bab i pendahuluan 1.1. gambaran umum objek observasi … · gambaran umum objek observasi ......
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Observasi
1.1.1 Sejarah Perkembangan Samsung dan Samsung Galaxy
Masyarakat kini menilai Samsung bukan hanya menjadi perusahaan yang memproduksi
peralatan elektonik rumah tangga seperti Televisi (TV), mesin cuci, kulkas, dan Air Conditioner
(AC). Seiring perkembangan teknologi, Samsung juga mengeluarkan produk baru seperti laptop,
kamera digital, dan perangkat seluler serta terus mengembangkan produknya sampai saat ini. Awal
dari lahirnya perusahaan besar Samsung dimulai pada tanggal 1 Maret 1938, pendiri perusahaan
Byung-Chull Lee memulai sebuah usaha di Daegu, Korea, yang terutama berfokus pada perdagangan
ekspor yang menjual ikan kering Korea, sayur, dan buah ke Manchuria dan Beijing. Selama lebih dari
satu dekade, Samsung (yang berarti “tiga bintang” dalam bahasa Korea) ingin memiliki pabrik tepung
terigu dan mesin confentionery sendiri, produksi dan operasi penjualan sendiri. Dari awal yang
bersahaja, Samsung akhirnya berkembang menjadi korporasi global modern yang tetap menggunakan
nama yang sama hingga sekarang.
Di Tahun 1970-an, Samsung meletakkan fondasi strategis bagi pertumbuhannya di masa
mendatang dengan berinvestasi dalam industri alat berat, kimia, dan petrokimia. Dorongan
pertumbuhan lain untuk Samsung berasal dari ekspansi bisnis ke elektronika rumah tangga. Pada
tahun ini, Samsung mulai memproduksi televisi hitam-putih (model P-3202), kemudian 4 tahun
berikutnya Samsung mulai memproduksi mesin cuci dan kulkas. Setelah menjadi pabrikan kelas satu
di pasar Korea, Samsung Electronics mulai mengekspor produknya untuk pertama kali selama
peroide ini, yaitu produk televisi berwarna pada tahun 1977.
Samsung melakukan diversifikasi dan perluasan secara global atas bisnis teknologi intinya
selama akhir 1970-an dan awal 1980-an. Pada dekade ini, Samsung telah menciptakan beberapa
produk barunya antara lain AC, microwave, komputer pribadi (PC), mengembangkan video-tape
recorder 4 mm yang paling ringan dan paling kecil didunia. Selama periode ini, Samsung juga
merestrukturisasi bisnis lama dan memasuki bisnis baru dengan tujuan menjadi salah satu dari lima
perusahaan elektronik terbesar di dunia. Samsung Electronics mendirikan anak perusahaan penjualan
di Jerman dengan nama Samsung Semiconductor and Telecommunication co. Kemudian 6 tahun
berjalan kedua perusahaan itu melakukan merger dengan lini bisnis utama peralatan rumah tangga,
telekomunikasi dan semikonduktor.
Pada awal 1990-an, Samsung berusaha menghadirkan tantangan luar biasa bagi bisnis
teknologi tinggi. Samsung Electronics menyelesaikan pengembangan handset telepon seluler. Di
pertengahan 1990-an, Samsung merevolusi bisnisnya dengan memfokuskan pada pembuatan produk-
2
produk kelas dunia, memberikan kepuasan total kepada pelanggan, dan menjadi warga korporat yang
baik, dengan visi “mengutamakan kualitas”.
Walaupun krisis keuangan 1997 mempengaruhi hampir semua bisnis di Korea, Samsung
menjadi salah satu dari segelintir perusahaan yang terus berkembang, bekat keunggulannya dalam
teknologi digital dan teknologi jaringan serta konsentrasinya yang mantap pada bidang elektronik,
keuangan dan jasa terkait. Pada dekade ini, Samsung mampu mengembangkan Dynamic Random
Access Memory (DRAM) 1 Gigabyte, kemudian mengembangkan Central Processing Unit (CPU)
dan menyelesaikan pengembangan Thin-Film Transistor – Liquid Crystal Display (TFT – LCD) 30”
pertama didunia.
Zaman digital telah membawa perubahan revolusioner sekaligus peluang pada bisnis global,
dan Samsung menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang kompetitif, dan inovasi
yang terus-menerus. Pada awal tahun 2000 inilah Samsung memfokuskan produksinya untuk
menciptakan dan mengembangkan perangkat telepon seluler. Selama 4 tahun kedepan dari dekade
ini, Samsung meraih prestasi yang gemilang. Antara lain Samsung menciptakan ponsel TV dan
ponsel arloji dan kedua produk tersebut masuk ke dalam Guinness Book of World Record, Samsung
Olympic Games Phone terpilih sebagai telepon seluler resmi pada Pertandingan Olimpiade 2000 di
Sydney, Samsung Electronics juga meluncurkan ponsel Personal Digital Assistant (PDA) yang
merupakan alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil, Samsung Electronics meraih
peringkat no. 1 di dunia untuk 100 Perusahaan TI Teratas menurut Businessweek, juga meraih
peringkat kelima dalam daftar “Most Admired Electronics Company” yang dirilis oleh Fortune
Magazine. Untuk penjualan telepon seluler, Samsung meraih peringkat teratas untuk penjualan
telepon seluler di Rusia dan menjual lebih dari 20 juta telepon seluler di Amerika Serikat.
Dengan keberhasilan bisnis elektroniknya, Samsung diakui oleh dunia sebagai pemimpin
industri dalam bidang teknologi dan kini menempati peringkat 10 merk teratas di dunia. Samsung
semakin fokus dalam melakukan pengembangan-pengembangan teknologi baru. Salah satu nya dalam
mengembangkan perangkat telepon seluler. Samsung terus melakukan pengembangan ponsel pintar
berbasis komputer, salah satunya smartphone berbasis operating system (OS) android.
Gambar 1.1
Samsung i7500
Sumber : www.beritateknologi.com
3
Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada bulan 27 April 2009. Saat itu,
Samsung meluncurkan handphone Android pertamanya, yakni Samsung i7500. Smartphone ini
menawarkan layar sentuh AMOLED berukuran 3.2 inci. OS yang digunakan pada smartphone ini
adalah OS Android Cupcake 1.5.
Selanjutnya, keberhasilan Samsung dalam platform Android dimulai dengan peluncuran
Samsung Galaxy S. Smartphone ini diluncurkan oleh Samsung pada Maret 2010 dan tingkat
penjualan handphone inipun cukup tinggi. Pada Januari 2011, Samsung berhasil menjual handphone
ini sebanyak 10 juta unit. Keberhasilan tersebut pun meningkat dan seiring waktu berjalan, Samsung
terus melakukan pengembangan dan menciptakan produk baru berdasar dari smartphone Galaxy S.
Produk baru dari seri Galaxy S pun semakin diminati konsumen dan memperoleh penjualan yang
tinggi. Di antaranya adalah Samsung Galaxy S2 dan Samsung Galaxy S3. Tak hanya itu, beberapa
handphone Galaxy lainnya pun memperoleh sambutan tinggi di pasaran. Di antaranya adalah
Samsung Galaxy Mini, Samsung Galaxy Young serta Samsung Galaxy Note.
Sebenarnya, Samsung mengembangkan sebuah sistem operasi sendiri yang disebut sebagai
OS Bada. Pada April 2010, Samsung meluncurkan handphone pintar berbasis OS Bada pertamanya,
yakni Samsung Wave S8500. Handphone ini menggunakan processor single core 1Ghz dengan GPU
PowerVR SGX 540. Pada bagian layar, handphone ini dilengkapi dengan layar Super AMOLED
berukuran 3.3 inchi serta kemampuan untuk merekam video HD 720p. Handphone ini pun mampu
terjual sebanyak 1 juta unit dalam empat minggu pertama.
Gambar 1.2
Samsung Wave S8500
Sumber : www.beritateknologi.com
Namun seiring dengan tingkat penjualan yang kurang baik, Samsung akhirnya mengumumkan
bahwa mereka tidak akan melanjutkan pengembangan OS Bada. Merekapun beralih untuk
menembangkan handphone dengan OS Tizen yang menurut rencana akan diluncurkan pada tahun
2013. Selain itu, Samsung juga memiliki handphone pintar lainnya yang menggunakan OS Windows
4
Phone 7 yang diaplikasikan di Samsung Omnia 7. Namun, penjualan handphone ini belum bisa
mengungguli penjualan Samsung Galaxy.
Sejarah Samsung Galaxy S Series berawal dari kesuksesan pengembangan perangkat
smartphone pada tahun 2010 yaitu Samsung Galaxy S tipe I9000. Seri ini dikeluarkan oleh Samsung
dan terus dikembangkan. Smartphone Galaxy S ini sangat laris di belahan dunia pada waktu itu.
Kemudian Samsung terus mengembangkan Galaxy S yang kemudian tercipta Samsung Galaxy S2
dan seterusnya hingga sekarang Samsung telah menciptakan Samsung Galaxy S5.
Berikut ini adalah perkembangan dan perbandingan dari Samsung Galaxy S Series yang
berada di pasaran hingga saat ini.
Gambar 1.3
Perkembangan Samsung Galaxy S Hingga Galaxy S5
Sumber : www.android.gopego.com/2014
5
1.1.2 Visi dan Misi Samsung
A. Visi Samsung
Visi Samsung 2020 adalah “Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan”. Visi
ini merupakan inti dari komitmen Samsung untuk memimpin inovasi dalam teknologi,
produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan aspirasi
Samsung dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan pengalaman
digital yang lebih kaya. Samsung menyadari tanggung jawabnya sebagai pemimpin
kreatif bagi masyarakat dunia, dan juga mengabdikan upaya dan sumber dayanya untuk
menawarkan nilai-nilai baru kepada industri dan pelanggan sekaligus memenuhi nilai-
nilai bersama dari karyawan dan mitra. Samsung Electronics, ingin menciptakan masa
depan yang menarik dan menjanjikan bagi seluruh umat manusia.
Gambar 1.4
Visi dan Misi Samsung
Sumber : www.samsung.com/id/aboutsamsung/
B. Misi Samsung
Misi Samsung adalah untuk mengilhami dunia dengan teknologi, produk, dan
desain inovatif yang melengkapi kehidupan manusia dan berperan terhadap masa depan
yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara sosial. Dari misi Samsung tersebut, ada
6
dua sasaran penting yaitu memperoleh USD 400 milliar dalam penjualan secara umum
No. 1 dalam industri TI global dan masuk dalam 5 teratas di dunia dan sasaran yang
kedua adalah menjadi perusahaan inovatif, perusahaan terhormat, 10 tempat kerja terbaik
di dunia dan pemimpin kreatif dalam membangun pasar baru serta korporasi global yang
menarik talenta dunia.
1.1.3 Logo Produk
Samsung sendiri bebarti 3 bintang yang tampak jelas dalam logo pertamanya yang berbahasa
Korea. Logo berbahasa Inggris Samsung akhirnya muncul pada tahun 1969 ketika Samsung
Electronics didirikan sebagai bagian dari Samsung Group. Kala itu, mereka masih memproduksi
televisi dan radio kecil-kecilan. Berikut adalah perubahan logo Samsung seiring perkembangan
zaman.
Gambar 1.5
Perubahan Logo Samsung
Sumber : www.famouslogos.net/samsung-logo/
Pada tahun 1980, logo Samsung berganti lagi. Logo tersebut diperjelas dengan perubahan logo
tiga bintang di samping kanan huruf. Versi baru logo Samsung kembali diperkenalkan pada tahun
1993 oleh Chairman Lee Kun Hee yang masih dipakai sampai sekarang.
1.2 Latar Belakang Objek Observasi
Pada era globalisasi sekarang ini persaingan dalam dunia perdagangan semakin ketat
dikarenakan oleh banyaknya produk-produk barang dan jasa yang ditawarkan di pasaran, oleh karena
itu banyak perusahaan yang bersaing untuk memasarkan produk barang atau jasanya agar dapat
memperoleh posisi tertinggi dan keuntungan yang maksimal dari penjualan produk. Untuk
memasarkan produknya, perusahaan membutuhkan promosi. Promosi digunakan untuk menarik
minat konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga perusahaan akan
memperoleh laba yang diharapkan. Salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah
dengan periklanan.
7
Berbicara mengenai periklanan maka tidak akan lepas dari media yang digunakan. Salah satu
media promosi yang efektif untuk menarik minat konsumen adalah televisi. Menurut artikel di
majalah The-Marketeers (edisi November 2012), konsumen pengguna internet berpendapat bahwa
iklan di TV lebih efektif dari pada iklan-iklan di situs-situs online atau website. Kesimpulan ini
didapatkan dari hasil survei Adobe yang dilakukan pada Oktober 2012. Seperti yang dirilis oleh
eMarketer, survei ini menguak adanya ketidaksinkronan pendapat antara para konsumen dan pemasar
terkait dengan media mana yang lebih efektif untuk periklanan kontemporer. Pemasar saat ini
menganggap bahwa periklanan digital jauh lebih kuat dari pada periklanan media tradisional. Tetapi,
konsumen pengguna internet kebanyakan justru menilai bahwa melihat iklan TV masih lebih efektif
dan tepat sasaran.
Menurut data dari Redwing, market share perolehan iklan di Indonesia masih didominasi oleh
media televisi nasional, yang mencapai lebih dari 60%. Gambar 1.6 menunjukkan data pertumbuhan
iklan di Indonesia dan taksiran pendapatan iklan sampai 3 tahun mendatang dan gambar tersebut
menunjukkan penggunaan televisi nasional memiliki skala pertumbuhan lebih besar. Kemudian
diposisi kedua terdapat surat kabar sebagai media periklanan cetak. Selain televisi nasional, segmen
televisi berbayar (seperti TV kabel) juga meningkatkan pangsa iklannya namun masih di bawah
pangsa iklan dari media digital.
Gambar 1.6
Pertumbuhan Pendapatan Iklan di Indonesia
Sumber : www.redwing-asia.com
Dari hasil survei di atas, terbukti bahwa televisi merupakan media periklanan yang sangat
tepat dilakukan saat ini mempromosikan berbagai produk atau jasa kepada sasaran-sasaran konsumen
yang dituju. Pada tahun 2012, hasil survei perusahaan periset pasar Nielsen, mencatat belanja iklan
(kotor) media di Indonesia mencapai lebih dari Rp 87 triliun, dengan pertumbuhan sekitar 20% dari
8
tahun 2011. TV masih mendominasi pangsa iklan dengan meraup 64% dari total belanja iklan, diikuti
oleh surat kabar (33%), dan majalah & tabloid(3%). Di Indonesia sendiri ada beberapa stasiun
televisi yang digunakan untuk media periklanan seperti RCTI, Trans 7, Trans Tv, Global Tv, SCTV,
dan stasiun televisi lainnya. Dengan banyaknya stasiun televisi ini juga membuat banyaknya
perusahaan untuk bersaing dalam memasarkan produknya. Karena media periklanan di televisi
sampai saat ini masih menempati posisi pertama sebagai media periklanan yang efektif dan efisien.
Pada survey Nielsen tentang kategori teratas pengiklan terbesar di tahun 2011 dan 2012,
Nielsen menunjuk semua media antara lain telekomunikasi, pemerintahan, perawatan rambut,
pelayanan sosial, perawatan wajah, kendaraan, rokok, perbankan, snack, minuman, kesehatan, cairan
pembersih, susu dan media produksi. Dari data pada tabel 1.2 terlihat bahwa terjadi penurunan
belanja iklan pada segmen telekomunikasi mengalami sebesar 15% dibandingkan tahun lalu. Namun,
telekomunikasi masih menjadi segmen pengiklan terbesar di semua media di tahun 2012, dengan
menghabiskan lebih dari Rp 4,9 triliun. Tabel 1.2 menunjukkan kategori teratas pengiklan terbesar
semua media di tahun 2011 dan 2012 menurut Nielsen.
Tabel 1.1
Kategori Teratas Pengiklan Terbesar Semua Media Tahun 2011 dan 2012
Sumber : www.marketing.co.id
Nielsen menyebutkan belanja iklan media pada tahun 2013 di Indonesia telah
meningkat sekitar Rp 10,3 triliun. Dari Rp 40,9 triliun menjadi Rp 51,2 triliun atau meningkat 25 %
dibanding periode tahun sebelumnya. Pada data tabel 1.3 menunjukkan belanja iklan paling besar
diposisi nomor dua adalah kategori perangkat komunikasi dan pelayanan. Kategori tersebut
mengalami pertumbuhan belanja iklan sebesar 6% dari tahun sebelumnya menjadi 2,2 triliun. Hal ini
dipengaruhi oleh pergerakan politik di Indonesia yang menyebabkan belanja iklan terbesar pada
9
tahun 2013 adalah kategori pemerintah dan organisasi politik. Namun, kategori telekomunikasi masih
tetap menjadi pengiklan terbesar apabila dibandingkan dengan pengiklan dari produk lainnya pada
tahun tersebut.
Tabel 1.2
Belanja Iklan Media di Indonesia Tahun 2013
Sumber : www.jagatreview.com
Belanja iklan untuk kategori perangkat komunikasi pun cukup besar. Salah satu perusahaan
perangkat seluler yang memiliki biaya iklan paling tinggi adalah Samsung. Pada gambar 1.7 di bawah
ini menunjukkan biaya periklanan Samsung sampai tahun 2012.
Gambar 1.7
Biaya Periklanan Samsung Tahun 2012
Sumber : www.teknoapp.com
Pada gambar 1.7 diatas dapat dilihat bahwa Samsung mengalami kenaikan biaya periklanan di
setiap tahunnya mulai tahun 2010. Hasil data tersebut diungkapkan oleh lembaga riset Asymco
Horace Dediu. Biaya iklan Samsung pada tahun 2012 mencapai US$ 4 milliar. Samsung
mengalokasikan biaya iklan lebih tinggi untuk produk Samsung Galaxy. Peningkatan belanja iklan ini
diduga sebagai pemicu utama meningkatnya pertumbuhan ekonomi Samsung dan mengalahkan
10
produk lain yang sejenis. Samsung melakukan kegiatan advertising melalui berbagai media
periklanan seperti media televisi, majalah, internet dan billboard.
Pada kuartal keempat tahun 2013 lalu, Samsung kembali memimpin pasar smartphone.
Menurut data dari IDC, Samsung menjadi peringkat pertama penjualan smartphone di Indonesia.
Gambar 1.8
Peringkat Penjualan Smartphone di Indonesia Kuartal Keempat 2013
Sumber : www.id.techinasia.com
Dari gambar 1.8 menunjukkan bahwa Samsung telah menguasai pasar smartphone di
Indonesia dengan peringkat 39%. Sedangkan untuk posisi nomor dua dipegang oleh handphone
produk lokal yaitu Smartfren Andromax yang memperoleh persentasi 20% dari total penjualan ponsel
pintar di Indonesia. Pada kuartal keempat tahun 2013 ini IDC juga memberikan informasi bahwa
Samsung memimpin penjualan smartphone nya dengan jumlah total penjualan sebesar 1.137.664 unit
ponsel. Kemudian diposisi nomor dua dipegang oleh Smartfren Andromax dengan total penjualan
sebesar 581.000 unit.
Pada laporan tahunan perusahaan Samsung tahun 2010, seperti pada tabel 1.3, terlihat bahwa
biaya periklanan Samsung tahun 2010 mencapai 3.282.798 juta won. Kemudian pada tahun 2011,
terjadi penurunan biaya periklanan Samsung menjadi 2.982.270 juta won.
Tabel 1.3
Laporan Biaya Periklanan Samsung Tahun 2010 Sampai 2013
Tahun Biaya Persentase Keterangan
2010 3.282.798 - -
2011 2.982.270 9,1 % mengalami penurunan
2012 4.887.089 63,87 % mengalami kenaikan
2013 4.165.290 14,7 % mengalami penurunan
(dalam juta won Korea)
Sumber : Olahan data dari www.samsung.com/id/
11
Laporan terbaru mengenai biaya iklan Samsung didapat dari laporan tahunan perusahaan
Samsung. Dari data yang diperoleh yang bersumber dari laporan tahunan Samsung menunjukkan
biaya advertising untuk tahun 2012 dan 2013. Periklanan Samsung pada tahun 2013 mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012. Dari data tersebut, terlihat bahwa biaya periklanan
Samsung pada tahun 2012 tercatat sebesar 4.887.089 juta won. Sedangkan pada tahun 2013, Samsung
berusaha untuk menekan biaya periklanannya dan diperoleh biaya periklanan sebesar 4.165.290 juta
won, selisih 721.799 juta won dari tahun 2012. Namun apabila dilihat dengan data pada tabel 1.3,
terlihat bahwa biaya periklanan dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan biaya
periklanan yang cukup besar yaitu kenaikannya sebesar 1.904.819 juta won. Dari data tersebut
apabila Penulis analisis maka terlihat bahwa biaya periklanan Samsung dari tahun 2011 ke 2012
mengalami kenaikan sebesar 63,87% atau sekitar 1.904.819 juta won Korea.
Pada laporan keuangan tahun 2013, laba Samsung mengalami kenaikan yang cukup besar
walaupun dengan biaya iklan yang sedikit berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Seperti terlihat
pada gambar 1.9 yang menunjukkan total penjualan Samsung dan total laba operasional Samsung
sampai tahun 2013.
Gambar 1.9
Data Penjualan Samsung
Sumber : www.samsung.com/id/
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa penjualan produk Samsung dari tahun 2011 terus
mengalami kenaikkan. Dari data, penjualan tahun 2011 tercatat 165,002 milliar won. Kemudian tahun
2012 tercatat penjualan Samsung sebesar 201,104 miliar won dan la.poran yang terakhir tahun 2013
penjualan Samsung sebesar 228,693 miliar won. Melihat dari data tersebut terdapat kenaikan laba
perusahaan dari tahun 2011 ke 2012. Namun kenaikannya hanya sebesar 21,87%
12
Dari data – data diatas, menunjukkan bahwa Samsung telah mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dalam hal keuangan untuk biaya periklanan pada tahun 2011 ke 2012 yang
mengalami kenaikan sebesar 63,87%. Namun laba perusahaan Samsung dari tahun 2011 ke 2012
hanya naik sebesar 27,87%. Dalam kaitan laporan ini, kesuksesan dalam menciptakan brand image
dan brand equity kepada konsumen, dan peningkatan penjualan Samsung Galaxy tidak lepas dari
peran advertising atau periklanan.
Dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka Penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Iklan di Televisi Terhadap Brand Awareness
pada Konsumen (Study Kasus Mahasiswa Universitas Telkom Bandung)”
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, terdapat biaya promosi di televisi yang
dilakukan perusahaan Samsung dan jumlah laba perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Dari data itu
menunjukkan bahwa jumlah belanja iklan Samsung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun,
laba perusahaan menunjukkan mengalami penurunan.
Merujuk pada pendahuluan, maka Penulis menarik pertanyaan penelitian antara lain :
1. Bagaimana pelaksanaan periklanan produk Samsung Galaxy melalui media televisi ?
2. Bagaimana brand awareness produk Samsung Galaxy ?
3. Bagaimana pengaruh periklanan produk Samsung Galaxy melalui media televisi terhadap
brand awareness ?
1.4 Tujuan Observasi
Tujuan Penulis melakukan analisis tentang brand awareness iklan Samsung Galaxy di televisi
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pelaksanaan periklanan produk
Samsung Galaxy melalui media televisi.
2. Untuk mengetahui brand awareness pada Samsung Galaxy.
3. Untuk mengetahui pengaruh periklanan Samsung Galaxy melalui media televisi terhadap
brand awareness.
1.5 Kegunaan Observasi
1. Secara akademis, diharapkan penelitian ini dapat menambah perbendaharaan referensi
perpustakaan Universitas Telkom mengenai studi dan penelitian tentang manajemen
pemasaran khususnya periklanan.
2. Secara teoritis, memberikan kajian secara konseptual bagi pengembangan kajian mengenai
manajemen pemasaran, khususnya tentang penerapan teori promosi di bauran pemasaran
13
dan brand awareness. Kemudian dapat menjadi acuan untuk melakukan penelitian
selanjutnya dalam pengembangan teori – teori manajemen pemasaran khusus nya
periklanan dan manajemen merk khusus nya brand awareness.
3. Secara praktis, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi pemasaran
terhadap brand awareness. Kemudian sebagai implikasi lebih lanjut dari hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi untuk menciptakan peningkatan
kemampuan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan eksistensi merk dan
pembentukan brand awareness pada suatu produk.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir
Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang
dilakukan. Sistematika penulisan ini terdiri dari :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab I ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat dan memuat gambaran
umum objek observasi, latar belakang, perumusan masalah, tujuan observasi, kegunaan observasi dan
sistematika penulisan laporan tugas akhir.
BAB II. RELEVANSI TEORI DAN PEMBAHASAN
Pada Sub-Bab ini berisi teori – teori pendukung penelitian ini, metode penelitian dan
pembahasan. Teori yang mendukung penelitian ini akan digunakan sebagai landasan untuk
melaksanakan metode penelitian yang direlevansikan dengan objek observasi pada bagian
pembahasan.
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab III ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis dan saran yang dirumuskan secara
kongkrit dan dapat ditunjukkan kepada para pembuat kebijakan dan para pengguna hasil observasi.