bab 1 - elt: syahrial z. | english school jambi … · web viewsedangkan perkerjaan rumah sering di...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWAPADA PEMBELAJARAN PENGUKURAN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBARDI KELAS II SDN NO 25 / I KAMPUNG BARU
KABUPATEN BATANGHARI
DI BUAT OLEH
APRIYANINIM A12D 108032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKUNIVERSITAS JAMBI
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunianya
sehingga dapat menyelesaikan Tugas PTK ini yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan
Belajar Siswa Pada Pembelajran Pengukuran Dengan Alat Peraga Gambar di kelas II
SDN No 25 / I Kampung Baru ”
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis yang telah memberikan dukungan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Drs.H.SYAHRIL, Mpd.selaku Dosen pengampuh yang telah
membimbing penulis untuk menyelesaikan Tugas PTK ini
Penulis menyadari masih ada kekurangan yang terdapat dalam penyusunan tugas
PTK ini dikarenakan keterbatasan penulis. Untuk itu saran dan keritik yang bersifat
membangun sangat di harapkan untuk menyerpurnakan selanjutnya.
Muara Tembesi, Mei 2010
APRIYANI
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu segi pembanguanan Bangsa Indonesia
yang secara terus menerus mendapat perhatian. Seiring dengan hal tersebut peneliti
melakukan pengamatan pada SDN No 25 / I Kampung Baru. jumlah siswa untuk kelas II
SDN No 25 / I Kampung Baru adalah sebanyak 29 orang siswa yaitu 14 orang laki – laki
dan 15 orang prempuan. Usia mereka rata – rata antara 8 – 9 tahun.Para siswa dan siswi
yang bersekolah di SD tersebut kebanyakan bertempat tinggal di kelurahan Kampung
Baru . mereka berhasal dari keluarga ekomomi menengah, Perkerjaan orang tua mereka
sebagai pegawai negeri sipil dan wiraswasta. siswa kelas II SDN No.25 / I Kampung
Baru melaksanakan kegiatan belajar di dalam ruangan kelas yang berukuran 8 M X 8 M
dengan lantai yang cukup baik. Sarana dan prasarana didalam proses belajar sudah
lengkap, seperti buku pelajaran, meja,kursi, papan tulis, meja guru, lemari buku
paket .dan adapun kekurangan peralatannya mungkin hanya sebagian kecil.
Dalam proses belajar mengajar dikelas guru selalu melakukan pengajaran dengan
cara menulis serta memberikan penjelasan materi hanya dengan menggunakan metode
ceramah tidak dengan menggunakan alat peraga, sehingga siswa tersebut merasa bosan,
gelisah, jenuh, mengantuk serta ribut didalam kelas saat proses belejar mengajar sedang
berlangsung. Hal ini menyakibatkan situadi belejar di kelas menjadi tidak efektif
sehingga materi yang di ajarkan guru tidak dapat sepenuhnya diserap oleh siswa, hal ini
tentunya materi yang diajarkan oleh guru belum bisa tercapai dengan baik.
Didalam KTSP terkandung berbagai macam pelajaran seperti, Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pemgatahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Agama.
Pada beberapa pelajaran tersebut Matematika lah yang di anggap salah satu mata
pelajaran yang di anggap sulit bagi sebagigan siswa. Banyak sebagian siswa berpendapat
bahwa pelajaran Matematika tidak menarik, menyulitkan bahkan memberatkan .
sebagian kecil berpendapat pelajaran matematika mengasyikkan dan masalah – masalah
yang timbul diatas antara lain bersumber dari porsi materi yang tidak sesuai dengan
perkembangan intelektual anak dan adapula kemungkinan dari strategi, metode, media /
alat peraga yang kurang sesuai dengan materi pelajaran. Selain dari hal diatas siswa
malas membawa buku paket, malas membawa alat untuk menggambar (drawing set),
malas mengerjakan soal – soal dan malas mengerjakan perkerjaan rumah (PR).
Sedangkan perkerjaan rumah sering di kerjakan disekolah pada pagi hari, sewaktu
pelajaran matemetika di mulai dan pekerjaan tersebut di contoh pada temannya. Kurang
minat siswa dalam pembelajaran matematika mungkin disebabkan oleh guru, murid dan
media / alat peraga yang kurang tepat sehingga tidak menarik minat siswa untuk
mengikuti pembelajar tersebut . Media yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
pengajaran adalah media yang dapat melibatkan siswa aktif .kenyataan ini menunjukkan
bahwa minat siswa terhadap pembelajaran pokok bahasan memilih alat ukur sesuai
dengan fungsinya . tersebut mungkin disebabkan oleh metode yang kurang tepat sehingga
tidak menarik minat siswa untuk menggikuti pembelajaran tersebut .
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotipasi memilih judul ”Peningkatan
kemampuan Belajar siswa pada pembelajaran Penggukuran Dengan Menggunakan Alat
Peraga Gambar Di kelas II SDN No 25 / I Kampung Baru “
1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahannya
Sesuai dengan masalah yang sudah di kemukakan dalam latar belakang yang
menyebabkan hasil belajar rendah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana penggunan Alat Peraga Gambar agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran pengkuran di keles II SDN No 25 / I Kampungn Baru “
Pemecahan masalah yang di usulkan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan alat peraga gambar siswa termotivasi untuk belajar dan materi pelajaran
akan lebih mudah diserap oleh siswa. Dan dengan metode penggunaan alat peraga
gambar siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa , khususnya didalam pembelajaran Matematika di kelas II .
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan dari latar belakang maka tujuan
penelitian ini adalah Meningkatkan kemampuan Belajar siswa pada pembelajaran
Maatematika melalui media gambar di kelas II SDN No 25 / I Kampung Baru.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitiaan ini di harapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Guru sebagai bahan masukan pada bidang study Matematika dalam proses
pembelajaran menggunakan alat peraga gambar pada pokok bahasan
2. Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi sekolah dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan mutu yang lebih baik
lagi.
1.5 Hipotesis
Hipotesis yang dapat di gunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan alat
peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika
di kelas II SDN No 25 / I Kampung Baru .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Kemampuan
Kenyakianan akan diri adalah konsep utama yang besar pengaruhnya terhadap
perilaku . Secara teknis hal ini didepenisikan sebagai penilai dan melaksanakan suatu seri
tindakan yang di butuhkan untuk mendapatkan hasil kerja yang telah di tentukan
sebelumnya ( Bandura , 1986 ). Dengan perkataan lain, ini adalah kenyakinan pribadi
seseorang akan seberapa besar kemungkinan irinya akan berhasil, kenyakinan akan
kemampuan diri ini bukan merupakan fungsi dari keterampilan seseorang, tetapi
merupakan penilaian yang di buat orang tersebut mengenai apa yang dapat dilakukannya
dengan keteranpilan yang di milikinya itu .
Teori keyakinan akan kemampuan diri meramal bahwa seseorang akan :
1) Menghindari situasi –situasi yang di yakininya akan melampau kemampuanNya
mampu di tangganinya. Dengan perkataan lain, kenyakinan akan kemampuan akan
berdampak pada keputusan untuk mencoba suatu perilaku atau tugas (Bandura,1977)
Kemampuan mengatur diri atau melatih untuk mempengaruhi perikalu sendiri
adalah suatu fakta dari eksistensi manusia. Jika aksi ditentuka hanya oleh berbagai
keadaan di luar diri seseorang maka orang tersebut akan mudah terombang – ambing oleh
pengaruh luar apapun yang mengenai dirinya pada saat tersebut. Meskipun demikian
kemampuan mengantur diri tidak akan didapat hanya karena kuatnya keinginan pribadi.
Setiap orang memiliki kemampuan untuk mengarahkan diri sendiri yang membuat
mereka mampu untuk menerapkan kembali terhadap pikiran dan tindakan mereka sendiri
berdasarkan konsekuensi terhadap pikiran dan tindakan tersebut terhadap diri mereka
sendiri (Bandura, 1986,P,335). Meskipun demikian, banyak orang bersikap agak kurang
yakin terhadap kemampuan terhadap diri mereka dalam merapkan kendali terhadap
prilaku mereka sendiri. Mereka cenderung untuk tidak nyakin dengan usaha mereka
sendiri untuk mengatasi berbagai situasi, terutama yang memeras atau menantang
kemampuan pribadi mereka efektip.
2.1.2 Belajar
Aktivitas belajar di sekolah inti proses pendidikan di sekolah. Belajar merupakan
alat utama bagi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran unsur proses
pendidikan di sekolah. Sedangkan belajar merupakan utama bagi guru dan pendidik dan
pengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran sebagai proses pendidikan di kelas.
Tujuan pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran hanya dapat di capai jika
ada interaksi belajar mengajar antara guru dengan peserta didik dalam proses
pembelajaran di kelas. Interaksi tersebut harus dalam proses komunikasi yang aktif dan
edukatif antara guru dengan peserta yang saling menguntungkan ke dua belah pihak agar
proses pembelajaran dapat berjalan secara efisien dan efektif. Hanya dengan proses
pembelajaran yang baik, tujuan dapat capai sehingga siswa mengalami perubahan
perilaku melalui kegiatan belajar.
Slameto (1988:2) mengemukakan bahwa ” Belajar ialah suatu proses usaha yang
di lakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secarah
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalam individu itu sendiridalam individu dengan
lingkunganya”. Moeslichatoen (1989:1) mengutamakan bahwa belajar dapat di artikan
sebagai proses yang membuat terjadinya proses belajar dan perubahan itu sendiri di
hasilkan dari usaha dalam proses belajar.
Cronbach (Sardiman,1990:22) juga mengemukakan bahwa belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.sedangkan Geoch (Sardiman,1990:22)
juga mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan dalam performansi sebagai hasil
praktek. Jika dianalisis pemgertian belajar dari beberapa ahli tersebut di atas, nampaknya
memiliki pandangan yang relatif sama tentang pengertian belajar, yaitu belajar adalah
perubahan perilaku yang terjadi sebagai buah dari kegiatan belajar yang diperoleh
persesta didik melalui proses pembelajaran di kelas. Proses perubahan perilaku tersebut
ditunjukan oleh peserta didik menjadi tahu, menjadi terampil, menjadi berbudi, dan
menjadi manusia yang mampu menggunakan akal pikirannya sebelum bertindak dan
mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu.
2.1.3 Media / Alat Peraga
Meicat dan Umar (1992) menyatakan bahwa alat peraga adalah merupakan alat –
alat pembelajaran secara penginderaan yang tampak dan dapat di amati, serta dapat di
klasifikasikan menjadi :
a. Alat peraga gambar dua dimensi yaitu alat peraga yang hanya dapat dihayati dari
dua segi
b. Alat peraga tiga dimensi, yaitu alat peraga yang dapat dihayati dari tiga sudut.
Darhim (1992) menyatakan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang
penggunaanya di intergrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran yang telah dituangkan
dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) bidang study matematika dan bertujuan
lebih mempertinggi mutu kegiatan belajar berfungsi untuk :
a. Mengurang dan menghindari salah komunikasi
b. Meningkatkan hasil proses belajar mengajar
c. Membangkitkan minat belajar siswa
d. Membuat konsep matematika abstrak yang dapat di sajikan dalam bentuk kongrit
e. Untuk membantu daya nalar siswa dalam memahami ide yang sedang di ajarkan.
Kata ”Media” menurut Heinich,dkk (1982) berhasal dari bahasa latin, merupakan
bentuk jamak dari kata ”Medium” yang secara harfiah berarti ”Perantara” (between) yaitu
perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam proses pembelajaran,media ini
dapat di artikan sebagai berikut :
Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Schramm,1977)
Sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran seperti buku, film,
vidio, dan sebagainya (Briggs,1977)
Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang, dengar,termasuk
teknologi perangkat kerasnya (NEA,1969)
Media itu membawa pesan – pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
(mengandung maksud – maksud pengajaran) (Arsyat,1996)
Dari beberapa contoh di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah segala
sesuatu yang digunakan dan dapat pula membantu penyampaian kepada penerima pesan
sehingga pesan dapat diterima dengan jelas dan dapat di ingat lebih lama serta dapat juga
membantu proses berpikir dan dapat menarik perhatian peminat.
Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajaar siswa, mata pelajaran
matematika seorang guru dapat menggunakan media ”gambar”. Karena ada beberapa
alasan sebagai dasar penggunaan media gambar tersebut, diantaranya (Menurut Hamalik)
sebagai berikut :
Gambar bersifat kongkrit
Gambar membatasi waktu dan ruang
Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indra manusia
Dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah
Gambar – gambar mudah di dapat dan murah
Mudah digunakan,baik untuk perorangan maupun kelompok
Dalam hal pemilihan dan pendesainan media / alat peraga ini harus disesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan dapat diserap siswa dengan tepat dan pembelajaran
menjadi menarik. Maka semua tujuan yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik.
Setelah media / alat peraga digunakan kumudian dapat disampaikan dengan baik
karena dapat digunakan pada pokok bahasab berikutnya, tapi alangkah lebih baiknya
semua media / alat peraga yang digunakan ditempel atau digantung diruang kelas, karena
hal itu dapat membangkitkan ingatan siswa pada pembelajaaran yang telah diajarkan
tentang media / alat peraga tersebut. Kemudian media / alat peraga jenis ini dapat kiata
jumpai atau kita dapatkan dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biya, misalnya media
koran, buku tulis, permukaan meja.
Adapun kriteria pemilihan media menurut Arsyat,A (1996) :
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya, fakta, konsep,prinsip dan
gagasan
Praktis, lues dan bertahan lama
Guru terampil menggunakannya
Pengelompokan sasaran
Mutu teknis
Cara menggunakan media gambar menurut Anonim (1994) :
Alat peraga dengan simbol – simbol verbal, keterangan yang menyertai sebuah
alat
Peraga
Alat peraga dengan perbuatan, demonstrasi dan eksperimen
Manfaat media pengajaran
Media / alat peraga dapat membantu proses belajar mengajar matematika untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan. Lebih khusus alat peraga
adalah bendah- bendah kongkrit atau model tiruan. Media / alat peraga tersebut ada
yang jadi dan juga yang sudah didesain sendiri dilihat dari fungsinya.
Memberikan motivasi belajar
Memberikan variasi dalam pembelajaran
Mempengaruhi daya abstrak dan
Memperkenalkan, memperbaiki dan meningkatkan pengertian konsep dan fakta.
Dalm fungsi memberikan motivasi belajar menjadi jelas bagi kita bahwa alat
peraga dapat memberikan semangat baru bagi siswa dalam pembelajaran matematika
artinya siswa merasa tenang dan tidak tegang dalam belajar, dengan demikian
dikarenakan adanya ketenangan dan kenyamanan dalam belajar maka siswa akan
menyukai belejar matematika. Maka apa yang akan menjadi tujuan pembelajaran
dapat tercapai dengan sempurna.
2.2 Tujuan Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengetahui tindakan hasil
belajar matematika sebelum dan sesudah diterapkannya metode penggunaan alat peraga
gambar. Sebelum dilaksanakan metode penggunaan alat peraga sebagian siswa
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik. Setelah dilaksanakan metode penggunaan
alat peraga gambar hasil belajar siswa menjadi baik.
2.3 Kerangka Berfikir
Setiap orang yang berbuat dan bertindak dengan sadar, seperti orang pendidik,
tentu menggunakan metode, media atau cara tertentu untuk mencapai tujuan yang di
inginkan. Oleh karena itu, berhasil atau tidak suatu perbuatan hanya tergantung pada
media yang digunakan. Untuk dapat menggunakan media yang baik, seseorang guru bisa
menggunakan media sesuai dengan materi yang di ajarkan.
Selain menguasai materi, seorang pendidik juga harus dapat menggunakan media
sesuai dengan meteri pelajaran agar maksud dan tujuan pembelajaran tercapai, seperti
materi pelajaran matematika kelas II SDN No 25 / I Kampung Baru hanya membahas
tenteng Menggunakan satuan waktu dalam memecahkan masalah sehari – hari.
Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk dapat menggunakan media / alat peraga
yang tepat agar dapat memberikan pemahaman serta pengalaman bagi anak didik.
Melalui materi pengukuran. Dengan menggunakan media / alaat peraga gambar di
harapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan siswa memiliki sesuai
dengan apa yang diharapkan dan dirumuskan dalam kurikulum pendidikan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakn di SDN No 25 / I Kampung Baru. Subjek
penelitian adalah siswa kelas II. Kelas II berjunlah 29 orang yaitu 14 orang siswa laki
– laki dan 15 orang siswa perempuan. Siswa II berumur rata – rata 8 – 9 tahun.
Prosedur penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini di rencanakan terdiri dari 3 siklus, yaitu
siklus I, siklus II, siklus III. Siklus II adalah refleksi dari siklus I dan siklus III refleksi
dari siklus II. Keputusan refleksi di ambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang
telah dilaksanakan pada siklus berikutnya dan di tetapkan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
Tahap dari 3 siklus antara lain :
Siklus I
Pada siklus I ini dilakukan 2 kali pertemuan pertama menjelaskan kepada siswa
tentang pengertian waktu dan manfaatnya ini bermaksud memberikan motivasi
sebagai syarat pengetahuan untuk siswa belajar tentang selanjutnya. Kedua setelah
penelitian menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya pemberian
soal – soal evaluasi yang berbentuk tugas latihan dan di akhiri dengan evaluasi
berbentuk tes individu.
Siklus II
Siklus II ini dilakukan 2 pertemuan pada tahap ini di lakukan tindakan lanjut hasil
evaluasi dari siklus I dengan kegiatan pembelajaran seperti menjelaskan kepada siswa
tentang dan cara menghitung waktu dengan menggunakan alat peraga gambar di
hadapan siswa, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi kedua atau tes individu hasil
evaluasi di sertai dengan pemberian tugas atau PR.
Siklus III
Pada siklus III ini dilakukan 2 kali pertemuan penerapan tentang materi
Pengukuran dengan menggunakan alat peraga gambar di hadapan siswa serta
menjelaskan cara menghitung satuan waktu, dilanjutkan dengan memanggil siswa
untuk menghitung saatuan waktu yang ada pada gambar, dilanjutkan dengan
memanggil siswa untuk menghitung satuan waktu yang ada pada gambar. Setelah
siklus III dilaksanakan peneliti kemudian melaksanakan tes akhir yang merupakan
tolak ukur dari keberhasilan siswa sekaligus sebagai refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Penelitian ini akan dilaksanakan beberapa tahapan sebagai berikut :
Tahap I (prasiklusi) persiapan
Menyangkut pelaksanaan pretes dan memberitahukan kepada siswa adanya
perlakuan khusus terhadap pembelajaran mata pelajaran matematika di kelas
mereka. Guru mempersiapkan bahan ajar dan tugas – tugas yang akan di berikan
kepada siswa di akhir jam pelajaran, dan pada pertemuan berikutnya tes individu.
Tahap II (siklus I, II dan III)
Guru menjelaskan / menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan alat
peraga gambar lalu diakhir jam pelajaran guru memberikan tugas latihan kepada
siswa yang berkaitan dengan materi pelajaran.Tugas yang di berikan berupa
tugas latihan yang di kerjakan secara berkelompok. Pada pertemuan berikutnya
guru menanyakan kembali tentang pelajaran materi yang lalu serta meberikan
motivasi kepada siswa dan setelah itu guru menanyakan pelajaran seperti biasa.
Hal ini dilakukan selama dua kali pertemuan dan setelah itu akan di adakan tes
tertulis untuk melihat ketuntasan belajar siswa dan guru akan melakukan
apersepsi untuk dapat melanjutkan kepelajaran selanjutnya.
Tahap III Penyusunan Laporan penelitian
Penelitian ini diperkirakan memakan waktu kurang lebih 2 bulan ( 3x pertemuan)
dari tahap persiapan atau prasiklus sampai dengan siklus ke II, sedangkan waktu
untuk melakukan penyusunan laporan akhir penelitian ini kurang lebih 2 minggu.
3.2.2 Pelaksaan Tindakan
Melaksanakan rencana yang telah di persiapkan sebelumnya dalam penelitian
tindakan yang penyajian pelajarannya dengan metode yang di gunakan, yaitu
menggunakan alat peraga gambar. Pelaksanaan dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan alat peraga gambar yaitu :
1) Pendahuluan, dengan memberikan pertanyaan motivasi kepada siswa
2) Kegiatan inti, penggunaan alat peraga gambar sesuai dengan skenario setiap
siklus
- Guru mengingatkan kembali materi yang telah di pelajari minggu lalu
- Menunjukkan hal – hal yang perlu di amati
- Menggunakan alat peraga sesuai dengan materi
- Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
3) Memberikan soal tes untuk evaluasi akhir pelajaran
4) Akhir dari kegiatan, siswa menyimpulkan hasil pengamatan atau membuat
suatu kesimpulan
.
3.2.3 Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat dengan mengamati sesuatu objek,
sehingga dapat memperoleh suatu gambaran yang global. Dengan menggunakan
metode penggunaan alat peraga gambar observasi dapat dilakukan dengan
menggunakan gambar yang berwarna.
3.2.4 Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan berlajar mengajar yang telah mengalami perubahan
dari kegiatan belajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih meningkatkan hasil
belajar siswa di siklus sebelunnya. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil
evaluasi dan observasi yang telah di lakukan pada siklus sebelumn
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN No 25 / I Kampung Baru
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II / I
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2 x pertemuan )
A. Standar Kompetens
Geometri dan pengukuran
2. Menggunakan penggukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan
masalah
B. Kompetensi Dasar
` 2.1 memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengetahui alat ukur sesuai dengan fungsinya
D. Indikator
Menggunakan satuan waktu dalam pemecahan masalah sehari - hari
E. Materi Pokok
Pengukuran
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi Kelompok
4. Penugasan
5. Presentasi
G. Langkah – langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
o Tanya jawab mengulang materi minggu lalu
o Penjelasan singkat materi permulaan
2. Kegiatan Inti
Guru memperkenalkan alat ukur waktu , cara penulisan dan
membacanya
Guru menjelaskan cara penulisan waktu dan membacanya
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan beberapa contoh penulisan
waktu dan membacanya
Dengan tanya jawab, diskusi, guru membimbing siswa dalam kelas
Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan soal
yang ditentukan dari buku paket
3. Penutup
Guru mempersentasikan tugas yang dikerjakan siswa
Merefleksikan tugas pembelajaran pleh guru dan siswa
Memberikan tugas PR kepada siswa
H. Sumber / Alat dan Bahan
Sumber
Buku matematika kelas II paket, buku matematika lain yang relevan
Alat dan Bahan
Papan tulis, spidol, penghapus, alat peraga
I. Penilaian
Teknik : Latihan
Bentuk instrumen : Tertulis
Soal Evaluasi
Menunjukan pukul berapakah jam digital di bawah ini
1. 03 : 15 4. 13 : 30
Pukul.............. pukul..........
Lebih..........menit lebih........menit
2. 06 : 20 5. 19 : 30
Pukul................. Pukul.............
Lebih..........menit Lebih........menit
3. 10 : 25 6. 21: 45
Pukul............... Pukul...............
Lebih...........menit Lebih............menit
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN No 25 / I Kampung Baru
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II / I
Alokasi Waktu : 5 x 35 menit (2 x pertemuan )
A. Standar Kompetens
Geometri dan pengukuran
3. Menggunakan penggukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan
masalah
B.Kompetensi Dasar
` 2.1 memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya
C.Tujuan Pembelajaran
o Siswa dapat menentukan hubungan antara satuan waktu
o Siswa dapat menentukan hubungan satuan satuan waktu dan panjang
D.Indikator
Menggunakan satuan waktu dalam pemecahan masalah sehari - hari
E.Materi Pokok
Pengukuran
f. Metode Pembelajaran
1.Ceramah
2.Tanya jawab
3.Diskusi Kelompok
4.Penugasan
5.Presentasi
g. Langkah – langkah Pembelajaran
1.Kegiatan Awal
Tanya jawab mengulang materi minggu lalu
Penjelasan singkat materi permulaan
2.Kegiatan Inti
a. Guru memperkenalkan alat ukur waktu , cara penulisan dan membacanya
b. Guru menempel alat peraga gambar di papan tulis
c. Guru menjelaskan cara penulisan waktu dan
membacanya
d. Guru meminta siswa untuk menyelesaikan beberapa contoh penulisan
waktu dan membacanya
e. Dengan tanya jawab, diskusi, guru membimbing siswa dalam kelas
f. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mengerjakan soal yang
ditentukan dari buku paket
3.Penutup
Guru mempersentasikan tugas yang dikerjakan siswa
Merefleksikan tugas pembelajaran pleh guru dan siswa
Memberikan tugas PR kepada siswa
h. Sumber / Alat dan Bahan
Sumber
Buku matematika kelas II paket, buku matematika lain yang relevan
Alat dan Bahan
Papan tulis, spidol, penghapus, alat peraga
i. Penilaian
Teknik : Latihan
Bentuk instrumen : Tertulis
Soal Evaluasi
Menunjukan pukul berapakah jam digital di bawah ini
1.03 : 15 4. 17 : 30
Pukul........ pukul.........
Lebih.......menit lebih........menit
2.06 : 20 5. 13 : 30
Pukul.............. pukul............
Lebih..........menit lebih.........menit
3.10 : 25 6. 21 : 45
Pukul............. pukul..........
Lebih...........menit lebih.........menit
LEMBARAN OBSERVASI PEMBELAJARAN
MODEL BELAJAR BERMUTU
Mata Pelajaran / Topik /
Kelas / Sekolah /
Nama Pelajaran
TAHAP / ASPEK INDIKATOR HASIL
ONSERVASI
Kegiatan Awal
Apersepsi dan motivasi
1. Apa yang dikelakukan guru untuk
mengali pengetahuan awal atau
memotivasi siswa?
2. Bagaimana respon siswa? Apakah
siswa bertanya tenteng sesuatu
masalah terkait dengan apa yang
disajikan guru pada kegiatan awal?
Kegiatan Inti
Materi ajar
3.Apakah guru memberikan
penjelasan umum tentang bahan ajar
atau prosedus kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa
4.Bagaimana keterkaitan antara
pembelajaran dengan realita
kehidupan, lingkungan dan
pengetahuan lainnya
Pengelolaan sumber
belajar / media
5.Apakah gurru terampil dalam
memanfaatkan dan mampu
memanipulasi media pembelajaran
6.Bagaimana intraksi siswa dengan
sumber belajar / media?
Strategi pembelajaran 7.Apakah proses pembelajaran
dilaksanakan dengan strategi yang
sesuai secara lancar?
8. Apakah siswa dapat mengikuti alur
kegiatan belajar
9. Bagaimana cara guru memberikan
arahan yang mendorong siswa untuk
bertanya, berpikir dan berkegiatan?
10.Apakah siswa aktif melakukan
kegiatan fisik dan mental ( berpikir)?
Berapa banyak siswa yang aktif
belajar
Kegiatan Penutup 11.Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviu, merangkum atau menyimpulkan?
12.Apakah guru memberikan tugas rumah untuk remedi atau penguatan?
Evaluasi 13.Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran
14. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?
KOMENTAR PENGAMAT
Keterlaksanaan skenario pembelajaran( berdasarkan RPP)Pelajaran yang berharga yang dapat dipetik oleh pengamatLain – lain
..................................... Observer
___________________ Jabatan / posisi