bab i - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/lkj-ip_2016_fiks.pdf · 5)...

74

Upload: lydiep

Post on 21-Jul-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang
Page 2: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

1 LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan

Timur merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Dasar pembentukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Provinsi Kalimantan Timur adalah Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 dan

Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 03 Tahun 2001 yang kemudian

ditetapkan kembali melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 08 Tahun

2004 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Provinsi

Kalimantan Timur.

B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Agar dapat memprioritaskan kegiatan dalam berorganisasi, maka perlu

diperhatikan beberapa aspek strategis dalam menjalankan suatu organisasi,

diantaranya :

1. Adaptasi atas perubahan lingkungan strategik

Reformasi membawa konsekuensi logis adanya perubahan paradigma

pemerintahan dalam rangka memenuhi tuntutan dari masyarakat. Untuk merespon

tuntutan tersebut diperlukan adanya penyesuaian terhadap lingkungan strategik,

sehingga instansi akan mudah untuk menjawab apa yang diinginkan oleh

masyarakat.

2. Pengelolaan keberhasilan

Untuk mewujudkan keberhasilan organisasi diperlukan indikator keberhasilan

disertai dengan target terukur yang harus dicapai, hal ini dalam rangka untuk

membimbing organisasi agar tidak salah arah dan tepat sasaran.

3. Orientasi ke masa depan

Page 3: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

2

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Dalam berorganisasi, perlu adanya orientasi ke depan guna menambah

pengetahuan / masukan agar dapat memperhitungkan apa yang perlu

dilakukan kedepan dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

4. Menentukan rencana program utama yang akan dicapai sesuai target yang

telah ditetapkan selama kurun waktu tertentu.

Berdasarkan target yang telah ditetapkan, maka ditetapkan tujuan, sasaran

Dan program utama beserta indikator-indikator kinerja yang akan dicapai

selama kurun waktu yang telah ditetapkan.

5. Pelayanan prima

Salah satu indikator keberhasilan suatu instansi ditentukan seberapa besar

instansi tersebut mampu mewujudkan pelayanan primanya kepada

masyarakat.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Adapun yang menjadi tugas pokok dari pejabat struktural pada bagan struktur

organisasi, antara lain sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan wewenang untuk memimpin,

merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai

fungsi :

a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim;

c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk

memperlancar pelaksanaan tugasnya.

Page 4: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

3

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Kepala Dinas mempunyai

fungsi :

a. Membantu Gubernur sesuai dengan bidang tugasnya;

b. Memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengawasi semua kegiatan Dinas Perindustrian

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim.

c. Mengadakan hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lainnya untuk

memperlancar pelaksanaan tugasnya.

B. Sekretaris Dinas

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan

kebijaksanaan koordinasi perencanaan program dan pelaporan, urusan umum dan

kehumasan, kepegawaian, ketata laksanaan, perlengkapan dan administrasi

keuangan.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana program dan

pelaporan;

b. Melakukan penyiapan bahan urusan umum dan kehumasan, administrasi

kepegawaian dan ketatalaksanaan ;

c. Melakukan penyiapan bahan pengadaan dan pemeliharaan barang

perlengkapan.

d. Melakukan penyiapan bahan administrasi keuangan.

1. Sub Bagian Perencanaan Program

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan program dan penyusunan

informasi serta evaluasi.

Page 5: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

4

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Perencanaan

Program mempunyai fungsi :

1. Penyiapan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan penyusunan rencana

dan program di bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

dan Kecil Menengah;

2. Monitoring dan evaluasi program dan kegiatan di bidang Industri,

Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;

3. Menyusun pelaporan kegiatan Industri, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Mikro dan Kecil Menengah.

2. Sub Bagian Umum

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan

surat menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga, perpustakaan, kehumasan

dan pengelolaan administrasi kepegawaian.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Umum

mempunyai fungsi :

1. Melakukan penyiapan bahan urusan surat-menyurat, kearsipan, urusan

rumah tangga dan perlengkapan.

2. Melakukan penyiapan bahan kehumasan.

3. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.

3. Sub Bagian Keuangan

a. Tugas Pokok :

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pengelolaan administrasi keuangan, yang meliputi anggaran, pembukuan

dan pertanggung jawaban serta laporan keuangan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Sub Bagian Keuangan

mempunyai fungsi :

Page 6: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

5

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

1. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi keuangan.

2. Melakukan penyiapan penyusunan anggaran, pembukuan dan

pertanggung jawaban serta laporan keuangan.

3. Verifikasi administrasi keuangan.

a. Bidang Industri

Bidang Industri mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan kebijakan,

pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro

Hulu dan Hilir, industri logam mesin, elektronika, matematika, tranportasi dan aneka

(ILMETA), mengkoordinasikan, kerjasama kemitraan bidang industri, memberikan

masukan /saran dalam rangka penerbitan izin usaha industri skala investasi diatas

10 milyar, dan izin kawasan industri lintas kabupaten / kota.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, bidang Industri mempunyai

fungsi:

1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan

pengembangan sarana prasarana usaha, produksi, evaluasi dan pelaporan serta

meningkatkan kerjasama antara industri kecil menengah, industri besar serta

sektor ekonomi lainya.

2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan mengkoordinasikan

iklim usaha, promosi, informasi industri kecil dan menengah, industri kimia dan

agro, industri logam mesin, elektronika telematika, transportasi dan aneka

(ILMETA) .

3) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan menengah,

industri kimia dan agro, industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi

dan aneka (ILMETA) serta standarisasi dibidang industri.

4) Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola kemitraan

usaha lintas kab/kota di bidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan

agro industri logam mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka

(ILMETA)

Page 7: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

6

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria

dibidang industri kecil dan menengah, industri kimia dan agro, industri logam

mesin, elektronika, telematika, transportasi dan aneka (ILMETA)

6) Mengkoordinasikan, memberikan masukan/saran tehnis dalam rangka penerbit

dan izin usaha industri skala investasi diatas 10 milyar, dan izin kawasan industri

lintas kabupaten/kota.

7) Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan industri

bersih yanng dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran

lingkungan.

8) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HaKI.

1. Seksi Industri Kecil dan Menengah

a. Tugas Pokok

Seksi Industri Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan

dan penyiapan kebijakan, pembinaan dan pengembangan industri kecil dan

menengah (IKM) sandang,pangan kimia bahan bangunan, elektronika, aneka

dan kerajinan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Kecil dan

Menengah mempunyai fungsi :

1. Menyusun, merumuskan dan mengkordinasi kebijakan pembinaan dan

pengembangan industri kecil menengah .

2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan

Mengkoordinasikan iklim usaha, promosi, pengembangan informasi

industri kecil dan menengah.

3. Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi terhadap industri kecil dan

menengah.

4. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola

kemitraaan usaha lintas Kab/Kota bidang Industri Kecil dan Menegah.

5. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria di bidang Industri Kecil dan Menengah.

6. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

Page 8: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

7

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

industri kecil dan menengah.

7. Membantu dan memfasilitasi pengembangan usaha IKM, standarisasi

dari HaKi IKM.

8. Monitoring dan evaluasi dan bantuan teknis pelaksanaan pembinaan

industri bersih yang dilakukan kab /kota dalam rangka pencegahan

pencemaran lingkungan kegiatan IKM.

2. Seksi Industri Agro dan Kimia

a. Tugas Pokok

Seksi Industri Agro dan Kimia mempunyai tugas pokok melaksanakan dan

penyiapan kebijakan, pembinaan / bimbingan tehnis dan Bidang industri Agro

dan Kimia hulu dan hilir, peningkatan kerjasama, evaluasi dan pemantauan

pelaksanaan kegiatan industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Industri Agro dan

Kimia mempunyai fungsi :

1) Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan

dan pengembangan Industri Agro dan Kimia .

2) Melaksanakan kebijakan, pembinaan pengembangan dan

Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi

pengembangan informasi Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

3) Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam

rangka rekomendasi dan pemberian izin Industri Usaha skala 10 milyar

keatas dan izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi

industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

4) Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara

industri kecil menengah, besar dan sektor ekonomi lainnya pada industri

Agro dan Kimia hulu dan hilir, koordinasi dan fasilitasi kerjasama

pengembangan industri melalui pola kemitraan usaha lintas kab/kota,

Industri Agro dan Kimia.

5) Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap Industri Agro dan

Kimia hulu dan hilir.

Page 9: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

8

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

6) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria dibidang industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

7) Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

Industri Agro dan Kimia hulu dan hilir.

8) Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan

industri bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan

pencemaran lingkungan .

9) Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.

3. Seksi ILMETA

a. Tugas Pokok

Seksi ILMETA mempunyai tugas pokok melaksanakan dan penyiapan

kebijakan,pembinaan /bimbingan tehnis dan Bidang industri Logam Mesin

Elektronik, telematika dan aneka (ILMETA), peningkatan kerjasama, evaluasi

pelaksanaan kegiatan industri Logam Mesin Elektonika, telematika dan aneka

(ILMETA).

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi ILMETA mempunyai

fungsi :

1. Menyusun, merumuskan dan Mengkoordinasikan kebijakan pembinaan dan

pengembangan industri logam mesin elektonika, Telematika dan Aneka

(ILMETA).

2. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, pengembangan dan

Mengkoordinasikan sarana dan prasarana, iklim usaha, promosi,

pengembangan informasi industri logam mesin Elektronika, Telematika dan

Aneka (ILMETA).

3. Mengkoordinasikan dan memberikan masukan, saran tehnis dalam rangka

rekomendasi dan pemberian izin industri usaha skala 10 Milyar keatas dan

izin kawasan industri yang lokasinya lintas kab/kota bagi industri logam

mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

4. Melakukan koordinasi kerjasama dan meningkatkan kemitraan antara

industri kecil menengah, besar dan sktor ekonomi lainya pada Industri

Logam Mesin Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

Page 10: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

9

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

5. Koordinasi dan fasilitasi kerjasama pengembangan industri melalui pola

kemitraan usaha lintas kab/kota, industri logam mesin, elektronika,

telematika, transportasi dan aneka (ILMETA).

6. Memberikan bimbingan tehnis dan evaluasi terhadap industri logam mesin

Elektronika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

7. Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan

kriteria dibidang industri logam mesin Elektronika, Telematika dan Aneka

(ILMETA).

8. Melakukan pendataan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

industri logam mesin Elektonika, Telematika dan Aneka (ILMETA).

9. Monitoring dan evaluasi dan bantuan tehnis pelaksanaan pembinaan industri

bersih yang dilakukan kab/kota dalam rangka pencegahan pencemaran

lingkungan.

10. Membantu dan memfasilitasi standarisasi dan HAKI.

b. Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Bidang Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan pasar

dan distribusi, melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,

serta evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang jasa,

perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta evaluasi di bidang

pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran perusahaan.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Dalam

Negeri mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan pasar, informasi

pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.

2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur di

bidang pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi dalam

negeri, dan distribusi.

3. Bimbingan teknis di bidang pengembangan pasar, informasi pasar,

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

Page 11: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

10

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program, evaluasi

serta pelaporan.

6. Penyiapan dan penelaahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan, serta

penyajian informasi.

7. Koordinasi Pengendalian Inflasi.

8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan

promosi.

9. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan

lembaga, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan

kerjasama perlindungan konsumen.

10. Bimbingan teknis di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku usaha,

serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

11. Evaluasi pelaksanaan di bidang bimbingan lembaga konsumen dan pelaku

usaha, serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

1. Seksi Bina Pasar dan Distribusi

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Pasar dan Distribusi mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi di bidang pembinaan

pasar dan distribusi.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Pasar dan

Distribusi mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis pengembangan pasar, informasi

pasar, peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan distribusi.

2. Penyiapan perumusan pedoman, standar, norma, kriteria, dan prosedur

dalam pengembangan pasar, informasi pasar, penggunaan produksi

dalam negeri, dan distribusi.

3. Bimbingan teknis untuk pengembangan pasar, informasi pasar,

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri , dan distribusi.

Page 12: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

11

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Evaluasi pelaksanaan pengembangan pasar, informasi pasar, peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri, dan distribusi.

5. Pelaksanaan koordinasi penyusunan kebijakan, rencana dan program,

evaluasi serta pelaporan .

6. Penyiapan dan penelahan, pembinaan, evaluasi, penyusunan laporan,

serta penyajian informasi .

7. Koordinasi Pengendalian Inflasi .

8. Pengembangan pasar dalam negeri melalui pasar lelang, misi dagang dan

promosi.

2. Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang

a. Tugas Pokok

Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai tugas

melakukan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis, serta

evaluasi di bidang perlindungan konsumen dan pengawasan barang beredar

dan jasa.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Perlindungan

Konsumen dan Pengawasan Barang mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang bimbingan konsumen dan

pelaku usaha, serta Pelayanan pengaduan kerja sama perlindungan

konsumen ;

2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria dan prosedur bimbingan

lembagan, konsumen dan pelaku usaha serta pelayanan pengaduan dan

kerjasama perlindungan konsumen ;

3. Bimbingan teknis kepada lembaga, konsumen dan pelaku usaha, serta

pelayan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen.

4. Evaluasi pelaksanaan bimbingan lembaga, konsumen dan pelaku usaha,

serta pelayanan pengaduan dan kerjasama perlindungan konsumen dan

Pengawasan barang beredar dan jasa ;

5. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan, pengawasan

barang dan hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro,

Page 13: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

12

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

hasil hutan, serta penyidikan kerjasama pembinaan pengawasan barang

beredar dan jasa.

6. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang

pembinaan pengawasan dan kejasama pembinaan pengawasan barang

beredar dan jasa .

7. Bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pengawasan barang hasil

induk logam, mesin, elektronika, aneka kimia, agro, hasil hutan, serta

penyidikan dan kerjasama pembinaanpengawasan barang beredar dan

jasa.

8. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan di bidang pembinaan dan

pengawasan barang hasil industri logam, mesin, elektronika, aneka kimia,

agro, hasil hutan serta penyidikan dan kerjasama pembinaan

pengawasan barang beredar dan jasa.

3. Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan mempunyai tugas

melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis,

serta evaluasi di bidang pembinaan usaha perdagangan dan pendaftaran

perusahaan.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Bina Usaha dan

Pendaftaran Perusahaan mempunyai fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan, usaha

perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan,

pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan

2. Penyiapan perumusan standar, norma, kriteria, dan prosedur di bidang

kelembagaan, usaha perdagangan, perdagangan jasa, usaha dagang

asing, keagenan, pendaftaran perusahaan, dan laporan keuangan tahunan

perusahaan ;

3. Bimbingan teknis di bidang kelembagaan usaha perdagangan

perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran

perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan

Page 14: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

13

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Evaluasi pelaksanaan di bidang kelembagaan, usaha perdagangan,

perdagangan jasa, usaha dagang asing, keagenan, pendaftaran

perusahaan, dan laporan keuangan tahunan perusahaan.

c. Bidang Perdagangan Luar Negeri

Bidang Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas memberikan bimbingan teknis

pembinaan ekspor, pemantauan dan evaluasi kegiatan impor, penyebaran informasi

perdagangan luar negeri, promosi dan misi dagang, kerjasama luar negeri dan

penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA), serta penerbitan Angka Pengenal Importir

(API).

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Perdagangan Luar Negeri

mempunyai fungsi :

1. Merencanakan kegiatan Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai acuan

pelaksanaan tugas.

2. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi Bidang Perdagangan luar negeri guna

pemecahan masalah dan tindak lanjutnya.

3. Menyiapkan dan menyusun bahan bimbingan teknis perdagangan luar negeri

dalam rangka pembinaan iklim usaha, pemanfaatan keterkaitan antar dunia

usaha dan antar sektor, dan peningkatan kerjasama dunia usaha.

4. Menyusun petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan pengembangan

ekspor.

5. Menyusun bahan informasi, promosi dan misi dagang, dalam rangka perintisan

dan pengembangang pasar luar negeri.

6. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis

perdagangan luar negeri.

7. Meningkatkan kemampuan pengusaha dalam melakukan transaksi dan

pemasaran di luar negeri.

8. Melaksanakan penerbitaaan Surat Keterangan Asal (SKA).

9. Melaksanakan penerbiatan Angka Pengenal Importir (API).

10. Menyebarluaskan informasi perdagangan luar negeri baik melalui assosiasi/

Perindag / Dunia Usaha / Media.

Page 15: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

14

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

11. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi kegiatan impor termasuk

pengawasan mutu barang impor.

12. Mengkoordinasikan persiapan pemantauan dan evaluasi pemberian API.

13. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan promosi dan misi dagang

luar negeri.

14. Mengikuti pelaksanaan kegiatan kerjasama luar negeri regional, bilateral

maupun multilateral .

15. Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kerjasama

luar negeri.

16. Memahami peraturan perundang – undangan dan ketentuan lainnya yang

diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

17. Menyelesaikan pelaksanaan tugas dilingkungan Bidang Perdagangan Luar

Negeri sesuai rencana.

18. Membuat laporan pelaksanaan tugas Bidang Perdagangan Luar Negeri sebagai

pertanggungjawaban.

1. Seksi Ekspor

a. Tugas Pokok

Seksi Ekspor mempunyai tugas menyiapkan bahan bimbingan teknis,

pembinaan dan pengembangan ekspor, serta penerbitan Surat Keterangan

Asal Barang (SKA).

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Ekspor mempunyai

fungsi:

1. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan

kebijakan di bidang ekspor

2. Koordinasi dan sosialisasi kebijakan bidang ekspor skala provinsi

3. Monitoring dan pelaporan pelaksanaan kebijakan bidang ekspor

4. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan penerbitan SKA

dan penelusuran asal barang.

5. Sosialisasi, penerbitan dan pelaporan penerbitan SKA, penelusuran asal

barang di tingkat provinsi

Page 16: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

15

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

6. Penyediaan bahan masukan, sosialisasi, fasilitas, koordinasi

pelaksanaan, moni toring dan pelaporan, penyediaan informasi ekspor

daerah sebagai bahan pertimbangan perumusan kebijakan.

7. Penyediaan bahan kebijakan pengembangan ekspor skala provinsi.

8. Pelaksanaan kegiatan pengembangan ekspor skala provinsi.

9. Rekomendasi penerbitan Eksportir Terdaftar Produsen Industri

Kehutanan (ETPIK).

2. Seksi Impor

a. Tugas Pokok

Seksi Impor mempunyai tugas menyiapkan dan pembinaan pengawasan

barang impor, serta penerbitan Angka Pengenal Importir (API).

b. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Impor mempunyai

fungsi:

1. Penyediaan bahan masukan untuk perumusan kebijakan bidang impor.

2. Penyediaan bahan masukan sebagai bahan pertimbangan perumusan

kebijakan bidang impor.

3. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan bidang impor skala provinsi.

4. Penerbitan Angka Pengenal Impor (API).

5. Sosialisasi kebijakan dan pelaporan penerbitan API.

6. Pengambilan contoh dan monitoring barang- barang impor .

7. Rekomendasi pelaksanaan importasi barang, rekomendasi penerbitan /

penggantian APIT.

3. Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri

1. Tugas Pokok

Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas menyiapkan

bahan petunjuk teknis pembinaan kepada dunia usaha berkaitan dengan

urusan (kegiatan pameran, promosi dagang, dan misi dagang, baik didalam

negeri maupun luar negeri) kerjasama perdagangan luar negeri.

Page 17: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

16

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

2. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Kerjasama

Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi :

1. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama

perdagangan internasioanal.

2. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama

perdagangan internasional dan koordinasi kerjasama ekonomi sub

regional

3. Monitoring dan sosialisasi hasil-hasil kesepakatan kerjasama

perdagangan bilateral dan sosialisasi kerjasama perdagangan lintas

batas.

4. Merencanakan, menyusun dan mengevaluasi pelaksanaan pameran,

promosi dan misi dagang baik dalam negeri maupun luar negeri.

5. Monitoring dan sosialisasi dumping, subsidi dan safeguard

6. Penyediaan bahan masukan dalam rangka penetapan kesepakatan

dalam bidang komoditi internasional

7. Sosialisasi, monitoring dan evaluasi, pelaporan pelaksanaan kesepakatan

skala provinsi

8. Fasilitas pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang perdagangan

luar negeri.

d. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Bidang Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pemberian bimbingan tehnis, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan

kelembagaan dan sumber daya manusia, fasilitasi pembiayaan permodalan dan

pengembangan produksi usaha dan pemasaran koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah, menengah serta pemantauan dan evaluasi pelaksanan kebijakan tehnis

di bidang koperasi dan UMKM.

Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Bidang Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah menyelenggarakan fungsi :

1. Menyusun petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan kelembagaan,

permodalan dan perkreditan Pengembangan sumber daya manusia serta

Page 18: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

17

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah sebagai dasar pelaksanaan tugas;

a. Menyusun pola, pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan

produksi, usaha dan pemasaran pembinaan dan pengembangan

kelembagaan, permodalan, dan perkreditan koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah;

b. Melakukan konsultasi dan kerjasama dengan unit kerja di dalam dan diluar

lingkungan dinas dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas;

c. Menganalisa pelaksanaan rencana kerja dan program pembinaan

kelembagaan, permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya

manusia serta pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

d. Memberikan petunjuk pembinaan kelembagaan, permodalan dan perkreditan,

pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan produksi, usaha

dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah;

e. Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan kelembagaan,

permodalan dan perkreditan, pengembangan sumber daya manusia serta

pengembangan produksi, usaha dan pemasaran koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah.

1. Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Bina Lembaga Koperasi dan UMKM mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan bimbingan dan pembinaan kelembagaan serta peningkatan

kemampuan sumber daya manusia koperasi dan usaha, kecil, peningkatan

kerja sama dengan dunia usaha di bidang lembaga UMKM dan melaksanakan

pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis.

b. Fungsi :

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Lembaga Koperasi dan

UMKM mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta

pembubaran koperasi

Page 19: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

18

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

2. Pengesahan pembentukan, penggabungan, dan peleburan serta

penetapan pembubaran koperasi lintas kabupaten /kota.

3. Fasilitas pelaksanaan pengesahan dan pengumuman akta pendirian

koperasi lintas kabupaten /kota.

4. Pengesahan dan perubahan anggaran Dasar yang menyangkut

penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi lintas

kabupaten /kota.

5. Pengawasan, monitoring dan evaluasi upaya pemberdayaan KUMKM.

2. Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Fasilitasi Pembiayaan & Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan, pembinaan, Penciptaan,

Pengawasan dan Evaluasi pembiayaan dan permodalan Koperasi & Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

b. Fungsi :

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Fasilitasi

Pembiayaan dan Permodalan Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :

1. Pembinaan dan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan unit simpan

pinjam Koperasi tingkat provinsi.

2. Penciptaan usahan simpan pinjam yang sehat ditingkat provinsi sesuai

dengan kebijakan pemerintah.

3. Bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan

KSP/USP- Kop lintas Kabupaten / Kota.

4. Bimbingan Pembinaan KSP/USP-kop lintas kabupaten /kota

5. Bimbingan Pemberian sanksi administratif kepada KSP/USP-kop lintas

Kabupaten / Kota yang tidak melaksanakan kawajiban

6. Fasilitas akses pembiayaan bagi KUMKM lintas Kabupaten / Kota

3. Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM

a. Tugas Pokok

Seksi Produksi, Usaha, Pemasaran Koperasi dan UMKM Mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan

Page 20: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

19

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

produksi, usaha dan pemasaran produk koperasi dan usaha kecil serta

melakukan analisis iklim usaha, pemantauan dan evaluasi serta peningkatan

kerjasama dengan pihak terkait di bidang pengembangan usaha koperasi.

b. Fungsi :

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, Seksi Produksi, Usaha,

Pemasaran Koperasi dan UMKM mempunyai fungsi :

1. Pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan dan

pemasyarakatan koperasi dalam wilayah Provinsi.

2. Pemberian bimbingan dan kemudahan koperasi lintas Kabupaten / Kota.

3. Perlindungan kepada koperasi dalam wilayah provinsi.

4. Penetapan dan pelaksanaan kebijakan pemberdayaan UMKM lintas

Kabupaten / Kota.

5. Penetapan dan pengembangan UMKM lintas Kabupaten / Kota.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan

Timur terdiri atas 1 (satu) Kepala Dinas, 1 (satu) Sekretariat Dinas, 4 (empat) Kepala

Bidang dan 3 (tiga) Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) seperti digambarkan

pada bagan struktur organisasi di bawah ini :

Page 21: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

20

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Bagan 1. Struktur Organisasi Dinas

Susunan Organisasi Disperindagkop dan UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEPALA DINAS Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 45 Tahun

2008

Kelompok Jabatan

Fungsional

Penyuluh, Statistisi

SEKRETARIAT

SUBBAG PERENCANAAN

PROGRAM

SUBBAG UMUM

SUBBAG KEUANGAN

U P T D

BIDANG PERDAGANGAN DALAM NEGERI

SEKSI BINA PASAR DALAM NEGERI

SEKSI PERLINDUNGAN

KONSUMEN PENGAWASAN

BARANG

SEKSI BINA USAHA DAN PENDAFTARAN

PERUSAHAAN

BIDANG PERDAGANGAN

LUAR NEGERI

SEKSI EKSPOR

SEKSI IMPOR

SEKSI KERJASAMA PERDAGANGAN

LUAR NEGERI

BIDANG KOPERASI & UMKM

SEKSI LEMBAGA KOPERASI DAN

UKM

SEKSI FASILITAS PEMBIAYAAN DAN

PERMODALAN

SEKSI PRODUKSI USAHA DAN PEMASARAN

SEKSI INDUSTRI KECIL DAN

MENENGAH

SEKSI INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

SEKSI ILMETA

BIDANG INDUSTRI

Page 22: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

21

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Bagan 2. Struktur Organisasi UPTD

E. SUMBER DAYA MANUSIA

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM yang ada di Provinsi

Kalimantan Timur sampai dengan akhir Desember tahun 2016 memiliki jumlah

pegawai 152 orang dengan rinciaan sebagaimana dalam tabel 1.

SDM aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi

Kaltim dilihat dari tingkat pendidikan serta pelatihan teknis maka kualitas SDM tersebut

telah sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas, hal ini terlihat bahwa 7,64%

berpendidikan S2 dan 36,81% SDM aparat Indagkop berpendidikan S1, sedangkan

yang berpendidikan D3 (Sarjana Muda) 8,33% dan 43,75% berpendidikan SLTA,

Susunan Organisasi UPTD Disperindagkop dan UMKM

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Dasar : 1. PP Nomor 41 Tahun 2007 2. Pergub. Kaltim Nomor 21 Tahun

2009

KEPALA UPTD METROLOGI

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI MASSA DAN TIMBANGAN

SEKSI UKURAN ARUS, PANJANG

DAN VOLUME

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENERA

KEPALA UPTD P3K

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI PENGEMBANGAN TEKNIS & DESAIN

SEKSI PROMOSI KERAJINAN

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENYULUH INDUSTRI

KEPALA DINAS

KEPALA UPTD BPSMB

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI PENGUJIAN

SEKSI KALIBRASI

KELOMPOK FUNGSIONAL

PENGUJI MUTU BARANG

Page 23: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

22

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

dengan golongan ruang/pangkat 82,64% adalah Penata dan 16,67% adalah Pembina

sedangkan sisanya 0,69% Pelaksana.

Tabel 1. Keadaan Pegawai per Desember 2016

Pangkat/Gol. Ruang Jenis

Kelamin

Pendidikan Jumlah

Pegawai

IV III II I L P S2 S1 SM/D3 SLTA SLTP SD

24 119 1 0 97 47 11 53 12 63 2 3 144

Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim.

Tabel 2.

Keadaan Aparatur Menurut Pendidikan Dan Jenis Kelamin

Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim Per Desember 2016

NO. BAGIAN /

BIDANG

P E N D I D I K A N JUMLAH

SD SLTP SLTA D3 S1 S2

L P L P L P L P L P L P L P

1.

Sekretariat 1 0 2 0 6 3 0 1 4 8 2 0 15 12

2.

Bidang

Industri 0 0 0 0 4 2 0 0 5 4 2 0 11 6

3.

Bidang PDN 0 0 0 0 3 1 2 0 3 3 0 0 8 4

4.

Bidang PLN 0 0 0 0 4 2 0 0 3 1 1 1 8 4

5.

Bidang

Koperasi &

UMKM

1 0 0 0 9 2 1 0 4 2 1 0 16 4

6.

UPTD

Metrologi 0 0 0 0 11 2 3 3 4 0 3 0 21 5

7.

UPTD

BPSMB 1 0 0 0 3 5 0 2 5 2 1 0 10 9

8.

UPTD P3UKM 1 0 0 0 4 2 0 0 4 1 0 0 8 3

J U M L A H 3 0 0 0 46 20 7 6 36 22 9 1 97 47

Sumber data: Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim

Page 24: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

23

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

F. SARANA DAN PRASARANA KANTOR

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Provinsi Kaltim dilengkapi dengan sarana

dan prasarana sebagaimana pada tabel sebagai berikut

Tabel 3. Peningkatan Sarana Prasarana Dinas Perindagkop Provinsi Kaltim Tahun 2016

NO

URAIAN

KEGIATAN

VOLUME

SUMBER

DANA

1 Tanah Pemeliharaan 29.767 m2 APBD

2 Bangunan Gedung Pemeliharaan 7.617 m2 APBD

3 Peralatan Kantor Pemeliharaan 1.061 unit APBD

4 Mobilitas Pemeliharaan 49 unit APBD

5 Peralatan Mesin Pemeliharaan 93 unit APBD

TOTAL

1.199 unit

Sumber data : Disperindagkop & UMKM Prov. Kaltim

Page 25: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

24

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS

1. Visi

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan, Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim sebagai organisasi yang berada dalam jajaran

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara terus menerus mengembangkan

peluang dan inovasi baru.

Visi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi

Kalimantan Timur mendukung visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang

tertuang dalam RPJMD Kaltim Tahun 2013–2018, yaitu sebagai berikut:

2. Misi

Misi merupakan suatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi

Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik.

Dengan pernyataan Misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang

berkepentingan dapat mengenal instansinya dan mengetahui balasan keberadaan

dan perannya.

Untuk mewujudkan visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UMKM Provinsi Kaltim sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang

perlu untuk menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh

jajaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim

yaitu sebagai berikut :

VISI :

TERWUJUDNYA SEKTOR INDUSTRI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

YANG BERDAYA SAING GLOBAL DIDUKUNG OLEH PERDAGANGAN

YANG EFISIEN SERTA KOPERASI DAN UMKM YANG MANDIRI

Page 26: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

25

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan

meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan

kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan strategik dicanangkan untuk jangka

waktu 5 ( lima) tahun, antara lain :

1. Meningkatkan daya tahan dan daya saing sektor industri, perdagangan, koperasi

dan UMKM.

2. Meningkatkan daya saing perdagangan secara efisien.

3. Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri.

4. Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian

daerah.

5. Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kaltim.

Berpedoman pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang telah ditetapkan di

atas serta melihat keterkaitan dan implementasi dengan misi yang ada, maka Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim menetapkan

tujuan sebagai berikut:

MISI :

1. Mengembangkan industri yang berdaya saing global

bertumpu pada potensi sumber daya lokal terbarukan yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan.

2. Mengembangkan sentra dan produk unggulan lokal

berbasis agroindustri.

3. Mengembangkan sistem perdagangan yang efisien, efektif

dan pro rakyat.

4. Mewujudkan kemandirian koperasi dan UMKM berbasis

ekonomi kerakyatan.

5. Meningkatkan kualitas SDM aparatur dan sarana prasarana

pelayanan publik.

Page 27: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

26

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

No Misi Tujuan Strategik

1 Mengembangkan industri yang berdaya saing global bertumpu pada potensi sumber daya lokal terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

Meningkatkan daya tahan dan daya saing sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM

2 Mengembangkan sentra dan

produk unggulan lokal berbasis

agro industri

3 Mengembangkan sistem perdagangan yang efisien, efektif dan pro rakyat

Meningkatkan daya saing perdagangan secara efisien

Meningkatkan perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri

4 Mewujudkan kemandirian koperasi

dan UMKM berbasis ekonomi

kerakyatan

Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah

5 Meningkatkan kualitas SDM

aparatur dan sarana prasarana

pelayanan publik

Meningkatkan kinerja Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kaltim

4. Sasaran

Sasaran merupakan tujuan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur

dalam jangka waktu tertentu, bagian integral dalam proses perencanaan strategik

yang fokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, sasaran Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim adalah sebagai berikut :

Page 28: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

27

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

No Tujuan Strategik Sasaran Strategik

1

Meningkatkan daya tahan dan

daya saing sektor industri,

perdagangan, koperasi dan

UMKM di Provinsi Kalimantan

Timur.

1. Meningkatnya kontribusi sektor industry

terhadap perekonomian daerah.

2. Meningkatnya Daya Saing produk unggulan

daerah.

2 Meningkatkan daya saing

perdagangan secara efisien di

Provinsi Kalimantan Timur. 3. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien.

3 Meningkatkan perlindungan

konsumen dan pengamanan

pasar dalam negeri.

4. Menurunnya peredaran barang dan jasa

yang tidak sesuai standar.

4

Meningkatkan peran koperasi dan UMKM dalam pertumbuhan perekonomian daerah.

5. Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan

Usaha Koperasi dan UMKM.

5 Meningkatnya Jumlah Wira

Usaha Baru. 6. Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru

6 Meningkatkan kinerja Dinas

Perindagkop dan UMKM Provinsi

Kaltim.

7. Meningkatnya kualitas SDM aparatur

pemerintahan.

8. Meningkatnya sarana prasarana pelayanan

publik.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim

menetapkan kebijakan, program operasional, dan kegiatan disesuaikan dengan

Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi

Kalimantan Timur sebagai berikut :

I. Kebijakan

Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk

kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan

tertentu. Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim melaksanakan 5 (lima)

strategi beserta arah kebijakannya, yaitu :

A. Urusan Wajib Koperasi

1. Pemberdayaan koperasi sebagai sokoguru perekonomian.

Page 29: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

28

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

B. Urusan Pilihan Perindustrian

1. Mengembangkan agro industri berbasis SDA lokal.

2. Pengembangan kompetensi Inti Industri Daerah.

3. Peningkatan daya saing produk industri.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Peningkatan Aktivitas Perdagangan Luar Negeri dan Efisiensi

Perdagangan Dalam Negeri.

Dalam pelaksanaan rencana program dan kegiatan pada Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim maka ditetapkan arah

kebijakannya, antara lain :

A. Urusan Wajib Koperasi

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas koperasi.

2. Peningkatan investasi dan perdagangan dibidang usaha mikro, kecil dan

menengah serta koperasi.

3. Peningkatan jumlah anggota koperasi.

4. Peningkatan UMKM dalam mendukung penerimaan devisa melalui ekspor

non migas.

5. Peningkatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

6. Peningkatan kualitas SDM aparat maupun pengurus koperasi.

B. Urusan Pilihan Perindustrian

Kebijakan untuk Strategi I :

1. Peningkatan daya saing industri daerah melalui komoditi utama, kompetensi

inti industri daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

2. Mengembangkan agro industri yang bertumpu pada potensi daerah yang

berkelanjutan dan ramah lingkungan.

3. Mengembangkan komoditas pada tiap kecamatan berbasis komoditi

unggulan dan prospektif.

4. Memperkuat hubungan kerjasama antara Pemda, Swasta dan Petani.

5. Meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.

6. Meningkatkan pengawasan produk industri dalam rangka pengawasan SNI.

7. Peningkatan industri kecil dan menengah berbasis hasil pertanian lokal.

8. Peningkatan sarana dan prasarana industri kecil dan menengah di

kecamatan.

Page 30: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

29

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

9. Membudidayakan tanaman komoditi yang digunakan sebagai bahan baku

industri.

Kebijakan untuk Strategi II :

1. Pengembangan OVOP (One Village One Product)

2. Penguatan penataan struktur industri yang mendorong keterkaitan usaha

industri hulu dan hilir serta keterkaitan antara IKM dan industri besar.

3. Pembangunan dan mengembangkan kawasan industri di beberapa

Kabupaten/Kota.

Kebijakan untuk Strategi III :

1. Peningkatan keterampilan SDM, melalui standar kompetensi kerja dan

sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.

2. Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia tenaga kerja industri.

3. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi dalam negeri dan luar negeri.

4. Pengembangan dan peningkatan kemampuan industri dalam adapsi

teknologi dan pengembangan teknologi dalam proses produksi.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Pengembangan jaringan distribusi dan sistem informasi produk unggulan

daerah.

2. Penguatan kapasitas kelembagaan pasar dalam menjamin keadilan

berusaha dari praktek monopoli perdagangan.

3. Diversifikasi pasar ekspor.

4. Peningkatan standar dan mutu produk ekspor.

5. Peningkatan promosi pasar luar negeri.

6. Peningkatan efisiensi dengan mengurangi biaya tinggi dalam kegiatan

perdagangan.

7. Peningkatan ekspor migas dan non migas.

8. Pengembangan sentra pemasaran produk unggulan daerah dalam skala

provinsi maupun Kabupaten/kota.

9. Penguatan usaha dan lembaga perdagangan.

10. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.

Page 31: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

30

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

11. Meningkatkan tertib usaha niaga, peningkatan daya saing, perluasan pasar

ekspor dan promosi.

12. Peningkatan neraca perdagangan melalui kerjasama regional dan

internasional.

13. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha industri dan aparatur pembina

untuk melakukan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri.

14. Peningkatan iklim usaha di pasar dalam negeri.

15. Perluasan akses pasar luar negeri untuk memasarkan luar negeri.

II. Program Operasional

Kebijakan terjabar rinci dalam program kerja operasional yang

merupakan proses penentuan jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan

dalam rangka pelaksanaan suatu rencana Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan UMKM Provinsi Kaltim, yaitu:

Sumber Dana Desentralisasi

A. Urusan Wajib Koperasi & UMKM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

5. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif.

6. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif

Usaha Kecil Menengah.

7. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Kecil Menengah.

8. Program Peningkatan Kuantitas Kelembagaan Koperasi.

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah.

B. Urusan Pilihan Perindustrian

1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.

2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

3. Program Penataan Struktur Industri.

4. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

Page 32: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

31

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

5. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial.

C. Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan.

2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.

Sumber Dana Dekonsentrasi

A. Koperasi & UMKM

1. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.

B. Industri

1. Program Revitalisasi dan Pertumbuhan Industri Kecil dan

Menengah.

2. Program Klaster Industri berbasis Pertanian Oleochemical.

A. Perdagangan

1. Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah

Kaltim

3. Program Peningkatan Perlindungan Konsumen Daerah.

4. Program Peningkatan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Daerah.

5. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan unsur penting dalam akuntabilitas kinerja dalam

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Adapun indikator kinerja yang digunakan

dalam rencana strategik, adalah sebagai berikut :

Page 33: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

32

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

NO

SASARAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

1.

Meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap perekonomian daerah.

Persentase pertumbuhan industri terhadap PDRB

2. Meningkatnya Daya Saing produk unggulan daerah

1. Peningkatan jumlah produk unggulan daerah yang berkualitas.

2. Nilai Ekspor Non Migas.

3. Terwujudnya sistem distribusi yang efisien Disparitas harga antar wilayah.

4. Menurunnya peredaran barang yang tidak sesuai standar

Jumlah barang yang tidak sesuai standar per tahun.

5. Meningkatnya kinerja kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM

1. Jumlah koperasi unggulan. 2. Persentase penyerapan tenaga kerja

dan investasi sektor koperasi dan UMKM.

3. Persentase Sumbangan PDRB sektor koperasi dan UMKM.

4. Jumlah koperasi yang melaksanakan kontak dagang.

5. Jumlah koperasi yang melakukan kemitraan.

6. Meningkatnya jumlah wirausaha baru 1. Penumbuhan jumlah WUB. 2. Penumbuhan jumlah inkubasi

UKM/WUB.

7. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi.

8 Meningkatnya sarana prasarana pelayanan publik

1. Jumlah sarana prasarana pelayanan publik

2. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja organisasi

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Program dan kegiatan tahun 2016 dituangkan pada Penetapan Kinerja Tahun

2016 yang dananya bersumber dari APBD Provinsi dan APBN. APBD Provinsi terdapat

14 (empat belas) program, yang terdiri dari 4 (empat) program pada Urusan Wajib

Koperasi & UMKM, 5 (lima) program pada Urusan Pilihan Perindustrian dan 4 (empat)

program pada Urusan Pilihan Perdagangan, sedangkan APBN terdapat 5 (lima)

program. Adapun kegiatan yang dananya bersumber dari APBD dan APBN secara

garis besar adalah sebagai berikut :

Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal

dari APBD yang meliputi :

Page 34: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

33

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Urusan Wajib Koperasi & UMKM

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar

Rp. 2.560.373.400,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :Kegiatan

Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar

Daerah.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 2.2.048.070.140,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Meubeleur.

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp 162.600.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

b. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan.

Page 35: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

34

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif dengan dana

sebesar Rp. 36.189.100,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut

a. Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah.

5. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

dengan dana sebesar Rp. 174.250.000-, yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Kegiatan Fasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi UMKM.

6. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM dengan dana

sebesar Rp. 647.900.000,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro kecil Menengah.

7. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan dana sebesar Rp.

3.333.335.000 - , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan

Koperasi.

Urusan Pilihan Perindustrian

1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar Rp.

2.071.297.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.

2. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dengan dana sebesar Rp.

704.550.500-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Fasilitasi bagi Industri Kecil dan Menengah terhadap Pemanfaatan

Sumber Daya.

3. Program peningkatan dan pengembangan industri olahan non migas, dengan

dana sebesar Rp. 806.400.025- , yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan koordinasi peningkatan dan pengembangan industri olahan non

migas.

Page 36: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

35

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Program penataan struktur industri hulu – hilir, dengan dana sebesar Rp.

1.176.223.150. yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan kebijakan keterkaitan industri hulu – hilir.

5. Program Peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan dana sebesar Rp.

704.550.500 yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan pembinaan kemampuan teknologi industri.

UPTD P3UKM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

995.700.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Luar

Daerah

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Tertentu.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp.100.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

i. a. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

ii. b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

Page 37: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

36

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 90.000.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

5. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi dengan dana sebesar

Rp. 1.738.047.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Inovasi Teknologi Industri.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan dana sebesar Rp. 194.400.000-, yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri dengan dana sebesar Rp.

854.500.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan dan Pelayanan Teknologi Industri.

Urusan Pilihan Perdagangan

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan dana

sebesar Rp. 493.992.500-,- yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang.

2. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional dengan dana

sebesar Rp. 1.073.934.000, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi pengelolaan isu-isu perdagangan internasional

Kab/Kota dan luar daerah (Jakarta dan lain-lain).

3. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp.

713.859.300 -, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri

di Malaysia dan Eropa.

b. Kegiatan Membangun Jejaring dengan Eksportir.

Page 38: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

37

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

c. Kegiatan Koordinasi Program Pengembangan Ekspor dengan instansi

terkait/asosiasi/pengusaha / kab/kota.

4. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan dana

sebesar Rp. 2.218.722.609-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk.

b. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang Daerah.

c. Kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.

d. Kegiatan Peningkatan Kontiunitas Pelaporan dan Pengolahan Data Statistik

SIUP dan TDP Kabupaten/Kota.

e. Kegiatan Kontak Dagang.

UPTD METROLOGI

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

1.109.076.326,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Pengamanan Aset, Kantor dan Rumah Jabatan.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 271.266.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

Page 39: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

38

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

c. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

d. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 57.000.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

4. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan

dana sebesar Rp. 964.522.300-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian.

5. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan dana sebesar Rp 240.733.000,- yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

UPTD BPSMB

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dana sebesar Rp.

1.594.525.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

f. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor.

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan.

j. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

k. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

Page 40: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

39

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan ke Dalam

Daerah.

m. Kegiatan Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan dana sebesar

Rp. 325.120.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.

b. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional.

c. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

d. Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

e. Kegiatan Pengadaan Mebeleur.

f. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

g. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas Operasional.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dana sebesar

Rp 126.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

5. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan dengan

dana sebesar Rp 574.533.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja Dengan Lembaga

Perlindungan Konsumen.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan dana sebesar Rp

1.100.075.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lab Penguji mutu barang ekspor dan impor.

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan dana sebesar Rp 211.900.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 41: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

40

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Program Pembangunan Sektor Industri, Perdagangan, Koperasi dan UMKM berasal

dari APBN yang meliputi :

1. Kementerian Negara Koperasi & UKM RI

Program Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah dengan dana sebesar

Rp 2.602.257.000,-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Dokumen Perencanaan Program Dekonsentrasi.

2) Kegiatan Promosi dan Misi Dagang.

3) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi.

4) Kegiatan Sosialisasi.

5) Pendampingan UMKM.

2. Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian RI

Program Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Tahun

2013 dengan dana sebesar Rp. 2.191.000.000,- yang meliputi kegiatan sebagai

berikut :

1) Kegiatan Administrasi Kegiatan.

2) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan produk IKM.

3) Kegiatan Peningkatan Kemampuan Renstra.

4) Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Wira Usaha Industri.

5) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan UPT.

6) Kegiatan Fasilitasi Bantuan Informsi Pasar, Promosi dan Pameran IKM.

7) Kegiatan Pendukung.

4. Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan

Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim dengan dana

sebesar Rp. 1.256.450.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pasar Murah.

2) Kegiatan Pameran dan Misi Dagang.

3) Kegiatan Penyampaian Data dan Infomasi Perdagangan.

4) Kegiatan Pemberdayaan Konsumen.

5) Kegiatan Pengawasan Kemetrologian.

6) Kegiatan Pengawasan Barang dan Jasa.

7) Kegiatan Layanan Manajemen P2DND Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi.

8) Kegiatan Efisiensi.

Page 42: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

41

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

5. Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI

Program Peningkatan Perdagangan Luar Negeri dengan dana sebesar Rp

1.192.000.000-, yang meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Kegiatan Laporan Pemantauan dan Evaluasi Kebijakan PLN.

2) Kegiatan Laporan Koordinasi Peningkatan Investasi dan Peningkatan Ekspor

Daerah (PEPIDA).

3) Kegiatan Peserta Pelatihan Fasilitasi Perdagangan Luar Negeri.

4) Kegiatan Layanan Penerbitan API Online.

5) Kegiatan Layanan Penerbitan dan Pengelola SKA.

6) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Promosi Ekspor.

7) Kegiatan UKM Daerah yang mendapat Fasilitasi Diklat Ekspor.

8) Kegiatan Identifikasi Potensi Ekspor.

Page 43: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

42

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

Capaian indikator pembangunan industri, perdagangan, koperasi dan UMKM

tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Persentase pertumbuhan industri terhadap PDRB di Kalimantan Timur adalah 5

persen pada tahun 2016 ini. Sementara pencapaian terhadap target yang ditetapkan

sebesar 100%.

Peran penting industri manufaktur termasuk industri kecil menengah sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan industri, hal ini disebabkan intensitas tenaga

kerja yang relatif lebih tinggi dan dan jumlah investasi yang relatif kecil. Selain itu

dikarenakan sektor industri pengolahan menempati posisi kedua dalam

menyumbang kenaikan PDRB, dimana base produk dihasilkan dari sector

perkebunan dan pertanian, dimana hanya produksi hasil perkebunan seperti kelapa

sawit menjadi salah satu contoh bagi kontribusi sektor industri.

2. Selanjutnya untuk indikator sasaran peningkatan jumlah produk unggulan daerah

yang berkualitas sebanyak 6 produk dari target yang ditetapkan sebanyak 8 produk,

sehingga capaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 75%. Tingkat kesadaran

IKM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mealui diversifikasi produk

untuk terciptanya produk unggulan dengan salah satunya memanfaatkan teknologi

tepat guna masih belum maksimal. Untuk itu pemerintah terus mendorong pelaku

usaha mengenai pentingnya upaya untuk meningkatkan teknologi yang dipakai

mampu meningkatkan klasifikasi produknya.

3. Sasaran ketiga ; terwujudnya sistem distribusi yang efisien dengan indikator

disparitas harga antar wilayah adalah 7 persen, sedangkan target yang ditetapkan

untuk indikator ini adalah 8 persen sehingga capainnya sebesar 87,5%. Hal ini

disebabkan antara lain secara nasional pemerintah telah cukup baik dalam

mengendalikan nilai tukar rupiah, disamping pembinaan terkait yang dilaksanakan

secara rutin dan tercapainya permintaan dibanding dengan ketersediaan barang.

Page 44: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

43

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

4. Menurunnya jumlah barang yang tidak sesuai standar per tahun berjumlah 24 buah,

sedangkan target yang ditetapkan sebanyak 30 buah sehingga pencapainnya

sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena kesadaran masyarakat yang semakin tinggi

dalam mengkonsumsi/membeli barang dengan kualitas bagus dan tumbuhnya itikad

baik para pelaku usaha dalam menyediakan/memperdagangkan barang yang sesuai

dengan ketentuan standar, label maupun Manual Kartu Garansi (thn 2015).

5. Jumlah koperasi unggulan mengalami di Kalimantan Timur untuk tahun 2016 adalah

15 buah koperasi. Adapun target yang ditetapkan sebanyak 30 buah koperasi,

sehingga pencapaiannya sebesar 50 persen. Koperasi unggulan adalah koperasi

berkualitas dengan omzet lebih dari 2 miyar, anggota lebih dari 500 orang, asset

diatas 1 milyar, telah diaudit oleh auditor independen (opini WTP). Likuiditas,

rentabilitas, solvabilitas sehat, SHU per anggota minimal 1X UMR.

6. Persentase penyerapan tenaga kerja dan investasi sektor Koperasi dan UMKM pada

tahun 2016 mencapai 68,8%, sedangkan target yang ditetapkan sebesar 65%,

dengan demikian pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 105,9%. Hal

ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pelaku UMKM dan peningkatan jumlah

koperasi kaltim, maka akan diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja dan

investasi di sektor koperasi dan UMKM. Hanya saja diperlukan peningkatan

kompetensi dan sertifikasi bagi pelaku UMKM dan SDM koperasi dalam rangka

menghadapi persaingan dalam era MEA yang dimulai tahun 2015.

7. Persentase sumbangan PDRB sektor Koperasi dan UMKM pada tahun 2016 mencapai

15%. Adapun pencapaian terhadap target yang ditetapkan sebesar 65% adalah 20%

sehingga pencapaiaannya terhadap target yang ditetapkan sebesar 75%. Hal ini

menunjukkan bahwa keberadaan pelaku UMKM dan koperasi di tengah kondisi

perekonomian yang lesu masih tetap eksis. Hal ini disebabkan UMKM dan koperasi

menjadi sektor yang sebagian besar masih mengandalkan sumber daya lokal serta

semakin banyaknya kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah untuk

mendorong kinerja sektor UMKM dan koperasi. Misalnya kemudahan dan

penyederhanaan perijinan usaha mikro dan kecil melalui IUMK, penurunan suku

bunga KUR dari 12% menjadi 9%, revitalisasi pasar tradisional, kemitraan usaha

antara UMKM dengan BUMN/swasta yang semakin optimal dan lain – lain.

Page 45: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

44

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

8. Jumlah koperasi dan UMKM yang melakukan kontak dagang pada tahun 2016

ditargetkan sebanyak 100 UMKM, sedangkan realisasinya adalah sebanyak 75

UMKM maka pencapaiannya terhadap target yang ditetapkan sebesar 75%. Kondisi

yang bagus ini perlu untuk terus dikembangkan.

9. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan kemitraan pada tahun 2016 sebanyak 20

unit usaha sedangkan target yang ditetapkan sebanyak 25 unit usaha. Dengan

demikian, pencapaian targetnya sebesar 80 %. Kondisi yang sudah cukup bagus

bagus dan perlu untuk terus dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan melakukan

berbagai upaya antara lain :

a. Bekerjasama dengan bidang industri untuk meningkatkan standar produk

koperasi dan UMKM dari sisi kualitas, kemasan dan kuantitas untuk

memenuhi standar kemitraan.

b. Mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan sanksi tegas bagi

perusahaan ataupun BUMN yang tidak memberikan kontribusi pada

pengembangan sektor koperasi dan UMKM.

c. Perlu dibuat peraturan dan kebijakan yang tegas mengenai kebijakan dan

program yang terintegrasi dengan semua stake holder mengenai kemitraan

koperasi dan UMKM.

d. Pembentukan forum-forum kemitraan dengan beberapa stake holder akan

terus ditingkatkan. (thn 2015)

10. Penumbuhan jumlah Wira Usaha Baru (WUB), pada tahun 2016 sebanyak 760 WUB.

Adapun target yang ditetapkan sebanyak 1.000 WUB. Dengan demikian

pencapaiannya sebesar 76%. Supaya objek UKM/WUB yang dituju tepat sasaran

maka dilakukan penetapan sasaran (pelaku usaha/calon WUB) yang teridentifikasi

dengan baik sesuai dengan kriteria dan syarat yang ditetapkan.

a. Dinas Perindagkop dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur terus berkoordinasi

secara intensif dengan gubernur dalam rangka mendapatkan keterbukaan

informasi penerima data KUR dari Bank Indonesia, sehingga data penerima

pembiayaan dapat diperoleh secara aktual.

Page 46: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

45

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

b. Lembaga Jamkrida (Penjaminan Kredit Daerah) pada tahun 2015 sudah mulai

beroperasi sehingga dapat membantu koperasi dan UMKM dalam

mendapatkan bantuan pembiayaan kredit dari bank.

11. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi pada tahun 2016 sebanyak

20 orang sedangkan target yang ditetapkan adalah 25 aparat. Dengan demikian

maka capaiannya adalah 80%. Pencapaian kinerja tersebut juga terkendala dengan

adanya rasionalisasi anggaran, materi diklat yang sama setiap tahun disamping juga

karena aparat yang diikutkan dalam diklat tersebut harus mendukung tugas pokok

dan fungsi yang menjadi tanggungjawabnya.

12. Jumlah sarana pelayanan publik pada tahun 2016 sebanyak 10 sarana dan pada,

sedangkan target yang ditetapkan juga 10 sasaran, sehingga pencapaian terhadap

target sebesar 100%. Terdapat penambahan sarana untuk pelayanan publik namun

demikian tetap harus terus diupayakan agar kedepan ada penambahan sarana

pelayanan publik sehingga dapat meningkatkan ataupun memperbaiki sarana yang

ada.

13. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja organisasi pada tahun

2016 sebanyak 6 dokumen dengan target juga 6 dokumen, sehingga pencapaian

terhadap targetnya mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena tidak adanya

penambahan jenis dokumen baru yang dibutuhkan.

Secara umum pencapaian kinerja kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur pada tahun anggaran 2016 dapat dikatakan

sangat berhasil, baik dari sumber dana APBD untuk pembangunan sebanyak 20 (tiga

puluh sembilan) program, maupun dari sumber dana APBN/dana dekonsentrasi

sebanyak 5 (lima) program. Secara rinci pengukuran kinerja tahun 2016 terdapat pada

lampiran 2.

B. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA

Evaluasi pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara

target pencapaian sasaran dengan pencapaian (realisasi) kinerja, maka didapatkan

hasil :

Page 47: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

46

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

No Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Satuan Target Realisasi

Pen-

capaian Target

Ket

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

Meningkatnya kontribusi

sector industry terhadap

perekonomian daerah

Persentase Pertumbuhan

Industri terhadap PDRB

persen

5

5

100

2. Meningkatnya Daya

Saing Produk Unggulan

Daerah

Peningkatan Jumlah Produk

Unggulan Daerah yang

Berkualitas

produk

8

6

75

3.

Terwujudnya Sistem

Distribusi yang Efisien

Disparitas harga Antar

Wilayah

persen

8

7

87,5

4. Menurunnya peredaran

barang yang Tidak

Sesuai Standar

Jumlah Barang yang Tidak

Sesuai Standar

buah

30

24

80

5

Meningkatnya Kinerja

Kelembagaan dan

Usaha Koperasi dan

UMKM

Jumlah Koperasi Unggulan. Koperasi 30 30 100

Presentase Penyerapan

Tenaga kerja dan Investasi

Sektor Koperasi dan UMKM.

persen

65

68,85

105,9

Persentase Sumbangan

PDRB Sektor Koperasi dan

UMKM.

persen

20

15

75

Jumlah Koperasi/UMKM yang

Melaksanakan Kontak

Dagang.

Kop/UMK

M

100

75

75

Jumlah Koperasi/UMKM yang

Melakukan Kemitraan.

Kop/UMK

M

25

20

80

6.

Meningkatnya Jumlah

Wira Usaha baru

Penumbuhan Jumlah WUB WUB 1000 760 70,82

Penumbuhan Jumlah

Inkubasi UKM/WUB

WUB

300

200

76

7. Meningkatnya kapasitas

SDM aparatur

pemerintahan

1. Jumlah aparat yang

mengikuti diklat yang

berkualifikasi

orang

25

20

80

8. Meningkatnya sarana

prasarana pelayanan

publik

1. Jumlah sarana

pelayanan publik

layanan

publik

10

10

100

2. Jumlah dokumen

perencanaan

sebagai pendukung

kinerja organisasi

dokumen

6

6

100

TOTAL

86,08

Sesuai dengan Rencana Kinerja tahun 2016 implementasinya mencakup

pelaksanaan 104 (seratus empat ) kegiatan dalam 20 (dua puluh) program yang

Page 48: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

47

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

merupakan bagian dari 6 ( enam ) sasaran selama tahun 2016, maka dapat

diuraikan analisa capaian kinerja sebagai berikut :

Sasaran I : Meningkatnya kontribusi sektor industri

terhadap perekonomian daerah.

Dengan Indikator : Persentase pertumbuhan industry terhadap

PDRB.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran I ini adalah 5 pada

tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 5 ; sehingga persentasenya mencapai 100 persen.

Sasaran II : Meningkatnya daya saing produk unggulan

daerah.

Dengan Indikator : Peningkatan jumlah produk unggulan daerah

yang berkualitas.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran II ini adalah 8 pada

tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 6 sehingga persentasenya mencapai 75 persen.

Sasaran III : Terwujudnya sistem distribusi yang efisien

Dengan Indikator : Disparitas harga antar wilayah

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran III ini adalah 8 pada

tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 7, sehingga pencapaian sasaran III ini sebesar 87,5

persen.

Sasaran IV : Menurunnya peredaran barang yang tidak

sesuai standar

Page 49: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

48

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Dengan Indikator : Jumlah barang yang tidak sesuai standar per

tahun

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran IV ini adalah 30 pada

tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil pengukuran terhadap indikator

tersebut diperoleh angka 24, sehingga pencapaian sasarannya sebesar 80 persen.

Sasaran V : Meningkatnya kinerja kelembagaan dan

usaha koperasi dan UMKM

Dengan Indikator : 1. Jumlah koperasi unggulan.

2. Persentase sumbangan PDRB sektor

Koperasi dan UMKM

3. Persentase penyerapan tenaga kerja dan

investasi sektor Koperasi dan UMKM

4. Jumlah koperasi/UMKM yang

melaksanakan kontak dagang.

5. Jumlah koperasi/UMKM yang melakukan

kemitraan.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran V ini masing – masing

sebesar 30, 20, 65, 100, dan 25 pada tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari

hasil pengukuran terhadap indikator tersebut diperoleh angka 30, 15, 68, 75, 20

sehingga pencapaian sasarannya sebesar 100 persen, 75 persen, 105,9 persen, 75

persen dan 80 persen atau rata – rata sebesar 76 persen.

Sasaran VI : Meningkatnya jumlah wira usaha baru.

Dengan Indikator : 1. Pertumbuhan jumlah WUB

2. Penumbuhan jumlah inkubasi UKM/WUB.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VI ini masing – masing

sebesar 1000 dan 300 pada tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari hasil

Page 50: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

49

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

pengukuran terhadap indikator tersebut diperoleh angka 70,82 persen dan 76

persen sehingga rata-rata pencapaian sasaran ini sebesar 73,41 persen.

Sasaran VII/VIII : Meningkatnya kapasitas SDM aparatur

pemerintahan.

Dengan Indikator : 1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang

berkualitas.

2. Jumlah sarana pelayanan publik.

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai

pendukung kinerja organisasi.

Rencana tingkat capaian (target) terhadap indikator sasaran VII/VIII ini masing –

masing sebesar 25, 10 dan 6 pada tahun 2016. Dan realisasi tingkat capaian dari

hasil pengukuran terhadap indikator tersebut diperoleh angka 20, 10, 6 , sehingga

pencapaian sasarannya sebesar 80 persen, 100 persen dan 100 persen sehingga

rata – rata sebesar 93,3.

Adapun sasaran dan indikator kinerja tahun 2015 dan 2016 pembangunan

sektor industri, perdagangan, koperasi dan UMKM adalah sebagai berikut :

No Sasaran Indikator Pencapaian

Sasaran Satuan

Target Realisasi

Capaian (%)

2015

2016 2015 2016 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1.

Meningkatnya kontribusi sector industry terhadap perekonomian daerah

Persentase Pertumbuhan Industri terhadap PDRB

persen 4,2 5 6,2 5 147,61 100

2. Meningkatnya Daya Saing Produk Unggulan Daerah

Peningkatan Jumlah Produk Unggulan Daerah yang Berkualitas

produk 0 8 0 6 0 75

3.

Terwujudnya Sistem Distribusi yang Efisien

Disparitas harga Antar Wilayah persen 8 8 7,5 7 93,75 87,50

4. Menurunnya peredaran barang yang Tidak Sesuai Standar

Jumlah Barang yang Tidak Sesuai Standar buah 25 30 21 24 84,00 80

5

Meningkatnya Kinerja Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM

Jumlah Koperasi Unggulan. Koperasi 0 300 0 220 0 73,33

Presentase Penyerapan Tenaga kerja dan Investasi Sektor Koperasi dan UMKM.

persen 60 65 56,77 68,85 94,61 105,9

Page 51: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

50

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Persentase Sumbangan PDRB Sektor Koperasi dan UMKM.

persen 18 20 14,82 15 82,30 75

Jumlah Koperasi/UMKM yang Melaksanakan Kontak Dagang.

Kop/UMKM

50 100 60 75 120,00 75

Jumlah Koperasi/UMKM yang Melakukan Kemitraan.

Kop/ UMKM

150 250 344 20 229,30 80

6. Meningkatnya Jumlah Wira Usaha baru

Penumbuhan Jumlah WUB WUB

1.000

1.000 1.040 760 104,00 76

Penumbuhan Jumlah Inkubasi UKM/WUB

WUB 150 300 155 200 103,30 66,67

7. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi

orang 60 25 46 20 76,67 80

8 Meningkatnya sarana prasarana pelayanan publik

2. Jumlah sarana pelayanan publik

layanan publik

10 10 10 10 100,00 100

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung

kinerja organisasi

dokumen 6 6 6 6 100,00 100

Dari tabel tersebut di atas, secara umum indikator kinerja pada tahun 2016

tergolong berhasil meskipun ada beberapa kinerja yang pencapaiannya rendah, hanya

50%, namun demikian kondisi tersebut akan terus dilakukan peningkatan sehingga

diharapkan akan memperbaiki kondisi perekonomian Kalimantan Timur yang bahkan

pertumbuhannya mengalami kontraksi negatif. Disamping itu sangat penting pula

untuk terus membina pelaku usaha di wilayah Kalimantan Timur agar mengalami

peningkatan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

Beberapa indikator yang capaian kinerjanya terbilang rendah yaitu sektor

koperasi yaitu penyerapan tenaga kerja sektor koperasi dan UMKM. Hal ini dapat

dipahami karena sektor koperasi dan UMKM saat ini menjadi tumpuan bagi pergerakan

ekonomi di Kalimantan Timur, dimana sektor tambang yang selama ini menjadi

tumpuan ekonomi daerah telah mengalami penurunan yang signifikan.

Selain itu capaian indikator pada tahun 2016 yang menurun, masih sama dengan

tahun – tahun sebelumnya yaitu diakibatkan oleh kondisi pasar global, khususnya

pasar ekspor bahan bakar mineral (batubara) yang mengalami gejolak persaingan

harga dengan negara pengekspor lainnya, seperti China dan Afrika dimana kondisi ini

sudah berlangsung sejak tahun 2012 dan terus mengalami penurunan hingga tahun

2015 ini. Kondisi ini berpengaruh tidak saja terhadap turunnya jumlah permintaan

ekspor batubara tetapi juga terjadinya penutupan beberapa perusahaan yang tidak

mampu bertahan karena biaya produksi tidak imbang dengan pendapatan. Selain itu

nilai ekspor non migas lainnya seperti agro industri seperti CPO dan udang beku dan

Page 52: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

51

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

lain-lain masih stabil seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga belum bisa

mendongkrak kenaikan nilai ekspor non migas. Hal ini terjadi karena realisasi ekspor

Kalimantan Timur masih bertumpu pada produk batu bara, sehingga kelesuan sektor

ini akan membawa dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Kalimantan

Timur secara umum. Perlu perhatian bersama di berbagai sektor agar memikirkan

kembali alternatif-alternatif baru untuk meningkatkan nilai ekspor non migas,

khususnya produk agro industri dan lain-lain. Akan tetapi pada hakekatnya, sasaran

dan indikator kinerja pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

Provinsi Kaltim telah memiliki target kinerja setiap tahunnya, sehingga diharapkan

sasaran dan indikator kinerja di tahun berikutnya dapat tercapai sesuai target yang

telah ditentukan hingga tahun 2018, seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini :

No Sasaran Indikator Pencapaian Sasaran Satuan

Realisasi Tahun 2016

Target s/d Tahun 2018

1 2 3 4 5 6

1.

Meningkatnya kontribusi sector industry terhadap perekonomian daerah

Persentase Pertumbuhan Industri terhadap PDRB

persen

5 6,4

2. Meningkatnya Daya Saing Produk Unggulan Daerah

Peningkatan Jumlah Produk Unggulan Daerah yang Berkualitas

produk 6 4 )*

3. Terwujudnya Sistem Distribusi yang Efisien

Disparitas harga Antar Wilayah

persen 7 4

4. Menurunnya peredaran barang yang Tidak Sesuai Standar

Jumlah Barang yang Tidak Sesuai Standar

buah 24 10

5. Meningkatnya Kinerja

Kelembagaan dan Usaha Koperasi dan UMKM

Jumlah Koperasi Unggulan. Koperasi

30 35

Presentase Penyerapan Tenaga kerja dan Investasi Sektor Koperasi dan UMKM.

persen 68,8 70

Persentase Sumbangan PDRB Sektor Koperasi dan UMKM.

persen 15 40

Jumlah Koperasi/UMKM yang Melaksanakan Kontak Dagang.

Kop/UMKM 75 150

Jumlah Koperasi/UMKM yang Melakukan Kemitraan.

Kop/UMKM

20 350

6.

Meningkatnya Jumlah Wira Usaha baru

Penumbuhan Jumlah WUB WUB 760 5.000

Penumbuhan Jumlah Inkubasi UKM/WUB

WUB 200 300

7. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur pemerintahan

1. Jumlah aparat yang mengikuti diklat yang berkualifikasi

orang 20 80

8 Meningkatnya sarana prasarana pelayanan publik

2. Jumlah sarana pelayanan publik

layanan publik

10 11

3. Jumlah dokumen perencanaan sebagai pendukung kinerja

organisasi

dokumen

6 6

)* Adanya perubahan kewenangan sektor industri.

Page 53: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

52

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

C. Isu dan Masalah Mendesak

1) Isu dan Masalah Mendesak Serta Solusi dan Harapan di Bidang Industri

a) Isu dan Masalah Mendesak

Pembangunan Industri terutama industri kecil dan menengah dalam

pengembangan struktur ekonomi di negara-negara sedang berkembang

sangat penting dan hal ini telah dibuktikan bahwa peranan industri kecil

menengah mampu menjadi tiang penggerak perekonomian akibat badai Krisis

yang menimpa negeri ini. Barangkali yang perlu menjadi catatan dan perlu

menjadi perhatian semua pihak adalah daya tahan beberapa industri

unggulan yang menjadi tiang penyangga ekonomi mengalami kemunduran

akibat ketidak mampuan menghadapi persaingan yang semakin tinggi dalam

pasar global. Oleh karenanya upaya pembinaan dan pengembangan

terhadap industri terus dilakukan. Pemberdayaan Industri di Propinsi

Kalimantan Timur juga mengemban misi bagi pembinaan dan pengembangan

industri yang dari tahun ke tahun telah mampu memberikan nilai tambah

positif terhadap pertumbuhan, penyerapan tenaga kerja dan pengentasan

kemiskinanan melalui upaya-upaya peningkatan usaha industri, sehingga

dampaknya tentu berujung pada efek pengganda yang cukup signifikan

terhadap kesejahteraan pengusaha/perajin khususnya dan masyarakat

Kalimantan Timur umumnya.

Upaya-upaya yang telah dilakukan dengan berbagai kegiatan yang

didukung oleh berbagai program telah dioptimalkan, namun dengan adanya

berbagai faktor pembatas maka dalam pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan industri masih terdapat beberapa permasalahan, sehingga

pembinaan dan pengembangan industri tersebut belum bisa mencapai

sasaran yang optimal , antara lain disebabkan oleh:

1. Daya dukung infrastruktur belum seluruhnya mendukung (jalan,

pelabuhan, bandara, Air bersih, telekomunikasi listrik dan sistem keamanan)

dan belum direkomendasikannya pembangunan “Center Of Excellent”,

sebagai salah satu usaha mendapatkan nilai tambah dan daya saing

industri.

2. Masih diprosesnya beberapa status lahan dan sistem manajemen pengelola

Kawasan Industri di Kabupaten/Kota untuk pengembangan industri.

Page 54: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

53

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

3. Kurangnya peran tenaga pendamping atau konsultan lapangan yang

memiliki kompetensi tinggi dalam teknologi dan mengerti kebutuhan industri

kecil menengah.

4. Belum direalisasikannya hasil dari tenaga desainer di bidang produksi

dalam membuat design baru yang inovatif dan mampu membantu

meningkatkan kemampuan pengusaha membuat design sendiri.

5. Sebagian besar industri kecil belum beralih menggunakan teknologi maju,

sehingga menyebabkan usaha yang dilaksanakan tidak efisien.

6. Semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk, terutama mutu dan

keamanan produk, sementara industri kecil dan menengah belum

semuanya melaksanakan pengendalian mutu, sanitasi dan higenis

perusahaan.

7. Perlu peningkatan skill yang dimiliki oleh sumber daya industri kecil rendah

sehingga tidak mampu untuk bersaing.

8. Program OVOP (One Village One Product) belum maksimal berjalan

menyebabkan nilai tambah industri belum optimal.

9. Klaster industri belum maksimal dijalankan.

10. Mengoptimalkan penggunaan produksi dalam negeri dalam semua

pengadaan barang pemerintah.

b) Upaya Yang Dilakukan ( Solusi )

Maka dalam rangka pengembangan industri di Kalimantan Timur, terutama

Pemberdayaan Industri Kecil Menengah (PIKM) di Kalimantan Timur, telah

memberikan solusi yang terkait berbagai kegiatan yang ditunjang dari dana

APBN (Dekonsentrasi) dan APBD (Desentralisasi), diantaranya adalah :

Agar pembina dan pengembangan industri kecil menengah dapat berjalan

secara optimal maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai,

terutama di Kab/Kota.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah perlu

terus dibarengi dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia bagi

aparat pembinaan terutama untuk tenaga instruktur/Pembina di lapangan.

Agar pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah dapat tersebar

keseluruh wilayah Kalimantan Timur terutama untuk daerah pedalaman dan

Page 55: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

54

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

perbatasan, maka diperlukan upaya-upaya dari Pemerintah Provinsi maupun

pemerintah Kab/Kota untuk membuka isolasi daerah dengan pembangunan

infra struktur berupa jalan darat yang memadai yang dapat menghubungkan

antara daerah kota dengan Kecamatan dan desa, sehingga pemasukan bahan

baku serta pemasaran hasil produksi industri kecil menengah dari pedesaan

lebih efisien dengan harga yang bersaing ke daerah perkotaan.

Guna pengembangan usaha, industri kecil menengah memerlukan

permodalan dengan suku bunga rendah, oleh karena itu agar lembaga

keuangan (baik Bank maupun Non Bank) terus memberikan kemudahan

dalam penyaluran kredit dengan suku bunga rendah.

Agar dalam pembinaan dan pengembangan industri kecil menengah, lebih

menitik beratkan pada pendekatan sektor komoditi unggulan daerah yang

berpeluang untuk ekspor sehingga mampu bersaing dipasar bebas secara

kompetitif.

Penyebaran informasi peluang usaha dan pemasaran produk industri kecil

memang untuk lebih ditingkatkan baik melalui peran serta media, pameran dan

pembuatan leaflet/brosur.

Dalam hal ini upaya pembinaan dan pengembangan terhadap industri telah

dilakukan, khususnya pemberdayaan dan pembinaan industri di Provinsi

Kalimantan Timur, dimana berdasarkan kondisi nyata di lapangan dari tahun ke

tahun telah mampu memberikan nilai tambah positif terhadap pertumbuhan

ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya diharapkan mampu

melakukan pengentasan kemiskinan, salah satunya melalui peningkatan usaha

industri, sehingga dampaknya diharapkan dapat berujung pada efek pengganda

yang cukup signifikan terhadap kesejahteraan pengusaha/perajin pada

khususnya dan masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya.

c) Harapan yang diiinginkan dengan Pusat (Kementerian Perindustrian)

a. Perlunya dukungan dengan Kementerian Perindustrian dalam peningkatan

utilisasi produksi: Penguasaan pasar domestik, ekspor, dan informasi

pasar; Peningkatan efisiensi bahan baku dan energi.

b. Perlunya juga penguatan struktur pada semua tingkat dalam rantai nilai

(value chain): Peningkatan nilai tambah dengan peningkatan TKDN;

Page 56: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

55

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Penciptaan Iklim investasi dan usaha yang kondusif melalui pemberian

insentif dibidang fiskal, moneter dan administrasi termasuk jaminan hukum

dan kestabilan keamanan; dan Pengembangan industri yang berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.

c. Perlunya kerjasama dalam dengan pusat dalam pengembangan teknologi

kedepan : Peningkatan kemampuan alih teknologi.

d. Pengembangan berdasarkan inovasi teknologi dalam negeri; Aplikasi

lisensi teknologi proses yang dikembangkan secara bersama sama dengan

pemilik lisensor; Sinergi dalam penelitian teknologi proses industri

petrokimia; dan Pengembangan kemampuan SDM.

e. Perlunya dukungan pusat dalam pengembangan lokasi klaster: Perbaikan

kualitas dan kuantitas infrastruktur; Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

setempat; dan Fasilitasi kolaborasi antar stakeholder.

f. Perlunya bantuan dalam mendukung peningkatkan kualitas & kuantitas

prasarana yang memadai untuk kelancaran produksi & pemasaran.

g. Dukungan pusat untuk mempromosikan daerah dalam mendorong investasi

baru untuk kawasan industri yang kompetitif;

h. Dan memberikan harmonisasi tarif produk petrokimia hulu, antara & hilir.

i. Membantu mempercepat koordinasi pembangunan, peningkatan dan

rehabilitasi infrastruktur pendukung pengembangan industri di Kaltim.

j. (KEK)/Kawasan Industri.

k. Mendukung upaya perluasan pengembangan kualitas SDM pelaku IKM

dan aparatur pembina.

2) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan.

1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan Dalam Negeri

a) Isu dan Masalah Mendesak :

1. Distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting terutama di

pedalaman/perbatasan kurang lancar.

2. Kebutuhan pokok dan barang penting sebagian besar masih dipasok dari

luar daerah.

Page 57: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

56

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

3. Tidak semua Kabupaten/Kota memiliki pasar dan gudang barang

kebutuhan pokok yang layak.

4. Penataan PKL masih belum tersentuh secara optimal.

5. Belum seluruh Kabupaten/Kota memiliki BPSK (Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen).

6. Kurang lancarnya informasi harga dari Kabupaten/Kota.

7. Lambatnya penerimaan Laporan SIUP dan TDP dari Kabupaten/Kota.

8. Belum optimalnya perlindungan konsumen di Kabupaten/Kota.

9. Masih ditemukan barang-barang yang beredar yang tidak layak jual dan

tidak sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku, seperti SNI dan

kadaluarsa.

10. Tidak semua Kabupaten/Kota siap/memiliki SDM, sarana dan prasarana

Kemetrologian sesuai UU No. 23 Tahun 2014.

11. Masih adanya disparitas harga menjelang Hari-hari Besar Keagamaan.

b) Upaya yang Dilakukan (Solusi)

1. Melakukan prognosa kebutuhan bahan pokok dan barang penting.

2. Melakukan operasi pasar dan pasar murah.

3. Melakukan pemantauan harga.

4. Mengadakan rapat koordinasi terkait ketersediaan barang kebutuhan

pokok dan barang penting dengan distributor dan Instansi teknis terkait.

5. Menyediakan Sistem Informasi Perdagangan Dalam Negeri.

6. Melakukan misi dagang dan pameran.

7. Meningkatkan upaya perlindungan konsumen melalui sosialisasi dan

pengawasan barang beredar/jasa.

Page 58: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

57

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)

Dalam upaya membantu dan mengembangkan UMKM (PKL) agar tertata

rapi maka diharapkan partisipasi dari Kementerian Perdagangan RI untuk

membantu para PKL dalam memberi bantuan fasilitas, seperti gerobak,

tenda, dan cool box.

Dalam upaya untuk meningkatkan kelancaran arus barang kebutuhan pokok

dan penting serta untuk meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan

di Kabupaten/Kota diharapkan adanya pembangunan/revitalisasi pasar, dan

pembangunan sarana dan prasarana Kemetrologian melalui DAK atau TP

secara berkelanjutan.

Dalam upaya untuk memingkatkan kelancaran dan ketersediaan distribusi

arus barang kebutuhan pokok dan barang penting khususnya di daerah

perbatasan diharapkan adanya pembangunan pasar dan gudang logistik

serta subsidi ongkos angkut.

2. Isu dan Masalah mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang

Perdagangan Luar Negeri

a) Isu dan masalah mendesak.

Dalam upaya pengembangan dan peningkatan ekspor non migas

Kalimantan Timur, ditemui berbagai permasalahan yang cukup mendasar,

diantaranya adalah :

1. Belum maksimalnya networking pasar luar negeri.

2. Masih rendahnya pemanfaatan informasi /akses pasar luar negeri.

3. Terbatasnya kemampuan SDM UKM ekspor.

4. Rendahnya daya saing produk ekspor yang terbaharui.

5. Rendahnya daya saing pelaku usaha kaltim dengan daerah lain baik dari

aspek kualitas komoditi maupun kuantitas.

6. Tidak stabilnya permintaan negera tujuan ekspor.

7. Tidak stabilnya harga pasar internasional.

b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)

Page 59: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

58

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

1. Melakukan upaya melalui penyusunan program dan kegiatan yang

mengarah kepada perubahan struktur ekspor non migas, yang berbasis

primer.

2. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi terhadap upaya penggalian potensi

ekspor di Kabupaten/Kota.

3. Memasarkan produk ekspor non migas Kalimantan Timur melalui program

misi dagang dan promosi/pameran di dalam dan luar negeri.

4. Pembinaan eksportir harus terus dilakukan setiap tahunnya.

5. Sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Impor.

6. Melakukan kajian ilmiah terhadap produk potensial ekspor kabupaten/kota

se Kalimantan Timur.

7. Mendorong ekspor produk kreatif dan jasa yang terutama dihasilkan oleh

UKM.

8. Pasar masih perlu dikembangkan dan diperkuat dengan pasar non

tradisional dan pasar alternatif.

c) Harapan yang diinginkan dengan pusat (Kementerian Perdagangan)

1. Memperbaiki formulasi dan koordinasi kebijakan perdagangan.

2. Menghilangkan kendala (bottle neck) infrastruktur dan hambatan internal

lainnya, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri.

3. Kebijakan Memberi peluang untuk pengembangan nilai tambah komoditi.

4. Pengembangan fasilitas ekspor impor online melalui inatrade.

5. Meningkatkan koordinasi kebijakan perdagangan, industri, pertanian,

perikana, perkebunan dan kehutanan agar percepatan industri-industri

berdaya saing segera terwujud.

6. Mendorong pemanfaatan pelabuhan internasional Kariangau sebagai

pelabuhan ekspor impor.

1. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD Metrologi

a) Isu dan Masalah Mendesak :

a) Internal :

1. Kurangnya tenaga penera, baik kualitas maupun kuantitas

2. Kurangnya daya dukung laboraturium dan instalasi Pengujian Alat ukur

takar dan Timbang

Page 60: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

59

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

3. Rendahnya kesadaran masyarakat pemilik alat UTTP tentang pentingnya

tera/tera ulang

4. Kurangnya alat pengujian UTTP yang memenuhi standar

5. Luasnya cakupan wilayah pelayanan UPTD Metrologi sehingga belum

dapat terjangkau seluruhnya

b) Eksternal :

Masih rendahnya kesadaran pemilik alat UTTP melakukan tera/tera ulang

alat UTTP

b) Upaya yang dilakukan ( solusi)

Segera menambah jumlah penera dengan mendidik pegawai baru menjadi

penera.

Memperbaiki manajemen pelayanan tera/tera ulang alat UTTP.

Memperbanyak sosialisasi tentang kewajiban tera/tera ulang kepada

masyarakat.

c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat ( Kementerian Perdagangan )

Perlunya bantuan peralatan standar tera ulang UTTP yang disesuaikan

dengan kebutuhan.

Perlunya pemberian formasi yang cukup untuk Diklat Penera Terampil dan

Ahli.

6. Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di UPTD BPSMB

a). 1. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium kalibrasi :

1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.

2. Terbatasnya kompetensi personal.

3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan

dengan kebutuhan pelanggan.

2. Isu dan Masalah Mendesak pada laboratorium pengujian :

1. Terbatasnya tenaga teknis laboratoris untuk melakukan kalibrasi alat.

2. Terbatasnya kompetensi personal.

Page 61: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

60

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

3. Terbatasnya kapasitas peralatan standar yang dimiliki jika dibandingkan

dengan kebutuhan pelanggan.

4. Belum ada tenaga analis bidang standardisasi dan akreditasi.

b) Upaya yang dilakukan ( Solusi)

1. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang dibutuhkan (SMK Analis, SMA IPA, D3 Kimia, S1 Kimia/

Biologi/ Fisika / Teknik).

2. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.

3. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium pengujian sehingga

pelayanan kepadadunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan

masyarakat dapat terpenuhi.

4. Diadakannya penerimaan tenaga non PNS sesuai dengan latar belakang

pendidikan yangdibutuhkan (SMK Mesin / Elektronika, D3 Instrumen / Teknik

Elektro, S1 Fisika / Teknik Elektro).

5. Diadakan pelatihan / diklat teknis untuk meningkatkan kompetensi personal.

6. Diadakan pemenuhan kebutuhan peralatan standar laboratorium kalibrasi

sehingga pelayanan kepada dunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi dan

masyarakat dapat terpenuhi.

7. Diadakannya penerimaan tenaga PNS yang bergerak di bidang

standardisasi dan akreditasi sesuai dengan latar belakang pendidikan yang

dibutuhkan Sarjana S1.

c) Harapan yang diinginkan dengan Pusat (Kementrian Perdagangan)

1. Pemberian bantuan peralatan laboratorium pengujian dan kalibrasi.

2. Pemberian bantuan pelatihan / diklat sistem manajemen lembaga sertifikasi.

3) Isu dan Masalah Mendesak beserta Solusi dan Harapan di Bidang Koperasi dan

UMKM.

a) Isu dan Masalah Mendesak :

Isu mendasar adalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah berkaitan dengan pembagian urusan dimana salah satunya pembagian

urusan koperasi dan UMKM yang mengatur kewenangan antara pemerintah pusat,

provinsi dan kabupaten/kota. Selain itu lainnya seperti aspek kelembagaan, aspek

Page 62: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

61

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

produksi, aspek pembiayaan, aspek pemasaran dan aspek kapasitas sumber daya

manusia (SDM). Permasalahan yang dihadapi di koperasi dan UMKM Provinsi

Kalimantan Timur antara lain :

a. Pembagian kewenangan urusan koperasi antara pemerintah pusat, provinsi

dan kabupaten/kota sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dirasakan membatasi program/kegiatan yang

dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi karena cakupan pembinaan koperasi

dan UMKM hanya mencakup koperasi yang anggotanya lintas kabupaten/kota

dan pembinaan bagi usaha kecil saja.

b. Terbatasnya akses koperasi dan UMKM terhadap sumber-sumber

pembiayaan.

c. Masih rendahnya daya saing produk koperasi dan UMKM baik dari segi

kemasan, perijinan, kontinuitas atau kualitas produk yang mengakibatkan

terbatasnya akses pasar.

d. Kurangnya kemampuan SDM koperasi dan UMKM dalam penguasaan

teknologi informasi mengakibatkan terlambatnya UMKM dalam mengakses

informasi terkait dengan pengembangan usaha.q

e. Pelaksanaan diklat koperasi dan UMKM dari Dana Alokasi Khusus (DAK) masih

terkendala dalam kegiatan pendampingannya. Hal ini disebabkan lokasi

koperasi Peserta diklat terpencar dan terpencil sehingga agak menyulitkan

untuk dilakukan pendampingan karena selain jaraknya yan jauh, sara

transportasi dan informasi juga masih sulit.

f. Kompetensi tenaga pendamping masih sangat terbatas mengingat salah satu

persyaratan untuk tenaga pendamping adalah sarjana atau D3. Sedangkan di

Kaltim, kebanyakan sarjana/D3 masih berorientasi menjadi PNS atau karyawan

perusahaan. Apalagi untuk pelaksanaan pendampingan di daerah terpencil dan

perbatasan masih kurang dukungan ketersediaan SDM pendamping yang

berkompeten.

g. Dalam rangka revitalisasi koperasi, dilaksanakan beberapa upaya untuk

mewujudkan koperasi yang aktif dan berkualitas yang meliputi : Rehabilitasi,

Reorganisasi dan pengembangan. Khusus Pelaksanaan rencana pembubaran

koperasi tidak aktif berdasarkan Online Data System Kementerian Koperasi

Page 63: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

62

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

mengalami kendala karena beberapa koperasi tidak aktif tersebut masih

mempunyai pinjaman program pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan

maupun non perbankan.

h. Pelaksanaan Program Penumbuhan Wirausaha Baru yang meliputi

pelaksanaan diklat, bantuan peralatan produksi dan pendampingan usaha

masih mengalami beberapa kendala antara lain terbatasnya waktu diklat

sehingga materi yang disampakan belum dapat dikuasai dan dipraktekkan oleh

peserta secara maksimal. Selain itu SDM UMKM yang belum menguasai

managemen usaha dengan baik, menyebabkan usaha tidak dapat berkembang

secara optimal.

i. Terbatasnya kemampuan para pendamping dalam melakukan pendampingan

koperasi dan UMKM dalam beberapa aspek tertama dalam aspek teknis

sehingga pengembangan usaha UMKM belum berjalan optimal.

j. Belum optimalnya pelaksanaan program kemitraan dan CSR bagi UMKM dan

koperasi sesuai amanat Peraturan Gubernur Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

k. Masih banyak koperasi yang belum aktif melakukan RAT padahal kegiatan

usaha koperasi berjalan aktif.

UPAYA YANG DILAKUKAN (SOLUSI)

a. Melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada semua stake holder baik di level

provinsi maupun kabupaten/kota tentang pembagian kewenangan pembinaan

koperasi dan UMKM. Selain itu dilakukan penyesuaian-penyesuaian program

pembinaan bagi UMKM dan koperasi yang dikerjasamakan atau dimitrakan dengan

beberapa pihak antara lain Perbankan, Retail Modern, dinas kabupaten/kota dan

SKPD di lingkungan pemerintah Provinsi maupun kabupaten/kota.

b. Pembentukan Klinik Bisnis koperasi dan UMKM yang didukung oleh para

pendamping untuk melakukan pendampingan dan fasilitasi pemasaran produk baik

secara online maupun offline.

c. Melakukan beberapa kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan kapasitas

SDM pelaku usaha dan koperasi baik dari aspek kelembagaan, usaha, produksi,

pemasaran dan pembiayaannya. Selain itu Klinik Bisnis juga menyelenggarakan

classbusines yang diikuti oleh para pelaku UMKM untuk pemahaman UMKM dalam

Page 64: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

63

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

kemampuan yang lebih teknis antara lain aspek kemasan, pembukuan usaha,

perijinan usaha dll.

d. Memfasilitasi dan mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya dan

mengurus perijinan usaha untuk mendukung daya saing produk. Berbagai upaya

dilakukan misalnya memfasilitasi UMKM ikut pameran, fasilitasi pemasaran ke retail

modern serta pengurusan ijin usaha (IUMK, PIRT, Halal dll)

e. Meningkatkan kapasitas SDM para pendamping melalui diklat/bimtek pendamping,

mengikutsertakan beberapa pendamping dalam program/kegiatan yang

diselenggarakan oleh instansi lain.

f. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi data koperasi tidak aktif dengan dinas

kabupaten/kota untuk menghindari adanya kesalahan dalam upaya pembubaran

koperasi tidak aktif. Selain itu data keragaan koperasi dan data per jenis koperasi

yang dientry dalam ODS agar dilakukan updating secara berkala oleh Tim Data

Kabupaten/Kota.

g. Dilakukan upaya pembinaan kepada koperasi aktif yang belum melakukan RAT

dalam bentuk pendampingan untuk segera melakukan RAT dan mengurus Sertifikat

Nomor Induk Koperasi sebagai bukti bahwa koperasi yang bersangkutan adalah

koperasi yang aktif melakukan RAT.

h. Pembentukan Satgas Pengawasan Koperasi yang bertugas untuk melakukan

pengawasan dan pembinaan terhadap koperasi ditinjau dari aspek kelembagaan,

usaha, permodalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i. Melakukan pertemuan dan sosialisasi dengan beberapa stake holder dalam

mengoptimalkan program kemitraan antara pengusaha besar dengan UMKM dan

koperasi. Antara lain dengan PT. Total dalam pendampingan UMKM, PT. Lottemart

dalam akses pasar produk UMKM, Bank Kaltim dalam pembinaan dan akses

pembiayaan, PT. Telkomsel dalam pembentukan kampung digital dan lain-lain.

HARAPAN YANG DIINGINKAN DENGAN PUSAT

a. Optimalisasi dan perluasan program kemitraan dengan lebih banyak pihak dan

melibatkan lebih banyak UMKM dan koperasi.

b. Program insentif bagi UMKM dalam rangka memperoleh HKI, Halal, SNI dll.

c. Adanya aturan yang lebih kuat dan konkrit dalam pelaksanaan kemitraan antara

usaha besar dengan koperasi dan UMKM.

Page 65: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

64

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

d. Adanya peninjauan kembali atau sosialisasi teknis tentang UU Nomor 23 Tahun

2014 mengingat pelaksanaan beberapa program masih menimbulkan kerancuan

dalam implementasi di lapangan contohnya pelaksanaan program KUR oleh

Pemerintah Provinsi sedangkan lingkup pembinaan provinsi adalah usaha kecil dan

sebagaian besar sasaran KUR adalah usaha mikro yang merupakan binaan

kanupaten/kota, pembinaan wirausaha baru yang merupakan program nasional

sedangkan wirausaha baru identik dengan usaha mikro yang merupakan tugas

kabupaten/kota untuk pembinaannya, dll.

e. Dukungan optimalisasi fungsi dan peran UPTD Pusat Promosi dan Pengembangan

UKM (P3UKM) sebagai Balai Latihan Koperasi (Balatkop) dan Pusat Layanan Usaha

Terpadu (PLUT) untuk mengakomodir kegiatan pelatihan dan pendampingan bagi

koperasi dan UMKM.

D. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Tahun 2016 Rutin

Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 berjumlah Rp.

13.838.954.310 dengan realisasi Rp. 12.485.558.195 atau sebesar 90,22 %.

Tabel 7.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin

Tahun 2016

No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Disperindagkop*) 6.186.343.540 5.733.570.309 92,68

2. UPTD BPSMB 2.485.299.000 2.176.937.604 88,17

3. UPTD Metrologi 3.211.025.368 3.040.358.702 94,87

4. UPTD P3UKM 1.956.286.402 1.534.691.580 78,96

Jumlah

13.838.954.310

12.485.558.195

90,22

Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim

Sisa anggaran tahun 2016 yang disetor sebesar Rp. 1.353.396.115 (satu milyar

tiga ratus lima puluh tiga juta tiga ratus sembilan puluh enam ribu seratus lima belas

rupiah ) atau sebesar 9,78 %. Dana tersebut merupakan uraian rincian obyek dari

Page 66: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

65

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Biaya Listrik, Telepon, Biaya Makan dan Minuman Harian, Biaya Bantuan Pelatihan

dan Kursus Keterampilan, dan lain-lain yang telah disetor ke Kas Daerah.

2. Pembangunan APBD

Urusan Pilihan Perindustrian

- Alokasi anggaran Rp. 4.191.623.425 ,-, realisasi fisik mencapai 94,95 persen dengan realisasi keuangan 90,98

persen dan sisa yang disetor ke kas daerah sebesar Rp. 377.342.468,-.

UPTD P3UKM

Alokasi anggaran Rp. 3.118.547.000,-, realisasi fisik mencapai 86,29 persen

dengan realisasi keuangan 86.29 persen dan sisa yang disetor ke kas

daerah sebesar Rp. 427.465.722,-.

Urusan Pilihan Perdagangan

Alokasi anggaran Rp. 5.116.401.359-, realisasi fisik mencapai 95,30 persen

dengan realisasi keuangan 91,08 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 456.166.509,-.

UPTD Metrologi

Alokasi anggaran Rp. 2.642.598.476,-, realisasi fisik mencapai 97,78 persen

dengan realisasi keuangan 94,46 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 146.514.869,-.

UPTD BPSMB

Alokasi anggaran Rp. 3.933.053.850.-, realisasi fisik mencapai 95,84 persen

dengan realisasi keuangan 95,59 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 169.557.778,-.

Urusan Wajib Koperasi

Alokasi anggaran Rp. 16.357.833.240,-, realisasi fisik mencapai 152.16 persen

dengan realisasi keuangan 145,10 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 41.087.879.474,-

Page 67: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

66

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Tabel 8.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur

Tahun 2016

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran (Disetor ke

Kas Negara/Rp)

Fisik Keu

1. Urusan Pilihan Perindustrian

4.181.623.425 94,95 0,98 3.804.280.957 377.342.468

UPTD P3UKM

3.118.547.000 78,00 78,96 2.691.081.278 427.465.722

2. Urusan Pilihan Perdagangan

5.116.401.359 95,30 91,08 4.660.234.850 456.166.509

UPTD Metrologi

2.642.598.476 97,78 94,46 2.496.083.607 146.514.869

UPTD BPSMB

3.933.053.850 95,84 95,69 3.763.496.072 169.557.778

3. Urusan Wajib Koperasi

4.181.623.425 94,95 90,98 3.804.280.957 377.342.468

TOTAL 35.350.057.350 95,99 92,46 32.685.130.530 2.664.926.820

c. Pembangunan APBN

Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Alokasi anggaran Rp. 2.191.000.000,- realisasi fisik 34,49 persen, realisasi

keuangan 34,49 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar

Rp. 850.590.850,-

Klaster Industri Berbasis Pertanian Agro di Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 72,34 persen dan keuangan

72,34 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

399.904.000,-

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.105.186.000,-, realisasi fisik 100,00 persen dan

keuangan 82,88 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

189.181.654,-.

Page 68: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

67

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.105.124.994,-, realisasi fisik 100,00 persen dan realisasi

keuangan 99,08 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar

Rp 10.147.683,-.

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

Alokasi anggaran Rp. 2.602.257.000,- realisasi fisik 98,42 persen, realisasi

keuangan 98,42 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

40.988.000,-

Tabel 9.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBN

Tahun 2015

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran (Disetor ke Kas

Negara/Rp) Fisik Keu

1.

Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kaltim

2.191.000.000 34,49 34,49 755.592.350 850.590.850

2.

Klaster Industri Berbasis Pertanian Agro di Kaltim

500.000.000 20,02 20,02 100.096.000 193.600.400

3.

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

1.105.186.000 100,00 82,88 916.004.348 189.181.654

4.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

1.105.124.994 100,00 99,08 1.094.977.311 161.472.689

5.

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

2.602.257.000 98,42 98,42 2.561.289.000 1.418.286.000

TOTAL

7.503.567.994 72,34 72,34 5.427.939.007 2.075.628.987

Tahun 2015

1. Rutin

Anggaran rutin di lingkungan Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan

UMKM Provinsi Kalimantan Timur tahun 2015 berjumlah Rp.

Page 69: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

68

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

43.709.787.850,- dengan realisasi Rp. 38.167.268.720,- atau sebesar

87,32%.

Tabel 7.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana Rutin

Tahun 2015

No Unit Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Disperindagkop*) 7.778.770.000 7.086.541.350 91,10

2. UPTD BPSMB 3.113.380.000 3.065.143.600 98,45

3. UPTD Metrologi 30.385.741.850 25.733.319.350 84,69

4. UPTD P3UKM 2.431.896.000 2.282.264.420 93,85

Jumlah 43.709.787.850 38.167.268.720 87,32

Sumber Data : Disperindagkop. Prov. Kaltim

Sisa anggaran tahun 2015 yang disetor sebesar Rp. 5.542.519.130,- (lima

milyar lima ratus empat puluh dua juta lima ratus Sembilan belas ribu seratus tiga

puluh rupiah) atau sebesar 13, 68 %, dana tersebut merupakan efisiensi lelang

pembangunan kantor di UPTD Metrologi, disamping itu juga merupakan uraian

rincian obyek dari Biaya Listrik, Telepon, Biaya Makan dan Minuman Harian, Biaya

Bantuan Pelatihan dan Kursus Keterampilan, dan lain-lain yang telah disetor ke

Kas Daerah.

2. Pembangunan APBD

Urusan Pilihan Perindustrian

Alokasi anggaran Rp. 9.740.300.000,-, realisasi fisik mencapai 84,47 persen

dengan realisasi keuangan 81,75 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 1.777.349.194,-.

UPTD P3UKM

Alokasi anggaran Rp. 3.470.730.000,-, realisasi fisik mencapai 96,93 persen

dengan realisasi keuangan 96,93 persen dan sisa yang disetor ke kas

daerah sebesar Rp. 167.786.622,-.

Page 70: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

69

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Urusan Pilihan Perdagangan

Alokasi anggaran Rp. 6.474.767.600-, realisasi fisik mencapai 92,32 persen

dengan realisasi keuangan 91,74 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 534.645.304,-.

UPTD Metrologi

Alokasi anggaran Rp. 36.700.474.120,-, realisasi fisik mencapai 84,86 persen

dengan realisasi keuangan 82,62 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 5.497.258.387,-.

UPTD BPSMB

Alokasi anggaran Rp. 10.523.969.421.-, realisasi fisik mencapai 95,62 persen

dengan realisasi keuangan 92,12 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 749.889.350,-.

Urusan Wajib Koperasi

Alokasi anggaran Rp. 38.035.321.461,-, realisasi fisik mencapai 89,27 persen

dengan realisasi keuangan 87,49 persen dan sisa yang disetor ke kas daerah

sebesar Rp. 4.759.033.231,-

Tabel 8.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBD Kalimantan Timur

Tahun 2015

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran (Disetor ke Kas

Negara/Rp) Fisik Keu

1. Urusan Pilihan Perindustrian

9.740.300.000 84,47 81,75 7.962.900.806 1.777.349.194

UPTD P3UKM 3.470.730.000 96,93 96,93 3.302.963.378 167.786.622

2. Urusan Pilihan Perdagangan

6.474.767.600 92,32 91,74 5.940.116.096 534.645.304

UPTD Metrologi 36.700.474.120 84,86 82,62 30.703.215.733 5.497.258.387

UPTD BPSMB 10.525.969.421 95,62 92,12 9.779.089.071 749.889.330

3. Urusan Wajib Koperasi

38.035.321.461 89,27 87,49 33.276.288.280 4.759.033.231

TOTAL 106.947.376.602 88,32 86,93 92.964.564.314 13.983.012.288

Page 71: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

70

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

d. Pembangunan APBN

Penyebaran dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Alokasi anggaran Rp. 2.100.000.000,- realisasi fisik 84,88 persen, realisasi

keuangan 84,88 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar

Rp. 317.487.800,-

Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 500.000.000,-, realisasi fisik 98,05 persen dan keuangan

98,05 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

9.747.450,-

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 931.939.000,-, realisasi fisik 84,60 persen dan keuangan

84,60 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp

143.502.781,-.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

Alokasi anggaran Rp. 1.224.088.000,-, realisasi fisik 95,85 persen dan realisasi

keuangan 95,85 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar

Rp 50.744.300,-.

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

Alokasi anggaran Rp. 7.860.724.000,- realisasi fisik 94,92 persen, realisasi

keuangan 94,92 persen dengan sisa kas yang disetor ke kas negara sebesar Rp.

399.179.000,-

Page 72: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

71

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Tabel 9.

Rincian Anggaran dan Realisasi Dana

Yang Bersumber dari APBN

Tahun 2015

No. Urusan

Alokasi

(Rp)

Realisasi (%) Realisasi Anggaran

Sisa Anggaran (Disetor ke Kas

Negara/Rp) Fisik Keu

1.

Penyebaran dan Pengembangan IKM di Kaltim

2.100.000.000

84,88

84,88

1.782.512.200

317.487.800

2.

Klaster Industri Berbasis Pertanian Oleochemical di Kaltim

500.000.000

98,05

98,05

490.252.550

9.747.450

3.

Peningkatan Perdagangan Luar Negeri Daerah Kaltim

931.939.000

84,60

84,60

788.436.219

143.502.781

4.

Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Daerah Kaltim

1.224.088.000

95,85

95,85

1.173.343.700

50.744.300

5.

Dukungan Pemberdayaan KUKM di Daerah

7.860.724.000

94,92

94,92

7.461.545.000

399.179.000

TOTAL

12.616.751.000

92,70

92,70

11.696.089.669

920.661.331

Page 73: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

72

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKj-IP) Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013. LKj-IP ini disusun

sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006, dan

diperbarui melalui Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tanggal 23 November 2010 tentang

Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja dan

disempurnakan lagi dengan peruran Gubernur nomor 42 tahun 2016 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah di

Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Adapun dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2016 ini dibuat sebagai Perjanjian

Kinerja Pimpinan SKPD kepada Kepala Daerah berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi pada Diktum Ketiga tentang

Penetapan Kinerja. Lakip Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 telah menyajikan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan dan disepakati oleh masing-masing Kepala

Bidang beserta struktural dibawahnya dan disetujui oleh Kepala Dinas, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Negara PAN Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tanggal 31 Mei 2007

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi

pemerintah.

LKj-IP Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan

Timur Tahun 2016 ini memberikan gambaran antara lain :

Page 74: BAB I - indagkop.kaltimprov.go.idindagkop.kaltimprov.go.id/download/file/LKj-IP_2016_fiks.pdf · 5) Mengkoordinasikan dan menyusun standarisasi, norma, pedoman dan kriteria dibidang

73

LKj-IP 2016 Dinas Perindagkop & UKM Prov. Kaltim

Secara umum kinerja Dinas Perindagkop ditinjau dari pencapaian indikator kinerja dapat

dikategorikan berhasil, walaupun terdapat beberapa indikator kinerja yang target

pencapaiannya masih perlu ditingkatkan. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras

seluruh aparat Disperindagkop & UMKM Provinsi maupun Kab/Kota, Dinas/Instansi

terkait, Dunia Usaha dan Sekretariat Daerah Provinsi yang dengan kerjasama dan

sinkronisasi programnya turut memberikan konstribusi.

Ditinjau dari dari pencapaian sasaran strategik, juga dapat dikategorikan berhasil,

dimana dari 8 (delapan) sasaran dengan 14 indikator yang telah ditetapkan, 8 (delapan)

diantaranya mencapai 70 (tujuh puluh) sampai 80 (delapan puluh) persen dan 6 (lima)

lainnya diatas 80 (delapan puluh) persen dengan katagori memuaskan. Keadaan ini

semakin memicu kita untuk bekerja lebih keras dan pemahaman yang lebih mendalam

atas segala permasalahan dan tantangan yang ke depan semakin komplek.

Dengan laporan LKj-IP ini diharapkan dapat memacu pelaksanaan

kepemerintahan yang melibatkan stakeholders, sehingga nantinya akan tercipta

sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.