standarisasi & sistem mutu

55
STANDARISASI & SISTEM MUTU Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan paling banyak digunakan di seluruh lembaga-lembaga di dunia adalah sistem penjaminan mutu International Organization for Standarization (ISO). Istilah ISO diambil dari bahasa Yunani “isos” yang berarti sama, atau standar. Oleh karenanya ISO digunakan sebagai standar mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization atau Badan Standar Internasional. ISO yang berdiri pada 1947 bersifat organisasi non pemerintah yang berpusat di Jenewa, Swiss (Prasetya, 2004)

Upload: arvin

Post on 17-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

STANDARISASI & SISTEM MUTU. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: STANDARISASI & SISTEM MUTU

STANDARISASI & SISTEM MUTU Sistem penjaminan mutu yang paling mapan dan

paling banyak digunakan di seluruh lembaga-lembaga di dunia adalah sistem penjaminan mutu International Organization for Standarization (ISO). Istilah ISO diambil dari bahasa Yunani “isos” yang berarti sama, atau standar. Oleh karenanya ISO digunakan sebagai standar mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization atau Badan Standar Internasional. ISO yang berdiri pada 1947 bersifat organisasi non pemerintah yang berpusat di Jenewa, Swiss (Prasetya, 2004)

Page 2: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Sejarah tentang sistem penjaminan mutu ISO berawal dari kondisi perang dunia ke II yang ingin mendapatkan bahan peledak dengan standar mutu yang bagus. Berawal dari sinilah kemudian bagian pengadaan barang militer Inggris mengembangkan serangkaian standar yang secara umum dapat menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menyediakan produk bermutu tinggi.

Page 3: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Pada akhir 1960-an dibuat standar sistem mutu AQAP (Allied Quality Assurance Publicators) yang dikembangkan dari standar-standar sebelumnya. Pada awal 1970-an, Inggris mengembangkan lebih lanjut seri AQAP dan disebut “DEFSTAN 05 series” olehUnited Kingdom Ministry of Defence. Pada saat yang bersamaan angkatan bersenjata Amerika Serikat mengembangkan MIL STD 9858A. Disisi lain perusahaan-perusahaan yang tidak bertransaksi dengan militer kemudian mengembangkan BS 5157 yang kemudian dikembangkan BS 5750 bagian 1, 2 dan 3 pada tahun 1979. Pada tahun ini pula pemeriksaan pihak ke tiga yang merupakan karakteristik ISO 9000 mulai dikembangkan. Selain itu pada tahun ini komisi ISO Inggris yaitu British Standard Institute(BSI) menyerahkan proposal untuk pembentukan komisi teknik baru dengan nomor ISO/TC 176. Sebagai hasil dari ISO/TC 176 yang telah melakukan sosialisasi ke seluruh dunia dalam tahun 1987 seri standar ISO 9000 dipublikasikan.

Page 4: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Sistem manajemen mutu merupakan salah satu proses yang masih menjadi bagian dari proses MMT. Proses pengembangan secara terus menerus dalam MMT akan berhasil jika terdapat proses yang komprehensif untuk melakukan pengujian, pencermatan, analisis, dan pelaporan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan proses dalam upaya untuk merelisasikan produk. Shoki, dkk mengatakan bahwa ISO 9000 dapat diintegrasikan dengan MMT untuk pengembangan menyeluruh sistem mutu yang mana pengembangan mutu dapat dicapai dengan mendasarkan pengujian proses-proses organisasi yang berkaitan dengan definisi proses, pengembangan proses dan desain proses.

Page 5: STANDARISASI & SISTEM MUTU

ISO 9001:2000 merupakan ISO versi baru yang di luncurkan pada bulan Oktober 2000. Bagi semua organisasi yang telah memperoleh sertifikat ISO, maka memiliki kewajiban untuk melakukan modifikasi sesuai dengan persyaratan baru yang diterapkan dalam ISO 9001:2000, walaupun tidak terdapat perbedaan yang sangat bertolak belakang. ISO tentang sistem mutu merupakan sistem ISO dengan seri ISO 9000 yang mulai dikeluarkan pada tahun 1987. ISO 9000 terdapat berbagai varian yaitu ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, dan ISO 9004

Page 6: STANDARISASI & SISTEM MUTU

ISO 9000 menguraikan filosofi umum dari standar sistem mutu, karakteristik, jenis-jenis, dan dimana serta kapan standar ini tepat digunakan, serta mendiskripsikan unsur-unsur yang harus dimasukkan dalam model penjaminan mutu ini. ISO 9001 memuat sistem mutu untuk desain/ pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan, ISO 9002 untuk produksi dan instalasi, ISO 9003 untuk inspeksi dan pengujian akhir, dan ISO 9004 merupakan panduan manajemen mutu dan elemen sistem mutu (Sonhadji, 1999)

Page 7: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Perubahan untuk versi ISO 1994 dengan versi 2000 adalah penggabungan ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003 menjadi ISO 9001 saja. Perubahan lain adalah struktur yang mendasarkan pola Plan-Do-Check-Action (PDCA), pendekatan proses, penekanan pada pelanggan, dan peningkatan berkesinambungan (continual improvement), dan penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen puncak terhadap sistem manajemen mutu (Gazpers, 2001). Pada tahun 2000, ISO yang berkaitan dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM) tersebut kemudian di beri nama dengan ISO 9001:2000.

Page 8: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Pada bulan Mei 2008 ISO 9001:2000 diperbaruhi menjadi ISO 9001:2008. Perubahan yang dilakukan dari versi 2000 ke versi 2008 memang tidak sedrastis ketikadilakukannya perubahan dari versi 1994 ke versi 2000. Namun demikian, tetap terdapat banyak hal penting dalam perubahan versi tersebut, utamanya berkaitan dengan penyesuaian terhadap teknologi informasi dan penggunaan tenaga kerja luar. Organisasi yang telah memperoleh SMM ISO 9001:2000 harus melakukan update pada versi 2008 ini selambat-lambatnya pada bulan November 2010.

Page 9: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Dengan semakin luasnya berbagai hal yang berkaitan dengan wilayah yang harus distandarisasi, maka semakin banyak pula jenis-jenis standar baru yang ada dan diimplementasikan pada berbagai negara. Standar-standar ISO yang berkaitan dengan berbagai bidang tersebut beberapanya terdapat pada tabel .

Page 10: STANDARISASI & SISTEM MUTU

ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM SNI

Mewujud ( Entity ), kasat mata atau tidak kasat mata Mutu ( Quality ) , keseluruhan karakteristik demi

kepuasan kebutuhan ( satisfaction of need ) Jaminan Mutu ( Quality Assurance,QA ), kegiatan

terencana dan sistematis yang diterapkan demi pemberian keyakinan yang memadai bahwa produk bermutu

Pengendalian Mutu ( Quality Control,QC ), teknik dan kegiatan operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan mutu

Inspeksi ( Inspection ), kegiatan seperti pengukuran, pemeriksaan, pengujian, pembandingan mutu yang ditentukan, agar diperoleh produk bermutu

Page 11: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 12: STANDARISASI & SISTEM MUTU

SNI : Standar Nasional Indonesia

Ada 5 seri yaitu : SNI 19-9000-1992 SNI 19-9001-1994 SNI 19-9002-1994 SNI 19-9003-1994 SNI 19-9004-1992

Page 13: STANDARISASI & SISTEM MUTU

ISO 9000 : Quality management and quality assurance standards-guidelines for selection and use

ISO 9001 : Quality sistem model for quality assurance in design/development, production, installation and servicing

ISO 9002 : Quality sistem model for quality assurance in production and installation

ISO 9003 : Quality sistem model for quality assurance in final inspection and test

ISO 9004 : Guidelines-quality management and quality systems elements

Page 14: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 15: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 16: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 17: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Dimensi KualitasAda 8 dimensi yang digunakan untuk menganalisiskarakteristik kualitas produk.

1. Performa ( Performance ): aspek fungsional produk, misalnya percepatan, kenyamanan, dll

2. Features, pelengkap dari performa, misal servis makan/minum, TV3. Kehandalan ( reliability ), keberhasilan suatu produk dalam periode

waktu tertentu di bawah kondisi tertentu4. Konformitas ( conformance ), kesesuaian produk terhadap spesifikasi

yang telah ditetapkan sebelumnya5. Daya tahan ( durability), ukuran masa pakai produk6. Kemampuan pelayanan ( service ability ), berkait dengan kecepatan,

kesopanan, kompetensi, kemudahan, serta akurasi7. Estetika ( aesthetics), keindahan produk8. Kualitas yang dipersepsikan, bersifat subyektif, terkait dengan

perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk. Biasanya pelanggan terpengaruh oleh merek merek tertentu yang diyakini pasti baik.

Page 18: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 19: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 20: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 21: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 22: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 23: STANDARISASI & SISTEM MUTU

FOKUS PADA PELANGGAN (Customer Focus) Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu

manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang & yang akan datang. Organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi pelanggan.

  2. KEPEMIMPINAN (Leadership) Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari

organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang- orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam pencapaian tujuan- tujuan organisasi.

  3. KETERLIBATAN ORANG (Involvement of people) Orang/ karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang

sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.

Page 24: STANDARISASI & SISTEM MUTU

4. PENDEKATAN PROSES (Process Orientation) Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien,

apabila aktivitas dan sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan.

  5. PENDEKATAN SISTEM TERHADAP

MANAJEMEN (System Approach to Management) Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari

proses- proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuannya.

Page 25: STANDARISASI & SISTEM MUTU

6. PENINGKATAN TERUS MENERUS (Continual Improvement)

Peningkatan terus- menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus- menerus didefinisikan sebagai suatu proses sebagai suatu proses  yang berfokus pada upaya terus- menerus meningkatkan efektifitas dan atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Peningkatan terus- menerus mambutuhkan langkah- langkah konsolodasi progresif, menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, dan akan menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem manajemen mutu.

Page 26: STANDARISASI & SISTEM MUTU

.       7. PENDEKATAN FAKTUAN DALAM

PEMBUATAN KEPUTUSAN (Factual Approach to Decision Making)

Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah- masalah kualitas dapat terselesaikan secara efektif dan efisien.

  8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING

MENGUNTUNGKAN (Mutually Beneficial Supplier Relationship)

Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah.

Page 27: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Unsur Utama TQM

1.Fokus pada pelanggan2.Obsesi terhadap kualitas3.Pendekatan Ilmiah4.Komitmen jangka panjang5.Team Work6.Improve secara berkesinambungan7.Pendidikan dan Latihan8.Kebebasan terkendali9.Kesatuan tujuan10.Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Page 28: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 29: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 30: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 31: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 32: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 33: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 34: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 35: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 36: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 37: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 38: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 39: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 40: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 41: STANDARISASI & SISTEM MUTU
Page 42: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Inspeksi

Arti sempit inspeksi adalah memeriksa atau pemeriksaan. Inspeksi adaiah gabungan kegiatan operasional dan managerial, yang meliputi: review, survey, check, measure, detection, examination, data collection, analyze^ documentation, reporting, test, recording, dan auditing atau verification. Ada 2 langkah inspeksi, yaitu: pengendalian rnutu dan penjaminan mutu

Pengendalian mutu ( Quality Control, QC ): terhadap raw material, process and equipment or technology. Langkahnya ialah: review dokumen, survei lokasi obyek, pengecekan obyek, pengukuran, deteksi penyimpangan, penelitian lanjut ( eksaminasi ), dokumentasi cacat, pelaporan singkat, penyajian rekapitulasi, perekaman perbaikan dalam kartu rekam ( record card)

Page 43: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Penjaminan mutu ( Quality Assurance, QA ): langkah managerial secara sistematis untuk mengadakan auditing

atas hasil kerja pengendalian mutu. Bisa dilakukan secara internal oleh pemilik obyek maupun eksternal oleh perusahaan independen. Langkahnya adaiah: review dokumen, audit hasil QC, pelaporan sesuai format standar.

Cakupan Inspeksi

1. Plant inspection2. Boiler inspection3. Welding inspection4. Rotating Equipment Inspection5. Offside inspection6. Statutory inspection Qc/ ncfann -an ctang) •7. Electrical inspection

Page 44: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Pengendalian Mutu Terpadu ( PMT )( Total Quality Control)

• Adalah sistem manajemen yang mengikutsertakan seiuruh karyawan dari tingkatan organisasi dengan penerapan konsep pengendalian kualitas dan metoda statistik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.

Ada 2 arti TQC:

1. TQC sebagai faisafah, mengharuskan seiuruh karyawan mempunyai pola pikir dan bertindak berdasarkan:. Market in concept. proses berikut adalah pelanggan kita

. self control atau self Plan- Do- Check- Action ( PDCA )

. Quality Assurance

2. TQC sebagai Sistem ManajemenAda 3 tingkatan manajemen, yaitu:a. Manajemen Puncak ( Top Management): perumus visi dan misib. Manajemen Menengah ( Midle Management) pengurai atau penjabar visi dan misi menjadi rancangan aktifitas lengkap dengan budgedc. Manajemen bawah ( Foreman and Operators) melaksanakan standar standar perusahaan Karakteristik TQC

Page 45: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Karakteristik TQC1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan2. Merupakan manajemen partisipatif3. Semua harus tertulis4. Berorientasi pada proses agar hasil optimal5. Saling terkait, tidak mementingkan pekerjaan sendiri

Cara penerapan TQCA. Mentalitas dasarB. Sistem ManajemenC. SaranaD. Pendekatan Penerapan dan Pengembangan

Page 46: STANDARISASI & SISTEM MUTU

A. Mentalitas Dasar -> pola berpikir dan pola bertindak ada 4 aspek, yaitu:Sumber Daya Manusia ( SDM ), Kesadaran Mutu, Manajemen PDCA, Berbicara berdasar data atau fakta.

SDM: - tidak saling menyalahkan- kerjasama dan partisipatif- keserasian hubungan atasan dan bawahan

Kesadaran Mutu: - mutu berarti kepuasan pelanggan - proses berikutnya adalah pelanggan kita - orientasi pasar - kualitas adalah QCDSM ( Quality, Cost, Delivery, Safety, Morals)

Manajemen PDCA: pengendalian mutu dimulai sejak darl proses awal sampai akhir, selalu dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan

Berbicara berdasar data dan fakta: selalu berdasar pada data dan standar tertulis dan terukur, bukan NATO ( No Action Talk Only)

Page 47: STANDARISASI & SISTEM MUTU

B. Sistem Manajemen

• Ada 5 aspek sistem manajemen

1. Policy Managementa. What Business are we in ( WBAWi) -> saat inib. Aim -> yang akan dicapaic. Mission -> cara atau strategi pencapaiand. Vission -> cita-cita atau angan-angane. Key Result Areas -> kunci keberhasilanf. Five year policy -> kebijakan jangKa menengahg. One year policy -> kebijakan jangka pendek

2. Activity Managementa. Activity plan -> rancangan kegiatanb. 7ab/e of control point and check pointc. Management Graph -> ploting berbentuk grafik

Page 48: STANDARISASI & SISTEM MUTU

3. QCC or SS management -> pengendalian dan inovasi QCC -> Quality Control Circle, terdiri 4 - 1 0 orang pelaksana peningkatan dan pengendalian mutu dalam unit kerja yang sama SS -> Suggestion System, menampung usulan-usulan tertulis dari karyawan demi produktifitas dan efisiensi kerja

4. Diagnosis dan review -> evaluasi periodik oleh Top Management tentang sinkronisasi policy dan activity management

5. Calendar of Event ( COE ) -> ploting jadwal secara baik, berupa daftar rencana pertemuan selama satu tahun ( waktu, tempat, peserta, materi, dll)

Page 49: STANDARISASI & SISTEM MUTU

C. Sarana ( Tools )

Empat hal pokok dalam sarana, yaitu: sumbang saran, langkah peningkatan, Tools dan manajemen tools

1. Sumbang saran ( Brainstorming ) -> pengumpulan pendapat dari semua yang hadir agar diperoleh masukan sebanyak mungkin dan terbaik

2. Langkah peningkatan -> ada 8 langkah penting untuk problem solving / improvement.1) menemukan persoalan2) mencari dan menemukan sebab3) mempelajari faktor paling dominan4) merencanakan cara penanggulangan5) melaksanakan rencana (4)6) memeriksa hasil7) standarisasi8) rencana berikutnya

Page 50: STANDARISASI & SISTEM MUTU

3. Tools -> alat bantu analisis masalah/fakta.

Ada 7 alat bantua. lembar pengumpul data ( check sheet)b. stratifikasi ( stratification ), pengelompokan datac. Grafik dan bagan pengendalian ( graphic and control

chart) -> circle graph line, bar andd. Diagram Pareto -> gabungan grafik garis dan balok

untuk menyatakan perbandingan masing-masing jenis data terhadap keseluruhan

e. Diagram sebab akibat ( cause and effect ), juga disebut diagram tulang ikan, berisi faktor-faktor yang berpengaruh.

f. Diagram Pencar ( scatter diagram ) -> korelasi antar2 data atau 2 faktor yang ada

g. Histogram, diagram balok berisi sebaran data

Page 51: STANDARISASI & SISTEM MUTU

D. Pendekatan Penerapan dan Pengembangan

Untuk melaksanakan TQM diperlukan pendekatan pendekatan yang dapat menjamin sistern manajemen secara menyeluruh dan terpadu. Diperlukan diagnosis sebelum diterapkan, antara lain:

a. pengamatan terhadap situasi ditinjau dari beberapa segib. Identifikasi masalahc. analisis: - kepemimpinan yang digunakan

- kedewasaan karyawan - sifat / suasana umum - lainnya yang dipandang perlu

Perubahan yang diharapkan terjadi:a. Pengetahuan ( knowledge )b. Sikap ( attitude )c. Perilaku (individual behaviour)d. Perilaku organisasi ( group behaviour)

Page 52: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Standarisasi dalam industri manufakturing

Pada saat bahan baku atau bahan setengah jadidikerjakan dengan mesin, diharapkan hasilnyaseperti yang telah ditentukan sebelumnya, baikukuran, bentuk; posisi maupun tingkat kehalusanpermukaannya. Syarat komponen berkarakteristik geometri ideal adalah:

1. ukuran/ dimensi teliti2. Bentuk tepat/ sempurna3. Permukaan halus sekali

Karakteristik geometri ideal sulit dihasilkan.Perbedaan antara karakteristik hasil dankarakteristik ideal disebut deviasi/ simpangan

Page 53: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Beberapa sebab terjadinya penyimpangana. Penyimpangan saat penyetelan (setting)mesin,

tergantung ketelitian meter pada mesinb. Penyimpangan pengukuran geometri (measuring),

pengukuran, pembacaan, penekananc. Penyimpangan gerakan mesin (operating), ketidak

lurusan alat iris, spindel goyangd. Keausan pahat atau aiat potong (wearing),

setelah lama dipakaie. Perubahan cuaca udara dan suhu benda

(condition), karena pemuaian atau pengerutanf Besar gaya pemotongan (penetration), gaya tekan

alat iris pada permukaan benda kerja

Page 54: STANDARISASI & SISTEM MUTU

• Penyimpangan-penyimpangan di atas tidak dapat dihilangkan, tetapi hanya dapat dikurangi atau diminimalisir, sehingga penyimpangan geometrik masih dapat diterima. Oleh karena itu perlu penetapan sampai berapa jauh penyimpangan masih dapat diterima.

• Komponen dengan sifat ketertukaran (Exchangable components ). Ketika dibuat suatu poros, dapat dilakukan 2 cara pengerjaan, yaitu pengerjaan bebas tak terkontrol dimensi, dan pengerjaan terkontrol dimensi terbesar dan terkecilnya. Hasil ke dua proses tentu berbeda. Proses tak terkontrol menghasilkan poros terlalu kecil atau terlalu besar, sehingga perlu pengerjaan lagi bila poros akan dimasukkan ke dalam lubang bantalan.

Page 55: STANDARISASI & SISTEM MUTU

Proses pengerjaan ke dua akan menghasilkan poros dengan ukuran baik, sehingga tidak perlu ada pengerjaan lagi ketika poros harus dimasukkan ke dalam lubang bantalan.

Komponen hasil proses ke dua disebut komponen mempunyai sifat ketertukaran.

Beberapa keuntungan komponen yang mempunyai sifat ketertukaran:

1. Waktu perakitan lebih pendek2. komponen dapat dibuat oleh beberapa pabrik3 dapat diproduksi secara massal4. manajemen produksi lebih mudah, produktivitas lebih

fleksibel, kualitasnya terjamin.