bab ii

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keorganisasian 2.1.1 Definisi Organisasi Secara etimologi organisasi berasal dari kata organ yaitu struktur atau susunan tubuh yang terdiri dari kepala, badan dan kaki. Secara terminologi organisasi adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu. 2.1.2 Syarat Organisasi 1. Tujuan adalah yang mengarahkan jalannya organisasi 2. Aturan adalah yang memaksa setiap orang yang tergabung didalam organisasi agar disiplin dan teratur dalam menjalankan tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab dan kewajiban. 3. Pengurus adalah yang menggerakkan organisasi yang dimaksud adalah pengurus harian organisasi. 4. Dan Anggota adalah yang digerakkan bukan dalam artian tidak memiliki hak untuk bertindak ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus. 2.1.3 Jenis-Jenis Organisasi

Upload: izmpdhea

Post on 26-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keorganisasian

2.1.1    Definisi Organisasi

Secara etimologi organisasi berasal dari kata organ yaitu

struktur atau susunan tubuh yang terdiri dari kepala, badan dan kaki.

Secara terminologi organisasi adalah perkumpulan dua orang atau

lebih yang memiliki tujuan tertentu.

2.1.2 Syarat Organisasi

1. Tujuan adalah yang mengarahkan jalannya organisasi

2. Aturan adalah yang memaksa setiap orang yang tergabung

didalam organisasi agar disiplin dan teratur dalam menjalankan

tugas, fungsi, wewenang, tanggung jawab dan kewajiban.

3. Pengurus adalah yang menggerakkan organisasi yang dimaksud

adalah pengurus harian organisasi.

4. Dan Anggota adalah yang digerakkan bukan dalam artian tidak

memiliki hak untuk bertindak ketika ada pelanggaran yang

dilakukan oleh pengurus.

2.1.3 Jenis-Jenis Organisasi

1. Formal adalah organisasi yang memiliki aturan main secara

tertulis dan dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan program

kerja. Seperti Ad/Art, dll.

2. Non formal adalah organisasi yang aturannya dipahami secara

umum dan tidak tertulis seperti kelompok masyarakat di suatu

Lingkungan, dll.

3. In formal adalah organisasi skala kecil yang pengaturannya secara

alamiah seperti rumah tangga.

 

Page 2: BAB II

2.1.4    Sifat Organisasi

1. Independen adalah organisasi yang berdiri sendiri dan tidak

memiliki hubungan konstitusi dengan organisasi lain (non

structural dengan organisasi lain)

2. Non Independen adalah organisasi yang memiliki hubungan

konstitusi dengan organisasi lain.

 

2.1.5 Macam-Macam Organisasi

1. Provit adalah organisasi yang mencari keuntungan, secara khusus

mencari keuntungan dari segi keuangan seperti PT. koperasi,

pertokoan, dll.

2. Non provit adalah organisasi yang mengedepankan

pengembangan keilmuan seperti HMI, LRCom. Diha, LSN

Makassar, dll.

 

 

2.1.6 Bentuk Organisasi

1. Organisasi taktis adalah organisasi jangka pendek yang tidak

memiliki kader dan ada ketika ada masalah-masalah tertentu yang

dianggap serius. Seperti ALAM belo dibentuk untuk menghadapi

masalah pertambangan mangan di kec. Belo kab. Bima thn 2008.

2. Organisasi teknis adalah organisasi jangka panjang yang memilki

kader dan aturan main yang jelas untuk dijadikan acuan dalam

melaksanakan setiap program kerja. Seperti HMI, LRCom. Diha,

LSN Makassar, dll.

2.1.7      Perangkat Organisasi

Organisasi memiliki perangkat yang jelas, baik itu organisasi

taktis maupun organisasi teknis, organisasi formal, non formal dan

seterusnya:

1. Perangkat lunak.

AD/ART dan aturan sejenis khusus untuk organisasi dibawah

naungan Negara

Page 3: BAB II

UUD untuk organisasi kenegaraan

2. Perangkat keras.

Pengurus.

Pengurus yang dimaksud adalah secara keseluruhan

dan tidak dibatasi hanya pada pengurus harian atau pengurus

inti organisasi yang menjadi penggerak dalam mencapai

kesuksesan dan tidaknya suatu organisasi.

Contoh seperti hierarki pengurus LRCom. Diha,

Dewan penasehat, Dewan pertimbangan organisasi (DPO)

Pengurus devinitif , yang didalamnya ada ketua umum, sekum,

bendum dan bidang-bidang.

Anggota.

Anggota yang dimaksud adalah secara keseluruhan.

Contoh seperti Hierarki kenggotaan LRCom. Diha,

Anggota inti, Anggota biasa, dan Anggota kehormatan.

 

  2.1.8 Forum organisasi

1. Musauwarah besar (MUBES) adalah tempat pengambilan

keputusan tertinggi organisasi

2. Rapat kerja (RAKER) adalah rapat untuk membahas program

kerja.

3. Sidang pleno adalah siding yang dihadiri oleh peserta penuh untuk

membahas dan merancang program kerja yang akan di jalankan

selama masa kepengurusan.

4. Rapat panitia yaitu rapat yang dihadiri oleh jajaran kepanitiaan.

terkecuali di undang.

5. Rapat bidang adalah rapat yang dihadiri oleh ketuan bidang dan

anggota bidang.

6. Rapat anggota adalah rapat yang bisa dihadiri oleh anggota saja,

terkecuali di undang.

Page 4: BAB II

7. Rapat pengurus adalah rapat yang bias dihadiri oleh pengurus

untuk membahas sejauh mana program kerja yang dilaksanakan

oleh pengurus.

2.2 Gambaran Umum tentang Pertambangan

2.2.1 Pengertian Tambang

1. Suatu penggalian yang dilakukan di bumi untuk memperoleh

mineral. (Hartman,1987)

2. Lokasi kegiatan yang bertujuan memperoleh mineral bernilai

ekonomis. (kamus istilah teknik pertambangan umum, 1994).

2.2.2 Pengertian Pertambangan

1. Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka

penelitian,pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara

yang meliputi penyelidikan umum,eksplorasi,studi

kelayakan,konstruksi,penambangan,pengolahan dan

pemurnian,pengangkutan dan penjualan,serta kegiatan pesca

tambang. (UU No 4 Tahun 2009)

2. Kegiatan,pekerjaan dan industri yang berhubungan dengan

ekstraksi mineral. (Hartman,1987)

3. ilmu pengetahuan,teknologi dan bisnis yang berkaitan dengan

industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi,

penambangan, pengolahan, pemurnian sampai dengan

pemasarannya. (kamus istilah teknik pertambangan umum,1994)

2.2.3 Pengertian Teknik Pertambangan 

Suatu "seni"/rekayasa dan ilmu pengetahuan yang diterapkan

pada proses penambangan dan operasional tambang (Hartman,1987) 

Beberapa jenis bahan galian, yaitu:

1. Mineral adalah benda padat anorganik dan homogen yang

terbentuk secara alamiah,mempunyai sifat0sifat fisik dan kimia

Page 5: BAB II

tertentu,dapat berunsur tunggal (Au,Cu,Ag) atu persenyawaan

(NaCl, CaCO3).

2. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang

terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. 

3. Bijih adalah mineral yang memiliki kegunaan dan nilai tertentu

yang dapat diekstrak/ditambang secara menguntungkan.

(Hartman,1987) 

2.2.4 Tahapan-tahapan kegiatan penambangan (berdasarkan UU No. 4

Tahun 2009) :

1. Penyelidikan Umum,tahap kegiatan pertambangan untuk

mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya

mineralisasi.

2. Eksplorasi,tahap kegiatan pertambangan untuk memperoleh

informasi secara terperinci dan teliti tentang

lokasi,bentuk,dimensi,sebaran,kualitas dan sumber daya terukur

dari bahan galian,serta informasi mengenai lingkungan sosial dan

lingkungan hidup.

3. Studi Kelayakan,tahap kegiatan usaha pertambangan untuk

memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan

untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha

pertambangan,termasuk analisis mengenai dampak lingkungan

serta perencanaan pasca tambang.

4. Operasi Produksi,tahap kegiatan pertambangan yang meliputi

konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk

pengangkutan dan penjualan serta sarana pengendalian dampak

lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

5. Konstruksi,kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan

pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi,termasuk

pengendalian dampak lingkungan.

6. Penambangan,bagian kegiatan usaha pertambangan untuk

memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya.

Page 6: BAB II

7. Pengolahan dan Pemurnian,kegiatan usaha pertambangan untuk

meningkatkan mutu mineral dan/aau batubara serta untyk

memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

8. Pengangkutan,kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan

mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat

pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

9. Penjualan,kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil

pertamabangan mineral atau batubara.

10. Reklamasi,kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha

pertambangan untuk menata,memulihkan dan memperbaiki

kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali

sesuai peruntukannya.

11. Kegiatan Pascatambang,kegiatan terencana,sistematis dan

berkelanjutan setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha

pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan

fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah

penambangan.

2.2.5 Pertimbangan Dasar Rencana Penambangan 

Pertimbangan Ekonomis

1. Cut Off Grade (COG) ,ada 2 pengertian dari cut off grade yaitu:

1)kadar endapan bahan galian terendah yang masih

menguntungkan apabila ditambang, 2)kadar rata-rata terendah

yang masih menguntungkan apabila ditambang. Cut off grade

inilah yang akan menentukan batas-batas atau besarnya cadangan

serta menentukan perlu tidaknya dilakukan pencampuran

(mixing/blending) antara endapan bahan galian yang berkadar

tinggi dengan berkadar rendah.

2. Break Even Stripping Ratio (BESR),yaitu perbandingan antara

biaya biaya penggalian endapan bijih (ore) dengan biaya

pengupasan tanah penutup (overburden).

Page 7: BAB II

2.2.6 Pertimbangan Teknis

1. Penentuan ultimate pit limit,yaitu batas akhir atau paling luar dari

suatu tambang terbuka yang masih diperbolehkan dengan

kemiringan lereng yang masih aman.

2. Pertimbangan struktur geologi yang dominan yang terdiri dari 1)

perlapisan dan perlipatan,2)sesar dan patahan,3)cleavage.

3. Pertimbangan geometri yang terdiri dari 1)geometri

jenjang,2)jalan tambang.

4. Stripping ratio (SR) yaitu perbandingan antara jumlah bijih yang

harus dipindahkan dengan jumlah batuan penutup (overburden).

5. Pertimbangan hidrologi dan hidrogeologi,yaitu berupa sungai,air

permukaan (air hujan) dan air tanah. Penanganannya dapat berupa

mine drainage (mencegah air masuk kedalam tambang) dan mine

dewatering(mengeluarkan air yang telah masuk kedalam

tambang).

2.3 Pengenalan Alat (GPS)

2.3.1 Pengertian GPS (Global Position System)

GPS (Global Position System) adalah sistem untuk

menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi

sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan

sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat

penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan

posisi, kecepatan, arah, dan waktu.

GPS merupakan suatu jaringan satelit yang secara terus

menerus memancarkan sinyal radio dengan frekuensi yang sangat

rendah. Alat penerima GPS secara pasif menerima sinyal ini, dengan

syarat bahwa pandangan ke langit tidak boleh terhalang, sehingga

biasanya alat ini hanya bekerja di ruang terbuka. Satelit GPS bekerja

pada referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan data yang

menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu. Operasi dari seluruh

Page 8: BAB II

satelit GPS yang ada disinkronisasi sehingga memancarkan sinyal

yang sama. Alat penerima GPS akan bekerja jika ia menerima sinyal

dari sedikitnya 4 buah satelit GPS, sehingga posisinya dalam tiga

dimensi bisa dihitung.

GPS adalah suatu sistem yang dapat membantu kita

mengetahui posisi koordinat dimana kita berada. Sedangkan untuk

menerima sinyal yang dipancarkan oleh GPS, kita membutuhkan

suatu alat yang dapat membaca sinyal tersebut. Yang biasa kita sebut

sebagai GPS adalah sebenarnya merupakan alat penerima. Karena alat

ini dapat memberikan nilai koordinat dimana ia digunakan maka

keberadaan GPS merupakan terobosan besar dalam Sistem Informasi

Geografis (SIG).

GPS dalam istilah formalnya adalah NAVSTAR GPS,

singkatan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global

Positioning Sistem. GPS terdiri atas 3 segmen utama, yaitu segmen

angkasa yang terdiri atas satelit GPS, segmen sistem kontrol yang

terdiri atas stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit dan

segmen pemakai yang terdiri atas pemakai GPS termasuk alat-alat

penerima dan pengolah sinyal dan data GPS.  Dalam penerapannya

sinyal-sinyal yang diterima oleh GPS kemudian diubah menjadi

informasi tentang posisi (koordinat dan ketinggian). Dalam hal ini

data yang diperoleh oleh receiver masih mengandung unsur-unsur

kesalahan antara lain kesalahan ephemeris (orbit), bias ionosfir, bias

troposfir, efek multipath, cycle slips dan noise.

Saat ini banyak pula pendaki gunung yang memanfaatkan alat

navigasi sistem GPS. Sistem ini dikembangkan dengan bantuan satelit

militer Amerika Serikat yang digunakan untuk kebutuhan

komersial. Sebenarnya alat ini digunakan untuk navigasi udara, tetapi

dalam perkembangannya atau kenyataannya saat ini, juga bisa

digunakan untuk navigasi darat dan laut. Secara garis besarnya bentuk

alat ini kurang lebih sebesar kalkulator. Pengoperasian alat ini dibantu

oleh minimal 3 buah satelit pengamat.

Page 9: BAB II

2.3.2 Elemen - elemen dalam GPS

1. Space (Satelit -satelit GPS)

Elemen Space dari sistem GPS, terdiri dari 24 satelit (21

aktif dan 3 buah,yang digunakan sebagai cadangan). Elemen

Space bisa diibaratkan sebagai jantung dari sistem GPS. Satelit-

satelit GPS ini, berada 12.000 mil dari permukaan bumi, karena

satelit – satelit GPS ini beroprasi pada ketinggian demikian,

sinyal- sinyal yang mereka transmisikan dapat menggapai area

yang sangat luas. Satelit- satelit ini memutar orbit (yaitu bumi)

sehingga alat penerima GPS, dapat menerima sinyal dari paling

tidak 4 satelit setiap waktu.

GPS, dapat menerima sinyal dari paling tidak 4 satelit

setiap waktu. Satelit- satelit ini memutar orbit dengan kecepatan

kira- kira 7.000 mil/jam, sehingga dapat memutar bumi 2 kali

dalam 24 jam. Mereka menggunakan energy solar dari matahari

sebagai bahan bakarnya dan dibuat agar dapat bertahan paling

tidak 10 tahun. Bila karena suatu sebab energi solar yang mereka

perlukan tidak ada / mereka gagal mendapatkannya (karena

eclipse, dll), mereka mempunyai cadangan baterei yang secara

otomatis akan digunakan, sehingga dapat tetap berfungsi. Satelit –

satelit GPS ini juga mempunyai roket- roket kecil disekelilingnya

yang berfungsi untuk menjaga agar mereka tetap pada jalur yang

benar. Satelit GPS pertama, diluncurkan pada tahun 1978.

Konstelasi / armada Satelit GPS baru komplit pada tahun 1994,

saat diluncurkan Satelit GPS ke-24.

Masing – masing Satelit GPS mentransmisikan gelombang

radio berdaya rendah pada beberapa frekuensi (L1, L2, dll..). Alat

penerima sinyal GPS yang dipergunakan oleh pengguna non-

militer menggunakan frekuensi L1 dari 1575.42,di gelombang

UHF. Sinyal dari gelombang ini dapat menembus awan, kaca, dan

Page 10: BAB II

plastic, namun tidak dapat menembus benda padat yang tebal,

seperti: didalam ruangan / gedung, gunung, perkantoran, dll.

2. Control (Stasiun di bumi)

Stasiun pengkontrol di bumi digunakan sebagai pengatur

Satelit GPS. Mereka mengatur Satelit GPS dengan cara

menemukan jejak mereka dan memberikan Satelit GPS informasi

orbital dan waktu bumi yang telah disesuaikan.

Sampai saat ini, terdapat 5 Stasiun kontrol Satelit GPS di

bumi, 4 diantaranya dioprasikan secara otomatis –-tidak memakai

tenaga manusia, dan satu digunakan sebagai “master control

station”. Keempat Stasiun kontrol yang dioprasikan secara

otomatis, secara terus menerus menerima sinyal data dari Satelit

GPS, lalu mengirim data – data tersebut ke “master control

station”. Setelah menerima data- data dari Satelit GPS melalui

keempat stasiun kontrol tersebut, “master control station”

mengoreksi data – data yang diterimanya, lalu mengirimkan

kembali informasi data - data yang telah dikoreksi kepada Satelit

GPS kembali (Uplink).

3. User/pengguna (GPS Receiver/alat penerima sinya GPS)

Elemen user adalah pengguna GPS dan alat penerima

sinyal GPS (GPS Receiver). GPS receiver memerlukan setidaknya

3 satelite untuk melakukan perhitungan kordinat X, Y, Z (posisi)

dan sebuah satelit lagi untuk waktu.

2.4 Pengaplikasian Software

2.4.1 Pemetaan dengan ArcGIS Desktop

1. Pengenalan ArcGIS Desktop (ArcMap)

ArcGIS merupakan salah satu software terkemuka

yang saat ini banyak digunakan oleh para praktisi GIS. ArcGIS

Page 11: BAB II

Desktop terdiri dari beberapa modul aplikasi yakni ArcMap,

ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, dan ArcScene. Dalam

melakukan analisis GIS, kebanyakan pengguna lebih sering

menggunakan ArcMap, ArcCatalog, dan ArcScene.

Kali ini kita akan mulai dengan membahas tentang ArcMap.

ArcMap bisa dikatakan sebagai aplikasi utama ArcGIS

Desktop. Berbagai proses pengolahan, analisis, dan visualisasi

data memang lebih banyak dilakukan di sini. Mari kita mulai

mengenal ArcMap. Pastikan ArcGIS Desktop telah terinstall

dengan baik di komputer Anda.

Tutorial ini menggunakan ArcGIS versi 9.3. 

Buka Aplikasi ArcMap melalui Start Menu -> All Program ->

ArcGIS -> ArcMap. 

Pilih A New Empty Map – Ok. 

Komponen pertama dari ArcMap yang perlu Anda pahami

dengan baik adalah Toolbar. 

Toolbar merupakan sekumpulan floating tools di ArcMap

yang bisa ditampilkan dan disembunyikan sesuai dengan

kebutuhan. 

Cara mengakses Toolbar: buka Menu View –> Toolbar atau

klik kanan pada area toolbar. 

Tools yang “tercentang” akan muncul pada Toolbar, dan tools

yang “tidak tercentang” akan disembunyikan (hidden). 

Page 12: BAB II

Disarankan untuk tidak terlalu banyak memunculkan

toolbar, supaya tampilan tidak membuat bingung . Sebaiknya -

tool yang tidak sedang digunakan- disembunyikan saja. Cukup

munculkan tools yang memang hendak digunakan pada saat itu

juga. Umumnya toolbar default terdiri dari Main Menu, Draw,

Tools, dan Standard. Tools dapat ditempatkan secara fleksibel

dimanapun. Cara memindahkannya klik pada ujung Toolbar

kemudian geser (drag) ke posisi yang diinginkan.

Untuk mulai memasukkan data-data peta ke dalam

ArcMap, gunakan tools Add Data. Berikut tampilan

interface lengkap dari ArcMap.

Page 13: BAB II

Table of Contents menampilkan semua dataframe beserta layer-

layer yang dimasukkan ke dalam ArcMap. Layer yang

tercentang akan muncul pada tampilan peta di sebelah kanan dan

layer yang tidak tercentang akandisembunyikan. Untuk

menghapus layer dari ArcMap, klik kanan pada layer tersebut -

>remove.

Tampilan layer pada Table of Content terdiri dari tiga mode:

1. Display : Mode default yang menampilkan layer-layer yang

memiliki objek spasial (peta). 

2. Source : Menampilkan semua layer baik yang berupa peta

ataupun tabel, beserta lokasi/path-nya di dalam Drive

Komputer. 

3. Selection: Untuk mengatur layer-layer mana saja yang bisa

diseleksi (selectable) dan yang tidak. 

ArcToolbox merupakan kumpulan tools untuk melakukan

beragam proses analisis (Geoprocessing) di ArcGIS.

2. Georeferensi

Georeferensi merupakan prosedur awal yang harus

dilakukan pada data-data mentah, sebelum diproses lebih lanjut

dengan GIS. Setiap data GIS harus dalam status tergeoreferensi,

yakni sudah berada pada posisi yang tepat di permukaan bumi,

Page 14: BAB II

sesuai dengan sistem koordinat yang digunakan. Data mentah

ketika masuk ke GIS akan diposisikan secara random sehingga

perlu dikoreksi posisinya dengan prosedur georeferensi. Salah

satu contoh data yang perlu digeoreferensi adalah peta dasar

untuk digitasi yang biasanya masih dalam formatraster (jpg, tiff,

png,dsb).

Titik kontrol digunakan sebagai acuan dalam melakukan

georeferensi peta. Berikut beberapa kriteria terkait titik kontrol

georeferensi : Pilih titik yang terdefinisi jelas koordinat x dan y

– nya.  Paling tidak gunakan 2-3 titik. Idealnya gunakan 4 titik. 

Pastikan titik-titik yang terpilih tersebar merata pada peta,

jangan menumpuk pada satu sudut/bagian peta.

2.4.2 Global Mapper

Global Mapper adalah software GIS yang digunakan untuk

mengolah citra satelit maupun data peta seperti peta scan, digunakan

untuk tampilan 3d view atau analisa data topgrafi yang bersifat Digital

Elevation Model. Software ini mendukung berbagai macam format

data seperti DEM, E00, CADRG/CIB, MrSID, DLG-O, SDTS DEM,

DOQ, DTED, DWG, DXF, ECW, GeoTIFF, Tiger/Line , SDTS DLG,

KML/KMZ, , DGN, ESRI Shapefiles, JPEG2000, DRG, Lidar LAS,

Arc Grid dan masih banyak lagi.Global Mapper - adalah program universal yang memungkinkan

Anda untuk melihat, mengubah, menerjemahkan, mengedit, dan

Page 15: BAB II

mencetak berbagai peta dan data vektor set. Data anda dapat dimuat

sebagai lapisan, atau menjadi sebagai peta topografi untuk scan area

gambar 3D. Program ini dapat beroperasi secara real time, data dari

sebuah komputer yang terhubung ke penerima GPS. Global Mapper

mendukung sejumlah besar format, memiliki banyak alat dan pilihan

yang berbeda. Anda dapat menggunakannya untuk menghitung jarak

dari satu objek ke yang lain, jumlah kontur gambar, menyesuaikan

kontras dan banyak lagi.

a) Informasi Tambahan Fitur:

1. Dukungan untuk melihat format dasar

2. Akses langsung ke DigitalGlobe, TerraServer-USA, WMS

dan sumber-sumber lain

3. Dukungan untuk melihat pemandangan 3D

4. Sunat, menggabungkan desain ulang dan kombinasi data

raster dan peningkatan

5. Digitalisasi vektor baru dengan kemungkinan bergerak

6. Kompatibilitas dengan perangkat GPS komputer melalui port

serial atau USB port

7. Mendukung konversi antara daftar besar desain sistem dan

sumber data

8. Ekspor dalam vektor dan data raster

9. Graphic mengoreksi setiap JPG, TIFF atau PNG hasil gambar

dan menyimpan gambar baru

10. Penciptaan unit untuk setiap kombinasi dari bukit-bukit ini

11. Loading dan menampilkan gambar JPG dengan tertanam

EXIF data pada posisi

12. Dukungan untuk NASA World, Google Maps, Virtual Earth

13. Dan banyak kemungkinan lain.

b) Keunggulan Global Mapper

1. Editor/viewernya sangat mudah digunakan dan telah mampu menampilkan berbagai data raster, DEM, data vektor dan GeoPDF

Page 16: BAB II

2. Mengkonvert data hasil penginderaam jauh, mengedit data

vektor, reproject citra satelit, mosaik citra satelit, print, track

GPS

3. Kemampuan akses secara online ke berbagai sumber data

citra, peta topografi , DTM dan banyak lagi.

4. Dapat menghitung jarak dan luas dengan akurat, pembauran

arsir dan penyesuaian kontras, melihat elevasi citra satelit

DEM, dan perhitungan garis pandang untuk memaksimalkan

presisi.

5. Secara cepat mendigitalkan fitur vektor baru, mengedit fitur

yang sudah ada, dan dengan mudah menyimpannya ke format

ekspor yang didukung software global mapper

6. Mudah melacak setiap perangkat GPS yang kompatibel yang

terhubung ke port serial komputer melalui data apa pun yang

di-upload, menandai waypoint tanpa sambungan, serta

merekam log pelacakan.

7. Dengan cepat menyimpan isi layar menjadi file BMP, JPG,

PNG, atau (Geo) TIFF, yang dapat Anda rektifikasi secara

intuitif dan disimpan dalam citra baru yang sepenuhnya dapat

dijadikan georeferensi.

8. Kelebihan versi 12 dari software sebelumnya yaitu dapat

secara otomatis membuat Watershed dan kelebihan-kelebihan

yang lain.

c) Kegunaan Utama Global Mapper

Global Mapper memiliki banyak fungsi antara lain:

1. Generate kontur ke berbagai interval2. Generate watershed atau daerah aliran sungai secara otomatis3. Melihat data DEM dengan berbagai tampilan seperti atlas,

hilshade, aspect, slope dan lain-lain.

2.4.3 MapSource

MapSource adalah software yang diberikan saat membeli

perangkat GPS garmin. Peta di dalam MapSource disebut MapSet.

Page 17: BAB II

MapSet awal yang diberikan merupakan mapset standar yang tidak

lengkap (sering disebut basemap). Peta detail memiliki nama file

GMAPSUPP.IMG dan terdapat di dalam memory GPS. Peta detail ini

biasanya didapatkan saat membeli paket perangkat GPS. Tentunya

peta detail ini tidak langsung dapat ditampilkan pada MapSource

ataupun NRoute. Untuk itu diperlukan beberapa langkah untuk

menampilkan peta detail ke MapSource.

Keuntungan menggunakan MapSource :

1. Lebih lengkap terdapat ATM (Termasuk Jenis Bank), SPBU,

Hotel, dll (Google Map tidak selengkap ini)

2. Hampir menjangkau seluruh kota besar bahkan kota kecil

(pelosok) di indonesia (Google hanya banyak di jawa, sumatra,

dan bali.)

3. Tidak membutuhkan koneksi internet (Google map membutuhkan

koneksi internet)

4. Dapat mencari jalan, tempat disekitar.