bab i bab ii bab iii dan daftar pustaka
DESCRIPTION
Skripsi makalahTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak berdirinya, koperasi telah berkembang pesat. Tahun ini, jumlah
koperasi ditargetkan mencapai 200.000 unit. Tahun lalu, jumlah koperasi
tumbuh 6 persen, dari 188.000 unit menjadi 194.000 uniti. Tidak hanya unit
koperasi saja yang berkembang. Jika pada 2011, jumlah anggota koperasi yang
aktif 30,8 juta orang, pada tahun 2012 meningkat menjadi 33,8 juta orang, atau
tumbuh sekitar 10 persen. Fakta ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk
berkoperasi mulai meningkat.
Apa itu koperasi? Sejauh mana koperasi dapat menjadi soko guru
perekonomian nasional? Hal ini lah yang akan dipelajari dalam bab ini. Dengan
mempelajarinya kita diharapkan dapat memahami koperasi dengan baik.
Pemahaman ini hendaknya ditunjukkan dengan praktik hidup sehari-hari
sebagai anggota koperasi yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi?
2. Apa saja jenis dan peran koperasi?
3. Bagaimana organisasi dan pengelolaan koperasi?
4. Apa prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi?
5. Apa pengertian koperasi sekolah?
6. Bagaimana menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip
koperasi.
2. Dapat menjelaskan jenis dan peran koperasi.
3. Dapat menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi.
Makalah Ekonomi Page 1
4. Dapat menjelaskan prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi.
5. Dapat menjelaskan koperasi sekolah.
6. Dapat menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha.
Makalah Ekonomi Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti
bersama. Operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha
bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang
Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1 yang isinya: Koperasi adalah badan hukum yang
didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan
kekayaaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan
nilai dan prinsip Koperasi.
2. Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi
Landasan Koperasi yaitu Pancasila dan UUD 1945, Asas Koperasi yaitu
Kekeluargaan, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan
berkeadilan.
Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan, menolong diri
sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan
kemandirian. Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain.
Prinsip koperasi adalah sebagai berikut:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.
c. Anggota berpasitipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,
pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada
masyarakat tentang jadi diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.
Makalah Ekonomi Page 3
f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan
koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,
nasional, regional, dan internasional.
g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.
B. Jenis dan Peran Koperasi
1. Jenis-Jenis Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tahun 2012
tentang perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai berikut.
a. Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang
penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota.
b. Koperasi Produsen
Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang
pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan
anggota kepada anggota dan nonanggota.
c. Koperasi Jasa
Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan
pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota.
d. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-
satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam meliputi
kegiatan, seperti menghimpun dana dari anggota, memberikan pinjaman
kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam
sekundernya.
2. Peran Koperasi
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian menyatakan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam tata
ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Makalah Ekonomi Page 4
Tahun 1945. Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun
perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-
seorang. Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, koperasi berusaha
mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan
mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
C. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi
1. Organisasi Koperasi
Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu,
antarkelompok, atau antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk
dari segi internal dan eksternal organisasi.
a. Struktur internal organisasi koperasi
Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di
dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat
anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota,
pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab.
Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu
bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan pada
perangkat organisasi lainnya. Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan
tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mengangkat dan
memberhentikan pengurus serta pengawas.
b. Struktur eksternal organisasi koperasi
Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan
penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan
itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudahan mendapat modal,
dan kebutuhan lainnnya. Berkaitan dengan itu, ada koperasi induk, koperasi
gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer.
Koperasi induk adalah gabungan dari sedikitnya 3 koperasi gabungan
yang berkedudukan di ibukota negara. Koperasi gabungan adalah gabungan
dari sedikitnya 3 koperasi pusat dan berkedudukan di ibukota provinsi.
Makalah Ekonomi Page 5
Koperasi pusat adalah gabungan dari paling sedikit 5 koperasi primer
dan berkedudukan di ibukota kabupaten. Koperasi primer adalah koperasi
yang merupakan perkumpulan dari sedikitnya 20 orang yang bergabung
dengan tujuan yang sama.
c. Modal koperasi
Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi
koperasi. Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal
koperasi sebagai modal awal.serifikat modal koperasi diterbitkan oleh
koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai
setoran pokok. Nilai nominal sertifikat modal koperasi harrus dicantumkan
dalam mata uang Republik Indonesia. Sertifikat modal koperasi harus dibeli
oleh setiap anggota koperasi dengan jumlah minimum sebagaimana
ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pembelian sertifikat modal koperasi
merupakan tanda bukti penyertaan modal anggota di koperasi.
Selain modal di atas, modal koperasi dapat berasal dari:
a) Hibah. Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi
sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa. Hibah yang
diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik
langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh suatu koperasi dan
dapat dilaporkan kepada menteri.
b) Modal penyertaan. Modal penyertaan adalah penyetoran modal pada
koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang
yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan hukum untuk
menambah dan memperkuat permodalan koperasi guna meningkatkan
kegiatan usahanya.
c) Modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau
anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan
surat utang lainnya; dan/atau Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
d) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
Makalah Ekonomi Page 6
2. Pengelolaan Koperasi
Dalam mengelola koperasi, perlu dipikirkan perangkat-perangkat
organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota
menetapkan garis-garis besar pola kebijakan pola yang harus dikerjakan
pengurus. Pengurus bekerja atas dasar pola kebijakan yang ditetapkan rapat
anggota dengan rambu-rambu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
a. Rapat Anggota Koperasi
1) Wewenang Rapat Anggota
a) Menetapkan kebijakan umum koperasi.
b) Mengubah Anggaran Dasar.
c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus
d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi.
e) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh
pengurus untuk dan atas nama koperasi.
f) Meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban
pengawas dan pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing
g) Menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha.
h) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran
koperasi, dan pembubaran koperasi.
i) Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh
Undang-Undang Koperasi.
2) Tata cara pengambilan keputusan
a) Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
b) Apabila tidak diperoleh keputusan melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
c) Dalam pemungutan suara setiap anggota mempunyai satu hak suara.
d) Hak suara pada koperasi sekunder diatur dalam Anggaran Dasar
dengan mempertimbangkan jumlah anggota.
Makalah Ekonomi Page 7
3) Rapat Anggota Luar Biasa
a) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila keadaan
mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang
pengambilannya ada pada rapat anggota.
b) Penyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa dilakukan atas prakarsa
pengurus atau atas permintaan paling sedikit 1/5 (satu per lima)
jumlah anggota.
c) Permintaan anggota kepada pengurus untuk menyelenggarakan Rapat
Anggota Luar Biasa hendaknya diajukan secara tertulis dengan
disertai alasan dan daftar tanda tangan anggota.
d) Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan atas permintaan
anggota hanya dapat membahas masalah yang berkaitan.
e) Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan
wewenang Rapat Anggota.
f) Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan untuk memutuskan
penggabungan, peleburan, atau pembubaran koperasi dianggap sah
apabila sudah mencapai kuorum yaitu dihadiri oleh paling sedikit ¾
(tiga perempat) jumlah anggota.
g) Keputusan Rapat Anggota Luar Biasa dianggap sah apabila disetujui
oleh paling sedikit 2/3 (dua pertiga) jumlah suara yang sah.
h) Apabila kuorum tidak tercapai, pengurus dapat menyelenggarakan
Rapat Anggota Luar Biasa kedua pada waktu paling cepat 14 hari dan
paling lambat 30 hari dihitung dari tanggal rencana penyelenggaraan
Rapat Anggota Luar Biasa pertama yang gagal diselenggarakan.
i) Ketentuan tentang kuorum dan pengesahan keputusan dalam Rapat
Anggota Luar Biasa kedua sama dengan ketentuan dalam Rapat
Anggota Luar Biasa pertama.
j) Dalam hal kuorum Rapat Anggota Luar Biasa kedua tidak tercapai,
atas permohonan pengurus kuorum ditetapkan oleh ketua pengadilan.
k) Ketua pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan
koperasi dapat memberikan izin kepada anggota koperasi untuk
Makalah Ekonomi Page 8
melakukan pemanggilan Rapat Anggota Luar biasa dan Rapat
Anggota Luar Biasa.
b. Pengurus koperasi
1) Ketentuan tentang pengurus koperasi
a) Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi pada saat rapat
anggota.
b) Pengurus merupakan pelaksanaan hasil keputusan rapat anggota.
c) Susunan dan nama anggota pengurus harus dicantumkan dalam akta
pendirian.
d) Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun.
e) Persyaratan untuk dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus
ditetapkan dalam anggaran dasar.
2) Tugas pengurus koperasi
Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul pengawas.
Mereka antara lain harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a) Mampu melaksanakan perbuatan hukum.
b) Memiliki kemampuan mengelola usaha koperasi.
c) Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau
komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah
karena menyebabkan koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit;
dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan
dengan sektor keungan, dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan.
Tugas Pengurus
Tugas-tugas pengurus antara lain sebagai berikut.
a) Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar.
b) Mendorong dan memajukan usaha Anggota.
c) Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota.
d) Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota.
Makalah Ekonomi Page 9
e) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi
untuk diajukan kepada Rapat Anggota.
f) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
g) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien.
h) Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengawas, buku daftar
pengurus, buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah
Rapat Anggota.
i) Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan
koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat
Anggota.
Wewenang Pengurus
Pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam maupun di luar
pengadilan. Pengurus tidak berwenang mewakili koperasi apabila:
a) Terjadi perkara di depan pengadilan antara koperasi dan pengurus yang
bersangkutan; atau
b) Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan koperasi.
Tanggung Jawab dan Kewajiban Pengurus
1. Setiap pengurus wajib menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha koperasi.
2. Pengurus bertanggung jawab atas kepengurusan koperasi untuk
kepentingan dan pencapaian tujuan koperasi kepada Rapat Anggota.
3. Setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan.
4. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian pada
koperasi dapat digugat ke pengadilan oleh sejumlah Anggota yang
mewakili paling sedikit 1/5 Anggota atas nama koperasi.
5. Pengurus wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Rapat Anggota
koperasi terkait dengan rencana-rencana berikut.
a. Mengalihkan aset atau kekayaan koperasi.
b. Menjadikan jaminan utang atas aset atau kekayaan koperasi.
Makalah Ekonomi Page 10
c. Menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya.
d. Mendirikan atau menjadikan anggota koperasi sekunder.
e. Memiliki dan mengelola perusahaan bukan koperasi.
c. Pengawas koperasi
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. Pengawas
diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.
Persyaratan untuk dipilih menjadi pengawas antara lain meliputi hal-hal
berikut.
a) Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau
komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah
karena menyebabkan koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit.
b) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan pidana yang
merugikan korporasi, keungan negara, dan/atau yang berkaitan dengan
sektor keuangan, dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan.
Tugas Pengawas
a) Mengusulkan calon pengurus.
b) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus.
d) Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
Wewenang Pengawas
a) Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.
b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari
pengurus dan pihak lain yang terkait.
c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja
koperasi dari pengurus.
d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam
melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar.
Makalah Ekonomi Page 11
e) Dapat memberhentikan pengurus untuk sementara waktu dengan
menyebutkan alasannya.
Pengawas dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota
dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan
pengawas hanya dapat ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Anggota, kecuali yang
bersangkutan menerima keputusan pemberhentian tersebut.
D. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi
1. Prosedur Pendirian Koperasi
Prosedur pendirian koperasi dmulai dengan pelaksanaan rapat
pembentukan koperasi di mana untuk koperasi primer didirikan oleh paling
sedikit 20 perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendirian
atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara itu, untuk koperasi
sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer.
Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat
oleh notaris. Jika di suatu kecamatan tidak terdapat notaris, maka akta
pendirian koperasi dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai
pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri.
Akta pendirian koperasi memuat anggaran dasar dan keterangan yang
berkaitan dengan pendirian koperasi. Keterangan tersebut memuat sekurang-
kurangnya:
a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan
pendiri perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap,
serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum koperasi pendiri bagi
koperasi sekunder.
b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan
pekerjaan pengawas dan pengurus yang pertama kali diangkat.
Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta
pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan
hukum diberikan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal
permohonan diterima.
Makalah Ekonomi Page 12
2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kehidupan Koperasi
a. Kesadaran berkoperasi
Banyak anggota masyarakat yang belum menyadari bahwa koperasi dpat
meningkatkan kesejahteraan mereka. Padahal dengan asas kekeluargaan,
musyawarah mufakat, dan gotong royong, koperasi merupakan wahana
yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian, kesadaran anggota masyarakat untuk berpasitipasi dalam
organisasi koperasi akan memengaruhi kehidupan koperasi di Indonesia.
b. Pengetahuan dan keterampilan pengurus
Banyak pengurus koperasi yang tidak memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan koperasi, sehingga
banyak koperasi yang salah urus. Hal ini bisa berakibat pada berkurangnya
minat masyarakat untuk bergabung dengan koperasi.
c. Modal
Sebagai sebuah badan usaha, modal merupakan sangat penting bagi
koperasi untuk melakukan ekspansi ekonomi. Namun, kekurangan modal
merupakan kendala yang sering dihadapi dalam pengembangan usaha
koperasi di Indonesia.
d. Peran pemerintah
Peran pemerintah menyangkut hal-hal berikut.
1) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan
koperasi.
2) Menjamin ketersediaan pasar dan kelayakan harga bagi produk koperasi.
3) Menciptakan organisasi dan manajemen koperasi yang profesional.
4) Menyediakan modal.
5) Memberikan penyuluhan tentang kesadaran berkoperasi di masyarakat.
3. Usaha Pengembangan Koperasi
Koperasi telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia, namun
masih memerlukan langkah-langkah lanjutan untuk mengembangkan
koperasi. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Memberikan penyuluhan tentang koperasi
Makalah Ekonomi Page 13
Memberikan penyuluhan pada masyarakat sangat diperlukan agar koperasi
semakin berperan dalam meningkatkan kesejahteraan.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus
Pengurus koperasi merupakan penggerak usaha koperasi. Untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan, pengurus perlu memiliki
pengetahuan yang memadai.
c. Meningkatkan permodalan koperasi
Masih banyak koperasi yang sulit mempertahankan kelangsungan
kegiatannya karena kekurangan modal. Banyak anggota koperasi yang
terjerat rentenir karena koperasi tidak punya cukup dana untuk
dipinjamkan ke masyarakat. Koperasi dapat meminjam dari bank, tetapi
sering kali persyaratan yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi
koperasi. Namun dengan semakin berkembangnya bank koperasi, masalah
permodalan koperasi sudah mulai teratasi.
4. Peran pemerintah
Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan
koperasi, terutama pada hal-hal berikut.
a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja
sama antarinstansi.
b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi.
c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi
koperasi-koperasi lainnya.
E. Koperasi Sekolah
1. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah
pada dasarnya, pendirian koperasi sekolah adalah salah satu usaha untuk
menumbuhkembangkan budaya koperasi pada siswa yang kelak akan menjadi
penerus pembangunan bangsa dan negara. Koperasi sekkolah menjadi sarana
untuk belajar berorganisasi, menumbuhkan toleransi, dan mengembangkan
rasa kekeluargaan.
Makalah Ekonomi Page 14
Koperasi sekolah dibentuk berdasarkan surat keputusan antara beberapa
departemen, yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), serta Departemen Transmigrasi
dan Koperasi, yang dituangkan dalam surat keputusan pada tanggal 18 Juli
1972 No. 275/KPTS/Mentranskop/72. Dalam surat keputusan tersebut
ditegaskan bahwa koperasi dapat didirikan di sekolah-sekolah, baik di
sekolah negeri maupun sekolah swasta atau lembaga pendidikan lainnya.
Diikuti dengan terbitnya surat edaran yang dikeluarkan Direktur Jenderal
Koperasi tanggal 31 Mei 1974 Nomor 717/DK/A/VI/1974 tentang ketentuan-
ketentuan koperasi sekolah, yaitu koperasi sekolah dibentuk oleh dana untuk
anak didik. Yang dimaksud anak didik, yaitu siswa-siswi, baik sekolah dasar,
sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas maupun lembaga-
lembaga pendidikan lainnya, seperti pondok pesantren dan sekolah kejuruan.
Surat edaran tersebut dipertegas oleh Surat Keputusan Bersama (SKB),
yaitu antara Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri, antara lain Nomor
31/M/SK/10/1984 oleh Menperindag, Nomor 126/M/KPTS/X/SK/10/1984
oleh Mentranskop, Nomor 0477/M/1984 oleh Mendikbud dan Nomor
72/1984 oleh Mendegri. Koperasi sekolah juga tunduk pada Undang-Undang
Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992 yang merupakan pembaruan dari
Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967.
2. Tujuan dan Ciri Khas Koperasi Sekolah
Tujuan dan ciri khas koperasi sekolah pada dasarnya tetap mengacu pada
Undang-Undang Perkoperasian No.17 Tahun 2012. Tetapi perlu diingat
bahwa koperasi sekolah ditujukan untuk lingkungan sekolah.
a. Tujuan koperasi sekolah
Tujuan koperasi sekolah secara umum adalah sebagai berikut.
1) Mendidik dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa
setia kawan di antara siswa.
2) Memupuk rasa cinta terhadap sekolah.
Makalah Ekonomi Page 15
3) Mengembangkan mutu pengetahuan serta keterampilan berusaha
dalam bentuk koperasi.
4) menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam
hidup bergotong royong di masyarakat.
5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian di antara sesama
siswa sebagai anggota koperasi.
6) Menanamkan dan menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi,
keberanian berpendapat, dan persamaan derajat.
7) Sebagai sarana untuk belajar dan berkarya, serta sarana untuk
mendapatkan perlengkapan sekolah.
b. Ciri koperasi sekolah
Koperasi sekolah mempunyai ciri khas sebagai berikut.
1) Berbeda dengan koperasi yang lain harus berbadan hukum, koperasi
sekolah diakui dan didirikan oleh pemerintah melalui seurat keputusan
dari beberapa menteri.
2) Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau
keluar dari sekolah.
3) Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran
sehingga tidak mengganggu proses belajar.
4) Koperasi sekolah merupakan sarana untuk mendidik siswa
mengembangkan dirinya sebagai makhluk intelektual dan makhluk
sosial.
5) Jika memungkinkan, anggota dan pengurus koperasi sekolah adalah
siswa itu sendiri.
3. Simulasi Pendirian Koperasi Sekolah
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam mendirikan koperasi
sekolah.
a. Tahap I
Setelah pihak sekolah yang terdiri dari guru, siswa, dan pejabat koperasi
setempat sepakat untuk mendirikan koperasi; siswa, guru, dan kepala
sekolah membentuk panitia pembentukan koperasi sekolah. Panitian yang
Makalah Ekonomi Page 16
terdiri dari beberapa siswa dan guru, kemudian mempersiapkan beberapa
rencana dasar sebagai berikut.
1) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
2) Rancangan dan program kerja.
3) Undangan untuk rapat pembentukan koperasi.
4) Berbagai fasilitas dalam penyelenggaraan rapat pembentukan koperasi.
b. Tahap II
Setelah rencana disiapkan, panitia harus mengundang beberapa pihak
untuk mengadakan rapat.
Peserta rapat yang diundang adalah sebagai berikut.
1) Beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi.
2) Kepala sekolah dan guru-guru.
3) Perwakilan orang tua siswa.
4) Pejabat dari direktorat koperasi setempat.
5) Pejabat dari kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di dalam rapat, dibicarakan hal-hal sebagai berikut.
1) Penjelasan dan uraian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang telah disiapkan oleh panitia sebelumnya.
2) Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah.
3) Pembuatan susunan pengurus dan pengawas.
4) Penentuan bidang usaha dan permodalan.
c. Tahap III
Tahap terakhir adalah pengajuan surat permohonan pengakuan atau badan
hukum pendirian koperasi sekolah oleh pengurus. Surat tersebut diajukan
kepada dinas koperasi tingkat kabupaten atau kotamadya dengan
melampirkan:
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2) Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah.
3) Neraca awal yang berisikan jumlah modal dan kekayaan pada awal
pendirian koperasi sekolah.
Makalah Ekonomi Page 17
Setelah berkas surat permohonan tersebut disampaikan kepada dinas
koperasi, pihak dinas koperasi akan mengirimkan surat yang berisikan
tanda terima berkas/dokumen tersebut paling lambat dalam dua bulan.
Pihak dinas koperasi kemudian akan mengutus beberapa orang petugasnya
untuk meninjau keberadaan koperasi sekolah tersebut. Jika memenuhi
syarat, maka dua atau tiga bulan berikutnya dinas koperasi akan
memberikan pengesahan atau pengakuan bagi koperasi sekolah yang
bersangkutan dengan beberapa tembusan ke instansi terkait, seperti
Direktorat Jenderal Bina Lembaga Koperasi di Jakarta, Kantor Dinas
Koperasi Provinsi, dan Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
setempat.
4. Jenis Barang dan Jasa yang Diusahakan oleh Koperasi Sekolah
Pada umumnya, koperasi sekolah mengusahakan barang dan jasa yang
berhubungan dengan kegiatan siswa di sekolah, antara lain sebagai berikut.
a. Perlengkapan sekolah
Pengadaan barang-barang kebutuhan siswa harus berhubungan
dengan jenis sekolah. Misalnya, siswa Sekolah Menengah Atas dan
Madrasah Aliyah membutuhkan alat tulis dan perlengkapan
penunjang belajar seperti penghapus, gunting, jangka, dan penggaris.
Sedangkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan membutuhkan alat-
alat penunjang praktik kerja.
b. Makanan dan minuman ringan
Harga makanan dan minuman yang dijual oleh koperasi sekolah bisa
lebih murah dibanding harga di toko yang tidak dikelola oleh
koperasi. Jika dikelola dengan baik, usaha tersebut bisa berkembang
menjadi toko swalayan yang modern dan profesional.
c. Jasa simpan pinjam
Koperasi sekolah juga dapat melayani usaha simpan pinjam. Dengan
usaha ini, siswa dididik untuk lebih hemat dan disiplin dalam
mengatur keuangannya. Jika siswa harus meminjam dari koperasi,
Makalah Ekonomi Page 18
mereka dididik untuk melunasi pinjaman tepat waktu, di samping
belajar menghemat pengeluaran sehari-hari.
5. Perangkat organisasi Koperasi Sekolah
Perangkat organisasi koperasi sekolah sama dengan koperasi pada
umumnya, yaitu sebagai berikut.
1) Rapat Anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi sekolah. Rapat Anggota koperasi sekolah diadakan minimal
sekali dalam setahun untuk membicarakan hal-hal berikut.
a) Penetapan anggaran dasar.
b) Penentuan kebijakan umum di bidang organisasi dan manajemen
usaha koperasi sekolah.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus serta
pengawas koperasi.
d) Penetapan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi sekolah, serta pengesahan laporan keuangan.
e) Penetapan pembagian surplus hasil usaha (SHU) koperasi sekolah.
f) Penetapan penggabungan atau pembubaran koperasi sekolah.
2) Pengurus koperasi sekolah, dipilih dan diangkat Rapat Anggota. Ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan
mengangkat pengurus koperasi sekolah, yaitu sebagai berikut.
Pertama, pengurus koperasi sekolah harus dapat berpikir dewasa.
Jika belum ada siswa yang memenuhi kriteria itu, maka guru dapat
menjadi pengurus sesuai dengan kebijakan kepala sekolah.
Kedua, jika pengurus koperasi berasal dari siswa, maka siswa yang
berperan sebagai pengurus koperasi harus mengutamakan perannya
sebagai siswa sehingga kegiatannya di koperasi sekolah tidak
mengganggu jam belajar.
Ketiga, siswa kelas XII yang akan segera menjalani Ujian Nasional
sebaiknya tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan koperasi, sehingga
tidak mengganggu proses belajar mereka. Pengurus merupakan
pemegang kekuasaan dalam rapat anggota.
Makalah Ekonomi Page 19
Tugas-tugas pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal berikut.
a) Mengelola koperasi sekolah dan usaha yang dijalankan oleh
koperasi sekolah.
b) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi sekolah.
c) Menyelenggarakan rapat anggota koperasi sekolah.
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas, dengan diawasi oleh guru.
e) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal berikut.
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar koperasi sekolah.
b) Membuat keputusan dalam penerimaan anggota baru atau
pemberhentian anggota lama sesuai dengan ketentuan dalam
anggaran dasar koperasi.
c) Melakukan tindakan demi kepentingan dan manfaat koperasi
sekolah sesuai dengan tanggung jawabnya sesuai pengurus.
3) Pengawas koperasi sekolah, dipilih dan diangkat di dalam rapat
anggota. Biasanya yang menjadi pengawas koperasi sekolah adalah
guru. Di samping melakukan pengawasan, pengawas juga memberikan
arahan-arahan yang sifatnya mendidik, baik pendidikan ekonomi dan
koperasi, maupun pembentukan karakter siswa.
Kriteria-kriteria untuk menjadi pengawas koperasi sekolah adalah
sebagai berikut.
a) Dipilih dari dan oleh anggota koperasi.
b) Beberapa orang guru dapat bergabung menjadi pengawas sesuai
dengan ketentuan yang ada di dalam anggaran dasar.
c) Masa jabatan pengawas minimal 1 tahun, dan sebaiknya digilir
untuk memberi kesempatan kepada anggota lain untuk belajar
dan berkarya di dalam jabatan tersebut.
d) Jumlah pengawas diusahakan lebih dari satu orang untuk
memupuk kerja sama tim yang baik.
Makalah Ekonomi Page 20
e) Sebelum menerima jabatannya, pengawas harus mengucapkan
janji dan sumpah pengawas koperasi sekolah.
Tugas pengawas koperasi sekolah adalah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi sekolah, serta melaporkan hasil pengawasannya pada rapat
anggota secara tertulis. Adapun wewenang pengawas koperasi
sekolah adalah meneliti dan mengecek berbagai catatan yang ada di
dalam koperasi sekolah, serta berhak mendapatkan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk melengkapi laporan pengawasan
kepada forum rapat anggota.
6. Pengelolaan koperasi sekolah
Di dalam pelaksanaan koperasi sekolah, kepala sekolah dan guru-guru
harus terlibat. Ada beberapa alasan untuk hal tersebut, yaitu sebagai berikut.
Pertama, koperasi berada dan berdiri di lingkungan sekolah, sehingga
maju mundurnya koperasi tersebut banyak dipengaruhi oleh arahan kepala
sekolah dan para guru.
Kedua, tugas utama siswa adalah belajar sehingga tidak dapat dengan
sepenuhnya mengemban tugas di dalam pengelolaan koperasi.
Ketiga, siswa masih belum berpengalaman sehingga perlu bimbingan,
arahan, dan didikan mengenai bagaimana menjalankan usaha koperasi.
Mengingat alasan tersebut, kepala sekolah dan guru harus terlibat secara
langsung di dalam rapat anggota, serta sebagai pengurus dan pengawas.
F. Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan
1. Pengertian
Selisih Hasil Usaha adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang
diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah
dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai badan usaha.
Surplus hasil usaha disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan dan sisanya
digunakan seluruhnya atau sebagian untuk hal-hal berikut.
a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-
masing anggota dengan koperasi. Artinya, besar kecilnya bagian surplus
Makalah Ekonomi Page 21
hasil usaha anggota dihitung berdasarkan transaksi tiap-tiap anggota di
koperasinya.
b. Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki. Artinya,
pembagian surplus hasil usaha didasarkan pada jumlah keseluruhan
sertifikat modal yang dimiliki oleh seorang anggota.
c. Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan koperasi.
Adapun yang dimaksud dengan “bonus” adalah tambahan imbalan atau gaji
yang diberikan sebagai bagian dari surplus hasil usaha untuk meningkatkan
gairah kerja pengawas, pengurus, dan karyawan koperasi.
d. Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban
lainnya; dan/atau penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
Dana Pembangunan Koperasi adalah dana yang dihimpun dari koperasi oleh
dewan koperasi Indonesia untuk memajukan organisasi.
2. Informasi Dasar Perhitungan Pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU)
Untuk menghitung pembagian surplus hasil usaha koperasi diperlukan data-
data sesuai dengan ketetapan pembagian menurut ketentuan Rapat Anggota.
Dengan asumsi bahwa koperasi yang dibicarakan adalah koperasi serba usaha.
Dengan asumsi ini, informasi yang dibutuhkan adalah hal-hal berikut.
a. Total surplus hasil usaha. Total surplus hasil usaha merupakan jumlah
pendapatan dikurangi dengan jumlah biaya.
b. Persentasi bagian surplus hasil usaha untuk anggota.
c. Total simpanan seluruh anggota. Total simpanan seluruh anggota diperoleh
dari penjumlahan seluruh simpanan anggota.
d. Total seluruh transaksi usaha yang bersumber dari anggota.
e. Jumlah simpanan per anggota.
f. Jumlah penjualan koperasi pada setiap anggota.
g. Persentase bagian surplus hasil usaha atas simpanan.
h. Persentase bagian surplus hasil usaha atas pembelian anggota.
3. Rumus Pembagian Surplus Hasil Usaha
Berdasarkan pasal 78 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian,
Surplus Hasil Usaha koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari
Makalah Ekonomi Page 22
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota. Surplus Hasil Usaha koperasi
terdiri atas hal berikut.
a. Surplus Hasil Usaha atas jasa modal
Pembagian ini mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna,
karena jasa atas modal (simpanan) tetap diterima dari koperasi sepanjang
koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
b. Surplus Hasil Usaha atas jasa usaha
Pembagian ini menegaskan bahwa anggota koperasi adalah sebagai pemilik
dan pengguna atau pelanggan koperasi. Secara umum, Surplus Hasil Usaha
koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga koperasi sebagai berikut.
1) Cadangan koperasi.
2) Jasa anggota.
3) Dana pengurus.
4) Dana karyawan.
5) Dana pendidikan.
6) Dana sosial.
7) Dana untuk pembangunan lingkungan.
Tentunya tidak semua komponen di atas diadopsi oleh koperasi dalam
pembagian Surplus Hasil Usaha. Hal ini sangat tergantung dari keputusan
Rapat Anggota yang ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Untuk mempermudah pemahaman terhadap rumus pembagian Surplus
Hasil Usaha koperasi, berikut ini disajikan salah satu kasus pembagian
Surplus Hasil Usaha di Koperasi XYZ.
Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi XYZ,
SHU dibagi sebagai berikut.
Cadangan.
Jasa anggota.
Dana pengurus.
Dana karyawan.
Dana pendidikan.
Makalah Ekonomi Page 23
Dana sosial.
Surplus Hasil Usaha per anggota dapat dihitung sebagai berikut.
SHUAJUA+JMA
SHUA : Surplus Hasil Usaha Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat
dihitung sebagai berikut.
SHUPa= VA x JUA + SA x JMA VUK TMS
SHUPa : Surplus Hasil Usaha per Anggota
JUA : Jasa Usaha Anggota
JMA : Jasa Modal Anggota
VA : Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)
VUK : Volume Usaha Total Koperasi (total transaksi koperasi)
SA : Jumlah Simpanan Anggota
TMS : Total Modal Sendiri (simpanan anggota total)
Bila SHU bagian anggota menurut menurut AD/ART Koperasi XYZ
adalah 40% dari total SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU
bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan
usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota (JUA) sebesar 70% dan Jasa
Modal Anggota (JMA) sebesar 30%, maka cara menghitung persentase JUA
dan JMA adalah sebagai berikut.
JUA = 70% x 40% total SHU koperasi setelah pajak
= 28% dari total SHU koperasi
JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak
= 12% dari total SHU koperasi
4. Prinsip-Prinsip Pembagian Surplus Hasil Usaha
Agar pembagian SHU mencerminkan asas keadilan, demokrasi,
transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka prinsip-prinsip
pembagian SHU yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a. SHU bersumber dari anggota.
Makalah Ekonomi Page 24
b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan
anggota sendiri.
c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.
d. SHU anggota dibayar secara tunai.
5. Pembagian Surplus Hasil Usaha per Anggota
Untuk lebih memahami penerapan rumus pembagian SHU per anggota,
berikut ini disajikan data Koperasi XYZ.
a. Penghitungan SHU (laba/rugi) Koperasi XYZ pada tahun 2013 (dalam
ribuan rupiah)
Penjualan/penerimaan jasa Rp.850.077Pendapatan lain 110.717
960.794Harga Pokok Penjualan (300.906)Pendapatan operasional 659.888Beban operasional (310.539)Beban administrasi dan umum (35.349)SHU sebelum pajak 314.000Pajak penghasilan (pasal 21) (34.000)SHU setelah pajak 280.000
b. Sumber SHU
SHU koperasi XYZ setelah pajak Rp.280.000
Sumber SHU:
- Transaksi anggota Rp.200.000
- Transaksi nonanggota 80.000
Catatan: data ini dapat diperoleh apabila koperasi melakukan pemisahan
pembukuan transaksi anggota dan nonanggota. Apabila hal tersebut tidak
dilakukan, maka mustahil koperasi dapat melakukan pembagian SHU yang
transparan, demokratis, dan adil.
c. Pembagian SHU sesuai AD/ART Koperasi XYZ
1) Cadangan : 40% x Rp200.000 = Rp80.0002) Jasa anggota : 40% x Rp200.000 = Rp80.0003) Dana pengurus : 5% x Rp200.000 = Rp10.0004) Dana karyawan : 5% x Rp200.000 = Rp10.0005) Dana pendidikan : 5% x Rp200.000 = Rp10.0006) Dana sosial : 5% x Rp200.000 = Rp10.000
Makalah Ekonomi Page 25
Rapat anggota telah menetapkan bahwa Surplus Hasil Usaha anggota
dibagi sebagai berikut.
Jasa modal : 30% x Rp80.000.000 = Rp24.000.000
Jasa usaha : 70% x Rp80.000.000 = Rp56.000.000
d. Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi
Jumlah anggota : 142 orang
Total simpanan anggota : Rp345.420.000
Total transaksi usaha : Rp2.340.062.000
e. Kompilasi data simpanan, transaksi usaha, dan Surplus Hasil Usaha per
anggota (dalam ribuan rupiah)
NoAnggota
NamaAnggota
JumlahSimpanan
TotalTransaksi
Usaha
SHUModal
SHUTransaksi
Usaha
Jumlah SHUPer
Anggota
1 Cika 800 5.500 55,58 131,62 187,20
2 Yoga 1.500 4.800 104,22 114,87 219,09
3 Saipul 2.900 0 201,49 0 201,49
4 Pani 500 8.400 34,74 201,02 235,76
5 Mega 1.000 4.000 69,48 95,72 165,20
6 Bila 1.200 10.000 83,38 239,31 322,69
s/d
200
Dst Dst Dst Dst Dst Dst
Jumlah 345.420 2.340.062 24.000 56.000 80.000
Dengan menggunakan rumus penghitungan Surplus Hasil Usaha di atas,
diperoleh SHU per anggota berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan
transaksi usaha.
Contoh:
Makalah Ekonomi Page 26
SHU usaha Cika = 5.500/2.340.062 (56.000)
= Rp131,62 (dalam ribuan rupiah)
SHU modal Cika = 800/345.420 (24.000)
= Rp55.58 (dalam ribuan rupiah)
Dengan demikian, jumlah SHU yang diterima Cika adalah sebagai
berikut.
Rp.131.620 + Rp.55.580 = Rp.187.200
G. PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KOPERASIPada pertengahan bulan oktober tahun 2012, Dewan Perwakilan Rakyat
mengadakan sidang paripurna untuk membahas pergantian UU Koperasi No.25 tahun 1992 menjadi UU No.17 tahun 2012. Dalam rapat tersebut Mentri koperasi dan UKM Syarifuddin hasan mendorong percepatan realisasi atau revisi Undang – Undang No.25 tahun 1992 dengan dasar pengembangan dan pemberdayaan koperasi nasional dalam kebiakan pemerintah selayaknya mencerminkan nilai dan prinsip perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan para anggotanya.
Ada enam substansi penting yang harus disosialisasikan kepada masyarakat dan gerakan koperasi yang dirumuskan bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Hukum Dan Ham serta Dewan Perwakilan Rakyat.
Pertama, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, menjadi dasar penyelarasan bagi rumusan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi, sesuai dengan hasil kongres International Cooperative Alliance (ICA).
Kedua, untuk mempertegas legalitas koperasi sebagai badan hukum, maka pendirian koperasi ha-rus melalui akta otentik. Pemberian status dan pengesahan perubahan anggaran dasar merupakan wewenang dan tanggungjawab Menteri.
Ketiga, dalam hal permodalan dan selisih hasil usaha, telah disepakati rumusan modal awal Koperasi, serta penyisihan dan pembagian cadangan modal. Modal Koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal.
Selisih hasil usaha, yang meliputi surplus hasil usaha dan defisit hasil usaha, pengaturannya dipertegas dengan kewajiban penyisihan kecadangan modal, serta pembagian kepada yang berhak.
Makalah Ekonomi Page 27
Keempat, ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mencakup pengelolaan maupun penjaminannya. KSP ke depan hanya dapat menghimpun simpanan dan menyalurkan pinjaman kepada anggota.
Koperasi Simpan Pinjam harus berorientasi pada pelayanan pada anggota, sehingga tidak lagi dapat disalahgunakan pemodal yang berbisnis dengan badan hukum koperasi. Unit simpan pinjam koperasi dalam waktu 3 (tiga) tahun wajib berubah menjadi KSP yang merupakan badan hukum koperasi tersendiri.
Selain itu, untuk menjamin simpanan anggota KSP diwajibkan menjaminkan simpanan anggota. Dalam kaitan ini pemerintah diamanatkan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjam (LPS - KSP) melalui Peraturan Pemerintah (PP).
Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah yang sangat fundamental dalam pemberdayaan koperasi, sehingga koperasi dapat meningkatkan kepercayaan anggota untuk menyimpan dananya di koperasi.Pemerintah juga memberi peluang berkembangnya koperasi dengan pola syariah yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Kelima, pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi akan lebih diintensifkan. Dalam kaitan ini pemerintah juga diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP) yang bertanggung jawab kepada Menteri melalui peraturan pemerintah.
Keenam, dalam rangka pemberdayaan koperasi, gerakan koperasi didorong membentuk suatu lembaga yang mandiri dengan menghimpun iuran dari anggota serta membentuk dana pembangunan, sehingga pada suatu saat nanti. Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) akan dapat sejajar dengan organisasi Koperasi di negara-negara lain, yang mandiri dapat membantu Koperasi dan anggotanya.
Pada hari sabtu, tanggal 2 Nopember 2013 di ruang pertemuan UPT Bina Marga Jember telah dilaksanakan rapat anggota koperasi “Bina Marga” Jember, yang dihadiri 22 orang perwakilan anggota koperasi. Pada kesempatan ini pihak petugas dari KPRI mensosialisasikan tentang UU no 17 tahun 2013 yang berisikan perubahan – perubahan tentang perkoperasian dan revitalisasi koperasi. Ada beberapa hal yang baru diatur dalam UU. No.17 tahun 2013.diantaranya : jenis koperasi yang ada, hanya 4 yaitu: koperasi simpan-pinjam, produsen, konsumen, dan jasa. Anggota koperasi berstatus sebagai pemilik sekaligus pelanggan/pengguna jasa. Modal awal terdiri dari setoran pokok dan Sertifikat Modal Koperasi. Penerapan UU No. 17 tahun 2013 maximal 3 tahun sejak dikeluarkannya UU tersebut. Diharapkan tahun 2014 koperasi BIMA Jember bisa merumuskan akan menjdi bentuk koperasi jenis apa?karena dalam UU 17 tahun 2013 tidak diperbolehkan memiliki 2 jenis bidang usaha. Sosialisasi berlangsung mulai pukul 11.30 WIB s/d 13.30 WIB
Makalah Ekonomi Page 28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang kami susun, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia karena kegiatannya dilaksanakan berdasarkan asas
kekeluargaan.
Salah satu tujuan koperasi Indonesia yang tertera di dalam Undang-
Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 adalah meningkatkan kesejahteraan
Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional
yang demokratis dan berkeadilan.
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah
dasar sampai sekolah menengah dengan beranggotakan para siswa, dan
pembimbimbingnya adalah para guru.
Arti penting koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
a. Usaha untuk menumbuhkembangkan jiwa koperasi pada peserta didik.
b. Sebagai sarana untuk mempraktikkan ilmu dan pengetahuan ekonomi
koperasi di dunia nyata.
c. Menyediakan alat-alat keperluan sekolah.
Perangkat organisasi koperasi sekolah adalah rapat anggota, pengurus, dan
pengawas.
Selisih Hasil Usaha adalh Surplus Hasil Usaha atau Defisit Hasil Usaha
yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan Koperasi dalam satu tahun
buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagi beban usaha.
Makalah Ekonomi Page 29
DAFTAR PUSTAKA
Buku Paket Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013
http://www.scribd.com/doc/125077775/Undang-Undang-Koperasi-Baru-Nomor-17-
Tahun-2012
http://gemaskop.blogspot.com/2012/11/undang-undang-no-17-tahun-2012-
tentang.html
Makalah Ekonomi Page 30