bab i bp. “p”
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan nasional dibidang kesehatan bertujuan untuk
mencapai kemampuan untuk hidup sehat, bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mewujudkan kesehatan masyarakat secara optimal
diperlukan peran serta masyarakat dan sumber daya masyarakat sebagai
modal dasar dalam pembangunan nasioal, termasuk keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat.
Dalam upaya mewujudkan kesehatan masyarakat terutama dalam
mencegah angka kematian ibu dan anak pemerintah mencanangkan
program safe methorhood yang berupa 6 pilar sebagai realisasi kerja,
antara lain :
1. Pelayanan keluarga berencana.
2. Asuhan antenatal
3. Persalinan bersih dan aman
4. Pelayanan obsetrik neonatal
5. Pelayanan kesehatan dasar
6. Pelayanan kesehatan primer dengan pemberdayaan wanita
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah
kesehatan dapat timbul, berupa masalah KIA/KB, KELING.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Penulis mampu memberikan asuhan kebidanan pada keluarga dan
khususnya bagi ibu.
1
2
2. Tujuan khusus
Pada akhir kebidanan komunitas mahasiswi mampu :
a. Melakukan pengkajian pada keluarga khususnya ibu.
b. Menganalisa data.
c. Membuat perencanaan sesuai kebutuhan keluarga khususnya ibu.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan.
e. Melakukan evaluasi terhadap asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan.
C. MANFAAT
1. Bagi keluarga
a. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Ca Cervik.
b. Keluarga dapat melakukan deteksi dini kanker serviks
2. Bagi penulis
a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan
terhadap keluarga serta menambah wawasan dalam pembuatan
laporan praktek.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
B. Struktur Keluarga
Effendi ( 1995) menyebutkan bahwa struktur keluarga adalah sebagai
berikut:
1. Macam-macam struktur keluarga adalah:
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah
dalam beberapa generasi hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melaui garis ibu.
c. Matri local
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patri local
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan darah dengan suami atau istri.
2. Bentuk keluarga
3
4
Keluarga terdiri dari berbagai macam bentuk yaitu:
a. Keluarga inti ( Nuclear Family)
Adalah kleluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
b. Keluarga besar ( Extented Family)
Adalah keluarga inti ditambah sanak saudara missal nenek,
kakek,keponakan,saudara sepupu,paman,bibi,dsb.
c. Keluarga barantar ( Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria lebih dari satu tahun
dan merupakan satu-satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
e. Keluarga yang berkomposisi ( composit Family)
Adalah keluarga perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama
f. Keluarga kabitus ( Cohabititation Family)
3. Pemegang kekuasaan keluarga
a. Patriakal
Pemegang kekuasaan dan yang dominan dalam keluarga adalah
dipihak ayah
b. Matrikal
Pemegang kekusaan dan yang dominan dalam keluarga adalah dipihak
ibu.
c. Ekualitarian
Pemegang kekuasaan adalah keluarga ayah dan ibu.
4. Perencanaan keluarga
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebaga berikut :
a. Peranan ayah
Ayah adalah sebagai suami dan istri dan ayah bagi anak-anak
berperan sebaga pencari nafkah ,pendidik,pelindung dan pember rasa
aman sebagai kepala keluarga, sebaga anggota dar kelompok socialnya
serta anggota masyarakat dalam lingkungannya
b. Peranan ibu
5
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga. Sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung, dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan social, serta sebagai anggota masyarakat dan
lingkungannya disamping itu juga ibu dapat peranan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak
Anak-anak melksanakan peranan psiko, social sesuai dengan
tingkat perkembangan baik fisik, social dan spiritual.
5. Fungsi Keluarga
adalah beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi keluarga
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan keluarga
4) Memelihra dan merawat keluarga
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih saying dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
3) Memberikan kedewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identtas keluarga
c. Fungsi social
1) Membina sosialisasi pada anak-anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah laku
perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan keluarga untuk memenuh
kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuh
kebutuhan keluarga di masa yang akan datang.
6
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pegetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk mempersiapkan kehidupan dewasa yag
akan datang dengan memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
C. Management Asuhan Kebidanan pada komunitas
1. Identifikasi masalah
Bidan yang bekerja di desa memberikan pelayanan KIA dan KB
di masyarakat yang ada di desanya.Sebagai pemberi pelayaan
kesehatan, bidan melkukan identifkasi untuk mengatasi keadaan dan
masalah kesehatan masyarakat di desanya, terutama kesehatan ibu dan
anak.Untuk tu bidan melakuakan pengumpulan data. Berdasarkan
sumber data, pengumpulan dilaksanakan secara langsung ke
masyarakat ( data subjektif) dan tidak langsung ( data objektf).
a. Data subjektif
Data subjektif didapat dari normasi langsung yang diterima dari
masyarakat melalui wawancara.
b. Data objektif
Data objektif dalah data yang diperoleh dari hasil observasi,
pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan
lingkungannya
2. Analisa data
Seluruh data yang di kumpulkan relefan, digunakan sebagi bahan
untuk analisa. Dari data yang terkumpul diperoleh informasi tentang:
a. Hubungan antara penyakit atau status kesehatan dengan
lingkungan, keadaan social budaya ( perlaku), pelayanan kesehatn
yang ada, serta factor-faktor keturunan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
7
b. Masalah-masalah kesehatan (termasuk penyakit) ibu dan anak
balita.
c. Masalah utama kesehatan ibu dan anak serta penyebabnya.
d. Factor-faktor pendukung dan penghambat bila upaya perbaikan
kesehatan ibu dan anak balita.
3. Perumusan masalah
Setelah data dianalisa selanjutnya di rumuskan masalah kesehatan
masyarakat. Rumusan masalah kesehatan masyrakat dapat
menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan masyarakat
karena merupakan hasil daro pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nila, kultur
yang dianut oleh masyarakat tersebut.
Dalam penyusunan masalah kesehatan, seorang bidan harus selalu
mengacu kepadatipologi masalah kesehatan. Dalam tipologi masalah
kesehatan masyarakat ada 3 kelompok masalah besar yaitu :
a. Ancaman kesehatan
Adalah keadaan yang dapat meningkatkan terjadi penyakit
kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
Termasuk dalam ancaman kesehatan:
1) Penyakt keturunan seperti : diabetes mellitus, asma, brochial,
dan lain-lain
2) Masyarakat yang menderita penyakit menular seperti TBC dan
gonorea
3) Jumlah masyarakat yang terlalu besar dan tidak sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya keluarga.
4) Resiko terjadinya kecelakaan dalam masyarakat.
5) Kekurangan atau kelainan gizi dalam masyarakat
6) Keadaan yang dapat menimbulkan stress.
7) Sanitasi lingkungan yang kurang
8) Kebiasaan yag merugkain kesehatan seperti merokok, minum-
muman keras.
8
9) Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
10) Riwayat persalinan yang sulit
b. Kurang dan tidak sehat
Adalah kegagalan dalam menetapka kesehatan
Termasuk didalamnya:
1) Kecelakaan sakit
2) Kegagalan pertumbuahan dan perkembanga anak.
c. Situasi krisis
Adalah saat-saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri. Termasuk di dalamnya:
1) Perkawian
2) Kehamilan
3) Persalinan
4) Masa nifas
5) Menjadi orang tua
6) Abortus
7) Anak masuk sekolah
8) Kehilangan pekerjaan
9) Kematian
10) Pindah rumah
11) Remaja
4. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian data adalah menyusun
perencanaan kesehatan keluarga. Rencana kesehatan keluarga adalah
sekumpulantindakan yang ditentukan bdan untuk dilaksanankan dalam
memecahkanmasalah kesehatan yang telah teridentifikasi. Langkah-
langkah dalam pengembanga rencana :
a. Pengkajian
Dengan melakukan pengkajan , bidan akan dapat menentukan :
1) Masalah-masalah kesehatan keluarga
2) Kebutuhan – kebutuhan kesehatan keluarga
9
b. Penentuan sasaran
Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelahb
tindakan di laksanakan. Sasaran merupakan tujuan dimana segala
usaha diarahkan.
c. Perumusan tujuan
Tujuan merupakan perencanaan yang lebh terperinci
tentang hasil. Tujuan akan menentukan kriteria yang akan dipakai
untuk menilai keberhasilan tindakan. Sedangkan stansdar adalah
suatu tndakan pelayanan yang diinginkan sesuai dengan criteria
yang telah ditentukan. Ada dua criteria ,yaitu criteria verbal atau
criteria yang diucapkan oleh keluarga dan criteria non verbal yaitu
criteria yang dapat diamati atau dilihat. Rancana perencanaan
mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan yang diberiakan dan perbaikan gizi
yang dilaksanakan dan dilakukan
2) Penyuluhan yang diberikan kepada kelompok ibu khusus untuk
menjaga kesehatan individu dari ibu dan bayi.
3) Penyuluhan yang disampaikan kepada keluarga yang terkait
dengan perbaikan lingkungan.
4) Dukungan yang diharapkan dari sector / instansi lain termasuk
pimpinan dan tokoh masyarakat serta organisasi masyarakat,
kader kesehatan.
5. Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam
pelaksanaannya, bidan memonitor perkembangan dan perubahan yang
terjadi pada ibu, anak dan lingkungan. Tidak semua upaya yang
dilakukan akan mencapa hasil yang diharapkan, karena dalam
pelaksanaan tindakan jarang ditemukan masalah dan hambatan. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan asuhan kebidanan:
10
a. Merangsang keluarga untuk mengenal dan menerima masalah dan
kebutuhan kesehatan mereka , melalui :
1) Memperluas pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan
kesehatan
2) Membantu keluarga melihat situasi dan akibat dari situasi
tersebut
3) Mengkaitkan kebutuhan keluarga dalam sasaran masyarakat
4) Mengembangkan sikap positif dalam masyarakat.
b. Menolong keluarga untuk menentukan tindakan
1) Merundingkan dengan masyarakat mengenai akibat-akibat jika
mereka tidak mengambil kegiatan.
2) Memperkenalkan kepada masyarakat tentang alternatif yang
dapat dipilh dan sumber yang diperlukan dalam melakukan
tindakan.
3) Membandingkan dengan masyarakat akbat dari tindakan dan
kemugkinan efek samping yang mugkin timbul.
c. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap bidan.
1) Memberika asuhan kepada anggota keluarga yang sakit.
2) Mencari data untuk mengurangi acaman kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggotanya.
3) Membantu memperbaiki fasilitas fisik rumah dengan menolong
keluarga memperbaiki yang sudah ada.
4) Mengembangkan pola komunikasi dengan keluarga agar terjadi
saling pengertian yang mendalam.
5) Membantu keluarga mengembangkan kesanggupan mereka
dalam memenuhi kebutuhan psikososial
6) Mencegah rintangan dalam mengadakan rujukan
7) Bidan harus mempunyai pengetahuan yag luas tentang
sumberdaya yang ada dimasyarakat desa dan bagian cara
memanfaatkannya.
11
6. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui ketetapan dan
kesempurnaan antara hasl yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan
sebelumnya.Suatu kegiatan dikatakan berhasil apabila evaluasi
menunjukkan data yang sesuai dengan tujuan yang dicapai, bukan
berarti tidak diperlukan pengkajian lebih lanjut. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan, maka identifikasi dilakukan dalam mengantsipasi
kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan
tersebut.
Metode evaluasi yang digunakan dalam penulisan laporan adalah
metode evaluasi format SOAP sebagai berikut :
S : Subjektif adalah nformasi yang didapat dari Klien.
O: Objektif adalah nformasi yang didapat dari pengamatan.
A: Assesment adalah analisa masalah klien dan keluarga.
P : Planing adalah rencana tindakan yang akan diambil.
BAB III
PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA Bp. “P”
DENGAN MASALAH KURANGNAYA PENGETAHUAN TENTANG
CACERVIK PADA Ny. “S”
DI DUKUH JETIS RT 02 RW 19 KECAMATAN TEMPEL
KABUPATEN SLEMAN
1. PENGKAJIAN( TANGGAL: 11 JUNI 2012 JAM 11.00 WIB)
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Bp.”P”
2. Alamat/Telp : Dukuh Jetis RT/RW 02/19 Desa Sumberrejo
3. Pendidikan : SMA
4. Komposisi keluarga
no Nama L/P Umur Hub.Dg
KK
Pendidikan pekerjaan Status
kesehatan
1. Bp.”P” L 34 th KK SMA Buruh Sehat
2. Ny.”S” P 29 th Istri SMP Karyawan Sehat
3. An.”D” P 5 th Anak - - Sehat
12
13
genogram
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: menyatakan garis hubungan
: menyatakan garis yang tinggal dalam 1 rumah
90
3430
6463
42 39 37 34 29 25
5
36
14
5. Tipe keluarga
Keluarga Bp. “P” mempunyai fungsi keluarga yang baik,
merupakan keluarga nuclear family atau keluarga init, yaitu
keluarga yang terdiri dari ayah,ibu, dan anak-anak. Hidup dan
tinggal dalam satu rumah.
6. Tipe bangsa
Seluruh anggota keluarga berasal dari suku jawa
7.Agama
Seluruh anggota keluarga menganut agama islam dan taat beribadah.
8.Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan KK: Perhari tidak menentu dalam satu bulan
>Rp.892.000.-
Kebutuhan perbulan : menurut istri, penghasilan suami cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga dalam satu bulan
9. Akvitas Rekreasi Keluarga: semua anggota keluarga menonton TV
seriap hari sebagai sarana rekreasi.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga pada saat ini: keluarga termasuk
keluarga dalam tahap dengan anak pra sekolah, dimana anak baru
berusia 5 tahun.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi hingga saat
ini: adalah menyekolahkan anaknya
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Riwayat kesehatan masing-masing
Bp.”P”, dan Ny.”S” dan anaknya menyatakan tidak pernah
menderita penyakit menular maupun kronis. Bp.“M” dan istrinya
Ny .”S” sudah menikah selama kurang lebih 6 tahun, dan sudah
dikaruniai seorang anak.
15
4. Riwayat keluarga lainnya
Riwayat kesehatan keluarga baik dari suami maupun istri
menyatakan bahwa tidak ada yang menderita penyakit kronis
maupun penyakit menular.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik Lingkungan:
a. Luas tanah 100 m2 : luas rumah 9x9.m2.
b. Tipe rumah tidak/semi/permanen dengan lantai keramik
c. Jumlah ruang berapa kamar tidur 2, ruang tamu 1, ruang
keluarga1, ruang makan tidak ada, dapur 1, Kamar mandi 1,
dan WC 1,
d. Jumlah jendela rumah ada 7 buah dan ventilasi ada 6 buah
e. Ada/tidak ada ruangan yang tidak di manfaatkan
f. Ruangan secara umum tampak rapi dan tertata
g. Perletakan perabotan tertata rapi dan menghalangi/tidak
menghalangi keluar masuk anggota
h. Pencahayaan dari listrik
i. WC / Jamban ada, jenis peresapannya baik dan lancar,
letaknya kurang dari 10 m dari sumber air.
j. Sumber air
Sumber air bersumber dari sumur gali, yang di gunakan untuk
keperluan sehari hari, seperti untuk minum, masak, mandi, dan
mencuci pakaian. Untuk minum keluarga Bp. “P”
menggunakan sumur gali dan dimasak terlebih dahulu, .
k. Kualitas air keluarga Bp.”P” memiliki sumber air dari sumur
gali dengan kualitas tidak berbau, tidak baresa, tidak berwarna.
16
Denah Rumah
U
5 4 3
B T
3 2
S
Keterangan:
1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar
4. Ruang TV
5. Dapur
2. Karakteristik Keluarga Dan Komunitas
Keluarga tinggal diperkampungan dengan jarak antara rumah
cukup dekat. Lingkunagan sekitar rumah Bp.”M” tampak bersih.
Sebagian besar tetangga adalah penduduk asli setempat. Mayoritas
kerjanya sebagai buruh dan petani. memiliki kebiasaan pengajian
bapak-bapak setiap kamis malam, dua minggu sekali di rumah
warga, selain itu juga ada perkumpulan pengajian yasinan ibu-ibu.
3. Mobilitas geografis keluarga
Rumah yang ditempati keluarga dari awal KK menikah sampai
sekarang berada di desa Sumberrejo.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
17
Keluarga aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan maupun
keagamaan (RT/RW) setiap hari seluruh anggota keluarga dapat
berkumpul di rumah pada malam hari. Tidak ada perkumpulan
antar keluarga besar karena sebagian besar tinggalnya saling
berdekatan (semua keluarga tinggal di RT 02)
5. Sistem penduduk keluarga.
Jumlah anggota keluarga 3 orang, terdiri dari, KK, istri, dan
anaknya. keluarga tidak mempunyai jaminan kesehatan seperti
jamkesmas, askes dan ansuransi lainya, jika sakit biasanya
keluarga pergi ke Puskesmas. Alat transportasi yang digunakan
keluarga adalah sepeda dan sepeda motor.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Bp. “P” berkomunikasi menggunakan bahasa jawa,
hubungan antar keluarga cukup harmonis, begitu juga dengan
tetangga.Sarana komunikasi yang dimiliki TV dan handphone
sebagai media informasi baik kesehatan maupun umum.Keluarga
ini selalu menggunakan media tersebut setiap waktu serta saat
berkumpul bersama keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
KK merupakan pengambil keputusan utama dalam keluarga
meskipun melalui musyawarah atau kesepakatan keluarga lebih
dahulu.
3. Struktur peran
a. KK: Adalah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak.
KK berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan
pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
kelompok sosialnya serta anggota masyarakat dalam
lingkungannya.
18
b. Ibu: Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mempunyai peranan
untuk mengurus Rt. Sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dan
lingkungannya disamping itu juga ibu membantu suami
mencari nafkah.
c. Bila ada anggota keluarga yang masih tinggal satu rumah,
menikah tetapi belum mempunyai KK sendiri:
Dalam keluarga Bp. “P”, tidak ada sanak saudara yang tinggal
satu rumah.
d. Nama anak yang pertama adalah An.”D”,dan belum sekolah.
4. Nilai dan Norma keluarga yang berhubungan dengan kesehatan;
Keluarga Bp. “P” selalu menggunakan fasilitas kesehatan yang
berada di wilayahnya.Bila ada anggota keluarga yang sakit
diperiksakan ke puskesmas.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
...............................................Keluarga memandang diri mereka sebagai keluarga kurang mampu
namun cukup bahagia dengan keadaan sekarang.tidak pernah terjadi
kekerasan dalam rumah tangga karena masing-masing saling
menghormati dan menyayangi.
2. Fungsi social
Interaksi dalam keluargaberjalan dengan baik dan tidak terjadi
konflik antar anggota maupun dengan tetangga,keluarga selalu
berusaha membina hubungan baik dengan terangga dan terlibat
aktif,dalam kegiatan masberjalan dengan baik dan tidak terjadi
konflik antar anggota maupun dengan tetangga,keluarga selalu
berusaha membina hubungan baik dengan terangga dan terlibat
aktif,dalam kegiatan masyarakat.
3. Fungsi keluarga
19
a. Masalah: Keluarga belum mengenal masalah kesehatan yang
ada dalam keluarga adalah Ca Servik.
b. Keluarga menunjukkan ketidakmampuan dalam: mengenal
masalah kesehatan adalah tentang Ca Serviks.
c. Fasilitas kesehatan yang sudah digunakan: keluarga Bp. “P”
biasanya pergi ke pelayanan kesehatan terdekat jika sakit.
d. Pemeliharaan rumah: Keluarga mampu memelihara
lingkungan rumah yang sehat di tunjukan dengan lingkungan
sekitar rumah Tn.”M” bersih dan sesuai dengan syarat
kesehatan hanya saja lingkungan sekitar masih tampak tidak
terawat.
4. Fungsi reproduksi: Keluraga mengatakan satu anak saja cukup dan
tidak ingin menambah keturunan lagi.
5. Fungsi ekonomi: Keluarga merasa cukup mampu memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan yang dapat dilihat dari
kondisi rumah serta perabotan dari kondisi rumah serta perabotan
dan sarana transportasi yang dimiliki keluarga.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA:
1. Stress jangka pendek: Tidak ada
Stress jangka panjang: Tidak ada
2. Respon keluarga terhadap sressor: tidak ada
3. Strategi koping yang di gunakan: tidak ada
4. Strategi adaptasi disfungsional: tidak ada
G. HARAPAN KELUARGA TERHADAP TENAGA KESEHATAN:
tenaga kesehatan dapat melayani dengan baik, tanpa memilih-milih
atau membeda-bedakan.
H. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI.
Kebutuhan Pola pemenuhan
(keluarga secara umum)
( yang
bermasalah)
a. Makan dan Makan 3x sehari, minum ± Tidak ada
20
minum 8 gelas sehari
b. Istirahat Siang kadang-kadang.
Malam ±8-7 jam sehari
Tidak ada
c. Aktivitas Bekerja dan mengurus
rumah serta anak-anak
Tidak ada
d. Personal
hygiene
Mandi 2x, gosok gigi 2x,
keramas 2x dalam sehari
Tidak ada
1. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
fisik
Bp.”P” Ny.”S” An.”D”
Umum :
Tekanandarah
120/90 mmHg 110/90mmHg
Suhu badan 36 º C 36,5 º C 36,50C
Denyut nadi 80 x/menit 76 x/menit 72x/menit
Respirasi 24 x/menit 24 x/menit 20x/menit
Kepala :
Rambut dan
kulit kepala
Rambut hitam, ikal.
Tidak rontok, tidak
ada ketombe
Rambut hitam,
lurus, tidak ada
lesi
Rambut hitam,
lurus
Mata Simetris,
konjungtiva merah
muda, sclera putih,
Simetris,bersih,
sklera putih
konjungtiva
merah muda,
sclera putih
Hidung Tidak dilakukan Tidak dilakukan bersih
Mulut dan
tenggorokan
Bibir tampak
kering, gigi tampak
kekuningan
Bibir lembab, gigi
putih, tidak
sariawan
Bibir
lembab ,gigi
putih, tidak ada
sariawan
Telinga Tidak dilakukan Tidak dilakukan Bersih
Leher Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Kelenjar tyroid Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Vena jugularis Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
21
Dada :
Paru-paru
Pernapasan teratur Pernapasan teratur Pernafasan
teratur
Jantung Irama jantung jelas
teratur
Irama jantung
jelas teratur
Irama teratur
Payudara Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Abdomen Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Atas
Bawah
Tidak oedem, tidak
pucat
Tidak odema,
tidak pucat
Tidak odema,
tidak pucat
Tidak oedem, tidak
pucat
Tidak oedem,
tidak pucat
Tidak oedem,
tidak pucat
II. DIAGNOSA KEBIDANAN
a. Analis Data
Data ( S & O ) PENYEBAB MASALAH
DO: Ny.”S” tidak
mengetahui tentang
Ca serviks
DS: Ny.”S”
mengatakan tidak
tahu tentang ca
Servik
Kurangnya
pengetahuan Ny.”S”
tentang Ca Serviks
Kurangnya informasi
dari tenaga kesehatan
dan kader
A. PENENTUAN PRIORITAS DENGAN SKORING
Prioritas masalah merupakan langkah selanjutnya setelah
masalah ditemukan dan keluarga bersama tenaga kesehatan yaitu
bidan.Prioritas disusun karena tidak memungkinkannya
menyelesaikan masalah yang ada dalam keluarga Ny.”S” secara
bersama-sama.Oleh karena itu prioritas disusun untuk menentukan
22
tingkatan permasalahan agar penyelesaian lebih terfokus dan sesuai
sasaran dan harapan.
Prioritas masalah dalam keluarga Bp.”P” adalah sebagai berikut :
c. penentuan prioritas
No
1.
Criteria Perhit skor pembenaran
Sifat masalah:
Ancaman kesehatan
2/3x1 2/3 Ancaman bahaya kanker
serviks terhadap
kesehatan reproduksi
wanita terutama pada
pasangan usia subur/yang
sudah menikah sehingga
perlu deteksi dini.
2. Kemungkinan
masalah dapat di
ubah:
Hanya sebagian
1/2x2 1 Masalah sebenarnya
dapat dirubah tapi
secara bertahap
(sebagian) sesuai dengan
pemahaman ibu.
3. Potensi masalah
dapat di ubah:
Tinggi
3/3x1
1 Masalah dapat dicegah
dengan penyuluhan
kesehatan.
4. Menonjolnya
masalah:
Masalah tidak
dirasakan
0/2x2
0 Keluarga sebelumnya
tidak memikirkan
tersebut dan
berhubungan mau
penyuluhan maka Ny.”S”
antusias supaya punya
gambaran.
23
5. Junlah 2 2/3
Berdasarkan rumusan prioritas diatas maka prioritas rumusan masalah.
III. PERENCANAAN TINDAKAN
1. Kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang kanker serviks
Tujuan dan criteria Rencana tindakan
telah diberikan penyuluhan
Ny.”S” dapat mengerti
tentang kanker serviks dan
deteksi dini kanker
serviks,yaitu:
1. Pengertian Ca
Serviks
2. Penyebab Ca serviks
3. Gejala Ca Serviks
4. Faktor Ca Serviks
5. Cara mendeteksi Ca
Serviks.
Rencana tindakan yang akan
dilakukan :
a) Memberitahukan kepada Ny.”S”
tentang pengertian Ca Serviks
b) Memberitahu kepada Ny.”S”
tentang penyebab Ca Serviks
c) Memberitahukan kepada Ny.”S”
tentang gejala Ca Serviks
d) Memberitahu kepada Ny.”S”
tentang faktor Ca Serviks
e) Memberitahu kepada Ny.”S”
cara mendeteksi Ca Serviks.
IV. IMPLEMENTASI
1. Kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang Ca Serviks.
Tanggal & waktu Diagnosa Implementasi Evaluasi respon
23 Juni 2012, jam Kurangnya
pengetahuan
Memberikan
penyuluhan
1. Ny. “S” dapat
memahami
24
12.00 WIB Ny.”S” tentang
kanker serviks
tentang kanker
serviks
dan mengerti
tentang kanker
serviks.
2. Ny.”S”
bersedia
mendeteksi
dini Ca
Serviks
V. EVALUASI
Tanggal /
pukulDiagnosa Evaluasi
23 Juni
2012 / 12.30
WIB
Ketidaktahuan Ny.”S”
tentang Ca Serviks dan cara
mendeteksinya
S.
Ny.”S”menyatakan
bahwa sudah mengetahui
tentang Ca Serviks dan
cara mendeteksinya.
O.
Ny.”S” sudah tampak
terlihat lebih tenang dan
santai .
A.
Ny.”S” mengerti tentang
Ca Serviks dan tahu
bagaiman cara
mendeteksinya
P.
Menjelaskan untuk
selalu menjaga kesehatan
dan mendeteksi Ca
25
Serviks
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Dari pengkajian yang sudah dilaksanakan tidak mengalami
hambatan baik dari segi bahasa, materi maupun waktu saat
pengkajian.Keluarga menerima dengan ramah dan terbuka sehingga
pengkajian berjalan dengan lancer dan bersedia untuk menjawab
pertanyaan dengan baik.
Berdasarkan hasil pendataan pada keluarga Ny.”S” ditemukan
masalah kurangnya pengetahuan Ny.”S” tentang Ca Serviks dan cara
mendeteksi kanker serviks. Pada saat melakukan pengkajian dengan
mendatangi dan mewawancarai keluarga Ny.”S” semua keluarga dapat
bekerjasama dengan baik. Semua data yang diperlukan didapat secara
lengkap.
B. INTERPRETASI DATA
Dalam kasus ini penyusun membuat perencanaan tindakan kebidanan
keluarga yang mengikuti langkah-langkah dengan memprioritaskan masalah
kesehatan yang dipilih meliputi :
1. Kurangnya pengetahuan Nn.”S” tentang Ca Serviks dan cara mendeteksi
secara dini Ca Serviks.
Rencana kebidanan :
Penulis dan keluarga bapak “P” menetapkan tujuan dan rencana
kebidanan yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing masalah
kesehatan yang ada dalam diagnosa kebidanan dengan
mempertimbangkan sumber daya keluarga, mengenal masalah kesehatan
dan mampu mengambil keputusan serta dapat merawat dan memelihara
26
27
kondisi fisik lingkungan dan sosial yang dapat diselesaikan dalam
mempertahankan kesehatan keluarga. Dalam pembuatan perencanaan
penyusun tidak banyak mendapatkan hambatan karena keluarga bapak
“S” dapat bekerjasama dengan baik.
C. IMPLEMENTASI
Berdasarkan hasil pengkajian dan interpretasi data pada tanggal 11 juni
2012, maka prioritas masalah dalam keluarga Ny.”S” adalah :
1. Kurangnya pengetahuan tentang Ca Serviks dan cara mendeteks
secara dini.
Maka pada tanggal 22 juni 2012, pukul 16.00 wib dilakukanlah
penyuluhan tentang Ca Serviks, dan cara mendeteksi secara dini Ca
Serviks. Pada saat melakukan penyuluhan terdapat faktor-faktor
penghambat yaitu:
a. Ny.”S” tidak selau ada dirumah, karna kerja
b. Sedikitnya waktu penyuluhan sehingga materi tidak
tersampaikan semua
c. Materi penyuluhan yang masih asing didengar oleh Ny.”S”,
sehingga masih sulit dimengerti
Faktor-faktor yang mendukung jalannya penyuluhan
a. Sikap Ny.”S” yang terbuka, sehingga memudahkan penyuluh
menyampaikan materi.
b. Adanya leaflet Ca Serviks, sehingga memudahkan Ny.”S”
untuk lebih memahami materi penyuluhan.
c. Adanya leaflet Ca Serviks, sehingga memudahkan penyuluh
menyampaikan materi.
28
D. EVALUASI
Dari pendekatan dan penyuluhan yang telah dilakukan,Ny.”S”
mendapatkan informasi dan memahami penyuluhan yang telah diberikan,
sehinggaNy.”S”mampu mengatasi masalah yang dihadapi dan dapat
melakukan deteksi dini Ca Serviks ke tenaga kesehatan terdekat.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil pembinaan keluarga Bapak ”P” di RT02/RW19 dusun
Jetis desa Sumberejo kecamatan Tempel, kabupaten Sleman ,
Yogyakarta, dapat disampulkan bahwa respon terhadap peserta
praktek kebidanan komunitas baik . Dari pembahasan dan studi kasus
yang meliputi pengkajian analisa data, perumusan masalah penentuan
prioritas masalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi ditemukan
tiga masalah yaitu :
a. Kurangnya pengetahuan Ny. “S” tentang Ca Cerviks
Dari masalah tersebut diatas,sebagian besar dapat diatasi. Hal ini
karena adanya peran aktif dari anggota keluarga terutama
Ny.”S”sendiri, dengan cara menjaga cara personal hyegiene dengan
benar dan dapat juga mendeteksi secara dini Ca Serviks, dengan cara
pap smear di tenaga kesehatan terdekat.
B. SARAN
Setelah dilakukan proses pengkajian, penyusun melihat bahwa
keluarga. Bapak “S” mempunyai potensi dalam meningkatkan derajat
kesehatan keluarga, maka untuk mencapai hal tersebut, penulis
menyarankan:
1. Kepada keluarga
a. Meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat
b. Dapat mempertahankan dan meningkatkan pola hidup sehat
yang telah di capai
c. Mampu meningkatkan pengetahuan yang di dapat untuk hidup
sehat
29
30
2. Kepada puskesmas
Menindak lanjuti asuhan kebidanan keluarga yang belum dapat
teratasi, misalnya dengan melakuakn kunjungan ke rumah penduduk,
memberikan penyuluhan dan sebagainya
3. Kepada aparat desa
a. Memberikan contoh pola hidup sehat kepada anggota masyarakat
b. Memotivasi peran serta keluarga dalam upaya yang berkaitan dengan
kesehatan
4. Kepada Stikes A. Yani Yogyakarta
Meningkatkan kwalitas bimbingan yang telah dimiliki, bagi mahasiswa
saat melaksanakan praktikum komunitas di masyarakat.
31
DAFTAR PUSTAKA
Effendy Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2000. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.
Soekidjo, Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.