bab i pendahuluan a. -...

21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Berdasarkan hal tersebut, Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon selaku Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon sebagai Instansi teknis dalam pembangunan bidang lingkungan hidup, disesuaikan dengan Visi dan Misi-nya, yaitu : Visi : TERWUJUDNYA KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU KABUPATEN CIREBON BERSIH, ASRI DAN LESTARI ”. Misi : 1. Meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. 3. Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam rangka penerapan ekonomi hijau. 4. Meningkatkan upaya konservasi, dan rehabilitasi sumber daya alam. 5. Melakukan upaya penegakan hukum melalui mediasi dan jalur hukum dalam menyelesaikan sengketa lingkungan. B. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam melakukan fungsi pelaksanaan tugas lingkungan hidup yang berdampak pada pembangunan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan.

Upload: vuonglien

Post on 06-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan

sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara

obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Berdasarkan hal tersebut, Badan

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon selaku Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama yang mengacu

pada tugas pokok dan fungsi dari Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Cirebon sebagai Instansi teknis dalam pembangunan bidang lingkungan hidup,

disesuaikan dengan Visi dan Misi-nya, yaitu :

Visi :

“ TERWUJUDNYA KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU KABUPATEN

CIREBON BERSIH, ASRI DAN LESTARI ”.

Misi :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

3. Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan perkembangan

ilmu dan teknologi dalam rangka penerapan ekonomi hijau.

4. Meningkatkan upaya konservasi, dan rehabilitasi sumber daya alam.

5. Melakukan upaya penegakan hukum melalui mediasi dan jalur hukum dalam

menyelesaikan sengketa lingkungan.

B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada Badan

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

melakukan fungsi pelaksanaan tugas lingkungan hidup yang berdampak pada

pembangunan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan

Indikator Kinerja yang ditetapkan.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

2

2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan

sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon

sehingga dapat digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan

akuntabilitas kinerja.

C. Landasan Hukum Penyusunan

Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator Kinerja

Utama (IKU) Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon adalah :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4406);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor

138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan

dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4585);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4663);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4664);

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

3

8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun

2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Negara Republik Indonesia;

9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

10. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum

Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun

2014 – 2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 4, Seri

E.3) ;

12. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis

(Renstra) Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2014 –

2019 (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 34, Seri E.29).

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

4

BAB II

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

A. Definisi

Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan akuntabilias

kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (key

performance indicators) di lingkungan instansi masing-masing. Indikator Kinerja

Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN (1999)

pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja sebagai dasar

penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja digunakan formulir

Pengukuran Kinerja (PK). Penetapan indikator didasarkan pada masukan (inputs),

keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact).

Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo (2001) mengatakan bahwa dalam

mengukur kinerja suatu program, tujuan dari masing-masing program harus

disertai dengan indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur

kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut. Indikator kinerja didefinisikan

sebagai ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,

indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta

digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu

program yang dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit

bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan)

kebijaksanaan/program/kegiatan suatu instansi yang melaksanakan.

B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja

Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi karakteristik

indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi

yang bersangkutan :

1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang

berbeda.

2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/dikuantifikasi secara obyektif.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

5

3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur.

4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur.

5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan.

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat memberikan

informasi kinerja yang diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja

secara baik, dan sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama dalam pencapaian

target.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

6

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KABUPATEN CIREBON

A. Visi dan Misi

Visi :

“ Terwujudnya Kualitas Lingkungan Menuju Kabupaten Cirebon Bersih,

Asri, dan Lestari”.

Penjelasana makna visi tersebut di atas adalah :

1. Terwujudnya kualitas lingkungan adalah suatu upaya untuk terciptanya

lingkungan yang yang tidak melebihi batas baku mutu, sehingga adanya

keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung, kaya akan unsur alam

yang dapat mendukung kehidupan di dalamnya secara optimal.

2. Bersih berarti pemerintah dan masyarakat kabupaten cirebon menjaga

kebersihan tempat tinggal dan lingkungannya.

3. Asri berarti tempat tinggal dan lingkungan tertata dan terpelihara dengan baik

sehingga dapat menyenangkan, memberikan kesegaran dan kesejukan bagi

penghuninya.

4. Lestari berarti suatu kondisi masyarakat yang memiliki perhatian dan

kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga timbul aktivitas-aktivitas yang

bersifat melindungi/menjaga, memelihara dan merehabilitasi kondisi lingkungan

hidup disekitarnya secara berkelanjutan.

Misi :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan.

2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.

3. Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan perkembangan

ilmu dan teknologi dalam rangka penerapan ekonomi hijau.

4. Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam.

5. Melakukan upaya penegakan hukum melalui mediasi dan jalur hukum dalam

menyelesaikan sengketa lingkungan.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

7

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 6 Tahun 2008

tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Cirebon

Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan lingkungan

hidup.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Badan

Lingkungan Hidup Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang

pengelolaan lingkungan hidup.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengendalian pencemaran

lingkungan, pengendalian dan pemulihan kerusakan lingkungan dan tata

lingkungan.

4. Pelaksanaan pelayanan ketatausahan badan.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

C. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pada Tahun 2015.

Realisasi pencapaian indikator kinerja utama Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 adalah sebagaimana tercantum dalam

tabel di bawah ini :

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

8

REALISASI PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realis

asi Program Kegiatan

Alokasi Anggaran (Rupiah)

Realisasi Anggaran (Rupiah)

Penjelasan

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

a. Terbentuknya kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah

7Pokmas

-5Bank

3

3

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

249,880,000 213,374,350 Kgtn hibah tdk dilaksanakan dan masy ada yg blm siap bentuk pokmas

b. Terbangunnya teknologi pengelolah sampah 3 jenis 0

idem

Kegiatan Pngembangan Teknologi Persampahan 0 0 Belum di

anggarkan

c. Terbentuknya sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata)

6 sekolah 10 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan

193,079,836 132,320,400 Usulan lebih dari target, ternyata banyak memenuhi kriteria adiwiyata

d. Tersedianya data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan

1 dokumen

1 idem

Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

149,147,800 147,982,707 Terpenuhi

2. Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

a. Meningkatnya kualitas lingkungan di Kota Sumber sebagai kota kecil bersih peraih adipura

1 Adipura 0

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

227.358.436 223.031.400 Permasalahan TPA tdk memenuhi kriteria penilaian

b. Tersedianya data kualitas udara, air sungai, air laut, dan air sumur

-udara 40 kec -5sungai -sumur 8 kec -laut 8 kc

- 40 kec - 5 - 8 kec - 8 kec

idem

Pemantauan Kualitas Lingkungan

184,312,836 160,303,600 Terpenuhi

c. Meningkatnya kegiatan usaha yang mentaati peraturan di bidang lingkungan hidup

100 perusahaan

100 idem

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

61,135,100 60,145,100 Terpenuhi

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

9

d. Tersedianya data untuk pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan akibat pencemaran

2 kajian

1

idem

Pengkajian Dampak Lingkungan

192,864,000 183,509,000 Keterbetasan

anggaran hanya cukup 1 kajian

e. Penurunan pencemaran melalui kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup

-4 proper -5 mutu udara ambien -5mutu air limbah

-4 -5

-5 idem

Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper)

46,241,600 46,231,600 Terpenuhi

f. Peningkatan kualitas air permukaan melalui penurunan beban pencemaran

1 DAS

1

idem

Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih

124,000,000 119,653,000 Terpenuhi

g. Penyusunan peraturan tentang penceghan pencemaran lingkungan

1

peraturan

0 idem

Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran danPerusakan Lingkungan Hidup

0

0

Tidak dianggarkan

h. Meningkatnya pemahaman tentang penyusunan dokumen lingkungan bagi pelaku usaha

50 pengusaha

50

idem

Koordinasi Penyusunan AMDAL

156,774,736 155,614,000 Terpenuhi

i. Terkendalinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui peran aktif pelaku usaha

1 dokumen

1 idem

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

95,646,500 20,146,500 Terpenuhi

j. Peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam penerapan produksih bersih untuk lingkungan

1 kajian UKM

1

idem

Peningkatan Kepedulian Pelaku Usaha Dalam Pengelolaan Limbah

88,314,900 85,269,900 Terpenuhi

k. Peningkatan pengetahuan dan pengelolaan tentang pemanfaatan limbah batu alam

1 Unit ipal

0

idem

Penanganan Limbah Batu Alam

193,629,400 78,934,400 Pembinaan dilaksanakan, utk ipal tidak dilaksnakan krn bersifat hibah

l. Tersedianya alat pengambil kebijakan berupa Kajian LIngkungan Hidup Strategis (KLHS)

1 kajian 1

idem

Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis

388,670,000 326,496,000 Terpenuhi

m.

Terkendalinya kualitas udara

300 kendaraan

210

idem

Koordinasi penilaian langit biru

96,481,850 96,061,850 Terbatasnya

anggaran

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

10

3. Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam

a. Pemulihan fungsi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air

-3 mata air -7 Sumur resapan

0

- 7

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Konservasi Sumber Daya Air dan PengendalianKerusakan Sumber-Sumber Air

184,860,000 79,750,000 Pemeliharaan mata air tdk dilaksanakan lokusnya tanah masyarakat

b. Pantai dan laut yang lestari 2 Pakmas

mangrove

0 idem

Pantai dan laut lestari 91,341,436 57,853,200 Terbentur kewenangan prov

c. Meningkatnya upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim

1 Kam pung iklim

0

idem

Pengendalian Dampak Perubahan Iklim

44,547,000 30,187,000 Telah dilaksanakan pembinaan, tp belum memenuhi krieria kampung iklim

d. Meningkatnya upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Keanekaragaman hayati di 5 kec

5

idem

Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air

45,000,000 44,426,600 Terpenuhi

e. Pemanfaatan limbah air wudlu

5 masjid 0

idem

Pengembangan Masjid Berwawasan Lingkungan 0 0 Belum

dianggarkan

f. Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi SDA di pesisir pantai

Pembinaan tingkat 2 kec

2

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA

35,102,600 32,602,600 Terpenuhi

g. Meningkatkan upaya perbaikan ekosistem pesisir dan laut

Rehabilitasi tingkat 1 kec

1

Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut

148,435,700 147,800,700 Terpenuhi

h. Terkendalinya dampak kegiatan pertambangan rakyat

20 pertambangan

20

Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat

42,450,000 38,570,000 Terpenuhi

4. Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan

a. Meminimalisir terjadinya konflik dan pencemaran lingkungan

12 pengadu

an

12 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

Koordinasi Pos Pengaduan Sengketa Lingkungan

54,480,100 54,030,100 Terpenuhi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

11

BAB IV

PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah Badan

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon ditetapkan sebagai dasar untuk

menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program dan kegiatan yang

dijalankan. Pengukuran peningkatan dan akuntabilitas kinerja suatu OPD dilakukan

untuk mengelola kinerja suatu organisasi agar dapat mencapai hasil yang baik dan

kinerja yang tinggi. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal,

maka diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan

diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih

berhasil. Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-

keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan dan

meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Lingkungan Hidup Daerah

Kabupaten Cirebon Tahun 2016 sebagaimana terlampir yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Cirebon, Maret 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KABUPATEN CIREBON

H. SURKIYAH, S.Sos., MM. NIP. 19590326 198303 1 007

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

12

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON

1. Unit Organisasi : Badan Lingkungan Hidup Daerah 2. Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. 3. Fungsi : Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintah daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian dan pemulihan kerusakan lingkungan dan tata lingkungan, pelaksanaan ketatausahaan badan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

4. Sasaran Strategis Renstra :

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &

Eksternal)

1

Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan

Jumlah kelompok masyarakat pengelola

sampah dan lembaga bank sampah

Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah

dan bank sampah

Renstra dan Bidang Tata

Lingkungan

Jumlah teknologi pengelolah sampah

terpasang

Pengelolaan sampah menjadi energi alternatif Renstra dan Bidang Tata

Lingkungan

Jumlah sekolah berwawasan lingkungan

(adiwiyata)

Jumlah sekolah berwawasan / berbudaya

lingkungan

Renstra dan Bidang Tata

Lingkungan

Jumlah dokumen data kualitas

lingkungan sebagai sumber kebijakan

pembangunan

Dokumen status lingkungan hidup daerah

(SLHD) dan menuju indonesia hijau (MIH)

Renstra dan Sekretariat Bagian

Program

2 Meningkatnya kinerja

pengelolaan lingkungan bagi

dunia usaha dan masyarakat

Jumlah penghargaan adipura Penghargaan Piala Adipura Renstra dan Bidang PPL

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

13

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &

Eksternal)

2

Meningkatnya kinerja

pengelolaan lingkungan bagi

dunia usaha dan masyarakat

Jumlah perusahaan taat peraturan di

bidang lingkungan hidup

Jumlah kegiatan usaha yang dipantau

pengelolaan lingkungannya

Renstra dan Bidang PPL

Monitoring home industri Renstra dan Bidang TL

a. Jumlah industri yang mendapatkan proper b. Jumlah industri yang memenuhi baku

mutu kualitas udara

Renstra dan Bidang PPL

Jumlah perusahaan taat peraturan di

bidang lingkungan hidup

Pengusaha yang memahami penyusunan

dokumen lingkungan

Renstra dan Bidang TL

Jumlah DAS yang ditetapkan dalam

PROKASIH

Jumlah sungai yang memenuhi kualitas baku

mutu air (layak pertanian)

Renstra dan Bidang PPL

Jumlah peraturan tentang pencegahan

pencemaran lingkungan

Jumlah peraturan tentang pengelolaan

lingkungan

Renstra dan Bidang PPL

Jumlah perusahaan berkinerja baik

dalam pengelolaan lingkungan hidup

Pengusaha dapat mengelola limbah dari

kegiatan usahanya

Renstra dan Bidang PPL

Pembinaan pengelolaan limbah batu alam Renstra dan Bidang PPL

Jumlah kajian pengelolaan lingkungan

akibat pencemaran

Pengujian kualitas emisi kendaraan bermotor Renstra dan Bidang PPL

Jumlah kajian pengelolaan lingkungan

akibat pencemaran

Pembuatan kajian terhadap pencemaran

lingkungan

Renstra dan Bidang TL

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

14

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &

Eksternal)

2 Meningkatnya kinerja

pengelolaan lingkungan bagi

dunia usaha dan masyarakat

Jumlah titik sampel pengambilan data

kualitas udara, air sungai, air laut dan

air sumur

Pemantauan kualitas udara, air sungai, air

sumur dan air laut

Renstra dan Bidang PPKL

3 Meningkatnya kualitas fungsi

sumber daya alam

Jumlah mata air yang dikonservasi Pemeliharaan mata air dan pembuatan sumur

resapan

Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kapung iklim yang dietapkan Jumlah Desa/Kampung Iklim Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kecamatan yang diinventarisasi

kenekaragaman hayatinya

Inventarisasi keaneka ragaman hayati tingkat

kecamatan

Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah masjid yang memanfaatkan

limbah air wudhu

Penampungan limbah air wudhu sebagai sarana

penyiraman tanaman di sekitar masjid

Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kelompok masyarakat peduli

mangrove

Pengendalian kerusakan pesisir Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kelompok masyarakat peduli

mangrove

Rehabilitasi ekosistem pantai Renstra dan Bidang PPKL

Prosentase kegiatan pertambangan

rakyat yang terkendali

Pengawasan pertambangan rakyat Renstra dan Bidang PPKL

4 Terselesaikannya pengaduan

sengketa lingkungan

Prosentase penyelesaian pengaduan

sengketa lingkungan

Penyelesaian pengaduan kasus pencemaran

lingkungan

Renstra dan Bidang PPL

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

15

RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Program Kegiatan

Alokasi Anggaran

(Rupiah)

Unit Kerja

Penanggung Jawab

1

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah

a. Pokmas b. Bank

a. 8 Pokmas b. 5 bank sampah

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan

416.502.050,- Renstra dan Bidang Tata Lingkungan

Jumlah teknologi pengelolah sampah terpasang

Jenis 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Kegiatan Pengembangan Teknologi Persampahan

77.157.400,- Renstra dan Bidang Tata Lingkungan

Jumlah sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata)

Sekolah 6 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan di Bidang Lingkungan

122.518.150,00 Renstra dan Bidang Tata Lingkungan

Jumlah dokumen data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan

Dokumen 2 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

170.000.000,00 Renstra dan Sekretariat Bagian

Program

2 Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

Jumlah penghargaan adipura

Adipura 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

199.999.950,00 Renstra dan Bidang PPL

Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup

Perusahaan 100 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

69.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

16

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Program Kegiatan

Alokasi

Anggaran (Rupiah)

Unit Kerja

Penanggung Jawab

2

Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup

dokumen 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

76.273.300,00 Renstra dan Bidang TL

Perusahaan a. 4 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper)

59.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL

Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup

Pelaku Usaha 60 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Penyusunan AMDAL

74.999.950,00 Renstra dan Bidang TL

Jumlah DAS yang ditetapkan dalam PROKASIH

DAS 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Pengelolaan Prokasih / Superkasih

300.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL

Jumlah peraturan tentang pencegahan pencemaran lingkungan

Raperda 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

200.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL

Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup

Dokumen 50 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Peningkatan Kepedulian Pelaku Usaha Dalam Pengelolaan Limbah

99.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL

Unit IPAL 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Penanganan Limbah Batu Alam

145.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

17

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Program Kegiatan

Alokasi

Anggaran (Rupiah)

Unit Kerja

Penanggung Jawab

2

Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran

Kendaraan 250 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi penilaian langit biru

200.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL

Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran

Kajian 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pengkajian Dampak Lingkungan

350.000.000,00 Renstra dan Bidang TL

Jumlah titik sampel pengambilan data kualitas udara, air sungai, air laut dan air sumur

Udara, Sungai, Sumur, Laut

Udara 40 kec, 5 sungai,

8 kec. air sumur, dan

8 kec. air laut

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pemantauan Kualitas Lingkungan

198.873.450,00 Renstra dan Bidang PPKL

3

Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam

Jumlah mata air yang dikonservasi

a. Mata air b. Sumur resapan

18 sumur resapan

Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air

208.483.750,00 Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kapung iklim yang dietapkan

Kampung iklim 1 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengendalian Dampak Perubahan Iklim

49.276.500,00 Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kecamatan yang diinventarisasi kenekaragaman hayatinya

dokumen 5 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air

59.941.000,00 Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah masjid yang memanfaatkan limbah air wudhu

Masjid 2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Pengembangan Masjid Berwawasan Lingkungan

76.511.750,00 Renstra dan Bidang PPKL

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

18

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Program Kegiatan

Alokasi

Anggaran (Rupiah)

Unit Kerja

Penanggung Jawab

3

Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam

Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove

Kelompok 2 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam

Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA

85.354.900,00 Renstra dan Bidang PPKL

Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove

Lokasi 1 Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut

103.341.300,00 Renstra dan Bidang PPKL

Prosentase kegiatan pertambangan rakyat yang terkendali

Pertambangan 20 Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat

44.461.700,00 Renstra dan Bidang PPKL

4 Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan

Prosentase penyelesaian pengaduan sengketa lingkungan

Pengaduan 12 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Koordinasi Pos Pengaduan Sengketa Lingkungan

59.999.950,00 Renstra dan Bidang PPL

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

19

RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014-2019

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan

a. Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah

-Pokmas 7 3 8 - 8 - 8 - 8 -

-Bank 5 3 5 - 5 - 5 - 5 -

b. Jumlah teknologi pengelolah sampah terpasang

Jenis 3 0 3 - 3 - 3 - 3 -

c. Jumlah sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata)

Sekolah 6 10 6 - 6 - 6 - 6 -

d. Jumlah dokumen data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan

Dokumen 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

2 Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

a. Jumlah penghargaan adipura Adipura 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -

b. Jumlah titik sampel pengambilan data kualitas udara, air sungai, air laut dan air sumur

-udara - 40 kec - 40 kec - 40 kec - - 40 kec

- - 40 kec - - 40 kec

-

-sungai - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5

- laut - 8 kec - 8 kec - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec -

- sumur - 8 kec - 8 kec - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec -

c. Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup

perusahaan 100 100 100 - 100 - 100 - 100 -

f. Jumlah DAS yang ditetapkan dalam PROKASIH

DAS 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

g.

Jumlah peraturan tentang pencegahan pencemaran lingkungan

peraturan 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

20

2

Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat

h.

Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup

pengusaha 50 50 50 - 50 - 50 - 50 -

dokumen 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

Unit ipal 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -

j. Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup

kajian limbah UKM

1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

l. Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran

kajian 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

m kendaraan 300 210 300 - 300 - 300 - 300 -

3

Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam

a. Jumlah mata air yang dikonservasi -mata air 3 0 3 - 4 - 4 - 5 -

-Sumur resapan

7 7 10 - 10 - 10 - 10 -

b. Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove

Pakmas mangrove

2 0 2 - 3 - 3 - 3 -

c. Jumlah kapung iklim yang dietapkan Kampung

iklim 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -

d. Meningkatnya upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam

Keanekaragaman hayati

di kec 5 5 5 - 5 - 5 - 5 -

e. Jumlah masjid yang memanfaatkan limbah air wudhu

masjid 5 0 5 - 5 - 5 - 5 -

f. Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove

Pembinaan tingkat kec

2 2 2 - 2 - 2 - 2 -

g. Meningkatkan upaya perbaikan ekosistem pesisir dan laut

Rehabilitasi tingkat kec

1 1 1 - 1 - 1 - 1 -

h. Prosentase kegiatan pertambangan rakyat yang terkendali

pertambangan

20 20 20 - 20 - 20 - 20 -

4 Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan

a. Prosentase penyelesaian pengaduan sengketa lingkungan

pengaduan 12 12 12 - 12 - 12 - 12 -

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. - blhd.cirebonkab.go.idblhd.cirebonkab.go.id/wp-content/uploads/2017/11/IKU-2016.pdf · keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact)

21