bab i (1)
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan timbunan sampah merupakan salah satu masalah yang
sangat besar untuk dihadapi. Di Indonesia, khususnya wilayah Kalimantan
Timur dimana jumlah timbunan sampah hingga 2013 mencapai 1.117.368 m3.
Data menunjukkan bahwa timbunan sampah plastik masuk dalam bagian
sampah anorganik yakni 8,53% atau 266,99 m3 dari volume total sampah.
(Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda, 2013)
Dari data diatas diketahui masih banyak jumlah sampah plastik di
Samarinda belum di olah dengan benar. Proses pembakaran akan
menghasilkan gas CO yang berbahaya bagi lingkungan dan menyebabkan
peningkatan gas emisi rumah kaca. Berdasarkan standar lingkungan untuk
udara bersih, tidak mengandung 5 gas berbahaya bagi lingkungan salah
satunya gas CO (Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
(Bapedal) Nomor KEP-107/Kabapedal, 1997 )
Polypropylene merupakan plastik jenis polimer termoplastik. PP
tersusun atas monomer – monomer hidokarbon minyak bumi, dengan
komposisi karbon sebesar 85.6% dan hydrogen sebesar 14.4% dari kristal
polypropylene ( Hindle. Colin, 2015 ). Melihat dari penyusunnya, limbah plastik PP berpotensi untuk dikonversi menjadi bensin. Teknik yang digunakan dalam pengembalian material plastik tersebut ialah teknik pirolisis.
Dengan cara pirolisis plastik PP, memberikan dua manfaat sekaligus yaitu pengurangan limbah plastik yang selama ini masih menjadi masalah besar di tiap kota karena sangat sulit terurai oleh tanah sehingga akan mencemari
tanah dan menghasilkan kembali bahan bakar minyak berupa bensin, sehingga kebutuhan akan ketersedian bahan bakar minyak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari dapat terpenuhi.