makalah idk ii dwi

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang terdiri atas organ tubuh yang sangat sempurna dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk tersebut. Seperti manusia merupakan mahkluk hidup yang memiliki mata yang merupakan organ penglihatan yang dapat mendeteksi cahaya yang dilakukan mata secara sederhana tidak lain hanyalah mengetahui apakah lingkungan sekitarnya gelap ataukah terang. Mata yang lebih kompleks digunakan untuk penglihatan. Pada saat ini banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat merusak mata kerusakan yang terjadi bisa beragam mulai dari kerusakan yang masih dapat diobati sampai terjadinya “kebutaan”. Oleh karena itu makalah ini berusaha memaparkan bagian-bagian anatomi dan fisiologi dari mata, juga bagaimana mekanisme penglihatan pada seseorang dan gangguan apa saja yang dapat merusak mata. 1.2 Rumusan Masalah Ditinjau dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka kami merumuskan masalah yang akan dipaparkan, yaitu : 1

Upload: fhifhie-chrienzhia

Post on 15-Jan-2016

272 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Anfis Penglihatan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Idk II Dwi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang terdiri atas organ

tubuh yang sangat sempurna dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk tersebut.

Seperti manusia merupakan mahkluk hidup yang memiliki mata yang

merupakan organ penglihatan yang dapat mendeteksi cahaya yang dilakukan

mata secara sederhana tidak lain hanyalah mengetahui apakah lingkungan

sekitarnya gelap ataukah terang. Mata yang lebih kompleks digunakan untuk

penglihatan.

Pada saat ini banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat merusak mata

kerusakan yang terjadi bisa beragam mulai dari kerusakan yang masih dapat

diobati sampai terjadinya “kebutaan”. Oleh karena itu makalah ini berusaha

memaparkan bagian-bagian anatomi dan fisiologi dari mata, juga bagaimana

mekanisme penglihatan pada seseorang dan gangguan apa saja yang dapat

merusak mata.

1.2 Rumusan Masalah

Ditinjau dari latar belakang pembuatan makalah ini, maka kami

merumuskan masalah yang akan dipaparkan, yaitu :

1.2.1 Bagaimana anatomi & fisiologi sistem penglihatan ?

1.2.2 Bagaimana cara kerja indra penglihatan ?

1.2.3 Apa saja gangguan/kelainan pada sistem penglihatan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :

1.3.1 Untuk mengetahui anatomi & fisiologi sistem penglihatan.

1.3.2 Untuk mengetahui cara kerja indra penglihatan.

1.3.3 Untuk mengetahui gangguan/kelainan pada sistem penglihatan.

1

Page 2: Makalah Idk II Dwi

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini dibuat dengan manfaat supaya menambah pengetahuan dan

wawasan bagi para pembacanya, secara khusus bagi mahasiswa(i)

keperawatan tentang anatomi dan fisiologi indra penglihatan.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini yaitu menggunakan metode :

1. Metode Kepustakaan

Adalah metode dengan mencari data melalui buku-buku referensi.

2. Metode Media Informatika

Adalah metode dengan mencari data melalui situs-situs di internet.

2

Page 3: Makalah Idk II Dwi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Penglihatan

Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar

dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata,

tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat

mata berada), kelopak, dan bulu mata. Secara konstan mata menyesuaikan

jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian pada objek yang dekat dan

jauh serta menghasilkan gambaran yang kontinu yang dengan segera

dihantarkan ke otak.

3

Page 4: Makalah Idk II Dwi

Indra penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari

organ okuli assesoria (alat bantu mata) dan oculus (bola mata).

A. Okuli Assesoria (Alat Bantu Mata)

a. Kavum Orbita

Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan

puncaknya mengarah ke depan, dan ke dalam. Dinding rongga mata dibentuk

oleh tulang :

1. Os frontalis

2. Os zigomatikum

3. Os slenoidal

4. Os etmoidal

5. Os palatum

6. Os lakrimal

Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan

rongga mata dengan rongga otak, rongga hitung, rongga etmoidalis dan

sebagainya. Rongga bola mata ini berisi jaringan lemak, otot, fasia, saraf,

pembuluh darah dan aparatus lakrimalis.

b. Alis

Alis adalah dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh

rambut pendek yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari

yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.

c. Kelopak Mata (Palpebra)

Kelopak atau palpebra terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan

kelopak mata bawah, mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta

mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan

kornea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk

melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola

mata.

Kelopak mata dapat membuka diri untuk memberi jalan masuk sinar

kedalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan. Pembasahan dan

pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata

4

Page 5: Makalah Idk II Dwi

dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak

mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang

masuk.Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedang

di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva

tarsal. Gangguan penutupan kelopak akan mengakibatkan keringnya

permukaan mata sehingga terjadi keratitis et lagoftalmos. Pada kelopak mata

terdapat bagian-bagian :

Kelenjar seperti : kelenjar sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar

keringat, kelenjar Zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar Meibom

pada tarsus.

Otot seperti : M. orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam

kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. Pada

dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut

sebagai M. Rioland. M. orbikularis berfungsi menutup bola mata yang

dipersarafi N. Facial. M. levator palpebra, yang berorigo pada anulus

foramen orbita dan berinsersi pada tarsus atas dengan sebagian

menembus M. orbikularis okuli menuju kulit kelopak bagian tengah.

Bagian kulit tempat insersi M. levator palpebra terlihat sebagai sulkus

(lipatan) palpebra. Otot ini dipersarafi oleh n. III, yang berfungsi

untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan ikat

dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara

pada margo palpebra.

Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosis berasal dari rima

orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

Tarsus ditahan oleh septum orbita yang melekat pada rima orbita pada

seluruh lingkaran pembukaan rongga orbita. Tarsus (terdiri atas

jaringan ikat yang merupakan jaringan penyokong kelopak dengan

kelenjar Meibom (40 bush di kelopak atas dan 20 pada kelopak

bawah).

Pembuluh darah yang memperdarahinya adalah a. palpebra.

5

Page 6: Makalah Idk II Dwi

Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal

N.V, sedang kelopak bawah oleh cabang ke II saraf ke V. Konjungtiva

tarsal yang terletak di belakang kelopak hanya dapat dilihat dengan

melakukan eversi kelopak. Konjungtiva tarsal melalui forniks

menutup bulbus okuli. Konjungtiva merupakan membran mukosa

yang mempunyai sel Goblet yang menghasilkan musin.

d. Otot Mata (Muskulus Okuli)

Gerakan mata dikontrol oleh enam otot okuler yang dipersarafi oleh

saraf kranial III, IV, dan VI. Merupakan otot ekstrinsik mata terdiri dari 7

buah otot, 6 buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, 1 buah

mengangkat kelopak mata ke atas.

1. Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya mengangkat

kelopak mata.

2. Muskulus orbikularis okuli otot lingkar mata, fungsinya untuk menutup

mata.

3. Muskulus rektus okuli inferior ( otot sekitar mata ) fungsinya untuk

menutup mata.

4. Muskulus rektus okuli medial (otot sekitar mata) fungsinya

menggerakkan mata dalam (bola mata).

5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya menggerakkan bola mata ke

bawah dan ke dalam.

6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya memutar mata ke atas, ke

bawah dan keluar. Muskulus rektus okuli berorigo pada anulus tendineus

komunis, yang merupakan sarung fibrosus yang menyelubungi nervus

optikus.

Strabismus (juling) disebabkan tidak seimbangnya atau paralisa

kelumpuhan fungsi dari salah satu otot mata.

6

Page 7: Makalah Idk II Dwi

e. Konjungtiva

Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan kelopak

bagian belakang. Bermacam-macam obat mata dapat diserap melalui

konjungtiva ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang dihasilkan

oleh sel Goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.

Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu

mata atau lensa kontak (contact lens), agar tidak tergelincir ke belakang mata.

Bersama-sama dengan kelenjar lacrimal yang memproduksi air mata, selaput

ini turut menjaga agar cornea tidak kering.

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :

1. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar

digerakkan dari tarsus.

2. Konjungtiva bulbi menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di

bawahnya.

3. Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva yang merupakan tempat

peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.

Konjungtiva bulbi dan forniks berhubungan dengan sangat longgar dengan

jaringan di bawahnya sehingga bola mata mudah bergerak.

B. Okulus (Mata)

Meliputi bola mata (bulbus okuli). Nervus: optikus saraf otak II,

merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak dan

merupakan bagian penting dari pada organ visus.

Bola mata terdiri atas :

Dinding bola mata

Isi bola mata

Dinding bola mata terdiri atas :

Sklera

Kornea

Isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan lensa.

7

Page 8: Makalah Idk II Dwi

a. Sklera

Pembungkus fibrosa pelindung mata di bagian luar, jaringan ini pada

dan berwarna putihserta bersambung dengan kornea di sebelah anterior dan

dura mater nervus optikus di belakang. Beberapa lembar jaringan sclera

berjalan melintang bagian anterior nervus optikus disebut lamina cribrosa.

Permukaan luar sclera anterior dibungkus oleh sebuah lapisan tipis dari

jaringan elastic halus apisklera yang mengandung banyak pembuluh darah

yang memasok sclera.

Sklera bagian putih bola mata yang bersama-sama dengan kornea

merupakan pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari

papil saraf optik sampai kornea.Sklera sebagai dinding bola mata merupakan

jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm.

Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaringan ikat vaskular. Sklera mempunyai

kekakuan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.

Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut

kribosa. Bagian luar sklera berwarna putih dan halus dilapisi oleh kapsul

Tenon dan dibagian depan oleh konjungtiva. Diantara stroma sklera dan

kapsul Tenon terdapat episklera. Bagian dalamnya berwarna coklat dan kasar

dan dihubungkan dengan koroid oleh filamen-filamen jaringan ikat yang

berpigmen, yang merupakan dinding luar ruangan suprakoroid. Kekakuan

sklera dapat meninggi pada pasien diabetes melitus, atau merendah pada

eksoftalmos goiter, miotika, dan meminum air banyak.

b. Jaringan Uvea merupakan Jaringan Vaskular.

Jaringan sklera dan uvea dibatasi oleh ruang yang potensial mudah

dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada ruda paksa yang disebut

perdarahan suprakoroid. Jaringan uvea ini terdiri atas iris, badan siliar, dan

koroid. Pada iris didapatkan pupil yang oleh 3 susunan otot dapat mengatur

jumlah sinar masuk ke dalam bola mata. Otot dilatator dipersarafi oleh

parasimpatis, sedang sfingter iris dan otot siliar di persarafi oleh parasimpatis.

Otot siliar yang terletak di badan siliar mengatur bentuk lensa untuk

kebutuhan akomodasi.

8

Page 9: Makalah Idk II Dwi

Iris adalah perpanjangan korpus siliare ke anterior. Iris terletak

bersambungan dengan permukaan anterior lensa yang memisahkan kamera

anterior dan kamera posterior yang berisi humor aquaes. Iris berwarna karena

mengandung pigmen. Pasok darah ke iris adalah dari circulus major iris.

Persarafan iris adalah dari serat-serat di dalam nervi siliares. Di bagian tengah

iris terdapat bagian berlubang yang disebut pupil. Iris berfungsi untuk

mengendalikan banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Ukuran pupil

pada prinsipnya ditentukan oleh keseimbangan antara kontriksi akibat

aktivitas parasimpatis yang dihantarkan melalui nervus kranialis III dan

dilatasi yang ditimbulkan oleh aktivitas simpatik. Korpus Silaris secara kasar

berbentuk segitiga pada potongan melintang. Membentang ke depan dari

ujung anterior khoroid ke pangkal iris, terdiri dari suatu zona anterior yang

berombak-ombak, pars plikata, dan zona posterior yang datar, pars plana.

Musculus siliaris tersusun dari gabungan serat longitudinal, sirkuler, dan

radial. Fungsi serat – serat sirkuler adalah untuk mengerutkan dan relaksasi

serat – serat zonula yang beorigo di lembah – lembah diantara processus

siliaris. Pembuluh – pembuluh darah yang mendarahi korpus siliare berasal

dari lingkaran utama iris. Saraf sensorik iris adalah melalui saraf – saraf

siliaris. Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik

mata (akuos humor), yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada

pangkal iris di batas kornea dan sklera.

c. Retina

Lapis ketiga bola mata adalah retina yang terletak paling dalam dan

mempunyai susunan lapis sebanyak 10 lapis yang merupakan lapis membran

neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi rangsangan pada saraf optik

dan diteruskan ke otak. Terdapat rongga yang potensial antara retina dan

koroid sehingga retina dapat terlepas dari koroid yang disebut ablasi retina.

Badan kaca mengisi rongga di dalam bola mata dan bersifat gelatin yang

hanya menempel pupil saraf optik, makula dan pars plans. Bila terdapat

jaringan ikat di dalam badan kaca disertai dengan tarikan pada retina, maka

akan robek dan terjadi ablasi retina.

9

Page 10: Makalah Idk II Dwi

d. Lensa

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan

hampir transparan sempurna.di belakang iris lensa digantung oleh zonula yang

menghubungkan dengan korpus siliare. Di sebelah anterior terdapat humor

aquaeus dan di sebelah posterior terdapat vitreus. Kapsul lensa adalah suatu

membrane yang semi permiabel yang akan memperbolehkan air dan elektrolit

masuk. Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum yang dikenal dengan

zonula (zonula Zinnii) ke badan siliare. Lensa mata berfungsi untuk

membiaskan cahaya.

Lensa terletak di belakang pupil yang dipegang di daerah ekuatornya

pada badan siliar melalui Zonula Zinn. Lensa mata mempunyai peranan pada

akomodasi atau melihat dekat sehingga sinar dapat difokuskan di daerah

makula lutea. Terdapat 6 otot penggerak bola mata, dan terdapat kelenjar

lakrimal yang terletak di daerah temporal atas di dalam rongga orbita.

e. Humor Aquaeus

Humor aquaeus diproduksi oleh korpus siliare, setelah memasuki

kamera posterior humor aquaeus melalui pupil dan masuk ke kamera anterior.

Humor aquaeus adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan

posterior mata. Tekanan intraocular ditentukan oleh kecepatan pembentukan

humor aquaeus.

f. Vitreus

Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskuler yang

membentuk duapertiga dari volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan

yang yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus.

10

Page 11: Makalah Idk II Dwi

2.2 Cara Kerja Mata

Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami

pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor,

lensa, dan vitreous humor. Pembiasan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata

normal, bayang-bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian

yang paling peka terhadap sinar.

Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus)

dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel

batang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena

sinar, terutama pigmen ungu yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu,

pigmen pada sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang, sedangkan

pigmen dari sel konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk

membedakan warna, makin ke tengah maka jumlah sel batang makin

berkurang sehingga di daerah bintik kuning hanya ada sel konus saja.

Pigmen ungu yang terdapat pada sel basilus disebut rodopsin, yaitu

suatu senyawa protein dan vitamin A. Apabila terkena sinar, misalnya sinar

matahari, maka rodopsin akan terurai menjadi protein dan vitamin A.

Pembentukan kembali pigmen terjadi dalam keadaan gelap. Untuk

pembentukan kembali memerlukan waktu yang disebut adaptasi gelap

(disebut juga adaptasi rodopsin). Pada waktu adaptasi, mata sulit untuk

melihat. Pigmen lembayung dari sel konus merupakan senyawa iodopsin

yang merupakan gabungan antara retinin dan opsin. Ada tiga macam sel

konus, yaitu sel yang peka terhadap warna merah, hijau, dan biru. Dengan

ketiga macam sel konus tersebut mata dapat menangkap spektrum warna.

Kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna.

Jarak terdekat yang dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat (punctum

proximum). Jarak terjauh saat benda tampak jelas tanpa kontraksi disebut titik

jauh (punctum remotum). Jika kita sangat dekat dengan obyek maka cahaya

yang masuk ke mata tampak seperti kerucut, sedangkan jika kita sangat jauh

dari obyek, maka sudut kerucut cahaya yang masuk sangat kecil sehingga

sinar tampak paralel. Baik sinar dari obyek yang jauh maupun yang dekat

harus direfraksikan (dibiaskan) untuk menghasilkan titik yang tajam pada

11

Page 12: Makalah Idk II Dwi

retina agar obyek terlihat jelas. Pembiasan cahaya untuk menghasilkan

penglihatan yang jelas disebut pemfokusan.

Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari

obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan

dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat

pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh

difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat

difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini

akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga

memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa

menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga

apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor

bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga

lensa memanjang dan pipih. Proses pemfokusan obyek pada jarak yang

berbeda-berda disebut daya akomodasi. Cara kerja mata manusia pada

dasarnya sama dengan cara kerja kamera, kecuali cara mengubah fokus lensa.

12

Page 13: Makalah Idk II Dwi

2.3 Gangguan/Kelainan Pada Sistem Penglihatan

Pada manusia dapat mengalami kelainan. Beberapa kelainan tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Mata Miopi (Rabun Jauh)

Miopi (dari bahasa Yunani: μυωπία myopia "penglihatan-dekat")

atau rabun jauh adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang

dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai.

Miopi dapt terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau karena

kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak

difokuskan secara baik dan objek jauh tampak buram. Penderita penyakit

ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan

kacamata negatif (cekung).

13

Page 14: Makalah Idk II Dwi

b. Hipermetropi (Rabun Dekat)

Hipermetropi atau Hiperopia atau rabun dekat adalah kelainan

refraksi mata dimana bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di

belakang retina. Hal ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu

pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. Penderita kelainan mata

ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus

menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas.

Penderita juga akan sulit untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan

ketelitian tinggi. Perbaikan penglihatan dapat dilakukan dengan memakai

kacamata dengan lensa sferis positif (cembung).

c. Presbiopia (Mata Tua)

Presbiopi adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor

usia sehingga daya akomodasi matanya berkurang. Penderita ini tidak

dapat melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda jauh

14

Page 15: Makalah Idk II Dwi

dengan jelas. Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung

dan cembung sekaligus.

d. Astigmatisma

Astigmatisma adalah kelainan mata yang dise bab

kan kelengkungan kornea matanya yang tidak berbentuk bola sehingga

sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna. Akibatnya, benda yang

dilihat ada bayangannya. Penderita ini dapat dibantu dengan

kacamata berlensa silindris.

e. Buta Warna

Gangguan pada mata ini menyebabkan seseorang tidak bisa

membedakan warna misalnya merah dan nijau atau kuning dan biru. Buta

warna dibawa oleh riwayat keluarga yang menderita sebelumnya. Banyak

kasus buta warna yang terjadi terjadi pada laki-laki. Lensa warna dapat

membantu penderita untuk membedakan warna namun kaca mata dengan

lensa yang mengurangi cahaya juga bisa digunakan karena penderita akan

sulit membedakan warna jika cahaya terlalu terang.

f. Katarak

Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa

mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.

15

Page 16: Makalah Idk II Dwi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem penglihatan adalah bagian dari sistem indra yang membuat

organisme mampu melihat, sistem penglihatan menafsirkan informasi dari

cahaya untuk mendirikan refpresentrasi dunia di sekeliling tubuh. Mata

adalah alat utama sistem ini.

Mata adalah organ indra yang memiliki organ indra yang memiliki

reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor. Saraf indra penglihatan,

saraf optikus ( urat saraf kranial ke dua ), muncul dari sel-sel ganglion

dalam retina, bergabung untuk membentuk saraf optikus.

3.2 Saran

Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat

memberikan saran, kritik dan masukan yang bersifat membangun demi

perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang.

16

Page 17: Makalah Idk II Dwi

DAFTAR PUSTAKA

Ward, Jeremy P.T dkk.2007. A Glance Fisiologi. Jakarta : Erlangga

Wikipedia .2013. Sistem Penglihatan. (online ).

17