bab ii

34
4 2. LANDASAN TEORI 2.1 Visual Basic 2.1.1 Pengenalan Microsoft Visual Basic .NET Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC (Hary Gunarto, 2006). Dengan menggunakan alat ini, para programmerdapat membangun aplikasi Windows Forms, Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft, dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu. 2.1.2 Kelebihan Visual Basic .NET Beberapa kelebihan Visual Basic .NET antara lain : 1. Sederhana dan mudah dipahami Seperti pada Visual Basic, bahasa yang digunakan pada Visual Basic .NET sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami bagi mereka yang masih awam terhadap dunia pemrograman. 2. Mendukung GUI Visual Basic .NET bias membuat software dengan antarmuka grafis yang lebih user friendly. 3. Menyederhanakan deployment Visual Basic .NET mengatasi masalah deployment dari aplikasi berbasis Windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM (Component Object Model). Selain itu tersedia wizard yang memudahkan dalam pembuatan file setup.

Upload: rico

Post on 30-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 2 Penulisan Ilmiah Rico KurniansyahVB. NET, penjualan, Aplikasi

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

4

2. LANDASAN TEORI

2.1 Visual Basic

2.1.1 Pengenalan Microsoft Visual Basic .NET

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan

dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework, dengan

menggunakan bahasa BASIC (Hary Gunarto, 2006). Dengan menggunakan alat ini,

para programmerdapat membangun aplikasi Windows Forms,

Aplikasi web berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat

diperoleh secara terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual

C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu

dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa Visual Basic .NET sendiri

menganut paradigma bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat

sebagai evolusi dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang

diimplementasikan di atas .NET Framework. Peluncurannya mengundang

kontroversi, mengingat banyak sekali perubahan yang dilakukan oleh Microsoft,

dan versi baru ini tidak kompatibel dengan versi terdahulu.

2.1.2 Kelebihan Visual Basic .NET

Beberapa kelebihan Visual Basic .NET antara lain :

1. Sederhana dan mudah dipahami

Seperti pada Visual Basic, bahasa yang digunakan pada Visual

Basic .NET sangat sederhana sehingga lebih mudah dipahami bagi

mereka yang masih awam terhadap dunia pemrograman.

2. Mendukung GUI

Visual Basic .NET bias membuat software dengan antarmuka

grafis yang lebih user friendly.

3. Menyederhanakan deployment

Visual Basic .NET mengatasi masalah deployment dari aplikasi

berbasis Windows yaitu DLL Hell dan registrasi COM

(Component Object Model). Selain itu tersedia wizard yang

memudahkan dalam pembuatan file setup.

Page 2: BAB II

5

4. Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak

Ketika terjadi kesalahan penulisan kode dari sisi sintaks

(bahasa), maka Visual Basic .NET langsung menuliskan

kesalahannya pada bagian Message Windows sehingga

Programmer dapat memperbaiki kode dengan lebih cepat. Editor

menu bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get).

5. Mendukung penuh OOP

Memiliki fitur bahasa pemrograman berorientasi objek seperti

inheritance(pewarisan), encapsulation(pembungkusan) dan

polymorphism(banyak bentuk).

6. Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web

Disediakan desainer form web. Selain itu disediakan layanan

web XML sehingga memungkinkan suatu aplikasi

“berkomunikasi” dengan aplikasi lainnya dari berbagai platform

menggunakan protocol internet terbuka.

7. Migrasi ke Visual Basic .NET dapat dilakukan dengan mudah

Jika anda sudah mengembangkan aplikasi di Visual Basic,

maka konversi ke Visual Basic .NET dapat anda jalankan dengan

mudah.

2.1.3 Tool pada Visual Basic .NET

Visual Basic.NET merupakan suatu lingkungan yang menyediakan tool

yang nantinya akan digunakan untuk membangun suatu aplikasi. Salah satu tool

visual yang ada yaitu IDE (Integrated Development Environtment) adalah menu

designer, tool. Menu designer ini memungkinkan anda untuk mendesain menu dan

sekaligus menentukan nama dan property dasar secara visual. Dengan menu

designer ini anda dapat mendesign menu tanpa perlu menulis kode program,

cukup dengan cara tunjuk dan pilih (point and click).

1. Menu utama IDE

Di dalam menu utama IDE tersedia perintah-perintah dan disertai pula

dengan submenu-submenunya. Pada umumnya menu juga dapat

Page 3: BAB II

6

ditampilkan dalam bentuk toolbar, tetapi tidak semua opsi tersedia pada

saat itu juga. Adakalanya opsi-opsi tersebut tidak dapat diterapkan pada

tempat IDE. Ini berarti opsi tersebut dalam keadaan invisible atau

disabled.

Gambar 2.1 Menu utama

Menu File

Menu file terdiri dari beberapa perintah, di antaranya perintah untuk

membuat proyek baru, membuat item baru, membuka dan menyimpan

proyek dan form.

Menu Edit

Menu edit berisi perintah-perintah untuk mengedit, antara lain perintah

yang tidak terlihat ketika kita mendesain form secara visual dan akan

terlihat ketika kita menggunakan kode editor yang menampilkan

banyak informasi yang dimungkinkan.

Menu View

Menu view terdiri dari beberapa perintah, diantaranya adalah perintah

untuk menampilkan kode editor, perintah untuk menampilkan Toolbars

dan sebagainya.

Menu Project

Menu project terdiri dari perintah-perintah untuk menambahkan item-

item ke dalam project. Terdapat beberapa pilihan yang ada dalam

menu project diantaranya adalah Set As StartUp Project di mana anda

dapat menetukan suatu project didalam multiproyek sebagai proyek

yang dijalankan dengan menggunakan tombol F5. perintah yang lain

adalah Add Reference dan Add Web Reference yang memungkinkan

Page 4: BAB II

7

Anda untuk menambahkan referensi ke .NET dan web secara

berurutan.

Menu Build

Menu ini berisi perintah untuk mengompail satu project. Di dalam

menu ini terdapat dua perintah dasar diantaranya Build dan Rebuild

All. Perintah Build tidak mengompilasi komponen-komponen proyek

yang tidak diubah, dan sebaliknya perintah Rebuild All mengompilasi

file secara keseluruhan.

Menu Debug

Menu debug terdiri dari perintah-perintah yang digunakan untuk

memulai dan megakhiri aplikasi. Pada menu debus anda juga dapat

memberikan break point pada saat anda melakukan pengkodean.

Menu Data

Menu ini digunakan bersamaan dengan proyek-proyek yang

melakukan akses data.

Menu Format

Menu ini terdiri dari perintah-perintah untuk menempatkan atau

mengatur kontrol kedalam form. Menu ini banyak terlihat pada saat

anda mendesain form wondow.

Menu Tools

Menu tools ini terdiri dari tool-tool diantaranya Connect to Database

yang digunakan untuk mengkoneksikan ke database, connect to server

untuk konek ke server, add/Remove Toolbox Item untuk

menambahkan atau mengurangi item yang ditampilkan pada jendela

toolbox.

Page 5: BAB II

8

Menu Windows

Menu ini pada dasarnya sama dengan pada aplikasi menu windows. Di

dalam menu ini terdapat perintah Hide, yang berfungsi untuk

menyembunyikan Toolbox dan IDE.

Menu Help

Menu help ini terdiri dari beberapa macam opsi diantaranya Dynamic

Help yang digunakan untuk membuka jendela Dynamic Help. Perintah

yang digunakan untuk membuka jendela index atau disebut perintah

index, di mana anda dapat mengisikan topic dan memperoleh help dari

topic tersebut.

2. Form

Form merupakan tempat diletakkannya objek-objek dari toolbox yang

digunakan Untuk Membuat Antar muka Pada Suatu Aplikasi.

Gambar 2.2 Form

3. Toolbox Windows Form

Toolbox berisi obyek untuk mendesain form seperti TextBox, Label,

CheckBox, dll. Kontrol yang mungkin paling sering anda gunakan adalah

TextBox, Label, dan Button.

Page 6: BAB II

9

Gambar 2.3 Komponen Toolbox

4. Solution Explorer

Solution explorer merupakan tempat ditampilkannya daftar-daftar

komponen secara hirarki. Dalam solution explorer dimungkinkan adanya

beberapa proyek, dan dalam proyek ini masih ada beberapa item lagi

seperti form, module, dan lain-lain.

Gambar 2.4 Solution Explorer

5. Jendela Properties

Jendela properties ini berfungsi untuk menampilkan semua property

dari komponen yang dipilih beserta settingannya. Dengan jendela ini kita

dapar mengatur property dari masing-masing kontrol yang telah dibuat.

Page 7: BAB II

10

Gambar 2.5 Jendela Properties

6. Jendela New Project

Gambar 2.6 Jendela New Project

Dalam dialog New Project anda dapat memilih jenis aplikasi yang

akan dibuat termasuk bahasa pemrograman digunakan. Jenis aplikasi yang

dapat dibuat adalah :

a) Windows Application: adalah aplikasi yang paling umum dibuat,

menggunakan interface windows. Biasanya Windows Application

merupakan interface aplikasi sedangakan logic aplikasi terdapat di

dalam Class Library. Windows Application dapat berisi form, class,

XML file, maupun file VB Script dan Jscript.

Page 8: BAB II

11

b) Class Library: merupakan fondasi dasar untuk membuat komponen

yang menjalankan fungsi tertentu. Class merupakan fondasi dasar

untuk membentuk obyek dalam pemrograman berorientasi obyek.

Class Library tidak memiliki interface tertentu seperti form, tetapi

dapat diakses oleh aplikasi lain untuk menjalakan berbagai fungsi yang

terdapat di dalamnya. Class Library dapat disamakan dengan teknologi

ActiveX DLL (dll) dan ActiveX EXE dalam pemrograman VB6.

c) Windows Control Library: tidak puas dengan built in control yang

disediakan VS .NET ? Anda dapat berkreasi membuat kontrol sendiri

dan memasukkan berbagai fungsi yang anda inginkan di dalam kontrol

tersebut. Fasilitas untuk membuat kontrol tersebut adalah Windows

Control Library. Kontrol ini sama dengan ActiveX Control (.ocx)

dalam pemrograman VB6.

d) ASP.NET Web Application: adalah project yang digunakan untuk

membuat aplikasi web. Teknologi yang digunakan adalah ASP.NET

yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan ASP klasik.

Perubahan utamanya adalah dapat diprogram menggunakan berbagai

bahasa .NET seperti VB, C++, C# maupun J#. ASP .NET juga

menyediakan berbagai kontrol yang bersifat event drivent

programming sehingga lebih menghemat waktu pembuatan aplikasi.

e) ASP.NET Web Service: Web service merupakan salah satu ide utama

dalam .NET. Anda dapat membuat web service dan meletakkannya di

web server untuk diakses berbagai aplikasi. Sebuah web service dapat

diakses oleh aplikasi windows, web, console, maupun mobile device.

Web service hampir sama dengan Class Library, perbedaan utamanya

adalah web service tersebut diletakkan di web server sehingga dapat

diakses dengan lebih mudah dan tidak terbatas pada aplikasi berbasis

windows saja.

f) Console Application: merupakan aplikasi dengan tampilan text mode

atau DOS. Aplikasi jenis ini biasa digunakan sebagai monitoring

service atau remote application dimana sumber daya komputer dan

bandwith sangat terbatas.

Page 9: BAB II

12

g) Windows Service: adalah aplikasi yang berjalan sebagai service di

windows, yang di load bersamaan dengan proses start up windows.

Aplikasi ini berjalan di background dan biasanya tidak memiliki

interface. Penerapan aplikasi ini misalnya untuk pembuatan scanning

antivirus, server FTP, dan remote server.

h) Web Control Library: Hampir sama dengan Windows Control

Library tetapi digunakan untuk aplikasi web.

2.2 MySQL

2.2.1 Sejarah MySQL

MySQL pada awalnya diciptakan pada tahun 1979, oleh Michael "Monty"

Widenius, seorang programmer komputer asal Swedia. Monty mengembangkan

sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan

koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing. Pada saat itu Monty

bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia. (Situs web MySQL)

TcX pada tahun 1994 mulai mengembangkan aplikasi berbasis web, dan

berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem database. Namun sayangnya,

UNIREG dianggagap tidak cocok untuk database yang dinamis seperti web.

TcX kemudian mencoba mencari alternatif sistem database lainnya, salah

satunya adalah mSQL (miniSQL). Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki

kekurangan, yaitu tidak mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu

bagus.

Dengan tujuan memperbaiki performa mSQL, Monty mencoba

menghubungi David Hughes (programmer yang mengembangkan mSQL) untuk

menanyakan apakah ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang

dapat dihubungkan dengan UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing.

Namun saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang mengembangkan

teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.

Dikarenakan penolakan tersebut, David Hughes, TcX (dan juga Monty)

akhirnya memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep

sistem database baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL

Page 10: BAB II

13

(yang source codenya dapat bebas digunakan). Sehingga pada May 1995, sebuah

RDBMS baru, yang dinamakan MySQL dirilis.

David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di

„jual‟ dengan model bisnis baru. Ia mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan

dirilis dengan gratis. Pendapatan perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual

jasa “support” untuk perusahaan yang ingin mengimplementasikan MySQL.

Konsep bisnis ini sekarang dikenal dengan istilah Open Source.

Pada tahun 1995 itu juga, TcX berubah nama menjadi MySQL AB, dengan

Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson sebagai pendirinya. Titel

“AB” dibelakang MySQL, adalah singkatan dari “Aktiebolag”, istilah PT

(Perseroan Terbatas) bagi perusahaan Swedia.

MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-

kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya

siapa saja boleh menggunakannya. Saat ini database MySQL telah digunakan

hampir oleh semua programmer database, apalagi dalam pemrograman web.

Terkenalnya MySQL dikarenakan menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk

mengakses databasenya dan juga bersifat gratis. MySQL termasuk jenis RDBMS

(Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti table,

baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database

mengandung satu atau sejumlah table. Table terdiri atas sejumlah baris dan setiap

baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Tabel 2.1 Statement Dalam MySQL

Jenis Statement Keterangan

Create Digunakan untuk membuat database atau table

dalam suatu database. Sintaks untuk membuat

database sebagai berikut :

CREATE DATABASE nama_database;

dan

CREATE TABLE nama_table(nama_kolom

tipe_data panjang_tampung_kolom);

Page 11: BAB II

14

Select Digunakan untuk menampilkan data didalam

table, perintah ini memiliki cakupan yang sangat

luas.

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel

WHERE syarat1, syarat2;

Insert Digunakan untuk memasukkan data dalam kolom

pada suatu table.

INSERT INTO nama_table VALUES (kolom_1,

kolom_2, kolom_n);

Update Digunakan untuk merubah atau memperbaharui

data yang terdapat pada suatu tabel.

UPDATE nama_table SET nama

field1=nilai_baru WHERE syarat1, syarat2;

Delete Digunakan untuk menghapus suatu baris dari

suatu tabel.

DELETE FROM nama_table WHERE

field1=syarat1;

2.2.2 Tipe Data MySQL

Sebuah blok data terdiri atas field - field sebagai obyek terkecil yang

dapat dimanipulasi oleh pengguna database. Field memiliki format spesifik untuk

menyimpan data, yang disebut dengan tipe data.

Berikut nama - nama tipe data serta deskripsi masing - masing tipe

data tersebut :

1. CHAR

Tipe data CHAR digunakan untuk menyimpan data string dengan

jumlah karakter tertentu. Panjang maksimum karakter dalam tipe

data ini dinyatakan dengan integer. Jumlah karakter pada tipe data

CHAR dapat berkisar antara 1-255.

2. VARCHAR

String dengan panjang yang berubah-ubah sesuai dengan yang

disimpan saat itu. Tipe data VARCHAR lebih fleksibel daripada

Page 12: BAB II

15

tipe data CHAR. Sama dengan CHAR, panjang maksimum

karakter dalam tipe data ini dinyatakan dengan integer dan jumlah

karakter pada tipe data VARCHAR dapat berkisar antara 1-255.

3. INTEGER()[UNSIGNED]

Tipe data INT() digunakan untuk menyimpan data integer dengan

nilai berkisar antara -2147483648 sampai 2147483647. Panjang

maksimum karakter dalam tipe data ini dinyatakan dengan

integer(). Atribut tambahan [unsigned] dapat dicantumkan untuk

mengubah kisaran nilai dari 0 sampai 4294967295. Atribut tersebut

menggeser kisaran nilai negatif tipe data INT() sehingga data

dengan tipe INT() [unsigned] selalu bernilai positif.

4. DATE

Tipe data DATE digunakan untuk menyimpan informasi seputar

penanggalan. Format default tipe data DATE adalah YYYY-MM-

DD.

5. DATETIME

Tipe data DATETIME digunakan untuk menyimpan informasi

seputar penanggalan yang lebih detail daripada tipe data DATE.

Format default tipe data DATETIME adalah YYYY-MM-DD

HH:MM:SS.

6. FLOAT(M,D)

Tipe data FLOAT(M,D) digunakan untuk menyimpan angka

pecahan. Panjang maksimum karakter dalam tipe data ini

dinyatakan dengan integer(M). D adalah jumlah angka dibelakang

koma. Berlaku untuk tipe floating foint. Nilai D maksimum adalah

30, tapi jangan lebih besar daripada M-2

7. TEXT DAN BLOB

Tipe data TEXT dan BLOB digunakan untuk menyimpan data

string dengan jumlah karakter antara 255 sampai 65535. perbedaan

antara kedua tipe ini terletak pada sifat case sensitive yang hanya

dimiliki oleh tipe data BLOB.

Page 13: BAB II

16

2.2.3 SQL

1. DDL (Data Definition Language)

Bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan data yang

berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti tabel,

indeks, bahkan basis datanya sendiri. Misalnya, CREATE, DROP, dan

ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

Bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi data pada tabel,

record. Misalnya, INSERT, UPDATE, SELECT, dan DELETE.

3. DCL (Data Control Language)

Merupakan perintah-perintah yang dapat digunakan untuk menjaga

keamanan basis data, perintah tersebut dapat dipakai untuk menentukan

akses basis data hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu dan

dengan macam akses yang dibatasi pula.

2.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen

pada tahun 1976. Model ini dirancang untuk menggambarkan persepsi dari

pemakai dan berisi obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar

entity-entity tersebut yang disebut relationship. Pada model ER ini semesta data

yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat

konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship)

Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari

struktur logika . Dengan kata lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek

data seperti bagaimana entity-entity, atribut-atribut dan relationship-relationship

disajikan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita harus memahami betul

data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam pembuatan diagram E-R

perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu entity,

atribut atau relationship.

Page 14: BAB II

17

2.3.1 Tipe Entity

Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam dunia

nyata. Entity dapat berupa obyek secara fisik seperti orang, rumah, atau

kendaraan. Entity dapat pula berupa obyek secara konsep seperti pekerjaan ,

perusahaan, dan sebagainya.

Tipe entity merupakan sekumpulan obyek dalam dunia nyata yang

mempunyai properti yang sama atau berasal dari entity yang sejenis. Terdapat dua

tipe Entity, Entity Kuat dan Entity Lemah. Entity kuat adalah entity yang

keberadaanya tidak tergantung pada entity lain, misalkan tipe entity pegawai atau

cabang. Sedangkan Entity Lemah keberadaanya tergantung pada entity lain,

misalkan tipe entity tanggungan, dimana keberadaannya tergantung dari pegawai .

Entity disajikan dalam bentuk persegi panjang, entity kuat disajikan

dengan persegi panjang dengan satu garis, sedangkan entity lemah disajikan

dengan persegi panjang ganda .

2.3.2 Atribut

Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang

menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai

Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu

atribut di dalam suatu entity atau relationship. Atribut digambarkan dalam bentuk

oval.

Jenis-jenis atribut :

1. Key

Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara

unik.

2. Atribut Simple

Atribut yang bernilai tunggal.

3. Atribut Multivalue

Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.

Page 15: BAB II

18

4. Atribut Composite

Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil

yang mempunyai arti tertentu.

Nama

Nama

Nama

Tengah

Depan Belakang

NAMA

PEGAWAI

5. Atribut Derivatif

Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain.

Page 16: BAB II

19

TglLahir Umur

PEGAWAI

2.3.3 Relationship

Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau

lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang

sejenis.

1. Derajat Relationship

Derajat dari relationshp menjelaskan jumlah entity yang

berpartisipasi dalam suatu relationship. Terdapat tiga jenis

derajat dari relationship, unary degree (derajat satu), binary

degree (derajat dua) dan ternary degree (derajat tiga).

1. Unary Degree (Derajat Satu)

PEGAWAI LAPOR

2. Binary Degree (Derajat Dua)

3. Ternary Degree (Derajat Tiga)

Page 17: BAB II

20

2. Cardinality Ratio Constraint

Cardinality ratio contraint merupakan menjelaskan batasan jumlah

keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Terdapat tiga Jenis

cardinality ratio contraints, satu pada satu (1:1), satu pada banyak

(1:N/ N:1) dan banyak pada banyak (M:N).

1. 1 : 1

2. 1:N/N:1

Page 18: BAB II

21

3. M:N

3. Participation Constraint

Participation constraint merupakan batasan yang menjelaskan

apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan

entity lain. Terdapat 2 macam participation constraint , total

participation contraints dan partial participation constraints.

1. Total Participation

Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan

entity lain.

Page 19: BAB II

22

2. Partial Participation

Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya

dengan entity lain.

2.3.4 Weak Entity

Weak Entity adalah suatu Entity dimana keberadaan dari entity tersebut

tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut

Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Weak

Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.

Page 20: BAB II

23

2.3.5 Simbol-simbol ER-Diagram

Notasi Arti

1. 1. Entity

2.

2. Weak Entity

3. 3. Relationship

4. 4. Identifying Relationship

5. 5. Atribut

6. 6. Atribut Primary Key

7. 7. Atribut Multivalue

8. 8. Atribut Composite

9. 9. Atribut Derivatif

Page 21: BAB II

24

2.4 Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan

hubungan antar proses beserta instruksinya (blog Riswanda Hady Prasetyo).

Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol

menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan

dengan garis penghubung.

Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan

adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan

proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun,

selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program

dengan bahsa pemrograman.

2.4.1. Simbol-simbol flowchart

Flowchart disusun dengan simbol-simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat

bantu menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang dipakai

antara lain :

Flow Direction symbol

Yaitu simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu

dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line.

Terminator Symbol

Yaitu simbol untuk permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu kegiatan

Page 22: BAB II

25

Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses dalam lembar /

halaman yang sama.

Connector Symbol

Yaitu simbol untuk keluar – masuk atau penyambungan proses pada lembar /

halaman yang berbeda.

Processing Symbol

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer

Simbol Manual Operation

Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer

Simbol Decision

Simbol pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

Page 23: BAB II

26

Simbol Input-Output

Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis

peralatannya

Simbol Manual Input

Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard

Simbol Preparation

Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat

pengolahan di dalam storage.

Simbol Predefine Proses

Simbol untuk pelaksanaan suatu bagian (sub-program)/prosedure

Page 24: BAB II

27

Simbol Display

Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter,

printer dan sebagainya.

Simbol disk and On-line Storage

Simbol yang menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk.

Simbol magnetik tape Unit

Simbol yang menyatakan input berasal dari pita magnetik atau output disimpan ke

pita magnetik.

Simbol Punch Card

Simbol yang menyatakan bahwa input berasal dari kartu atau output ditulis ke

kartu

Simbol Dokumen

Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau

output dicetak ke kertas.

Page 25: BAB II

28

2.4.2. Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat

mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam

menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan

dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.

Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu;

1. Input berupa bahan mentah

2. Proses pengolahan

3. Output berupa bahan jadi.

Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan dasar

untuk pemecahan suatu masalah, yaitu;

START: berisi instruksi untuk persiapan perlatan yang diperlukan

sebelum menangani pemecahan masalah.

READ: berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.

PROCESS: berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan

sesuai dengan data yang dibaca.

WRITE: berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke perlatan output.

END: mengakhiri kegiatan pengolahan

Page 26: BAB II

29

Gambar berikut memperlihatkan flowchart dari kegiatan dasar diatas.

Dari gambar flowchart di atas terlihat bahwa suatu flowchart harus

terdapat proses persiapan dan proses akhir. Dan yang menjadi topik dalam

pembahasan ini adalah tahap proses. Karena kegiatan ini banyak mengandung

variasi sesuai dengan kompleksitas masalah yang akan dipecahkan. Walaupun

tidak ada kaidah-kaidah yang baku dalam penyusunan flowchart, namun ada

beberapa anjuran yaitu:

Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit

sehingga jalannya proses menjadi singkat

Penggambaran flowchart yang simetris dengan arah yang jelas.

Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan END.

Page 27: BAB II

30

2.5 Pengertian Crystal Report

Crystal Report merupakan salah satu paket program yang digunakan untuk

membuat, menganalisa, dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam

berbasis Windows, seperti Visual Basic, Visual C/C++, Visual Interdev, dan

Borland Delphi

Gambar 2.7 Tampilan Awal Crystal Report

Crystal Report dapat mengakses beberapa sumber data yang berbeda

diantaranya:

a) Data Environment yaitu sumber data yang didefinisikan dalam

objek Visual Basic 6.0.

b) Project yaotu sumber data dari objek database (ADO, RDO,

DAO, OLE DB, ODBC).

c) Other yaitu sumebr dat dari Crystal report yang berbentuk

database driver yang ditampilkan dalam jendela data Explore.

Page 28: BAB II

31

Beberapa kelebihan yang dimiliki program Crystal Reports, antara lain:

6. Pembuatan laporan dengan Crystal Reports tidak terlalu rumit dan

banyak melibatkan kode program.

7. Program Crystal Reports banyak digunakan karena mudah

terintegrasi dengan bahasa lain.

8. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukung format-format paket

program lain, seperti Microsoft Office, Adobe Acrobat Reader,

HTML, dan sebagainya.

Kekurangan :

Tidak sefleksibel Crystal Report dalam pembuatan report bertingkat dan

penggunaan parameter bertingkat store procedure pada SQL Server.

Dalam membuat suatu laporan, data merupakan komponen yang sangat

vital dan mutlak disediakan. Umumnya data-data tersebut disimpan dalam sebuah

database. Terdapat dua model untuk mengambil data yang ada di database guna

ditampilkan di laporan, yaitu:

1. Pull Mode

Proses yang terjadi adalah driver akan melakukan koneksi ke database dan

menarik data yang ada di dalam database tersebut sesuai dengan permintaan.

Dengan model ini, di antara koneksi dalam database dengan perintah SQL akan

menghasilkan data yang ditangani oleh Crystal Reports. Umumnya model ini

digunakan pada laporan yang pengambilan datanya berasal dari sebuah database,

di mana koneksinya tidak mengalami perubahan atau tidak memerlukan

pengkodean.

2. Push Mode

Koneksi ke database digunakan untuk mengambil data dan mengisikan

data tersebut ke dalam Dataset. Data yang berada dalam Dataset selanjutnya

ditampilkan pada laporan. Dengan metode ini memungkinkan untuk membangun

koneksi yang terbagi (sharing) ke dalam aplikasi dan membagi data sebelum

Crystal Reports menerimanya.

Page 29: BAB II

32

Laporan yang telah dibuat dengan Crystal Reports masih belum terlihat

bentuk tampilan datanya. Untuk itu dibutuhkan kontrol lain yang dipasang di form

yaitu CristalReportsViewer.

2.6 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD

menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana

komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data

tersebut.

Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat

dokumentasi dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi

untuk sistem informasi yang baru.

Empat simbol yang digunakan :

Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;

1. Context Diagram (CD)

2. DFD Fisik

3. DFD Logis

Page 30: BAB II

33

DFD Level

DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n

dapat menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.

0. Diagram Context

1. Diagram Level n

a) DFD Logis

b) DFD Fisik

Context Diagram (CD)

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas

(DFD Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem

informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan

ke dalam dan ke luar entitas-entitas eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam

satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut

menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;

1. Terminologi sistem :

a) Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.

b) Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau

mempengaruhi sistem tersebut.

c) Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan

linkungan sistem tersebut.

Sebagai contoh, dalam gambar 1.

2. Menggunakan satu simbol proses,

3. Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem

tersebut,

4. Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung

5. Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,

diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau

garis silang ( # ).

Page 31: BAB II

34

6. Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran

yang dipermainkan personil tersebut.

7. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled

Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram

fisik maupun diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil

pengembangan dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail

tersebut disebut dengan top-down partitioning. Jika kita melakukan

pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang seimbang.

Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:

1. Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu

merepresentasikan proses tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas.

Sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke

level yang lebih rendah.

b) Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.

c) Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level

yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang

sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua

proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.

d) Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-

down.

e) Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus

berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1.

Dimana level n+1 tersebut mendefinisikan sub-proses pada level n

tersebut.

f) Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada

level n+1, sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus

muncul pada level n-1 karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.

Page 32: BAB II

35

g) Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk

mengidentifikasi external events dimana sistem harus memberikan respon.

External events dalam hal ini berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan

pengolahan data di luar sistem, dan menyebabkan sistem kita memberikan

respon.

2. Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan

penyimpanan lainnya (harus melalui proses).

3. Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan

entitas eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.

4. Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah

mengeluarkan output yang disebut dengan istilah “black hole”.

5. Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak

pernah digunakan untuk proses.

6. Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas

yang disebut dengan istilah “magic process”.

7. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran,

diperbolehkan untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah

penggambaran yang terlalu rumit, dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau

garis silang ( # ), begitu dengan bentuk penyimpanan.

8. Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data

berbeda.

DFD Fisik

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-

entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam

dan keluar dari entitas-entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel,

tempat (sebuah bagian), atau mesin (misalnya, sebuah komputer) dalam sistem

tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD fisik tidak menunjukkan apa

yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-

proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).

Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran

(simbol proses) dan aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik

Page 33: BAB II

36

menggunakan label/keterangan dari kata benda untuk menunjukan bagaimana

sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran tersebut.

Misal :

Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran

Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.

DFD Logis

Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-

proses dalam sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari

proses-proses tersebut. Kita menggunakan DFD logis untuk membuat

dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika

tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi

dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat

memusatkan perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.

Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;

1. Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem

Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan

Daftar Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.

2. Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.

Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”

Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll

Page 34: BAB II

37