatan. /alam
penanganan bencana dengan korban yang banyak maka perlu dilakukan penyeleksian
pasien untuk menentukan korban yang perlu penanganan prioritas atau segera dan
korban yang bisa ditunda penanganannya. 3eskipun tindakan ini dapat dinilai tidak
ethis karena cenderung mengabaikan pasien atau korban lain yang juga membutuhkan
pertolongan namun tindakan triage perlu dilakukan untuk memprioritaskan
penanganan emergency kepada korban dengan kondisi yang lebih serius#parah dan
perlu penanganan segera.
Petugas triage melakukan pemeriksaan atau pengkajian terhadap korban secara
cepat dan memberikan penanganan emergency atau resusitasi sebelum diberikan
penanganan tindakan penyelamatan lanjutan atau dibawa ke posko atau rumah sakit
rujukan penanganan bencana. &eorang petugas triage memberikan tanda kepada
pasien berdasarkan derajat keseriusan kondisi dan prioritas kebutuhan terhadap
tindakan emergency sehingga petugas yang lain dapat langsung memberikan bantuan
atau langsung membawa pasien ke lokasi penanganan lanjutan. Perlu disiapkan alat
alat dan pengobatan terhadap kondisi emergency dan transportasi terhadap pasien ke
posko perawatan atau rumah sakit rujukan bencana.
7ategori tanda triage yang diberikan adalah berdasarkan derajat keparahan
dari cedera yang dialami oleh korban. -erdapat berbagai tanda triage yang dapat
digunakan di beberapa negara dan perawat bencana harus memahami sistem yang ada
di masyarakat atau negara tersebut. &alah satu contoh sistem triage oleh North
+tlantic ,reaty rganization (N+,) adalah dengan menggunakan kode warna yang
terdiri dari warna merah, kuning, hijau dan hitam. 3asing masing warna memiliki
perbedaan tingkatan prioritas yang secara jelas diuraikan sebagai berikut <
KATEG!RI TRIASE PRI!RITAS "ARNA K!NDISI PASIEN
'$
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
11/26
Immediate / Segera :
:edera yang dapat
mengancam kehidupan
dan dapat bertahan hidup
jika cepat segera diatasi.
Pasien dalam kondisi ini
dapat berkembang kearah
kematian jika ditunda
penanganannya.
3erah 8bstruksi jalan nafas akibat
trauma, -rauma dada, show,
hemotAra, tension
pneumothoraks, asfiia, trauma
luka pada dada atau abdomen
yang tidak stabil, amputasi
inkomplit, fraktur terbuka pada
tulang panjang, luka bakar
derajat ! atau ; dengan luas
permukaan tubuh terbakar ' *
"$ C.
Delayed/Dapat ditunda <
:edera serius dan
membutuhkan pengobatan
tapi dapat ditunda atau
menunggu dalam
beberapa jam. Pasien ini
akan menerima pengobatan atau treatment
setelah korban yang perlu
penanganan segera
ditangani lebih dulu.
! 7uning -rauma luka abdomen yang
stabil tanpa perdarahan yang
hebat, cedera jaringan lunak,
trauma wajah tanpa komplikasi
pada jalan nafas, trauma
pembuluh darah dengan fungsi
kolateral yang adekuat, gangguan pada saluran genitourinaria,
fraktur yang membutuhkan open
reduktion, debridement, eksternal
fiksasion
Minimal < cedera minimal
dan treatment atau
penanganan dapat ditunda
selama beberapa jam
sampai beberapa hari.
Pasien dalam kategori ini
harus dipisahkan dari
lokasi triage utama.
; >ijau 1raktur ekstremitas atas, luka
bakar minor, luka yang kecil
tanpa perdarahan yang
signifikan, perubahan perilaku
atau gangguan psikologis.
Expectant < :edera yang
sangat parah dan tidak
dapat bertahan hidupmeski dengan perawatan
" >itam 0uka penetrasi pada kepala
dengan pasien yang tidak
berespon, cedera tulang belakangyang parah, luka pada multi sisi
''
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
12/26
emergency. 7orban harus
dipisahkan dari pasien
yang lain tapi tidak
diabaikan. -indakan yang
diberikan adalah
menyediakan kenyamanan
bagi korban jika
memungkinkan
dan organ tubuh, luka bakar
derajat ! dan ; dengan luas
permukaan tubuh terbakar +$ C
atau lebih, kejang atau muntah
setelah terkena radiasi lebih dari
!" jam, shock dengan multiple
injury, nadi tidak teraba, -ekanan
darah tidak teraba, Pupil dilatasi
atau pin point.
c. Penanganan Seela# Bencana ( Post disaster )
Penanganan setelah bencana meliputi pengkajian terhadap kerugian atau
kerusakan yang terjadi akibat bencana (damage assessment ), rehabilitasi dan
rekonstruksi. 4ehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan
publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana
dengan sasaran utama untuk normalisasi#berjalannya secara wajar semua aspek
pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana. 4ekonstruksi
adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayah pasca bencana baik pada tingkat pemerintah maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.
&elain rehabilitasi dan rekonstruksi fisik sarana dan prasarana serta
lingkungan, juga perlu dilakukan rehabilitasi terhadap mental dan psikologis korban bencana karena meskipun mengalami bencana yang sama, beberapa indi2idu dapat
mengalami trauma psikologis yang berkepanjangan. Beberapa respon yang biasanya
terjadi adalah depresi, ansietas, gangguan psikosomatis (fatigue, malaise, sakit kepala,
gangguan saluran gastrointestinal, kemerahan pada kulit), $osttraumatic disorder ,
keracunan =at, konflik interpersonal, dan gangguan penampilan (Brunner D
&uddarth).
1aktor yang mempengaruhi respon indi2idu terhadap bencana yang dialami
adalah derajat atau tingkat keterpaparan terhadap bencana, kehilangan teman atau
'!
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
13/26
orang yang dicintai, kehilangan rumah dan harta kepemilikan yang lain, tidak
adekuatnya koping strategis, hilang atau kurang sumber dukungan atau support, serta
pandangan atau penerimaan indi2idu terhadap bencana yang dialami. 7ondisi
keterpaparan terhadap korban kematian, cedera, dan kekuatan bencana, respon histeris
saat bencana, akti2itas petugas penananganan bencana dalam membantu korban dapat
menjadi keadaan yang menimbulkan gangguan emosional pada indi2idu.
C. COMMUNIT !"SED DIS"STE# #IS$ M"N"%EMENT &C!D#M'$
PENANGGULANGAN BENCANA BERBASIS MAS%ARAKAT
() PEN%E#TI"N
/asar dari Penanggulangan bencana berbasis masyarakat adalah reduksi resiko
bencana. 3asyarakat berperan serta dalam kegiatan pengelolaan bencana yang
meliputi kegiatan tanggap darurat dasar yang dapat dilakukan oleh masyarakat, dan
kegiatan * kegiatan yang dapat mengurangi resiko bencana (6odmani, &. !$$+).
dapun definisi dari Community "ased disaster risk management ( :B/43) adalah
pemberdayaan komunitas agar dapat mengelola bencana dengan tingkat keterlibatan
pihak#kelompok masyarakat dalam perencanaan dan pemanfaatan sumber daya lokal
dalam kegiatan implementasi oleh masyarakat sendiri (/P: !$$; dalam www.ntt5
academia.org).
Community "ased disaster risk management ( :B/43) adalah kerangka kerja
pengelolaan bencana yang inklusif dimana masyarakat terlibat atau difasilitasi untuk
terlibat aktif dalam pengelolaan risiko bencana (perencanaan, implementasi,
pengawasan, e2aluasi) dengan input sumber daya lokal maksimum dan input eksternalminimum (ndosasters !$$+ dalam www.ntt5academia. org ).
*) TU+U"N C!D#M
Penanggulangan bencana berbasis masyarakat#:B/43 merupakan suatu
proses yang sistematik untuk mengidentifikasi, membuat perkiraan dan membuatt
prioritas dari resiko bencana. 7ondisi ini membuat masyarakat menjadi lebih sadar
terhadap resiko bencana yang ada di daerahnya. Penganggulangan bencana berbasis
';
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
14/26
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
15/26
>al ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui besarnya masalah dan kesempatan
untuk melakukan penanggulangan.
-ahap " < Perencanaan penganggulangan bencana
3eliputi <
a. Penilaian terhadap persiapan
b. Penilaian terhadap reduksi resiko ( peran, tanggung jawab,
jadwal dan input)
-ahap < mplementasi dan monitoring
-ahap + E2aluasi dan Umpan balik
) $OMPONEN 0 $OMPONEN D"-"M PEN%$"+I"N C!D#M
'
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
16/26
7omponen * komponen yang harus dikaji dalam melakukan :B/43 adalah (/P:
!$$; dalam www.ntt5academia.org) <
A. Peng&a'an e*+e+ ma+,a*a&a e*#a-a *e+&
dentifikasi persepsi masyarakat terhadap resiko bencana yang ada didaerahnya
sehingga dapat mengidentifikasi penilaian masyarakat terhadap bencana yang akan
terjadi
B. Peng&a'an e*#a-a ancaman
,y$e of .azards (-ipe ncaman)
a/ *ocial .azards (ncaman &osial) meliputi 7riminalitas#kekerasan, perang,
konflik, kemiskinan absolut, terorisme.
"/ ,echnological .azard (ncaman -eknologi) meliputi Industrial e#$losions,
kebakaran, polusi udara, &aste e#$osure, kecelakaan nuklir, lumpur 0apindo
c/ Biological .azards (ncaman Biologis) meliputi >?#/&, Ebola, dan
epidemic, etc.
d/ .ydro!Climatic .azard (ncaman hirdoklimatis) meliputi Banjir, kebakaran
hutan, kekeringan
e/ eo!.azard (nacaman Feofisik) meliputi Fempa, tsunami, gunung api.
7arakter ha=ard#ancaman
• pemicu
• tanda5tanda ilmiah maupun tradisional
•
jarak antara peringatan dan kejadian
• lamanya kejadian
• kekerapan
• waktu#pola waktu
• ancaman ikutan yang timbul
• kemungkinan jangkauan dampak
C . Peng&a'an &e*enanan
'+
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
17/26
'. Pemetaan kerentanan
•
&uatu proses yang menghasilkan pengertian akan jenis dan tingkat kerentanandari manusia, harta benda dan lingkungan terhadap efek dari ancaman tertentu
pada waktu tertentu.
• Proses ini lebih pada mengidentifikasi kondisi fisik, sosial dan ekonomi yang
rawan terhadap dampak suatu ancaman.
• &uatu proses partisipasi untuk mengidentifikasi unsur5unsur risiko pada setiap
ancaman, dan untuk menganalisa akar masalah adanya unsur5unsur risiko
tersebut.• Penilaian kerentanan adalah proses perkiraan kerentanan pada ancaman5
ancaman yang potensial dengan cara ('.) 3engidentifikasi unsur5unsur risiko
pada setiap type ancaman (!). 3enganalisa akar masalah adanya unsur5unsur
risiko tersebut.
!. Pengkajian kerentanan meliputi <
a. 7erentanan 1isik#3aterial meliputi <
• 7epemilikkan aset yang tidak mencukupi untuk bertahan dari
kemungkinan yang merugikan9 kurangnya alternatif ekonomi,
• tidak cukupnya keanekaragaman alam yang menyebabkan suatu
ekosistem tidak mampu bertahan#pulih dari suatu ancaman,
• masyarakat yang tinggal di daerah rawan ancaman (di tempat rawan
banjir, rawan gempa, dll),• sarana dan prasarana (rumah, jalan, jembatan, saluran irigasi, dll)
yang menyebabkan mereka tidak mampu untuk menghadapi dan
bertahan dari suatu ancaman.
• 0okasi rumah5rumah masyarakat pada daerah yang rawan, lahan
pertanian, infrastruktur dan pelayanan dasar
• 3odel dan konstruksi bahan5bahan rumah dan bangunan
• &umber penghidupan yang tidak aman dan berbahaya
'%
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
18/26
• 7urangnya akses dan kontrol terhadap prasyarat !G produksi (tanah,
input pertanian, hewan dan modal)
• 7etergantungan pada lintah darat (kontro2ersi)
• Peristiwa kekurangan pangan yang gawat atau kronis
• 0atar belakang pendidikan dan ketrampilan yang tidak memadai
• -ingkat kematian yang tinggi, malnutrisi, peristiwa penyakit,
kemampuan perawatan yang tidak memadai
• Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan
• 7ekurangan pelayanan mendasar < pendidikan, kesehatan, air bersih,
perumahan, sanitasi, jalan, listrik, komunikasi.
• 7ekerasan yang terselubung (rumah tangga, konflik masyarakat atau
perang)
b. 7erentanan Perilaku#moti2asi
• &ikap negatif#reaktif terhadap perubahan
• 7etidakpedulian, fatalisme, tidak punya harapan, bergantung pada
orang lain
• -ergantung pada bantuan dari pihak luar#mental bantuan, sikap yang
negatif terhadap perubahan
• 7etidakpedulian, fatalisme, tidak punya harapan, bergantung pada
orang lain
• 7urangnya inisiatif, tidak memiliki semangat jiwa
• 7urang bersatu, kerja sama dan solidaritas
• -idak menyadari ancaman dan konsekuensinya
c. 7erentanan &osial#7elembagaan• 7urangnya informasi yang menyangkut bencana
• 7urangnya pelayanan publik, perencanaan, kesiapan dan respon
terhadap keadaan darurat
• 3inimnya peran D ketiadaan informasi tentang keberadaan
organisasi5organisasi kemasyarakatan, mekanisme dukungan sosial
• 3asalah gender, diskriminasi ras, etnik, agama
• &truktur kekeluargaan#persaudaraan yang lemah
'@
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
19/26
• -erisolasi secara sosial
• 7urangnya kepemimpinan, leadership, struktur organisasi untuk
memecahkan masalah atau konflik
• Pengambilan keputusan yang tidak efektif, masyarakat#kelompok5
kelompok dihapuskan
• 7ondisi partisipasi masyarakat yang tidak merata
• 7ekurangan atau lemahnya organisasi5organisasi masyarakat
(formal, pemerintahan dan lokal#penduduk asli)
• /esas5desus, pembagian, konflik, etnis, kelas, kepercayaan, kasta,
ideologi
• Praktek5praktek yang tidak adil, kurangnya akses pada proses politik
;. Pengkajian sumber daya
/ikelompokkannya ke dalam kelompok aset yang sering disebut sebagai
Pentagon +set atau Pentagon Ca$ital yaitu<
.uman Ca$ital (&umber /aya 3anusia)
3eliputi < tenaga kerja, ketrampilan, pendidikan, pengetahuan, dll
Natural Ca$ital (&umber /aya lam)
3eliputi < -anah dan produksinya, air dan sumber daya air didalamnya, pohon
dan hasil hutan, kehidupan liar, serat dan pangan yang tidak dibudidayakan,
keanekaragaman hayati, dan sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
terkait lingkungan
0inancial Ca$ital (&umber /aya 7euangan)
3eliputi tabungan atau simpanan, kredit#hutang baik fomal maupun informal
maupun yang diberikan 0&3, kiriman dari keluarga yang bekerja di luar
daerah, dana pensiun, dan upah#gaji
*ocial Ca$ital (&umber /aya &osial)
3eliputi jaringan dan koneksi (patron yang terbangun, kerukunan antar
tetangga dan hubungan baik ), hubungan yang berbasis rasa saling percaya
dan saling mendukung, kelompok formal dan informal, peraturan umum dan
'
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
20/26
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
21/26
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
22/26
d. 3elakukan home -isit untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan korban
bencana akan rumah sehat, air bersih dan listrik.
e. 3emperhatikan kemungkinan adanya binatang yang hidup atau mati yang
dapat membahayakan kesehatan korban bencana
f. Case finding dan memberikan asuhan keperawatan pada korban bencana
berdasarkan masalah yang ditemukan
g. 3embantu korban agar dapat berakti2itas secara normal sesuai perannya
dimasyarakat.
Peran perawat kesehatan komunitas juga sangat penting dalam :B/43 yaitu
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana. Perawat
komunitas dengan ilmu dan keterampilan keperawatan yang dimiliki dan
kemampuan pengelolaan masyarakat dalam peningkatan status kesehatannya
dapat berperan sebagai pendidik dan moti2ator bagi masyarakat untuk berperan
aktif dalam penanggulangan bencana
Perawat juga dapat berperan sebagai fasilitator dalam membantu masyarakat
mengidentifikasi faktor resiko bencana yang ada di masyarakat, mengidentifikasi
kapasitas#kemampuan atau sumber daya yang ada di masyarakat yang dapat
digunakan dalam penanggulangan bencana, membantu menyusun perencanaan
penanggulangan bencana dan pedoman implementasi dan e2aluasi, serta menjadi
fasilitator dalam mengawasi dan menge2aluasi program penanggulangan bencana
di masyarakat.
!!
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
23/26
BAB III
PEMBAHASAN
ANALISIS BERDASARKAN MET!DE S"!T
Berikut ini adalah analisis kesenjangan antara :B/43 dengan kondisi yang
ada di lapangan dengan menggunakan analisis &H8-<
ST#EN%T. $KEKUATAN /
'. :B/43 banyak digunakan untuk memberikan panduan
yang sistematik sebagai panduan dalam merencanakan program penanggulangan
bencana berbasis masyarakat
!. :B/43 mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat untuk mengurangi faktor resiko terhadap bencana sehingga dapat
meminimalkan dampak dari bencana
;. :B/43 melibatkan peran serta aktif dari masyarakat dalam
meminimalkan dampak bencana
1E"$NESS $KELEMAHAN /
'. :B/43 belum diterapkan di seluruh ndonesia
!. :B/43 tidak disosialsasikan secara luas keseluruh daerah di ndonesia yang
merupakan daerah rawan bencana
;. :B/43 lebih banyak dikelola oleh agen non pemerintah (F8) yang dalam hal
ini keberlanjutan dari program tergantung dari pendanaan yang ada
". 7oordinasi pelaksanaan :B/43 belum jelas keberlanjutanya
. :B/43 belum banyak dipahami oleh masyarakat di ndonesia, karena :B/43
cenderung diberikan pada daerah yang sudah terkena bencana sedangkan daerah
yang rawan bencana belum tersosialisasikan
OPPO#TUNIT $KESEMPATAN
'. :B/43 bersifat fleksibel dan dapat diaplikasikan pada semua wilayah dengan
karateristik warga yang berbeda
!. -erdapatnya kerjasama lintas sektoral yang sangat luas dalam aplikasi :B/43
!;
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
24/26
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
25/26
BAB I0
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
'. :B/43 memiliki kelebihan dibanding penanggulangan bencana
mengandalkan peran aktif BPB (Badan asional Penanggulangan Bencana)
antara lain peran serta aktif masyarakat dalam pengelolaan bencana dengan
cara mereduksi risiko bencana# kerentanan dan meningkatkan kapasitas
indi2idu#keluarga#komunitas dalam menghadapi dampak bencana .
!. Peran perawat komunitas sangat penting dalam meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam penanggulangan bencana karena perawat komunitas dengan
ilmu dan keterampilan keperawatan yang dimiliki dan kemampuan
pengelolaan masyarakat dalam peningkatan status kesehatannya
;. :B/43 dapat diaplikasikan dan sangat signifikan dalam mereduksi resiko
bencana oleh masyarakat
B. SARAN
'. &ebagian besar wilayah di ndonesia merupakan daerah yang
rawan bencana sehingga perlu disosialisasikan sistem :B/43 secaramenyeluruh
!. :B/43 perlu dijadikan sebagai program didaerah * daerah
yang rawan bencana
;. /iperlukan monitoring untuk keberlanjutan program dan
indikator yang jelas dalam pelaksanaan :B/43
!
-
8/19/2019 Makalah Disaster 2
26/26
DA1TAR PUSTAKA
/P: (!$$;). 4isk /isaster 3anagement. /iambil dari dalam www.ntt5
academia.org. /iakses tanggal @ pril !$$@.
Brunner D &uddarthIs. (!$$$). 3edical &urgical ursing < tetbook of medical
surgical nursing. '$th edition. JB. 0ippincott < Philadelphia.
7andasamy, 3. (!$$%) :ommunity >ealth urse in /isaster 3anagement.
/iambil dari www.prouest.pdauto. /iakses tanggal @ pril !$$@.
http://www.ntt-academia.org/http://www.ntt-academia.org/http://www.proquest.pqdauto/http://www.ntt-academia.org/http://www.ntt-academia.org/http://www.proquest.pqdauto/