bab ii (1)

Upload: muthiaranifs

Post on 10-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fs

TRANSCRIPT

5

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Botani TanamanSistematika kayu manis menurut Rismunandar dan Paimin (2001), adalah sebagai berikut:Kingdom: PlantaeDivisi: SpermatophytaSub divisi: AngiospermaeKelas: DicotyledoneaeOrdo: RanalesFamili: LauraceaeGenus: CinnamomumSpesies:Cinnamomum burmannii, Cinnamomum chinense Bl. Kayu manis dapat ditemukan tumbuhan liar dihutan pada ke tinggi 0-2.000 m dpl. Namun, tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, agak berpasir, dan kaya bahan organic pada ke tinggi 500- 1.500 m dpl. Pohon memliki tinggi 5-15 m, kulit berwarna abu- abu tua, berbau khas, kayu berwarna merah atau coklat muda. Daun tunggal, kaku seperti kulit, panjang tangkai daun 0,5 1,5 cm. dan letak berseling. Bentuk daun elips memanjang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata dengan 3 buah tulang yang tumbuh melegkung, permukaan atas licin berwarna hijau, permukan bawah bertepung berwarna ke abu- abu, panjng 4-14 cm, dan lebar 1,5- 6 cm. daun muda berwarna merah pucat, tetapi ada varietas yang berwarna hijau unggu. Bunga majemuk berkumpul dalam rangkai berupa malai, panjang tangkai bunga 4-12 mm, berambut halus, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan, bunga kecil- kecil berwarna hijau putih. Buah berbentuk buni, bulat memanjang, panjang sekitar 1cm, berwarna merah (Setiawan 1889). Kayu manis dapat tumbuh pada ketinggian hingga 2.000 m dpl. Cinnamomum burmanniiakan berproduksi baik bila ditanam di daerah dengan ketinggian 500 1.500 m dpl. Kayu manis menghendaki hujan yang merata sepanjang tahun dengan jumlah cukup, sekitar 2.000 2.500 mm/tahun. Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatka hasil panen rendemennya terlalu rendah (Hapsoh dan Hasanah, 2011).2.2 Manfaat Kayu ManisManfaat kayu manis bagi kesehatan tubuh, diantaranya: Berkhasiat menghilangkan dingin untuk menghangatkan lambung Meluruhkan karminatif Meluruhkan keringat (diaforetik) Meningkatkan nafsu makan (stomakik) Meredahkan nyeri (analgesik) Mengurangi sakit rematikKulit kayu manis mengandung minyak esensial, seperti eugenol, citral, safrole, dan cainnamaldheyde. Terdapat pul tannin, kalisium oksalat, dammar dan zat penyamak. Daun mengandung eugenol dan linalool (Setiawan, 1889).2.3 Tataniaga Pertanian Sebagai Disiplin IlmuIstilah tata niaga di negara kita diartikan sama dengan pemasaran yaitu semacam kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Disebut tata niaga karena niaga berarti dagang, sehingga tata niaga berarti segala sesuatu yang menyangkut aturan permainan dalam hal perdagangan barang-barang. Karena perdagangan itu biasanya dijalankan melalui pasar maka tata niaga juga disebut pemasaran (terjemahan dari perkataan marketing) (Mubyarto, 1989). Pasar pada awalnya mengacu pada suatu geografis tempat transaksi berlangsung. Pada perkembangan selanjutnya mungkin definisi ini sudah tidak sesuai lagi, terutama dengan berkembangnya teknologi informasi yang memungkinkan transaksi dapat dilakukan tanpa melalui kontak langsung antara penjual dengan pembeli. Dengan demikian pasar dapat didefinisikan sebagai tempat ataupun terjadinya pemenuhan kebutuhan atau keinginan dengan menggunakan alat pemuas yang berupa barang ataupun jasa dimana terjadi pemindahan hak milik antara penjual dan pembeli (Sudiyono, 2004).Sebagai proses produksi yang komersial maka tata niaga pertanian merupakan syarat mutlak yang diperlukan dalam pembangunan pertanian yang memberikan nilai tambah yang dapat dianggap sebagai kegiatan produktif. Pemasaran pertanian adalah proses aliran komoditi yang disertai dengan perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat, dan guna bentuk yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran dengan melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran (Sudiyono, 2004).Lembaga tata niaga adalah badan atau usaha atau individu yang menyelenggarakan tata niaga, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir, serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya. Lembaga tata niaga ini timbul karena adanya keinginan konsumen untuk dapat memperoleh komoditi yang sesuai dengan waktu, tempat, dan bentuk keinginan konsumen. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran produk-produk pertanian sangat beragam sekali tergantung dari jenis komoditi yang dipasarkan. Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1)Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran yang secara langsung berhubungan dengan petani,2)Pedagang pengumpul, lembaga yang membeli komoditi dari tengkulak, 3)Pedagang besar, lembaga yang melakukan proses konsentrasi (pengumpulan) komoditi dari pedagang-pedagang pengumpul, melakukan proses distribusi ke agen penjualan atau pengecer, 4)Agen penjualan, lembaga yang membeli komoditi yang dimiliki pedagang dalam jumlah banyak dengan harga yang relatif murah dibanding pengecer, 5)Pengecer, lembaga yang berhadapan langsung dengan konsumen. Tugas lembaga pemasaran ialah menjalankan fungsi-fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Konsumen memberikan balas jasa kepada lembaga pemasaran ini berupa margin pemasaran (Sudiyono, 2004).Kegiatan pemasaran meliputi berbagai macam fungsi berupa : 1)Fungsi pertukaran (exchange function). Fungsi ini merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi antara penjual dan pembelinya. Fungsi ini merupakan fungsi yang paling penting dalam proses pemasaran karena tanpa kegiatan ini, fungsi yang lain tidak akan ada artinya. 2)Fungsi penyediaan fisik atau logistik. Fungsi ini meliputi kegiatan pengangkutan atau transportasi, pergudangan atau penyimpanan, serta kegiatan pendistribusian. Termasuk pula dalam fungsi ini adalah usaha untuk menempatkan barang-barang di rak supermarket atau toko sehingga mudah dijangkau oleh pembeli. 3)Fungsi pemberian fasilitas (facilitating function). Fasilitas tersebut berupa penerapan standardisasi produk, penyediaan dana (financing), penanggungan resiko, serta penyediaan informasi pasar (Gitosudarmo, 2000). Elastisitas transmisi harga adalah perbandingan persentase perubahan harga di tingkat konsumen dengan persentase perubahan harga di tingkat produsen. Analisis transmisi ini memberikan gambaran bagaimana harga yang dibayar konsumen akhir ditransmisikan kepada petani produsen. Pada umumnya nilai elastisitas transmisi ini lebih kecil dari 1 (satu), artinya pada volume dan harga input konstan maka perubahan nisbi harga di tingkat petani pengecer tidak akan melebihi perubahan nisbi harga di tingkat petani (Sudiyono, 2004).Mubyarto (1987) dalam Ginting (2006) berpendapat bahwa ada dua syarat suatu sistem pemasaran dapat dikatakan efisien yaitu (1) mampu menyampaikan produk dari produsen ke konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan (2) mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran produk tersebut. Untuk mencapai tingkat efisiensi pemasaran tersebut perlu ditekan biaya pemasaran terutama dengan mengurangi keuntungan-keuntungan yang tidak wajar dari pedagang perantara.Pasar yang tidak efisien akan terjadi jika biaya pemasaran semakin besar dengan nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar. Sedangkan efisiensi pemasaran terjadi jika : 1)Harga pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran lebih tinggi,2)Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi, 3)Adanya kompetisi pasar yang sehat. (Soekartawi, 2002).4

6