bab i pendahuluan 1.1 latar belakang -...

34
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu usaha dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalu pendidikan. Dengan pendidikan dapat diharapkan meningkatnya kualitas SDM dalam kehidupan warga negaranya. Peningkatan kualitas kehidupan ini maksudnya dari segi, kemamapuan menyerap informasi, kemampuan menerapkan pengetahuan yang berguna, dan kemampuan untuk belajar hal-hal baru. Namun sayang sekali tidak semua warga negara memiliki akses ke jalur pendidikan formal, entah karena keterpencilan geografis, ataupun karena alasan ekonomi yang memaksa mereka untuk berhenti bersekolah saat pendidikan mereka belum tamat. Kondisi ketidak merataan pendidikan ini berimplikasi pula pada ketidak merataan kesejahteraan. Karena, sedikit banyak, tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kemampuan untuk meraih pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang layak pula. Kondisi inilah yang mendorong perlunya penyelenggaraan pendidikan luar sekolah bagi warga negara yang membutuhkan. Namun konsumen yang disasar oleh program pendidikan luar sekolah ini, ada yang bersifat khusus, seperti dewasa secara usia, telah menikah, memiliki tanggungan keluarga, dan memeliki kebutuhan ekonomi yang mendesak. Kekhususan ini menyebabkan diperlukan program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada pendidikan keterampilan, yang diharapkan dapat berdaya guna bagi mereka yang mempelajarinya. Singkatnya dengan menempuh pendidikan luar sekolah jenis ini, peserta didik bukan hanya belajar baca tulis saja, namun juga belajar keterampilan yang berguna bagi peningkatan kualiatas sosial mereka. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan meningkatkan kemampuan anggota masyarakatnya agar dapat mengarahkan, mengendalikan, membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan masyarakat juga akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara mandiri sebagai indikator pemberdayaan meliputi kemampuan: i) Memahami

Upload: phamxuyen

Post on 05-Mar-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu usaha dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

adalah melalu pendidikan. Dengan pendidikan dapat diharapkan meningkatnya

kualitas SDM dalam kehidupan warga negaranya. Peningkatan kualitas kehidupan

ini maksudnya dari segi, kemamapuan menyerap informasi, kemampuan

menerapkan pengetahuan yang berguna, dan kemampuan untuk belajar hal-hal

baru. Namun sayang sekali tidak semua warga negara memiliki akses ke jalur

pendidikan formal, entah karena keterpencilan geografis, ataupun karena alasan

ekonomi yang memaksa mereka untuk berhenti bersekolah saat pendidikan

mereka belum tamat.

Kondisi ketidak merataan pendidikan ini berimplikasi pula pada ketidak

merataan kesejahteraan. Karena, sedikit banyak, tingkat pendidikan berpengaruh

terhadap kemampuan untuk meraih pekerjaan yang layak dengan penghasilan

yang layak pula. Kondisi inilah yang mendorong perlunya penyelenggaraan

pendidikan luar sekolah bagi warga negara yang membutuhkan. Namun

konsumen yang disasar oleh program pendidikan luar sekolah ini, ada yang

bersifat khusus, seperti dewasa secara usia, telah menikah, memiliki tanggungan

keluarga, dan memeliki kebutuhan ekonomi yang mendesak. Kekhususan ini

menyebabkan diperlukan program pendidikan luar sekolah yang berbasis pada

pendidikan keterampilan, yang diharapkan dapat berdaya guna bagi mereka yang

mempelajarinya. Singkatnya dengan menempuh pendidikan luar sekolah jenis ini,

peserta didik bukan hanya belajar baca tulis saja, namun juga belajar keterampilan

yang berguna bagi peningkatan kualiatas sosial mereka.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mengubah dan

membentuk kehidupan masyarakat. Pemberdayaan akan meningkatkan

kemampuan anggota masyarakatnya agar dapat mengarahkan, mengendalikan,

membentuk dan mengelola hidupnya. Pemberdayaan masyarakat juga akan

meningkatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengelola hidupnya secara

mandiri sebagai indikator pemberdayaan meliputi kemampuan: i) Memahami

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

2

masalah, ii) Menilai tujuan hidupnya,iii) Membentuk strategi, iii) Mengelola

sumber daya, iv) Bertindak dan berbuat. Selanjutnya pembangunan masyarakat

merupakan suatu proses yang berkelanjutan dengan pendekatan holistik atau

menyeluruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kemudian menerapkan

pemberdayaan yang berpengaruh, melibatkan, dan mendidik; menjamin

keseimbangan lingkungan; memastikan keberlanjutan/kebertahanan, dan

menggunakan kemitraan untuk membuka akses untuk sumber daya dan dana.

Kecamatan Kubu kabupaten Karangasem memiliki masyarakat buta huruf

yang sangat besar. Berdasarkan data yang tercatat di kantor kecataman kubu 60%

dari penduduk produktif (umur 20 tahun ketas) buta aksara. Kehidupan ini sangat

mngganggu kehidupan sosial masyarakat secara menyeluruh. Secara umum

masyarakat desa sangat cerdas dan kaya keterampilan yang perlu dikembangkan.

Namun, sayang sekali, selama ini keaksaraan usaha mandiri hanya dipandang

sebelah mata oleh masyarakat desa. Kondisi ini menyebabkan tingkat

perkembangan masyarakat menjadi sangat rendah. Ini tentu saja menyebabkan

pendapatan yang juga rendah di kalangan masyarakat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan pengabdian di

kecamatan kubu. Salah satu desa yang bisa dijadikan tempat pengabdian adalah

desa Tianyar. Karena desa Tianyar memiliki potensi alam tempurung kelapa yang

melimpah. sampai saat ini tempurung Kelapa belum dimanfaatkan secara

maksimal padahal tempurung Kelapa dapat dijadikanbahan kerajinan seperi

kerajinan tempurung kelapa/sarana persembahyangan.

1.2 Analisis Situasi

Desa Tianyar sebenarnya memiliki potensi yang besar yang bisa

dikembangkan dalam bidang kerajinan karena desa Tianyar memiliki bahan baku

tempurung kelapa yang sangat melimpah. Desa Tianyar berjarak 30 km dari kota

Amlapura-Kabupaten Karangasem-Bali, merupakan daerah kering yang banyak

ditumbuhi tanaman kelapa yang sering dicari janurnya digunakan sebagai sarana

upacara, buahnya dijual dan kadang-kadang dijadikan minyak. Buah kepala yang

dijual adalah isinya, tempurungnya biasanya hanya digunakan sebagai arang atau

bahkan dibuang begitu saja. Sampai saat ini desa Tianyar hanya mampu bergerak

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

3

aktif dalam penghasil bahan baku dari tanaman Kelapa bukan akif sebagai

pengolah bahan baku tanaman Kelapa. Padahal di Desa Tianyar jumlah penduduk

miskin dan dan Buta Aksara cukup tinggi. Data dari BPS tahun 2010

menunjukkan bahwa desa Tianyar memiliki penduduk yang buta aksara 845 orang

dari 1717 penduduk yang tercatat.

Sebenarnya, di Desa Tianyar ada beberapa kumpulan keluarga dan

kelompok tani yang dibentuk dengan tujuan membentuk usaha tani, yakni

kelompok Sri Amerta Sari dan kelompok Karya Santhi. Kelompok ini sudah lama

dibentuk oleh masyarakat, namun dari sejak berdirinya tahun 1995 sampai

sekarang (2014) perkembangannya bisa dikatakan stagnan. Hal ini dapat dilihat

dari produk pertani (buah-buahan, kelapa, kacang-kacangan, dan lontar) yang

dihasilkan masih minim nilai jual. Sampai saat ini hasil produksinya tidak mampu

bersaing di pasaran, bahkan di pasaran domestik saja masih belum berkategori

layak jual. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kemampuan seni

dan jiwa wirausaha masyarakat masih rendah, sehingga hasil produksinya tidak

memiliki nilai jual yang tinggi. Dampaknya, pertanian, usaha dan usaha kerajinan

tempurung Kelapa ini belum mampu mendongkrak perekonomian komunitas

masyarakat desa Tianyar secara signifikan. Sampai saat ini belum banyak upaya-

upaya yang dilakukan masyarakat Tianyar untuk memperbaiki kualitas dan

kuantitas produksi . Desa Tianyar sebagai lumbung Kelapa yang menjadi penciri

keunikan masyarakat melalui intensifikasi dan ekstensifikasi produk kerajinan

seni, sehingga potensi desa tidak dapat berkebang dengan baik.

Gambar 1. Kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya Santhi saat

Mendapatkan Pembelajaran Keaksaraan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

4

Kerajinan tempurung kelapa merupakan salah satu hasil kerajinan yang

mimiliki nilai seni tinggi. Kerajinan tempurung kelapa bisa digunakan sebagai

tempat minum, tempat makan, model main-mainan. Bali sebagai daerah

pariwisata tidak sulit untuk memasarkan kerajinan tempurung kelapa di Bali.

Barang seperti ini bias dipasarkan di hotel, restoran atau bahkan di tempat pernak

pernik Bali atau souvernir bali. Proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa

dari tempurung Kelapa tidak begitu sulit, berdasarkan hasil percobaan sementara,

warga yang diberikan contoh untuk belajar membuat kerajinan tempurung kelapa

hanya memebutuhkan waktu 4 hari yaitu belajar 1 hari tehnik dasar, 2 hari kreasi

dan 1 hari finishing. Hasilnya pun tidak mengecewakan seperti pada gambar di

bawah ini.

Gambar 2. Contoh hasil percobaan kerajinan tempurung kelapa

Proses pembuatan kerajinan tempurung kelapa di atas masih bersifat

tradisional dan manual, sehingga kualitas kerajinan tempurung Kelapa yang

dihasilkan tidak dapat terjaga dengan baik. agar menghasilkan karya yang lebih

baik diperlukan semacam perabotan dan bahan yang digunakan untuk membuat

dan mengawetkan serta mengemas barang agar lebih menarik. Minimnya

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

5

teknologi yang dimiliki dan diketahui oleh masyarakat sering menghambat

ketercapaian target produksi dari kesepakatan waktu yang telah disepakati dengan

kostumer. Sehingga terbatasnya teknologi yang digunakan seperti berbagai

macam pemotong dan penghalus yang digunakan dalam membuat kerajinan

tempurung kelapa, akan menimbulkan komplain dari costumer/suplier. Oleh

sebab itu perlu diberikan pelatihan untuk membuat teknologi pemotong dan

penghalus dari bahan yang ada disekitarnya.

Dari sisi desain dan pewarnaan, agar produk seni kerajinan tempurung

Kelapa yang dihasilkan tidak tampak monoton, perlu dilakukan pelatihan desain

dan pewarnaan seperti pemberian sentuhan warna tempurung kelapa baik yang

diberikan secara manual-artifisial melalui lukisan tangan maupun melalui proses

kimia dengan peleburan dan pengawetan. Sehingga hasil an dan kerajinan mampu

menangkap selera konsumen untuk trend produk yang diminati costumer, nilai

jual produk kerajinan kerajinan tempurung Kelapa pun dapat ditingkatkan.

Agar pemasaran produksi kerajinan tempurung kelapa tidak terbatas pada

pemasaran lokal. Daya jual produksi sebagai karya seni harus diminati oleh pasar

berskala regional, nasional maupun mancanegara. Dengan menjangkau pasar yang

luas masyarakata akan mendapat keuntungan lebih banyak dari hasil produksinya.

Dari hasil perhitungan sementara bersama warga terhadap catatan cash-flow

keuangan kedua kelompok ini dari hasil pertanian , menunjukkan bahwa rata-rata

omzet penjualan produksi pertanian kelompok Karya Santhi dan kelompok Sri

Amerta Sari sebesar Rp.350.000-1.600.000/bulan. Biaya produksi yang

diperlukan rata-rata Rp.50-400 ribu/bulan, sehingga netto keuntungan kotor yang

diperoleh hanya Rp.300.000 – 1.200.000 /bulan. Jumlah anggota masing-masing

kelompok yang bekerja pada setiap usaha kelompok tersebut sebanyak 20 orang,

maka penghasilan buruh setiap bulan rata-rata 200 ribu /bulan. Penghasilan ini

relatif kecil bila dibandingkan dengan penghasilan yang diperoleh pengrajin

bambu atau kerajinan yang lain, yang bisa mencapai 1,5-3 juta/bulan. Untuk

meningkat generate revenue dan keuntungan dari kelompok tersebut tampaknya

peningkatan pelatihan tentang kualitas produksi dan pemasaran diperlukan

untuksabagai salah satu alternatif pemecahannya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

6

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analasis situasi di atas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Kelompok tani yang ada masih mengandalkan usaha dari hasil pertanian,

padahal banyak potensi desa seprti tempurung Kelapa yang dapat

dijadikan sebagai bahan kerajinan.

2. Managemen usaha masih menggunakan managemenn keluarga dengan

sistem pembukuan (administrasi) yang kurang memperhatikan kaidah

usaha yang professional.

3. Masayarakat belum mengenal penerapan Iptek dalam sistem kerajinan

tempurung Kelapa, pengrajin rumah tangga yang ada masih menggunakan

pemotongan dan pewarnaan manual dan tradisional.

4. Masyarakat belum mengenal ilmu desain dan kreativitas produk kerajinan

tempurung Kelapa, baik dari segi desain bentuk, pewarnaan dan sentuhan

artitistik sehingga kurang memiliki nilai jual yang tinggi.

5. Saat ini target pemasaran produksi kerajinan tempurung Kelapa bersandar

pada segmen pasar lokal dan global, yang sangat bergantung pada

pesanan supplier. Mitra belum memiliki media pemasaran melalui

jaringan internet (e-commerce) dan atau panetrasi pasar melalui

artshop/outlet sendiri. Kurangnya panetrasi pasar yang mengglobal

mengakibatkan margin keuntungan yang diperoleh pengrajin tempurung

Kelapa kedua kelompok usaha ini sangat kecil dibandingkan dengan

biaya produksi.

Masalah di atas dapat dipecahkan dengan memberikan solusi berupa pelatihan

kerajinan tempurung kelapa. Dengan demikian dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut.

1) Apakah kegiatan pelatihan Kerajinan tempurung Kelapa dapat

memberikan peluang usaha baru bagi kelompok Sri Amerta Sari dan

Karya Santhi di desa Tianyar?

2) Apakah kegiatan pelatihan Kerajinan tempurung Kelapa dapat

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem pembukuan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

7

(administrasi) yang profesional bagi kelompok Sri Amerta Sari dan Karya

Santhi di desa Tianyar?

3) Apakah kegiatan pelatihan Kerajinan tempurung Kelapa dengan penerapan

Iptek dapat meningkatkan jumlah produksi bagi kelompok Sri Amerta Sari

dan Karya Santhi di desa Tianyar?

4) Apakah kegiatan pelatihan Kerajinan tempurung Kelapa dengan penerapan

ilmu desain dan kreativitas dapat meningkatkan desain dan kreativitas

hasil kerajinan tempurung kelapa bagi kelompok Sri Amerta Sari dan

Karya Santhi di desa Tianyar?

5) Apakah kegiatan pelatihan Kerajinan tempurung Kelapa dengan bersandar

pada segmen pemasaran on line dapat meningkatkan jumlah permintaan

kerajinan tempurung kelapa bagi kelompok Sri Amerta Sari dan Karya

Santhi di desa Tianyar?

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempurung Kelapa

Pohon kelapa atau sering disebut pohon nyiur biasanya tumbuh pada

daerah atau kawasan tepi pantai. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut,

tempurung, kulit daging (testa), daging buah, air kelapa dan lembaga. Buah kelapa

yang sudah tua memiliki bobot sabut (35%), tempurung (12%), endosperm (28%)

dan air (25%) (Setyamidjaja, D., 1995). Tempurung kelapa adalah salah satu

bahan karbon aktif yang kualitasnya cukup baik dijadikan arang aktif. Bentuk,

ukuran dan kualitas tempurung kelapa merupakan hal yang harus diperhatikan

dalam pembuatan arang aktif. Kualitas tempurung kelapa dan proses pembakaran

sangat menentukan rendemen karbon aktif yang dihasilkan.

Secara fisologis, bagian tempurung merupakan bagian yang paling keras

dibandingkan dengan bagian kelapa lainnya. Struktur yang keras disebabkan oleh

silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung kelapa tersebut. Berat

dan tebal tempurung kelapa sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Berat

tempurung kelapa ini sekitar (15 – 19) % dari berat keseluruhan buah kelapa,

sedangkan tebalnya sekitar (3 – 5) mm.

Dari segi kualitas, tempurung kelapa yang memenuhi syarat untuk

dijadikan bahan arang aktif adalah kelapa yang benar-benar tua, keras, masih utuh

dan dalam keadaan kering. Untuk membuat arang aktif yang benar-benar

berkualitas, tempurung kelapa harus bersih dan terpisah dari sabutnya. Sedangkan

untuk mengetahui kualitas yang baik dari arang tempurung kelapa,

pembakarannya menghasilkan arang yang tampak hitam, mengkilap, utuh, keras

dan mudah dipatahkan (Sumber : Mecoho, 2009).

Arang tempurung kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar biasa atau

diolah menjadi arang aktif yang dapat digunakan oleh berbagai industri

pengolahan. Arang aktif dari tempurung kelapa ini memiliki daya saing yang kuat

karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang terbarukan. Dengan

demikian, tempurung kelapa merupakan limbah perkebunan yang memiliki

potensi yang besar dan dapat dimanfaatkan lebih lanjut sebagai arang aktif.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

9

Menurut Woodroof, bila tempurung kelapa dipanaskan pada temperatur

yang cukup tinggi tanpa berhubungan dengan udara, akan terjadi rangkaian

penguraian dari senyawa-senyawa kompleks yang merupakan komponen utama

tempurung. Dan dihasilkan tiga bentuk zat, yaitu: padat, cair dan gas.

2.2 Tinjauan Kreativitas dan desain Produk

Kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-

hal yang luar biasa, yang tidak lazim memadukan informasi yang nampaknya

tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-ide yang

menunjukkan kelancaran, kelenturan dan orisinil dalam berpikir (Munandar,

1999). Selanjutnya dikatakan pada umumnya hampir setiap orang memiliki

kreativitas yang tinggi pada masa kanak-kanaknya, namun hanya sedikit yang

mampu terus mempertahankan sampai usia dewasa. Kreativitas adalah sintesa dari

empat fungsi, yaitu berpikir, merasa, mengindra dan intuisi. Bila salah satu saja

dari keempat fungsi di atas dihambat, maka kreativitas pun akan menurun

(Munandar, 1999). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang

luar biasa, upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai

aspek kehidupannya dan menghasilkan karya baru yang bisa diterima oleh

komunitas tertentu atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat.

Sedangkan Desain produk merupakan salah satu bidang ke ilmuan yang

terintegrasi dengan segala bentuk aspek kehidupan manusia dari masa kemasa.

Memadukan unsur khayal dan orientasi penemuan solusi untuk berbagai masalah

yang dihadapi manusia dengan menjembatani estetika serta teknologi yang

masing-masingnya dinamis dan memiliki pola tertentu dalam perkembangannya.

Lingkup desain produk dapat dikatakan hampir tidak terbatas, melingkupi semua

aspek yang memungkinkan untuk dipecahkan oleh profesi/ kompetensi ini.

Namun demikian jika mengacu pada perkembangan internasional, terdapat

wilayah profesi yang tegas terdiri atas desain produk, desain grafis, dan desain

interior. Wilayah desain yang disebutkan ini wilayah desain yang diletakkan pada

bidang seni rupa. Berdasarkan pembagian wilayah desain tersebut, desain produk

merupakan salah satu dari wilayah desain yang ada.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

10

Dalam perkembangan selanjutnya profesi ini terbagi atas beberapa

kelompok kompetensi (mungkin juga dapat berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman), yaitu: (1) Desain produk peralatan, (2) Desain perkakas

lingkungan, (3) Desain alat transportasi, dan (4) Desain produk kerajinan (Kriya)

Desain produk adalah pioner dan kunci kesuksesan sebuah produk

menembus pasar sebagai basic bargain marketing, mendesain sebuah produk

berarti membaca sebuah pasar, kemauan mereka, kemampuan mereka, pola pikir

mereka serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti diterjemahkan dan di-

aplikasikan dalam perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah produk

bertahan dalam siklus sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana sebuah desain

mampu beradaptasi akan perubahan-perubahan dalam bentuk apapun yang terjadi

dalam pasar yang dimasuki produk tersebut, sehingga kemampuan tersebut

menjadi nilai keberhasilan bagi produk itu sendiri dikemudian hari.

2.3 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang

dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Pemahaman pelaku usaha kecil

terhadap pentingnya administrasi sangat terbatas. Padahal apabila kegiatan

administrasi dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan manfaatnya sangat

besar. Administrasi yang dikelola secara tepa akan merupakan bank data dan

informasi untuk tujuan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian.

Lebih lagi administrasi keuangan yangmerupakan sumberdaya yang sangat

penting bukan hanya untuk kepentingan telksananya kegiatan operasional tetapi

juga untuk perencanaan pembiayaan investasi jangka panjang.

Untuk mengefektifkan berbagai fungsi dalam pengelolaan keuangan

maka tugas administrasi yang perlu dilaksanakan. Manajmen tidak dapat

menyiapkan perencanaan tanpa adanya data yang akurat . Kegiatan adaministarasi

yang perlu dilaksanakan perusahaana. (1) Administrasi piutang, (2) Administrasi

Hutang, (3) Administrasi persediaan, (4) Administrasi asset tetap, (5)

Administrasi Kas, (7) Administrasi penggajian, (8) Administrasi lainnya,

administrasi surat masuk, surat keluar, pencatatan tentang berbagai kebijakan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

11

perusahaan, administrasi sewa-menyewa asset, kerjasama serta kegiatan langsung

yang dilakukan oleh perusahaan.

Laporan keuangan yang harus dibuat oleh pemilik usaha kecil antara

lain:

1. Laporan laba/Rugi atau income statement yaitu suatu bentuk laporan

keuangan yang berisi informasi mengenai pendapatan yang diperoleh dengan

biaya yang dikeluarkan yang dicatat dalam suatu periode tertentu

2. Neraca (balance sheet) merupakan bentuk laporan keuangan yang berisi

informasi mengenai asset atau aktiva lancer, aktiva tetap serta kewajiban dan

ekuitas (harta) pemilik perusahaan yang dibuat dalam periode tertentu.

3. Laporan Perubahan Modal merupakan bentuk laporan keuangan yang

meniformasikan keadaan modal awal perusaaan dengan laba/rugi yang

diperoleh serta adanya pengambilan (prive)

4. Laporan arus kas (cash-flow statement), merupakan laporan keuangan yang

isinya menggambarkan tentang perubahan posisi kas dalam satu periode

tertentu.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi pemasarann merupakan suatu manajemen yang disusun untuk

mempercepat pemecahan persolalan pemasaran dan membuat keputusan-

keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen memberikan

kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang

berbeda.Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas

terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan

penting dalam pengembangan strategi.

Dalam dunia bisnis tentunya sangat dibutuhkan sebuah strategi dalam

proses produksi sampai proses pemasaran, agar usaha yang dijalani dapat

berkembang seperti yang di inginkan. Selain itu teknik pemasaran bisa dikatakan

sebagai kunci keberhasilan dari penjualan produk. Teknik pemasaran yang baik

didukung oleh strategi pemasaran yang efektif. Dengan strategi tersebut, proses

marketing dapat dipertahankan, bahkan cara baru dalam memasarkan produk juga

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

12

bisa kita temukan dan membuat pelanggan semakin loyal. Berikut ini berikan

beberapa tips secara untuk memasarkan barang dengan lebih mudah Kotler,2004:

(1) Kenali pelanggan Anda, (2) Lakukanlah promosi, (3) pilih lokasi yang

strategis, (4) Coba gunakan internet marketing, (5) Jalin hubungan dengan

pelanggan, dan (6) The Power of Focus

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

13

BAB III

TUJUAN, MANFAAT DAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

3.1 Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut

1) Untuk memberikan peluang usaha baru bagi kelompok Sri Amerta Sari

dan Karya Santhi di desa Tianyar.

2) Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem

pembukuan (administrasi) yang profesional bagi kelompok Sri Amerta

Sari dan Karya Santhi di desa Tianyar.

3) Untuk meningkatkan jumlah produksi bagi kelompok Sri Amerta Sari dan

Karya Santhi di desa Tianyar.

4) Untuk meningkatkan desain dan kreativitas hasil kerajinan tempurung

kelapa bagi kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa Tianyar.

5) Untuk meningkatkan jumlah permintaan kerajinan tempurung kelapa bagi

kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa Tianyar.

3.2 Manfaat

Manfaat kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1) Masyarakat khususnya kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa

Tianyar memiliki peluang usaha baru yaitu usaha kerajinan kerajinan

tempurung kelapa dari tempurung Kelapa yang harapannya berimbas bagi

masyarakat disekitarnya.

2) Masyarakat khususnya kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa

Tianyar mengetahui dan memahami sistem pembukuan (administrasi) yang

profesional.

3) Masyarakat khususnya kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa

Tianyar mampu menerapkan IPTEKS dalam meningkatkan jumlah produksi

kerajinan tempurung kelapa dari tempurung Kelapa.

4) Masyarakat khususnya kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa

Tianyar mengetahui dan memahami desain dan kreativitas hasil kerajinan

tempurung kelapa dari dau tempurung Kelapa.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

14

5) Masyarakat khususnya kelompok Sri Amerta Sari dan Karya Santhi di desa

Tianyar memiliki pengetahuan tentang tehnik pemasaran melalui sistem

online.

3.3 Kerangka Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan yang dapat diusulkan adalah melakukan transfusi

IPTEK ke dalam kelompok Karya Santhi dan Sri Amerta Sari, sekaligus

melakukan pemberdayaan terhadap semua anggota pada kedua kelompok usaha

tersebut tersebut, sehingga dapat melakukan pengelolaan usaha kerajinan

tempurung Kelapa secara profesional. Produk teknologi sebagai bentuk solusi

yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan kelompok Karya Santhi dan Sri

Amerta Sari adalah (1) perancangan dan pembuatan teknologi pemotong

tempurung Kelapa dengan berbagai macam ukuran, penghalus tempurung Kelapa

agar keajegan dan keindahan tempurung Kelapa terjaga dan teknologi pewarna

sehingga warna yang dihasilkan bisa bervariasi; (2) Pemberdayaan pengelola

kelompok usaha tersebut melalui pelatihan /pendampingan dalam pembuatan

kerajinan tempurung Kelapa inovatif dengan tampilan multiwarna yang dilabel

dengan aksesori lukisan unik gaya lukisan desa Tianyar; dan 3) perancangan dan

pembuatan Web (e-commerce) pemasaran on line kerajinan tempurung Kelapa

bagi kedua kelompok usaha tersebut.

Proses transfusi IPTEK (IbM) secara sistemik dilakukan dengan model

pemberdayaan menggunakan pendekatan PALS (Participatory Action Learning

System). Prinsip dasar dari model PALS adalah pelibatan komunitas pengrajin

tempurung Kelapa dalam proses pembelajaran aktif partisipan dalam program aksi

proses produksi dan pemasaran kerajinan tempurung Kelapa sehingga membentuk

suatu sistem interaksi pembelajaran masyarakat secara partisipatif, baik secara

personal maupun komunal dalam usaha kerajinan tempurung Kelapa. Secara

schematik, metode pelaksanaan IbM usaha pengrajin tempurung Kelapa di desa

Tianyar dapat ditunjukkan pada gambar 3.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

15

Gambar 3. Metode Participatory Action Learning Systems

Difusi teknologi dan bahan baku tempurung Kelapa dilakukan dengan

memodifikasi pemotong, penghalus, dan pewarna yang sudah ada. Dengan

demikian produk kerajinan tempurung Kelapa yang dihasilkan kedua kelomopok

tersebut dapat dilakukan proses artistik dengan efek dekoratif pewarnaan melalui:

(1) proses pelelehan zat pewarna (melting-coloring process); dan (2) proses

melukis tempurung Kelapa secara manual dengan zat pewarna. Cara melting-

coloring process merupakan cara sederhana untuk mendapatkan efek color dari

kerajinan tempurung Kelapa dengan mencampur bahan baku dari warna yang

berbeda, kemudian dilakukan peleburan sedemikian rupa, sehingga terjadi

pencampuran warna secara artifisial. Efek warna yang muncul hanya kombinasi

dari warna dasar bahan baku dan intensitas dan kecerahannya dapat diatur secara

mekanik saat proses pelelehan. Proses pewarnaan ini relatif sulit untuk dapat

memunculkan gambar atau bentuk lukisan. Maka dari itu, untuk dapat

memunculkan tampilan gambar, maka produk kerajinan tempurung Kelapa yang

sudah terbentuk dilukis dengan zat kimia terntentu, sehingga warna lukisan dapat

menyatu dengan warna bahan dasar.

Potensi UKM Kerajinan

Tempurung Kelapa

Pemberdayaan Kelompok Tani

Program Aksi: (1)Pembuatan konsep inovatif

(2)Pembuatan prototyep

(3)Pembuatan Web pemasaran produk

(e-commerce)

Terapan IPTEKS

(1) Pemotong (2) Penghalus (3) Pewarna (4) Teknologi Pemasaran berbasis Web (e-commerce)

UKM Kerajinan

Tempurung Kelapa

(1) Peningkatan kualitas produksi

(2) Peningkatan kualitas pemasaran

(3) Peningkatan omzet penjualan dan keuntungan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

16

Di sisi yang lain, proses dekoratif untuk mengartistik produk kerajinan

tempurung Kelapa dapat dilakukan dengan melukis langsung kerajinan tempurung

Kelapa dengan zat kimia pewarna tanpa perlu proses lain.

Pemasaran berbasis e-comerce merupakan sistem informasi penjualan

yang pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan jual-beli dijelaskan melalui

prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari

pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman

barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas

penjualan yang berlaku melalui internet(Niswonger, 1999). E-Commerce adalah

konsep baru yang menggambarkan proses pembelian dan penjualan atau

pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk

internet (Turban, Efraim,2000). E-Commerce dapat diartikan secara dekat. Itu

dapat dikatakan mencakup hanya transaksi bisnis yang disetujui dengan

pelanggan dan pemasok dan sering digambarkan sebagai bagian dari internet,

mengingat tidak ada alternatif lain untuk komunikasi. Ada tiga pilar elektronik

yang menyokong proses e-commerce yaitu: informasi elektronik, hubungan

elektronik, dan transaksi elektronik (McLeod, Raymond,1998). Program aplikasi

web untuk mendukung pemasaran berbasis web(e-commerce) dapat dibuat

dengnan menggunakan PHP dan MySQL dengan menggunakan algoritma

pemrograman yang disesuikan dengan karakteristik tampilan dan bentuk interaksi

yang akan difasilitasi dalam transaksi.

3.4 Khalayak dan Sasaran

Program pelatihan ini akan dilaksanakan di desa Tianyar dengan

menyasar kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya Santhi. Tiap kelompok

akan diberikan pelatihan sebanyak 20 orang. Sehingga jumlah sassarannya

keseluruhan adalah 40 orang. Pelaksanaan P2M ini difokuskan pada pelatihan

kerajinan kerajinan tempurung kelapa dari tempurung Kelapa dengan materi

pelatihan dasar, pelatihan teknologi, pelatihan desain, pelatihan manajemen, dan

pelatihan pelamasaran.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

17

3.5 Keterkaitan

Program pelatihan ini hanya melibatkan 2 kelompok yang ada di Desa

Tianyar, jadi secara organisasi pelatihan ini akan berkoordinasi dengan kepala

Desa Tianyar saja. Namun dalam pelatihan ini akan mengundang ahli desain dan

ahli kreasi tempurung Kelapa dari Gianyar.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

18

BAB IV

METODE PELAKSANAAN

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan. Tahapan-

tahapan pelatihannya dapat diuraikan sebagai berikut.

(a) Persiapan

(1) Melakukan kordinasi dengan pihak desa, dan kelompok Sri Amerta Sari dan

Karya Santhi.

(2) Melakukan rekrutmen peserta. Rekrutmen peserta kami lakukan dengan

menjalin komunikasi yang baik dengan kedua kelompok. Rekrutmrn peserta

tidak memeperhatikan jenis kelamin, artinya kami tidak menentukan

proporsi yang pasti untuk jenis kelamin. Baik pria maupun wanita, asal

memenuhi kriteria, berpenghasilan rendah, dipandang mau dan mampu

mengikuti pelatihan, dan dipandang bersedia untuk menerapkan ilmu yang

diperoleh pada pelatihan, akan diikutkan pada pelatihan ini.

(3) Penyaringan awal dilakukan oleh kami bersama dengan perangkat desa.

Namun kami juga menerapkan syarat tambahan, tidak boleh ada peserta

yang suami istri. Ini kami lakukan untuk memberikan kesempatan pada

keluarga yang lainnya. Anak-anak kami perkenankan untuk mengikuti

kegiatan ini bersama-sama, dengan pertimbangan anak-anak masih sangat

produktif mengembangkan dirinya.

(b) Pelaksanaan

Pelaksanaan pelatihan ini dilakukan dengan model pelatihan ketrampilan

berkelanjutan. Pelatihan keterampilan dilakukan sebagai motivasi masyarakat

untuk belajar membaca dan menulis. Lebih lengkapnya pelaksanan program ini

dilakukan sebagai berikut.

(1) Proses Pembelajaran

Pembelajaran akan dilakukan seminggu 2 kali. Waktu yang agak

senggang itu kami terapkan dengan maksud memberikan kesempatan kepada

peserta pelatihan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di rumah masing-

masing. Karena peserta pelatihan sebagain besar telah diberikan keterampilan

yang berguna untuk dirinya masing-masing.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

19

(2) Proses Evaluasi

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor selama proses

pelatihan dilakukan. Penilaian dilakukan dengan memberikan tes

keterampilan kepada warga belajar. Penilaian diberikan dalam bentuk angka

oleh masing-masing tutor, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan

praktek untuk masing-masing kompetensi. Nilai akhir adalah nilai rata-rata

dari semua tutor. Lembar nilai akhir, akan diletakkan di belakang STTP,

dengan format sebagai berikut. Sertifikat itu diberikan oleh pemerintah

provinsi Bali yang bekerja sama dengan pemerintah daerah kabuapten

karangasem.

(3) Proses Pemandirian

Mengingat program ini terbatas waktu selama 114 jam pelajaran,

maka untuk meningkatkan kemampaun warga belajar tentang teknologi,

desain, manajemen, dan pemasaran maka proses kemandirian dan

pendampingan. Pendampingan akan dilakukan selama 1 bulan dengan

memberikan umpan balik-umpan balik.

I. Rancangan Evaluasi

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor selama proses

pelatihan dilakukan. Penilaian diberikan dalam bentuk angka oleh masing-masing

tutor, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan praktek untuk masing-

masing kompetensi. Nilai akhir adalah nilai rata-rata dari semua tutor. Lembar

nilai akhir, akan diletakkan di belakang STTP, dengan format sebagaiberikut.

Nilai diberikan dalam rentang 50 s/d 100. Peserta berstatus lulus jika memperoleh

nilai lebih dari 80.

Dari 40 peserta pelatihan yang mengikuti program ini, pelatihan dianggap

berhasil jika 95 % peserta dapat menyelesaikan seluruh program pelatihan.

Namun harapan penyelenggara, seluruh peserta pelatihan (100%) agar dapat

menyelesaikan program ini.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

20

Evaluasi proses keberhasilan pembelajaran dinilai dari jumlah tagihan dan

penilaian yang diberikan tutor diserap oleh pembelajar. Pembelajar dianggap

berhasil bila sudah menyerap 80% materi dalam penyelesaian tugas-tugas belajar

dan mampu memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan

kualitas keterampilan kerajinan tempurung kelapa yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan kehidupan perekonomian mereka. Pelatihan ini tidak metargetkan

jumlah lulusan yang disalurkan bekerja di perusahaan keterampilan. Ini karena

mengingat di sekitar lokasi tidak terdapat lokasi perusahaan keterampilan keset

tersebut. Selain itu menimbang para lulusan akan memiliki kemampuan

permodalan, teknis, dan pemasaran yang memadai untuk berusaha mandiri, maka

lulusan pelatihan lebih diarahkan untuk membuka usaha sendiri.

Evaluasi tidak dilakukan dengan menyediakan waktu khusus. Tapi

penilaian dilakukan secara berkesinambungan oleh para tutor. Penilaian diberikan

dalam bentuk angka, yang berisikan prestasi dalam bidang teori dan praktek untuk

masing-masing kompetensi. Lembar nilai akhir, akan diletakkan di belakang

STTP, dengan format sebagai berikut.

Nama Peserta : ............................

No peserta : ………………..

Kompetensi Nilai

Praktek Teori Status

Peserta pelatihan mampu membuat

kerajinan tempurung kelapa sendiri

Peserta pelatihan mampu mengkreasi

desain kerajinan sendiri

Peserta pelatihan mampu membuat

pembukuan dengan profesional

Peserta pelatihan mampu

memasarkan sendiri

Peserta pelatihan mampu

menerapkan teknologi dengan baik

Nilai diberikan dalam rentang 50 s/d 100. Peserta berstatus lulus jika

memperoleh nilai lebih dari 75.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

21

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Yang Dicapai

1) Gambaran Umum

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan

pada bulan Juni – September 2015 yang telah dilaksanakan dengan penggunaan

dana 70% program yaitu: pendidikan dan pelatihan tempurung kelapa. Diklat

pengelolaan kawasan, dan pelatihan manajemen produksi dan kewirausahaan. Hal

yang masih berlangsung sampai saat ini adalah pendampingan kelompok dalam

pengurusan ijin usaha perdagangan (SIUP) dengan karakteristik usaha bersama

kelompok (UBK).

Pada tahap awal pelaksanaan program dilaksanakan kegiatan berupa

perancangan, sosialisasi dan koordinasi dengan peserta. Perancangan disain dan

kegiatan diklat dilaksanakan bersama tim pengusul didasari oleh analisi situasi

yang dibuat berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok Sri Amerta

Sari dan Kelompok Karya Santhi. Perancangan ini dilaksanakan pada akhir bulan

Juni dan pertengahan Agustus 2015 yang juga melibatkan peran serta aktif peserta

program pengabdian kepada masyarakat untuk membuat skala prioritas program

yang dilaksanakan. Perencanaan ini berjalan dengan sangat baik berkat peranan

aktif tim pelaksana dan peserta yang menjadi mitra program.

Persiapan tutor dan instruktur dilaksanakan pada awal kegiatan untuk

mematangkan kembali program – program yang akan dilaksanakan kepada mitra,

sehingga terjadi sinergi yang baik dalam kegiatan ini. Persiapan tutor dan

instruktur ini meliputi: sistem pembukuan (administrasi) yang profesional, desain

dan kreativitas hasil kerajinan tempurung kelapa, dan pelatihan manajemen

produksi dan kewirausahaan, serta pengurusan SIUP untuk usaha baru. Persiapan

yang dilaksanakan berikutnya berupa persiapan alat dan bahan yang dilaksanakan

dengan pembelian: peralatan pelatihan alat penunjang usaha produksi, bahan

kelengkapan pelatihan kerajinan tempurung kelapa, pelatihan manajemen

produksi dan kewirausahaan, dan bahan pelatihan SIUP yang dijadwalkan pada

akhir program.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

22

Dalam rangka penyamaan persepsi dan waktu pelaksanaan kegiatan

pengabdian kepada masyarakat di kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok

Karya Santhi, maka dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan koordinasi dengan

peserta. Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan waktu dalam

pelaksanaan program, sangat disyukuri peserta kegiatan sangat antusias dalam

menerima sosialisasi program sehingga tidak ada halangan yang berarti dalam

pelaksanaan kegiatan ini.

2) Pendidikan dan Pelatihan Perancangan Alat Usaha

Pada dasarnya pendidikan dan perancangan alat penunjang usaha kerajinan

tempurung kelapa dan penataan los diberikan oleh instruktur tamu yang berprofesi

sebagai undagi di Tianyar yakni I Made Suastawa kepada kelompok Sri Amerta

Sari dan Kelompok Karya Santhi bersifat sharing informasi dan teknologi karena

apa yang sudah dilaksanakan beliau selama ini sudah sangat bagus tetapi

terkadang masih menggunakan peralatan manual. Semangat dan kreatifitas dari

Bapak Made membuahkan banyak ide-ide inovatif baru dalam pelatihan ini,

sehingga diharapkan di masa mendatang usaha kerajinan tempurung kelapa yang

akan dikelola beliau oleh kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya Santhi

semakin berkembang.

Pendidikan dan pelatihan produksi peralatan usaha kerajinan tempurung

kelapa yag dilaksanakan pada saat ini masih menitik beratkan pada produksi

bahan untuk menunjang perkakas usaha kerajinan tempurung kelapa yang akan

dibuka, dalam artian bahan-bahan kelengkapan peralatan diolah dan dikerjakan

sendiri sebagai bentuk kreatifitas pemberdayaan kelompok. Meskipun dalam

perjalanan program dicoba dilakukan pengolahan bahan peralatan perkakas usaha

kerajinan tempurung kelapa ke depannya diharapkan dapat lebih efesien kalau

anggota kelompok dapat diberdayakan dalam pengerjaannya.

Pendidikan dan pelatihan perancangan alat perkakas usaha kerajinan

tempurung kelapa ini dilaksanakan pada tanggal 26 Juni sampai dengan 7 Agustus

2015, bertempat di kediaman koordinator Kelompok Sri Amerta Sari dan

Kelompok Karya Santhi, Banjar Dinas Tunassari, Desa Tianyar, Kecamatan

Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali. Pendidikan dan pelatihan dilaksanakan

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

23

melalui metode praktek langsung pengolahan bahan baku tempurung kelapa, dan

sebagainya sehingga siap menjadi bahan dasar produk kreatif yang selanjutnya

digunakan pada usaha kelompok.

Dalam pelaksanaan diklat ini tidak ditemukan kendala yang berarti karena

respon yang sangat bagus dari kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya

Santhi dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan ini.

Sosialisasi dan persiapan diklat Pemilihan tempurung kelapa

Melubangi dan menguir tempurung kelapa Pelatihan Kerajinan sendok besar

Pelatihan Kerajinan gelas dan tekok Hasil kerajinan tempurung kelapa

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

24

3) Diklat Manajemen Produksi dan Kewirausahaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19-20 Agustus oleh instruktur tamu

dari pengusaha pasar oleh-oleh Bali di Kuta yaitu bapak Komang Sukayasa Yang

melakukan pendampingan tentang manajemen usaha dengan pengelolaan usaha

kreatif mandiri secara berkelompok oleh kelompok Sri Amerta Sari dan

Kelompok Karya Santhi sekaligus membuka peluang baru berupa usaha kerajinan

tempurung kelapa yang merupakan bentuk UBK rintisan. Respon masyarakat

sangat positif sekali mengingat selain materi penekanan pada usaha tempurng

kelapa yang digalakkan juga terdapat pendampingan manajemen pembukuan

sederhana untuk menunjang administrasi kelompok.

4) Rancangan Pengurusan SIUP UBK

Sesuai hasil kesepakatan dengan anggota kelompok pendampingan

selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh instruktur pendamping Dr. Desak Putu

Parmiti, MS adalah pengurusan surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang dalam

hal ini akan digunakan nama kelompok yang sudah disepakati sebelumnya yaitu

Usaha kerajinan tempurung kelapa kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok

Karya Santhi, supaya dapat berkekuatan hukum akan diurus pendaftarannya

secara administratif setelah usaha kerajinan tempurung kelapa berjalan dan

sekaligus menjadi identitas bagi kelompok. Hal ini dilakukan untuk melindungi

produk-produk kreatif yang akan dihasilkan oleh kelompok dikemudian hari.

Kemudian tahap selanjutnya adalah pemandirian dan pendampingan selama

Pelatihan manajemen dan administrasi kelompok

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

25

masyarakat membuka usaha mandiri. Pemandirian dilakukan dengan memberikan

materi motivasi dan menjalin kerjasama untuk mencari modal kerja.

B. Pembahasan

Setelah diberikan pelatihan oleh tim pelaksana dari Undiksha Singaraja,

masyarakat Desa Tianyar Kecamatan Kubu dapat memahami dengan jelas materi

pelatihan kerajinan tempurung kelapa yang semula kurang terampil menjadi lebh

terampil dan dapat dipraktekannya menjadi beragam jenis kerajinan dengan desain

yang unik dan menarik. Sehingga tujuan dari pengabdian ini dapat tercapai

dengan dengan baik yaitu mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan

masyarakat tentang pengolahan tempurung kelapa menjadi kerajinan yang

memiliki nilai jual tinggi.

Keunggulan yang dapat dilihat dali pelaksanaan program, bahwa

berdasarkan hasil evaluasi tidak lanjut juga terekam, beberapa manfaat praktis

yang diperoleh oleh masyarakat, yaitu: (1) mereka mendapatkan informasi yang

jelas dan utuh mengenai hakekat pemberdayaan masyarakat dari segi pengetahuan

dan keterampilan, bermakna untuk penciptaan lapangan pekerjaan baru yang

sifatnya inovatif dari kerajinan tempurung kelapa; (2) masyarakat yang menjadi

peserta pelatihan memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkah

pengembangan iklim usaha dengan memanfaatkan komoditas lokal; (3) peserta

pelatihan juga mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh tentang manfaat hasil

komoditi lokal apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai finansial.

C. Kendala dan Tindak Lanjut yang harus Dilakukan

Kendala pelaksanaan program adalah sulitnya meminid waktu untuk

pencapaian kesepakatan pelaksanaan kegiatan, karena umumnya peserta latihan

terbentur dengan rutinitas pekerjaan harian yang menunjang perekonomian

keluarga, maupun pelaksanaan kegiatan ritual adat-istiadat yang lumayan padat di

Desa Tianyar Kecamatan Kubu dalam kaitannya dengan paruman desa adat untuk

penyelenggaraan ritual keagamaan sebagaimana layaknya masyarakat Hindu Bali

pada umumnya. Jadi, untuk bisa mengkoordinir warga perlu koordinasi intensif

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

26

dengan pihak msyarakat. Berkaitan dengan pengkondisian peserta program,

walaupun dijumpai kendala masalah waktu selama tim pelaksana program mampu

mengatasinya dengan melakukan koordinasi secara intensif dengan Kepala Desa

Tianyar dan masyarakat yang ikut peatihan. Program ini masih berlangsung dan

masih banyak terdapat kekuarangan-kekurangan yang ada dalam pengabdian ini.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

27

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian

kepada masyarakat ini adalah:

1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian kepada

masyarakat memberikan dampak positif bagi pelaksanaan program,

terlihat dari kehadiran peserta yang tanpa ijin, dan dukungan dari kepala

desa.

2. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 30 orang yang ikut pelatihan 25

orang (83,33%) masuk dalam kategori sangat mengetahui dan terampil

dalam pembuatan kerajinan tempurung kelapa, 2 orang (2,66) termasuk

dalam kategori kategori mengetahui dan terampil dalam pembuatan

kerajinan tempurung kelapa, dan 5 orang (16,66) termasuk dalam kategori

cukup mengetahui dan terampil pembuatan kerajinan tempurung kelapa

3. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa dari 30 orang yang ikut pelatihan 20

orang (66,67%) masuk dalam kategori sangat mengetahui dan terampil

dalam mengkreasikan kerajinan tempurung kelapa, 5 (16,66) orang

termasuk dalam kategori kategori mengetahui dan terampil dalam

mengkreasikan kerajinan tempurung kelapa, dan 5 orang (16,66) termasuk

dalam kategori cukup mengetahui dan terampil dalam kerajinan

tempurung kelapa.

4. Kendala pelaksanaan program adalah sulitnya meminid waktu untuk

pencapaian kesepakatan pelaksanaan kegiatan, karena umumnya peserta

latihan terbentur dengan rutinitas pekerjaan harian yang menunjang

perekonomian keluarga, maupun pelaksanaan kegiatan ritual adat-istiadat

yang lumayan padat di banjar tunassari desa Tianyar dalam kaitannya

dengan paruman desa adat untuk penyelenggaraan ritual keagamaan

sebagaimana layaknya masyarakat Hindu Bali pada umumnya.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

28

6.2. Saran

Bagi pihak terkait, yang dalam hal ini Pemerintah Desa Tianyar, diharapkan

dapat memberikan dukungan kemudahan kebijakan dan berbagi pengalaman dari

segi wawasan pengetahuan yang ditransfer ke masyarakat guna menyukseskan

rintisan program usaha industri rumah tangga yang telah digagas secara kolektif

tersebut.

Tingginya kreatifitas kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya Santhi

dalam mengolah hasil tangkapan ikan menjadi hasil olahan kuliner bahari kreatif

diharapkan mendapatkan perhatian khusus, sehingga menjadi keberlanjutan

program dari kegiatan “IbM Kelompok Sri Amerta Sari dan Kelompok Karya

Santhi” yang saat ini masih dirintis pendirian dan keberlanjutan

perkembangannya.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

29

DAFTAR PUSTAKA

Dasman, Raymon. 1980. Prinsip Ekologi Untuk Pembangunan, Terjemahan Idjah

Soemarwoto. Jakarta: Gramedia.

Gerungan. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: Unesco.

Karama dan Abdurrachman. 1995. Kebijakan Nasional dalam Penanganan Lahan

Kritis di Indonesia. Yogyakarta: BPTP Prosiding Seminar Rekayasa

Teknologi Konservasi.

Kurana. 2008. Sukses Mengembangkan Wirausaha. Jakarta: Grsindo.

Kurniasih Dian. 2006. Pengaruh Daya Dukung Lahan dan Faktor Sosial Ekonomi

terhadap Perilaku Petani dalam Konservasi Lahan Pertanian di

Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Program Studi Ekonomi

Pertanian, Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian, UGM.

Muhadjir, N. 1993. Kepemimpinan Adopsi Inovasi untuk Pengembangan

Masyarakat. Yogyakarta: Rake Press.

Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Lembaran Negara Nomor 33, TLN RI Nomor 3817.

Pemerintah Kabupaten Karangasem. Data Statistik Desa Tianyar Tahun 2011.

Karangasem: Tianyar.

Suhardjo. 1988. Peranan Kelembagaan dalam Hubungannya dengan

Komersialisasi Usahatani dan Distribusi Pendapatan Wilayah Kabupaten

Banjar Negara Jawa Tengah. Disertasi (tidak dipublikasikan).

Yogyakarta: UGM.

Soemarwoto, Otto. 2001. Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan.

Jakarta: Penerbit Djambatan.

Susanto, P.Astrid. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta: Bina

Cipta.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

30

Lapiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana

BIODATA PENELITI

Nama : Dra. Desak Putu Parmiti, M.S

NIP : 19601231 198601 2 001

Jabatan : Pembantu Dekan III FIP Undiksha

Tempat/ Tanggal Lahir : Gianyar, 31 Desember 1960

Institusi : Universitas Pendidikan Ganesha

Alamat Rumah : Jl. Bisma, Singaraja

Mata Kuliah yang Diampu : Teknologi Pendidikan

Riwayat Pendidikan :

Jenjang

Pendidikan

Tempat Tahun

Tamat

Ijazah/ Gelar Spesialisasi

SD Gianyar 1972 Ijazah SD -

SMP Gianyar 1975 Ijazah SMP

SPGN Gianyar 1979 Ijazah SPG IPA

PT FKIP UNUD

UGM

1984

1990

Sarjana (Dra)

Pasca Sarjana

(MS)

PLS

Kependudukan

Pengalaman dalam Manajemen Kegiatan Siswa

1. Sebagai dosen pendamping kemahasiswaan (1991-1995)

2. Sebagai pembimbuing kemahasiswaan berturut-turut mulai tahun 1995-

2005

3. Sebagai pembimbing mahasiswa berprestasi tahun 2003

4. Sebagai pembimbing PKM tahun 2003/2004 – tahun 2005/2006

5. Sebagai pembimbing LKTM tagun 2004/2005

6. Sebagai Pembantu Dekan III FIP UNDIKSHA (Bid. Kemahasiswaan)

tahun 2006-sekarang

Pengalaman Lain yang Mendukung

a. Pengalaman penelitian (dalam lima tahun terakhir)

1. Karakteristik Anak Pria dan Wanita yang Lock Out dan Drop Out

Wajar 9 Tahun pada Desa-Desa Tertinggal di Provinsi Bali, tahun

2000

2. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelayanan dan Fasilitas Perpustakaan

STKIP Singaraja, tahun 2000

3. Identifikasi Kegiatan Sosial Ekonomi wanita di Desa Tertinggal

(Kasus Desa Bulian,Kecamatan Kubutambahan , Buleleng Tahun

2000)

4. Keterkaitan Sosio Cultural dan Profesi Orang Tua dalam Hubunganya

dengan Pemilikan Pengetahuan dan Keterampilan Beberapa Jenis

Banten pada Para Remaja Putri Hindu di Bali,tahun 2001

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

31

5. Studi Pemanfaatan Bahan Pustaka Sebagai sumber Informasi dalam

Menunjang Kegiatan Akademik Mahasiswa pada Perpustakaan IKIP

Negeri Singaraja, tahun 2003

6. Penomena PenyewaanAnak dan Issu Gender di Kalangan Gepeng(

Gelandangan dan pengemis). Suatu Studi Terhadap Pelanggaran Hak

Anak-Anak di Bali, tahun 2003

7. Studi Kelayakan Pengembangan Institusi/ Jurusan Pendidikan dan

Pelatihan Non Formal (PPNF), tahun 2003

8. Profil Gelandangan dan Pengemis di Kabupaten Buleleng

9. Penerapan Pembelajaran Kooperatif yang Berorientasi Konstruktivistik

dalam Peningkatan Aktivitas dan Hsil Belajar Mahasiswa Semester I

Jurusan TP dalam Mata Kuliah Pengantar TP, tahun 2004

10. Studi kelayakan Pembukaan dan Penyelenggaraan Program Pendidikan

Strata I (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Penyetaraan

pada Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Negeri Singaraja,tahun 2005

11. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Berbasis Problem yang

Berorientasi Konstruktivistik dalam Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Mahasiswa Semester III Jurusan TP pada Mata Kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia Tahun Akademik 2005/2006,

tahun 2005

12. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan

Aktifitas dan Daya Nalar Mahasiswa TP Semester IV pada Mata

Kuliah Sosiologi Pendidikan tahun 2005

b. Pengalaman Pengabdian Masyarakat ( dalam lima tahun terakhir)

1. Sosialisasi Penerapan Pembelajaran Terpadu bagi Guru-Guru dan

Kepala- Kepala SD se-Kecamatan Buleleng, tahun 2002

2. Pelatihan Penerapan Program Pengembangan Pribadi untuk

Meningkatkan Pemahaman Diri dan Kemampuan Berperilaku Social

Remaja bagi Guru-Guru Pembimbing SMP Negeri dan SMA Negeri di

Kota Singaraja,tahun 2004

3. Pelatihan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran yang Berorientasi

KBK bagi Guru-Guru SD di Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan,

tahun 2005

4. Kerja Bakti dan Penyuluhan Penyakit Masyarakat Melalui Media

Bondres di Desa Bulian Kecamatan Kubutambahan Kabupaten

Buleleng, tahun 2005

5. Latihan Dasar Teknik Pengusul programan Karya Ilmiah Bagi Guru-

Guru Dan Kepala SD se-Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng

Singaraja, 14 Februari 2013

Dra. Desak Putu Parmiti, M.S.

NIP. 1960 1231 198601 2 001

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

32

Biodata Anggota Pelaksana

1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.

2 Jabatan Fungsional Penata TK I/IIIb

3 NIP 198507052010121007

4 Jenis Kelamin Laki-laki

5 Tempat dan Tanggal Lahir Tunas Sari, 5 Juli 1985

6 Alamat Rumah Banjar Tunassari, Desa Tianyar, Kecamatan

Kubu, Kabupaten Karangasem

7 No. HP 081805516513

8 Alamat e-mail [email protected]

2. Riwayat Pendidikan

1. Program S1 S2 S3

2. Nama PT Universitas Pendidikan

Ganesha

Universitas Pendidikan

Ganesha -

3. Bidang Ilmu Pendidikan Fisika PEP -

4. TahunMasuk 2003 2007 -

5. Tahun Lulus 2008 2010 -

6. Judul Skripsi

Tesis/Diser-tasi

Pengaruh model

pembelajaran kooperatif

dengan strategi pemecahan

masalah terhadap

kemampuan berpikir

kreatif siswa kelas x SMA

Negeri 4 Singaraja

tahun ajaran 2007/2008

Pengaruh model

pembelajaran kooperatif

dan gaya kognitif terhadap

pemahaman konsep fisika

dan kemampuan berpikir

kreatif pada siswa kelas

VIII SMPN 1 Denpasar

-

7. Nama

Pembimbing

/Promotor

Pembimbing 1:

Drs. Putu Yasa, M.Si.

Pembimbing 2:

Drs. Erwan Sutarno, M.Pd.

Pembimbing 1:

Prof. Dr. Nyoman Dantes

Pembimbing 2:

Prof. Dr. I Wayan Koyan,

M.Pd .

-

3. Pengalaman Penelitian/Melakukan Kegiatan (Lima Tahun Terakhir)

No Tahun Judul Penelitian/Kegiatan

Pendanaan

Jangka

waktu

Sumber Jml

(Juta Rp)

1 2009 Menumbuhkan karakter belajar

sambil bermain di sanggar belajar

sambil bermain di Yayasan

Gemah Ripah Buleleng

3 Minggu - -

2 2010 Mengembangkan kebudayaan

daerah melalui pentas seni dan

budaya yang hampir punah dan

4 Minggu Yayasan

Widya Santhi

Mandiri

5

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

33

hilang

3 2010 Pelatihan pendidikan berbasis

nilai bagi guru-guru SD di

kecamatan Kubu

1 Minggu Disdikpora

Bali

3

4 2010 Mendirikan Taman Bacaan bagi

masyarakat di kecamatan Kubu

3 Tahun Disdikpora

Bali

20

5 2010 Pengentasan Buta Aksara di Desa

Tianyar Kecamatan Kubu

Kabupaten Karangasem

6 Bulan Disdikpora

Bali

54

6 2011 Pengentasan Buta Aksara di Desa

Tianyar Kecamatan Kubu

Kabupaten Karangasem

6 bulan Disdikpora

Bali

196

7 2011 Pelatihan kerajinan tempurung

Kelapa bagi masyarakat di desa

Tianyar kecamatan kubu melalui

program vokasional yayasan

widya santhi

3 bulan Disdikpora

Bali

75

8 2011 Pelatihan keriwausahaan bagi

masyarakat miskin di desa

Tianyar dan Bunutan

1 Bulan Yayasan

Widya Santhi

Mandiri

3

9 2011 Pengembangan pesraman untuk

anak-anak miskin

6 bulan Yayasan

Widya Santhi

Mandiri

3

10 2012 Menigkatkan Keterampilan

Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar

IPA Melalui Pendekatan

Pembelajaran Multiple

Intelligence Berbantuan Peta

Pikiran Siswa Kelas V SD No. 8

Tianyar Barat, Kubu, Karangasem

6 bulan DIPA

Undiksha

7

11 2012 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah

Bagi Guru-Guru SD Gugus VII

Kecamatan Sukasada, Kabupaten

Buleleng

6 bulan DIPA

Undiksha

7

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resiko.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi

persyaratan dalam pengajuan proposal kegiatan ini.

Bersama ini saya menyatakan kesiapan untuk mengerjakan IbM ini hingga selesai,

apabila usulan ini layak untuk dibiayai.

Singaraja, 11 Februari 2014

Pengusul,

I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.

NIP. 198507052010121007

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - UNDIKSHAlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir_196012311986012… · ditumbuhi tanaman kelapa yang sering ... (testa), daging buah,

34

Lampiran 3 Peta Lokasi Wilayah Mitra

PETA LOKASI IbM

Kampus Undiskha Desa Tianyar

UNDIKSHA

Lokasi IbM

Ke Negara Ke Amplapura

Ke

Den

pasar

Lokasi Desa Tianyar:

Kelompok Usaha Widya Sari dan Labda Karya

90 km