bab 9 pengukuran penskalaan, keandalan, validitas- deni

17
PENGUKURAN: PENSKALAAN, KEANDALAN, VALIDITAS DHENNI ADITIA 1101103010004

Upload: fadlan-nur-muharram

Post on 08-May-2017

324 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

PENGUKURAN: PENSKALAAN, KEANDALAN,

VALIDITAS

DHENNI ADITIA1101103010004

Page 2: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

PENSKALAAN

Terdapat dua kategori utama skala:

•Skala peringkat yaitu skala yang memiliki beberapa kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons yang terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari.

•Skala ranking yaitu skala yang membuat perbandingan antara objek, peristiwa, atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya.

Page 3: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

SKALA PERINGKATSkala peringkat berikut ini sering dipakai dalam penelitian organisasional :• Skala dikotomi • Skala likert• Skala diferensial semantik• Skala peringkat terperinci • Skala peringkat jumlah konstan atau tetap• Skala stapel• Skala peringkat grafik• Skala konsensus• Skala lainnya

Page 4: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Skala DikotomiSkala dikotomi (dichotomous scale) ialah skala yang digunakan untuk

memperoleh jawaban Ya atau Tidak,

• Skala LikertSkala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau

tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik.

• Skala Diferensial SemantikPenskalaan dengan beberapa atribut berkutub dua diidentifikasi pada

skala ekstrem dan responden diminta untuk menunjukan sikap mereka pada hal yang biasa disebut sebagai jarak semantik terhadap individu, objek, atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut. Kata sifat berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti baik-buruk; kuat-lemah; panas-dingin. Skala diferensial semantik dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu.

Page 5: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Skala Peringkat TerperinciPada skala peringkat terperinci (itemized rating scale), skala 5

titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden

menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiap item, seperti dalam contoh berikut ini. Respons terhadap item kemudian disajikan. Hal ini menggunakan skala interval.

• Skala Jumlah Konstan atau Tetap

Disini responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah Disini responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai poin yang diberikan ke berbagai itemitem seperti dalam contoh di seperti dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum fixed or constan sum scalescale) lebih bersifat skala ordinal () lebih bersifat skala ordinal (ordinal scaleordinal scale).).

Page 6: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Skala StapelSkala stapel secara simultan mengukur arah dan intensitas

sikap terhadap item yang dipelajari. Skala ini memberikan ide mengenai seberapa dekat atau jauh respons individu terhadap stimulus. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval.

• Skala Peringkat GrafikGambaran grafis membantu responden untuk menunjukkan

pada skala peringkat grafik jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis. Terlihat seperti skala interval. Deskripsi singkat mengenai titik skala berguna sebagai pedoman dalam menempatkan peringkat daripada mewakili kategori diskrit.

Page 7: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Skala Konsesus

Skala juga dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka relevan. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya.

• Skala Lainnya

Ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit seperti penskalaan multidimensional, di mana objek, orang, tau kedua-duanya diskalakan secara visual dan dilakukan analisis gabungan. Hal tersebut memberikan gambaran visual mengenai hubungan yang ada diantara dimensi sebuah konsep.

Biasanya skala linkert atau suatu bentuk skala numerikal paling sering digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku dalam penelitian organisasional.

Page 8: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

SKALA RANKING

• Skala ranking digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau lebih objek atau item. Tetapi, ranking semacam itu mungkin tidak memberi petunjuk yang pasti mengenai jawaban yang dicari. Berikut metode alternatif yang dapat dipakai:• Perbandingan Berpasangan• Pilihan yang Diharuskan• Skala Komparatif

Page 9: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

Perbandingan Berpasangan

Skala perbandingan berpasanagan digunakan ketika di antara sujumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada suatu waktu.

Pilihan yang Diharuskan

Pilihan yang diharuskan memungkinkan responden meranking objek secara relatif satu sama lain, di antara alternatif yang disediakan. Hal ini mempermudah responden, khususnya jika jumlah pilihan yang harus diranking terbatas jumlahnya.

Skala Komparatif

Skala komparatif memberikan standar atau poin referensi untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.

Page 10: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

KETEPATAN PENGUKURAN

Hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis item terhadap respons atas pertanyaan yang mengungkap variabel, dan kemudian keandalan dan validitas ukuran dilakukan.

Analisis ItemAnalisis item dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen memang sudah seharusnya berada dalam instrumen atau tidak.  Tiap item diuji kemampuannyauntuk membedakan antara subjek yang total skornya tinggi, dan yang rendah. Dalam analisis item, mean antara kelompok skor tinggi dan kelompok skor rendah diuji untuk menemukan perbedaan signifikan melalui nilai-t.

Page 11: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

KEANDALAN

Keandalan suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.

Page 12: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

STABILITAS PENGUKURAN

Kemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu meskipun terdapat kondisi pengujian yang tidak dapat dikontrol atau keadaan responden itu sendiri merupakan indikasi dari stabilitas dan kerentanannya yang rendah untuk berubah dalam situasi. Dua uji stabilitas adalah keandalan tes ulang dan keandalan untuk paralel.

Page 13: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

KONSISTENSI INTERNAL UKURAN

Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item dalam ukuran yang mengungkap ide. Konsistensi dapat diuji melalui keandalan antar item dan uji keandalan belah dua.

Keandalan konsistensi antar item merupakan pengujian konsistensi jawaban responden atas semua item yang diukur. Keandalan belah dua mencerminkan korelasi antara dua bagian instrumen.

Page 14: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

VALIDITAS• Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

• Pengertian validitas menurut Walizer (1987) adalah tingkaat kesesuaian antara suatu batasan konseptual yang diberikan dengan bantuan operasional yang telah dikembangkan.

• Menurut Aritonang R. (2007) validitas suatu instrumen berkaitan dengan kemampuan instrument itu untuk mengukur atau mengungkap karakteristik dari variabel yang dimaksudkan untuk diukur.

• Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.

• Menurut Soetarlinah Sukadji, validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

Page 15: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

Ada beberapa jenis uji validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan ukuran dan penulis menggunakan istilah yang berbeda untuk menunjukkannya. Uji validitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu •validitas isi•validitas berdasar kriteria•validitas konsep.

Page 16: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Validitas Isi

Validitas isi memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan item yamg memadai dan mewakili yang mengungkap konsep.

• Validitas Berdasar Kriteria

Validitas berdasar kriteria terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut suatu kriteria yang diharapkan diprediksi.

Page 17: Bab 9 Pengukuran Penskalaan, Keandalan, Validitas- Deni

• Validitas Konsep

Validiatas konsep menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari penggunaan cocok dengan teori yang mendasari desain tes.

Hal tersebut dinilai melalui validitas konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen terpenuhi jika skor yang diperoleh dengan dua instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama menunjukkan korelasi tinggi.