bab i bab ii bab iii dan daftar pustaka

47
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak berdirinya, koperasi telah berkembang pesat. Tahun ini, jumlah koperasi ditargetkan mencapai 200.000 unit. Tahun lalu, jumlah koperasi tumbuh 6 persen, dari 188.000 unit menjadi 194.000 uniti. Tidak hanya unit koperasi saja yang berkembang. Jika pada 2011, jumlah anggota koperasi yang aktif 30,8 juta orang, pada tahun 2012 meningkat menjadi 33,8 juta orang, atau tumbuh sekitar 10 persen. Fakta ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi mulai meningkat. Apa itu koperasi? Sejauh mana koperasi dapat menjadi soko guru perekonomian nasional? Hal ini lah yang akan dipelajari dalam bab ini. Dengan mempelajarinya kita diharapkan dapat memahami koperasi dengan baik. Pemahaman ini hendaknya ditunjukkan dengan praktik hidup sehari-hari sebagai anggota koperasi yang baik. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi? 2. Apa saja jenis dan peran koperasi? Makalah Ekonomi Page 1

Upload: sep-fauzan-ghozali-bkc

Post on 17-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak berdirinya, koperasi telah berkembang pesat. Tahun ini, jumlah

koperasi ditargetkan mencapai 200.000 unit. Tahun lalu, jumlah koperasi

tumbuh 6 persen, dari 188.000 unit menjadi 194.000 uniti. Tidak hanya unit

koperasi saja yang berkembang. Jika pada 2011, jumlah anggota koperasi yang

aktif 30,8 juta orang, pada tahun 2012 meningkat menjadi 33,8 juta orang, atau

tumbuh sekitar 10 persen. Fakta ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk

berkoperasi mulai meningkat.

Apa itu koperasi? Sejauh mana koperasi dapat menjadi soko guru

perekonomian nasional? Hal ini lah yang akan dipelajari dalam bab ini. Dengan

mempelajarinya kita diharapkan dapat memahami koperasi dengan baik.

Pemahaman ini hendaknya ditunjukkan dengan praktik hidup sehari-hari

sebagai anggota koperasi yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi?

2. Apa saja jenis dan peran koperasi?

3. Bagaimana organisasi dan pengelolaan koperasi?

4. Apa prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi?

5. Apa pengertian koperasi sekolah?

6. Bagaimana menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha?

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat menjelaskan pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip

koperasi.

2. Dapat menjelaskan jenis dan peran koperasi.

3. Dapat menjelaskan organisasi dan pengelolaan koperasi.

Makalah Ekonomi Page 1

Page 2: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

4. Dapat menjelaskan prosedur pendirian dan usaha pengembangan koperasi.

5. Dapat menjelaskan koperasi sekolah.

6. Dapat menghitung pembagian Surplus Hasil Usaha.

Makalah Ekonomi Page 2

Page 3: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian, Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti

bersama. Operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka menjadi usaha

bersama. Pengertian itu sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang

Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1 yang isinya: Koperasi adalah badan hukum yang

didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan

kekayaaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi

aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan

nilai dan prinsip Koperasi.

2. Landasan, Asas, Tujuan, Nilai, dan Prinsip Koperasi

Landasan Koperasi yaitu Pancasila dan UUD 1945, Asas Koperasi yaitu

Kekeluargaan, koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan

berkeadilan.

Nilai yang mendasari kegiatan koperasi, yaitu kekeluargaan, menolong diri

sendiri, bertanggung jawab, demokrasi, persamaan, berkeadilan, dan

kemandirian. Nilai yang diyakini anggota koperasi, yaitu kejujuran,

keterbukaan, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap orang lain.

Prinsip koperasi adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis.

c. Anggota berpasitipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.

d. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.

e. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota,

pengawas, pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada

masyarakat tentang jadi diri kegiatan, dan kemanfaatan koperasi.

Makalah Ekonomi Page 3

Page 4: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

f. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat gerakan

koperasi dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,

nasional, regional, dan internasional.

g. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan

masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh anggota.

B. Jenis dan Peran Koperasi

1. Jenis-Jenis Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.17 tahun 2012

tentang perkoperasian, jenis-jenis koperasi adalah sebagai berikut.

a. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang

penyediaan barang kebutuhan anggota dan nonanggota.

b. Koperasi Produsen

Koperasi produsen menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan di bidang

pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang dihasilkan

anggota kepada anggota dan nonanggota.

c. Koperasi Jasa

Koperasi jasa menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpan

pinjam yang diperlukan oleh anggota dan nonanggota.

d. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-

satunya usaha yang melayani anggota. Koperasi simpan pinjam meliputi

kegiatan, seperti menghimpun dana dari anggota, memberikan pinjaman

kepada anggota, dan menempatkan dana pada koperasi simpan pinjam

sekundernya.

2. Peran Koperasi

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang

Perkoperasian menyatakan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam tata

ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Makalah Ekonomi Page 4

Page 5: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Tahun 1945. Koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun

perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

yang mengutamakan kemakmuran masyarakat bukan kemakmuran orang-

seorang. Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, koperasi berusaha

mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan

mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya.

C. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi

1. Organisasi Koperasi

Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu,

antarkelompok, atau antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk

dari segi internal dan eksternal organisasi.

a. Struktur internal organisasi koperasi

Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di

dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat

anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota,

pengurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab.

Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu

bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan pada

perangkat organisasi lainnya. Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan

tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mengangkat dan

memberhentikan pengurus serta pengawas.

b. Struktur eksternal organisasi koperasi

Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan

penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan

itu dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudahan mendapat modal,

dan kebutuhan lainnnya. Berkaitan dengan itu, ada koperasi induk, koperasi

gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer.

Koperasi induk adalah gabungan dari sedikitnya 3 koperasi gabungan

yang berkedudukan di ibukota negara. Koperasi gabungan adalah gabungan

dari sedikitnya 3 koperasi pusat dan berkedudukan di ibukota provinsi.

Makalah Ekonomi Page 5

Page 6: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Koperasi pusat adalah gabungan dari paling sedikit 5 koperasi primer

dan berkedudukan di ibukota kabupaten. Koperasi primer adalah koperasi

yang merupakan perkumpulan dari sedikitnya 20 orang yang bergabung

dengan tujuan yang sama.

c. Modal koperasi

Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi

koperasi. Modal koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal

koperasi sebagai modal awal.serifikat modal koperasi diterbitkan oleh

koperasi dengan nilai nominal per lembar maksimum sama dengan nilai

setoran pokok. Nilai nominal sertifikat modal koperasi harrus dicantumkan

dalam mata uang Republik Indonesia. Sertifikat modal koperasi harus dibeli

oleh setiap anggota koperasi dengan jumlah minimum sebagaimana

ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pembelian sertifikat modal koperasi

merupakan tanda bukti penyertaan modal anggota di koperasi.

Selain modal di atas, modal koperasi dapat berasal dari:

a) Hibah. Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi

sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa. Hibah yang

diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik

langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh suatu koperasi dan

dapat dilaporkan kepada menteri.

b) Modal penyertaan. Modal penyertaan adalah penyetoran modal pada

koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang

yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan hukum untuk

menambah dan memperkuat permodalan koperasi guna meningkatkan

kegiatan usahanya.

c) Modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau

anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan

surat utang lainnya; dan/atau Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

d) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar

dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.

Makalah Ekonomi Page 6

Page 7: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

2. Pengelolaan Koperasi

Dalam mengelola koperasi, perlu dipikirkan perangkat-perangkat

organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Rapat anggota

menetapkan garis-garis besar pola kebijakan pola yang harus dikerjakan

pengurus. Pengurus bekerja atas dasar pola kebijakan yang ditetapkan rapat

anggota dengan rambu-rambu anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

a. Rapat Anggota Koperasi

1) Wewenang Rapat Anggota

a) Menetapkan kebijakan umum koperasi.

b) Mengubah Anggaran Dasar.

c) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengawas dan pengurus

d) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi.

e) Menetapkan batas maksimum pinjaman yang dapat dilakukan oleh

pengurus untuk dan atas nama koperasi.

f) Meminta keterangan dan mengesahkan pertanggungjawaban

pengawas dan pengurus dalam pelaksanaan tugas masing-masing

g) Menetapkan pembagian Selisih Hasil Usaha.

h) Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran

koperasi, dan pembubaran koperasi.

i) Menetapkan keputusan lain dalam batas yang ditentukan oleh

Undang-Undang Koperasi.

2) Tata cara pengambilan keputusan

a) Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk

mencapai mufakat.

b) Apabila tidak diperoleh keputusan melalui musyawarah untuk

mencapai mufakat, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

c) Dalam pemungutan suara setiap anggota mempunyai satu hak suara.

d) Hak suara pada koperasi sekunder diatur dalam Anggaran Dasar

dengan mempertimbangkan jumlah anggota.

Makalah Ekonomi Page 7

Page 8: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

3) Rapat Anggota Luar Biasa

a) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila keadaan

mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang

pengambilannya ada pada rapat anggota.

b) Penyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa dilakukan atas prakarsa

pengurus atau atas permintaan paling sedikit 1/5 (satu per lima)

jumlah anggota.

c) Permintaan anggota kepada pengurus untuk menyelenggarakan Rapat

Anggota Luar Biasa hendaknya diajukan secara tertulis dengan

disertai alasan dan daftar tanda tangan anggota.

d) Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan atas permintaan

anggota hanya dapat membahas masalah yang berkaitan.

e) Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan

wewenang Rapat Anggota.

f) Rapat Anggota Luar Biasa yang diselenggarakan untuk memutuskan

penggabungan, peleburan, atau pembubaran koperasi dianggap sah

apabila sudah mencapai kuorum yaitu dihadiri oleh paling sedikit ¾

(tiga perempat) jumlah anggota.

g) Keputusan Rapat Anggota Luar Biasa dianggap sah apabila disetujui

oleh paling sedikit 2/3 (dua pertiga) jumlah suara yang sah.

h) Apabila kuorum tidak tercapai, pengurus dapat menyelenggarakan

Rapat Anggota Luar Biasa kedua pada waktu paling cepat 14 hari dan

paling lambat 30 hari dihitung dari tanggal rencana penyelenggaraan

Rapat Anggota Luar Biasa pertama yang gagal diselenggarakan.

i) Ketentuan tentang kuorum dan pengesahan keputusan dalam Rapat

Anggota Luar Biasa kedua sama dengan ketentuan dalam Rapat

Anggota Luar Biasa pertama.

j) Dalam hal kuorum Rapat Anggota Luar Biasa kedua tidak tercapai,

atas permohonan pengurus kuorum ditetapkan oleh ketua pengadilan.

k) Ketua pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan

koperasi dapat memberikan izin kepada anggota koperasi untuk

Makalah Ekonomi Page 8

Page 9: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

melakukan pemanggilan Rapat Anggota Luar biasa dan Rapat

Anggota Luar Biasa.

b. Pengurus koperasi

1) Ketentuan tentang pengurus koperasi

a) Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi pada saat rapat

anggota.

b) Pengurus merupakan pelaksanaan hasil keputusan rapat anggota.

c) Susunan dan nama anggota pengurus harus dicantumkan dalam akta

pendirian.

d) Masa jabatan pengurus paling lama lima tahun.

e) Persyaratan untuk dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus

ditetapkan dalam anggaran dasar.

2) Tugas pengurus koperasi

Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul pengawas.

Mereka antara lain harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a) Mampu melaksanakan perbuatan hukum.

b) Memiliki kemampuan mengelola usaha koperasi.

c) Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau

komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah

karena menyebabkan koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit;

dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang

merugikan korporasi, keuangan negara, dan/atau yang berkaitan

dengan sektor keungan, dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan.

Tugas Pengurus

Tugas-tugas pengurus antara lain sebagai berikut.

a) Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar.

b) Mendorong dan memajukan usaha Anggota.

c) Menyusun rancangan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan

dan belanja koperasi untuk diajukan kepada Rapat Anggota.

d) Menyusun laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas untuk diajukan kepada Rapat Anggota.

Makalah Ekonomi Page 9

Page 10: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

e) Menyusun rencana pendidikan, pelatihan, dan komunikasi koperasi

untuk diajukan kepada Rapat Anggota.

f) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.

g) Menyelenggarakan pembinaan karyawan secara efektif dan efisien.

h) Memelihara buku daftar anggota, buku daftar pengawas, buku daftar

pengurus, buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah

Rapat Anggota.

i) Melakukan upaya lain bagi kepentingan, kemanfaatan, dan kemajuan

koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat

Anggota.

Wewenang Pengurus

Pengurus berwenang mewakili koperasi di dalam maupun di luar

pengadilan. Pengurus tidak berwenang mewakili koperasi apabila:

a) Terjadi perkara di depan pengadilan antara koperasi dan pengurus yang

bersangkutan; atau

b) Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang

bertentangan dengan kepentingan koperasi.

Tanggung Jawab dan Kewajiban Pengurus

1. Setiap pengurus wajib menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha koperasi.

2. Pengurus bertanggung jawab atas kepengurusan koperasi untuk

kepentingan dan pencapaian tujuan koperasi kepada Rapat Anggota.

3. Setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang

bersangkutan bersalah menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan.

4. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian pada

koperasi dapat digugat ke pengadilan oleh sejumlah Anggota yang

mewakili paling sedikit 1/5 Anggota atas nama koperasi.

5. Pengurus wajib terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Rapat Anggota

koperasi terkait dengan rencana-rencana berikut.

a. Mengalihkan aset atau kekayaan koperasi.

b. Menjadikan jaminan utang atas aset atau kekayaan koperasi.

Makalah Ekonomi Page 10

Page 11: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

c. Menerbitkan obligasi atau surat utang lainnya.

d. Mendirikan atau menjadikan anggota koperasi sekunder.

e. Memiliki dan mengelola perusahaan bukan koperasi.

c. Pengawas koperasi

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota. Pengawas

diangkat untuk jangka waktu tertentu dan dapat diangkat kembali.

Persyaratan untuk dipilih menjadi pengawas antara lain meliputi hal-hal

berikut.

a) Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau

komisaris atau direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah

karena menyebabkan koperasi atau perusahaan itu dinyatakan pailit.

b) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan pidana yang

merugikan korporasi, keungan negara, dan/atau yang berkaitan dengan

sektor keuangan, dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatan.

Tugas Pengawas

a) Mengusulkan calon pengurus.

b) Memberi nasihat dan pengawasan kepada pengurus.

c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan koperasi yang dilakukan oleh pengurus.

d) Melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.

Wewenang Pengawas

a) Menetapkan penerimaan dan penolakan anggota baru serta

pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

b) Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari

pengurus dan pihak lain yang terkait.

c) Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja

koperasi dari pengurus.

d) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam

melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran

Dasar.

Makalah Ekonomi Page 11

Page 12: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

e) Dapat memberhentikan pengurus untuk sementara waktu dengan

menyebutkan alasannya.

Pengawas dapat diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Anggota

dengan menyebutkan alasannya. Keputusan untuk memberhentikan

pengawas hanya dapat ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi

kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Anggota, kecuali yang

bersangkutan menerima keputusan pemberhentian tersebut.

D. Prosedur Pendirian dan Usaha Pengembangan Koperasi

1. Prosedur Pendirian Koperasi

Prosedur pendirian koperasi dmulai dengan pelaksanaan rapat

pembentukan koperasi di mana untuk koperasi primer didirikan oleh paling

sedikit 20 perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendirian

atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara itu, untuk koperasi

sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer.

Pendirian koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat

oleh notaris. Jika di suatu kecamatan tidak terdapat notaris, maka akta

pendirian koperasi dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai

pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri.

Akta pendirian koperasi memuat anggaran dasar dan keterangan yang

berkaitan dengan pendirian koperasi. Keterangan tersebut memuat sekurang-

kurangnya:

a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan

pendiri perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap,

serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum koperasi pendiri bagi

koperasi sekunder.

b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan

pekerjaan pengawas dan pengurus yang pertama kali diangkat.

Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta

pendirian koperasi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan

hukum diberikan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak tanggal

permohonan diterima.

Makalah Ekonomi Page 12

Page 13: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kehidupan Koperasi

a. Kesadaran berkoperasi

Banyak anggota masyarakat yang belum menyadari bahwa koperasi dpat

meningkatkan kesejahteraan mereka. Padahal dengan asas kekeluargaan,

musyawarah mufakat, dan gotong royong, koperasi merupakan wahana

yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian, kesadaran anggota masyarakat untuk berpasitipasi dalam

organisasi koperasi akan memengaruhi kehidupan koperasi di Indonesia.

b. Pengetahuan dan keterampilan pengurus

Banyak pengurus koperasi yang tidak memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan koperasi, sehingga

banyak koperasi yang salah urus. Hal ini bisa berakibat pada berkurangnya

minat masyarakat untuk bergabung dengan koperasi.

c. Modal

Sebagai sebuah badan usaha, modal merupakan sangat penting bagi

koperasi untuk melakukan ekspansi ekonomi. Namun, kekurangan modal

merupakan kendala yang sering dihadapi dalam pengembangan usaha

koperasi di Indonesia.

d. Peran pemerintah

Peran pemerintah menyangkut hal-hal berikut.

1) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan

koperasi.

2) Menjamin ketersediaan pasar dan kelayakan harga bagi produk koperasi.

3) Menciptakan organisasi dan manajemen koperasi yang profesional.

4) Menyediakan modal.

5) Memberikan penyuluhan tentang kesadaran berkoperasi di masyarakat.

3. Usaha Pengembangan Koperasi

Koperasi telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia, namun

masih memerlukan langkah-langkah lanjutan untuk mengembangkan

koperasi. Di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Memberikan penyuluhan tentang koperasi

Makalah Ekonomi Page 13

Page 14: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Memberikan penyuluhan pada masyarakat sangat diperlukan agar koperasi

semakin berperan dalam meningkatkan kesejahteraan.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus

Pengurus koperasi merupakan penggerak usaha koperasi. Untuk

mendapatkan hasil yang diharapkan, pengurus perlu memiliki

pengetahuan yang memadai.

c. Meningkatkan permodalan koperasi

Masih banyak koperasi yang sulit mempertahankan kelangsungan

kegiatannya karena kekurangan modal. Banyak anggota koperasi yang

terjerat rentenir karena koperasi tidak punya cukup dana untuk

dipinjamkan ke masyarakat. Koperasi dapat meminjam dari bank, tetapi

sering kali persyaratan yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi

koperasi. Namun dengan semakin berkembangnya bank koperasi, masalah

permodalan koperasi sudah mulai teratasi.

4. Peran pemerintah

Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan

koperasi, terutama pada hal-hal berikut.

a. Membina dan mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja

sama antarinstansi.

b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam

pelaksanaan pembangunan ekonomi.

c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi

koperasi-koperasi lainnya.

E. Koperasi Sekolah

1. Dasar Pendirian Koperasi Sekolah

pada dasarnya, pendirian koperasi sekolah adalah salah satu usaha untuk

menumbuhkembangkan budaya koperasi pada siswa yang kelak akan menjadi

penerus pembangunan bangsa dan negara. Koperasi sekkolah menjadi sarana

untuk belajar berorganisasi, menumbuhkan toleransi, dan mengembangkan

rasa kekeluargaan.

Makalah Ekonomi Page 14

Page 15: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Koperasi sekolah dibentuk berdasarkan surat keputusan antara beberapa

departemen, yaitu Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan), serta Departemen Transmigrasi

dan Koperasi, yang dituangkan dalam surat keputusan pada tanggal 18 Juli

1972 No. 275/KPTS/Mentranskop/72. Dalam surat keputusan tersebut

ditegaskan bahwa koperasi dapat didirikan di sekolah-sekolah, baik di

sekolah negeri maupun sekolah swasta atau lembaga pendidikan lainnya.

Diikuti dengan terbitnya surat edaran yang dikeluarkan Direktur Jenderal

Koperasi tanggal 31 Mei 1974 Nomor 717/DK/A/VI/1974 tentang ketentuan-

ketentuan koperasi sekolah, yaitu koperasi sekolah dibentuk oleh dana untuk

anak didik. Yang dimaksud anak didik, yaitu siswa-siswi, baik sekolah dasar,

sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas maupun lembaga-

lembaga pendidikan lainnya, seperti pondok pesantren dan sekolah kejuruan.

Surat edaran tersebut dipertegas oleh Surat Keputusan Bersama (SKB),

yaitu antara Menteri Perindustrian, Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri, antara lain Nomor

31/M/SK/10/1984 oleh Menperindag, Nomor 126/M/KPTS/X/SK/10/1984

oleh Mentranskop, Nomor 0477/M/1984 oleh Mendikbud dan Nomor

72/1984 oleh Mendegri. Koperasi sekolah juga tunduk pada Undang-Undang

Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992 yang merupakan pembaruan dari

Undang-Undang Koperasi Nomor 12 Tahun 1967.

2. Tujuan dan Ciri Khas Koperasi Sekolah

Tujuan dan ciri khas koperasi sekolah pada dasarnya tetap mengacu pada

Undang-Undang Perkoperasian No.17 Tahun 2012. Tetapi perlu diingat

bahwa koperasi sekolah ditujukan untuk lingkungan sekolah.

a. Tujuan koperasi sekolah

Tujuan koperasi sekolah secara umum adalah sebagai berikut.

1) Mendidik dan memelihara kesadaran hidup bergotong-royong dan rasa

setia kawan di antara siswa.

2) Memupuk rasa cinta terhadap sekolah.

Makalah Ekonomi Page 15

Page 16: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

3) Mengembangkan mutu pengetahuan serta keterampilan berusaha

dalam bentuk koperasi.

4) menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab serta disiplin dalam

hidup bergotong royong di masyarakat.

5) Memelihara hubungan baik dan saling pengertian di antara sesama

siswa sebagai anggota koperasi.

6) Menanamkan dan menumbuhkan rasa harga diri, jiwa demokrasi,

keberanian berpendapat, dan persamaan derajat.

7) Sebagai sarana untuk belajar dan berkarya, serta sarana untuk

mendapatkan perlengkapan sekolah.

b. Ciri koperasi sekolah

Koperasi sekolah mempunyai ciri khas sebagai berikut.

1) Berbeda dengan koperasi yang lain harus berbadan hukum, koperasi

sekolah diakui dan didirikan oleh pemerintah melalui seurat keputusan

dari beberapa menteri.

2) Masa keanggotaan siswa akan berakhir jika siswa sudah lulus atau

keluar dari sekolah.

3) Penyelenggaraan koperasi sekolah disesuaikan dengan jam pelajaran

sehingga tidak mengganggu proses belajar.

4) Koperasi sekolah merupakan sarana untuk mendidik siswa

mengembangkan dirinya sebagai makhluk intelektual dan makhluk

sosial.

5) Jika memungkinkan, anggota dan pengurus koperasi sekolah adalah

siswa itu sendiri.

3. Simulasi Pendirian Koperasi Sekolah

Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam mendirikan koperasi

sekolah.

a. Tahap I

Setelah pihak sekolah yang terdiri dari guru, siswa, dan pejabat koperasi

setempat sepakat untuk mendirikan koperasi; siswa, guru, dan kepala

sekolah membentuk panitia pembentukan koperasi sekolah. Panitian yang

Makalah Ekonomi Page 16

Page 17: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

terdiri dari beberapa siswa dan guru, kemudian mempersiapkan beberapa

rencana dasar sebagai berikut.

1) Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).

2) Rancangan dan program kerja.

3) Undangan untuk rapat pembentukan koperasi.

4) Berbagai fasilitas dalam penyelenggaraan rapat pembentukan koperasi.

b. Tahap II

Setelah rencana disiapkan, panitia harus mengundang beberapa pihak

untuk mengadakan rapat.

Peserta rapat yang diundang adalah sebagai berikut.

1) Beberapa orang siswa untuk mewakili calon anggota koperasi.

2) Kepala sekolah dan guru-guru.

3) Perwakilan orang tua siswa.

4) Pejabat dari direktorat koperasi setempat.

5) Pejabat dari kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Di dalam rapat, dibicarakan hal-hal sebagai berikut.

1) Penjelasan dan uraian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

yang telah disiapkan oleh panitia sebelumnya.

2) Pembuatan akta pendirian koperasi sekolah.

3) Pembuatan susunan pengurus dan pengawas.

4) Penentuan bidang usaha dan permodalan.

c. Tahap III

Tahap terakhir adalah pengajuan surat permohonan pengakuan atau badan

hukum pendirian koperasi sekolah oleh pengurus. Surat tersebut diajukan

kepada dinas koperasi tingkat kabupaten atau kotamadya dengan

melampirkan:

1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2) Berita acara rapat pembentukan koperasi sekolah.

3) Neraca awal yang berisikan jumlah modal dan kekayaan pada awal

pendirian koperasi sekolah.

Makalah Ekonomi Page 17

Page 18: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Setelah berkas surat permohonan tersebut disampaikan kepada dinas

koperasi, pihak dinas koperasi akan mengirimkan surat yang berisikan

tanda terima berkas/dokumen tersebut paling lambat dalam dua bulan.

Pihak dinas koperasi kemudian akan mengutus beberapa orang petugasnya

untuk meninjau keberadaan koperasi sekolah tersebut. Jika memenuhi

syarat, maka dua atau tiga bulan berikutnya dinas koperasi akan

memberikan pengesahan atau pengakuan bagi koperasi sekolah yang

bersangkutan dengan beberapa tembusan ke instansi terkait, seperti

Direktorat Jenderal Bina Lembaga Koperasi di Jakarta, Kantor Dinas

Koperasi Provinsi, dan Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

setempat.

4. Jenis Barang dan Jasa yang Diusahakan oleh Koperasi Sekolah

Pada umumnya, koperasi sekolah mengusahakan barang dan jasa yang

berhubungan dengan kegiatan siswa di sekolah, antara lain sebagai berikut.

a. Perlengkapan sekolah

Pengadaan barang-barang kebutuhan siswa harus berhubungan

dengan jenis sekolah. Misalnya, siswa Sekolah Menengah Atas dan

Madrasah Aliyah membutuhkan alat tulis dan perlengkapan

penunjang belajar seperti penghapus, gunting, jangka, dan penggaris.

Sedangkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan membutuhkan alat-

alat penunjang praktik kerja.

b. Makanan dan minuman ringan

Harga makanan dan minuman yang dijual oleh koperasi sekolah bisa

lebih murah dibanding harga di toko yang tidak dikelola oleh

koperasi. Jika dikelola dengan baik, usaha tersebut bisa berkembang

menjadi toko swalayan yang modern dan profesional.

c. Jasa simpan pinjam

Koperasi sekolah juga dapat melayani usaha simpan pinjam. Dengan

usaha ini, siswa dididik untuk lebih hemat dan disiplin dalam

mengatur keuangannya. Jika siswa harus meminjam dari koperasi,

Makalah Ekonomi Page 18

Page 19: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

mereka dididik untuk melunasi pinjaman tepat waktu, di samping

belajar menghemat pengeluaran sehari-hari.

5. Perangkat organisasi Koperasi Sekolah

Perangkat organisasi koperasi sekolah sama dengan koperasi pada

umumnya, yaitu sebagai berikut.

1) Rapat Anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi sekolah. Rapat Anggota koperasi sekolah diadakan minimal

sekali dalam setahun untuk membicarakan hal-hal berikut.

a) Penetapan anggaran dasar.

b) Penentuan kebijakan umum di bidang organisasi dan manajemen

usaha koperasi sekolah.

c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus serta

pengawas koperasi.

d) Penetapan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja

koperasi sekolah, serta pengesahan laporan keuangan.

e) Penetapan pembagian surplus hasil usaha (SHU) koperasi sekolah.

f) Penetapan penggabungan atau pembubaran koperasi sekolah.

2) Pengurus koperasi sekolah, dipilih dan diangkat Rapat Anggota. Ada

beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan

mengangkat pengurus koperasi sekolah, yaitu sebagai berikut.

Pertama, pengurus koperasi sekolah harus dapat berpikir dewasa.

Jika belum ada siswa yang memenuhi kriteria itu, maka guru dapat

menjadi pengurus sesuai dengan kebijakan kepala sekolah.

Kedua, jika pengurus koperasi berasal dari siswa, maka siswa yang

berperan sebagai pengurus koperasi harus mengutamakan perannya

sebagai siswa sehingga kegiatannya di koperasi sekolah tidak

mengganggu jam belajar.

Ketiga, siswa kelas XII yang akan segera menjalani Ujian Nasional

sebaiknya tidak dilibatkan lagi dalam kepengurusan koperasi, sehingga

tidak mengganggu proses belajar mereka. Pengurus merupakan

pemegang kekuasaan dalam rapat anggota.

Makalah Ekonomi Page 19

Page 20: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Tugas-tugas pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal berikut.

a) Mengelola koperasi sekolah dan usaha yang dijalankan oleh

koperasi sekolah.

b) Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana

anggaran pendapatan dan belanja koperasi sekolah.

c) Menyelenggarakan rapat anggota koperasi sekolah.

d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas, dengan diawasi oleh guru.

e) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Wewenang pengurus koperasi sekolah meliputi hal-hal berikut.

a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar koperasi sekolah.

b) Membuat keputusan dalam penerimaan anggota baru atau

pemberhentian anggota lama sesuai dengan ketentuan dalam

anggaran dasar koperasi.

c) Melakukan tindakan demi kepentingan dan manfaat koperasi

sekolah sesuai dengan tanggung jawabnya sesuai pengurus.

3) Pengawas koperasi sekolah, dipilih dan diangkat di dalam rapat

anggota. Biasanya yang menjadi pengawas koperasi sekolah adalah

guru. Di samping melakukan pengawasan, pengawas juga memberikan

arahan-arahan yang sifatnya mendidik, baik pendidikan ekonomi dan

koperasi, maupun pembentukan karakter siswa.

Kriteria-kriteria untuk menjadi pengawas koperasi sekolah adalah

sebagai berikut.

a) Dipilih dari dan oleh anggota koperasi.

b) Beberapa orang guru dapat bergabung menjadi pengawas sesuai

dengan ketentuan yang ada di dalam anggaran dasar.

c) Masa jabatan pengawas minimal 1 tahun, dan sebaiknya digilir

untuk memberi kesempatan kepada anggota lain untuk belajar

dan berkarya di dalam jabatan tersebut.

d) Jumlah pengawas diusahakan lebih dari satu orang untuk

memupuk kerja sama tim yang baik.

Makalah Ekonomi Page 20

Page 21: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

e) Sebelum menerima jabatannya, pengawas harus mengucapkan

janji dan sumpah pengawas koperasi sekolah.

Tugas pengawas koperasi sekolah adalah melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan

koperasi sekolah, serta melaporkan hasil pengawasannya pada rapat

anggota secara tertulis. Adapun wewenang pengawas koperasi

sekolah adalah meneliti dan mengecek berbagai catatan yang ada di

dalam koperasi sekolah, serta berhak mendapatkan berbagai

keterangan yang diperlukan untuk melengkapi laporan pengawasan

kepada forum rapat anggota.

6. Pengelolaan koperasi sekolah

Di dalam pelaksanaan koperasi sekolah, kepala sekolah dan guru-guru

harus terlibat. Ada beberapa alasan untuk hal tersebut, yaitu sebagai berikut.

Pertama, koperasi berada dan berdiri di lingkungan sekolah, sehingga

maju mundurnya koperasi tersebut banyak dipengaruhi oleh arahan kepala

sekolah dan para guru.

Kedua, tugas utama siswa adalah belajar sehingga tidak dapat dengan

sepenuhnya mengemban tugas di dalam pengelolaan koperasi.

Ketiga, siswa masih belum berpengalaman sehingga perlu bimbingan,

arahan, dan didikan mengenai bagaimana menjalankan usaha koperasi.

Mengingat alasan tersebut, kepala sekolah dan guru harus terlibat secara

langsung di dalam rapat anggota, serta sebagai pengurus dan pengawas.

F. Selisih Hasil Usaha dan Dana Cadangan

1. Pengertian

Selisih Hasil Usaha adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang

diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah

dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai badan usaha.

Surplus hasil usaha disisihkan terlebih dahulu untuk dana cadangan dan sisanya

digunakan seluruhnya atau sebagian untuk hal-hal berikut.

a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-

masing anggota dengan koperasi. Artinya, besar kecilnya bagian surplus

Makalah Ekonomi Page 21

Page 22: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

hasil usaha anggota dihitung berdasarkan transaksi tiap-tiap anggota di

koperasinya.

b. Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki. Artinya,

pembagian surplus hasil usaha didasarkan pada jumlah keseluruhan

sertifikat modal yang dimiliki oleh seorang anggota.

c. Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan koperasi.

Adapun yang dimaksud dengan “bonus” adalah tambahan imbalan atau gaji

yang diberikan sebagai bagian dari surplus hasil usaha untuk meningkatkan

gairah kerja pengawas, pengurus, dan karyawan koperasi.

d. Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban

lainnya; dan/atau penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

Dana Pembangunan Koperasi adalah dana yang dihimpun dari koperasi oleh

dewan koperasi Indonesia untuk memajukan organisasi.

2. Informasi Dasar Perhitungan Pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU)

Untuk menghitung pembagian surplus hasil usaha koperasi diperlukan data-

data sesuai dengan ketetapan pembagian menurut ketentuan Rapat Anggota.

Dengan asumsi bahwa koperasi yang dibicarakan adalah koperasi serba usaha.

Dengan asumsi ini, informasi yang dibutuhkan adalah hal-hal berikut.

a. Total surplus hasil usaha. Total surplus hasil usaha merupakan jumlah

pendapatan dikurangi dengan jumlah biaya.

b. Persentasi bagian surplus hasil usaha untuk anggota.

c. Total simpanan seluruh anggota. Total simpanan seluruh anggota diperoleh

dari penjumlahan seluruh simpanan anggota.

d. Total seluruh transaksi usaha yang bersumber dari anggota.

e. Jumlah simpanan per anggota.

f. Jumlah penjualan koperasi pada setiap anggota.

g. Persentase bagian surplus hasil usaha atas simpanan.

h. Persentase bagian surplus hasil usaha atas pembelian anggota.

3. Rumus Pembagian Surplus Hasil Usaha

Berdasarkan pasal 78 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian,

Surplus Hasil Usaha koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari

Makalah Ekonomi Page 22

Page 23: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota. Surplus Hasil Usaha koperasi

terdiri atas hal berikut.

a. Surplus Hasil Usaha atas jasa modal

Pembagian ini mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna,

karena jasa atas modal (simpanan) tetap diterima dari koperasi sepanjang

koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

b. Surplus Hasil Usaha atas jasa usaha

Pembagian ini menegaskan bahwa anggota koperasi adalah sebagai pemilik

dan pengguna atau pelanggan koperasi. Secara umum, Surplus Hasil Usaha

koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran

dasar dan anggaran rumah tangga koperasi sebagai berikut.

1) Cadangan koperasi.

2) Jasa anggota.

3) Dana pengurus.

4) Dana karyawan.

5) Dana pendidikan.

6) Dana sosial.

7) Dana untuk pembangunan lingkungan.

Tentunya tidak semua komponen di atas diadopsi oleh koperasi dalam

pembagian Surplus Hasil Usaha. Hal ini sangat tergantung dari keputusan

Rapat Anggota yang ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Untuk mempermudah pemahaman terhadap rumus pembagian Surplus

Hasil Usaha koperasi, berikut ini disajikan salah satu kasus pembagian

Surplus Hasil Usaha di Koperasi XYZ.

Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi XYZ,

SHU dibagi sebagai berikut.

Cadangan.

Jasa anggota.

Dana pengurus.

Dana karyawan.

Dana pendidikan.

Makalah Ekonomi Page 23

Page 24: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Dana sosial.

Surplus Hasil Usaha per anggota dapat dihitung sebagai berikut.

SHUAJUA+JMA

SHUA : Surplus Hasil Usaha Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat

dihitung sebagai berikut.

SHUPa= VA x JUA + SA x JMA VUK TMS

SHUPa : Surplus Hasil Usaha per Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

VA : Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)

VUK : Volume Usaha Total Koperasi (total transaksi koperasi)

SA : Jumlah Simpanan Anggota

TMS : Total Modal Sendiri (simpanan anggota total)

Bila SHU bagian anggota menurut menurut AD/ART Koperasi XYZ

adalah 40% dari total SHU, dan rapat anggota menetapkan bahwa SHU

bagian anggota tersebut dibagi secara proporsional menurut jasa modal dan

usaha, dengan pembagian Jasa Usaha Anggota (JUA) sebesar 70% dan Jasa

Modal Anggota (JMA) sebesar 30%, maka cara menghitung persentase JUA

dan JMA adalah sebagai berikut.

JUA = 70% x 40% total SHU koperasi setelah pajak

= 28% dari total SHU koperasi

JMA = 30% x 40% total SHU koperasi setelah pajak

= 12% dari total SHU koperasi

4. Prinsip-Prinsip Pembagian Surplus Hasil Usaha

Agar pembagian SHU mencerminkan asas keadilan, demokrasi,

transparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka prinsip-prinsip

pembagian SHU yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

a. SHU bersumber dari anggota.

Makalah Ekonomi Page 24

Page 25: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

b. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan

anggota sendiri.

c. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

d. SHU anggota dibayar secara tunai.

5. Pembagian Surplus Hasil Usaha per Anggota

Untuk lebih memahami penerapan rumus pembagian SHU per anggota,

berikut ini disajikan data Koperasi XYZ.

a. Penghitungan SHU (laba/rugi) Koperasi XYZ pada tahun 2013 (dalam

ribuan rupiah)

Penjualan/penerimaan jasa Rp.850.077Pendapatan lain 110.717

960.794Harga Pokok Penjualan (300.906)Pendapatan operasional 659.888Beban operasional (310.539)Beban administrasi dan umum (35.349)SHU sebelum pajak 314.000Pajak penghasilan (pasal 21) (34.000)SHU setelah pajak 280.000

b. Sumber SHU

SHU koperasi XYZ setelah pajak Rp.280.000

Sumber SHU:

- Transaksi anggota Rp.200.000

- Transaksi nonanggota 80.000

Catatan: data ini dapat diperoleh apabila koperasi melakukan pemisahan

pembukuan transaksi anggota dan nonanggota. Apabila hal tersebut tidak

dilakukan, maka mustahil koperasi dapat melakukan pembagian SHU yang

transparan, demokratis, dan adil.

c. Pembagian SHU sesuai AD/ART Koperasi XYZ

1) Cadangan : 40% x Rp200.000 = Rp80.0002) Jasa anggota : 40% x Rp200.000 = Rp80.0003) Dana pengurus : 5% x Rp200.000 = Rp10.0004) Dana karyawan : 5% x Rp200.000 = Rp10.0005) Dana pendidikan : 5% x Rp200.000 = Rp10.0006) Dana sosial : 5% x Rp200.000 = Rp10.000

Makalah Ekonomi Page 25

Page 26: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Rapat anggota telah menetapkan bahwa Surplus Hasil Usaha anggota

dibagi sebagai berikut.

Jasa modal : 30% x Rp80.000.000 = Rp24.000.000

Jasa usaha : 70% x Rp80.000.000 = Rp56.000.000

d. Jumlah anggota, simpanan, dan volume usaha koperasi

Jumlah anggota : 142 orang

Total simpanan anggota : Rp345.420.000

Total transaksi usaha : Rp2.340.062.000

e. Kompilasi data simpanan, transaksi usaha, dan Surplus Hasil Usaha per

anggota (dalam ribuan rupiah)

NoAnggota

NamaAnggota

JumlahSimpanan

TotalTransaksi

Usaha

SHUModal

SHUTransaksi

Usaha

Jumlah SHUPer

Anggota

1 Cika 800 5.500 55,58 131,62 187,20

2 Yoga 1.500 4.800 104,22 114,87 219,09

3 Saipul 2.900 0 201,49 0 201,49

4 Pani 500 8.400 34,74 201,02 235,76

5 Mega 1.000 4.000 69,48 95,72 165,20

6 Bila 1.200 10.000 83,38 239,31 322,69

s/d

200

Dst Dst Dst Dst Dst Dst

Jumlah 345.420 2.340.062 24.000 56.000 80.000

Dengan menggunakan rumus penghitungan Surplus Hasil Usaha di atas,

diperoleh SHU per anggota berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan

transaksi usaha.

Contoh:

Makalah Ekonomi Page 26

Page 27: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

SHU usaha Cika = 5.500/2.340.062 (56.000)

= Rp131,62 (dalam ribuan rupiah)

SHU modal Cika = 800/345.420 (24.000)

= Rp55.58 (dalam ribuan rupiah)

Dengan demikian, jumlah SHU yang diterima Cika adalah sebagai

berikut.

Rp.131.620 + Rp.55.580 = Rp.187.200

G. PERUBAHAN UNDANG-UNDANG KOPERASIPada pertengahan bulan oktober tahun 2012, Dewan Perwakilan Rakyat

mengadakan sidang paripurna  untuk membahas pergantian UU Koperasi No.25 tahun 1992 menjadi UU No.17  tahun 2012. Dalam rapat tersebut Mentri koperasi dan UKM  Syarifuddin hasan mendorong percepatan  realisasi atau revisi Undang – Undang No.25 tahun 1992 dengan dasar pengembangan dan pemberdayaan koperasi nasional dalam kebiakan pemerintah selayaknya mencerminkan  nilai dan prinsip perkoperasian sebagai wadah  usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan para anggotanya.

Ada enam substansi penting yang harus disosialisasikan kepada masyarakat dan gerakan koperasi yang dirumuskan bersama antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Hukum Dan Ham serta Dewan Perwakilan Rakyat.

Pertama, nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, menjadi dasar penyelarasan bagi rumusan nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi, sesuai dengan hasil kongres International Cooperative Alliance (ICA).

Kedua, untuk mempertegas legalitas koperasi sebagai badan hukum, maka pendirian koperasi ha-rus melalui akta otentik. Pemberian status dan pengesahan perubahan anggaran dasar merupakan wewenang dan tanggungjawab Menteri.

Ketiga, dalam hal permodalan dan selisih hasil usaha, telah disepakati rumusan modal awal Koperasi, serta penyisihan dan pembagian cadangan modal. Modal Koperasi terdiri dari setoran pokok dan sertifikat modal koperasi sebagai modal awal.

Selisih hasil usaha, yang meliputi surplus hasil usaha dan defisit hasil usaha, pengaturannya dipertegas dengan kewajiban penyisihan kecadangan modal, serta pembagian kepada yang berhak.

Makalah Ekonomi Page 27

Page 28: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

Keempat, ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) mencakup pengelolaan maupun penjaminannya. KSP ke depan hanya dapat menghimpun simpanan dan menyalurkan pinjaman kepada anggota.

Koperasi Simpan Pinjam harus berorientasi pada pelayanan pada anggota, sehingga tidak lagi dapat disalahgunakan pemodal yang berbisnis dengan badan hukum koperasi. Unit simpan pinjam koperasi dalam waktu 3 (tiga) tahun wajib berubah menjadi KSP yang merupakan badan hukum koperasi tersendiri.

Selain itu, untuk menjamin simpanan anggota KSP diwajibkan menjaminkan simpanan anggota. Dalam kaitan ini pemerintah diamanatkan membentuk Lembaga Penjamin Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjam (LPS - KSP) melalui Peraturan Pemerintah (PP).

Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk keberpihakan pemerintah yang sangat fundamental dalam pemberdayaan koperasi, sehingga koperasi dapat meningkatkan kepercayaan anggota untuk menyimpan dananya di koperasi.Pemerintah juga memberi peluang berkembangnya koperasi dengan pola syariah yang akan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Kelima, pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi akan lebih diintensifkan. Dalam kaitan ini pemerintah juga diamanatkan untuk membentuk Lembaga Pengawas Koperasi Simpan Pinjam (LP-KSP) yang bertanggung jawab kepada Menteri melalui peraturan pemerintah.

Keenam, dalam rangka pemberdayaan koperasi, gerakan koperasi didorong membentuk suatu lembaga yang mandiri dengan menghimpun iuran dari anggota serta membentuk dana pembangunan, sehingga pada suatu saat nanti. Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) akan dapat sejajar dengan organisasi Koperasi di negara-negara lain, yang mandiri dapat membantu Koperasi dan anggotanya.

Pada hari sabtu, tanggal 2 Nopember 2013 di ruang pertemuan UPT Bina Marga Jember telah dilaksanakan rapat anggota koperasi “Bina Marga” Jember, yang dihadiri 22 orang perwakilan anggota koperasi. Pada kesempatan ini pihak petugas dari KPRI mensosialisasikan tentang UU no 17 tahun 2013 yang berisikan perubahan – perubahan tentang perkoperasian dan revitalisasi koperasi. Ada beberapa hal yang baru diatur dalam UU. No.17 tahun 2013.diantaranya : jenis koperasi yang ada, hanya 4 yaitu: koperasi simpan-pinjam, produsen, konsumen, dan jasa. Anggota koperasi berstatus sebagai pemilik sekaligus pelanggan/pengguna jasa. Modal awal terdiri dari setoran pokok dan Sertifikat Modal Koperasi. Penerapan UU No. 17 tahun 2013 maximal 3 tahun sejak dikeluarkannya UU tersebut. Diharapkan tahun 2014 koperasi BIMA Jember bisa merumuskan akan menjdi bentuk koperasi jenis apa?karena dalam UU 17 tahun 2013 tidak diperbolehkan memiliki 2 jenis bidang usaha. Sosialisasi berlangsung mulai pukul 11.30 WIB s/d 13.30 WIB

Makalah Ekonomi Page 28

Page 29: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang kami susun, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Koperasi merupakan badan usaha yang paling sesuai dengan kepribadian

bangsa Indonesia karena kegiatannya dilaksanakan berdasarkan asas

kekeluargaan.

Salah satu tujuan koperasi Indonesia yang tertera di dalam Undang-

Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 adalah meningkatkan kesejahteraan

Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus

sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional

yang demokratis dan berkeadilan.

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah

dasar sampai sekolah menengah dengan beranggotakan para siswa, dan

pembimbimbingnya adalah para guru.

Arti penting koperasi sekolah adalah sebagai berikut.

a. Usaha untuk menumbuhkembangkan jiwa koperasi pada peserta didik.

b. Sebagai sarana untuk mempraktikkan ilmu dan pengetahuan ekonomi

koperasi di dunia nyata.

c. Menyediakan alat-alat keperluan sekolah.

Perangkat organisasi koperasi sekolah adalah rapat anggota, pengurus, dan

pengawas.

Selisih Hasil Usaha adalh Surplus Hasil Usaha atau Defisit Hasil Usaha

yang diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan Koperasi dalam satu tahun

buku setelah dikurangi dengan pengeluaran atas berbagi beban usaha.

Makalah Ekonomi Page 29

Page 30: Bab i Bab II Bab III Dan Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013

http://www.scribd.com/doc/125077775/Undang-Undang-Koperasi-Baru-Nomor-17-

Tahun-2012

http://gemaskop.blogspot.com/2012/11/undang-undang-no-17-tahun-2012-

tentang.html

Makalah Ekonomi Page 30