bab 4 hasil dan analisis penelitian 4.1 gambaran …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00229-mn bab...

40
42 BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1.1 Profile Perusahaan PERTAMINA adalah perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara, didirikan berdasarkan UU No.8 Tahun 1971 dan kepres No.11 Tahun 1990 dari sejarah perkembangannya sangat pesat. Pada tahun 1961 dengan PP No.198. PT Pertamina dilebur menjadi perusahaan Negara Pertamina dengan direksi 1(satu) Orang direktur utama dan 2(dua) orang direktur untuk melaksanakan makna dari isi pada 33 UUD 1945. Dengan UU No.8 Tahun 1971. Pertamina telah memiliki dasar organisasi yang kokoh sebagai landasan operasionalnya dengan mempunyai tugas pokok yaitu : 1. Perusahaan migas untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya bagi masyarakat 2. Menyediakan dan melayani kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam negeri Pengelolaan BBM merupakan suatu permasalahan yang rumit dan kompleks, hal ini disebabkan keberadaan BBM yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Setiap timbul permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan penyediaan dan penyaluran bahan BBM, semua sektor kehidupan dan perekonomian di masyarakat akan langsung terpengaruh. Pertamina sebagai salah satu badan usaha milik Negara yang mengelola minyak dan gas bumi Negara serta hasil-hasilnya. Sesuai dengan landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan 3 dan landasan operasional UU RI No. 8 Tahun 1971 dan Kepres Tahun 1990

Upload: phungdieu

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

42

BAB 4

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1.1 Profile Perusahaan

PERTAMINA adalah perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi negara, didirikan

berdasarkan UU No.8 Tahun 1971 dan kepres No.11 Tahun 1990 dari sejarah

perkembangannya sangat pesat.

Pada tahun 1961 dengan PP No.198. PT Pertamina dilebur menjadi perusahaan Negara

Pertamina dengan direksi 1(satu) Orang direktur utama dan 2(dua) orang direktur untuk

melaksanakan makna dari isi pada 33 UUD 1945. Dengan UU No.8 Tahun 1971. Pertamina

telah memiliki dasar organisasi yang kokoh sebagai landasan operasionalnya dengan

mempunyai tugas pokok yaitu :

1. Perusahaan migas untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

2. Menyediakan dan melayani kebutuhan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam negeri

Pengelolaan BBM merupakan suatu permasalahan yang rumit dan kompleks, hal ini

disebabkan keberadaan BBM yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Setiap timbul

permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan penyediaan dan penyaluran bahan BBM,

semua sektor kehidupan dan perekonomian di masyarakat akan langsung terpengaruh.

Pertamina sebagai salah satu badan usaha milik Negara yang mengelola minyak dan

gas bumi Negara serta hasil-hasilnya. Sesuai dengan landasan konstitusional UUD 1945 Pasal

33 Ayat 2 dan 3 dan landasan operasional UU RI No. 8 Tahun 1971 dan Kepres Tahun 1990

Page 2: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

43

2 dan 3 dan landasan operasional UU RI No. 8 Tahun 1971 dan Kepres Tahun 1990,

dalam melaksanakan fungsinya Pertamina direktorat pembekalan dan pemasaran dalam

negeri berkewajiban memenuhi kebutuhan konsumen, akan bahan bakar minyak yang

memadai melalui unit-unit operasi daerah yang meliputi instalasi UPMS III yang berada di

bawah wilayah kerja unit Pembekalan dan Pemasaran dalam negeri III.

Instalasi UPMS III sebagai salah satu Instalasi yang melayani kebutuhan konsumen

daerah Jakarta dan sekitarnya, yang berkedudukan di Jl. Kramat Raya 59, Jakarta 10450.

Pada pelaksanaanya diperlukan dukungan dalam pengadaan bahan bakar minyak yang

memadai dan stabil dengan memperhitungkan kebutuhan sekarang maupun kebutuhan di

masa yang akan datang.

Menghadapi era persaingan bisnis yang kian ketat, Pertamina yang berambisi menjadi

perusahaan kelas dunia kini terus berbenah diri. Sejak diberlakukannya UU No. 22/2001

tentang migas, perlahan-perlahan migas akan diliberalisasi. Dengan diberlakukan UU Migas

yang baru terjadi perubahan pada pasar di sektor hilir Migas dari pola yang monopolistik

menjadi kegiatan yang terbuka melalui mekanisme pasar. Artinya, Pertamina harus

melepaskan monopolinya perlahan-lahan.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dan Misi menuju PERTAMINA Baru adalah :

Visi

• Menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang (To be a respected Leading

Company)

Misi

• Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.

• Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan berdasarkan

tata nilai unggulan.

• Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan masyarakat, serta

Page 3: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

44

mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PT.Pertamina UPMS III

Setiap perusahaan pada umumnya terdiri dari sekelompok orang yang bergabung

menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk

mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang

bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap kegiatan, tugas dan wewenang yang

diberikan.

4.1.3.1 Struktur organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu bentuk hubungan formal di mana didalam

struktur organisasi ditetapkan mengenai pembagian, pengelompokkan dan pengkoordinasian

tugas yang dilakukan, pembatasan tanggung jawab serta wewenang dari masing-masing

bagian dimana kesemuanya merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan satu dengan

yang lainnya. Selain itu struktur organisasi berfungsi untuk menghindari kerancuan didalam

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

Maksud dan tujuan dari struktur organisasi ini adalah :

• Struktur organisasi merupakan sumber informasi bagi bagian atau

departemen yang bersangkutan mengenai tugas dan tanggung jawab yang

harus dilakukan

• Tujuannya agar setiap bagian atau departemen dapat mengetahui tugas dan

tanggung jawab masing-masing

Page 4: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

Deputi Direktur Bid Pemasaran

dan Niaga

General Manajer Unit

Pemasaran III

Sekrertaris

Sekretariat

Kepala Penjualan

Kepala Pengadaan

Kepala Adm Penjualan

Kepala Cab Bandung

Sales Engineering

Wira Pnjln BBM/Retail

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: VI

Wira PenjualanNon

BBMINDST.Wil : G

Wira PenjualanNon

BBMINDST.Wil: H

Kepala Distribusi &

Teknik

KepalaAdm.Pnjln

KepalaAdm.keuangan

KepalaAdm & Perso

KepalaKesehatan

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: VI

Kepala Laboratorium Pemap

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil : A

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil : B

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil : C

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil: D

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil : E

Wira PenjualanNon BBMINDST.Wil : F

Wira Penjualan NBBM/PETRO Kimia Wil

I

KepalaDistribusi

KepalaPabrikasi

KepalaIns Yg.Priok

Kepala terminal T.TG Gerem

Kepala Balongan Group

Kpl perkapalan kebandaraan &

komunikasi

KepalaInspeksi

KepalaPemel

Konstruksi

KepalaPerenc & anggaran

KepalaTeknik

KepalaPOPP

KepalaAviasi

KepalaPKP

KepalaPMK

KepalaKOMLEK

KepalaUmum

KepalaSekuriti

KepalaAnggaran

KepalaAkutansi

KepalaKeuangan

KepalaADM & Lat

KepalaOperasi

AsistenRekayasa

KepalaLK-3

KepalaPersonalia

Kepala Kesehatan

KepalaHumas

KepalaHukum &

Pert

KepalaSandi

KepalaOperasi

Pengamana

Penata Administrasi

KepalaMPD

KepalaO & T

KepalaPembendaharaan

Sales Engineering

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: I

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: II

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: IV

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: III

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: V

Wira Pnjln BBM/Retail Rayon: VI

Sumber : PT.Pertamina UPMS III Jakarta Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Pertamina

Page 5: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

46

4.1.3.2 Uraian Pekerjaan

Untuk mencapai sasaran atas suatu rencana yang telah ditetapkan sesuai dengan keinginan

para pemegang saham dan perkembangan dari usaha yang telah dijalankan perusahaan tersebut

diatas, maka telah dibentuk organisasi perusahaan dengan mengandalkan pendelegasian tugas

atau pekerjaan kepada masing-masing unit atau orang yang dikoordinir secara baik, sehingga

kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik dan lancar.

Adapun uraian job Description yang berlaku antara lain sebagai berikut :

1. Bidang Administrasi dan Keuangan

Dalam bidang administrasi dan keuangan, bertugas menyelenggarakan administrasi BBM,

administrasi umum dan keuangan, administrasi BBM menyelenggarakan penyusunan data

statistik penjualan bahan bakar minyak termasuk data penyebaran kebutuhan bahan bakar

minyak perjenis produk dan mensortir PNBP (faktur nota bukti penyerahan), menerima,

mentransfer kepada bagian yang berkepentingan untuk diketahui dan menfilenya serta

menyelenggarakan administrasi personalia.

Dalam bidang keuangan menyelenggarakan kebutuhan alat tulis-menulis kantor, inventarisasi

dan pembelian material yang sifatnya urgensi dengan mempergunakan Petty, Cash, sesuai

Batas otorisasi.

2. Bidang Distribusi

Dalam bidang distribusi terbagi atas beberapa bagian antara lain

- Penerimaan dan Penimbunan Bahan Bakar Minyak

Tugas bidang penerimaan dan penimbunan adalah terselenggaranya penerimaan bahan

bakar minyak yang berasal dari kilang via kapal Tanker dan menimbunnya ke dalam

tangki penimbunan sesuai dengan produk yang diterima.

- Penyaluran Darat Via Mobil Tangki

Penyaluran darat via mobil tangki bertugas melayani mobil tangki yang akan

Page 6: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

47

mengambil/mengisi bahan bakar minyak untuk disalurkan ke konsumen baik SPBU, SPBA

dan Industri sesuai dengan faktur/order yang dimiliki secara tepat dan cepat sampai ke

tujuan.

- Penyaluran Darat Via Pipa (Pipanisasi)

Demikian pula halnya dengan via pipa (pipanisasi), penyalurannya dengan menggunakan

pipa ke konsumen.

- Penyaluran Laut Via Tongkang dan Kapal

Penyaluran laut via tongkang dan kapal yang berbobot 6.500 DWT dimaksudkan untuk

konsinyasi ke daerah-daerah atau Depot dalam wilayah kerja Jakarta karena

penyalurannya via kapal tanker tidak memungkinkan sebab sarana dan prasarana antara

lain dermaga tambat untuk depot hanya berkapasitas 6.500 DWT serta kedalaman

dermaga bervariasi yang tidak dapat disandari oleh kapal tanker yang berkapasitas

17.000 DWT.

- Penerimaan dan Penimbunan Non Bahan Bakar Minyak

Tugas bagian penerimaan dan penimbunan Non Bahan Bakar Minyak (Pelumas) bertugas

menerima Minyak Pelumas dan menimbunnya, menjual dengan sistem FIFO

3. Bidang Teknik

Dalam bidang teknik terbagi atas :

- Teknik Perencanaan dan Anggaran

Sasaran kerja dari bidang perencanaan dan anggaran adalah membuat perencanaan

kerja pemeliharaan sarana dan fasilitas operasi, merencanakan pekerjaan

penggantian/penambahan asset dan sarana penunjang operasi dan membuat rencana

kerja dan anggaran untuk tahun ke depan.

- Teknik Pemeliharaan Lapangan

Sasaran kerja teknik pemeliharaan adalah melaksanakan pengawasan dan pemeliharaan

Page 7: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

48

seluruh sarana operasi yang digunakan di Instalasi UPMS III dan merupakan salah satu

kegiatan yang penting untuk mengelola fasilitas operasi agar fasilitas operasi selalu siap

dioperasikan dengan baik dan aman. Pemeliharaan perlu dilaksanakan secara berkala dan

terpadu dalam suatu cara dan proses yang jelas.

Jenis pemeliharaan fasilitas operasi perusahaan dibedakan menjadi :

a. Predictive Maintenance

b. Preventive Maintenance

c. Emergency Maintenance

d. Break Down Maintenance

Maksud dan tujuan pemeliharaan secara garis besar ada 2 (dua) yaitu :

1. Secara teknis pemeliharaan adalah menjaga dan memelihara sarana dan fasilitas agar

selalu dalam kondisi yang handal dan siap pakai dalam melaksanakan operasi

perusahaan.

2. Secara ekonomis tujuannya adalah memperkecil nilai penyusutan dari pada sarana

fasilitas tersebut, menekan biaya operasi serendah mungkin dan mengurangi

timbulnya penyimpangan biaya di luar batas dalam kegiatan produksi.

- Administrasi Teknik dan Anggaran

Administrasi teknik dan anggaran bertugas melaksanakan pekerjaan administrasi yang

berhubungan dengan bidang teknik, membuat realisasi anggaran yang berjalan serta

menyusun kerja dan anggaran untuk tahun ke depan.

4. Bidang Lindung Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Fungsi dari lindung lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja bertugas melaksanakan

pengawasan atas kegiatan usaha lindung lingkungan dan pencegahan pencemaran dengan

pemantauan akibat air buangan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan akibat air buangan

serta pengawasan tentang ketentuan peralatan keselamatan kerja pada semua inti usaha

Page 8: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

49

yang ada di lokasi kerja areal Instalasi UPMS III meliputi penerapan peraturan dan ketentuan

keselamatan kerja, penanggulangan bahaya kebakaran, baik yang bersifat perangkat lunak

maupun perangkat keras agar dapat dicapai kondisi operasi yang aman untuk setiap pekerja

pihak ketiga yang bekerja di lokasi Pertamina UPMS III, sebelum bekerja diberikan

penyuluhan/perawatan norma-norma keselamatan kerja dengan sasaran tidak mengakibatkan

terjadinya kecelakaan kerja.

5. Bidang Security (Keamanan)

Dalam bidang keamanan security bertugas untuk mengamankan seluruh asset

perusahaan di wilayah kerja operasi kerja Instalasi UPMS III dari segala ancaman, tantangan,

hambatan dan gangguan, baik yang timbul dari dalam maupun di luar.

Untuk menjalankan tugasnya dalam mengamankan asset Pertamina dari gangguan orang-

orang yang tidak bertanggung jawab, maka tugas security selalu mengadakan pengawasan

terus menerus selama 24 jam.

4.1.3.3 Analisis Struktur Organisasi dengan Lima Elemen Kekuatan Porter

Setiap industri memiliki struktur yang mendasarinya, yaitu sekumpulan karakteristik

ekonomis dan teknis, yang memunculkan kekuatan-kekuatan persaingan. Peneliti ingin lebih

mengetahui posisi perusahaan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan industrinya atau

mempengaruhi lingkungan tersebut untuk keuntungan perusahaan. Untuk itu peneliti

menggambarkan kekuatan PT. Pertamina UPMS III dengan Analisa Lima Elemen Kekuatan Porter.

Adapun gambar lima elemen kekuatan Porter di bawah ini.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

50

1) Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut

bagian pasar yang akan mengakibatkan kurangnya kemampuan laba suatu perusahaan.

Berkaitan dengan pendatang baru, industri ini merupakan industri yang tidak mudah dimasuki

karena hambatan untuk masuk ke dalam industri dibutuhkan modal besar serta skill dari SDM

itu sendiri harus tinggi dan berkualitas, maka dari itu ancaman dari pendatang baru untuk

masuk dalam industri ini kecil.

2) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pertamina selalu menjaga mutu produknya melalui penyeimbangan kualitas dan kuantitas

bahan baku produksi yang ditawarkan oleh pertamina sebagai pemasok.

Penawaran bahan baku produksi yang berkualitas buruk akan memberikan dampak negatif

bagi produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga dapat menurunkan tingkat penjualan

dan laba perusahaan yang pada akhirnya perusahaan tidak dapat bersaing dengan baik di

Pendatang Baru

Persaingan Dikalangan anggota Industri: -Shell

-Petronas

Persaingan diantara perusahaan yang

sudah ada

Barang Substitusi

Penyedia Input : PT. Pertamina

Pembeli : -SPBU

Ancaman Pendatang Baru

Kekuatan pertawaran pembeli

Kekuatan pertawaran Pemasok

Ancaman produk atau Jasa pengganti

Sumber : PT.Pertamina

Gambar 4.2 Lima Elemen Kekuatan Porter

Page 10: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

51

dalam pasar industri yang ada.

Pertamina selalu mengadakan upaya-upaya pengendalian daya tawar pemasok secara

selektif meningkatkan pelayanan dan pengawasan pada agen sehingga tidak terjadi

kecurangan para agen melayani konsumen.

3) Ancaman Produk Pengganti

Dalam memperoleh produk yang diinginkan konsumen selalu mencari produk-produk

yang dibutuhkannya mereka hanya mendapatkan produk pengganti seperti: barang subtitusi

dari pesaing yang mempunyai produk yang sangat relatif serta harga yang bersaing

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan selalu mengawasi kinerja produktifitas

perusahaan dan pengawasan kuantitas dan mutu produk, sehingga produk-produk yang

dihasilkan bisa menjadi produk-produk yang kompetitif sesuai dengan konsumen di pasar

industri.

Meskipun barang subtitusi dari pesaing mempunyai harga yang bersaing pada produk

jenis tertentu, namun disini produk umum, pangsa pasar masih tetap dikuasai oleh

perusahaan, seperti penjualan premium, solar, harga yang ditawarkan perusahaan per liter,

jauh lebih murah, harga menjadi bahan pertimbangan perusahaan yang sangat matang,

mengingat harga standard dan kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan semakin membaik,

dari hal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa barang subtitusi ikut ambil bagian mengancam

perusahaan.

4) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Daya tawar menawar pembeli berubah sejalan dengan perubahan trend dan teknologi

dari tahun ke tahun. Hal ini dapat mempengaruhi volume penjualan perusahaan. Untuk

mengatasi resiko ini, PT. Pertamina UPMS III senantiasa melakukan penelitian dan

mengembangkan mutu dan ragam produk agar selalu menyesuaikan produk-produk yang

dihasilkan terhadap daya tawar konsumen.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

52

PT. Pertamina UPMS III senantiasa memperhatikan pertambahan penduduk, kendaraan dan

mesin-mesin yang memakai minyak pertamina, sehingga bila permintaan konsumen

meningkat maka dapat diantisipasi / dilayani sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh

konsumen.

5) Persaingan Antara Perusahaan yang Sejenis dalam Industri

Persaingan dapat terjadi karena adanya pesaing dari perusahaan sejenis yang melihat

peluang untuk memperbaiki posisi / bahkan merebut posisi yang ada. Persaingan di kalangan

pesaing ada, guna mendapatkan posisi di pasar. Bentuk persaingan yang ada biasanya

merupakan bentuk persaingan harga, introduksi produk, peningkatan pelayanan ataupun

jaminan kepada para pelanggan.

Persaingan diantara pesaing menjadi tinggi, karena pesaingnya tidak begitu banyak. Oleh

karena itu PT. Pertamina UPMS III terus berusaha dan selalu menekankan pada peningkatan

pelayanan dan jaminan kepuasan pelanggan serta harga yang terjangkau.

Para pesaing diantara industri minyak itu sendiri antara lain :

- shell

- petronas

Karena biaya pengorbanan (switching cost) apabila konsumen berpindah ke perusahaan

pesaing adalah besar, serta hambatan untuk keluar dari perusahaan ini tinggi karena adanya

hubungan konsumen dan perusahaan terjalin erat, maka dari itu kekuatan pesaing industri

rendah karena umumnya masyarakat Indonesia yang masih bersifat idealis.

Hasil dari analisis lima kekuatan porter di PT. Pertamina UPMS III adalah

• Ancaman dari pendatang baru untuk industri ini kecil

• PT. Pertamina sebagai pemasok jadi tidak terdapat kekuatan tawar menawar pemasok

• Barang subtitusi ikut ambil bagian mengancam perusahaan ini

• Kekuatan tawar-menawar konsumen terhadap perusahaan ini adalah rendah

Page 12: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

53

• Kekuatan persaingan industri untuk menarik keluar dari perusahaan ini rendah.

4.2 Analisis Perusahaan

4.2.1 Aplikasi strategi PT.Pertamina saat ini

4.2.1.1 SCM (Supply Chain Management)

Komponen Rantai Suplai PT. Pertamina (Persero), yaitu:

• Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain PT. Pertamina

Direktorat Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) berfungsi sebagai sub-holding yang

membawahi seluruh portofolio usaha Pertamina di sektor energi hulu.

PT.Pertamina Bertekad menjadi pelaku usaha hulu migas kelas dunia, Penyusunan

Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2007-2014, dengan target pada 2014

menjadi, "World Class Diversified Upstream Energy Enterprise". Kegiatan usaha

hulu meliputi eksplorasi, produksi, transportasi, pengolahan serta pembangkitan

energi dari berbagai jenis sumber daya, seperti minyak, gas dan panas bumi serta

rumpun usaha terkait lainnya baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Teknologi Kegiatan Hulu dengan Kemampuan Teknologi Berkelas Dunia. Sebagai

wujud dari visi adalah tercapainya standart kelas dunia untuk sistem manajemen

informatika, kemampuan SDM, fasilitas pusat teknologi dan kapabilitas teknologi.

• Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management

Proses penyimpanan barang ke gudang yang digunakan dalam

mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi.

manajemen produksi, pengendalian persediaan untuk mencegah kelangkaan

produk.

Page 13: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

54

• Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment PT. Pertamina

1.Pengelolaan : Bisnis Pengolahan PERTAMINA memiliki dan mengoperasikan 6

(enam) buah unit Kilang dengan kapasitas total mencapai 1.046,70 Ribu Barrel.

2. Pemasaran dan Niaga : bisnis inti melakukan ekspor-impor dan penjualan

domestik untuk Minyak mentah, BBM, dan produk Petrokimia, dengan nilai uang

atau revenue yang dikelola sekitar 135 trilyun rupiah pertahun. Bisnis ekspor-

impor dan penjualan domestik tersebut dikelola melalui 3 (tiga) Fungsi

dibawahnya, yakni Unit Usaha Minyak Mentah dan BBM, Unit Usaha Niaga Non

BBM dan fungsi perencanaan, evaluasi dan pengembangan serta koordinasi yakni

fungsi reneval niaga (fungsi yang melakukan perencanaan, evaluasi,

pengembangan serta koordinasi untuk mendukung bisnis ke dua fungsi unit

usaha diatas yakni fungsi niaga minyak mentah dan BBM dan fungsi niaga non

BBM).

4.2.1.2 ERP (Enterprise Resource Planning)

Modul software ERP di aplikasikan untuk menjembatani pengaturan distribusi produk-

produk bahan bakar kepada masyarakat seperti Premium, Pertamax, Avtur, Solar, biodiesel,

minyak bakar, BBM untuk industri, dsb. Dimana akan disalurkan ke SPBU-SPBU di seluruh

Indonesia melalui unit-unit pertamina yang terdapat di tiap pulau. Penjadwalan pengiriman,

persediaan barang, perkiraan kebutuhan barang, delivery order, costumer service dicakupkan

dalam penggunaan sistem SAP.

Modul ERP (Enterprise Resource Planning) di Pertamina, yaitu :

Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul

pendukung yakni Financial dan Accounting serta Sumber Daya Manusia:

Page 14: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

55

1. Modul Operasi

• General Logistics : Di Pertamina ada optimalisasi usaha hilir melalui keputusan “Make or

buy” dan optimalisasi unit usaha

• Sales & Distribution : pengelolaan brand management yang handal setingkat World Class

Marketing

• Materials Management : membantu menjalankan proses pembelian

• Quality Management : membantu men-cek kualitas proses-proses di keseluruhan rantai

logistic

• Plant Maintenance : Fungsinya untuk Pertamina yaitu mendukung dan mengontrol

pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efektif, mengatur data perawatan dan

mengintegrasikan data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang

berjalan.

• Customer Service : memberikan fasilitas untuk mengintegrasikan dan menyimpan semua

data komunikasi antara perusahaan dan konsumen, baik melalui telepon, e-mail, fax atau

pesan web-based.

• Production Planning : Pertamina sedang memperkuat jaringan niaga/trading minyak tanah,

produk minyak dan produk lainnya yang kuat

• Project System : Pertamina mengoptimalkan supply chain management mulai dari sumber

(kilang/impor) sampai dengan depot dan retai distribution (low cost dan andal) yang telah

memiliki dan akan dibangun di seluruh wilayah pemasaran.

2. Modul Financial dan Akuntansi

• Financial Accounting : Modul FI juga mengukur kinerja keuangan Pertamina, berdasarkan

pada data transaksi intenal maupun eksternal, menjalin kerjasama dengan lembaga

perbankan.

Page 15: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

56

• Controlling : Dibagian ini menyediakan dokumen keuangan yang mampu

melacak (mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga

ke data transaksi awalnya.

• Investment Management : Spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan investasi

jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantu manajemen dalam

membuat keputusan.

• Treasury : Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash

forecasting dengan aktivitas logistik dan transaksi keuangan.

• Competitor performance : Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur

produksi, struktur biaya, financial accounting dan profitability analysis.

3. Modul Sumber Daya Manusia

• Personel Management : Displin kerja, profesionalitas dalam menjalankan tugas

diperusahaan, menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha,

membantu pribadi pegawai untuk sedapat mungkin mencapai tujuan pribadi bersama-

sama atau sejalan dengan tujuan perusahaan.

• Personel Time Management : Memusatkan perhatian pada perencanaan dan pencapaian

tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

• Payroll : Penilaian hasil kerja yang selanjutnya dipakai untuk administrasi penggajian

atau data-data yang berisi gaji yang diperoleh karyawan sesuai dengan tingkatan

jabatan.

• Training and Event Management : Mengadakan kebutuhan pelatihan yang dipusatkan

pada identifikasi knowledge, skills dan attitude (KSA) yang diperlukan oleh pegawai di

masa mendatang untuk menyambut perubahan pekerjaan, analisis pekerjaan (task

analysis) dengan membandingkan persyaratan jabatan (job requirements) dengan tingkat

Page 16: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

57

KSA pemegang jabatan. Pengadaan event penting seperti pada saat ulang tahun

PT.Pertamina dengan pemberian penghargaan bagi karyawan berprestasi dan pemberian

bonus gaji bagi seluruh karyawan tetap PT. Pertamina.

• Organizational Management : Pengenalan manajemen SDM kepada manajer di luar

lingkungan SDM, dengan harapan akan meningkatkan apresiasi, saling pengertian dan

kerja sama yang baik antara fungsi SDM dengan manajemen lini pada PT. Pertamina.

• Travel Management : Mengadakan perjalanan dinas dan kursus-kursus untuk menambah

wawasan para karyawan.

4.2.1.3 CRM (Customer Relationship Management)

• CRM yang dijalankan oleh PT.Pertamina saat ini yaitu :

Melalui peningkatan pelayanan, menjalin strategi kemitraan, memperkenalkan program

baru, SPBU Pertamina pasti pas sebagai wujud pelayanan Pertamina secara langsung

terhadap masyarakat luas pengguna BBM, memberikan pelayanan terbaik memenuhi

standart kelas dunia. Pelayanan yang ramah, fasilitas nyaman, serta kualitas dan

kuantitas BBM terjamin karena menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas

lebih akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin

ketepatan takaran, SPBU melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas

toleransi akurasi lebih ketat dari SPBU biasa, melakukan pengujian kualitas 3 kali lebih

banyak, Konsumen akan selalu disambut oleh senyum, salam dan sapa. Operator,

memastikan volume takaran yang akurat, operator akan menunjukkan mesin pompa

berada pada angka nol sebelum memulai pengisian.

• Berusaha mengenal lebih jelas apa yang disukai dan tidak disukai pembeli.

Apa yang disukai pembeli, yaitu :

- Kejujuran

Page 17: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

58

- Tetap ramah walau tidak jadi membeli

- Mengakui kesalahan

- Terampil menangani persoalan

- Bersifat teman dan professional

- Dapat diandalkan

- Pengetahuan mengenai produk

- Kesiapan

- Kesabaran

Apa yang tidak disukai pembeli, yaitu :

- Sikap tahu segalanya

- Berkeluh kesah

- Tidak pernah membuat perjanjian

- Pendengar yang buruk

- Mementingkan diri sendiri

- Tiada Follow Up

- Tidak peduli terhadap kebutuhan calon pembeli

- Kurang menguasai pengetahuan tentang produk

- Membuang-buang waktu

- Memaksa

4.2.2 Rantai nilai (Value Chain) Pada PT.Pertamina UPMS III :

Aktivitas utama

Lima kategori pada kegiatan utama terlihat pada Inbound Logistic, Operation, Outbond

Logistic, Marketing and Sales, Service.

• Logistik inbound

Page 18: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

59

Penerimaan yang mengandung unsur pengawasan terhadap ketepatan

material/barang serta performance rekanan, karena kesalahan dalam proses

pemeriksaan untuk penerimaan material/barang ini dapat merugikan perusahaan

karena material/barang yang diterima secara langsung tidak dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan operasi, disamping hilangnya waktu untuk mengadakan

pemesanan ulang.

Proses pengurusan dan pengelolaan penyimpanan material/barang persediaaan

termasuk barang-barang khusus atau special commodities seperti BBM yang mudah

terbakar

Perubahan pola pendistribusian BBM ke SPBU, yang tadinya harga minyak yang

diangkut ke SPBU berdasarkan harga sewa cost per liter. Sekarang di ubah menjadi

pola sewa mobil. Untuk meminimalkan biaya distribusi.

Memanfaatkan masukan dalam proses konversi untuk memperoleh manfaat dari

suatu kesisteman pergudangan dan penyaluran BBM yang dioperasikan sesuai

dengan prosedur tetap yang memenuhi persyaratan kualitas dan keamanan.

• Operation

Pengoperasian BBM menggunakan alat-alat pengukur kualitas dan kuantitas lebih

akurat juga menerapkan prosedur monitoring yang lebih ketat. Untuk menjamin

ketepatan takaran, melakukan test ketepatan volume secara rutin dengan batas

toleransi akurasi lebih ketat dari biasa. Dinas Metrologi akan melakukan kalibrasi

ulang pompa yang telah melewati batas toleransi.

Penerapan Sistem Quality Control untuk mengurangi biaya dan meningkatkan

keunggulan bersaing melalui penciptaan produk yang ramah lingkungan

Melaksanakan pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor hulu minyak dan

Page 19: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

60

gas bumi serta energi lainnya yang fleksibel, lincah dan berdaya laba tinggi yang

memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

Qualifikasi kebutuhan BBM dan kelengkapan sistem operasi/peralatan depo untuk

kegiatan distribusi BBM.

• Outbound Logistik

Penyaluran darat via mobil tangki yang efektif untuk memberikan pelayan ke

konsumen baik SPBU, SPBA dan Industri secara cepat dan tepat (meminimalkan

kerusakan).

Penyaluran darat via pipa (pipanisasi), sangat selektif untuk mengurangi saluran

distribusi yang tidak perlu dan merugi.

Proses Penyaluran via tongkang dan kapal untuk konsiyansi ke daerah-daerah atau

depot dalam wilayah kerja daerah. Karena penyaluran via kapal tanker hanya dapat

disandari oleh kedalaman dermaga yang berkapasitas 17.000 DWT.

Perlengkapan Penanganan material yang berkualitas, proses penjadwalan untuk

meningkatkan penyelesaian order.

Proses eksplorasi, produksi, transportasi, pengolahan serta pembangkitan energi dari

berbagai jenis sumberdaya, seperti minyak, gas dan panas bumi, serta rumpun usaha

terkait lainnya untuk produksi produk dan efisien.

Terdistribusinya BBM sesuai kebutuhan masyarakat yang diwakili oleh kegiatan

distribusi diwilayah UPMS III dengan memininumkan komplain.

Organisasi yang memberikan fungsi penyaluran BBM ke hierarki distribusi yang lebih

kecil hingga sampai ke pelanggan akhir.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

61

• Marketing and Sales

Dalam meluncurkan sebuah produk baru, Unit Pelumas telah memperbaiki marketing

process mulai dari formula produk, packaging, pengujian, pricing strategy, saluran

distribusi hingga kepada komunikasi pemasarannya

Menggunakan media elektronik ataupun mengikuti event-event tertentu untuk

mengirim pesan yang mudah dicerna kepada konsumen terhadap kualitas produk

pertamina saat ini. Menimbang target market adalah segmen SES (Social Economic

Status)

Membangun eksistensi brand sebagai upaya yang lebih smart dan fokus kepada

pelanggan dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan.

Membangun kesadaran dan daya tarik pada pasar massal, penekanan pada

perbedaan dan manfaat marketing sales pesaing.

Teknik Menjual “Bebas Lepas”, dimana pelanggan tahu yang dibutuhkan dan produk

yang baik “Bicara sendiri”.

• Service

Standar pelayanan program Pertamina ways baru dengan sertifikasi Pasti Pas

mempunyai lima elemen, di antaranya pelayanan staf yang terlatih dan bermotivasi,

jaminan kualitas dan kuantitas, peralatan yang terawat, format fisik yang konsisten

serta penawaran produk dan pelayanan bernilai tambah, diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan yang berimbas dalam peningkatan omset penjualan BBM

menyongsong persaingan bebas di sektor retail BBM. Dengan slogannya 3S+Pas

yakni 3S untuk Senyum, Salam, Sapa. Serta Pas untuk Pas takarannya, pas

kembaliannya dan pas pelayanannya.

Penampilan Dispencer dan Signane SPBU yang baru

Page 21: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

62

Aktivitas Pendukung :

• Infrastruktur Perusahaan

infrastruktur yang dimiliki oleh Pertamina, seperti kilang, depo dan terminal migas,

pompa bensin dapat digunakan secara optimal untuk mendukung kinerja perusahaan

dalam berkompetisi dengan pelaku usaha asing di sektor hilir tersebut.

Letak perusahaan yang strategis, penampilan luar yang menarik, penampilan dalam

perusahaan yang nyaman.

• Manajemen sumber daya manusia

Pertamina juga terus melakukan pembinaan kualitas SDM. Hal itu dilakukan dengan

mengoptimalkan training center serta pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di

luar negeri dan Pertamina pun terus berusaha memperbaiki kesejahteraan

pekerjanya.

Dari sisi pembinaan SDM, Pertamina telah mengoptimalkan training center dalam

rangka meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun

di luar negeri. Dari sisi kesejahteraan pekerja, Pertamina telah menerapkan sistem

penggajian dan benefit yang lebih kompetitif, dimana apabila dibandingkan dengan

perusahaan minyak yang ada di indonesia tidak terpaut jauh, namun jika

dibandingkan dengan BUMN lain, maka sistem penggajian di Pertamina relatif lebih

baik. Namun demikian, untuk masa mendatang Pertamina akan menerapkan sistem

penggajian dan benefit yang lebih menghargai kinerja masing-masing individu. Dalam

artian, pekerja yang berkontribusi lebih besar bagi perusahaan akan memperoleh

imbalan yang lebih tinggi dan sebaliknya. Sebagai implementasi dari penghargaan

kinerja tersebut, perusahan telah memberikan penghargaan kepada pekerja berupa

merit increase.

Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten

Page 22: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

63

sehingga para pekerja memiliki kompetensi, keterampilan, dedikasi, kinerja dan

produktivitas yang tinggi.

Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang

kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar

perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.

Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan

suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi.

• Pengembangan teknologi

Perbaikan depot dengan otomatisasinya, yaitu sistem pengisian BBM ke mobil tangki

dengan sistem mesin, tanpa menggunakan tenaga kerja kontrak, selain menghemat

upah pekerja juga merupakan teknologi baru yang sedang berjalan saat ini.

Inovasi teknologi kebumian, untuk tujuan eksplorasi dan produksi dengan

menyediakan end-to-end EP technology solution yang andal, cepat dan tepat guna.

Di Pertamina penerapan SAP, sebagai salah satu sistem Teknologi Informasi (TI),

telah dilakukan secara bertahap di seluruh unit, kelebihan yang ditawarkan dengan

menggunakan sistem SAP adalah lebih sistematis. Bahkan seorang manajer atau

kepala fungsi bisa menggunakan role dari modul controlling untuk memonitor tugas-

tugas di departemennya. Dengan menggunakan modul human resources dari SAP,

mempermudah perusahaan dalam hal mengevaluasi dan menilai kinerja dari pekerja.

• Pengadaan barang

E-Procurement dilakukan sesuai dengan tuntutan transformasi dan menjadi tonggak

sejarah baru dalam sistem pengadaan barang dan jasa di Pertamina. Implementasi e-

procurement ini sejalan dengan keinginan untuk melaksanakan kegiatan secara Good

Page 23: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

64

Corporate Governance (GCG). Keinginan ini tertuang melalui breakthrough Pertamina

seiring dengan jalannya transformasi Pertamina terus melakukan perubahan-

perubahan yang mendasar, salah satunya dengan menggunakan sistem e-

Procurement. Dengan menggunakan sistem ini, siapapun, di manapun dan kapanpun

setiap rekanan dapat mengaksesnya. Hal lain yang memudahkan e-Procurement

adalah proses pengadaan akan dapat berjalan dengan lebih transparan. Dengan e-

Procurement cakupan sistem pengadaan barang dan jasa menjadi jauh lebih luas

dibandingkan sistem manual yang dijalankan selama ini. Hal ini juga sesuai dengan

wilayah operasi perusahaan yang menjangkau dari sabang sampai merauke.

implementasi e-Procurement sangat bagus dan sudah dapat diakomodir dengan baik

oleh supplier dan mitra kerja Pertamina. Dengan menggunakan sistem ini,

kemudahan dan efisiensi waktu dapat dicapai. Proses yang harusnya memakan waktu

berhari-hari dapat dilakukan dengan beberapa jam saja. Sebab dalam beberapa

tahapan vendor tidak perlu hadir di tempat, cukup meng-apply melalui internet.

Pangadaan material/barang memperhatikan aturan-aturan baik dari pemerintah

dalam negeri (nasional) maupun juga peraturan internasional.

Pola pengadaan minyak mentah dan intermedia untuk kebutuhan kilang Pertamina

dengan tetap mengedepankan kepuasan kepada para pihak terkait, memenuhi aspek

akuntabilitas serta transparansi menuju terlaksananya terapan terbaik (best

practices).

Keterangan Hubungan Rantai Nilai untuk PT. Pertamina UPMS III :

1. Logistik ke Dalam

Untuk logistik ke dalam aktivitas yang dilakukan PT.Pertamina UPMS III antara lain

berupa penerimaan barang dari pemasok, penanganan barang, pengendalian persediaan,

Page 24: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

65

serta pengecekan barang rusak dan retur pembelian.

Rantai nilai logistik ke dalam untuk aktivitas pendukung yaitu :

Pengembangan teknologi

PT.Pertamina UPMS III telah memiliki sistem persediaan barang yang sudah

terintegrasi dengan departemen produksi, purchase, accounting.

Pembelian

Difokuskan terhadap kegiatan transportasi, yang dibutuhkan dalam proses

pengangkutan BBM.

2. Kegiatan Operasi

Aktivitas yang dilakukan PT.Pertamina UPMS III dalam kegiatan operasi antara lain:

Pengubahan input menjadi produk jadi, seperti pembuatan produk dengan mesin,

pengepakan, perlengkapan, pengujian dan pengoperasian fasilitas operasi.

Rantai kegiatan operasi untuk aktivitas pendukung yaitu :

Manajemen Sumber Daya Manusia

Didalam kegiatan operasi dibutuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman

dibidang migas dan pelatihan secara terus menerus untuk meningkatkan intelegence

karyawan.

Pengembangan Teknologi

Di dalam kegiatan operasi, semua sistem internal yang telah terintegrasi

memudahkan setiap departemen untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan

juga membangun storage (tangki timbun).

Pembelian

Di dalam kegiatan operasi, pembelian di fokuskan terhadap pembelian perlengkapan

atau peralatan kantor.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

66

3. Logistik ke Luar

Untuk logistik keluar, aktivitas yang dilakukan PT. Pertamina UPMS III antara lain berupa

pembelian barang oleh konsumen, distribusi produk ke konsumen, proses pemesanan dan

pengiriman. Rantai nilai logistik ke luar untuk aktivitas pendukung, yaitu :

Pengembangan Teknologi

Perlunya dilakukan pengembangan teknologi terhadap sistem yang sedang berjalan di

PT. Pertamina UPMS III.

Pembelian

Difokuskan terhadap kegiatan pengangkutan dan pengiriman produk ke konsumen.

4. Pemasaran dan Penjualan

Untuk kegiatan pemasaran dan penjualan, aktivitas yang dilakukan PT. Pertamina UPMS

III antara lain melakukan penetapan harga produk berdasarkan harga pasar dan

melakukan promosi melalui media cetak dan media elektronik.

Rantai nilai pemasaran dan penjualan untuk aktivitas pendukung yaitu :

Manajemen Sumber Daya Manusia

Dibutuhkan sumber daya manusia yang berpengalaman dibidang pemasaran dan

perlunya dilakukan pelatihan secara terus menerus untuk meningkatkan intelegence

dan kompetensi karyawan.

Pengembangan teknologi

Perlunya dilakukan pengembangan website agar untuk lebih memudahkan konsumen

untuk mendapatkan informasi maupun melakukan order pemesanan, pertukaran data

yang cepat melalui Elektronik Data Intercharge (EDI) dan juga pengembangan sistem

agar lebih efektif dan efisien.

Pembelian

Perlunya jasa biro iklan untuk memasarkan atau menyebarkan informasi ke masyarakat

Page 26: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

67

luas dan mendirikan cabang-cabang di beberapa negara.

5. Pelayanan

Untuk kegiatan pelayanan, PT. Pertamina UPMS III harus menyediakan customer service

untuk memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada para konsumen.

Rantai nilai kegiatan pelayanan untuk aktivitas pendukung, yaitu :

Manajemen Sumber Daya Manusia

Diperlukan sumber daya manusia yang berpangalaman dalam hal customer care,

kecepatan dan ketepatan dalam memberikan solusi

Pengembangan Teknologi

Perlunya dikembangkan sistem melalui media elektronik untuk kemudahan pelayanan,

pertukaran data melalui Elektronik Data Intercharge (EDI) antar perusahaan dan

konsumen.

Pembelian

Di fokuskan untuk pembelian peralatan yang berkaitan, yaitu seperti komputer, telepon

dan mesin fax. Kemudian perencanaan perjalanan dan akomodasi yang akan digunakan

perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap produk yang di gunakan perusahaan

konsumen.

Page 27: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

68

Sumber : PT. Pertamina

Kegiatan Utama

Faktor-Faktor yang diukur

Ukuran Keberhasilan Catatan

Logistik kedalam

Operasional

Logistik keluar

Pemasaran dan

penjualan

Pelayanan

Penyimpanan

Proses

pengembangan

Keuangan

Kepuasan Pelanggan

Meminimalkan

kecacatan produk

Memaksimalkan kapasitas

pemeliharaan

Indeks kepuasan pelanggan dan

stakeholder

Tercapai revenue

maksimal dan efisiensi

Pertumbuhan jumlah

pengguna depo

Perencanaan/penyiapan/pengembangan ruang-

ruang penyimpanan

Keandalan operasi

Manajemen logistik keluar

Mengembangkan teknologi baru

Mengurangi keluhan pelanggan

PERUMUSAN UKURAN KEBERHASILAN

Tabel 4.1 Analisis Value Chain

Page 28: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

69

Sumber : PT.Pertamina

Kegiatan Penunjang

Faktor-Faktor yang diukur

Ukuran Keberhasilan Catatan

Infrastruktur Perusahaan

Manejemen

Sumber Daya Manusia

Pengembangan Teknologi

Pengadaan barang

Asset Perusahaan

pembinaan

kualitas SDM

Menciptakan

Teknologi yang memiliki Value

Terpenuhinya

kebutuhan material atau

barang

Memaksimalkan kapasitas

pemeliharaan

Meningkatkan Profesionalitas tenaga kerja

Pengembangan aplikasi teknologi

baru sesuai dengan tuntutan perkembangan masalah BBM

Tepat spesifikasi dan tepat tujuan

Penggunaaan seoptimal mungkin untuk

mendukung kinerja perusahaan

Mekanisme Perekrutan, Pelatihan,

Pengembangan dan mempertahankan

karyawan yang produktif

Pengembangan secara bertahap

Biaya yang dikeluarkan seekonomis mungkin

PERUMUSAN UKURAN KEBERHASILAN (Lanjutan)

Tabel 4.2 Analisis Value Chain

Page 29: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

70

Infrastruktur Perusahaan

Manajemen Sumber Daya

manusia

Pengembangan Teknologi

Pembelian

Penerimaan barang dari pemasok

Pengecekan

barang rusak dan

retur pembelian

Penanganan

barang

Logistik ke dalam

Pemasaran & Penjualan

Pelayanan

Perbaikan system yang sudah

terotomatisasi dan SAP

Perekrutan & Pelatihan karyawan

membangun storage ( tangki timbun )

Customer Service

Penetapan harga Promosi melalui media cetak dan elektronik

Pembelian oleh

konsumen

Distribusi produk ke konsumen

Proses

pemesanan &

pengiriman

Pemeliharaan

Operasi Fasilitas

Prosedur monitoring

Peralatan kantor dan

mesin

Pembelian mobil tangki untuk

menggurangi biaya sewa

Pembelian mobil tangki untuk menggurangi biaya sewa

Jasa biro iklan agen

Komputer, telpon, mesin fax,

perjalanan dan akomodasi

pengembangan teknologi terhadap

sistem yang sedang berjalan

Perekrutan & Pelatihan karyawan dan kompensasi

Perekrutan

Pengembangan website dan EDI

Media elektronik

EDI dan FAQ

Sumber : PT.Pertamina 4.3 Rantai Nilai Generik Depo Pertamina di Lingkungan PT.Pertamina (persero)

Operasi Logistik ke luar

Page 30: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

70

4.2.2.1 Profil Responden

Diskripsi karakteristik dilakukan untuk mengetahui perilaku responden yang meliputi

beberapa aspek. Responden yang dipakai untuk penelitian ini adalah Pegawai PT.

Pertamina pada tingkat jajaran staff sesuai dengan divisinya masing-masing.

Analisa dari hasil penelitian dengan variabel yang berbeda sesuai dengan tingkat

aktivitas. Disini pegawai berperan sebagai penerima dan pelaksana informasi

(komunikasi).

Page 31: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

71

4.2.2.2 Deskripsi Pegukuran Hasil Penelitian /Pengolahan Data

Deskripsi data yang akan disajikan pada hasil penelitian ini adalah deskripsi data variabel

penelitian yang terdiri dari variabel 1, 2.

• Variabel 1 merupakan tingkat kinerja aktivitas utama yang meliputi Inbound Logistic,

Operation, Outbond Logistic, Marketing and Sales, Service, yang memberikan kontribusi pada

penciptaan fisik dari produk dan jasa, penjualan dan pengirimannya kepada pembeli

• Variabel 2 merupakan tingkat kinerja yang di bagi dalam aktivitas pendukung yang

meliputi Infrastruktur Perusahaan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengembangan

teknologi dan Pengadaan Barang.

Data kemudian diolah dengan perangkat lunak MSI (Method Of Successive Intervals) untuk

mengukur analisis kepentingan dan kinerja.

Dimensi variabel 1 meliputi :

• Dimensi (D1) : Inbound Logistic

• Dimensi (D2) : Operation

• Dimensi (D3) : Outbond Logistic

• Dimensi (D4) : Marketing and Sales

• Dimensi (D5) : Service

Dimensi variabel 2 meliputi :

• Dimensi (D1) : Infrastruktur Perusahaan

• Dimensi (D2) : Manajemen Sumber Daya Manusia

• Dimensi (D3) : Pengembangan teknologi

• Dimensi (D4) : Pengadaan Barang

4.2.2.3 Penilaian Kemampuan Aktivitas Utama Menurut Pegawai

Page 32: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

72

Persepsi pegawai terhadap aktivitas utama diharapkan merupakan representasi dari

ekspektasi. Berdasarkan data yang diolah dengan perangkat lunak MSI (Method Of Successive

Intervals) dan diukur melalui LSR (likert’s summated ratings)

Berikut ini disajikan hasil olahan data dari pengukuran Akitvitas Utama, Aktivitas

Pendukung, berurutan dari skor terbesar ke skor terkecil seperti dibawah ini.

4.3Tabel Urutan Peringkat Menurut Aktivitas Utama

No Dimensi Main Activity Value

Persentase

1 D1 2.2016 28.2% 2 D3 1.7423 22.3 % 3 D2 1.4161 18.1% 4 D4 1.3040 16.7% 5 D5 1.1417 14.6% 100%

Sumber : Hasil Penelitian Penulis (2007)

Hasil peringkat ternyata dimensi yang memiliki kinerja tertinggi ke terendah adalah

D1,D3,D2,D4,D5. Tabel berikut menujukkan hasil kegiatan aktivitas utama pada perusahaan.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

73

Tabel 4.4 Pemeringkatan kegiatan aktivitas utama yang mengoptimalkan strategi

No Urut Dimensi

Main Activity Value

Indikator

1

2

3

D1

D3

D2

28.2 %

22.3 %

18.1 %

Logistik kedalam

Operasi

Outbound Logistik

• Efisiensi • Efekstivitas • Relevansi • Produktivitas

• Menjamin efisiensi tercapainya otomatisasi sarana operasi

• Pengefektifkan kapasitas pemeliharaan

• Adanya relevansi antara proses pemeliharaan dengan fasilitas operasi agar selalu siap dioperasikan dengan baik dan aman

• Terdapat produktivitas dari prosedur monitoring yang diterapkan pada operation perusahaan

• Menjamin efisiensi distribusi produk kekonsumen

• Efektifitas pengapalan agar bisa memberikan pelayanan antar dan meminimalkan kerusakan

• Ada relevansi antar proses penyelesaian order dengan tingkat pembelian oleh konsumen

• Terdapat produktivitas dari proses eksplorasi, produksi, transportasi dari proses outbound logistik

• Menjamin efisiensi melalui tata letak dan desain pergudangan dengan system kontrol inventaris yang baik

• Efektifitas penerimaan barang dari pemasok sesuai sasaran inbound logistic

• Adanya relevansi antara pengecekan barang dengan meminimalkan kecacatan produk

• Terdapat produtivitas sesuai sasaran inbound logistik

Page 34: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

74

Asumsi penulis 20% = 100% dari total dimensi pertiap aktivitas. Apabila nilai dari tiap dimensi

diatas (>) 20 % dikatakan telah menunjang kegiatan didalam aktivitas rantai nilai dan bila nilai

dari tiap dimensi (<) 20% dikatakan kegiatan kurang memberikan kontribusi terhadap aktivitas

dalam rantai nilai.

Tabel 4.5 Urutan Peringkat Menurut Aktivitas Pendukung

No Dimensi Support Activity Value

Persentase

1 D2 1.7530 26.6 % 2 D3 1.6822 25.5 % 3 D4 1.6128 24.4 % 4 D1 1.5508 23.5 % 100%

Sumber : Hasil Penelitian Penulis (2007)

Hasil peringkat ternyata dimensi yang memiliki kinerja tertinggi ke terendah adalah

D2,D3,D4,D1 Tabel berikut menujukkan hasil kegiatan aktivitas pendukung pada perusahaan.

4

5

D4

D5

16.7 %

14.5 %

Pemasaran & Penjualan

Pelayanan

• Menjamin efisiensi tercapainya pemasaran dan penjualan melalui periklanan dan promosi yang inovatif

• Efektivitas dari penetapan strategi harga • Ada relevansi setiap pemasaran dan

penjualan sesuai produk baru yang diluncurkan

• Terdapat produktivitas sesuai markerting process perusahaan

• Menjamin efisiensi tercapainya keterlaksanaan • Merespon lebih cepat dan efektif yang terjadi

pada lingkungan. • Ada relevansi antar perusahaan ke karyawan

dan antara karyawan ke konsumen sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia

• Terdapat produktivitas pelayanan sesuai dengan tinggat kepuasan pelanggan

Page 35: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

75

Tabel 4.6 Pemeringkatan kegiatan aktivitas pendukung yang mengoptimalkan

strategi

No Urut Dimensi

Support Activity Value Indikator

1

2

3

4

D2

D3

D4

D1

26.6 %

25.5 %

24.4 %

23.5 %

Pengembangan Teknologi

Manajemen Sumber Daya

Pengadaan Barang

Infrastruktur perusahaan

• Menjamin efisiensi perbaikan system yang sudah terotomatisasi.

• Efektivitas setiap pergembangan aplikasi teknologi baru.

• Relevansi Perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman.

• Penggunaan SAP untuk meningkatkan produktivitas perusahaan

• Menjamin efisiansi tercapainya kualitas sumber daya manusia yang kompeten.

• Efektivitas sumber daya melalui Mekanisme perekrutan, pengembangan dan mempertahankan karyawan berprestasi

• Sistem penghargaan dan insentif yang mampu memotivasi karyawan

• Produktivitas melalui profesionalitas tenaga kerja

• Menjamin efisiensi tercapainya kualitas, kecepatan pengadaan bahan baku yang optimal

• Efektivitas prosedur dalam menggunakan iklan dan media

• Ada relevansi antara pengembangan teknologi terhadap system yang sedang berjalan diantaranya SAP,EDI dan FAQ

• Terdapat produktivitas melaui terpenuhinya kebutuhan akan material atau barang

• Menjamin efisiensi tercapainya Penggunaan infrastruktur perusahaaan seoptimal mungkin

• Mengefektifitaskan tata letak dan lokasi infrastruktur dalam perusahaan,untuk mengantisipasi pengaruh lingkungan eksternal pesaing

• Ada relevansi sesuai kapasitas pemeliharaan yang maksimal

• Terdapat produkifitas melalui infrastruktur perusahaan

Page 36: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

76

Asumsi penulis 25% = 100% dari total dimensi pertiap aktivitas. Apabila nilai dari tiap dimensi

diatas (>) 25 % dikatakan telah menunjang kegiatan didalam aktivitas rantai nilai dan bila nilai

dari tiap dimensi (<) 25 % dikatakan kegiatan kurang memberikan kontribusi terhadap aktivitas

dalam rantai nilai.

4.2.3 Model RBV (Resource Based View)

Kunci model RBV(resource based view) didasarkan atas identifikasi tiga sumber daya

dasar yang merupakan fondasi utama dalam menemukan dan mengembangkan kompetensi inti.

• Aset yang terlihat (Tangible Assset) PT. Pertamina UPMS III adalah fasilitas produksi,

bahan mentah, sumber daya finansial, estat real dan peralatan. Aset yang terlihat

umumnya berupa aspek fisik dan finansial yang digunakan perusahaan untuk

memberikan nilai kepada para konsumennya.

• Aset tak terlihat (Intagible Asset) PT. Pertamina UPMS III adalah reputasi, moral

organisasi, pengetahuan teknis, hak paten, merek dagang dan akumulasi pengalaman

dari perusahaan.

• Kapabilitas Organisasi PT. Pertamina UPMS III yaitu berupa Integritas yang mampu

mewujudkan komitmen dalam tindakan nyata, pelayanan pelanggan, pembelian dan

manajemen logistik, proses pengembangan produk, inovasi produk.

Indikator atau Karakteristik RBV (Resource Based View) mekanisme isolasi, yang

membuat sumber daya menjadi berharga:

1. Superioritas kompetitif: Sumber daya yang ada pada PT. Pertamina dapat memenuhi

kebutuhan pelanggan secara lebih baik dibandingkan pesaingnya. Hal ini dapat dilihat

dari produk dengan pilihan dan harga yang setara dengan pesaing, bahkan dapat

dikatakan harga BBM Pertamina lebih murah di banding pesaing, selain itu SPBU milik

Pertamina, memiliki lokasi yang strategis yang tentunya mudah dijangkau oleh

konsumen yang berada disekitar lokasi tersebut, kemampuan perusahaaan dalam

Page 37: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

77

menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan

nilai tambah bagi perusahaan.

2. Kelangkaan sumber daya : Pasokan sumber daya terbatas, tetapi hal ini hanya berapa

persen dari total keseluruhan BBM yang diproduksi Pertamina.

3. Sukar ditiru : Selama semuanya berbentuk materi dan teknologi hal tersebut dapat

saja ditiru, namun beberapa hal yang dimilki Pertamina yang tidak dimiliki pesaing,

yakni berupa Kilang dan depo yang merupakan sumber daya alam yang besar, yang

proses pemenuhannya langsung diolah dari alam, guna dapat menghasilkan variasi

produk yang beragam. Model RBV mengidentifikasikan faktor-faktor yang membuat

sumber daya sulit ditiru, yaitu:

• Keunikan fisik : Sumber daya alternatif yang ramah lingkungan, contohnya

Biodiesel sebagai salah satu jenis bahan bakar hayati non fosil (biofuel). Bahan

bakar ini secara bertahap akan mengurangi peran solar, harga yang sama untuk

semua daerah.

• Jalur (path) : ketergantungan sumber daya sukar untuk ditiru karena jalur sulit

dibuat oleh perusahaan lain, mengingat Pertamina pernah memonopoli Industri

BBM, maka keunggulan strategi distribusi melaui Kilang dan Depo, serta SPBU

yang tersebar diberbagai kawasan di Indonesia, memudahkan Pertamina dalam

Pendistribusian dan pemasaran BBM.

• Ambiguitas kausal : Dimana situasi sulit dipahami oleh para pesaing secara tepat

tentang bagaimana Pertamina menciptakan keuntungan yang telah dimilikinya.

Misalnya : kapan dan bagaimana Pertamina akan melakukan hubungan

Kerjasama dengan pesaing, melalui strategi kemitraan.

• Economic Deterence : butuh investasi yang besar untuk meniru karena dalam

hal ini Pertamina merupakan market leader di dalam negeri.

Page 38: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

78

• Loyalitas merek

• Kepuasaan pekerja

4. Appropriability : Sumber daya dikembangkan dan dikendalikan oleh Pertamina,

tanpa dibeli ataupun dipindah tangankan dari pesaing lain dan ke pesaing lain.

5. Tidak dapat ditiru :

• Hak paten

• Aset khusus, misalnya Hak Pengusahaan Migas dalam negeri

6. Pemanfaatan kondisi eksternal yang dapat memberikan penghasilan untuk

perusahaan. Dimana setiap tingkat pertumbuhan pengguna kendaraan, juga turut

meningkatkan penjualan BBM.

Pendekatan RBV mengkaitkan kapabilitas internal perusahaan dengan lingkungan

eksternal apa yang diminta pasar dan apa yang ditawarkan pesaing sehingga menjadi strategi

yang tepat bagi perusahaan dalam bersaing. Dengan melihat sumber daya dan kapabilitas yang

dimiliki PT. Pertamina UPMS III maka dapat disimpulkan pendekatan RBV telah menunjang

strategi bersaing perusahaan.

Tabel 4.7 Urutan Peringkat Menurut Resource Based View (RBV)

N0 Dimen

si RBV

Value Persentas

e 1 D6 0.8016 14.90% 2 D2 0.7877 14.70% 3 D3 0.7522 14.00% 4 D4 0.7211 13.40% 5 D1 0.6889 12.80% 6 D9 0.4177 7.79% 7 D5 0.4022 7.50% 8 D8 0.4021 7.50% 9 D7 0.3904 7.28%

Sumber : Hasil Penelitian Penulis (2007)

Page 39: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

79

Tabel 4.6 Pemeringkatan kegiatan Model RBV (Resource Based View) yang

mengoptimalkan strategi

No Urut Dimensi RBV Value Indikator

1

2

3

4

D2

D3

D4

14.90 %

14.70 %

14.00 %

13.40 %

Sukar ditiru

Asset tak terlihat

Kapabilitas organisasi

Superioritas kompetitif

• Efektivitas Jalur yang sulit dibuat oleh perusahaan lain

• Ada relevansi antara Economic deterence (investasi yang besar untuk meniru) dengan pemenuhan sumber daya yang besar dari perusahaan

• Menjamin efisiensi tercapainya revenue

melalui merek dagang perusahaan • Ada relevansi antara akumulasi pengalaman

dengan kinerja perusahaan

• Efektivitas prosedur dalam pelayanan

pelanggan • Terdapat produktivitas melaui terpenuhinya

kebutuhan akan material atau barang melalui inovasi produk

• Menjamin efisiensi pemenuhan kebutuhan pelanggan

• Ada relevansi antara kemampuan penggunaan SDM secara optimum dengan berbagai kompetensi (SDA) yang dimiliki perusahaan

D6

Page 40: BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 GAMBARAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00229-MN BAB 4.pdf · • Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia. ... Wira Pnjln

80

No Urut Dimensi RBV Value Indikator

Asumsi penulis 11.1% = 100% dari total dimensi pertiap aktivitas. Apabila nilai dari tiap

dimensi diatas (>) 11.1 % dikatakan telah menunjang kegiatan didalam RBV dan bila nilai dari

tiap dimensi (<) 11.1 % dikatakan kegiatan kurang memberikan kontribusi terhadap RBV.

5

6

7

8

D1

D9

D5

D8

12.80 %

7.79 %

7.50 %

7.50 %

Asset yang terlihat

Pemanfaatan kondisi eksternal

Kelangkaan sumber daya

Tidak dapat ditiru

• Terdapat produktivitas melalui terpenuhinya fasilitas produksi (Aspek fisik)

• Menjamin efisiensi tercapainya investasi jangka panjang dan fixed assets (Aspek finansial)

• Ada relevansi antara tingkat pertumbuhan

pengguna kendaraan dengan tingkat penjualan BBM

• Efektivitas dalam penggunaan sumber daya

(ketersediaan pasokan BBM)

• Ada relevansi antara hak pegusahaan migas

dalam negeri dengan tingkat penguasaan market share

D7 Appropriability 7.28%• Efektivitas prosedur dalam menggunakan

sumber daya yang dikembangkan dan dikendalikan oleh perusahaan

9