bab i brian

Upload: hetidwiputri

Post on 01-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahKesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang penting bagi seseorang, terutama bagi anak. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut harus segera di perkenalkan sedini mungkin pada anak tanpa terkecuali pada anak retardasi mental (Pertiwi dkk, 2007). Keadaan kesehatan gigi pada anak retardasi mental berhubungan dengan masalah kognitif yang minimal, gangguan tingkah laku yang merupakan ciri dari anak retardasi mental (Anggraeni dkk, 2010). Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2007 provinsi Jawa Tengah, telah dilakukan berbagai program, baik promotif, prevalensi, proktektif, kuratif maupun rehabilitatif. Pravalensi karies aktif di provinsi Jawa Tengah sebesar 43,1% dan yang mengalami pengalaman karies sebesar 67,8%. Pravalensi karies aktif tertinggi terdapat di Semarang kota sebanyak 74,0% dan terendah terdapat di kabupaten Kudus sebanyak 27,4%, Sedangkan pravalensi yang mengalami pengalaman karies tertinggi di kabupaten Semarang dan terendah pada kabupaten Pati dan Tegal sebanyak 48,8%.Karies gigi tersebut di sebabkan oleh mikroorganisme kariogenik. Karies juga bisa di anggap sebagai penyakit infeksi yang disebabkan tiga faktor yaitu mikroorganisme, substrat dan host yang dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi dan remineralisasi yang tidak seimbang sehingga dapat menimbulkan plak dalam waktu tertentu. Bakteri yang berperan dalam Streptococci khususnnya Streptococcus mutans. Bakteri ini dapat berkoloni pada gigi dan menghasilkan asam dengan pH 5,5 sehingga melarutkan permukaan enamel gigi (Handayani, 2011). Gigi yang memiliki presentase sering timbulnya karies adalah gigi molar pertama permanen rahang bawah karena gigi molar pertama permanen merupakan gigi yang pertama erupsi dan memiliki pit dan fisur yang dalam, serta memiliki diameter oklusal yg besar sehingga menyebabkan makanan dapat terjebak di dala pit dan fisur. (Anggraeni, dkk, 2010). Retardasi mental merupakan suatu kondisi yang hadir sejak masa kanak-kanak, dicirikan dengan fungsi intelektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata (70 ke bawah) (Haligan, 2011). Untuk menanggulangi resiko karies pada anak yang mengalami cacat mental dikarenakan resiko karies sangat bervariasi, termasuk pada anak yang mengalami cacat mental, ketidakmampuan neuromaskuler karena rusaknnya susunan saraf pusat motorik sehingga menyebabkan spasme, lemah, tidak terkordinasinnya alar-alat gerak, tremor, malformasi gigi-gigi dan rahang, tidak dapat mengontrol gerakan motorik untuk membersihkan gigi-gigi, Oleh karena itu pada anak-anak yang mengalami retradasi mental karies lebih menonjol daripada anak-anak yang normal (Cornelia, 2009).Peran orang tua sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan gigi pada anak karena anak masih bergantung pada orang tua. Bekal pengetahuan kesehatan gigi dan mulut harus di berikan oleh orang tua kepada anaknya agar anak dapat mengetahui cara memelihara kesehatan gigi secara baik dan benar (Pertiwi dkk, 2007). Faktor pendukung perawatan gigi anak retardasi mental adalah peran orang tua/pengasuh yang merupakan dukungan utama dalam perawatan gigi. Orang tua/pengasuh mendukung dalam membantu dokter gigi menjalani komunikasi pada anak. Orang tua/pengasuh juga bisa menjadi penghambat dalam perawatan gigi anak retardasi mental dikarenakan kurang menerimannya keadaan anak mereka, malu dan depresi dari orang tua. Pihak keluarga yang lebih berfokus dalam mengatasi kondisi medisnya dan mengganggap remeh masalah kesehatan gigi (Anggraeni dkk, 2010).

1.2 Perumusan MasalahMelihat latar belakang yang telah dikemukakan diatas timbul suatu permasalahan: Apakah ada hubungan pengetahuan dan perilaku orang tua/pengasuh terhadap prevalensi molar pertama rahang bawah permanen pada anak-anak retardasi mental di SLB ?

1.3 Tujuan Penelitian1. Tujuan Umum :Untuk mengetahui pengetahuan/perilaku dan pravalensi karies pada molar pertama permanen rahang bawah pada anak-anak retardasi mental

2. Tujuan Khusus :a. Mengetahui indeks karies pada molar pertama rahang bawah pada anak retardasi mentalb. Mengetahui hubungan pengetahuan prilaku orangtua pada anak retardasi menta1.4 Manfaat Penelitian1. Memberi informasi kepada masyarakat terutama pada orang tua tentang pentingnnya kesehatan gigi pada anak yang mengalami retardasi mental.2. Sebagai usaha untuk memberikan perhatian kepada anak yang mengalami retardasi mental.3. Untuk memberi pengetahuan kepada peneliti tentang pentingnnya karies pada anak retardasi mental. 1

3