bab ii

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri. Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia. 1

Upload: adnin-minho-flamers-ii

Post on 25-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pencemaran Lingkungan

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari. Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah industri.Karena banyaknya bahaya yang di timbulkan oleh limbah rumah tangga dan begitu pentingnya kesadaran akan bahaya limbah rumah tangga yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang mengancam kehidupan manusia.1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan, pencemaran air, dan limbah rumah tangga atau domestik?

2. Apa saja sumber-sumber limbah cair?

3. Bagaimana karakteristik limbah domestik?

4. Bagaimana proses terjadinya pencemaran oleh limbah domestik?

5. Apa saja dampak dari limbah domestik?

6. Bagaimana cara pengolahan limbah cair?

7. Bagaimana cara penanggulangan limbah domestik?1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari pencemaran lingkungan, pencemaran air, dan limbah rumah tangga atau domestic.

2. Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber limbah cair

3. Untuk mengetahui karakteristik dari limbah domestic4. Untuk mengetahui proses terjadinya pencemaran air oleh limbah domestik

5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah domestik 6. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah cair

7. Untuk mengetahui cara penanggulangan dari limbah domestik BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian 2.1.1 Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energy, dan atau kompnen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya ( UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No 4 tahun 1982).Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam air atau udara, dan /atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

2.1.2 Pencemaran Air Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi,dan atau komponen lain kedalm air dan atau berubahnnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertetu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya. Banyak air tawar yang tercemar berat oleh sisa-sisa pembuangan kotoran dan cairan pembuangan limbah rumah tangga kedalam sungai.2.1.3 Limbah Rumah Tangga atau DomestikLimbah rumah tangga adalah limbah yang di hasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lainbisa juga berupa kertas, kardus dan karton, tinja, air seni, grey water.Limbah ini juga mempunyai daya racun yang tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

Air buangan adalah air yang mengandung kotoran atau buangan atau bahan pencemar yang berasal dari aktivitas manusia sehari-hari baik dari kegiatan rumah tangga, pertanian dan juga berasal dari air tanah sebagai air buangan lainnya. (Sugiharto, 1987)

2.2 Sumber Limbah Cair

Sumber utama air limbah dari kegiatan dapur berasal dari:

a. Sisa minuman dan cairan makanan;

b. Air bekas cucian bahan mentah yang tidak mengandung bahan kimia dari bahan pencuci;

c. Air bekas cucian peralatan memasak dan makan yang mengandung bahan kimia dari bahan pencuci. Air limbah tersebut dapat digolongkan kedalam air buangan domestik (limbah domestik).

2.3 Karakteritik Limbah Domestik

Limbah cair dari kegiatan domestik mempunyai karakteristik yang berfluktuasi. Dimana air limbah yang dihasilkan dipengaruhi oleh kegiatan yang diadakan di tempat tersebut. Setiap harinya kegiatan tersebut beroperasi selama 24 jam sehingga mayoritas limbah yang mengalir selama 24 jam setiap harinya.

Secara umum air limbah mempunyai tiga karakteristik yaitu :

1. Karakteristik Fisika

a. Temperatur

Suhu dari air buangan biasanya sedikit lebih tinggi dari air minum. Temperatur ini dapat mempengaruhi aktifitas mikrobial, sulubilitas dari gas dan viskositas.

b. Warna

Air buangan segar biasanya berwarna agak abu-abu. Dalam kondisi septik air buangan akan berwarna hitam.

c. Bau

Air buangan segar biasanya mempunyai bau seperti sabun atau bau lemak. Dalam kondisi septik akan berbau sulfur dan kurang sedap.

d. Kekeruhan

Kekeruhan pada air buangan sangat tergantung sekali pada kandungan zat padat tersuspensi. Pada umumnya air kandungan yang kuat mempunyai kekeruhan yang tinggi. (Djajadiningrat, 1992)

e. Padatan tersuspensi

Padatan tersuspensi atau SS (suspended solids) merupakan kombinasi padatan yang dapat diendapkan dan yang tidak dapat diendapkan. Dalam praktek yang melibatkan proses lumpur aktif, pentingnya penghitungan akumulasi lumpur tidak hanya untuk mengetahui produksi biomassa tetapi juga akumulasi padatan tersuspensi yang non-biodegradable yang dikandung oleh limbah. Umumnya diasumsikan bahwa padatan tersuspensi non-biodegradable mencakup baik VSS (volatile suspended solids) maupun FSS (fixed suspended solids).

2. Karakteristik Kimia

a. pH dan Alkalinitas

pH sangat penting dalam pengolahan air limbah karena sebagian besar mikroorganisme tumbuh dengan sangat baik pada pH mendekati netral. Pendekatan fisiologis menunjukkan banyak aspek struktur dan fungsi sel bakteri sangat dipengaruhi oleh pH, khususnya aktivitas katalis enzim.

b. Kebutuhan Oksigen Biologis ( BOD5 atau Biological Oxygen Demand)

BOD5 mencerminkan secara tidak langsung kandungan senyawa karbon melalui pengukuran langsung jumlah oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme pada temperatur 20C selama 5 hari. Dengan mengetahui perbedaan tingkat BOD5 dari pemasukkan (inlet) dan pengeluaran (outlet) akan mempermudah perhitungan efisiensi pembersihan. Umumnya nilai BOD5 adaalah sekitar 400-1000 mg/l pada inlet dan dibawah 50 mg/l pada outlet tangki aerasi.

c. Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD atau Chemical Oxygen Demand)

Nilai COD menunjukkan konsentrasi oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi semua senyawa karbon dalam sampel. Pengukuran COD didasarkan pada reaksi panas pada sampel dengan senyawa-senyawa kimiawi selama periode pemanasan 2 jam pada suhu 148C. Nilai COD yang sering dijumpai dari inlet adalah 500-1000 mg/l dan dibawah 75 mg/l pada outlet.3. Karakteristik BiologiKarakteristik biologi meliputi jumlah coliforms, Fecal coliforms, pathogen spesifik dan virus. Total coliforms danFecal coliforms digunakan sebagai indikator kehadiran bakteri pathogen. Pathogen yang spesifik, seperti organisme Salmonella, mungkin akan lebih diperlukan untuk studi dampak tertentu. (Djajadiningrat, 1992).2.4 Proses Terjadinya PencemaranAktivitas manusia sehari-hari pasti menimbulkan atau menghasilkan zat sisa atau yang sering kita sebut limbah. Limbah yang dibuang sembarangan tanpa diolah terlebih dahulu dapat mencemari lingkungan yang mana pada hal ini adalah sumber air. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke badan air dapat mengkontaminasi air dengan komponen-komponen limbah, baik secara fisik, kimia maupun biologi. Hal ini menyebabkan perubahan pada keseimbangan ekosistem dalam air dan juga merusak kualitas air tersebut sehingga air tersebut menjadi tercemar. 2.5 Dampak Limbah Domestik

Limbah domestik dapat mendatangkan akibat atau dampak diantaranya adalah:

1. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.

2. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.

3. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.

4. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).

5. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.

6. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.

7. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.2.6 Pengolahan Limbah Cair

Berdasarkan tempat pengolahan, pengolahan limbah cair dibagi menjadi dua yaitu: Centralized system/ sistem pengolahan terpusat/ Off site system :Sistem pengolahan air limbah dari seluruh daerah pelayanan dikumpulkan melalui suatu roil pengumpul, kemudian dialirkan kedalam roil kota menuju ketempat instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan atau dengan pengenceran tertentu (interseptingsewer), yang selanjutnya bila telah memenuhi standar baku mutu dapat dibuang ke badan air penerima.

Decentralized system/ sistem pengolahan setempat/ On site system :Sistem pembuangan air limbah dimana air limbah dibuang serta diolah langsung di tempat tanpa melalui penyaluran terlebih dahulu. Sistem ini dipakai jika syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan menggunakan biaya relatif rendah. Sistem dimana pada daerah itu tidak ada sistem roil kota atau untuk lingkungan kecil yang masih tersedia lahan pekarangannya.2.7 PenanggulanganMetode yang bisa diterapkan dalam merencanakan pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan : Membuat saluran air kotor Membuat bak peresapan Membuat tempat pembuangan sampah sementara Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ; 1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah. 2. Tidak mengotori permukaan tanah. 3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. 4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain. 5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu. 6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah. 7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. A. Penanggulangan limbah rumah tanggaPengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang.

Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.

Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan.

Drum dilubangi dengan garis tengah 1 cm, jarak antara lubang 10 cm. Pembuatan lubang di luar dapur dengan ukuran panjang, lebar dan dalam masing-masing 110 cm. Di dasar lubang diberi koral/ijuk setebal 20 cm dan drum dimasukkan ke dalam lobang tersebut. Sela-sela drum diselingi dengan koral/ijuk. Kemudian dibuat saluran air limbah ukuran bis, atau dari pasangan batu bata. Drum ditutup dengan kayu/bambu atau kalau ingin lebih tahan lama dicor dengan campuran semen dan pasir yang diberi penguat besi. Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 1,2,3, dan 4 di bawah ini.

Gambar 1. Drum yang Dilubangi

Gambar 2. Pembuatan Lubang

Gambar 3. Drum di dalam Lubang Bangunan

Gambar 4. Tutup Bak Penampung

B. Limbah Rumah Tangga dari Buangan Closet (WC) Closet (WC) adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Dibuat bak penampung kotoran (septik tank) yang terdiri dari bak pengumpul dan bak peresapan serta dihubungkan dengan saluran pipa pralon. Air limbah closet (WC) dialirkan melalui pralon ke bak penampung kotoran berdinding kedap air.

C. Limbah Rumah Tangga dari Saluran Air Pembuangan

Selain dari buangan closet (WC) limbah bekas air buangan kamar mandi dan bekas air cucian juga harus dikelola dengan baik, yaitu dengan membuat penampungan atau bak resapan.

Gambar 5. Pengelolaan Air Limbah Saluran Pembuangan

Gambar 6. Pengelolaan limbah air buangan kamar mandi dan limbah bekas air cucian.

Limbah air bekas mandi dan cuci dialirkan ke bak kontrol dan langsung ke sumur resapan. Air akan tersaring pada bak resapan dan air yang keluar dari bak resapan sudah bebas dari pencemaranContoh kasusAir Sungai Karang Mumus Tidak Layak PakaiSamarinda (ANTARA News)- Air Sungai Karang Mumus sudah tidak layak pakai atau digunakan oleh warga yang berada di bantaran sungai tersebut, karena sudah tercemar dengan tingkatan di atas ambang batas. "Jika air sungai Karang Mumus digunakan, maka akan berdampak pada kesehatan, karena kadar kandungan pencemarannya sudah di atas ambang batas," kata Plt Kepala Bapedalda Samarinda, Yamin di Samarinda, Selasa (8/8). Ia mengatakan bahwa kondisi sungai Karang Mumus pada musim kemarau saat ini , terlihat hitam dan mengeluarkan bau tidak sedap ditambah banyaknya zat kimia dan sampah rumah tangga menganggu kesehatan jika dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama mandi dan mencuci. Yamin menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium kandungan zat-zat pada air Sungai Karang Mumus, misalnya BOD rata-rata mencapai 4,83/mg/l, padahal ambang batas standar berdasarkan PP Nomor 82/2001 hanya 2 mg/l. Kemudian kandungan zat Amonia 4,56 mg/l, padahal ambang batas hanya 0,5 mg/l, zat mangan 0,12 dengan ambang batas normal hanya 0,1 mg/l, kandungan zat coliform (tinja) sebesar1.544.000 sedangkan ambang batas hanya1000Jml/100ml. "Kandungan COD sebesar 24,90 mg/l, ambang batas hanya 10mg/l dan kandungan phospat sebesar 0,13 dengan ambang batas 0,2mg/l," ujarnya. Dengan kondisi air sungai yang kadar zatnya melampaui ambang batas, maka warga diimbau tidak menggunakan air sungai Karang Mumus untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan Bapedalda Samarinda telah memasang papan pengumuman di beberapa lokasi untuk menjelaskan bahwa air sungai tersebut sudah tidak layak lagi digunakan untuk keperluan sehari-hari. "Namun sangat disayangkan papan pemberitahuan mengenai kondisi Sungai Karang Mumus tersebut malah dicabut warga," katanya. Sementara warga yang tinggal di sekitar bantaran Sungai Karang Mumus, masih tetap menggunakan air tersebut karena mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, sebab sudah menjadi kebiasaan warga di sekitar bantaran menggunakan air sungai Karang Mumus. "Kami terpaksa tetap menggunakan air sungai Karang Mumus, hanya untuk mencuci pakain, mandi dan membersihkan barang-barang rumah tangga lainnya, tetapi untuk kebutuhan minum dan memasak menggunakan air bersih PDAM.dengan membeli,"kata Arif. Arief menambahkan, sejauh ini warga masih tetap menggunakan air Sungai Karang Mumus untuk mandi dan mencuci pakaian. Dari berita diatas dapat diketahui bahwa pencemaran air di sungai karang mumus didominasi oleh limbah rumah tangga, yang sebagaimana kita tahu bahwa di sekitar tepian sungai karang mumus dipenuhi oleh pemukiman warga yang dimana aktivitas warga bersentuhan langsung dengan sungai seperti aktvitas mencuci, mandi, dan lain sebagainya. Karena kurangnya kesadaran warga banyak sekali kita temukan sampah disepanjang sungai, sampah-sampah baik organic maupun non organic ataupun jenis limbah cair lainnya. Akibatnya kualitas air disepanjang sungai karang mumus menjadi sangat buruk, adanya perubahan komponen dalam sungai yang menyebabkan air sungai tersebut tidak dapat digunakan lagi oleh warga sekitar karena tidak memenuhi standar baku kualitas air. Jika warga tetap menggunakan air tersebut maka akan muncul penyakit-penyakit di masyarakat seperti diare, dermatitis, keracunan, dan lain-lain. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan untuk menanggulangi masalah ini seperti membuat saluran penampungan dan bak resapan serta membuat wc yang memiliki septik tank. Untuk sampah padat organic bisa dibuat pupuk kompos dan untuk sampah non organic bisa dilakukan daur ulang.BAB III

PENUTUP

2.7 Kesimpulan - Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02/MENKLH/1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam air atau udara, dan /atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara/air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi,dan atau komponen lain kedalm air dan atau berubahnnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertetu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya Limbah rumah tangga adalah limbah yang di hasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lainbisa juga berupa kertas, kardus dan karton, tinja, air seni, grey water.Limbah ini juga mempunyai daya racun yang tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

Sisa minuman dan cairan makanan, Air bekas cucian bahan mentah yang tidak mengandung bahan kimia dari bahan pencuci, Air bekas cucian peralatan memasak dan makan yang mengandung bahan kimia dari bahan pencuci. Air limbah tersebut dapat digolongkan kedalam air buangan domestik (limbah domestik). Secara umum air limbah memiliki tiga karakteristik yaitu karakteristik fisik ( temperature, warna, bau, kekeruhan, dan padatan tersuspensi), karakteristik kimia (pH dan alkalinitas, kebutuhan oksigen biologis, dan kebutuhan oksigen kimiawi), dan karakteristik biologi (jumlah coliforms, Fecal coliforms, pathogen spesifik dan virus)

Pencemaran terjadi karena adanya aktivitas manusia sehari-hari yang mebuah limbah rumah tangga ke badan air sehingga kualitas air menurun dan tercemar.

Dampak limbah domestic berupa kerusakan di lingkungan seperti kurangnya kadar oksigen di air, detergen yang dapat meningkatkan perkembangbiakan bakteri, dan lain sebagainya. Berdasarkan tempat pengolahan, pengolahan limbah cair dibagi menjadi dua yaitu Centralized system/ sistem pengolahan terpusat/ Off site system dan Decentralized system/ sistem pengolahan setempat/ On site system Penanggulangan limbah cair dapat dilakukan dengan cara membuat tempat penampungan air limbah ataupun membuat pak resapan air limbah sehingga limbah tersebut tidak mencemari badan perairan2.8 Saran Masyarakat harus lebih bijak dalam melakukan kegiatan sehari-hari dengan tidak membuang limbang sembarangan yang dapat menimbulkan pencemaran dan merusak lingkungan. Sebelum melakukan pembuangan limbah sebaiknya diolah terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA

Djajadiningrat, Azis, H.,1992. Pengendalian Pencemaran Limbah Industri. Jurusan Teknik Lingkungan: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, ITB, Bandung

Soewondo, Prayatni. 2009. Konsep Pengelolaan Limbah Cair Domestik. Jurusan Teknik Lingkungan: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB, Bandung.Sugiharto, 1987. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Yahya, M. 2012. Hasil Identifikasi Pencemaran Lingkungan Akibat Pembuangan Limbah Domestik di Permukiman Kumuh di Sekitar Kanal Kota Makassar. http://journal.unhas.ac.id/index.php/prostek/article/download/706/598. Diakses pada tanggal 17 April 2015 pukul 06.00 WITA9