bab ii

36
BAB II. MANAJEMEN PROYEK BAB II MANAJEMEN PROYEK II.1 Uraian Umum Keberhasilan suatu proyek tidak hanya ditentukan oleh ilmu dan teknologinya, tetapi juga faktor manajemen. Pelaksanaan suatu proyek pasti menghadapi kemungkinan hambatan baik teknis maupun kondisi alam. Keadaan ini harus diantisipasi sehingga kerugian yang terjadi menjadi seminimal mungkin. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan yang dapat mengkoordinasi pekerjaan dengan baik, seefektif dan seefisien mungkin sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan batas anggaran maupun waktu. Proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang dimulai dari keputusan fisik yang dimulai dari keputusan pemilik proyek untuk mewujudkan gagasan umum yang dimiliknya dari tahap perencanaan untuk implementasinya. Perencanaan pelaksanaan proyek yang meliputi urusan kegiatan, time schedule, biaya dan organisasi proyekpun harus diperhatikan. Karena pada pelaksanaan proyek itu sendiripun mungkin menimbulkan berbagai persoalan. Untuk itu demi keberhasilan pelaksanaan proyek haruslah sesuai diperhatikan akan pentingnya dan perlunya pengawasan Laporan Kerja Praktek Hotel California MUCHLIS ALPIANSYAH (121090010) 7

Upload: michael-maddox

Post on 02-Oct-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan kerja praktek yang bertuliskan tentang pekerjaan struktur atas

TRANSCRIPT

BAB II. MANAJEMEN PROYEK

BAB II. MANAJEMEN PROYEK

BAB IIMANAJEMEN PROYEK

II.1Uraian Umum

Keberhasilan suatu proyek tidak hanya ditentukan oleh ilmu dan teknologinya, tetapi juga faktor manajemen. Pelaksanaan suatu proyek pasti menghadapi kemungkinan hambatan baik teknis maupun kondisi alam. Keadaan ini harus diantisipasi sehingga kerugian yang terjadi menjadi seminimal mungkin. Oleh karena itu diperlukan suatu pengaturan yang dapat mengkoordinasi pekerjaan dengan baik, seefektif dan seefisien mungkin sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan batas anggaran maupun waktu.

Proyek adalah suatu proses pembangunan fisik yang dimulai dari keputusan fisik yang dimulai dari keputusan pemilik proyek untuk mewujudkan gagasan umum yang dimiliknya dari tahap perencanaan untuk implementasinya. Perencanaan pelaksanaan proyek yang meliputi urusan kegiatan, time schedule, biaya dan organisasi proyekpun harus diperhatikan. Karena pada pelaksanaan proyek itu sendiripun mungkin menimbulkan berbagai persoalan.

Untuk itu demi keberhasilan pelaksanaan proyek haruslah sesuai diperhatikan akan pentingnya dan perlunya pengawasan proyek. Sistem informasi dan manajemen juga harus dimanfaatkan dan dikembangkan, terutama untuk menanggulangi persoalan yang ada dan untuk menentukan prioritas proyek.II.2Manajemen Proyek

Manajemen proyek adalah pengelolaan teknis operasional proyek yang mencakup seluruh tahapan proyek.Kegiatan-kegiatan yang mencakup fungsi utama dari manajemen proyek adalah :

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian

3. Pelaksanaan (Actuating)a. Koordinasi (Coordination)

b. Pengarahan (Directing)

4. Pengendalian (Controling)

Dari uraian diatas dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajemen proyek adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengkoordinasikan, serta mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga kegiatan proyek dapat sesuai time schedule serta anggaran yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya.

II.2.1. Perencanaan (Planning)Yaitu persiapan teratur dari setiap usaha kearah terwujudnya tujuan yang telah ditentukan. Fungsi perencanaan adalah :

a. Menetapkan arah/strategi dalam hal mencapai sasaran yang diinginkan, di mana tidak pernah lepas dari efisiensi waktu dan biaya.

b. Menentukan titik awal kegiatan.

c. Sebagai acuan dalam hal pelaksanaan pembangunan proyek.

d. Meningkatkan koordinasi. Di dalam proyek perencanaan ini meliputi :

Gambar Rencana

Shop Drawing ( Gambar Pelaksanaan )

As Built Drawing ( Gambar Perencaanaan )

Gambar KerjaII.2.2. Pengorganisasian (Organizing)Yaitu kegiatan membagi-bagi tugas serta tanggung jawab kepada tiap perorangan untuk melaksanakan rencana yang telah disepakati sebelumnya. Pengorganisasian (organizing) merupakan suatu pengelompokkan kegiatan berdasarkan fungsi, keahlian, dan daerah/tempat kerja. Hal ini dapat menghindari terjadinya pengerjaan tugas yang saling tumpang tindih dan tidak ada kepastian siapa yang bertanggung jawab/berkewajiban pada suatu pekerjaan.II.2.3. Pelaksanaan (Actuating)

Yaitu kegiatan dinamika atau memimpin para anggota organisasi untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan (actuating) terbagi atas :

a. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi merupakan kerjasama yang baik antara sesama manusia, ditinjau dari segi psikologis, antara lain sesuai dengan keahlian, pengalaman kerja, keterampilan dan kecocokan dalam penyampaian maksud.b. Pengarahan (Directing)

Pengarahan merupakan salah satu unsur pokok yang dapat menunjang kelancaran kerja proyek. Pengarahan berkaitan erat dengan komunikasi dan akan diperoleh dengan cara penyampaian/komunikasi yang baik dalam setiap kegiatan proyek secara profesional oleh setiap staffnya.II.2.4 Pengendalian (Controlling)

Dengan adanya pengendalian proyek yang baik dapat mengoreksi segala kesalahan kesalahan atau penyimpangan yang dapat terjadi dalam proyek tersebut. Pengendalian ini dilakukan dari dari waktu ke waktu, sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam proyek dapat berjalan dengan baik. Apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan maka proses manajemen proyek kembali lagi ke proses perencanaan sampai dengan proses pengendalian.II.3Struktur Organisasi ProyekStruktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.II.3.1Owner (Pemilik)

Owner (Pemilik) adalah seseorang atau suatu lembaga, baik swasta maupun pemerintah yang berkeinginan mewujudkan pembangunan suatu proyek.Pada dasarnya owner (pemilik) harus memiliki cukup dana atau sumber dana untuk membiayai pembangunan proyek yang dimaksud.Pihak Owner dalam proyek ini adalah Bpk. Lie Samuel.

Uraian Tugas dan Wewenang :

1. Memilih pihak-pihak lain dalam proyek seperti kontraktor dan konsultan2. Membiayai semua pengeluaran proyek kepada main kontraktor dan sub kontraktor sesuai dokumen kontrak3. Menambah atau mengurangi rencana pembangunan dengan syarat merupakan keperluan dan tidak mengubah struktur bangunan secara keseluruhan 4. Memberi tanggapan berupa persetujuan atau penolakan terhadap pekerjaan apabila tidak sesuai dengan rencana awal.5. Berkewajiban untuk memberikan imbalan jasa pada konsultan dan kontraktor terhadap prestasi kerja yang dihasilkan, sesuai dengan perjanjian dan ketentuan yang berlaku.

II.3.2KonsultanKonsultan adalah sebuah instansi yang terpilih Owner untuk menyampaikan keinginan atau rencananya yang selanjutnya direalisasikan Kontraktor. Konsultan PerencanaKonsultan perencana adalah perseorangan atau badan hukum yang dipilih oleh owner untuk menterjemahkan cita-cita atau keinginan owner kedalam bentuk perencanaan arsitektur dan rancangan teknis dengan menggunakan keahliannya.

Pihak Konsultan Perencana dalam proyek ini adalah PENSIL DESAIN KONSULTAN.

Uraian Tugas dan Wewenang :

1. Merencanakan Proyek sesuai Keinginan Owner

2. Membuat Gambar dan Perhitungan Teknis sesuai Perencanaan

3. Melakukan tanggapan atas perubahan pekerjaan yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang (VO).

4. Melakukan tanggapan atas perubahan gambar kerja yang dibuat Kontraktor Konsultan PengawasKonsultan Pengawas adalah bagian dari konsultan yang bertindak mengarahkan/mengendalikan operasional proyek di lapangan untuk mencapai sasaran proyek agar sesuai dengan Biaya, Mutu, dan Waktu dan menjadi Pihak yang dapat dipercaya dan bertanggung jawab kepada Owner.Pihak Konsultan Pengawas dalam proyek ini adalah PT. HARMONI MUKTI.Uraian Pekerjaan dan Wewenang :

1. Melakukan Pengawasan, Pengarahan dan Petunjuk Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi termasuk menyetujui Kerja Kontraktor agar tetap sesuai rencana.

2. Mengawasi Langsung kegiatan proyek dilapangan dan meminta keterangan atau pertanggung jawaban dari kontraktor jika ada kekurangan dalam pelaksanaan.

3. Membantu Owner mengarahkan Kontraktor dalam pelaksanaanya

4. Pelayanan selama konstruksi dilapangan seperti pengecekan gambar, menyetujui pembayaran secara berkala untuk kontraktor, menilai hasil kerja kontraktor sebagai bentuk tanggung jawab terhadap Owner, hingga menghentikan proses konstruksi jika memiliki alasan yang dapat disetujui.II.3.3Kontraktor UtamaKontraktor utama merupakan satu badan atau pihak yang bertanggungjawab untuk merealitikan gambar atau lukisan yang disediakan oleh perekabentuk kepada bentuk dan saiz sebenar yang telah ditetapkan mengikut kontrak. Kontraktaor juga merupakan agen atau pihak utama yang bertanggungjawab untuk melaksanakan idea yang diterjemahkan dalam bentuk lukisan kepada bentuk dan spesifikasi sebenar sesuatu binaan.Segala kerja pembinaan yang dijalankan adalah menjadi tanggung jawab kontraktor dan kontraktor akan mendapat balasan atau keuntungan yang berbentuk bayaran daripada pihak owner. Bayaran yang dikenakan ini adalah sebagai balasan terhadap perkhidmatan kontraktor dan ia telah ditentukan dengan persetujuan kedua-dua pihak yang terlibat yaitu pihak kontraktor dan pihak owner.Perjanjian akan wujud dengan syarat-syarat tertentu antara pihak kontraktor dan owner serta beberapa pihak lain yang terlibat yang mana kemudiannya perjanjian ini akan membentuk satu dokumen kontrak. Sepanjang proses pembinaan ini dijalankan dokumen kontrak yang merupakan asas untuk rujukan kepada sebuah masalah yang timbul baik dipihak kontraktor ataupun pihak-pihak lain yang terlibat.Pihak Kontraktor Utama dalam proyek ini adalah PT. PULAUINTAN BAJAPERKASA.Uraian Pekerjaan dan Wewenang :

1. Meneliti dokumen Kontrak, mengestimasi Biaya melalui volume pekerjaan sebelum mengikuti proses Tender

2. Melaksanakan Pengawasan Keuangan Proyek berupa Cost Control

3. Menyetujui biaya Sub Kontraktor lalu melakukan pembayaran berdasar Progress kerja sesuai perjanjian dalam Kontrak.

4. Mengatur dan mengawasi pekerjaan Kontraktor bagian lapangan.II.3.4Sub Kontraktor

Sub-kontraktor memiliki pengaruh yang sangat penting di dunia industry konstruksi. Sub-kontraktor adalah kontraktor spesialis yang disewa untuk memberikan performa terbaik dalam bidang keahlian tertentu di suatu proyek.

Sangat memungkinkan 80 90% dari pekerjaan proyek dikerjakan oleh sub-kontraktor. Meskipun sub-kontraktor memerankan pengaruh yang sangat penting dalam pelaksanaan konstruksi, sangat sedikit yang mengetahui bahwa sebenarnya relasi antar pekerjaan itu ada di dalam suatu hubungan sub-kontraktor dengan kontraktor utama.

Sub-kontraktor seharusnya memberikan layanan jasa yang baik di dalam sebuah pekerjaan dalam tiga hal yaitu: 1) dengan negosiasi terbuka dan langsung kepada kontraktor; 2) dengan berkerja sama yang baik; 3) dengan tawaran tender yang bersaing (Shash, 1998).

Proses pemilihan sub-kontraktor adalah serangkaian kegiatan mulai dari mengidentifikasi keperluan jasa kontraktor oleh pemilik, mempersiapkan paket tender, melakukan tender sampai tanda tangan kontrak untuk menangani implementasi fisik proyek. Subkontraktor ditunjuk langsung oleh Kontraktor utama yaitu PT. PULAUINTAN BAJAPERKASA.Uraian Pekerjaan dan Wewenang :

1. Melaksanakan pekerjaan menurut kontrak yang telah disepakati.

2. Mengkoordinasi dan mempertanggung jawabkan pekerjaan yang diberikan oleh kontraktor utama.

3. Ikut memeriksa perhitungan dan gambar proyek konstruksi serta segala perubahan pada proyek tersebut apabila terjadi kesalahan dan memberitahukannya kepada kontraktor utama.

4. Bertanggung jawab atas kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

5. Membuat laporan bulanan atau data yang meliputi perkembangan pekerjaan pada jangka waktu tertentu.

Sub-kontraktor pada proyek ini adalah :

PT. JAYA READYMIXBeton Ready Mix PT. JHEPekerjaan Mekanikal Elektrikal PT. MASPekerjaan Bekisting PT. Intermarket

Pekerjaan fasade kaca & alumunium CV Kartika

Plafond gypsumII.4Struktur Organisasi Kontraktor Kontraktor sebagai pihak pelaksana suatu proyek konstruksi memiliki susunan-susunan staff tim ahli yang bekerja sesuai dengan bidangnya. Tingkat keahlian dan kerjasama antar staf di dalam organisasi kontraktor menentukan tingkat keberhasilan dan ketepatan suatu proyek.

Organisasi Kontraktor dalam proyek Hotel California adalah sebagai berikut (lihat lampiran 2.1) :II.4.1 Project Manager

Adalah orang yang bertanggung jawab atas planning atau controlling dan mengawasi secara langsung tim kerja pada suatu proyek. Selain itu juga bertanggung jawab kepada kepala cabangnya diunitnya masing-masing.

Uraian Pekerjaan :1. Menyusun pembuatan Rencana Mutu dan K-3 Proyek termasuk Jadwal awal Proyek

2. Menyusun Rencana Anggaran Proyek (RAP) berdasar RAP awal dari Estimate Manager dan mempresentasikan hasil dari Direksi hingga disetujui

3. Memimpin pelaksanaan Proyek sesuai syarat Mutu, Biaya dan Waktu

4. Menjamin Mutu, keselamatan dan keamanan Proyek, pekerja Proyek dan Kebersihan Lingkungan kerja selama Proyek Berlangsung

5. Pengembangan dan Motivasi Karyawan Proyek

6. Menjamin Cash Out sesuai RAP

7. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah selama Proyek berlangsung

Wewenang :1. Menentukan metode kerja dan alternatif sesuai kondisi Proyek dan efisiensi Penggunaan RAP2. Melakukan Negosiasi dengan Owner/MK untuk kelancaran Proyek3. Mendapatkan data terkait dari masing masing divisi secara jelas dan benar4. Menegur, mengevaluasi, hingga menolak hasil kerja dilapangan jika tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan5. Mengusulkan penambahan, mutasi hingga memberikan usulan kenaikan gaji staff6. Mengatur dan mengkoordinasi bawahan dan rekan kerja dalam satu tim. II.4.2 Site ManagerAdalah orang yang diberi wewenang dan bertanggung jawab untuk menangani, mengatur maupun mengkoordinir pekerjaan disuatu tempat konstruksi atau proyek.Uraian Pekerjaan :

1. Mengiplementasikan detail dan spesifikasi teknis kontrak

2. Membantu PM menyusun bahan/materi Rencana Mutu Proyek

3. Menyusun Schedule mingguan/bulanan berdasar master Schedule kontrak kerja dan menjamin pelaksanaan sehari-hari sesuai schedule yang dibuat

4. Memimpin dan mengarahkan Pelaksana proyek untuk memenuhi persyaratan di mutu, waktu dan biaya yang telah disepakati

5. Menjamin tersedianya Tenaga Kerja, Material, Alat yang memadai, Gambar Kerja untuk mandor dan supervisor, Dana pembayaran upah mandor

6. Menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai Instruksi kerja yang berlaku

7. Menjamin Keselamatan Kerja dan kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan proyek

Wewenang :1. Mengusulkan, menerapkan dan mengevaluasi metode kerja 2. Mengatur dan mengendalikan pelaksanaan proyek3. Menolak hasil yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan hingga mengganti pelaksana proyek tersebut4. Melakukan penilaian kinerja bawahan II.4.3 Surveyor

Adalah orang atau kerja tim yang bertugas dalam pengukuran marka pada lokasi proyek sehingga kegiatan konstruksi dapat berlangsung baik dan sesuai dengan gambar rencana.

II.4.4 QA / QC (Quality Control)Adalah orang yang bertugas untuk mengontrol dan memberi masukan pekerjaan lapangan agar sesuai dengan perencanaan awal.Uraian Pekerjaan :

1. Membantu PM untuk tercapainya sasaran Mutu dan K-3 Proyek

2. Menjamin mutu setiap item pekerjaan di lapangan

3. Bertanggung jawab atas pemeriksaan hasil pekerjaan yang telah sesuai spesifikasi

4. Bertanggung jawab atas kualitas material y6ang akan dating, analisa hasil pengujian laboratorium, laporan kalibrasi alat

5. Membuat laporan ketidaksesuaian hasil pekerjaan dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan mengajukan proposal tindakan koreksi

6. Membuat laporan berupa monitoring hasil di lapangan sesuai sistem mutu dan K-3 Wewenang :1. Memberi laporan tertulis untuk setiap ketidaksesuaian pelaksanaan 2. Memberi masukan kepada PM/Manager untuk perbaikkan implementasi system sesuai prosedur atau referensi lainII.4.5 EngineerAdalah pihak atau orang yang bertugas bertanggung jawab atas pekerjaan struktur, perencanaan perhitungan maupun alat-alat berat yang dipergunakan. Engineer biasanya mempunyai hubungan kerja yang tetap dengan kontraktor.Uraian Pekerjaan :

1. Mengimplementasikan isi Dokumen Kontrak Kerja yang terdiri atas Gambar Pelaksana dan Spesifikasi berupa Rencana Kerja Teknis dan Rencana Kerja Umum

2. Menyusun rencana pembuatan detail pekerjaan dan pengajuan persetujuan material

3. Membantu koordinasi rencana kerja engineering antara Main Kontraktor dengan Sub Kontraktor dan Nominated Sub Kontraktor agar dapat bekerja secara terpadu

4. Menyiapkan kebutuhan contoh material yang akan diajukan ke pihak Owner/konsultan agar mendapat persetujuan

5. Membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi setiap masalah yang timbul selama proses kegiatan engineering berlangsung terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan

6. Membantu menyiapkan detail materi laporan guna menunjang pihak PM

7. Membantu mengevaluasi penawaran Supplier, Sub Kon, Mandor sesuai RAP

8. Melakukan monitoring dan mengajukan koreksi bila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan lapangan Wewenang :1. Mempersiapkan data/informasi untuk shop drawing untuk selanjutnya dilakukan proses persetujuan Gambar Shop Drawing (Approval)2. Mengevaluasi data teknis dan metode pelaksanaan calon Supplier/Sub Kon Untuk mendapat produk dan sistem kerja sesuai spesifikasi3. Meminta data produk maupun harga penawaran II.4.6 Quantity SurveyorUraian Pekerjaan :

1. Menghitung volume pekerjaan pada awal proyek dan menyusun RAP

2. Menghitung prestasi volume kerja Sub Kon dan Mandor dari pencapaian progress pelaksananaan di lapangan

3. Memonitor dan menghitung pekerjaan tambah kurang (Variation Order)

4. Menyiapkan Surat Perintah Kerja (SPK) untuk Mandor dengan quantity dan harga yang telah sama sama disepakati dan sesuai dengan RAP

Wewenang :1. Mengecek kesesuaian progress pekerjaan yang akan dihitung2. Menolak melakukan penghitungan progress pekerjaan yang tidak dikerjakan MandorII.4.7Supervisor

Merupakan pengawas pekerjaan pembangunan Proyek yang bertugas untuk mengawasi semua hal yang menyangkut pelaksanaan di lapangan sekaligus mengawasi teknik pelaksanaan dan mutu agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan perjanjian/spesifikasi yang telah direncanakan/disepakati.Uraian Pekerjaan :

1. Menyelesaikan pekerjaan proyek sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan .

2. Melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan.

3. Melakukan pengawasan terhadap jalannya pembangunan struktur proyek secara keseluruhan.

4. Melaksanakan pembangunan proyek sesuai dengan gambar proyek yang telah ditetapkan termasuk apabila ada perubahan didalamnya.II.4.8 Keamanan Proyek

Adalah suatu keadaan tidak berbahaya dan berjalan sesuai dengan rencana proyek, sehingga proyek berjalan dengan semestinya tanpa adanya halangan.

II.4.9 Mandor

Adalah pihak atau orang yang bertugas mendatangkan sejumlah tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan seperti sekelompok tukang kayu, besi, batu dan bertugas memimpin serta mengawasi pekerjaan mereka. Mandor tidak ada hubungannya dengan ikatan kerja dengan kontraktor, sehingga tidak bertanggung jawab penuh. Hanya bersifat ketergantungan yang sangan sederhana dari proyek ke proyek.

II.4.10 Tenaga Kerja

Adalah pihak atau orang yang melakukan suatu pekerjaan, dari tingkat yang terendah yaitu tukang bangunan sampai pada level tertinggi seperti kontraktor.

II.4.11 Drafter

Adalah orang yang membuat konsep atau rancangan tentang gambar dan dituangkan dalam sebuah hasil visual.II.5Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan ini berfungsi untuk memantau semua kegiatan proyek dan mengetahui volume pekerjaan yang telah tercapai maupun yang belum dilaksanakan selama pelaksanaan pembangunan proyek.

II.5.1Laporan Harian

Laporan ini dibuat setiap hari secara tertulis mengenai kegiatan yang sedang berlangsung. Laporan ini dibuat oleh kontraktor dan diketahui oleh konsultan pengawas. (lihat lampiran 2.2)

Pada dasarnya laporan ini berisi :

1. Kejadian penting pada hari tersebut (seperti kesepakatan tambah/kurang pekerjaan, perubahan desain, dan lain-lain).2. Keadaan cuaca di lokasi proyek.3. Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.4. Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.

5. Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja, dan hal-hal spesifik lain yang terjadi dilapangan.

II.5.2Laporan Mingguan

Laporan mingguan dibuat berdasarkan laporan harian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kemajuan pekerjaan proyek yang telah dicapai dalam satu minggu terakhir. Hal hal yang dimuat dalam laporan mingguan pada dasarnya berisi : 1. Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan.

2. Kendala yang dihadapi selama satu minggu dan cara penyelesaiannya.

3. Persentase pekerjaan dalam waktu satu minggu. II.5.3Laporan Bulanan

Laporan bulanan pada dasarnya merupakan rangkuman dari laporan mingguan. Laporan ini dibuat setiap akhir bulan yang memuat proses dari suatu pekerjaan dan besar volume pekerjaan yang dipantau dalam satu bulan terakhir serta waktu dan biaya yang telah digunakan dalam periode bulan yang bersangkutan.II.6Sistem Kontrak

Jenis pekerjaan dan besarnya resiko dari pemilik dan pelaksana dalam pekerjaan konstruksi melahirkan berbagai macam tipe kontrak (perjanjian) diantaranya :

1. Turn Key Project, yaitu : Kontrak dengan resiko minimum bagi pemilik dan resiko maksimum bagi pelaksana.

2. Charte Contract, yaitu : Kontrak dengan resiko maksimum bagi pemilik dan resiko minimum bagi pelaksana.

3. Lump Sump Contract, yaitu : Kontrak dengan sistem kerja yang fleksibel dengan dana kontrak sesuai dengan perjanjian awal.

4. Unit Price Contract, yaitu : Kontrak dengan resiko yang sama bagi pemilik dan pelaksana.

Pada proyek Hotel California ini digunakan Lump Sump Contract sehingga pihak kontraktor dan pihak pemilik tidak merasa rugi jika ada perubahan-perubahan rencana kerja awal.

Sistem pembayaran yang diterapkan pada proyek ini dilakukan per bulan (Monthly Progress Payment). Dalam sistem ini kontraktor dibayar oleh owner sesuai dengan kerja fisik yang telah dilakukan selama satu bulan.

Kontraktor diwajibkan membuat laporan bulanan kepada konsultan pengawas yang akan dipakai sebagai pedoman penilaian kemajuan prestasinya. Dengan berpedoman kepada laporan bulanan dari pihak kontraktor tadi, maka pihak konsultan pengawas membuat laporan berupa berita acara kepada pihak owner. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati maka kontraktor harus menerima pembayaran penuh atas prestasi kerjanya selama satu bulan tersebut.II.7

Pengendalian ProyekSyarat penting untuk menuju keberhasilan suatu proyek adalah pengendalian yang berhubungan dengan waktu, biaya, mutu, tenaga kerja, material, dan K3. Pengendalian membutuhkan penanganan yang sungguh-sungguh dari pihak manajemen, di samping itu juga memerlukan keterlibatan seluruh anggota pada tiap tingkat organisasi dalam perusahaan. Sistem pengendalian menyeluruh mencakup pula sistem informasi manajemen dan sistem komunikasi yang terencana baik, sistem manajemen resiko menyeluruh, sistem audit tersendiri yang selalu dilaporkan langsung secara teratur kepada pimpinan proyek. Pada dasarnya upaya pengendalian merupakan suatu proses pengukuran, evaluasi dan membenarkan kinerja proyek. Untuk proyek konstruksi, ada 3 unsur yang selalu harus dikendalikan dan diukur, yaitu :

1. Kemajuan (progress) yang dicapai dibandingkan dengan kesepakatan kontrak.

2. Pembiayaan terhadap rencana anggaran.

3. Mutu hasil pekerjaan terhadap spesifikasi teknis.

II.7.1Pengendalian WaktuPengendalian waktu bagi proyek dilakukan dengan membuat jadwal pelaksaan pekerjaan (Time Schedule) sebagai pedoman kontraktor dalam melaksanakan pekerjaannya, dan sebagai alat kontrol dalam menilai prestasi pekerjaan dengan cara melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jadwal pelaksaan pekerjaan antara lain :

1. Keadaan lapangan (site) proyek dan lokasinya.2. Keadaan cuaca di lokasi proyek.3. Sarana transportasi yang dapat mempengaruhi pengangkutan sumber daya manusia (pekerja).4. Jenis dan volume pekerjaan.5. Kemampuan tenaga kerja dan peraltan yang akan digunakan.6. Kesalahan-kesalahan gambar.Salah satu hal yang diperlukan dalam menyusun jadwal pelaksanaan tersebut adalah Network Planning. Dengan network planning kita dapat mengetahui urutan pekerjaan, waktu yang tersedia, kegiatan yang saling tergantung, kegiatan mana yang tidak boleh terlambat dan kegiatan mana yang tidak boleh terlambat. Sehingga kita mendapatkan waktu seefisien serta biaya yang seekonomis mungkin.

II.7.1.1 Diagram Batang Sistem ini biasanya digunakan sebelum tender dan berguna untuk mengetahui waktu pelaksanaan proyek secara global. Sistem ini digunakan pada tahapan sebelum tender, guna mengetahui secara global waktu pelaksanaan proyek.

Cara pembuatan diagram batang :

1. Inventarisasi jenis kegiatan.

2. Menyusun urut-urutan dari masing-masing pekerjaan.

3. Menghitung volume tiap pekerjaan.

4. Menghitung total hari kerja yang dibutuhkan.

5. Menghitung durasi pelaksanaan pekerjaan.

6. Menentukan jangka waktu penyelesaian dari masing-masing pekerjaan.

7. Menggambarkan diagram batang.

Kelemahan sistem diagram batang adalah :

Sulitnya memonitor kegiatan pada pertengahan pelaksanaan jika terjadi penyimpangan.

Kurang memberikan gambaran dari ketergantungan antar satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

Tidak diketahuinya kegiatan mana yang kritis serta tidak dapat mengetahui adanya tenggang waktu untuk kegiatan yang tidak kritis.

Metode diagram batang dengan penyebaran bobot diatas adalah dasar untuk pembuatan kurva S berdasarkan hasil network planning yang telah dibuat sebelumnya. Bobot pekerjaan merupakan harga yang dihitung menurut perbandingan dalam persen, yaitu antara besarnya nilai pekerjaan tersebut dengan kontrak seluruh pekerjaan proyek.

II.7.1.2Kurva - SKurva S adalah suatu metode untuk menganalisa kemampuan proyek berdasarkan volume pekerjaan dalam waktu yang telah ditempuh selama proyek berlangsung. Kurva S secara luas digunakan pada proyek-proyek konstruksi, di sampig metode konvensional. Kurva S ini terdiri dari dua sumbu, vertical dan horizontal. Sumbu horizontal menunjukkan keseluruhan pekerjaan, sedangkan sumbu vertical digunakan untuk menunjukkan besar nilai komulatif kemajuan pekerjaan tiap unit pekerjaan.Kurva S merupakan kelanjutan dari schedule (bar chart), sehingga semakin detail schedule yang dibuat maka akan didapat Kurva S yang mendetail pula. Dengan Kurva S ini dapat dilihat rencana pekerjaan berdasarkan pada bobot pekerjaan. Progress penyelesaian pekerjaan di lapangan yang ada di dalam Kurva S dibuat berdasarkan laporan harian, mingguan, dan bulanan. Dari progress realisasi ini dapat dijadikan sebagai bahan panduan untuk meminta termin pembayaran kepada owner berdasarkan progress kerjanya, namun tidak dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melihat apakah proyek tersebut mengalami kemajuan atau justru kemunduran.

Didalam Kurva S dapat dilihat apakah kita memerlukan tenaga kerja tambahan atau pengurangan tenaga kerja, sehingga pekerjaan lebih teratur.

Kurva S dapat dibuat dengan rumus :

Kurva S ini berfungsi sebagai :

Alat pengontrol pekerjaan dalam persentasi lapangan.

Sebagai referensi atau pegangan pihak owner dalam mengevaluasi prestasi.

Untuk referensi control pembayaran.Ada beberapa kondisi Kurva S yang dapat kita lihat di bawah ini :1. Kurva S rencana terhimpit dengan Kurva S

Progress (%)

Aktual = PlanDate (Time)Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek sesuai dengan prestasi dan jadwal pelaksanaan.2. Kurva S aktual diatas Kurva S rencana.

Aktual

PlanProgress (%)

Date (Time)Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi melampaui target.

3. Kurva S aktual dibawah Kurva S rencana.

PlanProgress (%)

Aktual Date (Time)Kondisi ini menunjukkan bahwa prestasi dibawah target (mengalami keterlambatan kerja). (kurva S terlampir)Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek dibuat untuk jangka waktu mingguan dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang pesat tiap minggu. Hal ini menjadikan kurva s rencana tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Untuk memantau kemajuan yang terjadi dilapangan, maka dibuatlah weekly progress report sebagai pembanding jadwal proyek dengan pelaksanaan di lapangan.

Gambar. Kurva - S

Hasil perbandingan antara kemajuan proyek aktual dengan kemajuan proyek rencana yang dituangkan dalam bentuk kurva-S (S-curve) menyatakan dari hasil pengamatan bahwa proyek berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan tanpa adanya keterlambatan, bahkan proyek ini berjalan lebih cepat dari yang direncanakan. Faktor-faktor yang mendukung hal ini diantaranya :

1. Lancarnya sumber dana proyek, karena dana ini merupakan anggaran dari Owner yang sudah dianggarkan pada Kontraktor sendiri yaitu PT. Pulauintan Bajaperkasa konstruksi, sehinngga owner dalam hal ini Bapak Lie Samuel harus memberikan dana yang ada sesuai dengan kontrak pekerjaan yang sudah disepakati

2. Kondisi cuaca dan lingkungan lokasi proyek yang cukup mendukung para tenaga kerja, walaupun memang ada sedikit gangguan cuaca seperti hujan tetapi tidak menjadi kendala dalam proses pekerjaan untuk bekerja lebih cepat dan terkendali3. Terjalinnya komunikasi yang baik antar pihak (owner, kontraktor), sehingga kemajuan proyek dapat terus terkontrol dan terkoordinasi.

Gambar. Kurva - S Pada Pelaksanaannya

Jika diperhatikan lebih seksama, fakta yang terjadi pada proyek pembangunan Hotel California ini dari kurva-S yang terlihat mengalami penurunan dari yang telah direncanakan pada minggu ke-9 hingga minggu ke-15, berarti dalam proyek pembangunan Hotel California mengalami keterlambatan karena adanya pekerjaan tambahan, alat yang rusak, pekerjaan revisi, dan lain-lain, tetapi meskipun demikian pekerjaan masih bisa berjalan dengan baik dan tidak terganggu, dengan kata lain prestasi kerja yang dicapai masih terkendali.II.7.2Pengendalian MutuSelama pembangunan, Pengendalian mutu dilakukan dilapangan oleh pengawas yang bertanggung jawab agar kegiatan harian kontraktor memberikan hasil akhir sesuai dengan spesifikasi kontrak kerja. Agar upaya pengendalian mutu dapat terlaksana dengan baik, maka seluruh tahap perencanaan dan pengambilan keputusan, langkah demi langkah, dihubungkan dengan satu titik kontrol dimana perencanaan yang sedang dikembangkan ditinjau secara formal.

Pengendalian mutu ini bertujuan agar hasil pelaksanaan di lapangan sesuai dengan standar - standar mutu yang telah ditentukan dan sesuai dengan spesifikasi teknis serta rencana pembangunan.Pengendalian mutu ini dilakukan dengan cara :1. Merekomendasikan gambar-gambar shop drawing sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

2. Memberikan koreksi-koreksi teknis.3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas maupun kuantitas material serta pelaksanaannya.

4. Mengawasi dan meneliti perubahanperubahan serta penyesuaian penyesuaian yang terjadi pada pekerjaan pelaksanaan tersebut.Pada proyek pembangunan Hotel California ini pengendalian mutu dilakukan oleh konsultan pengawas yaitu PT. HARMONI MUKTI. Dalam perencanaannya kontraktor menggunakan ISO 9001 : 2000 sebagai acuan dari proses dan prosedur pengendalian mutu.II.7.3Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya ini bertujuan untuk menjamin bahwa biaya final proyek tidak melebihi anggaran. Biaya proyek dibagi menjadi dua, yaitu Fixed Cost dan Variabel Cost. Fixed Cost adalah biaya yang dikeluarkan berdasarkan RAB. Sedangkan Variabel Cost adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin pada setiap bulan seperti gaji karyawan, kebutuhan kantor (listrik, telpon, ATK, dan lain lain), kebutuhan K3. Dalam pengendalian biaya, prosedur yang digunakan berlandaskan pada ISO 9001 : 2007.Untuk menghindari pembengkakan biaya pada proyek, maka konsultan manajemen konstruksi melakukan tugas tugas sebagai berikut :1. Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk semua kegiatan proyek, serta memberikan rekomendasi berupa koreksi koreksi sehubungan dengan program pencapaian sasaran secara efisien.

2. Menekan seminimal mungkin penyimpangan penyimpangan pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas material dan kegiatan konstruksi.

3. Menekan waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu rencana awal.

4. Membuat laporan keuangan proyek yang dilengkapi dengan cash disdursement secara periodik serta mengevaluasinya terhadap kurva S.

Dari rencana anggaran pelaksanaan dapat diketahui besarnya volume pekerjaan, berapa banyaknya material yang dibutuhkan, jumlah realisasi biaya pekerjaan ini harusnya lebih kecil atau lebih besar, supaya didapat keuntungan untuk perusahaan. Penekanan biaya dapat dilakukan dengan adanya inovasi inovasi baru dibidang pelaksanaan tanpa mengurangi kualitas dari mutu bangunan itu sendiri.II.7.4Scheduling

Pelaksanaan suatu proyek secara tepat waktu dan efisien merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap penyelenggara proyek, baik proyek berskala besar maupun kecil, terutama proyek berskala besar yang sedang berlangsung. Proyek tersebut membutuhkan penjadwalan yang sistematis agar proyek dapat berjalan dengan baik sesuai dengan batas waktu penyelesaiaan.II.7.4.1 Master Time ScheduleMaster Time Schedule adalah jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan pekerjaan proyek secara global dan luas yang mencakup jadwal pekerjaan secara item item pekerjaan yang ditinjau secara umum. Master time schedule ini dibuat sebagai dasar penentuan waktu pelaksanaan setiap item pekerjaan dan progress yang diharapkan tercapai.

Dalam master time schedule terdapat hal hal sebagai berikut :

1. Waktu pelaksanaan setiap item pekerjaan.

2. Bobot volume dari setiap item pekerjaan.

3. Kurva S dari proyek tersebut.

4. Progress yang disiapkan per periode waktu.II.7.4.2 Schedule Material

Para penyelenggaraan proyek harus mempunyai perhatian yang sangat besar terhadap material dan peralatan, karena mempunyai nilai terbesar dari total biaya proyek. Pengendalian material dan peralatan bukan hanya meliputi pembelian saja, melainkan juga melakukan pekerjaan pekerjaan lainnya yang dapat menunjang kelancaran pengadaan itu sendiri, sehingga tidak mengganggu kelancaran proyek. Spesifikasi dalam pengadaan material dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :1. Spesifikasi Tertutup (Closed Spesification)

Jika suatu material dikatakan harus memakai satu jenis produk, jenis ataupun merek tertentu dan tidak dapat digantikan oleh produk lain. Pada spesifikasi tertutup juga disebutkan alasan berupa mutu dan sifat-sifat merek material yang digunakan.2. Spesifikasi Terbuka (Open Spesification)

Jika suatu material dikatakan dapat dipakai oleh beberapa macam produk merek, yang berarti pihak kontraktor dapat memilih dari beberapa pilihan material. Pada spesifikasi terbuka ini dapat berupa kesamaan mutu ataupun sifat sifat bahan material.Pada proyek pembangunan HOTEL CALIFORNIA materialnya menggunakan Open SpesificationII.7.4.3 Schedule Peralatan

Suatu proyek konstruksi biasanya ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan dan peralatan tersebut menjadi sarana untuk kegiatan konstruksi yang diinginkan.Dalam suatu proyek kosntruksi biasanya membutuhkan berbagai peralatan yang jumlahnya cukup banyak, besar, dan cukup makan tempat. Oleh karena itu dibutuhkan pengaturan dan penjadwalan peralatan-peralatan yang digunakan. Adapun alat yang digunakan dalam proyek ini adalah :

1. Back Hoe

2. Bar Bender

3. Bar Cutter

4. Theodolit

5. Waterpass

6. Air Compressor

7. ScaffoldingII.7.4.4 Schedule Man Power

Sumber daya manusia dan tenaga kerja adalah salah satu faktor paling penting dalam proyek konstruksi. Karena sumber daya manusia inilah yang akan merealisasikan wujud fisik poyek konstruksi. Pengaturan sumber daya manusia ini menjadi sangat penting agar proses kegiatan dapat berjalan dengan secara efektif dan efisien. Peraturan dan penjadwalan sumberdaya manusia dalam proyek konstruksi ini menghindari dan terjadinya kelebihan dan kekurangan tenaga kerja pada suatu item pekerjaan atau kurun waktu tertentu.Laporan Kerja Praktek Hotel CaliforniaMUCHLIS ALPIANSYAH (121090010)29