bab ii (1) (dwi)

39
BAB II RUANG LINGKUP STUDI 2.1 Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang akan Ditelaah Pembangunan Hotel Rainbow ini diprakarsai oleh investor domestik yang telah lama berkecimpung dibidang perhotelan dimana pemrakarsa telah terjun didunia perhotelan lebih dari 10 tahun. Pembangunan Hotel Rainbow dibangun dikawasan yang dekat dengan beberapa taman wisata yang terkenal di kota Batu, oleh sebab itu pemrakarsa melihat prospek ke depan dari posisi lahan yang memungkinkan untuk dibangunnya Hotel Rainbow ini. Dengan dibangunnya Hotel Rainbow ini tidak menutup kemungkinan timbulnya kesenjangan sosial atau pro dan kontra di daerah sekitar hotel oleh sebab itu pihak pemrakarsa merencanakan beberapa tahap yakni tahap prakonstruksi, tahap konstruksi dan tahap pasca kontruksi. 2.1.1 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak Rencana pembangunan Hotel Rainbow ini akan didesign minimalis modern yang mana dibuat seminimalis mungkin dan senatural mungkin sehingga tidak terlalu berdampak ke lingkungan disekitarnya. Letak geografis dari lahan yang akan dibangun hotel ini terletak di jalan Sultan Agung tepatnya di desa sisir kota Batu Jawa Timur. Lokasi lahan berdekatan dengan salah satu stadion yang bernama Stadion Glora Brantas, tepatnya sebelah timur

Upload: ieqa

Post on 12-Aug-2015

144 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

AMDAL

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II (1) (Dwi)

BAB II

RUANG LINGKUP STUDI

2.1 Lingkup Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang akan Ditelaah

Pembangunan Hotel Rainbow ini diprakarsai oleh investor domestik yang telah lama

berkecimpung dibidang perhotelan dimana pemrakarsa telah terjun didunia perhotelan

lebih dari 10 tahun. Pembangunan Hotel Rainbow dibangun dikawasan yang dekat

dengan beberapa taman wisata yang terkenal di kota Batu, oleh sebab itu pemrakarsa

melihat prospek ke depan dari posisi lahan yang memungkinkan untuk dibangunnya

Hotel Rainbow ini. Dengan dibangunnya Hotel Rainbow ini tidak menutup kemungkinan

timbulnya kesenjangan sosial atau pro dan kontra di daerah sekitar hotel oleh sebab itu

pihak pemrakarsa merencanakan beberapa tahap yakni tahap prakonstruksi, tahap

konstruksi dan tahap pasca kontruksi.

2.1.1 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Diperkirakan Menimbulkan Dampak

Rencana pembangunan Hotel Rainbow ini akan didesign minimalis modern

yang mana dibuat seminimalis mungkin dan senatural mungkin sehingga tidak

terlalu berdampak ke lingkungan disekitarnya. Letak geografis dari lahan yang

akan dibangun hotel ini terletak di jalan Sultan Agung tepatnya di desa sisir kota

Batu Jawa Timur. Lokasi lahan berdekatan dengan salah satu stadion yang

bernama Stadion Glora Brantas, tepatnya sebelah timur dari stadion. Luas area

lahan yang akan digunakan kurang lebih 2 ha. Pembangunan hotel ini akan

dibangun dengan 3 lantai dengan model minimalis dan tidak menimbulkan efek

global warming yang terlalu besar. Adapun dibawah ini merupakan table

perhitungan koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien lantai bangunan (KLB)

dari Hotel Rainbow :

Page 2: BAB II (1) (Dwi)

Tabel 2.1 perhitungan KDB dan KLB

No RENCANA KDB & KLB RENCANA

1 Luas Daerah Perencanaan ± 2 ha

2 Luas Lantai Dasar Bangunan 1600 m2

3 Luas Seluruh Lantai Bangunan 4800 m2

4 Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 95 %

5 Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 500 %

6 Tinggi Bangunan 3 lantai

2.1.1.1 Sistem limbah padat

Pada system limbah padat akan di buat suatu bak penampung dimana

dibedakan antara sampah yang organik dan sampah anorganik. Pemisahan

berdasarkan jenis sampah ini agar sampah dapat dikonversikan menjadi

bermanfaat seperti, untuk limbah organik dapat dikonversikan sebagai pupuk

yang dapat digunakan kembali sebagai pupuk pada tanaman yang ada pad

ataman hotel. Sedangkan untuk limbah anorganik karena limbah anorganik ini

susai terurai jadi akan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian disetorkan pada

pengepul-pengepul barang anorganik untuk dikirim ke pabrik daur ulang

sampah anorganik.

2.1.1.2 Sistem limbah Cair

Limbah cair dari hotel biasanya berupa limbah rumah tangga yang

berasal dari toilet, tempat cuci piring, laundry dan lain sebagainya. Biasanya

kandungan sabun dalam limbah rumah tangga sangat banyak sehingga

membuat air tersebut memiliki tingkat kesadahan yang tinggi oleh sebab itu

pembuatan saluran limbah cair ini dibuat atau dirancang sedemikian hingga

agar dapat mengurangi tingkat kesadahan dengan alternative memberi

Page 3: BAB II (1) (Dwi)

saringan pada muara dari pipa-pipa tersebut dimana saringan akan dilengkapi

dengan bahan yang dapat menetralkan pH air sehingga pH air yang keluar ke

sungai netral dan tidak mencemari sungai. Untuk saringan ini dapat dicontrol

tiap enam bulan sekali untuk mengetahui fungsi kelayakan dari penyaring ini.

Untuk muara dari system limbah cair ini dibuat bermuara pada saluran yang

mengarah ke sungai jadi air tidak mungkin tergenang.

2.1.1.3 Sistem Drainase

Dibuat dengan metode tertutup dimana sistem drainasenya tidak

langsung terbuka atau di pendam saluran drainase ini dirancang dapat

menampung aliran air hjan hingga 300 liter/ha/detik dimana system drainase

ini disambungkan langsung dengan saluran air yang bermuara pada sungai

sehingga mengurangi genangan yang ditimbulkan dari air hujan. Dibuat pula

saluran menuju ke taman jadi untuk penampung air hujan diberi pipa-pipa

yang disalurkan ke taman jadi air hujan dapat dimanfaatkan secara efisien.

2.1.1.4 Jadwal kegiatan Proyek

Pembangunan ini mulai dilakukan pada akhir tahun 2013 dan

diperkirakan selesai pada tahun 2015. Langkah awal yang dilakukan oleh

pemrakarsa yakni merencanakan beberapa tahap kegiatan proyek dimana

dibagi menjadi tiga tahap yakni tahap prakonstruksi,konstruksi dan tahap

pasca konstruksi.

2.1.2 Komponen Usaha dan/atau Kegiatan yang Ditelaah dan Diperkirakan

Menimbulkan Dampak

2.1.2.1 Tahap Prakonstruksi

Sebelum dilakukannya konstruksi pihak pemrakarsa wajib membuat

surat izin untuk pembangunan hotel diwilayah tersebut yang mana ditujukan

kepada pemerintah kota Batu. Surat izin ini berfungsi untuk memberitahukan

kepada instalasi pemerintahan kota batu hingga tingkat aparatur pemerintahan

pada lokasi tersebut seperti kecamata, kelurahan, RW dan RT. Setelah

mendapatkan persetujuan dari pemerintah baru dilakukan peninjauan

lokasi ,batas wilayah dari lokasi yang akan dibangun kemudian menganalisa

Page 4: BAB II (1) (Dwi)

aspek apa saja yang perlu diperhatikan. Adapun aspek yang perlu diperhatikan

adalah :

Aspek Sosial

Dilakukan pendekatan personal terhadap warga dengan cara

memberikan sosialisasi atau pengarahan mengenai profil proyek yang

akan dibangun. Pemberian kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui

pro dan kontra warga dari pembangunan proyek ini maka dapat

dilakukan dengan membagikan kuisioner pada warga mengenai

tanggapan didirikannya proyek di area sekitar pemukiman warga.

Aspek ekonomi

Menganalisis kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh warga, seperti

halnya menganalisa mata pencaharian dari warga. Pada aspek ini

pemrakarsa akan dapat memperkirakan apakah pembangunan hotel ini

dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar atau tidak.

Dapat pula sebagai referensi untuk pemrakarsa bahwa pembuatan hotel

ini tidak merugikan matapencaharian warga sekitar proyek

Aspek budaya

Merupakan aspek dimana pemrakarsa mengetahui kebiasaan dari

warga sekitar atau kebudayaan yang diterapkan dalam ruang lingkup

daerah sekitar hotel, sehingga jika dikemudian hari pemrakarsa akan

membangun sebuah fasilitas-fasilitas hotel seperti cafe, mini bar,

karaoke dan lain sebagainya pemrakarsa dapat membangun fasilitas

yang tidak mengganggu adat istiadat dari wilayah tersebut

Setelah meninjau dari aspek aspek tersebut dan mendapatkan persetujuan

dari warga dan pemerintah baru kemudian dilanjutkan pada tahapan

berikutnya.

2.1.2.2 Tahap Konstruksi

Pada tahap ini proses pembuatan gedung dilakukan dimana ada tiga

tahapan yang harus dilakukan yakni :

Pemagaran Proyek

Page 5: BAB II (1) (Dwi)

Pada tahap ini langkah awal yang dilakukan yakni membuat pagar

proyek dan membuat base camp untuk pekerja proyek yang

dilengkapi dengan penyediaan air bersih, MCK, fasilitas penerangan

yang baik dan alat komunikasi.

Mobilitas Tenaga Kerja

Untuk mobilitas tenaga kerja tentunya pada proses pembuatan

proyek ini membutuhkan banyak pekerja dalam konstruksi agar

pembangunan gedung dapat berlangsung cepat oleh sebab dibutuhkan

tenaga kerja yang mahir dalam bidangnya. Dalam hal ini pemrakarsa

dapat membuka peluang lapangan kerja terhadap warga sekitar lokasi

konstruksi yang memiliki keahlian dibidang tertentu tersebut sehingga

dengan adanya proyek ini warga tetap mendapatkan keuntungan

dengan cara menjadi pekerja kasar yang ahli dibidang tertentu alam

konstruksi bangunan.

Mobilitas Peralatan

Kegiatan ini berupa pengadaan alat besar dan kendaraan yang di

perlukan selama kegiatan konstruksi seperti concrete pump, tower

crane, excavator , dump truck , alat pemancangan, generator , mesin

las, lift barang dan lain sebagainya.

2.1.2.3 Tahap pasca konstruksi

Setelah melalui proses konstruksi, hotel sudah berdiri maka pemrakarsa

menyusun infrastruktur staf hotel untuk proses pemeliharaan hotel dengan

adanya infrastruktur hotel ini proses pemeliharaan akan lebih mudah dan

terstruktur oleh sebab itu pemrakarsa dapat melakukan perekrutan pegawai.

Proses perekrutan ini dapat pula dilakukan dari warga sekitar hotel sebagai

staf, sehingga secara tidak langsung menyediakan lapangan pekerjaan

terhadap warga sekitar Hotel Rainbow ini.

2.2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal

2.2.1. Data Rona Lingkungan Hidup yang Terkena Dampak

Pembangunan Hotel Rainbow di kawasan desa sisir, Batu ini akan

mempengaruhi keadaan lingkungan disekitarnya. Pengaruh yang ditimbulkan

dari pembangunan hotel ini terhadap lingkungan cukup signifikan, karena

dengan adanya pembangunan tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan

Page 6: BAB II (1) (Dwi)

dan fungsi alam yang sudah ada sebelumnya. Untuk dapat mengatasi dan

menangani dampak yang akan ditimbulkan dari pembangunan Hotel Rainbow

ini, maka diperlukan data – data rona lingkungan hidup yang dimungkinkan

terkena dampak dari pembangunan Hotel Rainbow. Data-data tersebut diambil

bersamaan dengan berlangsungnya tahapan konstruksi pembangunan Hotel

Rainbow,Batu. Data – data rona lingkungan yang dikaji terbagi menjadi

beberapa komponen, yaitu :

2.2.1.1 Komponen Fisik Kimia

Iklim

Tipe iklim berdasarkan Schmids Ferguson terdapat 6 tipe, yaitu :

A = Tipe sangat basah

B = Tipe basah

C = Tipe Cukup basah

D = Tipe Sedang

E = Tipe Kering

F = Tipe Sangat Kering

Berdasarkan hasil kajian daerah tempat pembangunan Hotel Rainbow,

dapat diketahui bahwa tipe iklim di daerah pembangunan Hotel

Rainbow, Desa sisir kecamatan Batu dan sekitarnya termasuk dalam

iklim tipe B yaitu iklim basah.

Suhu dan Kelembaban

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi dan

Geofisika kota Batu, dapat diketahui bahwa suhu minimum pada kota

Batu adalah (18,0 - 20,10) 0C dan suhu maksimum di daerah kota Batu

adalah sekitar (26,2 - 27,30) 0C dengan kelembaban udara sekitar (77 –

86) % disertai kecepatan angin rata-rata 6,06 km/jam.

Curah Hujan

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari Bappeda Kota Batu

menunujukkan bahwa curah hujan didaerah kota Batu rata-rata 227,75

mm/bulan, dengan jumlah hari hujan sebanyak 171 hari . Jumlah hari

hujan paling kecil terljadi pada bulan Juli dan paling besar pada bulan

Januari.

Struktur Tanah

Secara umum, jenis-jenis tanah pada daerah Batu adalah:

Page 7: BAB II (1) (Dwi)

1. Andosol

2. Kambisol

3. Alluvial

4. Latosol

Lokasi Gedung Hotel Rainbow, Batu

Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari

permukaan laut, secara geografis terletak pada posisi antara 7044', 55,11’

sampai dengan 8026',35,45’ Lintang Selatan dan 122017',10,90’ sampai

dengan 122057',00,00’ Bujur Timur. Batas Kota Batu adalah sebagai

berikut : Sebelah Utara = Kecamatan Prigen Kabupaten Mojokerto,

Sebelah Selatan = Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir Kabupaten

Malang, Sebelah Timur = Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau

Kabupaten Malang dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan

Pujon Kabupaten Malang. Adapun dibawah ini merupakan table

presentase lokasi sumber air terhadap kondisi lahan yakni :

Tabel 2.3. Persentase Lokasi Sumber Air Tehadap Kondisi Lahan

Kondisi Lahan Jumlah Sumber Air Persentase (%)

Baik 4 3.70

Normal 32 29.63

Kritis 57 52.78

Sangat Kritis 15 13.89

Sumber: Hasil Analisa Konservasi Sumber Air Berbasis Partisipasi

Masyarakat di Kota Batu Jawa Timur

2.2.1.2 Komponen Biologis

Biota Darat

Data primer komponen biota darat pada lokasi proyek dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 2.4. Data Hasil Pengamatan Vegetasi Darat di Tapak Proyek

No. Nama Lokal Nama Ilmiah Family

1. Ketela Ipomoea batatas Poir. Convolvulaceae

Page 8: BAB II (1) (Dwi)

2. Rumput Penisetum purpureum Graminae

3. Singkong manihot utilissima Euphorbiaceae

4. Putri Malu Mimosa pudica Fabaceae

5. Ilalang Imperata cylindrica Poaceae

6. Kumis kucing Orthosiphon aristatus Lamiaceae

Sumber : Flora (Steenis, 1998)

Data primer komponen biota darat fauna di lokasi proyek dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.5. Data Hasil Pengamatan Hewan darat di Tapak Proyek

No. Nama Lokal Nama Ilmiah Family

1. Cacing tanah Lumbricus terrestris Megascilicidae

2. Burung Gereja Sparrow  Passeridae

3. Ayam Gallus gallus domesticus Phasianidae

4 Nyamuk Aedes Culicidae

5 Kumbang Hylobius abietis Dynastinae

6 Lalat Musca Domestica Muscidae

7 Kucing Felis silvestris catus Felidae

8 Capung subordo Zygoptera Odonata

9 Belalang Dissosteira Carolina Hierodula vitrea

Sumber : Burung – burung di Jawa dan sekitarnya (Mc.Kimmon et al,

1992)

Biota Air

Gambaran mengenai biota perairan yang ada di sekitar

pembangunan Hotel Rainbow ini ditujukan untuk memenuhi

keperluan isi Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan pada

pembangunan Hotel Rainbow, Batu. Biota air yang akan dikaji adalah

biota perairan yang berhubungan langsung maupun tidak langsung

dengan habitat yang ada di daerah pembangunan Hotel Rainbow, yang

mana biota air tesebut dapat dperkirakan akan terkena dampak dari

pembuangan sisa hasil kegiatan proyek pembangunan Hotel

Rainbow. Data hasil kajian dan pengumpulan data sekunder yang telah

dilakukan disekitar lokasi proyek dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 9: BAB II (1) (Dwi)

Tabel 2.6. Jenis-jenis hewan yang terdapat diperairan wilayah studi

dan sekitarnya

No. Nama Indonesia/local Nama Ilmiah1 Berudu Caecilia2 Ikan cucut Eusphyra blochii3 Kepiting air tawar (yuyu) Parathelphusa convexa4 Katak Anura

2.2.1.3 Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

Demografi

Lokasi pembangunan Hotel Rainbow di desa disisir secara

administratif terletak didaerah kecamatan Batu. Penduduk

Kecamatan Batu tercatat sebesar 84.421 jiwa. Komposisi penduduk

menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 49,80 % adalah

penduduk laki-laki dan 50,20 % adalah penduduk

perempuan. Pembagian jumlah penduduk pada Kecamatan Batu

disetiap desa bisa dilihat pada diagram pie 2.7 berikut:

2.7 Diagram Pembagian Jumlah Penduduk Kecamatan Batu

Page 10: BAB II (1) (Dwi)

Adapun grafik 2.8 dibawah ini merupakan grafik jumlah

penduduk berdasarkan jenis kelamin :

Grafik 2.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin :

Dari grafik diatas tampak Kelurahan Sisir memiliki komposisi

kepadatan penduduk yang paling padat dengan jumlah penduduk

17.657 jiwa atau 21 % dari total penduduk Kecamatan Batu.

Ekonomi

Penggolongan penduduk Kecamatan Batu menurut kelompok

mata pencahariannya dapat dilihat pada grafik 2.9 berikut ini :

Grafik 2.9 persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis

Pekerjaan

Grafik pada gambar diatas. menggambarkan persentase jumlah

penduduk sesuai jenis pekerjaannya. Tampak pada grafik tersebut

masyarakat Kecamatan Batu yang belum bekerja/tidak bekerja

menduduki persentase paling atas yaitu 25.09%, pelajar/mahasiswa

Page 11: BAB II (1) (Dwi)

sebesar 18.48%, dibawahnya adalah Petani sebesar 12.52%, dan

yang paling kecil adalah Dokter sebesar 0.03% atau 22 orang.

Berikut merupakan grafik 2.10 merupakan diagram yang

menunjukan data Tingkat Pendidikan Warga Kecamatan Batu:

Grafik 2.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

 Grafik diatas memperlihatkan bahwa sebagian besar

masyarakat Kecamatan Batu kebanyakan berpendidikan mulai dari

Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.

Sosial

Penduduk di wilayah telaah studi yang ditinjau dari berbagai

macam aspek, yakni latar belakang asal daerah penduduk bersifat

heterogen (berasal dari luar daerah Batu). Aspek budaya

masyarakat di lokasi studi yang menonjol adalah dominasi

masyarakat agraris (petani) . Pranata sosial atau lembaga

masyarakat pada hakekatnya merupakan kumpulan norma -

norma sosial sebagai upaya manusia untuk memenuhi berbagai

kebutuhan hidup dan menjaga keutuhan masyarakat yang

bersangkutan. Beberapa lembaga sosial yang berkembang di

wilayah studi berupa keluarga, lembaga ekonomi (sistem upah, jual

beli, sewa, gadai, koperasi, dan lain-lain), lembaga pemerintahan

desa, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, dan lembaga

lainnya.

2.2.2. Komponen Lingkungan yang Diperkirakan Akan Terkena Dampak

Page 12: BAB II (1) (Dwi)

Untuk mengetahui komponen lingkungan yang mempunyai probabilitas

terkena dampak dari proyek, maka perlu dilakukan kajian terhadap kondisi lingkungan

awal sebelum adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Komponen lingkungan yang

akan dikaji meliputi :

2.2.2.1 Komponen Fisika-Kimia

I. Iklim

Kondisi iklim yang ditelaah dikaitkan untuk menunjang kajian tentang

perubahan kualitas udara dan tingkat kebising, antara lain:

Curah hujan dan jumlah hari hujan

Arah dan kecepatan angin

Kualitas udara dan kebisingan

II. Hidrologi

Kajian komponen hidrologi yang terdapat di wilayah studi yang

mungkin terpengaruh oleh rencana kegiatan antara lain mencakup:

Pola air permukaan

Kualitas air

Kondisi pemakaian atau pemanfaatan air oleh penduduk disekitarnya

Peningkatan Aliran Air Permukaan

III. Fisiografi

Komponen fisiografi yang ditelaah, dikaitkan untuk menunjang kajian

tentang kemungkinan gangguan aliran permukaan, antara lain mencakup:

Struktur geologi dan stabilitas tanah

Topografi lahan

IV. Ruang, Lahan dan Tanah

Kajian terhadap komponen ruang, lahan dan tanah yang mana dikaitkan

dengan kemungkinan perubahan peruntukan lahan dan perubahan tata

ruang diwilayah studi, antara lain mencakup:

Tata guna lahan dan sumber daya lainnya

Rencana pengmbangan wilayah, rencana tata ruang, tata guna tanah

diwilayah studi.

2.2.2.2 Komponen Biologi

I. Flora

Page 13: BAB II (1) (Dwi)

Penurunan Jumlah Flora di sekitar daerah pembangunan Hotel Rainbow,

Batu.

Hilangnya spesies Flora tertentu akibat adanya pembangunan Hotel

Rainbow, Batu.

II. Fauna

Penurunan Jumlah Fauna di sekitar daerah pembangunan Hotel Rainbow,

Batu.

Hilangnya spesies fauna tertentu akibat adanya pembangunan Hotel

Rainbow, Batu.

2.2.2.3 Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Komponen sosial, ekonomi dan budaya yang akan dikaji adalah

komponen lingungan yang mempunyai relevansi yang kuat dengan dampak

penting yang timbul, antara lain:

I. Demografi

Komponen demografi yang ditelaah, antara lain mencakup:

Struktur kependudukan, mata pencaharian

Tingkat kepadatan dan persebaran penduduk

Angkatan kerja produktif

Tingkat kelahiran dan kematian

Pola pertumbuhan penduduk

II. Ekonomi

Komponen ekonomi yang ditelaah, antara lain mencakup:

Kondisi sosial ekonomi masyarakat diwilayah studi, terutama pemilik

lahan yang dibebaskan, kesempatan kerja dan berusaha.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Peningkatan Kesejahteraan Khususnya Masyarakat Sekitar

Jumlah angkatan kerja

Kemacetan Lalu Lintas

Tuntutan Ganti Rugi

III. Budaya

Komponen social budaya yang ditelaah, antara lain mencakup:

Page 14: BAB II (1) (Dwi)

Kondisi social budaya masyarakat diwilayah studi, antar alain pola

hidup, pranata sosial, nilai budaya, adat istiadat dan kepercayaan.

Sikap dan presesi masyarakat terhadap rencana kegiatan

Tingkat pendidikan dan pola hidup atau agama yang dianut

IV. Komponen Kesehatan Masyarakat

Komponen kesehatan masyarakat yang ditelaah mencakup:

Kondisi sanitasi lingkungan

Potensi penyakit di wilayah studi

Fasilitas kesehatan, serta tenaga para medis

2.3 Isu-Isu Pokok

2.3.1. Dampak Primer dan Sekunder

I. Tahap Pra Konstruksi

Komponen kegiatan pada tahap Pra Konstruksi yang diperkirakan akan

menimbulkan perubahan mendasar terhadap lingkungan, antara lain:

a. Survey Awal dan Sosialisasi

Meliputi penentuan lokasi tapak proyek, inventarisasi lahan,

bangunan dan sarana lainnya yang akan dibebaskan, status pemilikan

dan pematokan lokasi.

Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan timbulnya

persepsi negatif dari masyarakat, akibat dari perbedaan pendapat

antar masyarakat mengenai adanya rencana usaha dan/atau kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena

munculnya keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan

pendapat antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

b. Pengadaan Tanah dan Perijinan

Page 15: BAB II (1) (Dwi)

Meliputi penyuluhan, penentuan jenis/nilai ganti rugi/ kompensasi,

serta pemberian ganti rugi atas tanah/ lahan, bangunan serta sarana lain

yang dibebaskan.

Dampak primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan pemanfaatan lahan dikarenakan adanya

persepsi negatif dari masyarakat akibat dari perbedaan pendapat

antar masyarakat mengenai kegiatan pembangunan Hotel Rainbow,

Batu.

Dampak sekunder yang ditimbulkan adalah:

o Adanya peningkatan volume sampah akibat adanya

pembangunan

o Menyebabkan penurunan kualitas udara

o Adanya gangguan kesehatan masyarakat akibat dari penurunan

kualitas udara dan peningkatan volume sampah.

o Peningkatan air permukaan yang disebabkan oleh kegiatan

pembersihan dan pengurugan lahan proyek, sehingga

meningkatkan laju aliran air permukaan ke saluran drainase.

o Adanya Genangan air sekitar lokasi proyek akibat dari

peningkatan air permukaan disekitar proyek.

II. Tahap Konstruksi

Kegiatan pada tahap ini dibedakan atas tahap persiapan

konstruksi dan tahap pelaksanaan konstruksi.

a. Persiapan Konstruksi

Pada tahap persiapan konstruksi, komponen kegiatan yang

diperkirakan menimbulkan dampak primer dan dampak sekunder

terhadap lingkungan, meliputi:

1. Pengadaan dan pengoperasian base camp

2. Pembersihan dan pematangan lahan

Dampak primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan timbulnya

persepsi negatif dari masyarakat, akibat dari perbedaan pendapat

antar masyarakat mengenai adanya rencana usaha dan/atau kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

Page 16: BAB II (1) (Dwi)

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena

munculnya keresahanmasyarakat akibat adanya perbedaan pendapat

antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

b. Pelaksanaan Konstruksi

1. Pekerjaan tanah, yang meliputi galian dan timbunan

2. Pekerjaan Lapis perkerasan

3. Pembuatan bangunan pelengkap

4. Pengangkutan tanah dan material bangunan

5. Pemasangan tiang pancang

6. Pekerjaan bangunan bawah/ atas.

Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:

o Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan

proyek pembangunan sebisa mungkin menggunakan tenaga

lokal sebagai tenaga utama.

o Adanya kemacetan lalu-lintas dan kerusakan jalan akibat dari

peningkatan volume kendaraan dari mobilisasi peralatan alat-

alat berat untuk pembangunan proyek.

o Adanya Peningkatan kebisingan yang disebabkan oleh

pengadaan peralatan yang sebagian besar berupa alat-alat berat.

o Adanya Penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh

peningkatan polusi akibat naiknya aktivitas transportasi

disekitar proyek.

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

o Adanya Peningkatan pendapatan akibat dari adanya peningkatan

kesempatan kerja yang lebih luas.

o Adanya Gangguan kenyamanan lalu lintas yang disebabkan oleh

kemacetan lalu lintas disekitar proyek.

o Adanya gangguan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh

penurunan kualitas udara akibat dari kemacetan lalu lintas

disekitar proyek.

III. Tahap Pasca Konstruksi

Page 17: BAB II (1) (Dwi)

Komponen kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan

dampak primer dan dampak sekunder terhadap lingkungan, meliputi:

a. Mobilisasi Karyawan

Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk sekitar, yakni

menjadi karyawan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan oleh adanya

penduduk sekitar yang tidak dapat bekerja di Hotel Rainbow,

Batu.

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena

munculnya keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan

pendapat antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan

kegiatan pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan

dikarenakan pengoperasian Hotel Rainbow ini membutuhkan

tenaga lokal sebagai tenaga utama.

b. Pengoperasian Hotel

Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan

pengoperasian Hotel Rainbow ini membutuhkan tenaga lokal

sebagai tenaga utama.

Adanya kemacetan lalu-lintas dan kerusakan jalan akibat dari

peningkatan volume kendaraan dari mobilisasi peralatan alat-

alat berat untuk pembangunan proyek.

Adanya Peningkatan kebisingan yang disebabkan oleh

pengadaan peralatan yang sebagian besar berupa alat-alat berat.

Adanya Penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh

peningkatan polusi akibat naiknya aktivitas transportasi

disekitar proyek.

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk sekitar, yakni

menjadi karyawan Hotel Rainbow, Batu.

Page 18: BAB II (1) (Dwi)

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan oleh adanya

penduduk sekitar yang tidak dapat bekerja di Hotel Rainbow,

Batu.

Adanya peningkatan kegiatan perekonomian, yang disebabkan

oleh peningkatan aktifitas jual-beli.

Adanya peningkatan sampah akibat dari pembuangan limbah

padat dan limbah cair dari kegiatan operasional Hotel Rainbow,

Batu.

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena

munculnya keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan

pendapat antar masyarakat mengenai adanya kemungkinan

kegiatan pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan

proyek pembangunan sebisa mungkin menggunakan tenaga

lokal sebagai tenaga utama.

Adanya Gangguan kenyamanan lalu lintas yang disebabkan

oleh kemacetan lalu lintas disekitar proyek.

Adanya gangguan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh

penurunan kualitas udara akibat dari kemacetan lalu lintas

disekitar proyek.

Adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang

disebabkan oleh meningkatnya penerimaan pajak daerah.

Adanya penurunan estetika lingkungan yang disebabkan oleh

sistem pembuangan limbah padat yang menyebabkan

lingkungan sekitar bisa kotor.

c. Pemeliharaan dan Perawatan Gedung

Dampak Primer yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk, hal ini

disebabkan karena terbukanya lapangan pekerjaan untuk

pemeliharaan dan perawatan gedung Hotel Rainbow, Batu.

Adanya pemakaian air yang dipergunakan untuk pemeliharaan

dan perawatan gedung Hotel Rainbow, Batu.

Dampak Sekunder yang ditimbulkan adalah:

Page 19: BAB II (1) (Dwi)

Adanya kesempatan kerja yang lebih luas akibat adanya

kegiatan pemeliharaan dan perawatan gedung Hotel

Rainbow,Batu.

Adanya gangguan distribusi air disekitar Hotel Rainbow, yang

diakibatkan oleh adanya pemakaian air untuk kegiatan

pemeliharaan dan perawatan gedung.

2.3.2. Dampak Potensial

Dampak potensial adalah gabungan dari dua dampak, yakni dampak primer

dengan dampak sekunder. Berikut daftar dampak-dampak potensial dari

pembangunan Hotel Rainbow, Batu Jawa Timur, baik pada tahap pra konstruksi,

konstruksi dan pasca konstruksi.

I. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap pra konstruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan dapat

menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, meliputi:

a. Survey Awal dan Sosialisasi

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan timbulnya persepsi

negatif dari masyarakat, akibat dari perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya rencana usaha dan/atau kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu Jawa Timur

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena munculnya

keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan

Hotel Rainbow, Batu Jawa Timur.

b. Pengadaan Tanah dan Perijinan

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan pemanfaatan lahan dikarenakan adanya persepsi

negatif dari masyarakat akibat dari perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai kegiatan pembangunan Hotel Rainbow, Batu

Jawa Timur.

c. Pembersihan dan Pengurugan Lahan

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya peningkatan volume sampah yang berasal dari sisa material

hasil pembersihan dan pengurugan lahan.

Page 20: BAB II (1) (Dwi)

Peningkatan air permukaan yang diakibatkan dari pembersihan dan

pengurugan lahan sehingga meningkatkan laju aliran air permukaan

ke saluran drainase.

Genangan air sekitar lokasi akibat adanya peningkatan aliran air

permukaan pada tahap pembersihan dan pengurugan lahan.

Penurunan kualitas udara, akibat dari meningkatnya aktifitas

transportasi disekitar proyek yang menyebabkan polusi udara dan

adanya debu yang beterbangan karena kegiatan pengurugan lahan.

Adanya gangguan kesehatan masyarakat dikarenakan adanya

peningkatan volume sampah dan kualitas udara yang menurun.

II. Tahap Konstruksi

Pada tahap konstruksi, rencana usaha dan/atau kegiatan yang

diperkirakan menimbulkan

Dampak primer dan dampak sekunder terhadap lingkungan adalah sebagai

berikut :

a. Persiapan Konstruksi

1. Pengadaan dan pengoperasian base camp

2. Pembersihan dan pematangan lahan

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan timbulnya persepsi

negatif dari masyarakat, akibat dari perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya rencana usaha dan/atau kegiatan

pembangunan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena munculnya

keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan

Hotel Rainbow, Batu.

b. Pelaksanaan Konstruksi

1. Pekerjaan tanah, yang meliputi galian dan timbunan

2. Pekerjaan Lapis perkerasan

3. Pembuatan bangunan pelengkap

4. Pengangkutan tanah dan material bangunan

5. Pemasangan tiang pancang

6. Pekerjaan bangunan bawah/ atas.

Page 21: BAB II (1) (Dwi)

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya keresahan masyarakat dikarenakan munculnya persepsi negatif

dari masyarakat dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai kegiatan pembangunan Rumah sakit Tambakrejo,

Bojonegoro Jawa Timur

Penambahan kesempatan kerja dikarenakan proyek pembangunan

sebisa mungkin menggunakan tenaga lokal sebagai tenaga utama.

Adanya gangguan kamtibmas dikarenakan munculnya keresahan

masyarakat dikarenakan adanya perbedaan pendapat antar masyarakat

mengenai kegiatan pembangunan Rumah sakit Tambakrejo, Bojonegoro

Jawa Timur.

Peningkatan pendapatan dikarenakan adanya penambahan kesempatan

kerja pada saat mobilisasi tenaga kerja.

III. Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi)

Pada tahap Pasca Konstruksi, komponen kegiatan yang diperkirakan

menimbulkan

Dampak potensial terhadap lingkungan adalah sebagai berikut:

a.Mobilisasi Karyawan

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk sekitar, yakni menjadi

karyawan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan oleh adanya penduduk

sekitar yang tidak dapat bekerja di Hotel Rainbow, Batu.

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena munculnya

keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan

Hotel Rainbow, Batu.

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan dikarenakan

pengoperasian Hotel Rainbow ini membutuhkan tenaga lokal sebagai

tenaga utama.

b. Pengoperasian Rumah sakit

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Page 22: BAB II (1) (Dwi)

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan

pengoperasian Hotel Rainbow ini membutuhkan tenaga lokal sebagai

tenaga utama.

Adanya kemacetan lalu-lintas dan kerusakan jalan akibat dari

peningkatan volume kendaraan dari mobilisasi peralatan alat-alat berat

untuk pembangunan proyek.

Adanya Peningkatan kebisingan yang disebabkan oleh pengadaan

peralatan yang sebagian besar berupa alat-alat berat.

Adanya Penurunan kualitas udara yang disebabkan oleh peningkatan

polusi akibat naiknya aktivitas transportasi disekitar proyek.

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk sekitar, yakni menjadi

karyawan Hotel Rainbow, Batu.

Adanya keresahan masyarakat yang disebabkan oleh adanya penduduk

sekitar yang tidak dapat bekerja di Hotel Rainbow, Batu.

Adanya peningkatan kegiatan perekonomian, yang disebabkan oleh

peningkatan aktifitas jual-beli.

Adanya peningkatan sampah akibat dari pembuangan limbah padat dan

limbah cair dari kegiatan operasional Hotel Rainbow, Batu.

Adanya gangguan kamtibmas yang disebabkan karena munculnya

keresahan masyarakat akibat adanya perbedaan pendapat antar

masyarakat mengenai adanya kemungkinan kegiatan pembangunan

Hotel Rainbow, Batu.

Adanya Kesempatan kerja yang terbuka luas, dikarenakan proyek

pembangunan sebisa mungkin menggunakan tenaga lokal sebagai

tenaga utama.

Adanya Gangguan kenyamanan lalu lintas yang disebabkan oleh

kemacetan lalu lintas disekitar proyek.

Adanya gangguan kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh

penurunan kualitas udara akibat dari kemacetan lalu lintas disekitar

proyek.

Adanya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang disebabkan

oleh meningkatnya penerimaan pajak daerah.

Page 23: BAB II (1) (Dwi)

Adanya penurunan estetika lingkungan yang disebabkan oleh sistem

pembuangan limbah padat yang menyebabkan lingkungan sekitar bisa

kotor.

c. Pemeliharaan dan Perawatan Gedung

Dampak Potensial yang ditimbulkan adalah:

Adanya perubahan mata pencaharian penduduk, hal ini disebabkan

karena terbukanya lapangan pekerjaan untuk pemeliharaan dan

perawatan gedung Hotel Rainbow, Batu.

Adanya pemakaian air yang dipergunakan untuk pemeliharaan dan

perawatan gedung Hotel Rainbow, Batu.

Adanya kesempatan kerja yang lebih luas akibat adanya kegiatan

pemeliharaan dan perawatan gedung Hotel Rainbow,Batu.

Adanya gangguan distribusi air disekitar Hotel Rainbow, yang

diakibatkan oleh adanya pemakaian air untuk kegiatan pemeliharaan dan

perawatan gedung.

2.3.3 Pelingkupan Isu Pokok

Proses pelingkupan dalam ANDAL adalah salah satu proses awal penentuan

lingkup masalah dan pengidentifikasian dampak yang berhubungan dengan rencana

usaha dan/atau kegiatan. Gabungan dari dampak primer dan dampak sekunder yang

telah dijelaskan sebelumnya akan membentuk dampak potensial. Yang mana dampak

potensial tersebut dievaluasi kembali sehingga dihasilkan dampak penting hipotesis.

Dari dampak penting hipotesis tersebut maka dapat dilakukan pemusatan dan

penyususnan rangking. Dari hasil pemusatan dan peringkingan tersebut, maka dapat

diketahui isu pokok. Isu pokok pembangunan Hotel Rainbow, Desa Sisir Kecamatan

Batu, Kota Batu Jawa Timur dapat dikelompokkan dalam 2 dimensi peninjauan, yaitu:

Dimensi Komponen Lingkungan:

Komponen Fisika-Kimia, Komonen Biologi, Komponen Sosial

Ekonomi dan Sosial Budaya dan Kesehatan Masyarakat.

Dimensi Waktu:

Pra Konstruksi, Konstruksi, dan Tahap Pasca Konstruksi.

Isu-isu pokok pembangunan proyek Hotel rainbow, Batu Jawa Timur meliputi:

A. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap ini didapatkan isu pokok dampak, sebagai berikut:

Page 24: BAB II (1) (Dwi)

1. Keresahan Masyarakat

2. Gangguan Kamtibmas

3. Penurunan kualitas udara

4. Perubahan pemanfaatan lahan

5. Peningkatan volume sampah

6. Peningkatan aliran air permukaan

7. Genangan air sekitar lokasi proyek

B. Tahap Konstruksi

Pada tahap ini didapatkan isu pokok dampak, sebagai berikut:

1. Keresahan Masyarakat

2. Gangguan Kamtibmas

3. Penambahan Kesempatan Kerja

4. Peningkatan Pendapatan

5. Kemacetan Lalu Lintas

6. Gangguan Kenyamanan Lalu Lintas

7. Kerusakan Jalan

8. Peningkatan Kebisingan

9. Peningkatan Volume Sampah

10. Penurunan Kualitas Udara

11. Kecelakaan Kerja

12. Gangguan Kesehatan Masyarakat

C. Tahap Pasca Konstruksi

Pada tahap ini didapatkan isu pokok dampak, sebagai berikut:

1. Keresahan masyarakat

2. Gangguan kamtibmas

3. Penambahan kesempatan kerja

4. Perubahan mata pencaharian

5. Peningkatan kegiatan perekonomian

6. Peningkatan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

7. Peningkatan sampah

8. Kemacetan lalu-lintas

9. Kerusakan jalan

10. Gangguan kenyamanan lalu lintas

11. Peningkatan kebisingan

Page 25: BAB II (1) (Dwi)

12. Penurunan kualitas udara

13. Gangguan kesehatan masyarakat

14. Genangan air sekitar lokasi

15. Gangguan distribusi air sekitar lokasi

16. Penurunan estetika lingkungan

2.4 Lingkup Wilayah Studi

Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasai luas wilayah

studi ANDAL sesuai dengan hasil pelingkupan dampak besar dan penting, dan dengan

memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu, tenaga dan tanggapan dari masyarakat

yang berkepentingan. Batas wilayah studi Analisis Dampak Lingkungan Pembangunna

Hotel Rainbow ditentukan berdasarkan pertimbangan berbagai faktor, diantaranya yaitu:

luas daerah dampak yang terpengaruh oleh kegiatan proyek dan jenis dampak penting

yang mungkin timbul akibat dari proyek pembangunan Hotel Rainbow, Batu. Lingkup

wilayah studi ANDAL pembangunan Hotel Rainbow ini ditetapkan berdasarkan

pertimbangan batas-batas ruang sebagai berikut:

2.4.1 Batas Proyek

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana kegiatan akan dilaksanakan,

baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan saat operasi. Batas wilayah proyek

yang akan direncanakan pada pembangunan Hotel Rainbow di desa Sisir,

Kecamatan Batu, Kota Batu ini dengan luas proyek sekitar 2 Ha. Yang mana

2.4.2 Batas Ekologi

Batas ekologi adalah suatu ruang dimana proses alami yang diperkirakan akan

terkena atau mengalami perubahan mendasar akibat adanya proyek. Yang mana

perubahan tersebut dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan, makhluk hidup,

pemukiman, jalan, maupun industri yang ada disekitarnya. Batas ekologi yang

dimaksud antara lain meliputi :

1. Daerah permukiman disekitar lokasi proyek (Sebelah utara, selatan, barat

dan timur), batas ini ditetapkan berdasarkan proses sebaran dampak

komponen fisik dan kimia, seperti : kebisingan, polusi, limbah yang

dihasilkan dll.

2. Daerah aliran air yang ada disekitar proyek diperkirakan akan terpengaruh

oleh kegiatan pembangunanan Hotel Rainbow Batu baik secara kualitatif

maupun kuantitatif.

2.4.3 Batas Sosial

Page 26: BAB II (1) (Dwi)

Yang dimaksud dengan batas sosial adalah ruang disekitar rencana usaha

dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial

yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah ada (termasuk sistem dan

struktur sosial), yang sudah sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok

masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat adanya

suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Batas sosial ditentukan berdasarkan

persebaran dampak yang timbul terhadap kehidupan sosial ekonomi dan sosial

budaya masyarakat disekitar rencana kegiatan, seperti terputusnya komunikasi dan

interaksi sosial masyarakat pada kawasan pemukiman yang terpotong oleh rencana

pembangunan Hotel Rainbow. Akibat adanya dampak lingkungan hidup yang

ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegitan menyebar tidak merata,

maka batas social ditetapkan dengan membatasi batas-batas terluar dengan

memperhatikan hasil identifikasi komunitas masyarakat yang terdapat dalam batas

proyek, ekologis seta komunitas masyarakat yang berada diluar batas proyek

namun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan/atau

kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan

fasilitas sosial.

2.4.4 Batas Administratif

Batas administratif adalah suatu ruang dimana masyarakat disekitar rencana

usaha dan/atau kegiatan pembangunan Hotel Rainbow, Batu dapat secara leluasa

melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Untuk studi ANDAL ini, maka batas

administrasi yang digunakan dalam studi ini adalah Kecamatan Batu.

2.4.5 Batas Wilayah Studi

Batas wilayah studi adalah ruang yang merupakan kesatuan dari keempat batas

wilayah studi diatas, yang mana penentuan dari batas wilayah studi tersebut telah

disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya mempunyai kendala

terhadap sunber data, seperti: waktu, dana, metode telaah, tenaga dan teknik. Oleh

karena itu ruang lingkup wilayah studi mengacu pada rencana usaha dan/atau

kegiatan dan kemudian diperluas pada ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang

administratif.

Page 27: BAB II (1) (Dwi)