bab i - iii
DESCRIPTION
MAKANAN KONTINENTALTRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah masakan kontinental bermula sejak ketika bangsa Romawi jaya
melawan Eropa, untuk merayakannya diadakanlah pesta. Makanan biasanya
muncul ketika acara-acara seperti itu.
Pada zaman Louis ke-16, sangat dikenal sekali seni memasak. Dulunya
resep yang ada hanya diketahui secara turun-menurun, akan tetapi sekarang sudah
dijadikan sebagai ilmu dan dapat dipelajari secara bebas. Ini terlihat dari mulai
bermunculan buku-buku masak.
Tahun 1659 M, La Chanliere mengenalkan menu Banquete yang pertama
kali pada Louis ke-14. Abad ke-15 di Eropa terjadi Revolusi Agama dan politik
yang mengakibatkan keadaan tidak kondusif dan orang-orang Eropa banyak
berlarian/pindah ke Amerika. Akibat kejadian ini perpindahan penduduk semakin
meningkat/terjadi imigrasi besar-besaran, orang yang pindah turut membawa
keluarga dan juga kebudayaannya. Dari hal inilah kebanyakan menu yang ada di
Amerika dipengaruhi oleh menu Eropa. Menu seperti jus dan salad tetap
dipertahankan, guna menetralisir makanan Eropa yang berat.
Makanan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pertumbuhan
makhluk hidup. Makanan biasanya mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung nilai-nilai gizi,
seperti protein, vitamin, dan mineral. Memakan dan menyajikan makanan
memiliki aturan tersendiri. Begitu pula makanan yang ada di Eropa. Cara
memakan dan penyajian makanannya sangat berbeda dengan Indonesia, baik dari
segi bahan maupun penyajiannya. Penyajian dan cara memakannya memiliki
tahapan-tahapan tertentu. Makanan di daerah Eropa lebih condong ke arah porsi
lauk-pauknya dan disertai dengan makanan pokok seperti kentang, pasta, atau roti.
Makanan inilah yang disebut makanan kontinental.
2
1.2 Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan makanan kontinental?
2. Apa yang dimaksud dengan pola menu makanan kontinental?
3. Bagaimana struktur menu makanan kontinental klasik dan modern?
4. Apa saja jenis-jenis makanan kontinental?
5. Bagaimana teknik memasak makanan kontinental?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian makanan kontinental.
2. Menjelaskan pengertian dari pola menu makanan kontinental.
3. Menjelaskan struktur menu makanan kontinental klasik dan modern.
4. Menjelaskan jenis-jenis makanan kontinental.
5. Menjelaskan teknik memasak makanan kontinental.
6.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makanan Kontinental
Menu kontinental adalah menu yang disusun terstruktur, lengkap dengan
appetizer, main course, dessert dan diakhiri dengan wine (red / white) yang
berasal dari negara-negara di eropa. Sendok, garpu, pisau dan serbet ditata rapi
dan makanan keluar satu persatu. Menu utama biasanya daging panggang (ayam,
kambing, sapi, babi, kalkun). Semua makanan dinikmati berurutan dengan gaya
formal. Berlaku etika makan dalam hal tersenyum, mengunyah sambil menutup
mulut, posisi tempat duduk dan tidak mengeluarkan suara (sendawa, kepedasan,
tersedak dll).
2.2 Pola Menu Makanan Kontinental
Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran
mengenai macam, jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang
dan merupakan ciri khas untuk satu kelompok masyarakat tertentu. (Kardjati, ana,
kusih, 1985).
Pola makan suatu negara berbeda-beda sesuai dengan situasi, tempat,
beberpa faktor yang mempengaruhi pola makan yaitu persediaan pangan, letak
geografi, iklim, kesuburan tanah, dan adat istiadat yang berhubungan dengan
masyarakatnya itu sendiri.(Wirakusumah, 1991)
2.3 Struktur Makanan Kontinental
Susunan menu yang ada sekarang merupakan menu turunan dari menu
klasik yang terdiri dari 13 giliran. Menu 13 giliran ini, biasanya ada pada acara
Banquete di abad ke 19-20. Sekarang menu klasik ini masih ada, akan tetapi
hanya disajikan pada acara-acara tertentu seperti acara kenegaraan. Di setiap
giliran menu Eropa selalu ditandai dengan tanda bintang, yang berfungsi sebagai
tanda giliran makanan.
4
Makanan kontinental biasanya disajikan terstruktur menurut fungsinya.
Struktur makanan kontinental dimulai dari appetizer (makanan pembuka), main
course (makanan utama), dan dessert (makanan penutup).
Appetizer (makanan pembuka)
Makanan pembuka kadang juga disebut starter. Appetizer berasal dari kata
appetite yang berarti pembangkit selera, sedangkan bahasa Perancis
disebut dengan Hors D Ouver. Biasanya dihidangkan pada saat makan
siang (lunch) dan makan malam (dinner). Porsi makanan pembuka ini
kecil, dengan rasa asam, asin, atau pedas.
Main course (makanan utama)
Main course adalah hidangan pokok dari suatu susunan menu lengkap,
ukuran porsinya lebih besar dari appetizer. Main course bisa juga disebut
main dish atau Groce Piece. Makanan yang dapat disajikan pada makanan
utama terdiri dari makanan sumber karbohidrat, berupa nasi, roti, kentang,
pasta, noodle (mie), dan hasil olahannya. Selain itu berbagai sumber
protein dapat disajikan, berupa hasil olahan daging, ayam, ikan, sea food,
kacang-kacangan. Pada makanan utama harus ada sayur-sayuran yang
diolah sedemikian rupa.
Dessert (makanan penutup)
Dessert (makanan penutup) lebih dikenal dengan istilah pencuci mulut.
Hidangan ini merupakan hidangan yang disajikan setelah makanan utama.
Citarasa hidangan ini adalah manis,dan dapat berupa kue-kue (patiseri),
maupun buah-buahan dan hasil olahannya. Patiseri yang disajikan dapat
berupa patiseri yang disajikan pada suhu panas, maupun patiseri yang
disajikan pada suhu dingin.
2.3.1 Susunan Menu Kontinental Klasik
a. Cold Appetizer
b. Soup (cold or hot)
c. Hot Appetizer
d. Fish
e. Main Course
5
f. Hot Entree (ex : bitter ballen)
g. Cold Appetizer
h. Shorbet (es yang kasar/es yang diserut)
i. Roasted Salad (salad yang dihidangkan dengan daging panggang)
j. Vegetable
k. Sweet Dish
l. Savory (makanan asin dan gurih)
m. Dessert
2.3.2 Susunan Menu Kontinental Modern
Zaman dulu waktu makan untuk menu 13 giliran ini biasanya sampai 4
jam setiap 1 kali makan dari 3 kali makan sehari. Dengan kata lain, dalam satu
hari diperlukan waktu 12 jam hanya untuk makan saja. Seiring perkembangan
zaman, waktu sangatlah berharga. Akan terasa sangat tidak berguna apabila waktu
yang hanya 24 jam sehari dihabiskan setengahnya hanya untuk makan. Maka dari
itu menu klasik mulai disusutkan menjadi 6 giliran saja (cold appetizer, soup, hot
appetizer, main course, sweet dish, dessert). Kemudian karena dilihat masih tidak
efektif dan banyak makanan yang dirasa sama fungsinya, maka menu 6 giliran
disusutkan lagi menjadi 5 giliran (cold appetizer, soup, hot entrée, main course,
dessert). Kemudian akhirnya disusutkan lagi menjadi 4 giliran (appetizer, soup,
main course, dessert).
Berikut susunan menu kontinenantal pada masa kini atau modern :
a.Cold Appetizer
b.Soup
c.Hot Appetizer
d.Main Course
e.Dessert
Pembagian waktu makan untuk Negara 4 musim :
1. Breakfast 06.00-09.00
2. Brunch 10.00 (minum kopi/cemilan )
6
3. Lunch 12.00-15.00 (menu tergantung keluarga)
4. Afternoon Tea 16.00-18.00 (tea/cookies/cemilan di sore hari)
5. Dinner 19.00-21.00
6. Supper tengah malam
2.4 Jenis-jenis Makanan Kontinental
1. A’la carte Menu : susunan menu dengan masing-masing harganya pada setiap
hidangan.
Karakteristiknya :
Menentukan daftar makanan yang lengkap.
Memberi peluang pada konsumen untuk memilih makanan yang disuka.
Masing-masing makanan siberi harga terpisah dan konsumen harus membayar
setiap item yang dipilih.
Makanan akan dimasak, jika konsumen memesan.
3. Table D’hote Menu : susunan menu dengan harga keseluruhan (satu set menu,
mulai dari appetizer hingga dessert).
Karakteristiknya :
Susunan hidangan lengkap dan dengan satu harga tertentu
Konsumen tidak punya peluang untuk memilih hidangan yang diinginkan,
sudah ditentukan oleh kokinya. Konsumen hanya bisa memilih satu set menu
yang telah ditentukan. Tidak dapat memilih per itemnya.
2.5 Teknik Memasak Masakan Kontinental
Memasak adalah proses dimana adanya penerapan panas untuk mengubah
bahan makanan yang mentah menjadi hidangan / masakan yang siap untuk
disajikan dan dikonsumsi.
Radiasi : rambatan panas melaluin pancaran panas langsung dari suatu
sumber/benda yang dimasak (dengan microwave, alat mengukus yang besar)
Konveksi : rambatan panas melalui sirkulasi / perputaran zat cair (merebus,
mengukus, menggoreng).
7
Konduksi : rambatan panas pada makanan untuk membuat makanan jadi
matang.
Teknik memasak ada 2, salah satunya adalah :
1. Teknik Basah :
Boiling : ada gelembung (airnya mendidih 100º C)
Simmering : merebus pada suhu 90-95º C
Poaching
Stewing
Braising
Steaming
Blancing
2. Teknik Kering:
Frying (menggoreng)
2.6 Resep Menu Makanan Kontinental
1. Main Course
“Steak Ayam Saus Hula-Hula”
Sumber: nyahosiah.blogspot.co.id
I. Bahan Steak
1. Daging ayam, diambil bagian dada 2 potong
8
2. Tepug terigu 50 gram
3. Tepung bumbu 150 gram
4. Tepung maizena 1 sendok makan
5. Telur ayam 1 butir
II. Bahan saus
1. Bawang bombay 1 siung, dicincang halus
2. Bawang merah 5 siung, dicincang halus
3. Bawang putih 4 siung, dicincang halus
4. Tomat 2 buah, dihilangkan kulit dan isinya, kemudian dicincang halus dan
direbus
5. Saus tomat 170 ml/ setengah botol
6. Kaldu bubuk 1 sendok teh
7. Lada bubuk 1 sendok teh
8. Saus tiram 1 sendok makan
9. Gula pasir 1 sendok makan
10. Mentega secukupnya
11. Garam secukupnya
12. Air 200 ml
III. Bahan Pelengkap
1. Buncis secukupnya
2. Kentang secukupnya
3. Wortel secukupnya
IV. Cara Membuat
A. Steak
1.Daging ayam direndam dengan saus tiram, merica bubuk, dan kaldu bubuk,
dimasukkan dalam kulkas dan didiamkan.
2.Setelah kurang lebih 30 menit, disiapkan 3 piring atau wadah untuk tepung
terigu, tepung maizena, dan telur yang sudah dikocok.
3.Dicelupkan daging ke tepung terigu lalu dicelupkan ke kocokan telur, kemudian
dimasukkan ke tepung bumbu dengan campuran tepung maizena. Daging ayam
dicubit-cubit agar bisa keriting saat digoreng.
9
4.Digoreng daging ayam dengan minyak panas yang cukup banyak sampai daging
terendam minyak.
5.Digoreng kentang yang sudah dipotong memanjang hingga kuning keemasan,
kemudian buncis dan wortel direbus.
6.Steak Ayam dengan Saus Hula-Hula siap dihidangkan. Tambahkan saus tomat,
saus sambal, atau merica bubuk sesuai selera anda.
B. Saus Hula-Hula
1.Ditumis bawang bombay, bawang merah, dan bawang putih yang sudah
dicincang halus, hingga harum.
2.Dimasukkan tomat yang sudah direbus dan dicincang.
3.Ditambahkan air dan bumbu-bumbu. Dimasak hingga mengental, jika kurang
kental, ditambahkan tepung maizena.
2.Dessert
“Mango Flashlight”
I. Bahan1. 300 gram daging buah mangga, dipotong-potong
2. 100 gram es krim vanila
3. 100 gram yoghurt plain
4. 25 gram susu kental manis
5. 25 ml sirup markisa
6. 50 gram es batu
10
II. Pelengkap
1. 2 scope es krim vanila atau krim smoothies
III. Cara membuat1. Dicampur mangga, es krim vanila, yoghurt, susu kental manis, sirup
markisa, dan es batu. Blender hingga lembut.2. Sajikan bersama es krim vanila atau krim smoothies.
11
BAB 3
PENUTUP
1.
2.
3.
1.
2.
3.
3.1 Kesimpulan
Makanan Kontinental yaitu pola menu makanan yang berasal dari Negara-
negara Eropa. Struktur pola menu makanan kontinental klasik terdiri atas 13 menu
makanan, namun kini semakin berkembangnya jaman menu tersebut disusutkan
hingga menjadi 5 menu makanan saja, dimulai dari cold appetizer, soup, hot
appetizer, main course dan dessert.
3.2 Saran
Masalah yang dihadapi dalam pola menu makanan kontinental ini yaitu
banyaknya giliran menu makanan yang harus dimakan dan tata cara makannya
pun harus secara formal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila ingin menyajikan atau
mengunakan menu makanan kontinental , yaitu:
1. Makan dengan porsi kecil disetiap giliran menu makananya.
2. Biasanya digunakan dalam acara-acara formal.
3. Perhatikan tata cara dan etika ketika makan.