bab i-iii dan daftar pustaka

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Wordl Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah pasien diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030, bahkan Indonesia menempati urutan keempat di dunia sebagai jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, China, dan Amerika (Pratiwi, 2007) (1). Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes Melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada tindakan yang dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030 (IDF, 2011). Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465 miliar USD (IDF, 2011). International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa 1

Upload: amalia

Post on 24-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mentoring Mahasiswa

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang

prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Wordl Health

Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah pasien diabetes di

Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun

2030, bahkan Indonesia menempati urutan keempat di dunia sebagai jumlah

penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, China, dan Amerika

(Pratiwi, 2007) (1).

Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes

Melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidak ada

tindakan yang dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat

menjadi 552 juta pada tahun 2030 (IDF, 2011). Diabetes mellitus telah

menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian. Selain itu pengeluaran biaya

kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai 465 miliar USD (IDF,

2011). International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan bahwa

sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM.

Sebesar 80% orang dengan DM tinggal di negara berpenghasilan rendah

dan menengah, (IDF, 2011). Pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta

orang yang menderita DM di Asia Tenggara (IDF, 2009). Jumlah penderita

DM terbesar berusia antara 40-59 tahun (IDF, 2011) (2).

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit

kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang

ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya

gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak

mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Penyakit

diabetes merupakan penyakit menahun yang bersifat degeneratif/tidak dapat

1

Page 2: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

disembuhkan tetapi kadar gula dalam darah dapat distabilkan menjadi

normal. Untuk menstabilkan kadar gula dalam darah diperlukan berbagai

jenis insulin dan oral serta pengetahuan yang tepat bagi penderita

diabetes Mellitus tentang diet diabetes Mellitus diharapkan dapat

menghasilkan suatu tindakan yang benar dalam penyediaan diet diabetes

mellitus (Lanywati, 2001) (3,4).

Di Mesir, tahun 1552 sebelum Masehi telah dikenal adanya suatu

penyakit dengan gejala: sering kencing dan dalam jumlah yang banyak yang

disebut poliuria serta penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai rasa

nyeri. Kemudian, pada tahun 400 sebelum Masehi, penulis India Sushrutha

memberi nama penyakit itu penyakit kencing madu (honey urine disease).

Aretaeus, pada tahun 200 sebelum Masehi merupakan orang yang pertama kali

memberi nama diabetes yang berarti “mengalir terus” dan millitus “manis”.

Disebut diabetes karena selalu minum dan dalam jumlah banyak (polidipsia)

yang kemudian mengalir terus berupa urine. Disebut mellitus karena urine

penderita ini mengandung glukosa (glukosa/manis) (5).

Pada dasarnya, diabetes millitus disebabkan oleh hormon insulin

penderita yang tidak mencukupi atau tidak efektif sehingga tidak dapat bekerja

secara normal. Padahal, insulin mempunyai peran utama mengatur kadar

glukosa didalam darah,yaitu sekitar 60-120 mg/dl waktu puasa, dan dibawah

140 mg/dl pada dua jam sesudah makan (pada orang normal). Sejak

ditemukan insulin pada tahun 1921 oleh Banting dan Best di Kanada, angka

kematian dan keguguran ibu-ibu diabetes yang hamil semakin berkurang.

Akhirnya, pada tahun 1954, Franke dan Fuchs mencoba tablet OHO (Obat

Hipoglikemik Oral) pada manusia, yang kemudian temuan OHO ini

berkembang pesat dengan berbagai jenis indikasi penggunaannya (5).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Apa pengertian Diabetes Mellitus(DM)?

2

Page 3: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

2. Apa tipe Diabetes Mellitus?

3. Apa tanda – tanda dan gejala Diabetes Mellitus?

4. Apa faktor penyebab Diabetes Mellitus?

5. Bagaimana cara pengobatan dan penanganan Diabetes Mellitus?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Diabetes Mellitus.

2. Untuk mengetahui tipe Diabetes Mellitus.

3. Untuk mengetahui tanda – tanda dan gejala Diabetes Mellitus.

4. Untuk mengetahui faktor penyebab Diabetes Mellitus.

5. Untuk mengetahui cara pengobatan dan penanganan Diabetes Mellitus.

D. Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu :

1. Menambah wawasan bagi penyusun dan pembaca.

2. Kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui pengertian, tipe, tanda-tanda,

gejala, faktor penyebab, cara pengobatan dan penanganan Diabetes

Mellitus.

3. Pembaca mendapat banyak informasi tentang Diabetes Mellitus.

3

Page 4: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

BAB II

ISI

A. Pengertian Diabetes Mellitus (DM)

Nama lengkap diabetes adalah diabetes mellitus yang berarti "gula

madu". Istilah "diabetes melitus" berasal dari Bahasa Yunani yang jika

diterjemahkan berarti "mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer"

dan dari Bahasa Latin yang dapat diterjemahkan menjadi "semanis madu" (6).

Pengertian dari Bahasa Yunani dan Latin menggambarkan diabetes

dengan tepat. Karena air melewati tubuh penderita diabetes seolah-olah

dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung keluar dari tubuh. Air

seni diabetisi (pengidap diabetes) rasanya manis karena mengandung gula.

Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan menuangkan air seni sang

pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu mengerumuni air seni, hal ini

menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes sering disebut sebagai

penyakit kencing manis (6).

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik

menahun yang lebih dikenal sebagai pembunuh manusia secara diam-diam

atau “Silent killer”. Seringkali manusia tidak menyadari apabila orang

tersebut telah menyandang diabetes, dan seringkali mengalami

keterlambatan dalam menanganinya sehingga banyak terjadi komplikasi.

Diabetes juga dikenal sebagai “Mother of Disease” karena merupakan

induk atau ibu dari penyakit-penyakit lainnya seperti hipertensi, penyakit

jantung dan pembuluh darah, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.Penyakit

Diabetes Melitus dapat menyerang semua lapisan umur dan sosial

ekonomi. Apabila dibiarkan tidak terkendali maka penyakit ini dapat

menimbulkan komplikasi lain yang membahayakan kesehatan (7).

Diabetes Mellitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit

ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam

keluhan. Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain gangguan

penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi

4

Page 5: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paruparu,

gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang, penderita

DM yang sudah parah menjalani amputasi anggota tubuh karena terjadi

pembusukan (Depkes,2005) (2).

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit

kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang

ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya

gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak

mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh (3).

Diabetes melitus adalah sindrom kelainan metabolisme karbohidrat

yang ditandai hiperglikemia kronik akibat defek pada sekresi insulin dan

atau inadekuatnya fungsi insulin. Diabetes melitus tipe-2 adalah

kelompok DM akibat kurangnya sensitifitas jaringan sasaran (otot,

jaringan adiposa dan hepar) berespon terhadap insulin. Penurunan

sensitifitas respon jaringan otot, jaringan adiposa dan hepar terhadap insulin

ini, selanjutnya dikenal dengan resistensi insulin dengan atau tanpa

hiperinsulinemia. Faktor yang diduga menyebabkan terjadinya resistensi

insulin dan hiperinsulinemia ini adalah adanya kombinasi antara kelainan

genetik, obesitas, inaktifitas, faktor lingkungan dan faktor makanan (8).

B. Tipe Diabetes Mellitus (DM)

Ada beberapa jenis Diabetes Mellitus yaitu Diabetes Mellitus Tipe

I, Diabetes Mellitus Tipe II, Diabetes Mellitus Tipe Gestasional, dan

Diabetes Mellitus Tipe Lainnya. Jenis diabetes mellitus yang paling

banyak diderita adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus Tipe 2

(DM Tipe 2) adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh

kenaikan gulah darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta

pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) (Depkes, 2005)

(2).

Berikut ini penjelasan tentang beberapa jenis Diabetes Mellitus (DM) (6,

3):

5

Page 6: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

1. Diabetes Mellitus Tipe 1

Penyakit diabetes tipe 1 sering disebut Insulin Dependent Diabetes

Mellitus atau Diabetes Mellitus yang Bergantung pada Insulin. Jadi

diabetes tipe 1 berkaitan dengan ketidaksanggupan pankreas untuk

membuat insulin. Jadi, diabetes tipe ini berkaitan dengan kerusakan atau

gangguan fungsi pankreas menghasilkan insulin. Hal ini disebabkan

hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans

pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak, dan

remaja. Oleh karena itulah jenis atau tipe diabetes mellitus ini di namakan

juga dengan sebutan juvenile diabetes.

Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan

pemberian terapi insulin yang dilakukan secara terus menerus dan

berkesinambungan. Jika insulin tidak segera diberikan, penderita bisa tiba-

tiba tidak sadarkan diri atau koma diabetik. Riwayat keluarga, diet dan

faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe

1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan

memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula

darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat

mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai

penyakit.

2. Diabetes Mellitus Tipe 2

Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut Non-Insulin Dependent

Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada

Insulin. Berbeda dengan diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan

karena pankreas tidak membuat insulin tetapi karena insulin yang dibuat

tidak cukup. Kebanyakan dari insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel

lemak akibat gaya hidup dan pola makan yang tidak baik. Sedangkan

pankreas tidak dapat membuat cukup insulin untuk mengatasi kekurangan

insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.

Diabetes melitus tipe 2 adalah kelompok DM akibat kurangnya

sensitifitas jaringan sasaran (otot, jaringan adiposa dan hepar)

6

Page 7: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

berespon terhadap insulin. Penurunan sensitifitas respon jaringan otot,

jaringan adiposa dan hepar terhadap insulin ini, selanjutnya dikenal

dengan resistensi insulin dengan atau tanpa hiperinsulinemia.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar

diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes

tipe 2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang

berusia lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.

C. Tanda-tanda dan Gejala Diabetes Mellitus (DM)

Penyakit gula sering pula berlangsung tanpa keluhan atau gejala sampai

kemudian menampakkan diri dalam bentuk kerusakan pada organ-organ tubuh

(misalnya jantung, pembuluh darah, ginjal, saraf, otak, mata, kulit dll.).

Karena itu, kita mengenal istilah seperti jantung diabetes, kaki diabetes, ginjal

diabetes, saraf diabetes, mata diabetes yang selalu membawa cacat serta

kematian (9).

Ada tiga gejala awal untuk seseorang yang bisa dicurigai terkena

penyakit diabetes, yaitu (10):

Banyak makan (poifagia)

Yaitu penderita sering merasa cepat lelah dan lemas. Hal ini terjadi karena

sel-sel tubuh kekurangan energi akibat tidak bisa masuknya gula ke dalam

sel. Akhirnya sel tubuh kekurangan energi dan tubuh pun merasa lemas

dan lelah.

Banyak minum (polidipsia)

Yaitu penderita sering merasa haus yang hebat. Hal ini terjadi karena

sedang berlangsung penarikan cairang yang banyak oleh ginjal. Maka

penderita cepat merasa haus dan ingin minum terus.

Banyak kencing (poliuria)

Yaitu penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Kejadiaanya

biasanya terjadi pada malam  hari. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam

darah sangat tinggi dan tidak bisa ditoleransi oleh organ ginjal. Akhirnya

kadar gula dalam air seni pun jadi pekat dan untuk selanjutnya memaksa

7

Page 8: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

ginjal untuk menarik air dalam jumlah banyak dari tubuh agar air seni atau

air kencing tidak terlalu pekat.

Secara umum, beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita

diabetes, antara lain (6):

Sering buang air kecil

Sering merasa sangat haus

Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi sehingga tubuh memberi

sinyal lapar

Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski tidak ada usaha menurunkan

berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh tidak dapat menyalurkan gula

ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak dan proteinnya sendiri untuk

mendapatkan energi.

Sering kesemutan pada kaki atau tangan.

Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau borok.

Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk dapat sembuh.

Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung. Penyebabnya karena

penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam hari untuk buang

air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.

Mudah merasa lelah.

Meski gejala-gejala tadi bisa menunjukkan seseorang menderita

diabetes, namun cara terbaik untuk memastikan apakah anda mengidap

diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan. Berikut beberapa

cara untuk mengetahuinya (6):

a. Tes darah

Biasa dilakukan di laboratorium, yang dites adalah darah saat puasa

dan postprandial. Sebelum melakukan tes, pasien harus berpuasa selama

12 jam. Kadar gula yang normal selama berpuasa adalah di bawah 100

mg/dl. Setelah itu, pengambilan darah akan dilakukan kembali 2 jam

setelah makan, bila hasilnya diatas 140 mg/dl dapat berarti pasien

menderita diabetes.

8

Page 9: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

b. Tes Urine

Urine atau air kencing diperiksa kadar albumin, gula dan

mikroalbuminurea untuk mengetahui apakah seseorang menderita penyakit

ini atau tidak. Tes ini juga dilakukan di laboratorium atau klinik.

c. Glukometer

Tes ini dapat dilakukan sendiri di rumah bila memiliki alatnya.

Caranya adalah dengan menusukkan jarum pada jari untuk mengambil

sampel darah. Kemudian sampel darah diletakkan ke dalam celah yang

tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya tidak terlalu akurat, tetapi dapat

digunakan untuk memantau gula bagi penderita agar apabila ada indikasi

gula tinggi dapat segera melakukan pengecekan di laboratorium dan

menghubungi dokter. Alat glukometer terkini sudah dirancang begitu

mudah digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat mengambil

sampel darah.

D. Faktor Penyebab Diabetes Mellitus (DM)

Penyakit Diabetes Mellitus kebanyakan adalah penyakit keturunan,

bukan penyakit menular. Meskipun demikian, tidaklah berarti bahwa penyakit

tersebut pasti menurun kepada anak. Walaupun kedua orang tua menderita

penyakit Diabetes Mellitus, kadang-kadang anaknya tidak ada yang menderita

penyakit tersebut. Bila dibandingkan dengan kedua orang tua yang normal

(nondiabetes), yang jelas penderita Diabetes Mellitus lebih cenderung

mempunyai anak yang menderita penyakit Diabetes Mellitus (5).

Penyebab penyakit gula sendiri kita ketahui berupa penumpukan gula

darah (glukosa) yang membuat kadarnya naik hingga di atas nilai normal,

yaitu melebihi 100 mg% dalam keadaan puasa dan 140 mg% saat 2 jam

sesudah makan. Penyebab diabetes biasanya karena hasil insulin tidak cukup

untuk mengakomodasi kadar gula dan sel-sel tubuh tidak merespon insulin.

Dan ini biasanya terjadi karena kandungan lemak yang besar dalam tubuh

tidak sempurna karena kurangnya aktivitas setiap hari. Penyebab lainnya

biasanya disebabkan oleh (8, 11):

9

Page 10: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

Kurangnya insulin karena virus atau faktor gizi pada saat anak-anak tidak

memadai

Pengaruh genetik atau keturunan

Terjadinya obesitas

Tingginya kadar kortikosteroid

Adanya kehamilan yang membuat kurangnya kadar insulin dalam darah

Tubuh racun yang mempengaruhi kinerja insulin

Terdapat banyak kondisi yang dapat menyebabkan diabetes karena

mereka mempengaruhi produksi insulin atau insulin yang tersedia tidak

bekerja dengan semestinya. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya (12):

Gen Insulin abnormal

Kadang-kadang gen insulin menghasilkan insulin yang sedikit berbeda

yang tidak bekerja dengan seharusnya.

Produksi Insulin tidak mencukupi

Sel-sel yang menghasilkan insulin dapat dirusak oleh peradangan pankreas

(pankreatitis) atau endapan-endapan besi dalam pankreas (hemokromatosis

atau hemosiderosis).

Kerja Insulin terganggu

Bagaimana insulin bekerja dapat dipengaruhi oleh beberapa obat seperti

gangguan hati, dan gangguan hormone (misalnya penyakit tiroid).

Kadang-kadang syok dapat menyebabkan perubahan hormonal pada

penderita diabetes yang tidak terdiagnosis hingga menyebabkan timbulnya

gejala. Tapi, syok itu sendiri tidak dapat menyebabkan diabetes.

E. Cara Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

Mengingat bahaya dan komplikasi yang dapat disebabkan penyakit

diabetes, maka menghindari atau mengendalikan kadar gula yang tinggi

adalah cara terbaik. Berikut ini adalah salah satu caranya (6):

Menurunkan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat menyerap insulin.

Hindari makanan berlemak, diawetkan atau goreng-gorengan. Sebaliknya,

pilih makanan yang berserat tinggi dan glukosa kompleks.

10

Page 11: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

Kurangi makanan manis atau yang berkalori tinggi yang mengandung

banyak glukosa.

Minum banyak air.

Berolahraga secara teratur.

Hindari stres.

Hindari alkohol atau softdrink.

Hindari merokok. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko,

karena kebiasaan mereka merusak jantung serta sistem sirkulasi, dan

mempersempit pembuluh darah. Sebuah referensi menyatakan bahwa 95

persen amputasi yang berkaitan dengan diabetes dilakukan pada para

perokok.

Minum obat yang dianjurkan dokter untuk menurunkan kadar gula.

Bagi penderita diabetes tipe 1, pemberian insulin secara teratur perlu

diberikan melalui terapi insulin.

Obat penyembuh diabetes memang tidak ada, tetapi dengan

mengendalikan gula dalam darah, seseorang dapat terhindar dari bahaya

penyakit ini. Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi lebih baik dan

lebih sehat harus dijalankan. Orang-orang yang menduga bahwa dirinya

menderita diabetes hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter yang telah

berpengalaman dalam pencegahan dan penanganan penyakit diabetes (6).

11

Page 12: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit yang

prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes Mellitus

(DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Diabetes

Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik menahun yang lebih

dikenal sebagai pembunuh manusia secara diamdiam atau “Silent killer”.

Seringkali manusia tidak menyadari apabila orang tersebut telah

menyandang diabetes, dan seringkali mengalami keterlambatan dalam

menanganinya sehingga banyak terjadi komplikasi.

B. Saran

Saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Perhatikan gaya hidup anda. Jangan terlalu sering memakan makanan

cepat saji atau fast food. Sering-sering berolah raga dan upayakan istirahat

yang cukup.

2. Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau

minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula

melonjak tinggi dan menyebabkan penyakit Diabetes Mellitus.

3. Perhatiakan juga berat badan anda, karena obesitas dapat menyebabkan

penyakit Diabetes Mellitus.

12

Page 13: BAB I-III Dan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

1. Aini N, Fatmaningrum W, Yusuf A. Upaya meningkatkan perilaku pasien dalam tatalaksana diabetes mellitus dengan pendekatan teori model behavioral system Dorothy E. Johnson. Jurnal Ners 2011; 06 (01): 1-10.

2. Trisnawati SK, Setyorogo S. Faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan 2013; 05(01): 6-11.

3. Anonim. 2009. Artikel Penyakit Diabetes Mellitus (DM). http://www.gochiindonesia.wordpress.com. Diakses pada tanggal 29 April 2014.

4. Purwanto NH. Hubungan pengetahuan tentang diet diabetes mellitus dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes mellitus. Jurnal Keperawatan 2011; 01 (01).

5. Tjokroprawiro, Askandar. 1997. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. Jakarta: PT Granmedia Pustaka Utama.

6. Anonim. Diabetes, si Penyakit Gula Madu. http://www.kumpulan.info. Diakses pada tanggal 29 April 2014.

7. Anani S, dkk. Hubungan antara perilaku pengendalian diabetes dan kadar glukosa darah pasien rawat jalan diabetes melitus (studi kasus di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon). Jurnal Kesehatan Masyarakat 2012; 01 (02): 466 – 478.

8. Tjekyan S. Risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2 di kalangan peminum kopi di Kotamadya Palembang tahun 2006-2007. Makara, Kesehatan 2007; 11(02): 54-60.

9. Hartono, Andry. 1995. Tanya-jawab Diet Penyakit Gula. Jakarta: Penerbit Arcan.

10. Anonim. Gejala Penyakit Diabetes Melitus. http://www.penyakitdiabetesmelitus.com. Diakses pada tanggal 28 April 2014.

11. Anonim. Penyebab Penyakit Diabetes Melitus. http://www.penyakitdiabetesmelitus.com. Diakses pada tanggal 28 April 2014.

12. Djaja, A. 1991. Diabetes. Jakarta: Penerbit Arcan.

13