bab i karbunkel

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Karbunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel yang berdekatan dapat bergabung membentuk karbunkel. Karbunkel merupakan beberapa furunkel yang membentuk kelompok (cluster). Karbunkel memiliki lesi inflamasi yang lebih luas, dasarnya dalam, dan ditandai dengan nyeri yang luar biasa pada tempat lesi yang biasanya ditemui pada tengkuk, punggung atau paha. Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya bakteri Stafilokokus aureus. Karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit, tetapi terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha – area yang terdapat rambut dan banyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan. Walaupun setiap orang memiliki potensi untuk terkena furunkel 1

Upload: ajeng-fikih

Post on 01-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Bab 1 Karbunkel

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Karbunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel yang berdekatan dapat bergabung membentuk karbunkel. Karbunkel merupakan beberapa furunkel yang membentuk kelompok (cluster). Karbunkel memiliki lesi inflamasi yang lebih luas, dasarnya dalam, dan ditandai dengan nyeri yang luar biasa pada tempat lesi yang biasanya ditemui pada tengkuk, punggung atau paha. Penyebab dari furunkel atau karbunkel ini biasanya bakteri Stafilokokus aureus.Karbunkel dapat muncul dimana saja pada kulit, tetapi terutama muncul pada wajah, leher, ketiak, pantat atau paha area yang terdapat rambut dan banyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan. Walaupun setiap orang memiliki potensi untuk terkena furunkel atau karbunkel, beberapa orang dengan diabetes, sistem imun yang lemah, jerawat atau problem kulit lainnya memiliki resiko lebih tinggi.Karbunkel merupakan penyakit yang agak jarang. Belum ada data yang spesifik yang menunjukkan prevalensi penyakit ini. Statistik Departemen Kesehatan Inggris menunjukkan bahwa pada tahun 2002 dan 2003 terdapat sekitar 0,19% atau 24.525 penderita berobat ke Rumah Sakit Inggris dengan diagnosa furunkel abses kutaneus dan karbunkel.Karbunkel dapat memberikan komplikasi melalui bakteremia yang terjadi bila bakteri S.aureus masuk kedalam aliran darah. Karbunkel dapat meyebabkan syok septik yang bila tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kematian. Bakteremia S.aureus dapat menimbulkan infeksi pada organ lain yang disebut dengan infeks metastasis. Infeksi metastasis ini antara lain endokarditis, osteomielitis, vaskulitis, atau abses otak.Mengingat kasus karbunkel ini memiliki komplikasi yang cukup serius dan pentingnya pengobatan lebih dini diharapkan tinjauan pustaka ini dapat menjadi salah satu sumber referensi.1.2 Rumusan Masalah1) Apakah yang menyebabkan penyakit Karbunkel ?2) Bagaimana gejala dan pengobatan penyakit Karbungkel ?3) Bagaimana asuhan keperwatan penyakit Karbunkel ?1.3 Tujuan PenulisanTujuan UmumMampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan KarbunkelTujuan Khusus1) Mampu menjelaskan definisi Karbunkel2) Mampu menjelaskan penyebab penyakit Karbunkel3) Mampu menjelaskan gejala dan pengobatan penyakit Karbunkel4) Mampu menjelaskan Asuhan keperawatan penyakit Karbunkel

1.4 ManfaatManfaat yang ingin diperoleh dalam penyusunan makalah ini adalah:1) Mendapatkan pengetahuan tentang definisi Karbunkel2) Mendapatkan pemahaman tentang penyebab penyakit Karbunkel 3) Mendapatkan pemahaman tentang gejala dan pengobatan penyakit Karbunkel4) Mendapatkan pemahaman tentang Asuhan keperawatan penyakit Karbunkel

BAB IITINJAUAN PUSTAKADEFINISIKarbunkel adalah furunkel yang berkonfluensi dengan mata yang terpisah ( Arif Mansjoer : 2000)Karbunkel adalah abses pada kulit dan jaringan subkutan yang merupakan beberapa furunkel yang membentuk kelompok ( cluster ). Karbunkel memiliki lesi inflamasi yang lebih luas, dasarnya dalam, dan ditandai dengan nyeri yang luar biasaa pada tempat lesi yang biasanya ditemui pada tengkuk, punggung, atau paha.ETIOLOGIFurunkel atau karbunkel biasanya terbentuk ketika satu atau beberapa folikel rambut terinfeksi oleh bakteri staphylococcus (S. Aureus ).Bakteri ini merupakan flora normal pada kulit dan terkadang terdapat pada tenggorokan dan saluran hidung. Sekitar 25 30% populasi membawa bakteri ini pada hidungnya tanpa menjadi sakit dan sekitar 1% populasi membawa methicillin resistant staphylococcus aureus ( MRSA ). MRSA merupakan strain dari S. Aureus yang resisten terhadap antibiotik, termasuk methicillin, penisilin, amoksisilin, oxacicilin, dan nafcillin sehingga sering menyebabkan infeksi kabunkel yang serius dan sering berulang.Bakteri S aureus berbulat bulat ( coccus ), memiliki diameter 0,5 1,5 um, memiliki susunan bergerombol seperti anggur, tidak memiliki kapsul, nonmotil, katalase positif, dan pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu. Bakteri ini bertanggung jawab untuk sejumlah penyakit penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, osteomielitis, dan endokarditis. Bakteri ini juga merupakan penyebab utama infeksi nosokomial dan penyakit yang didapat dari makanan. FAKTOR PREDISPOSISI :1. Alkoholisme2. Mal Nutrisi3. Gangguan fungsi neutrofil4. Faktor menurunnnya daya tahan tubuh termask AIDS dan diabetes melitus.MANIFESTASI KLINISKeluhan nyeri dengan nodus eritematosa berbentuk kerucut, di tengahnya terdapat pustul. Kemudian melunak menjadi abses berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah. Tempat predileksi ialah yang banyak mengalami friksi, misalnya aksila, bokong, dan tengkuk/ leher.PATOFISIOLOGIKarbunkel dapat muncul di mana saja pada kulit, terutama pada wajah, leher, ketiak, bokong, paha, dan terutama pada area yang terdapat rambut, serta banyak mengeluarkan keringat atau mengalami gesekan. Walaupun setiap orang memiliki potensial untuk terkena furunkel atau karbunkel. Beberapa orang dengan diabetes , sistem imun yang lemah, jerawat, atau masalah kulit lainnya juga memiliki resiko lebih tinggi.Pada karbunkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian total infeksi tersebut sehingga terjadi absorpsi yang mengakibatkan panas tinggi, rasa nyeri, leukositosis, dan bahkan penyebaran infeksi ke dalam darah.Karbunkel dapat memberikan komplikasi melalui bakterimia yang terjadi bila bakteri S aureus masuk kedalam aliran darah. Karbunkel dapat menyebabkan syok septik bila tidak ditangani dengan serius dapat menyebabkan kematian. Bakterimia S aureus dapat menimbulkan infeksi pada organ lain yang disebut dengan infeksi metastase. Infeksi metastase ini antara lain endokarditis, osteomielitis, vaskulitis, atau abses otak.

Furunkel yang membentuk kelompokPATHWAY

Karbunkel

Pembentukan pus pada ruang folikel rambut

Respon inflamasi lokalRespon PsikologisRespons Inflamasi Sistemik

Ketidaktahuan tentang proses penyakit, perawatan, dan pencegahan berulang penyakitPeningkatan Suhu TubuhKerusakan Integritas JaringanKerusakan Saraf Perifer

HipertermiNyeri

Kurang Pengetahuan

PENATALAKSANAAN Jika hanya beberapa buah, cukup dengan antibiotik topikal. Jika banyak, diberikan antibiotik topikal dan sistemik. Untuk furunkel dini dapat diberikan kompres air hangat dan antibiotik, misalnya golongan b laktam, eritromisin, atau sefalosporin per oral dengan dosis 1 -2g /hari bergantung pada beratnya penyakit. Bila mengalami supurasi maka furunkel diinsisi. Cari dan hilangkan faktor predisposisi ( kalau berulang ulang mendapat furunkel atau karbunkel ) misalnya diabetes melitus.ASUHAN KEPERAWATANa) Pengkajian Anamnesa : Biasanya didapatkan adanya keluhan nyeri dengan benjolan yang sakit dan tidak mengenakkan. Selain nyeri dan adanya benjolan, pada beberapa kasus bisa didapatkan adanya keluhan demam, malaise, anoreksia.b) Riwayat Penyakit : keluhan karbunkel biasanya pertama muncul sebagai tonjolan yang terasa nyeri, permukaannya halus, berbentuk kubah, dan berwarna merah. Dengan berlanjutnya penyakit, keluhan benjolan tersebut semakin membesar dan semakin sakit, dapat mencapai diameter 3 10 cm atau bahkan lebih. Keluhan terlihat adanya cairan putih ( proses supurasi ) dalam benjolan terjadi setelah saya kira kira 5 7 hari dan kemudian cairan pus tersebut dikeluarkan melalui beberapa saluran keluar yang multipel ( multiple follicular orifices ).c) Pemeriksaan Fisik : Karbunkel akan pecah dan kering kemudian membentuk lubang yang kuning keabuan dengan ireguler pada bagian tenganh dan sembuh perlahan dengan granulasi. Walaupun beberapa karbunkel menghilang setelah beberapa hari, kebanyakan memerlukan waktu dua minggu untuk sembuh. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.2.8 DIAGNOSA KEPERAWATANa) Nyeri Akut berhubungan dengan respon inflamasi lokal sekunder dari kerusakan saraf perifer kulitb) Hipertermi berhubungan dengan inflamasi sistemik sekunder dari proses supurasi lokalc) Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan nekrosis lokal sekunder dari akumulasi pus pada jaringan folikel rambutd) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pengetahuan proses penyakit

2.9 ANALISA DATANODataEtiologiMasalah

1

DS: Laporan secara verbal DO: Posisi untuk menahan nyeri Tingkah laku berhati-hati Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) Terfokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) Tingkah laku distraksi, contoh : jalan- jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Furunkel yang membentuk kelompok

Karbunkel

Pembentukan pus pada ruang folikel rambut

Respon inflamasi lokal

Kerusakan Saraf Perifer

NyeriNYERI AKUT

2DO/DS:1. kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal1. serangan atau konvulsi (kejang)1. kulit kemerahan1. pertambahan RR1. takikardi1. Kulit teraba panas/ hangat

Furunkel yang membentuk kelompok

Karbunkel

Pembentukan pus pada ruang folikel rambut

Respon inflamasi sistemik

Peningkatan suhu tubuh

hipertermi Hipertermi

3Eksternal : 1. Hipertermia atau hipotermia 1. Substansi kimia 1. Kelembaban 1. Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)1. Immobilitas fisik 1. Radiasi 1. Usia yang ekstrim 1. Kelembaban kulit 1. Obat-obatan Internal : 1. Perubahan status metabolik 1. Tonjolan tulang1. Defisit imunologi 1. Berhubungan dengan dengan perkembangan 1. Perubahan sensasi 1. Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) 1. Perubahan status cairan 1. Perubahan pigmentasi 1. Perubahan sirkulasi 1. Perubahan turgor (elastisitas kulit)

DO: 1. Gangguan pada bagian tubuh 1. Kerusakan lapisa kulit (dermis) 1. Gangguan permukaan kulit (epidermis)

Furunkel yang membentuk kelompok

Karbunkel

Pembentukan pus pada ruang folikel rambut

Respon inflamasi lokal

Kerusakan Integritas Jaringan Kulit Kerusakan Integritas Jaringan Kulit

4DS: Menyatakan secara verbal adanya masalahDO: ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai

Furunkel yang membentuk kelompok

Karbunkel

Pembentukan pus pada ruang folikel rambut

Respon Psikologik

Ketidaktahuan tentang proses penyakit Kurang PengetahuanKurang Pengetahuan

3.0 RENCANA TINDAKANNoDiagnosa KeperawatanTujuanKriteria HasilIntervensi

1Nyeri akut berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan jaringan

NOC : Pain Level, pain control, comfort level

Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama . Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

2HipertermiaBerhubungan dengan :1. penyakit/ trauma1. peningkatan metabolisme1. aktivitas yang berlebih1. dehidrasi

NOC:Thermoregulasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama..pasien menunjukkan :Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:1. Suhu 36 37C1. Nadi dan RR dalam rentang normal1. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyamanNIC :1. Monitor suhu sesering mungkin1. Monitor warna dan suhu kulit1. Monitor tekanan darah, nadi dan RR1. Monitor penurunan tingkat kesadaran1. Monitor WBC, Hb, dan Hct1. Monitor intake dan output1. Berikan anti piretik:1. Kelola Antibiotik:..1. Selimuti pasien1. Berikan cairan intravena1. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila1. Tingkatkan sirkulasi udara1. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR1. Catat adanya fluktuasi tekanan darahMonitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)

3Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan : Eksternal : 1. Hipertermia atau hipotermia 1. Substansi kimia 1. Kelembaban 1. Faktor mekanik (misalnya : alat yang dapat menimbulkan luka, tekanan, restraint)1. Immobilitas fisik 1. Radiasi 1. Usia yang ekstrim 1. Kelembaban kulit 1. Obat-obatan Internal : 1. Perubahan status metabolik 1. Tonjolan tulang1. Defisit imunologi 1. Berhubungan dengan dengan perkembangan 1. Perubahan sensasi 1. Perubahan status nutrisi (obesitas, kekurusan) 1. Perubahan status cairan 1. Perubahan pigmentasi 1. Perubahan sirkulasi 1. Perubahan turgor (elastisitas kulit)

NOC : Tissue Integrity : Skin and Mucous MembranesWound Healing : primer dan sekunder Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama.. kerusakan integritas kulit pasien teratasi dengan kriteria hasil:1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)1. Tidak ada luka/lesi pada kulit1. Perfusi jaringan baik1. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang1. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami1. Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka

NIC : Pressure Management1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar1. Hindari kerutan pada tempat tidur1. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering1. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali1. Monitor kulit akan adanya kemerahan 1. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan 1. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien1. Monitor status nutrisi pasien1. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 1. Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan1. Observasi luka : lokasi, dimensi, kedalaman luka, karakteristik,warna cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus1. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka1. Kolaburasi ahli gizi pemberian diae TKTP, vitamin1. Cegah kontaminasi feses dan urin1. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril1. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

4Kurang PengetahuanBerhubungan dengan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

NOC:1. Kowlwdge : disease process1. Kowledge : health Behavior

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama . pasien menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria hasil:1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan1. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benarPasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnyaNIC : Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat Identifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat Diskusikan pilihan terapi atau penanganan Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN Karbunkel merupakan abses pada kulitdan jaringan subkutan yang menggambarkan perluasan sebuah furunkel yang telah menginvasi beberapa buah folikel rambut, karbunkel berukuran besar dan memiliki letak yang dalam. Biasanya keadaan ini disebabkan oleh infeksi stapilococcus. Karbunkel paling sering ditemukan didaerah yang kulitnya tebal dan tidak elastis. Bagian posterior leher dan bokong merupakan lokasi yang sering. Pada karbunkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian infeksi tersebutsehingga terjadi absorpsi yang mengakibatkan panas tinggi, rasa nyeri,leikositosis dan bahkan penyebaran infeksi kedalam darah. Pada karbunkel : penderita diabetes mellitus, malnutrisi, gagal jantung, penyakit kulit yang menyeluruh dan berat misalnya eritoderma, pemfigus dan pengobatan steroid lama, walaupun dapat pada orang sehat. Tersering pada laki-laki, usia menengah dan usia tua.B. SARANDiharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta menambahkan informasi tentang penyakit penyakit karbunkel.

14