bab i pendahuluan latar belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/nur indah indri...

14
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi mempunyai metode tersendiri atau format standar untuk dokumentasi keperawatan dalam catatan klinis. Beberapa rumah sakit telah merancang catatan keperawatan yang biasanya mempunyai satu area berbentuk catatan kemajuan interdisiplin, yang berisi catatan dari seluruh anggota tim, termasuk perawat. (Marrelli, 2008) Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan riset lebih lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian mengobservasi dan mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan, dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya. (Iis, 2015) Pengkajian adalah salah satu aspek terpenting dalam proses dokumentasi keperawatan, termasuk dalam manajemen perawatan luka. Karena pengkajian luka yang baik dan tepat dapat mempermudah dalam pendokumentasian, dapat menentukan status luka dan mengidentifikasi luka sehingga membantu dalam proses penyembuhan. Pengkajian yang tidak tepat dapat menyebabkan penyembuhan luka tertunda, dapat menimbulkan ketidaknyamanan nyeri, peningkatan resiko infeksi dan pengurangan kwalitas hidup bagi pasien (Ousey & Cook, 2011). Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Upload: dangkhuong

Post on 02-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi mempunyai metode tersendiri atau format standar

untuk dokumentasi keperawatan dalam catatan klinis. Beberapa rumah sakit

telah merancang catatan keperawatan yang biasanya mempunyai satu area

berbentuk catatan kemajuan interdisiplin, yang berisi catatan dari seluruh

anggota tim, termasuk perawat. (Marrelli, 2008)

Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk

pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan riset lebih

lanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikasi

masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian mengobservasi dan

mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan, dan

mengkomunikasikan informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya. (Iis,

2015)

Pengkajian adalah salah satu aspek terpenting dalam proses

dokumentasi keperawatan, termasuk dalam manajemen perawatan luka.

Karena pengkajian luka yang baik dan tepat dapat mempermudah dalam

pendokumentasian, dapat menentukan status luka dan mengidentifikasi luka

sehingga membantu dalam proses penyembuhan. Pengkajian yang tidak tepat

dapat menyebabkan penyembuhan luka tertunda, dapat menimbulkan

ketidaknyamanan nyeri, peningkatan resiko infeksi dan pengurangan kwalitas

hidup bagi pasien (Ousey & Cook, 2011).

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 2: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

2

Suatu alat dalam pengkajian luka digunakan untuk mempermudah

dalam pengkajian. Maka diciptakanlah format-format pengkajian baik

berbentuk narasi, gambar ataupun skor. Semuanya memili tujuan untuk

menilai sejauh mana keadaan luka. Di dunia dalam pengkajian luka untuk

ulkus diabetikum atau khusus luka kronis digunakan alat pengkajian seperti

skala BWAT (Bates Jensen Wound Assesment Tool ), DISIGN, TELLER,

skala WAGNER dan lain sebagainya. (Azize et.al & Febrianti, 2014)

BWAT (Bates Jensen Wound Assesment Tool ) atau pada asalnya

dikenal dengan nama PSST (Pressure Sore Status Tool) merupakan skala

yang dikembangkan dan digunakan untuk mengkaji kondisi luka kronis

khususnya luka tekan. Nilai yang dihasilkan dari skala ini menggambarkan

status keparahan luka. Semakin tinggi nilai yang dihasilkan maka

menggambarkan pula status luka pasien yang semakin parah (Pillenet al.,

2009). Di dunia seperti Turki, Brasil dalam pengkajian luka juga

menggunakan skala Bates-Jensen. Pada penelitian yang dilakukan di Turki

pada tahun 2011 dengan hasil tingkat validitas isi skala Bates-Jensen adalah

0,82, reabilitas antara penilai instrumen adalah 0,82 dan konsistensi internal

yang dihitung melalui α Cronbach adalah 0,85. (Azize et.al, 2014).

TIME dikenalkan oleh Prof. Vincent Falanga pada tahun 2003 dalam

Arisanty 2013, menyatakan bahwa TIME adalah suatu metode yang bertujuan

mempersiapkan dasar luka dari infeksi benda asing, atau jaringan mati

menjadi merah terang dengan proses epitelisasi yang baik. Manajemen TIME,

yaitu akronim dari ; tissue management (manajemen jaringan), infection or

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 3: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

3

inflammation control (pengendalian infeksi), moisture balance

(keseimbangan kelembaban), dan edge of wound (pinggiran luka).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di RSUD Prof. Dr.

Margono Soekardjo Purwokerto pada tanggal 21 Desember 2016 di dapatkan

bahwa perawat ruangan dalam melakukan pengkajian luka menggunakan

format checklist, pengkajian luka ada dibagian assesment integritas kulit

bagian no 8. Pada item ini berisi luka/lesi dengan pilihan : ada atau tidak ada,

kemudian bila ada, jenis luka pilihan: steril, bersih atau kotor, perembesan

pada luka : ya atau tidak, lokasi luka : ekstermitas atas, ekstermitas bawah

atau seluruh tubuh, lain-lain. Luka karena : operasi, WSD, ulkus,

(diabetikum/dekubitus), CAPD, Double lumen, AV Shunt, lain-lain. Tanda-

tanda radang : kemerahan, panas,bengkak, nyeri dan fungsiolaesa (berubah

fungsi).

Pengkajian luka yang dilakukan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto dengan format yang sudah ada sekarang, perawat ruangan merasa

untuk pengkajian luka sudah cukup namun untuk perkembangan luka dan

keadaan luka yang lebih spesifik masih belum terlihat dalam format

pengkajian. Karena untuk perkembangan luka perawat mendokumentasi-

kannya ke bagian Evaluasi (SOAP), itu pun penggambaran keadaan luka

secara umum. Dalam perubahan format pengkajian luka perawat belum ada

keinginan, namun jika ada perkembangan maka disesuaikan dengan standar

akreditasi yang berlaku dan bisa dijadikan bahan untuk masukan. Dalam

format pengkajian luka baru masuk ke dalam sistem integumen dan belum

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 4: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

4

mengidentifikasi bagaimana proses penyembuhan luka terjadi dari hasil

pengkajian data dasarnya yang harus terdokumentasi dengan baik.

Guna meningkatkan kinerja perawat dalam melakukan asuhan

keperawatan khususnya pada perawatan luka. Peneliti akan mengembangkan

2 teori yang melandasi dasar pemikiran peneliti saat ini, agar ditemukan satu

metode yang evektif dan dapat digunakan oleh perawat yang merawat luka

dengan format pengkajian yang evektif. Berdasarkan masalah dan fenomena

yang peneliti uraikan diatas peneliti ingin meneliti tentang, “ Uji Instrument

TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas peneliti

tertarik untuk meneliti tentang, ” Bagaimanakah Uji Instrumen TIME

Modifikasi Bates-Jensen Metode Checklist di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dan

reabilitas uji instrument TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist

di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 5: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

5

2. Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mengetahui karakteristik responden

b. Mengetahui kelayakan dari uji instrument TIME modifikasi Bates-

Jensen metode cheklist pada pengkajian luka kronis

c. Mengetahui validitas dari instrument TIME modifikasi Bates-Jensen

d. Mengetahui reliabilitas dari instrument TIME modifikasi Bates-Jensen

e. Terbentuknya atau tersedia 1 format pengkajian luka kronis yang baku

dan terstandar.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan media penerapan ilmu pengetahuan

yang telah di dapatkan dalam teori dan manambah wawasan, pengetahuan

dan pengalaman baru bagi peneliti khususnya intrument TIME

modifikasi Bates-Jensen pada pengkajian luka RSUD Prof Dr Margono

Soekarjo Purwokerto.

2. Bagi Responden

Bagi responden penelitian ini dapat memberikan sumbangsih

terutama pada penyembuhan luka.

3. Instansi Terkait (Bidang Keperawatan)

a. Komite Keperawatan

Pengembangan tindakan mandiri keperawatan, khususnya dalam

manajemen perawatan luka, hasil penelitian ini diharapkan dapat di

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 6: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

6

buatkan sebagai SOP dan dapat diterapkan dalam pelaksanaaan

tindakan perawat sehari-hari terhadap pasien dengan luka kronis.

b. Organisasi profesi

Dapat digunakan sebagai patokan atau standar dasar pada

pengkajian luka di ruang perawatan luka dan mempermudah dalam

pendokumentasian dan mengevaluasi keadaan luka pasien secara tepat

dan efektiv.

c. Himpunan perawat luka

Dapat digunakan sebagai dasar pengembangan dalam

pengkajian luka dan dapat mempermudah memberikan asuhan

keperawatan secara holistik sesuai dengan standar hasil penelitian.

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi:

a. Mahasiswa

Diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang dalam referensi

ilmu dan dapat menambah khasanah pustaka tentang uji instrument

TIME modifikasi Bates-Jensen.

b. Perawat ruangan

Diharapkan format TIME Modifikasi Bates-Jensen ini dapat

digunakan oleh perawat dalam pelaksanaan pengkajian luka,

mempermudah dalam mengidentifikasi keadaan luka dan mempercepat

dalam proses pengkajiannya serta mempermudah perawat dalam

pengambilan keputusan tindak lanjut.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 7: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

7

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai dasar atau kajian awal bagi peneliti lain yang ingin

meneliti permasalahan yang sama sehingga mereka memiliki landasan

dan alur yang jelas.

E. Penelitian Terkait

1. Rhiannon L Harries, David C Bosaquet & Keith G Harding (2016)

meneliti “ Wound Bed Preparation : TIME for an update”

Hasil persiapan dasar luka , disingkat konsep TIME (Tissue,

Inflammation /infection, Moisture imbalance, Epithelial edge

advancement), adalah pendekatan sistematis untuk menilai luka kronis.

Setiap komponen ini perlu ditangani dan dioptimalkan untuk

meningkatkan kemungkinan penutupan luka sukses. Kami menyajikan up-

to-date tinjauan literatur dari aspek baru-baru ini yang paling penting dari

persiapan dasar luka. Meskipun ada banyak terapi baru yang tersedia untuk

dokter dalam pengobatan, seringkali sedikit data yang digunakan dalam

menilai dasar luka.

Persamaan dalam penelitian ini sama sama menggunakan konsep

TIME sebagai dasar dalam pengkajian luka. Perbedannya adalah penelitian

ini menggunakan format TIME modifikasi Bates-Jensen pada pengkajian

luka dan luka yang dikaji dalam penelitian ini luka kronis yaitu luka

kanker yaitu ca mamae,luka melanoma maligna dan luka DM serta dalam

penelitian ini bertujuan agar terwujudnya format pengkajian luka yang

evektif dan efisien di ruang perawatan luka dengan pendekatan TIME hasil

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 8: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

8

modifikasi Bates-Jensen. Dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji

instrumen TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist.

2. Daniela Fernanda dos Santos Alves, Angélica Olivetto de Almeida,

Juliany Lino Gomes Silva, Flávia Inglezina Morais, Sônia Regina

Pérez Evangelista Dantas, Neusa Maria Costa Alexandre (2015)

meneliti “Translation And Adaptation Of The Bates-Jensen Wound

Assessment Tool For The Brazilian Culture”.

Studi metodologis yang bertujuan untuk menerjemahkan dan

mengadaptasi Bates-Jensen dalam pengkajian luka sebagai alat penilaian

untuk budaya Brasil, melalui lima tahap: terjemahan, sintesis, kembali

terjemahan, review oleh panel ahli, dan, pengujian versi diterjemahkan.

Versi Portugis dievaluasi dengan 28 perawat yang menguji pemahaman

dan kepraktisan item. Panel ahli mengevaluasi kesetaraan antara versi asli

dan diterjemahkan, sehingga konkordansi lebih rendah dari 80% selama

tujuh item dari pedoman umum, yang dimodifikasi. Dalam instrumen, 13

item diperoleh tingkat konkordansi melebihi 80%, kecuali untuk luka

Continuum Status, yang mencapai 40%. Menguji versi diterjemahkan

ditunjukkan kepraktisan yang baik. Bates-Jensen luka Assessment Tool

tersedia di Brazil untuk penelitian dan digunakan dalam praktek klinis.

Keandalan dan pengujian validitas harus dipertimbangkan dalam studi

masa depan.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

Bates-Jensen wound assessmen tool (BWAT). Perbedaan pada penelitian

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 9: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

9

ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format

TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist pada pengkajian luka

kronis yaitu pada luka ulkus DM, luka kanker payudara dan luka melnoma

maligna . Dan pada penelitian ini akan dilakukan uji instrumen dari TIME

modifikasi Bates-Jensen metode checklist.

3. Eko Julianto dan Wahju Purbo Juwono (2016) meneliti “ Inovasi

Hidrokoloid Serat Pohon Pisang ( Musa Sp) Untuk Perawatan Luka

Neuropathi Diabetikum”.

Metode yang digunakan pada perawatan luka ini adalah TIME,

yaitu manajemen jaringan, pengemdalian infeksi, mempertahankan

kelembaban dan epitealisasi.Hasil penelitian . Hasil evaluasi sediaan

hidrokoloid lembaran dari pohon pisang mampu mempertahankan

kelembaban permukaan luka dan mempercepat penyembuhan luka. Dari

pengamatan dan ekperimen terlihat bahwa penggunaan serat pisang

mampu meningkatkan kelembaban dan mampu mempercepat penutupan

luka diabetic. Penggunaan serat juga mempercepat angiogensis, dalam

keadaan hipoksia pada perawatan luka lembab akan merangsang lebih

cepat pembentukan pembuluh darah dan Menurunkan risiko infeksi.

Kejadian infeksi relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan perawatan

luka terbuka.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

format TIME pada pengkajian luka. Perbedaan pada penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format TIME

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 10: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

10

modifikasi Bates-Jensen metode checklist pada pengkajian luka kronis

(ulkus DM, luka ca mamae dan luka melanoma maligna).

4. Connie Haris, Barbara Bates-Jensen, Nacy Parslow, et.al. (2009)

meneliti “ The Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT):

Development of a Pictorial Guide for Training Nurses”.

Hasil dokumentasi luka sangat penting untuk komunikasi antara

penyedia layanan kesehatan dan untuk menentukan rencana pengobatan

yang tepat. Dokumentasi harus akurat dan bermakna untuk itu

dokumentasi luka membutuhkan konsisten, penilaian luka menyeluruh dan

metode pelacakan data penilaian. Bates-Jensen wound assessmen tool

(BWAT) adalah alat standar yang dirancang untuk memudahkan penilaian,

komunikasi yang berarti dan pelacakan akurat pada luka. Untuk

menggunakan alat ini, perawat harus memiliki pengetahuan kosakata

mengenai luka dan keterampilan dalam penilaian. Karena banyak perawat

adalah pelajar visual, sehingga penulis memutuskan untuk membuat

sebuah metode visual melatih perawat dalam penggunaan BWAT tersebut.

Pada artikel ini, kita menggambarkan pengembangan dan validasi panduan

bergambar yang dapat digunakan untuk meningkatkan penilaian luka dan

dokumentasi menggunakan BWAT.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

Bates-Jensen wound assessmen tool (BWAT). Perbedaan pada penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan

aplikasi tools TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist pada

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 11: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

11

pengkajian luka kronis (ulkus DM, luka ca mamae dan luka melanoma

maligna). Kemudian pada penelitian ini akan dilakukan uji instrumen dari

TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist.

5. David J Leaper, Gregory Schultz, Keryln Carville, et.al.(2012) meneliti

“Extending the TIME concept : what have we learned in the past 10

years?”

Hasil ulasan ini, disiapkan oleh Institut Infeksi Internasional luka,

meneliti bagaimana data baru dan bukti yang dihasilkan dalam dekade

intervensi mempengaruhi konsep asli TIME, dan bagaimana hal itu

diterapkan dalam praktek terbaik saat ini. Empat perkembangan menonjol:

pengakuan pentingnya biofilm (dan kebutuhan sederhana diagnostik),

penggunaan tekanan negatif terapi luka (NPWT), evolusi terapi antiseptik

topikal sebagai dressing dan untuk lavage luka (terutama, perak dan

biguanide poliheksametilena) dan memperluas wawasan tentang peran

proses biologis molekul di luka kronis (dengan muncul diagnostik dan

theranostics).

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

konsep TIME . Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format TIME modifikasi

Bates-Jensen metode checklist pada pengkajian lukakronis yaitu : ulkus

DM, luka ca mamae dan luka melanoma maligna. Kemudian pada

penelitian ini akan dilakukan uji instrumen dari TIME modifikasi Bates-

Jensen metode checklist.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 12: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

12

6. Ronald W. Kartika (2015) meneliti “ Perawatan Luka Kronis dengan

Modern Dressing”

Hasil perawatan luka menggunakan prinsip kelembapan seimbang

(moisture balance) dikenal sebagai metode modern dressing dan memakai

alat ganti balut yang lebih modern. Saat ini, lebih dari 500 jenis modern

wound dressing dilaporkan tersedia untuk menangani pasien dengan luka

kronis antara lain berupa hidrogel, film dressing, hydrocolloid, calcium

alginate, foam/absorbant dressing, dressing antimikrobial, hydrophobic

antimikrobial. Keberhasilan proses penyembuhan luka tergantung pada

upaya mempertahankan lingkungan lembap yang seimbang, karena akan

memfasilitasi pertumbuhan sel dan proliferasi kolagen.

Persamaan pada penelitian ini adalah sama-sama dalam

pembahasannya mengenai moderen dressing. Perbedaan pada penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format

TIME modifikasi Bates-Jensen metode checklist pada pengkajian luka dan

luka yang dikaji dalam penelitian ini adalah luka kronis yaitu: ulkus DM,

luka ca mamae dan luka melanoma maligna. Kemudian pada penelitian ini

akan dilakukan uji instrumen dari TIME modifikasi Bates-Jensen metode

checklist.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 13: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

13

7. Roberta Ferrari, Patrizia Boracchi, Stefano Romussi, et.al.(2015)

“Application of hyaluronic acid in the healing of non-experimental open

wounds: A pilot study on 12 wounds in 10 client-owned dogs”.

Hasil sepuluh anjing klien-dimiliki dengan 12 luka terbuka

kemudian semua luka dirawat menggunakan sediaan HA di jual umum,

yang mengandung dressing luka yang bertujuan untuk menyelesaikan re-

epitelisasi. Pada setiap pemeriksaan klinis, daerah luka dan penilaian skor

skala dilakukan. Hasilnya waktu median untuk menyelesaikan

penyembuhan luka adalah 34,5 hari. daerah rata-rata luka pada hari ke 7,

14, 21, dan 28 yang masing-masing 90,4%, 47,7%, 22,4%, dan 14,8% dari

ukuran asli (untuk pengukuran linear) dan 95,5%, 54,4%, 23,10%, dan

14,8% dari ukuran asli (untuk pengukuran perangkat lunak). Mengenai alat

penilaian penyembuhan luka, perjanjian antara dua operator dianggap

tinggi untuk kedua skala.

Persamaanya sama-sama menggunakan Batas Jensen dalam

pengkajian luka. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format TIME modifikasi

Bates-Jensen metode checklist pada pengkajian luka kronis ulkus DM,

luka ca mamae dan luka melanoma maligna pada manusia. Kemudian pada

penelitian ini akan dilakukan uji instrumen dari TIME modifikasi Bates-

Jensen metode checklist.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017

Page 14: BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4242/2/Nur Indah Indri Yani BAB I.pdf · masalah, perencanaan, dan tindakan. ... bahwa perawat ruangan

14

8. Azize Karahan, Ebru Kilicarslan Toruner, Aysun Ceylan, Aysel

Abbasoglu, Agah Tekindal , Lale Buyukgonenc (2014) meneliti

“Reliability and Validity of a Turkish Language Version of the Bates-

Jensen Wound Assessment Tool”.

Hasil tingkat kesepakatan validitas isi adalah 0,82. The reliabilitas

antar penilai instrumen adalah 0,82; konsistensi internal yang dihitung

melalui α Cronbach adalah 0,85. Temuan penelitian ini mendukung versi

bahasa Turki dari BWAT , memiliki validitas isi, reliabilitas antar penilai

dan konsistensi internal.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama dengan konsep

Bates- Jensen. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan format TIME modifikasi

Bates-Jensen pada pengkajian luka kronis dan dalam penelitian ini

bertujuan agar terwujudnya format pengkajian luka yang efektiv dan

efisien di ruang perawatan luka dengan pendekatan TIME hasil modifikasi

Bates-Jensen metode checklist dan dilakukan uji instrumen.

Uji Insrtument Time..., Nur Indah Indri Yani , Fakultas Ilmu Kesehatan , UMP ,2017