pt petrokimia gresik - wtp
TRANSCRIPT
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995
BPK RI
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen i
Dasar Penugasan dan Ruang Lingkup Audit iv
Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik 1. Neraca Konsolidasian 1
2. Laporan Laba Rugi Konsolidasian 2
3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5
5. Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7
BPK RI/AUDITAMA V
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004,
serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung
jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian
intern berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrokimia Gresik dan
anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 telah diaudit
oleh auditor independen lain yang laporannya tertanggal 23 Januari 2004 berisi pendapat
wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. Kami tidak
mengaudit laporan keuangan anak perusahaan yaitu PT Petrosida dan PT Petrokimia Kayaku
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, yang laporannya menyajikan jumlah aktiva
sebesar Rp118.351.674.165 (4,29%) dan jumlah pendapatan usaha sebesar
Rp278.813.580.833 (7,26%) untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan
keuangan konsolidasian tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian anak perusahaan tersebut, yang
laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan
BPK RI/AUDITAMA V ii
jumlah-jumlah untuk anak perusahaan tersebut, semata-mata hanya didasarkan atas laporan
auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain
itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan
bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap
pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang
kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Petrokimia Gresik dan anak
perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Catatan 34 atas laporan keuangan konsolidasian berisi pengungkapan dampak kondisi
ekonomi Indonesia terhadap perusahaan dan anak perusahaan dan tindakan yang telah
ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen perusahaan dan anak perusahaan untuk
menghadapi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian terlampir mencakup dampak
kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
pokok secara keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan terlampir disajikan untuk
BPK RI/AUDITAMA V iii
tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang
diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan
induk perusahaan tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan dalam
audit atas laporan keuangan pokok, dan, menurut pendapat kami, disajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara
keseluruhan.
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan
secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor 02.B/AUDITAMA
V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.
Auditor Utama Keuangan Negara V
Penanggung Jawab Audit,
Drs. Misnoto MA, Ak.
Register Negara No. D-1416
Jakarta, 31 Januari 2005
BPK RI/AUDITAMA V
vi
DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT
1. Dasar Penugasan a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 23 E, 23 F dan pasal 23 G; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku; c. Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab keuangan Negara; d. Surat Tugas Badan Pemeriksa Keuangan No. 57/ST/VII-XV.1/9/2004, perihal
penugasan untuk melakukan audit atas laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 di Gresik.
2. Ruang Lingkup Audit Audit ini bersifat general audit atas laporan keuangan konsolidasian PT
Petrokimia Gresik untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2004. Audit dilaksanakan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kontrak, pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan yang kami uji mencakup : a. Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas; b. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; c. Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; d. Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; e. Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab keuangan Negara;
BPK RI/AUDITAMA V
vi
f. Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 1994 dan Undang-undang No. 16 tahun 2000;
g. Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 7 tahun 1991, Undang-undang No. 10 tahun 1994 dan Undang-undang No. 17 tahun 2000;
h. Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1994 dan Undang-undang No. 18 tahun 2000;
i. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998;
j. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-100/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN;
k. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-101/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan BUMN;
l. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-102/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang BUMN;
m. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;
n. Keputusan Menteri Keuangan No. 319/KMK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pembayaran Subsidi Pupuk Tahun Anggaran 2004;
o. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-183/MBU/2003 tentang Komponen Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi;
p. Keputusan Memperindag No. 70/MPP/KEP/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian;
q. Keputusan Memperindag No. 356/MPP/KEP/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Perubahan SK Memperindag No. 70/MPP/KEP/2/2003;
r. Keputusan Menteri Pertanian No. 107/Kpts/SR.130/2/2004 mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2004;
s. Peraturan Daerah (Perda) No. 19 tahun 2001 tanggal 20 Nopember 2001 tentang Kepelabuhanan di Kabupaten Gresik;
BPK RI/AUDITAMA V
vi
t. Keputusan Bupati/Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik No. 63 tahun 2002 tanggal 11 Juli 2002 tentang Tarif Jasa Pelayanan Kepelabuhanan oleh Penyelenggara Pelabuhan di Kabupaten Gresik;
u. Anggaran Dasar PT Petrokimia Gresik; v. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Petrokimia Gresik; w. Pedoman dan Kebijakan Akuntansi PT Petrokimia Gresik; x. Pedoman dan Kebijakan Akuntansi Holding Pupuk; y. Prosedur Operasional Pengadaan Barang dan Jasa PT Petrokimia Gresik; z. Kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa dalam tahun 2004.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Pelaksanaan audit di lapangan berakhir tanggal 31 Januari 2005.
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKNERACA KONSOLIDASIANPer 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2004 2003Rp Rp
AKTIVAAKTIVA LANCAR
Kas dan Setara Kas 3f, 4 347.404.814 335.677.393 Piutang Usaha 3g, 3h, Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan 3i, 3l, 5
Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesarRp 6.287.042 dan Rp 1.096.283pada tahun 2004 dan 2003 187.253.537 249.670.360
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa-Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 714.333dan Rp 249.784 pada tahun 2004 dan 2003 219.266.783 152.880.577
Piutang Lain-Lain 3i, 3l, 6 Pihak Ketiga - Setelah Dikurangi Penyisihan
Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesarRp 9.264.825 dan Rp 10.718.565 14.120.827 13.434.441pada tahun 2004 dan 2003
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 1.678.209dan Rp 506.779 pada tahun 2004 dan 2003 21.028.162 13.145.409
Persediaan 3j, 7 718.789.833 469.328.072Uang Muka 8 44.695.359 85.409.209Biaya Dibayar Dimuka 9 57.464.256 47.314.515 Pajak Dibayar Dimuka 16a 19.244.859 3.065.016 Pendapatan Yang Masih Akan Diterima - 256 Jumlah Aktiva Lancar 1.629.268.429 1.369.925.248
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Pendanaan Manfaat
Kesejahteraan Karyawan 3p, 31 2.142.030 - Investasi Jangka Panjang 3k, 10 69.592.774 63.077.160
3s, 16c 618.516 560.861 3m, 3n, 11
Penyusutan Masing-masing sebesar Rp 1.077.216 dan Rp 981.920pada tahun 2004 dan 2003 1.002.908.328 887.445.237
Biaya Yang Ditangguhkan 3o, 12 17.816.289 29.840.895 Aktiva Lain-lain 13 34.406.928 23.460.407 Aktiva Tak Berwujud 136.823 - Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.127.621.688 1.004.384.560
JUMLAH AKTIVA 2.756.890.117 2.374.309.808
-
Aktiva Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Aktiva Pajak Tangguhan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
2
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKNERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2004 2003Rp Rp
KEWAJIBAN , HAK MINORITAS DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 14 774.171.324 437.296.069 Hutang Usaha 3q, 3l, 15
Pihak Ketiga 117.939.895 90.939.860 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 8.713.001 18.960.348
Hutang Pajak 3.s, 16.b 8.714.426 33.198.426 Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 115.165.018 137.692.514 Hutang Lain-lain 18 43.757.265 31.021.323 Uang Muka Penjualan 19 46.864.631 58.563.191 Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Bank 20 143.715.640 87.637.903 Kewajiban Lainnya 21 4.555.249 2.550.421
Jumlah Kewajiban Lancar 1.263.596.449 897.860.055
KEWAJIBAN TIDAK LANCARKewajiban Pajak Tangguhan 3.s, 16.c 73.960.637 91.160.878 Manfaat Kesejahteraan Karyawan Diestimasi 31 5.910.047 2.725.363 Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Bank 20 519.511.176 551.813.654 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 21, 29 23.456.986 22.293.931
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 622.838.846 667.993.826 JUMLAH KEWAJIBAN 1.886.435.295 1.565.853.881
HAK MINORITAS 3.a, 3.f, 22 15.462.625 14.396.888
EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp 1.000.000 per Saham
Modal Dasar - 1.300.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 396.420 Saham 23 396.420.000 396.420.000
Saldo Laba Yang Dicadangkan 334.199.869 288.879.889 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan 124.372.328 108.759.150 Jumlah Ekuitas 854.992.197 794.059.039
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS 2.756.890.117 2.374.309.808
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
2
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan 2004 2003Rp Rp
PENDAPATAN 3.r, 24 3.837.020.643 2.875.455.194
HARGA POKOK PENJUALAN 3.r, 25 (3.107.099.166) (2.292.500.320)
LABA KOTOR 729.921.477 582.954.874
BEBAN USAHA 3.r, 26Beban Distribusi (179.044.708) (143.460.908)Beban Penjualan (86.477.211) (72.244.425)Beban Administrasi dan Umum (171.685.413) (159.943.526)Jumlah Beban Usaha (437.207.332) (375.648.859)
LABA USAHA SEBELUM BEBANBUNGA DAN KEUANGAN 292.714.145 207.306.015
Beban Bunga dan Keuangan 3.r, 28 (93.982.705) (87.486.373)
LABA USAHA SETELAH BEBANBUNGA DAN KEUANGAN 198.731.440 119.819.642
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3.r, 27Pendapatan Diluar Usaha 107.191.023 119.213.688Beban Diluar Usaha (124.902.196) (68.382.065)Beban Lain-lain - Bersih (17.711.173) 50.831.623
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 181.020.267 170.651.265
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 3.s, 16.cPajak Kini (71.615.523) (74.015.979) Pajak Tangguhan 17.157.429 13.934.683 Jumlah Beban Pajak Penghasilan (54.458.094) (60.081.296)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS 126.562.173 110.569.969
BAGIAN DARI PEMILIK SAHAM MINORITAS (2.189.845) (1.810.819)
LABA BERSIH 124.372.328 108.759.150
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
3
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Laba BelumModal Direalisasi dari Saldo Laba Yang Saldo Laba Yang JumlahSaham Pemilikan Efek Dicadangkan Belum Dicadangkan Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2003 396.420.000 46.558 255.741.097 93.235.333 745.442.988 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 108.759.150 108.759.150 Dividen - - - (47.540.696) (47.540.696) Tantiem - - 137.890 (1.423.637) (1.285.747) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (932.353) (932.353) Dana Pembinaan Wilayah - - - (932.353) (932.353) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 40.125.377 (40.125.377) - Selisih Pembentukan Cadangan - - - (2.658.243) (2.658.243) Laba Belum Direalisasi Dari Pemilikan Efek - (46.558) - - (46.558) Koreksi PPh Badan - - (7.793.210) - (7.793.210) Selisih Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak - - 668.735 377.326 1.046.061 Saldo per 31 Desember 2003 396.420.000 - 288.879.889 108.759.150 794.059.039
Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 124.372.328 124.372.328 Dividen - - - (60.509.534) (60.509.534) Tantiem - - - (1.863.280) (1.863.280) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (1.087.590) (1.087.590) Dana Pembinaan Wilayah - - - (2.175.180) (2.175.180) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 43.123.566 (43.123.566) - Selisih Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak - - 2.196.414 - 2.196.414 Saldo per 31 Desember 2004 396.420.000 - 334.199.869 124.372.328 854.992.197
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
4
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
2004 2003Rp Rp
Penerimaan :Piutang Pemerintah 663.807.709 202.270.651 Penjualan Tunai 2.350.534.400 1.910.599.180 Piutang Dagang 590.768.827 513.605.298 Deposito 9.584.600 - PPN Keluaran 382.679.258 273.302.825 Penerimaan Piutang Lain - lain - 103.902.129 Penerimaan Restitusi Pajak dan Lain - lain 85.552.741 7.262.058 Penerimaan Kas dari pelanggan 281.585.083 215.969.638 Jumlah Penerimaan 4.364.512.618 3.226.911.779
Pengeluaran :Bahan Baku dan Penolong 2.576.261.848 1.829.474.000 Biaya Pegawai 305.929.127 295.773.127 Biaya Pemeliharaan 189.793.930 149.054.264 Biaya Pajak, Retribusi, Asuransi 18.869.764 41.511.752 Biaya Jasa, Litbang dan Konsultan 65.856.621 63.579.532 Biaya Bongkar Muat dan Distribusi 190.588.092 129.960.314 Biaya Penjualan 16.955.214 7.245.822 Biaya Umum 104.579.202 90.760.570 Biaya Fee Agen dan Diskon 3.192.870 2.273.033 Biaya Bunga Pinjaman 102.432.258 91.524.568 PPN Masukan dan PPh 525.455.496 347.016.892 Pengembalian Hutang usaha - 52.144.277 Pelunasan Hutang Lain - lain 102.286.224 71.138.480 Penempatan Deposito 9.350.000 - Pembayaran Kas Kepada Pemasok dan Karyawan 247.733.885 180.529.548
4.459.284.531 3.351.986.179 Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi (94.771.913) (125.074.400)
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIPenerimaan :
Penjualan Aktiva Tetap 128.250 576.600
184.158.653 199.483.758 Jumlah Penerimaan 184.286.903 200.060.358
Pengeluaran :Biaya yang Berkaitan Dengan Pendapatan Diluar Usaha 38.572.421 6.979.879 Investasi Rutin 97.021.598 64.316.441 Investasi Proyek 18.256.431 152.027 Kewajiban Pembagian Laba Tahun Lalu 80.514.346 73.470.669 Jumlah Pengeluaran 234.364.796 144.919.016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Jumlah Pengeluaran
Pendapatan Bunga, Jasa Giro dan Penerimaan DiluarUsaha lainnya
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
6
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
2004 2003Rp Rp
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (50.077.893) 55.141.342
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANPenerimaan :
Hutang Bank ( KMK, LC dan KI) 1.845.181.735 260.145.033 Jumlah Penerimaan 1.845.181.735 260.145.033
Pengeluaran :Angsuran kredit Investasi, KMK & LC 1.688.428.411 7.634.291 Lainnya 176.096 - Jumlah Pengeluaran 1.688.604.507 7.634.291
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 156.577.228 252.510.742
KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN 335.677.393 182.577.684 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 11.727.421 153.099.709 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 347.404.814 335.677.393
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini
6
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
7
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan PT Petrokimia Gresik (Persero) selanjutnya disebut “Perusahaan” pada awalnya adalah Perusahaan Umum yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 1971. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1975 bentuk Perusahaan Umum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) melalui akta notaris Abdul Latief, SH Nomor 110 tanggal 31 Mei 1975. Akta pendirian ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 9 Desember 1975 No 98, Tambahan Nomor 722. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 82 tanggal 27 Maret 1998 dari Imas Fatimah, SH., notaris di Jakarta, mengenai persetujuan penjualan 10 (sepuluh) saham PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada Yayasan Petrokimia Gresik. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan Nomor C2-6147 HT.01.04.Th.98 tanggal 9 Juni 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 20 Oktober 1998, Tambahan Nomor 5870. Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang industri, perdagangan jasa dan angkutan. Sedangkan ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang: i) Produksi, pemasaran dan perdagangan berbagai jenis pupuk, diantaranya adalah pupuk ZA, Urea, SP-
36, Phonska, RNP dan KCL ii) Pemasaran dan perdagangan bahan kimia antara lain N2, O2, H2, NH3, Alf3 & Cement Retarder. iii) Pemasaran produk utilitas iv) Jasa kepelabuhanan v) Jasa kesehatan vi) Produksi, pemasaran jasa rancang bangun dan pabrikasi vii) Jasa penelitian dan pemeliharaan pestisida aktif viii) Produksi/ formulasi dan memasarkan pestisida terdaftar ix) Produksi dan pemasaran jasa rancang bangun dan pabrikasi
b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris, direksi dan karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 ditetapkan berdasarkan surat PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) nomor U-912/A.00 – UM/2004 tanggal 8 September 2004, surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : S – 480/MBU/2004 tanggal 9 September 2004 perihal pemberhentian dan pengangkatan anggota – anggota Direksi Perusahaan Anak PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), serta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 September 2004 adalah sebagai berikut : Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc : Komisaris Utama Ir. Teddy Setiadi : Komisaris Drs. Suhendro Bakri, MA : Komisaris Dr. Sahala L Gaol : Komisaris Ir. Kresnayana Yahya : Komisaris Direksi : Ir. Arifin Tasrif : Direktur Utama Ir. Mustofa : Direktur Produksi
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
8
Drs. T. Nugroho Purwanto, Ak. : Direktur Keuangan Ir. Firdaus Syahril : Direktur Teknologi & Pengembangan Ir. Bambang Tjahjono, SE, MM.BAT : Direktur Pemasaran Ir. Bambang Setiobroto, SH, MH : Direktur SDM & Umum Karyawan Perusahaan berjumlah 3.964 orang pada tahun 2004 (tidak diaudit) dan 4.034 pada tahun 2003. Kantor pusat Perusahaan beserta instalasi produksi berlokasi di Gresik.
c. Struktur Perusahaan Perusahaan memiliki saham perusahaan anak dan asosiasi dengan rincian sebagai berikut :
Nama Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Persentase
Pemilikan
Jumlah Aktiva
31 Desember 2004
Perusahaan Anak PT Petrosida Gresik Gresik Produksi, distribusi dan
perdagangan bahan aktif pestisida serta bertindak sebagai Distributor Pupuk.
99,99 % Rp 59.968.774
PT Petrokimia Kayaku Gresik Memproduksi / memformulasi dan memasarkan pestisida
60% Rp 59.382.900
Perusahaan Asosiasi
Metode Ekuitas
Perusahaan
PT Petronika Gresik Bahan baku plastik 20,00% USD 26,089,640
PT Kawasan Industri Gresik
Gresik Pengelolaan lahan untuk industri di Gresik.
35,00% Rp 61.262.808
Perusahaan Anak * PT Petrokopindo Cipta Selaras
Gresik Perbengkelan, jasa transportasi dan perdagangan umum
50,00% Rp 18.032.392
PT Aneka Jasa Grhadika
Gresik Jasa tenaga kerja, kontraktor dan produsen bataco dan paving stone
50,00% Rp 14.146.711
Metode Biaya PT Puspetindo Gresik Peralatan pabrik 5,13% PT Petrocentral Gresik Bahan baku sabun 9,80% PT Petrowidada Gresik Bahan baku plastik 1,47% Asean Potash Mining, Thailand
Thailand Produsen pupuk 13,00%
* : merupakan perusahaan anak yang dimiliki PT Petrosida Gresik
PT Petrosida Gresik PT Petrosida Gresik (PT Petrosida) didirikan berdasarkan akta notaris Frederik Alexander Tumbuan Nomor 43 tanggal 24 Juni 1983. Akta tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta Notaris N.G Yudara, SH., Nomor 8 tanggal 12 Pebruari 1998 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Nomor G2-1938.HT.01.04 tahun 1998 berstatus PMDN dengan investasi USD 20,000,000. PT Petrosida
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
9
bergerak dalam bidang produksi, distribusi dan perdagangan bahan aktif pestisida. Disamping itu, perusahaan ini juga bergerak sebagai distributor pupuk, memberikan jasa penelitian dan pemeliharaan pestisida aktif. Pemegang saham perusahaan ini adalah PT Petrokimia Gresik (99,99%) dan Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik/K3PG (0,01%). Modal dasar perusahaan ini adalah Rp 19.500.000, sedangkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 9.751.000. PT Petrokimia Kayaku PT Petrokimia Kayaku didirikan dengan akta notaris Sri Soetengsoe Abdoel Sjoekoer, SH nomor 3 tanggal 18 Februari 1976 di Jakarta. Akta tersebut beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Wien Hidajati Rasjid, SH., Nomor 7 tanggal 23 September 1998 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan Keputusan Nomor C2-1377.HT.01.04 tahun 2000, tanggal 4 Pebruari 2002 serta telah dimuat dalam tambahan Berita Negara RI tanggal 29 Agustus 2000 No. 69. PT Petrokimia Kayaku bergerak dalam usaha produksi/ formulasi dan memasarkan pestisida terdaftar. Pemegang saham PT Petrokimia Kayaku adalah PT Petrokimia Gresik (60,00%), Mitsubishi Corporation Tokyo (20,00%) dan Nippon Kayaku Co. Ltd Tokyo (20,00%). Modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT Petrokima Kayaku adalah Rp 1.016.400.
2. TATA NIAGA YANG BERKAITAN PRODUK PERUSAHAAN
a. Gas Bumi
Salah satu bahan baku produksi pupuk adalah gas bumi. Tata niaga pembelian gas bumi oleh Perusahaan ditetapkan oleh Pemerintah. Tata niaga tersebut sekaligus merupakan instrumen subsidi atau selisih pembayaran harga gas untuk produksi pupuk urea yang digunakan untuk sektor pertanian dalam negeri. Beberapa hal penting berkaitan dengan tata niaga tersebut adalah sebagai berikut: i. Besarnya subsidi harga gas bumi atau selisih pembayaran harga gas adalah selisih antara harga
kontrak jual beli gas antara Perusahaan dengan Kontraktor Production Sharing (KPS)/ Pertamina atau harga yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan harga beli gas yang harus dibayar atau yang dibebankan kepada Perusahaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
ii. Pengadaan gas bumi untuk PT Petrokimia Gresik dengan pemanfaatan gas bumi diatur dengan perjanjian antara PT Petrokimia Gresik dengan Pertamina Nomor PJB-0693/C.0000/91-B1 dan nomor 236/IV/SPK/A/Dir/1991 tanggal 5 April 1991 dengan jangka waktu 1 Juni 1993 sampai dengan 1 Juni 2013 dengan harga USD 2,00/MMBTU.
iii. Mekanisme pembayaran subsidi pupuk urea melalui harga gas secara ringkas dilakukan dengan cara sebagai berikut : PT Petrokimia Gresik membayar terlebih dahulu USD 2,00/MMBTU ke Bank of America sebagai
paying agent. Kemudian, selisih harga kontrak dengan harga gas bumi yang dibebankan kepada Perusahaan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan ditagihkan kepada Pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
b. Pupuk sebagai Produk Bersubsidi
Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang perubahan Keputusan Nomor 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Februari 2003 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 306/MPP/Kep/4/2003, diantaranya menetapkan bahwa produk pupuk urea dan pupuk non-urea (SP-36, ZA, Phonska) merupakan pupuk bersubsidi.
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
10
c. Pupuk Urea
• Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 356/MK.06/2003 tanggal 19 Agustus 2003 menetapkan harga gas yang menjadi beban Perusahaan adalah sebagai berikut : - USD 1,30/MMBTU untuk periode Januari sampai dengan Juli 2003. - USD 1,00/MMBTU untuk periode Agustus sampai dengan Desember 2003, sedangkan untuk periode
Januari sampai dengan Desember 2004 ditetapkan sebesar USD 1,00/MMBTU sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 319/MK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004.
• Perusahaan mencatat harga gas dalam perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan kontrak pembelian yaitu sebesar USD 2,00/MMBTU
• Selisih antara harga gas bumi sesuai kontrak atau berdasarkan penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan harga gas yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan, dikalikan volume pemanfaatan gas atas penyaluran pupuk ke sektor pertanian diakui sebagai pendapatan subsidi pupuk urea.
d. Pupuk Non Urea (SP-36, ZA, Phonska/ NPK 15:15:15)
Subsidi pupuk non urea ditentukan oleh Pemerintah melalui harga pupuk yaitu selisih positif antara Harga Pokok Produksi (HPP) dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian dikalikan volume penyaluran pupuk ke sektor pertanian, dengan ketentuan bahwa Harga Pokok Produksi tidak boleh melebihi harga impor untuk pupuk sejenis. Hal ini sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 356/KMK.06/2003 tanggal 19 Agustus 2003 dan No. 319/MK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004. Komponen biaya yang dapat diperlakukan sebagai Harga Pokok Produksi diatur dengan SK Menteri BUMN No KEP-183/MBU/2003 tanggal 28 Maret 2003 yang pada prinsipnya sama dengan HPP pada umumnya ditambah margin keuntungan 10%. Subsidi ini diakui Perusahaan sebagai pendapatan subsidi pupuk non urea. HET ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 107/Kpts/SR.130/2/2004 tanggal 13 Pebruari 2004 yaitu : • Pupuk Urea = Rp 1.050,00 per Kg • Pupuk SP-36 = Rp 1.400,00 per Kg • Pupuk ZA = Rp 950,00 per Kg • Pupuk NPK = Rp 1.600,00 per Kg
e. Distribusi Pupuk Distribusi pupuk bersubsidi sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 306/MPP/Kep/4/2003 menetapkan bahwa Perusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2003 mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV pada wilayah propinsi yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu Jawa Timur di 37 Kabupaten untuk pupuk urea dan seluruh Indonesia untuk pupuk non urea. Perusahaan melaksanakan pengadaan pupuk bersubsidi sampai dengan gudang Lini III yang berlokasi di tingkat Kabupaten atau Kodya di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya dan penjualan pupuk kepada Distributor. Selanjutnya Distributor melakukan penjualan dari gudang Lini III kepada Pengecer di Lini IV. Pada tahun 2002 melalui surat dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negeri nomor 490/DJPDN/IX/2002 tanggal 20 September 2002, Perusahaan ditugaskan sebagai pelaksana dan bertanggung jawab atas kelancaran pengadaan dan penyaluran serta
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
11
ketersediaan stok pupuk urea di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur (lebih sedikit dibandingkan tahun 2003). Dalam pertengahan tahun 2004, sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 wilayah tanggung jawab Perusahaan menjadi 12 Kabupaten Jawa Timur untuk pupuk urea dan seluruh Indonesia untuk pupuk non urea. Kedua belas kabupaten di Jawa Timur tersebut adalah Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Bojonegoro, Nganjuk, Madiun, Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan. Perusahaan wajib bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi secara 6 (enam) tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu; mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
f. Pestisida dan Produk Lainnya
Pemerintah tidak mengatur tataniaga produksi dan perdagangan pestisida dan produk lainnya sehingga Perusahaan dapat melaksanakan produksi dan pemasarannya sesuai dengan kebijakan manajemen dan mekanisme pasar.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan (historical cost).
Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan perusahaan dan perusahaan anak dimana Perusahaan merupakan pemegang saham baik secara langsung ataupun tidak langsung lebih dari 50% hak suara dari saham yang diterbitkan, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan / kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antara perusahaan dan perusahaan anak dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan perusahaan anak sebagai satu kesatuan usaha.
c. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.
d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
12
Pembukuan Perusahaan dan perusahaan anak, kecuali PT Petronika diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut didasarkan pada kurs tengah mata uang asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pembukuan PT Petronika, perusahaan anak diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan (bagian laba rugi penyertaan), aktiva dan kewajiban PT Petronika pada tanggal neraca di jabarkan masing – masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata – rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
e. Penurunan Nilai Aktiva Apabila terdapat indikasi adanya penurunan potensial atas nilai aktiva yang disebabkan oleh penurunan estimasi nilai ekonomis yang manfaatnya untuk masa depan, maka Perusahaan akan melakukan penelaahan atas terjadinya penurunan nilai aktiva. Bila hasil penelaahan tersebut menyimpulkan adanya penurunan nilai aktiva, maka kerugian yang timbul akan diakui pada periode berjalan.
f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.
g. Piutang Usaha Piutang usaha yang berasal dari penjualan pupuk, produk samping (non pupuk) dan pestisida diakui pada saat direalisasi yaitu pada saat pembuatan faktur penjualan yang didukung bukti penyerahannya. Sedangkan piutang usaha yang berasal dari pendapatan jasa diakui sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan.
h. Piutang Subsidi Kepada Pemerintah Subsidi harga gas atau selisih pembayaran harga gas (pupuk urea) Piutang subsidi harga gas tahun 2003 dan 2004 untuk produk pupuk urea diakui sebesar selisih antara harga gas menurut kontrak atau yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dengan harga yang dibebankan kepada Perusahaan menurut keputusan Menteri Keuangan. Piutang subsidi harga gas diakui 100% dari penagihan secara bulanan berdasarkan pupuk urea untuk sektor pertanian yang telah disalurkan ke Lini IV. Sedangkan untuk tahun 2004, pada akhir tahun jumlah piutang diakui berdasarkan penyaluran ke Lini IV selama satu tahun dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara –Perubahan (APBN-P) tahun 2004. Subsidi harga pupuk (pupuk non-urea) Piutang subsidi harga pupuk tahun 2003 dan 2004 untuk produk pupuk SP-36, ZA dan NPK (non-urea) diakui sebesar selisih perkiraan Harga Pokok Penjualan (HPP) sesuai perhitungan dan komponen biaya yang ditentukan oleh Menteri BUMN dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Piutang subsidi harga pupuk diakui 100% dari penagihan secara bulanan berdasarkan pupuk SP-36, ZA dan NPK untuk sektor pertanian yang telah disalurkan ke Lini IV. Pada akhir tahun 2003 jumlah piutang diakui berdasarkan penyaluran ke Lini IV dan perkiraan HPP setahun, sedangkan pada akhir tahun 2004 berdasarkan realisasi HPP dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di APBN-P tahun 2004.
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
13
i. Penyisihan Piutang
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang atas piutang usaha dan piutang lain-lain (kecuali piutang yang ada jaminannya, piutang kepada Pemerintah dan antar produsen pupuk/sister company) berdasarkan analisa terhadap umur piutang tersebut sebagai berikut :
Umur piutang Persentase penyisihan 0 - 1 tahun 0 % 1 - 2 tahun 50 % > 2 tahun 100%
Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dihapuskan dari pembukuan. Namun demikian penghapusan tersebut tetap mengikuti prosedur sebagaimana diatur dan berlaku untuk BUMN pada umumnya. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. Khusus untuk piutang kepada Pemerintah disisihkan setelah adanya kepastian bahwa piutang tersebut tidak akan terealisir.
j. Persediaan i) Persediaan bahan baku dan suku cadang dicatat sebesar harga perolehannya dengan metode rata-
rata bergerak (moving average method). ii) Persediaan barang dalam proses dicatat sebesar harga perolehannya dengan metode rata-rata
tertimbang (weighted average method). iii) Persediaan barang jadi pada tanggal neraca disajikan sebesar nilai perolehannya atau nilai bersih yang
dapat direalisasi mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Apabila penyajian dilakukan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, maka selisih yang timbul dibebankan pada akun penurunan nilai persediaan dalam kelompok beban lain-lain.
iv) Untuk persediaan yang tidak berfungsi dalam kondisi rusak atau tidak dapat dimanfaatkan, dipindahkan ke aktiva lain-lain dengan nilai Rp 1.000 (seribu Rupiah) per satuannya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai Rp 1.000 (seribu Rupiah) dibebankan sebagai kerugian pada tahun berjalan.
k. Investasi Jangka Panjang
i) Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Bagian atas laba (rugi) tiap tahun disesuaikan dengan amortisasi atas selisih antara harga perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar netto yang dapat diidentifikasi.
ii) Investasi Lainnya Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengetahui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
l. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
14
Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, yang dimaksudkan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: i). Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan
oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries),
ii). Perusahaan asosiasi (associated enterprises). iii). Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara
di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor),
iv). Karyawan kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan,
v). Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point iii) dan iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak-pihak yang mana Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau dengan pihak yang mana Perusahaan mempunyai pengaturan khusus atau transaksi yang signifikan dan juga apakah transaksi telah dilakukan atau dengan kondisi dan syarat sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah diuraikan di laporan keuangan.
m. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Aktiva tetap kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap, sebagai berikut :
% Tarif Penyusutan
Bangunan pabrik Bangunan gedung Mesin dan Peralatan Kendaraan, alat berat Perabot dan inventaris lainnya
10 10 20 20 25
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Apabila aktiva tetap yang tidak digunakan lagi untuk operasional perusahaan ( karena rusak atau usang), sebelum mendapatkan persetujuan formal untuk menghapuskannya atau dijual, maka secara administratif dikeluarkan dari perkiraan aktiva tetap untuk dipindah bukukan ke dalam aktiva tetap non operasional yang disajikan dalam kelompok aktiva lain – lain. Terhadap aktiva tetap tersebut dilakukan penyusutan sekaligus sebesar nilai buku dan dibebankan sebagai Biaya lain – lain. Kriteria yang digunakan untuk objek kapitalisasi berupa pengeluaran untuk pemeliharaan, pengadaan/ pembangunan yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
15
(i). Pengeluaran berupa biaya pemeliharaan diklasifikasikan dan dicatat sebagai aktiva tetap apabila pengeluaran tersebut menambah umur ekonomis dan atau menambah kapasitas aktiva tetap yang bersangkutan. Apabila pengeluaran biaya pemeliharaan tidak menambah umur dan atau menambah kapasitas maka dicatat sebagai beban.
(ii). Biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi adalah biaya pemeliharaan yang dikategorikan sebagai perbaikan berat yang berupa penggantian baru seluruh satuan komponen aktiva tetap.
(iii). Pengadaan/ pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi jika harga per satuan mempunyai batas minimum sebagai berikut:
Jenis Aktiva Baru Penambahan/ Penggantian
Bangunan Rp 50.000 Rp 25.000 Mesin Rp 50.000 Rp 25.000 Alat berat Rp 50.000 Rp 25.000 Kendaraan Rp 10.000 Rp 5.000 Perabot Rp 10.000 Rp 5.500
Persediaan yang diklasifikasikan sebagai suku cadang penyangga disajikan pada aktiva tetap. Aktiva suku cadang penyangga ini akan disusutkan selama umur teknis pabrik (umur teknis pabrik dikurangi masa operasi pabrik). Umur teknis pabrik pupuk ditentukan selama 16 (enam belas) tahun.
n. Aktiva Dalam Pelaksanaan Aktiva dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing – masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
o. Biaya yang Ditangguhkan Biaya yang dikeluarkan dan diperkirakan memiliki manfaat lebih dari satu tahun dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
p. Aktiva / Kewajiban Diestimasi atas Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti ( berupa PKHT dan THT ) untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata – rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.
q. Hutang Usaha Hutang usaha adalah hutang yang timbul dari pengadaan barang/ jasa yang dinyatakan sebesar nilai barang/ jasa yang harus dibayar kepada rekanan. Hutang usaha yang berhubungan dengan pemborongan pekerjaan diakui dan dicatat berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan dan dinyatakan dengan Berita Acara.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
16
i) Pendapatan dari penjualan pupuk dan produk samping (non pupuk) diakui pada saat direalisasi yaitu pada saat pembuatan faktur penjualan yang didukung bukti penyerahannya.
ii) Pendapatan subsidi pupuk diakui sebagai berikut: Tahun 2003 - Pada setiap akhir bulan pendapatan subsidi diakui sebesar 100% dari perhitungan subsidi untuk
bulan yang bersangkutan. Perusahaan menagih sebesar 70% dari perhitungan tersebut. - Pada akhir tahun, jumlah pendapatan subsidi untuk tahun berjalan diakui dan dihitung berdasarkan
penyaluran pupuk bersubsidi ke Lini IV dan perkiraan HPP sesuai dengan ketentuan Menteri BUMN.
- Apabila terdapat perbedaan antara pendapatan subsidi yang dicatat Perusahaan pada suatu tahun buku dengan yang diakui Pemerintah pada periode berikutnya yang berlaku surut, maka perbedaan tersebut diperlakukan sebagai pendapatan atau beban pada tahun ditetapkannya oleh Pemerintah setelah dilakukan audit khusus subsidi pupuk.
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
17
Tahun 2004 - Pada setiap akhir bulan pendapatan subsidi diakui sebesar 100% dari perhitungan subsidi untuk
bulan yang bersangkutan. Perusahaan menagih sebesar 85% dari perhitungan tersebut. - Pada akhir tahun, jumlah pendapatan subsidi untuk tahun berjalan diakui dan dihitung berdasarkan
penyaluran pupuk bersubsidi ke Lini IV dan realisasi HPP sesuai ketentuan Menteri BUMN dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di APBN-P.
- Apabila terdapat perbedaan antara pendapatan subsidi yang dicatat Perusahaan pada suatu tahun buku dengan yang diakui Pemerintah pada periode berikutnya yang berlaku surut, maka perbedaan tersebut diperlakukan sebagai pendapatan atau beban pada tahun ditetapkannya oleh Pemerintah setelah dilakukan audit khusus subsidi pupuk.
i) Pendapatan jasa diakui sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan. ii) Pendapatan bunga dan lainnya diakui dengan metode akrual. iii) Harga pokok penjualan dicatat sesuai biaya perolehannya yang besarnya ditentukan sesuai
dengan pisah batas (cut off) yang berlaku untuk penjualan. iv) Beban diakui atas dasar akrual yaitu pada saat barang/Jasa digunakan/dimanfaatkan dalam
operasi perusahaan atau dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi barang/jasa pada tahun yang bersangkutan.
s. Pajak Penghasilan
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarip pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba komersial setelah dikoreksi sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
t. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda, menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan.
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
4. Kas dan Setara Kas
2004 2003Rp Rp
Kas 565.696 400.292Bank : Rupiah :
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 217.044.064 171.358.446PT Bank Negara Indonesia Tbk 44.374.716 66.012.363PT Bank Mandiri Tbk 23.262.269 22.568.120PT Bank Central Asia Tbk 21.469.922 52.234.316PT Bank DBS Indonesia 237.784 - PT Bank Bukopin 191.621 152.355Standard Chartered Bank 137.765 273.788The Hongkong Shanghai Bank Corporation 25.000 - Citi Bank 6.420 7.192PT Bank Lippo Tbk - 196.573PT Bank Mega Tbk - 763Sub Jumlah 306.749.561 312.803.916
Valuta Asing :Citi Bank 14.169.764 4.526.954PT Bank Negara Indonesia Tbk 12.448.565 5.308.849PT Bank Mandiri Tbk 5.002.268 6.443.764Standard Chartered Bank 4.511.780 4.729.325PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 3.163.605 226.880PT Bank Central Asia Tbk 310.083 83.760PT Bank DBS Indonesia 224.465 - The Hongkong Shanghai Bank Corporation 177.494 - PT Bank Lippo Tbk 81.533 3.653Sub Jumlah 40.089.557 21.323.185
Jumlah Kas dan Bank 347.404.814 334.527.393
Deposito RupiahPT Bank Negara Indonesia Tbk - 1.150.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 347.404.814 335.677.393
5. Piutang Usaha
2004 2003Rp Rp
a.Pihak Ketiga
PT Gresik Cipta Sejahtera 21.286.382 37.041.011Pertani Group 15.793.521 22.649.377 PT Gautama Sinarbatuah 13.650.079 8.203.310 Sarana Adya Boga Agung 7.583.889 - PT Semen Gresik 6.926.673 9.063.080 Cheil Samsung 4.704.892 - PT Indonesia Asahan Aluminium 4.269.491 14.899.560
Berdasarkan Langganan
18
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
2004 2003Rp Rp
PPI (Group) 4.072.294 - PT Padas Mulya 3.960.600 6.116.972 PT Dharma Niaga 3.655.085 3.043.869 PT Murni Sri Jaya 3.607.373 - Kimikal Usaha Prima 3.547.623 3.120.391 Andal Hasa Prima 3.237.826 - PT Anak Gresik Raya Kencana - 7.574.143 PT Sugih Waras 2.600.725 7.448.062 PT Eka Matra Tani 910.235 4.874.841 PT Lautan Luas - 3.483.607 Lainnya (dibawah Rp2,5 milyar) 93.733.892 123.248.420 Sub Jumlah 193.540.580 250.766.643 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (6.287.043) (1.096.283)
Sub Jumlah 187.253.537 249.670.360
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pemerintah Republik Indonesia
Subsidi Harga Pupuk Non Urea 145.515.253 81.869.759Subsidi Harga Gas Bumi (Urea) 28.742.137 20.815.509PPN atas Subsidi Harga Pupuk Non Urea 17.244.860 8.186.976Sub Jumlah 191.502.250 110.872.244
Induk Perusahaan dan Perusahaan AsosiasiPT Pupuk Sriwidjaja (Persero) 14.291.912 13.845.870PT Petrocentral 10.520.448 8.197.406PT Mega Eltra 2.078.008 12.747.256PT Pupuk Kaltim Tbk 1.481.907 7.323.700PT Pupuk Kujang 106.591 143.885Sub Jumlah 28.478.866 42.258.117
Sub Jumlah 219.981.116 153.130.361 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (714.333) (249.784)Jumlah 219.266.783 152.880.577Jumlah Piutang Usaha 406.520.320 402.550.937
b.Rupiah 368.713.903 359.913.260 US Dollar 44.807.793 43.983.744 Jumlah 413.521.696 403.897.004 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (7.001.376) (1.346.067) Jumlah 406.520.320 402.550.937
Piutang kepada Pemerintah Republik Indonesia
Berdasarkan Mata Uang
Subsidi harga gas bumi merupakan subsidi atas selisih harga antara harga pembelian gas bumi dengan harga yang ditetapkanoleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan yang digunakan untuk memproduksi pupuk urea yang telah disalurkansampai ke Lini IV untuk sektor pertanian dalam negeri (lihat catatan 2).
Subsidi harga jual pupuk non-urea merupakan subsidi atas selisih harga jual pupuk non-urea yang ditetapkan Pemerintah(Harga Eceran Tertinggi/ HET) dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk volume pupuk yang telah disalurkan sampai ke LiniIV untuk sektor pertanian dalam negeri (lihat catatan 2).
19
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Piutang kepada Perusahaan Induk dan Asosiasi
6. Piutang Lain-lain
2004 2003Rp Rp
a.Pihak Ketiga
PT Petro Oxo Nusantara 9.879.162 15.156.963Dinas Perhubungan Pemkab Gresik 4.352.341 2.569.027PT Samator Inti Peroksida 2.347.394 2.367.038Lain - lain (kurang dari 2 milyar) 6.806.755 4.059.978
Sub Jumlah 23.385.652 24.153.006Penyisihan Piutang Ragu-ragu (9.264.825) (10.718.565)Sub Jumlah 14.120.827 13.434.441Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
PT Petrowidada 12.029.449 5.782.199Yayasan Petrokimia Gresik 5.249.617 3.500.000PT Puspetindo 2.266.680 1.289.470PT Petronika 1.013.024 835.161PT Kawasan Industri Gresik 771.424 421.030PT Petrocentral 731.120 1.150.990Karyawan 337.620 365.591PT Petrokopindo CS 277.784 - PT Rekayasa 7.673 - PT Pupuk Kaltim Tbk - 307.747Lain-lain 21.980 -
Sub Jumlah 22.706.371 13.652.188Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.678.209) (506.779)Sub Jumlah 21.028.162 13.145.409Jumlah Piutang Lain-lain 35.148.989 26.579.850
b.Rupiah 22.223.623 8.567.283 US Dollar 23.868.400 29.237.911 Jumlah 46.092.023 37.805.194 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (10.943.034) (11.225.344) Jumlah Piutang Lain-lain 35.148.989 26.579.850
Selisih pembayaran harga gas bumi merupakan pengembalian oleh Pemerintah RI atas selisih harga antara harga pembeliangas bumi dengan harga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan yang digunakan untukmemproduksi pupuk urea (lihat catatan 2).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu atas piutang kepada pihak ketiga dan piutang kepada pihakyang mempunyai hubungan istimewa adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutangtersebut.
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).
Berdasarkan Langganan
Berdasarkan Mata Uang
Jumlah tersebut adalah piutang atas penjualan produk dan jasa, penggunaan fasilitas Perusahaan (rumah dinas, bangunan,tanah, karyawan), penjualan produk samping dan pinjaman suku cadang.
20
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
7. Persediaan
2004 2003Kuantum *) Rp Kuantum *) Rp
a. Persediaan Barang Jadi Pupuk Kantong 178.468 228.101.729 130.231 126.757.746 Produk Lainnya 92.056 19.183.602 37.496 11.484.705 Pupuk Curah 7.612 11.054.195 2.478 3.090.854 Pupuk Sweeping 1.165 771.902 842 454.070 Barang Dalam Perjalanan 3.637 161.611 Pupuk ZK 119.636 88 174.717 Bahan Aktif Pestisida (Diazinon, BPMC, dll) 9.136.588 - 6.574.105 Pestisida (Cair, Padat, Tepung, Flowable, Coils) 5.701.871 - 3.591.021 Sub Jumlah 274.231.134 152.127.218
b. Persediaan Barang Dalam Proses Asam Fosfat 39.033 66.120.140 33.419 46.943.626 ROP 30.417 31.747.880 50.673 42.925.263 KCL 15-10-19-6Mg 255 404.033 - - Bahan Aktif Pestisida 337.915 700.171 Purified Gypsum 9.361 322.607 9.589 450.320 KCL 15-9-20-6Mg 128 161.758 - - CO2 Cair 78 32.086 194 66.751 Asam Fluosikat 353 18.249 199 20.658 Nitrogen 35.375 8.592 43.679 16.508 Oksigen 6.241 7.264 30.520 8.379 Crude Gypsum 67.471 93 11.489 2.698 Pestisida (Cair, Padat, Tepung, Flowable, Coils) 7.639 993.960 Sub Jumlah 99.168.256 92.128.334
c. Persediaan Bahan Baku Batuan Fosfat 119.864 67.261.918 101.494 43.700.682 Belerang 73.389 60.399.279 43.383 31.466.334 KCL 27.354 50.698.576 9.611 10.227.459 Amoniak 11.598 34.140.006 5.716 13.828.037 Asam Sulfat 31.008 8.013.957 16.850 2.489.789 Pestisida (DMS, DMA, dll) 7.224.155 4.605.207 Bahan Aktif Pestisida 4.703.593 2.951.998 ALOH3 526 1.999.228 386 597.221 Zinc Sulfat 131 381.460 52 165.760 Sub Jumlah 234.822.172 110.032.487
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu atas piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewaadalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya diatas terutama timbul dari transaksi penjualan hasil produksamping (seperti air, listrik, steam, dan lain-lain) dan penjualan jasa lainnya berupa jasa keahlian, jasa pelabuhan, sewa rumah,sewa tanah, dan lain-lain (lihat catatan 30).
21
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
d. Persediaan Bahan Pembantu dan Penolong 44.755.565 29.510.280
e. Persediaan Suku Cadang Pabrik 36.391.894 58.416.439 Operating Supplies 20.558.330 - Pabrik Amonia dan Urea 6.677.080 - Kendaraan dan Alat Berat 2.185.402 2.914.460 Prasarana dan Utilitas - 7.578.831 Suku Cadang Dalam Perjalanan - 16.620.023 Sub Jumlah 65.812.706 85.529.753 Jumlah 718.789.833 469.328.072
*)
8. Uang Muka2004 2003Rp Rp
Uang Muka Pembelian 27.915.786 74.808.639 Uang Muka Dividen 14.334.000 - Uang Muka Operasional 2.310.622 9.233.243 Uang Muka Lainnya 134.951 1.367.327 Jumlah 44.695.359 85.409.209
9. Biaya Dibayar Dimuka
2004 2003Rp Rp
Biaya Perbaikan Rutin yang Dikapitalisasi 38.004.271 42.907.244 Biaya Distribusi 7.877.178 - Asuransi 3.671.658 3.071.721 Biaya Bahan Kimia untuk NPK Blending 2.102.639 - Provisi Bank 174.229 1.335.550 Lain-lain 5.634.280 - Jumlah 57.464.256 47.314.515
Uang muka dividen merupakan tambahan dividen Pemerintah, sesuai surat dari PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) No. U/4-1179/AOO-KU/2004 tanggal 6 Desember 2004 dan surat Menteri BUMN No. S-638/MBU/2004 tanggal 29 Nopember 2004.Tambahan dividen tersebut diminta pada PT Pusri Holding sebesar Rp50 milyar, sesuai hasil kesepakatan dengan anggotaholding telah diputuskan tambahan dividen tersebut dialokasikan ke masing-masing anggota holding, dimana PT PetrokimiaGresik mendapat bagian sejumlah Rp14.334.000.
Seluruh persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing - masing sebesar Rp64.298.336dan Rp53.442.585 dan PT Asuransi Ramayana Tbk pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp1.304.418.314. Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.Kenaikan nilai persediaan bahan baku pada tahun 2004 disebabkan adanya kenaikan pembelian bahan baku impor karenakenaikan nilai kurs dollar, sedangkan kenaikan persediaan bahan jadi disebabkan menumpuknya persediaan bahan jadi di
Kuantum dalam satuan ton, kecuali oksigen dan nitrogen (dalam satuan ncm), pestisida cair, flowable dan coils (dalam satuan ltr),pestisida padat dan tepung (dalam satuan kg).
22
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
10. Investasi Jangka Panjang
Tempat Pemilikan 2004 2003Kedudukan Saham Rp Rp
Metode EkuitasPT Petronika Gresik 20,00% 21.040.022 18.742.849 PT Kawasan Industri Gresik Gresik 35,00% 15.530.531 15.190.219 PT Aneka Jasa Grhadika Gresik 50,00% 3.328.873 281.250 PT Petrokopindo Cipta Selaras Gresik 50,00% 1.091.005 260.500 Sub Jumlah 40.990.431 34.474.818 Metode BiayaAsean Potash Mining, Thailand Thailand 13,00% 17.273.982 17.273.981 PT Petrowidada Gresik 1,47% 6.552.360 6.552.360 PT Petrocentral Gresik 9,80% 4.776.000 4.776.000 PT Puspetindo Gresik 5,13% 1 1 Sub Jumlah 28.602.343 28.602.342 Jumlah 69.592.774 63.077.160
Ringkasan pergerakan penyertaan adalah sebagai berikut :a. Metode Ekuitas
Bagian Laba (Rugi)Saldo Tambahan Periode Berjalan Selisih Saldo
01 Jan 2004 Setoran dan Koreksi Dividen Kurs 31 Des 2004Perusahaan :PT Petronika 18.742.849 - 3.041.643 (744.470) - 21.040.022PT Kawasan Industri Gresik 15.190.219 - 1.192.269 (851.957) - 15.530.531
Perusahaan Anak :PT Aneka Jasa Grhadika 281.250 - 817.773 - 2.229.850 3.328.873PT Petrokopindo Cipta Selaras 260.500 - 541.279 - 289.226 1.091.005Jumlah 34.474.818 - 5.592.964 (1.596.427) 2.519.076 40.990.431
Bagian Laba (Rugi)Saldo Tambahan Periode Berjalan Selisih Saldo
01 Jan 2003 Setoran dan Koreksi Dividen Kurs 31 Des 2003Perusahaan :PT Petronika 19.303.724 - (582.309) 21.434 - 18.742.849PT Kawasan Industri Gresik 14.357.617 - 875.032 (42.430) - 15.190.219
Perusahaan Anak :PT Aneka Jasa Grhadika 281.250 - - - - 281.250PT Petrokopindo Cipta Selaras 260.500 - - - - 260.500Jumlah 34.203.091 - 292.723 20.996- - 34.474.818
2003
2004
23
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Petronika
PT Kawasan Industri Gresik
PT Aneka Jasa Grhadika
PT Petrokopindo Cipta Selaras
b. Metode BiayaPotash Mining, Thailand
PT Petrowidada
Penyertaan pada PT Petrokopindo Cipta Selaras dituangkan dalam akta notaris Djamilah Nahdi, SH. Nomor 36 tanggal 18April 1990. Akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan akta pernyataan keputusan rapat nomor 53tanggal 17 Januari 1995 dihadapan notaris Yanita Poerbo, SH., penyertaan Perusahaan pada PT Petrokopindo CiptaSelaras adalah sebanyak 26.050 lembar saham dengan nilai nominal Rp10 per lembar atau senilai Rp260.500. Perusahaanini bergerak dalam bidang otomotif.
Penyertaan pada PT Petrowidada dilakukan pada tanggal 17 Pebruari 1999 berdasarkan akta notaris Ny. Ester MerciaSoeleman nomor 40 dengan nilai penyertaan Rp3.108.946. Pada tahun 1995 dilakukan tambahan penyertaan senilaiRp3.182.260 dan pada tahun 1997 ditambah lagi sebesar Rp261.154. Sesuai resolusi para pemegang saham, PTPetrowidada menambah modal ditempatkan dan disetor sehingga mengubah persentase kepemilikan Perusahaan dari4,82% menjadi 1,47%. Perusahaan ini bergerak dalam bidang bahan baku plastik.
Penyertaan pada Potash Mining Thailand dilakukan berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-672/MK.013/1990tanggal 5 Juni 1990. Perusahaan tersebut saat ini sedang dalam konstruksi menjadi produsen pupuk.
Investasi pada PT Kawasan Industri Gresik (PT KIG) dilakukan pada tanggal 20 Nopember 1990 dengan akta notarisNurlaily Adam Nomor 145. Modal Dasar Perusahaan ini adalah Rp60.000.000 dan telah ditempatkan sebesar Rp5.385.000.PT KIG bergerak dalam bidang pengelolaan lahan untuk industri di Gresik.
Penyertaan pada PT Aneka Jasa Grhadika dituangkan dalam akta notaris Nurlaily Adam, SH Nomor 218 tanggal 31Desember 1994 dan telah diubah dengan notaris yang sama nomor 294 tanggal 30 Maret 1996 sebanyak 28.125 lembarsaham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar atau senilai Rp281.250. Perusahaan ini bergerak dalam bidang konstruksidan jasa pemeliharaan gedung.
Penyertaan pada PT Petronika dilakukan pada tanggal 22 Oktober 1983 dengan akta Soeleman Ardjasasmita, SH nomor 25tanggal 14 September 1983. Akta tersebut diperbaharui dengan akta notaris Rahmat Santosa, SH nomor 140 tanggal 19Maret 1999. Harga saham pada tahun 1983 adalah USD 1,000/lembar. Jumlah investasi pada tanggal tersebut adalahsenilai Rp3.073.400. Pada tanggal 19 Maret 1999 dilakukan perubahan akta perusahaan yang mengubah nilai nominalsaham menjadi USD 500/lembar. Investasi Perusahaan dalam akta ini diakui sebanyak 5.385 lembar dengan nilai USD2,692,500 atau senilai Rp14.318.750. PT Petronika bergerak dalam bidang bahan baku plastik.
Dasar perhitungan bagian laba penyertaan saham untuk PT Petronika dan PT Kawasan Industri Gresik menggunakanlaporan keuangan yang belum diaudit.
24
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Petrocentral
PT Puspetindo
11. Aktiva Tetap
Penyertaan pada PT Petrocentral dilakukan pada tanggal 3 Maret 1986 dengan akta notaris Soeleman Ardjasasmita, SHnomor 4 yang diubah dengan akta notaris Endravilla Parmata, SH nomor 261 tanggal 19 Mei 1992. Nilai penyertaan adalahsebesar USD 1,450,000 dan telah disetor sebesar USD 1,395,403 atau ekuivalen dengan Rp2.388.680. PT Petrocentralbergerak dalam bidang bahan baku sabun. Pada tahun 2002 PT Petrocentral membagikan dividen saham sebesarRp2.388.000 dan terdapat koreksi penyertaan sebesar Rp680.000 sehingga nilai penyertaan menjadi Rp4.776.000.
Investasi pada PT Puspetindo dilakukan pada tanggal 22 Maret 1990 dengan akta notaris Soeleman Ardjasasmita nomor 30.Nilai penyertaan Perusahaan adalah sebesar Rp12.350.000 atau 12.350 lembar saham. PT Puspetindo bergerak dalambidang peralatan pabrik. Perusahaan telah mengalami kerugian kumulatif yang melebihi modal ditempatkan. Dengandilakukannya restrukturisasi hutang dalam bentuk Debt of equity Swap serta adanya perubahan modal, maka komposisipemilikan saham Perusahaan pada PT Puspetindo menjadi sebesar 5,13%.
Seluruh investasi tersebut diatas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karenaseluruh investasi jangka panjang tersebut bergerak dalam bidang industri yang berhubungan dengan Perusahaan yaituindustri pupuk dan perdagangan.
2004Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - 416 - 29.422.150 Bangunan 321.961.390 7.228.899 - 2.011.283 331.201.572 Mesin dan Peralatan 1.341.604.031 64.544.305 4.443.821 55.283.646 1.456.988.161 Kendaraan dan Alat Berat 46.085.979 7.074.183 498.779 - 52.661.383 Inventaris 22.711.355 1.299.995 191.782 - 23.819.568 Suku Cadang Penyangga 26.612.099 16.134.220 46.724 - 42.699.595 Aktiva Dalam Pelaksanaan Bangunan 2.025.463 3.438.000 14.180 (2.011.283) 3.438.000 Mesin dan Peralatan 75.577.721 111.510.576 107.857 (55.131.619) 131.848.821 Inventaris 3.212.408 4.832.798 - - 8.045.206 Lainnya 152.027 - - (152.027) -
1.869.365.039 216.062.976 5.303.559 - 2.080.124.456 Akumulasi Penyusutan: Bangunan 200.007.394 14.527.927 - - 214.535.321 Mesin dan Peralatan 717.123.547 75.819.245 3.533.551 - 789.409.241 Kendaraan dan Alat Berat 39.011.195 3.813.795 398.434 - 42.426.556 Inventaris 17.577.136 2.120.319 50.501 - 19.646.954 Suku Cadang Penyangga 8.200.530 2.997.526 - - 11.198.056
981.919.802 99.278.812 3.982.486 - 1.077.216.128 Nilai Tercatat 887.445.237 1.002.908.328
2003Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - - - 29.422.566 Bangunan 321.463.050 498.340 - - 321.961.390 Mesin dan Peralatan 1.280.490.093 45.643.847 - 15.470.091 1.341.604.031 Kendaraan dan Alat Berat 42 550 193 5 477 837 1 942 051 46 085 979
25
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :2004 2003Rp Rp
Beban Overhead Pabrik 92.768.136 82.346.508 Beban Usaha 6.510.675 8.595.433 Jumlah 99.278.811 90.941.941
12. Biaya Yang Ditangguhkan
2004 2003Rp Rp
Denda Service Level Agreement 10.572.163 21.144.326 Perbaikan yang Dikapitalisasi 6.916.106 8.299.327 Pengurusan Sertifikat HGB 216.540 232.588 Tenaga Bantuan Kaltim 111.480 - Reklamasi Tanah - 148.225 Pengurusan Merek Dagang - 16.429 Jumlah 17.816.289 29.840.895
Aktiva tetap dan aktiva dalam pelaksanaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, seluruh Aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero), PT Asuransi Ramayana Tbk dan PT Asuransi Inda Tamporok General Insurance terhadap risiko kebakarandan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing - masing sebesar Rp1.238.969.623 dan Rp3.679.119.292. Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami perusahaan.
2003Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - - - 29.422.566 Bangunan 321.463.050 498.340 - - 321.961.390 Mesin dan Peralatan 1.280.490.093 45.643.847 - 15.470.091 1.341.604.031 Kendaraan dan Alat Berat 42.550.193 5.477.837 1.942.051 - 46.085.979 Inventaris 21.228.589 1.856.167 373.401 - 22.711.355 Suku Cadang Penyangga 9.626.500 17.913.753 928.154 - 26.612.099 Aktiva Dalam Pelaksanaan Bangunan 79.475 1.044.982 8.700 909.706 2.025.463 Mesin dan Peralatan 51.443.305 40.514.213 - (16.379.797) 75.577.721 Inventaris - 3.212.408 - - 3.212.408 Lainnya - 152.027 - - 152.027
1.756.303.771 116.313.574 3.252.306 - 1.869.365.039 Akumulasi Penyusutan: Bangunan 185.328.215 14.679.179 - - 200.007.394 Mesin dan Peralatan 649.088.398 68.035.149 - - 717.123.547 Kendaraan dan Alat Berat 37.963.379 2.988.578 1.940.762 - 39.011.195 Inventaris 15.408.145 2.542.392 373.401 - 17.577.136 Suku Cadang Penyangga 6.432.041 2.696.643 928.154 - 8.200.530
894.220.178 90.941.941 3.242.317 - 981.919.802 Nilai Tercatat 862.083.593 887.445.237
26
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
13. Aktiva Lain-lain
2004 2003Rp Rp
Piutang pada Yayasan Petrokimia Gresik 30.108.514 18.300.000 Deposito Dijaminkan 1.317.800 1.552.400 Jaminan Jangka Panjang 1.281.496 1.281.496 Jaminan Tanah 714.790 759.291 Piutang Karyawan Jangka Panjang 580.062 612.634 Piutang Bersyarat 342.784 342.784 Uang Jaminan Kendaraan 56.500 610.000 Aktiva Tetap Mesin Tidak Digunakan 3.182 2 Uang Jaminan Bahan Bakar 1.800 1.800 Jumlah 34.406.928 23.460.407
Biaya - biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selamaumur HGB tanah yang bersangkutan.
Denda Service Level Agreement merupakan tunggakan denda atas restrukturisasi hutang Perusahaan yang ditangguhkan dandiamortisasi selama 3 tahun sesuai dengan jatuh tempo dalam perjanjian restrukturisasi.
Piutang karyawan jangka panjang merupakan piutang atas pinjaman rumah dan kendaraan kepada pegawai yang dibayarkembali dengan angsuran melalui pemotongan gaji.
Piutang pada Yayasan Petrokimia Gresik adalah piutang untuk dana pembangunan perumahan karyawan yang jangkapengembaliannya lima tahun serta program santunan kesehatan (sankes) (lihat catatan 21).
Jaminan jangka panjang merupakan jaminan listrik, jaminan botol, jaminan telepon dan jaminan keanggotaan golf.
Aktiva tetap mesin tidak digunakan merupakan bangunan dan mesin Pabrik Pemurnian Asam Fosfat dan Pabrik Amoniak I yangsudah tidak digunakan lagi.
Deposito dijaminkan merupakan deposito pada PT Bank Negara Indonesia Tbk yang dijadikan jaminan pada PT Jamsostek(Persero) atas pinjaman untuk membiayai perumahan karyawan.
27
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
14. Hutang Bank2004 2003
USD USD(Angka Penuh) Rp (Angka Penuh) Rp
Kredit Modal Kerja PT Bank Central Asia Tbk - Time Loan 15,000,000.00 139.350.000 10,000,000 84.650.000 PT Bank Central AsiaTbk - Market Line - - - 50.000.000 PT Bank DBS Indonesia 10,000,000.00 92.900.000 - - PT Bank Negara Indonesia Tbk - 916.911 - 712.695 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 312.939 - 312.939 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 190.100 - 190.100 PT Bank Syariah Mandiri - - - 20.000.000 Standard Chartered Bank - - - - PT Bank Mega Tbk - 3.312.296 - - PT Bank Lippo Tbk - 5.347.900 - - Sub Jumlah 25.000.000,00 242.330.146 10,000,000 155.865.734
Fasilitas Letter of Credit (L/C)PT Bank Central Asia Tbk 14,141,553.00 131.375.028 2,551,750.00 21.600.564 PT Bank Negara Indonesia Tbk 16,283,811.03 151.276.610 14,860,771.10 125.796.427 Standard Chartered Bank 13.995.731,03 130.020.342 12,999,876.78 110.043.957 PT Bank DBS Indonesia 9,364,665.50 86.997.742 - - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 3,463,020.00 32.171.456 - - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 2,833,950 23.989.387 Sub Jumlah 57,248,789.56 531.841.178 33.246.347,88 281.430.335
Jumlah Hutang Bank 82.248.789,56 774.171.324 43.246.347,88 437.296.069
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 8,18% - 13,50% 10,41% - 14,75%US Dollar 4,80% - 6,00% 4% - 6,75%
Penjelasan Pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut :PT Bank Central Asia Tbk
a.
b.
c. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (Sight LC, Usance LC dan Usance Payable At Sight LC ) dengan jumlah pokok tidakmelebihi USD 20,000,000.
Fasilitas Omnibus Time Loan Revolving dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Pinjaman BerjangkaMoney Market (PBMM) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp200 milyar, yang dapat digunakan untuk Fasilitas Time LoanRevolving dalam Rupiah maupun Dollar Amerika Serikat, dengan ketentuan untuk penggunaan dalam Dollar AmerikaSerikat setinggi-tingginya sejumlah USD 5,000,000 dan fasilitas PBMM dapat digunakan hingga sejumlah Rp50 milyardengan ketentuan pemberian fasilitas PBMM bersifat tidak mengikat disesuaikan dengan keadaan likuiditas PT Bank CentralAsia Tbk.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 1 tanggal 7 Agustus 2003, dari Lindrawati Poernomo, SH., Notaris di Jakarta, sertaperubahan - perubahan perjanjian kredit, terakhir tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit sebagaiberikut :
Fasilitas Kredit Lokal (rekening koran) dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 10,000,000.
28
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Bank DBS Indonesia
a.
b.
---
c.
PT Bank Negara Indonesia Tbka. Fasilitas Kredit Modal Kerja
-
-
-
-
Fasilitas Impor dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000, dengan jangka waktu pinjaman tidak melebihi 180(seratus delapan puluh hari) yang terdiri dari :
Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 97/HLB/050a tanggal 1 Agustus 997 serta addendum perubahan Perjanjian Kreditterakhir Nomor (8) 97/HLB/050a tanggal 17 September 2003 dan Surat Persetujuan Perpanjangan Sementara FasilitasKredit tanggal 12 Nopember 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum kreditsebesar Rp35 milyar. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 12,5% per tahun yang dibayar setiap akhir bulan. Fasilitasini berjangka waktu satu tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2004 dengan jaminan sebagai berikut :
1 (satu) bidang tanah SHGB No. 9 dengan jangka waktu (01 Pebruari 1996 - 25 September 2025) seluas 174.420 m2
yang terletak di Desa Ngipik, Kec. Gresik, Kab. Gresik atas nama PT Petrokimia Gresik, berikut segala sesuatu yangberada diatas tanah tersebut.
Fasilitas Trust Receipt Facility dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000.
2 (dua) bidang tanah SHGB No. 69 dengan jangka waktu (21 Juli 1995 - 20 Juli 2025) seluas 452 920 m2 dan SHGB No.70 dengan jangka waktu (27 September 1995 - 25 September 2025) seluas 24.490 m2 terletak di Desa Romo,Kec.Manyar, Kab. Gresik atas nama PT Petrokimia Gresik. Kedua SHGB tersebut akan dibebani Hak Tanggungan secaraParipasu dengan Bank Mandiri minimal sebesar nilai maksimum kredit Bank Mandiri dan BNI.
Seluruh persediaan bahan baku, bahan pembantu, bahan penolong, barang setengah jadi, barang jadi yang diikatsecara Fiducia.
Fasilitas kredit tersebut dibebani tingkat bunga sebesar 11,80% per tahun untuk fasilitas kredit lokal yang diberikan dalam matauang rupiah dan 8% per tahun untuk fasilitas kredit lokal yang diberikan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan akan jatuhtempo pada tanggal 7 Juli 2005.
Mesin - Mesin/ Peralatan Pabrik Urea dan Amoniak yang diikat secara Fiducia.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dengan SHGB No. 15 yang berlokasi di Desa Ngipik, Kecamatan Gresik atas nama PTPetrokimia Gresik seluas 105.700 m2 beserta bangunan yang berdiri diatasnya dengan nilai pertanggungan sekitar USD10,000,000. Semua fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 19 Mei 2005.
Fasilitas Kredit Revolving dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000, dengan tingkat bunga sebesar 5,16% pertahun,dengan jangka waktu kredit selama 12 bulan.
Fasilitas Treasuri untuk kontrak mata uang asing Tomorrow, Spot dan Forward dengan jangka waktu 6 (enam) bulan danSwap sampai dengan 126 bulan. Untuk semua fasilitas nilai kontrak dalam mata uang asing tersebut tidak boleh melebihiUSD 10,000,000.
Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 28 September 2004, Perusahaan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerjadengan jumlah maksimum sebesar USD 30,000,000 dengan rincian sebagai berikut :
Fasilitas Import Line dengan total nilai outstanding tidak melebihi maksimum kredit sebesar USD 10,000,000.
Fasilitas Diskonto tagihan ekspor terhadap faktur penjualan LC Ekspor yang didepositkan ke Bank maksimum sebesarUSD 1,000,000.
29
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Fasilitas Letter of Credit Impor
PT Bank Mandiri (Persero) Tbka. Fasilitas Kredit Modal Kerja
b. Fasilitas Letter of Credit ImporSesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit (L/C) Impor No. SBY.NIAGA/02/PK-LC-CRM/2000, Akta No.88 tanggal 31 Agustus 2000 beserta perubahan - perubahannya, terakhir dengan addendum III No.DNW.COP/COD.733/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C Impor yang dapatdigunakan secara switchable untuk L/C Sight , Usance dan Usance payable at Sight termasuk L/C usance dengan skimLine of Import Trade Financing - IDB (LITF - IDB) dengan plafond sebesar USD 3,000,000 yang merupakan bagian darijumlah Limit kredit sebesar USD 15,700,000. Jangka waktu L/C maksimal 180 hari setelah tanggal Bill of Lading . Fasilitaskredit ini terakhir dibebani bunga sebesar 4,83%, dengan jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004sampai dengan 31 Agustus 2005. Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa barang - barang yang di impordengan fasilitas L/C Impor serta jaminan yang terkait dan tanggung renteng dengan jaminan Fasilitas Kredit Investasi (lihatcatatan 14) dan KMK yang telah diserahkan ke Bank Mandiri.
Berdasarkan akta No 89 tanggal 31 Agustus 2000 dari Suyati Subadi, SH., notaris di Surabaya, Perusahaan telahmenandatangani addendum I (Pertama) atas perjanjian Kredit Modal Kerja bersifat Revolving No.131 tanggal 17 Oktober1994. Jumlah pagu fasilitas KMK ini adalah sebesar Rp50 milyar yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional(Modal Kerja Industri Pupuk) dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun serta provisi kredit sebesar 1% per tahun dariLimit Kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa persediaan dan piutang dagang serta jaminan tambahanberupa SHGB berikut bangunan Pabrik NPK atas nama PT Petrokimia Gresik dan peralatan mesin dan fasilitas lainnyayang ada diatasnya. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan jangka waktu fasilitas KMK dari Bank Mandiri No.DNW.COP/COD.731/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004, jangka waktu kredit ini adalah 1 (satu) tahun terhitung sejaktanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005.
Sesuai dengan Perjanjian Pembukaan Letter of Credit (L/C) No. 06A/HLB/PPLC/99 tanggal 18 Agustus 1999 dan telahdiperbaharui dengan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (8) 97/HLB/050a tanggal 17 September 2003,serta Persetujuan Perpanjangan Sementara No. KPD/2/027/R tanggal 29 Juni 2004, Perusahaan memperoleh FasilitasKredit LC Import dengan jumlah maksimum sebesar USD 35,000,000 untuk keperluan pembelian bahan baku untukproduksi pupuk. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2005.
Berdasarkan akta No 87 tanggal 31 Agustus 2000 dari Suyati Subadi, SH., notaris di Surabaya, Perusahaan telahmenandatangani perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor SBY.NIAGA/02/PK-MK-CRMS/2000. Jumlah pagu fasilitas KMK inisebesar Rp11 Milyar yang digunakan untuk modal kerja operasional pabrik pupuk NPK, dengan bunga sebesar 13,5% pertahun serta provisi kredit sebesar 1% per tahun dari limit kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa persediaandan piutang dagang pupuk NPK serta jaminan tambahan berupa SHGB berikut bangunan pabrik NPK atas nama PTPetrokimia Gresik serta peralatan mesin dan fasilitas lainnya yang ada diatasnya. Berdasarkan surat persetujuanperpanjangan jangka waktu fasilitas KMK dari Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.732/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004,jangka waktu kredit 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan seluruh barang-barang yang dibeli/dibayar dengan menggunakan fasilitas pembukaan LCyang bersangkutan serta dikaitkan dengan jaminan fasilitas kredit lainnya.
30
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
PT Bank Syariah Mandiri
Standard Chartered Bank
-
-
-
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Lippo Tbk
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
a.
b.
c.
Fasilitas ini dijaminkan dengan piutang dagang milik debitur minimum Rp10 milyar, persediaan barang milik debitur minimumsenilai Rp10 milyar, dan bangunan berupa pabrik, sarana pelengkap, mesin dan peralatan pabrik milik PT Petrosida Gresik yangterletak di komplek PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur.
Fasilitas kredit ini apabila digunakan bersama – sama tidak boleh melebihi jumlah maksimum kredit gabungan sebesar sebesarUSD 5,000,000.
Jangka waktu kredit mulai 11 April 2004 sampai dengan 10 April 2005.
Fasilitas Kredit Revolving dalam bentuk Promissory Note , dengan jumlah maksimum kredit Sebesar Rp40 milyar. Fasilitaskredit tersebut terakhir dibebani bunga sebesar 9,47% per tahun. Fasilitas Kredit Impor dengan jumlah maksimum sebesar USD 25,000, dengan jangka waktu pinjaman tidak melebihi 180hari. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar tingkat bunga SIBOR ditambah 3% per tahun.
Deferred Payment Credit Facility , dengan maksimum kredit sebesar USD 5,000,000. Fasilitas kredit ini dibebani bungasebesar 5,48% per tahun dengan jangka waktu pinjaman tidak boleh melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari.
Clean Import Loan Facility , dengan maksimum kredit sebesar USD 5,000,000. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar5,48% per tahun dengan jangka waktu pinjaman tidak boleh melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari.
Merupakan hutang PT Petrosida Gresik (Perusahaan Anak) berupa Kredit Modal Kerja dengan plafon sebesar Rp5 milyar.Jangka waktu pinjaman adalah sejak 6 September 2004 sampai dengan 6 September 2005 dan tingkat suku bunga 14% pertahun.
Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit tanggal 13 Maret 1997 beserta perubahan - perubahannya, terakhir No. JKT/AUB/239tanggal 15 Agustus 2003 serta Addendum No. SBY/AUB/267 tanggal 4 Maret 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kreditsebagai berikut :
Fasilitas kredit ini ditandatangani dengan akad pembiayaan Hawalah nomor 00.3/HWLH/XI/2003 tanggal 20 Nopember 2003.Pagu fasilitas ini maksimum Rp75 milyar dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 22 Nopember 2004. Jumlahfasilitas yang terdapat dalam neraca tanggal 31 Desember 2003 adalah realisasi penarikan kredit.
Merupakan hutang PT Petrokimia Kayaku berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp6.000.000 dan Pinjaman TetapOn-Demand (PTX-OD) sebesar Rp3.000.000 pada Bank Lippo dengan A/C: 736.30.1107-2 dengan jangka waktu 12 bulan.Pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 11 Desa Ngipik, seluas 15.000 m2, atas namaPT Petrokimia Kayaku berkedudukan di Gresik, terletak di Jl. A.Yani PO.BOX 107, Desa Ngipik, Kecamatan Gresik, KabupatenGresik, Propinsi Jawa Timur.
Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit No. JAK/040170/U/040420 tanggal 26 April 2004 dan perjanjian perubahannya No.JAK/040415/U/040630 tanggal 11 Agustus 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum kreditgabungan sebesar USD 5,000,000 yang terdiri dari fasilitas sebagai berikut :
Documentary Credit Facility , dengan maksimum sebesar USD 5,000,000 dan dibebani bunga sebesar 5,48% per tahun.
31
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
15. Hutang Usaha
2004 2003Rp Rp
a. Berdasarkan pemasok Pihak Ketiga
Hutang Pembelian Barang Lokal 79.496.986 62.830.681 Hutang Pembelian Jasa Lokal 28.153.320 27.209.526 PPN Masukan 10.289.589 146.601 Hutang Pembelian Barang Impor - 753.052 Sub Jumlah 117.939.895 90.939.860
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk 6.026.477 7.518.778 PT Rekayasa Industri 1.624.791 270.480 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) 509.228 11.151.783 Mitsubishi Corporation 351.534 - PT Mega Eltra 188.284 - PT Pupuk Kujang 12.410 16.627 Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) 277 - PT Pupuk Iskandar Muda - 2.680 Sub Jumlah 8.713.001 18.960.348
Jumlah 126.652.896 109.900.208
b.Rupiah 81.643.698 65.916.464 US Dollar 45.009.198 43.983.744 Jumlah 126.652.896 109.900.208
16. Perpajakan
a. Pajak Dibayar Dimuka2004 2003Rp Rp
Pajak Penghasilan Pasal 21 - 13.404 Pajak Penghasilan Pasal 22 1.404.414 837.918 Pajak Penghasilan Pasal 23 426.915 833.164 Pajak Penghasilan Pasal 29 (Badan) - 992.076 PPN Masukan 17.413.530 388.454 Jumlah 19.244.859 3.065.016
b. Hutang Pajak2004 2003Rp Rp
Pajak Penghasilan Badan 5.607.600 14.181.600 Pajak Penghasilan Pasal 21 980.027 1.691.447 Pajak Penghasilan Pasal 23/26 Wapu 1.423.529 1.138.982 Pajak Petambahan Nilai Wapu - 160.473 Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 703.270 16.025.924 Jumlah 8.714.426 33.198.426
Berdasarkan mata uang :
32
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Perusahaan2004 2003Rp Rp
Pajak Kini (71.615.523) (74.015.979) Pajak Tangguhan 17.157.429 13.934.683 Jumlah (54.458.094) (60.081.296)
Pajak Kini
2004 2003Rp Rp
Laba Sebelum Pajak 181.020.268 170.651.265 Perbedaan waktu Beda Penyusutan dan Amortisasi Perusahaan dan Fiskal 39.680.483 39.439.136 Penyisihan piutang 5.372.999 7.009.812
Jumlah Perbedaan Waktu 45.053.482 46.448.948 Perbedaan permanen : Beban Pegawai 1.930.356 - Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan yang Mempunyai
Hubungan Istimewa yang Tidak Dikonsolidasikan (5.198.723) 1.043.719 Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional 38.657.182 49.366.189 Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final (23.595.665) (23.247.027) Biaya Penyusutan Kenikmatan dan Penyisihan Piutang 3.537.750 -
Jumlah Perbedaan Permanen 15.330.900 27.162.881 Laba Fiskal sebelum kompensasi kerugian 241.404.650 244.263.094 Rugi Fiskal tahun-tahun lalu (6.742.192) (2.538.939) Laba Kena Pajak 234.662.458 241.724.155
Rincian laba kena pajak adalah sebagai berikut : Perusahaan 226.281.858 237.692.087 Perusahaan Anak
PT Petrosida Gresik (4.172.621) (5.112.444) PT Petrokimia Kayaku 12.553.221 9.144.512
Jumlah 234.662.458 241.724.155
2004 2003Rp Rp
Laba sebelum pajak penghasilan 175.184.402 166.136.193 Perbedaan waktu : Selisih antara Penyusutan dan Amortisasi Komersial
dengan Pajak atas Aktiva Tetap 39.308.378 39.379.033 Penyisihan Piutang 5.403.619 7.029.969
Jumlah Perbedaan Waktu 44.711.997 46.409.002
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaanadalah sebagai berikut:
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajakPerusahaan adalah sebagai berikut:
33
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Perbedaan Permanen : Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan Asosiasi (10.299.527) 1.043.719 Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional 36.280.313 47.174.554 Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final (23.133.077) (23.071.381) Pendapatan Bunga (Bersih)/Dividen 3.537.750 -
Jumlah Perbedaan Permanen 6.385.459 25.146.892 Laba Kena Pajak 226.281.858 237.692.087
2004 2003Rp Rp
Beban Pajak Kini Perusahaan 67.867.057 71.290.126 Perusahaan Anak
PT Petrokimia Kayaku 3.748.466 2.725.853 Jumlah 71.615.523 74.015.979 Dikurangi Pembayaran Pajak DimukaPajak Penghasilan :
Pasal 22 (35.315.921) (19.631.709) Pasal 23 (1.711.100) (1.113.620) Pasal 25 (30.087.946) (39.782.335) Fiskal Luar Negeri (3.000) (28.000)
Jumlah (67.117.967) (60.555.664) Hutang Pajak Kini 4.497.556 13.460.315
Rincian : Perusahaan 4.658.375 13.986.569 Perusahaan Anak
PT Petrosida Gresik (1.110.044) (721.285) PT Petrokimia Kayaku 949.225 195.031
Jumlah 4.497.556 13.460.315
Pajak Tangguhan
Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan dan perusahaan anak tahun 2003 sudah sesuai dengan SuratPemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan perusahaan anak adalah sebagai berikut :
Rincian beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :
Dikreditkan Dikreditkan01 Januari (Dibebankan) 31 Desember (Dibebankan) Koreksi DPP 31 Desember
2003 ke Lap. Laba Rugi 2003 ke Lap. Laba Rugi Penyusutan 2004Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aktiva Pajak Tangguhan Penyisihan piutang ragu-ragu 1.643.589 2.108.991 3.752.580 1.621.085 - 5.373.665 Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan aktiva tetap (105.678.602) 11.813.709 (93.864.893) 11.792.514 3.641.384 (78.430.995) Jumlah (104.035.013) 13.922.700 (90.112.313) 13.413.599 3.641.384 (73.057.330) Perusahaan Anak PT Petrosida (1.092.751) 44.186 (1.048.565) 44.792 - (903.307) Jumlah (Kewajiban) Pajak Tangguhan (105.127.764) 13.966.886 (91.160.878) 13.458.391 3.641.384 (73.960.637) Perusahaan Anak Aktiva Pajak Tangguhan PT Petrokimia Kayaku 492.597 68.264 560.861 57.655 - 618.516 Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 492.597 68.264 560.861 57.655 - 618.516
34
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
2004 2003Rp Rp
Perusahaan :Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi (laba akuntansi) 175.184.402 166.136.193 Tarif pajak yang berlaku :10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000) 15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500) 30% x Rp 166.036.000 - (49.810.858) 30% x Rp 175.084.000 (52.525.320) - Jumlah (52.537.820) (49.823.358)
Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan Asosiasi 3.089.858 (313.116) Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional (10.884.094) (14.152.366) Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final 6.939.923 6.921.414 Pendapatan Bunga (Bersih)/Dividen (1.061.325) -
Jumlah (1.915.638) (7.544.068) Jumlah Beban Pajak (54.453.458) (57.367.426) Koreksi DPP Penyusutan 3.641.385 - Jumlah Beban Pajak Perusahaan (50.812.073) (57.367.426)
Perusahaan Anak PT Petrosida 44.791 (56.280) PT Petrokimia Kayaku (3.690.812) (2.657.589) Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak (54.458.094) (60.081.295)
17. Biaya Yang Masih Harus Dibayar2004 2003Rp Rp
Gas Bumi 61.856.621 43.701.082 Pembebasan Barang Impor 26.965.841 61.563.366 Gaji, Insentif dan Estimasi PPh 21 14.223.400 17.489.868 Bunga Pinjaman 5.570.612 6.429.462 Listrik dan Air 1.413.093 1.219.621 Biaya Pemasaran 51.164 2.569.467 Asuransi Jiwa 45.371 1.562.793 Perjalanan Dinas - 528.913 NPK Blending - 1.804 Sewa Kendaraan - 1.071.732 Lain-lain 5.038.916 1.554.406 Jumlah 115.165.018 137.692.514
Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut :
35
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
18. Hutang Lain-lain
2004 2003Rp Rp
Yayasan dan BTN 39.801.072 22.788.341 Dana Pembinaan Wilayah 3.828.372 5.284.983 Uang Jaminan 82.563 74.903 Selisih Harga Penyerahan Pupuk - 2.474.313 Lain-lain 45.258 398.783 Jumlah 43.757.265 31.021.323
19. Uang Muka Penjualan
2004 2003Rp Rp
Penjualan Produk 34.562.419 46.108.709 Sewa Tanah 12.066.965 12.063.530 Penjualan Pupuk 235.247 388.352 Penjualan Jasa - 2.600 Jumlah 46.864.631 58.563.191
20. Hutang Bank Jangka Panjang
2004 2003USD USD
(Angka Penuh) Rp (Angka Penuh) RpKredit Modal Kerja :Pemerintah/IDB via Bank
Indonesia 20,119,892.50 186.913.801 18,019,532.50 152.535.343 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 33,171,227.23 308.160.701 33,857,296.77 286.602.017
Kredit Investasi :Pemerintah/IBRD Amoniak Urea- Pinjaman Pokok - 37.827.247 - 63.045.411 - Fasilitas Tunggakan Bunga - 4.432.779 - 8.865.558 - Fasilitas Denda Tunggakan Bunga - 10.572.163 - 21.144.326 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk- Proyek Prasarana & Utilitas - - - 2.167.694 - Proyek Pupuk Phonska (NPK) - 9.000.000 - 17.000.000 - Proyek Rehabilitasi Operasional
Pabrik Fosfat I (RFO) - 27.137.472 - - - Proyek Pabrik Pupuk K2SO4 - 13.114.245 - - PT Bank Negara Indonesia Tbk- Proyek Pabrik Pupuk NPK - 66.068.408 - 88.091.208 Jumlah 53,291,119.73 663.226.816 51,876,829.27 639.451.557
Hutang Lain-lain kepada Yayasan dan BTN merupakan potongan gaji karyawan yang belum dibayarkan kepada Yayasan, BTNdan lainnya.Dana pembinaan wilayah merupakan bagian distribusi laba yang ditujukan untuk pengembangan lingkungan Perusahaan yangbelum dibayarkan.
36
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun :Pemerintah/IDB via Bank Indonesia 7,800,832.50 72.469.734 1,798,500.00 15.224.303 Pemerintah/IBRD Amoniak Urea- Pinjaman Pokok - 25.218.164 - 25.218.164 - Fasilitas Tunggakan Bunga - 4.432.779 - 4.432.779 - Fasilitas Denda Tunggakan Bunga - 10.572.163 - 10.572.163 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk- Proyek Prasarana & Utilitas - - - 2.167.694 - Proyek Pupuk Eks. NPK - 9.000.000 - 8.000.000 - Proyek Rehabilitasi Operasional
Pabrik Fosfat I (RFO) - - - - - Proyek Pabrik Pupuk K2SO4 - - - - PT Bank Negara Indonesia - 22.022.800 - 22.022.800
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Satu Tahun 7,800,832.50 143.715.640 1,798,500.00 87.637.903 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 519.511.176 551.813.654
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 8,18% - 13,50% 10,41% - 14,75%US Dollar 4,80% - 6,00% 4% - 6,75%
Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut :Kredit Modal Kerja Pemerintah RI (Penerusan IDB)
Sesuai dengan perjanjian penerusan Pinjaman Nomor SLA – 1147/DP3/2001 tanggal 18 September 2001 serta PersetujuanPerubahan Perjanjian Penerusan Pinjaman Nomor AMA – 289/SLA – 1147/DP3/2003 tanggal 20 Nopember 2003, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dari Pemerintah RI yang merupakan Pinjaman Penerusan antara RI dengan Islamic Development Bank (IDB), dengan jumlah pagu pinjaman sebesar USD 27,680,000 untuk pembiayaaan pengadaan pupuk danbahan baku impor yang terdiri dari KCL Putih sebayak 60.000 ton dan Phosphate Rock sebanyak 200.000 ton. Jangka waktupengembalian adalah 36 bulan sejak tanggal masing-masing penarikan pinjaman. Tingkat bunga pinjaman yang harus dibayarpada pemerintah adalah (Libor + Spread 1,5% + 0,5%) per tahun dari pinjaman yang ditarik dan dibayarkan pada tanggal 18Maret dan 18 September setiap tahunnya. Setiap terjadi tunggakan pembayaran hutang pokok pinjaman dan biaya bungadikenakan denda sebesar 2% per tahun diatas biaya bunga.
37
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
-
-Tahun Pokok Tunggakan Denda Jumlah
Bunga2001 9,7 4,42002 19,4 4,4 10,62003 4,4 10,62004 4,4 10,62005 4,4 10,6
42,4
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
Kredit ini merupakan penerusan pinjaman SLA 554/DDI/1991 IBRD yang ditandatangani pada tanggal 28 Januari 1991 denganPT Bank Negara Indonesia Tbk sebagai bank pelaksana. Pagu pinjaman ini adalah USD 136,100,000 yang terdiri dari duabagian yaitu bagian (i) sebesar USD 126,300,000 untuk Proyek Pabrik Amoniak/Urea dan (ii) USD 9,800,000 untuk proyekModernisasi Pabrik. Jangka waktu pengembalian untuk bagian (i) adalah 10 (sepuluh tahun) sejak 15 Agustus 1996.Pembayaran angsuran dilakukan 20 (dua puluh) kali per setengah tahunan yang dibayar setiap tanggal 15 Pebruari dan 15Agustus dimulai dari 15 Agustus 1996. Pembayaran angsuran bagian (ii) dilakukan sebanyak 14 (empat belas) kali persetengah tahunan dengan tanggal yang sama dengan bagian (i) dan dimulai sejak 15 Agustus 1994. Bunga pinjaman terusanini adalah tingkat suku bunga SBI untuk jangka waktu 3 bulan selama 6 bulan ditambah 1% atau suku bunga deposito bankpemerintah 6 bulanan mana yang lebih rendah.
Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor No. SBY.NIAGA/02/PK-LC-CRM/2000, Akta No. 88tanggal 31 Agustus 2000 beserta perubahan - perubahannya terakhir Addendum III No. DNW.COP/COD.733/ADD/2004tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit L/C Impor yang dapat digunakan secara switchable untukL/C Sight, Usance dan Usance payable at Sight termasuk L/C usance dengan skim Line of Import Trade Financing - IDB (LITF - IDB) dengan plafond sebesar USD 3,000,000 yang merupakan bagian dari jumlah limit kredit sebesar USD 15,700,000.Jangka waktu L/C maksimal 180 hari setelah tanggal Bill of Lading . Fasilitas kredit ini terakhir dibebani bunga sebesar 6%,dengan jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005. Fasilitas Kredit inidijamin dengan jaminan utama berupa barang -barang yang di impor dengan Fasilitas L/C Impor serta jaminan yang terkait dantanggung renteng dengan jaminan Fasilitas KI dan KMK yang telah diserahkan ke Bank Mandiri.
Berdasarkan surat dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, No. B.75-AGR/AGR-III/01/2005 tanggal 18 Januari 2005, BankRakyat Indonesia menyetujui perpanjangan fasilitas kredit perusahaan untuk jangka waktu 2 tahun, sebagaimana jangka waktufasilitas yang sedang berjalan.
34,414,1
Restrukturisasi meliputi nilai Rp93,5 milyar yang terdiri dari pokok Rp29,1 milyar, tunggakan bunga Rp22,1 milyar dan dendaRp42,3 milyar.
Pembayaran nilai restrukturisasi adalah sebagai berikut :
Pemerintah melalui surat Menteri Keuangan nomor 477/MK.6/2001 tanggal 27 Juli 2001 telah menyetujui penjadwalan kembalipinjaman ini sebagai berikut :
Kredit Investasi Pemerintah RI (Pinjaman Terusan IBRD) - Untuk Proyek Pabrik Amoniak/Urea dan Proyek Modernisasi Pabrik
93,5
15,015,0
15,029,1 22,0
38
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
a.
b.
c.
-
-
Kredit Investasi Bank Mandiri eks. Exim - Untuk Proyek Pabrik Prasarana dan Utilitas
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit Investasi – Untuk Proyek Rehabilitasi Operasional Pabrik Fosfat I (RFO )
Fasilitas ini ditandatangani melalui perjanjian kredit nomor 91 tanggal 14 Juni 1995 dihadapan Notaris Sutjipto, SH. Pagufasilitas ini adalah Rp49.285.000 dengan suku bunga terakhir 14,5% per tahun dan ditinjau setiap tiga bulan. Bunga berikutangsuran pokok pinjaman tersebut dibayar secara triwulanan. Jangka waktu kredit adalah sembilan tahun sampai dengan14 Juni 2004. Kredit ini dijamin dengan peralatan proyek yang dibiayai dengan fasilitas ini yaitu instalasi air, unit pompabooster, unit gas turbine generator dan unit waste heade boiler , serta unit ship unloader dan belt conveyor . Disamping itukredit ini juga dijamin dengan cessie tagihan, persediaan dan tanah. Jumlah fasilitas yang terdapat dalam neraca tanggal 31Desember 2003 adalah jumlah saldo kredit yang direalisasi/ditarik setelah dikurangi angsuran.
Selama 1 (satu) tahun pertama, 35% bunga yang jatuh tempo dibayar efektif, dan sisanya sebanyak 65% menjadi bebanKI IDC (Kredit Investasi Interest During Construction ).Mulai tahun ke II (Kedua) seluruh beban bunga dibayar efektif setiap akhir triwulan.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa mesin - mesin pabrik Pupuk Fosfat I dan Bangunan pabrik PupukFosfat I yang berdiri diatas SHGB No. 2 dan jaminan tambahan berupa tanah SHGB No. 2 seluas 112.575 m2, tanah berikutbangunan pabrik dan mesin -mesin pabrik pupuk K2SO4, yang berdiri diatas SHGB N0. 69 seluas 395.193 m2, tanah berikutbangunan termasuk didalamnya mesin - mesin pabrik pupuk phonska yang berdiri diatas tanah SHGB No. 70 seluas 24.490m2 beserta jaminan - jaminan lainnya terkait dengan fasilitas kredit lainnya pada PT Bank Mandiri Tbk.
Jangka waktu kredit selama 6 (enam) tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian (termasuk masa grace periodpembayaran hutang pokok selama 1 tahun).
Kredit Investasi Bank Mandiri - Untuk Proyek Pabrik Phonska (NPK)Fasilitas ini ditandatangani melalui perjanjian kredit nomor SBY.NIAGA/01/PK-KI-CRMS/2000 akta nomor 86 tanggal 31Agustus 2000 dihadapan Suyati Subadi, SH. Pagu fasilitas ini adalah Rp41.000.000 dengan suku bunga terakhir 14,50%per tahun dan bunga dapat berubah sewaktu-waktu. Bunga berikut angsuran pokok pinjaman tersebut dibayar secaratriwulanan. Jangka waktu kredit adalah lima tahun sampai dengan 31 Desember 2005. Kredit ini dijamin dengan jaminanutama berupa tanah dan bangunan pabrik pupuk NPK berikut mesin-mesin yang melekat diatasnya, tanah dan bangunanterletak di Kec. Manyar, serta jaminan tambahan berupa tanah dan bangunan di 23 lokasi (di Kecamatan Lamongan,Kecamatan Turi, Kecamatan Gresik, Kecamatan Deket dan Kecamatan Babat). Jumlah fasilitas yang terdapat dalam neracatanggal 31 Desember 2004 adalah jumlah saldo kredit yang direalisasi/ditarik setelah dikurangi angsuran.
Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 20 Pebruari 2004 dari Irene manibuy SH., Notaris di Gresik, mengenai Perjanjian KreditInvestasi Nomor : CCO.SBY/007/PK - KI/ 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi maksimum sebesarRp27.680.000. Tujuan penggunaan kredit adalah untuk membiayai proyek rehabilitasi dan fleksibilitas operasional pabrikPupuk Fosfat I. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayar secara triwulan dengan ketentuansebagai berikut :
39
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
d. Kredit Investasi – Untuk Proyek Pabrik Pupuk K2SO4
-
-
21. Kewajiban Jangka Panjang Lainnya
2004 2003Rp Rp
PT Asuransi Jiwasraya 22.400.129 20.040.944 PT Petronika 4.491.992 4.803.408 PT Jamsostek (Persero) 1.120.114 - Jumlah 28.012.235 24.844.352
Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun : PT Asuransi Jiwasraya 3.687.154 1.811.158 PT Petronika 611.924 739.263 PT Jamsostek (Persero) 256.171 - Jumlah bagian yang jatuh tempo satu tahun 4.555.249 2.550.421
Jumlah 23.456.986 22.293.931
Berdasarkan akta No. 9 tanggal 20 Pebruari 2004 dari Irene Manibuy SH., Notaris di Gresik, mengenai Perjanjian KreditInvestasi Nomor : CCO.SBY/009/PK - KI/ 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dengan maksimum kreditsebesar Rp15.531.000. Tujuan penggunaan kredit adalah untuk membiayai pembangunan proyek Pabrik Pupuk K2SO4.Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayar secara triwulan dengan ketentuan sebagai berikut :
Mulai tahun ke II (Kedua) seluruh beban bunga dibayar efektif setiap setiap akhir triwulan
Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa mesin - mesin pabrik pupuk K2SO4 dan bangunan pabrik pupukK2SO4, yang berdiri diatas tanah SHGB No. 69 seluas 395.193 m2, tanah berikut bangunan termasuk di dalamnya mesin -mesin pabrik pupuk phonska yang berdiri diatas tanah SHGB No. 70 , tanah berikut bangunan dan mesin pabrik pupuk fosfat2, yang berdiri di atas tanah SHGB No. 2 beserta jaminan - jaminan lainnya terkait dengan fasilitas kredit lainnya pada PTBank Mandiri Tbk.
PT Bank Negara Indonesia TbkFasilitas kredit ini pertama kali ditandatangani dengan perjanjian kredit nomor 98/HLB/100 tanggal 28 Nopember 1998 denganpagu kredit sebesar USD 23,550,000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan, terakhir dengan nomor 2001/KPI/15 tanggal 18April 2001 dengan mengubah pagu kredit menjadi USD 14,685,000. Fasilitas ini dijamin dengan deposito PT PerkebunanNusantara II senilai USD 4,887,500, deposito PT Perkebunan Nusantara III senilai USD 3,910,000, deposito PT PerkebunanNusantara V senilai USD 5,887,500. Bunga fasilitas kredit ini sebesar bunga deposito yang diterima oleh PT PerkebunanNusantara II, III dan V (LIBOR + 1%) ditambah spread sebesar 1,5%. Jangka waktu kredit adalah delapan tahun sebelas bulanempat hari sampai dengan 1 Nopember 2007. Pada tanggal 5 Desember 2001, sesuai dengan surat perjanjian kredit nomor :2001/KI/63 fasilitas tersebut dikonversi menjadi pinjaman Rupiah dengan pagu yang setara dengan Rp132.136.808 dan sukubunga terakhir adalah 14,75% per tahun dan ditinjau secara bulanan dan jaminan kredit berupa deposito seluruhnya ditarikdan diganti dengan tanah, bangunan dan mesin yang dibiayai dengan kredit tersebut.
Jangka waktu kredit adalah selama 6 (enam) tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian (termasuk masa grace period pembayaran hutang pokok selama 1 tahun).
Selama 1 (satu) tahun pertama seluruh beban bunga menjadi beban KI IDC (Kredit Investasi Interest DuringConstruction ).
40
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
22. Hak Minoritas Pihak ketiga Pada Perusahaan Anak
Hak pemilik saham minoritas pada Perusahaan anak adalah sebagai berikut :2004 2003Rp Rp
a. Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan AnakKoperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (memiliki 0,01% di PT Petrosida Gresik) 278 (571) Mitsubishi Corporation (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 1.094.784 905.695 Nippon Kayaku (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 1.094.784 905.695 Jumlah 2.189.846 1.810.819
b. Hak Minoritas atas Aktiva bersih Perusahaan AnakKoperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (memiliki 0,01% di PT Petrosida Gresik) 3.403 2.822 Mitsubishi Corporation (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 7.729.611 7.197.033 Nippon Kayaku (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 7.729.611 7.197.033 Jumlah 15.462.625 14.396.888
23. Modal Saham
Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah :
Sesuai dengan akta notaris Imas Fatimah, SH nomor 82 tanggal 27 Maret 1998 modal dasar Perusahaan adalah sebanyak1.300.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar. Dari jumlah tersebut 396.420 lembar atau senilaiRp396.420.000 telah ditempatkan dan disetor.
Kewajiban kepada PT Petronika merupakan pendapatan diterima dimuka jangka panjang atas uang muka penjualan utilitas yangditerima dimuka untuk periode lebih dari satu tahun.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Asuransi Jiwasraya dalam rangka Plough Back Premium , yang akandigunakan untuk membangun perumahan bagi para karyawan Perusahaan. Jangka waktu pinjaman berkisar antara 8 (delapan)sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibebani bunga berkisar antara 9% s/d 12% per tahun.
Berdasarkan Akta pemberian bantuan pinjaman dana untuk perumahan PT Petrokimia Gresik No. 1 tanggal 1 Oktober 1998 dariNyonya Hj. Netty Arni, SH., Notaris di Gresik, Perusahaan telah memperoleh fasilitas bantuan pinjaman dana untuk membangunperumahan dari PT Jamsostek (Persero) yang bersumber dari dana peningkatan kesejahteraan peserta program Jamsosteksejumlah Rp2.280.000. Jangka waktu pinjaman adalah 10 (sepuluh) tahun dan dibebani bunga pinjaman sebesar 9% per tahun.
% Pemilikan JumlahSaham Rp
PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) 396.410 99,99% 396.410.000 Yayasan Petrokimia Gresik 10 0,01% 10.000 Jumlah 396.420 100,00% 396.420.000
JumlahSaham
2004 dan 2003
41
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
24. Pendapatan2004 2003Rp Rp
Penjualan Pupuk dan Non pupuk 3.156.759.791 2.656.894.270 Pendapatan Subsidi
Gas Bumi (Urea) 77.410.482 44.119.978 Harga Pupuk (Non Urea) 557.872.912 177.040.918 Pendapatan subsidi Tahun Lalu 47.927.304 - Jumlah Pendapatan Subsidi 683.210.698 221.160.896
Pendapatan Bruto 3.839.970.489 2.878.055.166 Potongan Penjualan (2.949.847) (2.599.972) Jumlah 3.837.020.642 2.875.455.194
Kuantum Rp Kuantum Rpa. Penjualan pupuk
(i) Penjualan DomestikPupuk SP-36 789.193 919.401.571 726.234 895.158.512 Pupuk ZA 597.908 484.368.993 528.231 432.509.566 Pupuk Urea 446.174 399.015.998 460.076 426.587.999 Pupuk Phonska 183.991 239.597.294 110.307 150.960.916 Pupuk KCL 98.083 234.534.146 94.993 112.379.769 NPK BLENDING 30.795 54.656.120 88 128.044 DAP 11.820 25.614.440 14.486 26.251.774 RNP 33.843 23.227.116 5.306 2.985.877 Amphos 495 652.236 2.550 3.340.909 ZK Eks impor 94 217.955 119 74.682 MDCP Eks impor 64 106.012 119 195.884 PS-18 - - 673 489.091 Sub Jumlah 2.381.391.881 2.051.063.023
(ii) Penjualan EksporDAP - - 19.626 30.666.312
Jumlah Penjualan Pupuk 2.381.391.881 2.081.729.335
b. Penjualan Non Pupuk(i) Penjualan Domestik
Amoniak 78.273 294.977.839 95.018 175.815.585 Asam Fosfat 45.136 115.075.683 47.792 84.100.959 Asam Sulfat 149.304 72.773.811 166.971 65.674.372 Produk (Cair) 2.391.584 70.127.439 1.709.362 51.598.396 Cement Retarder 276.519 45.724.002 314.364 41.391.169 Formulasi IPA G - 30.703.872 - 5.634.942 Alf3 3.001 26.114.910 4.524 31.548.764 Produk (Butiran) 3.562.260 21.603.873 2.398.786 15.064.290 Produk (Tepung) 265.580 13.285.662 257.758 13.263.176 Sidamethrin - 10.036.389 - 1.972.286
2004
Jumlah penjualan pupuk tersebut merupakan pendapatan dari hasil penjualan secara tunai maupun kredit baik lokal maupunekspor sebagai berikut :
10,43% dan 10,48% dari penjualan pupuk dan non pupuk masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 dilakukan dengan pihakyang mempunyai hubungan istimewa (catatan 30).
2003
42
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
Kuantum Rp Kuantum Rp
Carbofuran - 8.979.142 - 8.338.851 CO2 Cair 6.982 7.423.998 9.914 8.216.398 Produk (Coil) 1.807.633 7.184.092 1.919 102.667 Produk (Flowable) 134.688 5.767.378 132.280 5.320.100 Crude Gypsum 77.751 5.154.321 90.056 4.653.780 Formulasi 2,4D Amine - 4.493.319 - 2.748.580 Formulasi BPMC - 4.121.341 - 3.764.660 Dry Ice 1.629 2.365.242 2.702 3.062.106 Jasa Formulasi - 2.196.667 - 1.630.053 Purified Gypsum 11.259 2.037.645 1.525 180.990 Permetrin - 1.922.071 - 730.392 BPMC - 1.513.332 - 3.356.102 Propoxur - 1.196.221 - 11.500 Formulasi MIPC - 1.124.764 - 336.896 Sidaron - 1.070.502 - - Sidazeb - 1.057.367 - - 2,4D Amin/For.MIPC - 1.007.950 - 2.905.007 IPA Glyphosate - 933.935 - 2.480.762 Sidazinon - 717.389 - 1.338.686 Chemical - 285.240 - - Gypsum - 159.357 - - Cypermethrin - 106.425 - 195.950 SDP - 5.577 - 2.161 Petrokum - 100 - - Belerang Curah - - 5 4.180 Amegrass 80WP - - - 60.091 Sub Jumlah 761.246.855 535.503.851
(ii) Penjualan EksporAmoniak - - 14.773 24.057.974 Alf3 2.466 9.887.141 2.644 7.110.997 Produk (Tepung) 20.000 871.080 68.800 3.857.821 Produk (Coil) - - 78.781 1.139.903 Diazinon - 3.362.834 - 3.122.485 BPMC - - - 371.904 Sub jumlah 14.121.055 39.661.084
Jumlah Penjualan Non Pupuk 775.367.910 575.164.935 Jumlah Penjualan Pupuk dan Non Pupuk ( a + b ) 3.156.759.791 2.656.894.270 c. Pendapatan Subsidi
Urea 77.410.482 44.119.978 Non Urea ZA 210.185.618 68.005.194 SP-36 227.325.947 92.862.394 Phonska 120.361.347 16.173.330 Sub Jumlah 557.872.912 177.040.918 Pendapatan subsidi tahun 2003 47.927.304 -
Jumlah Pendapatan Subsidi 683.210.698 221.160.896 Jumlah Pendapatan Bruto 3.839.970.489 2.878.055.166 Potongan Penjualan (2.949.847) (2.599.972) Jumlah Pendapatan Bersih 3.837.020.642 2.875.455.194
2004 2003
43
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
25. Harga Pokok Penjualan2004 2003Rp Rp
Persediaan Awal Barang Jadi 94.974.543 142.619.426 Saldo awal ZA & Urea Curah Diproses ke Biaya Produksi (6.220.571) (641.455) Persediaan Awal Barang Jadi *) 88.753.972 141.977.971 Harga Pokok Produksi :
Persediaan Awal Barang Dalam Proses 92.128.334 32.752.470 Biaya Bahan Baku dan Pupuk Impor 2.264.386.542 1.515.083.232 Biaya Bahan Penolong 259.820.066 218.073.236 Biaya Pemeliharaan 178.745.888 151.911.713 Biaya Pegawai 234.380.044 227.204.858 Biaya Penyusutan 92.768.136 82.346.508 Biaya Pembungkus 9.856.685 - Biaya Overhead Pabrik 10.326.573 - Biaya Lainnya 65.491.603 114.112.182 Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (99.168.256) (92.128.334)
Jumlah Harga Pokok Produksi 3.108.735.615 2.249.355.865 Barang Siap untuk Dijual 3.197.489.587 2.391.333.836 Dikurangi :
Harga Pokok Penjualan Produk Lain-lain 81.038.751 - Dipakai Promosi, Susut dan Sweeping (539.009) (3.858.973) Persediaan Akhir Barang Jadi *) (170.890.164) (94.974.543)
Harga Pokok Penjualan 3.107.099.165 2.292.500.320 *) setelah dikurangi persediaan pupuk eks impor -
2004 2003Kuantum Rp Kuantum Rp
a. Harga Pokok Penjualan PupukHPP DomestikPupuk SP-36 789.194 944.488.718 726.234 757.855.429 Pupuk ZA 633.849 551.025.464 528.231 370.403.293 Pupuk Urea 460.617 419.277.495 460.076 415.428.720 Pupuk Phonska 192.464 336.888.294 110.307 166.800.981 Pupuk KCL 98.356 225.338.742 94.993 103.193.602 NPK Blending 30.795 53.317.559 88 158.567 DAP 9.974 24.817.455 34.112 66.934.616 RNP 33.843 18.440.958 5.306 2.416.766 Amphos 495 578.684 2.550 2.982.794 ZK Eks impor 94 187.419 119 238.534 MDCP Eks impor 64 130.764 119 243.140 PS-18 - - 673 357.458
Jumlah Harga Pokok Penjualan Pupuk 2.574.491.552 1.887.013.900
Pendapatan subsidi tahun 2004, sebagian termasuk pendapatan subsidi tahun 2003 sebagaimana ditetapkan olehPemerintah sesuai dengan hasil audit khusus yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI berdasarkan padaKepmenkeu RI No. 319/KMK.06/2004.
44
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Harga Pokok Penjualan Non Pupuk(i) HPP domestik
Amoniak 94.852 187.342.424 109.791 129.526.314 Asam Fosfat 52.790 82.026.051 47.792 74.804.130 Asam Sulfat 177.017 33.579.168 166.971 23.255.232 Produk (Cair) - 47.971.288 1.709.362 31.108.007 Cement Retarder 342.982 40.799.432 314.364 41.095.098 Formulasi IPA G - 26.111.604 - 4.142.769 Alf3 3.501 37.144.588 7.168 36.507.708 Produk (Butiran) - 14.652.359 2.398.786 10.683.754 Produk (Tepung) - 7.543.274 326.558 10.850.238 Sidamethrin - 6.367.668 - 856.931 Carbofuran - 9.455.989 - 7.672.884 CO2 Cair 9.343 5.027.662 9.914 4.410.980 Produk (Coil) - 6.490.953 80.700 1.642.976 Produk (Flowable ) - 4.008.801 132.280 3.530.900 Crude Gypsum 91.625 2.003 90.056 21.148 Formulasi 2,4D Amine - 3.727.416 - 3.459.538 Formulasi BPMC - 3.377.542 - 3.610.244 Dry Ice 2.150 2.074.108 2.702 1.997.768 Jasa formulasi - Kayaku - 1.148.530 - 1.007.069 Purified Gypsum 21.785 762.369 1.525 67.915 Permetrin - 1.292.092 - 559.799 BPMC - 1.830.296 - 3.887.660 Propoxur - 987.658 - 60.000 Formulasi MIPC - 767.391 - 373.658 Sidaron - 1.071.424 - - Sidazeb - 828.698 - - 2,4D Amin/Form MIPC - 833.168 - 1.505.450 IPA Glyphosate - 198.087 - 2.213.538 Sidazinon - 622.340 - 861.931 Chemical - 247.403 - - Gypsum - 82.546 - 141.525 Cypermethrin - 81.910 - 176.333 SDP - 4.382 - 1.247 Belerang Curah - - 5 4.350 Amegrass 80WP - - - 52.975 Lain-lain - - - 1.010.097 Jasa formulasi - Petrosida - - - 76.655 Diazinon - 4.146.989 - 4.309.585
Jumlah Harga Pokok Penjualan Non pupuk 532.607.613 405.486.406 Jumlah Harga Pokok Penjualan 3.107.099.165 2.292.500.306
(1) 12,16% dan 6,58% dari jumlah pembelian bahan baku, masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 dilakukan dengan pihak-pihakyang mempunyai hubungan istimewa (catatan 30).
45
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
26. Beban Usaha
2004 2003Rp Rp
Beban DistribusiTransportasi 139.325.710 104.163.080 Penyaluran 20.923.745 16.883.781 Bongkar Muat 15.179.883 8.336.920 Pallet 1.660.161 5.446.675 Pegawai 1.133.658 1.218.805 Susut 353.547 246.201 Rebag dan Kantong 274.673 5.371.194 Restaple 122.045 546.530 Asuransi 71.286 45.081 Promosi dan Distribusi lain - 1.202.641 Sub Jumlah 179.044.708 143.460.908
Beban PenjualanPegawai 34.857.630 31.182.232 Transportasi 13.513.601 11.024.771 Promosi 5.667.397 1.807.317 Jasa 3.173.028 3.853.366 Litbang 1.497.891 1.492.550 Penyusutan dan Amortisasi 1.389.820 951.163 Kantor 1.267.153 1.355.709 Bongkar Muat 151.827 387.344 Pemeliharaan 129.560 396.803 Restaple 56.337 34.945 Rebag dan Kantong 31.994 51.818 Susut 22.537 29.845 Pajak dan Restribusi 5.836 1.556 Asuransi 979 1.068 Agrobisnis - 1.524.414 Penjualan Lainnya 2.971.074 758.058 Alokasi dari pusat biaya lain 21.740.547 17.391.466 Sub Jumlah 86.477.211 72.244.425
Beban Administrasi dan Umum Pegawai 62.791.508 58.418.924 Perjalanan dan Pembinaan 15.721.121 16.609.510 Administrasi 13.058.347 10.744.842 Jasa 6.053.083 6.516.270 Pemeliharaan 5.303.829 4.271.655 Pajak dan Restribusi 4.405.123 3.149.142 Penyusutan dan Amortisasi 1.163.573 1.844.934 Asuransi 11.865 6.522 Umum Lainnya 60.000.202 55.125.548 Alokasi dari pusat biaya lain 3.176.762 3.256.179 Sub Jumlah 171.685.413 159.943.526
Jumlah Beban Usaha 437.207.332 375.648.859
46
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
27. Pendapatan (Beban) Lain-lain
2004 2003Rp Rp
Pendapatan Diluar Usaha :Pendapatan Sewa dan Jasa 43.922.548 40.019.697 Penjualan Produk Utilitas 22.004.399 21.998.560 Pendapatan Jasa Giro/ Bunga 6.811.521 6.501.049 Klaim Asuransi 3.212.366 5.384.991 Laba Penyertaan 4.233.911 1.937.941 Pendapatan Dividen 2.314.252 -Komisi Keagenan 1.029.100 1.305.941 Penjualan Barang Bekas 689.598 485.406 Pendapatan Agribisnis 17.168 19.316 Denda Piutang/Keterlambatan 15.055 59.044 Transport dan Asuransi 5.950 26.709 Lelang Kendaraan - 299.461 Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 26.488.563 Lain-lain 22.935.155 14.687.010 Sub Jumlah 107.191.023 119.213.688
Beban Diluar Usaha :Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 89.918.995 - Biaya Sewa dan Jasa 14.482.192 10.790.858 Biaya Produk Utilitas 12.884.291 11.487.038 Penyisihan Piutang 5.489.883 7.009.812 Pemasaran Jasa 2.281.780 1.701.222 Fee Keagenan 412.222 280.933 Denda Retribusi PJU/Klaim - 1.082 Koreksi Restitusi PPh Badan - 91.521 Penghapusan Piutang - 2.158.287 Lain-lain (567.167) 34.861.312 Sub Jumlah 124.902.196 68.382.065
Jumlah (17.711.173) 50.831.623
47
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
28. Beban Bunga dan Keuangan
2004 2003Rp Rp
Kredit Investasi 27.104.222 43.356.530 Kredit Fasilitas L/C 26.529.558 27.701.165 Kredit Modal Kerja 23.361.479 14.914.761 Asuransi 13.863.029 - Provisi Bank 3.124.417 1.513.917 Jumlah 93.982.705 87.486.373
29. Aktiva dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing
31 Januari 2005 2004 2003Rp Rp Rp
9.145 9.290 8.465
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 31Januari 2005 adalah sebagai berikut :
1 USD
31 Desember
Mata Uang
Mata Uang Mata UangAsing (USD) Rp Asing (USD) Rp
AktivaKas dan Setara Kas 3,425,091.98 31.819.105 2,496,537.06 21.133.186 Piutang Usaha 2,630,874.50 22.270.353 - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 1,120,269.15 10.407.300 2,096,506.82 17.746.930 - Pihak Ketiga 3,724,639.16 34.601.898 3,099,446.42 26.236.814 Piutang Lain-lain- Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 1,261,774.15 11.721.882 687,611.54 5.820.632 - Pihak Ketiga 1,307,483.14 12.146.518 2,766,364.93 23.417.279 Jumlah 10,839,257.58 100.696.703 13,777,341.27 116.625.194
KewajibanHutang Usaha 4,424,407.97 41.104.750 - - Hutang Bank 82,248,789.56 764.091.176 43,246,347.88 366.080.335 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 6,658,409.11 61.856.621 5,162,561.35 43.701.082 Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo
Satu tahun 7,800,832.50 72.469.734 1,798,500.00 15.224.303 Hutang Bank Jangka Panjang 53,291,119.73 495.074.502 51,876,829.27 439.137.360 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 421,090.83 3.911.934 567,443.38 4.803.408 Jumlah 154,844,649.70 1.438.508.717 102,651,681.88 868.946.488 Kewajiban Bersih 144,005,392.12 1.337.812.014 91,505,215.11 774.591.647
2004 2003
48
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
30. Transaksi dengan Perusahaan Anak dan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewaa.
- PT Pupuk Kaltim Tbk- PT Pupuk Kujang- PT Mega Eltra- PT Pupuk Iskandar Muda- PT Rekayasa Industri
b. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan :- PT Gresik Cipta Sejahtera- PT Graha Sarana Gresik- PT Petro Graha Medika- PT Petrokopindo Cipta Selaras- PT Aneka Jasa Grhadika
c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya adalah Perusahaan :- PT Petrosida Gresik- PT Petrokimia Kayaku- PT Kawasan Industri Gresik- PT Puspetindo- PT Petronika- PT Petrocentral- PT Petrowidada
d. PT Pupuk Sriwijaya adalah pemegang saham utama (mayoritas) Perusahaan.
e.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
a.
2004 2003Rp Rp
PT Petrocentral 116.963.732 85.880.680 PT Mega Eltra 78.777.812 60.114.727 PT Petrosida 73.065.041 73.993.802 PT Pupuk Sriwidjaja 36.519.775 37.760.267 PT Pupuk Kaltim Tbk 2.002.929 6.657.909 PT Pupuk Kujang 345.227 170.945 Jumlah 307.674.516 264.578.330
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan :
Dalam Kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak – pihak yang mempunyai hubunganistimewa, yang meliputi antara lain :
Yayasan Petrokimia Gresik adalah Perusahaan yang sebagian pengurus dan manajemennya sama dengan Perusahaan,dan juga sebagai pemegang saham minoritas Perusahaan.
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
10,43% dan 10,48% dari jumlah penjualan masing – masing pada tahun 2004 dan 2003, merupakan penjualan kepada pihakyang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat – syaratnormal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebutdicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 9% dan 7% dari jumlah aktiva masing – masing pada tanggal 31Desember 2004 dan 2003.
49
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
2004 2003Rp Rp
PT Pupuk Kaltim Tbk 225.147.926 73.511.624 PT Pupuk Sriwidjaja 55.762.468 8.007.502 PT Pupuk Iskandar Muda 20.258.400 - PT Rekayasa Industri 1.744.807 19.826.644 Jumlah 302.913.601 101.345.770
c.
2004 2003Rp Rp
PT Petrowidada 6.020.938 8.970.935 PT Petronika 3.592.794 2.864.368 PT Petrocentral 2.509.794 2.419.741 PT Puspetindo 1.785.695 1.820.888 PT Kawasan Industri Gresik 1.405.035 1.012.038 PT Pupuk Kaltim Tbk 1.295.984 67.779 PT Pupuk Kujang 1.082.015 - PT Rekayasa Industri 187.550 3.400 Yayasan PG 12.897 34.069 PT Pupuk Sriwidjaja - 1.557.236 Jumlah 17.892.702 18.750.454
d. Perusahaan memberikan pinjaman dana kepada Yayasan Petrokimia Gresik selaku pihak pengelola Program PemeliharaanKesehatan Pensiunan/Purna Tugas dan Keluarganya (prokespen) dan Program Santunan Kesehatan (Sankes) sesuai SuratPerjanjian Kerjasama tanggal 16 April 2004 serta pengelola pembangunan perumahan karyawan PT Petrokimia Gresiksesuai Surat Perjanjian Pinjaman antara PT Petrokimia Gresik dengan Yayasan Petrokimia Gresik tanggal 27 Oktober2003, 21 Pebruari 2002 dan 11 Agustus 2000. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PetrokimiaGresik tanggal 29 Desember 2003 dan Perjanjian Pinjaman, pinjaman tersebut dilakukan tanpa bunga dengan jangka waktupengembalian adalah 5 (lima) tahun. Apabila Yayasan Petrokimia terlambat melakukan pembayaran sebagaimana jadwalangsuran yang ditetapkan dalam Perjanjian Pinjaman, dikenakan sanksi denda sebesar 2% - 5% per bulan.
12,16% dan 6,58% dari jumlah pembelian masing – masing pada tahun 2004 dan 2003, merupakan pembelian dari pihakyang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat –syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembeliantersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 12,16% dan 6,58% dari jumlah hutang masing – masingpada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yangdiantaranya timbul dari transaksi penjualan hasil produk samping (seperti air, listrik, steam, dll) dan penjualan jasa lainnyaberupa jasa keahlian, jasa pelabuhan, sewa rumah dan sewa tanah, sebagai berikut :
Rincian pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
50
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
31. Manfaat Kesejahteraan Karyawan DiestimasiPerusahaan
- Penghargaan kesetiaan- Bantuan duka- Cuti besar- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)- Program Tabungan Hari Tua (THT)- Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT)
~ Umur Pensiun Normal : 56 tahun~ Tingkat pengunduran diri : - Usia 20 - 45 : 0,02%
- Usia 45 - 55 : 0,2%~ Tingkat kematian : Tabel Mortalita Indonesia II~ Tingkat Kenaikan gaji rata-rata : 5% per tahun~ Tingkat bunga Teknis : 10% per tahun~ Ekspetasi Hasil Investasi : 10% per tahun~ Tingkat cacat : 0,05% s/d usia 55 tahun
JumlahRp
Kewajiban Kini (Present Value of Obligation ) (271.905.255) Nilai Wajar dari Kekayaan 131.776.570 Posisi Pendanaan (140.128.685) Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Vested - Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Non Vested 168.047.556 Koreksi Aktuarial Yang Belum Diakui (25.776.841) Kekayaan yang Diakui Dalam Neraca 2.142.030
Rekonsiliasi beban manfaat karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :Jumlah
RpBeban Jasa Kini 16.870.924 Beban Bunga 24.066.253 Harapan dari Hasil Investasi (9.270.726) Amortisasi Beban Jasa Lalu yang Belum Diakui - Non Vested 14.401.504 Amortisasi Koreksi Aktuaria - Pengakuan Segera dari Beban Jasa Lalu yang Vested - Beban yang Diakui dalam Laporan Laba Rugi 46.067.955
Kewajiban aktuaria dan posisi pendanaan dari manfaat kesejahteraan karyawan posisi 31 Desember 2004 adalah sebagaiberikut :
Perusahaan, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiunyang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Perusahaan melakukanpenyisihan Pendanaan pensiun melalui program yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Jumlahkaryawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 3.964 karyawan pada tahun 2004.Pada tahun 2004, Perusahaan melalui PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen melakukan perhitungan aktuaria, untukmenilai jumlah kewajiban aktuaria dan posisi pendanaan per 31 Desember 2004. Perhitungan benefit / manfaat terhadapimbalan kerja karyawan menggunakan manfaat sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTPetrokimia Gresik yang terdiri dari :
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :
51
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
JumlahRp
Kekayaan pada Awal Tahun 26.286.795 Beban (46.067.955) Realisasi Pembayaran Manfaat 7.271.000 Iuran Perusahaan 14.652.190 Kekayaan Pada Akhir Tahun 2.142.030
1).
2).
-
- -
Disamping itu, Perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Program Tabungan Hari Tua (THT) denganpihak PT Asuransi Jiwasraya (Persero) nomor 470/07/NK.04.04/04/SP/2003 tanggal 4 Juli 2003.AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaAAAAAA 055.SJ.U.0703
Dalam mengelola kesejahteraan karyawan, Perusahaan bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwasraya(Persero) yang disebut dengan “Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT)”. Perjanjian tersebut terakhir diperbaiki melaluiPerjanjian Kerjasama nomor 469/07/NK.08.01/04/SP/2003 tanggal 4 Juli 2003.AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA 023.SJ.U.0699
Manfaat PKHT meliputi pembayaran berkala dan/atau pembayaran sekaligus bagi peserta (karyawan) atau janda atau duda atauanaknya.
Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested dan koreksi aktuarial diamortisasi sesuai dengan rata-rata masa kerja karyawan.
Program Tabungan Hari Tua (THT) sebesar 5% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.
Perlakuan pembayaran iuran premi atas coming service (masa asuransi yang akan dijalani Peserta) dan Jamsostek adalahsebagai berikut:
Rekonsiliasi (kewajiban) pendanaan manfaat pensiun karyawan sebagai berikut :
THT adalah program jaminan hari tua dalam bentuk pembayaran sekaligus bagi Peserta atau Ahli Warisnya. Perjanjian inimenggantikan kerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 dalam hal “ Jaminan Asuransi Jiwa Kumpulan” sesuai denganPerjanjian Kerjasama nomor 261/IX/SPK/DIR/1988 dan 190/U/ASK/PERT/IX/1988 tanggal 5 September 1988 dan telahdiaddendum beberapa kali, terakhir tanggal 19 Desember 1989.
Pemberi kerja (Perusahaan) menanggung seluruh jumlah dari tagihan premi dikurangi dengan iuran beban peserta(pegawai) yang dipotongkan dari gaji setiap bulan.
Pendanaan Manfaat Kesejahteraan Karyawan Perusahaan, terutama berasal dari :
Berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Peraturan Pemerintahnomor 36 tahun 1995 tentang penetapan badan penyelenggara program Jamsostek, Perusahaan telah mengikuti programJamsostek.
Program Jamsostek sebesar 2% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.
Iuran para pegawai untuk PKHT, THT dan Jamsostek dilakukan melalui pemotongan dari gaji yang besarnya sebagai berikut:
Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT) sebesar 5% dari gaji dasar pertanggungan (gaji tetap berupa gaji pokok,tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, bantuan pangan dan bantuan perumahan).
52
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
1). Kewajiban pembayaran tahunan (angsuran) dicatat sebagai beban tahun berjalan.2). Besarnya angsuran tahunan premi back service adalah sebagai berikut:
- PKHT : jatuh tempo setiap bulan Januari, tahun 2003 sampai dengan 2012 sebesar @ Rp 20.544.019
Perusahaan Anak
32. Dividen Tunai Dan Cadangan Umum
a.
JumlahRp
Dividen 60.509.534 Tantiem Direksi & Dekom 1.863.280 Program Kemitraan 1.087.590 Program Bina Lingkungan 2.175.180 Cadangan 43.123.416 Total 108.759.000
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Notulen Risalah Rapat tanggal 1Juni 2004, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2003 sebesar Rp 108.759.000 ribu denganrincian sebagai berikut :
PT Petrokimia Kayaku (Perusahaan Anak) menghitung dan membukukan estimasi manfaat kesejahteraan karyawan untukseluruh karyawannya sesuai Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Jumlah saldokewajiban diestimasi atas manfaat kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesarRp 5.910.047 dan Rp 2.725.362.
Jumlah cadangan pemutusan hubungan kerja akan direview setiap akhir tahun dengan memperhatikan seluruh variabel yangmempengaruhi jumlah cadangan tersebut.
- THT : jatuh tempo setiap bulan Januari, tahun 2003 sampai dengan 2012 sebesar @ Rp 18.012.230.577 (jumlahi R 126 il ) Rp 126 milyar)
Iuran premi back service baik untuk PKHT maupun THT seluruhnya ditanggung oleh Perusahaan, dicatat sebagai berikut:
53
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
33. Informasi Segmen Usaha
2004Produksi Pupuk Produksi Pestisida Konsolidasi
Rp Rp RpPendapatan
Eksternal 3.633.228.911 278.813.581 3.912.042.492Antar Segmen (75.021.849) - (75.021.849)
Jumlah Pendapatan 3.558.207.062 278.813.581 3.837.020.643Hasil
Hasil Segmen 230.241.848 11.285.645 241.527.493Antar Segmen 4.681.448 - 4.681.448
Jumlah Hasil Segmen 234.923.296 11.285.645 246.208.941Pendapatan Usaha tidak Dapat Dialokasi (16.537.577) 1.339.848 (15.197.729)
Laba Usaha 218.385.719 12.625.493 231.011.212Beban Keuangan (93.190.359) (792.345) (93.982.704)Pendapatan bunga 6.743.186 68.335 6.811.521Antar Segmen (10.747.064) - (10.747.064)Laba Sebelum Pajak 121.191.482 11.901.483 133.092.965Beban Pajak (67.867.057) (3.748.466) (71.615.523)Pajak Tangguhan 17.054.983 102.445 17.157.428Laba Setelah Pajak 70.379.408 8.255.462 78.634.870Bagian Saham Minoritas (2.189.845) - (2.189.845)Laba Bersih 68.189.563 8.255.462 76.445.025Aktiva Segmen 2.713.624.483 117.733.158 2.831.357.641Aktiva Antar Segmen (74.973.215) (112.825) (75.086.040)Aktiva tidak Dapat Dialokasi 618.516 618.516Jumlah Aktiva 2.638.651.268 118.238.849 2.756.890.117Kewajiban Segmen 1.785.574.956 38.862.005 1.824.436.961Kewajiban Antar Segmen (17.759.525) (112.825) (17.872.350)Kewajiban tidak Dapat Dialokasi 73.057.330 6.813.356 79.870.686Jumlah Kewajiban 1.840.872.761 45.562.536 1.886.435.297Pengeluaran Barang Modal 2.023.890.140 56.234.316 2.080.124.456Penyusutan 1.040.287.152 36.928.977 1.077.216.129Beban Non Kas Selain Penyusutan 5.538.065 - 5.538.065Arus Kas Dari Operasi
Penerimaan Pelanggan 4.071.413.983 293.098.637 4.364.512.620Pembayaran Pemasok (4.164.909.822) (294.374.711) (4.459.284.533)
Jumlah (93.495.839) (1.276.074) (94.771.913)Arus Kas dari Investasi
Investasi Rutin dan Proyek (111.873.347) (3.404.682) (115.278.029)Pendapatan Bunga dan Jasa Giro 182.799.601 1.359.052 184.158.653Lain-lain (116.822.530) (2.135.986) (118.958.516)
Jumlah (45.896.276) (4.181.616) (50.077.892)Arus Kas Dari Pembayaran
Pelunasan Hutang (1.681.809.903) (6.618.508) (1.688.428.411)Perolehan Pinjaman 1.833.215.326 11.966.408 1.845.181.734Lain-lain (176.096) (176.096)
Jumlah 151.405.423 5.171.804 156.577.227
54
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
2003Produksi Pupuk Produksi Pestisida Konsolidasi
Rp Rp RpPendapatan
Eksternal 2.744.610.626 203.674.215 2.948.284.841Antar Segmen (72.271.222) (558.426) (72.829.648)
Jumlah Pendapatan 2.672.339.404 203.115.789 2.875.455.193
HasilHasil Segmen 198.349.380 4.670.927 203.020.307Antar Segmen 4.285.708 - 4.285.708
Jumlah Hasil Segmen 202.635.088 4.670.927 207.306.015Pendapatan Usaha tidak Dapat Dialokasi 54.607.993 (3.776.370) 50.831.623
Laba Usaha 257.243.081 894.557 258.137.638Beban Keuangan (86.821.108) (665.193) (87.486.301)Laba Sebelum Pajak 170.421.973 229.364 170.651.337Beban Pajak Kini (71.290.126) (2.725.853) (74.015.979)Pajak Tangguhan 13.922.700 11.984 13.934.684Laba Setelah Pajak 113.054.547 (2.484.505) 110.570.042
Aktiva Segmen 2.347.387.350 92.418.978 2.439.806.328Aktiva Antar Segmen (65.493.142) (3.376) (65.496.518)Jumlah Aktiva 2.281.894.208 92.415.602 2.374.309.810
Kewajiban Segmen 1.463.206.381 27.152.314 1.490.358.695Kewajiban Antar Segmen - (15.665.692) (15.665.692)Kewajiban tidak Dapat Dialokasi 90.112.314 1.048.565 91.160.879Jumlah Kewajiban 1.553.318.695 12.535.187 1.565.853.882
Pengeluaran Barang Modal 1.815.801.258 53.563.780 1.869.365.038Penyusutan 948.257.845 33.661.956 981.919.801Beban Non Kas Selain Penyusutan 7.009.812 20.158 7.029.970Arus Kas dari Operasi
Penerimaan Pelanggan 2.730.377.258 215.969.638 2.946.346.896Pembayaran Pemasok (2.532.436.896) (180.526.914) (2.712.963.810)Lain-lain (326.514.857) (31.942.629) (358.457.486)
Jumlah (128.574.495) 3.500.095 (125.074.400)Arus Kas dari Investasi
Pembelian Aktiva Tetap - (2.164.418) (2.164.418)Lain-lain 58.953.966 (1.648.206) 57.305.760
Jumlah 58.953.966 (3.812.624) 55.141.342Arus Kas dari Pembayaran
Pelunasan Hutang 252.813.980 (7.331.052) 245.482.928Perolehan Pinjaman 7.331.052 7.331.052Lain-lain - (303.238) (303.238)
Jumlah 252.813.980 (303.238) 252.510.742
55
PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)
34. Kondisi Perekonomian Indonesia
35. Reklasifikasi Akun
2003Sesudah Sebelum
Reklasifikasi ReklasifikasiRp Rp
Biaya Dibayar Dimuka 47.314.515 - Uang Muka 85.409.209 - Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka - 89.816.480Biaya Yang Ditangguhkan 17.816.289 72.748.139Hutang Bank 437.296.069 811.535.989Uang Muka Penjualan 46.629.384 - Hutang Lain-lain 43.992.513 91.396.672Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Satu Tahun
Bank 87.637.903 - Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 4.555.249 -
Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Satu Tahun
Bank 551.813.654 265.211.637Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 25.019.294 25.739.502
Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan
diperkirakan.
Untuk tujuan penyesuaian dengan penyajian laporan keuangan tahun 2004, berikut disajikan pos-pos penting dalam laporankeuangan konsolidasian tahun 2003 sesudah dan sebelum reklasifikasi :
Dalam menghadapi kondisi tersebut di atas, manajemen perusahaan dan perusahaan anak tetap berhati-hati dalam mengeloladan menjalankan operasi perusahaan dengan mengoptimalkan kinerja perusahaan serta melakukan program penghematan danefisiensi biaya.
Kondisi ekonomi Indonesia masih akan terpengaruh oleh stabilitas sosial ekonomi dan politik di dalam negeri. Meskipundemikian, dalam tahun-tahun terakhir secara makro telah terjadi perbaikan yang positif atas beberapa indikator ekonomi utama,seperti meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai oleh meningkatnya produk domestik bruto, terjadinya perbaikan likuiditas,menurunnya tingkat suku bunga dan tingkat inflasi serta mulai meningkatnya kepercayaan investor seperti terlihat dari kenaikansecara umum harga-harga saham yang terdaftar pada bursa efek di Indonesia. Perusahaan yang bergerak dalam industri pupuk,sangat terpengaruh dengan fluktuasi nilai Rupiah, karena pembelian terbesar bahan baku utama pupuk menggunakan matauang asing (USD).
56
PT. PETROKIMIA GRESIKNERACAPer 31 Desember 2004 dan 2003
2004 2003Rp Rp
AKTIVAAKTIVA LANCAR
Kas dan Setara Kas 345.898.380.500 333.885.073.180 Piutang Usaha Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing-masing sebesarRp 6.254.852.355 dan Rp 1.033.473.160pada tahun 2004 dan 2003 135.572.467.813 210.778.129.848
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan IstimewaKetiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu masing - masing sebesarRp 714.333.133 dan Rp 249.783.617 padatahun 2004 dan 2003 232.805.641.460 166.566.122.248
Piutang Lain-Lain Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu masing-masing sebesarRp 9.264.824.558 dan Rp 10.718.564.771 13.968.540.535 13.424.229.817pada tahun 2004 dan 2003
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan IstimewaKetiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu masing - masing sebesarRp 1.678.208.986 dan Rp 506.778.664 padatahun 2004 dan 2003 24.747.690.089 14.872.898.325
Persediaan 684.872.035.307 444.863.588.302Uang Muka 42.105.636.013 84.876.422.242Biaya Dibayar Dimuka 57.464.256.554 47.314.514.676 Pajak Dibayar Dimuka 17.362.764.869 - Jumlah Aktiva Lancar 1.554.797.413.140 1.316.580.978.638
AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Pendanaan Manfaat
Kesejahteraan Karyawan 2.142.030.409 - Investasi Jangka Panjang 122.386.585.221 112.356.619.340
penyusutan masing-masing sebesarRp 1.040.287.151.574 dan Rp 948.257.844.963pada tahun 2004 dan 2003. 983.602.988.625 867.543.412.736
Biaya Yang Ditangguhkan 17.816.288.995 29.676.241.434Aktiva Lain-lain 32.879.176.407 21.230.097.676Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.158.827.069.657 1.030.806.371.186
JUMLAH AKTIVA 2.713.624.482.797 2.347.387.349.824
(0) (0)
Aktiva Tetap - Setelah dikurangi akumulasi
PT. PETROKIMIA GRESIKNERACA (Lanjutan)Per 31 Desember 2004 dan 2003
2004 2003Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCAR
Hutang Bank 765.511.127.657 437.296.068.909 Hutang Usaha
Pihak Ketiga 114.450.763.597 89.114.106.616 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 8.474.015.072 18.960.348.286
Hutang Pajak 6.327.508.916 31.085.933.972 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 109.352.286.231 133.443.722.092 Hutang Lain-lain 43.590.819.363 30.838.052.214 Uang Muka Penjualan 46.629.383.697 57.432.976.059 Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Bank 143.715.640.332 87.637.902.906 Kewajiban Lainnya 4.555.249.005 2.550.420.947
Jumlah Kewajiban Lancar 1.242.606.793.870 888.359.532.001
KEWAJIBAN TIDAK LANCARKewajiban Pajak Tangguhan 73.057.329.755 90.112.312.978 Kewajiban Diestimasi Manfaat Karyawan - - Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun
Bank 519.511.176.194 551.813.654.308 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 23.456.985.639 23.033.194.575
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 616.025.491.588 664.959.161.861
EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp 1.000.000 per Saham
Modal Dasar - 1.300.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 396.420 saham 396.420.000.000 396.420.000.000
Saldo Laba Yang Dicadangkan 334.199.869.253 288.879.888.568 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan 124.372.328.087 108.768.767.394 Jumlah Ekuitas 854.992.197.340 794.068.655.962
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.713.624.482.797 2.347.387.349.824
PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN LABA RUGIUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003
2004 2003Rp Rp
PENDAPATAN 3.633.228.911.122 2.744.610.626.482
HARGA POKOK PENJUALAN (2.951.658.859.284) (2.198.704.557.021)
LABA KOTOR 681.570.051.838 545.906.069.461
BEBAN USAHABeban Distribusi (179.044.707.815) (142.258.266.632)Beban Penjualan (66.956.409.724) (57.673.442.123)Beban Administrasi dan Umum (157.399.782.409) (147.624.980.698)Jumlah Beban Usaha (403.400.899.948) (347.556.689.453)
LABA USAHA SEBELUM BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 278.169.151.890 198.349.380.008
Beban Bunga dan Keuangan (93.190.359.423) (86.821.179.811)
LABA USAHA SETELAH BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 184.978.792.467 111.528.200.197
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAINPendapatan Diluar Usaha 117.633.106.298 120.797.831.288Beban Diluar Usaha (127.427.497.102) (66.189.838.591)Beban Lain-lain - Bersih (9.794.390.804) 54.607.992.697
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 175.184.401.663 166.136.192.894
BEBAN PAJAK Pajak Kini (67.867.056.800) (71.290.126.100)Pajak Tangguhan 17.054.983.223 13.922.700.600Jumlah Beban Pajak (50.812.073.577) (57.367.425.500)
LABA BERSIH SETELAH PAJAK 124.372.328.086 108.768.767.394
PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003
Modal Laba belum direalisasi Saldo laba yang Saldo laba yang JumlahSaham dari pemilikan efek dicadangkan belum dicadangkan Ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2003 396.420.000.000 46.558.387 255.741.093.871 93.612.659.211 745.820.311.469 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 108.768.767.394 108.768.767.394 Dividen - - - (47.540.696.000) (47.540.696.000) Tantiem - - 137.889.804 (1.423.637.000) (1.285.747.196) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (932.353.000) (932.353.000) Dana Pembinaan Wilayah - - - (932.353.000) (932.353.000) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 40.125.377.282 (40.125.377.282) - Selisih Pembentukan Cadangan - - - (2.658.242.929) (2.658.242.929) Laba Belum Direalisasi Dari Pemilikan Efek - (46.558.387) - - (46.558.387) Koreksi PPh Badan - - (7.793.210.000) - (7.793.210.000) Koreksi Ekuitas Perusahaan Anak - - 668.737.611 - 668.737.611 Saldo per 31 Desember 2003 396.420.000.000 - 288.879.888.568 108.768.767.394 794.068.655.962 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 124.372.328.086 124.372.328.086 Dividen - - - (60.509.534.000) (60.509.534.000) Tantiem - - - (1.863.280.000) (1.863.280.000) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (1.087.590.000) (1.087.590.000) Dana Pembinaan Wilayah - - - (2.175.180.000) (2.175.180.000) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 43.133.183.394 (43.133.183.394) - Koreksi Ekuitas Perusahaan Anak - - 2.186.797.291 - 2.186.797.291 Saldo per 31 Desember 2004 396.420.000.000 - 334.199.869.253 124.372.328.087 854.992.197.340
PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003
2004 2003Rp Rp
Penerimaan :Piutang Pemerintah 663.807.709.000 202.270.651.497 Penjualan Tunai 2.350.534.400.485 1.910.599.179.809 Piutang Dagang 590.768.827.335 513.605.298.289 Deposito 234.600.000 - PPN Keluaran 382.679.258.355 273.302.825.162 Penerimaan Piutang lain - lain 103.902.128.576 Penerimaan Restitusi pajak dan lain - lain 83.389.187.677 7.041.340.034 Jumlah Penerimaan 4.071.413.982.852 3.010.721.423.367
Pengeluaran :Biaya Pegawai 305.929.127.312 295.773.126.759 Biaya Pemeliharaan 186.423.533.340 146.700.876.528 Biaya Pajak, Retribusi, Asuransi 18.098.870.628 22.365.788.149 Biaya Jasa, Litbang dan Konsultan 65.856.621.193 59.022.473.759 Biaya Bongkar Muat dan Distribusi 190.588.091.619 129.960.314.111 Biaya Penjualan 11.592.194.942,00 7.245.822.416 Biaya Umum 100.242.543.975 87.817.527.468 Biaya Bunga Pinjaman 102.124.499.311 90.636.340.455 PPN Masukan dan PPh 505.506.267.059 347.016.892.166 Pengembalian Hutang usaha - 52.144.276.496 Pelunasan hutang lain - lain 102.286.224.364 71.138.479.905
1.588.647.973.743 1.309.821.918.212 Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2.482.766.009.109 1.700.899.505.155
ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIPenerimaan :
182.799.600.847 199.352.157.983 Jumlah Penerimaan : 182.799.600.847 199.352.157.983
Pengeluaran :Biaya yang berkaitan dengan pendapatan diluar usaha 38.572.420.803 6.979.878.729 Investasi Rutin 93.616.916.342 62.152.022.933 Investasi Proyek 18.256.430.973 Kewajiban pembagian laba tahun lalu 78.250.109.616 71.266.290.415 Jumlah Pengeluaran 228.695.877.734 140.398.192.077
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (45.896.276.887) 58.953.965.906
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Jumlah Pengeluaran
Pendapatan Bunga, jasa giro dan penerimaan diluar usaha lainnya
PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003
2004 2003Rp Rp
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANPenerimaan :
Hutang Bank ( KMK, LC dan KI) 1.833.215.326.204 252.813.980.844 Jumlah Penerimaan 1.833.215.326.204 252.813.980.844
Pengeluaran :Bahan Baku dan Penolong 2.576.261.848.485 1.829.474.000.142 Angsuran kredit Investasi, KMK & LC 1.681.809.902.621 - Jumlah pengeluaran 4.258.071.751.106 1.829.474.000.142
Jumlah Arus kas dari Aktivitas Pendanaan (2.424.856.424.902) (1.576.660.019.298)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 12.013.307.320 183.193.451.763 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 333.885.073.180 150.691.621.417 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 345.898.380.500 333.885.073.180
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
LAPORAN EVALUASI KINERJA PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.D/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995
BPK RI
DAFTAR ISI
Hal BAB I SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI
1. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) tahun 2004 …………………………………….
1
2. Tingkat Kesehatan Perusahaan ……………………………………… 5
3. Perkembangan Usaha Perusahaan …………………………………… 5
4. Perkembangan operasi pokok perusahaan …………………………... 6
5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern ………………………. 7
BAB II URAIAN HASIL EVALUASI
1. Metodologi, batasan, ruang lingkup dan tanggung jawab ………….. 8
2. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) …………………………………………………
8
2.1 Evaluasi proses penyusunan RKAP ………………………….... 8
2.2 Pelaksanaan RKAP ……………………………………………. 10
2.2.1 Penjualan ..…………………………………………….. 10
2.2.2 Produksi ..……………………………………………... 15
2.2.3 Pengadaan ..…………………………………………… 19
2.2.4 Biaya Produksi .……………………………………….. 20
2.2.5 Beban Usaha ..…………………………………………. 22
2.2.6 Laba / (Rugi) ...………………………………………… 23
2.2.7 Investasi ….………………………………………….... 24
2.2.8 Lingkungan dan K3 …………………………………… 25
2.2.9 Sumber Daya Manusia …….………………………….. 26
2.2.10 Organisasi Perusahaan ……..…………………………. 26
3. Tingkat kesehatan perusahaan ………………………………………. 27
3.1 Penilaian terhadap aspek keuangan ……………………………. 28
3.2 Penilaian terhadap aspek operasional ………………………….. 28
3.3 Penilaian terhadap aspek administrasi …………………………. 29
4. Perkembangan usaha perusahaan ……………………………………. 29
4.1 Perkembangan posisi keuangan ………………………………... 29
4.2 Perkembangan laba-rugi ……………………………………….. 30
4.3 Perkembangan arus kas ………………………………………... 31
4.4 Perkembangan perubahan ekuitas ……………………………... 32
4.5 Perkembangan rasio keuangan ………………………………… 33
4.5.1 Perbandingan tahun 2004 terhadap 2003 ……………… 33
4.5.2 Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir …….. 33
4.6 Perkembangan operasi pokok perusahaan ……………………... 34
4.6.1 Perkembangan produksi ………………………………. 34
4.6.2 Perkembangan penjualan ……………………………… 35
4.7 Analisis SWOT ………………………………………………… 36
4.7.1 Kekuatan ………………………………………………. 36
4.7.2 Kelemahan …………………………………………….. 37
4.7.3 Peluang ………………………………………………... 38
4.7.4 Ancaman ………………………………………………. 39
5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern ………………………. 39
Lampiran 1 Perhitungan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Petrokimia Gresik
tahun buku 2004 berdasarkan SK Menteri BUMN No: KEP-100/
MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002
Lampiran 2 Dasar Perhitungan Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan SK
Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002
SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI
BPK-RI / AUDITAMA V
1
BAB I SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI
Sehubungan dengan audit kami terhadap Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik
untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2004, dengan ini kami sampaikan hasil
evaluasi kinerja perusahaan sebagai berikut:
1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
a. Penyusunan RKAP
Sebagai pedoman kerja sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perusahaan, untuk
tahun buku 2004 telah disusun RKAP dan telah disahkan melalui RUPS. Pelaksanaan
RKAP ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berdasarkan pada sistem top-down
dan bottom-up serta penetapan pencapaian laba adalah dengan menggunakan metode
a pasteori yaitu merinci komponen biaya-biaya untuk penetapan laba.
b. Perbandingan realisasi tahun 2004 dengan RKAP 2004 sebagai berikut:
1) Realisasi Penjualan
a) Penjualan Pupuk
Terdapat beberapa produk pupuk yang target penjualannya tidak tercapai
antara lain :
(1) Pupuk Urea sebesar 78% dari RKAP 2004 karena :
(a) PT Petrokimia Gresik sesuai SK Menperindag No.
356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 mulai bulan Juni 2004
hanya diberi tugas untuk mendistribusikan pupuk Urea ke 12
Kabupaten di Jawa Timur sedangkan sebelumnya 26 Kabupaten.
(b) Pabrik Urea tidak berproduksi selama 2,5 bulan mulai tanggal 14
April s.d. 30 Juni 2004 karena mengalami kerusakan equipment
sehingga kurang dapat mendukung pelaksanaan pasokan untuk
wilayah Jawa Timur.
(2) Pupuk DAP sebesar 61% dari RKAP 2004 disebabkan pabrik
diprioritaskan untuk memproduksi pupuk phonska.
(3) KCL sebesar 79% dari RKAP 2004 karena:
(a) Pada semester I kedatangan impor tidak sesuai jadwal, sehingga
pengiriman ke konsumen sering mengalami keterlambatan.
(b) Pada semester II terdapat kendala dari pesaing yang menjual dengan
harga lebih rendah.
BPK-RI / AUDITAMA V
2
b) Penjualan Non Pupuk
Terdapat beberapa produk non pupuk yang target penjualannya tidak tercapai
antara lain :
(1) Amoniak sebesar 99% dari RKAP 2004 karena problem gangguan
operasional pabrik amoniak.
(2) Asam Sulfat sebesar 98% dari RKAP 2004 disebabkan kualitas yang
tidak dapat konstan khususnya untuk konsumen pabrikan, yang berakibat
menurunnya konsumsi asam sulfat.
(3) Cement Retarder sebesar 86% dari RKAP 2004 disebabkan:
(a) Mundurnya perbaikan tahunan (Perta) pabrik Cement Retarder yang
memakan waktu cukup panjang.
(b) Adanya kendala kesulitan mendapatkan kapal pengangkut.
(4) ALF3 sebesar 99% dari RKAP 2004 disebabkan stock ALF3 dioptimalkan
untuk melayani permintaan dalam negeri, sedangkan penjualan ekspor
tidak terpenuhi karena belum terdapat kesepakatan harga.
2) Realisasi produksi
a) Produksi Pupuk
Terdapat beberapa produksi pupuk yang targetnya tidak tercapai antara lain :
(1) Pupuk Urea sebesar 89% dari RKAP 2004 disebabkan terhentinya
pasokan bahan baku amoniak (pabrik amoniak shut down ± 2,5 bulan)
dan problem instrument hand valve EA-102 Carbamate Condensor
bocor, terbatasnya pasokan steam karena boiler B-1101BD tube bocor,
crash program perbaikan start up heater 102B pabrik amoniak pada
bulan Juni 2004.
(2) Pupuk ZA sebesar 97% dari RKAP 2004 karena terbatasnya bahan baku
amoniak yang disebabkan pabrik amoniak shut down, gangguan pasokan
steam karena Service Unit Trip dan karena adanya perbaikan pipa asam
sulfat yang bocor pada R-5501 mixing tank.
(3) Pupuk DAP sebesar 62% dari RKAP 2004 karena pabrik dikonsentrasikan
untuk memproduksi Phonska.
BPK-RI / AUDITAMA V
3
b) Produksi Non Pupuk
Terdapat target produksi non pupuk yang tidak tercapai antara lain :
(1) Amoniak sebesar 89% dari RKAP 2004 dikarenakan pabrik mati selama
2,5 bulan akibat adanya problem pada primary reformer 101 B, synthesis
compressor 103 J dan problem pada start up heater 102 B.
(2) Asam Sulfat sebesar 95% dari RKAP 2004 dikarenakan rate produksi
tidak maksimal karena terjadi problem equipment yaitu circulation pump
P-1303, Economizer E-1203 dan ada penggantian demister T-1301
drying tower.
(3) Cement Retarder sebesar 90% dari RKAP 2004 dikarenakan terbatasnya
pasokan gas bumi dan problem pada Gypsum Feeder M-4250, Dryed
Gypsum Conveyor M-4204 dan electric precipitator F-4201.
3) Realisasi pengadaan
Realisasi Pengadaan sebesar Rp2,90 triliun atau 157% dari anggarannya sebesar
Rp1,85 triliun yang terdiri dari pengadaan dalam negeri sebesar Rp1,35 triliun
atau 145% dari anggarannya sebesar Rp0,93 triliun dan pengadaan luar negeri
sebesar Rp1,55 triliun atau 169% dari anggarannya sebesar Rp0,92 triliun.
4) Realisasi biaya produksi
Realisasi biaya produksi per ton produk sebagian besar di atas anggaran, antara
lain tingginya biaya produksi produk pupuk:
a) Tingginya biaya produksi pupuk
(1) Biaya produksi pupuk Urea sebesar 113% dari RKAP 2004 karena tidak
beroperasinya pabrik Urea selama 2,5 bulan akibat kerusakan equipment
sehingga pabrik tidak dapat beroperasi dengan efisien.
(2) Biaya produksi pupuk ZA, SP-36, Phonska dan NPK Kebomas masing-
masing sebesar 131%, 121%, 128% dan 104% dari RKAP 2004 terutama
karena tingginya harga bahan baku impor akibat melemahnya nilai tukar
Rupiah terhadap USD.
(3) Biaya produksi pupuk DAP sebesar 139% dari RKAP 2004 karena
meningkatnya harga bahan baku Asam fosfat, Amoniak dan ZA.
b) Biaya produksi non pupuk
(1) Biaya produksi Amoniak sebesar 121% dari RKAP 2004 karena tidak
beroperasinya pabrik Amoniak selama 2,5 bulan.
BPK-RI / AUDITAMA V
4
(2) Biaya produksi Asam Sulfat sebesar 114% dari RKAP 2004 karena
tingginya biaya pemakaian belerang, biaya pemeliharaan dan biaya
penyusutan.
(3) Biaya produksi Asam Fosfat sebesar 126% dari RKAP 2004 terutama
karena tingginya pemakaian bahan baku Batuan fosfat.
(4) Biaya produksi Aluminium Fluorida sebesar 158% dari RKAP 2004
terutama karena tingginya pemakaian bahan baku Aluminium hidroksida
dan Asam fluosilikat.
(5) Biaya produksi Cement Retarder sebesar 146% dari RKAP 2004 karena
tingginya bahan baku purified gypsum, biaya bahan penolong dan biaya
pemeliharaan.
5) Realisasi beban usaha sebesar Rp403,40 milyar atau 109 % dari RKAP 2004
sebesar Rp371,70 milyar terutama karena tingginya biaya penjualan
menyesuaikan dengan meningkatnya nilai penjualan.
6) Laba bersih setelah pajak sebesar Rp124,37 milyar atau 104% dari anggaran
sebesar Rp119,82 milyar disebabkan antara lain:
a) Realisasi penjualan sebesar Rp2,95 triliun atau 108% dari RKAP 2004 sebesar
Rp2,72 triliun karena tingginya penjualan beberapa produk pupuk dan non
pupuk.
b) Tingginya realisasi subsidi pupuk yang mencapai Rp683,21 milyar atau 217%
dari RKAP 2004 sebesar Rp314,19 milyar, karena subsidi non Urea
menggunakan tarip sesuai APBN-P dan karena adanya tambahan pendapatan
subsidi eks tahun 2003 sebesar Rp47,93 milyar.
c) Rendahnya beban pinjaman, realisasi Rp93,19 milyar atau 90% dari RKAP
2004 sebesar Rp103,57 milyar.
d) Tingginya pendapatan lain-lain yang mencapai Rp119,79 milyar atau 174%
dari anggarannya sebesar Rp68,70 milyar karena tingginya realisasi laba
penyertaan anak perusahaan dari anggarannya, penjualan produk utilitas,
produk samping, persewaan dan jasa.
7) Realisasi total investasi sebesar Rp203,42 milyar atau 92% dari anggaran sebesar
Rp220,31 milyar yang terdiri dari:
a) Investasi rutin sebesar Rp142,84 milyar atau 115% dari anggaran sebesar
Rp124,10 milyar.
BPK-RI / AUDITAMA V
5
b) Investasi pengembangan sebesar Rp60,58 milyar atau 62% dari anggarannya
sebesar Rp96,21 milyar.
2. Tingkat Kesehatan Perusahaan
Berdasarkan evaluasi atas tingkat kesehatan perusahaan, mengacu kepada indikator yang
digunakan untuk menilai tingkat kesehatan BUMN sesuai Keputusan Menteri BUMN
Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dapat disimpulkan bahwa kinerja PT
Petrokimia Gresik pada tahun 2004 tergolong dalam kondisi SEHAT kategori AA
dengan SKOR 93,25. RKAP tahun 2004 menetapkan kategori AA dengan skor sebesar
93,50.
3. Perkembangan Usaha Perusahaan
a. Neraca
1) Jumlah aktiva/kewajiban dan ekuitas per 31 Desember 2004 sebesar Rp2.713,62
milyar meningkat Rp366,23 milyar atau 15,60% dibandingkan tahun 2003.
2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) jumlah aktiva/
kewajiban dan ekuitas tertinggi terjadi tahun 2004 yaitu sebesar Rp2.713,62
milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar
Rp2.044,96 milyar.
b. Laba-Rugi
1) Laba sebelum pajak sebesar Rp175,18 milyar naik sebesar Rp9,04 milyar atau
5,45% dibandingkan tahun 2003. Laba setelah pajak sebesar Rp124,37 milyar
naik 15,60 milyar atau 14,34% dibanding tahun 2003.
2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) laba setelah pajak
dan setelah bagian keuntungan/kerugian anak perusahaan yang tertinggi terjadi
pada tahun 2000 sebesar Rp187,26 milyar dan terendah terjadi pada tahun 2001
yaitu sebesar Rp83,55 milyar.
c. Arus Kas
1) Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2004 sebesar Rp345,90 milyar
mengalami kenaikan sebesar Rp12,01 milyar atau 3,60% dibanding akhir tahun
2003.
2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) arus kas
memperlihatkan saldo kas dan setara kas tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu
BPK-RI / AUDITAMA V
6
sebesar Rp345,90 milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu
sebesar Rp58,62 milyar.
d. Perubahan ekuitas
1) Posisi ekuitas akhir tahun 2004 sebesar Rp854,99 milyar atau naik 7,67%
dibandingkan akhir tahun 2003.
2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) posisi ekuitas
tertinggi terjadi pada akhir tahun 2000 yaitu sebesar Rp880,36 milyar, sedangkan
yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp722,03 milyar.
e. Rasio keuangan
1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
a) Tingkat likuiditas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun 2003,
kecuali Acid test ratio.
b) Tingkat rentabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun 2003,
kecuali operating ratio dan net profit ratio.
c) Tingkat solvabilitas perusahaan tahun 2004 lebih tinggi dari tahun 2003.
2) Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir
a) Tingkat likuiditas perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2004, sedangkan
yang terendah terjadi pada tahun 2001.
b) Tingkat rentabilitas perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2000, sedangkan
yang terendah terjadi pada tahun 2003.
c) Tingkat solvabilitas perusahaan selama lima tahun terakhir menunjukkan
bahwa modal pihak ketiga lebih berperan dan meningkat sampai dengan tahun
2004.
4. Perkembangan operasi pokok perusahaan
a. Perkembangan produksi
1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
a) Secara umum produksi pupuk tahun 2004 lebih tinggi dibanding produksi
tahun 2003, kecuali pupuk DAP.
b) Produksi non pupuk tahun 2004 lebih tinggi dibanding produksi tahun 2003,
kecuali amoniak dan asam fosfat.
BPK-RI / AUDITAMA V
7
2) Perkembangan produksi dalam lima tahun terakhir (2000 s/d 2004)
Volume produksi pupuk pada tahun 2004 lebih tinggi dibanding empat tahun
sebelumnya, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2002. Volume produksi non
pupuk tertinggi terjadi pada tahun 2004 dan terendah terjadi pada tahun 2002.
b. Perkembangan penjualan
1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
Secara umum tonase penjualan pupuk dan non pupuk tahun 2004 lebih tinggi
dibanding tahun 2003, terutama disebabkan meningkatnya penjualan Pupuk
Phonska dan NPK Kebomas yang cukup signifikan, kecuali penjualan DAP hanya
35% dan Aluminium Fluorida hanya 83% dari tahun 2003.
2) Perkembangan penjualan dalam lima tahun terakhir (2000 s/d 2004)
Tonase penjualan pupuk tahun 2004 merupakan penjualan tertinggi selama 5
tahun terakhir dan terendah penjualan tahun 2002, sedangkan tonase penjualan
non pupuk tertinggi di tahun 2000 dan terendah penjualan tahun 2003.
5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern
a. Struktur pengendalian intern PT Petrokimia Gresik telah disusun dan dilaksanakan
dengan baik, sehingga dapat dijadikan dasar guna menetapkan sifat dan luasnya audit.
b. Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Intern (SPI)
Sesuai tugas pokoknya, SPI telah melaksanakan kegiatan audit yang diprogramkan
dalam PKPT dan tidak diprogramkan (Non PKPT) seperti: pemeriksaan khusus,
preventif audit dan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultasi dalam penyelesaian
permasalahan yang dihadapi unit kerja.
Demikian kesimpulan evaluasi kinerja PT Petrokimia Gresik yang dapat kami
sampaikan, sedangkan rincian lebih lanjut dijelaskan pada halaman berikutnya.
Auditor Utama Keuangan Negara V
Penanggung Jawab Audit,
Drs. Misnoto MA, Ak. Register Negara No. D-1416
Jakarta, 31 Januari 2005
URAIAN HASIL EVALUASI
BPK-RI / AUDITAMA V
8
BAB II URAIAN HASIL EVALUASI
1. Metodologi, batasan, ruang lingkup dan tanggung jawab
Evaluasi terhadap kinerja PT Petrokimia Gresik, dilaksanakan bersama-sama dengan
pelaksanaan general audit atas Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Sumber data yang digunakan untuk
evaluasi terhadap kinerja PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 (periode 1 Januari s.d
31 Desember 2004) ini, kami peroleh dari:
1.1 Laporan Auditor Independen atas Laporan keuangan PT Petrokimia Gresik untuk
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2000 s.d 2004
1.2 RKAP PT Petrokimia Gresik tahun 2004 yang telah disahkan dalam RUPS
1.3 Rencana Jangka Panjang (RJP) tahun 2004 – 2008
1.4 Laporan intern perusahaan yang disusun secara periodik, antara lain:
a. Laporan kinerja Kegiatan Unit
b. Laporan SDM
c. Laporan atas Pengelolaan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
d. Laporan Anak Perusahaan
Dalam Laporan Kinerja PT Petrokimia Gresik, data keuangan perusahaan telah termasuk
nilai penyertaan dan/atau pendapatan dari penyertaan PT Petrokimia Gresik pada anak
perusahaan yang diperhitungkan atas dasar metode ekuitas.
Evaluasi terhadap aspek keuangan, operasional dan administrasi sebagaimana diuraikan
dalam Bab II butir 3, dilakukan berpedoman pada SK Menteri BUMN RI nomor: KEP-
100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang “Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN”.
Evaluasi dilaksanakan dengan cara antara lain review, konfirmasi, perhitungan ulang,
verifikasi, analisis dan interpretasi data/informasi yang tersedia. Kami tidak melakukan
perbandingan data industri sejenis yang diperoleh dari pihak eksternal yang kompeten
karena keterbatasan dalam ketersediaan data/informasi yang diperlukan.
2. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
2.1 Evaluasi proses penyusunan RKAP
Dasar Penyusunan
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan yang
dijadikan sebagai Pedoman Kerja tahunan didasari oleh :
BPK-RI / AUDITAMA V
9
a. PP No. 12 tahun 1998, PP No. 13 tahun 1998 dan PP No. 6 tahun 2000,
dinyatakan bahwa perusahaan diwajibkan untuk menyusun dan menyampaikan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kepada Pemegang Saham
selambat-lambatnya 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran.
b. PP No. 28 tahun 1997, penyertaan Modal Negara RI dialihkan sebagai modal
saham perusahaan (perseroan) PT Pupuk Sriwidjaja, dan status perusahaan
berubah menjadi Badan Usaha yang seluruh sahamnya telah dimiliki oleh PT
Pupuk Sriwidjaja (Persero) sebagai Operating Holding.
c. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-100/MBU/2002
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
d. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-101/MBU/2002
tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha
Milik Negara.
e. Anggaran Dasar Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
No.YA5/312/20 beserta perubahannya, pasal 21 ayat 1 dan 2 bahwa :
1) Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengesahkan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan diadakan selambat-lambatnya pada akhir tahun buku
sebelum tahun buku baru dimulai.
2) Dalam waktu tiga bulan sebelum tahun buku baru mulai berlaku, Direksi
diwajibkan mengirimkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan kepada
Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, untuk dimintakan pengesahan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Tahapan proses penyusunan RKAP adalah sebagai berikut :
a. Bagan organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar penyusunan sekaligus
sebagai pengendalian anggaran yang terkoordinasi di PT Petrokimia Gresik.
b. Proses penyusunan anggaran dikoordinasi oleh Komite Anggaran (budget
committee) yang terdiri dari Kepala Departemen Produksi, Pemasaran,
Pengadaan, dan Kepala Biro Akuntansi, Anggaran serta Kepala Kompartemen
diatasnya yang juga merupakan Komite Manajemen. Tugas utama Komite
Anggaran adalah :
1) Menetapkan kebijakan umum, parameter dan asumsi.
2) Meminta, menerima dan meninjau estimasi anggaran masing-masing
Departemen/Biro dan Bidang.
BPK-RI / AUDITAMA V
10
3) Mengusulkan perbaikan-perbaikan atas estimasi anggaran tersebut.
4) Menyetujui anggaran serta perbaikan-perbaikannya.
5) Menerima dan menganalisis berbagai laporan anggaran.
6) Memberikan rekomendasi bagi tindakan yang dirancang guna meningkatkan
efisiensi bila diperlukan.
c. Departemen/Biro dan Bidang menyampaikan pengajuan estimasi anggaran
kepada Komite Anggaran, sebagai pelaksana harian adalah Biro Anggaran.
d. Pengajuan tersebut disusun dan diolah sesuai parameter dan asumsi yang telah
ditetapkan menjadi bentuk laporan rencana kerja dan anggaran perusahaan
(RKAP).
e. Pembahasan Komite Anggaran dengan Direksi, yaitu mengevaluasi, melakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan terhadap RKAP.
f. Pembahasan Komite Anggaran, Direksi dengan Dewan Komisaris, yaitu
penyempurnaan dan persetujuan serta pengesahan terhadap RKAP.
g. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah disetujui dan disahkan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris diserahkan kepada Pemegang Saham (PT Pupuk
Sriwidjaja).
h. Pra RUPS, dan RUPS, tingkat Direksi dengan Pemegang Saham, yaitu
mengevaluasi, perbaikan dan penambahan bila diperlukan serta persetujuan,
pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran tahunan oleh Pemegang
Saham.
i. RKAP yang telah mendapatkan pengesahan Pemegang Saham merupakan
pedoman kerja Perusahaan serta sebagai pengendalian biaya untuk mencapai
kinerja yang ditargetkan.
Pola yang digunakan PT Petrokimia dalam menyusun RKAP adalah dengan
menggunakan Pola top down dan bottom up serta penetapan pencapaian laba adalah
dengan menggunakan metode a pasteori yaitu merinci komponen biaya-biaya untuk
penetapan laba.
2.2 Pelaksanaan RKAP
2.2.1 Penjualan
Realisasi penjualan produk (pupuk dan non pupuk termasuk subsidi pupuk)
tahun 2004 mencapai Rp3.633,23 milyar atau 120% dari RKAP. Tingginya
nilai penjualan tahun 2004 dikarenakan tingginya nilai penjualan pupuk
BPK-RI / AUDITAMA V
11
sebesar Rp2.368,45 milyar atau 103% dibanding RKAP 2004 sebesar
Rp2.296,06 milyar dan non pupuk sebesar Rp581,57 milyar atau 137% dari
RKAP 2004 sebesar Rp425,30 milyar serta realisasi subsidi pupuk yang
lebih tinggi dibanding RKAP 2004 yaitu sebesar Rp683,21 milyar atau
217% dibanding RKAP 2004 sebesar Rp314,19 milyar. Nilai penjualan
tersebut terinci sebagai berikut :
(Rp juta)
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)
Penjualan Pupuk 2.368.450 2.296.057 103 Subsidi Pupuk 683.211 314.191 217 Penjualan non pupuk 581.569 425.297 137
Jumlah 3.633.230 3.035.545 120
Keterangan
Ton
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)
Penjualan Pupuk - Urea 460.617 594.300 78 - SP-36 789.194 760.000 104 - ZA 633.849 560.500 113 - Phonska 192.464 138.150 139 - NPK Kebomas 30.795 10.000 308 - DAP 11.820 19.500 61 - KCL 98.356 125.000 79 - Lain-lain 34.496 49.500 70 Sub jumlah pupuk 2.251.591 2.256.950 100 Non PupukDalam Negeri - Amoniak 94.852 96.000 99 - Asam sulfat 177.017 180.000 98 - Asam fosfat 52.790 48.000 110 - Cement Retarder 342.982 400.000 86 - Aluminium Fluorida 3.501 3.000 117 - Lain-lain 124.902 96.000 130 Ekspor - Aluminium Fluorida 2.466 3.000 82 Sub Jumlah non pupuk 798.510 826.000 97
Keterangan
BPK-RI / AUDITAMA V
12
(Rp Juta)
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)
Penjualan Pupuk - Urea 411.907 532.358 77 - SP-36 940.507 904.879 104 - ZA 512.377 439.306 117 - Phonska 250.574 180.057 139 - NPK Kebomas 54.656 13.636 401 - DAP 25.614 35.455 72 - KCL 148.612 155.875 95 - Lain-lain 24.203 34.491 70 Sub jumlah pupuk 2.368.450 2.296.057 103 Non PupukDalam Negeri - Amoniak 294.978 173.376 170 - Asam sulfat 72.774 69.300 105 - Asam fosfat 115.076 84.624 136 - Cement Retarder 45.724 48.678 94 - Aluminium Fluorida 26.115 20.640 127 - Lain-lain 17.015 18.359 93 Ekspor - Aluminium Fluorida 9.887 10.320 96 Sub Jumlah non pupuk 581.569 425.297 137
Jumlah 2.950.019 2.721.354 108 Subsidi pupuk 683.211 314.191 217 Total Penj. dan Subsidi 3.633.230 3.035.545 120
Keterangan
a. Penjualan Produk Pupuk
1) Realisasi penjualan pupuk Urea sebesar 460.617 ton atau 78% dari
RKAP 2004 sebesar 594.300 ton.
Tidak tercapainya target penjualan Urea disebabkan :
a) Pabrik Urea tidak berproduksi selama 2,5 bulan mulai tanggal 14
April s.d 30 Juni 2004 karena mengalami kerusakan equipment,
sehingga kurang dapat mendukung pelaksanaan pasokan untuk
wilayah Jawa Timur.
b) PT Petrokimia Gresik sesuai SK Menperindag No.
356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 mulai bulan Juni
2004 hanya diberi tugas untuk mendistribusikan pupuk Urea ke
BPK-RI / AUDITAMA V
13
12 Kabupaten di Jawa Timur sedangkan sebelumnya 26
Kabupaten.
2) Realisasi penjualan pupuk SP-36 dan pupuk ZA sebesar 789.194 ton
dan 633.849 ton atau 104% dan 113% dari RKAP 2004 sebesar
760.000 ton dan 560.500 ton.
Target penjualan pupuk SP-36 dan pupuk ZA dapat tercapai
disebabkan tingginya kebutuhan riil pupuk SP-36 untuk sektor
tanaman pangan di pulau Jawa dibanding kuota SK. Menteri
Pertanian.
3) Realisasi penjualan pupuk Phonska sebesar 192.464 ton atau 139 %
dari RKAP 2004 sebesar 138.150 ton.
Target penjualan pupuk Phonska dapat tercapai disebabkan mampu
bersaing dengan produk impor untuk kebutuhan sub sektor
hortikultura dan komoditas tanaman pangan terutama pada daerah
yang memiliki irigasi teknis dan karena di beberapa daerah petani
melakukan substitusi pupuk Urea dengan pupuk ZA dan Phonska.
4) Realisasi penjualan NPK Kebomas sebesar 30.795 ton atau 308%
dari RKAP 2004 sebesar 10.000 ton.
Target penjualan pupuk NPK Kebomas dapat tercapai disebabkan
tingginya permintaan pada sektor perkebunan.
5) Realisasi penjualan pupuk DAP sebesar 11.820 ton atau 61% dari
RKAP 2004 sebesar 19.500 ton.
Target penjualan pupuk DAP tidak dapat tercapai disebabkan pabrik
diprioritaskan untuk memproduksi pupuk Phonska.
6) Realisasi penjualan pupuk KCL sebesar 98.356 ton atau 79% dari
RKAP 2004 sebesar 125.000 ton.
Target penjualan pupuk KCL tidak dapat tercapai disebabkan :
a) Pada semester I kedatangan impor tidak sesuai jadual, sehingga
pengiriman ke konsumen sering mengalami keterlambatan.
b) Pada semester II terdapat kendala dari pesaing yang menjual
dengan harga lebih rendah.
BPK-RI / AUDITAMA V
14
b. Penjualan Produk Non Pupuk
1) Realisasi penjualan Amoniak sebesar 94.852 ton atau 99% dari
RKAP 2004 sebesar 96.000 ton.
Target penjualan Amoniak tidak dapat tercapai karena adanya
gangguan operasional pabrik amoniak.
2) Realisasi penjualan Asam Sulfat sebesar 177.017 ton atau 98% dari
RKAP 2004 sebesar 180.000 ton.
Target penjualan Asam Sulfat tidak dapat tercapai disebabkan
kualitas yang tidak bisa konstan khususnya untuk konsumen
pabrikan, sehingga berakibat menurunnya konsumsi Asam Sulfat.
3) Realisasi penjualan Asam Fosfat sebesar 52.790 ton atau 110% dari
RKAP 2004 sebesar 48.000 ton.
Target penjualan Asam Fosfat dapat tercapai disebabkan adanya
peningkatan harga STPP internasional sehingga permintaan Asam
Fosfat meningkat.
4) Realisasi penjualan Cement Retarder sebesar 342.982 ton atau 86%
dari RKAP 2004 sebesar 400.000 ton.
Target penjualan Cement Retarder tidak dapat tercapai disebabkan :
a) Mundurnya perbaikan tahunan (perta) pabrik Cement Retarder
yang memakan waktu cukup panjang (rencana 28 hari realisasi
35 hari).
b) Adanya kendala kesulitan mendapatkan kapal pengangkut.
5) Realisasi penjualan ALF3 sebesar 5.967 ton atau 99% dari RKAP
2004 sebesar 6.000 ton.
Target penjualan ALF3 tidak dapat tercapai disebabkan stock ALF3
dioptimalkan untuk melayani permintaan dalam negeri, sedangkan
penjualan ekspor tidak terpenuhi karena belum terdapat kesepakatan
harga.
BPK-RI / AUDITAMA V
15
Pendapatan lain-lain
Selama tahun 2004 realisasi pendapatan lain-lain bervariasi antara 86%
sampai dengan 979% dibanding dengan anggarannya, terinci lebih lanjut
sebagai berikut:
(Rp Juta)
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)
- Produk samping & utilitas 24.582 24.736 99 - Jasa giro & bunga deposito 6.743 689 979 - Persewaan jasa 44.977 32.430 139 - Dividen & fee keagenan 4.591 2.900 158 - Lain-lain 28.601 468 6.111 - Laba penyertaan 10.299 7.480 138 Total pendapatan lain-lain 119.793 68.703 174 Biaya atas pendapatan lain-lain 129.587 25.315 512 Pendapatan lain-lain netto (9.794) 43.388 -
Keterangan
Realisasi total pendapatan lain-lain mencapai Rp119,79 milyar atau 174%
dari anggarannya. Rendahnya nilai jumlah pendapatan dan beban lain-lain
dikarenakan adanya rugi kurs sebesar Rp90,07 milyar yang tidak
dianggarkan.
2.2.2 Produksi
Secara keseluruhan realisasi kegiatan produksi tahun 2004 untuk berbagai
jenis produk berkisar antara 43% sampai dengan 320% dibanding yang
dianggarkan yang terinci per jenis produk sebagai berikut:
BPK-RI / AUDITAMA V
16
Ton
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)
I. Produk PupukPupuk Urea 344.356 385.000 89 Pupuk SP-36 738.225 735.000 100 Pupuk ZA 572.599 590.000 97 Pupuk Phonska 201.978 140.000 144 Pupuk DAP 12.439 20.000 62 Pupuk NPK Kebomas 32.013 10.000 320
Total Pupuk 1.901.610 1.880.000 101 II. Produk Non PupukAmoniak 314.190 355.000 89 Asam Sulfat 519.803 550.000 95 Asam Fosfat 197.509 195.000 101 Cement Retarder 361.012 400.000 90 ALF3 6.412 6.000 107 Lain-lain - CO2 9.343 11.000 85 - Dry Ice 2.150 5.000 43 - Crude gypsum 95.274 80.000 119 - Purified Gypsum 24.418 -
Total Produk Non Pupuk 1.530.111 1.602.000 96
Keterangan
a. Produk Pupuk
Pupuk Urea
Realisasi produksi Urea sebesar 344.356 ton atau 89% dari RKAP 2004
sebesar 385.000 ton. Tidak tercapainya target produksi disebabkan
terhentinya pasok bahan baku amoniak (pabrik amoniak shut down ± 2,5
bulan) dan problem instrument hand valve EA-102 Carbamate
Condensor bocor, terbatasnya pasokan steam karena Boiler B-1101 BD
tube bocor, crash program perbaikan Start up Heater 102 B pabrik
Amoniak pada Juni 2004.
Pupuk SP-36
Realisasi produksi pupuk SP-36 sebesar 738.225 ton atau 100% dari
RKAP 2004 sebesar 735.000 ton, terdiri dari pupuk SP-36 I sebesar
264.892 ton dan pupuk SP-36 II sebesar 473.333 ton.
Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
BPK-RI / AUDITAMA V
17
1) Pupuk SP-36 I
Realisasi produksi sebesar 264.892 ton atau 83% dari RKAP 2004
sebesar 319.000 ton karena pabrik tidak berproduksi selama ± 4
bulan terkait dengan pelaksanaan program kegiatan konstruksi
proyek RFO Pabrik Pupuk Fosfat I.
2) Pupuk SP-36 II
Realisasi produksi sebesar 473.333 ton atau 114% dari RKAP 2004
sebesar 416.000 ton karena menyesuaikan dengan permintaan
penjualan.
Pupuk ZA
Realisasi produksi pupuk ZA sebesar 572.599 ton atau 97% dari RKAP
2004 sebesar 590.000 ton, terdiri dari pupuk ZA I sebesar 184.684 ton,
pupuk ZA II sebesar 194.325 ton dan pupuk ZA III sebesar 193.590 ton.
Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:
1) Pupuk ZA I
Realisasi produksi sebesar 184.684 ton atau 97% dari RKAP 2004
sebesar 190.000 ton karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik
Amoniak shut down).
2) Pupuk ZA II
Realisasi produksi sebesar 194.325 ton atau 97% dari RKAP 2004
sebesar 200.000 ton, karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik
Amoniak shut down) dan terjadi gangguan pasokan steam karena
Service Unit Ttrip serta karena ada perbaikan pipa asam sulfat yang
bocor pada R-5501 Mixing Tank.
3) Pupuk ZA III
Realisasi produksi sebesar 193.590 ton atau 97% dari RKAP 2004
sebesar 200.000 ton, karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik
Amoniak shut down).
Pupuk Phonska
Realisasi produksi sebesar 201.978 ton atau 144% dari RKAP 2004
sebesar 140.000 ton terutama karena menyesuaikan dengan permintaan
penjualan yang cukup tinggi.
BPK-RI / AUDITAMA V
18
Pupuk DAP
Realisasi produksi sebesar 12.439 ton atau 62% dari RKAP 2004 sebesar
20.000 ton, disebabkan pabrik dikonsentrasikan untuk memproduksi
Phonska.
Pupuk NPK Kebomas
Realisasi produksi pupuk NPK Kebomas sebesar 32.013 ton atau 320%
dari RKAP 2004 sebesar 10.000 ton karena memenuhi permintaan
penjualan.
b. Produk Non Pupuk
Amoniak
Realisasi produksi Amoniak mencapai 314.190 ton atau 89% dari RKAP
2004 sebesar 355.000 ton. Tidak tercapainya target produksi karena
terjadi problem pada Primary Reformer 101 B, Synthesis Compressor
103 J dan terjadi problem pada Start up Heater 102 B sehingga pabrik
tidak beroperasi selama 2,5 bulan.
Asam Sulfat
Realisasi produksi Asam Sulfat mencapai 519.803 ton atau 95% dari
RKAP 2004 sebesar 550.000 ton.
Tidak tercapainya target produksi karena rate produksi tidak maksimal
karena terjadi problem equipment yaitu Circulation Pump P-1303,
Economizer E-1203, dan ada penggantian Demister T-1301 Drying
Tower.
Asam Fosfat
Realisasi produksi Asam Fosfat sebesar 197.509 ton atau 101% dari
RKAP 2004 sebesar 195.000 ton. Lebih tingginya realisasi produksi dari
RKAP 2004 karena rate produksi mencapai 106% dari RKAP 2004.
Cement Retarder
Realisasi produksi Cement Retarder sebesar 361.012 ton atau 90% dari
RKAP 2004 sebesar 400.000 ton. Lebih rendahnya realisasi produksi
dari RKAP 2004 karena terbatasnya pasokan gas bumi dan terjadi
BPK-RI / AUDITAMA V
19
problem pada Gypsum Feeder M-4250, Dryed Gypsum Conveyor M-
4204, dan Electric precipitator F-4201.
Aluminium Fluorida
Realisasi produksi Aluminium Fluorida mencapai 6.412 ton atau 107%
dari RKAP 2004 sebesar 6.000 ton. Tercapainya target produksi karena
rate produksi mencapai 119% dari RKAP 2004.
2.2.3 Pengadaan
(Rp juta)
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3=1:2)
1. Pembelian dalam negeri - Industri kecil 23.301 - Non Industri kecil 1.322.283 Jumlah pembelian dalam negeri 1.345.584 929.391 145 2. Pembelian luar negeri 1.548.989 916.240 169 Jumlah Pengadaan 2.894.573 1.845.631 157
Keterangan
(Rp juta)
Realisasi Anggaran %(1) (2) (3=1:2)
Bahan baku 2.408.093 1.561.811 154 Bahan penolong 140.512 169.952 83 Sk cadang & bhn.pmbt. pabrik 275.166 56.264 489 Karung plastik & kemas 70.802 57.605 123 Jumlah Pengadaan 2.894.573 1.845.631 157
Keterangan
Realisasi pengadaan sebesar Rp2,89 triliun atau 157% dari RKAP sebesar
Rp1,85 triliun, dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan bahan baku sebesar Rp2,41 triliun atau 154% dari anggaran
sebesar Rp1,56 triliun dikarenakan 57% pengadaan bahan baku
merupakan pembelian luar negeri dan sebagian besar merupakan
pembelian dalam mata uang asing.
b. Pengadaan suku cadang dan bahan pembantu pabrik sebesar Rp275,17
milyar atau 489% dari anggaran sebesar Rp56,26 milyar dikarenakan
53% pengadaan suku cadang merupakan pembelian luar negeri yang
BPK-RI / AUDITAMA V
20
sangat terpengaruh dengan mata uang asing dan kenaikan biaya
transportasi.
c. Pengadaan karung plastik dan kemas sebesar Rp70,80 milyar atau 123%
dari anggaran sebesar Rp57,61 milyar.
2.2.4 Biaya Produksi
(Rp/ton)
R ea lisasi A nggaran2 3 4=2:3
1 . P upuka . U rea 981 .905 868 .129 113 b . S P -36 1 .227 .969 1 .017 .780 121 c. Z A 910.113 694 .977 131 d. P honska 1 .818 .430 1 .425 .923 128 e. D A P 2.261 .192 1 .631 .087 139 f. N P K K ebomas 1 .725 .672 1 .653 .241 104
2 . N on P upuka . A moniak 1 .142 .346 946 .949 121 b . A sam S ulfa t 338 .009 295 .967 114 c. A sam F osfa t 3 .136 .976 2 .482 .677 126 d. A luminium F luorida 6 .453 .465 4 .094 .617 158 e. C ement R eta rder 118 .032 80 .967 146
1
s.d D esember 2004K eterangan %
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
a. Realisasi biaya produksi Urea per ton tahun 2004 sebesar Rp981,91 ribu
atau 113% dibanding anggarannya sebesar Rp868,13 ribu. Hal tersebut
disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku gas bumi, bahan
penolong katalis dan listrik PLN, biaya pemeliharaan, biaya jasa serta
tingginya biaya kantong & kemas.
b. Realisasi biaya produksi pupuk SP-36 per ton tahun 2004 sebesar
Rp1.227,97 ribu atau 121% dibanding anggarannya sebesar Rp1.017,78
ribu disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku asam fosfat,
batuan fosfat, asam sulfat eks produksi serta tingginya biaya bahan
penolong listrik PLN.
c. Realisasi biaya produksi pupuk ZA per ton tahun 2004 sebesar Rp910,11
ribu atau 131% dibanding anggarannya sebesar Rp694,98 ribu
BPK-RI / AUDITAMA V
21
disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku amoniak impor,
bahan penolong MFO, biaya pemeliharaan dan biaya kantong & Kemas.
d. Realisasi biaya produksi pupuk phonska per ton tahun 2004 sebesar
Rp1.818,43 ribu atau 128% dibanding anggarannya sebesar Rp1.425,92
ribu. Hal tersebut disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku
(asam fosfat eks produksi, amoniak eks impor, ZA eks impor, KCL dan
Urea), tingginya biaya pemeliharaan dan biaya kantong & kemas.
e. Realisasi biaya produksi pupuk DAP per ton sebesar Rp2.261,19 ribu
atau 139% dari RKAP sebesar Rp1.631,09 ribu. Hal tersebut disebabkan
karena tingginya biaya pemakaian bahan baku asam fosfat eks produksi,
amoniak dan ZA; tingginya biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya
pajak & retribusi, biaya jasa, biaya penyusutan, biaya kantong &
pengantongan.
f. Realisasi biaya produksi per ton Amoniak sebesar Rp1.142,35 ribu atau
121% dari RKAP sebesar Rp946,95 ribu disebabkan tingginya biaya
pemakaian bahan baku gas bumi; tingginya biaya bahan penolong
(katalis dan listrik PLN); tingginya biaya pemeliharaan, biaya jasa dan
biaya penyusutan.
g. Realisasi biaya produksi per ton asam sulfat sebesar Rp338,01 ribu atau
114% dari RKAP sebesar Rp295,97 ribu disebabkan tingginya biaya
pemakaian bahan baku belerang, tingginya biaya pemeliharaan dan biaya
penyusutan.
h. Realisasi biaya produksi per ton asam fosfat sebesar Rp3.136,98 ribu
atau 126% dari RKAP sebesar Rp2.482,68 ribu. Hal tersebut disebabkan
tingginya biaya pemakaian bahan baku batuan fosfat; tingginya biaya
pemakaian bahan penolong (bahan kimia dan MFO), tingginya biaya
pemeliharaan dan biaya penyusutan.
i. Realisasi biaya produksi per ton aluminium fluorida sebesar
Rp6.453,47 ribu atau 158% dari RKAP sebesar Rp4.094,62 ribu. Hal
tersebut disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku aluminium
hydroxida dan asam fluosilikat; tingginya biaya pemakaian bahan
penolong (bahan kimia dan MFO); tingginya biaya pemeliharaan, jasa
serta biaya kantong.
BPK-RI / AUDITAMA V
22
j. Realisasi biaya produksi per ton cement retarder sebesar Rp118,03 ribu
atau 146% dari RKAP sebesar Rp80,97 ribu disebabkan tingginya biaya
pemakaian bahan baku purified gypsum; tingginya biaya bahan penolong
(bahan kimia dan MFO) serta tingginya biaya pemeliharaan.
2.2.5 Beban usaha
(Rp juta)
Realisasi Anggaran2 3 4=2:3
- Beban distribusi 179.045 181.141 99 - Beban penjualan 66.956 56.037 119 - Beban admistrasi dan umum 157.400 134.525 117
Jumlah beban usaha 403.401 371.703 109
Uraian Tahun 2004 %
1
Realisasi beban usaha sebesar Rp403,40 milyar atau 109% dari anggaran
dikarenakan:
a. Beban penjualan sebesar Rp66,96 milyar atau 119% dari anggaran
karena menyesuaikan dengan meningkatnya nilai penjualan.
b. Beban administrasi dan umum sebesar Rp157,40 milyar atau 117% dari
anggaran terutama karena tingginya biaya sewa kendaraan dan biaya
pembinaan wilayah.
BPK-RI / AUDITAMA V
23
2.2.6 Laba/(Rugi)
(Rp Juta)
Realisasi Anggaran2 3 4=2:3
Hasil penjualan :- Penjualan dalam negeri 2.940.131 2.711.034 108 - Penjualan ekspor 9.887 10.320 96
Jumlah hasil penjualan 2.950.018 2.721.354 108 - Subsidi pupuk 683.211 314.191 217
3.633.229 3.035.544 120 Harga Pokok Penjualan (2.951.659) (2.428.931) 122 Laba/(Rugi) kotor 681.570 606.613 112 Biaya Usaha :
- Beban Distribusi (179.045) (181.141) 99 - Beban Penjualan (66.956) (56.037) 119 - Beban Adm dan Umum (157.400) (134.525) 117
Jumlah beban usaha (403.401) (371.703) 109 Laba/(Rugi) usaha 278.169 234.910 118 Beban pinjaman (93.190) (103.569) 90 Laba/(Rugi) setelah beban pinjaman 184.979 131.341 141 Pendapatan & beban lain-lain :
- Pendapatan 119.793 68.703 174 - Beban (129.587) (25.315) 512
Jumlah pendapatan dan beban lain-lain (9.794) 43.388 (23) Laba/(Rugi) sebelum pajak 175.185 174.729 100 Pajak (50.812) (54.912) 93 Laba/(Rugi) setelah pajak 124.373 119.817 104
Tahun 2004 %Uraian
1
Perolehan laba tahun 2004 sebelum pajak sebesar Rp175,18 milyar atau
100% dari RKAP sebesar Rp174,73 milyar, sedangkan laba setelah pajak
sebesar Rp124,37 milyar atau 104% dari RKAP sebesar Rp119,82 milyar,
disebabkan antara lain:
a. Realisasi penjualan pupuk dan non pupuk sebesar Rp2,95 triliun atau
108% dari RKAP 2004 sebesar Rp2,72 triliun dikarenakan tingginya
penjualan beberapa produk pupuk dan non pupuk meliputi pupuk SP-36,
ZA, Phonska dan NPK Kebomas serta Amoniak, Asam Sulfat dan Asam
Fosfat.
BPK-RI / AUDITAMA V
24
b. Tingginya realisasi subsidi pupuk yang mencapai Rp683,21 milyar atau
217% dari RKAP 2004, karena subsidi non Urea menggunakan tarip
sesuai APBN-P berkait dengan disetujuinya Anggaran Belanja
Tambahan (ABT) subsidi pupuk non Urea sebesar Rp238,64 milyar dan
karena adanya tambahan pendapatan subsidi eks 2003 sebesar Rp47,93
milyar.
c. Rendahnya beban pinjaman, realisasi Rp93,19 milyar atau 90% dari
RKAP 2004 sebesar Rp103,57 milyar karena rendahnya tingkat suku
bunga Kredit Investasi realisasi rata-rata 6,89% - 13,50% per tahun
sedangkan anggarannya 17% per tahun dan tingkat suku bunga Kredit
Modal Kerja realisasi rata-rata 9,45% - 13% per tahun sedangkan
anggarannya 15% per tahun.
d. Tingginya pendapatan lain-lain yang mencapai Rp 119,79 milyar atau
174% dari anggaran sebesar Rp68,70 milyar karena tingginya laba
penyertaan anak perusahaan dari anggarannya, penjualan produk utilitas,
produk samping, persewaan dan jasa serta pendapatan klaim asuransi.
2.2.7. Investasi
Tabel investasi
(Rp juta)
Keterangan Realisasi Anggaran % Investasi Rutin: - Bangunan /Fasilitas 10.624 8.140 131 - Mesin & Peralatan 126.466 109.935 115 - Kendaraan & Alat Berat 4.927 5.050 98 - Inventaris 826 978 84
Jumlah investasi rutin 142.843 124.103 115 Investasi Pengembangan: - Proyek RFO PF I 31.673 39.353 80 - Kalium Sulfat (K2SO4) 24.071 25.833 93 - Proyek Phosphoric Acid II - 25.000 - - Proyek Revamping Amoniak - 200 - - Proyek ERP: Tahap I 2.917 2.899 101 Tahap II 1.916 2.925 66 Jumlah Tahap I + II 4.833 5.824 83
Jumlah investasi pengembangan 60.577 96.210 62 Jumlah investasi 203.420 220.313 92
BPK-RI / AUDITAMA V
25
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
a. Investasi rutin tahun 2004 mencapai Rp142,84 milyar atau 115% dari
anggaran sebesar Rp124,10 milyar. Hal tersebut disebabkan realisasi
bangunan/fasilitas serta mesin dan peralatan masing-masing mencapai
131% dan 115% dari anggarannya, sedangkan kendaraan dan alat berat
serta inventaris hanya mencapai 98% dan 84% dari anggarannya.
b. Investasi pengembangan sebesar Rp60,58 milyar atau 62% dari anggaran
sebesar Rp96,21 milyar, dengan rincian sebagai berikut:
1) Realisasi Proyek RFO PF I sebesar 80% karena adanya progres yang
masih dalam proses pembayaran dan pemeriksaan bersama.
2) Realisasi Proyek K2 SO4 sebesar 93% karena adanya beberapa
monthly progress kepada pihak kontraktor yang masih dalam proses.
3) Proyek Phosphoric Acid II masih belum ada kegiatan.
4) Proyek Revamping Amoniak masih belum ada kegiatan.
5) Realisasi Proyek ERP sebesar 83% karena belum selesainya masa
pemeliharaan.
2.2.8. Lingkungan dan K3
Program Manajemen Lingkungan:
a. Daur ulang Seal Leg Water dari unit reaksi ke unit granulasi Pabrik I,
telah selesai dan berhasil baik.
b. Drainase dan Pit Recycle Pabrik Asam Fosfat, status in progress dan
dicarryoverkan ke tahun 2005.
c. Penanganan Gas Fugitive HF di area Mixed Acid pabrik II, telah selesai
dan berhasil baik.
d. Modifikasi trestel conveyor 02 M102 di T-20, telah selesai dan berhasil
baik.
e. Pemanfaatan buangan padat:
1) Penjajagan pemanfaatan kapur dengan PT Batubara Bukit Asam.
2) Pembuatan plengsengan pengaman kapur, selesai.
3) Penghijauan sisi laut (dengan mengrove) dan sisi darat (dengan
beringin) serta pembuatan terasiring, in progress).
BPK-RI / AUDITAMA V
26
4) Penjajagan pemanfaatan kapur dengan PT Semen Gresik, in
progress.
5) Percobaan menaikkan pH raw gypsum dengan menggunakan kapur
aktif, kapur ZA II dan kapur mix skala lab telah dilakukan, berhasil
baik.
6) Percobaan menaikkan pH raw gypsum dengan menggunakan kapur
aktif, kapur ZA II dan kapur mix skala pilot dalam 2 tahap telah
selesai, berhasil baik.
7) Uji coba pemakaian limbah padat sesuai dengan permintaan, antara
lain ke Indocement dan ke PT Semen Gresik, in progress.
2.2.9. Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan pada akhir tahun 2004 sebanyak 3.635 orang atau 99,75%
dari RKAP 2004 sebanyak 3.644 orang, menurun 74 orang dibanding posisi
pada akhir tahun 2003. Menurunnya jumlah karyawan tersebut dikarenakan
pensiun sebanyak 68 orang, meninggal dunia 4 orang, mengundurkan diri 3
orang dan PHK 1 orang serta penambahan karyawan sebanyak 2 orang.
Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara terpadu untuk
meningkatkan kualitas dan motivasi kerja karyawan, meliputi diklat jenjang
jabatan, diklat kompetensi, diklat formal dan lain-lain. Pada tahun 2004
jumlah peserta diklat sebanyak 8.134 orang dan biaya sebesar Rp4,84
milyar atau 96% dari RKAP.
2.2.10 Organisasi Perusahaan
Beberapa pertimbangan yang mendasari perubahan organisasi perusahaan
pada tahun 2004, sebagai berikut:
a. Perubahan jumlah Direksi dari 5 (lima) menjadi 6 (enam).
b. Peningkatan fungsi pengadaan sehubungan dengan beban tugas
pengadaan yang semakin besar karena adanya sentralisasi kegiatan
pengadaan bahan baku, barang dagangan, dan jasa-jasa dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan.
c. Penyesuaian organisasi pengadaan dikaitkan dengan strategi pemasaran
sehubungan dengan perubahan pola kebijakan subsidi pupuk dari
Pemerintah.
BPK-RI / AUDITAMA V
27
d. Peningkatan efektivitas kegiatan engineering dan manufacturing
dengan menggabungkannya dalam satu direktorat (Direktorat Teknik
& Pengembangan).
e. Penggabungan beberapa Departemen/Biro sehubungan dengan
penyeimbangan job load dari Departemen/Biro yang bersangkutan.
f. Pembentukan Biro Manajemen Risiko dalam rangka peningkatan
penerapan Good Corporate Governance (GCG).
3. Tingkat kesehatan perusahaan
Kinerja perusahaan tahun buku 2004 diukur dengan berpedoman pada Surat Keputusan
Menteri BUMN RI No. 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. PT Petrokimia Gresik
termasuk dalam golongan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Infrastruktur.
Perhitungan tingkat kesehatan perusahaan mengacu pada data keuangan hasil audit atas
laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 dan data keuangan hasil
pemeriksaan pertanggungjawaban dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)
tahun buku 2004.
Hasil evaluasi atas tingkat kesehatan perusahaan menunjukkan kinerja PT Petrokimia
Gresik dalam tahun 2004 tergolong dalam kondisi “SEHAT” kategori “AA” dengan Skor
93,25.
Dibandingkan dengan RKAP dan dengan realisasi tahun 2003 menunjukkan data sebagai
berikut:
R ea l. 2004 R K A P 2004 R eal. 2003I. A spek keuangan 64 ,25 64 ,50 66 ,50 II . A spek O perasiona l 15 ,00 15 ,00 14 ,00
14 ,00 14 ,00 14 ,00 T O T A L 93 ,25 93 ,50 94 ,50
Ind ika to r P en ila ian
III. A spek A dm in istrasi
S K O R
BPK-RI / AUDITAMA V
28
3.1 Penilaian terhadap aspek keuangan
Hasil
Thn 2004 Real 2004 RKAP 2004Real 20031. Imbalan kepada
pemegang saham (ROE) % 21,18 20,00 20,00 20,00 2. Imbalan investasi (ROI) % 17,71 13,50 15,00 13,50 3. Rasio Kas % 27,84 4,00 2,00 4,00 4. Rasio Lancar % 125,12 5,00 3,00 4,00 5. Collection Period hari 37 5,00 5,00 5,00 6. Perputaran Persediaan hari 69 4,50 4,50 5,00 7. Total Asset Turn Over % 146,02 5,00 5,00 5,00 8. Modal sendiri thd total aktiva % 28,22 7,25 10,00 10,00
TOTAL 64,25 64,50 66,50
Indikator Penilaian SKORSatuan
3.2 Penilaian terhadap aspek operasional
Realisasi RKAP Nilai Real. 2004 RKAP 2004 Real. 20031. Eff. Poduksi (Cons. Rate) 3,322298 3,685895 90,14% 5,00 5,00 5,00 2. Prod. dan Pengadaan (ton)
Pupuk Urea 507.957 385.000 Pupuk SP-36 778.032 735.000 Pupuk ZA 688.901 590.000 Pupuk Phonska 201.978 140.000 Pupuk DAP 12.439 20.000 NPK Kebomas 32.013 10.000 Cement Retarder 361.012 400.000 Aluminium Fluorida 6.412 6.000 Crude Gypsum 95.274 80.500 CO2Cair 9.343 11.000 Jumlah 2.693.361 2.377.500 113,29% 5,00 5,00 4,00
3. Produktivitas Tenaga KerjaTotal Nilai Penj. (Rp ribu) 3.633.229 3.035.544 Jml Tenaga Kerja 3.635 3.644 Pendpt : Jml Tenaga Kerja 999,513 833,025 119,99% 3,00 3,00 3,00
4. Keselamatan Kerja 96 96 100% 2,00 2,00 2,00 TOTAL 15,00 15,00 14,00
Indikator Penilaian SKORKinerja
BPK-RI / AUDITAMA V
29
3.3 Penilaian terhadap aspek administrasi
Nilai 2004 Real. 2004 RKAP 2004 Real. 2003
1. Laporan Perhitungan tahunan 3,00 3,00 3,00 2. Rancangan RKAP 2004 3,00 3,00 3,00 3. Laporan Periodik 3,00 3,00 3,00 4. Kinerja PUKK
- Efektifitas penyaluran dana 95,90% 3,00 3,00 3,00 - Tk. kolektibilitas pengemb. pinjaman 40,86% 2,00 2,00 2,00
Total Aspek Administrasi 14,00 14,00 14,00
Indikator Penilaian SKOR
4. Perkembangan usaha perusahaan
4.1 Perkembangan posisi keuangan
Total aktiva per 31 Desember 2004 berjumlah Rp2.713,62 milyar, jumlah tersebut
meningkat Rp366,23 milyar dari posisi akhir tahun 2003 berjumlah Rp2.347,39
milyar terutama adanya kenaikan pos persediaan dan aktiva dalam pelaksanaan.
Kenaikan nilai pasiva disebabkan karena kenaikan hutang lancar, hutang jangka
panjang dan ekuitas dari posisi akhir tahun 2003.
Adapun data lebih rinci sebagai berikut:
(Rp Milyar)
2000 2001 2002 2003 2004Kas dan Bank 149,24 58,71 150,81 333,89 345,90 Persediaan 295,01 361,81 453,05 444,86 684,87
677,09 547,00 443,61 494,93 524,03 Penyertaan jk panjang 112,54 112,11 116,58 112,36 122,39 Nilai Buku Ak. tetap 914,36 849,41 789,70 786,73 840,27 Aktiva dlm pelaksanaan 18,10 40,59 51,52 80,82 143,33 Aktiva lain-lain 53,98 75,33 84,51 93,80 52,83
2.220,33 2.044,96 2.089,78 2.347,38 2.713,62 Hutang lancar 1.000,36 901,36 928,06 1.174,96 1.242,61 Hutang jk panjang 339,60 324,10 311,87 288,25 542,97 Kw. Pajak tangguhan - 97,46 104,03 90,11 73,05 Total Hutang 1.339,96 1.322,92 1.343,95 1.553,32 1.858,62 Ekuitas 880,36 722,04 745,82 794,07 854,99 Total Hutang dan Ekuitas 2.220,32 2.044,96 2.089,77 2.347,39 2.713,62
Keterangan Tahun
Aktiva lancar lainnya
Total Aktiva
BPK-RI / AUDITAMA V
30
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
a. Jumlah aktiva/kewajiban dan ekuitas tahun 2004 naik sebesar Rp366,23 milyar
atau 15,60% dibanding tahun 2003 disebabkan antara lain adanya kenaikan
persediaan sebesar Rp240,01 milyar, aktiva tetap sebesar Rp53,54 milyar dan
aktiva dalam pelaksanaan sebesar Rp62,51 milyar dan diikuti dengan kenaikan
hutang lancar sebesar Rp67,65 milyar hutang jangka panjang sebesar Rp254,72
milyar serta kenaikan ekuitas sebesar Rp60,92 milyar.
b. Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) jumlah aktiva pasiva
tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp2.713,62 milyar, sedangkan
yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp2.044,96 milyar.
4.2 Perkembangan Laba-Rugi
Realisasi laba setelah pajak tahun 2004 berjumlah Rp124,37 milyar lebih tinggi
14,34% dibanding tahun 2003 sebesar Rp108,77 milyar.
Rincian lebih lanjut sebagai berikut:
(Rp Milyar)
2000 2001 2002 2003 2004Penjualan bersih 1.747,08 2.063,78 1.874,34 2.744,61 3.633,23 Harga Pokok Penjualan (1.323,75) (1.664,54) (1.438,79) (2.340,96) (2.951,66) Laba kotor 423,33 399,24 435,55 403,65 681,57 Biaya usaha (172,96) (191,37) (194,12) (205,30) (403,40) Laba rugi usaha 250,37 207,87 241,43 198,35 278,17 Laba/(rugi) lain-lain 101,67 21,16 14,44 54,61 (9,79) Biaya pinjaman (94,17) (116,23) (115,71) (86,82) (93,20) Laba rugi sebelum pajak 257,87 112,80 140,16 166,14 175,18 Pajak Penghasilan (70,61) (29,25) (46,55) (57,37) (50,81) Laba setelah pajak 187,26 83,55 93,61 108,77 124,37
Keterangan Tahun
Laba perusahaan sebelum pajak tahun 2004 naik sebesar Rp9,04 milyar atau 5,44%
dibandingkan tahun 2003, karena adanya kenaikan omzet penjualan dan penerimaan
subsidi.
Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) laba setelah pajak yang
tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp187,26 milyar dan terendah terjadi
pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp83,55 milyar.
BPK-RI / AUDITAMA V
31
4.3 Perkembangan arus kas
Rincian data arus kas adalah sebagai berikut:
(Rp. Juta)
2000 2001 2002 2003 2004Saldo awal 415.908 149.239 58.620 150.692 333.885 Laba bersih 187.262 83.549 93.613 108.769 124.373 Arus kas
Operasi (47.907) 148.468 90.806 111.526 (179.287) Investasi (197.448) (82.224) (45.727) (111.896) (220.775) Pendanaan (208.576) (240.413) (46.620) 74.795 287.702
Surplus/(Defisit) (266.669) (90.619) 92.072 183.193 12.014 Saldo Akhir 149.239 58.620 150.692 333.885 345.898
Keterangan Tahun
Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2004 sebesar Rp345,90 milyar
mengalami kenaikan Rp12,01 milyar atau 3,60% dibanding tahun 2003.
Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) arus kas memperlihatkan
saldo kas dan setara kas tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp345,90 milyar,
sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp58,62 milyar.
BPK-RI / AUDITAMA V
32
4.4 Perkembangan perubahan ekuitas
Perubahan ekuitas tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, sebagai berikut:
(Rp Juta)
2000 2001 2002 2003 2004Saldo awalModal 396.420 396.420 396.420 396.420 396.420 Cadangan 142.673 296.681 242.044 255.741 288.059 Laba tahun berjalan 324.958 187.262 83.549 93.613 109.590 Laba belum direalisasi dari efek 20 47
Jumlah 864.051 880.363 722.033 745.820 794.069 Koreksi-koreksi
Koreksi cadangan (853) (109.536) 4.763 (7.655) 3.014 Koreksi Laba/(rugi) 192 374 (851) (1.748) (499)
Distribusi LabaPT Petrokimia Gresik
Deviden (107.468) (93.237) (37.387) (47.541) (60.510) Tantiem/Gratifikasi (46.929) (31.069) (34.257) (1.424) (1.863) Dana Pembinaan UKK (7.106) (4.000) (822) (932) (1.088) Biaya Manajemen (2.250) Dana Pembinaan wilayah (5.500) (3.730) (822) (932) (2.175) Cadangan (137.768) (46.404) (2.893) (40.125) (44.177)
Anak PerusahaanDeviden (4.773) (1.664) (1.618) (1.191) (2.456) Cadangan 12.319 (6.832) (4.423) 1.343 3.506 Gratifikasi,dll (1.036) (700) (476) (242) (328)
Laba tahun berjalan 187.262 83.549 93.613 109.590 124.372 Saldo AkhirModal 396.420 396.420 396.420 396.420 396.420 Cadangan 296.681 242.044 255.741 288.059 334.200 Laba belum direalisasi dari efek - 20 47 - - Laba tahun berjalan 187.262 83.549 93.613 109.590 124.372
Jumlah 880.363 722.033 745.821 794.069 854.992
TahunKeterangan
Posisi ekuitas tahun 2004 sebesar Rp854,99 milyar mengalami kenaikan sebesar
Rp60,92 milyar atau 7,67% dibanding tahun 2003
Perubahan ekuitas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 memperlihatkan
saldo ekuitas tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp880,36 milyar,
sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp722,03 milyar.
BPK-RI / AUDITAMA V
33
4.5 Perkembangan rasio keuangan
Rasio keuangan tahun 2000 sampai dengan tahun 2004
(%)
2000 2001 2002 2003 2004Likuiditas
Current ratio 112 107 113 108 125 Acid test ratio 83 67 64 71 70 Cash ratio 15 7 16 28 28
RentabilitasGross profit ratio 24 19 23 15 19 Operating ratio 86 96 93 96 90 Net profit ratio 11 4 5 4 3 Rate of ROE 19 16 22 15 21 Rate of ROI 26 13 15 18 18
SolvabilitasTotal loan to total equity 60:40 65:35 64:36 66:34 68:32
Keterangan Tahun
4.5.1 Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa:
a. Tingkat likuiditas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun
2003, kecuali acid test ratio.
b. Tingkat rentabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun
2003, kecuali operating ratio dan net profit ratio.
c. Tingkat solvabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi
dibandingkan tahun 2003.
4.5.2 Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir
Dari tabel di atas juga dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
a. Tingkat likuiditas perusahaan relatif tertinggi terjadi pada tahun 2004.
disebabkan tingginya persediaan, sedangkan yang terendah terjadi pada
tahun 2001 yang disebabkan tingginya kewajiban lancar.
b. Tingkat rentabilitas perusahaan relatif tertinggi pada tahun 2000
disebabkan tingginya laba sebelum maupun setelah pajak, sedangkan
yang terendah terjadi pada tahun 2003 dikarenakan tingginya harga
pokok penjualan dan biaya usaha.
BPK-RI / AUDITAMA V
34
c. Tingkat solvabilitas perusahaan menunjukkan, bahwa selama lima tahun
terakhir modal pihak ketiga lebih berperan dan paling besar terjadi pada
tahun 2004.
4.6 Perkembangan operasi pokok perusahaan
4.6.1 Perkembangan produksi
Data produksi selama lima tahun terakhir sebagai berikut:
Ton
% Tahun2000 2001 2002 2003 2004 2004:2003
PupukPupuk Urea 341.434 313.115 151.066 260.176 344.356 132 Pupuk SP-36 467.728 653.915 552.984 687.657 738.225 107 Pupuk ZA 501.824 447.996 419.650 479.281 572.599 119 Pupuk Phonska 30.096 56.182 65.688 113.942 201.978 177 Pupuk DAP - - 40.091 36.817 12.439 34 Pupuk NPK Kebomas - - - - 32.013 -
Jumlah pupuk 1.341.082 1.471.208 1.229.479 1.577.873 1.901.610 121 Non Pupuk
Amoniak 364.006 292.272 328.460 355.916 314.190 88 Asam Sulfat 98% 434.741 367.941 279.399 431.752 519.803 120 Asam Fosfat 100% 131.176 138.412 141.646 204.216 197.509 97 ALF3 4.850 5.517 3.825 5.892 6.412 109 Cement Retarder 402.430 421.741 355.304 310.174 361.012 116 Lain-lain :- CO2 9.875 9.357 9.718 9.914 9.343 94 - Dry Ice 3.490 2.999 3.208 2.702 2.150 80 - Crude Gypsum - 213.959 156.253 105.170 95.274 91 - Purified Gypsum 52.924 12.410 2.903 - 24.418 -
Jumlah lain-lain 66.289 238.725 172.082 117.786 131.185 111 Jumlah non pupuk 1.403.492 1.464.608 1.280.716 1.425.736 1.530.111 107
Keterangan Tahun
Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
a. Pupuk
Secara umum produksi pupuk di tahun 2004 lebih tinggi dibanding tahun 2003,
kecuali produksi pupuk DAP hanya mencapai 34% dari tahun 2003.
b. Non Pupuk
Secara keseluruhan produksi non pupuk di tahun 2004 lebih tinggi dibanding
tahun 2003, kecuali amoniak dan asam fosfat masing-masing 88% dan 97% dari
tahun 2003.
BPK-RI / AUDITAMA V
35
Perkembangan produksi lima tahun terakhir
Volume produksi pupuk pada tahun 2004 lebih tinggi dibanding empat tahun
sebelumnya, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2002. Volume produksi non
pupuk tertinggi terjadi pada tahun 2004 dan terendah terjadi pada tahun 2002.
4.6.2 Perkembangan penjualan
Perkembangan penjualan seluruh jenis pupuk dan non pupuk dalam negeri maupun
ekspor dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, sebagai berikut:
Ton
% Tahun2000 2001 2002 2003 2004 2004:2003
PupukPupuk Urea 339.598 313.489 197.019 460.076 460.617 100 Pupuk SP-36 634.659 654.509 526.525 726.234 789.194 109 Pupuk ZA 533.251 515.455 425.695 528.231 633.849 120 Pupuk Phonska 19.638 63.492 84.687 110.307 192.464 174 Pupuk NPK Blend - - - 88 30.795 34.995 Pupuk DAP - - 39.263 34.112 11.820 35 Pupuk KCL 1 9.110 28.257 94.993 98.356 104 Lain-lain: Pupuk PS-18 - - 3.000 673 - - Pupuk Amophos - - 2.000 2.550 495 19 RNP 2.887 4.431 10.587 5.306 33.843 638 Pupuk ZK - - - 119 94 79 Pupuk MDCP - - - 119 64 54 Jumlah lain-lain 2.887 4.431 15.587 8.767 34.496 790 Total Pupuk 1.530.034 1.560.486 1.317.033 1.962.808 2.251.591 115
Non PupukAmoniak 84.290 76.122 139.297 109.790 94.852 86 Asam Sulfat 175.903 155.989 178.605 166.971 177.017 106 Asam Fosfat 53.601 41.487 30.561 47.792 52.790 110 ALF3 5.416 4.000 5.040 7.168 5.967 83 Cement Retarder 408.204 429.208 332.160 314.364 342.982 109 Lain-lain : Purified Gypsum 52.865 12.410 2.886 1.525 21.785 1.429 Crude Gypsum 80.584 76.202 70.069 90.056 91.625 102 Belerang curah - - - 5 - - CO2 9.875 9.357 9.718 9.914 9.343 94 Dry Ice 3.490 2.999 3.208 2.702 2.150 80 Jumlah lain-lain 146.814 100.968 85.881 104.202 124.903 1.704 Total Non Pupuk 874.228 807.774 771.544 750.287 798.511 106
Keterangan Tahun
BPK-RI / AUDITAMA V
36
Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003
Dari tabel di atas dapat dikemukakan sebagai berikut:
Secara umum tonase penjualan pupuk dan non pupuk tahun 2004 lebih tinggi
dibanding tahun 2003, terutama disebabkan meningkatnya penjualan Pupuk
Phonska dan NPK Kebomas yang cukup signifikan, kecuali penjualan DAP hanya
35% dan Aluminium Fluorida hanya 83% dari tahun 2003.
Perbandingan penjualan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004
Tonase penjualan pupuk tahun 2004 merupakan penjualan tertinggi selama 5 tahun
terakhir, sedangkan tonase penjualan non pupuk tertinggi di tahun 2000 dan
terendah penjualan tahun 2003.
4.7 Analisis SWOT
Penentuan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Kegiatan Perusahaan
PT Petrokimia Gresik selama kurun waktu 2004 – 2008, antara lain didasarkan atas
Analisis sebagai SWOT sebagai berikut:
4.7.1 Kekuatan
a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)
1) Memiliki sarana pelabuhan yang dapat menunjang kelancaran
pemasaran dan distribusi.
2) Perusahaan berada di lokasi strategis, di sentra pasar.
3) Memiliki jaringan distribusi yang tersebar di wilayah-wilayah
potensial.
4) Memiliki tenaga Sales Supervisor yang cukup berkualitas dan
tersebar di wilayah-wilayah potensial.
5) Memiliki produk pupuk yang lengkap dan berkualitas tinggi.
6) Memiliki sistem informasi pemasaran dan distribusi yang cukup
memadai.
b. Bidang Produksi dan Kualitas Produk
1) Memiliki unit produksi yang lengkap dan tingkat fleksibilitas yang
tinggi untuk menghasilkan produk pupuk berbasis N, P dan K dan
produk kimia lainnya.
BPK-RI / AUDITAMA V
37
2) Memiliki sarana penunjang yang berakreditasi untuk menunjang
Quality Control.
c. Bidang Teknik dan Teknologi
1) Memiliki Sumber Daya Manusia profesional dari berbagai disiplin
ilmu yang cukup berpengalaman di bidang rancang bangun dan
perekayasaan.
2) Memiliki fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan.
3) Memiliki workshop dan alat berat yang mendukung kegiatan
fabrikasi, konstruksi dan pemeliharaan pabrik.
d. Bidang Keuangan dan Akuntansi
1) Tersedianya asset untuk menjamin dana pinjaman.
2) Memiliki sistem informasi akuntansi dan keuangan yang berbasis
ERP
3) Memiliki relationship yang cukup luas dengan pihak perbankan,
instansi/Lembaga keuangan.
e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
1) Memiliki Sumber Daya Manusia dari berbagai disiplin ilmu.
2) Sistem pengembangan Sumber Daya Manusia yang memungkinkan
continuous learning.
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan
1) Memiliki berbagai macam unit produksi yang memungkinkan untuk
penelitian dan pengembangan produk-produk derivatifnya.
2) Memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan uji coba produk-
produk yang akan dikembangkan.
4.7.2 Kelemahan
a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)
1) Peta pasar belum akurat.
2) Sistem transportasi belum sepenuhnya dikuasai.
3) Sarana gudang belum memadai.
4) Penguasaan jaringan pemasaran jasa teknik belum optimal.
b. Bidang Produksi
1) Sebagian besar peralatan pabrik berumur tua.
BPK-RI / AUDITAMA V
38
2) Utilisasi kapasitas belum optimal.
3) Ketergantungan antar unit pabrik sangat tinggi
4) Kondisi area yang korosif dan berdebu.
c. Bidang Teknik
1) Penguasaan jaringan informasi belum optimal.
2) Pemanfaatan workshop belum optimal.
d. Bidang Keuangan dan Akuntansi.
1) Struktur pendanaan didominasi pinjaman.
2) Pengeluaran dana USD lebih besar dari penerimaannya.
3) Turn over piutang masih rendah.
e. Pengembangan Sumber Daya Manusia
1) Jumlah karyawan mayoritas berumur diatas 40 tahun.
2) Jumlah tenaga kontrak terlalu banyak.
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan
Jumlah tenaga peneliti semakin berkurang dibanding kebutuhan.
4.7.3 Peluang
a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)
1) Komitmen pemerintah memungkinkan pasar pupuk berkembang.
2) Membaiknya pasar komoditas perkebunan.
3) Tumbuhnya kepercayaan pasar.
b. Bidang Produksi
1) Ada peluang untuk memenuhi permintaan pasar.
2) Adanya teknologi untuk meningkatkan kemampuan produksi dan
memperbaiki kualitas produk.
3) Ada jaminan kontinuitas suplai air baku.
c. Bidang Teknik
Adanya pembangunan industri yang membutuhkan kemampuan jasa
rancang bangun dan perekayasaan.
d. Bidang Keuangan dan Akuntansi
1) Sumber pendanaan dan pasar valuta asing beragam.
2) Kepercayaan bank atas kredibilitas perusahaan.
e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Tersedianya institusi pendidikan profesional.
BPK-RI / AUDITAMA V
39
f. Bidang Penelitian dan Pengembangan
1) Tersedianya sumber gas bumi di Jatim.
2) Kebutuhan pupuk Urea khususnya di Jawa Timur masih besar.
4.7.4 Ancaman
a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)
1) Isu kerusakan tanah dan lingkungan akibat penggunaan pupuk
anorganik.
2) Masuknya pesaing baru dan produk impor.
b. Bidang Produksi
Pasokan gas bumi dari sumber di Pagerungan mengalami penurunan.
c. Bidang Keuangan dan Akuntansi
1) Country risk Indonesia yang tinggi.
2) Suku bunga pinjaman tinggi.
3) Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
4) Perubahan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi moneter.
d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ekses negatif dari era keterbukaan.
5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern
5.1 Struktur pengendalian intern PT Petrokimia Gresik telah disusun dan dilaksanakan
dengan baik, sehingga dapat menjadi dasar audit guna menetapkan sifat dan luasnya
audit.
5.2 Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI)
SPI sesuai dengan tugas pokoknya telah melaksanakan kegiatan audit yang
diprogramkan (PKPT) dan yang tidak diprogramkan (non PKPT) seperti:
pemeriksaan khusus, preventif audit dan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultasi
dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi unit kerja.
5.3 Pelaksanaan kegiatan SPI tahun 2004, sebagai berikut:
A. Kegiatan Pengawasan
Sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) tahun 2004, Satuan
Pengawasan Intern telah melakukan audit atas obyek-obyek sebagai berikut:
1) Kegiatan pengadaan barang dan jasa.
2) Kegiatan produksi dan pemeliharaan.
BPK-RI / AUDITAMA V
40
3) Kegiatan pemasaran dan distribusi.
4) Kegiatan financial dan sistem informasi akuntansi.
5) Proyek-proyek pengembangan.
6) Kegiatan lainnya.
Laporan Hasil Audit (LHA) yang telah diterbitkan:
1) LHA PKPT dan Non PKPT : 38 LHA (rencana 38 LHA).
2) LHA Kas Opname & Rekonsiliasi Bank: 12 LHA.
A.1 Audit PKPT dan Non PKPT
1) Audit atas persediaan pupuk (stock opname pupuk) di Gudang Gresik
dan Gudang Non Gresik.
2) Audit atas pengelolaan persediaan suku cadang (spare part) di Gudang
Bahan Biro Pengadaan.
3) Audit atas kepatuhan terhadap peraturan/perundang-undangan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Departemen Produksi II dan
Departemen Prasarana Pabrik dan Kawasan.
4) Audit atas kepatuhan penunjukan Distributor pupuk bersubsidi terhadap
peraturan yang berlaku.
5) Audit atas kepatuhan Distributor terhadap klausul-klausul Surat
Perjanjian Jual Beli pupuk bersubsidi.
6) Audit atas pembayaran pekerjaan angkutan pupuk, bongkar muat,
pengelolaan stock pupuk dan sewa gudang.
7) Audit atas kepatuhan terhadap klausul PO dalam proses penerimaan
barang di Gudang Bahan Biro Pengadaan.
8) Audit atas pengelolaan pupuk KCL di Gudang Gresik.
9) Audit atas pemanfaatan/utilisasi alat berat.
10) Audit atas kegiatan pengembangan produk.
11) Audit atas waktu proses pengadaan barang dari penerbitan Permintaan
Pembelian (PP) sampai dengan penerbitan Order Pembelian (OP) dengan
nilai di atas Rp100.000.000,00.
12) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi pupuk ZA.
13) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi Amoniak.
BPK-RI / AUDITAMA V
41
14) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk
memproduksi pupuk Urea.
15) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku untuk memproduksi pupuk
SP-36.
16) Audit atas pengelolaan gudang bahan (stock opname).
17) Audit atas proses penerimaan barang dan pembayaran atas pengadaan
barang.
18) Audit atas pelaksanaan pengadaan jasa bongkar muat pupuk.
19) Audit atas pelaksanaan penyusunan RKAP tahun 2004.
20) Audit atas pencatatan dan pengelolaan piutang.
21) Audit atas pencatatan biaya produksi.
22) Audit atas pencatatan biaya penjualan.
23) Audit atas pelaksanaan proyek ERP.
24) Audit atas pelaksanaan program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(KBL).
25) Audit atas pengelolaan pajak.
26) Audit atas efektivitas pengendalian penjualan pupuk.
27) Audit atas pelaksanaan pengadaan barang dalam negeri.
28) Audit atas pelaksanaan pengadaan barang luar negeri.
29) Audit atas pelaksanaan proyek K2SO4.
30) Audit atas pelaksanaan start up Heater 102B unit Amoniak.
31) Audit atas pelaksanaan proyek RFO.
32) Audit atas pemanfaatan forklift sewa.
33) Audit atas pelaksanaan Port Fasility Security Plan (PFSP).
34) Audit atas fisik persediaan pupuk dalam kantong.
35) Audit atas fisik persediaan bahan baku posisi per 30 Nopember 2004.
36) Audit atas fisik persediaan pupuk KCL.
37) Audit atas lembur sopir kontrak.
38) Audit atas pengadaan jasa borongan pihak ke III.
A. 2. Kas Opname dan Rekonsiliasi Bank
Pelaksanaan kas opname selama tahun 2004 dilakukan sebanyak 12 kali dan
pemantauan pelaksanaan rekonsiliasi bank oleh Biro Keuangan dilakukan
setiap 3 bulan sekali. Jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 12 LHA.
BPK-RI / AUDITAMA V
42
B. Kegiatan Eksternal Auditor
1) Melakukan tindaklanjut atas temuan, catatan dan saran BPKP dalam audit
PKBL tahun 2003 dan tahun-tahun sebelumnya.
2) Melakukan tindaklanjut atas temuan, catatan dan saran KAP S. Mannan,
Sumantri & Rekan dalam audit Laporan Keuangan tahun buku 2003 dan
tahun – tahun sebelumnya.
3) Melakukan koordinasi dalam kegiatan general audit tahun buku 2004 yang
dilakukan oleh BPK-RI dan KAP Aryanto Amir Yusuf & Mawar, dan
kegiatan audit PKBL tahun 2004 yang dilakukan BPK-RI dan BPKP. Hasil
audit dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yaitu tanggal 31 Januari
2005.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
BOBOT SKOR
Aspek Keuangan
1 Return On Equity (ROE) Laba Setelah Pajak (*) > 15% 124,372 21,18% 20.00 20.00Modal Sendiri 587,288
2 Return On Invesment (ROI) EBIT + Penyusutan > 18% 455,325 17,71% 15.00 13.50Capital Employed 2,570,292
3 Rasio Kas Kas, Bank & Srt Berharga >= 35% 345,898 27,84% 5.00 4.00Kewajiban Lancar 1,242,607
4 Rasio Lancar Aktiva Lancar >= 125% 1,554,797 125,12% 5.00 5.00Kewajiban Lancar 1,242,607
5 Collection Periods Total Piutang Usaha <= 60 hr 368,378 37 hr 5.00 5.00Total Pendapatan Usaha 3,633,229
6 Perputaran Persediaan Total Persediaan <= 60 hr 684,872 69 hr 5.00 4.50Total Pendapatan Usaha 3,633,229
7 Perputaran Total Asset Total Pendapatan > 120% 3,753,022 146,02% 5.00 5.00(TATO) Capital Employed 2,570,292
8 Rasio TMS Thd TA Total Modal Sendiri - (*) 30%<= x <40% 730,620 28,22% 10.00 7.25(TMS Thd TA) Total Asset - (*) 2,589,252
SUB JUMLAH 70.00 64.25
Aspek Operasional
1 Efisiensi Produksi Realisasi Rata2 PBB <= 100% 3.322298 90,14% 5.00 5.00(Pemakaian B.Baku/PBB) Anggaran Rata2 PBB 3.685895
2 Produksi & Pengadaan Realisasi Prod. & Pengdn >= 100% 2,693,361 113,29% 5.00 5.00(Pupuk dan Non Pupuk) Anggaran Prod. & Pengdn 2,377,500
3 Produktivitas Tenaga Kerja Realisasi TPU Per Orang >= 100% 999.513 119,99% 3.00 3.00(Total Pend. Usaha/TPU) Anggaran TPU Per Orang 833.025
4 Keselamatan Kerja Realisasi Penilaian K3 >= 100% 96 100,00% 2.00 2.00(Penilaian Independen) Anggaran Penilaian K3 96
SUB JUMLAH 15.00 15.00
Aspek Administrasi
1 Laporan Perhit. Tahunan <= akhir 3.00 3.00(Audited) lambat akhir bulan ke-5 stlh tahun buku bln ke-4
2 Rancangan RKAP >= 2 bln sblm 3.00 3.00thn anggaran
3 Laporan Periodik <= akhir 3.00 3.00(Triwulanan) bln ke-1 (Tanggal 11 - 14 bln berikutnya)
4 Kinerja PUKK(Pemb. Ush. Kecil & Koprs)a. Efektivitas Penyaluran Dana Yang Disalurkan > 90% 6,025 95,90% 3.00 3.00
Dana Yang Tersedia 6,282
b. Tingkat Kolektibilitas Jum. Rata2 Ttmb Pinjaman > 70% 6,885 40,86% 3.00 2.00 Pengembalian Pinjaman Total Pinj. Yang Disalurkan 16,849
SUB JUMLAH 15.00 14.00TOTAL NILAI 100.00 93.25KRITERIA KINERJA SEHAT AA
Keterangan Kriteria Kinerja :SEHAT terdiri dari : AAA apabila Total Skor (TS) > 95
AA apabila 80 < TS <= 95A apabila 65 < TS <= 80
X 100%
X 100%
X 100%
Lap. Triwulanan disampaikan palinglambat 1 bln stlh akhir periode lap. ybs
Kurang dr 1 bln stlh periode lap.
X 100%
Lapkeu audited disampaikan paling Akhir bln ke-1
RKAP disampaikan 60 hari sebelumtahun anggaran ybs
(Tanggal 31 Januari 2005)
Lebih dr 2 bln sblm thn anggaran(Tanggal 7 Oktober 2004)
X 100% X 100%
X 100% X 100%
X 100% X 100%
X 100% X 100%
URAIANNo.
PERHITUNGAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT PETROKIMIA GRESIKTAHUN 2004
SK. MEN. BUMN No. KEP-100/MBU/2002
PENILAIANHASILREALISASISTANDAR
Lampiran 1
X 100% X 100%
X 100% X 100%
RUMUS
X 100% X 100%
X 100% X 100%
X 366 hr X 366 hr
X 366 hr X 366 hr
X 100% X 100%
X 100% X 100%
Lampiran 2
No. URAIAN SATUAN JUMLAH1 Aktiva Lancar (Current Asset) Rp 000.000 1,554,797 2 Kas, Bank, Deposito & Surat Berharga Rp 000.000 345,898 3 Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Rp 000.000 1,242,607 4 Piutang Usaha - bruto Rp 000.000 375,347
Piutang Usaha - netto Rp 000.000 368,378 5 Persediaan Rp 000.000 684,872 6 Aktiva Tetap Dalam Pelaksanaan (ADP) Rp 000.000 143,332 7 Total Aktiva (TA) Rp 000.000 2,713,624 8 Capital Employed (TA - ADP) Rp 000.000 2,570,292 9 Total Modal Sendiri (TMS) = Ekuitas Rp 000.000 854,992
Modal Sendiri (TMS - Laba Berjalan Stlh Pajak - Rp 000.000 587,288 ADP)
10 Pendapatan Usaha (realisasi/anggaran) Rp 000.000 3,633,229 / 3,035,544Pendapatan Non Usaha - Penjualan AT Rp 000.000 119,793 Total Pendapatan Rp 000.000 3,753,022
11 EBIT Rp 000.000 358,441 Biaya Penyusutan (Depresiasi & Amortisasi) Rp 000.000 96,884 EBIT + Biaya Penyusutan Rp 000.000 455,325
12 Laba Setelah Pajak Rp 000.000 124,372 13 Efisiensi Produksi (realisasi/anggaran)
Rata-rata Pemakaian Bahan Baku Kntm 3,322298 / 3,68589514 Produksi & Pengadaan (realisasi/anggaran) :
Pupuk Urea Ton 507,957 / 385,000Pupuk SP-36 Ton 778,032 / 735,000Pupuk ZA Ton 688,901 / 590,000Pupuk Phonska Ton 203,424 / 140,000Pupuk DAP Ton 10,993 / 20,000Pupuk NPK Kebomas Ton 32,013 / 10,000Cement Retarder Ton 361,012 / 400,000Aluminium Fluorida Ton 6,412 / 6,000Crude Gypsum Ton 95,274 / 80,500CO2 Cair Ton 9,343 / 11,000Total Produksi & Pengadaan Ton 2,693,361 / 2,377,500
15 Tenaga Kerja (realisasi/anggaran) Orang 3,635 / 3,64416 Dana PUKK Yang Disalurkan Rp 000.000 6,025 17 Dana PUKK Yang Tersedia Rp 000.000 6,282 18 Kolektibilitas Pinjaman PUKK Tertimbang Rp 000.000 6,885 19 Total Pinjaman PUKK Rp 000.000 16,849
DASAR PERHITUNGAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT PETROKIMIA GRESIKTAHUN 2004
SK. MEN. BUMN No. KEP-100/MBU/2002
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT PETROKIMIA GRESIK KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENGENDALIAN INTERN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995
BPK RI
DAFTAR ISI
I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. Laporan Auditor Independen …………………………………………… 1
B. Lampiran A 1. PT Petrokimia Gresik terlambat menyetorkan PPN Impor dan PPh
22 Impor kepada Negara …………………………………………... 3
2. Keputusan RUPS tentang penggunaan laba bersih untuk Program Bina Lingkungan tidak sesuai dengan ketentuan …………………..
4
3. Penjualan pupuk sebesar Rp5.692,44 juta tidak sesuai ketentuan Perjanjian Fasilitas Kredit Ketahanan Pangan ……………………..
7
4. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003 ……………………… 9 II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN A. Laporan Auditor Independen …………………………………………… 10 B. Lampiran B 1. Penjualan jasa kepada PT Petro Oxo Nusantara berpotensi
merugikan perusahaan sebesar US$1.171,18 ribu …………………
13 2. Hak PT Petrokimia Gresik atas klaim pada pembelian bahan baku
Rock Phosphate sebesar US$349,03 ribu belum diakui oleh Guizhou Wengfu Chemi-Phos & Exp Corp China ………………..
15 3. PT Petrokimia Gresik belum menerima pembayaran atas bagi hasil
pendapatan jasa pelabuhan periode tahun 1996 s.d 2002 dari PT Pelindo III sebesar Rp1.765,22 juta ……………………………….
17 4. Terdapat sisa barang yang sudah dibeli dari tahun 2001 s.d 2004
senilai Rp21.939,22 juta namun belum diambil oleh unit peminta barang ………………………………………………………………
20
5. PT Petrokimia Gresik tidak melakukan rekonsiliasi bank secara teratur ………………………………………………………………
22
6. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003 ……………………… 25
BPK RI/AUDITAMA V
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan
Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah
saji material.
Kepatuhan perusahaan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan yang
berlaku bagi PT Petrokimia Gresik merupakan tanggung jawab manajemen. Sebagai
bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material, kami melakukan pengujian terhadap kepatuhan PT Petrokimia Gresik
terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan. Namun,
tujuan audit kami atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas
keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, kami tidak
menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Hasil pengujian kami menunjukkan bahwa, berkaitan dengan unsur yang kami uji, PT
Petrokimia Gresik mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal yang kami sebut
BPK RI/AUDITAMA V 2
dalam paragraf di atas. Berkaitan dengan unsur yang tidak kami uji, tidak ada satupun yang
kami ketahui yang menyebabkan kami percaya bahwa PT Petrokimia Gresik tidak
mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal tersebut. Namun kami mencatat
masalah-masalah tertentu yang tidak material berkaitan dengan kepatuhan PT Petrokimia
Gresik terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan
disertai saran perbaikannya yang kami kemukakan pada lampiran A.
Auditor Utama Keuangan Negara V
Penanggung Jawab Audit,
Drs. Misnoto, MA, Ak.
Register Negara No. D-1416
Jakarta, 31 Januari 2005
BPK RI/AUDITAMA V
Lampiran A
1. PT Petrokimia Gresik terlambat menyetorkan PPN Impor dan PPh 22 Impor kepada
Negara
PT Petrokimia Gresik (PT PG) memenuhi kebutuhan bahan baku untuk
memproduksi pupuk dengan cara pembelian lokal dan impor. Bahan baku yang diimpor
antara lain amoniak, asam fosfat, superfosfat, ammonium sulfat, kalium klorida dan
belerang.
Prosedur Pengadaan Bahan Baku menyebutkan bahwa pada setiap rencana
kedatangan kapal yang akan mengirim bahan baku ke PT PG, Biro Pengadaan membuat
pemberitahuan kepada Departemen Distribusi Sarana dan Pemasaran (Disransar) disertai
lampiran spesifikasi bahan baku yang akan diserahkan ke PT PG sesuai dengan spesifikasi
yang ada dalam kontrak antara PT PG dengan suplier bahan baku tersebut. Pada setiap
impor bahan baku, Disransar PT PG akan menyiapkan Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
yang kemudian diserahkan kepada Bagian Pajak dan Asuransi (Paransi). Selanjutnya
Bagian Paransi menyiapkan Surat Setoran Pabean Cukai Pajak (SSPCP) dan diserahkan ke
Bagian Perbendaharaan untuk dilakukan pembayaran.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara uji petik diketahui terdapat
beberapa Order Pembelian (Purchasing Order/PO) yang belum diselesaikan prosedur
pabeannya (belum dibebaskan dari wewenang Bea dan Cukai). Sesuai Memo Departemen
Distribusi Wilayah I Nomor 817/06/LG.02.01/21/MI/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang
PO-PO yang belum diselesaikan prosedur pabeannya, yang ditujukan kepada Biro
Keuangan dinyatakan bahwa PT PG mempunyai kewajiban pajak impor sebesar
Rp71.470.645.535,96. Jumlah kewajiban tersebut terus terakumulasi sejak bulan Oktober
2003. Selanjutnya dengan Memo No.037/11/LG.02.01/21/MI/2004 tanggal 22 Nopember
2004 kepada Biro Keuangan dinyatakan bahwa jumlah kewajiban pajak impor per 22
Nopember 2004 adalah sebesar Rp127.616.957.017,52. Sedangkan sesuai Memo
No.022/01/LG.02.01/21/MI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dinyatakan bahwa posisi
kewajiban pajak impor per 10 Januari 2005 adalah sebesar Rp48.589.309.236,98.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Departemen Distribusi Wilayah I dan
Memo dari Departemen Distribusi Wilayah I yang ditujukan kepada Biro Perencanaan dan
Gudang Material cq. Bagian Gudang diketahui bahwa atas bahan baku tersebut sudah
dilakukan pembongkaran.
BPK RI/AUDITAMA V 4
Dari hasil pemeriksaan secara uji petik atas General Ledger (GL) PT PG Tahun
Buku 2004 diketahui bahwa pelunasan pembayaran PPN Impor dan PPh 22 Impor pada
umumnya terlambat dan baru dilunasi pada bulan Nopember dan Desember 2004.
UU No.18 tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan Barang Mewah Pasal 11 ayat (1) jo Pasal 33 Peraturan Pemerintah No.50 tahun
1994 menyebutkan bahwa saat terutang untuk impor Barang Kena Pajak terjadi pada saat
Barang Kena Pajak dimasukkan ke dalam Daerah Pabean Indonesia. Selain itu UU No.16
tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 9 ayat (2a)
menyatakan bahwa apabila pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) atau ayat (2) dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau
penyetoran pajak, dikenakan sanksi administrasi berupa denda bunga sebesar 2% (dua
persen) sebulan yang dihitung dari jatuh tempo pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 (satu) bulan.
Hal tersebut mengakibatkan
a. Negara terlambat menerima pembayaran PPN Impor dan PPh 22 Impor dari PT PG
sebesar Rp48.589.309.236,98.
b. PT PG berpotensi dikenakan sanksi administrasi sebesar 2% per bulan atas
keterlambatan penyetoran pajak.
Hal tersebut disebabkan PT PG lalai dalam memenuhi kewajiban penyetoran pajak
impor kepada Negara.
PT PG menjelaskan bahwa pembayaran sisa kewajiban sebesar
Rp48.589.309.236,98 telah dilakukan pada bulan Januari 2005. Untuk selanjutnya
kewajiban perpajakan atas impor yang terdiri dari PPh pasal 22 dan PPN impor akan
ditingkatkan monitoringnya sehingga tidak akan terjadi lagi keterlambatan pelaporan dan
pembayaran pajak.
BPK RI menyarankan agar PT PG mematuhi ketentuan perundang-undangan
tentang perpajakan dan melakukan penyetoran secara tertib dan tepat waktu.
2. Keputusan RUPS tentang penggunaan laba bersih untuk Program Bina Lingkungan
tidak sesuai dengan ketentuan
Berdasarkan Laporan Keuangan PT PG per 31 Desember 2004 diketahui saldo akun
Hutang Lain-lain sebesar Rp43.590.819.363,00. Dari saldo tersebut terdapat saldo sub akun
BPK RI/AUDITAMA V 5
Dana Pra Sejahtera dan Sosial, Pendidikan dan Pembinaan Wilayah sebesar
Rp3.714.335.500,00. Dana tersebut merupakan dana pemegang saham/Pemerintah yang
disisihkan dari pembagian laba dengan perolehan dana dan penggunaan dana terinci
sebagai berikut:
PEROLEHAN DANA 1. Laba th 1973 sd 1988 Rp 5.020.678.950 2. Pemindahan cad dasar SK Menkeu 702/M/D/82 Rp 350.000.000 3. Pemindahan sisa dana pendidikan sd th 1988 Rp 22.272.871 4. Laba th 95-99/Pemb kel pra sejahtera &sejahtera I Rp 8.495.738.000 5. Laba th 2000 utk Pembinaan Wilayah Rp 3.730.000.000 6. Laba th 2001 utk Pembinaan Wilayah Rp 821.990.000 7. Laba th 2002 utk Pembinaan Wilayah Rp 932.353.000 8. Laba th 2003 utk Pembinaan Wilayah Rp 2.175.180.000
Jumlah Rp21.548.212.821 PENGGUNAAN DANA 1. Partisipasi sd th 1999 Rp 6.214.127.767 2. Proyek LIK Gresik Rp 655.514.094 3. Penyaluran th 2000 Rp 4.000.000.000 4. Dipindah ke cadangan Rp 1.519.015.460 5. Penyaluran th 2002 Rp 821.990.000 6. Penyaluran th 2003 Rp 1.072.512.900 7. Penyaluran th 2004 Rp 2.175.180.000 8. Bantuan bencana alam Rp 1.375.537.100
Jumlah Rp17.833.877.321 SISA DANA Rp 3.714.335.500
Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah Dana Pra Sejahtera dan Sosial,
Pendidikan dan Pembinaan Wilayah atas penyisihan laba dari Tahun Buku 1973 s.d. 2003
adalah sebesar Rp21.548.212.821,00 sedangkan jumlah yang sudah disalurkan sebesar
Rp17.833.877.321,00 sehingga masih terdapat saldo per 31 Desember 2004 sebesar
Rp3.714.335.500,00. Dalam jumlah perolehan dana tersebut diantaranya merupakan
perolehan dari laba Tahun Buku 2003 sebesar Rp2.175.180.000,00 atau 2% dari laba bersih
konsolidasian.
Dari Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PG tentang Persetujuan
Laporan Tahunan Pengesahan Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih Tahun
Buku 2003 yang dilaksanakan tanggal 1 Juni 2004 diketahui bahwa laba bersih
konsolidasian PT PG Tahun Buku 2003 sebesar Rp108.759.000.000,00. RUPS antara lain
menetapkan penggunaan dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan masing-
masing sebesar Rp1.087.590.000,00 dan Rp2.175.180.000,00 atau sekitar 1% dan 2% dari
seluruh total laba bersih konsolidasian.
BPK RI/AUDITAMA V 6
Ketentuan tentang penetapan dan penggunaan dana untuk Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan diatur dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara
No.KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Bab III pasal 8
Keputusan Menteri BUMN tersebut menyatakan:
Ayat (1) Dana Program Kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak sebesar
1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen); hasil bunga pinjaman, bunga
deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban
operasional; dan pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
Ayat (2) Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak
maksimal sebesar 1% (satu persen), hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari
dana Program Bina Lingkungan.
Ayat (3) Besarnya dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang berasal
dari penyisihan laba setelah pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) ditetapkan oleh RUPS untuk PERSERO dan Menteri untuk PERUM.
Ayat (4) Dalam kondisi tertentu besarnya dana Program Bina Lingkungan yang berasal dari
penyisihan laba setelah pajak ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS
Dengan pertimbangan perusahaan masih mempunyai saldo Dana Pra Sejahtera dan
Sosial, Pendidikan dan Pembinaan Wilayah per 31 Desember 2003 sebesar
Rp5.089.872.600,00, RUPS seharusnya tidak perlu lagi mengalokasikan dana untuk
Program Bina Lingkungan. Di sisi lain, selaras dengan pelaksanaan Keputusan Menteri
BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003, saldo Dana Prasejahtera & Sosial,
Pendidikan & Pembinaan Wilayah tersebut seharusnya disetorkan ke rekening Program
Bina Lingkungan dan dikelola oleh unit PKBL.
Hal tersebut mengakibatkan pengalokasian laba bersih tahun buku 2003 untuk
Program Bina Lingkungan sebesar Rp2.175.180.000,00 tidak tepat sasaran dan dapat
digunakan untuk kepentingan lain.
Hal tersebut terjadi karena RUPS dalam menetapkan alokasi laba bersih tidak
mempertimbangkan adanya saldo Dana Prasejahtera & Sosial, Pendidikan & Pembinaan
Wilayah sebesar Rp5.089.872.600,00 yang belum disalurkan.
PT PG menjelaskan bahwa sisa dana sebesar Rp3.714.335.500,00 akan
disampaikan/dilaporkan dalam RUPS kinerja tahun 2004.
BPK RI/AUDITAMA V 7
BPK RI menyarankan agar dalam RUPS kinerja tahun 2004, penetapan alokasi laba
bersih untuk Program Bina Lingkungan memperhatikan saldo yang belum tersalurkan.
3. Penjualan pupuk sebesar Rp5.692,44 juta tidak sesuai ketentuan Perjanjian Fasilitas
Kredit Ketahanan Pangan
PT PG melakukan penjualan pupuk Urea, ZA dan Phonska yang disebut dengan
paket pupuk Phonska kepada Kelompok Tani dengan dukungan fasilitas kredit untuk
produksi pertanian atau Kredit Ketahanan Pangan (KKP) dari PT Bank Bukopin. Fasilitas
KKP ini mendapat penjaminan dari Perum Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU) dan
PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo).
KKP merupakan peminjaman uang berdasarkan persetujuan pinjam meminjam
antara PT Bank Bukopin dengan Kelompok Tani yang membeli paket pupuk Phonska dari
PT PG yang dituangkan dalam Perjanjian Kredit. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan
bahwa Kelompok Tani wajib melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah
bunga dan atau denda tunggakan.
Penjualan pupuk PT PG dengan fasilitas KKP dilaksanakan dalam tahun 2001 dan
2002 yang dituangkan dalam dua perjanjian, yaitu : (1) Perjanjian No.113/02/TU.04.06/
SP/2001 tanggal 21 Pebruari 2001 dengan penjamin Perum SPU, dan (2) Perjanjian No.
382/07/TU.04.06/54/SP/2002 tanggal 16 Juli 2002 dengan penjamin PT Askrindo.
Kelompok Tani yang telah mendapat persetujuan dari PT PG dan memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan dapat mengajukan permohonan fasilitas KKP kepada PT
Bank Bukopin. Permohonan kredit tersebut harus dilengkapi dengan antara lain rencana
kebutuhan kredit berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang
dibuat oleh Kelompok Tani dan telah disetujui baik oleh Dinas teknis terkait maupun PT
PG yang akan menentukan jumlah pagu pokok pinjaman. Selanjutnya PT Bank Bukopin
melakukan penelitian dan memberikan keputusan kredit. Selanjutnya akan dibuat
Perjanjian Kredit dengan Kelompok Tani yang telah disetujui PT Bank Bukopin untuk
mendapat KKP.
Setelah adanya Perjanjian Kredit, PT PG dapat melakukan pendistribusian pupuk
yang dimulai dengan membuat perjanjian penjualan paket pupuk Phonska antara PT PG
dengan Kelompok Tani, dan pada akhirnya dibuat Berita Acara Serah Terima Barang
(BASTB) antara PT PG dengan Kelompok Tani. BASTB merupakan dasar PT PG untuk
membuat faktur penjualan yang dipakai untuk mengakui adanya piutang. Sedangkan untuk
BPK RI/AUDITAMA V 8
PT Bank Bukopin, BASTB digunakan untuk mencairkan KKP kepada Kelompok Tani dan
langsung dipindahbukukan ke rekening PT PG. Dengan adanya pembayaran dari PT Bank
Bukopin dan bukti transfer, PT PG mengakui adanya pelunasan piutang.
Dari hasil pemeriksaan atas penjualan pupuk dengan fasilitas KKP dapat
dikemukakan hal-hal berikut :
a. PT PG sudah menyalurkan pupuk kepada Kelompok Tani sebelum fasilitas KKP
disetujui oleh PT Bank Bukopin dan Perjanjian Kredit dibuat. Berdasarkan laporan per
31 Mei 2002 sesuai Memo No.108.1/06/KU.02.02/54/MI/2002 tanggal 24 Juni 2002
diketahui bahwa PT PG diperkirakan sudah menyalurkan pupuk sebesar
Rp22.612.466.984,00, tetapi fasilitas KKP yang sudah disetujui PT Bank Bukopin dan
dibuat Perjanjian Kreditnya baru sebesar Rp15.992.099.814,00 sehingga terdapat
penjualan paket pupuk Phonska yang telah dilakukan PT PG dalam kerangka fasilitas
KKP diperkirakan sebesar Rp6.620.367.170,00 yang belum mendapat persetujuan dari
PT Bank Bukopin.
b. Terhadap penjualan paket pupuk Phonska dalam kerangka fasilitas KKP yang tidak
memperoleh persetujuan kredit dari PT Bank Bukopin, PT PG mengalihkannya sebagai
penjualan kredit PT PG. Berdasarkan data perkembangan pinjaman Kelompok Tani
peserta KKP per akhir Nopember 2004 diketahui bahwa jumlah pengalihan yang
menjadi penjualan kredit PT PG adalah sebesar Rp5.692.441.547,50. Hal ini
menunjukkan terdapat penjualan paket pupuk Phonska dalam kerangka fasilitas KKP
yang tidak mendapat persetujuan KKP dari PT Bank Bukopin sebesar
Rp5.692.441.547,50. Rincian penjualan pupuk tersebut adalah sebagai berikut :
No. Propinsi Nilai Penyaluran Pupuk (Rp) 1. Jawa Timur 2.417.442.227,50 2. Jawa Tengah 3.225.709.320,00 3. Jawa Barat 49.290.000,00
Jumlah 5.692.441.547,50
c. Berdasarkan data perkembangan pinjaman Kelompok Tani peserta KKP diketahui
bahwa jumlah penjualan pupuk kepada Kelompok Tani sebesar Rp5.692.441.547,50
belum seluruhnya dilunasi. Sampai dengan akhir Desember 2003, PT PG telah
menerima pembayaran dari Kelompok Tani sebesar Rp4.581.251.402,50 dan dalam
tahun 2004 (s.d akhir Nopember) menerima pembayaran sebesar Rp25.246.675,00.
Dengan demikian jumlah pembayaran yang telah diterima PT PG seluruhnya sebesar
Rp4.606.498.077,50 dan yang belum dilunasi (piutang) sebesar Rp1.085.943.470,00.
BPK RI/AUDITAMA V 9
Sesuai Pasal 2 Perjanjian Kredit untuk produksi pertanian atau KKP yang
menggunakan paket pupuk Phonska, seharusnya PT PG tidak menyalurkan pupuk kepada
Kelompok Tani sebelum adanya persetujuan dari PT Bank Bukopin. Dalam pasal tersebut
antara lain dinyatakan bahwa PT PG melaksanakan penyediaan paket pupuk Phonska
sesuai jenis, jumlah, mutu, harga, waktu dan tempat yang tertuang dalam Perjanjian
Penjualan antara PT PG dengan Kelompok Tani yang memperoleh fasilitas kredit dari PT
Bank Bukopin.
Hal tersebut mengakibatkan adanya potensi kerugian yaitu resiko tidak tertagihnya
piutang diperkirakan sebesar Rp1.085.943.470,00.
Hal ini terjadi karena PT PG melakukan penyaluran pupuk berdasarkan RDKK yang
dibuat Kelompok Tani tanpa adanya persetujuan dari PT Bank Bukopin.
PT PG menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena petani membutuhkan pupuk
dengan segera sedangkan proses administrasi di bank lama. Atas sisa piutang tersebut, akan
diupayakan penagihannya dan dilakukan survey untuk mendapatkan data kemampuan
petani dalam melunasi piutang.
BPK RI menyarankan agar PT PG tetap mengupayakan penagihannya dengan lebih
intensif.
4. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003
Dalam pemeriksaan Tahun Buku 2003 terdapat satu temuan, yaitu pembebanan jasa
keahlian kepada perusahaan afiliasi belum dipungut PPN sebesar Rp362.553.597,70. PT
PG telah melaksanakan tindak lanjut temuan tersebut yaitu dengan mencadangkan hutang
PPN terhadap karyawan yang diperbantukan kepada perusahaan afiliasi. Sedangkan mulai
tahun 2004, PT PG telah menerbitkan faktur PPN atas transaksi pembebanan jasa keahlian
kepada perusahaan afiliasi.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BPK RI/AUDITAMA V 10
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan
Nomor: 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan
audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
salah saji material.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan PT Petrokimia
Gresik untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, kami
mempertimbangkan pengendalian intern entitas tersebut untuk menentukan prosedur audit
yang kami laksanakan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan dan tidak
dimaksudkan untuk memberikan keyakinan atas pengendalian intern tersebut.
Manajemen PT Petrokimia Gresik bertanggung jawab untuk menyusun dan memelihara
suatu pengendalian intern. Dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut, diperlukan
estimasi dan pertimbangan dari pihak manajemen tentang taksiran manfaat dan biaya yang
berkaitan dengan pengendalian intern. Tujuan suatu pengendalian intern adalah untuk
memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan absolut, kepada manajemen bahwa
BPK RI/AUDITAMA V 11
aktiva terjamin keamanannya dari kerugian sebagai akibat pemakaian atau pengeluaran
yang tidak diotorisasi dan bahwa transaksi dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan
dicatat semestinya untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Karena adanya keterbatasan bawaan
dalam setiap pengendalian intern, kekeliruan atau ketidakberesan dapat saja terjadi dan
tidak terdeteksi. Begitu juga, proyeksi setiap evaluasi atas pengendalian intern ke periode
yang akan datang mengandung risiko bahwa suatu prosedur menjadi tidak memadai lagi
karena perubahan kondisi yang terjadi atau efektifitas desain dan operasi pengendalian
intern tersebut telah berkurang.
Untuk tujuan laporan ini, kami menggolongkan pengendalian intern signifikan ke dalam
kelompok berikut ini:
• Produksi
• Pemasaran
• Keuangan
• Teknologi & Pengembangan
• SDM & Umum
Untuk semua golongan pengendalian intern tersebut di atas, kami memperoleh pemahaman
tentang desain pengendalian intern yang relevan dan apakah pengendalian intern tersebut
dioperasikan, serta kami menentukan risiko pengendalian.
Pertimbangan kami atas pengendalian intern tidak perlu mengungkapkan semua masalah
dalam pengendalian intern yang mungkin merupakan kelemahan material menurut Standar
Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Suatu kelemahan
material adalah kondisi yang dapat dilaporkan yang di dalamnya desain dan operasi satu
atau lebih komponen pengendalian intern tidak mengurangi risiko ke tingkat yang relatif
rendah tentang terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan dalam jumlah yang akan material
dalam hubungannya dengan laporan keuangan auditan dan tidak terdeteksi dalam waktu
semestinya oleh karyawan dalam melaksanakan normal fungsi yang ditugaskan kepadanya.
Kami mencatat bahwa tidak ada masalah berkaitan dengan pengendalian intern dan
BPK RI/AUDITAMA V 12
operasinya yang kami pandang memiliki kelemahan material sebagaimana kami
definisikan di atas.
Namun, kami mencatat masalah-masalah tertentu berkaitan dengan pengendalian intern
dan operasinya disertai saran perbaikannya yang kami kemukakan pada Lampiran B.
Auditor Utama Keuangan Negara V
Penanggung Jawab Audit,
Drs. Misnoto, MA, Ak.
Register Negara No. D-1416
Jakarta, 31 Januari 2005
BPK RI/AUDITAMA V 13
Lampiran B
1. Penjualan jasa kepada PT Petro Oxo Nusantara berpotensi merugikan perusahaan sebesar US$1.171,18 ribu
Selain menjual produk pupuk, PT PG juga menjual produk non pupuk yang antara lain berupa penjualan produk utilitas, jasa pelabuhan, dan persewaan. Pada periode tahun 1996 s.d April 2001, PT PG telah melakukan penjualan jasa pelabuhan dan persewaan kepada PT Petro Oxo Nusantara (PT PON) dengan tarif khusus atau di bawah tarif yang berlaku umum. Pemberian tarif khusus tersebut dimaksudkan sebagai bentuk persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON.
Dengan adanya fasilitas pelabuhan dan sewa rute pipa, PT PON yang didirikan di Jakarta pada tahun 1996 dapat menggunakan pelabuhan PT PG untuk membongkar bahan baku dan memuat produknya dari Pabrik Octanol di Gresik. Pabrik Octanol tersebut menghasilkan tiga produk yaitu 2-Ethyl Hexanol (2EH atau Octanol), Normal-Butyl Alcohol (NBA), dan Iso-Butyl Alcohol (IBA). Octanol adalah bahan kimia dasar berbentuk alkohol cair yang dipergunakan sebagai bahan dalam proses pembuatan plastik. Sedangkan NBA dan IBA dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan cat.
Persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON telah dilakukan dengan ditandatanganinya dokumen berikut : a. Surat Perjanjian Penyertaan Saham PT PG Dalam PT PON No.456/11/01.02/45/SP/
1996 tanggal 14 Nopember 1996 yang ditandatangani tiga pihak, yaitu PT Eterindo Anugerah Prakarsa, PT Tirtamas Majutama dan PT PG yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utama. Nilai penyertaan saham PT PG yang akan ditempatkan adalah sebesar US$2.350.000,00 atau sebesar 5% dari modal sendiri PT PON sebesar US$47.000.000,00. Penyertaan tersebut dilakukan PT PG dalam bentuk antara lain : pemberian harga khusus selama 8 tahun untuk jasa bongkar/muat pelabuhan dan sewa rute pipa. Tarif umum jasa pelabuhan dan sewa rute pipa masing-masing sebesar US$3,00 dan untuk maksud penyertaan diberikan tarif khusus (50%), yaitu untuk jasa pelabuhan sebesar US$1,50 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$1,50 per inci meter per tahun.
b. Surat Perjanjian antara PT PG dengan PT PON tentang Sewa Menyewa Fasilitas No.454/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996. PT PG diwakili oleh Direktur Utama. Perjanjian ini merupakan pelaksanaan dari perjanjian penyertaan saham di atas yang mengatur masalah penjualan jasa PT PG kepada PT PON atas jasa pelabuhan dan sewa
BPK RI/AUDITAMA V 14
rute pipa. Dalam perjanjian dinyatakan bahwa tarif khusus untuk jasa pelabuhan sebesar US$1,50 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$1,50 per inci meter per tahun.
Tarif khusus tersebut diberikan pada periode tahun 1996 s.d April 2001, sedangkan mulai bulan Mei 2001 PT PG tidak lagi memberikan tarif khusus yaitu untuk jasa pelabuhan sebesar US$3,00 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$3,00 per inci meter per tahun. Hal tersebut dilakukan setelah PT PG melakukan analisis dan penelitian mendalam atas rencana penyertaan saham PT PG pada PT PON. Melalui surat No.1454/05/KU.01.04/04/DR/2001 tanggal 15 Mei 2001 yang ditujukan kepada PT PON, PT PG menyatakan tidak ikut dalam penyertaan saham pada PT PON karena kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Sedangkan pemberitahuan tentang perubahan tarif masing-masing menjadi sebesar US$3,00 dilakukan melalui surat Kepala Kompartemen Komersial No.1604/05/SA.04.05/23/DR/2001 tanggal 28 Mei 2001.
Dengan ketidakikut-sertaan PT PG dalam penyertaan saham, maka PT PG merencanakan akan melakukan addendum atas Surat Perjanjian yang sedang berjalan. Sementara terhadap kekurangan pembayaran yang merupakan nilai persiapan penyertaan yang telah terhimpun s.d April 2001 sebesar US$1.171.178,48, PT PG telah melakukan penagihan kepada PT PON melalui dua faktur dengan rincian sebagai berikut:
No. FAKTUR TANGGAL URAIAN JUMLAH (US$)
0554/FK.JL-FU/2001 28 Mei 2001 Jasa pelabuhan 1998 s.d April 2001 581.678,48
0560/FK.JL-FU/2001 30 Mei 2001 Sewa rute pipa Nov 1996 s.d Nov 2001 589.500,00
Total 1.171.178,48
Menanggapi kedua surat tersebut di atas dan adanya tagihan tersebut, PT PON melalui surat No.F-PJAR/PKG-035/VII/2001 tanggal 6 Juli 2001 meminta penjelasan kepada PT PG atas kekurangan tagihan biaya sewa tahun 1996 s.d 2001 karena dalam surat PT PG No.1604/05/SA.04.05/23/DR/2001 tanggal 28 Mei 2001 hanya menyebutkan tentang penggunaan tarif baru sebesar US$3,00 mulai bulan Mei 2001. Hal ini menunjukkan PT PON merasa keberatan atas tagihan yang dilakukan oleh PT PG, sehingga sampai dengan akhir bulan Desember 2004 PT PON belum melunasi tagihan tersebut, sementara itu addendum Surat Perjanjian masih dalam proses. Pembuatan addendum tersebut sesuai dengan kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam Side Letter No.457/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 yang menyatakan bahwa apabila PT PG tidak jadi ikut dalam penyertaan saham pada PT PON, maka semua Surat Perjanjian yang telah dibuat akan dilakukan perubahan seperlunya sesuai peraturan yang berlaku.
Seharusnya addendum atas Surat Perjanjian yang berkaitan dengan persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON telah dibuat dengan merubah tarip khusus yang
BPK RI/AUDITAMA V 15
telah diberikan menjadi tarip umum dalam penggunaan fasilitas PT PG oleh PT PON untuk periode tahun 1996 s.d April 2001.
Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat menggunakan dana dari hasil penjualan jasa pelabuhan dan persewaan pada periode tahun 1996 s.d Nopember 2001 sebesar US$1.171.178,48.
Masalah tersebut disebabkan PT PG tidak segera mengajukan pembuatan addendum Surat Perjanjian atas ketidakikut-sertaannya dalam penyertaan saham pada PT PON.
PT PG menjelaskan bahwa Manajemen PT PG menyadari adanya permasalahan piutang kepada PT PON sebesar US$1.171.178,48. Atas permasalahan tersebut PT PG akan menawarkan penyelesaian kepada PT PON dengan cara melakukan reschedule piutang sebesar US$1.171.178,48. Adanya Surat Perjanjian Penyertaan Saham No.456/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 dan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas No.454/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 merupakan persiapan apabila PT PG dapat ikut dalam kepemilikan saham PT PON.
BPK RI menyarankan agar PT PG melakukan penagihan secara intensif atas nilai persiapan penyertaan yang sudah terhimpun s.d April 2001 sebesar US$1.171.178,48 dan mempercepat penyelesaian pembuatan addendum Surat Perjanjian.
2. Hak PT Petrokimia Gresik atas klaim pada pembelian bahan baku Rock Phosphate
sebesar US$349,03 ribu belum diakui oleh Guizhou Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp
Corp China
PT PG pada tahun 2003 menandatangani kontrak pengadaan bahan baku Rock
Phosphate (RP) dengan Guizhou Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp Corp (GWCPIEC)
China No. WFPGPR0304 tanggal 15 Juli 2003. RP tersebut akan digunakan sebagai bahan
baku pupuk SP-36. Jumlah RP yang dibeli sesuai perjanjian adalah 300.000,00 MT dengan
jenis low grade, yang akan dikirim dalam 7 kali pengapalan (shipment) mulai Agustus 2003
s.d Juni 2004 berdasarkan Order Pembelian/Purchasing Order (PO) yang diterbitkan oleh
PT PG. Kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak antara lain adalah pembayaran
dilakukan dengan cara menggunakan usance L/C, dan PT PG berhak mengajukan klaim
atas kualitas RP yang dikirimkan oleh GWCPIEC jika terdapat perbedaan antara sertifikat
kualitas (certificate of analysis) yang dikeluarkan pada saat pemuatan ke kapal dan
sertifikat kualitas pada saat tiba di pelabuhan bongkar (discharging) yang dilakukan oleh
Sucofindo, dengan ketentuan sebagai berikut:
BPK RI/AUDITAMA V 16
a. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan P2O5, PT PG berhak atas klaim sebesar
US$0,145/MT.
b. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan MgO, PT PG berhak atas klaim sebesar
US$0,046/MT.
c. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan H2O, PT PG berhak atas klaim sebesar
kelebihan kuantitas H2O dikalikan harga RP.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengadaan RP dari GWCPIEC adalah sebagai
berikut:
a. Selama tahun 2004 dilakukan 5 kali pengiriman melalui kapal sebanyak 187.836,00
MT. Setelah tiba di gudang Gresik dilakukan uji kualitas yang dilakukan oleh
Sucofindo.
Dari hasil uji kualitas diketahui bahwa PO No.352/LN/2004 sebanyak 37.102,00 MT
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam perjanjian. Sedangkan terhadap 4 PO
lainnya yaitu No.865/LN/2003, No.062/LN/2004, No.149/LN/2004 dan
No.440/LN/2004 sebanyak 150.734,00 MT, kualitasnya berada di bawah standar yang
ditetapkan dalam perjanjian sehingga PT PG berhak atas klaim.
b. Terhadap RP yang kualitasnya di bawah standar, PT PG telah mengirimkan surat
pemberitahuan kepada GWCPIEC sebanyak 5 kali, terakhir dengan faximili No.86-851-
6831558/65-62221422 tanggal 6 September 2004. Dalam surat pemberitahuan tersebut
dijelaskan bahwa atas PO No.440/LN/2004, PT PG berhak atas klaim sebesar
US$81.618,50 setara Rp758.235.865,00 (kurs US$1,00 = Rp9.290,00). Sedangkan
untuk 3 PO lainnya jumlah klaim yang diperhitungkan adalah sebesar US$140.987,15
setara Rp1.309.770.623,50 sehingga total perhitungan klaim atas keempat PO tersebut
adalah sebesar US$222.605,65 setara Rp2.068.006.488,50. Atas semua klaim tersebut,
GWCPIEC belum memberikan tanggapan kepada PT PG sehingga PT PG belum
melakukan penagihan.
c. Dari hasil perhitungan kembali (rekalkulasi) atas klaim yang sudah diberitahukan
kepada GWCPIEC diketahui bahwa dalam perhitungan klaim yang dilakukan oleh PT
PG terdapat kekeliruan dan diperhitungkan terlalu kecil dari yang seharusnya. Jumlah
perhitungan klaim yang sudah diberitahukan kepada GWCPIEC atas 4 PO tersebut di
atas sebesar US$222.605,65 setara Rp2.068.006.488,50 sedangkan hasil perhitungan
kembali sebesar US$288.984,60 setara Rp2.684.666.934,00, sehingga terjadi
kekurangan perhitungan sebesar US$66.378,95 (US$288.984,60 – US$222.605,65)
setara Rp616.660.445,50.
BPK RI/AUDITAMA V 17
d. Pada tahun 2004 PT PG mengikat kontrak baru dengan GWCPIEC dengan kontrak
No.WFPGPR0405 tanggal 13 Juli 2004. Masa berlaku kontrak adalah sejak
ditandatangani kontrak s.d September 2005. Isi dari kontrak baru tersebut sama dengan
kontrak sebelumnya. Selama tahun 2004 GWCPIEC telah melakukan dua kali
pengiriman dengan PO No.619/LN/2004 dan No.663/LN/2004 masing-masing
sebanyak 36.693,00 MT dan 41.829,00 MT. Hasil uji kualitas yang dilakukan
Sucofindo menunjukkan bahwa RP atas PO No.619/LN/2004 kualitasnya di bawah
standar yang ditetapkan. Hasil perhitungan atas penyimpangan kualitas yang menjadi
hak atas klaim PT PG adalah sebesar US$60.040,76 setara Rp557.778.660,40.
Dengan demikian secara keseluruhan PT PG berhak atas klaim sebesar US$349.025,36
(US$288.984,60 + US$60.040,76) setara Rp3.242.445.594,40.
PT PG seharusnya menghitung klaim secara cermat atas kualitas RP yang tidak
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam kontrak dan segera melakukan penagihan.
Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat memanfaatkan dana dengan segera
sebesar US$349.025,36 setara Rp3.242.445.594,40.
Hal tersebut disebabkan PT PG kurang tegas dalam menerapkan isi kontrak
No.WFPGPR0304 tanggal 15 Juli 2003 dan WFPGPR0405 tanggal 13 Juli 2004 atas
pengiriman RP yang dilakukan oleh GWCPIEC yang kualitasnya di bawah standar.
PT PG menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan surat klaim kepada Guizhou
Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp Corp China dan penagihan klaim secara financial sebesar
US$349.025,36 akan dilakukan setelah GWCPIEC sepakat dengan surat klaim Biro
Pengadaan.
BPK RI menyarankan agar PT PG melakukan penagihan klaim kepada GWCPIEC
atas pengiriman barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam
kontrak.
3. PT Petrokimia Gresik belum menerima pembayaran atas bagi hasil pendapatan jasa
pelabuhan periode tahun 1996 s.d 2002 dari PT Pelindo III sebesar Rp1.765,22 juta
Laporan Keuangan PT PG per 31 Desember 2004 antara lain menunjukkan saldo
akun Piutang lain-lain sebesar Rp49.508.444.583,00 yang terdiri dari piutang kepada pihak
ketiga sebesar Rp23.017.210.284,00 dan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa sebesar Rp26.491.234.299,00. Dari jumlah tersebut diantaranya terdapat piutang
BPK RI/AUDITAMA V 18
kepada PT Pelindo III sebesar Rp1.765.223.758,42 yang merupakan pendapatan di luar
usaha yaitu tagihan atas bagi hasil pendapatan pengelolaan jasa pelabuhan periode tahun
1996 s.d 2002.
Dalam pengelolaan jasa pelabuhan tersebut, PT PG telah mengikat perjanjian
dengan PT Pelindo III dengan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Nomor 82/301/1980 ----
513/IX/SPK/J/DIR/1980 tanggal 23 September 1980 tentang Pengelolaan Dermaga Khusus
Petrokimia, yang berlaku surut terhitung mulai tanggal 7 Agustus 1979. Dalam SPK
tersebut PT Pelindo III diwakili oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Dalam SPK antara lain dinyatakan bahwa Dermaga Khusus PT PG digunakan untuk
tambat/sandar, bongkar, muat dan bunker baik untuk kapal-kapal milik, charter,
hirepurchase dan kapal-kapal lain yang digunakan untuk mengangkut barang-barang guna
keperluan pihak kedua dan atau barang pihak ketiga. Penyerahan hasil pendapatan jasa-jasa
pelabuhan oleh masing-masing pihak dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
Tarif jasa pelabuhan ditetapkan sesuai dengan peraturan dan ketentuan tarif yang
berlaku di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan untuk tarif sewa permukaan air
diperlakukan tarif Pelabuhan Gresik. Cara pelaksanaan pungutan jasa pelabuhan diatur dan
ditetapkan oleh Pihak Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Adapun pembagian hasil pendapatan jasa-jasa pelabuhan yang dipungut dari pihak
ketiga ditetapkan sebagai berikut:
No Keterangan PT PG PT Pelindo III 1. Uang tambat 50% 50% 2. Wharfage/Uang Dermaga 50% 50% 3. Pas Pelabuhan 50% 50% 4. Penjualan Air 80% 20%
Dalam pengelolaan dermaga tersebut, PT Pelindo III menyediakan semua blanko pemakaian-pemakaian jasa pelabuhan oleh pihak ketiga sekaligus melakukan penagihannya, sedangkan PT PG hanya mengadministrasikan dan menagih penjualan air kepada pihak ketiga. Salinan perhitungan nota tagihan kepada pihak ketiga atas pemakaian jasa pelabuhan dikirim kepada PT PG. Berdasarkan nota tagihan tersebut, PT PG membuat faktur tagihan kepada PT Pelindo untuk mendapatkan bagi hasil jasa pelabuhan. Untuk tagihan periode tahun 1996 s.d 2002 sebesar Rp1.765.223.758,42, PT PG telah mengeluarkan faktur tagihan dari bulan April 1996 s.d Maret 2002, namun PT Pelindo III belum melakukan pembayaran. Sejak tagihan terakhir bulan Maret 2002, PT PG tidak pernah lagi melakukan penagihan atau mengupayakan rekonsiliasi sehingga sd tanggal 31 Desember 2004 saldo piutang PT PG kepada PT Pelindo III tidak ada mutasi sama sekali.
BPK RI/AUDITAMA V 19
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pada tanggal 20 Nopember 2001 Pemerintah Daerah Gresik mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No.19 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan di Kabupaten Gresik. Pasal 11 ayat (3) Perda tersebut menyatakan bahwa kewenangan pengelolaan wilayah perairan dalam batas 4 mil dari daratan sepanjang teritorial wilayah daratan kabupaten Gresik berada ditangan Pemerintah Kabupaten Gresik. Menindaklanjuti Perda tersebut, pada tanggal 11 Juli 2002 Bupati/Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik mengeluarkan Keputusan No. 63 tahun 2002 tentang Tarif Jasa Pelayanan Kepelabuhanan oleh Penyelenggara Pelabuhan di Kabupaten Gresik. Dengan dikeluarkannya keputusan ini maka pengelolaan jasa Kepelabuhanan Dermaga Khusus PT PG tidak lagi dilakukan oleh PT Pelindo III melainkan diambil alih oleh Pemda Kabupaten Gresik.
Saldo piutang PT PG kepada PT Pelindo III per 31 Desember 2004 sebesar
Rp1.765.223.758,42 yang merupakan bagi hasil jasa pelabuhan dari tahun 1996 sd 2002
dapat dirinci sebagai berikut:
No. Asal piutang Nilai 1. Faktur th 1996 1.219.735,002. Faktur th 1997 2.146.689,503. Faktur th 1998 24.968.710,364. Faktur th 1999 2.556.840,005. Faktur th 2000 1.800.105,726. Faktur th 2001 274.194.895,507. Faktur th 2002 1.458.336.782,34 Jumlah 1.765.223.758,42
Atas jumlah piutang tersebut oleh Bagian Akuntansi PT PG telah dilakukan penyisihan
sebesar 100% karena tidak ada mutasi pembayaran lebih dari dua tahun.
Seharusnya bagi hasil pendapatan jasa pelabuhan dapat diterima PT PG paling
lambat setiap tanggal 15 bulan berikutnya.
Hal tersebut mengakibatkan timbulnya piutang macet PT PG kepada PT Pelindo III
per 31 Desember 2004 sebesar Rp1.765.223.758,42.
Hal tersebut disebabkan PT PG tidak aktif melakukan penagihan atau rekonsiliasi
dengan PT Pelindo III.
PT PG menjelaskan bahwa atas piutang sebesar Rp1.765.223.758,42 tersebut telah
dilakukan penagihan kepada PT Pelindo III pada tanggal 13 Januari 2005 dan telah
dilakukan rekonsiliasi pada tanggal 14 Januari 2005, namun masih memerlukan rekonsiliasi
lebih lanjut.
BPK RI/AUDITAMA V 20
BPK RI menyarankan agar PT PG segera melakukan rekonsiliasi lebih lanjut untuk
menetapkan jumlah yang pasti dan selanjutnya melakukan penagihan secara intensif.
4. Terdapat sisa barang yang sudah dibeli dari tahun 2001 s.d 2004 senilai Rp21.939,22
juta namun belum diambil oleh unit peminta barang
Selama tahun 2004, Biro Pengadaan PT PG melakukan pembelian barang yang
diminta oleh unit peminta barang/user (dhi. 5 Departemen) baik pembelian dalam negeri
maupun pembelian impor. Status barang tersebut adalah stock item (SI), dengan kategori
intransit (I) atau suku cadang penyangga (Z), dimana apabila barang tersebut sudah datang
maka harus langsung diambil dan dipakai oleh unit peminta barang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Perencanaan dan Pengendalian Biro
Pengadaan (Candal Ro Daan) diketahui bahwa s.d bulan Nopember 2004 masih terdapat
barang yang telah dibeli dan diterima namun belum diambil oleh unit peminta barang
senilai Rp13.074.833.956,20 dengan rincian sebagai berikut:
No. Unit Peminta Barang (User) Nilai (Rp) 1. Dep. Pemeliharaan I (Har I) 7.285.818.963,01
2. Dep. Pemeliharaan II (Har II) 3.120.483.900,27 3. Dep. Pemeliharaan III (Har III) 1.774.997.150,16 4. Dep. Prasarana Pabrik & Kawasan (PPK) 467.106.027,00 5. Dep. Peralatan & Permesinan (Latsin) 426.427.915,76
Jumlah 13.074.833.956,20
Jumlah tersebut merupakan barang yang datang dari bulan Januari s.d Nopember 2004
dengan rincian waktu, unit peminta barang dan nilai sebagai berikut:
Bulan Departemen Jumlah
Har I *) Har II Har III PPK Latsin Total
Januari 185.343.503,40 35.043.498,25 12.896.270,00 160.828.126,76
Pebruari 254.351.754,32 44.224.772,00 5.926.170,00 0,00
Maret 36.133.750,00 284.225.463,91 3.001.840,00 0,00
April 280.936.677,96 325.113.931,00 8.750.825,00 0,00
Mei 169.167.459,85 35.886.408,00 21.772.080,00 10.831.000,00
Juni 214.015.118,83 64.909.320,00 9.579.920,00 0,00
Juli 180.239.673,10 158.699.477,00 14.085.100,00 0,00
Agustus 82.184.558,00 128.838.744,00 17.219.912,00 0,00
September 56.117.063,54 88.054.470,00 78.714.000,00 31.652.637,00
Oktober 444.758.581,58 448.509.655,00 82.578.560,00 106.822.656,00
Nopember 120.047.980,00 161.491.411,00 212.581.350,00 116.293.496,00
7.285.818.963,01 3.120.483.900,27 1.774.997.150,16 467.106.027,00 426.427.915,76 13.074.833.956,20
*) yang dicatat saat kedatangan barang adalah nomor terima barang (TB)
BPK RI/AUDITAMA V 21
Berdasarkan penjelasan dari PT PG diketahui bahwa belum diambilnya barang tersebut
antara lain dikarenakan barang yang akan diganti ternyata masih bisa diperbaiki dan
dipakai lagi serta ketika diperlukan barang tersebut belum datang. Hal yang sama terjadi
juga pada tahun 2003, yaitu jumlah barang yang sudah dibeli namun belum diambil oleh
unit peminta barang sebesar Rp24.557.259.729,22. Rincian barang yang belum diambil per
31 Desember 2003 terjadi pada Departemen berikut:
No. Departemen Nilai (Rp) 1. Pemeliharaan I 17.206.023.829,81 2. Pemeliharaan II 1.483.800.946,68 3. Pemeliharaan III 3.249.896.354,95 4. Prasarana Pabrik & Kawasan 1.681.000.489,00 5. Peralatan & Permesinan 936.538.108,78
Jumlah 24.557.259.729,22
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas administrasi dan fisik barang
yang belum diambil diketahui bahwa dari jumlah barang yang belum diambil per 31
Desember 2003 ternyata diantaranya terdapat barang yang berasal dari pengadaan tahun
2001 dan 2002 dengan rincian sebagai berikut:
No. User Pengadaan tahun Jumlah
2001 2002 2003
1. Pemeliharaan I 3.000.000,00 1.096.145.639,07 16.106.878.190,74 17.206.023.829,81
2. Pemeliharaan II 0,00 28.161.232,00 1.455.639.714,68 1.483.800.946,68
3. Pemeliharaan III 0,00 433.107.255,59 2.816.789.099,36 3.249.896.354,95
4. Prasarana Pabrik & Kawasan 88.708.907,00 231.921.120,00 1.360.370.462,00 1.681.000.489,00
5. Peralatan & Permesinan 0,00 36.362.253,80 900.175.854,98 936.538.108,78
Jumlah 91.708.907,00 1.825.697.500,46 22.639.853.321,76 24.557.259.729,22
Dari jumlah tersebut diketahui bahwa pada tahun 2004 terjadi mutasi di Departemen
Pemeliharaan I sebesar Rp10.163.945.289,67, di Departemen Pemeliharaan II sebesar
Rp1.009.181.861,71, di Departemen Pemeliharaan III sebesar Rp2.322.417.840,45, di
Departemen Prasarana Pabrik & Kawasan sebesar Rp1.300.221.196,00 dan di Departemen
Peralatan & Permesinan sebesar Rp897.109.654,98, atau seluruhnya sebesar
Rp15.692.875.842,81 sehingga sisa barang yang belum diambil per 29 Desember 2004
seluruhnya sebesar Rp8.864.383.886,41.
Seharusnya barang yang sudah dibeli oleh Ro Daan atas permintaan user dengan
kategori intransit atau suku cadang penyangga segera diambil dari gudang logistik Ro Daan
dan langsung dipakai.
BPK RI/AUDITAMA V 22
Hal tersebut mengakibatkan terjadi pengendapan dana yang tidak efektif sebesar
Rp21.939.217.842,61 (Rp13.074.833.956,20 + Rp8.864.383.886,41).
Hal tersebut disebabkan:
a. Terjadi pembelian barang yang tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran.
b. Perencanaan dan pengendalian pada kelima unit peminta barang tersebut di atas tidak
berjalan dengan baik.
PT PG menjelaskan bahwa sisa barang yang belum diambil oleh unit pemakai dari
Januari s.d Nopember 2004 sebesar Rp13,074 milyar, diantaranya sebesar Rp 1,485 milyar
merupakan barang insurance (suku cadang penyangga) dan sisanya sebesar Rp11,589
milyar akan dipasang oleh Dep Har I, Dep Har II, Dep Har III, Dep PPK dan Dep Latsin
pada tahun 2005 pada saat Perbaikan Tahunan dan untuk kebutuhan/pemeliharaan rutin.
Sedangkan sisa barang yang belum diambil oleh unit pemakai periode 2001, 2002 dan 2003
sebesar Rp8,864 milyar, diantaranya sebesar Rp2,477 milyar merupakan barang insurance
dan sisanya sebesar Rp6,387 milyar akan dipasang oleh Dep Har I, Dep Har II, Dep Har III,
Dep PPK dan Dep Latsin pada tahun 2005 pada saat Perbaikan Tahunan dan untuk
kebutuhan/pemeliharaan rutin.
BPK RI menyarankan agar Bagian Candal pada kelima unit peminta barang tersebut
dalam mengajukan permintaan pembelian barang disesuaikan dengan kebutuhan
senyatanya. Selain itu agar Bagian Candal pada Biro Pengadaan lebih cermat lagi
memproses setiap permintaan pembelian dari unit peminta barang.
5. PT Petrokimia Gresik tidak melakukan rekonsiliasi bank secara teratur
Dalam rangka membentuk pengendalian internal yang baik terhadap pengelolaan
dana, maka perusahaan akan menerapkan prosedur kerja agar tercipta suatu pengendalian
atas penerimaan dan pengeluaran uang. Beberapa ciri pengendalian internal yang baik atas
transaksi penerimaan dan pengeluaran uang adalah adanya pemisahan fungsi tugas dan
tanggungjawab antara yang menerima dan mengeluarkan uang dengan yang melakukan
pencatatan, yang memberikan otorisasi atas penerimaan dan pengeluaran uang. Selain itu
petugas Keuangan harus melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir bulan secara teratur
sehingga diharapkan saldo bank menurut pembukuan selalu sesuai dengan saldo fisik yang
ada di banknya.
PT PG menyimpan dana operasional perusahaan pada 10 bank dalam 37 rekening
yang terdiri dari rekening giro aktif sebanyak 29 rekening untuk operasional perusahaan
BPK RI/AUDITAMA V 23
dan 8 rekening untuk penyaluran Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Kesepuluh bank
yang mengelola dana perusahaan tersebut adalah BCA, BNI, BRI, Standard Chartered
Bank, Citybank, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bukopin, Bank DBS Indonesia dan
Bank Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC).
Berdasarkan struktur organisasi PT PG, Biro Keuangan terdiri dari dua bagian, yaitu
Perbendaharaan dan Pajak & Asuransi (Paransi). Bagian Perbendaharaan membawahi Seksi
Penagihan, Seksi Pembayaran dan Seksi Pengelolaan dana. Rekonsiliasi bank di PT PG
merupakan tugas dari Seksi Pengelolaan Dana dan dijelaskan bahwa selama tahun 2004
rekonsiliasi bank tidak dilakukan secara teratur setiap bulan. Rekonsiliasi bank hanya
dilakukan pada akhir tahun yaitu bulan Desember bersamaan dengan penyusunan laporan
keuangan akhir tahun perusahaan.
Seksi Penagihan mempunyai tugas mencatat hasil penagihan atau pelunasan atas
penjualan setiap bulan yang antara lain dari distributor dengan mengecek transaksi
penerimaan masuk dari rekening koran bank dan mencocokkan dengan catatan dari Bagian
Pemasaran. Namun Seksi Penagihan kadang-kadang mengalami kesulitan terhadap
pelunasan yang dilakukan distributor dengan cara transfer bank atau melalui ATM karena
tidak ada keterangan yang jelas. Untuk pelunasan yang belum dapat ditelusuri tersebut
dananya tetap tersimpan dalam rekening bank. Oleh karena tidak pernah dilakukan
rekonsiliasi bank secara teratur, maka setiap bulan akan selalu terdapat selisih atas
penerimaan uang antara pembukuan Akuntansi dengan saldo rekening bank secara fisik
sehingga jumlah penerimaan dana akan terus terakumulasi dan menjadi dana outstanding.
Dana outstanding ini berdampak pada saldo piutang usaha setiap akhir bulan.
Menurut penjelasan Biro Keuangan, timbulnya dana outstanding tersebut karena
belum dilakukan pembukuan atas sejumlah uang masuk di bank atas pembayaran
distributor yang belum dapat diidentifikasikan dan juga karena terjadi penumpukan
(overload) pekerjaan di Seksi Penagihan sehingga terlambat dalam membukukan uang yang
telah diterima.
Bagian Keuangan selama ini memperlakukan dana yang outstanding tersebut tetap
tersimpan dalam rekening bank sebagai rekening yang belum diketahui. Sedangkan yang
menjadi dasar jumlah saldo bank di laporan keuangan interim adalah saldo bank menurut
pembukuan Akuntansi. Pada akhir tahun, dana outstanding yang belum diketahui
sumbernya akan dibukukan sebagai Uang Muka Penjualan.
BPK RI/AUDITAMA V 24
Bagian Keuangan mengalami kendala untuk melakukan rekonsiliasi bank karena
yang menangani rekonsiliasi bank hanya dilakukan oleh satu orang petugas sedangkan
jumlah rekening bank yang digunakan ada 29 rekening giro dan dilakukan setiap bulan.
Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara saldo bank menurut rekening koran dengan saldo menurut pembukuan Akuntansi,
yaitu saldo rekening bank lebih tinggi dari saldo menurut buku pada bulan Januari, Juni,
Oktober dan Nopember tahun 2004. Rincian perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pada bulan Januari 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp42 milyar
b. Pada bulan Juni 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp60 milyar
c. Pada bulan Oktober 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp69 milyar
d. Pada bulan Nopember 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp87 milyar
PT PG seharusnya melakukan rekonsiliasi bank secara teratur setiap bulan dan bila
terdapat selisih segera menyesuaikannya sehingga saldo bank di pembukuan selalu sesuai
dengan saldo fisik yang ada di bank.
Hal tersebut mengakibatkan:
a. Informasi saldo bank yang terdapat dalam Laporan Keuangan Bulanan tidak
mencerminkan posisi yang sesungguhnya sehingga dapat mempengaruhi keputusan
yang diambil oleh Manajemen sebagai pengguna laporan keuangan
b. Timbulnya dana outstanding yang mempengaruhi nilai saldo piutang usaha setiap akhir
bulan.
c. Tujuan sistem akuntansi sebagai salah satu sarana pengaman asset perusahaan tidak
tercapai.
Hal tersebut disebabkan:
a. Belum ada kebijakan mengenai kapan dan bagaimana rekonsiliasi bank harus
dilakukan.
b. Terbatasnya sumber daya manusia yang melakukan rekonsiliasi bank.
PT PG menjelaskan pada bulan Desember 2004, rekonsiliasi bank telah dilakukan
dan untuk periode selanjutnya akan melakukan rekonsiliasi bank secara periodik (bulanan).
BPK RI menyarankan agar PT PG:
a. Melakukan rekonsiliasi bank secara teratur setiap bulan sehingga dapat diperoleh
informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu.
BPK RI/AUDITAMA V 25
b. Menyusun kebijakan dan prosedur mengenai pelaksanaan rekonsilasi bank dan kapan
rekonsiliasi tersebut harus dilakukan.
6. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003
Dalam pemeriksaan tahun buku 2003 terdapat 2 (dua) temuan. Temuan tersebut
seluruhnya telah ditindaklanjuti pada tahun 2004 dan dinyatakan selesai.
Kedua temuan tersebut dan tindak lanjutnya adalah:
a. Pelaksanaan pembinaan industri kecil kapur dan fosfat alam yang diserahkan
pelaksanaannya kepada PT Graha Cipta Sarana (PT GCS) tidak sesuai dengan Surat
Direktur Produksi No.1400/05/HU.03.03/13/DR/2000 tanggal 19 Mei 2000. Tindak
lanjut terhadap temuan tersebut adalah PT PG telah memutus kontrak dengan PT GCS,
karena PT GCS tidak melakukan kewajiban berupa pembinaan kepada industri kecil.
Mulai tahun 2004 pelaksanaan pembinaan industri kecil kapur dan fosfat alam
dilakukan oleh Biro Pengadaan PT PG
b. Perjanjian Kerjasama Sewa Gudang dengan PT Bhanda Ghara Reksa (PT BGR) belum
sepenuhnya selaras dengan SPJB antara PT PG dengan Distributor Pupuk, terutama
mengenai pembagian beban biaya gudang. Tindak lanjut mengenai pembagian beban
biaya gudang, PT PG telah memberlakukan pemberian sanksi denda terhadap
keterlambatan penebusan DO. Hal tersebut dilakukan agar PT PG tidak menanggung
beban sewa gudang atas sisa pupuk milik Distributor yang masih tersimpan di gudang
penyangga.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.C/AUDITAMA V/01/2005 Tanggal : 18 Januari 2005 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995
BPK RI
DAFTAR ISI
Hal BAB I SIMPULAN HASIL AUDIT 1
BAB II URAIAN AUDIT
1. Dasar Audit ……………………………………..………….……….. 6
2. Sifat dan Tujuan Audit ……..……………………………………….. 6
3. Dasar Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan .. 6
4. Ruang Lingkup dan Periode yang Diaudit …………………………. 7
5. Struktur Organisasi …………………………..……………………… 7
6. Hasil Audit Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan …………………………………………………………..
8
7. Sumber dan Penggunaan Dana ……………………………………… 16
8. Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian ……………………………. 20
Lampiran
BPK RI/AUDITAMA V
SIMPULAN HASIL AUDIT
Kami telah mengaudit Laporan Keuangan dan Laporan mengenai pengelolaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Petrokimia Gresik untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Laporan keuangan dan laporan mengenai
pengelolaan PKBL merupakan tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami terletak
pada hasil penilaian atas laporan keuangan dan pengelolaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PKBL berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan Badan
Pemeriksa Keuangan, Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia serta
aturan lainnya yang diberlakukan pemerintah terhadap pengelolaan PKBL. Standar tersebut
mengharuskan kami memberikan penilaian atas efektifitas, efisiensi dan keekonomisan
serta kepatuhan pada peraturan yang berlaku.
Suatu audit meliputi evaluasi terhadap bukti, review dan analisa terhadap kebijakan,
perencanaan, sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaan operasi Program. Audit
dilaksanakan dari tanggal 6 Desember 2004 sampai dengan 18 Januari 2005.
Simpulan atas audit tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hasil audit pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Dari audit atas pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT
Petrokimia Gresik (PT PG) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004
dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Anggaran dan realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Realisasi dana Program Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pinjaman
modal kerja/investasi serta bantuan hibah. Berdasarkan dana Program Kemitraan
yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp6.282.008.630,00 telah direalisasikan
dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk Program Kemitraan sebesar
Rp6.024.658.370,00 atau 95,90%. Realisasi penggunaan dana sebesar
Rp6.024.658.370,00 tersebut merupakan 154,48% dari Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Program Kemitraan tahun 2004 sebesar Rp3.900.000.000,00 atau
133,10% dari realisasi tahun 2003 sebesar Rp4.526.378.090,00. Sedangkan dana
Bina Lingkungan yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp2.201.614.202,00 telah
BPK RI/AUDITAMA V 2
direalisasikan untuk pelaksanaan Bina Lingkungan berupa bantuan bencana alam,
bantuan pendidikan masyarakat sekitar, bantuan pengembangan prasarana dan
sarana umum, bantuan sarana ibadah serta bantuan peningkatan kesehatan sebesar
Rp1.958.319.782,00 atau 88,95%. Realisasi penggunaan dana Bina Lingkungan
sebesar Rp1.958.319.782,00 tersebut merupakan 190,13% dari RKA Bina
Lingkungan sebesar Rp1.030.000.000,00 atau 169,14% dari realisasi tahun 2003
sebesar Rp1.157.808.888,00.
b. Efektivitas Kegiatan Manajerial Bagian PKBL PT PG
1) Perencanaan
Dalam tahun 2004, Ketua Pelaksana Badan Pembinaan dan Pengembangan
Industri Kecil (BPPIK) PT PG telah menyusun program kerja kemitraan 2004
seperti yang tertuang dalam RKA PKBL tahun 2004. Berdasarkan RKA PKBL
tahun 2004, jumlah mitra binaan yang akan dibina sebanyak 200 mitra binaan
dengan rencana alokasi sebesar Rp4.108.000.000,00. Sedangkan rencana
alokasi dana bina lingkungan sebesar Rp1.030.000.000,00. RKA tersebut
digunakan sebagai acuan pengelolaan PKBL
2) Koordinasi
Dalam penyaluran bantuan baik untuk kemitraan maupun untuk bina lingkungan
telah dilaksanakan koordinasi secara internal pada pelaksana BPPIK dan unit
kerja terkait. PT PG juga bekerjasama dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT
GCS) dalam pembinaan mitra binaan.
3) Pemantauan
Pemantauan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memperoleh
informasi mengenai perkembangan mitra binaan. Dalam melaksanakan
pemantauan terhadap mitra binaan BPPIK juga bekerja sama dengan PT GCS.
4) Pengadministrasian
Pengadministrasian terhadap mitra binaan maupun calon mitra binaan telah
dilakukan oleh pelaksana BPPIK, demikian juga mengenai bantuan kepada
masyarakat lingkungan sekitar perusahaan.
5) Pelaporan
Pelaporan pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan.
BPK RI/AUDITAMA V 3
c. Ketaatan Terhadap Ketentuan Perundang-Undangan Yang Berlaku
Untuk tahun 2004, pada umumnya PT PG telah melaksanakan Program Kemitraan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terutama ketentuan
mengenai (1) batasan jumlah pembentukan/penyediaan dana Program Kemitraan
dan pengalokasiannya dan (2) jenis kegiatan yang diperbolehkan sebagaimana
ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 316/KMK.016/1994
tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
Melalui Pemanfaatan Dana dan Bagian Laba BUMN jo Surat Keputusan Menteri
Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Demikian halnya dengan Program Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan Surat Menteri Negara BUMN No.S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002
tentang Program Bina Lingkungan jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan
BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan baik untuk
pembentukan dana program bina lingkungan dan jenis kegiatan yang diperbolehkan
mendapat bantuan.
d. Berdasarkan indikator yang ditetapkan dalam Keputusan Surat Keputusan Menteri
Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, kinerja PKBL PT Petrokimia Gresik
adalah:
- Tingkat efektivitas penyaluran dana mempunyai skor “3” dengan tingkat
penyaluran dana 95,90% dari dana yang tersedia.
- Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman mempunyai skor “2” dengan
tingkat kolektibilitas pinjaman 40,86% dari jumlah seluruh pinjaman.
2. Sumber dan penggunaan dana
Sumber dan penggunaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan secara
akumulasi sampai dengan 31 Desember 2004 yaitu sumber dana sebesar
Rp48.660.323.966,00 dan penggunaan dana sebesar Rp48.377.627.686,00. Jumlah
kumulatif penggunaan dana sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar
Rp48.377.627.686,0 tersebut telah digunakan untuk Program Kemitraan sebesar
Rp44.671.323.616,00 dan untuk Program Bina Lingkungan sebesar
BPK RI/AUDITAMA V 4
Rp3.706.304.070,00. Sehingga sisa dana PKBL pada 31 Desember 2004 sebesar
Rp282.696.280,00.
3. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian
a. PT Petrokimia Gresik belum membentuk unit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) yang mandiri. Permasalahan tersebut mengakibatkan
meningkatnya jenjang birokrasi dan diperlukannya koordinasi lebih intensif antara
Bagian, Biro/Departemen dan Kompartemen dalam struktur organisasi PT PG yang
terkait dengan pengelolaan PKBL. Hal tersebut disebabkan Direksi PT PG kurang
mematuhi ketentuan dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.
KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri BUMN
Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003.
b. Terdapat pinjaman macet sebesar Rp220.800.000,00 yang memerlukan usaha
khusus dalam penagihannya. Hal tersebut disebabkan PT PG kurang melakukan
penagihan secara intensif.
c. Pelaksanaan tugas antara Bagian UKK PT Petrokimia Gresik dan PT Gresik Cipta
Sejahtera belum sepenuhnya sesuai dengan Surat Perjanjian yang berlaku.
Permasalahan tersebut mengakibatkan terjadi tumpang tindih penagihan dengan
petugas PT GCS dan melanggar perjanjian yang telah disepakati. Hal tersebut
terjadi karena Bagian UKK berkeinginan untuk menaikkan tingkat pengembalian
pinjaman.
d. Pelaksanaan pemberian bantuan Program Bina Lingkungan (BL) belum sepenuhnya
mengikuti ketentuan. Permasalahan tersebut mengakibatkan pemberian bantuan BL
sebesar Rp225.145.000,00 kurang tepat sasaran. Hal tersebut disebabkan PT PG
belum melakukan survai secara memadai dan kurang selektif dalam menentukan
obyek penerima dana Program BL.
e. Terdapat satu (1) temuan pemeriksaan tahun buku 2002 yang masih dalam proses
penyelesaian yaitu terdapat uang pembinaan kemitraan usaha tani yang belum
dibayarkan kepada petani dan masih berada di distributor pupuk PT Himikarta
senilai Rp16.575.000,00. Saldo pinjaman tersebut per 31 Desember 2004 sebesar
Rp12.475.000,00.
BPK RI/AUDITAMA V 5
4. Rekomendasi
Terhadap permasalahan di atas, kami merekomendasikan sebagai berikut :
a. Direksi PT PG segera membentuk unit PKBL yang mandiri.
b. Bagian UKK PT PG melakukan penagihan dengan cara mendatangi langsung
maupun dalam bentuk surat dan memberi peringatan tertulis kepada Ketua dan
Sekretaris Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama (H. Sulaeman dan H. Ikhsan
Abdullah, S.H.) di Jakarta dan kepada M. Anis di Surabaya.
c. Direksi PT PG agar menyempurnakan klausul dalam Surat Perjanjian yang telah
dibuat dengan PT GCS khususnya pasal 1 ayat 3 butir b tentang tugas penagihan.
d. Pengelola program BL PT PG agar melakukan evaluasi proposal bantuan BL dan
berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN No.SE.433/MBU/2003 tanggal 16
September 2003 dalam menentukan obyek penerima dana BL.
e. Agar PT PG segera menindaklanjuti temuan yang masih dalam proses penyelesaian.
Demikian kesimpulan hasil audit terhadap pengelolaan PKBL PT PG yang dapat kami
sampaikan, sedangkan penjelasan lebih lanjut dimuat pada laporan berikut.
Auditor Utama Keuangan Negara V
Penanggung Jawab Audit,
Drs. Misnoto, MA, Ak.
Register Negara No. D-1416
Jakarta, 18 Januari 2005
BPK R1/AUDITAMA V
URAIAN AUDIT
1. Dasar Audit
a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 23 E, 23 F dan 23 G;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku;
c. Surat Tugas Badan Pemeriksa Keuangan No.57/ST/VII-XV.1/9/2004 tanggal 28
September 2004, perihal penugasan untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Tahun Buku 2004 pada PT Petrokimia Gresik dan pemeriksaan atas
pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
2. Sifat dan Tujuan Audit
Audit yang kami lakukan merupakan audit keuangan dan operasional atas pengelolaan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) PT Petrokimia Gresik dengan
tujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pengelolaan program, memberikan
rekomendasi perbaikan guna meningkatkan kehematan, daya guna dan hasil guna, serta
menilai kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Dasar Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
a. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003
tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
b. Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
c. Surat Menteri Negara BUMN No.S-116/MBU/2003 tanggal 21 Maret 2003 tentang
Penetapan Alokasi Dana PUKK, BUMN Pembina & Koordinator Pembina di setiap
Propinsi/Daerah Istimewa Tahun 2003.
d. Surat Menteri Negara BUMN No.S-88/MBU/2004 tanggal 31 Maret 2004 tentang
Penetapan Alokasi Dana PUKK, BUMN Pembina & Koordinator Pembina di setiap
Propinsi Tahun 2004.
BPK-RI/AUDITAMA V 7
e. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni
2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
f. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003
tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas Badan Pembinaan dan
Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) PT Petrokimia Gresik.
g. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002
tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan Tugas Pelaksana Program Bina Lingkungan
PT Petrokimia Gresik.
4. Ruang Lingkup dan Periode yang Diaudit
Kami melakukan audit atas laporan keuangan dan hasil pengelolaan PKBL PT Petrokimia
Gresik tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 (tanggal 1 Januari s.d 31
Desember 2004).
Audit dilaksanakan dari tanggal 6 Desember 2004 sampai dengan 18 Januari 2005.
5. Struktur Organisasi
Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan
Industri Kecil, Direksi PT Petrokimia Gresik membentuk Badan Pembinaan dan
Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) dengan Surat Keputusan Direksi
No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003 tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas Badan
Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil (BPPIK).
Adapun bentuk dan susunan anggota BPPIK PT Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut:
a. Penasehat : Direksi PT Petrokimia Gresik
b. Dewan Pembina:
- Ketua : Direktur Teknik
- Wakil Ketua I : Kepala Kompartemen Pengembangan
- Wakil Ketua II : Kepala Kompartemen Administrasi dan Keuangan.
c. Pelaksana:
- Ketua : Kepala Biro Pengembangan Usaha
- Sekretaris : Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi
- Bendahara : Kepala Biro Keuangan
- Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi
BPK-RI/AUDITAMA V 8
d. Anggota : 1. Karo/Kadep yang terkait
2. PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS)
3. Pengelola Lingkungan Industri Kecil (LIK) Gresik.
Sedangkan untuk melaksanakan Program Bina Lingkungan, Direksi PT PG membentuk
Pelaksana Program Bina Lingkungan dengan Surat Keputusan
No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan Tugas
Pelaksana Program Bina Lingkungan PT Petrokimia Gresik.
Susunan Pelaksana Program Bina Lingkungan adalah sebagai berikut:
Ketua : Sekretaris Perusahaan
Sekretaris : Karo Humas
Bendahara : Karo Keuangan
Pencatat Pembukuan : Karo Akuntansi
Anggota : Karo/Kadep yang terkait.
6. Hasil Audit Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Audit atas pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT PG
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a. Anggaran dan Realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
1) Program Kemitraan
Program Kemitraan yang telah dilakukan oleh BPPIK PT PG adalah pembinaan
dibidang permodalan dan hibah yang terdiri dari teknik produksi, pemasaran dan
manajerial. Perbandingan antara realisasi penerimaan dan pengeluaran tahun 2004
dengan anggarannya serta terhadap realisasi tahun sebelumnya adalah sebagai
berikut:
BPK-RI/AUDITAMA V 9
(Rupiah) REALISASI
No Uraian RKA
Tahun 2004
Tahun 2003
Tahun 2004
Perbandingan ( % )
(1) (2) (3) (4) (5)=(4/2) (6)=(4/3)
A. Dana yang tersedia :
1. Saldo Awal 181.338.117 491.244.667 343.703.470 189,54 69,96
2. Sumber dana :
a. Penerimaan alokasi laba tahun 2003
1.026.295.990 932.353.000 1.087.590.000 105,97 116,65
b. Penerimaan angsuran pinjaman 2.617.400.832 3.191.789.633 4.397.941.874 168,03 137,79
c. Penerimaan bunga pinjaman 275.133.623 338.993.050 438.203.626 159,27 129,27
d. Penerimaan jasa giro/bunga deposito 22.071.634 20.841.980 14.119.660
63,97 67,75
e. Lain-lain 0 19.599.230 450.000 - 2,30
Jumlah dana yang tersedia 4.122.240.196 4.994.821.560 6.282.008.630 152,39 125,77
B. Penggunaan dana :
1. Pinjaman Modal kerja/investasi 3.120.000.000 4.125.300.000 5.408.590.000 173,35 131,11
2. Hibah kepada Mitra Binaan 780.000.000 401.078.090 616.068.370 78,98 153,60
3. Biaya Operasional 208.000.000 124.740.000 217.948.400 104,78 174,72
Jumlah Penggunaan Dana 4.108.000.000 4.651.118.090 6.242.606.770 151,96 134,22
C. Saldo 14.240.196 343.703.470 39.401.860 276,69 11,46
Realisasi Program Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pinjaman
modal kerja/investasi serta bantuan hibah yang dimaksudkan untuk membantu
meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha kecil dan koperasi.
Berdasarkan dana yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp6.282.008.630,00 telah
direalisasi dalam bentuk pinjaman dan hibah sebesar Rp6.024.658.370,00 atau
95,90%. Realisasi penggunaan dana Rp6.024.658.370,00 tersebut merupakan
154,48% dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan tahun 2004
sebesar Rp3.900.000.000,00 atau 133,10% dari realisasi tahun 2003 sebesar
Rp4.526.378.090,00
Realisasi pembinaan dalam bentuk bantuan pinjaman modal diberikan kepada 174
Mitra Binaan sebesar Rp5.408.590.000,00 atau 173,35% dari anggaran sebesar
Rp3.120.000.000,00. Tingginya realisasi penyaluran tersebut disebabkan
ketersediaan dana dari tingkat pengembalian pinjaman yang cukup tinggi dan
naiknya realisasi sumber dana dari pembagian laba sebesar Rp1.087.590.000,00
yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp1.026.295.990,00.
BPK-RI/AUDITAMA V
10
Realisasi hibah untuk mitra binaan dalam bentuk pameran dan promosi, konsultasi
bisnis, forum temu bisnis, partisipasi dalam kegiatan koordinasi BUMN serta
untuk sarana dan prasarana LIK adalah sebesar Rp616.068.370,00 atau 78,98%
dari anggarannya sebesar Rp780.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Bidang Anggaran Realisasi Persentase Pameran dan promosi 250.000.000 422.465.900 168,99 Konsultasi bisnis 150.000.000 52.895.200 35,26 Forum temu bisnis 130.000.000 644.320 0,50 Partisipasi dalam kegiatan koord BUMN
100.000.000
19.000.000
19,00
Sarana dan prasaran LIK 150.000.000 121.062.950 80,71 Jumlah 780.000.000 616.068.370 78,98
Dari sejumlah kegiatan pemberian hibah untuk mitra binaan tahun 2004 hanya
kegiatan pameran dan promosi yang melebihi anggaran yaitu sebesar
Rp422.465.900,00 atau 168,99% dari anggaran sebesar Rp250.000.000,00.
Sedangkan untuk kegiatan lain yaitu konsultasi bisnis, forum temu bisnis,
partisipasi dalam kegiatan koordinasi BUMN serta untuk sarana dan prasarana LIK
masih dibawah anggarannya, bahkan untuk kegiatan forum temu bisnis hanya
mencapai Rp644.320,00 atau 0,50% dari anggaran sebesar Rp130.000.000,00.
2) Bina Lingkungan
Pengelolaan Program Bina Lingkungan telah dilaksanakan dengan memberikan
bantuan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap
pembinaan masyarakat terutama di sekitar lokasi perusahaan. Dalam
pelaksanaannya PT PG mengacu Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik
Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan Surat
Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan. Perbandingan antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran tahun 2004 dengan anggarannya serta terhadap realisasi tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut:
BPK-RI/AUDITAMA V
11
(Rupiah) RKA Realisasi
No Keterangan Th 2004 Tahun 2003
Tahun 2004
Perbandingan (%)
(1) (2) (3) (4) (5)=(4/2) (6)=(4/3)
A. Sumber dana :
Saldo awal 15.780.260 231.814.600 148.433.562 940,63 64,03
Penerimaan alokasi laba tahun 2003 1.026.295.990 932.353.000 2.175.180.000 211,94 233,30
Bunga deposito/tabungan/jasa giro 650.000 12.574.850 7.500.640 1.153,94 59,65
Dana belum dialokasi 0 129.500.000 (129.500.000) - -
Jumlah dana tersedia 1.042.726.250 1.306.242.450 2.201.614.202 211,14 168,55
1.2. Penggunaan Dana
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan 1.000.000.000 1.156.663.888 1.944.370.182 194,44 168,10
Biaya operasional 30.000.000 1.145.000 13.949.600 46,50 1.218,31
Jumlah penggunaan dana 1.030.000.000 1.157.808.888 1.958.319.782 190,13 169,14
Saldo per 31 Desember 2004 12.726.250 148.433.562 243.294.420 1.911,75 163,91
PT PG telah mengupayakan agar bantuan bina lingkungan yang diberikan dalam
bentuk fisik dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan
yaitu bantuan bencana alam, bantuan pendidikan masyarakat sekitar, biaya
pembangunan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan
peningkatan kesehatan. Realisasi pelaksanan program bina lingkungan tahun 2004
sebesar Rp1.958.319.782,00 atau 190,13% dari anggaran sebesar
Rp1.030.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
Bidang Anggaran Realisasi % Bantuan bencana alam 50.000.000 59.542.900 119,09Bantuan pendidikan masyarakat sekitar 211.000.000 540.486.450 256,15Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum
200.000.000
404.806.150
202,40
Bantuan sarana ibadah 200.000.000 454.556.050 227,28Bantuan peningkatan kesehatan 339.000.000 484.978.632 143,06Biaya operasional 30.000.000 13.949.600 46,50
Jumlah 1.030.000.000 1.958.319.782 190,13
Realisasi penyaluran bantuan untuk bina lingkungan tahun 2004 untuk semua
kegiatan diatas anggarannya. Tingginya realisasi penyaluran bantuan tersebut
disebabkan ketersediaan dana dari naiknya realisasi sumber dana dari pembagian
laba sebesar Rp2.175.180.000,00 yang sebelumnya dianggarkan sebesar
Rp1.026.295.990,00.
BPK-RI/AUDITAMA V
12
b. Efektivitas kegiatan manajerial bagian PKBL PT PG
1) Perencanaan
Dalam tahun 2004, PT PG telah menyusun program kerja kemitraan 2004 seperti
yang tertuang dalam RKA PKBL tahun 2004. Berdasarkan RKA PKBL tahun
2004, jumlah mitra yang akan dibina sebanyak 200 mitra dengan rencana alokasi
sebesar Rp4.108.000.000,00. Sedangkan rencana alokasi dana bina lingkungan
sebesar Rp1.030.000.000,00. RKA tersebut digunakan sebagai acuan pengelolaan
kegiatan PKBL.
2) Koordinasi
Dalam penyaluran bantuan baik untuk kemitraan maupun untuk bina lingkungan
telah dilaksanakan koordinasi secara internal pada pelaksana BPPIK dan semua
unit yang terkait dengan PKBL. Selain itu, PT PG juga mengadakan kerjasama
dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS) dalam hal pembinaan usaha kecil
yang meliputi peningkatan kemampuan manajerial, peningkatan kemampuan
ketrampilan teknik produksi, peningkatan kemampuan modal kerja, peningkatan
kemampuan pemasaran.
3) Pemantauan
Jumlah mitra binaan tahun 2004 sebanyak 174 mitra binaan, jumlah tersebut turun
apabila dibandingkan dengan jumlah mitra binaan tahun 2003 sebanyak 202 mitra
binaan. Kegiatan pemantauan terhadap mitra binaan secara terus-menerus sangat
penting guna memperoleh informasi mengenai perkembangan mitra binaan dan
meningkatkan tingkat pengembalian pinjaman. Dalam melaksanakan pemantauan
terhadap mitra binaan, BPPIK juga bekerja sama dengan PT GCS.
4) Pengadministrasian
Pengadministrasian terhadap mitra binaan maupun calon mitra binaan telah
dilakukan oleh pelaksana BPPIK, demikian juga mengenai bantuan kepada
masyarakat lingkungan sekitar perusahaan.
5) Pelaporan
Pelaporan pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan dari Menteri Negara BUMN.
BPK-RI/AUDITAMA V
13
c. Ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Untuk tahun 2004, pada umumnya PT PG telah melaksanakan Program Kemitraan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terutama ketentuan mengenai (1) batasan jumlah pembentukan/penyediaan dana Program Kemitraan dan pengalokasiannya dan (2) jenis kegiatan yang diperbolehkan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melalui Pemanfaatan Dana dan Bagian Laba BUMN jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Demikian halnya dengan Program Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan sesuai dengan Surat Menteri Negara BUMN No.S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 tentang Program Bina Lingkungan jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan baik untuk pembentukan dana program bina lingkungan dan jenis kegiatan yang diperbolehkan mendapat bantuan.
d. Kinerja program kemitraan dan bina lingkungan 1) Kinerja Program Kemitraan
a) Perkembangan mitra binaan Sampai dengan 31 Desember 2004 BPPIK PT PG telah membina mitra binaan sebanyak 174 mitra, yang terdiri dari usaha kecil sebanyak 170 mitra binaan dan koperasi sebanyak 4 mitra binaan.
b) Perkembangan penyaluran pinjaman Realisasi penyaluran pinjaman dan pengembalian dana Program Kemitraan sampai dengan 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp38.500.192.971,00 dan Rp21.252.364.227,00 atau sisa pinjamannya sebesar
Rp17.247.828.744,00 (Rp38.500.192.971,00 - Rp21.252.364.227,00). Dari sisa pinjaman tersebut, sebesar Rp399.219.187,00 sudah dapat persetujuan RUPS untuk dihapusbukukan pada tahun 2000 sehingga sisa pinjaman menjadi Rp16.848.609.557,00 yang dapat dikelompokkan dalam kategori Lancar, Kurang Lancar, Ragu-ragu dan Macet yang masing-masing sebesar Rp6.733.403.448,00, Rp69.823.882,00, Rp396.486.663,00 dan Rp9.648.895.564,00. Pinjaman macet sebesar Rp9.648.895.564,00 terdiri dari: − Pinjaman eks. Proyek Agro Bisnis (PAB) Rp1.827.209.402,00
BPK-RI/AUDITAMA V
14
− Pinjaman Kop. Bina Insan Kamil (BIK) Rp3.393.260.758,00
− Pinjaman Usaha Kecil/Koperasi lainnya Rp4.428.425.404,00
PAB merupakan proyek yang dibentuk manajemen yang salah satu tujuannya
adalah pengenalan pupuk Phonska ke petani dengan cara pemberian pinjaman
yang sebagian pendanaannya dibiayai dengan dana PUKK. Tunggakan sebesar
Rp1.827.209.402,0 terdiri dari sisa pinjaman tahun 2000 dan 2001 yang
masing-masing sebesar Rp1.439.769.061,00 dan Rp387.440.341,00. Jumlah
angsuran selama tahun 2004 sebesar Rp14.380.000,00 yang merupakan
angsuran pokok dan bunga masing-masing sebesar Rp13.893.720,00 dan
Rp486.280,00.
Tunggakan pinjaman Koperasi BIK karena dana yang telah disalurkan kepada
Kelompok Tani disalahgunakan oleh Koperasi BIK. Pihak manajemen terus
berupaya melakukan penyelesaian sesuai Komitmen Manajemen tanggal 10
Januari 2003 yang ditandatangani oleh Direktur Teknik dan diketahui oleh
Direktur Utama PT PG. Berdasarkan Akta Notaris No.28 tanggal 28 Pebruari
2003 yang dikeluarkan Notaris Lukman Hakim Gusti, SH, Pengurus Koperasi
BIK yang diwakili oleh Ketua I, Ketua II, Sekretaris I, Sekretaris II dan
Bendahara Koperasi telah menyatakan berhutang dengan sungguh-sungguh dan
sah kepada PT PG. PT PG juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Gresik
pada tanggal 17 November 2003. Sesuai dengan Surat Kapolres Gresik
No.BP/83.J/VII/2004/Reskim tanggal 21 Juli 2004, pihak kepolisian telah
mengirimkan Berkas Perkara kepada Kepala Kejaksaan Negeri Gresik. Jumlah
angsuran selama tahun 2004 sebesar Rp24.770.000,00.
c) Efektivitas penyaluran pinjaman dan kolektibilitas pengembalian
pinjaman
Kinerja Program Kemitraan dalam efektifitas penyaluran pinjaman dan tingkat
kolektibilitas pengembalian pinjaman sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai
berikut:
BPK-RI/AUDITAMA V
15
Indikator Skor
1. Efektifitas Penyaluran 3
2. Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman 2
T o t a l 5
Efektifitas Penyaluran Dana
Jumlah dana yang disalurkan Jumlah dana yang tersedia X 100%
6.024.658.370,00 6.282.008.630,00 x 100% = 95,90%
Tabel daftar penilaian tingkat penyerapan dana Program Kemitraan Penyerapan (%) > 90 85 s/d 90 80 s/d 85 < 80 Skor 3 2 1 0
Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-
100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan contoh perhitungan yang diberikan
dalam Surat tersebut, untuk menghitung tingkat kolektibilitas pinjaman
Program Kemitraan PT PG sebagai berikut:
(1) Analisis kolektibilitas pinjaman
Uraian Jumlah Prosentase Pinjaman
Lancar 6.733.403.448 39,96 Kurang lancar 69.823.882 0,42 Ragu-ragu 396.486.663 2,35 Macet 9.648.895.564 57,27
Jumlah 16.848.609.557 100,00
(2) Tingkat kolektibilitas penyaluran pinjaman adalah sebagai berikut:
Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PT PG:
BPK-RI/AUDITAMA V
16
Lancar 100% x 6.733.403.448,00 = Rp 6.733.403.448,00Kurang Lancar 75% x 69.823.882,00 = Rp 52.367.911,50Ragu-ragu 25% x 396.486.663,00 = Rp 99.121.665,75Macet 0% x 9.648.895.564,00 = Rp 0,00Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman = Rp 6.884.893.025,00
Tingkat kolektibilitas pinjaman:
Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PK Jumlah seluruh pinjaman X 100%
6.884.893.025,00
16.848.609.557,00 x 100% = 40,86%
Tabel daftar penilaian tingkat pengembalian dana Program Kemitraan
Tingkat Pengembalian (%) > 70 40 s/d 70 10 s/d 40 < 10 S k o r 3 2 1 0
2) Kinerja Program Bina Lingkungan
Selama tahun 2004 realisasi penyaluran dana program bina lingkungan sebesar
Rp1.958.319.782,00 digunakan untuk bantuan kepada masyarakat di lingkungan
perusahaan. Realisasi tersebut mencapai 88,95% dari dana yang tersedia sebesar
Rp2.201.614.202,00.
7. Sumber dan Penggunaan Dana
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-236/MBU/2003
tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui Pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN, dana yang dipergunakan untuk pembinaan berasal dari:
a. Dana Program Kemitraan yaitu:
1) Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1 % (satu persen) sampai dengan 3 % (tiga
persen)
2) Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program
kemitraan setelah dikurangi beban operasional
3) Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
b. Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari:
1) Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1 % (satu persen)
BPK-RI/AUDITAMA V
17
2) Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Bina Lingkungan. Hasil
bunga yang berasal dari penempatan dana pembinaan yang belum tersalurkan.
Sumber dan penggunaan dana PKBL secara akumulasi sampai dengan 31 Desember 2004
yaitu sumber dana sebesar Rp48.660.323.966,00 dan penggunaan dana sebesar
Rp48.377.627.686,00 dengan rincian sebagai berikut: (Rupiah)
No. Program Jumlah Sumber Dana: Program Kemitraan
1. Alokasi laba bersih 20.904.386.000 2. Pengembalian pinjaman 21.252.364.227 3. Bunga pinjaman 1.679.113.268 4. Pendapatan bunga bank/jasa giro 320.166.810 5. Penerimaan lain-lain 554.695.171
Jumlah 44.710.725.476 Bina Lingkungan
1. Alokasi laba bersih 3.929.523.000 2. Penerimaan lain-lain 20.075.490
Jumlah 3.949.598.490 Jumlah Sumber Dana 48.660.323.966
Penggunaan Dana: Program Kemitraan
1. Penyaluran pinjaman 38.500.192.971 2. Hibah Program Kemitraan 4.223.668.764 3. Biaya Operasional 1.947.461.881
Jumlah 44.671.323.616 Bina Lingkungan
1. Penyaluran 3.691.209.470 2. Biaya operasional 15.094.600
Jumlah 3.706.304.070 Jumlah Penggunaan Dana 48.377.627.686
Sisa dana per 31 Desember 2004 Sisa dana Program Kemitraan 39.401.860 Sisa dana Program Bina Lingkungan 243.294.420 Jumlah Sisa Dana per 31 Desember 2004 282.696.280
BPK-RI/AUDITAMA V
18
Penjelasan Pos-pos Sumber Dana
1. Program Kemitraan
a. Sumber dana Program Kemitraan dari bagian laba bersih Rp20.904.386,00
Jumlah dana program PK dari bagian laba tersebut adalah dana Program Kemitraan
akumulasi alokasi dana sampai dengan 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai
berikut:
Tahun Pengalokasian Jumlah Bagian laba bersih s/d 2002 Rp19.816.796.000,00 Bagian laba bersih tahun 2003 Rp 1.087.590.000,00
Jumlah Rp20.904.386.000,00
b. Pengembalian pinjaman Rp21.252.364.227,00
Sumber dana pengembalian pinjaman dan bunga merupakan dana dari cicilan
mitra binaan. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sampai 31 Desember 2004 Hasil Pengembalian Akumulasi Sampai
dengan tahun. 2003
Tahun 2004 Total
- Pengembalian pinjaman 16.854.422.353,00 4.397.941.874,00 21.252.364.227,00
c. Bunga pinjaman Rp1.679.113.268,00
Merupakan pendapatan bunga pinjaman akumulasi sampai dengan 2003 sebesar
Rp1.240.909.642,00 dan tahun 2004 sebesar Rp438.203.626,00
d. Pendapatan bunga bank/jasa giro Rp320.166.810,00
Merupakan pendapatan bunga bank/jasa giro akumulasi sampai dengan 2003
sebesar Rp306.047.150,00 dan tahun 2004 sebesar Rp14.119.660,00
e. Penerimaan lain-lain Rp554.695.171,00
Merupakan penerimaan lain-lain sampai dengan 2003 sebesar Rp554.245.171,00
dan tahun 2004 sebesar Rp450.000,00.
2. Bina Lingkungan
a. Sumber dana Bina Lingkungan dari bagian laba bersih Rp3.929.523.000,00
Jumlah dana Bina Lingkungan dari bagian laba tersebut adalah dana Bina
Lingkungan akumulasi alokasi dana sampai dengan 31 Desember 2004 dengan
rincian sebagai berikut:
BPK-RI/AUDITAMA V
19
Tahun Pengalokasian Jumlah Bagian laba bersih s/d 2002 Rp1.754.343.000,00 Bagian laba bersih tahun 2003 Rp2.175.180.000,00
Jumlah Rp3.929.523.000,00
b. Penerimaan lain-lain Rp20.075.490,00
Merupakan penerimaan lain-lain sampai dengan 2003 sebesar Rp12.574.850,00
dan tahun 2004 sebesar Rp7.500.640,00.
Penjelasan Pos-pos Penggunaan Dana
1. Program Kemitraan
a. Penyaluran pinjaman Rp38.500.192.971,00
Jumlah tersebut merupakan akumulasi penyaluran pinjaman kepada mitra binaan
dengan rincian sebagai berikut:
Tahun Penyaluran Jumlah Penyaluran tahun s/d 2003 Rp33.091.602.971,00 Penyaluran tahun 2004 Rp 5.408.590.000,00
Jumlah Rp38.500.192.971,00
b. Hibah Program Kemitraan Rp4.223.668.764,00
Hibah Program Kemitraan merupakan akumulasi penyaluran untuk kegiatan
pendidikan dan pelatihan mencakup bidang teknik produksi, pemasaran dan
manajerial dengan rincian sebagai berikut :
Hibah tahun s.d 2003 Rp 3.607.600.394,00 Hibah tahun 2004 Rp 616.068.370,00 Jumlah Rp 4.223.668.764,00
c. Biaya Operasional Rp1.947.461.881,00
Biaya operasional tersebut merupakan akumulasi biaya operasional s.d 2003
sebesar Rp1.729.513.481,00 dan biaya operasional tahun 2004 sebesar
Rp217.948.400,00.
2. Bina Lingkungan
a. Penyaluran Rp3.691.209.470,00
Penyaluran tersebut merupakan akumulasi dana yang sudah disalurkan untuk
program bina lingkungan s.d 2003 sebesar Rp1.746.839.288,00 dan penyaluran
tahun 2004 sebesar Rp1.944.370.182,00
BPK-RI/AUDITAMA V
20
c. Biaya Operasional Rp15.094.600,00
Biaya operasional tersebut merupakan akumulasi biaya operasional untuk bina
lingkungan s.d 2003 sebesar Rp1.145.000,00 dan biaya operasional tahun 2004
sebesar Rp13.949.600,00.
8. Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian
a. PT Petrokimia Gresik Belum Membentuk Unit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Yang Mandiri
Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta
terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan
berusaha dan pemberdayaan masyarakat, perlu ditingkatkan partisipasi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi,
kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui program kemitraan
BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.
Pelaksanaan program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan koperasi diatur
dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994
yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Badan Usaha
Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Untuk mendukung pelaksanakan program pembinaan usaha kecil dan koperasi,
Direksi PT Petrokimia Gresik (PT PG) membentuk Badan Pembinaan dan
Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) dengan SK No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003
tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas BPPIK. Susunan kepengurusan
BPPIK PT PG sesuai dengan pasal 1 SK Direksi tersebut sebagai berikut:
1) Penasehat : Direksi PT PG
2) Dewan Pembina
Ketua : Direktur Teknik
Wakil Ketua 1 : Kepala Kompartemen Pengembangan
Wakil Ketua 2 : Kepala Kompartemen Administrasi Keuangan
3) Pelaksana
Ketua : Kepala Biro Pengembangan Usaha
Sekretaris : Kepala Bagian Pengembangan UKK
Bendahara : Kepala Biro Keuangan
BPK-RI/AUDITAMA V
21
Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi
4) Anggota
Anggota 1 : Kepala Departemen/Biro secara fungsional terkait
Anggota 2 : PT Gresik Cipta Sejahtera
Anggota 3 : Pengelola Lingkungan Industri Kecil Gresik
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab BPPIK menurut pasal 1, 2 dan 3
adalah melakukan pembinaan dan pengembangan industri kecil dalam bentuk bantuan
yang menyangkut aspek teknis dan manajemen yang meliputi:
1) Peningkatan kemampuan manajerial
2) Peningkatan kemampuan dalam ketrampilan teknis produksi
3) Peningkatan kemampuan modal kerja
4) Peningkatan kemampuan pemasaran dan bantuan pemasaran
5) Bantuan penggunaan teknologi terapan
6) Pemberian pinjaman untuk mendapatkan kredit perbankan
SK Direksi tentang BPPIK hanya mengatur tentang pelaksanaan program
kemitraan. Dasar pelaksanaan bina lingkungan diatur dalam SK Direksi yang berbeda
yaitu SK No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan
Tugas Pelaksanaan Program Bina Lingkungan. Susunan Pelaksana Program Bina
Lingkungan sebagai berikut:
1) Ketua : Sekretaris Perusahaan
2) Sekretaris : Kepala Biro Humas
3) Bendahara : Kepala Biro Keuangan
4) Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi
5) Anggota : Kepala Biro/Departemen Terkait
Pelaksana Program Bina Lingkungan bertanggungjawab kepada Direksi c.q. Direktur
Keuangan.
Pelaksana utama kegiatan program kemitraan adalah Bagian Pengembangan
Usaha Kecil dan Koperasi (UKK) yaitu salah satu Bagian dibawah Biro
Pengembangan Usaha. Kegiatan-kegiatan Bagian Pengembangan UKK antara lain
mengevaluasi proposal pinjaman, melakukan survai lapangan, memonitor pinjaman,
melakukan penagihan dan membuat laporan program kemitraan serta mengkompilasi
laporan program kemitraan dengan laporan program bina lingkungan yang dibuat Biro
BPK-RI/AUDITAMA V
22
Humas menjadi laporan PKBL. Sedangkan pelaksanaan program bina lingkungan
mulai dari penerimaan proposal s.d. pemberian bantuan dan pembuatan laporan
dilakukan oleh Biro Humas. Selain mengelola dana program bina lingkungan, Biro
Humas juga mengelola anggaran dana pembinaan wilayah yang merupakan beban
perusahaan. Selain itu, pengelolaan dana PKBL PT Petrokimia Gresik juga melibatkan
Biro Keuangan sebagai Bendahara dan Biro Akuntansi sebagai pencatat pembukuan.
Pengelolaan PKBL PT PG seperti diatur dalam SK Direksi Nomor
205/07/HU.03.03/31/SK/2003 tanggal 22 Juli 2003 dan Nomor 097/05/TU.04.02/
30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 belum sepenuhnya sesuai dengan Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003
dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September
2003.
Pasal 5 butir (a) Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-
236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 menyatakan BUMN Pembina berkewajiban
membentuk unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
Sedangkan pasal 1 ayat 6 menyatakan unit PKBL adalah unit organisasi khusus yang
mengelola PKBL yang merupakan bagian dari organisasi BUMN Pembina serta
bertanggungjawab langsung kepada Direksi BUMN Pembina.
Pembentukan unit khusus PKBL ditegaskan lagi dalam Surat Edaran Menteri
BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan. Bagian I tentang Pembentukan Unit Khusus antara lain menyatakan:
1) Agar tujuan pelaksanaan PKBL dapat tercapai, dibentuk unit tersendiri yang
khusus melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan
(selanjutnya disebut Unit PKBL) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari organisasi perusahaan secara keseluruhan.
2) Unit PKBL bertanggungjawab langsung kepada salah satu anggota Direksi yang
ditetapkan dalam rapat Direksi.
Direksi PT PG seharusnya membentuk unit khusus yang melaksanakan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
BPK-RI/AUDITAMA V
23
Pengelolaan PKBL yang melibatkan beberapa unit setingkat Bagian,
Biro/Departemen dan Kompartemen mengakibatkan meningkatnya jenjang birokrasi
dan diperlukannya koordinasi lebih intensif antara unit-unit yang terkait.
Hal tersebut disebabkan Direksi PT PG kurang mematuhi ketentuan dalam
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17
Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16
September 2003.
PT PG menjelaskan pengelolaan PKBL memang dilakukan oleh dua unit
setingkat Biro yang terpisah, Program Kemitraan dikelola oleh Bagian UKK Biro
Pengembangan usaha sedangkan Program Bina Lingkungan dikelola oleh Bagian
Informasi dan Komunikasi Biro Pengembangan. Direksi PT PG menetapkan
pengelolaan program Bina Lingkungan oleh Biro Humas dengan pertimbangan Biro
Humas juga bertanggungjawab atas kegiatan pengembangan masyarakat (community
development) yang selaras dengan program Bina Lingkungan. Agar pengelolaan
kegiatan PKBL lebih efektif maka selanjutnya akan dibentuk unit pengelola PKBL.
BPK RI menyarankan agar Direksi PT PG segera membentuk unit khusus
PKBL yang mandiri.
b. Terdapat pinjaman macet sebesar Rp220.800.000,00 yang memerlukan usaha
khusus dalam penagihannya
Dari hasil pemeriksaan phisik di lapangan yang dilakukan dari tanggal 27
sampai 31 Desember 2004 ditemukan pinjaman macet sebesar Rp 220.800.000,00
yang proses penagihannya memerlukan usaha khusus. Penerima pinjaman tersebut
adalah Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama dan M. Anis dengan jumlah tunggakan
masing-masing sebesar Rp175.000.000,00 dan Rp45.800.000,00. Penjelasan lebih
lanjut tentang kedua penerima pinjaman tersebut sebagai berikut:
a. Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama
Pada tanggal 26 Pebruari 2001, PT Petrokimia Gresik (PT PG) memberikan
pinjaman modal kerja sebesar Rp175.000.000,00 kepada Yayasan Bina
Masyarakat Insan Utama di Jakarta. Pemberian pinjaman tersebut diikat dengan
Surat Perjanjian 005, 007, 009, 011 dan 013/02/TU.04.06/GCS.06/DR/2001
tanggal 26 Pebruari 2001. Pinjaman modal kerja tersebut digunakan untuk usaha
BPK-RI/AUDITAMA V
24
peternakan ayam di tiga tempat di kabupaten Kuningan dan dua tempat di Cirebon
dengan jumlah pinjaman masing-masing tempat sebesar Rp35.000.000,00.
Pinjaman tersebut seharusnya diangsur setiap bulan mulai tanggal 1 Oktober 2001
dan lunas pada tanggal 1 September 2003. Sampai dengan 31 Desember 2004,
Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama tidak pernah melakukan pembayaran
angsuran.
Dari pemeriksaan phisik di lapangan diketahui hanya satu dari lima tempat usaha
peternakan ayam yang disebutkan dalam Surat Perjanjian menerima pinjaman
sebesar Rp35.000.000,00. Penerima pinjaman tersebut adalah Abdurrakhman
Kama yang bertempat tinggal di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik,
Kabupaten Cirebon. Pinjaman tersebut digunakan untuk usaha peternakan ayam
sebagaimana disebutkan dalam proposal. Sampai saat dilakukan pemeriksaan,
usaha tersebut masih berjalan. Sedangkan empat peternakan ayam lainnya tidak
ditemukan tempatnya.
Alamat Yayasan di Jalan Cempaka Putih Raya 26 Jakarta sudah tidak ada lagi.
Alamat tersebut sekarang digunakan untuk usaha salon kecantikan yang dikelola
oleh orang yang tidak ada hubungannya dengan Yayasan tersebut.
Nomor telepon yang selama ini dicantumkan sebagai nomor telepon Yayasan
adalah nomor telepon rumah pribadi Ketua Yayasan (H. Sulaeman) dan Sekretaris
Yayasan (H. Ikhsan Abdullah, S.H./ menantu H. Sulaeman) yang beralamat di
Jalan Utan Panjang III nomor 15 dan 15A.
b. M. Anis,
Berdasarkan Surat Perjanjian No.535/09/TU.04.06/31/SP/2002 tanggal 9
September 2002, PT PG sepakat memberikan bantuan modal kerja usaha
penerbitan dan percetakan yang dipimpim oleh M Anis sebesar Rp50.000.000,00.
Pinjaman tersebut seharusnya diangsur setiap bulan mulai tanggal 1 April 2002
dan akan lunas pada tanggal 1 Maret 2005. Sampai dengan 31 Desember 2004,
M. Anis hanya mengangsur sebanyak dua kali angsuran sehingga sisa pokok
pinjaman masih sebesar Rp45.800.000,00.
Seharusnya mitra binaan mengangsur pinjaman secara tepat waktu sesuai
kesepakatan dalam Surat Perjanjian.
BPK-RI/AUDITAMA V
25
Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat menggunakan dana pinjaman
sebesar Rp220.800.000,00 untuk mitra binaan lainnya.
Hal tersebut disebabkan Bagian UKK PT PG kurang melakukan penagihan
secara intensif.
PT PG menjelaskan akan melakukan penagihan lebih intensif sesuai program
kegiatan penagihan atas seluruh pinjaman khususnya terhadap pinjaman macet.
BPK RI menyarankan agar Bagian UKK PT PG melakukan penagihan dengan
cara mendatangi langsung maupun dalam bentuk surat dan memberi peringatan tertulis
kepada Ketua dan Sekretaris Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama dan kepada
M. Anis.
c. Pelaksanaan tugas antara bagian UKK PT Petrokimia Gresik dan PT Gresik
Cipta Sejahtera belum sepenuhnya sesuai dengan Surat Perjanjian yang berlaku.
Dalam melakukan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi,
PT PG melakukan kerjasama dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS). Kerjasama
tersebut diikat dengan Surat Perjanjian antara PT Petrokimia Gresik dengan PT GCS
No.0297/04/TU.04.06/31/SP/2003 tanggal 1 April 2003 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi. Pasal 1 ayat 3 butir b perjanjian tersebut
antara lain menyatakan yang berkewajiban melakukan penagihan adalah PT GCS.
Untuk menaikkan tingkat pengembalian pinjaman dari mitra binaan, selama ini Bagian
UKK masih melaksanakan tugas penagihan kepada mitra binaan.
Sesuai dengan Surat Perjanjian seharusnya yang berhak melakukan penagihan
ke mitra binaan adalah PT GCS.
Tindakan Bagian UKK melakukan penagihan kepada mitra binaan secara
langsung melanggar perjanjian yang telah disepakati dan mengakibatkan tumpang
tindih penagihan dengan petugas PT GCS.
Hal tersebut disebabkan Bagian UKK berkeinginan untuk menaikkan tingkat
pengembalian pinjaman.
PT PG menjelaskan kegiatan penagihan dalam rangka pengawasan untuk
tercapainya tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kecil merupakan salah satu
hak PT PG dan tidak bertentangan dengan perjanjian.
BPK-RI/AUDITAMA V
26
BPK RI menyarankan agar Direksi PT PG menyempurnakan klausul dalam
Surat Perjanjian yang telah dibuat dengan PT GCS khususnya pasal 1 ayat 3 butir b
tentang tugas penagihan.
d. Pelaksanaan Pemberian Bantuan Program Bina Lingkungan Belum Sepenuhnya
Sesuai Dengan Ketentuan
SK Menteri BUMN No. S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 dan
Keputusan Menteri BUMN No.KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003
menyatakan bahwa BUMN wajib melaksanakan Program Bina Lingkungan (BL).
Program BL adalah program memperdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di
wilayah usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Dengan demikian, dana program BL adalah dana Pemerintah untuk masyarakat yang
pengelolaannya diserahkan kepada BUMN yang bersangkutan.
Untuk mendukung pelaksanakan program BL, Direksi PT PG menetapkan SK
Direksi No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan
Tugas Pelaksanaan Program Bina Lingkungan. Susunan Pelaksana Program Bina
Lingkungan sebagai berikut:
Ketua : Sekretaris Perusahaan
Sekretaris : Kepala Biro Humas
Bendahara : Kepala Biro Keuangan
Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi
Anggota : Kepala Biro/Departemen Terkait
Pelaksana Program Bina Lingkungan bertanggungjawab kepada Direksi c.q. Direktur
Keuangan.
Berdasarkan SK Direksi tersebut, unit pelaksana program BL adalah Biro
Humas. Selain mengelola dana program BL, Biro Humas juga mengelola anggaran
dana pembinaan wilayah yang merupakan beban perusahaan. Selain itu, Manajemen
PT PG juga menetapkan PR-28-1045 tanggal 12 Pebruari 2004 tentang Prosedur
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan.
BPK-RI/AUDITAMA V
27
Dari hasil pemeriksaan terhadap pengelolaan dana program BL tahun buku
2004 diketahui hal-hal berikut:
1) Penyaluran dana BL dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Sentralisasi adalah pelaksanaan kegiatan BL diselenggarakan di PT
PG dengan mengundang masyarakat wilayah Gresik. Tujuan cara ini adalah agar
penyaluran dana BL dapat dilakukan secara merata. Sedangkan desentralisasi,
penyaluran dana program BL dilakukan daerah yang membutuhkan dana BL.
2) Sebagian besar penyaluran desentralisasi didasarkan pada proposal yang diajukan
oleh masyarakat. Berdasarkan penelusuran terhadap dokumen penyaluran dana
program BL tidak ditemukan satu dokumen pun tentang evaluasi proposal atau
survei lapangan untuk menentukan jumlah pemberian dana BL.
3) Obyek BL dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) yaitu bantuan bencana alam,
bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan
pengembangan sarana-prasarana umum dan bantuan sarana ibadah. Dari
penelusuran dokumen pemberian dana BL s.d. bulan November 2004 secara uji
petik ditemukan pengeluaran sebesar Rp225.145.000,00 untuk membiayai
beberapa kegiatan yang tidak memenuhi kriteria penggunaan dana BL yaitu:
a) Bantuan kesehatan berupa bingkisan pasukan kuning (kebersihan) dan
sembako untuk masyarakat dalam rangka HUT PT PG masing-masing sebesar
Rp48.000.000,00 dan Rp44.730.000,00.
b) Bantuan pengembangan sarana-prasarana umum berupa pemberian bantuan
peringatan HUT RI ke 59 sebanyak 24 kegiatan senilai Rp31.250.000,00.
c) Bantuan sarana ibadah berupa bantuan berkaitan dengan kegiatan haji
sebanyak 2 kegiatan senilai Rp46.070.000,00, buka bersama alim ulama
sebesar Rp75.000.000,00, bingkisan perangkat desa sebesar Rp8.850.000,00
dan silaturahmi alim ulama sebesar Rp33.195.000,00.
d) Bantuan operasional berupa silaturahmi dengan tokoh masyarakat senilai
Rp13.050.000,00.
Prosedur Pelaksanaan Program BL antara lain menyatakan Biro Humas
mengevaluasi proposal yang masuk dan menimbang bobot relevansinya atas
penggunaan dana BL. Dalam dipandang perlu Biro Humas bersama dengan Unit Kerja
yang terkait dapat melakukan survei dan mengevaluasi kelayakan penyaluran.
BPK-RI/AUDITAMA V
28
Obyek bina lingkungan sudah diatur dengan jelas dalam Surat Edaran Menteri
BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan khususnya Bagian II tentang Bina Lingkungan antara lain menyatakan:
1) Bantuan peningkatan kesehatan berupa renovasi balai pengobatan masyarakat dan
bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan masyarakat.
2) Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum berupa rehabilitasi prasarana
pendidikan, pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana umum serta
pembangunan dan atau rehabilitasi panti asuhan dan panti jompo.
3) Bantuan sarana ibadah berupa bantuan pembangunan/rehabilitasi rumah ibadah,
pengadaan perlengkapan ibadah dan bantuan dana untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan-kegiatan keagamaan.
PT PG seharusnya:
1) Melakukan evaluasi untuk menilai kelayakan pemberian bantuan.
2) Berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003
tanggal 16 September 2003 dalam menentukan obyek bantuan dana BL.
Hal tersebut mengakibatkan pemberian bantuan BL sebesar Rp225.145.000,00
kurang tepat sasaran.
Hal tersebut disebabkan PT PG belum melakukan survai secara memadai dan
kurang selektif dalam menentukan obyek penerima dana Program BL.
PT PG menjelaskan pemberian bantuan BL tersebut di atas dapat dirasakan
langsung oleh masyarakat. Sehubungan dengan pelaksanaan pemberian bantuan masih
belum sesuai sasaran dan belum mengikuti ketentuan, maka selanjutnya PT PG akan
lebih selektif lagi dalam penggunaan dana program BL.
BPK RI menyarankan pengelola Program BL PT PG selalu melakukan
evaluasi proposal bantuan BL dan berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN
No.SE.433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 dalam menentukan obyek
penerima dana BL.
BPK-RI/AUDITAMA V
29
e. Tindaklanjut pemeriksaan sebelumnya
Dalam pemeriksaan tahun buku 2003 terdapat 3 (tiga) temuan yaitu (1)
Pencatatan register proposal kurang lengkap, (2) PT GCS melaksanakan kewajiban
tidak sepenuhnya sesuai perjanjian dan (3) PT PG kurang melakukan pengawasan
terhadap kelompok peternak penggemukan sapi di Bojonegoro. Ketiga temuan
tersebut sudah selesai ditindaklanjuti. Sedangkan untuk pemeriksaan tahun buku 2002
masih terdapat 1 ( satu) temuan yang masih dalam proses tindaklanjut yaitu terdapat
uang pembinaan kemitraan usaha tani yang belum dibayarkan kepada petani dan masih
berada di distributor pupuk PT Himikarta senilai Rp16.575.000,00. Saldo pinjaman
tersebut per 31 Desember 2004 sebesar Rp12.475.000,00. PT PG terus mengupayakan
penagihannya, terakhir dengan Surat No.2480/08/KU.02.02/27/DR/2004 tanggal 9
Agustus 2004.
BPK RI menyarankan agar PT PG segera menindaklanjuti temuan yang masih dalam
proses penyelesaian.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
A. Dana yang tersediaSaldo awal dana, 1 Januari 2004 Rp 343,703,470.00Alokasi penyisihan laba tahun 2003 Rp 1,087,590,000.00Penerimaan pengembalian pokok pinjaman Rp 4,397,941,874.00Jumlah dana yang tersedia Rp 5,829,235,344.00
B. Penggunaan danaPinjaman :
Sektor Industri Rp 1,068,500,000.00Sektor Perdagangan Rp 2,011,000,000.00Sektor Pertanian Rp 538,290,000.00Sektor Peternakan Rp 688,300,000.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 225,500,000.00Sektor Jasa Rp 220,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 407,000,000.00Jumlah pinjaman Rp 5,158,590,000.00
Pinjaman khusus :Sektor Industri Rp 0.00Sektor Perdagangan Rp 0.00Sektor Pertanian Rp 0.00Sektor Peternakan Rp 0.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 0.00Sektor Jasa Rp 250,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 0.00Jumlah pinjaman khusus Rp 250,000,000.00
Hibah : Rp 616,068,370.00Jumlah penggunaan dana Rp 6,024,658,370.00
C. Sisa dana yang tersedia (A-B) Rp -195,423,026.00D. Pendapatan tahun 2004 :
Bunga Pinjaman Rp 438,203,626.00Jasa Giro Rp 13,554,340.00Bunga Deposito Rp 565,320.00Pendapatan lain-lain Rp 450,000.00 Rp 452,773,286.00
E. Beban operasional tahun 2004 :Beban survai Rp 40,671,500.00Beban monitoring Rp 23,546,000.00Beban penagihan Rp 39,758,000.00Beban administrasi Rp 48,635,000.00Beban Rp 53,679,000.00Beban lain-lain Rp 11,658,900.00 Rp 217,948,400.00
F. Surplus / Defisit (D-E) Rp 234,824,886.00G. Saldo akhir dana 31 Desember 2004 (C+F) Rp 39,401,860.00
Lampiran 1
LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM KEMITRAANUNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2004
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PT PETROKIMIA GRESIK
A.Rp 20,904,386,000.00 Rp 21,252,364,227.00
Bunga pinjaman Rp 1,679,113,268.00 Bunga tabungan Rp 192,674,400.00 Jasa Giro Rp 127,492,410.00 Pendapatan lain-lain Rp 554,695,171.00
Rp 2,553,975,249.00 Rp 44,710,725,476.00
B.
Sektor Industri Rp 7,053,020,446.00Sektor Perdagangan Rp 6,561,500,000.00Sektor Pertanian Rp 16,489,135,525.00Sektor Peternakan Rp 2,240,900,000.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 2,564,000,000.00Sektor Jasa Rp 1,504,447,000.00Sektor Lain-lain Rp 1,687,190,000.00Jumlah pinjaman Rp 38,100,192,971.00
Sektor Industri Rp 0.00Sektor Perdagangan Rp 0.00Sektor Pertanian Rp 0.00Sektor Peternakan Rp 0.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 0.00Sektor Jasa Rp 400,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 0.00Jumlah pinjaman khusus Rp 400,000,000.00
Rp 4,223,668,764.00Rp 1,947,461,881.00
Rp 44,671,323,616.00C. Rp 39,401,860.00
Hibah :Beban Operasional :
Saldo akhir dana 31 Desember 2004 (A-B)Jumlah akumulasi penyaluran dana s.d. 31 Desember 2004
Akumulasi Penyaluran Dana :
Pinjaman :
Pinjaman khusus :
Akumulasi Penyaluran Dana s.d. Tahun 2004 :
Ak. penerimaan pengembalian pokok pinj. s.d. tahun 2004Akumulasi alokasi penyisihan laba s/d tahun 2004
Jumlah akumulasi sumber dana s.d. 31 Desember 2004
Akumulasi penerimaan pendapatan s.d. tahun 2004 :
Akumulasi Sumber Dana :
Lampiran 2
LAPORAN AKUMULASI DANA PROGRAM KEMITRAANUNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2004
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PT PETROKIMIA GRESIK
Lampiran 3
Rupiah
Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lain-lain Jumlah
1. Jawa Timur 7,048,780,446.00 5,641,500,000.00 12,261,088,025.00 2,065,900,000.00 0.00 2,564,000,000.00 1,904,447,000.00 1,280,190,000.00 32,765,905,471.00
2. Jawa Tengah 0.00 425,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 425,000,000.00
3. Jawa Barat 0.00 0.00 4,228,047,500.00 175,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4,403,047,500.00
4. Bali 0.00 245,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 245,000,000.00
5. Nusa Tenggara Barat 4,240,000.00 250,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 254,240,000.00
6. Lain-lain 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 407,000,000.00 407,000,000.00
7,053,020,446.00 6,561,500,000.00 16,489,135,525.00 2,240,900,000.00 0.00 2,564,000,000.00 1,904,447,000.00 1,687,190,000.00 38,500,192,971.00
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
Total pinjaman
No. Wilayah BinaanS E K T O R
PENYALURAN PINJAMAN DANA PROGRAM KEMITRAANMENURUT WILAYAH DAN SEKTOR USAHA
s.d. 31 DESEMBER 2004
PT PETROKIMIA GRESIK
AKTIVA
Aktiva LancarKas Rp 0.00Bank Rp 39,401,860.00Piutang Pinjaman Mitra Binaan Rp 0.00
Revolving Rp 38,100,973,784.00 Cicilan Revolving Rp 21,252,364,227.00
Piutang Net Rp 16,848,609,557.00
Jumlah Aktiva Lancar Rp 16,888,011,417.00
Aktiva TetapKendaraan Rp 0.00Inventaris Kantor Rp 0.00Aktiva Tetap Lainnya Rp 0.00Nilai Perolehan Rp 0.00Akumulasi Penyusutan Rp 0.00Nilai Buku Aktiva Tetap
Rp 0.00Aktiva Lain-lainPiutang Bermasalah Rp 0.00Jumlaah Aktiva Lain-lain Rp 0.00
Jumlah Aktiva Rp 16,888,011,417.00
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KewajibanKewajiban Lancar Rp 0.00Kewajiban Tidak Lancar Rp 0.00Jumlah Kewajiban Rp 0.00
EkuitasSaldo Awal Ekuitas Rp 16,181,664,901.00 Alokasi Laba Tahun Berjalan Rp 1,087,590,000.00 Surplus (defisit) Rp (381,243,484.00)Jumlah Ekuitas Rp 16,888,011,417.00
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp 16,888,011,417.00
Lampiran 4
NERACA PROGRAM KEMITRAANPER 31 DESEMBER 2004
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PT PETROKIMIA GRESIK