bab i pendahuluan - umprepository.ump.ac.id/3134/2/deni arief r - bab i.pdf · sumber daya alam...

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dari sumber daya alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim, hasil hutan, tambang dan hasil laut. Semua kekayaan itu sangat mempengaruhi pertumbuhan industri di suatu Negara, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah dari alam tersebut menjadi sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Selain itu diperlukan juga sumber daya modal sebagai penunjang dalam proses pengolahan bahan mentah tersebut. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan luas yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian. Dalam rangka peningkatan sektor ekonomi maka pada permulaan tahun 1969-an, pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program revolusi hijau (Soetrisno, 2002: 9). Beberapa sektor yang berperan dalam perekonomian Indonesia diantaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri. Pertanian merupakan sektor primer dalam perekonomian Indonesia, artinya pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari setengah perekonomian. Pertanian dan perkebunan juga memiliki peran nyata sebagai penghasil devisa negara melalui ekspor. Oleh karena itu perlu diadakan 1 PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

Upload: others

Post on 03-Jan-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dari

sumber daya alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim, hasil hutan,

tambang dan hasil laut. Semua kekayaan itu sangat mempengaruhi

pertumbuhan industri di suatu Negara, maka diperlukan sumber daya manusia

yang memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah dari alam tersebut

menjadi sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Selain itu diperlukan juga sumber

daya modal sebagai penunjang dalam proses pengolahan bahan mentah

tersebut.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan luas

yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian. Dalam

rangka peningkatan sektor ekonomi maka pada permulaan tahun 1969-an,

pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian

yang dikenal secara luas dengan program revolusi hijau (Soetrisno, 2002: 9).

Beberapa sektor yang berperan dalam perekonomian Indonesia

diantaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri. Pertanian merupakan

sektor primer dalam perekonomian Indonesia, artinya pertanian dan

perkebunan merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari setengah

perekonomian. Pertanian dan perkebunan juga memiliki peran nyata sebagai

penghasil devisa negara melalui ekspor. Oleh karena itu perlu diadakan

1

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

2

pembangunan di dalam sektor pertanian dan perkebunan sehingga dapat

bersaing di pasar dalam negeri maupun di luar negeri.

Kekayaan Indonesia berupa lahan pertanian dan perkebunan

merupakan aset penting untuk agrowisata. Dengan pengolahan yang baik

hasil perkebunan dan pemeliharaan terhadap kebersihan dan keindahannya,

nilai agrowisatanya akan memberikan devisa yang cukup tinggi bagi negara.

Perkebunan sudah di kenal sejak jaman Belanda. Awalnya mereka

datang untuk berdagang lalu tergiur oleh ekonomi hasil perkebunan, hal

tersebut berbuntut pada penjajahan. Setelah perang kemerdekaan, Perkebunan

milik pemerintah Belanda diserahkan sebagai bagian dari proses pengakuan

kedaulatan dan dibentuk Pusat Perkebunan Negara. Pengambilalihan

perkebunan eks Belanda menjadi perkebunan nasional (nasionalisasi

perkebunan) pada tanggal 10 Desember 1957 menjadi cikal bakal perusahaan

perkebunan milik Negara (Suwarto;Yuke Octavianty,2010:6).

Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial

Belanda. Perkebunan itu merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang

terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, Jawa

Tengah, tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan.Wisata agro Kaligua

dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan

merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset

perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan

perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea)

dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk.

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

3

Desa Pandansari merupakan sebuah desa yang berada dalam

lingkungan administratif Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, dilihat

dari faktor geografis desa tersebut merupakan daerah pegunungan yang

beriklim dingin di bandingkan dengan daerah-daerah lainnya yang ada di

Kecamatan Paguyangan, kondisi udara sangat dingin berkisar 8° - 22° C pada

musim penghujan dan mencapai 4° -12° C pada musim kemarau, di desa

Pandansari juga ada sebuah pabrik teh yang berada di dusun Kaligua RW V

yang merupakan peninggalan belanda, merupakan salah satu usaha indutri

yang berperan penting terhadap penyerapan tenaga kerja, pabrik tersebut

berhasil dimanfaatkan oleh masyarakat desa Pandansari sebagai tempat untuk

mencari nafkah.

Desa Pandansari sering menjadi pemupukan angkatan kerja, hal ini

disebabkan karena jenis lapangan-lapangan usaha yang terbatas sehingga

menimbulkan dampak sosial ekonomi berupa urbanisasi, kemiskinan dan

pengangguran. Keberadaan Pabrik Teh Hitam Kaligua berpengaruh terhadap

perubahan sosial dan ekonomi masyarakat desa Pandansari dan sekitarnya.

Oleh karena itu menarik untuk di teliti lebih lanjut bagaimana pengaruh

tersebut terutama di bidang sosial ekonomi.

Pemilihan angka tahun 2000-2012 untuk mempermudah dalam

mencari sumber baik secara lisan maupun tertulis dan juga dengan

pertimbangan kebijakan pemerintah terhadap Perubahan Sosial Ekonomi

Pada Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam Desa Pandansari pada saat itu.

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

4

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang diatas muncul permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten

Brebes ?

2. Bagaimana keberadaan Pabrik Teh Hitam?

3. Bagaimana perubahan sosial ekonomi masyarakat desa Pandansari 2000-

2012?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :

1. Kondisi Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.

2. Keberadaan Pabrik Teh Hitam.

3. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pandansari 2000-2012.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat menambah, memperkaya perbendaharaan

dan pengembangan ilmu pengetahuan terutama nilai kesejarahan dan

ilmu-ilmu studi masyarakat.

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan bekal tambahan pengetahuan

baik bagi peneliti sendiri maupun bagi para pembaca umumnya yang

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

5

belum banyak mengetahui Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat

Kawasan Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan

Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-2012.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini mampu mendorong para peneliti untuk lebih

intensif lagi menggali penelitian ini, bagi penulisan sejarah atau

historiografi lokal, khususnya tentang Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari

Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-2012, khususnya

para mahasiswa pendidikan sejarah.

b. Memperkaya referensi mata pelajaran sejarah khususnya yang

berkaitan dengan masalah sosial.

c. Hasil penelitian mampu mendorong dilaksanakannya penelitian lebih

lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian.

E. Tinjauan Pustaka

Selama ini perubahan-perubahan sosial banyak terjadi dibeberapa tempat

di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba untuk mengungkap masalah

tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam

Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-

2012. Sebagai acuan untuk menunjukkan pengetahuan sebagai dasar sebuah

penelitian dan menganalisa permasalahan dalam penulisan ini, penulis

menggunakan beberapa buku dan penelitian sejenis.

Proses penganalisisan permasalahan akan berjalan dengan baik apabila

diketahui pengertian-pengertian dasar dari permasalahan yang diangkat.

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

6

Selain itu, penggunaan kerangka pemikiran dari para ahli menambah nilai

hasil akhir tulisan. Terkait dengan tersebut, maka pengertian teh dan industri

ataupun pabrik, yang menjadi titik utama dalam pembahasan tulisan ini.

Secara umum Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi

yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang

dikeringkan dari tanaman Camelia sinensis dengan air panas. Teh yang

berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong,

teh hijau, dan teh putih. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan

antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol

persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan

tersendiri dari teh, (Thio goan loo,1999:13).

Pabrik ataupun Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan

bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki

nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau

assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak

hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Ada beberapa jenis atau macam-macam pabrik ataupun industri

berdasarkan tempat dan bahan baku.

1. Industry Ekstraktif

Industry Ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya di ambil langsung

dari alam sekitar.

Contohnya:pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, pertambangan

dan lain-lain.

2. Industry non Ekstraktif

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

7

Industry non Ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya di dapat dari

tempat lain selain dari alam sekitar.

3. Industry Fasilitatif

Industry Fasilitatif adalah industri yang produk utamanya berbentuk jasa

yang di jual kepada para konsumennya

Contohnya: asuransi, perbankan, transportasi dan lain

sebagainya(pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-

indonesia-perekonomian-bisnishttp://organisasi.org/).

Beberapa hasil-hasil Pertanian di Indonesia, terbagi menjadi pertanian

tanaman pangan dengan pertanian tanaman perdagangan. Pertanian tanaman

pangan antara lain padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, ketela

pohon, sedangkan untuk jenis pertanian tanaman perdagangan antara lain teh,

kopi, kelapa, karet, kina, cengkeh, kapas, tembakau, kelapa sawit, tebu.

Pertanian di desa Pandansari lebih menitik beratkan pada teh

meskipun banyak warga yang menanam beberapa sayuran seperti kentang,

kobis, seledri, wortel, dan di samping itu juga penduduk desa Pandansari

memiliki tanaman teh yang dibudidayakan sendiri, tanpa terikat oleh

perkebunan negara yang hasilnya diolah secara tradisional.

Selama ini perubahan-perubahan sosial banyak terjadi dibeberapa

tempat di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba untuk mengungkap

masalah tentang. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pabrik

Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten

Brebes 2000-2012 sebagai acuan untuk menganalisa permasalahan dalam

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

8

penulisan ini penulis menggunakan beberapa penelitian skripsi Universitas

Muhammadiyah Purwokerto sejenis.

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian penulis, yaitu

Pujiati(2001), Yatmiyati(2002), Nuryanto(2003), dan Sulistiyono(2003).

Pujiati (2001)dalam penelitiannya tentang pola Kehidupan Sosial Ekonomi

Pengrajin Asam Kamal di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar

Kabupaten Purbalingga. Menyimpulkan bahwa sebelum tahun 1998

masyarakat pegunungan kehidupannya hanya mengandalkan hasil pertanian

dan saat itu kondisi masyarakat dukuh pegunungan sangat miskin kesimpulan

di atas ternyata dapat menurunkan angka pengganguran khususnya tenaga

perempuan yang tersendat menjadi pengrajin, pengepul dan ekonomi mereka

dapat setingkat lebih maju dibandingkan, sebelumnya, sedangkan penelitian

yang dilakukan Yatmiyati (2002) dalam penelitiannya yang berjudul

Perubahan Sosial Ekonomi Petani Melati di Desa Karang cengis Kecamatan

Bukateja Kabupaten Purbalingga tahun 1997-2001. Adanya tanaman melati

mengakibatkan terjadi perubahan sosial yang meliputi adanya status sosial

yang semakin baik dan dan tingkat kepedulian sosial yang meningkat

sedangkan perubahan ekonomi meliputi peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan berkurangnya tingkat pengangguran.

Nuryanto (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Perubahan Sosial

Ekonomi Petani Cengkeh di Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet Kabupaten

Purbalingga, bahwa stratifikasi sosial akan di pengaruhi oleh keadaan

ekonomi masyarakat. Perubahan yang sangat cepat terjadi saat masyarakat

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

9

mendapat dan atau tidak mendapat penghasilan tambahan dari sektor

perkebunan cengkeh. Yang terjadi pada masyarakat adalah sebelum cengkeh

berbuah, setelah berbuah dengan hasil baik dan kemudian muncul peraturan

pemerintah mengenai BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaaran Cengkeh)

mengenai cengkeh yang dianggap sangat merugikan bagi masyarakat petani

cengkeh.

Sulistiyono (2003) tentang perubahan sosial ekonomi masyarakat

buruh tani desa kemutug lor yang beralih profesi sebagai pedagang di

lokawisata baturaden tahun 1990-2000. Sebelum menjadi pedagang, mereka

hidup sebagai buruh tani selama bertahun-tahun. Sebagian dari mereka

banyak yang mengeluh karena pendapatan mereka kurang bisa mencukupi

kebutuhan hidup keluarganya yang semakin meningkat. Motivasi yang

menjadikan dirinya sebagai pedagang adalah adanya kesadaran

keterbelakangan dan keadaan ekonomi mereka yang kurang dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Selain itu mereka menginginkan hidup yang layak di

masyarakat. Kebanyakan dari mereka tidak berfikiran yang muluk-muluk.

Mereka menyadari bahwa status sosial dan status pendidikan mereka dari

kalangan bawah. Setelah menjadi pedagang beban mereka sedikit demi

sedikit semakin berkurang dan kebutuhan keluarga mulai dapat teratasi.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut di atas karena

penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang tidak sebatas menggali nilai-

nilai kesejarahan dari Pabrik Teh Hitam, namun menyentuh aspek kehidupan

masyarakat di Desa Pandasari yang merupakan ranah sosiologis dan

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

10

ekonomis, serta keberadaan Pabrik Teh Hitam bagi masyarakat kawasan

pabrik di Desa Pandansari.

F. Landasan Teori dan Pendekatan

Manusia dalam hidupnya mempunyai kebutuhan-kebutuhan demi

kelangsungan hidupnya, diantara kebutuhan tersebut yang paling utama

disebut kebutahan pokok yang terdiri dari pangan, sandang, dan papan.

Dalam hal ini, pangan menjadi yang paling utama karena terkait dengan

kelangsungan hidup terkait kesehatan individu manusia. Pangan berfungsi

sebagai asupan energi manusia untuk beraktivitas. Sumber dari pangan tidak

akan lepas dari pertanian, karena pangan bersumber dari hasil pertanian,

sedangkan sumber dari sandang tidak akan lepas dari sumber daya manusia

yang memiliki peran dalam pembangunan nasional melalui jumlah dan

kualitas penduduk. Dimana jumlah penduduk yang besar merupakan pasar

potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas

penduduk menentukan besarnya produktivitas yang ada.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan sosial;

Perubahan sosial meliputi berbagai hal antara lain proses dan mekanisme

perubahan sosial serta kondisi dan faktor-faktor perubahan sosial. Menurut

Soeleman (1986:114) yaitu perubahan sosial merupakan perubahan yang

terjadi dalam struktur dan fungsi dari bentuk-bentuk masyarakat.

Gillin dan Gillin (dalam Sumadjan dan Soemardi 1964)

mengemukakan, bahwa kehidupan sosial merupakan suatu variasi dari cara-

cara hidup yang telah di terima baik di sebabkan adanya kehidupan-

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

11

kehidupan kondisi geografis kebudayaan materiil, komposisi penduduk,

idielogi maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam

masyarakat tersebut Ungkapan Gillin dan Gillin ada suatu kemiripan pada

perubahan kehidupan yang terjadi di desa Pandansari yang di dorong oleh

kondisi geografis. Perubahan tersebut tidak hanya di sebabkan oleh kondisi

geografis saja misalnya pandangan yang secara bertahap akan mengalami

suatu perubahan kehidupan dari buruh pemetik teh menjadi petani pekerja

atau karyawan pabrik teh.

Dengan adanya peralihan sektor pertanian ke sektor industri maka

dalam masyarakat muncul peran baru yang menimbulkan suatu peningkatan

dalam struktur kelas sosial yang di sebut sebagai dimensi perubahan sosial.

Pada umumnya terdapat faktor pendorong sebagai penyebab

perubahan sosial yang kebanyakan datang dari luar masyarakat itu sendiri.

jika dilihat dari segi komunitas dimana dalam hal ini masyarakat di dorong

untuk menghubung-hubungkan apa yang di dengar dengan apa yang di lihat,

apa yang di inginkan dengan apa yang di lakukan, apa yang di lakukan

dengan apa yang di peroleh, maka dengan demikian masyarakat pandansari

berusaha sedikit demi sedikit melakukan usaha perubahan kehidupan menuju

pada tingkat sosial ekonomi yang lebih baik.

Roy Bhaskar 1984 (Agus Salim,2002:20) mengatakan perubahan sosial

biasanya terjadi secara wajar (naturaly), bertahap serta tidak pernah terjadi

secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan sosial meliputi: Proses

Reproduction dan Proses Transcormation. Proses Reprocdution adalah proses

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

12

mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang di terima sebagai

warisan budaya dari nenek moyang kita sebelumnya. Sedangkan Proses

Transcormation, adalah suatu proses penciptaan hal yang baru.

MaxWaber 1864-1920 (Agus Salim,2002:38) mengemukakan yang

dapat berpengaruh pada teori perubahan sosial adalah dari bentuk

rasionalisme yang di miliki, dalam kehidupan masyarakat model rasionalisme

akan mewarnai semua aspek kehidupannya.

Konsep empirik dalam perubahan sosial, terdiri dari lima aspek

eksternal yang memiliki kekuatan untuk mengubah masyarakat di banyak

negara berkembang, sedangkan di Indonesia sendiri fenomena perubahan

sosial, sering kali datang dari berbagai faktor eksternal tersebut dalam bentuk

masalah-masalah empirik yang ada. Di Indonesia sendiri di identifikasi ada

lima faktor eksternal yang di sebut sebagai roda atau turbin penggerak dari

perubahan sosial, yang selanjutnya di sebut sebagai five contemporary prime

mover yang meliputi: komunikasi, birokrasi, modal, teknologi, dan idiologi

agama (Agus Salim,2002:81), menurut pengamatan yang telah dilakukan dari

five contemporary prime mover yang terdapat pada masyarakat desa

Pandansari yang sangat berpengaruh adalah komunikasi dan modal, karena

keduanya merupakan faktor yang paling berpengaruh.

Perubahan sosial di setiap daerah dengan kerangka konsep

pembangunan nasional sering kali disikapi sebagai kasus lokal, dalam

pengembangan atau penerapan teori komunikasi diperoleh dua asumsi yang

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

13

sangat berbeda, asumsi ini lekat dengan penggunaan praktek media massa

dalam kehidupan masyarakat (Agus Salim,2002:84).

Sebagai kelompok Negara berkembang peningkatan pertumbuhan

ekonomi sangat diharapkan, tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi itu menjadi

sulit di capai karena modal masyarakat yang terhimpun dalam tabungan

nasional sangat kecil sehingga tidak cukup untuk membiayai kegiatan

pembangunan, kondisi ini sukar di lakukan dalam tatanan ekonomi sehingga

diperlukan modal penyeimbang (Agus Salim,2002:106).

Menurut Aristoteles, ia berpendapat bahwa manusia adalah zoon

politicon, yaitu mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup

bergolongan atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama (Hassan

S,1983:56), dalam interaksi manusia saling berkomunikasi karena kebutuhan

informasi yang semakin berkembang, sehingga informasi masuk di pedesaan

maka masyarakat pedesaan akan mulai melihat atau mengerti tentang science,

teknologi dan modernisasi, maka dari itu pentingnya komunikasi karena

sangat berpengaruh dalam kemajuan masyarakat.

Roucek dan warren (Soerjono S,1982:16) mengemukakan bahwa

sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam

kelompok-kelompoknya.

Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi (Soerjono S,1982:16),

menyatakan bahwa sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan

proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sedangkan

menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi struktur sosial adalah

keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

14

sosial; norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok

serta lapisan-lapisan sosial.

Menurut Adam Smith manusia ialah sebagai faktor produksi utama

yang menetukan kemakmuran bangsa-bangsa di karenakan alam (tanah) tidak

ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya

sehingga bermanfaat bagi kehidupan (Mulyadi S,2003:4), karena merupakan

sebuah proses dari apa yang tidak ada di buat menjadi ada karena menentukan

kegiatan ekonomi.

J.B Say, ia mengemukakan bahwa setiap penawaran akan

menciptakan permintaanya sendiri, nilai produksi selalu sama dengan

pendapatan. Tiap ada produksi, akan ada pendapatan yang besarnya persis

sama dengan nilai produksi (Mulyadi S,2003:4), dalam hal ini sering terjadi

pada buruh pemetik teh di Kaligua peningkatan produksi akan selalu di iringi

oleh peningkatan pendapatan, dengan demikian dalam keadaan

keseimbangan, produksi cenderung menciptakan permintaanya sendiri akan

produksi barang yang bersangkutan.

Masyarakat desa Pandansari dan sekitarnya dengan penghasilan

sedikit dan tidak menentu berharap dapat meningkatkan taraf hidupnya.

Untuk membangun masyarakat yang ekonominya terbelakang harus bisa

menyediakan suatu sistem perangsang bagi masyarakat yang kurang mampu

terutama bagi para buruh pemetik teh diharapakan akan terjadi peningkatan

taraf hidupnya yang lebih baik.

Masyarakat desa Pandansari dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri

dari beberapa segi, ada segi ekonomi yang bersangkut paut dengan produksi,

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

15

distribusi dan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa, pada segi ekonomi

yang hakikatnya mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhan materiilnya dari bahan-bahan yang terbatas tersediannya (Soerjono

S,1982:12).

Secara keseluruhan unsur-unsur kemasyarakatan di desa Pandansari

sudah mulai ada karakteristiknya, menurut Pittirim Sorokin mengatakan

bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh

timbal balik antara aneka gejala macam gejala-gejala sosial (Soerjono

S,1982:16).

Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya

disini menjadi unsur yang sine quo non (yang harus ada) bagi masyarakat.

Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa

manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan

pengaruh –mempengaruhi satu sama lain (Hassan S,1983:47).

Manusia hanya dapat menjadi sempurna dalam golongan atau dalam

masyarakatnya, karena masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu

berubah, yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan

itu (Hassan S,1983:50).

Dengan adanya pabrik teh hitam Kaligua membawa pengaruh yang

cukup besar pada masyarakat Pandansari khususnya buruh tani yang

mengubah kebiasaan hidupnya dengan jalan beralih profesi yang semula

bergerak di sektor pertanian pindah ke sektor non pertanian. Dengan adanya

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

16

pabrik teh hitam Kaligua tersebut dapat mengubah status sosial ekonomi

suatu masyarakat seperti yang terjadi di sekitar pabrik.

Untuk memahami bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat

desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, dalam penelitian

ini penulis menggunakan pendekatan Sosiologi dan pendekatan ekonomi.

Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengungkap perubahan sosial

yang terjadi pada masyarakat desa Pandansari dalam upaya memperbaiki

kehidupan sosial dimasyarakat, dengan cara beralih profesi dari buruh tani

menjadi pekerja pabrik teh dan juga menjadi buruh pemetik teh pada pabrik

teh hitam Kaligua, menurut Soerjono Soekanto (2002:57) sosiologi

memusatkan perhatiannya pada studi tentang struktur sosial dan proses sosial

termasuk didalamnya perubahan-perubahan sosial. Pendekatan ekonomi

digunakan untuk mengkaji kesejahteraan pekerja pabrik teh dan juga menjadi

buruh pemetik teh di desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten

Brebes, pendekatan ekonomi akan memilih menekankan perhatiannya pada

bidang produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dihasilkan yang di

perlukan oleh manusia atau komoditi(Lipsey dan Steiner,1986:10).

G. Metode Penelitian

Pada bagian ini merupakan penguraian mengenai metode dan teknik

penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan

skripsi yang berjudul Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan

Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan

Kabupaten Brebes 2000-2012. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

17

metode sejarah yaitu menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan

peninggalan masa lalu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan untuk

merekonstruksi peristiwa masa lampau secara imajinatif.

Adapun tahapan-tahapan metode sejarah adalah sebagai berikut:

1. Heuristik

Heuristik merupakan sebuah tahapan atau kegiatan untuk mencari

atau menemukan sumber, data dan informasi mengenai masalah yang

diangkat, baik tertulis maupun tidak tertulis (dokumen dan artefak), yang

disesuaikan dengan jenis sejarah yang akan ditulis (Kuntowijoyo,

1995:94). Secara sederhana, heuristik merupakan mencari jejak-jejak yang

ditinggalkan karena setiap aktivitas pastilah meninggalkan bukti-bukti

bahwa pernah ada suatu aktivitas. Sumber-sumber ini berupa:

a. Sumber Lisan

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari para pelaku,

biasanya disebarkan dari mulut ke mulut. Sumber lisan yang penulis

kumpulkan antara lain menggunakan metode sejarah lisan kepada

sejumlah informan yang dijadikan narasumber untuk melengkapi hal-

hal yang tidak termuat dalam dokumen, adapun informan yang penulis

jadikan narasumber adalah: Bapak Marjono selaku marketing dan

reservation wisata agro Kaligua, dan karyawan pabrik teh serta

beberapa buruh pemetik teh.

b. Sumber Tulisan

Sumber tertulis yang penulis kumpulkan antara lain laporan

data statistik yang diperoleh dari Kelurahan Pandansari. Data tersebut

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

18

memberikan informasi mengenai lahan yang dipanen, luas areal

perkebunan teh, kondisi pertanian dan keadaan sosial ekonomi di desa

Pandansari Kecamatan Paguyangan.

2. Kritik

Kritik sendiri terbagi menjadi dua, pertama adalah kritik ekstern,

yaitu kritik yang dilakukan dari sisi luar (outentitas dari sumber) dalam hal

ini peneliti melakukan kritik terhadap dokumen-dokumen yang diberikan

oleh informan apakah berkaitan dengan pabrik teh dan kehidupan

masyarakat Pandansari dilihat dari fisiknya (kertas, ejaan, tinta, dll) asli

atau salinan. Kedua adalah kritik intern, yaitu kritik dari dalam (mengecek

kredibilitas dari sumber) informasi yang telah diberikan oleh para

informan dengan melihat dari kejiwaan, serta kebenaran informasi itu

sendiri. Sumber data statistik dalam bentuk Kelurahan Pandansari. Dalam

Angka dan dari BPP Pertanian dibandingkan dengan data lain. Tujuan

yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah untuk memilih sumber yang

relevan dengan masalah yang dikaji (Kuntowijoyo, 1995: 98).

3. Interpretasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan interpretasi (penafsiran)

terhadap data tersebut. Tahapan ini sering disebut sumber subyektivitas,

karena menurut Kuntowijoyo (1995:100) pendapat tersebut sebagian benar

dan sebagian lagi salah. Interpretasi sebagai sumber subyektifitas

dikatakan benar karena tanpa penafsiran sejarawan, data tidak bisa

berbicara. Sejarawan yang jujur, akan mencantumkan data dan keterangan

dari mana data itu diperoleh. Orang lain dapat melihat kembali dan

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

19

menafsirkan ulang. Itulah sebabnya, subyektivitas penulis sejarah diakui,

tetapi untuk dihindari.Interpretasi mengandung maksud sebagai penafsiran

terhadap data yang terkumpul setelah dilakukan penyeleksian atau

pengujian sumber (kritik sumber). Dengan kata lain dalam langkah ini

peneliti menggabungkan semua fakta-fakta yang telah didapat dari para

informan menjadi satu kesatuan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan

penafsiran oleh penulis dengan keberadaan pabrik teh terhadap perubahan

sosial ekonomi masyarakat sekitar.

4. Historiografi atau Penulisan Sejarah

Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dari

berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk tulisan sejarah.

Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan

harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan

dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu, perlu

dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Sejarawan harus

menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok

pikiran yang diajukan oleh penulis. Pada tahap ini peneliti melakukan

penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan

ketentuan keilmuan (Kuntowijoyo, 1995:102).

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab dan masing-

masing bab terdiri dari beberapa subbab. Hal itu untuk mempermudah

pembahasan dan membantu pembaca memahami maksud penelitian ini.

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010

20

Bab Pertama atau bab pendahuluan menyajikan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori dan pendekatan, metode penelitian dan sistematika

penulisan. Latar belakang masalah menguraikan tentang hal-hal yang

melatarbelakangi penelitian ini. Masalah-masalah dalam penelitian ini akan

dibahas dalam rumusan masalah, selanjutnya diuraikan tujuan penelitian yaitu

mendeskripsikan untuk apa penelitian dilakukan, sedangkan dalam manfaat

penelitian menjelaskan manfaat penelitian secara teoretis dan praktis.

Bab Dua berisi Deskripsi wilayah Pandansari, yang menyajikan

bagaimana kondisi desa Pandansari di lihat dari kondisi geografis, kondisi

demografis, dan juga keadaan ekonomi masyarakat desa Pandansari.

Bab Tiga berisi tentang Keberadaan Pabrik Teh Hitam, yang

menyajikan tentang sejarah pabrik teh hitam, dan pengaruh pabrik buat

penduduk.

Bab Empat menyajikan tentang Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat yang terjadi pada masyarakat Pandansari yang meliputi dampak

bidang sosial dan juga dampak bidang ekonomi, serta nilai pendidikan yang

terkandung dengan adanya pabrik teh hitam kaligua.

Bab Lima berisi tentang simpulan dan saran sebagai penutup skripsi

ini Penutup berisi simpulan yang merupakan intisari dari keseluruhan bahasan

dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran.

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010