5. bab i-iii,daftar pustaka
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Judul proposal tugas akhir ini adalah ” ANALISA KERUSAKAN PADA
MASTER SILINDER DAN BOOSTER REM PADA MOBIL KIJANG SERI
KF 40”. Alasan penulis mengangkat judul ini adalah penulis ingin menganalisa
penyebab-penyebab kerusakan pada master silinder dan booster rem dimana
Politeknik Universitas Andalas sebagai salah satu lembaga pendidikan
yang bertujuan untuk meningkatkan dan menghasilkan tenaga profesional atau
meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia, dan untuk mencapai
tujuan tersebut maka Politeknik Universitas Andalas mengadakan PKL
(Praktek Kerja Lapangan) sebagai salah satu program kurikulum Politeknik
Universitas Andalas, dimana Mahasiswa diwajibkan untuk turun langsung ke
lapangan dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung proses produksi dari
industri atau perusahaan tersebut, dimana salah satunya adalah PT. Chevron
Pacific Indonesia (CPI).
PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) adalah perusahaan minyak bumi
terbesar di Indonesia. Untuk minyak dan kondensat, hasil produksi PT. CPI
mencapai 400.000 barel per hari yang setara dengan hamper 50% produksi
minyak bumi di Indonesia. Hasil produksi ini diperoleh dari ribuan sumur
minyak yang tersebar di 88 lapangan minyak milik PT. CPI di Provinsi Riau,
Indonesia.
Produksi minyak bumi adalah urat nadi yang menentukan berjalannya
perusahaan ini. Karena itu setiap sumur minyak harus tetap terjaga kelancaran
1
operasinya. Cara terbaik untuk menjaga kondisi sumur minyak tentunya dengan
melakukan pengecekan status seluruh sumur minyak beserta pada alat-alat
pendukungnya seperti oil pumping unit, injeksi uap air dan peralatan produksi
lainnya.
Oleh karena itu demi tercapainya kontinuitas layanan, maka perlu
dilakukan maintenance secara berkala sehingga kondisi oil pumping unit terus
terpantau dan penulis dapat melihat secara langsung dan mencari informasi
mengenai bagaimana sistematika maintenance dan perbaikan dari oil pumping
unit sehingga penulis dapat menganalisa faktor penyebab dari kerusakan oil
pumping unit ini yang penulis angkat untuk menjadi judul proposal tugas akhir
ini.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari penulisan proposal tugas akhir
ini, yaitu:
1.2.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari tugas akhir ini adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus program Diploma III (DIII) Jurusan
Teknik Mesin di Politeknik Universitas Andalas.
2. Mengasah kemampuan mahasiswa untuk berfikir analitis dan memecahkan
masalah berdasarkan hal yang telah dipelajari baik dibangku perkuliahan
maupun dilapangan.
3. Membuka wawasan mahasiswa mengenai aplikasi dan implementasi bidang
ilmu yang telah dipelajari pada dunia nyata.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari tugas akhir ini adalah:
2
1. Dapat menganalisa penyebab kerusakan oil pumping unit type C114D
LUFKIN.
2. Dapat melakukan proses perbaikan standar gear box oil pumping unit type
C114D LUFKIN.
1.3 Batasan Masalah
Agar proposal tugas akhir ini lebih terarah dalam pembahasannya maka
penulis membatasi masalahnya pada analisa penyebab kerusakan oil pumping
unit type C114D LUFKIN saja, dikarenakan banyaknya jenis oil pumping unit
yang digunakan.
1.4 Metoda pengerjaan
Dalam pengerjaan tugas akhir ini sebelumnya penulis telah mengumpulkan
data-data yang diperlukan pada saat penulis melakukan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di PT. Bukaka Teknik Utama yang nantinya akan penulis gunakan
sebagai panduan dan bahan penulisan tugas akhir ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah proses pembahasan, penyusunan serta penulisan
laporan pada tugas akhir ini, penulis akan menggunakan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
3
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan secara umum dan khusus,
alasan pemilihan judul, batasan masalah, metode pengumpulan data
dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : TEORI DASAR
Bab ini menjelaskan tentang teori dasar, yang berhubungan dengan
Tugas Akhir.
BAB III : METODOLOGI
Bab ini berisikan uraian langkah-langkah atau penyelesaian masalah
materi Tugas Akhir.
BAB IV : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan pembahasan dan hasil yang diperoleh dari
pelaksanaan Tugas Akhir yang telah dibuat.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pumping Unit
4
Pumping unit adalah salah satu dari surface equipment yang berfungsi sebagai
alat untuk mengangkat liquid dari well bore kepermukaan, yang dihubungkan
langsung kedalam sumur oleh polish rod.
Pumping unit yang bekerja untuk mengangkat liquid dari dalam well bore
digerakkan oleh suatu tenaga penggerak yang pada umumnya dipakai adalah
motor AC (Alternative Current Motor) atau mesin (Internal Combustion
Engine), motor atau mesin yang dipergunakan untuk penggerak pumping unit
dalam istilah perminyakan disebut dengan “Prime Mover”.
Jika listrik tersedia, motor listrik merupakan pilihan terbaik untuk prime
mover karena ukurannya yang kecil, reliabilitasnya, dam biayanya yang murah
jika dibandingkan dengan “Internal Combustion Engine”. Jika listrik tidak
tersedia untuk dibawa kelokasi pumping unit tersebut, maka internal
combustion engine menjadi pilihan.
Besar suatu prime mover yang akan dipakai ditentukan oleh beberapa factor,
diantaranya:
1. Barrels Per Day (BPD).
2. Pump Depth (kedalaman pompa dalam feet).
Dengan factor tersebut, secara ringkas dapat dihitung beberapa besar prime
mover yang akan dibutuhkan untuk suatu sumur, sebagai formula :
Horse Power = 0.018 x BPD x Pump Depth / 1000
Ada beberapa tipe pumping units, masing-masing dengan ciri khas-nya. Tipe
pumping unit yang paling umum adalah pumping unit tipe conventional.
Pumping unit tipe conventional adalah pumping unit tradisional dan tipe yang
paling tua, tetapi masih dipakai secara luas di banyak tempat diseluruh dunia.
Disainnya efisien dan mudah diperoleh di pasaran (yang baru dan bekas).
5
Gambar 2.1 Pumping Unit Tipe Conventional
Pumping Unit Lufkin Mark II mempunyai bnetuk yang unik yang mengurangi
momen puntir (torque) pumping unit. Selain itu juga ada ciri-ciri lain yaitu
mempunyai upstroke yang lebih lambat dari downstroke. Ini dapat bermanfaat
ketika memompa minyak berat (heavy crude) yang mengalir lebih lambat
kedalam pompa.
Gambar 2.2 Pumping Unit Tipe Mark II
Pumping Unit Lufkin Air Balanced digunakan untuk beban pumping unit
yang berat. Serupa dengan Lufkin Mark II dalam hal bentuknya yang
geometris, tetapi berimbang dengan silinder udara yang besar.
6
Gambar 2.3 Pumping Unit Tipe Air Balanced
Adapun contoh penjabaran standar kode pumping unit yang dikeluarkan oleh
API (American Petroleum Institute) adalah sebagai berikut :
Pumping unit “Designation”
C-114D–125-100
Gambar 2.4 Pumping Unit Designation
2. 2 System kerja pumping unit
Mekanisme kerja dari pumping unit ini adalah prime mover menghasilkan
gerak rotasi, gerakan ini dirubah menjadi gerakan turun naik oleh pumping unit.
Kemudian gerak angguk naik-turun ini ini oleh horse head dijadikan gerak
7
angguk naik-turun yang selanjutnya menggerakkan plunger yang berada di
dalam sumur. Instalasi pumping unit dipermukaan dihubungkan dengan pompa
yang ada di dalam sumur oleh sucker rod, sehingga gerak lurus naik turun dari
horse head dipindahkan ke plunger pompa dan plunger ini bergerak turun naik-
turun dalam barel pompa. Pada saat upstroke, plunger bergerak keatas, dibawah
plunger terjadi penurunan tekanan. Karena tekanan dasar sumur lebih besar dari
tekanan di dalam pompa, maka kondisi ini mengakibatkan standing valve
terbuka dan minyak masuk ke dalam pompa. Minyak di atas travelling valve
akan terangkat ke atas pada waktu upstroke. Pada saat downstroke, standing
valve akan tertutup karena tekanan minyak dalam barrel pompa lebih besar dari
tekanan dasar sumur, sedangkan pada bagian atasnya, yaitu travelling valve
terbuka oleh minyak akibat turunnya plunger, selanjutnya minyak akan masuk
ke dalam tubing. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sehingga minyak
sampai kepermukaan dan terus ke separator melalui flow line.
2.3 Bagian-bagian Pumping Unit
Gambar 2.5 Bagian – Bagian Pumping Unit
1. Horse Head : Terletak pada ujung walking beam dan menahan bridle dimana
terdapat sambungan rod string.
8
Keterangan :
1. Horse Head
2. Wire Line Guard
3. Locking Bar
4. Adjuster Bolt
5. Nut
Gambar 2.6 Horse Head
2. Walking Beam : Batang (I-Beam) antara equalizer dan horse head
Keterangan :
1. Walking Beam
2. Adjuster Bolt
3. Nut
Gambar 2.7 Walking Beam
3. Center (Saddle) Bearing : Terletak pada bagian atas samson post dan berfungsi
sebagai support dan pivot point untuk walking beam.
9
Gambar 2.8 Center (Saddle) Bearing
Keterangan :
1. Oil Seal
2. Cover
3. Housing
4. D.R.Spherical Roller Bearing
5. Relief Fitting
6. Shaft
7. Bolt
8. Spring Washer
9. Pin
10. Clamping
11. Bracket Saddle
12. Bolt
13. Spring Washer
14. Bolt
15. Spring Washer
16. Nut
17. Nipple Adapter
18. Packing
19. Bolt
20. Spring Washer
21. Nut
10
4. Tail Bearing : Dipasang pada ujung poros dan berfungsi sebagai pivot point
antara walking beam dan equalizer.
Gambar 2.9 Tail Bearing
Keterangan :
1. Supprot
2. Housing Bearing
3. Cover
4. DR.SPHR. Roller Bearing
5. Shaft
6. Oil Seal
7. Relief Fitting
8. Packing
9. Bracket Tail
10. Ring
11. Pin Connector
12. Bolt
13. Nut
14. Bolt
15. Spring Washer
16. Nut
17. Bolt
18. Spring Washer
19. Bolt
20. Spring Washer
21. Nut
22. Plate Stopper
23. Grease Nipple
22. Nipple Adapter
23. Washer
25. Spring Washer
11
5. Pitman Arm : Penghubung antara crank arm, equalizer dan walking beam
dan
Equalizer : Penyokong untuk tail bearing dan link penghubung antara
pitman arms dan walking beam.
Keterangan :
1. Equalizer
2. Pitman
Assembly
3. Bolt
4. Spring Washer
5. Nut
6. Grease nipple
Gambar 2.10 Pitman Arm dan Equalizer
6. Sheave : Pulley yang dipasang pas prime mover dan memindahkan power
melalui V-belt ke sheave besar yang dipasang pada gear reducer.
Keterangan :
1. V-Belt
2. Pulley Motor
3. Hub Pulley
Motor
4. Set Screw
5. Key
6. Bolt
7. Spring Washer
12
Gambar 2.11 Shave
7. Gear Reducer : Mengubah putaran high speed, low torque dari prime mover
menjadi low speed, high torque untuk pumping unit.
Gambar 2.12 Gear Reducer
13
8. Brake : Alat untuk menghentikan pumping unit jika prime mover telah
dihentikan.
Gambar 2.13 Brake
Keterangan :
1. Pin Mounting
2. Locking Arm
3. Plate Washer
4. Rivet
5. Brake Drum
6. Brake Plat 1
7. Brake Plat 2
8. Asbest Brake
9. Pin 1
10.Nut
11.Countra Nut
12. Washer 1
13.Pin 2
14.Spring
15.Pin Support
16.Pin 3
17.Split Pin
18.Arm
14
19.Pin 4 20.Washer 2 21.Split Pin 2
9. Belt Guard : Terletak diatas prime mover dan gear box sheave untuk
menutupi V-belts
Keterangan :
1. Belt Guard
2. Bolt
3. Nut
4. Plain Washer
5. Plate
6. Bolt
Gambar 2.14 Belt Guard
10. Brake Lever : Penghubung ke brake pumping unit, sama seperti rem
tangan pada kendaraan roda empat.
Keterangan :
1. Rachet Ass’y
2. Bolt
3. Spring Washer
4. Nut
5. Rod 2
6. Split Pin
7. Pin
8. Rod 1
9. Arm
15
Gambar 2.15 Brake Lever
11. Base (Main Frame) : Menyokong dan mengamankan daya berat pumping
unit juga sebagai landasan untuk menjaga unit sejajar dan sejalan dengan
well head
Keterangan :
1. Frame Base
dan Riser Box
Ass’y
2. Bolt
3. Nut
4. Spring Washer
Gambar 2.16 Base (Main Frame)
12. Crank Arm : Dipasang pada crank dan menopang counter weight, juga
memiliki sarana perubah stroke length.
Keterangan :
1. Crank
2. Key
3. Bolt
4. Nut
5. Sleeve Crank
16
Gambar 2.17 Crank Arm
13. Crank Wrist Pin Bearing : Tumpuan dari pitman arm yang menghubungkan
pitman arm ke crank.
Gambar 2.18 Crank Wrist Pin Bearing
Keterangan :
1. Oil Seal
2. Packing
3. D.SPH Roller Bearing
4. Grease Nipple
5. Ritaining Ring
6. Wrist Pin
7. Relief Fitting
8. Bolt
9. Spring Washer
10.Cover Bearing
11.Housing
12.Bolt
13.Spring Washer
14.Nut
15.Split Pin
16.Nut
17
14. Counter Weights : Mengimbangi daya putar yang datang dari gear reducer.
Keterangan :
1. Counter
Weight
2. Bolt Counter
Weight
3. Nut
4. Contra Nut
Gambar 2.19 Counter Weights
15. Ladder : Dipasangkan pada samson post dan menyediakan jalan ke walking
beam dan rakitan saddle bearing untuk tujuan pemeriksaan
Keterangan :
1. Ladder
2. Guard
3. Plate
4. Support
5. Bolt
6. Spring Washer
7. Nut
18
Gambar 2.20 Ladder
16. Wire Line dan Carrier Bar : Dipasang pada bridle dan menyokong polish
rod clamp dengan demikian menyebabkan rod string terangkat.
Gambar 2.21 Wire Line dan Carrier Bar
Keterangan :
1. Carrier Bar
2. Carrier Bar Latch
3. Carrier Bar Lock
4. Wire Line
5. Bolt
6. Bolt
7. Spring Washer
8. Nut
9. Rivet
10. Wire Line
17. Samson Post : Struktur kerangka baja yang menopang saddle bearing dan
walking beam.
19
Gambar 2.22 Samson Post
Keterangan :
1. Front Samson Post
2. Rear Samson Post
3. Support Ladder 1
4. Support Ladder 2
5. Bolt
6. Nut
7. Spring Washer
8. Bolt
9. Nut
10. Spring Washer
11. Bolt
12. Nut
13. Platform
14. Hand Rail
15. Support
16. Bolt
17. Bolt
18. Bolt
19. Spring Washer
20. Nut
18. Prime Mover : Memberikan energi untuk menggerakkan pumping unit
(prime mover bisa berupa mesin bensin, mesin gas alam, atau motor listrik).
Gambar 2.23 Prime Mover
20
19. Oil Level : Untuk mengetahui kapasitas minyak pelumas / oli didalam gear
reducer.
Gambar 2.24 Oil Level
Keterangan :
1. Nipple Male Fimale
2. Tee
3. Tee
4. Double Nipple
5. Elbow
6. Pipe 1
7. Oil Gauge
8. Pipe 2
9. Cover Stick
10. Union Socket Weld
11. Plug
12. Double NippLe
21
13. Nipple Male Fimale
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penulisan laporan tugas akhir ini dilaksanakan pada :
● Waktu : Pengerjaan laporan tugas akhir dimulai dari diterimanya usulan
judul tugas akhir ini hingga selesai.
● Tempat : Simpang Pasar Baru, Padang
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan adalah :
3.2.1.1 Peralatan Keselamatan Kerja
1. PPE (Personal Protect Equipment) standar
3.2.1.2 Peralatan Kerja
1. Hand Tools Set
2. Bearing Heater
3. OHC (Over Head Crane)
4. Webbing Sling
5. Running Test Machine
6. Mesin Press Horizontal
7. Mesin Press Vertikal
8. Hot Steam Machine
22
9. Jack Puller
10. Dial Indicator
11. Kompresor
12. Spray gun
13. Foco Truck
14. Forklift
15. Grease Pump
3.2.2 Suku Cadang / Bahan
Adapun bahan / suku cadang yang digunakan adalah :
1. Low Gear
2. Low Speed Pinion
3. High Speed Gear
4. High Speed Pinion
5. Crank Shaft
6. Bearing
7. Seal / Gasket
8. Permatex
9. Gemuk
10. Oli
11. Cairan WD
12. Cat
13. Minyak Tanah (kerosene)
3.3 Metoda
Metode pengumpulan data merupakan faktor yang sangat penting dalam
penyusunan proposal tugas akhir dan dalam hal ini penulis memperoleh data
dan informasi melalui beberapa metode yaitu :
23
1. Metode literature, yaitu metode pengumpulan informasi berdasarkan
referensi-referensi yang terkait dengan pokok pembahasan.
2. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan pihak lain yang bisa
mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Metode observasi, yaitu melihat objek yang menjadi pembahasan penulis
di bengkel.
3.4 Diagram Alir
4.
24
Judul (Kasus)
Analisa Kerusakan Oil Pumping Unit Type LUFKIN C114D
Masalah yang Terjadi
Tahap pengumpulan data
Studi Literatur
Analisa
Pembahasan
Penutup
START
Finish
DAFTAR PUSTAKA
● Brahmanta. (2001). Skill Based Progression System Manual 1. Duri : Duri
Training Center
● Brahmanta. (2002). Skill Based Progression System Manual 2. Duri : Duri
Training Center
● Simanjuntak, Albert. (2003). Operator and Technician Certification Manual
1. Duri : Duri Training Center
● Simanjuntak, Albert. (2004). Operator and Technician Certification Manual
2. Duri : Duri Training Center
● PT. Chevron Pacific Indonesia. (2001). SWP (Standart Work Procedure) of
Pumping Unit BUKAKA. http://www.BUKAKA TEKNIK UTAMA.co.id .
{Diakses pada tanggal 14 Maret 2012}
● Fluid Ponding Distirtion Rod. (2012). Automation /images /fluid_pounding_
distortion _ rod . jpg. http://www.cimconautomation.com.
{Diakses pada tanggal 14 Maret 2012}
● BUKAKA. (2000). Convemtional Pumping Unit Part List. Factory : PT.
Bukaka Teknik Utama.
25
26