bab i pendahuluan - umprepository.ump.ac.id/3134/2/deni arief r - bab i.pdf · sumber daya alam...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dari
sumber daya alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim, hasil hutan,
tambang dan hasil laut. Semua kekayaan itu sangat mempengaruhi
pertumbuhan industri di suatu Negara, maka diperlukan sumber daya manusia
yang memiliki keahlian untuk mengolah bahan mentah dari alam tersebut
menjadi sesuatu yang memiliki nilai tinggi. Selain itu diperlukan juga sumber
daya modal sebagai penunjang dalam proses pengolahan bahan mentah
tersebut.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena memiliki lahan luas
yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai usaha pertanian. Dalam
rangka peningkatan sektor ekonomi maka pada permulaan tahun 1969-an,
pemerintah Indonesia meluncurkan suatu program pembangunan pertanian
yang dikenal secara luas dengan program revolusi hijau (Soetrisno, 2002: 9).
Beberapa sektor yang berperan dalam perekonomian Indonesia
diantaranya adalah sektor pertanian dan sektor industri. Pertanian merupakan
sektor primer dalam perekonomian Indonesia, artinya pertanian dan
perkebunan merupakan sektor utama yang menyumbang hampir dari setengah
perekonomian. Pertanian dan perkebunan juga memiliki peran nyata sebagai
penghasil devisa negara melalui ekspor. Oleh karena itu perlu diadakan
1
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
2
pembangunan di dalam sektor pertanian dan perkebunan sehingga dapat
bersaing di pasar dalam negeri maupun di luar negeri.
Kekayaan Indonesia berupa lahan pertanian dan perkebunan
merupakan aset penting untuk agrowisata. Dengan pengolahan yang baik
hasil perkebunan dan pemeliharaan terhadap kebersihan dan keindahannya,
nilai agrowisatanya akan memberikan devisa yang cukup tinggi bagi negara.
Perkebunan sudah di kenal sejak jaman Belanda. Awalnya mereka
datang untuk berdagang lalu tergiur oleh ekonomi hasil perkebunan, hal
tersebut berbuntut pada penjajahan. Setelah perang kemerdekaan, Perkebunan
milik pemerintah Belanda diserahkan sebagai bagian dari proses pengakuan
kedaulatan dan dibentuk Pusat Perkebunan Negara. Pengambilalihan
perkebunan eks Belanda menjadi perkebunan nasional (nasionalisasi
perkebunan) pada tanggal 10 Desember 1957 menjadi cikal bakal perusahaan
perkebunan milik Negara (Suwarto;Yuke Octavianty,2010:6).
Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial
Belanda. Perkebunan itu merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang
terletak di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, Jawa
Tengah, tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan.Wisata agro Kaligua
dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan
merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset
perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan
perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea)
dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
3
Desa Pandansari merupakan sebuah desa yang berada dalam
lingkungan administratif Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, dilihat
dari faktor geografis desa tersebut merupakan daerah pegunungan yang
beriklim dingin di bandingkan dengan daerah-daerah lainnya yang ada di
Kecamatan Paguyangan, kondisi udara sangat dingin berkisar 8° - 22° C pada
musim penghujan dan mencapai 4° -12° C pada musim kemarau, di desa
Pandansari juga ada sebuah pabrik teh yang berada di dusun Kaligua RW V
yang merupakan peninggalan belanda, merupakan salah satu usaha indutri
yang berperan penting terhadap penyerapan tenaga kerja, pabrik tersebut
berhasil dimanfaatkan oleh masyarakat desa Pandansari sebagai tempat untuk
mencari nafkah.
Desa Pandansari sering menjadi pemupukan angkatan kerja, hal ini
disebabkan karena jenis lapangan-lapangan usaha yang terbatas sehingga
menimbulkan dampak sosial ekonomi berupa urbanisasi, kemiskinan dan
pengangguran. Keberadaan Pabrik Teh Hitam Kaligua berpengaruh terhadap
perubahan sosial dan ekonomi masyarakat desa Pandansari dan sekitarnya.
Oleh karena itu menarik untuk di teliti lebih lanjut bagaimana pengaruh
tersebut terutama di bidang sosial ekonomi.
Pemilihan angka tahun 2000-2012 untuk mempermudah dalam
mencari sumber baik secara lisan maupun tertulis dan juga dengan
pertimbangan kebijakan pemerintah terhadap Perubahan Sosial Ekonomi
Pada Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam Desa Pandansari pada saat itu.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
4
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang diatas muncul permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes ?
2. Bagaimana keberadaan Pabrik Teh Hitam?
3. Bagaimana perubahan sosial ekonomi masyarakat desa Pandansari 2000-
2012?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Kondisi Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes.
2. Keberadaan Pabrik Teh Hitam.
3. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pandansari 2000-2012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat menambah, memperkaya perbendaharaan
dan pengembangan ilmu pengetahuan terutama nilai kesejarahan dan
ilmu-ilmu studi masyarakat.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan bekal tambahan pengetahuan
baik bagi peneliti sendiri maupun bagi para pembaca umumnya yang
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
5
belum banyak mengetahui Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat
Kawasan Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan
Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-2012.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini mampu mendorong para peneliti untuk lebih
intensif lagi menggali penelitian ini, bagi penulisan sejarah atau
historiografi lokal, khususnya tentang Perubahan Sosial Ekonomi
Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari
Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-2012, khususnya
para mahasiswa pendidikan sejarah.
b. Memperkaya referensi mata pelajaran sejarah khususnya yang
berkaitan dengan masalah sosial.
c. Hasil penelitian mampu mendorong dilaksanakannya penelitian lebih
lanjut sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian.
E. Tinjauan Pustaka
Selama ini perubahan-perubahan sosial banyak terjadi dibeberapa tempat
di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba untuk mengungkap masalah
tentang Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pabrik Teh Hitam
Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes 2000-
2012. Sebagai acuan untuk menunjukkan pengetahuan sebagai dasar sebuah
penelitian dan menganalisa permasalahan dalam penulisan ini, penulis
menggunakan beberapa buku dan penelitian sejenis.
Proses penganalisisan permasalahan akan berjalan dengan baik apabila
diketahui pengertian-pengertian dasar dari permasalahan yang diangkat.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
6
Selain itu, penggunaan kerangka pemikiran dari para ahli menambah nilai
hasil akhir tulisan. Terkait dengan tersebut, maka pengertian teh dan industri
ataupun pabrik, yang menjadi titik utama dalam pembahasan tulisan ini.
Secara umum Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi
yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camelia sinensis dengan air panas. Teh yang
berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong,
teh hijau, dan teh putih. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan
antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol
persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan
tersendiri dari teh, (Thio goan loo,1999:13).
Pabrik ataupun Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki
nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak
hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Ada beberapa jenis atau macam-macam pabrik ataupun industri
berdasarkan tempat dan bahan baku.
1. Industry Ekstraktif
Industry Ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya di ambil langsung
dari alam sekitar.
Contohnya:pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, pertambangan
dan lain-lain.
2. Industry non Ekstraktif
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
7
Industry non Ekstraktif adalah industri yang bahan bakunya di dapat dari
tempat lain selain dari alam sekitar.
3. Industry Fasilitatif
Industry Fasilitatif adalah industri yang produk utamanya berbentuk jasa
yang di jual kepada para konsumennya
Contohnya: asuransi, perbankan, transportasi dan lain
sebagainya(pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-
indonesia-perekonomian-bisnishttp://organisasi.org/).
Beberapa hasil-hasil Pertanian di Indonesia, terbagi menjadi pertanian
tanaman pangan dengan pertanian tanaman perdagangan. Pertanian tanaman
pangan antara lain padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi jalar, ketela
pohon, sedangkan untuk jenis pertanian tanaman perdagangan antara lain teh,
kopi, kelapa, karet, kina, cengkeh, kapas, tembakau, kelapa sawit, tebu.
Pertanian di desa Pandansari lebih menitik beratkan pada teh
meskipun banyak warga yang menanam beberapa sayuran seperti kentang,
kobis, seledri, wortel, dan di samping itu juga penduduk desa Pandansari
memiliki tanaman teh yang dibudidayakan sendiri, tanpa terikat oleh
perkebunan negara yang hasilnya diolah secara tradisional.
Selama ini perubahan-perubahan sosial banyak terjadi dibeberapa
tempat di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini mencoba untuk mengungkap
masalah tentang. Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Pabrik
Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes 2000-2012 sebagai acuan untuk menganalisa permasalahan dalam
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
8
penulisan ini penulis menggunakan beberapa penelitian skripsi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto sejenis.
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian penulis, yaitu
Pujiati(2001), Yatmiyati(2002), Nuryanto(2003), dan Sulistiyono(2003).
Pujiati (2001)dalam penelitiannya tentang pola Kehidupan Sosial Ekonomi
Pengrajin Asam Kamal di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Purbalingga. Menyimpulkan bahwa sebelum tahun 1998
masyarakat pegunungan kehidupannya hanya mengandalkan hasil pertanian
dan saat itu kondisi masyarakat dukuh pegunungan sangat miskin kesimpulan
di atas ternyata dapat menurunkan angka pengganguran khususnya tenaga
perempuan yang tersendat menjadi pengrajin, pengepul dan ekonomi mereka
dapat setingkat lebih maju dibandingkan, sebelumnya, sedangkan penelitian
yang dilakukan Yatmiyati (2002) dalam penelitiannya yang berjudul
Perubahan Sosial Ekonomi Petani Melati di Desa Karang cengis Kecamatan
Bukateja Kabupaten Purbalingga tahun 1997-2001. Adanya tanaman melati
mengakibatkan terjadi perubahan sosial yang meliputi adanya status sosial
yang semakin baik dan dan tingkat kepedulian sosial yang meningkat
sedangkan perubahan ekonomi meliputi peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan berkurangnya tingkat pengangguran.
Nuryanto (2003) dalam penelitiannya yang berjudul Perubahan Sosial
Ekonomi Petani Cengkeh di Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet Kabupaten
Purbalingga, bahwa stratifikasi sosial akan di pengaruhi oleh keadaan
ekonomi masyarakat. Perubahan yang sangat cepat terjadi saat masyarakat
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
9
mendapat dan atau tidak mendapat penghasilan tambahan dari sektor
perkebunan cengkeh. Yang terjadi pada masyarakat adalah sebelum cengkeh
berbuah, setelah berbuah dengan hasil baik dan kemudian muncul peraturan
pemerintah mengenai BPPC (Badan Penyangga dan Pemasaaran Cengkeh)
mengenai cengkeh yang dianggap sangat merugikan bagi masyarakat petani
cengkeh.
Sulistiyono (2003) tentang perubahan sosial ekonomi masyarakat
buruh tani desa kemutug lor yang beralih profesi sebagai pedagang di
lokawisata baturaden tahun 1990-2000. Sebelum menjadi pedagang, mereka
hidup sebagai buruh tani selama bertahun-tahun. Sebagian dari mereka
banyak yang mengeluh karena pendapatan mereka kurang bisa mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya yang semakin meningkat. Motivasi yang
menjadikan dirinya sebagai pedagang adalah adanya kesadaran
keterbelakangan dan keadaan ekonomi mereka yang kurang dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Selain itu mereka menginginkan hidup yang layak di
masyarakat. Kebanyakan dari mereka tidak berfikiran yang muluk-muluk.
Mereka menyadari bahwa status sosial dan status pendidikan mereka dari
kalangan bawah. Setelah menjadi pedagang beban mereka sedikit demi
sedikit semakin berkurang dan kebutuhan keluarga mulai dapat teratasi.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian tersebut di atas karena
penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang tidak sebatas menggali nilai-
nilai kesejarahan dari Pabrik Teh Hitam, namun menyentuh aspek kehidupan
masyarakat di Desa Pandasari yang merupakan ranah sosiologis dan
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
10
ekonomis, serta keberadaan Pabrik Teh Hitam bagi masyarakat kawasan
pabrik di Desa Pandansari.
F. Landasan Teori dan Pendekatan
Manusia dalam hidupnya mempunyai kebutuhan-kebutuhan demi
kelangsungan hidupnya, diantara kebutuhan tersebut yang paling utama
disebut kebutahan pokok yang terdiri dari pangan, sandang, dan papan.
Dalam hal ini, pangan menjadi yang paling utama karena terkait dengan
kelangsungan hidup terkait kesehatan individu manusia. Pangan berfungsi
sebagai asupan energi manusia untuk beraktivitas. Sumber dari pangan tidak
akan lepas dari pertanian, karena pangan bersumber dari hasil pertanian,
sedangkan sumber dari sandang tidak akan lepas dari sumber daya manusia
yang memiliki peran dalam pembangunan nasional melalui jumlah dan
kualitas penduduk. Dimana jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas
penduduk menentukan besarnya produktivitas yang ada.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan sosial;
Perubahan sosial meliputi berbagai hal antara lain proses dan mekanisme
perubahan sosial serta kondisi dan faktor-faktor perubahan sosial. Menurut
Soeleman (1986:114) yaitu perubahan sosial merupakan perubahan yang
terjadi dalam struktur dan fungsi dari bentuk-bentuk masyarakat.
Gillin dan Gillin (dalam Sumadjan dan Soemardi 1964)
mengemukakan, bahwa kehidupan sosial merupakan suatu variasi dari cara-
cara hidup yang telah di terima baik di sebabkan adanya kehidupan-
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
11
kehidupan kondisi geografis kebudayaan materiil, komposisi penduduk,
idielogi maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat tersebut Ungkapan Gillin dan Gillin ada suatu kemiripan pada
perubahan kehidupan yang terjadi di desa Pandansari yang di dorong oleh
kondisi geografis. Perubahan tersebut tidak hanya di sebabkan oleh kondisi
geografis saja misalnya pandangan yang secara bertahap akan mengalami
suatu perubahan kehidupan dari buruh pemetik teh menjadi petani pekerja
atau karyawan pabrik teh.
Dengan adanya peralihan sektor pertanian ke sektor industri maka
dalam masyarakat muncul peran baru yang menimbulkan suatu peningkatan
dalam struktur kelas sosial yang di sebut sebagai dimensi perubahan sosial.
Pada umumnya terdapat faktor pendorong sebagai penyebab
perubahan sosial yang kebanyakan datang dari luar masyarakat itu sendiri.
jika dilihat dari segi komunitas dimana dalam hal ini masyarakat di dorong
untuk menghubung-hubungkan apa yang di dengar dengan apa yang di lihat,
apa yang di inginkan dengan apa yang di lakukan, apa yang di lakukan
dengan apa yang di peroleh, maka dengan demikian masyarakat pandansari
berusaha sedikit demi sedikit melakukan usaha perubahan kehidupan menuju
pada tingkat sosial ekonomi yang lebih baik.
Roy Bhaskar 1984 (Agus Salim,2002:20) mengatakan perubahan sosial
biasanya terjadi secara wajar (naturaly), bertahap serta tidak pernah terjadi
secara radikal atau revolusioner. Proses perubahan sosial meliputi: Proses
Reproduction dan Proses Transcormation. Proses Reprocdution adalah proses
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
12
mengulang-ulang, menghasilkan kembali segala hal yang di terima sebagai
warisan budaya dari nenek moyang kita sebelumnya. Sedangkan Proses
Transcormation, adalah suatu proses penciptaan hal yang baru.
MaxWaber 1864-1920 (Agus Salim,2002:38) mengemukakan yang
dapat berpengaruh pada teori perubahan sosial adalah dari bentuk
rasionalisme yang di miliki, dalam kehidupan masyarakat model rasionalisme
akan mewarnai semua aspek kehidupannya.
Konsep empirik dalam perubahan sosial, terdiri dari lima aspek
eksternal yang memiliki kekuatan untuk mengubah masyarakat di banyak
negara berkembang, sedangkan di Indonesia sendiri fenomena perubahan
sosial, sering kali datang dari berbagai faktor eksternal tersebut dalam bentuk
masalah-masalah empirik yang ada. Di Indonesia sendiri di identifikasi ada
lima faktor eksternal yang di sebut sebagai roda atau turbin penggerak dari
perubahan sosial, yang selanjutnya di sebut sebagai five contemporary prime
mover yang meliputi: komunikasi, birokrasi, modal, teknologi, dan idiologi
agama (Agus Salim,2002:81), menurut pengamatan yang telah dilakukan dari
five contemporary prime mover yang terdapat pada masyarakat desa
Pandansari yang sangat berpengaruh adalah komunikasi dan modal, karena
keduanya merupakan faktor yang paling berpengaruh.
Perubahan sosial di setiap daerah dengan kerangka konsep
pembangunan nasional sering kali disikapi sebagai kasus lokal, dalam
pengembangan atau penerapan teori komunikasi diperoleh dua asumsi yang
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
13
sangat berbeda, asumsi ini lekat dengan penggunaan praktek media massa
dalam kehidupan masyarakat (Agus Salim,2002:84).
Sebagai kelompok Negara berkembang peningkatan pertumbuhan
ekonomi sangat diharapkan, tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi itu menjadi
sulit di capai karena modal masyarakat yang terhimpun dalam tabungan
nasional sangat kecil sehingga tidak cukup untuk membiayai kegiatan
pembangunan, kondisi ini sukar di lakukan dalam tatanan ekonomi sehingga
diperlukan modal penyeimbang (Agus Salim,2002:106).
Menurut Aristoteles, ia berpendapat bahwa manusia adalah zoon
politicon, yaitu mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup
bergolongan atau sedikitnya mencari teman untuk hidup bersama (Hassan
S,1983:56), dalam interaksi manusia saling berkomunikasi karena kebutuhan
informasi yang semakin berkembang, sehingga informasi masuk di pedesaan
maka masyarakat pedesaan akan mulai melihat atau mengerti tentang science,
teknologi dan modernisasi, maka dari itu pentingnya komunikasi karena
sangat berpengaruh dalam kemajuan masyarakat.
Roucek dan warren (Soerjono S,1982:16) mengemukakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompoknya.
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi (Soerjono S,1982:16),
menyatakan bahwa sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sedangkan
menurut Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
14
sosial; norma-norma sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok
serta lapisan-lapisan sosial.
Menurut Adam Smith manusia ialah sebagai faktor produksi utama
yang menetukan kemakmuran bangsa-bangsa di karenakan alam (tanah) tidak
ada artinya kalau tidak ada sumber daya manusia yang pandai mengolahnya
sehingga bermanfaat bagi kehidupan (Mulyadi S,2003:4), karena merupakan
sebuah proses dari apa yang tidak ada di buat menjadi ada karena menentukan
kegiatan ekonomi.
J.B Say, ia mengemukakan bahwa setiap penawaran akan
menciptakan permintaanya sendiri, nilai produksi selalu sama dengan
pendapatan. Tiap ada produksi, akan ada pendapatan yang besarnya persis
sama dengan nilai produksi (Mulyadi S,2003:4), dalam hal ini sering terjadi
pada buruh pemetik teh di Kaligua peningkatan produksi akan selalu di iringi
oleh peningkatan pendapatan, dengan demikian dalam keadaan
keseimbangan, produksi cenderung menciptakan permintaanya sendiri akan
produksi barang yang bersangkutan.
Masyarakat desa Pandansari dan sekitarnya dengan penghasilan
sedikit dan tidak menentu berharap dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Untuk membangun masyarakat yang ekonominya terbelakang harus bisa
menyediakan suatu sistem perangsang bagi masyarakat yang kurang mampu
terutama bagi para buruh pemetik teh diharapakan akan terjadi peningkatan
taraf hidupnya yang lebih baik.
Masyarakat desa Pandansari dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri
dari beberapa segi, ada segi ekonomi yang bersangkut paut dengan produksi,
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
15
distribusi dan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa, pada segi ekonomi
yang hakikatnya mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan materiilnya dari bahan-bahan yang terbatas tersediannya (Soerjono
S,1982:12).
Secara keseluruhan unsur-unsur kemasyarakatan di desa Pandansari
sudah mulai ada karakteristiknya, menurut Pittirim Sorokin mengatakan
bahwa sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh
timbal balik antara aneka gejala macam gejala-gejala sosial (Soerjono
S,1982:16).
Pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi dengan sendirinya
disini menjadi unsur yang sine quo non (yang harus ada) bagi masyarakat.
Masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa
manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan
pengaruh –mempengaruhi satu sama lain (Hassan S,1983:47).
Manusia hanya dapat menjadi sempurna dalam golongan atau dalam
masyarakatnya, karena masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu
berubah, yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan
itu (Hassan S,1983:50).
Dengan adanya pabrik teh hitam Kaligua membawa pengaruh yang
cukup besar pada masyarakat Pandansari khususnya buruh tani yang
mengubah kebiasaan hidupnya dengan jalan beralih profesi yang semula
bergerak di sektor pertanian pindah ke sektor non pertanian. Dengan adanya
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
16
pabrik teh hitam Kaligua tersebut dapat mengubah status sosial ekonomi
suatu masyarakat seperti yang terjadi di sekitar pabrik.
Untuk memahami bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat
desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes, dalam penelitian
ini penulis menggunakan pendekatan Sosiologi dan pendekatan ekonomi.
Pendekatan sosiologi digunakan untuk mengungkap perubahan sosial
yang terjadi pada masyarakat desa Pandansari dalam upaya memperbaiki
kehidupan sosial dimasyarakat, dengan cara beralih profesi dari buruh tani
menjadi pekerja pabrik teh dan juga menjadi buruh pemetik teh pada pabrik
teh hitam Kaligua, menurut Soerjono Soekanto (2002:57) sosiologi
memusatkan perhatiannya pada studi tentang struktur sosial dan proses sosial
termasuk didalamnya perubahan-perubahan sosial. Pendekatan ekonomi
digunakan untuk mengkaji kesejahteraan pekerja pabrik teh dan juga menjadi
buruh pemetik teh di desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten
Brebes, pendekatan ekonomi akan memilih menekankan perhatiannya pada
bidang produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dihasilkan yang di
perlukan oleh manusia atau komoditi(Lipsey dan Steiner,1986:10).
G. Metode Penelitian
Pada bagian ini merupakan penguraian mengenai metode dan teknik
penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan
skripsi yang berjudul Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan
Pabrik Teh Hitam Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan
Kabupaten Brebes 2000-2012. Metode yang dipakai dalam penelitian adalah
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
17
metode sejarah yaitu menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lalu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan untuk
merekonstruksi peristiwa masa lampau secara imajinatif.
Adapun tahapan-tahapan metode sejarah adalah sebagai berikut:
1. Heuristik
Heuristik merupakan sebuah tahapan atau kegiatan untuk mencari
atau menemukan sumber, data dan informasi mengenai masalah yang
diangkat, baik tertulis maupun tidak tertulis (dokumen dan artefak), yang
disesuaikan dengan jenis sejarah yang akan ditulis (Kuntowijoyo,
1995:94). Secara sederhana, heuristik merupakan mencari jejak-jejak yang
ditinggalkan karena setiap aktivitas pastilah meninggalkan bukti-bukti
bahwa pernah ada suatu aktivitas. Sumber-sumber ini berupa:
a. Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari para pelaku,
biasanya disebarkan dari mulut ke mulut. Sumber lisan yang penulis
kumpulkan antara lain menggunakan metode sejarah lisan kepada
sejumlah informan yang dijadikan narasumber untuk melengkapi hal-
hal yang tidak termuat dalam dokumen, adapun informan yang penulis
jadikan narasumber adalah: Bapak Marjono selaku marketing dan
reservation wisata agro Kaligua, dan karyawan pabrik teh serta
beberapa buruh pemetik teh.
b. Sumber Tulisan
Sumber tertulis yang penulis kumpulkan antara lain laporan
data statistik yang diperoleh dari Kelurahan Pandansari. Data tersebut
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
18
memberikan informasi mengenai lahan yang dipanen, luas areal
perkebunan teh, kondisi pertanian dan keadaan sosial ekonomi di desa
Pandansari Kecamatan Paguyangan.
2. Kritik
Kritik sendiri terbagi menjadi dua, pertama adalah kritik ekstern,
yaitu kritik yang dilakukan dari sisi luar (outentitas dari sumber) dalam hal
ini peneliti melakukan kritik terhadap dokumen-dokumen yang diberikan
oleh informan apakah berkaitan dengan pabrik teh dan kehidupan
masyarakat Pandansari dilihat dari fisiknya (kertas, ejaan, tinta, dll) asli
atau salinan. Kedua adalah kritik intern, yaitu kritik dari dalam (mengecek
kredibilitas dari sumber) informasi yang telah diberikan oleh para
informan dengan melihat dari kejiwaan, serta kebenaran informasi itu
sendiri. Sumber data statistik dalam bentuk Kelurahan Pandansari. Dalam
Angka dan dari BPP Pertanian dibandingkan dengan data lain. Tujuan
yang hendak dicapai dalam tahap ini adalah untuk memilih sumber yang
relevan dengan masalah yang dikaji (Kuntowijoyo, 1995: 98).
3. Interpretasi
Tahap selanjutnya adalah melakukan interpretasi (penafsiran)
terhadap data tersebut. Tahapan ini sering disebut sumber subyektivitas,
karena menurut Kuntowijoyo (1995:100) pendapat tersebut sebagian benar
dan sebagian lagi salah. Interpretasi sebagai sumber subyektifitas
dikatakan benar karena tanpa penafsiran sejarawan, data tidak bisa
berbicara. Sejarawan yang jujur, akan mencantumkan data dan keterangan
dari mana data itu diperoleh. Orang lain dapat melihat kembali dan
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
19
menafsirkan ulang. Itulah sebabnya, subyektivitas penulis sejarah diakui,
tetapi untuk dihindari.Interpretasi mengandung maksud sebagai penafsiran
terhadap data yang terkumpul setelah dilakukan penyeleksian atau
pengujian sumber (kritik sumber). Dengan kata lain dalam langkah ini
peneliti menggabungkan semua fakta-fakta yang telah didapat dari para
informan menjadi satu kesatuan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan
penafsiran oleh penulis dengan keberadaan pabrik teh terhadap perubahan
sosial ekonomi masyarakat sekitar.
4. Historiografi atau Penulisan Sejarah
Historiografi adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dari
berbagai sumber yang telah diseleksi dalam sebuah bentuk tulisan sejarah.
Setelah melakukan penafsiran terhadap data-data yang ada, sejarawan
harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk kepentingan
dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu, perlu
dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisannya. Sejarawan harus
menyadari dan berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok
pikiran yang diajukan oleh penulis. Pada tahap ini peneliti melakukan
penulisan sehingga dapat menjadi karya tulis ilmiah yang sesuai dengan
ketentuan keilmuan (Kuntowijoyo, 1995:102).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini disusun dalam lima bab dan masing-
masing bab terdiri dari beberapa subbab. Hal itu untuk mempermudah
pembahasan dan membantu pembaca memahami maksud penelitian ini.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010
20
Bab Pertama atau bab pendahuluan menyajikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan
pustaka, landasan teori dan pendekatan, metode penelitian dan sistematika
penulisan. Latar belakang masalah menguraikan tentang hal-hal yang
melatarbelakangi penelitian ini. Masalah-masalah dalam penelitian ini akan
dibahas dalam rumusan masalah, selanjutnya diuraikan tujuan penelitian yaitu
mendeskripsikan untuk apa penelitian dilakukan, sedangkan dalam manfaat
penelitian menjelaskan manfaat penelitian secara teoretis dan praktis.
Bab Dua berisi Deskripsi wilayah Pandansari, yang menyajikan
bagaimana kondisi desa Pandansari di lihat dari kondisi geografis, kondisi
demografis, dan juga keadaan ekonomi masyarakat desa Pandansari.
Bab Tiga berisi tentang Keberadaan Pabrik Teh Hitam, yang
menyajikan tentang sejarah pabrik teh hitam, dan pengaruh pabrik buat
penduduk.
Bab Empat menyajikan tentang Perubahan Sosial Ekonomi
Masyarakat yang terjadi pada masyarakat Pandansari yang meliputi dampak
bidang sosial dan juga dampak bidang ekonomi, serta nilai pendidikan yang
terkandung dengan adanya pabrik teh hitam kaligua.
Bab Lima berisi tentang simpulan dan saran sebagai penutup skripsi
ini Penutup berisi simpulan yang merupakan intisari dari keseluruhan bahasan
dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran.
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI ..., DENI ARIEF RAKHMANI, P SEJARAH -FKIPO, UMP 2010