bab i pendahuluan - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/irma_wati-kti.pdf · bayi lainnya,...

41
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roesli (2005), menuliskan bahwa pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Faktor keberhasilan dalam menyusukan adalah komitmen ibu untuk menyusukan, dilaksanakan secara dini (early initiation), posisi menyusukan yang benar baik untuk ibu bayi, menyusukan atas permintaan bayi (on demand), dan diberikan secara Eksklusif. Konsep perbankan dalam donor ASI menjadi populer dalam seratus tahun terakhir sebagai ketertarikan dokter terhadap kelangsungan hidup bayi, juga anak- anak dalam mencari cara lain untuk mendapatkan susu manusia. Perbankan ASI didefinisikan sebagai pengumpulan, penyaringan, pengolahan, dan distribusi susu manusia dari relawan ibu menyusui. Amerika Serikat adalah bank donor ASI pertama yang didirikan di Boston pada tahun 1911. Ibu menerima pembayaran untuk susu mereka bagi bayi yang dirawat di rumah sakit dengan pengawasan perawat bayi mereka sendiri untuk menjaga pasokan susu. Para donor secara fisik diperiksa penyakitnya dan pasteurisasi susu untuk membunuh bakteri berbahaya. Pada akhir 1920, lebih banyak bank ASI didirikan di Amerika Serikat dan pada 1943, American

Upload: dothu

Post on 07-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Roesli (2005), menuliskan bahwa pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh

kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Faktor

keberhasilan dalam menyusukan adalah komitmen ibu untuk menyusukan,

dilaksanakan secara dini (early initiation), posisi menyusukan yang benar baik

untuk ibu bayi, menyusukan atas permintaan bayi (on demand), dan diberikan secara

Eksklusif.

Konsep perbankan dalam donor ASI menjadi populer dalam seratus tahun

terakhir sebagai ketertarikan dokter terhadap kelangsungan hidup bayi, juga anak-

anak dalam mencari cara lain untuk mendapatkan susu manusia. Perbankan ASI

didefinisikan sebagai pengumpulan, penyaringan, pengolahan, dan distribusi susu

manusia dari relawan ibu menyusui. Amerika Serikat adalah bank donor ASI pertama

yang didirikan di Boston pada tahun 1911. Ibu menerima pembayaran untuk susu

mereka bagi bayi yang dirawat di rumah sakit dengan pengawasan perawat bayi

mereka sendiri untuk menjaga pasokan susu. Para donor secara fisik diperiksa

penyakitnya dan pasteurisasi susu untuk membunuh bakteri berbahaya. Pada akhir

1920, lebih banyak bank ASI didirikan di Amerika Serikat dan pada 1943, American

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

2

Academy of Pediatrics menerbitkan panduan untuk operasional Bank ASI. (Istianah,

2010).

Ikatan Dokter Anak Kanada kini mendorong pemerintahnya untuk

memfasilitasi lebih banyak bank ASI di Kanada.Ikatan Dokter Anak Kanada, yang

beranggotakan 3,000 orang dokter anak, spesialis anak dan professional di bidang

kesehatan anak, sedang mendorong pemerintah Kanada untuk pengadaan lebih

banyak bank ASI. Desakan ini didasarkan pada penemuan bahwa bayi prematur

mampu bertahan hidup lebih baik ketika diasupi ASI dibandingkan susu formula

bayi. Jadi, persediaan ASI yang lebih banyak dapat mengurangi kasus penyakit dan

angka kematian bayi. Penelitian menunjukkan bahwa air susu ibu adalah pilihan

terbaik untuk bayi yang baru lahir. ASI memiliki berbagai keunggulan, antara lain

peningkatan pertumbuhan, pola perkembangan yang lebih sehat, serta sindrom infeksi

dan kematian tiba-tiba yang lebih rendah pada bayi yang meminumnya Hanya

setengah dari Ibu-ibu yang melahirkan prematur, mampu menyediakan ASI yang

cukup untuk bayi mereka. Peneliti memperkirakan bahwa 7% dari bayi yang lahir di

Kanada adalah prematur. Jumlah tersebut akan benar-benar terbantu dengan adanya

persediaan air susu dari bank ASI. Asosiasi Bank ASI Eropa kini memiliki 155 bank

ASI di 23 negara. Tetapi, di Amerika Utara hanya terdapat 11 bank. Di Kanada,

hanya ada 1 bank yang terakreditasi yakni yang berada di wilayah Vancouver. Hal ini

menyebabkan persediaan ASI sangatlah sulit saat benar-benar dibutuhkan. (Istianah,

2010)

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

3

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Badriul Hegar,

mengatakan bahwa donor ASI dapat menjadi pilihan alternatif bagi ibu yang

berhalangan dalam memberikan ASI. Namun hal tersebut harus melalui suatu proses

yang tepat agar tujuan donor ASI dapat tercapai, bukan sebaliknya (Hegar, B. 2012)

Menurut Asti Praborini (2009), Indonesia sebaiknya segera mendirikan bank

ASI seperti negara Kuwait yang sudah memilikinya. Hal ini untuk membantu para

ibu terutama mereka yang tidak bisa memberikan ASI karena faktor stres pasca

bencana. Bank ASI juga diharapkan dapat mengurangi serbuan susu formula yang

saat ini banyak sekali diiklankan oleh produsen-produsen susu untuk bayi di bawah 2

tahun. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI. Gencarnya

iklan-iklan produk susu formula jelas sangat mengganggu program ASI yang

seharusnya diberikan ibu hingga anak berumur 2 tahun. Banyak ibu yang tergoda

memberikan susu formula padahal anaknya baru berusia beberapa bulan,

susu formula yang diberikan pada bayi di bawah 2 tahun cukup berbahaya. Hal ini

disebabkan karena kandungan gizinya yang tidak tepat, komposisinya yang

dimodifikasi agar mirip dengan ASI, adanya tambahan zat yang berbahaya untuk

bayi, dan yang paling penting adalah masalah sanitasi (air dan pencucian botol) pada

pembuatan susu formula tersebut. Bahkan lembaga Internasional Abbot

mengungkapkan bahwa susu formula yang selama ini beredar umumnya nilai gizinya

tidak lebih baik dari susu hewan sekalipun. Beberapa jenis susu bahkan mengandung

unsur kimia yang dihasilkan dari fermentasi jamur.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

4

Padahal sudah ada PP No. 33 tahun 2012, yang mengatur tentang pemberian

ASI eksklusif, pendonor ASI, pengaturan penggunaan susu formula bayi dan produk

bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi

terkait, serta pengaturan tempat kerja dan sarana umum dalam mendukung program

ASI Eksklusif.

Berdasarkan data yang penulis dapatkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak jumlah

ibu menyusui dari bulan Januari s/d Juli 2013 berjumlah 1358 orang (data dari ruang

laktasi )

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Rumah Sakit Ibu dan

Anak Kota Banda Aceh khususnya di ruang rawat ibu, dengan mewawancarai 10

orang ibu menyusui. Ketika ditanyakan tentang bagaimana pendapat mereka tentang

Bank ASI, 2 orang ibu menjawab Bank ASI tersebut adalah tempat penyimpanan

ASI, itu dikarenakan adanya informasi-informasi dari tenaga kesehatan dan membuka

situs-situs internet tentang Bank ASI. Sedangkan 8 orang lainnya tidak mengtahui

tentang Bank ASI tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk

meneliti tentang “Persepsi Ibu menyusui tentang Bank ASI di Rumah Sakit Ibu dan

Anak (RSIA) daerah blang padang tahun 2013.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Persepsi Ibu Menyusui Tentang

Bank ASI di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) daerah Blang Padang Banda

Aceh tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Diharapkan dengan adanya penelitian tentang bank ASI supaya lebih

memahami dan juga mengetahui tentang apa itu bank ASI.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai evaluasi terhadap teori yang telah diberikan kepada peserta didik

selama mengikuti pendidikan dan dapat dijadikan referensi tambahan, khususnya

mengenai Bank ASI.

3. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama

dipendidikan dan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan D- III

Kebidanan.

4. Bagi Petugas Kesehatan

Untuk menambah wawasan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan dalam

memberikan informasi kepada ibu tentang pentingnya memberikan ASI pada

bayinya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank ASI

1. Pengertian Bank ASI

Bank ASI merupakan tempat penyimpanan dan penyalur ASI dari donor ASI

yang kemudian akan diberikan kepada ibu-ibu yang tidak bisa memberikan ASI

sendiri ke bayinya. Ibu yang sehat dan memiliki kelebihan produksi ASI bisa

menjadi pendonor ASI. ASI biasanya disimpan di dalam plastik atau wadah, yang

didinginkan dalam lemari es agar tidak tercemar oleh bakteri. (Mujiman Jawa,

2012)

Bank ASI, yaitu suatu sarana yang dibuat untuk menolong bayi-bayi yang

tidak terpenuhi kebutuhannya akan ASI. Pendapat lain mengatakan bahwa Bank

ASI adalah Bank khusus untuk menampung air susu ibu atau suatu lembaga untuk

menyimpan atau menghimpun air susu ibu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan

bahwa Bank ASI adalah suatu lembaga yang dibuat yang tujuannya khusus untuk

menyimpan atau mengumpulkan ASI guna memenuhi kebutuhan bayi yang tidak

terpenuhi. (Indah Byduri, 2012)

Bank ASI amat diperlukan, magingat betapa pentingnya pembentukan bank

ASI sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan penggunaan ASI dan kesehatan

bayi-bayi yang baru lahir, terutama di rumah sakit besar. Di Indonesia, masih

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

7

terdapat beberapa hambatan dalam pengadaan Bank ASI sehingga perlu diteliti

secara mendalam dan dipersiapkan dengan baik. Beberapa hambatan yang terdapat

dalam pembentukan Bank ASI adalah sebagai berikut:

1. Kesadaran masyarakat akan pentingnya ASI untuk perturmbuhan dan

perkembangan bayi yang masih sangat minim. Oleh karena itu, masyarakat

perlu diberikan pengetahuan mengenai pentingnya pemberian ASI, sehingga

ibu terdorong untuk memberikan ASI untuk bayinya.

2. Adanya anggapan masyarakat bahwa pengadaan Bank ASI memerlukan biaya

yang mahal dan perlu ditunjang dengan saran medis yang memadai. Oleh

karena itu, sebaiknya Bank ASI dimulai dalam bentuk micro pilot project.

Mengingat masih adanya hambatan – hambatan dalam masyarakat, maka di

harapkan masalah bank ASI ini juga bisa ikut dibahas dan disebarluaskan oleh

Departemen Agama, Departemen Peneranagan, Departemen Perindustrian,

serta Departemaen Pendididkan dan Kebudayaan.

3. Perlunya diadakan penelitian bank ASI yang menyangkut aspek medis,

ekonomi, dan psikososiologis.

4. Berhubung belum terbentuknya Bank ASI di rumah – rumah sakit dan di

rumah bersalin di Indonesia, maka untuk mengatasi masalah bayi-bayi yang

sangat membutuhkan ASI perlu dikembangkan penggunaaan ASI lain (weet

nurse). Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak dengan tetap

memperhatikan ajaran agama masing-masing.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

8

Salah satu keberhasilan menyusui adalah memiliki persediaan ASI atau bank

ASI, sehingga bayi dapat terus minum ASI walaupun ibunya bekerja.(Siti Saleha,

2009).

2. Alat-alat yang dibutuhkan

Menurut Sitti (2009) Ada beberapa alat yang dibutuhkan untuk pembuatan bank

ASI adalah sebagai berikut:

a. Freezer di rumah dirumah atau di kantor. Jika tidak ada, dapat digunakan

lemari es biasa atau termos dengan diisi batu es.

b. Kantong plastik (biasa untuk gula) ukuran ½ kg.

c. Gelas minum bersih.

a. Spidol permanen.

3. Hukum Mengenai Bank ASI

Menurut Ansarian (2002) seorang bayi boleh saja menyusu kepada wanita

lain, bila air susu ibunya tidak memadai, atau karena suatu hal, ibu kandung bayi

tidak dapat menyusuinya. Status ibu yang menyusukan seorang bayi, sama dengan

ibu kandung sendiri, tidak boleh kawin dengan wanita itu, dan anak-anaknya.

Dalam hukum islam disebut sebagai saudara sepersusuan. Gambaran yang

dikemukakan jelas bahwa siapa wanita yang menyusukan dan siapa pula bayi yang

disusukan itu hukumnya jelas yaitu sama dengan mahram. Sekarang yang menjadi

persoalan ialah, air susu yang disimpan pada Bank ASI, maka air susu itu sama

saja seperti darah yang disumbangkan untuk kemaslahatan umat. Sebagaimana

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

9

darah boleh diterima dari siapa saja dan boleh diberikan kepada yang

memerlukannya, maka air susupun demikian juga hukumnya.

Ada beberapa pendapat menurut Mahjudin (2003), yaitu :

a. Pendapat pertama

Menyatakan bahwa mendirikan bank ASI hukumnya boleh. Di antara alasan

mereka sebagai berikut: Bayi yang mengambil air susu dari bank ASI tidak bisa

menjadi mahram bagi perempuan yang mempunyai ASI tersebut, karena susuan

yang mengharamkan adalah jika dia menyusu langsung dengan cara menghisap

puting payudara perempuan yang mempunyai ASI, sebagaimana seorang bayi

yang menyusu ibunya. Sedangkan dalam bank ASI, sang bayi hanya

mengambil ASI yang sudah dikemas. Ulama besar semacam Prof.Dr. Yusuf Al-

Qardhawi menyatakan bahwa dia tidak menjumpai alasan untuk melarang

diadakannya “Bank ASI.” Asalkan bertujuan untuk mewujudkan mashlahat

syar’iyah yang kuat dan untuk memenuhi keperluan yang wajib

dipenuhi.Beliau cenderung mengatakan bahwa bank ASI bertujuan baik dan

mulia, didukung oleh Islam untuk memberikan pertolongan kepada semua yang

lemah, apa pun sebab kelemahannya. Lebih-lebih bila yang bersangkutan

adalah bayi yang baru dilahirkan yang tidak mempunyai daya dan kekuatan.

b. Pendapat Kedua

Menyatakan bahwa mendirikan Bank ASI hukumnya haram. Alasan mereka

bahwa Bank ASI ini akan menyebabkan tercampurnya nasab, karena susuan

yang mengharamkan bisa terjadi dengan sampainya susu ke perut bayi tersebut,

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

10

walaupun tanpa harus dilakukan penyusuan langsung, sebagaimana seorang ibu

yang menyusui anaknya.

Di antara ulama kontemporer yang tidak membenarkan adanya Bank ASI

adalah Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhayli. Dalam kitab Fatawa Mu’ashirah, beliau

menyebutkan bahwa mewujudkan institusi bank susu tidak dibolehkan dari segi

syariah. Demikian juga dengan Majma’ al-Fiqih al-Islamiy melalui Badan

Muktamar Islam yang diadakan di Jeddah pada tanggal 22–28 Desember 1985

M./10–16 Rabiul Akhir 1406 H.. Lembaga ini dalam keputusannya (qarar)

menentang keberadaan bank air susu ibu di seluruh negara Islam serta

mengharamkan pengambilan susu dari bank tersebut.

c. Pendapat Ketiga

Menyatakan bahwa pendirian Bank ASI dibolehkan jika telah memenuhi

beberapa syarat yang sangat ketat, di antaranya : setiap ASI yang dikumpulkan

di Bank ASI, harus disimpan di tempat khusus dengan menulis nama

pemiliknya dan dipisahkan dari ASI-ASI yang lain. Setiap bayi yang

mengambil ASI tersebut harus ditulis juga dan harus diberitahukan kepada

pemilik ASI tersebut, supaya jelas nasabnya. Dengan demikian, percampuran

nasab yang dikhawatirkan oleh para ulama yang melarang bisa dihindari.

Prof.DR. Ali Mustafa Ya’qub, MA., salah seorang Ketua MUI Pusat

menjelaskan bahwa tidak ada salahnya mendirikan Bank ASI dan Donor ASI

sepanjang itu dibutuhkan untuk kelangsungan hidup anak manusia. “Hanya saja

Islam mengatur, jika si ibu bayi tidak dapat mengeluarkan air susu atau dalam

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

11

situasi lain ibu si bayi meninggal maka si bayi harus dicarikan ibu susu. Tidak

ada aturan main dalam Islam dalam situasi tersebut mencarikan susu sapi

sebagai pengganti, kendatipun zaman nabi memang tidak ada susu formula tapi

susu kambing dan sapi sudah ada,” . ini berarti bahwa mendirikan Bank ASI

dan donor ASI boleh-boleh saja karena memang Islam tidak mentoleransi susu

yang lain selain susu Ibu sebagai susu pengganti dari susu ibu kandungnya.

Hanya saja pencatatannya harus benar dan kedua keluarga harus dipertemukan

serta diberikan sertifikat. Karena 5 kali meminum susu dari ibu menyebabkan

menjadi mahramnya si anak dengan keluarga si ibu susu. Artinya anak mereka

tidak boleh menikah.

4. Logika Hukum Bank ASI

Menurut Lutfi (2013) ada 2 logika hukum bank ASI, yaitu :

a. Logika Yang Mengharamkan Bank ASI

ASI manusia tidak sama seperti benda-benda yang boleh diperjual-

belikan. ASI adalah barang istimewa. Bayi mengonsumsi ASI karena mereka

tidak bisa memperoleh gizi dengan cara lain. Berarti, bagi bayi, meminum ASI

adalah keterpaksaan (darurat). Buktinya, jika bayi sudah tumbuh besar dan

kuat, ia tidak boleh lagi minum ASI.

Sedangkan dalam prinsip fiqh disebutkan, benda yang tidak boleh

dimanfaatkan kecuali dalam keadaan darurat, ia tidak termasuk kategori harta

(maal) yang boleh dijual-belikan. ASI tidak dijual bebas di pasaran karena ia

tidak termasuk harta-benda.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

12

Kemudian, ASI merupakan bagian dari tubuh manusia. Sedangkan

manusia beserta seluruh organ tubuhnya adalah terhormat. Maka, menjual-

belikan ASI sama saja dengan menjatuhkan derajat kemuliaan manusia.

b. Logika Yang Membolehkan

ASI itu suci dan bisa diambil manfaatnya (intifa’) sehingga boleh dijual

seperti halnya air susu hewan. Mengenai tidak adanya budaya jual-beli ASI,

hal itu tidak bisa menjadi landasan bahwa ASI tidak boleh dijual. Sebab, ada

juga barang yang jarang dijual-belikan di pasaran, padahal ia boleh diperjual-

belikan.

Kemudian, mengenai kemuliaan organ tubuh manusia, hal itu memang

benar. Akan tetapi, kenyataannya kita mengenal kebolehan menjual budak

yang notabene adalah manusia juga. Budak boleh dijual karena bermanfaat.

Sedangkan yang tidak boleh dijual adalah organ tubuh orang merdeka (bukan

budak) dan organ tubuh yang terpotong, karena tidak bermanfaat. Jika

bermanfaat, berarti boleh dijual seperti ASI (bermanfaat bagi bayi).

Mengenai penyamaan ASI dengan keringat, itu adalah analogi yang

salah kaprah. Karena keringat, ingus, atau air mata itu tidak dapat

dimanfaatkan. Sedangkan ASI sangat bermanfaat. ASI adalah gizi bagi

manusia (bayi) sehingga boleh dijual. Sama seperti beras dan lauk-pauk yang

merupakan pemasok gizi bagi kehidupan manusia.

Selain itu, terdapat prinsip fiqh bahwa: Benda yang tidak haram

dikonsumsi, berarti tidak haram mengonsumsi hasil penjualannya. Karena ASI

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

13

boleh dikonsumsi, otomatis boleh pula dijual dan hasil penjualannya tidak

haram.

Menurut Lutfi (2013), ada beberaa aspek dalam logika hukum bank ASI, yaitu :

1. Aspek social

Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa logika hukum masing-masing

pendapat sama-sama kuat dan logis. Namun, uraian di atas hanya berbicara

tentang hukum jual-beli ASI secara langsung, dari seorang pendonor kepada

keluarga si bayi. Bukan transaksi jual-beli ASI melalui perantara pihak lain.

Mengenai jual-beli ASI melalui Bank ASI, jika ditinjau dari aspek sosial,

maka akan berakibat timbulnya kekaburan hubungan mahram atau

persaudaraan sepersusuan. Telah dimaklumi, Bank ASI mengumpulkan ASI

dari banyak wanita ke dalam satu wadah (dicampur) tanpa proses identifikasi

diri maupun keluarganya. Kemudian, ASI campuran itu dijual kepada

konsumen (bayi) yang juga tidak diketahui identitasnya (asalkan punya uang

bisa membeli). Bank ASI tidak bisa mengidentifikasi atau mengontrol sejauh

mana pembelian dan penjualan ASI tersebut. Pihak pendonor bisa berasal dari

mana saja, pihak konsumen bisa mendapatkan ASI tanpa harus mengetahui

siapa pendonornya dan siapa saja yang ikut mengonsumsi ASI darinya.

Kenyataan ini dapat menyebabkan perkawinan saudara sesusuan. Seorang laki-

laki menikah dengan seorang perempuan yang ternyata pernah mengkonsumsi

ASI dari pendonor yang sama.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

14

Sebagian kalangan menyatakan bahwa Bank ASI membawa manfaat, yaitu

bagi bayi yang ibunya tidak bisa menyusui secara langsung (baik karena

kesibukan ataupun karena penyakit tertentu). Alasan ini memang bisa diterima,

akan tetapi tidak berlaku tanpa batas. Artinya, dalam keadaan darurat, seorang

ibu boleh saja membeli ASI dari bank ASI, asalkan ada upaya untuk

mengetahui identitas pendonor, agar hubungan keluarga bisa terjalin dan tali

silaturahim bisa tersambung di antara mereka.

Jika tidak demikian, maka alasan darurat tidak bisa diterima, karena di

antara prinsip dasar Islam adalah: kemudaratan tidak boleh ditolak dengan

kemudaratan yang lain. Kemudaratan berupa ketiadaan ASI, tidak boleh

dicegah dengan menimbulkan kemudharatan lain berupa kekaburan hubungan

keluarga (nasab).

2. Aspek Kesehatan

Telah disinggung di atas, bahwa Bank ASI mengumpulkan ASI dari

banyak wanita dengan latarbelakang kesehatan dan karakter yang berbeda.

Pendonor bisa saja beragama atau justru atheis, akhlaknya baik atau justru

buruk, kesehatannya bagus atau justru penyakitan. Padahal pertumbuhan bayi

sangat ditentukan oleh kualitas ASI yang dikonsumsinya. Oleh sebab itulah

Rasulullah SAW menganjurkan agar bayi tidak menyusu pada ibu (susuan)

yang lemah pikirannya (idiot), karena akan berpengaruh pada

perkembangannya.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

15

Kemudian, sangat pula pendonor merupakan wanita yang tidak sehat dan

mengidap penyakit kronis. Otomatis bayi yang meminum ASInya akan tertular.

Banyak pakar kedokteran yang mengingatkan bahwa penyakit HIV/AIDS bisa

menular melalui konsumsi ASI.

Selain itu, para dokter mengingatkan, mengambil ASI melalui alat-alat

tertentu sangat membahayakan bagi si wanita. Karena dapat menghilangkan

hormon ASI sehingga bisa berakibat ASInya tidak bisa dimanfaatkan lagi.

3. Aspek hubungan emosional

Ini merupakan sisi yang paling penting dalam hubungan horizontal antar

manusia. Mengonsumsi ASI yang tidak jelas statusnya, akan menjauhkan

hubungan emosional antara ibu dan anak. Berbeda bila donor ASI didapatkan

dari ibu susuan secara langsung, tidak melalui perantara Bank ASI (seperti

Halimatus Sa’diyah yang menyusui Nabi SAW). Di sana terdapat kedekatan

emosional, juga kualitas pribadi ibu pendonor yang dapat diketahui secara

langsung.

Juga, kualitas ASI seorang ibu tidak hanya diukur dari jenis makanan apa

saja yang dikonsumsi, tapi juga dari mana sang ibu mendapatkan sumber

makanan itu. Sayur-mayur yang diperoleh dari uang halal, tidak sama dengan

sayur-mayur yang didapat dari uang haram. Jangan sampai bayi yang masih

suci itu terkontaminasi oleh ASI seorang ibu yang ternyata membeli bahan

makanan dari hasil korupsi. Ibu yang bijak adalah ibu yang akan sangat berhati-

hati terhadap apa pun yang masuk ke dalam perut anaknya.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

16

B. ASI Eksklusif

Yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif adalah, bayi hanya diberikan

ASI, tanpa diberi tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,

bahkan air putih sekalipun. Selain tambahan cairan, bayi juga tidak diberi makanan

padat lain, seperti pisang, papaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, tim, dan lain-lain.

Pemberian ASI eksklusif dianjurka untuk jangka waktu minimal empat bulan dan

akan lebih baik lagi apabila diberikan sampai bayi berusia enam bulan.(Roesli, 2001)

Asi eksklusif adalah pemberian hanya ASI saja tanpa makanan dan minuman lain.

Asi eksklusi dianjurkan sampai 6 bulan pertama kehidupan bayi (Depkes, 2005) ASI

eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada

bayi berumur 0-6 bulan, bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif.

1. Pemberian Asi Eksklusif Oleh Wanita Karier.

Banyak ibu bekerja yang memutuskan untuk tetap menyusui. Masalahnya,

pemberian asi eksklusif merupakan satu-satunya makanan terbaik untuk bayi dan

harus di berikan selama 6 bulan pertama, namun perusahaan biasanya hanya

memberikan kebijakan cuti selama 3 bulan, bahkan ada yang kurang. Tentu saja,

hal tersebut masih jauh dari ketentuan pemberian asi eksklusif. Jika diambil 1

bulan di awal maka ibu hanya memiliki kesempatan 2 bulan untuk fokus pada

bayinya ( Yuliarti, 2010).

Seiring dengan kemajuan dalam bidang kedokteran, para orang tua kini dapat

mengetahui perkiraan kelahiran anaknya. Perkiraan kelahiran tersebut dapat

menjadi pedoman bagi ibu yang bekerja untuk mengambil cuti menjelang

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

17

kelahiran agar mempunyai waktu yang lebih banyak sesudah melahirkan (Yuliarti,

2010)

Pada dasarnya, ada 3 aspek penting bagi ibu menyusui yang ingin tetap

berkarier, antara lain:

1. Persiapan secara fisik

Jika ditinjau secara medis, ibu memang harus memberikan ASI

eksklusif selama 6 bulan. Oleh karena itu, kodisi ibu harus benar-benar sehat.

Ada perkecualian untuk kondisi tertentu yang memang tidak memungkinkan

ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

2. Persiapan psikilogis

Ada berbagai alasan yang digunakan oleh para ibu untuk menolak

memberikan Asi eksklusif, misalnya takut kariernya terganggu dan kuatir

badannya tak bagus lagi. Pada kenyataannya, hal tersebut tidaklah benar. Jika

ditinjau dari sisi pisikologis, ASI justru menciptakan hubungan keterikatan

emosional antara ibu dan anak.

3. Persiapan sosiologis

Agar pemberian ASI eksklusif dapat berjalan lancar, harus ada upaya

khusus dan tidak boleh malas. Ibu harus menyisihkan waktunya untuk

memeras ASI atau menyusui anaknya. Di rumah, perlu adanya dukungan dari

suami, orang tua, saudara, dan anak yang lebih besar dalam hal melancarkan

kelangsungan pemberian ASI. Suami turut berperan dalam mendukung atau

membantu pekerjaan istri di rumah, misalnya ketika pagi hari istrinya harus

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

18

menyusui, suami dapat memandikan anak pertama mereka. Selama ibu

menyusui, suami harus mengambil alih tugas-tugas domestik lainnya.

Dukungan sosial dari alasan kantor, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan

juga sangat penting. Bagi ibu yang menyusui, biasanya perusahaan akan

memberikan toleransi. Seseorag pimpinan perusahaan hendaknya dapat

memahami jika ada stafnya yang ingin meminta izin untuk memerikan ASI

eksklusif kepada anaknya. Jika sakit saja kantor masih memberikan toleransi,

apa lagi dalam soal memberikan ASI. Pihak perusahaan hendaknya

memberikan toleransi berupa pemberian izin selama 1-2 jam agar stafya dapat

pulang sekedar menyusui bayinya atau memeras ASI, jika memang persediaan

telah habis. Jika diperlukan, perusahaan dapat membangun tempat penitipan

bayi yang sekaligus menjadi tempat bagi ibu untuk menyusui anaknya.

Menyeimbangkan antara karier dengan menyusui sebenarnya

tergantung dari manajemen waktu si ibu. sejauh ibu dapat mengatur waktunya

dengan baik dan tidak mengganggu operasional kantor maka hal tersebut tidak

menjadi masalah. menyusui sambil bekerja sebenarnya tidak serumit yang

dibayangkan dan sifatnya fleksibel sekali. Begitu pula dengan rekan kerja.

Jika rekan kerjanya seorang laki-laki dan memiliki ibu atau istri maka ia pasti

dapat memahami, apalagi rekan kerjanya itu seorang perempuan, biasanya,

dukungan antar teman dapat membantu melancarkan pemberian ASI. Saat ini,

pemberian ASI makin dimudahkan dengan adanya teknolgi penyimpanan dan

pemerasan ASI, serta adanya pengetahuan tentang ASI yang semakin baik.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

19

Keadaan tersebut juga semakin dipermudah dengan adanya kemajuan di

bidang kedokteran. Jika demikian maka tidak ada alasan apa pun bagi ibu

untuk tidak dapat menyeimbangkan antara karier dan menyusui. Jika tempat

kerja tidak memberikan kemudahan bagi para ibu untuk memberikan ASI

eksklusif maka beberapa ulasan berikut ini dapt membantu para ibu daam

memberikan ASI eksklusif.

Setelah disimpan dikulkas dan ingin segera digunakan, ASI tersebut tidak

perlu dididihkan karena hal tersebut akan menyebabkan rusaknya protein.

Cukup di rendam dalam air hangat, yang penting tidak terlalu dingin sampai

bayi dapat menerimanya, maka suhu di sesuaikan.

2. Menjaga Kualitas ASI

Untuk menjaga kualitas ASI, ibu harus mengikuti pola makan dengan prinsip

gizi seimbang dan komunikasi beragam makanan, terutama sayuran yang berwarna

hijau tua, yang baik untuk melancarkan ASI, misalnya daun katuk. Selain daun

katuk, kacang-kacangan, air sari akar jombang, buncis, jagung, dan pare juga

termasuk bahan makanan yang dapat membantu memperlancar ASI. Kurangi

makanan yang mengandung gas, seperti brokoli atau kol karena dapat membuat

perut bayi kembung. Makanan lain yang harus di hindari adalah yang beraroma

terlalu kuat, misalnya makanan pedas. “seimbang” juga berarti vitamin, mineral,

sayur, dan buah harus baik dan bervariasi.(Yuliarty, 2010)

3. Memerah Dan Menyimpan Asi

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

20

Setidaknya sebulan sebelum masuk kerja, mulailah memerah ASI dengan

tangan. Cara memerah ASI adalah sebagai berikut:

a. Perah areoa (bagian gelab sekitar puting) dengan ibu jari, telunjuk, dan jari

tengah.

b. Selanjutnya tekan areola dengan ritme persis seperti ritme bayi yang mengisap.

c. Arahkan aliran ASI ke gelas bersih.

d. Tuliskan tanggal pemerahan pada kantong plastik gula dengan spidol

permanen.

e. Masukkan ASI ke dalam kantong plastik, ikat, dan simpan dalam freezer

(Saleha, 2009).

4. Mencairkan ASI Beku

Berikut ini adalah cara untuk mencair ASI yang beku:

a. Siapkan air hangat suam kuku di dalam rantang atau panci kecil.

b. Taruhlah plastik berisi ASI beku dalam air hangat tersebut. ASI akan mencair

dalam waktu kurang dari 5 menit.

Catatan:

a. Jangan biasakan member susu fomula, sebab ia akan kenyang dan kurang

megisap ASI. Jika isapan berkurang, otomatis produksi ASI menurun.

b. Jangan gunakan dot, agar bayi tidak bigung puting. Akibatnya bayi akan

menolak payudara ibu.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

21

c. Jangan khawatir jika bayi yang diberi ASI tidak buang air setiap hari. Sebab

hampir seluruh bagian ASI bermanfaat dan tidak banyak yang harus di buang

(Saleha, 2009)

C. Menyusui

Setiap ibu menghasilkan air susu yang kita sebut ASI sebagai makanan alami

yang disediakan untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang

benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang

berkualitas, seperti kita ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling

sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain

itu, dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan

jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik dalam kehidupannya (Saleha, 2009).

1. Manfaat Menyusui

Berikut ini adalah manfaat menyusui yang di dapatkan dengan menyusui bagi

bayi, ibu, keluarga, dan Negara.

a. Manfaat bagi bayi

1. Komposisi sesuai kebutuhan.

2. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan.

3. ASI mengandung zat pelindung.

4. Pekembangan psikomotorik lebih cepat.

5. Menunjang perkembangan kognitif.

6. Menunjang perkembangan penglihatan.

7. Memperkuat ikatan batin antara ibi dan anak.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

22

8. Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat.

9. Dasr untuk perkembangan kepribadian yang percaya diri.

b. Manfaat bagi ibu

1. Mencegah perdarahan pascapersalinan dan mempercepat kembalinya rahim

ke bentuk semula.

2. Mencegah anemia defisiensi zat besi.

3. Mempercepat ibu kembali keberat badan sebelum hamil.

4. Menunda kesuburan.

5. Menimbulkan perasaan dibutuhkan.

6. Mengurangi kemungia kanker payudara dan ovarium.

c. Manfaat bagi keluarga

1. Mudah dalam proses pemberiannya.

2. Mengurangi biaya rumah tangga.

3. Bayi yang mendaapat ASI jarang sakit, sihingga dapat menghemat biaya

untuk berobat.

d. Manfaat bagi Negara

1. Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-obatan.

2. Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan

menyusui.

3. Mengurangi polusi.

4. Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas (Saleha, 2009)

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

23

D. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap

stimulus oleh oganisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan

merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu (Davidof, 2008).

Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang di mulai

dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh

individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan sekitarnya (Walgito, 2008)

Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan

antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah

panca indra mendapat rangsang (maramis 1999)

Dengan demikian, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya

rangsang memlalui panca indra yang didahului oleh perhatian sehingga individu

ammpu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang di amati, baik

yang ada diluar maupun dalam diri individu.

2. Macam-macam persepsi

Ada 2 macam persepsi yaitu:

a. Externa perception, yaitu persepsi yang terjadi karna adanya rangsang yang

datang dari luar diri individu

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

24

b. Self-perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang

berasal dari diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya

sendiri (sunaryo, 2002).

Beberapa faktor personal yang berpengaruh pada persepsi interpersonal

1. Faktor personal yang berpengaruhi terhadap persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Disamping faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi,

ada faktor-faktor internal personal umum misalnya faktor-faktor biologis,

sosiopsikologis, faktor fungsional, yakni latar belakang kebutuhan,

pengalaman masa lalu orang yang memberi respons terhadap stimuli.

Persepsi bersifat selektif secara fungsional artinya objek-objek yang

mendapat tekanan dalam persepsi biasanya adalah objek yang memenuhi

tujuan individu yang melakukan persepsi.

2. Pengaruh faktor personal pada persepsi

a. Pengalaman: facial meaning sensitivity yaitu kepekaan menafsirkan

ungkapan wajah personal stimuli. Pengalaman menyebabkan orang

dapat menafsirkan ungkapan, ekspresi wajah, pesan secara lebih

cermat. Pengalaman dalam menafsirkan diperolehnya dari belajar

secara formal dan non formal.

b. Motivasi: latar belakang yang menggerakkan dan mengarahkan

komunikasi interpersonal, antara lain motif biologis, ganjaran,

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

25

minuman, ciri kepribadian, perasaan di ancam personal stimuli.

Perasaan diancam ini menyebabkan adanya perceptual dipence dengan

pembelaan perceptual inilah seorang yang menghadapi stimuli/pesan

yang mengancam akan bereaksi sedemikian rupa, sehingga ia tidak

menyadari adanya stimuli/pesan tersebut. Dua hal ada komunikasi

yang bisa menyesatkan yaitu:

1) Seseorang hanya mendengar apa yang mau didengarnya

2) Kebutuhan untuk mempercayai dunia yang adil, dunia yang diatur

secara adil: “setiap orang akan memperoleh apa yang layak

diperolehnya”

c. Kepribadian: sifat-sifat kepribadian seseorang akan berpengaruh

dalam komunikasi. Misalnya, seseorang yang berkepribadian otoriter

adalah orang yang kepribadiannaya ditandai oleh keteguhan untuk

berpegang pada nilai konvensional, hasrat berkuasa yang tinggi,

kekakuan dalam hubungan interpersonal.

Menurut penelitian Th. Newcomb, seseorang yang otoriter

cenderung memproyeksikan kelemahan dirinya kepada orang lain.

Menilai orang lain dalam katagori yang sempit (jelek - baik, ekstrim -

tidak ekstrim, pancasilais - non pancasilais). Seseorang yang tidak

otoriter lebih cermat dalam menilai orang lain dan lebih mampu

melihat nuansa perilaku orang lain.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

26

Kecermatan persepsi dan persepsi interpersonal dipersulit

karena personal stimuli adalah manusia yang sadar berusaha

menampilkan dirinya sebaik mungkin kepada orang lain, yaitu

penyajian diri (self presentation)

Beberapa faktor yang ikut mempengaruhi proses terbentuknya

persepsi interpersonal terlihat pada proses pembentukan kesan, juga

mempersulit kecermatan persepsi, walaupun mempercepat

terlaksananya persepsi interpersonal, misalnya stereoty (Yulia singgih,

2002).

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

27

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berdasarkan

teori Mujiman jawa (2003) yang menyatakan persepsi menyusui tentang Bank Asi.

Variable Independent Variabel Devendent

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Persepsi Ibu Menyusui

Tentang Bank ASI

- Positif

- Negaitif

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

28

B. Definisi Operasional

Table 3.1 Definisi Opersional

No Variable Definisi

Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur

Skala

ukur

Variable Devenden

1 Persepsi Ibu

Menyusui

Tentang Bank

ASI

Pendapat

Ibu tentang

Bank ASI

Wawancara

dengan kriteria:

Positif bila

x

Negatif bila

x

Kuesioner Positif

Negatif

Ordinal

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

29

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian ini bersifat deskriptif deangan menggunakan desain cross

sectional, yaitu suatu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui

bagaimanakah “Persepsi Ibu Menyusui tentang Bank ASI di Rumah Sakit Ibu dan

Anak Daerah Blang Padang Banda Aceh Tahun 2013”

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu menyusui di Rumah

Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh yang berjumlah 1358 orang (Data Januari – Juli

2013). Populasi dalam penelitian ini dikategorikan populasi infinit yaitu dimana

populasi tidak mempunyai jumlah tidak terhingga (Nazir, 2005).

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan menggunakan metode

Accidental sampling. Perhitungan besar sampel pada penelitian ini dihitung

berdasarkan rumus sampel minimal lemeshow (1997) untuk besar populasi (N)

tidak diketahui.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

30

Rumus : n = P (1-P)

Keterangan : n = Besar sampel

Z = Derajat kepecayaan 90 % (1,65)

P = Prpoporsi yaitu 50 % (0,50)

d = Presesi yaitu 10 % (0,10)

n = P (1-P)

n = (1,6 . 0,50 (1-0,50)

(

n = 2,7225. 0,50 (0,50)

0,01

n = 2,7225. 0,25

0,01

n= 0,680625

0,01

n = 68.0625 dibulatkan menjadi 69

Setelah dilakukan perhitungan seperti diatas, maka di dapatlah hasil sampel

minimal sebanyak 69 orang.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

31

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dearah Blang Padang Banda

Aceh.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 s/d 30 Agustus 2013 di Rumah Sakit

Ibu Dan Anak Daerah Blang Padang Banda Aceh.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data, instrument ini dapat berupa pertanyaan, dan formulir-formulir lain yang

berkaitan dengan penataan data dan lain-lain (Notoatmodjo, 2010)

Instrumen yang dilakukan untuk mendukung penelitian ini adalah kuesioner

terdiri dari 12 soal, pertanyaan mengenai aspek sosial 2 soal untuk aspek kesehatan 2

soal, untuk aspek emosional 3 soal, dan aspek logika hukum Bank ASI 5 soal.

Dengan menggunakan Skala Likert dimana kategori yang digunakan yaitu :

pernyataan positif, sangat setuju (SS)=5, setuju (S)=4, netral (N)=3, tidak setuju

(TS)= 2, sangat tidak setuju (STS)=1. Pernyatan negatif sangat setuju (SS)=1, setuju

(S)=2, netral (N)=3, tidak setuju (TS)=4, sangat tidak setuju (STS)=5, berbentuk

cheklist dengan penilaian apabila skor 2 bila ya dan 1 bila tidak (Riduwan, 2009).

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

32

E. Tehnik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh dari responden di rumah sakit ibu dan anak tentang

persepsi ibu menyusui tentang bank ASI, dengan cara membagikan kuisoner

yang mengharuskan responden untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan

cara melakukan pengisian kuisoner.

2. Data sekunder

Data sekunder diperoleh dari kepala ruangan laktasi di Rumah Sakit Ibu

dan Anak dan berbagai referensi dari buku perpustakaan yang berhubungan

dengan penelitian ini.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Menurut Hidayat, (2009), pengolahan data melalui langkah – langkah sebagai

berikut :

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan semua kuesioner

secara teliti apakah semua pertanyaan telah terisi/ dijawab oleh responden

seperti memeriksa kesesuaian jawaban apakah data sudah cukup

konsisten atau logis. Dari semua lembaran kuesioner yang dikumpulkan

tidak ditemukan ketidak lengkapan pengisian, karena ketika melakukan

pengumpulan data peneliti langsung memeriksa kuesioner ketika telah

siap diisi.

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

33

b. Coding

Pada tahap ini peneliti memberi kode secara berurutan dalam kategori

yang sama pada masing-masing lembaran yang diberikan pada responden

sehingga memudahkan pengolahan data. Kode yang digunakan pada

penelitian ini adalah kode responden yang diawali dengan no 1 untuk

responden pertama sampai 56 untuk responden terakhir.

c. Transfering

Data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari responden

pertama sampai dengan responden terakhir untuk dimasukkan ke dalam

tabel sesuai dengan sub variabel yang diteliti.

d. Tabulating

Pada tahap ini kegiatan yang peneliti lakukan adalah mengelompokkan

responden berdasarkan kategori yang telah dibuat untuk tiap-tiap

subvariabel yang diukur dan selanjutnya dimasukkan kedalam tabel

distribusi frekuensi sesuai dengan variabel yang diteliti.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Analisa data univariat menggunakan teknik statistik deskriptif dalam

bentuk persentase untuk masing-masing sub variabel dengan terlebih

dahulu menggunakan jenjang kategori (Notoatmodjo, 2005). Pada

penelitian ini, dalam mengkatagorikan jenjang ordinal peneliti

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

34

menggunakan rumus pengukuran jenjang ordinal menurut Umar (2005),

yaitu:

Keterangan:

= Nilai rata-rata hitung (mean)

∑x = Jumlah nilai responden

n = Jumlah responden

Data yang didapat dari pengisian kuesioner dianalisa secara

deskriptif, kemudian menghitung persentase dengan menggunakan rumus

distribusi frekuensi menurut Budiarto (2002), yaitu sebagai berikut :

%100x

n

fiP

Keterangan :

P = Persentase

fi = Frekwensi teramati

n = Jumlah responden menjadi sampel

100% = Bilangan tetap

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

35

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Secara demografi lokasi Rumah Sakit Ibu dan Anak berada di Jalan Prof.A.Majid

Ibrahim No. 13 Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) pemerintah Aceh yang dibentuk

berdasarkan Qanun Pemerintah Aceh nomor 5 tahun ajaran 2006 tentang susunan

organisasi dan tata kerja badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Ibu dan Anak

Provinsi Aceh, selanjutnya dengan Qanun nomor 5 tahun 2007 terjadi perubahan

nomenklatur menjadi Rumah Sakit Ibu Anak Provinsi RSIA Pemerintah Aceh adalah

rumah sakit dengan tipe B khusus, kepasitas tempat tidur 98 TT, berdiri pada area

seluas tanah 9.307 M2, dengan luas bangunan 8.575 M2, sesuai dengan fungsi RSIA

Pemerintah Aceh bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat khsusunya kesehatan Ibu dan Anak dengan jenis pelayanan meliputi

pelayanan Medik yaitu pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan

inap, kamar bedah, rawat intensif, penunjang medik, Rawat jalan yaitu pelayanan

dokter umum, pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan KB, pelayanan Imunisasi,

pelayanan bersalin, Rawat inap yaitu perawatan kebidanan, perawat penyakit anak,

perawatan bedah, perawatan dalam Gawat Darurat yaitu pelayanan trauma,

pelayanan non trauma. Perawatan intensif yaitu NICU/ PICU, ICU Ditinjau daris segi

geografisya Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) dibatasi dengan :

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

36

1. Sebelah Utara berbatasan dengan SMA 1 Banda Aceh

2. Sebelah Barat berbatasan dengan kali

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Jln. Prof A.Majid Ibrahim

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah panglima Kodam iskandar Muda

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil Penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan

Anak Banda Aceh di Jalan Prof.A.Majid Ibrahim No. 13. Pengumpulan data

dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan pertanyaan persepsi

ibu Menyusui Tentang Bank ASI, Sebelum membagikan koesioner peneliti

terlebih dahulu memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian, maka

diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Analisa Univariat

a. Persepsi Ibu Menyusui

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Persepsi Ibu Menyusui Tentang Bank ASI di Rumah Sakit

Ibu dan Anak (RSIA) daerah Blang Padang

Banda Aceh tahun 2013

No Persepsi Ibu

Menyusui Frekuensi %

1 Positif 41 59,4

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

37

2 Negatif 28 40,6

Total 69 100

Sumber : Data Primer (diolah 2013)

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan dari 69 responden dengan persepsi

ibu menyusui tentang Bank Asi di Rumah Sakit Ibu dan Anak yang positif

sebanyak 41 orang (59,4), dan persepsi ibu menyusui yang negatif sebanyak 28

orang (40,6%).

C. Pembahasan

1. Persepsi Ibu Menyusui

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari 69

responden dengan persepsi ibu menyusui tentang Bank Asi di Rumah Sakit Ibu dan

Anak yang positif sebanyak 41 orang (59,4), dan persepsi ibu menyusui yang negatif

sebanyak 28 orang (40,6%).

Menurut Ulama besar mengemukakan semacam Prof .Dr. Yusuf Al-

Qardhawi menyatakan bahwa dia tidak menjumpai alasan untuk melarang

diadakannya “Bank ASI.” Asalkan bertujuan untuk mewujudkan mashlahat syar’iyah

yang kuat dan untuk memenuhi keperluan yang wajib dipenuhi.Beliau cenderung

mengatakan bahwa Bank ASI bertujuan baik dan mulia, didukung oleh Islam untuk

memberikan pertolongan kepada semua yang lemah, apa pun sebab kelemahannya.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

38

Lebih-lebih bila yang bersangkutan adalah bayi yang baru dilahirkan yang tidak

mempunyai daya dan kekuatan.

Berdasarkan teori Walgito, (2008) Persepsi merupakan proses yang terjadi

di dalam diri individu yang di mulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang

itu disadari dan dimengerti oleh individu dapat mengenali dirinya sendiri dan

keadaan sekitarnya

Setiap ibu menghasilkan air susu yang kita sebut ASI sebagai makanan alami

yang disediakan untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif serta proses menyusui yang

benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun SDM yang

berkualitas, seperti kita ketahui, ASI adalah makanan satu-satunya yang paling

sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain

itu, dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan

jasmani, emosi, maupun spiritual yang baik dalam kehidupannya (Saleha, 2009).

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

39

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak

daerah Blang Padang Tahun 2013 , dengan jumlah 66 responden dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Persepsi Ibu Menyusui Bank ASI berada pada kategori positif yaitu sebanyak 41

responden (59,4 ). dan persepsi ibu menyusui yang negative sebanyak 28

responden (40,6).

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

40

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas yang

berkaitan dengan persepsi menyusui Bank ASI

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai evaluasi terhadap teori yang telah diberikan kepada peserta didik

selama mengikuti pendidikan dan dapat dijadikan referensi tambahan,

khususnya mengenai Bank ASI.

3. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan masukan dan perbandingan wawasan pengetahuan dalam

melaksanakan penelitian selanjutnya dan diharapkan kepada peneliti yang lain

supaya meneliti dengan variable-variabel yang bervariasi.

4. Bagi Petugas Kesehatan

Diharap supata menambah wawasan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan

dalam memberikan informasi kepada ibu tentang pentingnya memberikan ASI

pada bayinya.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - simtakp.uui.ac.idsimtakp.uui.ac.id/dockti/IRMA_WATI-kti.pdf · bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu formula bayi, saksi ... Dalam hukum

41