bab i - elt: syahrial z. | english school jambi … · web viewbarang-barang ini di buat sebelum...
TRANSCRIPT
BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV
SD N. 82/IV DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
Disusun OlehSARIF HANAFI
NIM A12D 108040
PGSD S-1FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIPERSITAS JAMBI
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Siswa kelas IV SD Negeri 82/IV Kecamatan Jambi Timur berjumlah
24 orang terdiri dari 15 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Umur
berkisar 9-12 tahun. Mereka rata-rata berasal dari keluarga ekonomi
menengah ke bawah. Pendidikan orang tua mereka rata-rata tamatan SMP dan
SD. Pekerjaan orang tua mereka rata-rata pedagng dan kuli bangunan. Sarana
dan prasrana belajar kelas IV cukup memadai. Siswa mempunyai meja dan
kuri yang nyaman, memiliki lemari untuk meyimpan buku-buku pelajaran,
satu buah papan tulis, daftar pelajaran dan daftar piket beserta struktur
organisasi dan gambar Presiden dan Wakil Presiden. Ruang belajar pun
dilengkapi ventilasi udara sehingga udarapun bisa keluar masuk pada saat
pros belajar mengajr berlangsun sehingga terciptanya ruangan kelas yang
nyaman.
Kegiatan belajar dimulai dari mengajar, kurikuler, dan administrasi.
Sebelum mengajar guru perlu mengambil bahan yaitu dari garis besar buku
panduan atau kurikulu, buku paket atau buku penunjang. Kemudian
membuat persiapan dan alat peraga untuk membantu keberhasilan dalam
kegiatna belajar mengajar. Kegiatan tersebut merencanakan dan membuat
satuan pembelajaran guru harus memilih dan menggunakan strategi mengajar.
Guru menggunakan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran dengan
sderhana melaksankaan kegiatan belajar mengajar di ruang kelas dengan
tertib dan guru tidak lupa melakukan penilaian terhadap kegiatan belajar
kepada anak didik. Wali kelas IV juga melaksanakan kegiatan co kurikuler
seperti pemberian tugas atau PR diakhiri pelajaran. Tujuan guru mengajar
hendaknya dapat mengembangkan, menggali dan menerapkan ilmu yang
diperolehnya, yaitu guru yang profesional dalam proses belajar mengajar.
Siswa belajar tergantung dari guru apabila guru tidak hadir maka
proses belajar mengajar tidak akan bisa terlaksankaan dalam mengelola kelas
IV sehingga sepertiga siswa di dalam ruangan kelas akan kesulitan untuk
menciptakan suasana belajar yang kondusif. Setiap siswa mempunyai buku
paket dari bidang studi dan buku tersebut diberikan kepada siswa untuk
dipelajari di rumah dan di sekolah. Cara belajar siswa lebih mengarah pada
konsepsi siswa itu sendiri mengingat penjelasan guru kurang di pahami oleh
siswa-siswi itu sendiri dan lebih suka mengerjakan latihan pada buku paket
itu sendiri.
Masalah pembelajaran yang sulit bagi siswa yaitu materi pembelajaran
matematika. Daya serap siswa kelas IV sepertiganya kurang mampu
menerima materi. Maka dari itu guru harus lebih bisa lagi menguasai materi
sehingga anak bisa benar-benar menangkap materi yang diajarkan oleh guru.
Kebanyakan siswa dan siswi kelas IV SD Negeri 82/IV pada pembelajaran
Matematika kurang konsentrasi pada saat materi yang diajarkan di dalam
ruangan kelas sehingga siswa mudah bisa dan sering membuat keributan pada
saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dalam pembelajaran Matematika siswa belajar kebanyakan minat dan
belajar sangat rendah. Apalagi dalam mata pelajaran Matematika, siswa
jarang mengerjakan tugas latihan yang diberikan oleh guru, sehingga guru
terkadang menyuruh siswa mengerjakan soal secara bersama-sama di sekolah
supaya siswa mampu mendapat nilai yang memadai. Mata pelajaran
matematika memanglah mata pelajaran yang sulit, dengan demikian guru
harus serius untuk menerangkan pelajaran kepada siswa semaksimal
mungkin. Apabila soal latihan yang diberikan guru belum selesai dikerjakan
siswa boleh dapat mengerjakan kembali tugasnya di rumah.
1. Masalah yang sering muncul:
- Peserta didik kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan
materi
- Peserta didik sering ribut di dalam kelas
- Peserta didik keluar masuk pada saat guru menjelaskan materi
pelajaran Matematika.
- Peserta didik sering mengeluh cepat bosan pada saat pelajaran
matematika.
2. Masalah yang akan diteliti
- Bagaimana cara memotivasi kemampuan belajar matematika dengan
menggunakan alat peraga.
3. Indikator
- Guru kurang kreatif pada saat menjelaskan pelajaran matematika
terhadap peserta didik sehingga peserta didik cepat bosan.
- Guru tidak membuat contoh soal matematika sebanyak mungkin
sehingga peserta didik kurang mengerti.
- Guru kurang tegas kepada peserta didiknya.
4. Alternatif
- Gunakan media yang ada di dalam kelas yang berhubungan dengan
mata pelajaran matematika peserta didik bisa lebih fokus pada saat
gurunya menjelaskan mata pelajaran matematika tersebut.
5. Rumusan Masalah
- Bagaimana cara meningkatkan dan memotivasi peserta didik untuk
lebih konsentrasi lagi pada saat pelajaran matematika ? dengan cara
memilih metode pembelajaran yang tepat untuk peserta didik pada
mata pelajaran matematika.
6. Alasan Memilih masalah Tersebut
- Supaya peserta didik tidak cepat bosan lagi apabila menggunakan alat
peraga pada saat guru menjelaskan mata pelajaran Matematika.
7. Manfaat hasil penelitian
a. Bagi siswa:
Dapat mengatasi dari sikap pasif anak didik menjadi aktiv
pada saat pelajaran matematika.
Guru bisa memberikan model pembelajaran yang lebih
bervariasi lagi pada pelajaran mtematika.
Memberikan kesaman persepsi.
Dapat memberikan suasana belajar yang santai.
b. Bagi guru pembimbing:
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dan
kajian untuk memberikan bantuan atau motivasi kepada siswa agar
apa yang diberikan lebih terarah dan lebih baik. Untuk mencapai
hasil yang optimal.
c. Bagi Sekolah:
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SD Negeri No. 82/IV
Sijenjang kec.jambi timur dapat lebih meningkatkan cara belajar
siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan,
program pembelajaran dilaksanakan oleh guru yang didukung
kebijakan dari sekolah sehingga, dapat mengangkat mutu sekolah
secara keseluruhan untuk ke depan nya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran Matematika
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Matematika
a.Hasil Belajar
Hasil belajar dari proses belajar disebut sebagai hasil belajar
yang dapat dilihat dan diukur dan hasil belajar pun dapat dibagi dalam
tiga ranah yaitu ranah psikomotorik. Untuk dapat belajar sesuatu
diperlukannya kondisi yang mempengaruhi belajar, meliputi kondisi
internal yang ada pada diri orang yang belajar. Kondisi internal ini
sebagai karakteristik siswa yang merupakan diskripsi umum dari
sifat-sifat siswa yang akan menerima pelajaran misalnya, usia, kelas,
minat, profesi, kesehatan, motivasi, tingkat prestasi, kemampuan dan
status sosial ekonomi.
Kondisi eksternal adalah rangsangan yang bersumber dari luar
yang dapat menyebabkan terjadinya proses belajar mengajar. Kondisi
eksternal ini dalam proses belajar mengajar dipengaruhi antara lain
oleh guru. Dalam hal ini bagaimana guru merancang dan
menyediakan kondisi yang khusus agar siswi berhasil belajarnya. Dan
perwujudan perilaku belajar biasanya terlihat dalam perubahan-
perubahan kebiasaan, keterampiulan, serta pengamatan kemampuan
yang biasanya disebut sebagai hasil belajar. Secara umum belajar
adalah proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil
pengalaman untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Menurut Dianne M. Petterson (2002:53-54) cara untuk tetap
memotivasi mereka dan membuat mereka menyenangi matematika
adalah dengan merayakan Hari Pi (14 Maret). Surat dikirim kepada
orang tua murid satu minggu sbelu hari Pi, surat tersebut memuat
daftar bantuan mereka untuk menyediakan beragam makanan
berbentuk lingkaran. Makanan-makanan ini adalah bahan yang kami
gunakan untuk mencari keliling lingkaran.
Dan mencari nilai Pi. Tentu saja, setelah menggunakan item
makanan sebagai satuan pengukuran, bagian terbaik ini adalah murid
dapat memakan ”alat bantu matematika”. Kami membuat lingkaran
manusia yang terdiri dari semua murid kelas empat dan menggunakan
sebuah tali untuk menghitung diameter lingkaran. Saya mengenakan
kaos ”pi-rate (nilai pi)”. Dan salah satu tantangan bagi murid adalah
menciptakan gamabr pi. Barang-barang ini di buat sebelum hari pi
untuk mendekorasi aula. Kegiatan ini melibatkan murid dengan
beragam kemampuan dalam perayaan Pi yang lezat dan penuh arti.
Sehingga pada saat itu makanan dan kegembiraan membuat belajar
matematika menyenangkan. Kesulitan yang menuntut kemampuan
kognitif yang berbeda, maka mengajarkan objek langsung dalam
pengajaran matematika memerlukan strategi mengajar tersendiri yang
sesuai dengan objek yang dipelajari siswa.
Adapun alat-alat yang digunakan untuk memperagakan atau
memperjelas materi pelajaran atau alat bantu pendidikan dan
pengajaran yang berupa perbuatan-perbuatan dan benda-benda yang
memudahkan memberi pengertian kepada pembelajar dari perbuatan
yang abstrak sampai kepada sampai konkret. Bertitik tolak dari segi
fungsi alat-alat tersebut, maka alat peraga dapat dibedakan menjadi
tiga, yaitu :
1) Alat peraga langsung, yaitu pengajar menerangkan dengan
menunjukkan benda-benda sesungguhnya. Benda-benda
tersebut dapat dibawa ke kelas, atau pembelajar diajak ke
lokasi di mana berada atau alat itu berada.
2) Alat peraga tidak langsung, yaitu pengajar mengadakan
penggantian terhadap benda yang sesungguhnya (benda tiruan,
atau miniatur, film, slide, foto, gambar, sketsa atau bagan)
dalam pembelajar di kelas.
3) Alat peraga atau peragaan, berupa prbuatan pengajar atau
kegiatan yang dilakukan pengajar. Contoh : jika pengajar
menerangkan baaimana orang senam, shalat, wudhu, tawaf,
membaca dan sebagainya, maka pengajar tidak perlu
menggunakan alat peraga, tetapi pengajar langsung
memperagakan perbuatan tersebut dalam pembelajaran di kelas.
b. Matematika SD
Proses belajar matematika di SD mencakup tentang materi
operasi hitung bilangan, geometri, dan pengukuran. Penekanan
matematika di SD terletak pada penguasaan bilangan yang ada di
dalamnya termasuk berhitung. Dengan melalui permainan dan
nyanyian siswa dapat belajar dengan penuh kegembiraan danpenuh
semanat sehingga dapat menimbulkan motivasi untuk belajar
matematika. Hal ini berarti bahwa dalam menyampaikan materi
matematika SD tidak cukup dengan bagaimana menyampaikan
materi kepada siswa dan bagaimana gar siswa dapat menyelesaikan
soal namun justru terletak pada bagaimana anak memiliki logika
secara sederhana untuk menemukan diri sendiri cara
penyelesaiannya dan sikap yang baik pada saat belajar matematika.
Fakta matematika menurut sutrisman murtadho(1987 : 26)
diartikan sebagai ide abstrak yang memudahkan orang dapat
mengklasifikasikan objek atau kejadian itu adlah contoh dari ide
abstrak itu.Konsep dapat dipelajari melalui definisi-definisi atau
melalui pengamatan langsung.
c.Hasil Belajar Matematika
Menurut Gagne dan Briggs(1978: 49-55) menerangkan
Bahwa hasil belajar yang berkaitan dengan lima kategori tersebut
Adalah (1)keterampilan intelektual adalah kecakapan yang
Berkenaan dengan pengetahuan procedural yang terdiri atas
Jamak, konsep, konkret dan tedefenisi.kaidah serta prinsip, (2)
strategi kognitif adalah kemampuan untuk memecahkan masalah-
masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-
maisng indivdu dalam memperhatikan dan berpikir. (3) informasi
verbal adalah kemampuan untuk mendekripsikan sesuatu dengan
katakata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang
relevan, (4) keterampilan motorik adalah kemampuan untuk
melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang
berhubungan dengan otot, (5) sikap merupoakan kemampuan
internal yang berperan dalam mengambil tindakan untuk menerima
atau menolak berdsakan penilaian tehrapd objek tersebut. Jadi hasil
belajar sangat dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran
disamping itu minat belajar sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika. Hasilnya belajar pun dapat diukur dari
kemampuan belajar siswa secara kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
2.1.2 Pengertian Media
Atwi Suparman (1997 : 177) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan media adalah alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima
pesan.
1) Kegunaan Media Pembelajaran
Kegunaan media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar, antara lain :
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi Keterbatan ruang, waktu, dan daya indera, seperti
misalnya (1) Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan
realita, gambar, film, bingkai, film atau model, (2) Objek yang
kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, bingkai atau
gambar, (3) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat
dibantu dengan timelepase atau high speed photography, (4)
kejadian atau perstiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lewat rekaman film, video, foto maupun secara
verbal (5) objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-
mesin).
c. Dengan menggunakan model pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal ini media pendidikan sangat berguna untuk (1)
Menumbuhkan kegairahan untuk belajar ; (2) Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan
dengan kenyataan-kenyataan, (3) Memungkinkan anak didik
belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
2) Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Beberapa dasar pertimbangan pemilihan media antara lain :
(a) Bermaksud untuk mendemonstrasikan media itu, (b) Merasa
sudah akrab dengan media itu, (c) Ingin memberikan penjelasan
yang lebih kongkrit, (d) Merasa bahwa media dapat berbuat lebih
dari yang bisa dilakukannya, misalnya untuk menarik minat atau
gairah belajar siswa.
3) Kriteria Pemilihan
Pemilihan media tidak terlepas dari konteksnya
bahwasanya media merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan
isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik
siswa, strategi belajar-mengajar, organisasi kelompok belajar,
alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilaiannya juga perlu
dipertimbangkan.
Bahwa dalam pemilihan media pembelajaran dianjurkan
untuk meencanakan secara sistematik agar pembelajaran berjalan
efektif dan penggunaan media pembelajaran pun berjalan secara
efektif pula. Pembelajaran efektif dengan menggunakan media
perlu direncanakan dengan baik agar 1) Menumbuhkan minat
peserta didik, 2) Menyampaikan materi baru, 3) Melibatkan
peserta didik secara aktif, 4) Mengevaluasi tingkat pemahaman
peserta didik, 5) Menetapkan tindak lanjut.
2.1.3 Materi Pelajaran Pengukuran Kelas IV
a) Meteran
Meteran adalah untuk mengukur panjang benda termasuk
lebar dan tinggi benda. Ada beberapa bentuk meteran, yaitu :
1. Penggaris Meteran
Penggaris meteran biasa digunakan di sekolah dalam
proses belajar mengajar.
2. Meteran kain
Meteran kain biasa digunakan penjahit untuk mengukur
panjang lebar kain.
3. Meteran Kecil
Meteran kecil adalah meteran yang digunakan tukang
kayu atau tukang bangunan. Benda yang diukur panjangnya
harus dari 10 meter.
4. Meteran Besar
Meteran biasa digunakan untuk mengukur panjang atau
lebar tanah.
Contoh Gambar Meteran :
b) Timbangan
Timbangan adalah alat untuk mengukur berat benda. Ada
beberapa bentuk atau jenis timbangan, yaitu :
a. Timbangan badan
Timbangan ini biasa digunakan untuk menimbang berat badan.
b. Timbangan Rumah Tangga
Timbangan jenis ini diguanakan ibu rumah tangga. Misalnya,
untuk menimbang tepung terigu, dan gula.
c. Timbangan Duduk
Timbangan duduk biasa digunakan untuk pedagang. Benda
yang ditimbang maksimal 10 Kg.
d. Timbangan Neraca atau emas
Timbangan emas digunakan untuk menimbang perhiasan.
Contoh gambar timbangan :
c) Jam
Jam adalah alat untuk mengukur waktu
Berikut ini bagaimana cara membaca tanda waktu jam :
2.2 Kerangka Berfikir
Penggunaan alat peraga yang menarik dan kongkrit dalam
pembelajaran lebih cepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ketepatan
pemilihan dan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika akan
sangat berpengaurh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Untuk itu
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran akan membantu siswa dalam
mencapai tujuan yang telah direncanakan dan membantu guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesis tindakan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah :
Dalam pembelajaran matematika pokok bahasan pengukuran seperti
meteran, timbangan dan jam. Bahwa dalam menggunakan alat peraga yang
secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik dalam
belajar menjadi aktiv, maka hasil belajar siswa pun akan meningkat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri
No. 82/IV Kecamatan Jambi Timur Tahun Pelajaran 2008/2009. Adapun
siswa yang menjadi objek penelitian sebanyak 24 orang siswa, yang terdiri
dari 15 orang perempuan dan 9 orang laki-laki.
SD Negeri Nomor 82/IV Kecamatan Jambi Timur merupakan tempat
dilangsungkannya penelitian. Dan SD Negeri Nomor 82/IV, merupakan
sekolah dan pusat aktivitas belajar mengajar, yang secara administrasi berada
dalam wilyah pemerintah Kota Jambi.
Di lihat dari jarak seklah ke pusat kota dan pemerintahan bisa di bilang
memang cukup jauh karena SD Negeri Nomor 82/IV berada di Kota Jambi
di bagian timur yaitu Sijenjang, akan tetapi saya cukup beruntung bisa dapat
mengajar di SD tersebut sekalipun dilihat dari letak geografis SD tersebut
berada di pinggiran kota. Dan siswa kelas Empat SD Negeri Nomor 82/IV
memiliki kecerdasan yang kurang memuaskan dengan nilai rata-rata 5 pada
pelajaran Matematika.
Sebagian besar siswa kelas Empat keluarganya hidup yang kurang
berkecukupan pasalnya dilihat dari data pribadi orang tua anak didik sebagian
besar orang tua anak didik berprofesi sebagai kuli bangunan dan tukang ojek
dan mayoritas sebagian besar suku Melayu Jambi.
3.2 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
82/IV Kecamatan Jambi Timur Tahun Pelajaran 2008/2009 dalam
memotivasi kemampuan belajar matematika dengan menggunakan alat
peraga. Dengan variabel yang ingin dicapai melalui tiga siklus. Setiap siklus
akan melalui empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
3.3 Rencana Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini seperti yang telah diuraikan diatas, yaitu
melalui tiga siklus. Tiap-tiap siklus direncanakan berkesinambungan, artinya
proses dan hasil harus tercapai pada tahapan-tahapannya pada tiap siklus.
3.3.1 Siklus I
1. Perencanaan
a. Menyusun renacana pembelajaran dan skenario pembelajaran
dengan menggunakan media.
b. Menyiapkan alat bentu mengajar dan mengumpulkan data.
c. Menyusun alat evaluasi.
2. Tindakan
a. Guru menyampaikan materi agar siswa memahami materi
dengan tepat.
b. Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan.
c. Menyampaikan kegunaan alat dan bahan yang berhubngan
dengan materi.
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan
e. Proses transformasi materi :
Guru menjelaskan materi kemudian mempraktekkkan kepada
anak didik bagaimana kegunaan alat peraga tersebut misalnya
dalam materi pengukuran. Kemudian guru menjelaskan
membimbing dan mengamati anak didik dalam menggunakan
alat peraga tersebut pada materi pengukuran.
f. Dan guru memberikan test siklus 1.
3. Observasi
a. Keaktifan Siswa
Peneliti mengamati kehadiran anak didik.
Peneliti mengamati jalannya proses pembelajran dan
kemampuan siswa dalam memahami kegunaan alat peraga
pada materi pengukuran
Mengamati dan memberikan penilaian proses
pembelajaran dari awal hingga akhir.
b. Alat Pengumpulan Data
Tes siklus I dilaksanakan setelah selesai Siklus I untuk
memperoleh data kuantiatif di akhir siklus I.
Evaluasi Psikomotorik pada penggunaan alat peraga
Instrumen Monitoring observasi guru di kelas.
No. Nama SiswaHasil Belajar Daftar Nilai
Konsentrasi Keaktivan Test Angka Keterangan
1. Indah 70 Baik 70 80 – 100 Sangat baik
2. Chandra 65 Baik 60 60 – 80 Baik
3. Siska 80 Baik 55 40 – 60 Cukup baik
4. Eka 80 Baik 35 20 – 40 Kurang baik
5. andri 70 Baik 40 0 – 20 Sangat kurang
6. efendi 70 Baik 50
4. Refleksi
Selain proses pembelajaran penelitian ini juga melakukan
pemantuan dan evaluasi. Pemantauan terhadap pembelajaran
menggunakan alat-alat peraga yang bertujuan untuk menentukan
jenis tindakan perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya.
Pemantuan terhadap hasil belajar siswa dilakukan pada
setiap akhir siswa dengan memberikan tes tertulis (tes akhir) tes
dilakukan dalam rangka untuk melihat kemampuan siswa dalam
menguasai materi pembelajaran. Penguasan setiap konsep pada
setiap siklus dinyatakan dalam bentuk nilai rata-rata.
3.3.2 Siklus Kedua
1. Perencanaan
Perencanaan yang dibuat pada prinsipnya sama dengan
rencana pada siklus I, hanya materinya disesuaikan contohnya
materi pengukuran.
2. Tindakan
a. Guru melakukan apersepsi dengan metode tanya jawab dan
demonstrasi dengan tujuan :
Agar siswa memahami materi dengan cepat
Pencapaian materi tepat waktu yang direncanakan
Memusatkan perhatian pada situasi belajar.
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang materi yang
akan diajarkan.
d. Guru memberikan tes siklus.
3. Observasi
a. Keaktifan Siswa
Kehadiran Siswa
Siswa yang aktif dalam mengerjakan tugas
Dan siswa yang aktif bertanya pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
b. Alat pengumpulan data
Tes siklus II dilaksanakan setelah selesai siklus II untuk
memperoleh data kuantitatif di akhir siklus II.
Instrumen monitoring observasi guru di kelas
Lembaran Observasi :
No. Nama SiswaHasil Belajar Daftar Nilai
Konsentra
si
Keaktivan Test Angka Keterangan
1. chandra 90 80 80 80 – 100 Sangat baik
2. siska 80 90 80 60 – 80 Baik
3. Fitri siregar 80 90 90 40 – 60 Cukup baik
4. indah 80 80 80 20 – 40 Kurang baik
5. eka 80 80 80 0 – 20 Sangat kurang
6. andri 80 80 80
7. efendi 90 80 80
Jadwal Penelitian :
No. KegiatanMinggu ke -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Perencanaan √
2. Proses Pembljr. √
3. Mengamati
Keaktivan √
4. Evaluasi √
5. Pengumpulan
Data
√
6. Analisis Data √
7. Penyusunan Hasil √
8. Pelaporan √
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan analisis data dan pembahasannya.
Kegiatan ini untuk melihat sejauh mana efektivitas kegiatan
belajar anak didik dengan menggunakan alat peraga seperti
timbangan, meteran, dan jam. Pada pokok bahasan pengukuran.
Pemantauan terhadap hasil belajar siswa juga perlu
dilakukan pada anak didik dengan memberikan tes tertulis (tes
akhir) tes yang dilakukan dalam rangka untuk melihat kemampuan
siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Dan pada setiap
siklus dinyatakan dalam bentuk nilai rata-rata
Lembar observasi pembelajaran
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Kelas/ Semester : Nama Pengajar :
Tahap/Aspek Indikator Hasil observasiKegiatan awal
Apersepsidanmotivasi
1. Apa yang dilakukan guru Untuk menggali pengetahuan awal atau motivasi siswa?
2. Bagai mana respon siswa ? Apakah siswa bertanya tentang suatu suatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal?
Kegiatan initiMateri ajar
3. apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siwa?
4. bagaimana keterkaitan antara pelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya?
Pengelolaan Sumber Belajar/media
5. Apakah guru tampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi dengan media pelajaran?
6. Bagaimana Interaksi siswa dengan sumber belajar/media?
Strategi Pembelajaran
7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?
8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?
9. Bagaimana cara guru memberikan Arah yang mendorong siswa untuk bertanya, berpikir dan berkegiatan?
10. Apakah siswa aktif melakukan
kegiatan fisik dan mental( berfikir )?
Kegiatan penutup
11. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, atau menyimpulkan?
12.13. Apakah guru memberikan tugas
rumah untuk remedial atau penguatan?
Evaluasi 14. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?
15. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?
Komentar pengamatan
Keterlaksanaan skenario pembelajaran berdasarkan ( RPP )Pembelajaran beharga yang dapat dipetik oleh pengamatLain-lain
Sijenjang,………2010Observasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS / SEMESTER : IV / I
ALOKASI WAKTU : 1 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi : Menggunakan pengukuran waktu, panjang
dan berat dalam memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar : Menggunakan alat ukur dalam pemecahan
masalah
C. Indikator : a. Menggunakan timbangan atau neraca
untuk menimbang berat benda
b. Menggunakan meteran kain, meteran
saku, penggaris untuk mengukur tinggi
badan.
D. Tujuan Pembelajaran : a. Siswa Dapat menggunakan timbangan
atau neraca untuk menimbang berat benda
b. Siswa Dapat menggunakan meteran
kain, meteran saku dan penggaris untuk
mengukur tinggi badan
E. Materi Pokok : Alat Ukur
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal : Siswa disuruh berdoa
Siswa diabsen kehadirannya
Kegiatan Inti : Menjelaskan bagaimana menggunakan
timbangan atau neraca untuk menimbang
berat benda
Kegiatan Akhir : Memberikan kesempatan untuk bertanya
Memberikan kesempatan kepada siswa
maju kedepan untuk mempraktekkan alat
peraga
Membuat kesimpulan
G. Sumber / Alat / Media
Sumber : Buku paket Matematika kelas IV Penerbit
Sahabat Halaman 50
Alat / Media : Timbangan
H. Penilaian : Tes tertulis
Pengamatan terhadap anak murid yang
aktif pada saat proses belajar mengajar
berlangsung
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
KELAS / SEMESTER : IV / I
ALOKASI WAKTU : 1 X 35 MENIT
A. Standar Kompetensi : Menggunakan pengukuran waktu, panjang
dan berat dalam memecahkan masalah
B. Kompetensi dasar : Memilih alat ukur sesuai dengan fungsi
meteran, timbangan, dan jam
C. Indikator : Menaksir panjang dan lebar suatu benda
dengan meteran
Menaksir berat suatu benda dengan alat
timbangan / neraca
D. Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menaksir panjang dan lebar
suatu benda dengan meteran
Siswa dapat menaksir berat suatu benda
dengan alat timbangan / neraca
E. Materi pokok : Alat ukur
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal : Siswa Disuruh berdoa
Siswa diabsen kehadirannya
Kegiatan Inti : Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara
menaksir panjang dan lebar suatu benda
dalam menggunakan meteran
Kegiatan akhir : Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
Membuat kesimpulan
G. Sumber / alat / media
Sumber : Buku paket Matematika Kelas IV Penerbit
sahabat Halaman 50 – 51
Alat dan media : Meteran saku dan penggaris
H. Penilaian : Tes tertulis
Pengamatan terhadap siswa yang aktif
pada saat proses belajar mengajar
berlangsung