bab ii

30
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP DASAR KELUARGA 1. Definisi a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988). b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969). c. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota. 2. Struktur Keluarga Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah: a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,

Upload: rya-shishukadora-bq

Post on 27-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

29

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KELUARGA1. Definisia. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988).b. Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).c. Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota.2. Struktur KeluargaStruktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah:a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.d. 6Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri (Nasrul Effendy, 1998).3. Ciri-Ciri Struktur Keluargaa. Terorganisasi adalah saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.b. Ada keterbatasan adalah setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.c. Ada perbedaan dan kekhususan adalah setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing (Anderson Carter).4. Tipe Keluargaa. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak saudara, misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.c. Keluarga berantai (serial family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.d. Keluarga janda/duda (single family) adalah keluarga yang terdiri karena perceraian atau kematian.e. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.f. Keluarga habitas (cohabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.g. Dual carrier adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.h. Commuter maried adalah suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu tertentu.i. Comunal adalah satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.j. Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.5. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluargaa. PatriakalPemegang kekuasaan yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.b. MatriakalPemegang kekuasaan yang yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.c. EqualitarianPemegang kekuasaan yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah dan ibu.6. Peranan KeluargaPeranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:a. Peranan ayah, ayah sebagai suami dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.b. Peran ibu, ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurusi rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anaknya, pelindung dan sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.c. Peran anak, anak-anak melaksanakan peran psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, sosial dan spiritual.7. Fungsi KeluargaAda beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut:a. Fungsi biologis1) Untuk meneruskan keturunan2) Memelihara dan membesarkan anak3) Memenuhi kebutuhan dan gizi keluarga4) Memelihara dan merawat anggota keluargab. Fungsi psikologis1) Memberikan kasih sayang dan rasa nyaman2) Memberikan perhatian di antara anggota keluarga3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga4) Memberikan identitas keluargac. Fungsi sosialisasi1) Membina sosialisasi pada anak2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluargad. Fungsi ekonomi1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.e. Fungsi pendidikan1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.Adapun dari ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:a. Fungsi pendidikanb. Fungsi sosialisasi anakc. Fungsi perlindungand. Fungsi perasaane. Fungsi religiusf. Fungsi ekonomig. Fungsi rekreatifh. Fungsi biologisDari beberapa fungsi keluarga di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga-keluarganya adalah:a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang sehat fisik, mental, sosial dan spiritual.c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.8. Tahap-tahap Kehidupan KeluargaTahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut:a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga dan merupakan saat-saat yang dinantikan.c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya dan kondisinya masih sangat lemah.d. Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih.e. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual, menyediakan aktivitas untuk anak.f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadian.g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan berumah tangga.h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua.i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia.9. Tugas-tugas KeluargaPada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok, sebagai berikut:a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanyab. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.d. Sosialisasi antar anggota keluargae. Pengaturan jumlah anggota keluargaf. Pemeliharaan ketertiban anggota keluargag. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.10. Ciri-ciri Keluargaa. Diikat dalam suatu perkawinanb. Ada hubungan darahc. Ada ikatan batind. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanyae. Ada pengambilan keputusanf. Kerjasama antara anggota keluargag. Komunikasi interaksi antara anggota keluargah. Tinggal dalam satu rumah11. Ciri-ciri Keluarga Indonesiaa. Suami sebagai pengambil keputusanb. Merupakan suatu kesatuan yang utuhc. Berbentuk monogramd. Bertanggung jawabe. Meneruskan nilai-nilai bangsaf. Ikatan kekeluargaan sangat eratg. Mempunyai semangat gotong royong12. Pola Kehidupan Keluarga Indonesiaa. Daerah pedesaan1) Tradisional2) Agraris3) Tenang4) Sederhana5) Akrab6) Menghormati oran tuab. Daerah perkotaan1) Dinamis2) Rasional3) Konsumtif4) Demokratis5) Individual6) Terlibat dalam kehidupan politik

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAAsuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.1. Tahap PengkajianPengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Halhal yang dikaji dalam keluarga adalah:a. Data umum1) Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masingmasing anggota keluarga serta genogram.2) Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.3) Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.4) Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.5) Status sosial ekonomi keluarga. Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barangbarang yang dimiliki oleh keluarga.6) Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersamasama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.b. Riwayat dan tahap perkembangan keluargaTahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluarga berdsarkan tahap kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga melaksanakan tahapan perkembangan keluarga. Sedangkanlah mengkaji riwayat riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluaraga.1) Tahap perkembangan keluarga saat ini. Dimana ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.3) Riwayat keluarga inti, menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.4) Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya) hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua.c. Pengkajian lingkungan1) Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan perabotan rumah, dan denah rumah.2) Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.3) Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluaarga yang ada.5) Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.d. Struktur keluarga1) Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.2) Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.3) Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.4) Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga1) Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.2) Fungsi sosialisasi. Bagaimanaa interaksi atau huubungan dalam keluarga dan sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan perilaku.3) Fungsi perawatan kesehatan. Sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehatsakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu:a) Mengenal masalah kesehatan: sejauhmana keluarga mengenal faktafakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah.b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat: sejauhmana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.c) Merawat anggota keluarga yang sakit: sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumbersumber yang ada dalamn keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.d) Memelihara lingkungan rumah yang sehat: sejauhmana mengetahui sumbersumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga.e) Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat: apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga. 4) Fungsi reproduksiMengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.5) Fungsi ekonomiMengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.f. Stres dan koping keluarga1) Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan.2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor. Mengkaji sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.3) Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.4) Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. g. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluargaa. Metode yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.h. Harapan keluargaPada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.2. Perumusan Diagnosis Keperawatan KeluargaDiagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkana pada pengkajian. Tipologi dari diagnosis keperawatan :a. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan).Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.b. Resiko (ancaman kesehatan)adalah keadaan-keadaan yang dapt memungkinkan terjadinya penyakit, kecelakaan, dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman kesehatan adalah:a. Penyakit keturunan, seperti asma bronkial, diabetes melitus, dan sebagainyab. Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti TBC, Gonorhe, Hepatitis dan sebagainya.c. Jumlah anggota keluarga yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan sumber daya keluarga seperti anak terlalu banyak sedangkan penghasilan keluarga kecil.d. Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga misalnya, benda tajam diletakan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.e. Kekurangan atau kelebihan gizi, dari masing-masing anggota keluargaf. Keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan stres antara lain, hubungan keluarga yang kurang harmonis, hubunga orang tua dengan anak tegang, orang tua yang tidak dewasa.g. Sanitasi lingkungan buruk diantaranya, centilasi dan peneranagn rumah yang kurang baik, tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syrat, tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum, selokan/tempat pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat, sumber air minum tidak memenhi syarat, kebisingan, polusi udara.h. Kebiasan-kebiasan yang merugikan kesehatan antara lain, merokok, minuman keras, tidak memakai alas kaki, minum bat tanpa resep, kebiasaan makan daging mentah, higiene personal kurang.i. Sifat kepribadian yang melekat misalnya pemarah.j. Riwayat persalinan sulitk. Pemakaian peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peranan ibu karena meniggal, anak laki-laki memainkan peranan ayahl. Imunisasi anak tidak lengkap

c. Potensial (keadaan sejahtera atau wellness) Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.Dalam satu keluarga perawat dapat menemukan lebih dari satu diagnosa keperawatan. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas.Menurut Bailon dan Maglaya (1978), prioritas masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan skala proses skoring, sebagai berikut:NoKriteriaSkorBobot

1Sifat masalah a. Tidak/kurang sehatb. Ancaman kesehatanc. Krisis/kedaan sejahtera3211

2Kemungkinan masalah dapat diubaha. Dengan mudahb. Hanya sebagianc. Tidak dapat

210

2

3Potensial masalah dapat diubaha. Tinggib. Cukupc. Rendah

321

1

4Menonjolnya masalaha. Masalah berat, harus segera ditanganib. Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditanganic. Masalah tidak dirasakan2

1

01

Proses skoring dilakuakan untuk setiap diagnosa keperawatan dengan cara berikut ini:a. Tentukan skor untuk setiap kriteria yang telah dibuat.b. Selanjutnya skor dibagi dengan angka tertinggi yang dikalikan dengan bobot.

Skor Angka TertinggiX Bobot

c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi adalah 5, sama dengan seluruh bobot.3. Perencanaan Keperawatan KeluargaPerencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkap dengan kriteria dan standar. kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan.4. Tahapan Tindakan Keperawatan KeluargaTindakan keperawatan keluarga mencakup halhal dibawah ini:a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, dan mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.b) Menstimulais keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan, mengidentfikasi sumbersumber yang dimiliki keluarga dan mendiskusikan tentang konsukensi tiap tindakan.c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.d) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat dengan cara menemukan sumbersumber yang dapat digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.5. Tahap EvaluasiSesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.Menurut Mubarak, dkk (2009), evaluai dapat dibagi 2, yaitu:a. KuantitatifDilaksanakan dalan kuantitas, jumlah pelayanan, atau kegiatan yang telah dikerjakan. Pada evalusai kuantitatif jumlah kegiatan dianggap dapat memberikan hasil yang memuaskan./b. KualitatifEvalusi mutu yang dapat difokuskan pada salah satu dari tiga dimensi yang saling terkait.1) Struktur atau sumber2) Proses3) Hasil

C. Konsep Hipertensi1. PengertianHipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 80 mmHg (Muttaqin, 2009).Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmHg (Bradero, dkk, 2005).2. KlasifikasiKlasifikasi tekanan darah (JNC 7, 2003):KlasifikasiTekana Sistolik(mmHg)Tekanan Diastolik(mmHg)

Normal