bab i fix

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu pemeriksaan di bidang medis yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Dari hasil gambaran radiografi dapat diketahui struktur dari organ yang diperiksa, fungsi dari organ yang diperiksa maupun penyakit (patologis) yang ada pada organ yang diperiksa. Salah satunya adalah penyakit yang terdapat pada kelenjar ludah. Kelenjar ludah berada di sekitar rongga mulut, dan berfungsi memproduksi saliva (air ludah). Saliva merupakan cairan kompleks yang mengandung berbagai unsur organik dan anorganik, yang bermanfaat untuk membantu proses pencernaan makanan, mencegah mukosa dari kekeringan, memberikan perlindungan pada gigi terhadap karies, 1

Upload: na

Post on 14-Apr-2016

238 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

BAB I tentang karya tulis ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I FIX

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemeriksaan radiologi merupakan salah satu pemeriksaan di

bidang medis yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis

suatu penyakit. Dari hasil gambaran radiografi dapat diketahui

struktur dari organ yang diperiksa, fungsi dari organ yang

diperiksa maupun penyakit (patologis) yang ada pada organ

yang diperiksa. Salah satunya adalah penyakit yang terdapat

pada kelenjar ludah.

Kelenjar ludah berada di sekitar rongga mulut, dan berfungsi

memproduksi saliva (air ludah). Saliva merupakan cairan

kompleks yang mengandung berbagai unsur organik dan

anorganik, yang bermanfaat untuk membantu proses

pencernaan makanan, mencegah mukosa dari kekeringan,

memberikan perlindungan pada gigi terhadap karies, membasahi

bibir dan lidah, serta melindungi kesehatan mulut.

Saliva (air ludah) dikeluarkan oleh tiga kelenjar ludah yaitu

kelenjar ludah parotis, kelenjar ludah submandibularis dan

kelenjar ludah sublingualis. Pengeluaran saliva (air ludah) pada

1

Page 2: BAB I FIX

2

orang dewasa berkisar 0,3-0,4 ml/menit. Sedangkan apabila

distimulasi, kelenjar ludah dapat menghasilkan saliva (air ludah)

hingga 1000 sampai 1500 ml/hari.

Kelenjar ludah juga tidak terlepas dari penyakit. Penyakit

yang banyak mengenai kelenjar ludah disebabkan oleh infeksi,

inflamasi, kondisi imun serta tumor. Salah satu kelainan yang

terdapat pada kelenjar ludah adalah sialolithiasis. Untuk

menegakkan diagnosis penyakit pada kelenjar ludah, perlu

dilakukan pemeriksaan penunjang yang dapat membantu

menegakkan diagnosis yakni pemeriksaan sialografi.

Menurut Ballinger Frank (2003:42), Pemeriksaan sialografi

adalah pemeriksaan radiografi dari kelenjar ludah dan saluran air

ludah dengan penyuntikan media kontras, biasanya

menggunakan media yang larut dalam air yaitu iodin. Yang mana

dengan pemeriksaan sialografi, dapat diketahui struktur anatomi

dan fisiologi dari kelenjar ludah dan saluran air ludah.

Pada pemeriksaan sialografi dituntut untuk mampu

menampilkan hasil gambaran yang spesifik yang mampu

menampilkan kelainan yang mungkin terjadi pada kelenjar ludah

dan saluran air ludah. Dengan pemilihan teknik pemeriksaan

serta alat dan bahan yang tepat, maka akan dapat

Page 3: BAB I FIX

3

memperlihatkan kelainan anatomi dan patologi pada kelenjar

ludah dan saluran air ludah.

Secara teori, alat dan bahan yang digunakan dalam

pemeriksaan ini menurut Bryan (1970:316) dibagi dua, yaitu alat

dan bahan steril yang terdiri dari salivary duct dilator, lacrimal

duct cannula atau polythen kateter dan adaptor, spuit 2 cc dan 5

cc masing-masing satu buah, kontras media dalam ampul, hass

dan handscoon. Sedangkan alat dan bahan non steril terdiri dari

lemon/jeruk nipis, bengkok dan lampu sorot.

Akan tetapi di Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng,

terdapat alat khusus yang digunakan dalam pemeriksaan

sialografi yaitu wire sialografi. Dengan adanya kekhususan

penggunaan alat ini, maka penelitian ini dilakukan di Instalasi

Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng karena

memiliki wire khusus yang digunakan pada pemeriksaan

sialografi.

B. Formulasi masalah

Berdasarkan latar belakang penulisan, maka dapat

dirumuskan permasalahan : Bagaimana prosedur pemeriksaan

sialografi dengan klinis sialolithiasis dengan menggunakan wire

sialografi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah

Cengkareng ?

Page 4: BAB I FIX

4

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan sialografi dengan

klinis sialolithiasis dengan penggunaan wire khusus di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui cara penggunaan wire khusus dalam

pemeriksaan sialografi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Umum Daerah Cengkareng.

b. Mengetahui teknik pengambilan gambar pada

pemeriksaan sialografi dengan klinis sialolithiasis di

Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah

Cengkareng.

c. Untuk mengetahui hasil gambaran dari pemeriksaan

sialografi dengan klinis sialolithiasis di Instalasi Radiologi

Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng.

D. Manfaat penelitian

1. Teoritis

Diharapkan dengan adanya penulisan ini dapat

menambah wawasan khasanah ilmu pengetahuan dalam

Page 5: BAB I FIX

5

bidang radiografi, khususnya tentang pemeriksaan sialografi

kelenjar submandibula klinis sialolithiasis dengan

penggunaan wire khusus sialografi.

2. Praktis

Diharapkan dengan adanya penulisan ini dapat

memberikan informasi mengenai alat bantu yang bisa

digunakan pada pemeriksaan sialografi.