bab i, ii, iii dan daftar pustaka

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang bayi yang baru lahir belum mempunyai gigi, tetapi sebenarnya benih-benih gigi sudah berada dalam tulang rahang. Gigi manusia harus tumbuh atau mengalami erupsi, karena struktur dan fungsinya sudah dipersiapkan untuk menggigit dan mengoyak makanan yang terdiri dari bahan-bahan padat, dan makanannya itu dimasukkan melalui cavum oris. Proses pengunyahan di dalam mulut dilakukan gigi geligi kita dibantu oleh otot-otot yang menggerakkan mandibula, sedangkan lidah dan pipi bertanggung jawab dalam mempertahankan agar supaya makanan tetap berada dalam mulut dan meletakkannya di antara gigi geligi atas dan bawah. Di samping itu, erupsi gigi ini juga berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rahang ke arah horizontal dan vertikal, sehingga bentuk wajah berkembang dengan normal. 1.2. Sasaran Pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat material kedokteran gigi (sifat fisik, kimia dan mekanik) dan 1

Upload: luthfi-fadly

Post on 03-Jan-2016

59 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

bla bla :v

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seorang bayi yang baru lahir belum mempunyai gigi, tetapi sebenarnya benih-

benih gigi sudah berada dalam tulang rahang. Gigi manusia harus tumbuh atau

mengalami erupsi, karena struktur dan fungsinya sudah dipersiapkan untuk menggigit

dan mengoyak makanan yang terdiri dari bahan-bahan padat, dan makanannya itu

dimasukkan melalui cavum oris. Proses pengunyahan di dalam mulut dilakukan gigi

geligi kita dibantu oleh otot-otot yang menggerakkan mandibula, sedangkan lidah dan

pipi bertanggung jawab dalam mempertahankan agar supaya makanan tetap berada

dalam mulut dan meletakkannya di antara gigi geligi atas dan bawah. Di samping itu,

erupsi gigi ini juga berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang rahang ke arah

horizontal dan vertikal, sehingga bentuk wajah berkembang dengan normal.

1.2. Sasaran Pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan sifat-sifat material kedokteran gigi (sifat

fisik, kimia dan mekanik) dan morfologi gigi tetap anterior dan posterior sebagai ilmu

dasar dalam menunjang ilmu-ilmu kedokteran gigi klinik.

1.3. Batasan Topik

1. Dental Material

a. Definisi

b. Fungsi

c. Sifat-sifat material

d. Macam-macam material penambalan gigi

1

Page 2: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

2. Gigi tetap anterior dan posterior

a. Anatomi dan morfologi

b. Fungsi

c. Kronologi

d. Nomenklatur

e. Perbedaan gigi tetap anterior dan posterior

f. Perbedaan gigi sulung dan gigi tetap

2

Page 3: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dental Material

2.1.1 Definisi Dental Material1

Dental material merupakan suatu ilmu tentang bahan-bahan yang digunakan

di Kedokteran Gigi. Dalam ilmu ini dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan

sifat dan cara memanipulasikan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan ini dapat

merupakan bahan utama maupun bahan pembantu dalam pembentukan dental

aplpliances dan restorasi yang akan digunakan oleh pasien nantinya. Walaupun

demikian, dental material tidaklah mempelajari semua bahan yang ada di Kedokteran

Gigi.

Dental material biasanya membicarakan tentang bahan-bahan yang digunakan

dalam bidang :

a. Prosthetic

b. Operative dentistry

c. Endodonti

d. Orthodonti

2.1.2 Fungsi Dental Material1

Adapun fungsi dari dental material ini adalah :

a. Sebagai pengganti bagian yang rusak

b. Berperan dalam proses penyembuhan

c. Memperbaiki fungsi dan kosmetik

3

Page 4: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

d. Membantu diagnosa

e. Membantu perawatan

f. Membangkitkan criteria pemilihan bahan yang sesuai dan tepat sesuai

kebutuhan.

2.1.3 Sifat-Sifat Umum Dental Material2

Sifat umum dari dental material adalah sebagai berikut :

a. Sifat Mekanik

Sifat mekanik dari dental material dapat diklasifikasikan 4 sifat, yaitu :

(1) Hardness, kemampuan menahan suatu goresan sehingga kekerasan

merupakan ketahanan terhadap identasi,

Kekerasan bergantung pada kekuatan dan kelenturan, sehingga semakin

tinggi tingkat kekuatan dan kelenturan suatu bahan, maka semakin besar

tingkat kekerasannya.

(2) Kekuatan fisik, kekuatan dimana sebuah material mengalami kelelahan

akibat tegangan berkali-kali.

(3) Tensile Stress, kekuatan untuk mempertahankan diri terhadap deformasi

karena mempunyai kecenderungannya untuk memperpanjang material

yang ditimpanya.

(4) Kompresi, tekanan yang terjadi apabila suatu benda ditempatkan di bawah

beban yang cenderung menekan. Ketahanan internal terhadap beban

tersebut disebut tekanan kompresi.

b. Sifat Biologis

Sifat biologis dari dental material diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Non-iritatif, tidak menyebabkan iritasi. Iritasi dapat diartikan sebagai

suatu radang yang terjadi tanpa campur tangan antibody dan system imun.

Pemakaian gigi tiruan memungkinkan terjadinya iritasi.

4

Page 5: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

(2) Sensivitas, suatu respon radang yang memrlukan partisipasi antibody

tertentu. Kesensitivitan ini disebabkan oleh umur dan jenis kelamin,

kedalaman lesi karies dan ketebalan dentin reperatif yang terbentuk.

(3) Alergi, kegagalan ketebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi

hypersensitive dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan

yang umumnya imunogenik, atau bias dikatakan orang yang bersangkutan

bersifat topic.

c. Sifat Fisik

Sifat fisik dari dental material diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Abrasi, pengikisan yang sering digunakan untuk membandingkan bahan-

bahan dengan klasifikasi tertentu. Bahan kedokteran gigi memiliki

kekentalan yang berbeda bila digunakan. Abrasi juga dapat memberikan

informasi perbandingan agar dokter gigi dapat memilih bahan dengan sifat

yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.

(2) Kekentalan, ukuran konsistensi sutau cairan, beserta ketidaksempurnaan

untuk mengalir. Cairan dengan kekentalan tinggi mengalir lambat karena

viskositas yang tinggi.

d. Sifat Kimia

Daya larut rendah dan daya tahan terhadap korosi. Tanda awal terjadinya

korosi yaitu adanya perubahan warna pada permukaan gigi.

2.1.4 Macam-Macam Dental Material2

Logam dapat digolongkan dalam 4 macam, yaitu :

a. Metal / Logam

5

Page 6: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Metal atau logam merupakan kumpulan atom yang tersusun secara teratur

membentuk kristalin. Logam ini bersifat keras, mengkilat, padat, konduktor

panas dan listrik, opaque, ductile dan meleable, ikatan logam pada tritik

lelehnya tinggi, terdiri dari Kristal, ukuran dan besar grain mempunyai sifat

mekanis logam. Pembuatan logam kedokteran gigi dapat dilakukan dengan

casting atau pengecoran, cold atau working, dan amalgamasi. Sedangkan

contoh logam kedokteran gigi adalah kawat orthodontik, logam paduan emas,

Cr-Co, Ni-Cr, dan amalgam.

b. Polimer

Polimer merupakan molekul-molekul berantai panjang yang terdiri dari

banyak unit molekul kecil. Sifat dari polimer ini adalah tidak keras seperti

logam, ringan, ada yang termoplastis dan thermosetting. Pembuatan polimer

kedokteran gigi adalah compression molding, injection moulding, c. dought

technic. Contoh polimer kedokteran gigi adalah bahan cetak olginati agar,

polisulfid dan polisiloksan, resin akrilik, mouth guard, bahan adhesive, resin

komposit, dan lain-lain.

c. Keramik

Keramik adalah senyawa dari elemen-elemen logam dan non logam. Sifat dari

keramik ini adalah tahan terhadap asam, brittle, dan tahan terhadap panas.

Cara pembuatan keramik kedokteran gigi adalah clay based suspension,

ceramic coating, glass forming. Contoh keramik kedokteran gigi adalah filler

pada komposit, GIC, bahan refraktori, porselen kedokteran gigi, bubuk dental

semen, all-cheramic, dan porcelain fuse to metal.

d. Komposit

Komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang memberikan

sifat yang lebih baik daripada sifat masing-masing konstituennya. Sifat dari

6

Page 7: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

komposit adalah sangat mudah dipengaruhi oleh fosa, ukuran, bentuk, file,

orientasi, dan berikatan antar fossa. Cara pembuatan komposit adalah

alloying. Fiber reinforcement, disperse filler ke dalam material.

2.2 Gigi Tetap Anterior Dan Posterior

2.2.1. Anatomi Dan Morfologi gigi tetap3

1. Gigi incicivus pertama atas

Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ke

tepi insisal

Sudut disto-insisal lebih bulat

Mahkota besar, dibandingkan akar, merupakan gigi anterior terbesar

‘marginal ridge’ cukup jelas pada permukaan palatal cekung, dengan

cingulm berkembang dengan baik

Mahkota beriklinasi ke palatal, akar beriklinasi ke distal

Permukaan labial cembung dan halus

‘cervikal margin’ paling berkelok pada sisi mesial

Akar tunggal meruncing, dengan potongan melintang berbentuk

segitiga membulat dan salah satu permukaan yang agak datar

mengahadap ke labial

2. Gigi incicivus pertama bawah

Akar tunggal, mendatar mesio-distal dan cenderung bengkok ke distal

Tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membagi dua mahkota

labio-lingual

Panjang akar 12 mm

Alur longitudinal distal akar lebih jelas daripada mesial

Gigi terkecil pada gigi tetap

7

Page 8: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

3. Gigi incicivus kedua atas

Sudut mesio-insisal lancip, sudut disto-insisal lebih membulat

Tepi insisal jelas miring ke bawah permukaan distal yang lebih pendek

Mahkota lebih membulat, lebih pendek dan lebih sempit dimensi

mesio distal dari pada incicvus pertama atas

Permukaaan palatal lebih cekung dari pada incicivus pertama atas

‘cervikal margin’ lebih berkelok – kelok pada permukaan mesial dari

pada distal

4. Gigi incicivus kedua bawah

Mahkota berbentuk kipas dan tepi insisal lebih lebar mesiodistal

Sisi insisal: tepi insisal tegak lurus terhadap garis yang membelah dua

akar, tapi terpuntir ke distal, dalam arah lingual mengikuti garis

lengkung gigi

Panjang akar 14 mm

Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang daripada distal,

sehingga tepi insisal sedikit lebih miring

‘marginal ridge’ mesial dan distal samar-samar, tetapi lebih menonjol

dari pada incicivus pertama bawah

5. Gigi caninus atas

Cuspis tunggal runcing kira – kira segaris dengan sumbu panjang akar

Lereng distal cuspis lebih panjang dari pada mesial dan menyatu

dengan permukaa distal cembung

Proporsi keseluruhan kekar panjang

Bagian labial cembung jelas dan cingulum palatal besar

Garis cervikal kurang berkelok pada permukaan distal

Akar tun ggal sangat panjang dengan potongan melintang segitiga

membulat

Permukaan disto dan mesial palatal akar sering beralur longitudinal

8

Page 9: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

6. Gigi caninus bawah

Profil distal mahkota lebih membulat dari pada mesial

Mahkota lebih sempit dari mesiodistal dibanding caninus atas,

sehingga mahkota tampak lebih besar sebanding

Hanya cainus bawah yang mungkin mempunyai akar berbifurkasi

Lereng mesial cuspis lebih pendek daripada distal

Cingulum kurang jelas bila dibanding caninus atas

Permukaan mesial mahkota kurang lebih segaris lurus dengan akar

Permukaan labial dari mahkota bersambung lengkung longitudinal

dengan akar

Anatomi ;

7. Gigi premolar pertama atas

Dua akar, bukal dan palatal, cenderung membengkok ke distal

Dua cuspis berbentuk tegas: bukal lebih besaar dari palatal

Fossa canina cekung pada permukaan mesial mahkota

Lereng mesial cuspis bukal lebih panjang dari pada distal

Cuspis palatal sedikit miring ke mesial

Bagan oklusal lebih anglar dari pada premolar kedua atas

8. Gigi premolar pertama bawah

9

Page 10: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Fosssa oklusal, distal lebih besar dari pada mesial

Dua cuspis digabung oleh ridge enamel sentral

Iklinasi mahkota lingual yang jelas di atas akar

Permukaan bukal mahkota cembung, permukaan lingual hampir lurus

Bagan oklusa sirkular, mendatar dan berada pada permukaaan

mesiolingual

Akar tunggal membulat, cenderung membengkok ke distal

Anatomi :

9. Gigi premolar kedua atas

Dua cuspis, satu palatal dan satu bukal, dengan ukuran hampir setara

dengan premolar pertama atas

Tidak ada fossa canina, permukaan mesial cembung

Bagan oklusal oval

Akar tunggal, mendatar mesiodistal, lebih panjang daripada premolar

pertama atas

Fissura mesiodistal oklusal tidak memotong marginal ridge mesial.

10. Gigi premolar kedua bawah

Mahkota lebih besar dari pada premolar pertama bawah

Ukuran cuspis lebih mirip dan biasanya tidak meruncing

10

Page 11: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Bagan oklusal hampir empat persegi tanpa pendataran mesiolingual

‘marginal ridge’ mesial lebih tinggi dari pada distal

Akar kerucut tunggal, sedikit mendatar mesiodistal, membengkok ke

distal ke apeks yang tumpul

11. Gigi molar pertama atas

Lima cuspis

Bulat, permukaan bukal beriklinasi ke lingual dengan dua alur

Gigi terbesar mandibula

Permukaan bukal : terlihat lima cuspis

Permukaan palatal : terlihat tiga cuspis

Bagan oklusal kira-kira empat persegi

Anatomi :

12. Gigi molar pertama bawah

Tidak ada cuspis carabeli

Akar kurang divergen

Penggabungan akar lebih sering dari pada molar pertama atas

Oblique ridge menghubungkan cuspis mesioplatal dan distobukal

Anatomi :

11

Page 12: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

13. Gigi molar kedua atas

Tidak ada cuspis carabeli

Akar kurang divergen

Penggabungan akar lebih sering dari pada molar pertama atas

Oblique ridge menghubungkan cuspis mesioplatal dan distobukal

Anatomi ;

14. Gigi molar kedua bawah

Bagan oklusal persegi membulat

12

Page 13: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Dua cuspis lingual, dua cuspis bukal. Yang dipisahkan oleh pola

fissura crusiformis sentral

Mesiodistal tidak selebar molar pertama

Cuspis lingual lebih ti ggi dari pada bukal

Cuspis mesial lebih besar dari distal

Anatomi :

15. Gigi molar ketiga atas

Bagan oklusal segitiga

Akar pendek, kurang berkembang, konvergen, sering berfusi,

membengkok ke distal

Molar atas terkecil

Cuspis terbesar mesio palatal

Hanya mempunyai daerah kontak mesial

16. Gigi molar ketiga bawah

Bentuk mahkota sama dengan molar kedua bawah

Dua akar; pendek, kurang berkembang, sering bergabung, iklinasi ke

distal

Empat cuspis

13

Page 14: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Permukaan bukal cembung beriklinasi ke lingual.

2.2.2. Fungsi gigi tetap3

1. Golongan insisivus : Gigi seri yang gunanya untukmengiris dan memotong

makanan.

2. Golongan konimus : Gigi taring yang gunanya mengiris dan menyobek

makanan.

3. Golongan premoral : Gigi geraham kecil,yang gunanya untuk menyobek

dan membantu menggiling makanan.

4. Golongan Molar : Gunanya untuk mengunyah,membentuk dan

menggiling makanan karna mempunyai permukaan

kunyah yang lebar dengan banyak tonjolan tonjolan dan

lekukan.

2.2.3. Kronologi3

Gigi Kalsifikasi

Awal

Mahkota

Lengkap

Erupsi Akar Lengkap

Insisivus

Pertama Atas

3-4 Bulan 4-5 Tahun 7-8 Tahun 10 Tahun

Insisivus

Pertama

Bawah

3-4 Bulan 4-5 Tahun 6-7 Tahun 9 Tahun

Insisivus

Kedua Atas

10-12 Bulan 4-5 Tahun 8-9 Tahun 11 Tahun

Insisivus

Kedua Bawah

3-4 Bulan 4-5 Tahun 7-8 Tahun 10 Tahun

Caninus Atas 4-5 Bulan 6-7 Tahun 11-12 Tahun 13-15 Tahun

14

Page 15: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Caninus

Bawah

4-5 Bulan 6-7 Tahun 9-10 Tahun 12-14 Tahun

Premolar

Pertama Atas

16−18 Bulan 5-6 Tahun 10-11 Tahun 12-13 Tahun

Premolar

Pertama

Bawah

134−2 Tahun

5-6 Tahun 10-12 Tahun 12-13 Tahun

Premolar

Kedua Atas1

34−2 Tahun

6-7 Tahun 10-12 Tahun 12-14 Tahun

Premolar

Kedua Bawah2-2

12

Tahun6-7 Tahun 11-12 Tahun 13-14 Tahun

Molar

Pertama Atas

Saat Lahir atau

Sesaat

Sebelumnya

212−3 Tahun

6-7 Tahun 9-10 Tahun

Molar

Pertama

Bawah

Saat Lahir atau

Sesaat

Sebelumnya

212−3 Tahun

6-7 Tahun 9-10 Tahun

Molar Kedua

Atas2

12−3 Tahun

7-8 Tahun 12-13 Tahun 14-16 Tahun

Molar Kedua

Bawah2

12−3 Tahun

7-8 Tahun 12-13 Tahun 14-15 Tahun

Molar Ketiga

Atas

7-9 Tahun 12-16 Tahun 17-21 Tahun 18-25 Tahun

Molar Ketiga

Bawah

8-10 Tahun 12-16 Tahun 17-21 Tahun 18-25 Tahun

2.2.4. Nomenklatur4

1) Sistem FDI (Federation Dentaire Internationale)

15

Page 16: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

a) Gigi geligi tetap

Kanan atas Kiri atas

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Kanan bawah kiri bawah

2) Sistem Zsigmondy

a) Gigi geligi tetap

Kanan atas Kiri atas

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Kanan bawah Kiri bawah

3) Sistem Amerika ( Menghitung dari atas kiri, kanan, kebawah kanan lalu

kebawah kiri

a) Gigi geligi tetap

Kanan atas Kiri atas

16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

16

Page 17: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Kanan bawah Kiri bawah

4) Menurut haderup

a) Gigi geligi tetap

Kanan atas Kiri bawah

8+ 7+ 6+ 5+ 4+ 3+ 2+ 1+ +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7+8

8- 7- 6- 5- 4- 3- 2- 1- -1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8

Kanan bawah Kiri bawah

5) Sistem belanda

Penulisan dengan mempergunakan huruf ( kependekannya ), gigi geligi tetap

dengan huruf besar :

a) Atas : Superior ( S )

b) Bawah : Inferior ( I )

c) Kanan : Dexter ( D )

d) Kiri : Sinister ( S )

6. Cara Palmers

a. GigSi geligi tetap

Kanan atas Kiri atas

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

17

Page 18: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Kanan bawah Kiri bawah

2.2.5. Perbedaan gigi tetap anterior dan posterior5

1. P1 dan P2 Maksila

P1 P2

Akar ada buikal dan palatal

Cusp bukal lebih tinggi dan besar dari

cusp palatal

Terdapat mesio marginal development

groove

Lereng mesial lebih besar dengan lereng

distal

Crest mesial ½ korona, crest distal 1/3

korona.

Servikal insisal korona lebih panjang

Ada fossa canina.

Akar hanya 1

Cusp bukal dan palatal hamper sama

besar

Fissure mesio distal oklusal tidak

memotong marginal ridge

Lereng mesial < lereng distal

Crest mesial 1/3 korona, crest distal 1/2

korona.

Akar lebih panjang

Tidak ada fossa canina

Terdapat banyak suplementan groove

2. M1, M2, M3 Maksila

M1 M2 M3

18

Page 19: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Garis luar oklusal

trapesium

Panjang buko lingual

paling panjang dari M2 dan

M3 .

Cusp 4/5

Akar 3 divergen

Garis luar oklusal.

Garis luar oklusal jajar

genjang .

Lebih lebar buko palatal

dari pada mesio distal

Cusp 4,cusp disto

palatal sangat kecil dari

Ma

Akar 3,akar mesio

bukal di disto bukal

bersatu..

Garis luar oklusal

bervariasi

Bervariasi perbandingan

diameternya

Cusp 3 atau bervariasi

Bervariasi.

3. P1 dan P2 mandibula

P1 P2

Serviko insisal korona lebih

panjang,mahkota lebih kecil dari P2

ada 2 cups,cups bukal lebih besar dari

cups lingual

lereng mesialcuspis lebih pendek dari

pada distal dan fossa distal lebih besar

permukaan oklusal bulat seperti boneka

tersenyum

ada misio lingual develop mental gruvi

cups lingual sangat kecil sekali.

Akar lebih panjang,diameter buko

lingual lebih panjang

3 cups,dengan urutan cups bukal,cups

misio lingual dan cups disto limgual

Marginal ridgemesial lebih tinggi dr

pada distal

Permukaan oklusal bujur

sangkar,seperti anjing “bulldog”

Ada disto lingual developmental groove

Cups lingual lebih kecil dari cups bukal

Lengkung triangular ridge.

4. M1 M2 M3 Mandibula

M1 M2 M3

19

Page 20: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

Garis oklusal jajar

genjang

Developmental groove

5 cusp

Akar 2, akar mesial 1

buah panjang akar distal

lebih bulat, akar mesial

lebih bengkok ke distal

Garis luar oklusal jajar

genjang

Tanda +

Cups 4

2,akar lebih sempit

lebih satu sama

lain,kadang-kadang

berfungsi.

Garis luar oklusal

bervariasi

Bervariasi

Cups 4 / bervariasi

2 akar pendek,sering

bergabung inklinasi ke

distal yang jelas

2.2.6. Perbedaan gigi sulung dengan gigi tetap3

Perbedaan utama antara gigi gelligi dan gigi tetap adalah :

1. Secara keseluruhan gigi geligi susu lebih kecil dari pada gigi geligi tetap.

2. Enamel (email) gigi geligi susu lebih putih dan lebih guram yang

menyebabkan mahkota gigi susu berwarna lebih muda dari pada gigi geligi

tetap.

3. Enamel gigi geligi susu lebih permeable dan lebih mudah terabsasi derajat

permeabilitas berkurang setelah akar mulai di resorpsi.

4. Kedalam enamel lebih konsisten dan lebih tipis dari pada gigi geligi tetap

dengan ketebalan 0,5mm sampai 1,00mm. enamel gigi geligi tetap

mempunyai ketebalan sekitar 2,5mm.

5. Gigi geligi susu mempunyai bagian tepi servikal yang lebih jelas.

6. Mahkota gigi geligi susu anterior membulat dengan cingulum labial yang

menonjol.

7. Pada gigi susu yang baru bererupsi, cusp cenderung lebih meruncing.

8. Akar gigi geligi susu lebih pendek, kurang kuat, dan lebih muda warna nya

dari pada akar gigi geligi tetap.

20

Page 21: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

9. Akar gigi geligi depan susu lebih panjang dibandingkan mahkotanya akar gigi

belakang lebih divergen untuk memungkinkan pertumbuhannya pengganti

tetapnya.

10. Kamar pulpa gigi susu lebih besar dari dari pada gig tetap, dengan tanduk

pulpa yang menonjol dan lebih mengikuti morfologi luar gigi, ia cenderung

berhubungan dengan dentin yang kurang dalam.

11. Saluran akar gigi geligi susu sangat halus.

12. Gigi geligi susu menunjukkan morfologi yang lebih konstan dari pada gigi

geligi tetap dengan lebih sedikit variasi.

13. Sambungan remento enamel junction gigi geligi susu kurang berkeolok-kelok

dari pada gigi geligi tetap.

14. Gigi geligi susu tdd 20 gigi, gigi geligi tetap ttd 32 gigi.

21

Page 22: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan6

a. Manusia mempunyai 2 jenis gigi, yaitu gigi sulung dan gigi permanen. Gigi

sulung adalah gigi yang pertama kali tumbuh kemudian tanggal dan di

gantikan oleh gigi permanen.

b. Periode tanggal dan erupsi setiap gigi geligi bervariasi. Gigi sulung yang

pertama kali erupsi adalah gigi insisivus pertama atas.

c. Proses pergantian gigi sulung menjadi gigi tetap terjadi pada usia 6-12 tahun.

Akar gigi sulung di hancurkan oleh osteoclast sehingga akar gigi sulung

semakin pendek dan goyang yang akhirnya tanggal.

d. Gigi sulung tanggal karena adanya diferensiasi dari osteoclast dan

odontoclast.,

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi erupsi adalah faktor genetik, ras, jenis

kelamin, lingkungan ,penyakit, dan faktor lokal.

f. Reaksi tubuh yang mungkin terjadi akibat erupsi gigi antara lain gatal pada

gusi, gusi tampak kemerahan, tidak nafsu makan, dan demam.

g. Proses odontogenesis terdiri dari initiation stage, bud stage, cap stage, bell

stage, apposition stage, dan maturation stage.

h. Kelaina yang terjadi dalam tahap odontogenesis antara lain anodontia,

supernumerary teeth, macrodontia, microdontia, dens in dente, enamel pearl.

i. Istilah-istilah dental anatomy antara lain cups, cingulum, ridge, fossa, groove,

pit, mamelon, lobe, cervical, tubercle, dan lain-lain.

j. Secara keseluruhan, gigi sulung lebih kecil dari gigi permanen dan lebih putih.

k. Akar gigi susu lebih panjang dari koronanya. Akar belakang gigi susu lebih

divergen untuk memungkinkan pertumbuhan pengganti tetapnya.

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Bab I, II, III Dan Daftar Pustaka

1. Sumadhi, dkk. 2005. Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi I.

Medan:FKG USU

2. Kenneth, J. Philips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta : EGC

3. Beek, Geofrey C. Van.Dental Morphology : An Illustrated Guide @ Jhon

Wright. 1996.

4. Brand issel hard. Anatomy of anafacial struce 7th.

5. Drg. Itjingningsih w.h. “anatomi gigi”

6. Mary bath dan Margareth JF. Dental embriologi, histology and anatomy 2nd.

USA:Elseivier saunders.2006.

23