bab i iii

7
PT. PJB Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar unit pembangkit dapat beroperasi secara maksimal, andal, efisien, aman, dan dapat mencapai umur pakai (life time) sesuai dengan yang telah direncanakan. Menurut Manual Book (MS-9000 Service Manual “Inspection and Maintenance”) pada pemeliharaan Turbin Gas merk General Electric type MS9001E, jenis pemeliharaan terbagi dalam beberapa jenis yaitu : 1. Combustion Inspection (CI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 8000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan meliputi penggantian fuel nozzle, inspeksi pada combustion liner, transtition piece, dan crossfire tubes. 2. Hot Gas Path Inspection (HGPI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 12000-16000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan meliputi combustion inspection, nozzle inspection dan bucket turbine dengan membuka upper half casing turbin. 3. Major Inspection (MI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 24000-32000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian yang dilakukan pada seluruh komponen unit PLTG (Turbin gas, kompressorkomponen peralatan bantu, dan lain-lain) Adapun inspeksi tambahan yang dilakukan bertujuan untuk memeriksa atau memonitoring kerusakan yang masih dapat diterima dan mengetahui propagasi dari temuan

Upload: adi-mahdi-nurjaman

Post on 05-Apr-2017

82 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab i iii

PT. PJB

Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan agar unit pembangkit dapat beroperasi secara maksimal, andal, efisien, aman, dan dapat mencapai umur pakai (life time) sesuai dengan yang telah direncanakan. Menurut Manual Book (MS-9000 Service Manual “Inspection and Maintenance”) pada pemeliharaan Turbin Gas merk General Electric type MS9001E, jenis pemeliharaan terbagi dalam beberapa jenis yaitu :

1. Combustion Inspection (CI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 8000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan meliputi penggantian fuel nozzle, inspeksi pada combustion liner, transtition piece, dan crossfire tubes.

2. Hot Gas Path Inspection (HGPI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 12000-16000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan meliputi combustion inspection, nozzle inspection dan bucket turbine dengan membuka upper half casing turbin.

3. Major Inspection (MI) merupakan pekerjaan perawatan yang dilakukan setiap 24000-32000 jam pengoperasian, dimana pekerjaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan, dan penggantian yang dilakukan pada seluruh komponen unit PLTG (Turbin gas, kompressorkomponen peralatan bantu, dan lain-lain)

Adapun inspeksi tambahan yang dilakukan bertujuan untuk memeriksa atau memonitoring kerusakan yang masih dapat diterima dan mengetahui propagasi dari temuan kerusakan yaitu Intermediate Inspection, dimana inspeksi ini dilaksanakan setelah pengoperasian 2500 jam dari inspeksi sebelumnya (Combustion Inspection). Adapun batasan kriteria yang masih dapat diterima (acceptance criteria) mengacu requirement pada Manual Book (MS-9000 Service Manual “Inspection and Maintenance”).

Salah satu pekerjaan inspeksi yang dilakukan pada pelaksanaan Intermadiate Inspection GTG 1.2 PLTGU Blok 1 UP Muara Karang pada bulan mei 2016 adalah Inspeksi Inspeksi dan perbaikan pada MBV 2024 pada line desuperheater pada HRSG . Bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data terbaru terhadap kondisi First-Stage Nozzle.

Page 2: Bab i iii

PT. PJB

Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat

1.2. Tujuan

Tujuan yang akan dari pelaksanaan Telaah Staff ini adalah untuk mengetahui kerusakan yang terjadi dan melakukan perbaikan pada Motorized Block Valve (MBV) pada line desuperheater HRSG 1.2 Blok 1 Muara Karang.

1.3. Batasan Masalah

Telaah staff ini hanya membahas proses pelaksanaan Inspeksi Motorized Block Valve (MBV) pada line desuperheater HRSG 1.2 Blok 1 Muara Karang dan perbaikan kerusakan (leaks through) dengan proses Lapping.

Page 3: Bab i iii

PT. PJB

Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Definisi Valve

Secara unum valve diartikan sebagai alat yang mengatur aliran atau tekanan fluida. Fungsi dari valve termasuk termasuk mengendalikan besarnya aliran, mengatur arah aliran, mengatur tekanan, mengurangi tekanan dan melewatkan atau mengisolasi/menghentikan aliran fluida (cair atau gas) dalam suatu intalasi pipa.

Pengendalian aliran menggunakan proses membuka atau menutup aliran fluida dengan mengatur salah satu komponen dari valve. Pengaturan ini dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Operasi secara manual dilakukan dengan memutar handweel valve. Operasi secara otomatis adalah untuk mencegah aliran balik dan mengurangi tekanan seperti pada check valve dan pressure relief valve.

2.2. Motorized Block Valve (MBV)Motorized Block Valve (MBV) merupakan suatu valve yang digunakan untuk

mengatur aliran fluida dengan menggunakan sistem kontrol elektrik dan dapat digerakan dengan manual apabila terjadi kerusakan dalam sistem kontrol nya . Jenis valve yang dipakai pada Motorized Block Valve (MBV) ini adalah globe valve, dimana valve ini didesain berbeda dengan gate valve sehingga dapat mengatur aliran fluida dengan baik agar mengurangi kemungkinan timbulnya kerusakan pada komponen/part valve pada saat bekerja. Pada HRSG 1.2 blok 1 Muara Karang terdapat Motorized Block Valve (MBV) dengan no seri MBV 2024, dimana valve ini berfungsi untuk mengatur aliran air pada line desuperheater. Desuperheater berfungsi untuk mempertahankan temperatur uap superheater pada HRSG, dengan cara penyemprotan (spray) pada pipa superheater.

Handweel

Stem

Bonnet

Disk

Seat

Page 4: Bab i iii

PT. PJB

Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat

2.3. Inspeksi dan Proses Perbaikan Motorized Block Valve (MBV)

2.3.1. Proses Inspeksi Motorized Block Valve (MBV) 2024

Langkah awal dalam proses inspeksi ini adalah pelaksanaan disassembly (pembongkaran) Motorized Block Valve (MBV) kemudian melakukan cleaning pada part-part yang sudah dibongkar dan terakhir proses inspeksi secara visual. Apabila terdapat ditemukan kerusakan pada part Motorized Block Valve (MBV), maka harus ditentukan apakah part tersebut harus dilakuan pergantian atau perbaikan (repair).

Pada pelaksanaan Intermadiate Inspection tanggal 29 Mei 2016, ditemukan kerusakan leak through pada Motorized Block Valve (MBV) 2024, dimana leak through merupakan kebocoran terjadi akibat Disk dan Seat tidak dapat menutup dengan benar dan sempurna. Oleh karena itu diperlukan inspeksi dan perbaikan/penggantian pada part yang rusak dari Motorized Block Valve (MBV) 2024 terdebut.

Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan inspeksi Motorized Block Valve (MBV), berikut penjelasannya :

a. Proses Disassembly- Membuka Motorized dan Handweel dengan menggunakan kunci ring pas

…. - Membuka Bonet terhadap Body dengan menggunakan kunci ring pas ….. - Membuka Pin dan Gland Packing, lalu mencopot Stem dan Disk.

b. Cleaning- Pembersihan dilakukan pada semua part-partnya menggunakan cleaner

remover.

c. Inspeksi- Apabila terdapat part yang rusak dan tidak dapat diperbaiki, maka

dilakukan pergantian, contohnya gland packing.- Apabila terdapat part yang rusak dan masih dapat diperbaiki, maka

dilakukan perbaikan, contohnya dalam kasus leak through Motorized Block Valve (MBV) 2024, pada disk terdapat goresan dan dapat diperbaiki dengan cara lapping.

d. Reassembly - Setelah pelaksanaan perbaikan selesai, dilanjutkan dengan memasang

kembali semua part yang telah dibongkar pada body Motorized Block Valve (MBV) 2024.

Page 5: Bab i iii

PT. PJB

Unit Pelayanan Pemeliharaan Wilayah Barat

2.3.2. Proses Perbaikan Motorized Block Valve (MBV) 2024

Setelah dilakukan inspeksi dan ditemukan kerusakan pada disk terdapat goresan ringan, dikatakan ringan karena goresan yang terjadi pada disk tidak terlalu dalam dan masih dapat diperbaiki. Akibat dari goresan yang terjadi pada disk yaitu timbulnya celah antara disk dan seat mengakibatkan valve tidak dapat menutup baik dan sempurna (bocor / leak through) pada kondisi valve tertutup.