1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan
sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai
alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara
obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD. Berdasarkan hal tersebut, Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon selaku Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja Utama yang mengacu
pada tugas pokok dan fungsi dari Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten
Cirebon sebagai Instansi teknis dalam pembangunan bidang lingkungan hidup,
disesuaikan dengan Visi dan Misi-nya, yaitu :
Visi :
“ TERWUJUDNYA KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU KABUPATEN
CIREBON BERSIH, ASRI DAN LESTARI ”.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
3. Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan perkembangan
ilmu dan teknologi dalam rangka penerapan ekonomi hijau.
4. Meningkatkan upaya konservasi, dan rehabilitasi sumber daya alam.
5. Melakukan upaya penegakan hukum melalui mediasi dan jalur hukum dalam
menyelesaikan sengketa lingkungan.
B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon adalah sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
melakukan fungsi pelaksanaan tugas lingkungan hidup yang berdampak pada
pembangunan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan
Indikator Kinerja yang ditetapkan.
2
2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon
sehingga dapat digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
C. Landasan Hukum Penyusunan
Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator Kinerja
Utama (IKU) Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon adalah :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4406);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4664);
3
8. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun
2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia;
9. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
10. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum
Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cirebon Tahun
2014 – 2019 (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 4, Seri
E.3) ;
12. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 34 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis
(Renstra) Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2014 –
2019 (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 Nomor 34, Seri E.29).
4
BAB II
PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA
A. Definisi
Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan akuntabilias
kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (key
performance indicators) di lingkungan instansi masing-masing. Indikator Kinerja
Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN (1999)
pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja sebagai dasar
penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja digunakan formulir
Pengukuran Kinerja (PK). Penetapan indikator didasarkan pada masukan (inputs),
keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact).
Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo (2001) mengatakan bahwa dalam
mengukur kinerja suatu program, tujuan dari masing-masing program harus
disertai dengan indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur
kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut. Indikator kinerja didefinisikan
sebagai ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta
digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu
program yang dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit
bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan)
kebijaksanaan/program/kegiatan suatu instansi yang melaksanakan.
B. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja
Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi karakteristik
indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi
yang bersangkutan :
1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang
berbeda.
2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/dikuantifikasi secara obyektif.
5
3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur.
4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur.
5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan.
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat memberikan
informasi kinerja yang diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja
secara baik, dan sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama dalam pencapaian
target.
6
BAB III
GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KABUPATEN CIREBON
A. Visi dan Misi
Visi :
“ Terwujudnya Kualitas Lingkungan Menuju Kabupaten Cirebon Bersih,
Asri, dan Lestari”.
Penjelasana makna visi tersebut di atas adalah :
1. Terwujudnya kualitas lingkungan adalah suatu upaya untuk terciptanya
lingkungan yang yang tidak melebihi batas baku mutu, sehingga adanya
keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung, kaya akan unsur alam
yang dapat mendukung kehidupan di dalamnya secara optimal.
2. Bersih berarti pemerintah dan masyarakat kabupaten cirebon menjaga
kebersihan tempat tinggal dan lingkungannya.
3. Asri berarti tempat tinggal dan lingkungan tertata dan terpelihara dengan baik
sehingga dapat menyenangkan, memberikan kesegaran dan kesejukan bagi
penghuninya.
4. Lestari berarti suatu kondisi masyarakat yang memiliki perhatian dan
kepedulian terhadap lingkungan hidup, sehingga timbul aktivitas-aktivitas yang
bersifat melindungi/menjaga, memelihara dan merehabilitasi kondisi lingkungan
hidup disekitarnya secara berkelanjutan.
Misi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan.
2. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
3. Meningkatkan upaya pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan perkembangan
ilmu dan teknologi dalam rangka penerapan ekonomi hijau.
4. Meningkatkan upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam.
5. Melakukan upaya penegakan hukum melalui mediasi dan jalur hukum dalam
menyelesaikan sengketa lingkungan.
7
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 6 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Cirebon
Badan Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan lingkungan
hidup.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Badan
Lingkungan Hidup Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
pengelolaan lingkungan hidup.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengendalian pencemaran
lingkungan, pengendalian dan pemulihan kerusakan lingkungan dan tata
lingkungan.
4. Pelaksanaan pelayanan ketatausahan badan.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
C. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Pada Tahun 2015.
Realisasi pencapaian indikator kinerja utama Badan Lingkungan Hidup
Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2015 adalah sebagaimana tercantum dalam
tabel di bawah ini :
8
REALISASI PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realis
asi Program Kegiatan
Alokasi Anggaran (Rupiah)
Realisasi Anggaran (Rupiah)
Penjelasan
1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
a. Terbentuknya kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah
7Pokmas
-5Bank
3
3
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
249,880,000 213,374,350 Kgtn hibah tdk dilaksanakan dan masy ada yg blm siap bentuk pokmas
b. Terbangunnya teknologi pengelolah sampah 3 jenis 0
idem
Kegiatan Pngembangan Teknologi Persampahan 0 0 Belum di
anggarkan
c. Terbentuknya sekolah berwawasan lingkungan (Adiwiyata)
6 sekolah 10 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan
193,079,836 132,320,400 Usulan lebih dari target, ternyata banyak memenuhi kriteria adiwiyata
d. Tersedianya data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan
1 dokumen
1 idem
Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
149,147,800 147,982,707 Terpenuhi
2. Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
a. Meningkatnya kualitas lingkungan di Kota Sumber sebagai kota kecil bersih peraih adipura
1 Adipura 0
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
227.358.436 223.031.400 Permasalahan TPA tdk memenuhi kriteria penilaian
b. Tersedianya data kualitas udara, air sungai, air laut, dan air sumur
-udara 40 kec -5sungai -sumur 8 kec -laut 8 kc
- 40 kec - 5 - 8 kec - 8 kec
idem
Pemantauan Kualitas Lingkungan
184,312,836 160,303,600 Terpenuhi
c. Meningkatnya kegiatan usaha yang mentaati peraturan di bidang lingkungan hidup
100 perusahaan
100 idem
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
61,135,100 60,145,100 Terpenuhi
9
d. Tersedianya data untuk pengambilan kebijakan pengelolaan lingkungan akibat pencemaran
2 kajian
1
idem
Pengkajian Dampak Lingkungan
192,864,000 183,509,000 Keterbetasan
anggaran hanya cukup 1 kajian
e. Penurunan pencemaran melalui kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup
-4 proper -5 mutu udara ambien -5mutu air limbah
-4 -5
-5 idem
Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper)
46,241,600 46,231,600 Terpenuhi
f. Peningkatan kualitas air permukaan melalui penurunan beban pencemaran
1 DAS
1
idem
Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih
124,000,000 119,653,000 Terpenuhi
g. Penyusunan peraturan tentang penceghan pencemaran lingkungan
1
peraturan
0 idem
Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran danPerusakan Lingkungan Hidup
0
0
Tidak dianggarkan
h. Meningkatnya pemahaman tentang penyusunan dokumen lingkungan bagi pelaku usaha
50 pengusaha
50
idem
Koordinasi Penyusunan AMDAL
156,774,736 155,614,000 Terpenuhi
i. Terkendalinya pencemaran dan perusakan lingkungan melalui peran aktif pelaku usaha
1 dokumen
1 idem
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup
95,646,500 20,146,500 Terpenuhi
j. Peningkatan kapasitas pelaku usaha dalam penerapan produksih bersih untuk lingkungan
1 kajian UKM
1
idem
Peningkatan Kepedulian Pelaku Usaha Dalam Pengelolaan Limbah
88,314,900 85,269,900 Terpenuhi
k. Peningkatan pengetahuan dan pengelolaan tentang pemanfaatan limbah batu alam
1 Unit ipal
0
idem
Penanganan Limbah Batu Alam
193,629,400 78,934,400 Pembinaan dilaksanakan, utk ipal tidak dilaksnakan krn bersifat hibah
l. Tersedianya alat pengambil kebijakan berupa Kajian LIngkungan Hidup Strategis (KLHS)
1 kajian 1
idem
Penyusunan kajian lingkungan hidup strategis
388,670,000 326,496,000 Terpenuhi
m.
Terkendalinya kualitas udara
300 kendaraan
210
idem
Koordinasi penilaian langit biru
96,481,850 96,061,850 Terbatasnya
anggaran
10
3. Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam
a. Pemulihan fungsi sumber daya alam dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air
-3 mata air -7 Sumur resapan
0
- 7
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi Sumber Daya Air dan PengendalianKerusakan Sumber-Sumber Air
184,860,000 79,750,000 Pemeliharaan mata air tdk dilaksanakan lokusnya tanah masyarakat
b. Pantai dan laut yang lestari 2 Pakmas
mangrove
0 idem
Pantai dan laut lestari 91,341,436 57,853,200 Terbentur kewenangan prov
c. Meningkatnya upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim
1 Kam pung iklim
0
idem
Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
44,547,000 30,187,000 Telah dilaksanakan pembinaan, tp belum memenuhi krieria kampung iklim
d. Meningkatnya upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Keanekaragaman hayati di 5 kec
5
idem
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air
45,000,000 44,426,600 Terpenuhi
e. Pemanfaatan limbah air wudlu
5 masjid 0
idem
Pengembangan Masjid Berwawasan Lingkungan 0 0 Belum
dianggarkan
f. Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi SDA di pesisir pantai
Pembinaan tingkat 2 kec
2
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
35,102,600 32,602,600 Terpenuhi
g. Meningkatkan upaya perbaikan ekosistem pesisir dan laut
Rehabilitasi tingkat 1 kec
1
Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
148,435,700 147,800,700 Terpenuhi
h. Terkendalinya dampak kegiatan pertambangan rakyat
20 pertambangan
20
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
42,450,000 38,570,000 Terpenuhi
4. Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan
a. Meminimalisir terjadinya konflik dan pencemaran lingkungan
12 pengadu
an
12 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH
Koordinasi Pos Pengaduan Sengketa Lingkungan
54,480,100 54,030,100 Terpenuhi
11
BAB IV
PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah Badan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Cirebon ditetapkan sebagai dasar untuk
menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program dan kegiatan yang
dijalankan. Pengukuran peningkatan dan akuntabilitas kinerja suatu OPD dilakukan
untuk mengelola kinerja suatu organisasi agar dapat mencapai hasil yang baik dan
kinerja yang tinggi. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal,
maka diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan
diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih
berhasil. Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-
keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan dan
meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Cirebon Tahun 2016 sebagaimana terlampir yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Cirebon, Maret 2016
KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH
KABUPATEN CIREBON
H. SURKIYAH, S.Sos., MM. NIP. 19590326 198303 1 007
12
INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON
1. Unit Organisasi : Badan Lingkungan Hidup Daerah 2. Tugas Pokok : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. 3. Fungsi : Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintah daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengendalian pencemaran lingkungan, pengendalian dan pemulihan kerusakan lingkungan dan tata lingkungan, pelaksanaan ketatausahaan badan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
4. Sasaran Strategis Renstra :
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &
Eksternal)
1
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan
lingkungan
Jumlah kelompok masyarakat pengelola
sampah dan lembaga bank sampah
Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah
dan bank sampah
Renstra dan Bidang Tata
Lingkungan
Jumlah teknologi pengelolah sampah
terpasang
Pengelolaan sampah menjadi energi alternatif Renstra dan Bidang Tata
Lingkungan
Jumlah sekolah berwawasan lingkungan
(adiwiyata)
Jumlah sekolah berwawasan / berbudaya
lingkungan
Renstra dan Bidang Tata
Lingkungan
Jumlah dokumen data kualitas
lingkungan sebagai sumber kebijakan
pembangunan
Dokumen status lingkungan hidup daerah
(SLHD) dan menuju indonesia hijau (MIH)
Renstra dan Sekretariat Bagian
Program
2 Meningkatnya kinerja
pengelolaan lingkungan bagi
dunia usaha dan masyarakat
Jumlah penghargaan adipura Penghargaan Piala Adipura Renstra dan Bidang PPL
13
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &
Eksternal)
2
Meningkatnya kinerja
pengelolaan lingkungan bagi
dunia usaha dan masyarakat
Jumlah perusahaan taat peraturan di
bidang lingkungan hidup
Jumlah kegiatan usaha yang dipantau
pengelolaan lingkungannya
Renstra dan Bidang PPL
Monitoring home industri Renstra dan Bidang TL
a. Jumlah industri yang mendapatkan proper b. Jumlah industri yang memenuhi baku
mutu kualitas udara
Renstra dan Bidang PPL
Jumlah perusahaan taat peraturan di
bidang lingkungan hidup
Pengusaha yang memahami penyusunan
dokumen lingkungan
Renstra dan Bidang TL
Jumlah DAS yang ditetapkan dalam
PROKASIH
Jumlah sungai yang memenuhi kualitas baku
mutu air (layak pertanian)
Renstra dan Bidang PPL
Jumlah peraturan tentang pencegahan
pencemaran lingkungan
Jumlah peraturan tentang pengelolaan
lingkungan
Renstra dan Bidang PPL
Jumlah perusahaan berkinerja baik
dalam pengelolaan lingkungan hidup
Pengusaha dapat mengelola limbah dari
kegiatan usahanya
Renstra dan Bidang PPL
Pembinaan pengelolaan limbah batu alam Renstra dan Bidang PPL
Jumlah kajian pengelolaan lingkungan
akibat pencemaran
Pengujian kualitas emisi kendaraan bermotor Renstra dan Bidang PPL
Jumlah kajian pengelolaan lingkungan
akibat pencemaran
Pembuatan kajian terhadap pencemaran
lingkungan
Renstra dan Bidang TL
14
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Penjelasan Indikator Kinerja Utama Sumber Data (Internal &
Eksternal)
2 Meningkatnya kinerja
pengelolaan lingkungan bagi
dunia usaha dan masyarakat
Jumlah titik sampel pengambilan data
kualitas udara, air sungai, air laut dan
air sumur
Pemantauan kualitas udara, air sungai, air
sumur dan air laut
Renstra dan Bidang PPKL
3 Meningkatnya kualitas fungsi
sumber daya alam
Jumlah mata air yang dikonservasi Pemeliharaan mata air dan pembuatan sumur
resapan
Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kapung iklim yang dietapkan Jumlah Desa/Kampung Iklim Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kecamatan yang diinventarisasi
kenekaragaman hayatinya
Inventarisasi keaneka ragaman hayati tingkat
kecamatan
Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah masjid yang memanfaatkan
limbah air wudhu
Penampungan limbah air wudhu sebagai sarana
penyiraman tanaman di sekitar masjid
Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kelompok masyarakat peduli
mangrove
Pengendalian kerusakan pesisir Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kelompok masyarakat peduli
mangrove
Rehabilitasi ekosistem pantai Renstra dan Bidang PPKL
Prosentase kegiatan pertambangan
rakyat yang terkendali
Pengawasan pertambangan rakyat Renstra dan Bidang PPKL
4 Terselesaikannya pengaduan
sengketa lingkungan
Prosentase penyelesaian pengaduan
sengketa lingkungan
Penyelesaian pengaduan kasus pencemaran
lingkungan
Renstra dan Bidang PPL
15
RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Program Kegiatan
Alokasi Anggaran
(Rupiah)
Unit Kerja
Penanggung Jawab
1
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah
a. Pokmas b. Bank
a. 8 Pokmas b. 5 bank sampah
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan Peningkatan Peranserta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan
416.502.050,- Renstra dan Bidang Tata Lingkungan
Jumlah teknologi pengelolah sampah terpasang
Jenis 1 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan Pengembangan Teknologi Persampahan
77.157.400,- Renstra dan Bidang Tata Lingkungan
Jumlah sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata)
Sekolah 6 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan di Bidang Lingkungan
122.518.150,00 Renstra dan Bidang Tata Lingkungan
Jumlah dokumen data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan
Dokumen 2 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan
170.000.000,00 Renstra dan Sekretariat Bagian
Program
2 Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
Jumlah penghargaan adipura
Adipura 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
199.999.950,00 Renstra dan Bidang PPL
Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup
Perusahaan 100 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup
69.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL
16
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Program Kegiatan
Alokasi
Anggaran (Rupiah)
Unit Kerja
Penanggung Jawab
2
Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup
dokumen 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup
76.273.300,00 Renstra dan Bidang TL
Perusahaan a. 4 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper)
59.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL
Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup
Pelaku Usaha 60 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Koordinasi Penyusunan AMDAL
74.999.950,00 Renstra dan Bidang TL
Jumlah DAS yang ditetapkan dalam PROKASIH
DAS 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Koordinasi Pengelolaan Prokasih / Superkasih
300.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL
Jumlah peraturan tentang pencegahan pencemaran lingkungan
Raperda 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
200.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL
Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup
Dokumen 50 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Peningkatan Kepedulian Pelaku Usaha Dalam Pengelolaan Limbah
99.999.900,00 Renstra dan Bidang PPL
Unit IPAL 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Penanganan Limbah Batu Alam
145.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL
17
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Program Kegiatan
Alokasi
Anggaran (Rupiah)
Unit Kerja
Penanggung Jawab
2
Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran
Kendaraan 250 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Koordinasi penilaian langit biru
200.000.000,00 Renstra dan Bidang PPL
Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran
Kajian 1 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pengkajian Dampak Lingkungan
350.000.000,00 Renstra dan Bidang TL
Jumlah titik sampel pengambilan data kualitas udara, air sungai, air laut dan air sumur
Udara, Sungai, Sumur, Laut
Udara 40 kec, 5 sungai,
8 kec. air sumur, dan
8 kec. air laut
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Pemantauan Kualitas Lingkungan
198.873.450,00 Renstra dan Bidang PPKL
3
Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam
Jumlah mata air yang dikonservasi
a. Mata air b. Sumur resapan
18 sumur resapan
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
208.483.750,00 Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kapung iklim yang dietapkan
Kampung iklim 1 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
49.276.500,00 Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kecamatan yang diinventarisasi kenekaragaman hayatinya
dokumen 5 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-sumber Air
59.941.000,00 Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah masjid yang memanfaatkan limbah air wudhu
Masjid 2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Pengembangan Masjid Berwawasan Lingkungan
76.511.750,00 Renstra dan Bidang PPKL
18
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Program Kegiatan
Alokasi
Anggaran (Rupiah)
Unit Kerja
Penanggung Jawab
3
Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam
Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove
Kelompok 2 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA
85.354.900,00 Renstra dan Bidang PPKL
Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove
Lokasi 1 Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut
Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
103.341.300,00 Renstra dan Bidang PPKL
Prosentase kegiatan pertambangan rakyat yang terkendali
Pertambangan 20 Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Pertambangan Rakyat
44.461.700,00 Renstra dan Bidang PPKL
4 Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan
Prosentase penyelesaian pengaduan sengketa lingkungan
Pengaduan 12 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Koordinasi Pos Pengaduan Sengketa Lingkungan
59.999.950,00 Renstra dan Bidang PPL
19
RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014-2019
BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN CIREBON
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
a. Jumlah kelompok masyarakat pengelola sampah dan lembaga bank sampah
-Pokmas 7 3 8 - 8 - 8 - 8 -
-Bank 5 3 5 - 5 - 5 - 5 -
b. Jumlah teknologi pengelolah sampah terpasang
Jenis 3 0 3 - 3 - 3 - 3 -
c. Jumlah sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata)
Sekolah 6 10 6 - 6 - 6 - 6 -
d. Jumlah dokumen data kualitas lingkungan sebagai sumber kebijakan pembangunan
Dokumen 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
2 Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
a. Jumlah penghargaan adipura Adipura 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -
b. Jumlah titik sampel pengambilan data kualitas udara, air sungai, air laut dan air sumur
-udara - 40 kec - 40 kec - 40 kec - - 40 kec
- - 40 kec - - 40 kec
-
-sungai - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5
- laut - 8 kec - 8 kec - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec -
- sumur - 8 kec - 8 kec - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec - - 8 kec -
c. Jumlah perusahaan taat peraturan di bidang lingkungan hidup
perusahaan 100 100 100 - 100 - 100 - 100 -
f. Jumlah DAS yang ditetapkan dalam PROKASIH
DAS 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
g.
Jumlah peraturan tentang pencegahan pencemaran lingkungan
peraturan 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -
20
2
Meningkatnya kinerja pengelolaan lingkungan bagi dunia usaha dan masyarakat
h.
Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup
pengusaha 50 50 50 - 50 - 50 - 50 -
dokumen 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
Unit ipal 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -
j. Jumlah perusahaan berkinerja baik dalam pengelolaan lingkungan hidup
kajian limbah UKM
1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
l. Jumlah kajian pengelolaan lingkungan akibat pencemaran
kajian 1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
m kendaraan 300 210 300 - 300 - 300 - 300 -
3
Meningkatnya kualitas fungsi sumber daya alam
a. Jumlah mata air yang dikonservasi -mata air 3 0 3 - 4 - 4 - 5 -
-Sumur resapan
7 7 10 - 10 - 10 - 10 -
b. Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove
Pakmas mangrove
2 0 2 - 3 - 3 - 3 -
c. Jumlah kapung iklim yang dietapkan Kampung
iklim 1 0 1 - 1 - 1 - 1 -
d. Meningkatnya upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Keanekaragaman hayati
di kec 5 5 5 - 5 - 5 - 5 -
e. Jumlah masjid yang memanfaatkan limbah air wudhu
masjid 5 0 5 - 5 - 5 - 5 -
f. Jumlah kelompok masyarakat peduli mangrove
Pembinaan tingkat kec
2 2 2 - 2 - 2 - 2 -
g. Meningkatkan upaya perbaikan ekosistem pesisir dan laut
Rehabilitasi tingkat kec
1 1 1 - 1 - 1 - 1 -
h. Prosentase kegiatan pertambangan rakyat yang terkendali
pertambangan
20 20 20 - 20 - 20 - 20 -
4 Terselesaikannya pengaduan sengketa lingkungan
a. Prosentase penyelesaian pengaduan sengketa lingkungan
pengaduan 12 12 12 - 12 - 12 - 12 -
21