bab i-iii
DESCRIPTION
bab untuk modulTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam lini produksi pasti terjadi sebuah gejala (perubahan) tingkat
produktivitas. Gejala tersebut bisa terjadi jika suatu pekerjaan dilakukan secara berulang-
ulang maka waktu pekerjaannya bisa menjadi lebih pendek dari pada saat waktu kerja
untuk yang pertama kalinya dan akan terjadi penurunan pada tingkatan tertentu sesuai
dengan keahlian, pengalaman, adaptasi dan lingkungan operator yang sedang bekerja.
Gejala tersebut sesuai dengan kondisi operator dan tingkat pekerjaan yang sedang
dihadapinya.
Pada praktikum modul 2 ini yang berjudul tentang “Learning Curve dan Analisa
Produktivitas” akan mempelajari tentang bagaimana perbandingan output yang dihasilkan
dari pekerjaan awal dan pekerjaan selanjutnya. Perbandingan tersebut berdasarkan dari
waktu pekerjaan awal dengan waktu pekerjaan selanjutnya dan jumlan output yang
dihasilkan dari tiap-tiap operasi pekerjaan tersebut.
Learning curve disini merupakan sebuah kurva pembelajaran yang digunakan
untuk mengetahui perbandingan hasil output pekerjaan. Learning curve sendiri dalam
pengolahannya terdapat dua metode yaitu dengan metode wright dan metode Crawford.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum modul 4 ini yaitu:
1. Menerapkan metode kerja usulan yang dibuat oleh praktikan dan membuktikan
bahwa metode kerja usulan layak untuk diterapkan
2. Mengetahui waktu standard dan output standard berdasarkan metode kerja usulan
yang diterapkan
3. Mengetahui harga pokok penjualan dari produk yang dihasilkan
4. Mengetahui perbandingan dari metode learning curve yang diterapkan selama
praktikum dan mengetahui metode yang terbaik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Learning Curve
Menurut Beny M (2009), learning curve (kurva pembelajaran) merupakan
tingkatan ketiga dari proses perakitan dimana disini kita akan melihat siklus dan waktu
siklus yang tergambar pada kurva. Disini kita dapat melihat apakah seorang pegawai dapat
bekerja dengan normal, lambat, atau cepat. Tindak lanjut dari kurva tersebut ialah membuat
keputusan apakah pegawai tersebut dapat dipertahankan atau diberhentikan dengan melihat
faktor-faktor yang ada. Dengan kata lain, kita harus dapat melihat faktor yang datangnya
dari luar dan dalam. Dari luar, bisa berupa kondisi lapangan kerja seperti pencahayaan,
tingkat kelembapan, tingkat kebisingan, kondisi tempat kerja, keadaan dalam keluarga
pekerja. Sedangkan dari dalam ialah dilihat dari kemampuan cepat, normal, atau lambat
seseorang pekerja untuk melakukan pekerjaannya. Sehingga pada akhirnya kita dapat
menentukan jenis pekerjaan yang cocok dengan seorang pegawai dilihat dari cepat atau
tidaknya suatu pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
2.2 Persamaan Learning Curve
2.2.1 Teori Wright
Menurut Siswanto (2011), gejala Learning Curve yang telah dilaporkan
pertama kali oleh T.P. Wright tersebut terjadi pula pada mereka. Gejala Learning
Curve, seperti pada awal penemuan ini, menunjukkan perilaku jam kerja langsung
rata-rata untuk pekerjaan yang berulang yang semakin menurun dengan tingkat
tertentu bila jumlah yang dikerjakan bertambah. Di dalam gambar, pola hubungan
tersebut dijelaskan oleh Peraga 1A dan 1B, dan secara matematik gejala Learning
Curve tersebut mengikuti suatu fungsi pangkat yaitu,
Y = a.x-b 2.1…………………………………………………(1)
Dimana :
Y: waktu rata-rata atau jam kerja langsung rata-rata untuk x unit pekerjaan
x : banyaknya unit yang dikerjakan
a : waktu untuk mengerjakan unit yang pertama
b : nilai eksponen yang berkaitan dengan Learning Rate
2.2.2 Teori Crawford
Menurut Siswanto (2011), Crawford adalah seorang penyumbang bahan-bahan
yang perlu dicatat. Sayang sekali banyak bahan yang telah dikembangkan olehnya
dalam bentuk manual-manual perusahan yang tidak tersedia lagi saat ini. Sumbangan
utamanya terhadap teori Learning Curve adalah sebuah penelitian terhadap dua ratus
pekerjaan di dalam proses produksi kerangka pesawat udara, di mana penelitia ini
menghasilkan sebuah formulasi baru Learning Curve. Crawford menunjukkan bahwa
hubungan antara jam kerja langsung per-unit dan jumlah unit kumulatif dapat
dijelaskan oleh fungsi:
Y = a.xh ……………………………………………………….(2)
2.2.3 Perbandingan Teori Wright dan Teori Crawford
Teori Wright merupakan teori yang menunjukan tingkat percepatan waktu rata-
rata untuk membuat setiap unit barang pada learning rate tertentu bila unit yang
diproduksi bertambah. Sedangkan pada teori crawford merupakan teori yang
menunjukan jumlah waktu yang harus dikeluarkan untuk memproduksi sejumlah
barang pada learning tertentu.
2.3 Menentukan Learning Rate
Menurut Imam budiraharjo (2011). Karena jangka waktu prediksi meliputi rentang
yang sangat panjang yaitu sampai tahun 2050, maka hal yang penting disini adalah
bagaimana memilih metode prediksi yang sesuai. Salah satu metode yang tersedia adalah
model engineering, yaitu dengan mem-break down dan mengevaluasi secara detil terhadap
desain peralatan (equipment) pada masing – masing sistem untuk jangka waktu tertentu ke
depan. Metode ini sangat sesuai untuk menilai sistem yang sudah ada, tapi sulit diterapkan
untuk melakukan pemodelan perkembangan teknologi dalam rentang waktu yang sangat
panjang seperti evaluasi sampai tahun 2050, karena banyaknya faktor ketidakpastian dalam
jangka waktu itu. Sedangkan metode “learning curve” yang berkembang di Amerika,
pertama kali dimanfaatkan pada tahun 1936 di industri manufaktur pesawat untuk
menganalisis hubungan antara jumlah produksi dengan pengurangan biaya (cost down).
Metode ini sekarang telah berkembang luas dengan penggunaannya di berbagai bidang,
terutama pada penelitian tentang prediksi teknologi energi yang dikatakan memiliki
faktor learning-by-doing yang besar. Belakangan ini, tema penelitian yang menggunakan
metode ini adalah prediksi masa mendatang terhadap biaya teknologi pemisahan CO2, yang
dilakukan oleh IEA-GHG. Dengan memperhatikan riwayat penggunaan “learning curve”,
maka evaluasi kali ini juga akan memanfaatkan metode tersebut.
Bila a adalah nilai numerik awal / initial numerical value (biaya, efisiensi, dll), x adalah
jumlah yang diproduksi, dan Y adalah nilai numerik dari yang kesekian (biaya, efisiensi,
dll), maka learning curve yang memiliki hubungan di bawah ini yaitu
/……………………………………..………………………..(3)
dapat diketahui dengan jelas berdasarkan banyak pengalaman yang sudah - sudah.
Parameter b disini adalah konstanta yang didapat dari hasil analisis
masing – masing kasus. Persentase penurunan biaya (cost down) adalah
/………………………………………………………………….(4)
yang disebut dengan Learning Rate (LR). Untuk kebanyakan peralatan, nilai LR ini sudah
sudah tercatat dengan baik (silakan merujuk ke referensi).
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Learning Curve
Gejala Learning Curve terjadi pada setiap macam organisasi usaha manusia
Learning Curve adalah sebuah gejala yang universal. Selagi di situ ada manusia yang
terlibat dalam kegiatan, maka di situ pasti ada proses belajar betapa pun kecil kadarnya.
Belajar adalah produk pengalaman. Belajar hanya dapat terjadi melalui usaha untuk
menyelesaikan suatu persoalan dan oleh karena itu hanya terjadi selama kegiatan.
Bagaimanapun juga, pengalaman sebelumnya adalah ‘asignificant role’ yang mengubah
persepsi seseorang.
Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman (learning curve) adalah sebuah kurva
garis yang menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan
jumlah komulatif unit yang diproduksi. Teori pembelajaran atau pengalaman telah
diaplikasikan secara luas di dunia bisnis. Di dunia manufaktur, kurva pengalaman dapat
digunakan untuk mengestimasi waktu untuk mendisain produk dan produksi, serta biayanya.
Kurva pengalaman penting dan menjadi bagian yang integral dalam perencanaan strategi
perusahaan. Keputusan harga, investasi dan biaya operasi didasarkan pada kurva
pengalaman. Kurva pengalaman juga diaplikasikan selain pada level individu, juga pada
level organisasi. Pengalaman/pembelajaran individual akan berdampak pada perbaikan hasil
ketika orang mengulang suatu proses dan memperoleh ketrampilan atau efisiensi dari
pengalaman mereka. Dengan demikian “practice makes perfect”. Sementara pengalaman
atau pembelajaran organisasional merupakan hasil dari latihan sebagaimana dalam
pengalaman atau pembelajaran individual, tetapi juga datang dari perubahan administrasi,
peralatan, dan disain produk.
2.5 Aplikasi Learning Curve
Kurva Pengalaman untuk Mengestimasi Waktu Penyelesaian Pekerjaan
Untuk membuat satuan pertama produk H diperlukan waktu 100 JTKL dan
manajemen menerapkan LC 80%. Tentukan waktu yang di[perlukan untuk membuat
produk yang ke-8!
Pembahasan
Bila tidak menggunakan Table of LC Unit Improvement Factor/ Tabel
Faktor Perbaikan Learning Curve/ Kurva Belajar/ Kurva Pengalaman, maka digunakan
rumus:
Yx=K , x−n .………………………………………………………(5)
, Y−8.=(100. 000) ,(8)−n .=¿
, Y−8.=100.000 ,(8)− , log−0.8 / log2 . .
¿100.000 ,(8)−−0.322 .=, 100.000− ,(8)−0.322 . .
¿51.192
Jadi untuk membuat produk yang ke-8 diperlukan waktu 51,192 JTKL
2. Aplikasi Learning Curve/ Kurva Belajar/ Kurva Pengalaman pada Seleksi Karyawan
Seorang pelamar sedang diuji untuk menempati posisi operator pengetikan buku.
Manajemen merasa bahwa posisi siap kerja bila telah mengetik 1.000 lembar. Diharapkan
waktu yang diperlukan untuk mengetik lembar yang ke 1.000 adalah 4 menit. Jika pelamar
tersebut saat di test mengetik untuk lembar pertama, dia memerlukan waktu 10 menit, dan
untuk menyelesaikan pengetikan lembar kedua memerlukan waktu 9 menit. Apakah sebaiknya
pelamar tersebut diterima? Mengapa?
Pembahasan:
Learnig Rate = (9 menit/ 10 menit) x 100% = 90%
Dengan menggunakan daftar koefisien pada HYPERLINK
"https://sites.google.com/site/operasiproduksi/learning-curve-kurva-pembelajaran-kurva-
pengalaman-pengertian-konsep-asumsi-individu-organisasi-contoh-aplikasi-learning-curve-
kurva-belajar-kurva-pengalaman/table--of-lc-unit-improvement-factor-tabel-faktor-perbaikan-
learning-curve-kurva-belajar-kurva-pengalaman" \t "_blank" Table of LC Unit Improvement
Factor/ Tabel Faktor HYPERLINK "https://sites.google.com/site/operasiproduksi/learning-
curve-kurva-pembelajaran-kurva-pengalaman-pengertian-konsep-asumsi-individu-organisasi-
contoh-aplikasi-learning-curve-kurva-belajar-kurva-pengalaman/table--of-lc-unit-
improvement-factor-tabel-faktor-perbaikan-learning-curve-kurva-belajar-kurva-pengalaman"
Perbaikan Learning Curve/ Kurva Belajar/ Kurva Pengalaman untuk LC 90% pada unit ke-
1.000 diperoleh koefisien sebesar 0,3499. Dengan demikian waktu yang diperlukan oleh
pelamar tersebut untuk menyelesaikan pengetikan lembar ke 1.000 adalah
0,3499 x 10 menit = 3,499 menit
Jadi pelamar tersebut dapat diterima karena ia diperkirakan dapat menyelesaikan
pengetikan lembar yang ke-1.000 dalam waktu 3,499 menit lebih cepat dari waktu yang
diharapkan oleh perusahaan yaitu 4 menit.
2.6 Produktivitas
Menurut HYPERLINK "https://plus.google.com/100115562596774892129" \o
"author profile" Muchlisin Riadi (2012), Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan
kemampuan serta pemanfaatan kemampuan serta pemanfaatan sumber-sumber yang relatif
terbatas adalah mempergunakan sumber-sumber tersebut seefisien mungkin. Penggunaaan
sumber seefisien mugkin akan cenderung dearah peningkatan Produktivitas tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja yang di capai dengan
peran serta tenaga kerja persatuan waktu.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Tahap Identifikasi
Pada praktikum ini, praktikan diberi penjelasan tentang bagaimana
pekerjaan yang akan dikerjakan. Praktikum kali ini, praktikan ditugaskan untuk
membuat 4 produk yaitu lampu hias dengan spesifikasi (bentuk, ukuran, bahan, dan
peralatan) dan metode kerja yang telah dirancang pada modul 3.
Di dalam proses pengerjaan lampu hias ini terdapat 3 departemen kerja.
Setiap departemen melakukan pekerjaannya sesuai dengan fungsinya (tugas) dan
dibagian meja kerja yang telah ditetapkan. Praktikum ini merupakan contoh dari
bentuk kondisi produksi di lapangan kerja yang sesungguhnya, namun dibentuk
dalam simulasi yang sangat sederhana.
3.2 Tahap Pengumpulan Data dan Peralatan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Fiberglass
2. Kabel (1 meter)
3. Colokan
4. Fitting
5. Lampu
6. Kayu
7. Pita
8. Lem tembak
9. Paku
10. Rantai silver
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Meteran
2. Gunting
3. Spidol
4. Palu
5. Obeng
6. Cutter
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum (flowchart)
Pada praktikum kali ini, proses pengerjaannya dibagi tiap shift. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, proses pengerjaannya dibagi 3 departemen.
EMBED Visio.Drawing.15
Gambar 4.3.1 Flowchart pelaksanaan praktikum modul 4