pt petrokimia gresik - wtp

183
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995 BPK RI

Upload: arif-akbar-hanan

Post on 31-Jul-2015

566 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Petrokimia Gresik - WTP

LAPORAN AUDITOR

INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995

BPK RI

Page 2: PT Petrokimia Gresik - WTP

DAFTAR ISI

Halaman

Laporan Auditor Independen i

Dasar Penugasan dan Ruang Lingkup Audit iv

Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik 1. Neraca Konsolidasian 1

2. Laporan Laba Rugi Konsolidasian 2

3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

5. Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 7

Page 3: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004,

serta laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang

berakhir pada tanggal tersebut. Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan perusahaan

terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan,

kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern adalah tanggung

jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas

laporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian

intern berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasian PT Petrokimia Gresik dan

anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 telah diaudit

oleh auditor independen lain yang laporannya tertanggal 23 Januari 2004 berisi pendapat

wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian tersebut. Kami tidak

mengaudit laporan keuangan anak perusahaan yaitu PT Petrosida dan PT Petrokimia Kayaku

untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2004, yang laporannya menyajikan jumlah aktiva

sebesar Rp118.351.674.165 (4,29%) dan jumlah pendapatan usaha sebesar

Rp278.813.580.833 (7,26%) untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan

keuangan konsolidasian tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar

tanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasian anak perusahaan tersebut, yang

laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan

Page 4: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V ii

jumlah-jumlah untuk anak perusahaan tersebut, semata-mata hanya didasarkan atas laporan

auditor independen lain tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan standar auditing yang ditetapkan Ikatan

Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan

audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah

saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang

mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi

penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh

manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain

itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan

bantuan dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap

pengendalian intern. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk

menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain yang

kami sebut di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Petrokimia Gresik dan anak

perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk

tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Catatan 34 atas laporan keuangan konsolidasian berisi pengungkapan dampak kondisi

ekonomi Indonesia terhadap perusahaan dan anak perusahaan dan tindakan yang telah

ditempuh serta rencana yang dibuat oleh manajemen perusahaan dan anak perusahaan untuk

menghadapi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian terlampir mencakup dampak

kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan

pokok secara keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan terlampir disajikan untuk

Page 5: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V iii

tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang

diharuskan menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan

induk perusahaan tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan dalam

audit atas laporan keuangan pokok, dan, menurut pendapat kami, disajikan secara wajar,

dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara

keseluruhan.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern kami sampaikan

secara terpisah kepada manajemen dengan laporan kami nomor 02.B/AUDITAMA

V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.

Auditor Utama Keuangan Negara V

Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto MA, Ak.

Register Negara No. D-1416

Jakarta, 31 Januari 2005

Page 6: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

vi

DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT

1. Dasar Penugasan a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 23 E, 23 F dan pasal 23 G; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku; c. Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab keuangan Negara; d. Surat Tugas Badan Pemeriksa Keuangan No. 57/ST/VII-XV.1/9/2004, perihal

penugasan untuk melakukan audit atas laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 di Gresik.

2. Ruang Lingkup Audit Audit ini bersifat general audit atas laporan keuangan konsolidasian PT

Petrokimia Gresik untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2004. Audit dilaksanakan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.

Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kontrak, pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan dan peraturan perusahaan yang kami uji mencakup : a. Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas; b. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; c. Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; d. Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; e. Undang-undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung

Jawab keuangan Negara;

Page 7: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

vi

f. Undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 9 tahun 1994 dan Undang-undang No. 16 tahun 2000;

g. Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 7 tahun 1991, Undang-undang No. 10 tahun 1994 dan Undang-undang No. 17 tahun 2000;

h. Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1994 dan Undang-undang No. 18 tahun 2000;

i. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998;

j. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-100/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN;

k. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-101/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan BUMN;

l. Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-102/M-MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penyusunan Rencana Jangka Panjang BUMN;

m. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;

n. Keputusan Menteri Keuangan No. 319/KMK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004 tentang Tata Cara Penghitungan dan Pembayaran Subsidi Pupuk Tahun Anggaran 2004;

o. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-183/MBU/2003 tentang Komponen Harga Pokok Penjualan Pupuk Bersubsidi;

p. Keputusan Memperindag No. 70/MPP/KEP/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian;

q. Keputusan Memperindag No. 356/MPP/KEP/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang Perubahan SK Memperindag No. 70/MPP/KEP/2/2003;

r. Keputusan Menteri Pertanian No. 107/Kpts/SR.130/2/2004 mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2004;

s. Peraturan Daerah (Perda) No. 19 tahun 2001 tanggal 20 Nopember 2001 tentang Kepelabuhanan di Kabupaten Gresik;

Page 8: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

vi

t. Keputusan Bupati/Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik No. 63 tahun 2002 tanggal 11 Juli 2002 tentang Tarif Jasa Pelayanan Kepelabuhanan oleh Penyelenggara Pelabuhan di Kabupaten Gresik;

u. Anggaran Dasar PT Petrokimia Gresik; v. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Petrokimia Gresik; w. Pedoman dan Kebijakan Akuntansi PT Petrokimia Gresik; x. Pedoman dan Kebijakan Akuntansi Holding Pupuk; y. Prosedur Operasional Pengadaan Barang dan Jasa PT Petrokimia Gresik; z. Kontrak-kontrak pengadaan barang dan jasa dalam tahun 2004.

Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Pelaksanaan audit di lapangan berakhir tanggal 31 Januari 2005.

Page 9: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKNERACA KONSOLIDASIANPer 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2004 2003Rp Rp

AKTIVAAKTIVA LANCAR

Kas dan Setara Kas 3f, 4 347.404.814 335.677.393 Piutang Usaha 3g, 3h, Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan 3i, 3l, 5

Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesarRp 6.287.042 dan Rp 1.096.283pada tahun 2004 dan 2003 187.253.537 249.670.360

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa-Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 714.333dan Rp 249.784 pada tahun 2004 dan 2003 219.266.783 152.880.577

Piutang Lain-Lain 3i, 3l, 6 Pihak Ketiga - Setelah Dikurangi Penyisihan

Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesarRp 9.264.825 dan Rp 10.718.565 14.120.827 13.434.441pada tahun 2004 dan 2003

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Ragu-ragu masing-masing sebesar Rp 1.678.209dan Rp 506.779 pada tahun 2004 dan 2003 21.028.162 13.145.409

Persediaan 3j, 7 718.789.833 469.328.072Uang Muka 8 44.695.359 85.409.209Biaya Dibayar Dimuka 9 57.464.256 47.314.515 Pajak Dibayar Dimuka 16a 19.244.859 3.065.016 Pendapatan Yang Masih Akan Diterima - 256 Jumlah Aktiva Lancar 1.629.268.429 1.369.925.248

AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Pendanaan Manfaat

Kesejahteraan Karyawan 3p, 31 2.142.030 - Investasi Jangka Panjang 3k, 10 69.592.774 63.077.160

3s, 16c 618.516 560.861 3m, 3n, 11

Penyusutan Masing-masing sebesar Rp 1.077.216 dan Rp 981.920pada tahun 2004 dan 2003 1.002.908.328 887.445.237

Biaya Yang Ditangguhkan 3o, 12 17.816.289 29.840.895 Aktiva Lain-lain 13 34.406.928 23.460.407 Aktiva Tak Berwujud 136.823 - Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.127.621.688 1.004.384.560

JUMLAH AKTIVA 2.756.890.117 2.374.309.808

-

Aktiva Tetap - Setelah Dikurangi Akumulasi Aktiva Pajak Tangguhan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

2

Page 10: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKNERACA KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2004 2003Rp Rp

KEWAJIBAN , HAK MINORITAS DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank 14 774.171.324 437.296.069 Hutang Usaha 3q, 3l, 15

Pihak Ketiga 117.939.895 90.939.860 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 8.713.001 18.960.348

Hutang Pajak 3.s, 16.b 8.714.426 33.198.426 Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 115.165.018 137.692.514 Hutang Lain-lain 18 43.757.265 31.021.323 Uang Muka Penjualan 19 46.864.631 58.563.191 Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Bank 20 143.715.640 87.637.903 Kewajiban Lainnya 21 4.555.249 2.550.421

Jumlah Kewajiban Lancar 1.263.596.449 897.860.055

KEWAJIBAN TIDAK LANCARKewajiban Pajak Tangguhan 3.s, 16.c 73.960.637 91.160.878 Manfaat Kesejahteraan Karyawan Diestimasi 31 5.910.047 2.725.363 Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Bank 20 519.511.176 551.813.654 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 21, 29 23.456.986 22.293.931

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 622.838.846 667.993.826 JUMLAH KEWAJIBAN 1.886.435.295 1.565.853.881

HAK MINORITAS 3.a, 3.f, 22 15.462.625 14.396.888

EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp 1.000.000 per Saham

Modal Dasar - 1.300.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 396.420 Saham 23 396.420.000 396.420.000

Saldo Laba Yang Dicadangkan 334.199.869 288.879.889 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan 124.372.328 108.759.150 Jumlah Ekuitas 854.992.197 794.059.039

JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS 2.756.890.117 2.374.309.808

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

2

Page 11: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIANUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan 2004 2003Rp Rp

PENDAPATAN 3.r, 24 3.837.020.643 2.875.455.194

HARGA POKOK PENJUALAN 3.r, 25 (3.107.099.166) (2.292.500.320)

LABA KOTOR 729.921.477 582.954.874

BEBAN USAHA 3.r, 26Beban Distribusi (179.044.708) (143.460.908)Beban Penjualan (86.477.211) (72.244.425)Beban Administrasi dan Umum (171.685.413) (159.943.526)Jumlah Beban Usaha (437.207.332) (375.648.859)

LABA USAHA SEBELUM BEBANBUNGA DAN KEUANGAN 292.714.145 207.306.015

Beban Bunga dan Keuangan 3.r, 28 (93.982.705) (87.486.373)

LABA USAHA SETELAH BEBANBUNGA DAN KEUANGAN 198.731.440 119.819.642

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 3.r, 27Pendapatan Diluar Usaha 107.191.023 119.213.688Beban Diluar Usaha (124.902.196) (68.382.065)Beban Lain-lain - Bersih (17.711.173) 50.831.623

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 181.020.267 170.651.265

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 3.s, 16.cPajak Kini (71.615.523) (74.015.979) Pajak Tangguhan 17.157.429 13.934.683 Jumlah Beban Pajak Penghasilan (54.458.094) (60.081.296)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 126.562.173 110.569.969

BAGIAN DARI PEMILIK SAHAM MINORITAS (2.189.845) (1.810.819)

LABA BERSIH 124.372.328 108.759.150

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

3

Page 12: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIANUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Laba BelumModal Direalisasi dari Saldo Laba Yang Saldo Laba Yang JumlahSaham Pemilikan Efek Dicadangkan Belum Dicadangkan Ekuitas

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2003 396.420.000 46.558 255.741.097 93.235.333 745.442.988 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 108.759.150 108.759.150 Dividen - - - (47.540.696) (47.540.696) Tantiem - - 137.890 (1.423.637) (1.285.747) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (932.353) (932.353) Dana Pembinaan Wilayah - - - (932.353) (932.353) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 40.125.377 (40.125.377) - Selisih Pembentukan Cadangan - - - (2.658.243) (2.658.243) Laba Belum Direalisasi Dari Pemilikan Efek - (46.558) - - (46.558) Koreksi PPh Badan - - (7.793.210) - (7.793.210) Selisih Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak - - 668.735 377.326 1.046.061 Saldo per 31 Desember 2003 396.420.000 - 288.879.889 108.759.150 794.059.039

Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 124.372.328 124.372.328 Dividen - - - (60.509.534) (60.509.534) Tantiem - - - (1.863.280) (1.863.280) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (1.087.590) (1.087.590) Dana Pembinaan Wilayah - - - (2.175.180) (2.175.180) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 43.123.566 (43.123.566) - Selisih Perubahan Ekuitas Perusahaan Anak - - 2.196.414 - 2.196.414 Saldo per 31 Desember 2004 396.420.000 - 334.199.869 124.372.328 854.992.197

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

4

Page 13: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

2004 2003Rp Rp

Penerimaan :Piutang Pemerintah 663.807.709 202.270.651 Penjualan Tunai 2.350.534.400 1.910.599.180 Piutang Dagang 590.768.827 513.605.298 Deposito 9.584.600 - PPN Keluaran 382.679.258 273.302.825 Penerimaan Piutang Lain - lain - 103.902.129 Penerimaan Restitusi Pajak dan Lain - lain 85.552.741 7.262.058 Penerimaan Kas dari pelanggan 281.585.083 215.969.638 Jumlah Penerimaan 4.364.512.618 3.226.911.779

Pengeluaran :Bahan Baku dan Penolong 2.576.261.848 1.829.474.000 Biaya Pegawai 305.929.127 295.773.127 Biaya Pemeliharaan 189.793.930 149.054.264 Biaya Pajak, Retribusi, Asuransi 18.869.764 41.511.752 Biaya Jasa, Litbang dan Konsultan 65.856.621 63.579.532 Biaya Bongkar Muat dan Distribusi 190.588.092 129.960.314 Biaya Penjualan 16.955.214 7.245.822 Biaya Umum 104.579.202 90.760.570 Biaya Fee Agen dan Diskon 3.192.870 2.273.033 Biaya Bunga Pinjaman 102.432.258 91.524.568 PPN Masukan dan PPh 525.455.496 347.016.892 Pengembalian Hutang usaha - 52.144.277 Pelunasan Hutang Lain - lain 102.286.224 71.138.480 Penempatan Deposito 9.350.000 - Pembayaran Kas Kepada Pemasok dan Karyawan 247.733.885 180.529.548

4.459.284.531 3.351.986.179 Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi (94.771.913) (125.074.400)

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIPenerimaan :

Penjualan Aktiva Tetap 128.250 576.600

184.158.653 199.483.758 Jumlah Penerimaan 184.286.903 200.060.358

Pengeluaran :Biaya yang Berkaitan Dengan Pendapatan Diluar Usaha 38.572.421 6.979.879 Investasi Rutin 97.021.598 64.316.441 Investasi Proyek 18.256.431 152.027 Kewajiban Pembagian Laba Tahun Lalu 80.514.346 73.470.669 Jumlah Pengeluaran 234.364.796 144.919.016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Jumlah Pengeluaran

Pendapatan Bunga, Jasa Giro dan Penerimaan DiluarUsaha lainnya

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

6

Page 14: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

2004 2003Rp Rp

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (50.077.893) 55.141.342

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANPenerimaan :

Hutang Bank ( KMK, LC dan KI) 1.845.181.735 260.145.033 Jumlah Penerimaan 1.845.181.735 260.145.033

Pengeluaran :Angsuran kredit Investasi, KMK & LC 1.688.428.411 7.634.291 Lainnya 176.096 - Jumlah Pengeluaran 1.688.604.507 7.634.291

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan 156.577.228 252.510.742

KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN 335.677.393 182.577.684 KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 11.727.421 153.099.709 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 347.404.814 335.677.393

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang Merupakan Bagiantidak Terpisahkan dari Laporan ini

6

Page 15: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

7

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan PT Petrokimia Gresik (Persero) selanjutnya disebut “Perusahaan” pada awalnya adalah Perusahaan Umum yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 1971. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1975 bentuk Perusahaan Umum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) melalui akta notaris Abdul Latief, SH Nomor 110 tanggal 31 Mei 1975. Akta pendirian ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 9 Desember 1975 No 98, Tambahan Nomor 722. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 82 tanggal 27 Maret 1998 dari Imas Fatimah, SH., notaris di Jakarta, mengenai persetujuan penjualan 10 (sepuluh) saham PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada Yayasan Petrokimia Gresik. Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan Nomor C2-6147 HT.01.04.Th.98 tanggal 9 Juni 1998 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 20 Oktober 1998, Tambahan Nomor 5870. Sesuai dengan anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang industri, perdagangan jasa dan angkutan. Sedangkan ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah bergerak dalam bidang: i) Produksi, pemasaran dan perdagangan berbagai jenis pupuk, diantaranya adalah pupuk ZA, Urea, SP-

36, Phonska, RNP dan KCL ii) Pemasaran dan perdagangan bahan kimia antara lain N2, O2, H2, NH3, Alf3 & Cement Retarder. iii) Pemasaran produk utilitas iv) Jasa kepelabuhanan v) Jasa kesehatan vi) Produksi, pemasaran jasa rancang bangun dan pabrikasi vii) Jasa penelitian dan pemeliharaan pestisida aktif viii) Produksi/ formulasi dan memasarkan pestisida terdaftar ix) Produksi dan pemasaran jasa rancang bangun dan pabrikasi

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan dewan komisaris, direksi dan karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 ditetapkan berdasarkan surat PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) nomor U-912/A.00 – UM/2004 tanggal 8 September 2004, surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor : S – 480/MBU/2004 tanggal 9 September 2004 perihal pemberhentian dan pengangkatan anggota – anggota Direksi Perusahaan Anak PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), serta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 September 2004 adalah sebagai berikut : Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc : Komisaris Utama Ir. Teddy Setiadi : Komisaris Drs. Suhendro Bakri, MA : Komisaris Dr. Sahala L Gaol : Komisaris Ir. Kresnayana Yahya : Komisaris Direksi : Ir. Arifin Tasrif : Direktur Utama Ir. Mustofa : Direktur Produksi

Page 16: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

8

Drs. T. Nugroho Purwanto, Ak. : Direktur Keuangan Ir. Firdaus Syahril : Direktur Teknologi & Pengembangan Ir. Bambang Tjahjono, SE, MM.BAT : Direktur Pemasaran Ir. Bambang Setiobroto, SH, MH : Direktur SDM & Umum Karyawan Perusahaan berjumlah 3.964 orang pada tahun 2004 (tidak diaudit) dan 4.034 pada tahun 2003. Kantor pusat Perusahaan beserta instalasi produksi berlokasi di Gresik.

c. Struktur Perusahaan Perusahaan memiliki saham perusahaan anak dan asosiasi dengan rincian sebagai berikut :

Nama Perusahaan

Domisili

Jenis Usaha

Persentase

Pemilikan

Jumlah Aktiva

31 Desember 2004

Perusahaan Anak PT Petrosida Gresik Gresik Produksi, distribusi dan

perdagangan bahan aktif pestisida serta bertindak sebagai Distributor Pupuk.

99,99 % Rp 59.968.774

PT Petrokimia Kayaku Gresik Memproduksi / memformulasi dan memasarkan pestisida

60% Rp 59.382.900

Perusahaan Asosiasi

Metode Ekuitas

Perusahaan

PT Petronika Gresik Bahan baku plastik 20,00% USD 26,089,640

PT Kawasan Industri Gresik

Gresik Pengelolaan lahan untuk industri di Gresik.

35,00% Rp 61.262.808

Perusahaan Anak * PT Petrokopindo Cipta Selaras

Gresik Perbengkelan, jasa transportasi dan perdagangan umum

50,00% Rp 18.032.392

PT Aneka Jasa Grhadika

Gresik Jasa tenaga kerja, kontraktor dan produsen bataco dan paving stone

50,00% Rp 14.146.711

Metode Biaya PT Puspetindo Gresik Peralatan pabrik 5,13% PT Petrocentral Gresik Bahan baku sabun 9,80% PT Petrowidada Gresik Bahan baku plastik 1,47% Asean Potash Mining, Thailand

Thailand Produsen pupuk 13,00%

* : merupakan perusahaan anak yang dimiliki PT Petrosida Gresik

PT Petrosida Gresik PT Petrosida Gresik (PT Petrosida) didirikan berdasarkan akta notaris Frederik Alexander Tumbuan Nomor 43 tanggal 24 Juni 1983. Akta tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta Notaris N.G Yudara, SH., Nomor 8 tanggal 12 Pebruari 1998 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Nomor G2-1938.HT.01.04 tahun 1998 berstatus PMDN dengan investasi USD 20,000,000. PT Petrosida

Page 17: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

9

bergerak dalam bidang produksi, distribusi dan perdagangan bahan aktif pestisida. Disamping itu, perusahaan ini juga bergerak sebagai distributor pupuk, memberikan jasa penelitian dan pemeliharaan pestisida aktif. Pemegang saham perusahaan ini adalah PT Petrokimia Gresik (99,99%) dan Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik/K3PG (0,01%). Modal dasar perusahaan ini adalah Rp 19.500.000, sedangkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp 9.751.000. PT Petrokimia Kayaku PT Petrokimia Kayaku didirikan dengan akta notaris Sri Soetengsoe Abdoel Sjoekoer, SH nomor 3 tanggal 18 Februari 1976 di Jakarta. Akta tersebut beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Wien Hidajati Rasjid, SH., Nomor 7 tanggal 23 September 1998 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman RI dengan Keputusan Nomor C2-1377.HT.01.04 tahun 2000, tanggal 4 Pebruari 2002 serta telah dimuat dalam tambahan Berita Negara RI tanggal 29 Agustus 2000 No. 69. PT Petrokimia Kayaku bergerak dalam usaha produksi/ formulasi dan memasarkan pestisida terdaftar. Pemegang saham PT Petrokimia Kayaku adalah PT Petrokimia Gresik (60,00%), Mitsubishi Corporation Tokyo (20,00%) dan Nippon Kayaku Co. Ltd Tokyo (20,00%). Modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor PT Petrokima Kayaku adalah Rp 1.016.400.

2. TATA NIAGA YANG BERKAITAN PRODUK PERUSAHAAN

a. Gas Bumi

Salah satu bahan baku produksi pupuk adalah gas bumi. Tata niaga pembelian gas bumi oleh Perusahaan ditetapkan oleh Pemerintah. Tata niaga tersebut sekaligus merupakan instrumen subsidi atau selisih pembayaran harga gas untuk produksi pupuk urea yang digunakan untuk sektor pertanian dalam negeri. Beberapa hal penting berkaitan dengan tata niaga tersebut adalah sebagai berikut: i. Besarnya subsidi harga gas bumi atau selisih pembayaran harga gas adalah selisih antara harga

kontrak jual beli gas antara Perusahaan dengan Kontraktor Production Sharing (KPS)/ Pertamina atau harga yang ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan harga beli gas yang harus dibayar atau yang dibebankan kepada Perusahaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

ii. Pengadaan gas bumi untuk PT Petrokimia Gresik dengan pemanfaatan gas bumi diatur dengan perjanjian antara PT Petrokimia Gresik dengan Pertamina Nomor PJB-0693/C.0000/91-B1 dan nomor 236/IV/SPK/A/Dir/1991 tanggal 5 April 1991 dengan jangka waktu 1 Juni 1993 sampai dengan 1 Juni 2013 dengan harga USD 2,00/MMBTU.

iii. Mekanisme pembayaran subsidi pupuk urea melalui harga gas secara ringkas dilakukan dengan cara sebagai berikut : PT Petrokimia Gresik membayar terlebih dahulu USD 2,00/MMBTU ke Bank of America sebagai

paying agent. Kemudian, selisih harga kontrak dengan harga gas bumi yang dibebankan kepada Perusahaan yang

ditetapkan oleh Menteri Keuangan ditagihkan kepada Pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.

b. Pupuk sebagai Produk Bersubsidi

Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 tentang perubahan Keputusan Nomor 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Februari 2003 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 306/MPP/Kep/4/2003, diantaranya menetapkan bahwa produk pupuk urea dan pupuk non-urea (SP-36, ZA, Phonska) merupakan pupuk bersubsidi.

Page 18: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

10

c. Pupuk Urea

• Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 356/MK.06/2003 tanggal 19 Agustus 2003 menetapkan harga gas yang menjadi beban Perusahaan adalah sebagai berikut : - USD 1,30/MMBTU untuk periode Januari sampai dengan Juli 2003. - USD 1,00/MMBTU untuk periode Agustus sampai dengan Desember 2003, sedangkan untuk periode

Januari sampai dengan Desember 2004 ditetapkan sebesar USD 1,00/MMBTU sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 319/MK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004.

• Perusahaan mencatat harga gas dalam perhitungan harga pokok produksi sesuai dengan kontrak pembelian yaitu sebesar USD 2,00/MMBTU

• Selisih antara harga gas bumi sesuai kontrak atau berdasarkan penetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dengan harga gas yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan, dikalikan volume pemanfaatan gas atas penyaluran pupuk ke sektor pertanian diakui sebagai pendapatan subsidi pupuk urea.

d. Pupuk Non Urea (SP-36, ZA, Phonska/ NPK 15:15:15)

Subsidi pupuk non urea ditentukan oleh Pemerintah melalui harga pupuk yaitu selisih positif antara Harga Pokok Produksi (HPP) dengan Harga Eceran Tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian dikalikan volume penyaluran pupuk ke sektor pertanian, dengan ketentuan bahwa Harga Pokok Produksi tidak boleh melebihi harga impor untuk pupuk sejenis. Hal ini sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 356/KMK.06/2003 tanggal 19 Agustus 2003 dan No. 319/MK.06/2004 tanggal 28 Juni 2004. Komponen biaya yang dapat diperlakukan sebagai Harga Pokok Produksi diatur dengan SK Menteri BUMN No KEP-183/MBU/2003 tanggal 28 Maret 2003 yang pada prinsipnya sama dengan HPP pada umumnya ditambah margin keuntungan 10%. Subsidi ini diakui Perusahaan sebagai pendapatan subsidi pupuk non urea. HET ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 107/Kpts/SR.130/2/2004 tanggal 13 Pebruari 2004 yaitu : • Pupuk Urea = Rp 1.050,00 per Kg • Pupuk SP-36 = Rp 1.400,00 per Kg • Pupuk ZA = Rp 950,00 per Kg • Pupuk NPK = Rp 1.600,00 per Kg

e. Distribusi Pupuk Distribusi pupuk bersubsidi sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11 Pebruari 2003 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 306/MPP/Kep/4/2003 menetapkan bahwa Perusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2003 mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV pada wilayah propinsi yang menjadi tanggung jawabnya, yaitu Jawa Timur di 37 Kabupaten untuk pupuk urea dan seluruh Indonesia untuk pupuk non urea. Perusahaan melaksanakan pengadaan pupuk bersubsidi sampai dengan gudang Lini III yang berlokasi di tingkat Kabupaten atau Kodya di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya dan penjualan pupuk kepada Distributor. Selanjutnya Distributor melakukan penjualan dari gudang Lini III kepada Pengecer di Lini IV. Pada tahun 2002 melalui surat dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negeri nomor 490/DJPDN/IX/2002 tanggal 20 September 2002, Perusahaan ditugaskan sebagai pelaksana dan bertanggung jawab atas kelancaran pengadaan dan penyaluran serta

Page 19: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

11

ketersediaan stok pupuk urea di 9 (sembilan) Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Timur (lebih sedikit dibandingkan tahun 2003). Dalam pertengahan tahun 2004, sesuai Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 wilayah tanggung jawab Perusahaan menjadi 12 Kabupaten Jawa Timur untuk pupuk urea dan seluruh Indonesia untuk pupuk non urea. Kedua belas kabupaten di Jawa Timur tersebut adalah Gresik, Lamongan, Tuban, Jombang, Bojonegoro, Nganjuk, Madiun, Kota Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan. Perusahaan wajib bertanggung jawab atas pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi secara 6 (enam) tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu; mulai dari Lini I sampai dengan Lini IV pada wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

f. Pestisida dan Produk Lainnya

Pemerintah tidak mengatur tataniaga produksi dan perdagangan pestisida dan produk lainnya sehingga Perusahaan dapat melaksanakan produksi dan pemasarannya sesuai dengan kebijakan manajemen dan mekanisme pasar.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang antara lain meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan (historical cost).

Laporan arus kas konsolidasi disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan perusahaan dan perusahaan anak dimana Perusahaan merupakan pemegang saham baik secara langsung ataupun tidak langsung lebih dari 50% hak suara dari saham yang diterbitkan, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang hak suara tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan / kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antara perusahaan dan perusahaan anak dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan perusahaan anak sebagai satu kesatuan usaha.

c. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Page 20: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

12

Pembukuan Perusahaan dan perusahaan anak, kecuali PT Petronika diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut didasarkan pada kurs tengah mata uang asing yang diumumkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Pembukuan PT Petronika, perusahaan anak diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan (bagian laba rugi penyertaan), aktiva dan kewajiban PT Petronika pada tanggal neraca di jabarkan masing – masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata – rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

e. Penurunan Nilai Aktiva Apabila terdapat indikasi adanya penurunan potensial atas nilai aktiva yang disebabkan oleh penurunan estimasi nilai ekonomis yang manfaatnya untuk masa depan, maka Perusahaan akan melakukan penelaahan atas terjadinya penurunan nilai aktiva. Bila hasil penelaahan tersebut menyimpulkan adanya penurunan nilai aktiva, maka kerugian yang timbul akan diakui pada periode berjalan.

f. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, deposito berjangka yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatannya dan tidak dijaminkan.

g. Piutang Usaha Piutang usaha yang berasal dari penjualan pupuk, produk samping (non pupuk) dan pestisida diakui pada saat direalisasi yaitu pada saat pembuatan faktur penjualan yang didukung bukti penyerahannya. Sedangkan piutang usaha yang berasal dari pendapatan jasa diakui sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan.

h. Piutang Subsidi Kepada Pemerintah Subsidi harga gas atau selisih pembayaran harga gas (pupuk urea) Piutang subsidi harga gas tahun 2003 dan 2004 untuk produk pupuk urea diakui sebesar selisih antara harga gas menurut kontrak atau yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dengan harga yang dibebankan kepada Perusahaan menurut keputusan Menteri Keuangan. Piutang subsidi harga gas diakui 100% dari penagihan secara bulanan berdasarkan pupuk urea untuk sektor pertanian yang telah disalurkan ke Lini IV. Sedangkan untuk tahun 2004, pada akhir tahun jumlah piutang diakui berdasarkan penyaluran ke Lini IV selama satu tahun dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara –Perubahan (APBN-P) tahun 2004. Subsidi harga pupuk (pupuk non-urea) Piutang subsidi harga pupuk tahun 2003 dan 2004 untuk produk pupuk SP-36, ZA dan NPK (non-urea) diakui sebesar selisih perkiraan Harga Pokok Penjualan (HPP) sesuai perhitungan dan komponen biaya yang ditentukan oleh Menteri BUMN dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Piutang subsidi harga pupuk diakui 100% dari penagihan secara bulanan berdasarkan pupuk SP-36, ZA dan NPK untuk sektor pertanian yang telah disalurkan ke Lini IV. Pada akhir tahun 2003 jumlah piutang diakui berdasarkan penyaluran ke Lini IV dan perkiraan HPP setahun, sedangkan pada akhir tahun 2004 berdasarkan realisasi HPP dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di APBN-P tahun 2004.

Page 21: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

13

i. Penyisihan Piutang

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang atas piutang usaha dan piutang lain-lain (kecuali piutang yang ada jaminannya, piutang kepada Pemerintah dan antar produsen pupuk/sister company) berdasarkan analisa terhadap umur piutang tersebut sebagai berikut :

Umur piutang Persentase penyisihan 0 - 1 tahun 0 % 1 - 2 tahun 50 % > 2 tahun 100%

Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih dihapuskan dari pembukuan. Namun demikian penghapusan tersebut tetap mengikuti prosedur sebagaimana diatur dan berlaku untuk BUMN pada umumnya. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. Khusus untuk piutang kepada Pemerintah disisihkan setelah adanya kepastian bahwa piutang tersebut tidak akan terealisir.

j. Persediaan i) Persediaan bahan baku dan suku cadang dicatat sebesar harga perolehannya dengan metode rata-

rata bergerak (moving average method). ii) Persediaan barang dalam proses dicatat sebesar harga perolehannya dengan metode rata-rata

tertimbang (weighted average method). iii) Persediaan barang jadi pada tanggal neraca disajikan sebesar nilai perolehannya atau nilai bersih yang

dapat direalisasi mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Apabila penyajian dilakukan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, maka selisih yang timbul dibebankan pada akun penurunan nilai persediaan dalam kelompok beban lain-lain.

iv) Untuk persediaan yang tidak berfungsi dalam kondisi rusak atau tidak dapat dimanfaatkan, dipindahkan ke aktiva lain-lain dengan nilai Rp 1.000 (seribu Rupiah) per satuannya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai Rp 1.000 (seribu Rupiah) dibebankan sebagai kerugian pada tahun berjalan.

k. Investasi Jangka Panjang

i) Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Bagian atas laba (rugi) tiap tahun disesuaikan dengan amortisasi atas selisih antara harga perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar netto yang dapat diidentifikasi.

ii) Investasi Lainnya Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengetahui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

l. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Page 22: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

14

Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, yang dimaksudkan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: i). Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan

oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries),

ii). Perusahaan asosiasi (associated enterprises). iii). Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara

di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor),

iv). Karyawan kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan,

v). Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam point iii) dan iv) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak-pihak yang mana Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau dengan pihak yang mana Perusahaan mempunyai pengaturan khusus atau transaksi yang signifikan dan juga apakah transaksi telah dilakukan atau dengan kondisi dan syarat sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah diuraikan di laporan keuangan.

m. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Aktiva tetap kecuali tanah disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap, sebagai berikut :

% Tarif Penyusutan

Bangunan pabrik Bangunan gedung Mesin dan Peralatan Kendaraan, alat berat Perabot dan inventaris lainnya

10 10 20 20 25

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Apabila aktiva tetap yang tidak digunakan lagi untuk operasional perusahaan ( karena rusak atau usang), sebelum mendapatkan persetujuan formal untuk menghapuskannya atau dijual, maka secara administratif dikeluarkan dari perkiraan aktiva tetap untuk dipindah bukukan ke dalam aktiva tetap non operasional yang disajikan dalam kelompok aktiva lain – lain. Terhadap aktiva tetap tersebut dilakukan penyusutan sekaligus sebesar nilai buku dan dibebankan sebagai Biaya lain – lain. Kriteria yang digunakan untuk objek kapitalisasi berupa pengeluaran untuk pemeliharaan, pengadaan/ pembangunan yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Page 23: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

15

(i). Pengeluaran berupa biaya pemeliharaan diklasifikasikan dan dicatat sebagai aktiva tetap apabila pengeluaran tersebut menambah umur ekonomis dan atau menambah kapasitas aktiva tetap yang bersangkutan. Apabila pengeluaran biaya pemeliharaan tidak menambah umur dan atau menambah kapasitas maka dicatat sebagai beban.

(ii). Biaya pemeliharaan yang dikapitalisasi adalah biaya pemeliharaan yang dikategorikan sebagai perbaikan berat yang berupa penggantian baru seluruh satuan komponen aktiva tetap.

(iii). Pengadaan/ pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi jika harga per satuan mempunyai batas minimum sebagai berikut:

Jenis Aktiva Baru Penambahan/ Penggantian

Bangunan Rp 50.000 Rp 25.000 Mesin Rp 50.000 Rp 25.000 Alat berat Rp 50.000 Rp 25.000 Kendaraan Rp 10.000 Rp 5.000 Perabot Rp 10.000 Rp 5.500

Persediaan yang diklasifikasikan sebagai suku cadang penyangga disajikan pada aktiva tetap. Aktiva suku cadang penyangga ini akan disusutkan selama umur teknis pabrik (umur teknis pabrik dikurangi masa operasi pabrik). Umur teknis pabrik pupuk ditentukan selama 16 (enam belas) tahun.

n. Aktiva Dalam Pelaksanaan Aktiva dalam pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing – masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

o. Biaya yang Ditangguhkan Biaya yang dikeluarkan dan diperkirakan memiliki manfaat lebih dari satu tahun dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.

p. Aktiva / Kewajiban Diestimasi atas Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti ( berupa PKHT dan THT ) untuk semua karyawan tetap lokalnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode anuitas pasti selama estimasi sisa masa kerja rata – rata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris. Metode penilaian aktuaria yang digunakan oleh aktuaris adalah metode Projected Unit Credit.

q. Hutang Usaha Hutang usaha adalah hutang yang timbul dari pengadaan barang/ jasa yang dinyatakan sebesar nilai barang/ jasa yang harus dibayar kepada rekanan. Hutang usaha yang berhubungan dengan pemborongan pekerjaan diakui dan dicatat berdasarkan persentase fisik pekerjaan yang telah diselesaikan dan dinyatakan dengan Berita Acara.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Page 24: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

16

i) Pendapatan dari penjualan pupuk dan produk samping (non pupuk) diakui pada saat direalisasi yaitu pada saat pembuatan faktur penjualan yang didukung bukti penyerahannya.

ii) Pendapatan subsidi pupuk diakui sebagai berikut: Tahun 2003 - Pada setiap akhir bulan pendapatan subsidi diakui sebesar 100% dari perhitungan subsidi untuk

bulan yang bersangkutan. Perusahaan menagih sebesar 70% dari perhitungan tersebut. - Pada akhir tahun, jumlah pendapatan subsidi untuk tahun berjalan diakui dan dihitung berdasarkan

penyaluran pupuk bersubsidi ke Lini IV dan perkiraan HPP sesuai dengan ketentuan Menteri BUMN.

- Apabila terdapat perbedaan antara pendapatan subsidi yang dicatat Perusahaan pada suatu tahun buku dengan yang diakui Pemerintah pada periode berikutnya yang berlaku surut, maka perbedaan tersebut diperlakukan sebagai pendapatan atau beban pada tahun ditetapkannya oleh Pemerintah setelah dilakukan audit khusus subsidi pupuk.

Page 25: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

17

Tahun 2004 - Pada setiap akhir bulan pendapatan subsidi diakui sebesar 100% dari perhitungan subsidi untuk

bulan yang bersangkutan. Perusahaan menagih sebesar 85% dari perhitungan tersebut. - Pada akhir tahun, jumlah pendapatan subsidi untuk tahun berjalan diakui dan dihitung berdasarkan

penyaluran pupuk bersubsidi ke Lini IV dan realisasi HPP sesuai ketentuan Menteri BUMN dengan mempertimbangkan anggaran yang tersedia di APBN-P.

- Apabila terdapat perbedaan antara pendapatan subsidi yang dicatat Perusahaan pada suatu tahun buku dengan yang diakui Pemerintah pada periode berikutnya yang berlaku surut, maka perbedaan tersebut diperlakukan sebagai pendapatan atau beban pada tahun ditetapkannya oleh Pemerintah setelah dilakukan audit khusus subsidi pupuk.

i) Pendapatan jasa diakui sesuai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan. ii) Pendapatan bunga dan lainnya diakui dengan metode akrual. iii) Harga pokok penjualan dicatat sesuai biaya perolehannya yang besarnya ditentukan sesuai

dengan pisah batas (cut off) yang berlaku untuk penjualan. iv) Beban diakui atas dasar akrual yaitu pada saat barang/Jasa digunakan/dimanfaatkan dalam

operasi perusahaan atau dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat ekonomi barang/jasa pada tahun yang bersangkutan.

s. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarip pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aktiva pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba komersial setelah dikoreksi sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

t. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda, menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan.

Page 26: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

4. Kas dan Setara Kas

2004 2003Rp Rp

Kas 565.696 400.292Bank : Rupiah :

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 217.044.064 171.358.446PT Bank Negara Indonesia Tbk 44.374.716 66.012.363PT Bank Mandiri Tbk 23.262.269 22.568.120PT Bank Central Asia Tbk 21.469.922 52.234.316PT Bank DBS Indonesia 237.784 - PT Bank Bukopin 191.621 152.355Standard Chartered Bank 137.765 273.788The Hongkong Shanghai Bank Corporation 25.000 - Citi Bank 6.420 7.192PT Bank Lippo Tbk - 196.573PT Bank Mega Tbk - 763Sub Jumlah 306.749.561 312.803.916

Valuta Asing :Citi Bank 14.169.764 4.526.954PT Bank Negara Indonesia Tbk 12.448.565 5.308.849PT Bank Mandiri Tbk 5.002.268 6.443.764Standard Chartered Bank 4.511.780 4.729.325PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 3.163.605 226.880PT Bank Central Asia Tbk 310.083 83.760PT Bank DBS Indonesia 224.465 - The Hongkong Shanghai Bank Corporation 177.494 - PT Bank Lippo Tbk 81.533 3.653Sub Jumlah 40.089.557 21.323.185

Jumlah Kas dan Bank 347.404.814 334.527.393

Deposito RupiahPT Bank Negara Indonesia Tbk - 1.150.000

Jumlah Kas dan Setara Kas 347.404.814 335.677.393

5. Piutang Usaha

2004 2003Rp Rp

a.Pihak Ketiga

PT Gresik Cipta Sejahtera 21.286.382 37.041.011Pertani Group 15.793.521 22.649.377 PT Gautama Sinarbatuah 13.650.079 8.203.310 Sarana Adya Boga Agung 7.583.889 - PT Semen Gresik 6.926.673 9.063.080 Cheil Samsung 4.704.892 - PT Indonesia Asahan Aluminium 4.269.491 14.899.560

Berdasarkan Langganan

18

Page 27: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

2004 2003Rp Rp

PPI (Group) 4.072.294 - PT Padas Mulya 3.960.600 6.116.972 PT Dharma Niaga 3.655.085 3.043.869 PT Murni Sri Jaya 3.607.373 - Kimikal Usaha Prima 3.547.623 3.120.391 Andal Hasa Prima 3.237.826 - PT Anak Gresik Raya Kencana - 7.574.143 PT Sugih Waras 2.600.725 7.448.062 PT Eka Matra Tani 910.235 4.874.841 PT Lautan Luas - 3.483.607 Lainnya (dibawah Rp2,5 milyar) 93.733.892 123.248.420 Sub Jumlah 193.540.580 250.766.643 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (6.287.043) (1.096.283)

Sub Jumlah 187.253.537 249.670.360

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Pemerintah Republik Indonesia

Subsidi Harga Pupuk Non Urea 145.515.253 81.869.759Subsidi Harga Gas Bumi (Urea) 28.742.137 20.815.509PPN atas Subsidi Harga Pupuk Non Urea 17.244.860 8.186.976Sub Jumlah 191.502.250 110.872.244

Induk Perusahaan dan Perusahaan AsosiasiPT Pupuk Sriwidjaja (Persero) 14.291.912 13.845.870PT Petrocentral 10.520.448 8.197.406PT Mega Eltra 2.078.008 12.747.256PT Pupuk Kaltim Tbk 1.481.907 7.323.700PT Pupuk Kujang 106.591 143.885Sub Jumlah 28.478.866 42.258.117

Sub Jumlah 219.981.116 153.130.361 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (714.333) (249.784)Jumlah 219.266.783 152.880.577Jumlah Piutang Usaha 406.520.320 402.550.937

b.Rupiah 368.713.903 359.913.260 US Dollar 44.807.793 43.983.744 Jumlah 413.521.696 403.897.004 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (7.001.376) (1.346.067) Jumlah 406.520.320 402.550.937

Piutang kepada Pemerintah Republik Indonesia

Berdasarkan Mata Uang

Subsidi harga gas bumi merupakan subsidi atas selisih harga antara harga pembelian gas bumi dengan harga yang ditetapkanoleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan yang digunakan untuk memproduksi pupuk urea yang telah disalurkansampai ke Lini IV untuk sektor pertanian dalam negeri (lihat catatan 2).

Subsidi harga jual pupuk non-urea merupakan subsidi atas selisih harga jual pupuk non-urea yang ditetapkan Pemerintah(Harga Eceran Tertinggi/ HET) dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk volume pupuk yang telah disalurkan sampai ke LiniIV untuk sektor pertanian dalam negeri (lihat catatan 2).

19

Page 28: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Piutang kepada Perusahaan Induk dan Asosiasi

6. Piutang Lain-lain

2004 2003Rp Rp

a.Pihak Ketiga

PT Petro Oxo Nusantara 9.879.162 15.156.963Dinas Perhubungan Pemkab Gresik 4.352.341 2.569.027PT Samator Inti Peroksida 2.347.394 2.367.038Lain - lain (kurang dari 2 milyar) 6.806.755 4.059.978

Sub Jumlah 23.385.652 24.153.006Penyisihan Piutang Ragu-ragu (9.264.825) (10.718.565)Sub Jumlah 14.120.827 13.434.441Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

PT Petrowidada 12.029.449 5.782.199Yayasan Petrokimia Gresik 5.249.617 3.500.000PT Puspetindo 2.266.680 1.289.470PT Petronika 1.013.024 835.161PT Kawasan Industri Gresik 771.424 421.030PT Petrocentral 731.120 1.150.990Karyawan 337.620 365.591PT Petrokopindo CS 277.784 - PT Rekayasa 7.673 - PT Pupuk Kaltim Tbk - 307.747Lain-lain 21.980 -

Sub Jumlah 22.706.371 13.652.188Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.678.209) (506.779)Sub Jumlah 21.028.162 13.145.409Jumlah Piutang Lain-lain 35.148.989 26.579.850

b.Rupiah 22.223.623 8.567.283 US Dollar 23.868.400 29.237.911 Jumlah 46.092.023 37.805.194 Penyisihan Piutang Ragu-ragu (10.943.034) (11.225.344) Jumlah Piutang Lain-lain 35.148.989 26.579.850

Selisih pembayaran harga gas bumi merupakan pengembalian oleh Pemerintah RI atas selisih harga antara harga pembeliangas bumi dengan harga yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai beban Perusahaan yang digunakan untukmemproduksi pupuk urea (lihat catatan 2).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu atas piutang kepada pihak ketiga dan piutang kepada pihakyang mempunyai hubungan istimewa adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutangtersebut.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).

Berdasarkan Langganan

Berdasarkan Mata Uang

Jumlah tersebut adalah piutang atas penjualan produk dan jasa, penggunaan fasilitas Perusahaan (rumah dinas, bangunan,tanah, karyawan), penjualan produk samping dan pinjaman suku cadang.

20

Page 29: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

7. Persediaan

2004 2003Kuantum *) Rp Kuantum *) Rp

a. Persediaan Barang Jadi Pupuk Kantong 178.468 228.101.729 130.231 126.757.746 Produk Lainnya 92.056 19.183.602 37.496 11.484.705 Pupuk Curah 7.612 11.054.195 2.478 3.090.854 Pupuk Sweeping 1.165 771.902 842 454.070 Barang Dalam Perjalanan 3.637 161.611 Pupuk ZK 119.636 88 174.717 Bahan Aktif Pestisida (Diazinon, BPMC, dll) 9.136.588 - 6.574.105 Pestisida (Cair, Padat, Tepung, Flowable, Coils) 5.701.871 - 3.591.021 Sub Jumlah 274.231.134 152.127.218

b. Persediaan Barang Dalam Proses Asam Fosfat 39.033 66.120.140 33.419 46.943.626 ROP 30.417 31.747.880 50.673 42.925.263 KCL 15-10-19-6Mg 255 404.033 - - Bahan Aktif Pestisida 337.915 700.171 Purified Gypsum 9.361 322.607 9.589 450.320 KCL 15-9-20-6Mg 128 161.758 - - CO2 Cair 78 32.086 194 66.751 Asam Fluosikat 353 18.249 199 20.658 Nitrogen 35.375 8.592 43.679 16.508 Oksigen 6.241 7.264 30.520 8.379 Crude Gypsum 67.471 93 11.489 2.698 Pestisida (Cair, Padat, Tepung, Flowable, Coils) 7.639 993.960 Sub Jumlah 99.168.256 92.128.334

c. Persediaan Bahan Baku Batuan Fosfat 119.864 67.261.918 101.494 43.700.682 Belerang 73.389 60.399.279 43.383 31.466.334 KCL 27.354 50.698.576 9.611 10.227.459 Amoniak 11.598 34.140.006 5.716 13.828.037 Asam Sulfat 31.008 8.013.957 16.850 2.489.789 Pestisida (DMS, DMA, dll) 7.224.155 4.605.207 Bahan Aktif Pestisida 4.703.593 2.951.998 ALOH3 526 1.999.228 386 597.221 Zinc Sulfat 131 381.460 52 165.760 Sub Jumlah 234.822.172 110.032.487

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu - ragu atas piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewaadalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya diatas terutama timbul dari transaksi penjualan hasil produksamping (seperti air, listrik, steam, dan lain-lain) dan penjualan jasa lainnya berupa jasa keahlian, jasa pelabuhan, sewa rumah,sewa tanah, dan lain-lain (lihat catatan 30).

21

Page 30: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

d. Persediaan Bahan Pembantu dan Penolong 44.755.565 29.510.280

e. Persediaan Suku Cadang Pabrik 36.391.894 58.416.439 Operating Supplies 20.558.330 - Pabrik Amonia dan Urea 6.677.080 - Kendaraan dan Alat Berat 2.185.402 2.914.460 Prasarana dan Utilitas - 7.578.831 Suku Cadang Dalam Perjalanan - 16.620.023 Sub Jumlah 65.812.706 85.529.753 Jumlah 718.789.833 469.328.072

*)

8. Uang Muka2004 2003Rp Rp

Uang Muka Pembelian 27.915.786 74.808.639 Uang Muka Dividen 14.334.000 - Uang Muka Operasional 2.310.622 9.233.243 Uang Muka Lainnya 134.951 1.367.327 Jumlah 44.695.359 85.409.209

9. Biaya Dibayar Dimuka

2004 2003Rp Rp

Biaya Perbaikan Rutin yang Dikapitalisasi 38.004.271 42.907.244 Biaya Distribusi 7.877.178 - Asuransi 3.671.658 3.071.721 Biaya Bahan Kimia untuk NPK Blending 2.102.639 - Provisi Bank 174.229 1.335.550 Lain-lain 5.634.280 - Jumlah 57.464.256 47.314.515

Uang muka dividen merupakan tambahan dividen Pemerintah, sesuai surat dari PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) No. U/4-1179/AOO-KU/2004 tanggal 6 Desember 2004 dan surat Menteri BUMN No. S-638/MBU/2004 tanggal 29 Nopember 2004.Tambahan dividen tersebut diminta pada PT Pusri Holding sebesar Rp50 milyar, sesuai hasil kesepakatan dengan anggotaholding telah diputuskan tambahan dividen tersebut dialokasikan ke masing-masing anggota holding, dimana PT PetrokimiaGresik mendapat bagian sejumlah Rp14.334.000.

Seluruh persediaan di atas digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero) terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing - masing sebesar Rp64.298.336dan Rp53.442.585 dan PT Asuransi Ramayana Tbk pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp1.304.418.314. Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan.Kenaikan nilai persediaan bahan baku pada tahun 2004 disebabkan adanya kenaikan pembelian bahan baku impor karenakenaikan nilai kurs dollar, sedangkan kenaikan persediaan bahan jadi disebabkan menumpuknya persediaan bahan jadi di

Kuantum dalam satuan ton, kecuali oksigen dan nitrogen (dalam satuan ncm), pestisida cair, flowable dan coils (dalam satuan ltr),pestisida padat dan tepung (dalam satuan kg).

22

Page 31: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

10. Investasi Jangka Panjang

Tempat Pemilikan 2004 2003Kedudukan Saham Rp Rp

Metode EkuitasPT Petronika Gresik 20,00% 21.040.022 18.742.849 PT Kawasan Industri Gresik Gresik 35,00% 15.530.531 15.190.219 PT Aneka Jasa Grhadika Gresik 50,00% 3.328.873 281.250 PT Petrokopindo Cipta Selaras Gresik 50,00% 1.091.005 260.500 Sub Jumlah 40.990.431 34.474.818 Metode BiayaAsean Potash Mining, Thailand Thailand 13,00% 17.273.982 17.273.981 PT Petrowidada Gresik 1,47% 6.552.360 6.552.360 PT Petrocentral Gresik 9,80% 4.776.000 4.776.000 PT Puspetindo Gresik 5,13% 1 1 Sub Jumlah 28.602.343 28.602.342 Jumlah 69.592.774 63.077.160

Ringkasan pergerakan penyertaan adalah sebagai berikut :a. Metode Ekuitas

Bagian Laba (Rugi)Saldo Tambahan Periode Berjalan Selisih Saldo

01 Jan 2004 Setoran dan Koreksi Dividen Kurs 31 Des 2004Perusahaan :PT Petronika 18.742.849 - 3.041.643 (744.470) - 21.040.022PT Kawasan Industri Gresik 15.190.219 - 1.192.269 (851.957) - 15.530.531

Perusahaan Anak :PT Aneka Jasa Grhadika 281.250 - 817.773 - 2.229.850 3.328.873PT Petrokopindo Cipta Selaras 260.500 - 541.279 - 289.226 1.091.005Jumlah 34.474.818 - 5.592.964 (1.596.427) 2.519.076 40.990.431

Bagian Laba (Rugi)Saldo Tambahan Periode Berjalan Selisih Saldo

01 Jan 2003 Setoran dan Koreksi Dividen Kurs 31 Des 2003Perusahaan :PT Petronika 19.303.724 - (582.309) 21.434 - 18.742.849PT Kawasan Industri Gresik 14.357.617 - 875.032 (42.430) - 15.190.219

Perusahaan Anak :PT Aneka Jasa Grhadika 281.250 - - - - 281.250PT Petrokopindo Cipta Selaras 260.500 - - - - 260.500Jumlah 34.203.091 - 292.723 20.996- - 34.474.818

2003

2004

23

Page 32: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT Petronika

PT Kawasan Industri Gresik

PT Aneka Jasa Grhadika

PT Petrokopindo Cipta Selaras

b. Metode BiayaPotash Mining, Thailand

PT Petrowidada

Penyertaan pada PT Petrokopindo Cipta Selaras dituangkan dalam akta notaris Djamilah Nahdi, SH. Nomor 36 tanggal 18April 1990. Akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan akta pernyataan keputusan rapat nomor 53tanggal 17 Januari 1995 dihadapan notaris Yanita Poerbo, SH., penyertaan Perusahaan pada PT Petrokopindo CiptaSelaras adalah sebanyak 26.050 lembar saham dengan nilai nominal Rp10 per lembar atau senilai Rp260.500. Perusahaanini bergerak dalam bidang otomotif.

Penyertaan pada PT Petrowidada dilakukan pada tanggal 17 Pebruari 1999 berdasarkan akta notaris Ny. Ester MerciaSoeleman nomor 40 dengan nilai penyertaan Rp3.108.946. Pada tahun 1995 dilakukan tambahan penyertaan senilaiRp3.182.260 dan pada tahun 1997 ditambah lagi sebesar Rp261.154. Sesuai resolusi para pemegang saham, PTPetrowidada menambah modal ditempatkan dan disetor sehingga mengubah persentase kepemilikan Perusahaan dari4,82% menjadi 1,47%. Perusahaan ini bergerak dalam bidang bahan baku plastik.

Penyertaan pada Potash Mining Thailand dilakukan berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor S-672/MK.013/1990tanggal 5 Juni 1990. Perusahaan tersebut saat ini sedang dalam konstruksi menjadi produsen pupuk.

Investasi pada PT Kawasan Industri Gresik (PT KIG) dilakukan pada tanggal 20 Nopember 1990 dengan akta notarisNurlaily Adam Nomor 145. Modal Dasar Perusahaan ini adalah Rp60.000.000 dan telah ditempatkan sebesar Rp5.385.000.PT KIG bergerak dalam bidang pengelolaan lahan untuk industri di Gresik.

Penyertaan pada PT Aneka Jasa Grhadika dituangkan dalam akta notaris Nurlaily Adam, SH Nomor 218 tanggal 31Desember 1994 dan telah diubah dengan notaris yang sama nomor 294 tanggal 30 Maret 1996 sebanyak 28.125 lembarsaham dengan nilai nominal Rp 10 per lembar atau senilai Rp281.250. Perusahaan ini bergerak dalam bidang konstruksidan jasa pemeliharaan gedung.

Penyertaan pada PT Petronika dilakukan pada tanggal 22 Oktober 1983 dengan akta Soeleman Ardjasasmita, SH nomor 25tanggal 14 September 1983. Akta tersebut diperbaharui dengan akta notaris Rahmat Santosa, SH nomor 140 tanggal 19Maret 1999. Harga saham pada tahun 1983 adalah USD 1,000/lembar. Jumlah investasi pada tanggal tersebut adalahsenilai Rp3.073.400. Pada tanggal 19 Maret 1999 dilakukan perubahan akta perusahaan yang mengubah nilai nominalsaham menjadi USD 500/lembar. Investasi Perusahaan dalam akta ini diakui sebanyak 5.385 lembar dengan nilai USD2,692,500 atau senilai Rp14.318.750. PT Petronika bergerak dalam bidang bahan baku plastik.

Dasar perhitungan bagian laba penyertaan saham untuk PT Petronika dan PT Kawasan Industri Gresik menggunakanlaporan keuangan yang belum diaudit.

24

Page 33: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT Petrocentral

PT Puspetindo

11. Aktiva Tetap

Penyertaan pada PT Petrocentral dilakukan pada tanggal 3 Maret 1986 dengan akta notaris Soeleman Ardjasasmita, SHnomor 4 yang diubah dengan akta notaris Endravilla Parmata, SH nomor 261 tanggal 19 Mei 1992. Nilai penyertaan adalahsebesar USD 1,450,000 dan telah disetor sebesar USD 1,395,403 atau ekuivalen dengan Rp2.388.680. PT Petrocentralbergerak dalam bidang bahan baku sabun. Pada tahun 2002 PT Petrocentral membagikan dividen saham sebesarRp2.388.000 dan terdapat koreksi penyertaan sebesar Rp680.000 sehingga nilai penyertaan menjadi Rp4.776.000.

Investasi pada PT Puspetindo dilakukan pada tanggal 22 Maret 1990 dengan akta notaris Soeleman Ardjasasmita nomor 30.Nilai penyertaan Perusahaan adalah sebesar Rp12.350.000 atau 12.350 lembar saham. PT Puspetindo bergerak dalambidang peralatan pabrik. Perusahaan telah mengalami kerugian kumulatif yang melebihi modal ditempatkan. Dengandilakukannya restrukturisasi hutang dalam bentuk Debt of equity Swap serta adanya perubahan modal, maka komposisipemilikan saham Perusahaan pada PT Puspetindo menjadi sebesar 5,13%.

Seluruh investasi tersebut diatas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang, karenaseluruh investasi jangka panjang tersebut bergerak dalam bidang industri yang berhubungan dengan Perusahaan yaituindustri pupuk dan perdagangan.

2004Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - 416 - 29.422.150 Bangunan 321.961.390 7.228.899 - 2.011.283 331.201.572 Mesin dan Peralatan 1.341.604.031 64.544.305 4.443.821 55.283.646 1.456.988.161 Kendaraan dan Alat Berat 46.085.979 7.074.183 498.779 - 52.661.383 Inventaris 22.711.355 1.299.995 191.782 - 23.819.568 Suku Cadang Penyangga 26.612.099 16.134.220 46.724 - 42.699.595 Aktiva Dalam Pelaksanaan Bangunan 2.025.463 3.438.000 14.180 (2.011.283) 3.438.000 Mesin dan Peralatan 75.577.721 111.510.576 107.857 (55.131.619) 131.848.821 Inventaris 3.212.408 4.832.798 - - 8.045.206 Lainnya 152.027 - - (152.027) -

1.869.365.039 216.062.976 5.303.559 - 2.080.124.456 Akumulasi Penyusutan: Bangunan 200.007.394 14.527.927 - - 214.535.321 Mesin dan Peralatan 717.123.547 75.819.245 3.533.551 - 789.409.241 Kendaraan dan Alat Berat 39.011.195 3.813.795 398.434 - 42.426.556 Inventaris 17.577.136 2.120.319 50.501 - 19.646.954 Suku Cadang Penyangga 8.200.530 2.997.526 - - 11.198.056

981.919.802 99.278.812 3.982.486 - 1.077.216.128 Nilai Tercatat 887.445.237 1.002.908.328

2003Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - - - 29.422.566 Bangunan 321.463.050 498.340 - - 321.961.390 Mesin dan Peralatan 1.280.490.093 45.643.847 - 15.470.091 1.341.604.031 Kendaraan dan Alat Berat 42 550 193 5 477 837 1 942 051 46 085 979

25

Page 34: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :2004 2003Rp Rp

Beban Overhead Pabrik 92.768.136 82.346.508 Beban Usaha 6.510.675 8.595.433 Jumlah 99.278.811 90.941.941

12. Biaya Yang Ditangguhkan

2004 2003Rp Rp

Denda Service Level Agreement 10.572.163 21.144.326 Perbaikan yang Dikapitalisasi 6.916.106 8.299.327 Pengurusan Sertifikat HGB 216.540 232.588 Tenaga Bantuan Kaltim 111.480 - Reklamasi Tanah - 148.225 Pengurusan Merek Dagang - 16.429 Jumlah 17.816.289 29.840.895

Aktiva tetap dan aktiva dalam pelaksanaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat catatan 14 dan 20).

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, seluruh Aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi JasaIndonesia (Persero), PT Asuransi Ramayana Tbk dan PT Asuransi Inda Tamporok General Insurance terhadap risiko kebakarandan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing - masing sebesar Rp1.238.969.623 dan Rp3.679.119.292. Manajemenberpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami perusahaan.

2003Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Perolehan Tanah 29.422.566 - - - 29.422.566 Bangunan 321.463.050 498.340 - - 321.961.390 Mesin dan Peralatan 1.280.490.093 45.643.847 - 15.470.091 1.341.604.031 Kendaraan dan Alat Berat 42.550.193 5.477.837 1.942.051 - 46.085.979 Inventaris 21.228.589 1.856.167 373.401 - 22.711.355 Suku Cadang Penyangga 9.626.500 17.913.753 928.154 - 26.612.099 Aktiva Dalam Pelaksanaan Bangunan 79.475 1.044.982 8.700 909.706 2.025.463 Mesin dan Peralatan 51.443.305 40.514.213 - (16.379.797) 75.577.721 Inventaris - 3.212.408 - - 3.212.408 Lainnya - 152.027 - - 152.027

1.756.303.771 116.313.574 3.252.306 - 1.869.365.039 Akumulasi Penyusutan: Bangunan 185.328.215 14.679.179 - - 200.007.394 Mesin dan Peralatan 649.088.398 68.035.149 - - 717.123.547 Kendaraan dan Alat Berat 37.963.379 2.988.578 1.940.762 - 39.011.195 Inventaris 15.408.145 2.542.392 373.401 - 17.577.136 Suku Cadang Penyangga 6.432.041 2.696.643 928.154 - 8.200.530

894.220.178 90.941.941 3.242.317 - 981.919.802 Nilai Tercatat 862.083.593 887.445.237

26

Page 35: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

13. Aktiva Lain-lain

2004 2003Rp Rp

Piutang pada Yayasan Petrokimia Gresik 30.108.514 18.300.000 Deposito Dijaminkan 1.317.800 1.552.400 Jaminan Jangka Panjang 1.281.496 1.281.496 Jaminan Tanah 714.790 759.291 Piutang Karyawan Jangka Panjang 580.062 612.634 Piutang Bersyarat 342.784 342.784 Uang Jaminan Kendaraan 56.500 610.000 Aktiva Tetap Mesin Tidak Digunakan 3.182 2 Uang Jaminan Bahan Bakar 1.800 1.800 Jumlah 34.406.928 23.460.407

Biaya - biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selamaumur HGB tanah yang bersangkutan.

Denda Service Level Agreement merupakan tunggakan denda atas restrukturisasi hutang Perusahaan yang ditangguhkan dandiamortisasi selama 3 tahun sesuai dengan jatuh tempo dalam perjanjian restrukturisasi.

Piutang karyawan jangka panjang merupakan piutang atas pinjaman rumah dan kendaraan kepada pegawai yang dibayarkembali dengan angsuran melalui pemotongan gaji.

Piutang pada Yayasan Petrokimia Gresik adalah piutang untuk dana pembangunan perumahan karyawan yang jangkapengembaliannya lima tahun serta program santunan kesehatan (sankes) (lihat catatan 21).

Jaminan jangka panjang merupakan jaminan listrik, jaminan botol, jaminan telepon dan jaminan keanggotaan golf.

Aktiva tetap mesin tidak digunakan merupakan bangunan dan mesin Pabrik Pemurnian Asam Fosfat dan Pabrik Amoniak I yangsudah tidak digunakan lagi.

Deposito dijaminkan merupakan deposito pada PT Bank Negara Indonesia Tbk yang dijadikan jaminan pada PT Jamsostek(Persero) atas pinjaman untuk membiayai perumahan karyawan.

27

Page 36: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

14. Hutang Bank2004 2003

USD USD(Angka Penuh) Rp (Angka Penuh) Rp

Kredit Modal Kerja PT Bank Central Asia Tbk - Time Loan 15,000,000.00 139.350.000 10,000,000 84.650.000 PT Bank Central AsiaTbk - Market Line - - - 50.000.000 PT Bank DBS Indonesia 10,000,000.00 92.900.000 - - PT Bank Negara Indonesia Tbk - 916.911 - 712.695 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 312.939 - 312.939 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 190.100 - 190.100 PT Bank Syariah Mandiri - - - 20.000.000 Standard Chartered Bank - - - - PT Bank Mega Tbk - 3.312.296 - - PT Bank Lippo Tbk - 5.347.900 - - Sub Jumlah 25.000.000,00 242.330.146 10,000,000 155.865.734

Fasilitas Letter of Credit (L/C)PT Bank Central Asia Tbk 14,141,553.00 131.375.028 2,551,750.00 21.600.564 PT Bank Negara Indonesia Tbk 16,283,811.03 151.276.610 14,860,771.10 125.796.427 Standard Chartered Bank 13.995.731,03 130.020.342 12,999,876.78 110.043.957 PT Bank DBS Indonesia 9,364,665.50 86.997.742 - - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 3,463,020.00 32.171.456 - - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - - 2,833,950 23.989.387 Sub Jumlah 57,248,789.56 531.841.178 33.246.347,88 281.430.335

Jumlah Hutang Bank 82.248.789,56 774.171.324 43.246.347,88 437.296.069

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 8,18% - 13,50% 10,41% - 14,75%US Dollar 4,80% - 6,00% 4% - 6,75%

Penjelasan Pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut :PT Bank Central Asia Tbk

a.

b.

c. Fasilitas Omnibus Letter of Credit (Sight LC, Usance LC dan Usance Payable At Sight LC ) dengan jumlah pokok tidakmelebihi USD 20,000,000.

Fasilitas Omnibus Time Loan Revolving dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dan Pinjaman BerjangkaMoney Market (PBMM) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp200 milyar, yang dapat digunakan untuk Fasilitas Time LoanRevolving dalam Rupiah maupun Dollar Amerika Serikat, dengan ketentuan untuk penggunaan dalam Dollar AmerikaSerikat setinggi-tingginya sejumlah USD 5,000,000 dan fasilitas PBMM dapat digunakan hingga sejumlah Rp50 milyardengan ketentuan pemberian fasilitas PBMM bersifat tidak mengikat disesuaikan dengan keadaan likuiditas PT Bank CentralAsia Tbk.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 1 tanggal 7 Agustus 2003, dari Lindrawati Poernomo, SH., Notaris di Jakarta, sertaperubahan - perubahan perjanjian kredit, terakhir tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan telah memperoleh fasilitas kredit sebagaiberikut :

Fasilitas Kredit Lokal (rekening koran) dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 10,000,000.

28

Page 37: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT Bank DBS Indonesia

a.

b.

---

c.

PT Bank Negara Indonesia Tbka. Fasilitas Kredit Modal Kerja

-

-

-

-

Fasilitas Impor dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000, dengan jangka waktu pinjaman tidak melebihi 180(seratus delapan puluh hari) yang terdiri dari :

Berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor 97/HLB/050a tanggal 1 Agustus 997 serta addendum perubahan Perjanjian Kreditterakhir Nomor (8) 97/HLB/050a tanggal 17 September 2003 dan Surat Persetujuan Perpanjangan Sementara FasilitasKredit tanggal 12 Nopember 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jumlah maksimum kreditsebesar Rp35 milyar. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 12,5% per tahun yang dibayar setiap akhir bulan. Fasilitasini berjangka waktu satu tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2004 dengan jaminan sebagai berikut :

1 (satu) bidang tanah SHGB No. 9 dengan jangka waktu (01 Pebruari 1996 - 25 September 2025) seluas 174.420 m2

yang terletak di Desa Ngipik, Kec. Gresik, Kab. Gresik atas nama PT Petrokimia Gresik, berikut segala sesuatu yangberada diatas tanah tersebut.

Fasilitas Trust Receipt Facility dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000.

2 (dua) bidang tanah SHGB No. 69 dengan jangka waktu (21 Juli 1995 - 20 Juli 2025) seluas 452 920 m2 dan SHGB No.70 dengan jangka waktu (27 September 1995 - 25 September 2025) seluas 24.490 m2 terletak di Desa Romo,Kec.Manyar, Kab. Gresik atas nama PT Petrokimia Gresik. Kedua SHGB tersebut akan dibebani Hak Tanggungan secaraParipasu dengan Bank Mandiri minimal sebesar nilai maksimum kredit Bank Mandiri dan BNI.

Seluruh persediaan bahan baku, bahan pembantu, bahan penolong, barang setengah jadi, barang jadi yang diikatsecara Fiducia.

Fasilitas kredit tersebut dibebani tingkat bunga sebesar 11,80% per tahun untuk fasilitas kredit lokal yang diberikan dalam matauang rupiah dan 8% per tahun untuk fasilitas kredit lokal yang diberikan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan akan jatuhtempo pada tanggal 7 Juli 2005.

Mesin - Mesin/ Peralatan Pabrik Urea dan Amoniak yang diikat secara Fiducia.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dengan SHGB No. 15 yang berlokasi di Desa Ngipik, Kecamatan Gresik atas nama PTPetrokimia Gresik seluas 105.700 m2 beserta bangunan yang berdiri diatasnya dengan nilai pertanggungan sekitar USD10,000,000. Semua fasilitas kredit tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 19 Mei 2005.

Fasilitas Kredit Revolving dengan maksimum kredit sebesar USD 10,000,000, dengan tingkat bunga sebesar 5,16% pertahun,dengan jangka waktu kredit selama 12 bulan.

Fasilitas Treasuri untuk kontrak mata uang asing Tomorrow, Spot dan Forward dengan jangka waktu 6 (enam) bulan danSwap sampai dengan 126 bulan. Untuk semua fasilitas nilai kontrak dalam mata uang asing tersebut tidak boleh melebihiUSD 10,000,000.

Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit tanggal 28 September 2004, Perusahaan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerjadengan jumlah maksimum sebesar USD 30,000,000 dengan rincian sebagai berikut :

Fasilitas Import Line dengan total nilai outstanding tidak melebihi maksimum kredit sebesar USD 10,000,000.

Fasilitas Diskonto tagihan ekspor terhadap faktur penjualan LC Ekspor yang didepositkan ke Bank maksimum sebesarUSD 1,000,000.

29

Page 38: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

b. Fasilitas Letter of Credit Impor

PT Bank Mandiri (Persero) Tbka. Fasilitas Kredit Modal Kerja

b. Fasilitas Letter of Credit ImporSesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit (L/C) Impor No. SBY.NIAGA/02/PK-LC-CRM/2000, Akta No.88 tanggal 31 Agustus 2000 beserta perubahan - perubahannya, terakhir dengan addendum III No.DNW.COP/COD.733/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit L/C Impor yang dapatdigunakan secara switchable untuk L/C Sight , Usance dan Usance payable at Sight termasuk L/C usance dengan skimLine of Import Trade Financing - IDB (LITF - IDB) dengan plafond sebesar USD 3,000,000 yang merupakan bagian darijumlah Limit kredit sebesar USD 15,700,000. Jangka waktu L/C maksimal 180 hari setelah tanggal Bill of Lading . Fasilitaskredit ini terakhir dibebani bunga sebesar 4,83%, dengan jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004sampai dengan 31 Agustus 2005. Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa barang - barang yang di impordengan fasilitas L/C Impor serta jaminan yang terkait dan tanggung renteng dengan jaminan Fasilitas Kredit Investasi (lihatcatatan 14) dan KMK yang telah diserahkan ke Bank Mandiri.

Berdasarkan akta No 89 tanggal 31 Agustus 2000 dari Suyati Subadi, SH., notaris di Surabaya, Perusahaan telahmenandatangani addendum I (Pertama) atas perjanjian Kredit Modal Kerja bersifat Revolving No.131 tanggal 17 Oktober1994. Jumlah pagu fasilitas KMK ini adalah sebesar Rp50 milyar yang digunakan untuk menunjang kegiatan operasional(Modal Kerja Industri Pupuk) dengan tingkat bunga sebesar 13,5% per tahun serta provisi kredit sebesar 1% per tahun dariLimit Kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa persediaan dan piutang dagang serta jaminan tambahanberupa SHGB berikut bangunan Pabrik NPK atas nama PT Petrokimia Gresik dan peralatan mesin dan fasilitas lainnyayang ada diatasnya. Berdasarkan surat persetujuan perpanjangan jangka waktu fasilitas KMK dari Bank Mandiri No.DNW.COP/COD.731/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004, jangka waktu kredit ini adalah 1 (satu) tahun terhitung sejaktanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005.

Sesuai dengan Perjanjian Pembukaan Letter of Credit (L/C) No. 06A/HLB/PPLC/99 tanggal 18 Agustus 1999 dan telahdiperbaharui dengan Surat Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. (8) 97/HLB/050a tanggal 17 September 2003,serta Persetujuan Perpanjangan Sementara No. KPD/2/027/R tanggal 29 Juni 2004, Perusahaan memperoleh FasilitasKredit LC Import dengan jumlah maksimum sebesar USD 35,000,000 untuk keperluan pembelian bahan baku untukproduksi pupuk. Fasilitas kredit ini jatuh tempo pada tanggal 21 Desember 2005.

Berdasarkan akta No 87 tanggal 31 Agustus 2000 dari Suyati Subadi, SH., notaris di Surabaya, Perusahaan telahmenandatangani perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor SBY.NIAGA/02/PK-MK-CRMS/2000. Jumlah pagu fasilitas KMK inisebesar Rp11 Milyar yang digunakan untuk modal kerja operasional pabrik pupuk NPK, dengan bunga sebesar 13,5% pertahun serta provisi kredit sebesar 1% per tahun dari limit kredit. Kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa persediaandan piutang dagang pupuk NPK serta jaminan tambahan berupa SHGB berikut bangunan pabrik NPK atas nama PTPetrokimia Gresik serta peralatan mesin dan fasilitas lainnya yang ada diatasnya. Berdasarkan surat persetujuanperpanjangan jangka waktu fasilitas KMK dari Bank Mandiri No. DNW.COP/COD.732/ADD/2004 tanggal 8 Oktober 2004,jangka waktu kredit 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan seluruh barang-barang yang dibeli/dibayar dengan menggunakan fasilitas pembukaan LCyang bersangkutan serta dikaitkan dengan jaminan fasilitas kredit lainnya.

30

Page 39: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

PT Bank Syariah Mandiri

Standard Chartered Bank

-

-

-

PT Bank Mega Tbk

PT Bank Lippo Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

a.

b.

c.

Fasilitas ini dijaminkan dengan piutang dagang milik debitur minimum Rp10 milyar, persediaan barang milik debitur minimumsenilai Rp10 milyar, dan bangunan berupa pabrik, sarana pelengkap, mesin dan peralatan pabrik milik PT Petrosida Gresik yangterletak di komplek PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

Fasilitas kredit ini apabila digunakan bersama – sama tidak boleh melebihi jumlah maksimum kredit gabungan sebesar sebesarUSD 5,000,000.

Jangka waktu kredit mulai 11 April 2004 sampai dengan 10 April 2005.

Fasilitas Kredit Revolving dalam bentuk Promissory Note , dengan jumlah maksimum kredit Sebesar Rp40 milyar. Fasilitaskredit tersebut terakhir dibebani bunga sebesar 9,47% per tahun. Fasilitas Kredit Impor dengan jumlah maksimum sebesar USD 25,000, dengan jangka waktu pinjaman tidak melebihi 180hari. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar tingkat bunga SIBOR ditambah 3% per tahun.

Deferred Payment Credit Facility , dengan maksimum kredit sebesar USD 5,000,000. Fasilitas kredit ini dibebani bungasebesar 5,48% per tahun dengan jangka waktu pinjaman tidak boleh melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari.

Clean Import Loan Facility , dengan maksimum kredit sebesar USD 5,000,000. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar5,48% per tahun dengan jangka waktu pinjaman tidak boleh melebihi 180 (seratus delapan puluh) hari.

Merupakan hutang PT Petrosida Gresik (Perusahaan Anak) berupa Kredit Modal Kerja dengan plafon sebesar Rp5 milyar.Jangka waktu pinjaman adalah sejak 6 September 2004 sampai dengan 6 September 2005 dan tingkat suku bunga 14% pertahun.

Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit tanggal 13 Maret 1997 beserta perubahan - perubahannya, terakhir No. JKT/AUB/239tanggal 15 Agustus 2003 serta Addendum No. SBY/AUB/267 tanggal 4 Maret 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kreditsebagai berikut :

Fasilitas kredit ini ditandatangani dengan akad pembiayaan Hawalah nomor 00.3/HWLH/XI/2003 tanggal 20 Nopember 2003.Pagu fasilitas ini maksimum Rp75 milyar dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 22 Nopember 2004. Jumlahfasilitas yang terdapat dalam neraca tanggal 31 Desember 2003 adalah realisasi penarikan kredit.

Merupakan hutang PT Petrokimia Kayaku berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp6.000.000 dan Pinjaman TetapOn-Demand (PTX-OD) sebesar Rp3.000.000 pada Bank Lippo dengan A/C: 736.30.1107-2 dengan jangka waktu 12 bulan.Pinjaman ini dijamin dengan agunan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 11 Desa Ngipik, seluas 15.000 m2, atas namaPT Petrokimia Kayaku berkedudukan di Gresik, terletak di Jl. A.Yani PO.BOX 107, Desa Ngipik, Kecamatan Gresik, KabupatenGresik, Propinsi Jawa Timur.

Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit No. JAK/040170/U/040420 tanggal 26 April 2004 dan perjanjian perubahannya No.JAK/040415/U/040630 tanggal 11 Agustus 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum kreditgabungan sebesar USD 5,000,000 yang terdiri dari fasilitas sebagai berikut :

Documentary Credit Facility , dengan maksimum sebesar USD 5,000,000 dan dibebani bunga sebesar 5,48% per tahun.

31

Page 40: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

15. Hutang Usaha

2004 2003Rp Rp

a. Berdasarkan pemasok Pihak Ketiga

Hutang Pembelian Barang Lokal 79.496.986 62.830.681 Hutang Pembelian Jasa Lokal 28.153.320 27.209.526 PPN Masukan 10.289.589 146.601 Hutang Pembelian Barang Impor - 753.052 Sub Jumlah 117.939.895 90.939.860

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Pupuk Kalimantan Timur Tbk 6.026.477 7.518.778 PT Rekayasa Industri 1.624.791 270.480 PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) 509.228 11.151.783 Mitsubishi Corporation 351.534 - PT Mega Eltra 188.284 - PT Pupuk Kujang 12.410 16.627 Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) 277 - PT Pupuk Iskandar Muda - 2.680 Sub Jumlah 8.713.001 18.960.348

Jumlah 126.652.896 109.900.208

b.Rupiah 81.643.698 65.916.464 US Dollar 45.009.198 43.983.744 Jumlah 126.652.896 109.900.208

16. Perpajakan

a. Pajak Dibayar Dimuka2004 2003Rp Rp

Pajak Penghasilan Pasal 21 - 13.404 Pajak Penghasilan Pasal 22 1.404.414 837.918 Pajak Penghasilan Pasal 23 426.915 833.164 Pajak Penghasilan Pasal 29 (Badan) - 992.076 PPN Masukan 17.413.530 388.454 Jumlah 19.244.859 3.065.016

b. Hutang Pajak2004 2003Rp Rp

Pajak Penghasilan Badan 5.607.600 14.181.600 Pajak Penghasilan Pasal 21 980.027 1.691.447 Pajak Penghasilan Pasal 23/26 Wapu 1.423.529 1.138.982 Pajak Petambahan Nilai Wapu - 160.473 Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 703.270 16.025.924 Jumlah 8.714.426 33.198.426

Berdasarkan mata uang :

32

Page 41: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Perusahaan2004 2003Rp Rp

Pajak Kini (71.615.523) (74.015.979) Pajak Tangguhan 17.157.429 13.934.683 Jumlah (54.458.094) (60.081.296)

Pajak Kini

2004 2003Rp Rp

Laba Sebelum Pajak 181.020.268 170.651.265 Perbedaan waktu Beda Penyusutan dan Amortisasi Perusahaan dan Fiskal 39.680.483 39.439.136 Penyisihan piutang 5.372.999 7.009.812

Jumlah Perbedaan Waktu 45.053.482 46.448.948 Perbedaan permanen : Beban Pegawai 1.930.356 - Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan yang Mempunyai

Hubungan Istimewa yang Tidak Dikonsolidasikan (5.198.723) 1.043.719 Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional 38.657.182 49.366.189 Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final (23.595.665) (23.247.027) Biaya Penyusutan Kenikmatan dan Penyisihan Piutang 3.537.750 -

Jumlah Perbedaan Permanen 15.330.900 27.162.881 Laba Fiskal sebelum kompensasi kerugian 241.404.650 244.263.094 Rugi Fiskal tahun-tahun lalu (6.742.192) (2.538.939) Laba Kena Pajak 234.662.458 241.724.155

Rincian laba kena pajak adalah sebagai berikut : Perusahaan 226.281.858 237.692.087 Perusahaan Anak

PT Petrosida Gresik (4.172.621) (5.112.444) PT Petrokimia Kayaku 12.553.221 9.144.512

Jumlah 234.662.458 241.724.155

2004 2003Rp Rp

Laba sebelum pajak penghasilan 175.184.402 166.136.193 Perbedaan waktu : Selisih antara Penyusutan dan Amortisasi Komersial

dengan Pajak atas Aktiva Tetap 39.308.378 39.379.033 Penyisihan Piutang 5.403.619 7.029.969

Jumlah Perbedaan Waktu 44.711.997 46.409.002

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaanadalah sebagai berikut:

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian dengan laba kena pajakPerusahaan adalah sebagai berikut:

33

Page 42: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Perbedaan Permanen : Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan Asosiasi (10.299.527) 1.043.719 Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional 36.280.313 47.174.554 Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final (23.133.077) (23.071.381) Pendapatan Bunga (Bersih)/Dividen 3.537.750 -

Jumlah Perbedaan Permanen 6.385.459 25.146.892 Laba Kena Pajak 226.281.858 237.692.087

2004 2003Rp Rp

Beban Pajak Kini Perusahaan 67.867.057 71.290.126 Perusahaan Anak

PT Petrokimia Kayaku 3.748.466 2.725.853 Jumlah 71.615.523 74.015.979 Dikurangi Pembayaran Pajak DimukaPajak Penghasilan :

Pasal 22 (35.315.921) (19.631.709) Pasal 23 (1.711.100) (1.113.620) Pasal 25 (30.087.946) (39.782.335) Fiskal Luar Negeri (3.000) (28.000)

Jumlah (67.117.967) (60.555.664) Hutang Pajak Kini 4.497.556 13.460.315

Rincian : Perusahaan 4.658.375 13.986.569 Perusahaan Anak

PT Petrosida Gresik (1.110.044) (721.285) PT Petrokimia Kayaku 949.225 195.031

Jumlah 4.497.556 13.460.315

Pajak Tangguhan

Laba kena pajak dan hutang pajak kini Perusahaan dan perusahaan anak tahun 2003 sudah sesuai dengan SuratPemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Rincian dari aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan perusahaan anak adalah sebagai berikut :

Rincian beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut :

Dikreditkan Dikreditkan01 Januari (Dibebankan) 31 Desember (Dibebankan) Koreksi DPP 31 Desember

2003 ke Lap. Laba Rugi 2003 ke Lap. Laba Rugi Penyusutan 2004Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva Pajak Tangguhan Penyisihan piutang ragu-ragu 1.643.589 2.108.991 3.752.580 1.621.085 - 5.373.665 Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan aktiva tetap (105.678.602) 11.813.709 (93.864.893) 11.792.514 3.641.384 (78.430.995) Jumlah (104.035.013) 13.922.700 (90.112.313) 13.413.599 3.641.384 (73.057.330) Perusahaan Anak PT Petrosida (1.092.751) 44.186 (1.048.565) 44.792 - (903.307) Jumlah (Kewajiban) Pajak Tangguhan (105.127.764) 13.966.886 (91.160.878) 13.458.391 3.641.384 (73.960.637) Perusahaan Anak Aktiva Pajak Tangguhan PT Petrokimia Kayaku 492.597 68.264 560.861 57.655 - 618.516 Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 492.597 68.264 560.861 57.655 - 618.516

34

Page 43: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

2004 2003Rp Rp

Perusahaan :Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi (laba akuntansi) 175.184.402 166.136.193 Tarif pajak yang berlaku :10% x Rp 50.000 (5.000) (5.000) 15% x Rp 50.000 (7.500) (7.500) 30% x Rp 166.036.000 - (49.810.858) 30% x Rp 175.084.000 (52.525.320) - Jumlah (52.537.820) (49.823.358)

Pengaruh pajak atas (beban) penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal : Ekuitas dalam Laba Bersih dari Perusahaan Asosiasi 3.089.858 (313.116) Beban Lain-lain yang tidak dapat Dikurangkan Sebagai Biaya Operasional (10.884.094) (14.152.366) Pendapatan yang Telah Dipungut Pajak Final 6.939.923 6.921.414 Pendapatan Bunga (Bersih)/Dividen (1.061.325) -

Jumlah (1.915.638) (7.544.068) Jumlah Beban Pajak (54.453.458) (57.367.426) Koreksi DPP Penyusutan 3.641.385 - Jumlah Beban Pajak Perusahaan (50.812.073) (57.367.426)

Perusahaan Anak PT Petrosida 44.791 (56.280) PT Petrokimia Kayaku (3.690.812) (2.657.589) Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak (54.458.094) (60.081.295)

17. Biaya Yang Masih Harus Dibayar2004 2003Rp Rp

Gas Bumi 61.856.621 43.701.082 Pembebasan Barang Impor 26.965.841 61.563.366 Gaji, Insentif dan Estimasi PPh 21 14.223.400 17.489.868 Bunga Pinjaman 5.570.612 6.429.462 Listrik dan Air 1.413.093 1.219.621 Biaya Pemasaran 51.164 2.569.467 Asuransi Jiwa 45.371 1.562.793 Perjalanan Dinas - 528.913 NPK Blending - 1.804 Sewa Kendaraan - 1.071.732 Lain-lain 5.038.916 1.554.406 Jumlah 115.165.018 137.692.514

Rekonsiliasi antara penghasilan (beban) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yangberlaku adalah sebagai berikut :

35

Page 44: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

18. Hutang Lain-lain

2004 2003Rp Rp

Yayasan dan BTN 39.801.072 22.788.341 Dana Pembinaan Wilayah 3.828.372 5.284.983 Uang Jaminan 82.563 74.903 Selisih Harga Penyerahan Pupuk - 2.474.313 Lain-lain 45.258 398.783 Jumlah 43.757.265 31.021.323

19. Uang Muka Penjualan

2004 2003Rp Rp

Penjualan Produk 34.562.419 46.108.709 Sewa Tanah 12.066.965 12.063.530 Penjualan Pupuk 235.247 388.352 Penjualan Jasa - 2.600 Jumlah 46.864.631 58.563.191

20. Hutang Bank Jangka Panjang

2004 2003USD USD

(Angka Penuh) Rp (Angka Penuh) RpKredit Modal Kerja :Pemerintah/IDB via Bank

Indonesia 20,119,892.50 186.913.801 18,019,532.50 152.535.343 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 33,171,227.23 308.160.701 33,857,296.77 286.602.017

Kredit Investasi :Pemerintah/IBRD Amoniak Urea- Pinjaman Pokok - 37.827.247 - 63.045.411 - Fasilitas Tunggakan Bunga - 4.432.779 - 8.865.558 - Fasilitas Denda Tunggakan Bunga - 10.572.163 - 21.144.326 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk- Proyek Prasarana & Utilitas - - - 2.167.694 - Proyek Pupuk Phonska (NPK) - 9.000.000 - 17.000.000 - Proyek Rehabilitasi Operasional

Pabrik Fosfat I (RFO) - 27.137.472 - - - Proyek Pabrik Pupuk K2SO4 - 13.114.245 - - PT Bank Negara Indonesia Tbk- Proyek Pabrik Pupuk NPK - 66.068.408 - 88.091.208 Jumlah 53,291,119.73 663.226.816 51,876,829.27 639.451.557

Hutang Lain-lain kepada Yayasan dan BTN merupakan potongan gaji karyawan yang belum dibayarkan kepada Yayasan, BTNdan lainnya.Dana pembinaan wilayah merupakan bagian distribusi laba yang ditujukan untuk pengembangan lingkungan Perusahaan yangbelum dibayarkan.

36

Page 45: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun :Pemerintah/IDB via Bank Indonesia 7,800,832.50 72.469.734 1,798,500.00 15.224.303 Pemerintah/IBRD Amoniak Urea- Pinjaman Pokok - 25.218.164 - 25.218.164 - Fasilitas Tunggakan Bunga - 4.432.779 - 4.432.779 - Fasilitas Denda Tunggakan Bunga - 10.572.163 - 10.572.163 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk- Proyek Prasarana & Utilitas - - - 2.167.694 - Proyek Pupuk Eks. NPK - 9.000.000 - 8.000.000 - Proyek Rehabilitasi Operasional

Pabrik Fosfat I (RFO) - - - - - Proyek Pabrik Pupuk K2SO4 - - - - PT Bank Negara Indonesia - 22.022.800 - 22.022.800

Jumlah Kewajiban Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Satu Tahun 7,800,832.50 143.715.640 1,798,500.00 87.637.903 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 519.511.176 551.813.654

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalanRupiah 8,18% - 13,50% 10,41% - 14,75%US Dollar 4,80% - 6,00% 4% - 6,75%

Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut :Kredit Modal Kerja Pemerintah RI (Penerusan IDB)

Sesuai dengan perjanjian penerusan Pinjaman Nomor SLA – 1147/DP3/2001 tanggal 18 September 2001 serta PersetujuanPerubahan Perjanjian Penerusan Pinjaman Nomor AMA – 289/SLA – 1147/DP3/2003 tanggal 20 Nopember 2003, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dari Pemerintah RI yang merupakan Pinjaman Penerusan antara RI dengan Islamic Development Bank (IDB), dengan jumlah pagu pinjaman sebesar USD 27,680,000 untuk pembiayaaan pengadaan pupuk danbahan baku impor yang terdiri dari KCL Putih sebayak 60.000 ton dan Phosphate Rock sebanyak 200.000 ton. Jangka waktupengembalian adalah 36 bulan sejak tanggal masing-masing penarikan pinjaman. Tingkat bunga pinjaman yang harus dibayarpada pemerintah adalah (Libor + Spread 1,5% + 0,5%) per tahun dari pinjaman yang ditarik dan dibayarkan pada tanggal 18Maret dan 18 September setiap tahunnya. Setiap terjadi tunggakan pembayaran hutang pokok pinjaman dan biaya bungadikenakan denda sebesar 2% per tahun diatas biaya bunga.

37

Page 46: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

-

-Tahun Pokok Tunggakan Denda Jumlah

Bunga2001 9,7 4,42002 19,4 4,4 10,62003 4,4 10,62004 4,4 10,62005 4,4 10,6

42,4

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

Kredit ini merupakan penerusan pinjaman SLA 554/DDI/1991 IBRD yang ditandatangani pada tanggal 28 Januari 1991 denganPT Bank Negara Indonesia Tbk sebagai bank pelaksana. Pagu pinjaman ini adalah USD 136,100,000 yang terdiri dari duabagian yaitu bagian (i) sebesar USD 126,300,000 untuk Proyek Pabrik Amoniak/Urea dan (ii) USD 9,800,000 untuk proyekModernisasi Pabrik. Jangka waktu pengembalian untuk bagian (i) adalah 10 (sepuluh tahun) sejak 15 Agustus 1996.Pembayaran angsuran dilakukan 20 (dua puluh) kali per setengah tahunan yang dibayar setiap tanggal 15 Pebruari dan 15Agustus dimulai dari 15 Agustus 1996. Pembayaran angsuran bagian (ii) dilakukan sebanyak 14 (empat belas) kali persetengah tahunan dengan tanggal yang sama dengan bagian (i) dan dimulai sejak 15 Agustus 1994. Bunga pinjaman terusanini adalah tingkat suku bunga SBI untuk jangka waktu 3 bulan selama 6 bulan ditambah 1% atau suku bunga deposito bankpemerintah 6 bulanan mana yang lebih rendah.

Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit Impor No. SBY.NIAGA/02/PK-LC-CRM/2000, Akta No. 88tanggal 31 Agustus 2000 beserta perubahan - perubahannya terakhir Addendum III No. DNW.COP/COD.733/ADD/2004tanggal 8 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit L/C Impor yang dapat digunakan secara switchable untukL/C Sight, Usance dan Usance payable at Sight termasuk L/C usance dengan skim Line of Import Trade Financing - IDB (LITF - IDB) dengan plafond sebesar USD 3,000,000 yang merupakan bagian dari jumlah limit kredit sebesar USD 15,700,000.Jangka waktu L/C maksimal 180 hari setelah tanggal Bill of Lading . Fasilitas kredit ini terakhir dibebani bunga sebesar 6%,dengan jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal 1 September 2004 sampai dengan 31 Agustus 2005. Fasilitas Kredit inidijamin dengan jaminan utama berupa barang -barang yang di impor dengan Fasilitas L/C Impor serta jaminan yang terkait dantanggung renteng dengan jaminan Fasilitas KI dan KMK yang telah diserahkan ke Bank Mandiri.

Berdasarkan surat dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, No. B.75-AGR/AGR-III/01/2005 tanggal 18 Januari 2005, BankRakyat Indonesia menyetujui perpanjangan fasilitas kredit perusahaan untuk jangka waktu 2 tahun, sebagaimana jangka waktufasilitas yang sedang berjalan.

34,414,1

Restrukturisasi meliputi nilai Rp93,5 milyar yang terdiri dari pokok Rp29,1 milyar, tunggakan bunga Rp22,1 milyar dan dendaRp42,3 milyar.

Pembayaran nilai restrukturisasi adalah sebagai berikut :

Pemerintah melalui surat Menteri Keuangan nomor 477/MK.6/2001 tanggal 27 Juli 2001 telah menyetujui penjadwalan kembalipinjaman ini sebagai berikut :

Kredit Investasi Pemerintah RI (Pinjaman Terusan IBRD) - Untuk Proyek Pabrik Amoniak/Urea dan Proyek Modernisasi Pabrik

93,5

15,015,0

15,029,1 22,0

38

Page 47: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

a.

b.

c.

-

-

Kredit Investasi Bank Mandiri eks. Exim - Untuk Proyek Pabrik Prasarana dan Utilitas

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kredit Investasi – Untuk Proyek Rehabilitasi Operasional Pabrik Fosfat I (RFO )

Fasilitas ini ditandatangani melalui perjanjian kredit nomor 91 tanggal 14 Juni 1995 dihadapan Notaris Sutjipto, SH. Pagufasilitas ini adalah Rp49.285.000 dengan suku bunga terakhir 14,5% per tahun dan ditinjau setiap tiga bulan. Bunga berikutangsuran pokok pinjaman tersebut dibayar secara triwulanan. Jangka waktu kredit adalah sembilan tahun sampai dengan14 Juni 2004. Kredit ini dijamin dengan peralatan proyek yang dibiayai dengan fasilitas ini yaitu instalasi air, unit pompabooster, unit gas turbine generator dan unit waste heade boiler , serta unit ship unloader dan belt conveyor . Disamping itukredit ini juga dijamin dengan cessie tagihan, persediaan dan tanah. Jumlah fasilitas yang terdapat dalam neraca tanggal 31Desember 2003 adalah jumlah saldo kredit yang direalisasi/ditarik setelah dikurangi angsuran.

Selama 1 (satu) tahun pertama, 35% bunga yang jatuh tempo dibayar efektif, dan sisanya sebanyak 65% menjadi bebanKI IDC (Kredit Investasi Interest During Construction ).Mulai tahun ke II (Kedua) seluruh beban bunga dibayar efektif setiap akhir triwulan.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa mesin - mesin pabrik Pupuk Fosfat I dan Bangunan pabrik PupukFosfat I yang berdiri diatas SHGB No. 2 dan jaminan tambahan berupa tanah SHGB No. 2 seluas 112.575 m2, tanah berikutbangunan pabrik dan mesin -mesin pabrik pupuk K2SO4, yang berdiri diatas SHGB N0. 69 seluas 395.193 m2, tanah berikutbangunan termasuk didalamnya mesin - mesin pabrik pupuk phonska yang berdiri diatas tanah SHGB No. 70 seluas 24.490m2 beserta jaminan - jaminan lainnya terkait dengan fasilitas kredit lainnya pada PT Bank Mandiri Tbk.

Jangka waktu kredit selama 6 (enam) tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian (termasuk masa grace periodpembayaran hutang pokok selama 1 tahun).

Kredit Investasi Bank Mandiri - Untuk Proyek Pabrik Phonska (NPK)Fasilitas ini ditandatangani melalui perjanjian kredit nomor SBY.NIAGA/01/PK-KI-CRMS/2000 akta nomor 86 tanggal 31Agustus 2000 dihadapan Suyati Subadi, SH. Pagu fasilitas ini adalah Rp41.000.000 dengan suku bunga terakhir 14,50%per tahun dan bunga dapat berubah sewaktu-waktu. Bunga berikut angsuran pokok pinjaman tersebut dibayar secaratriwulanan. Jangka waktu kredit adalah lima tahun sampai dengan 31 Desember 2005. Kredit ini dijamin dengan jaminanutama berupa tanah dan bangunan pabrik pupuk NPK berikut mesin-mesin yang melekat diatasnya, tanah dan bangunanterletak di Kec. Manyar, serta jaminan tambahan berupa tanah dan bangunan di 23 lokasi (di Kecamatan Lamongan,Kecamatan Turi, Kecamatan Gresik, Kecamatan Deket dan Kecamatan Babat). Jumlah fasilitas yang terdapat dalam neracatanggal 31 Desember 2004 adalah jumlah saldo kredit yang direalisasi/ditarik setelah dikurangi angsuran.

Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 20 Pebruari 2004 dari Irene manibuy SH., Notaris di Gresik, mengenai Perjanjian KreditInvestasi Nomor : CCO.SBY/007/PK - KI/ 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi maksimum sebesarRp27.680.000. Tujuan penggunaan kredit adalah untuk membiayai proyek rehabilitasi dan fleksibilitas operasional pabrikPupuk Fosfat I. Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayar secara triwulan dengan ketentuansebagai berikut :

39

Page 48: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

d. Kredit Investasi – Untuk Proyek Pabrik Pupuk K2SO4

-

-

21. Kewajiban Jangka Panjang Lainnya

2004 2003Rp Rp

PT Asuransi Jiwasraya 22.400.129 20.040.944 PT Petronika 4.491.992 4.803.408 PT Jamsostek (Persero) 1.120.114 - Jumlah 28.012.235 24.844.352

Dikurangi bagian yang jatuh tempo satu tahun : PT Asuransi Jiwasraya 3.687.154 1.811.158 PT Petronika 611.924 739.263 PT Jamsostek (Persero) 256.171 - Jumlah bagian yang jatuh tempo satu tahun 4.555.249 2.550.421

Jumlah 23.456.986 22.293.931

Berdasarkan akta No. 9 tanggal 20 Pebruari 2004 dari Irene Manibuy SH., Notaris di Gresik, mengenai Perjanjian KreditInvestasi Nomor : CCO.SBY/009/PK - KI/ 2004, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dengan maksimum kreditsebesar Rp15.531.000. Tujuan penggunaan kredit adalah untuk membiayai pembangunan proyek Pabrik Pupuk K2SO4.Fasilitas kredit ini dibebani bunga sebesar 13,5% per tahun yang dibayar secara triwulan dengan ketentuan sebagai berikut :

Mulai tahun ke II (Kedua) seluruh beban bunga dibayar efektif setiap setiap akhir triwulan

Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan utama berupa mesin - mesin pabrik pupuk K2SO4 dan bangunan pabrik pupukK2SO4, yang berdiri diatas tanah SHGB No. 69 seluas 395.193 m2, tanah berikut bangunan termasuk di dalamnya mesin -mesin pabrik pupuk phonska yang berdiri diatas tanah SHGB No. 70 , tanah berikut bangunan dan mesin pabrik pupuk fosfat2, yang berdiri di atas tanah SHGB No. 2 beserta jaminan - jaminan lainnya terkait dengan fasilitas kredit lainnya pada PTBank Mandiri Tbk.

PT Bank Negara Indonesia TbkFasilitas kredit ini pertama kali ditandatangani dengan perjanjian kredit nomor 98/HLB/100 tanggal 28 Nopember 1998 denganpagu kredit sebesar USD 23,550,000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan, terakhir dengan nomor 2001/KPI/15 tanggal 18April 2001 dengan mengubah pagu kredit menjadi USD 14,685,000. Fasilitas ini dijamin dengan deposito PT PerkebunanNusantara II senilai USD 4,887,500, deposito PT Perkebunan Nusantara III senilai USD 3,910,000, deposito PT PerkebunanNusantara V senilai USD 5,887,500. Bunga fasilitas kredit ini sebesar bunga deposito yang diterima oleh PT PerkebunanNusantara II, III dan V (LIBOR + 1%) ditambah spread sebesar 1,5%. Jangka waktu kredit adalah delapan tahun sebelas bulanempat hari sampai dengan 1 Nopember 2007. Pada tanggal 5 Desember 2001, sesuai dengan surat perjanjian kredit nomor :2001/KI/63 fasilitas tersebut dikonversi menjadi pinjaman Rupiah dengan pagu yang setara dengan Rp132.136.808 dan sukubunga terakhir adalah 14,75% per tahun dan ditinjau secara bulanan dan jaminan kredit berupa deposito seluruhnya ditarikdan diganti dengan tanah, bangunan dan mesin yang dibiayai dengan kredit tersebut.

Jangka waktu kredit adalah selama 6 (enam) tahun, sejak tanggal penandatanganan perjanjian (termasuk masa grace period pembayaran hutang pokok selama 1 tahun).

Selama 1 (satu) tahun pertama seluruh beban bunga menjadi beban KI IDC (Kredit Investasi Interest DuringConstruction ).

40

Page 49: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

22. Hak Minoritas Pihak ketiga Pada Perusahaan Anak

Hak pemilik saham minoritas pada Perusahaan anak adalah sebagai berikut :2004 2003Rp Rp

a. Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan AnakKoperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (memiliki 0,01% di PT Petrosida Gresik) 278 (571) Mitsubishi Corporation (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 1.094.784 905.695 Nippon Kayaku (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 1.094.784 905.695 Jumlah 2.189.846 1.810.819

b. Hak Minoritas atas Aktiva bersih Perusahaan AnakKoperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (memiliki 0,01% di PT Petrosida Gresik) 3.403 2.822 Mitsubishi Corporation (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 7.729.611 7.197.033 Nippon Kayaku (memiliki 20% di PT Petrokimia Kayaku) 7.729.611 7.197.033 Jumlah 15.462.625 14.396.888

23. Modal Saham

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah :

Sesuai dengan akta notaris Imas Fatimah, SH nomor 82 tanggal 27 Maret 1998 modal dasar Perusahaan adalah sebanyak1.300.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar. Dari jumlah tersebut 396.420 lembar atau senilaiRp396.420.000 telah ditempatkan dan disetor.

Kewajiban kepada PT Petronika merupakan pendapatan diterima dimuka jangka panjang atas uang muka penjualan utilitas yangditerima dimuka untuk periode lebih dari satu tahun.

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Asuransi Jiwasraya dalam rangka Plough Back Premium , yang akandigunakan untuk membangun perumahan bagi para karyawan Perusahaan. Jangka waktu pinjaman berkisar antara 8 (delapan)sampai 10 (sepuluh) tahun dan dibebani bunga berkisar antara 9% s/d 12% per tahun.

Berdasarkan Akta pemberian bantuan pinjaman dana untuk perumahan PT Petrokimia Gresik No. 1 tanggal 1 Oktober 1998 dariNyonya Hj. Netty Arni, SH., Notaris di Gresik, Perusahaan telah memperoleh fasilitas bantuan pinjaman dana untuk membangunperumahan dari PT Jamsostek (Persero) yang bersumber dari dana peningkatan kesejahteraan peserta program Jamsosteksejumlah Rp2.280.000. Jangka waktu pinjaman adalah 10 (sepuluh) tahun dan dibebani bunga pinjaman sebesar 9% per tahun.

% Pemilikan JumlahSaham Rp

PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) 396.410 99,99% 396.410.000 Yayasan Petrokimia Gresik 10 0,01% 10.000 Jumlah 396.420 100,00% 396.420.000

JumlahSaham

2004 dan 2003

41

Page 50: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

24. Pendapatan2004 2003Rp Rp

Penjualan Pupuk dan Non pupuk 3.156.759.791 2.656.894.270 Pendapatan Subsidi

Gas Bumi (Urea) 77.410.482 44.119.978 Harga Pupuk (Non Urea) 557.872.912 177.040.918 Pendapatan subsidi Tahun Lalu 47.927.304 - Jumlah Pendapatan Subsidi 683.210.698 221.160.896

Pendapatan Bruto 3.839.970.489 2.878.055.166 Potongan Penjualan (2.949.847) (2.599.972) Jumlah 3.837.020.642 2.875.455.194

Kuantum Rp Kuantum Rpa. Penjualan pupuk

(i) Penjualan DomestikPupuk SP-36 789.193 919.401.571 726.234 895.158.512 Pupuk ZA 597.908 484.368.993 528.231 432.509.566 Pupuk Urea 446.174 399.015.998 460.076 426.587.999 Pupuk Phonska 183.991 239.597.294 110.307 150.960.916 Pupuk KCL 98.083 234.534.146 94.993 112.379.769 NPK BLENDING 30.795 54.656.120 88 128.044 DAP 11.820 25.614.440 14.486 26.251.774 RNP 33.843 23.227.116 5.306 2.985.877 Amphos 495 652.236 2.550 3.340.909 ZK Eks impor 94 217.955 119 74.682 MDCP Eks impor 64 106.012 119 195.884 PS-18 - - 673 489.091 Sub Jumlah 2.381.391.881 2.051.063.023

(ii) Penjualan EksporDAP - - 19.626 30.666.312

Jumlah Penjualan Pupuk 2.381.391.881 2.081.729.335

b. Penjualan Non Pupuk(i) Penjualan Domestik

Amoniak 78.273 294.977.839 95.018 175.815.585 Asam Fosfat 45.136 115.075.683 47.792 84.100.959 Asam Sulfat 149.304 72.773.811 166.971 65.674.372 Produk (Cair) 2.391.584 70.127.439 1.709.362 51.598.396 Cement Retarder 276.519 45.724.002 314.364 41.391.169 Formulasi IPA G - 30.703.872 - 5.634.942 Alf3 3.001 26.114.910 4.524 31.548.764 Produk (Butiran) 3.562.260 21.603.873 2.398.786 15.064.290 Produk (Tepung) 265.580 13.285.662 257.758 13.263.176 Sidamethrin - 10.036.389 - 1.972.286

2004

Jumlah penjualan pupuk tersebut merupakan pendapatan dari hasil penjualan secara tunai maupun kredit baik lokal maupunekspor sebagai berikut :

10,43% dan 10,48% dari penjualan pupuk dan non pupuk masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 dilakukan dengan pihakyang mempunyai hubungan istimewa (catatan 30).

2003

42

Page 51: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

Kuantum Rp Kuantum Rp

Carbofuran - 8.979.142 - 8.338.851 CO2 Cair 6.982 7.423.998 9.914 8.216.398 Produk (Coil) 1.807.633 7.184.092 1.919 102.667 Produk (Flowable) 134.688 5.767.378 132.280 5.320.100 Crude Gypsum 77.751 5.154.321 90.056 4.653.780 Formulasi 2,4D Amine - 4.493.319 - 2.748.580 Formulasi BPMC - 4.121.341 - 3.764.660 Dry Ice 1.629 2.365.242 2.702 3.062.106 Jasa Formulasi - 2.196.667 - 1.630.053 Purified Gypsum 11.259 2.037.645 1.525 180.990 Permetrin - 1.922.071 - 730.392 BPMC - 1.513.332 - 3.356.102 Propoxur - 1.196.221 - 11.500 Formulasi MIPC - 1.124.764 - 336.896 Sidaron - 1.070.502 - - Sidazeb - 1.057.367 - - 2,4D Amin/For.MIPC - 1.007.950 - 2.905.007 IPA Glyphosate - 933.935 - 2.480.762 Sidazinon - 717.389 - 1.338.686 Chemical - 285.240 - - Gypsum - 159.357 - - Cypermethrin - 106.425 - 195.950 SDP - 5.577 - 2.161 Petrokum - 100 - - Belerang Curah - - 5 4.180 Amegrass 80WP - - - 60.091 Sub Jumlah 761.246.855 535.503.851

(ii) Penjualan EksporAmoniak - - 14.773 24.057.974 Alf3 2.466 9.887.141 2.644 7.110.997 Produk (Tepung) 20.000 871.080 68.800 3.857.821 Produk (Coil) - - 78.781 1.139.903 Diazinon - 3.362.834 - 3.122.485 BPMC - - - 371.904 Sub jumlah 14.121.055 39.661.084

Jumlah Penjualan Non Pupuk 775.367.910 575.164.935 Jumlah Penjualan Pupuk dan Non Pupuk ( a + b ) 3.156.759.791 2.656.894.270 c. Pendapatan Subsidi

Urea 77.410.482 44.119.978 Non Urea ZA 210.185.618 68.005.194 SP-36 227.325.947 92.862.394 Phonska 120.361.347 16.173.330 Sub Jumlah 557.872.912 177.040.918 Pendapatan subsidi tahun 2003 47.927.304 -

Jumlah Pendapatan Subsidi 683.210.698 221.160.896 Jumlah Pendapatan Bruto 3.839.970.489 2.878.055.166 Potongan Penjualan (2.949.847) (2.599.972) Jumlah Pendapatan Bersih 3.837.020.642 2.875.455.194

2004 2003

43

Page 52: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

25. Harga Pokok Penjualan2004 2003Rp Rp

Persediaan Awal Barang Jadi 94.974.543 142.619.426 Saldo awal ZA & Urea Curah Diproses ke Biaya Produksi (6.220.571) (641.455) Persediaan Awal Barang Jadi *) 88.753.972 141.977.971 Harga Pokok Produksi :

Persediaan Awal Barang Dalam Proses 92.128.334 32.752.470 Biaya Bahan Baku dan Pupuk Impor 2.264.386.542 1.515.083.232 Biaya Bahan Penolong 259.820.066 218.073.236 Biaya Pemeliharaan 178.745.888 151.911.713 Biaya Pegawai 234.380.044 227.204.858 Biaya Penyusutan 92.768.136 82.346.508 Biaya Pembungkus 9.856.685 - Biaya Overhead Pabrik 10.326.573 - Biaya Lainnya 65.491.603 114.112.182 Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (99.168.256) (92.128.334)

Jumlah Harga Pokok Produksi 3.108.735.615 2.249.355.865 Barang Siap untuk Dijual 3.197.489.587 2.391.333.836 Dikurangi :

Harga Pokok Penjualan Produk Lain-lain 81.038.751 - Dipakai Promosi, Susut dan Sweeping (539.009) (3.858.973) Persediaan Akhir Barang Jadi *) (170.890.164) (94.974.543)

Harga Pokok Penjualan 3.107.099.165 2.292.500.320 *) setelah dikurangi persediaan pupuk eks impor -

2004 2003Kuantum Rp Kuantum Rp

a. Harga Pokok Penjualan PupukHPP DomestikPupuk SP-36 789.194 944.488.718 726.234 757.855.429 Pupuk ZA 633.849 551.025.464 528.231 370.403.293 Pupuk Urea 460.617 419.277.495 460.076 415.428.720 Pupuk Phonska 192.464 336.888.294 110.307 166.800.981 Pupuk KCL 98.356 225.338.742 94.993 103.193.602 NPK Blending 30.795 53.317.559 88 158.567 DAP 9.974 24.817.455 34.112 66.934.616 RNP 33.843 18.440.958 5.306 2.416.766 Amphos 495 578.684 2.550 2.982.794 ZK Eks impor 94 187.419 119 238.534 MDCP Eks impor 64 130.764 119 243.140 PS-18 - - 673 357.458

Jumlah Harga Pokok Penjualan Pupuk 2.574.491.552 1.887.013.900

Pendapatan subsidi tahun 2004, sebagian termasuk pendapatan subsidi tahun 2003 sebagaimana ditetapkan olehPemerintah sesuai dengan hasil audit khusus yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI berdasarkan padaKepmenkeu RI No. 319/KMK.06/2004.

44

Page 53: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

b. Harga Pokok Penjualan Non Pupuk(i) HPP domestik

Amoniak 94.852 187.342.424 109.791 129.526.314 Asam Fosfat 52.790 82.026.051 47.792 74.804.130 Asam Sulfat 177.017 33.579.168 166.971 23.255.232 Produk (Cair) - 47.971.288 1.709.362 31.108.007 Cement Retarder 342.982 40.799.432 314.364 41.095.098 Formulasi IPA G - 26.111.604 - 4.142.769 Alf3 3.501 37.144.588 7.168 36.507.708 Produk (Butiran) - 14.652.359 2.398.786 10.683.754 Produk (Tepung) - 7.543.274 326.558 10.850.238 Sidamethrin - 6.367.668 - 856.931 Carbofuran - 9.455.989 - 7.672.884 CO2 Cair 9.343 5.027.662 9.914 4.410.980 Produk (Coil) - 6.490.953 80.700 1.642.976 Produk (Flowable ) - 4.008.801 132.280 3.530.900 Crude Gypsum 91.625 2.003 90.056 21.148 Formulasi 2,4D Amine - 3.727.416 - 3.459.538 Formulasi BPMC - 3.377.542 - 3.610.244 Dry Ice 2.150 2.074.108 2.702 1.997.768 Jasa formulasi - Kayaku - 1.148.530 - 1.007.069 Purified Gypsum 21.785 762.369 1.525 67.915 Permetrin - 1.292.092 - 559.799 BPMC - 1.830.296 - 3.887.660 Propoxur - 987.658 - 60.000 Formulasi MIPC - 767.391 - 373.658 Sidaron - 1.071.424 - - Sidazeb - 828.698 - - 2,4D Amin/Form MIPC - 833.168 - 1.505.450 IPA Glyphosate - 198.087 - 2.213.538 Sidazinon - 622.340 - 861.931 Chemical - 247.403 - - Gypsum - 82.546 - 141.525 Cypermethrin - 81.910 - 176.333 SDP - 4.382 - 1.247 Belerang Curah - - 5 4.350 Amegrass 80WP - - - 52.975 Lain-lain - - - 1.010.097 Jasa formulasi - Petrosida - - - 76.655 Diazinon - 4.146.989 - 4.309.585

Jumlah Harga Pokok Penjualan Non pupuk 532.607.613 405.486.406 Jumlah Harga Pokok Penjualan 3.107.099.165 2.292.500.306

(1) 12,16% dan 6,58% dari jumlah pembelian bahan baku, masing-masing pada tahun 2004 dan 2003 dilakukan dengan pihak-pihakyang mempunyai hubungan istimewa (catatan 30).

45

Page 54: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

26. Beban Usaha

2004 2003Rp Rp

Beban DistribusiTransportasi 139.325.710 104.163.080 Penyaluran 20.923.745 16.883.781 Bongkar Muat 15.179.883 8.336.920 Pallet 1.660.161 5.446.675 Pegawai 1.133.658 1.218.805 Susut 353.547 246.201 Rebag dan Kantong 274.673 5.371.194 Restaple 122.045 546.530 Asuransi 71.286 45.081 Promosi dan Distribusi lain - 1.202.641 Sub Jumlah 179.044.708 143.460.908

Beban PenjualanPegawai 34.857.630 31.182.232 Transportasi 13.513.601 11.024.771 Promosi 5.667.397 1.807.317 Jasa 3.173.028 3.853.366 Litbang 1.497.891 1.492.550 Penyusutan dan Amortisasi 1.389.820 951.163 Kantor 1.267.153 1.355.709 Bongkar Muat 151.827 387.344 Pemeliharaan 129.560 396.803 Restaple 56.337 34.945 Rebag dan Kantong 31.994 51.818 Susut 22.537 29.845 Pajak dan Restribusi 5.836 1.556 Asuransi 979 1.068 Agrobisnis - 1.524.414 Penjualan Lainnya 2.971.074 758.058 Alokasi dari pusat biaya lain 21.740.547 17.391.466 Sub Jumlah 86.477.211 72.244.425

Beban Administrasi dan Umum Pegawai 62.791.508 58.418.924 Perjalanan dan Pembinaan 15.721.121 16.609.510 Administrasi 13.058.347 10.744.842 Jasa 6.053.083 6.516.270 Pemeliharaan 5.303.829 4.271.655 Pajak dan Restribusi 4.405.123 3.149.142 Penyusutan dan Amortisasi 1.163.573 1.844.934 Asuransi 11.865 6.522 Umum Lainnya 60.000.202 55.125.548 Alokasi dari pusat biaya lain 3.176.762 3.256.179 Sub Jumlah 171.685.413 159.943.526

Jumlah Beban Usaha 437.207.332 375.648.859

46

Page 55: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

27. Pendapatan (Beban) Lain-lain

2004 2003Rp Rp

Pendapatan Diluar Usaha :Pendapatan Sewa dan Jasa 43.922.548 40.019.697 Penjualan Produk Utilitas 22.004.399 21.998.560 Pendapatan Jasa Giro/ Bunga 6.811.521 6.501.049 Klaim Asuransi 3.212.366 5.384.991 Laba Penyertaan 4.233.911 1.937.941 Pendapatan Dividen 2.314.252 -Komisi Keagenan 1.029.100 1.305.941 Penjualan Barang Bekas 689.598 485.406 Pendapatan Agribisnis 17.168 19.316 Denda Piutang/Keterlambatan 15.055 59.044 Transport dan Asuransi 5.950 26.709 Lelang Kendaraan - 299.461 Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 26.488.563 Lain-lain 22.935.155 14.687.010 Sub Jumlah 107.191.023 119.213.688

Beban Diluar Usaha :Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih 89.918.995 - Biaya Sewa dan Jasa 14.482.192 10.790.858 Biaya Produk Utilitas 12.884.291 11.487.038 Penyisihan Piutang 5.489.883 7.009.812 Pemasaran Jasa 2.281.780 1.701.222 Fee Keagenan 412.222 280.933 Denda Retribusi PJU/Klaim - 1.082 Koreksi Restitusi PPh Badan - 91.521 Penghapusan Piutang - 2.158.287 Lain-lain (567.167) 34.861.312 Sub Jumlah 124.902.196 68.382.065

Jumlah (17.711.173) 50.831.623

47

Page 56: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

28. Beban Bunga dan Keuangan

2004 2003Rp Rp

Kredit Investasi 27.104.222 43.356.530 Kredit Fasilitas L/C 26.529.558 27.701.165 Kredit Modal Kerja 23.361.479 14.914.761 Asuransi 13.863.029 - Provisi Bank 3.124.417 1.513.917 Jumlah 93.982.705 87.486.373

29. Aktiva dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing

31 Januari 2005 2004 2003Rp Rp Rp

9.145 9.290 8.465

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, kurs konversi yang digunakan Perusahaan serta kurs yang berlaku pada tanggal 31Januari 2005 adalah sebagai berikut :

1 USD

31 Desember

Mata Uang

Mata Uang Mata UangAsing (USD) Rp Asing (USD) Rp

AktivaKas dan Setara Kas 3,425,091.98 31.819.105 2,496,537.06 21.133.186 Piutang Usaha 2,630,874.50 22.270.353 - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 1,120,269.15 10.407.300 2,096,506.82 17.746.930 - Pihak Ketiga 3,724,639.16 34.601.898 3,099,446.42 26.236.814 Piutang Lain-lain- Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 1,261,774.15 11.721.882 687,611.54 5.820.632 - Pihak Ketiga 1,307,483.14 12.146.518 2,766,364.93 23.417.279 Jumlah 10,839,257.58 100.696.703 13,777,341.27 116.625.194

KewajibanHutang Usaha 4,424,407.97 41.104.750 - - Hutang Bank 82,248,789.56 764.091.176 43,246,347.88 366.080.335 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 6,658,409.11 61.856.621 5,162,561.35 43.701.082 Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo

Satu tahun 7,800,832.50 72.469.734 1,798,500.00 15.224.303 Hutang Bank Jangka Panjang 53,291,119.73 495.074.502 51,876,829.27 439.137.360 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 421,090.83 3.911.934 567,443.38 4.803.408 Jumlah 154,844,649.70 1.438.508.717 102,651,681.88 868.946.488 Kewajiban Bersih 144,005,392.12 1.337.812.014 91,505,215.11 774.591.647

2004 2003

48

Page 57: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

30. Transaksi dengan Perusahaan Anak dan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Sifat Hubungan Istimewaa.

- PT Pupuk Kaltim Tbk- PT Pupuk Kujang- PT Mega Eltra- PT Pupuk Iskandar Muda- PT Rekayasa Industri

b. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham Perusahaan :- PT Gresik Cipta Sejahtera- PT Graha Sarana Gresik- PT Petro Graha Medika- PT Petrokopindo Cipta Selaras- PT Aneka Jasa Grhadika

c. Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya adalah Perusahaan :- PT Petrosida Gresik- PT Petrokimia Kayaku- PT Kawasan Industri Gresik- PT Puspetindo- PT Petronika- PT Petrocentral- PT Petrowidada

d. PT Pupuk Sriwijaya adalah pemegang saham utama (mayoritas) Perusahaan.

e.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa

a.

2004 2003Rp Rp

PT Petrocentral 116.963.732 85.880.680 PT Mega Eltra 78.777.812 60.114.727 PT Petrosida 73.065.041 73.993.802 PT Pupuk Sriwidjaja 36.519.775 37.760.267 PT Pupuk Kaltim Tbk 2.002.929 6.657.909 PT Pupuk Kujang 345.227 170.945 Jumlah 307.674.516 264.578.330

Perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang saham utama Perusahaan :

Dalam Kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak – pihak yang mempunyai hubunganistimewa, yang meliputi antara lain :

Yayasan Petrokimia Gresik adalah Perusahaan yang sebagian pengurus dan manajemennya sama dengan Perusahaan,dan juga sebagai pemegang saham minoritas Perusahaan.

Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :

10,43% dan 10,48% dari jumlah penjualan masing – masing pada tahun 2004 dan 2003, merupakan penjualan kepada pihakyang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat – syaratnormal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, piutang atas penjualan tersebutdicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 9% dan 7% dari jumlah aktiva masing – masing pada tanggal 31Desember 2004 dan 2003.

49

Page 58: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

b.

2004 2003Rp Rp

PT Pupuk Kaltim Tbk 225.147.926 73.511.624 PT Pupuk Sriwidjaja 55.762.468 8.007.502 PT Pupuk Iskandar Muda 20.258.400 - PT Rekayasa Industri 1.744.807 19.826.644 Jumlah 302.913.601 101.345.770

c.

2004 2003Rp Rp

PT Petrowidada 6.020.938 8.970.935 PT Petronika 3.592.794 2.864.368 PT Petrocentral 2.509.794 2.419.741 PT Puspetindo 1.785.695 1.820.888 PT Kawasan Industri Gresik 1.405.035 1.012.038 PT Pupuk Kaltim Tbk 1.295.984 67.779 PT Pupuk Kujang 1.082.015 - PT Rekayasa Industri 187.550 3.400 Yayasan PG 12.897 34.069 PT Pupuk Sriwidjaja - 1.557.236 Jumlah 17.892.702 18.750.454

d. Perusahaan memberikan pinjaman dana kepada Yayasan Petrokimia Gresik selaku pihak pengelola Program PemeliharaanKesehatan Pensiunan/Purna Tugas dan Keluarganya (prokespen) dan Program Santunan Kesehatan (Sankes) sesuai SuratPerjanjian Kerjasama tanggal 16 April 2004 serta pengelola pembangunan perumahan karyawan PT Petrokimia Gresiksesuai Surat Perjanjian Pinjaman antara PT Petrokimia Gresik dengan Yayasan Petrokimia Gresik tanggal 27 Oktober2003, 21 Pebruari 2002 dan 11 Agustus 2000. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PetrokimiaGresik tanggal 29 Desember 2003 dan Perjanjian Pinjaman, pinjaman tersebut dilakukan tanpa bunga dengan jangka waktupengembalian adalah 5 (lima) tahun. Apabila Yayasan Petrokimia terlambat melakukan pembayaran sebagaimana jadwalangsuran yang ditetapkan dalam Perjanjian Pinjaman, dikenakan sanksi denda sebesar 2% - 5% per bulan.

12,16% dan 6,58% dari jumlah pembelian masing – masing pada tahun 2004 dan 2003, merupakan pembelian dari pihakyang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat –syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal neraca, hutang atas pembeliantersebut dicatat sebagai bagian dari hutang usaha, yang meliputi 12,16% dan 6,58% dari jumlah hutang masing – masingpada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.

Perusahaan juga mempunyai transaksi di luar usaha dengan pihak – pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yangdiantaranya timbul dari transaksi penjualan hasil produk samping (seperti air, listrik, steam, dll) dan penjualan jasa lainnyaberupa jasa keahlian, jasa pelabuhan, sewa rumah dan sewa tanah, sebagai berikut :

Rincian pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:

50

Page 59: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

31. Manfaat Kesejahteraan Karyawan DiestimasiPerusahaan

- Penghargaan kesetiaan- Bantuan duka- Cuti besar- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)- Program Tabungan Hari Tua (THT)- Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT)

~ Umur Pensiun Normal : 56 tahun~ Tingkat pengunduran diri : - Usia 20 - 45 : 0,02%

- Usia 45 - 55 : 0,2%~ Tingkat kematian : Tabel Mortalita Indonesia II~ Tingkat Kenaikan gaji rata-rata : 5% per tahun~ Tingkat bunga Teknis : 10% per tahun~ Ekspetasi Hasil Investasi : 10% per tahun~ Tingkat cacat : 0,05% s/d usia 55 tahun

JumlahRp

Kewajiban Kini (Present Value of Obligation ) (271.905.255) Nilai Wajar dari Kekayaan 131.776.570 Posisi Pendanaan (140.128.685) Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Vested - Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Non Vested 168.047.556 Koreksi Aktuarial Yang Belum Diakui (25.776.841) Kekayaan yang Diakui Dalam Neraca 2.142.030

Rekonsiliasi beban manfaat karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut :Jumlah

RpBeban Jasa Kini 16.870.924 Beban Bunga 24.066.253 Harapan dari Hasil Investasi (9.270.726) Amortisasi Beban Jasa Lalu yang Belum Diakui - Non Vested 14.401.504 Amortisasi Koreksi Aktuaria - Pengakuan Segera dari Beban Jasa Lalu yang Vested - Beban yang Diakui dalam Laporan Laba Rugi 46.067.955

Kewajiban aktuaria dan posisi pendanaan dari manfaat kesejahteraan karyawan posisi 31 Desember 2004 adalah sebagaiberikut :

Perusahaan, menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetapnya, dimana manfaat pensiunyang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Perusahaan melakukanpenyisihan Pendanaan pensiun melalui program yang diselenggarakan oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Jumlahkaryawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 3.964 karyawan pada tahun 2004.Pada tahun 2004, Perusahaan melalui PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independen melakukan perhitungan aktuaria, untukmenilai jumlah kewajiban aktuaria dan posisi pendanaan per 31 Desember 2004. Perhitungan benefit / manfaat terhadapimbalan kerja karyawan menggunakan manfaat sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTPetrokimia Gresik yang terdiri dari :

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut :

51

Page 60: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

JumlahRp

Kekayaan pada Awal Tahun 26.286.795 Beban (46.067.955) Realisasi Pembayaran Manfaat 7.271.000 Iuran Perusahaan 14.652.190 Kekayaan Pada Akhir Tahun 2.142.030

1).

2).

-

- -

Disamping itu, Perusahaan juga menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Program Tabungan Hari Tua (THT) denganpihak PT Asuransi Jiwasraya (Persero) nomor 470/07/NK.04.04/04/SP/2003 tanggal 4 Juli 2003.AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAaaaaaaAAAAAA 055.SJ.U.0703

Dalam mengelola kesejahteraan karyawan, Perusahaan bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwasraya(Persero) yang disebut dengan “Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT)”. Perjanjian tersebut terakhir diperbaiki melaluiPerjanjian Kerjasama nomor 469/07/NK.08.01/04/SP/2003 tanggal 4 Juli 2003.AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA 023.SJ.U.0699

Manfaat PKHT meliputi pembayaran berkala dan/atau pembayaran sekaligus bagi peserta (karyawan) atau janda atau duda atauanaknya.

Biaya jasa lalu yang belum diakui Non Vested dan koreksi aktuarial diamortisasi sesuai dengan rata-rata masa kerja karyawan.

Program Tabungan Hari Tua (THT) sebesar 5% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.

Perlakuan pembayaran iuran premi atas coming service (masa asuransi yang akan dijalani Peserta) dan Jamsostek adalahsebagai berikut:

Rekonsiliasi (kewajiban) pendanaan manfaat pensiun karyawan sebagai berikut :

THT adalah program jaminan hari tua dalam bentuk pembayaran sekaligus bagi Peserta atau Ahli Warisnya. Perjanjian inimenggantikan kerjasama dengan AJB Bumiputera 1912 dalam hal “ Jaminan Asuransi Jiwa Kumpulan” sesuai denganPerjanjian Kerjasama nomor 261/IX/SPK/DIR/1988 dan 190/U/ASK/PERT/IX/1988 tanggal 5 September 1988 dan telahdiaddendum beberapa kali, terakhir tanggal 19 Desember 1989.

Pemberi kerja (Perusahaan) menanggung seluruh jumlah dari tagihan premi dikurangi dengan iuran beban peserta(pegawai) yang dipotongkan dari gaji setiap bulan.

Pendanaan Manfaat Kesejahteraan Karyawan Perusahaan, terutama berasal dari :

Berdasarkan Undang-undang nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Peraturan Pemerintahnomor 36 tahun 1995 tentang penetapan badan penyelenggara program Jamsostek, Perusahaan telah mengikuti programJamsostek.

Program Jamsostek sebesar 2% dari gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.

Iuran para pegawai untuk PKHT, THT dan Jamsostek dilakukan melalui pemotongan dari gaji yang besarnya sebagai berikut:

Program Kesejahteraan Hari Tua (PKHT) sebesar 5% dari gaji dasar pertanggungan (gaji tetap berupa gaji pokok,tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, bantuan pangan dan bantuan perumahan).

52

Page 61: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

1). Kewajiban pembayaran tahunan (angsuran) dicatat sebagai beban tahun berjalan.2). Besarnya angsuran tahunan premi back service adalah sebagai berikut:

- PKHT : jatuh tempo setiap bulan Januari, tahun 2003 sampai dengan 2012 sebesar @ Rp 20.544.019

Perusahaan Anak

32. Dividen Tunai Dan Cadangan Umum

a.

JumlahRp

Dividen 60.509.534 Tantiem Direksi & Dekom 1.863.280 Program Kemitraan 1.087.590 Program Bina Lingkungan 2.175.180 Cadangan 43.123.416 Total 108.759.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana tercantum dalam Notulen Risalah Rapat tanggal 1Juni 2004, pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2003 sebesar Rp 108.759.000 ribu denganrincian sebagai berikut :

PT Petrokimia Kayaku (Perusahaan Anak) menghitung dan membukukan estimasi manfaat kesejahteraan karyawan untukseluruh karyawannya sesuai Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Jumlah saldokewajiban diestimasi atas manfaat kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 masing-masing sebesarRp 5.910.047 dan Rp 2.725.362.

Jumlah cadangan pemutusan hubungan kerja akan direview setiap akhir tahun dengan memperhatikan seluruh variabel yangmempengaruhi jumlah cadangan tersebut.

- THT : jatuh tempo setiap bulan Januari, tahun 2003 sampai dengan 2012 sebesar @ Rp 18.012.230.577 (jumlahi R 126 il ) Rp 126 milyar)

Iuran premi back service baik untuk PKHT maupun THT seluruhnya ditanggung oleh Perusahaan, dicatat sebagai berikut:

53

Page 62: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

33. Informasi Segmen Usaha

2004Produksi Pupuk Produksi Pestisida Konsolidasi

Rp Rp RpPendapatan

Eksternal 3.633.228.911 278.813.581 3.912.042.492Antar Segmen (75.021.849) - (75.021.849)

Jumlah Pendapatan 3.558.207.062 278.813.581 3.837.020.643Hasil

Hasil Segmen 230.241.848 11.285.645 241.527.493Antar Segmen 4.681.448 - 4.681.448

Jumlah Hasil Segmen 234.923.296 11.285.645 246.208.941Pendapatan Usaha tidak Dapat Dialokasi (16.537.577) 1.339.848 (15.197.729)

Laba Usaha 218.385.719 12.625.493 231.011.212Beban Keuangan (93.190.359) (792.345) (93.982.704)Pendapatan bunga 6.743.186 68.335 6.811.521Antar Segmen (10.747.064) - (10.747.064)Laba Sebelum Pajak 121.191.482 11.901.483 133.092.965Beban Pajak (67.867.057) (3.748.466) (71.615.523)Pajak Tangguhan 17.054.983 102.445 17.157.428Laba Setelah Pajak 70.379.408 8.255.462 78.634.870Bagian Saham Minoritas (2.189.845) - (2.189.845)Laba Bersih 68.189.563 8.255.462 76.445.025Aktiva Segmen 2.713.624.483 117.733.158 2.831.357.641Aktiva Antar Segmen (74.973.215) (112.825) (75.086.040)Aktiva tidak Dapat Dialokasi 618.516 618.516Jumlah Aktiva 2.638.651.268 118.238.849 2.756.890.117Kewajiban Segmen 1.785.574.956 38.862.005 1.824.436.961Kewajiban Antar Segmen (17.759.525) (112.825) (17.872.350)Kewajiban tidak Dapat Dialokasi 73.057.330 6.813.356 79.870.686Jumlah Kewajiban 1.840.872.761 45.562.536 1.886.435.297Pengeluaran Barang Modal 2.023.890.140 56.234.316 2.080.124.456Penyusutan 1.040.287.152 36.928.977 1.077.216.129Beban Non Kas Selain Penyusutan 5.538.065 - 5.538.065Arus Kas Dari Operasi

Penerimaan Pelanggan 4.071.413.983 293.098.637 4.364.512.620Pembayaran Pemasok (4.164.909.822) (294.374.711) (4.459.284.533)

Jumlah (93.495.839) (1.276.074) (94.771.913)Arus Kas dari Investasi

Investasi Rutin dan Proyek (111.873.347) (3.404.682) (115.278.029)Pendapatan Bunga dan Jasa Giro 182.799.601 1.359.052 184.158.653Lain-lain (116.822.530) (2.135.986) (118.958.516)

Jumlah (45.896.276) (4.181.616) (50.077.892)Arus Kas Dari Pembayaran

Pelunasan Hutang (1.681.809.903) (6.618.508) (1.688.428.411)Perolehan Pinjaman 1.833.215.326 11.966.408 1.845.181.734Lain-lain (176.096) (176.096)

Jumlah 151.405.423 5.171.804 156.577.227

54

Page 63: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

2003Produksi Pupuk Produksi Pestisida Konsolidasi

Rp Rp RpPendapatan

Eksternal 2.744.610.626 203.674.215 2.948.284.841Antar Segmen (72.271.222) (558.426) (72.829.648)

Jumlah Pendapatan 2.672.339.404 203.115.789 2.875.455.193

HasilHasil Segmen 198.349.380 4.670.927 203.020.307Antar Segmen 4.285.708 - 4.285.708

Jumlah Hasil Segmen 202.635.088 4.670.927 207.306.015Pendapatan Usaha tidak Dapat Dialokasi 54.607.993 (3.776.370) 50.831.623

Laba Usaha 257.243.081 894.557 258.137.638Beban Keuangan (86.821.108) (665.193) (87.486.301)Laba Sebelum Pajak 170.421.973 229.364 170.651.337Beban Pajak Kini (71.290.126) (2.725.853) (74.015.979)Pajak Tangguhan 13.922.700 11.984 13.934.684Laba Setelah Pajak 113.054.547 (2.484.505) 110.570.042

Aktiva Segmen 2.347.387.350 92.418.978 2.439.806.328Aktiva Antar Segmen (65.493.142) (3.376) (65.496.518)Jumlah Aktiva 2.281.894.208 92.415.602 2.374.309.810

Kewajiban Segmen 1.463.206.381 27.152.314 1.490.358.695Kewajiban Antar Segmen - (15.665.692) (15.665.692)Kewajiban tidak Dapat Dialokasi 90.112.314 1.048.565 91.160.879Jumlah Kewajiban 1.553.318.695 12.535.187 1.565.853.882

Pengeluaran Barang Modal 1.815.801.258 53.563.780 1.869.365.038Penyusutan 948.257.845 33.661.956 981.919.801Beban Non Kas Selain Penyusutan 7.009.812 20.158 7.029.970Arus Kas dari Operasi

Penerimaan Pelanggan 2.730.377.258 215.969.638 2.946.346.896Pembayaran Pemasok (2.532.436.896) (180.526.914) (2.712.963.810)Lain-lain (326.514.857) (31.942.629) (358.457.486)

Jumlah (128.574.495) 3.500.095 (125.074.400)Arus Kas dari Investasi

Pembelian Aktiva Tetap - (2.164.418) (2.164.418)Lain-lain 58.953.966 (1.648.206) 57.305.760

Jumlah 58.953.966 (3.812.624) 55.141.342Arus Kas dari Pembayaran

Pelunasan Hutang 252.813.980 (7.331.052) 245.482.928Perolehan Pinjaman 7.331.052 7.331.052Lain-lain - (303.238) (303.238)

Jumlah 252.813.980 (303.238) 252.510.742

55

Page 64: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT PETROKIMIA GRESIK DAN PERUSAHAAN ANAKCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah Kecuali Dinyatakan Lain)

34. Kondisi Perekonomian Indonesia

35. Reklasifikasi Akun

2003Sesudah Sebelum

Reklasifikasi ReklasifikasiRp Rp

Biaya Dibayar Dimuka 47.314.515 - Uang Muka 85.409.209 - Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka - 89.816.480Biaya Yang Ditangguhkan 17.816.289 72.748.139Hutang Bank 437.296.069 811.535.989Uang Muka Penjualan 46.629.384 - Hutang Lain-lain 43.992.513 91.396.672Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Satu Tahun

Bank 87.637.903 - Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 4.555.249 -

Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Satu Tahun

Bank 551.813.654 265.211.637Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 25.019.294 25.739.502

Laporan keuangan konsolidasian telah mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan

diperkirakan.

Untuk tujuan penyesuaian dengan penyajian laporan keuangan tahun 2004, berikut disajikan pos-pos penting dalam laporankeuangan konsolidasian tahun 2003 sesudah dan sebelum reklasifikasi :

Dalam menghadapi kondisi tersebut di atas, manajemen perusahaan dan perusahaan anak tetap berhati-hati dalam mengeloladan menjalankan operasi perusahaan dengan mengoptimalkan kinerja perusahaan serta melakukan program penghematan danefisiensi biaya.

Kondisi ekonomi Indonesia masih akan terpengaruh oleh stabilitas sosial ekonomi dan politik di dalam negeri. Meskipundemikian, dalam tahun-tahun terakhir secara makro telah terjadi perbaikan yang positif atas beberapa indikator ekonomi utama,seperti meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai oleh meningkatnya produk domestik bruto, terjadinya perbaikan likuiditas,menurunnya tingkat suku bunga dan tingkat inflasi serta mulai meningkatnya kepercayaan investor seperti terlihat dari kenaikansecara umum harga-harga saham yang terdaftar pada bursa efek di Indonesia. Perusahaan yang bergerak dalam industri pupuk,sangat terpengaruh dengan fluktuasi nilai Rupiah, karena pembelian terbesar bahan baku utama pupuk menggunakan matauang asing (USD).

56

Page 65: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKNERACAPer 31 Desember 2004 dan 2003

2004 2003Rp Rp

AKTIVAAKTIVA LANCAR

Kas dan Setara Kas 345.898.380.500 333.885.073.180 Piutang Usaha Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu masing-masing sebesarRp 6.254.852.355 dan Rp 1.033.473.160pada tahun 2004 dan 2003 135.572.467.813 210.778.129.848

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan IstimewaKetiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu masing - masing sebesarRp 714.333.133 dan Rp 249.783.617 padatahun 2004 dan 2003 232.805.641.460 166.566.122.248

Piutang Lain-Lain Pihak Ketiga - Setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu masing-masing sebesarRp 9.264.824.558 dan Rp 10.718.564.771 13.968.540.535 13.424.229.817pada tahun 2004 dan 2003

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan IstimewaKetiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu - ragu masing - masing sebesarRp 1.678.208.986 dan Rp 506.778.664 padatahun 2004 dan 2003 24.747.690.089 14.872.898.325

Persediaan 684.872.035.307 444.863.588.302Uang Muka 42.105.636.013 84.876.422.242Biaya Dibayar Dimuka 57.464.256.554 47.314.514.676 Pajak Dibayar Dimuka 17.362.764.869 - Jumlah Aktiva Lancar 1.554.797.413.140 1.316.580.978.638

AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva Pendanaan Manfaat

Kesejahteraan Karyawan 2.142.030.409 - Investasi Jangka Panjang 122.386.585.221 112.356.619.340

penyusutan masing-masing sebesarRp 1.040.287.151.574 dan Rp 948.257.844.963pada tahun 2004 dan 2003. 983.602.988.625 867.543.412.736

Biaya Yang Ditangguhkan 17.816.288.995 29.676.241.434Aktiva Lain-lain 32.879.176.407 21.230.097.676Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.158.827.069.657 1.030.806.371.186

JUMLAH AKTIVA 2.713.624.482.797 2.347.387.349.824

(0) (0)

Aktiva Tetap - Setelah dikurangi akumulasi

Page 66: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKNERACA (Lanjutan)Per 31 Desember 2004 dan 2003

2004 2003Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCAR

Hutang Bank 765.511.127.657 437.296.068.909 Hutang Usaha

Pihak Ketiga 114.450.763.597 89.114.106.616 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 8.474.015.072 18.960.348.286

Hutang Pajak 6.327.508.916 31.085.933.972 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 109.352.286.231 133.443.722.092 Hutang Lain-lain 43.590.819.363 30.838.052.214 Uang Muka Penjualan 46.629.383.697 57.432.976.059 Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Bank 143.715.640.332 87.637.902.906 Kewajiban Lainnya 4.555.249.005 2.550.420.947

Jumlah Kewajiban Lancar 1.242.606.793.870 888.359.532.001

KEWAJIBAN TIDAK LANCARKewajiban Pajak Tangguhan 73.057.329.755 90.112.312.978 Kewajiban Diestimasi Manfaat Karyawan - - Hutang Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Bank 519.511.176.194 551.813.654.308 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya 23.456.985.639 23.033.194.575

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 616.025.491.588 664.959.161.861

EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp 1.000.000 per Saham

Modal Dasar - 1.300.000 SahamModal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 396.420 saham 396.420.000.000 396.420.000.000

Saldo Laba Yang Dicadangkan 334.199.869.253 288.879.888.568 Saldo Laba Yang Belum Dicadangkan 124.372.328.087 108.768.767.394 Jumlah Ekuitas 854.992.197.340 794.068.655.962

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.713.624.482.797 2.347.387.349.824

Page 67: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN LABA RUGIUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003

2004 2003Rp Rp

PENDAPATAN 3.633.228.911.122 2.744.610.626.482

HARGA POKOK PENJUALAN (2.951.658.859.284) (2.198.704.557.021)

LABA KOTOR 681.570.051.838 545.906.069.461

BEBAN USAHABeban Distribusi (179.044.707.815) (142.258.266.632)Beban Penjualan (66.956.409.724) (57.673.442.123)Beban Administrasi dan Umum (157.399.782.409) (147.624.980.698)Jumlah Beban Usaha (403.400.899.948) (347.556.689.453)

LABA USAHA SEBELUM BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 278.169.151.890 198.349.380.008

Beban Bunga dan Keuangan (93.190.359.423) (86.821.179.811)

LABA USAHA SETELAH BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 184.978.792.467 111.528.200.197

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAINPendapatan Diluar Usaha 117.633.106.298 120.797.831.288Beban Diluar Usaha (127.427.497.102) (66.189.838.591)Beban Lain-lain - Bersih (9.794.390.804) 54.607.992.697

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 175.184.401.663 166.136.192.894

BEBAN PAJAK Pajak Kini (67.867.056.800) (71.290.126.100)Pajak Tangguhan 17.054.983.223 13.922.700.600Jumlah Beban Pajak (50.812.073.577) (57.367.425.500)

LABA BERSIH SETELAH PAJAK 124.372.328.086 108.768.767.394

Page 68: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003

Modal Laba belum direalisasi Saldo laba yang Saldo laba yang JumlahSaham dari pemilikan efek dicadangkan belum dicadangkan Ekuitas

Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2003 396.420.000.000 46.558.387 255.741.093.871 93.612.659.211 745.820.311.469 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 108.768.767.394 108.768.767.394 Dividen - - - (47.540.696.000) (47.540.696.000) Tantiem - - 137.889.804 (1.423.637.000) (1.285.747.196) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (932.353.000) (932.353.000) Dana Pembinaan Wilayah - - - (932.353.000) (932.353.000) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 40.125.377.282 (40.125.377.282) - Selisih Pembentukan Cadangan - - - (2.658.242.929) (2.658.242.929) Laba Belum Direalisasi Dari Pemilikan Efek - (46.558.387) - - (46.558.387) Koreksi PPh Badan - - (7.793.210.000) - (7.793.210.000) Koreksi Ekuitas Perusahaan Anak - - 668.737.611 - 668.737.611 Saldo per 31 Desember 2003 396.420.000.000 - 288.879.888.568 108.768.767.394 794.068.655.962 Laba Bersih Tahun Berjalan - - - 124.372.328.086 124.372.328.086 Dividen - - - (60.509.534.000) (60.509.534.000) Tantiem - - - (1.863.280.000) (1.863.280.000) Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi - - - (1.087.590.000) (1.087.590.000) Dana Pembinaan Wilayah - - - (2.175.180.000) (2.175.180.000) Pembentukan Cadangan Sesuai RUPS - - 43.133.183.394 (43.133.183.394) - Koreksi Ekuitas Perusahaan Anak - - 2.186.797.291 - 2.186.797.291 Saldo per 31 Desember 2004 396.420.000.000 - 334.199.869.253 124.372.328.087 854.992.197.340

Page 69: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003

2004 2003Rp Rp

Penerimaan :Piutang Pemerintah 663.807.709.000 202.270.651.497 Penjualan Tunai 2.350.534.400.485 1.910.599.179.809 Piutang Dagang 590.768.827.335 513.605.298.289 Deposito 234.600.000 - PPN Keluaran 382.679.258.355 273.302.825.162 Penerimaan Piutang lain - lain 103.902.128.576 Penerimaan Restitusi pajak dan lain - lain 83.389.187.677 7.041.340.034 Jumlah Penerimaan 4.071.413.982.852 3.010.721.423.367

Pengeluaran :Biaya Pegawai 305.929.127.312 295.773.126.759 Biaya Pemeliharaan 186.423.533.340 146.700.876.528 Biaya Pajak, Retribusi, Asuransi 18.098.870.628 22.365.788.149 Biaya Jasa, Litbang dan Konsultan 65.856.621.193 59.022.473.759 Biaya Bongkar Muat dan Distribusi 190.588.091.619 129.960.314.111 Biaya Penjualan 11.592.194.942,00 7.245.822.416 Biaya Umum 100.242.543.975 87.817.527.468 Biaya Bunga Pinjaman 102.124.499.311 90.636.340.455 PPN Masukan dan PPh 505.506.267.059 347.016.892.166 Pengembalian Hutang usaha - 52.144.276.496 Pelunasan hutang lain - lain 102.286.224.364 71.138.479.905

1.588.647.973.743 1.309.821.918.212 Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2.482.766.009.109 1.700.899.505.155

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASIPenerimaan :

182.799.600.847 199.352.157.983 Jumlah Penerimaan : 182.799.600.847 199.352.157.983

Pengeluaran :Biaya yang berkaitan dengan pendapatan diluar usaha 38.572.420.803 6.979.878.729 Investasi Rutin 93.616.916.342 62.152.022.933 Investasi Proyek 18.256.430.973 Kewajiban pembagian laba tahun lalu 78.250.109.616 71.266.290.415 Jumlah Pengeluaran 228.695.877.734 140.398.192.077

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (45.896.276.887) 58.953.965.906

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Jumlah Pengeluaran

Pendapatan Bunga, jasa giro dan penerimaan diluar usaha lainnya

Page 70: PT Petrokimia Gresik - WTP

PT. PETROKIMIA GRESIKLAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2004 dan 2003

2004 2003Rp Rp

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAANPenerimaan :

Hutang Bank ( KMK, LC dan KI) 1.833.215.326.204 252.813.980.844 Jumlah Penerimaan 1.833.215.326.204 252.813.980.844

Pengeluaran :Bahan Baku dan Penolong 2.576.261.848.485 1.829.474.000.142 Angsuran kredit Investasi, KMK & LC 1.681.809.902.621 - Jumlah pengeluaran 4.258.071.751.106 1.829.474.000.142

Jumlah Arus kas dari Aktivitas Pendanaan (2.424.856.424.902) (1.576.660.019.298)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 12.013.307.320 183.193.451.763 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 333.885.073.180 150.691.621.417 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 345.898.380.500 333.885.073.180

Page 71: PT Petrokimia Gresik - WTP

LAPORAN AUDITOR

INDEPENDEN

LAPORAN EVALUASI KINERJA PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.D/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995

BPK RI

Page 72: PT Petrokimia Gresik - WTP

DAFTAR ISI

Hal BAB I SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI

1. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) tahun 2004 …………………………………….

1

2. Tingkat Kesehatan Perusahaan ……………………………………… 5

3. Perkembangan Usaha Perusahaan …………………………………… 5

4. Perkembangan operasi pokok perusahaan …………………………... 6

5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern ………………………. 7

BAB II URAIAN HASIL EVALUASI

1. Metodologi, batasan, ruang lingkup dan tanggung jawab ………….. 8

2. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) …………………………………………………

8

2.1 Evaluasi proses penyusunan RKAP ………………………….... 8

2.2 Pelaksanaan RKAP ……………………………………………. 10

2.2.1 Penjualan ..…………………………………………….. 10

2.2.2 Produksi ..……………………………………………... 15

2.2.3 Pengadaan ..…………………………………………… 19

2.2.4 Biaya Produksi .……………………………………….. 20

2.2.5 Beban Usaha ..…………………………………………. 22

2.2.6 Laba / (Rugi) ...………………………………………… 23

2.2.7 Investasi ….………………………………………….... 24

2.2.8 Lingkungan dan K3 …………………………………… 25

2.2.9 Sumber Daya Manusia …….………………………….. 26

2.2.10 Organisasi Perusahaan ……..…………………………. 26

3. Tingkat kesehatan perusahaan ………………………………………. 27

3.1 Penilaian terhadap aspek keuangan ……………………………. 28

3.2 Penilaian terhadap aspek operasional ………………………….. 28

3.3 Penilaian terhadap aspek administrasi …………………………. 29

4. Perkembangan usaha perusahaan ……………………………………. 29

4.1 Perkembangan posisi keuangan ………………………………... 29

4.2 Perkembangan laba-rugi ……………………………………….. 30

Page 73: PT Petrokimia Gresik - WTP

4.3 Perkembangan arus kas ………………………………………... 31

4.4 Perkembangan perubahan ekuitas ……………………………... 32

4.5 Perkembangan rasio keuangan ………………………………… 33

4.5.1 Perbandingan tahun 2004 terhadap 2003 ……………… 33

4.5.2 Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir …….. 33

4.6 Perkembangan operasi pokok perusahaan ……………………... 34

4.6.1 Perkembangan produksi ………………………………. 34

4.6.2 Perkembangan penjualan ……………………………… 35

4.7 Analisis SWOT ………………………………………………… 36

4.7.1 Kekuatan ………………………………………………. 36

4.7.2 Kelemahan …………………………………………….. 37

4.7.3 Peluang ………………………………………………... 38

4.7.4 Ancaman ………………………………………………. 39

5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern ………………………. 39

Lampiran 1 Perhitungan Penilaian Tingkat Kesehatan PT Petrokimia Gresik

tahun buku 2004 berdasarkan SK Menteri BUMN No: KEP-100/

MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002

Lampiran 2 Dasar Perhitungan Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan SK

Menteri BUMN No: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002

Page 74: PT Petrokimia Gresik - WTP

SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI

Page 75: PT Petrokimia Gresik - WTP
Page 76: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

1

BAB I SIMPULAN DAN HASIL EVALUASI

Sehubungan dengan audit kami terhadap Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik

untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2004, dengan ini kami sampaikan hasil

evaluasi kinerja perusahaan sebagai berikut:

1. Penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

a. Penyusunan RKAP

Sebagai pedoman kerja sebagaimana diatur dalam anggaran dasar perusahaan, untuk

tahun buku 2004 telah disusun RKAP dan telah disahkan melalui RUPS. Pelaksanaan

RKAP ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berdasarkan pada sistem top-down

dan bottom-up serta penetapan pencapaian laba adalah dengan menggunakan metode

a pasteori yaitu merinci komponen biaya-biaya untuk penetapan laba.

b. Perbandingan realisasi tahun 2004 dengan RKAP 2004 sebagai berikut:

1) Realisasi Penjualan

a) Penjualan Pupuk

Terdapat beberapa produk pupuk yang target penjualannya tidak tercapai

antara lain :

(1) Pupuk Urea sebesar 78% dari RKAP 2004 karena :

(a) PT Petrokimia Gresik sesuai SK Menperindag No.

356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 mulai bulan Juni 2004

hanya diberi tugas untuk mendistribusikan pupuk Urea ke 12

Kabupaten di Jawa Timur sedangkan sebelumnya 26 Kabupaten.

(b) Pabrik Urea tidak berproduksi selama 2,5 bulan mulai tanggal 14

April s.d. 30 Juni 2004 karena mengalami kerusakan equipment

sehingga kurang dapat mendukung pelaksanaan pasokan untuk

wilayah Jawa Timur.

(2) Pupuk DAP sebesar 61% dari RKAP 2004 disebabkan pabrik

diprioritaskan untuk memproduksi pupuk phonska.

(3) KCL sebesar 79% dari RKAP 2004 karena:

(a) Pada semester I kedatangan impor tidak sesuai jadwal, sehingga

pengiriman ke konsumen sering mengalami keterlambatan.

(b) Pada semester II terdapat kendala dari pesaing yang menjual dengan

harga lebih rendah.

Page 77: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

2

b) Penjualan Non Pupuk

Terdapat beberapa produk non pupuk yang target penjualannya tidak tercapai

antara lain :

(1) Amoniak sebesar 99% dari RKAP 2004 karena problem gangguan

operasional pabrik amoniak.

(2) Asam Sulfat sebesar 98% dari RKAP 2004 disebabkan kualitas yang

tidak dapat konstan khususnya untuk konsumen pabrikan, yang berakibat

menurunnya konsumsi asam sulfat.

(3) Cement Retarder sebesar 86% dari RKAP 2004 disebabkan:

(a) Mundurnya perbaikan tahunan (Perta) pabrik Cement Retarder yang

memakan waktu cukup panjang.

(b) Adanya kendala kesulitan mendapatkan kapal pengangkut.

(4) ALF3 sebesar 99% dari RKAP 2004 disebabkan stock ALF3 dioptimalkan

untuk melayani permintaan dalam negeri, sedangkan penjualan ekspor

tidak terpenuhi karena belum terdapat kesepakatan harga.

2) Realisasi produksi

a) Produksi Pupuk

Terdapat beberapa produksi pupuk yang targetnya tidak tercapai antara lain :

(1) Pupuk Urea sebesar 89% dari RKAP 2004 disebabkan terhentinya

pasokan bahan baku amoniak (pabrik amoniak shut down ± 2,5 bulan)

dan problem instrument hand valve EA-102 Carbamate Condensor

bocor, terbatasnya pasokan steam karena boiler B-1101BD tube bocor,

crash program perbaikan start up heater 102B pabrik amoniak pada

bulan Juni 2004.

(2) Pupuk ZA sebesar 97% dari RKAP 2004 karena terbatasnya bahan baku

amoniak yang disebabkan pabrik amoniak shut down, gangguan pasokan

steam karena Service Unit Trip dan karena adanya perbaikan pipa asam

sulfat yang bocor pada R-5501 mixing tank.

(3) Pupuk DAP sebesar 62% dari RKAP 2004 karena pabrik dikonsentrasikan

untuk memproduksi Phonska.

Page 78: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

3

b) Produksi Non Pupuk

Terdapat target produksi non pupuk yang tidak tercapai antara lain :

(1) Amoniak sebesar 89% dari RKAP 2004 dikarenakan pabrik mati selama

2,5 bulan akibat adanya problem pada primary reformer 101 B, synthesis

compressor 103 J dan problem pada start up heater 102 B.

(2) Asam Sulfat sebesar 95% dari RKAP 2004 dikarenakan rate produksi

tidak maksimal karena terjadi problem equipment yaitu circulation pump

P-1303, Economizer E-1203 dan ada penggantian demister T-1301

drying tower.

(3) Cement Retarder sebesar 90% dari RKAP 2004 dikarenakan terbatasnya

pasokan gas bumi dan problem pada Gypsum Feeder M-4250, Dryed

Gypsum Conveyor M-4204 dan electric precipitator F-4201.

3) Realisasi pengadaan

Realisasi Pengadaan sebesar Rp2,90 triliun atau 157% dari anggarannya sebesar

Rp1,85 triliun yang terdiri dari pengadaan dalam negeri sebesar Rp1,35 triliun

atau 145% dari anggarannya sebesar Rp0,93 triliun dan pengadaan luar negeri

sebesar Rp1,55 triliun atau 169% dari anggarannya sebesar Rp0,92 triliun.

4) Realisasi biaya produksi

Realisasi biaya produksi per ton produk sebagian besar di atas anggaran, antara

lain tingginya biaya produksi produk pupuk:

a) Tingginya biaya produksi pupuk

(1) Biaya produksi pupuk Urea sebesar 113% dari RKAP 2004 karena tidak

beroperasinya pabrik Urea selama 2,5 bulan akibat kerusakan equipment

sehingga pabrik tidak dapat beroperasi dengan efisien.

(2) Biaya produksi pupuk ZA, SP-36, Phonska dan NPK Kebomas masing-

masing sebesar 131%, 121%, 128% dan 104% dari RKAP 2004 terutama

karena tingginya harga bahan baku impor akibat melemahnya nilai tukar

Rupiah terhadap USD.

(3) Biaya produksi pupuk DAP sebesar 139% dari RKAP 2004 karena

meningkatnya harga bahan baku Asam fosfat, Amoniak dan ZA.

b) Biaya produksi non pupuk

(1) Biaya produksi Amoniak sebesar 121% dari RKAP 2004 karena tidak

beroperasinya pabrik Amoniak selama 2,5 bulan.

Page 79: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

4

(2) Biaya produksi Asam Sulfat sebesar 114% dari RKAP 2004 karena

tingginya biaya pemakaian belerang, biaya pemeliharaan dan biaya

penyusutan.

(3) Biaya produksi Asam Fosfat sebesar 126% dari RKAP 2004 terutama

karena tingginya pemakaian bahan baku Batuan fosfat.

(4) Biaya produksi Aluminium Fluorida sebesar 158% dari RKAP 2004

terutama karena tingginya pemakaian bahan baku Aluminium hidroksida

dan Asam fluosilikat.

(5) Biaya produksi Cement Retarder sebesar 146% dari RKAP 2004 karena

tingginya bahan baku purified gypsum, biaya bahan penolong dan biaya

pemeliharaan.

5) Realisasi beban usaha sebesar Rp403,40 milyar atau 109 % dari RKAP 2004

sebesar Rp371,70 milyar terutama karena tingginya biaya penjualan

menyesuaikan dengan meningkatnya nilai penjualan.

6) Laba bersih setelah pajak sebesar Rp124,37 milyar atau 104% dari anggaran

sebesar Rp119,82 milyar disebabkan antara lain:

a) Realisasi penjualan sebesar Rp2,95 triliun atau 108% dari RKAP 2004 sebesar

Rp2,72 triliun karena tingginya penjualan beberapa produk pupuk dan non

pupuk.

b) Tingginya realisasi subsidi pupuk yang mencapai Rp683,21 milyar atau 217%

dari RKAP 2004 sebesar Rp314,19 milyar, karena subsidi non Urea

menggunakan tarip sesuai APBN-P dan karena adanya tambahan pendapatan

subsidi eks tahun 2003 sebesar Rp47,93 milyar.

c) Rendahnya beban pinjaman, realisasi Rp93,19 milyar atau 90% dari RKAP

2004 sebesar Rp103,57 milyar.

d) Tingginya pendapatan lain-lain yang mencapai Rp119,79 milyar atau 174%

dari anggarannya sebesar Rp68,70 milyar karena tingginya realisasi laba

penyertaan anak perusahaan dari anggarannya, penjualan produk utilitas,

produk samping, persewaan dan jasa.

7) Realisasi total investasi sebesar Rp203,42 milyar atau 92% dari anggaran sebesar

Rp220,31 milyar yang terdiri dari:

a) Investasi rutin sebesar Rp142,84 milyar atau 115% dari anggaran sebesar

Rp124,10 milyar.

Page 80: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

5

b) Investasi pengembangan sebesar Rp60,58 milyar atau 62% dari anggarannya

sebesar Rp96,21 milyar.

2. Tingkat Kesehatan Perusahaan

Berdasarkan evaluasi atas tingkat kesehatan perusahaan, mengacu kepada indikator yang

digunakan untuk menilai tingkat kesehatan BUMN sesuai Keputusan Menteri BUMN

Nomor:KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002, dapat disimpulkan bahwa kinerja PT

Petrokimia Gresik pada tahun 2004 tergolong dalam kondisi SEHAT kategori AA

dengan SKOR 93,25. RKAP tahun 2004 menetapkan kategori AA dengan skor sebesar

93,50.

3. Perkembangan Usaha Perusahaan

a. Neraca

1) Jumlah aktiva/kewajiban dan ekuitas per 31 Desember 2004 sebesar Rp2.713,62

milyar meningkat Rp366,23 milyar atau 15,60% dibandingkan tahun 2003.

2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) jumlah aktiva/

kewajiban dan ekuitas tertinggi terjadi tahun 2004 yaitu sebesar Rp2.713,62

milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar

Rp2.044,96 milyar.

b. Laba-Rugi

1) Laba sebelum pajak sebesar Rp175,18 milyar naik sebesar Rp9,04 milyar atau

5,45% dibandingkan tahun 2003. Laba setelah pajak sebesar Rp124,37 milyar

naik 15,60 milyar atau 14,34% dibanding tahun 2003.

2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) laba setelah pajak

dan setelah bagian keuntungan/kerugian anak perusahaan yang tertinggi terjadi

pada tahun 2000 sebesar Rp187,26 milyar dan terendah terjadi pada tahun 2001

yaitu sebesar Rp83,55 milyar.

c. Arus Kas

1) Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2004 sebesar Rp345,90 milyar

mengalami kenaikan sebesar Rp12,01 milyar atau 3,60% dibanding akhir tahun

2003.

2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) arus kas

memperlihatkan saldo kas dan setara kas tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu

Page 81: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

6

sebesar Rp345,90 milyar, sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu

sebesar Rp58,62 milyar.

d. Perubahan ekuitas

1) Posisi ekuitas akhir tahun 2004 sebesar Rp854,99 milyar atau naik 7,67%

dibandingkan akhir tahun 2003.

2) Selama lima tahun terakhir (tahun 2000 sampai dengan 2004) posisi ekuitas

tertinggi terjadi pada akhir tahun 2000 yaitu sebesar Rp880,36 milyar, sedangkan

yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp722,03 milyar.

e. Rasio keuangan

1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

a) Tingkat likuiditas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun 2003,

kecuali Acid test ratio.

b) Tingkat rentabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun 2003,

kecuali operating ratio dan net profit ratio.

c) Tingkat solvabilitas perusahaan tahun 2004 lebih tinggi dari tahun 2003.

2) Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir

a) Tingkat likuiditas perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2004, sedangkan

yang terendah terjadi pada tahun 2001.

b) Tingkat rentabilitas perusahaan tertinggi terjadi pada tahun 2000, sedangkan

yang terendah terjadi pada tahun 2003.

c) Tingkat solvabilitas perusahaan selama lima tahun terakhir menunjukkan

bahwa modal pihak ketiga lebih berperan dan meningkat sampai dengan tahun

2004.

4. Perkembangan operasi pokok perusahaan

a. Perkembangan produksi

1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

a) Secara umum produksi pupuk tahun 2004 lebih tinggi dibanding produksi

tahun 2003, kecuali pupuk DAP.

b) Produksi non pupuk tahun 2004 lebih tinggi dibanding produksi tahun 2003,

kecuali amoniak dan asam fosfat.

Page 82: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

7

2) Perkembangan produksi dalam lima tahun terakhir (2000 s/d 2004)

Volume produksi pupuk pada tahun 2004 lebih tinggi dibanding empat tahun

sebelumnya, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2002. Volume produksi non

pupuk tertinggi terjadi pada tahun 2004 dan terendah terjadi pada tahun 2002.

b. Perkembangan penjualan

1) Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

Secara umum tonase penjualan pupuk dan non pupuk tahun 2004 lebih tinggi

dibanding tahun 2003, terutama disebabkan meningkatnya penjualan Pupuk

Phonska dan NPK Kebomas yang cukup signifikan, kecuali penjualan DAP hanya

35% dan Aluminium Fluorida hanya 83% dari tahun 2003.

2) Perkembangan penjualan dalam lima tahun terakhir (2000 s/d 2004)

Tonase penjualan pupuk tahun 2004 merupakan penjualan tertinggi selama 5

tahun terakhir dan terendah penjualan tahun 2002, sedangkan tonase penjualan

non pupuk tertinggi di tahun 2000 dan terendah penjualan tahun 2003.

5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern

a. Struktur pengendalian intern PT Petrokimia Gresik telah disusun dan dilaksanakan

dengan baik, sehingga dapat dijadikan dasar guna menetapkan sifat dan luasnya audit.

b. Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawas Intern (SPI)

Sesuai tugas pokoknya, SPI telah melaksanakan kegiatan audit yang diprogramkan

dalam PKPT dan tidak diprogramkan (Non PKPT) seperti: pemeriksaan khusus,

preventif audit dan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultasi dalam penyelesaian

permasalahan yang dihadapi unit kerja.

Demikian kesimpulan evaluasi kinerja PT Petrokimia Gresik yang dapat kami

sampaikan, sedangkan rincian lebih lanjut dijelaskan pada halaman berikutnya.

Auditor Utama Keuangan Negara V

Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto MA, Ak. Register Negara No. D-1416

Jakarta, 31 Januari 2005

Page 83: PT Petrokimia Gresik - WTP

URAIAN HASIL EVALUASI

Page 84: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

8

BAB II URAIAN HASIL EVALUASI

1. Metodologi, batasan, ruang lingkup dan tanggung jawab

Evaluasi terhadap kinerja PT Petrokimia Gresik, dilaksanakan bersama-sama dengan

pelaksanaan general audit atas Laporan Keuangan PT Petrokimia Gresik untuk tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Sumber data yang digunakan untuk

evaluasi terhadap kinerja PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 (periode 1 Januari s.d

31 Desember 2004) ini, kami peroleh dari:

1.1 Laporan Auditor Independen atas Laporan keuangan PT Petrokimia Gresik untuk

tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2000 s.d 2004

1.2 RKAP PT Petrokimia Gresik tahun 2004 yang telah disahkan dalam RUPS

1.3 Rencana Jangka Panjang (RJP) tahun 2004 – 2008

1.4 Laporan intern perusahaan yang disusun secara periodik, antara lain:

a. Laporan kinerja Kegiatan Unit

b. Laporan SDM

c. Laporan atas Pengelolaan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

d. Laporan Anak Perusahaan

Dalam Laporan Kinerja PT Petrokimia Gresik, data keuangan perusahaan telah termasuk

nilai penyertaan dan/atau pendapatan dari penyertaan PT Petrokimia Gresik pada anak

perusahaan yang diperhitungkan atas dasar metode ekuitas.

Evaluasi terhadap aspek keuangan, operasional dan administrasi sebagaimana diuraikan

dalam Bab II butir 3, dilakukan berpedoman pada SK Menteri BUMN RI nomor: KEP-

100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang “Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN”.

Evaluasi dilaksanakan dengan cara antara lain review, konfirmasi, perhitungan ulang,

verifikasi, analisis dan interpretasi data/informasi yang tersedia. Kami tidak melakukan

perbandingan data industri sejenis yang diperoleh dari pihak eksternal yang kompeten

karena keterbatasan dalam ketersediaan data/informasi yang diperlukan.

2. Penyusunan dan Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

2.1 Evaluasi proses penyusunan RKAP

Dasar Penyusunan

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan yang

dijadikan sebagai Pedoman Kerja tahunan didasari oleh :

Page 85: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

9

a. PP No. 12 tahun 1998, PP No. 13 tahun 1998 dan PP No. 6 tahun 2000,

dinyatakan bahwa perusahaan diwajibkan untuk menyusun dan menyampaikan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kepada Pemegang Saham

selambat-lambatnya 60 hari sebelum memasuki tahun anggaran.

b. PP No. 28 tahun 1997, penyertaan Modal Negara RI dialihkan sebagai modal

saham perusahaan (perseroan) PT Pupuk Sriwidjaja, dan status perusahaan

berubah menjadi Badan Usaha yang seluruh sahamnya telah dimiliki oleh PT

Pupuk Sriwidjaja (Persero) sebagai Operating Holding.

c. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-100/MBU/2002

tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.

d. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-101/MBU/2002

tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Badan Usaha

Milik Negara.

e. Anggaran Dasar Perusahaan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman

No.YA5/312/20 beserta perubahannya, pasal 21 ayat 1 dan 2 bahwa :

1) Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengesahkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan diadakan selambat-lambatnya pada akhir tahun buku

sebelum tahun buku baru dimulai.

2) Dalam waktu tiga bulan sebelum tahun buku baru mulai berlaku, Direksi

diwajibkan mengirimkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan kepada

Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, untuk dimintakan pengesahan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Tahapan proses penyusunan RKAP adalah sebagai berikut :

a. Bagan organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar penyusunan sekaligus

sebagai pengendalian anggaran yang terkoordinasi di PT Petrokimia Gresik.

b. Proses penyusunan anggaran dikoordinasi oleh Komite Anggaran (budget

committee) yang terdiri dari Kepala Departemen Produksi, Pemasaran,

Pengadaan, dan Kepala Biro Akuntansi, Anggaran serta Kepala Kompartemen

diatasnya yang juga merupakan Komite Manajemen. Tugas utama Komite

Anggaran adalah :

1) Menetapkan kebijakan umum, parameter dan asumsi.

2) Meminta, menerima dan meninjau estimasi anggaran masing-masing

Departemen/Biro dan Bidang.

Page 86: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

10

3) Mengusulkan perbaikan-perbaikan atas estimasi anggaran tersebut.

4) Menyetujui anggaran serta perbaikan-perbaikannya.

5) Menerima dan menganalisis berbagai laporan anggaran.

6) Memberikan rekomendasi bagi tindakan yang dirancang guna meningkatkan

efisiensi bila diperlukan.

c. Departemen/Biro dan Bidang menyampaikan pengajuan estimasi anggaran

kepada Komite Anggaran, sebagai pelaksana harian adalah Biro Anggaran.

d. Pengajuan tersebut disusun dan diolah sesuai parameter dan asumsi yang telah

ditetapkan menjadi bentuk laporan rencana kerja dan anggaran perusahaan

(RKAP).

e. Pembahasan Komite Anggaran dengan Direksi, yaitu mengevaluasi, melakukan

perbaikan-perbaikan yang diperlukan terhadap RKAP.

f. Pembahasan Komite Anggaran, Direksi dengan Dewan Komisaris, yaitu

penyempurnaan dan persetujuan serta pengesahan terhadap RKAP.

g. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah disetujui dan disahkan oleh

Direksi dan Dewan Komisaris diserahkan kepada Pemegang Saham (PT Pupuk

Sriwidjaja).

h. Pra RUPS, dan RUPS, tingkat Direksi dengan Pemegang Saham, yaitu

mengevaluasi, perbaikan dan penambahan bila diperlukan serta persetujuan,

pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran tahunan oleh Pemegang

Saham.

i. RKAP yang telah mendapatkan pengesahan Pemegang Saham merupakan

pedoman kerja Perusahaan serta sebagai pengendalian biaya untuk mencapai

kinerja yang ditargetkan.

Pola yang digunakan PT Petrokimia dalam menyusun RKAP adalah dengan

menggunakan Pola top down dan bottom up serta penetapan pencapaian laba adalah

dengan menggunakan metode a pasteori yaitu merinci komponen biaya-biaya untuk

penetapan laba.

2.2 Pelaksanaan RKAP

2.2.1 Penjualan

Realisasi penjualan produk (pupuk dan non pupuk termasuk subsidi pupuk)

tahun 2004 mencapai Rp3.633,23 milyar atau 120% dari RKAP. Tingginya

nilai penjualan tahun 2004 dikarenakan tingginya nilai penjualan pupuk

Page 87: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

11

sebesar Rp2.368,45 milyar atau 103% dibanding RKAP 2004 sebesar

Rp2.296,06 milyar dan non pupuk sebesar Rp581,57 milyar atau 137% dari

RKAP 2004 sebesar Rp425,30 milyar serta realisasi subsidi pupuk yang

lebih tinggi dibanding RKAP 2004 yaitu sebesar Rp683,21 milyar atau

217% dibanding RKAP 2004 sebesar Rp314,19 milyar. Nilai penjualan

tersebut terinci sebagai berikut :

(Rp juta)

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)

Penjualan Pupuk 2.368.450 2.296.057 103 Subsidi Pupuk 683.211 314.191 217 Penjualan non pupuk 581.569 425.297 137

Jumlah 3.633.230 3.035.545 120

Keterangan

Ton

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)

Penjualan Pupuk - Urea 460.617 594.300 78 - SP-36 789.194 760.000 104 - ZA 633.849 560.500 113 - Phonska 192.464 138.150 139 - NPK Kebomas 30.795 10.000 308 - DAP 11.820 19.500 61 - KCL 98.356 125.000 79 - Lain-lain 34.496 49.500 70 Sub jumlah pupuk 2.251.591 2.256.950 100 Non PupukDalam Negeri - Amoniak 94.852 96.000 99 - Asam sulfat 177.017 180.000 98 - Asam fosfat 52.790 48.000 110 - Cement Retarder 342.982 400.000 86 - Aluminium Fluorida 3.501 3.000 117 - Lain-lain 124.902 96.000 130 Ekspor - Aluminium Fluorida 2.466 3.000 82 Sub Jumlah non pupuk 798.510 826.000 97

Keterangan

Page 88: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

12

(Rp Juta)

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)

Penjualan Pupuk - Urea 411.907 532.358 77 - SP-36 940.507 904.879 104 - ZA 512.377 439.306 117 - Phonska 250.574 180.057 139 - NPK Kebomas 54.656 13.636 401 - DAP 25.614 35.455 72 - KCL 148.612 155.875 95 - Lain-lain 24.203 34.491 70 Sub jumlah pupuk 2.368.450 2.296.057 103 Non PupukDalam Negeri - Amoniak 294.978 173.376 170 - Asam sulfat 72.774 69.300 105 - Asam fosfat 115.076 84.624 136 - Cement Retarder 45.724 48.678 94 - Aluminium Fluorida 26.115 20.640 127 - Lain-lain 17.015 18.359 93 Ekspor - Aluminium Fluorida 9.887 10.320 96 Sub Jumlah non pupuk 581.569 425.297 137

Jumlah 2.950.019 2.721.354 108 Subsidi pupuk 683.211 314.191 217 Total Penj. dan Subsidi 3.633.230 3.035.545 120

Keterangan

a. Penjualan Produk Pupuk

1) Realisasi penjualan pupuk Urea sebesar 460.617 ton atau 78% dari

RKAP 2004 sebesar 594.300 ton.

Tidak tercapainya target penjualan Urea disebabkan :

a) Pabrik Urea tidak berproduksi selama 2,5 bulan mulai tanggal 14

April s.d 30 Juni 2004 karena mengalami kerusakan equipment,

sehingga kurang dapat mendukung pelaksanaan pasokan untuk

wilayah Jawa Timur.

b) PT Petrokimia Gresik sesuai SK Menperindag No.

356/MPP/Kep/5/2004 tanggal 27 Mei 2004 mulai bulan Juni

2004 hanya diberi tugas untuk mendistribusikan pupuk Urea ke

Page 89: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

13

12 Kabupaten di Jawa Timur sedangkan sebelumnya 26

Kabupaten.

2) Realisasi penjualan pupuk SP-36 dan pupuk ZA sebesar 789.194 ton

dan 633.849 ton atau 104% dan 113% dari RKAP 2004 sebesar

760.000 ton dan 560.500 ton.

Target penjualan pupuk SP-36 dan pupuk ZA dapat tercapai

disebabkan tingginya kebutuhan riil pupuk SP-36 untuk sektor

tanaman pangan di pulau Jawa dibanding kuota SK. Menteri

Pertanian.

3) Realisasi penjualan pupuk Phonska sebesar 192.464 ton atau 139 %

dari RKAP 2004 sebesar 138.150 ton.

Target penjualan pupuk Phonska dapat tercapai disebabkan mampu

bersaing dengan produk impor untuk kebutuhan sub sektor

hortikultura dan komoditas tanaman pangan terutama pada daerah

yang memiliki irigasi teknis dan karena di beberapa daerah petani

melakukan substitusi pupuk Urea dengan pupuk ZA dan Phonska.

4) Realisasi penjualan NPK Kebomas sebesar 30.795 ton atau 308%

dari RKAP 2004 sebesar 10.000 ton.

Target penjualan pupuk NPK Kebomas dapat tercapai disebabkan

tingginya permintaan pada sektor perkebunan.

5) Realisasi penjualan pupuk DAP sebesar 11.820 ton atau 61% dari

RKAP 2004 sebesar 19.500 ton.

Target penjualan pupuk DAP tidak dapat tercapai disebabkan pabrik

diprioritaskan untuk memproduksi pupuk Phonska.

6) Realisasi penjualan pupuk KCL sebesar 98.356 ton atau 79% dari

RKAP 2004 sebesar 125.000 ton.

Target penjualan pupuk KCL tidak dapat tercapai disebabkan :

a) Pada semester I kedatangan impor tidak sesuai jadual, sehingga

pengiriman ke konsumen sering mengalami keterlambatan.

b) Pada semester II terdapat kendala dari pesaing yang menjual

dengan harga lebih rendah.

Page 90: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

14

b. Penjualan Produk Non Pupuk

1) Realisasi penjualan Amoniak sebesar 94.852 ton atau 99% dari

RKAP 2004 sebesar 96.000 ton.

Target penjualan Amoniak tidak dapat tercapai karena adanya

gangguan operasional pabrik amoniak.

2) Realisasi penjualan Asam Sulfat sebesar 177.017 ton atau 98% dari

RKAP 2004 sebesar 180.000 ton.

Target penjualan Asam Sulfat tidak dapat tercapai disebabkan

kualitas yang tidak bisa konstan khususnya untuk konsumen

pabrikan, sehingga berakibat menurunnya konsumsi Asam Sulfat.

3) Realisasi penjualan Asam Fosfat sebesar 52.790 ton atau 110% dari

RKAP 2004 sebesar 48.000 ton.

Target penjualan Asam Fosfat dapat tercapai disebabkan adanya

peningkatan harga STPP internasional sehingga permintaan Asam

Fosfat meningkat.

4) Realisasi penjualan Cement Retarder sebesar 342.982 ton atau 86%

dari RKAP 2004 sebesar 400.000 ton.

Target penjualan Cement Retarder tidak dapat tercapai disebabkan :

a) Mundurnya perbaikan tahunan (perta) pabrik Cement Retarder

yang memakan waktu cukup panjang (rencana 28 hari realisasi

35 hari).

b) Adanya kendala kesulitan mendapatkan kapal pengangkut.

5) Realisasi penjualan ALF3 sebesar 5.967 ton atau 99% dari RKAP

2004 sebesar 6.000 ton.

Target penjualan ALF3 tidak dapat tercapai disebabkan stock ALF3

dioptimalkan untuk melayani permintaan dalam negeri, sedangkan

penjualan ekspor tidak terpenuhi karena belum terdapat kesepakatan

harga.

Page 91: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

15

Pendapatan lain-lain

Selama tahun 2004 realisasi pendapatan lain-lain bervariasi antara 86%

sampai dengan 979% dibanding dengan anggarannya, terinci lebih lanjut

sebagai berikut:

(Rp Juta)

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)

- Produk samping & utilitas 24.582 24.736 99 - Jasa giro & bunga deposito 6.743 689 979 - Persewaan jasa 44.977 32.430 139 - Dividen & fee keagenan 4.591 2.900 158 - Lain-lain 28.601 468 6.111 - Laba penyertaan 10.299 7.480 138 Total pendapatan lain-lain 119.793 68.703 174 Biaya atas pendapatan lain-lain 129.587 25.315 512 Pendapatan lain-lain netto (9.794) 43.388 -

Keterangan

Realisasi total pendapatan lain-lain mencapai Rp119,79 milyar atau 174%

dari anggarannya. Rendahnya nilai jumlah pendapatan dan beban lain-lain

dikarenakan adanya rugi kurs sebesar Rp90,07 milyar yang tidak

dianggarkan.

2.2.2 Produksi

Secara keseluruhan realisasi kegiatan produksi tahun 2004 untuk berbagai

jenis produk berkisar antara 43% sampai dengan 320% dibanding yang

dianggarkan yang terinci per jenis produk sebagai berikut:

Page 92: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

16

Ton

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3)=(1):(2)

I. Produk PupukPupuk Urea 344.356 385.000 89 Pupuk SP-36 738.225 735.000 100 Pupuk ZA 572.599 590.000 97 Pupuk Phonska 201.978 140.000 144 Pupuk DAP 12.439 20.000 62 Pupuk NPK Kebomas 32.013 10.000 320

Total Pupuk 1.901.610 1.880.000 101 II. Produk Non PupukAmoniak 314.190 355.000 89 Asam Sulfat 519.803 550.000 95 Asam Fosfat 197.509 195.000 101 Cement Retarder 361.012 400.000 90 ALF3 6.412 6.000 107 Lain-lain - CO2 9.343 11.000 85 - Dry Ice 2.150 5.000 43 - Crude gypsum 95.274 80.000 119 - Purified Gypsum 24.418 -

Total Produk Non Pupuk 1.530.111 1.602.000 96

Keterangan

a. Produk Pupuk

Pupuk Urea

Realisasi produksi Urea sebesar 344.356 ton atau 89% dari RKAP 2004

sebesar 385.000 ton. Tidak tercapainya target produksi disebabkan

terhentinya pasok bahan baku amoniak (pabrik amoniak shut down ± 2,5

bulan) dan problem instrument hand valve EA-102 Carbamate

Condensor bocor, terbatasnya pasokan steam karena Boiler B-1101 BD

tube bocor, crash program perbaikan Start up Heater 102 B pabrik

Amoniak pada Juni 2004.

Pupuk SP-36

Realisasi produksi pupuk SP-36 sebesar 738.225 ton atau 100% dari

RKAP 2004 sebesar 735.000 ton, terdiri dari pupuk SP-36 I sebesar

264.892 ton dan pupuk SP-36 II sebesar 473.333 ton.

Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

Page 93: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

17

1) Pupuk SP-36 I

Realisasi produksi sebesar 264.892 ton atau 83% dari RKAP 2004

sebesar 319.000 ton karena pabrik tidak berproduksi selama ± 4

bulan terkait dengan pelaksanaan program kegiatan konstruksi

proyek RFO Pabrik Pupuk Fosfat I.

2) Pupuk SP-36 II

Realisasi produksi sebesar 473.333 ton atau 114% dari RKAP 2004

sebesar 416.000 ton karena menyesuaikan dengan permintaan

penjualan.

Pupuk ZA

Realisasi produksi pupuk ZA sebesar 572.599 ton atau 97% dari RKAP

2004 sebesar 590.000 ton, terdiri dari pupuk ZA I sebesar 184.684 ton,

pupuk ZA II sebesar 194.325 ton dan pupuk ZA III sebesar 193.590 ton.

Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

1) Pupuk ZA I

Realisasi produksi sebesar 184.684 ton atau 97% dari RKAP 2004

sebesar 190.000 ton karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik

Amoniak shut down).

2) Pupuk ZA II

Realisasi produksi sebesar 194.325 ton atau 97% dari RKAP 2004

sebesar 200.000 ton, karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik

Amoniak shut down) dan terjadi gangguan pasokan steam karena

Service Unit Ttrip serta karena ada perbaikan pipa asam sulfat yang

bocor pada R-5501 Mixing Tank.

3) Pupuk ZA III

Realisasi produksi sebesar 193.590 ton atau 97% dari RKAP 2004

sebesar 200.000 ton, karena terbatasnya bahan baku amoniak (pabrik

Amoniak shut down).

Pupuk Phonska

Realisasi produksi sebesar 201.978 ton atau 144% dari RKAP 2004

sebesar 140.000 ton terutama karena menyesuaikan dengan permintaan

penjualan yang cukup tinggi.

Page 94: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

18

Pupuk DAP

Realisasi produksi sebesar 12.439 ton atau 62% dari RKAP 2004 sebesar

20.000 ton, disebabkan pabrik dikonsentrasikan untuk memproduksi

Phonska.

Pupuk NPK Kebomas

Realisasi produksi pupuk NPK Kebomas sebesar 32.013 ton atau 320%

dari RKAP 2004 sebesar 10.000 ton karena memenuhi permintaan

penjualan.

b. Produk Non Pupuk

Amoniak

Realisasi produksi Amoniak mencapai 314.190 ton atau 89% dari RKAP

2004 sebesar 355.000 ton. Tidak tercapainya target produksi karena

terjadi problem pada Primary Reformer 101 B, Synthesis Compressor

103 J dan terjadi problem pada Start up Heater 102 B sehingga pabrik

tidak beroperasi selama 2,5 bulan.

Asam Sulfat

Realisasi produksi Asam Sulfat mencapai 519.803 ton atau 95% dari

RKAP 2004 sebesar 550.000 ton.

Tidak tercapainya target produksi karena rate produksi tidak maksimal

karena terjadi problem equipment yaitu Circulation Pump P-1303,

Economizer E-1203, dan ada penggantian Demister T-1301 Drying

Tower.

Asam Fosfat

Realisasi produksi Asam Fosfat sebesar 197.509 ton atau 101% dari

RKAP 2004 sebesar 195.000 ton. Lebih tingginya realisasi produksi dari

RKAP 2004 karena rate produksi mencapai 106% dari RKAP 2004.

Cement Retarder

Realisasi produksi Cement Retarder sebesar 361.012 ton atau 90% dari

RKAP 2004 sebesar 400.000 ton. Lebih rendahnya realisasi produksi

dari RKAP 2004 karena terbatasnya pasokan gas bumi dan terjadi

Page 95: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

19

problem pada Gypsum Feeder M-4250, Dryed Gypsum Conveyor M-

4204, dan Electric precipitator F-4201.

Aluminium Fluorida

Realisasi produksi Aluminium Fluorida mencapai 6.412 ton atau 107%

dari RKAP 2004 sebesar 6.000 ton. Tercapainya target produksi karena

rate produksi mencapai 119% dari RKAP 2004.

2.2.3 Pengadaan

(Rp juta)

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3=1:2)

1. Pembelian dalam negeri - Industri kecil 23.301 - Non Industri kecil 1.322.283 Jumlah pembelian dalam negeri 1.345.584 929.391 145 2. Pembelian luar negeri 1.548.989 916.240 169 Jumlah Pengadaan 2.894.573 1.845.631 157

Keterangan

(Rp juta)

Realisasi Anggaran %(1) (2) (3=1:2)

Bahan baku 2.408.093 1.561.811 154 Bahan penolong 140.512 169.952 83 Sk cadang & bhn.pmbt. pabrik 275.166 56.264 489 Karung plastik & kemas 70.802 57.605 123 Jumlah Pengadaan 2.894.573 1.845.631 157

Keterangan

Realisasi pengadaan sebesar Rp2,89 triliun atau 157% dari RKAP sebesar

Rp1,85 triliun, dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

a. Pengadaan bahan baku sebesar Rp2,41 triliun atau 154% dari anggaran

sebesar Rp1,56 triliun dikarenakan 57% pengadaan bahan baku

merupakan pembelian luar negeri dan sebagian besar merupakan

pembelian dalam mata uang asing.

b. Pengadaan suku cadang dan bahan pembantu pabrik sebesar Rp275,17

milyar atau 489% dari anggaran sebesar Rp56,26 milyar dikarenakan

53% pengadaan suku cadang merupakan pembelian luar negeri yang

Page 96: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

20

sangat terpengaruh dengan mata uang asing dan kenaikan biaya

transportasi.

c. Pengadaan karung plastik dan kemas sebesar Rp70,80 milyar atau 123%

dari anggaran sebesar Rp57,61 milyar.

2.2.4 Biaya Produksi

(Rp/ton)

R ea lisasi A nggaran2 3 4=2:3

1 . P upuka . U rea 981 .905 868 .129 113 b . S P -36 1 .227 .969 1 .017 .780 121 c. Z A 910.113 694 .977 131 d. P honska 1 .818 .430 1 .425 .923 128 e. D A P 2.261 .192 1 .631 .087 139 f. N P K K ebomas 1 .725 .672 1 .653 .241 104

2 . N on P upuka . A moniak 1 .142 .346 946 .949 121 b . A sam S ulfa t 338 .009 295 .967 114 c. A sam F osfa t 3 .136 .976 2 .482 .677 126 d. A luminium F luorida 6 .453 .465 4 .094 .617 158 e. C ement R eta rder 118 .032 80 .967 146

1

s.d D esember 2004K eterangan %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:

a. Realisasi biaya produksi Urea per ton tahun 2004 sebesar Rp981,91 ribu

atau 113% dibanding anggarannya sebesar Rp868,13 ribu. Hal tersebut

disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku gas bumi, bahan

penolong katalis dan listrik PLN, biaya pemeliharaan, biaya jasa serta

tingginya biaya kantong & kemas.

b. Realisasi biaya produksi pupuk SP-36 per ton tahun 2004 sebesar

Rp1.227,97 ribu atau 121% dibanding anggarannya sebesar Rp1.017,78

ribu disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku asam fosfat,

batuan fosfat, asam sulfat eks produksi serta tingginya biaya bahan

penolong listrik PLN.

c. Realisasi biaya produksi pupuk ZA per ton tahun 2004 sebesar Rp910,11

ribu atau 131% dibanding anggarannya sebesar Rp694,98 ribu

Page 97: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

21

disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku amoniak impor,

bahan penolong MFO, biaya pemeliharaan dan biaya kantong & Kemas.

d. Realisasi biaya produksi pupuk phonska per ton tahun 2004 sebesar

Rp1.818,43 ribu atau 128% dibanding anggarannya sebesar Rp1.425,92

ribu. Hal tersebut disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku

(asam fosfat eks produksi, amoniak eks impor, ZA eks impor, KCL dan

Urea), tingginya biaya pemeliharaan dan biaya kantong & kemas.

e. Realisasi biaya produksi pupuk DAP per ton sebesar Rp2.261,19 ribu

atau 139% dari RKAP sebesar Rp1.631,09 ribu. Hal tersebut disebabkan

karena tingginya biaya pemakaian bahan baku asam fosfat eks produksi,

amoniak dan ZA; tingginya biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya

pajak & retribusi, biaya jasa, biaya penyusutan, biaya kantong &

pengantongan.

f. Realisasi biaya produksi per ton Amoniak sebesar Rp1.142,35 ribu atau

121% dari RKAP sebesar Rp946,95 ribu disebabkan tingginya biaya

pemakaian bahan baku gas bumi; tingginya biaya bahan penolong

(katalis dan listrik PLN); tingginya biaya pemeliharaan, biaya jasa dan

biaya penyusutan.

g. Realisasi biaya produksi per ton asam sulfat sebesar Rp338,01 ribu atau

114% dari RKAP sebesar Rp295,97 ribu disebabkan tingginya biaya

pemakaian bahan baku belerang, tingginya biaya pemeliharaan dan biaya

penyusutan.

h. Realisasi biaya produksi per ton asam fosfat sebesar Rp3.136,98 ribu

atau 126% dari RKAP sebesar Rp2.482,68 ribu. Hal tersebut disebabkan

tingginya biaya pemakaian bahan baku batuan fosfat; tingginya biaya

pemakaian bahan penolong (bahan kimia dan MFO), tingginya biaya

pemeliharaan dan biaya penyusutan.

i. Realisasi biaya produksi per ton aluminium fluorida sebesar

Rp6.453,47 ribu atau 158% dari RKAP sebesar Rp4.094,62 ribu. Hal

tersebut disebabkan tingginya biaya pemakaian bahan baku aluminium

hydroxida dan asam fluosilikat; tingginya biaya pemakaian bahan

penolong (bahan kimia dan MFO); tingginya biaya pemeliharaan, jasa

serta biaya kantong.

Page 98: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

22

j. Realisasi biaya produksi per ton cement retarder sebesar Rp118,03 ribu

atau 146% dari RKAP sebesar Rp80,97 ribu disebabkan tingginya biaya

pemakaian bahan baku purified gypsum; tingginya biaya bahan penolong

(bahan kimia dan MFO) serta tingginya biaya pemeliharaan.

2.2.5 Beban usaha

(Rp juta)

Realisasi Anggaran2 3 4=2:3

- Beban distribusi 179.045 181.141 99 - Beban penjualan 66.956 56.037 119 - Beban admistrasi dan umum 157.400 134.525 117

Jumlah beban usaha 403.401 371.703 109

Uraian Tahun 2004 %

1

Realisasi beban usaha sebesar Rp403,40 milyar atau 109% dari anggaran

dikarenakan:

a. Beban penjualan sebesar Rp66,96 milyar atau 119% dari anggaran

karena menyesuaikan dengan meningkatnya nilai penjualan.

b. Beban administrasi dan umum sebesar Rp157,40 milyar atau 117% dari

anggaran terutama karena tingginya biaya sewa kendaraan dan biaya

pembinaan wilayah.

Page 99: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

23

2.2.6 Laba/(Rugi)

(Rp Juta)

Realisasi Anggaran2 3 4=2:3

Hasil penjualan :- Penjualan dalam negeri 2.940.131 2.711.034 108 - Penjualan ekspor 9.887 10.320 96

Jumlah hasil penjualan 2.950.018 2.721.354 108 - Subsidi pupuk 683.211 314.191 217

3.633.229 3.035.544 120 Harga Pokok Penjualan (2.951.659) (2.428.931) 122 Laba/(Rugi) kotor 681.570 606.613 112 Biaya Usaha :

- Beban Distribusi (179.045) (181.141) 99 - Beban Penjualan (66.956) (56.037) 119 - Beban Adm dan Umum (157.400) (134.525) 117

Jumlah beban usaha (403.401) (371.703) 109 Laba/(Rugi) usaha 278.169 234.910 118 Beban pinjaman (93.190) (103.569) 90 Laba/(Rugi) setelah beban pinjaman 184.979 131.341 141 Pendapatan & beban lain-lain :

- Pendapatan 119.793 68.703 174 - Beban (129.587) (25.315) 512

Jumlah pendapatan dan beban lain-lain (9.794) 43.388 (23) Laba/(Rugi) sebelum pajak 175.185 174.729 100 Pajak (50.812) (54.912) 93 Laba/(Rugi) setelah pajak 124.373 119.817 104

Tahun 2004 %Uraian

1

Perolehan laba tahun 2004 sebelum pajak sebesar Rp175,18 milyar atau

100% dari RKAP sebesar Rp174,73 milyar, sedangkan laba setelah pajak

sebesar Rp124,37 milyar atau 104% dari RKAP sebesar Rp119,82 milyar,

disebabkan antara lain:

a. Realisasi penjualan pupuk dan non pupuk sebesar Rp2,95 triliun atau

108% dari RKAP 2004 sebesar Rp2,72 triliun dikarenakan tingginya

penjualan beberapa produk pupuk dan non pupuk meliputi pupuk SP-36,

ZA, Phonska dan NPK Kebomas serta Amoniak, Asam Sulfat dan Asam

Fosfat.

Page 100: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

24

b. Tingginya realisasi subsidi pupuk yang mencapai Rp683,21 milyar atau

217% dari RKAP 2004, karena subsidi non Urea menggunakan tarip

sesuai APBN-P berkait dengan disetujuinya Anggaran Belanja

Tambahan (ABT) subsidi pupuk non Urea sebesar Rp238,64 milyar dan

karena adanya tambahan pendapatan subsidi eks 2003 sebesar Rp47,93

milyar.

c. Rendahnya beban pinjaman, realisasi Rp93,19 milyar atau 90% dari

RKAP 2004 sebesar Rp103,57 milyar karena rendahnya tingkat suku

bunga Kredit Investasi realisasi rata-rata 6,89% - 13,50% per tahun

sedangkan anggarannya 17% per tahun dan tingkat suku bunga Kredit

Modal Kerja realisasi rata-rata 9,45% - 13% per tahun sedangkan

anggarannya 15% per tahun.

d. Tingginya pendapatan lain-lain yang mencapai Rp 119,79 milyar atau

174% dari anggaran sebesar Rp68,70 milyar karena tingginya laba

penyertaan anak perusahaan dari anggarannya, penjualan produk utilitas,

produk samping, persewaan dan jasa serta pendapatan klaim asuransi.

2.2.7. Investasi

Tabel investasi

(Rp juta)

Keterangan Realisasi Anggaran % Investasi Rutin: - Bangunan /Fasilitas 10.624 8.140 131 - Mesin & Peralatan 126.466 109.935 115 - Kendaraan & Alat Berat 4.927 5.050 98 - Inventaris 826 978 84

Jumlah investasi rutin 142.843 124.103 115 Investasi Pengembangan: - Proyek RFO PF I 31.673 39.353 80 - Kalium Sulfat (K2SO4) 24.071 25.833 93 - Proyek Phosphoric Acid II - 25.000 - - Proyek Revamping Amoniak - 200 - - Proyek ERP: Tahap I 2.917 2.899 101 Tahap II 1.916 2.925 66 Jumlah Tahap I + II 4.833 5.824 83

Jumlah investasi pengembangan 60.577 96.210 62 Jumlah investasi 203.420 220.313 92

Page 101: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

25

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:

a. Investasi rutin tahun 2004 mencapai Rp142,84 milyar atau 115% dari

anggaran sebesar Rp124,10 milyar. Hal tersebut disebabkan realisasi

bangunan/fasilitas serta mesin dan peralatan masing-masing mencapai

131% dan 115% dari anggarannya, sedangkan kendaraan dan alat berat

serta inventaris hanya mencapai 98% dan 84% dari anggarannya.

b. Investasi pengembangan sebesar Rp60,58 milyar atau 62% dari anggaran

sebesar Rp96,21 milyar, dengan rincian sebagai berikut:

1) Realisasi Proyek RFO PF I sebesar 80% karena adanya progres yang

masih dalam proses pembayaran dan pemeriksaan bersama.

2) Realisasi Proyek K2 SO4 sebesar 93% karena adanya beberapa

monthly progress kepada pihak kontraktor yang masih dalam proses.

3) Proyek Phosphoric Acid II masih belum ada kegiatan.

4) Proyek Revamping Amoniak masih belum ada kegiatan.

5) Realisasi Proyek ERP sebesar 83% karena belum selesainya masa

pemeliharaan.

2.2.8. Lingkungan dan K3

Program Manajemen Lingkungan:

a. Daur ulang Seal Leg Water dari unit reaksi ke unit granulasi Pabrik I,

telah selesai dan berhasil baik.

b. Drainase dan Pit Recycle Pabrik Asam Fosfat, status in progress dan

dicarryoverkan ke tahun 2005.

c. Penanganan Gas Fugitive HF di area Mixed Acid pabrik II, telah selesai

dan berhasil baik.

d. Modifikasi trestel conveyor 02 M102 di T-20, telah selesai dan berhasil

baik.

e. Pemanfaatan buangan padat:

1) Penjajagan pemanfaatan kapur dengan PT Batubara Bukit Asam.

2) Pembuatan plengsengan pengaman kapur, selesai.

3) Penghijauan sisi laut (dengan mengrove) dan sisi darat (dengan

beringin) serta pembuatan terasiring, in progress).

Page 102: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

26

4) Penjajagan pemanfaatan kapur dengan PT Semen Gresik, in

progress.

5) Percobaan menaikkan pH raw gypsum dengan menggunakan kapur

aktif, kapur ZA II dan kapur mix skala lab telah dilakukan, berhasil

baik.

6) Percobaan menaikkan pH raw gypsum dengan menggunakan kapur

aktif, kapur ZA II dan kapur mix skala pilot dalam 2 tahap telah

selesai, berhasil baik.

7) Uji coba pemakaian limbah padat sesuai dengan permintaan, antara

lain ke Indocement dan ke PT Semen Gresik, in progress.

2.2.9. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan pada akhir tahun 2004 sebanyak 3.635 orang atau 99,75%

dari RKAP 2004 sebanyak 3.644 orang, menurun 74 orang dibanding posisi

pada akhir tahun 2003. Menurunnya jumlah karyawan tersebut dikarenakan

pensiun sebanyak 68 orang, meninggal dunia 4 orang, mengundurkan diri 3

orang dan PHK 1 orang serta penambahan karyawan sebanyak 2 orang.

Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan secara terpadu untuk

meningkatkan kualitas dan motivasi kerja karyawan, meliputi diklat jenjang

jabatan, diklat kompetensi, diklat formal dan lain-lain. Pada tahun 2004

jumlah peserta diklat sebanyak 8.134 orang dan biaya sebesar Rp4,84

milyar atau 96% dari RKAP.

2.2.10 Organisasi Perusahaan

Beberapa pertimbangan yang mendasari perubahan organisasi perusahaan

pada tahun 2004, sebagai berikut:

a. Perubahan jumlah Direksi dari 5 (lima) menjadi 6 (enam).

b. Peningkatan fungsi pengadaan sehubungan dengan beban tugas

pengadaan yang semakin besar karena adanya sentralisasi kegiatan

pengadaan bahan baku, barang dagangan, dan jasa-jasa dengan tujuan

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan.

c. Penyesuaian organisasi pengadaan dikaitkan dengan strategi pemasaran

sehubungan dengan perubahan pola kebijakan subsidi pupuk dari

Pemerintah.

Page 103: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

27

d. Peningkatan efektivitas kegiatan engineering dan manufacturing

dengan menggabungkannya dalam satu direktorat (Direktorat Teknik

& Pengembangan).

e. Penggabungan beberapa Departemen/Biro sehubungan dengan

penyeimbangan job load dari Departemen/Biro yang bersangkutan.

f. Pembentukan Biro Manajemen Risiko dalam rangka peningkatan

penerapan Good Corporate Governance (GCG).

3. Tingkat kesehatan perusahaan

Kinerja perusahaan tahun buku 2004 diukur dengan berpedoman pada Surat Keputusan

Menteri BUMN RI No. 100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. PT Petrokimia Gresik

termasuk dalam golongan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Non-Infrastruktur.

Perhitungan tingkat kesehatan perusahaan mengacu pada data keuangan hasil audit atas

laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tahun buku 2004 dan data keuangan hasil

pemeriksaan pertanggungjawaban dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK)

tahun buku 2004.

Hasil evaluasi atas tingkat kesehatan perusahaan menunjukkan kinerja PT Petrokimia

Gresik dalam tahun 2004 tergolong dalam kondisi “SEHAT” kategori “AA” dengan Skor

93,25.

Dibandingkan dengan RKAP dan dengan realisasi tahun 2003 menunjukkan data sebagai

berikut:

R ea l. 2004 R K A P 2004 R eal. 2003I. A spek keuangan 64 ,25 64 ,50 66 ,50 II . A spek O perasiona l 15 ,00 15 ,00 14 ,00

14 ,00 14 ,00 14 ,00 T O T A L 93 ,25 93 ,50 94 ,50

Ind ika to r P en ila ian

III. A spek A dm in istrasi

S K O R

Page 104: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

28

3.1 Penilaian terhadap aspek keuangan

Hasil

Thn 2004 Real 2004 RKAP 2004Real 20031. Imbalan kepada

pemegang saham (ROE) % 21,18 20,00 20,00 20,00 2. Imbalan investasi (ROI) % 17,71 13,50 15,00 13,50 3. Rasio Kas % 27,84 4,00 2,00 4,00 4. Rasio Lancar % 125,12 5,00 3,00 4,00 5. Collection Period hari 37 5,00 5,00 5,00 6. Perputaran Persediaan hari 69 4,50 4,50 5,00 7. Total Asset Turn Over % 146,02 5,00 5,00 5,00 8. Modal sendiri thd total aktiva % 28,22 7,25 10,00 10,00

TOTAL 64,25 64,50 66,50

Indikator Penilaian SKORSatuan

3.2 Penilaian terhadap aspek operasional

Realisasi RKAP Nilai Real. 2004 RKAP 2004 Real. 20031. Eff. Poduksi (Cons. Rate) 3,322298 3,685895 90,14% 5,00 5,00 5,00 2. Prod. dan Pengadaan (ton)

Pupuk Urea 507.957 385.000 Pupuk SP-36 778.032 735.000 Pupuk ZA 688.901 590.000 Pupuk Phonska 201.978 140.000 Pupuk DAP 12.439 20.000 NPK Kebomas 32.013 10.000 Cement Retarder 361.012 400.000 Aluminium Fluorida 6.412 6.000 Crude Gypsum 95.274 80.500 CO2Cair 9.343 11.000 Jumlah 2.693.361 2.377.500 113,29% 5,00 5,00 4,00

3. Produktivitas Tenaga KerjaTotal Nilai Penj. (Rp ribu) 3.633.229 3.035.544 Jml Tenaga Kerja 3.635 3.644 Pendpt : Jml Tenaga Kerja 999,513 833,025 119,99% 3,00 3,00 3,00

4. Keselamatan Kerja 96 96 100% 2,00 2,00 2,00 TOTAL 15,00 15,00 14,00

Indikator Penilaian SKORKinerja

Page 105: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

29

3.3 Penilaian terhadap aspek administrasi

Nilai 2004 Real. 2004 RKAP 2004 Real. 2003

1. Laporan Perhitungan tahunan 3,00 3,00 3,00 2. Rancangan RKAP 2004 3,00 3,00 3,00 3. Laporan Periodik 3,00 3,00 3,00 4. Kinerja PUKK

- Efektifitas penyaluran dana 95,90% 3,00 3,00 3,00 - Tk. kolektibilitas pengemb. pinjaman 40,86% 2,00 2,00 2,00

Total Aspek Administrasi 14,00 14,00 14,00

Indikator Penilaian SKOR

4. Perkembangan usaha perusahaan

4.1 Perkembangan posisi keuangan

Total aktiva per 31 Desember 2004 berjumlah Rp2.713,62 milyar, jumlah tersebut

meningkat Rp366,23 milyar dari posisi akhir tahun 2003 berjumlah Rp2.347,39

milyar terutama adanya kenaikan pos persediaan dan aktiva dalam pelaksanaan.

Kenaikan nilai pasiva disebabkan karena kenaikan hutang lancar, hutang jangka

panjang dan ekuitas dari posisi akhir tahun 2003.

Adapun data lebih rinci sebagai berikut:

(Rp Milyar)

2000 2001 2002 2003 2004Kas dan Bank 149,24 58,71 150,81 333,89 345,90 Persediaan 295,01 361,81 453,05 444,86 684,87

677,09 547,00 443,61 494,93 524,03 Penyertaan jk panjang 112,54 112,11 116,58 112,36 122,39 Nilai Buku Ak. tetap 914,36 849,41 789,70 786,73 840,27 Aktiva dlm pelaksanaan 18,10 40,59 51,52 80,82 143,33 Aktiva lain-lain 53,98 75,33 84,51 93,80 52,83

2.220,33 2.044,96 2.089,78 2.347,38 2.713,62 Hutang lancar 1.000,36 901,36 928,06 1.174,96 1.242,61 Hutang jk panjang 339,60 324,10 311,87 288,25 542,97 Kw. Pajak tangguhan - 97,46 104,03 90,11 73,05 Total Hutang 1.339,96 1.322,92 1.343,95 1.553,32 1.858,62 Ekuitas 880,36 722,04 745,82 794,07 854,99 Total Hutang dan Ekuitas 2.220,32 2.044,96 2.089,77 2.347,39 2.713,62

Keterangan Tahun

Aktiva lancar lainnya

Total Aktiva

Page 106: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

30

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa:

a. Jumlah aktiva/kewajiban dan ekuitas tahun 2004 naik sebesar Rp366,23 milyar

atau 15,60% dibanding tahun 2003 disebabkan antara lain adanya kenaikan

persediaan sebesar Rp240,01 milyar, aktiva tetap sebesar Rp53,54 milyar dan

aktiva dalam pelaksanaan sebesar Rp62,51 milyar dan diikuti dengan kenaikan

hutang lancar sebesar Rp67,65 milyar hutang jangka panjang sebesar Rp254,72

milyar serta kenaikan ekuitas sebesar Rp60,92 milyar.

b. Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) jumlah aktiva pasiva

tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp2.713,62 milyar, sedangkan

yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp2.044,96 milyar.

4.2 Perkembangan Laba-Rugi

Realisasi laba setelah pajak tahun 2004 berjumlah Rp124,37 milyar lebih tinggi

14,34% dibanding tahun 2003 sebesar Rp108,77 milyar.

Rincian lebih lanjut sebagai berikut:

(Rp Milyar)

2000 2001 2002 2003 2004Penjualan bersih 1.747,08 2.063,78 1.874,34 2.744,61 3.633,23 Harga Pokok Penjualan (1.323,75) (1.664,54) (1.438,79) (2.340,96) (2.951,66) Laba kotor 423,33 399,24 435,55 403,65 681,57 Biaya usaha (172,96) (191,37) (194,12) (205,30) (403,40) Laba rugi usaha 250,37 207,87 241,43 198,35 278,17 Laba/(rugi) lain-lain 101,67 21,16 14,44 54,61 (9,79) Biaya pinjaman (94,17) (116,23) (115,71) (86,82) (93,20) Laba rugi sebelum pajak 257,87 112,80 140,16 166,14 175,18 Pajak Penghasilan (70,61) (29,25) (46,55) (57,37) (50,81) Laba setelah pajak 187,26 83,55 93,61 108,77 124,37

Keterangan Tahun

Laba perusahaan sebelum pajak tahun 2004 naik sebesar Rp9,04 milyar atau 5,44%

dibandingkan tahun 2003, karena adanya kenaikan omzet penjualan dan penerimaan

subsidi.

Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) laba setelah pajak yang

tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp187,26 milyar dan terendah terjadi

pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp83,55 milyar.

Page 107: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

31

4.3 Perkembangan arus kas

Rincian data arus kas adalah sebagai berikut:

(Rp. Juta)

2000 2001 2002 2003 2004Saldo awal 415.908 149.239 58.620 150.692 333.885 Laba bersih 187.262 83.549 93.613 108.769 124.373 Arus kas

Operasi (47.907) 148.468 90.806 111.526 (179.287) Investasi (197.448) (82.224) (45.727) (111.896) (220.775) Pendanaan (208.576) (240.413) (46.620) 74.795 287.702

Surplus/(Defisit) (266.669) (90.619) 92.072 183.193 12.014 Saldo Akhir 149.239 58.620 150.692 333.885 345.898

Keterangan Tahun

Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2004 sebesar Rp345,90 milyar

mengalami kenaikan Rp12,01 milyar atau 3,60% dibanding tahun 2003.

Selama lima tahun terakhir (2000 sampai dengan 2004) arus kas memperlihatkan

saldo kas dan setara kas tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar Rp345,90 milyar,

sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp58,62 milyar.

Page 108: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

32

4.4 Perkembangan perubahan ekuitas

Perubahan ekuitas tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, sebagai berikut:

(Rp Juta)

2000 2001 2002 2003 2004Saldo awalModal 396.420 396.420 396.420 396.420 396.420 Cadangan 142.673 296.681 242.044 255.741 288.059 Laba tahun berjalan 324.958 187.262 83.549 93.613 109.590 Laba belum direalisasi dari efek 20 47

Jumlah 864.051 880.363 722.033 745.820 794.069 Koreksi-koreksi

Koreksi cadangan (853) (109.536) 4.763 (7.655) 3.014 Koreksi Laba/(rugi) 192 374 (851) (1.748) (499)

Distribusi LabaPT Petrokimia Gresik

Deviden (107.468) (93.237) (37.387) (47.541) (60.510) Tantiem/Gratifikasi (46.929) (31.069) (34.257) (1.424) (1.863) Dana Pembinaan UKK (7.106) (4.000) (822) (932) (1.088) Biaya Manajemen (2.250) Dana Pembinaan wilayah (5.500) (3.730) (822) (932) (2.175) Cadangan (137.768) (46.404) (2.893) (40.125) (44.177)

Anak PerusahaanDeviden (4.773) (1.664) (1.618) (1.191) (2.456) Cadangan 12.319 (6.832) (4.423) 1.343 3.506 Gratifikasi,dll (1.036) (700) (476) (242) (328)

Laba tahun berjalan 187.262 83.549 93.613 109.590 124.372 Saldo AkhirModal 396.420 396.420 396.420 396.420 396.420 Cadangan 296.681 242.044 255.741 288.059 334.200 Laba belum direalisasi dari efek - 20 47 - - Laba tahun berjalan 187.262 83.549 93.613 109.590 124.372

Jumlah 880.363 722.033 745.821 794.069 854.992

TahunKeterangan

Posisi ekuitas tahun 2004 sebesar Rp854,99 milyar mengalami kenaikan sebesar

Rp60,92 milyar atau 7,67% dibanding tahun 2003

Perubahan ekuitas dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 memperlihatkan

saldo ekuitas tertinggi terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar Rp880,36 milyar,

sedangkan yang terendah terjadi pada tahun 2001 yaitu sebesar Rp722,03 milyar.

Page 109: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

33

4.5 Perkembangan rasio keuangan

Rasio keuangan tahun 2000 sampai dengan tahun 2004

(%)

2000 2001 2002 2003 2004Likuiditas

Current ratio 112 107 113 108 125 Acid test ratio 83 67 64 71 70 Cash ratio 15 7 16 28 28

RentabilitasGross profit ratio 24 19 23 15 19 Operating ratio 86 96 93 96 90 Net profit ratio 11 4 5 4 3 Rate of ROE 19 16 22 15 21 Rate of ROI 26 13 15 18 18

SolvabilitasTotal loan to total equity 60:40 65:35 64:36 66:34 68:32

Keterangan Tahun

4.5.1 Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

Dari tabel di atas, dapat dikemukakan bahwa:

a. Tingkat likuiditas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun

2003, kecuali acid test ratio.

b. Tingkat rentabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi dari tahun

2003, kecuali operating ratio dan net profit ratio.

c. Tingkat solvabilitas perusahaan tahun 2004 relatif lebih tinggi

dibandingkan tahun 2003.

4.5.2 Perbandingan rasio keuangan lima tahun terakhir

Dari tabel di atas juga dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:

a. Tingkat likuiditas perusahaan relatif tertinggi terjadi pada tahun 2004.

disebabkan tingginya persediaan, sedangkan yang terendah terjadi pada

tahun 2001 yang disebabkan tingginya kewajiban lancar.

b. Tingkat rentabilitas perusahaan relatif tertinggi pada tahun 2000

disebabkan tingginya laba sebelum maupun setelah pajak, sedangkan

yang terendah terjadi pada tahun 2003 dikarenakan tingginya harga

pokok penjualan dan biaya usaha.

Page 110: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

34

c. Tingkat solvabilitas perusahaan menunjukkan, bahwa selama lima tahun

terakhir modal pihak ketiga lebih berperan dan paling besar terjadi pada

tahun 2004.

4.6 Perkembangan operasi pokok perusahaan

4.6.1 Perkembangan produksi

Data produksi selama lima tahun terakhir sebagai berikut:

Ton

% Tahun2000 2001 2002 2003 2004 2004:2003

PupukPupuk Urea 341.434 313.115 151.066 260.176 344.356 132 Pupuk SP-36 467.728 653.915 552.984 687.657 738.225 107 Pupuk ZA 501.824 447.996 419.650 479.281 572.599 119 Pupuk Phonska 30.096 56.182 65.688 113.942 201.978 177 Pupuk DAP - - 40.091 36.817 12.439 34 Pupuk NPK Kebomas - - - - 32.013 -

Jumlah pupuk 1.341.082 1.471.208 1.229.479 1.577.873 1.901.610 121 Non Pupuk

Amoniak 364.006 292.272 328.460 355.916 314.190 88 Asam Sulfat 98% 434.741 367.941 279.399 431.752 519.803 120 Asam Fosfat 100% 131.176 138.412 141.646 204.216 197.509 97 ALF3 4.850 5.517 3.825 5.892 6.412 109 Cement Retarder 402.430 421.741 355.304 310.174 361.012 116 Lain-lain :- CO2 9.875 9.357 9.718 9.914 9.343 94 - Dry Ice 3.490 2.999 3.208 2.702 2.150 80 - Crude Gypsum - 213.959 156.253 105.170 95.274 91 - Purified Gypsum 52.924 12.410 2.903 - 24.418 -

Jumlah lain-lain 66.289 238.725 172.082 117.786 131.185 111 Jumlah non pupuk 1.403.492 1.464.608 1.280.716 1.425.736 1.530.111 107

Keterangan Tahun

Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

a. Pupuk

Secara umum produksi pupuk di tahun 2004 lebih tinggi dibanding tahun 2003,

kecuali produksi pupuk DAP hanya mencapai 34% dari tahun 2003.

b. Non Pupuk

Secara keseluruhan produksi non pupuk di tahun 2004 lebih tinggi dibanding

tahun 2003, kecuali amoniak dan asam fosfat masing-masing 88% dan 97% dari

tahun 2003.

Page 111: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

35

Perkembangan produksi lima tahun terakhir

Volume produksi pupuk pada tahun 2004 lebih tinggi dibanding empat tahun

sebelumnya, sedangkan terendah terjadi pada tahun 2002. Volume produksi non

pupuk tertinggi terjadi pada tahun 2004 dan terendah terjadi pada tahun 2002.

4.6.2 Perkembangan penjualan

Perkembangan penjualan seluruh jenis pupuk dan non pupuk dalam negeri maupun

ekspor dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, sebagai berikut:

Ton

% Tahun2000 2001 2002 2003 2004 2004:2003

PupukPupuk Urea 339.598 313.489 197.019 460.076 460.617 100 Pupuk SP-36 634.659 654.509 526.525 726.234 789.194 109 Pupuk ZA 533.251 515.455 425.695 528.231 633.849 120 Pupuk Phonska 19.638 63.492 84.687 110.307 192.464 174 Pupuk NPK Blend - - - 88 30.795 34.995 Pupuk DAP - - 39.263 34.112 11.820 35 Pupuk KCL 1 9.110 28.257 94.993 98.356 104 Lain-lain: Pupuk PS-18 - - 3.000 673 - - Pupuk Amophos - - 2.000 2.550 495 19 RNP 2.887 4.431 10.587 5.306 33.843 638 Pupuk ZK - - - 119 94 79 Pupuk MDCP - - - 119 64 54 Jumlah lain-lain 2.887 4.431 15.587 8.767 34.496 790 Total Pupuk 1.530.034 1.560.486 1.317.033 1.962.808 2.251.591 115

Non PupukAmoniak 84.290 76.122 139.297 109.790 94.852 86 Asam Sulfat 175.903 155.989 178.605 166.971 177.017 106 Asam Fosfat 53.601 41.487 30.561 47.792 52.790 110 ALF3 5.416 4.000 5.040 7.168 5.967 83 Cement Retarder 408.204 429.208 332.160 314.364 342.982 109 Lain-lain : Purified Gypsum 52.865 12.410 2.886 1.525 21.785 1.429 Crude Gypsum 80.584 76.202 70.069 90.056 91.625 102 Belerang curah - - - 5 - - CO2 9.875 9.357 9.718 9.914 9.343 94 Dry Ice 3.490 2.999 3.208 2.702 2.150 80 Jumlah lain-lain 146.814 100.968 85.881 104.202 124.903 1.704 Total Non Pupuk 874.228 807.774 771.544 750.287 798.511 106

Keterangan Tahun

Page 112: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

36

Perbandingan tahun 2004 terhadap tahun 2003

Dari tabel di atas dapat dikemukakan sebagai berikut:

Secara umum tonase penjualan pupuk dan non pupuk tahun 2004 lebih tinggi

dibanding tahun 2003, terutama disebabkan meningkatnya penjualan Pupuk

Phonska dan NPK Kebomas yang cukup signifikan, kecuali penjualan DAP hanya

35% dan Aluminium Fluorida hanya 83% dari tahun 2003.

Perbandingan penjualan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004

Tonase penjualan pupuk tahun 2004 merupakan penjualan tertinggi selama 5 tahun

terakhir, sedangkan tonase penjualan non pupuk tertinggi di tahun 2000 dan

terendah penjualan tahun 2003.

4.7 Analisis SWOT

Penentuan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Kegiatan Perusahaan

PT Petrokimia Gresik selama kurun waktu 2004 – 2008, antara lain didasarkan atas

Analisis sebagai SWOT sebagai berikut:

4.7.1 Kekuatan

a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)

1) Memiliki sarana pelabuhan yang dapat menunjang kelancaran

pemasaran dan distribusi.

2) Perusahaan berada di lokasi strategis, di sentra pasar.

3) Memiliki jaringan distribusi yang tersebar di wilayah-wilayah

potensial.

4) Memiliki tenaga Sales Supervisor yang cukup berkualitas dan

tersebar di wilayah-wilayah potensial.

5) Memiliki produk pupuk yang lengkap dan berkualitas tinggi.

6) Memiliki sistem informasi pemasaran dan distribusi yang cukup

memadai.

b. Bidang Produksi dan Kualitas Produk

1) Memiliki unit produksi yang lengkap dan tingkat fleksibilitas yang

tinggi untuk menghasilkan produk pupuk berbasis N, P dan K dan

produk kimia lainnya.

Page 113: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

37

2) Memiliki sarana penunjang yang berakreditasi untuk menunjang

Quality Control.

c. Bidang Teknik dan Teknologi

1) Memiliki Sumber Daya Manusia profesional dari berbagai disiplin

ilmu yang cukup berpengalaman di bidang rancang bangun dan

perekayasaan.

2) Memiliki fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan

rancang bangun dan perekayasaan.

3) Memiliki workshop dan alat berat yang mendukung kegiatan

fabrikasi, konstruksi dan pemeliharaan pabrik.

d. Bidang Keuangan dan Akuntansi

1) Tersedianya asset untuk menjamin dana pinjaman.

2) Memiliki sistem informasi akuntansi dan keuangan yang berbasis

ERP

3) Memiliki relationship yang cukup luas dengan pihak perbankan,

instansi/Lembaga keuangan.

e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

1) Memiliki Sumber Daya Manusia dari berbagai disiplin ilmu.

2) Sistem pengembangan Sumber Daya Manusia yang memungkinkan

continuous learning.

f. Bidang Penelitian dan Pengembangan

1) Memiliki berbagai macam unit produksi yang memungkinkan untuk

penelitian dan pengembangan produk-produk derivatifnya.

2) Memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan uji coba produk-

produk yang akan dikembangkan.

4.7.2 Kelemahan

a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)

1) Peta pasar belum akurat.

2) Sistem transportasi belum sepenuhnya dikuasai.

3) Sarana gudang belum memadai.

4) Penguasaan jaringan pemasaran jasa teknik belum optimal.

b. Bidang Produksi

1) Sebagian besar peralatan pabrik berumur tua.

Page 114: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

38

2) Utilisasi kapasitas belum optimal.

3) Ketergantungan antar unit pabrik sangat tinggi

4) Kondisi area yang korosif dan berdebu.

c. Bidang Teknik

1) Penguasaan jaringan informasi belum optimal.

2) Pemanfaatan workshop belum optimal.

d. Bidang Keuangan dan Akuntansi.

1) Struktur pendanaan didominasi pinjaman.

2) Pengeluaran dana USD lebih besar dari penerimaannya.

3) Turn over piutang masih rendah.

e. Pengembangan Sumber Daya Manusia

1) Jumlah karyawan mayoritas berumur diatas 40 tahun.

2) Jumlah tenaga kontrak terlalu banyak.

f. Bidang Penelitian dan Pengembangan

Jumlah tenaga peneliti semakin berkurang dibanding kebutuhan.

4.7.3 Peluang

a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)

1) Komitmen pemerintah memungkinkan pasar pupuk berkembang.

2) Membaiknya pasar komoditas perkebunan.

3) Tumbuhnya kepercayaan pasar.

b. Bidang Produksi

1) Ada peluang untuk memenuhi permintaan pasar.

2) Adanya teknologi untuk meningkatkan kemampuan produksi dan

memperbaiki kualitas produk.

3) Ada jaminan kontinuitas suplai air baku.

c. Bidang Teknik

Adanya pembangunan industri yang membutuhkan kemampuan jasa

rancang bangun dan perekayasaan.

d. Bidang Keuangan dan Akuntansi

1) Sumber pendanaan dan pasar valuta asing beragam.

2) Kepercayaan bank atas kredibilitas perusahaan.

e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Tersedianya institusi pendidikan profesional.

Page 115: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

39

f. Bidang Penelitian dan Pengembangan

1) Tersedianya sumber gas bumi di Jatim.

2) Kebutuhan pupuk Urea khususnya di Jawa Timur masih besar.

4.7.4 Ancaman

a. Bidang Pemasaran dan Penjualan (termasuk Distribusi)

1) Isu kerusakan tanah dan lingkungan akibat penggunaan pupuk

anorganik.

2) Masuknya pesaing baru dan produk impor.

b. Bidang Produksi

Pasokan gas bumi dari sumber di Pagerungan mengalami penurunan.

c. Bidang Keuangan dan Akuntansi

1) Country risk Indonesia yang tinggi.

2) Suku bunga pinjaman tinggi.

3) Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

4) Perubahan kebijakan pemerintah di bidang ekonomi moneter.

d. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

Ekses negatif dari era keterbukaan.

5. Pemahaman atas struktur pengendalian intern

5.1 Struktur pengendalian intern PT Petrokimia Gresik telah disusun dan dilaksanakan

dengan baik, sehingga dapat menjadi dasar audit guna menetapkan sifat dan luasnya

audit.

5.2 Evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI)

SPI sesuai dengan tugas pokoknya telah melaksanakan kegiatan audit yang

diprogramkan (PKPT) dan yang tidak diprogramkan (non PKPT) seperti:

pemeriksaan khusus, preventif audit dan kegiatan-kegiatan yang bersifat konsultasi

dalam penyelesaian permasalahan yang dihadapi unit kerja.

5.3 Pelaksanaan kegiatan SPI tahun 2004, sebagai berikut:

A. Kegiatan Pengawasan

Sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) tahun 2004, Satuan

Pengawasan Intern telah melakukan audit atas obyek-obyek sebagai berikut:

1) Kegiatan pengadaan barang dan jasa.

2) Kegiatan produksi dan pemeliharaan.

Page 116: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

40

3) Kegiatan pemasaran dan distribusi.

4) Kegiatan financial dan sistem informasi akuntansi.

5) Proyek-proyek pengembangan.

6) Kegiatan lainnya.

Laporan Hasil Audit (LHA) yang telah diterbitkan:

1) LHA PKPT dan Non PKPT : 38 LHA (rencana 38 LHA).

2) LHA Kas Opname & Rekonsiliasi Bank: 12 LHA.

A.1 Audit PKPT dan Non PKPT

1) Audit atas persediaan pupuk (stock opname pupuk) di Gudang Gresik

dan Gudang Non Gresik.

2) Audit atas pengelolaan persediaan suku cadang (spare part) di Gudang

Bahan Biro Pengadaan.

3) Audit atas kepatuhan terhadap peraturan/perundang-undangan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Departemen Produksi II dan

Departemen Prasarana Pabrik dan Kawasan.

4) Audit atas kepatuhan penunjukan Distributor pupuk bersubsidi terhadap

peraturan yang berlaku.

5) Audit atas kepatuhan Distributor terhadap klausul-klausul Surat

Perjanjian Jual Beli pupuk bersubsidi.

6) Audit atas pembayaran pekerjaan angkutan pupuk, bongkar muat,

pengelolaan stock pupuk dan sewa gudang.

7) Audit atas kepatuhan terhadap klausul PO dalam proses penerimaan

barang di Gudang Bahan Biro Pengadaan.

8) Audit atas pengelolaan pupuk KCL di Gudang Gresik.

9) Audit atas pemanfaatan/utilisasi alat berat.

10) Audit atas kegiatan pengembangan produk.

11) Audit atas waktu proses pengadaan barang dari penerbitan Permintaan

Pembelian (PP) sampai dengan penerbitan Order Pembelian (OP) dengan

nilai di atas Rp100.000.000,00.

12) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk

memproduksi pupuk ZA.

13) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk

memproduksi Amoniak.

Page 117: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

41

14) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk

memproduksi pupuk Urea.

15) Audit atas efisiensi pemakaian bahan baku untuk memproduksi pupuk

SP-36.

16) Audit atas pengelolaan gudang bahan (stock opname).

17) Audit atas proses penerimaan barang dan pembayaran atas pengadaan

barang.

18) Audit atas pelaksanaan pengadaan jasa bongkar muat pupuk.

19) Audit atas pelaksanaan penyusunan RKAP tahun 2004.

20) Audit atas pencatatan dan pengelolaan piutang.

21) Audit atas pencatatan biaya produksi.

22) Audit atas pencatatan biaya penjualan.

23) Audit atas pelaksanaan proyek ERP.

24) Audit atas pelaksanaan program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(KBL).

25) Audit atas pengelolaan pajak.

26) Audit atas efektivitas pengendalian penjualan pupuk.

27) Audit atas pelaksanaan pengadaan barang dalam negeri.

28) Audit atas pelaksanaan pengadaan barang luar negeri.

29) Audit atas pelaksanaan proyek K2SO4.

30) Audit atas pelaksanaan start up Heater 102B unit Amoniak.

31) Audit atas pelaksanaan proyek RFO.

32) Audit atas pemanfaatan forklift sewa.

33) Audit atas pelaksanaan Port Fasility Security Plan (PFSP).

34) Audit atas fisik persediaan pupuk dalam kantong.

35) Audit atas fisik persediaan bahan baku posisi per 30 Nopember 2004.

36) Audit atas fisik persediaan pupuk KCL.

37) Audit atas lembur sopir kontrak.

38) Audit atas pengadaan jasa borongan pihak ke III.

A. 2. Kas Opname dan Rekonsiliasi Bank

Pelaksanaan kas opname selama tahun 2004 dilakukan sebanyak 12 kali dan

pemantauan pelaksanaan rekonsiliasi bank oleh Biro Keuangan dilakukan

setiap 3 bulan sekali. Jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 12 LHA.

Page 118: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI / AUDITAMA V

42

B. Kegiatan Eksternal Auditor

1) Melakukan tindaklanjut atas temuan, catatan dan saran BPKP dalam audit

PKBL tahun 2003 dan tahun-tahun sebelumnya.

2) Melakukan tindaklanjut atas temuan, catatan dan saran KAP S. Mannan,

Sumantri & Rekan dalam audit Laporan Keuangan tahun buku 2003 dan

tahun – tahun sebelumnya.

3) Melakukan koordinasi dalam kegiatan general audit tahun buku 2004 yang

dilakukan oleh BPK-RI dan KAP Aryanto Amir Yusuf & Mawar, dan

kegiatan audit PKBL tahun 2004 yang dilakukan BPK-RI dan BPKP. Hasil

audit dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yaitu tanggal 31 Januari

2005.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 119: PT Petrokimia Gresik - WTP

LAMPIRAN

Page 120: PT Petrokimia Gresik - WTP

BOBOT SKOR

Aspek Keuangan

1 Return On Equity (ROE) Laba Setelah Pajak (*) > 15% 124,372 21,18% 20.00 20.00Modal Sendiri 587,288

2 Return On Invesment (ROI) EBIT + Penyusutan > 18% 455,325 17,71% 15.00 13.50Capital Employed 2,570,292

3 Rasio Kas Kas, Bank & Srt Berharga >= 35% 345,898 27,84% 5.00 4.00Kewajiban Lancar 1,242,607

4 Rasio Lancar Aktiva Lancar >= 125% 1,554,797 125,12% 5.00 5.00Kewajiban Lancar 1,242,607

5 Collection Periods Total Piutang Usaha <= 60 hr 368,378 37 hr 5.00 5.00Total Pendapatan Usaha 3,633,229

6 Perputaran Persediaan Total Persediaan <= 60 hr 684,872 69 hr 5.00 4.50Total Pendapatan Usaha 3,633,229

7 Perputaran Total Asset Total Pendapatan > 120% 3,753,022 146,02% 5.00 5.00(TATO) Capital Employed 2,570,292

8 Rasio TMS Thd TA Total Modal Sendiri - (*) 30%<= x <40% 730,620 28,22% 10.00 7.25(TMS Thd TA) Total Asset - (*) 2,589,252

SUB JUMLAH 70.00 64.25

Aspek Operasional

1 Efisiensi Produksi Realisasi Rata2 PBB <= 100% 3.322298 90,14% 5.00 5.00(Pemakaian B.Baku/PBB) Anggaran Rata2 PBB 3.685895

2 Produksi & Pengadaan Realisasi Prod. & Pengdn >= 100% 2,693,361 113,29% 5.00 5.00(Pupuk dan Non Pupuk) Anggaran Prod. & Pengdn 2,377,500

3 Produktivitas Tenaga Kerja Realisasi TPU Per Orang >= 100% 999.513 119,99% 3.00 3.00(Total Pend. Usaha/TPU) Anggaran TPU Per Orang 833.025

4 Keselamatan Kerja Realisasi Penilaian K3 >= 100% 96 100,00% 2.00 2.00(Penilaian Independen) Anggaran Penilaian K3 96

SUB JUMLAH 15.00 15.00

Aspek Administrasi

1 Laporan Perhit. Tahunan <= akhir 3.00 3.00(Audited) lambat akhir bulan ke-5 stlh tahun buku bln ke-4

2 Rancangan RKAP >= 2 bln sblm 3.00 3.00thn anggaran

3 Laporan Periodik <= akhir 3.00 3.00(Triwulanan) bln ke-1 (Tanggal 11 - 14 bln berikutnya)

4 Kinerja PUKK(Pemb. Ush. Kecil & Koprs)a. Efektivitas Penyaluran Dana Yang Disalurkan > 90% 6,025 95,90% 3.00 3.00

Dana Yang Tersedia 6,282

b. Tingkat Kolektibilitas Jum. Rata2 Ttmb Pinjaman > 70% 6,885 40,86% 3.00 2.00 Pengembalian Pinjaman Total Pinj. Yang Disalurkan 16,849

SUB JUMLAH 15.00 14.00TOTAL NILAI 100.00 93.25KRITERIA KINERJA SEHAT AA

Keterangan Kriteria Kinerja :SEHAT terdiri dari : AAA apabila Total Skor (TS) > 95

AA apabila 80 < TS <= 95A apabila 65 < TS <= 80

X 100%

X 100%

X 100%

Lap. Triwulanan disampaikan palinglambat 1 bln stlh akhir periode lap. ybs

Kurang dr 1 bln stlh periode lap.

X 100%

Lapkeu audited disampaikan paling Akhir bln ke-1

RKAP disampaikan 60 hari sebelumtahun anggaran ybs

(Tanggal 31 Januari 2005)

Lebih dr 2 bln sblm thn anggaran(Tanggal 7 Oktober 2004)

X 100% X 100%

X 100% X 100%

X 100% X 100%

X 100% X 100%

URAIANNo.

PERHITUNGAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT PETROKIMIA GRESIKTAHUN 2004

SK. MEN. BUMN No. KEP-100/MBU/2002

PENILAIANHASILREALISASISTANDAR

Lampiran 1

X 100% X 100%

X 100% X 100%

RUMUS

X 100% X 100%

X 100% X 100%

X 366 hr X 366 hr

X 366 hr X 366 hr

X 100% X 100%

X 100% X 100%

Page 121: PT Petrokimia Gresik - WTP

Lampiran 2

No. URAIAN SATUAN JUMLAH1 Aktiva Lancar (Current Asset) Rp 000.000 1,554,797 2 Kas, Bank, Deposito & Surat Berharga Rp 000.000 345,898 3 Kewajiban Lancar (Current Liabilities) Rp 000.000 1,242,607 4 Piutang Usaha - bruto Rp 000.000 375,347

Piutang Usaha - netto Rp 000.000 368,378 5 Persediaan Rp 000.000 684,872 6 Aktiva Tetap Dalam Pelaksanaan (ADP) Rp 000.000 143,332 7 Total Aktiva (TA) Rp 000.000 2,713,624 8 Capital Employed (TA - ADP) Rp 000.000 2,570,292 9 Total Modal Sendiri (TMS) = Ekuitas Rp 000.000 854,992

Modal Sendiri (TMS - Laba Berjalan Stlh Pajak - Rp 000.000 587,288 ADP)

10 Pendapatan Usaha (realisasi/anggaran) Rp 000.000 3,633,229 / 3,035,544Pendapatan Non Usaha - Penjualan AT Rp 000.000 119,793 Total Pendapatan Rp 000.000 3,753,022

11 EBIT Rp 000.000 358,441 Biaya Penyusutan (Depresiasi & Amortisasi) Rp 000.000 96,884 EBIT + Biaya Penyusutan Rp 000.000 455,325

12 Laba Setelah Pajak Rp 000.000 124,372 13 Efisiensi Produksi (realisasi/anggaran)

Rata-rata Pemakaian Bahan Baku Kntm 3,322298 / 3,68589514 Produksi & Pengadaan (realisasi/anggaran) :

Pupuk Urea Ton 507,957 / 385,000Pupuk SP-36 Ton 778,032 / 735,000Pupuk ZA Ton 688,901 / 590,000Pupuk Phonska Ton 203,424 / 140,000Pupuk DAP Ton 10,993 / 20,000Pupuk NPK Kebomas Ton 32,013 / 10,000Cement Retarder Ton 361,012 / 400,000Aluminium Fluorida Ton 6,412 / 6,000Crude Gypsum Ton 95,274 / 80,500CO2 Cair Ton 9,343 / 11,000Total Produksi & Pengadaan Ton 2,693,361 / 2,377,500

15 Tenaga Kerja (realisasi/anggaran) Orang 3,635 / 3,64416 Dana PUKK Yang Disalurkan Rp 000.000 6,025 17 Dana PUKK Yang Tersedia Rp 000.000 6,282 18 Kolektibilitas Pinjaman PUKK Tertimbang Rp 000.000 6,885 19 Total Pinjaman PUKK Rp 000.000 16,849

DASAR PERHITUNGAN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PT PETROKIMIA GRESIKTAHUN 2004

SK. MEN. BUMN No. KEP-100/MBU/2002

Page 122: PT Petrokimia Gresik - WTP

LAPORAN AUDITOR

INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT PETROKIMIA GRESIK KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PENGENDALIAN INTERN Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005 Tanggal : 31 Januari 2005 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995

BPK RI

Page 123: PT Petrokimia Gresik - WTP

DAFTAR ISI

I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN A. Laporan Auditor Independen …………………………………………… 1

B. Lampiran A 1. PT Petrokimia Gresik terlambat menyetorkan PPN Impor dan PPh

22 Impor kepada Negara …………………………………………... 3

2. Keputusan RUPS tentang penggunaan laba bersih untuk Program Bina Lingkungan tidak sesuai dengan ketentuan …………………..

4

3. Penjualan pupuk sebesar Rp5.692,44 juta tidak sesuai ketentuan Perjanjian Fasilitas Kredit Ketahanan Pangan ……………………..

7

4. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003 ……………………… 9 II. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN A. Laporan Auditor Independen …………………………………………… 10 B. Lampiran B 1. Penjualan jasa kepada PT Petro Oxo Nusantara berpotensi

merugikan perusahaan sebesar US$1.171,18 ribu …………………

13 2. Hak PT Petrokimia Gresik atas klaim pada pembelian bahan baku

Rock Phosphate sebesar US$349,03 ribu belum diakui oleh Guizhou Wengfu Chemi-Phos & Exp Corp China ………………..

15 3. PT Petrokimia Gresik belum menerima pembayaran atas bagi hasil

pendapatan jasa pelabuhan periode tahun 1996 s.d 2002 dari PT Pelindo III sebesar Rp1.765,22 juta ……………………………….

17 4. Terdapat sisa barang yang sudah dibeli dari tahun 2001 s.d 2004

senilai Rp21.939,22 juta namun belum diambil oleh unit peminta barang ………………………………………………………………

20

5. PT Petrokimia Gresik tidak melakukan rekonsiliasi bank secara teratur ………………………………………………………………

22

6. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003 ……………………… 25

Page 124: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004

dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan

Nomor : 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah

saji material.

Kepatuhan perusahaan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan yang

berlaku bagi PT Petrokimia Gresik merupakan tanggung jawab manajemen. Sebagai

bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material, kami melakukan pengujian terhadap kepatuhan PT Petrokimia Gresik

terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan. Namun,

tujuan audit kami atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas

keseluruhan kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, kami tidak

menyatakan suatu pendapat seperti itu.

Hasil pengujian kami menunjukkan bahwa, berkaitan dengan unsur yang kami uji, PT

Petrokimia Gresik mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal yang kami sebut

Page 125: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 2

dalam paragraf di atas. Berkaitan dengan unsur yang tidak kami uji, tidak ada satupun yang

kami ketahui yang menyebabkan kami percaya bahwa PT Petrokimia Gresik tidak

mematuhi, dalam semua hal yang material, pasal-pasal tersebut. Namun kami mencatat

masalah-masalah tertentu yang tidak material berkaitan dengan kepatuhan PT Petrokimia

Gresik terhadap pasal-pasal tertentu hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan

disertai saran perbaikannya yang kami kemukakan pada lampiran A.

Auditor Utama Keuangan Negara V

Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto, MA, Ak.

Register Negara No. D-1416

Jakarta, 31 Januari 2005

Page 126: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

Lampiran A

1. PT Petrokimia Gresik terlambat menyetorkan PPN Impor dan PPh 22 Impor kepada

Negara

PT Petrokimia Gresik (PT PG) memenuhi kebutuhan bahan baku untuk

memproduksi pupuk dengan cara pembelian lokal dan impor. Bahan baku yang diimpor

antara lain amoniak, asam fosfat, superfosfat, ammonium sulfat, kalium klorida dan

belerang.

Prosedur Pengadaan Bahan Baku menyebutkan bahwa pada setiap rencana

kedatangan kapal yang akan mengirim bahan baku ke PT PG, Biro Pengadaan membuat

pemberitahuan kepada Departemen Distribusi Sarana dan Pemasaran (Disransar) disertai

lampiran spesifikasi bahan baku yang akan diserahkan ke PT PG sesuai dengan spesifikasi

yang ada dalam kontrak antara PT PG dengan suplier bahan baku tersebut. Pada setiap

impor bahan baku, Disransar PT PG akan menyiapkan Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

yang kemudian diserahkan kepada Bagian Pajak dan Asuransi (Paransi). Selanjutnya

Bagian Paransi menyiapkan Surat Setoran Pabean Cukai Pajak (SSPCP) dan diserahkan ke

Bagian Perbendaharaan untuk dilakukan pembayaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan secara uji petik diketahui terdapat

beberapa Order Pembelian (Purchasing Order/PO) yang belum diselesaikan prosedur

pabeannya (belum dibebaskan dari wewenang Bea dan Cukai). Sesuai Memo Departemen

Distribusi Wilayah I Nomor 817/06/LG.02.01/21/MI/2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang

PO-PO yang belum diselesaikan prosedur pabeannya, yang ditujukan kepada Biro

Keuangan dinyatakan bahwa PT PG mempunyai kewajiban pajak impor sebesar

Rp71.470.645.535,96. Jumlah kewajiban tersebut terus terakumulasi sejak bulan Oktober

2003. Selanjutnya dengan Memo No.037/11/LG.02.01/21/MI/2004 tanggal 22 Nopember

2004 kepada Biro Keuangan dinyatakan bahwa jumlah kewajiban pajak impor per 22

Nopember 2004 adalah sebesar Rp127.616.957.017,52. Sedangkan sesuai Memo

No.022/01/LG.02.01/21/MI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dinyatakan bahwa posisi

kewajiban pajak impor per 10 Januari 2005 adalah sebesar Rp48.589.309.236,98.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Departemen Distribusi Wilayah I dan

Memo dari Departemen Distribusi Wilayah I yang ditujukan kepada Biro Perencanaan dan

Gudang Material cq. Bagian Gudang diketahui bahwa atas bahan baku tersebut sudah

dilakukan pembongkaran.

Page 127: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 4

Dari hasil pemeriksaan secara uji petik atas General Ledger (GL) PT PG Tahun

Buku 2004 diketahui bahwa pelunasan pembayaran PPN Impor dan PPh 22 Impor pada

umumnya terlambat dan baru dilunasi pada bulan Nopember dan Desember 2004.

UU No.18 tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak

Penjualan Barang Mewah Pasal 11 ayat (1) jo Pasal 33 Peraturan Pemerintah No.50 tahun

1994 menyebutkan bahwa saat terutang untuk impor Barang Kena Pajak terjadi pada saat

Barang Kena Pajak dimasukkan ke dalam Daerah Pabean Indonesia. Selain itu UU No.16

tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 9 ayat (2a)

menyatakan bahwa apabila pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) atau ayat (2) dilakukan setelah tanggal jatuh tempo pembayaran atau

penyetoran pajak, dikenakan sanksi administrasi berupa denda bunga sebesar 2% (dua

persen) sebulan yang dihitung dari jatuh tempo pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung

penuh 1 (satu) bulan.

Hal tersebut mengakibatkan

a. Negara terlambat menerima pembayaran PPN Impor dan PPh 22 Impor dari PT PG

sebesar Rp48.589.309.236,98.

b. PT PG berpotensi dikenakan sanksi administrasi sebesar 2% per bulan atas

keterlambatan penyetoran pajak.

Hal tersebut disebabkan PT PG lalai dalam memenuhi kewajiban penyetoran pajak

impor kepada Negara.

PT PG menjelaskan bahwa pembayaran sisa kewajiban sebesar

Rp48.589.309.236,98 telah dilakukan pada bulan Januari 2005. Untuk selanjutnya

kewajiban perpajakan atas impor yang terdiri dari PPh pasal 22 dan PPN impor akan

ditingkatkan monitoringnya sehingga tidak akan terjadi lagi keterlambatan pelaporan dan

pembayaran pajak.

BPK RI menyarankan agar PT PG mematuhi ketentuan perundang-undangan

tentang perpajakan dan melakukan penyetoran secara tertib dan tepat waktu.

2. Keputusan RUPS tentang penggunaan laba bersih untuk Program Bina Lingkungan

tidak sesuai dengan ketentuan

Berdasarkan Laporan Keuangan PT PG per 31 Desember 2004 diketahui saldo akun

Hutang Lain-lain sebesar Rp43.590.819.363,00. Dari saldo tersebut terdapat saldo sub akun

Page 128: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 5

Dana Pra Sejahtera dan Sosial, Pendidikan dan Pembinaan Wilayah sebesar

Rp3.714.335.500,00. Dana tersebut merupakan dana pemegang saham/Pemerintah yang

disisihkan dari pembagian laba dengan perolehan dana dan penggunaan dana terinci

sebagai berikut:

PEROLEHAN DANA 1. Laba th 1973 sd 1988 Rp 5.020.678.950 2. Pemindahan cad dasar SK Menkeu 702/M/D/82 Rp 350.000.000 3. Pemindahan sisa dana pendidikan sd th 1988 Rp 22.272.871 4. Laba th 95-99/Pemb kel pra sejahtera &sejahtera I Rp 8.495.738.000 5. Laba th 2000 utk Pembinaan Wilayah Rp 3.730.000.000 6. Laba th 2001 utk Pembinaan Wilayah Rp 821.990.000 7. Laba th 2002 utk Pembinaan Wilayah Rp 932.353.000 8. Laba th 2003 utk Pembinaan Wilayah Rp 2.175.180.000

Jumlah Rp21.548.212.821 PENGGUNAAN DANA 1. Partisipasi sd th 1999 Rp 6.214.127.767 2. Proyek LIK Gresik Rp 655.514.094 3. Penyaluran th 2000 Rp 4.000.000.000 4. Dipindah ke cadangan Rp 1.519.015.460 5. Penyaluran th 2002 Rp 821.990.000 6. Penyaluran th 2003 Rp 1.072.512.900 7. Penyaluran th 2004 Rp 2.175.180.000 8. Bantuan bencana alam Rp 1.375.537.100

Jumlah Rp17.833.877.321 SISA DANA Rp 3.714.335.500

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah Dana Pra Sejahtera dan Sosial,

Pendidikan dan Pembinaan Wilayah atas penyisihan laba dari Tahun Buku 1973 s.d. 2003

adalah sebesar Rp21.548.212.821,00 sedangkan jumlah yang sudah disalurkan sebesar

Rp17.833.877.321,00 sehingga masih terdapat saldo per 31 Desember 2004 sebesar

Rp3.714.335.500,00. Dalam jumlah perolehan dana tersebut diantaranya merupakan

perolehan dari laba Tahun Buku 2003 sebesar Rp2.175.180.000,00 atau 2% dari laba bersih

konsolidasian.

Dari Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PG tentang Persetujuan

Laporan Tahunan Pengesahan Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih Tahun

Buku 2003 yang dilaksanakan tanggal 1 Juni 2004 diketahui bahwa laba bersih

konsolidasian PT PG Tahun Buku 2003 sebesar Rp108.759.000.000,00. RUPS antara lain

menetapkan penggunaan dana untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan masing-

masing sebesar Rp1.087.590.000,00 dan Rp2.175.180.000,00 atau sekitar 1% dan 2% dari

seluruh total laba bersih konsolidasian.

Page 129: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 6

Ketentuan tentang penetapan dan penggunaan dana untuk Program Kemitraan dan

Program Bina Lingkungan diatur dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara

No.KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha

Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Bab III pasal 8

Keputusan Menteri BUMN tersebut menyatakan:

Ayat (1) Dana Program Kemitraan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak sebesar

1% (satu persen) sampai dengan 3% (tiga persen); hasil bunga pinjaman, bunga

deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban

operasional; dan pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.

Ayat (2) Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari penyisihan laba setelah pajak

maksimal sebesar 1% (satu persen), hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari

dana Program Bina Lingkungan.

Ayat (3) Besarnya dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang berasal

dari penyisihan laba setelah pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2) ditetapkan oleh RUPS untuk PERSERO dan Menteri untuk PERUM.

Ayat (4) Dalam kondisi tertentu besarnya dana Program Bina Lingkungan yang berasal dari

penyisihan laba setelah pajak ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS

Dengan pertimbangan perusahaan masih mempunyai saldo Dana Pra Sejahtera dan

Sosial, Pendidikan dan Pembinaan Wilayah per 31 Desember 2003 sebesar

Rp5.089.872.600,00, RUPS seharusnya tidak perlu lagi mengalokasikan dana untuk

Program Bina Lingkungan. Di sisi lain, selaras dengan pelaksanaan Keputusan Menteri

BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003, saldo Dana Prasejahtera & Sosial,

Pendidikan & Pembinaan Wilayah tersebut seharusnya disetorkan ke rekening Program

Bina Lingkungan dan dikelola oleh unit PKBL.

Hal tersebut mengakibatkan pengalokasian laba bersih tahun buku 2003 untuk

Program Bina Lingkungan sebesar Rp2.175.180.000,00 tidak tepat sasaran dan dapat

digunakan untuk kepentingan lain.

Hal tersebut terjadi karena RUPS dalam menetapkan alokasi laba bersih tidak

mempertimbangkan adanya saldo Dana Prasejahtera & Sosial, Pendidikan & Pembinaan

Wilayah sebesar Rp5.089.872.600,00 yang belum disalurkan.

PT PG menjelaskan bahwa sisa dana sebesar Rp3.714.335.500,00 akan

disampaikan/dilaporkan dalam RUPS kinerja tahun 2004.

Page 130: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 7

BPK RI menyarankan agar dalam RUPS kinerja tahun 2004, penetapan alokasi laba

bersih untuk Program Bina Lingkungan memperhatikan saldo yang belum tersalurkan.

3. Penjualan pupuk sebesar Rp5.692,44 juta tidak sesuai ketentuan Perjanjian Fasilitas

Kredit Ketahanan Pangan

PT PG melakukan penjualan pupuk Urea, ZA dan Phonska yang disebut dengan

paket pupuk Phonska kepada Kelompok Tani dengan dukungan fasilitas kredit untuk

produksi pertanian atau Kredit Ketahanan Pangan (KKP) dari PT Bank Bukopin. Fasilitas

KKP ini mendapat penjaminan dari Perum Sarana Pengembangan Usaha (Perum SPU) dan

PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo).

KKP merupakan peminjaman uang berdasarkan persetujuan pinjam meminjam

antara PT Bank Bukopin dengan Kelompok Tani yang membeli paket pupuk Phonska dari

PT PG yang dituangkan dalam Perjanjian Kredit. Dalam perjanjian tersebut dinyatakan

bahwa Kelompok Tani wajib melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah

bunga dan atau denda tunggakan.

Penjualan pupuk PT PG dengan fasilitas KKP dilaksanakan dalam tahun 2001 dan

2002 yang dituangkan dalam dua perjanjian, yaitu : (1) Perjanjian No.113/02/TU.04.06/

SP/2001 tanggal 21 Pebruari 2001 dengan penjamin Perum SPU, dan (2) Perjanjian No.

382/07/TU.04.06/54/SP/2002 tanggal 16 Juli 2002 dengan penjamin PT Askrindo.

Kelompok Tani yang telah mendapat persetujuan dari PT PG dan memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan dapat mengajukan permohonan fasilitas KKP kepada PT

Bank Bukopin. Permohonan kredit tersebut harus dilengkapi dengan antara lain rencana

kebutuhan kredit berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang

dibuat oleh Kelompok Tani dan telah disetujui baik oleh Dinas teknis terkait maupun PT

PG yang akan menentukan jumlah pagu pokok pinjaman. Selanjutnya PT Bank Bukopin

melakukan penelitian dan memberikan keputusan kredit. Selanjutnya akan dibuat

Perjanjian Kredit dengan Kelompok Tani yang telah disetujui PT Bank Bukopin untuk

mendapat KKP.

Setelah adanya Perjanjian Kredit, PT PG dapat melakukan pendistribusian pupuk

yang dimulai dengan membuat perjanjian penjualan paket pupuk Phonska antara PT PG

dengan Kelompok Tani, dan pada akhirnya dibuat Berita Acara Serah Terima Barang

(BASTB) antara PT PG dengan Kelompok Tani. BASTB merupakan dasar PT PG untuk

membuat faktur penjualan yang dipakai untuk mengakui adanya piutang. Sedangkan untuk

Page 131: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 8

PT Bank Bukopin, BASTB digunakan untuk mencairkan KKP kepada Kelompok Tani dan

langsung dipindahbukukan ke rekening PT PG. Dengan adanya pembayaran dari PT Bank

Bukopin dan bukti transfer, PT PG mengakui adanya pelunasan piutang.

Dari hasil pemeriksaan atas penjualan pupuk dengan fasilitas KKP dapat

dikemukakan hal-hal berikut :

a. PT PG sudah menyalurkan pupuk kepada Kelompok Tani sebelum fasilitas KKP

disetujui oleh PT Bank Bukopin dan Perjanjian Kredit dibuat. Berdasarkan laporan per

31 Mei 2002 sesuai Memo No.108.1/06/KU.02.02/54/MI/2002 tanggal 24 Juni 2002

diketahui bahwa PT PG diperkirakan sudah menyalurkan pupuk sebesar

Rp22.612.466.984,00, tetapi fasilitas KKP yang sudah disetujui PT Bank Bukopin dan

dibuat Perjanjian Kreditnya baru sebesar Rp15.992.099.814,00 sehingga terdapat

penjualan paket pupuk Phonska yang telah dilakukan PT PG dalam kerangka fasilitas

KKP diperkirakan sebesar Rp6.620.367.170,00 yang belum mendapat persetujuan dari

PT Bank Bukopin.

b. Terhadap penjualan paket pupuk Phonska dalam kerangka fasilitas KKP yang tidak

memperoleh persetujuan kredit dari PT Bank Bukopin, PT PG mengalihkannya sebagai

penjualan kredit PT PG. Berdasarkan data perkembangan pinjaman Kelompok Tani

peserta KKP per akhir Nopember 2004 diketahui bahwa jumlah pengalihan yang

menjadi penjualan kredit PT PG adalah sebesar Rp5.692.441.547,50. Hal ini

menunjukkan terdapat penjualan paket pupuk Phonska dalam kerangka fasilitas KKP

yang tidak mendapat persetujuan KKP dari PT Bank Bukopin sebesar

Rp5.692.441.547,50. Rincian penjualan pupuk tersebut adalah sebagai berikut :

No. Propinsi Nilai Penyaluran Pupuk (Rp) 1. Jawa Timur 2.417.442.227,50 2. Jawa Tengah 3.225.709.320,00 3. Jawa Barat 49.290.000,00

Jumlah 5.692.441.547,50

c. Berdasarkan data perkembangan pinjaman Kelompok Tani peserta KKP diketahui

bahwa jumlah penjualan pupuk kepada Kelompok Tani sebesar Rp5.692.441.547,50

belum seluruhnya dilunasi. Sampai dengan akhir Desember 2003, PT PG telah

menerima pembayaran dari Kelompok Tani sebesar Rp4.581.251.402,50 dan dalam

tahun 2004 (s.d akhir Nopember) menerima pembayaran sebesar Rp25.246.675,00.

Dengan demikian jumlah pembayaran yang telah diterima PT PG seluruhnya sebesar

Rp4.606.498.077,50 dan yang belum dilunasi (piutang) sebesar Rp1.085.943.470,00.

Page 132: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 9

Sesuai Pasal 2 Perjanjian Kredit untuk produksi pertanian atau KKP yang

menggunakan paket pupuk Phonska, seharusnya PT PG tidak menyalurkan pupuk kepada

Kelompok Tani sebelum adanya persetujuan dari PT Bank Bukopin. Dalam pasal tersebut

antara lain dinyatakan bahwa PT PG melaksanakan penyediaan paket pupuk Phonska

sesuai jenis, jumlah, mutu, harga, waktu dan tempat yang tertuang dalam Perjanjian

Penjualan antara PT PG dengan Kelompok Tani yang memperoleh fasilitas kredit dari PT

Bank Bukopin.

Hal tersebut mengakibatkan adanya potensi kerugian yaitu resiko tidak tertagihnya

piutang diperkirakan sebesar Rp1.085.943.470,00.

Hal ini terjadi karena PT PG melakukan penyaluran pupuk berdasarkan RDKK yang

dibuat Kelompok Tani tanpa adanya persetujuan dari PT Bank Bukopin.

PT PG menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena petani membutuhkan pupuk

dengan segera sedangkan proses administrasi di bank lama. Atas sisa piutang tersebut, akan

diupayakan penagihannya dan dilakukan survey untuk mendapatkan data kemampuan

petani dalam melunasi piutang.

BPK RI menyarankan agar PT PG tetap mengupayakan penagihannya dengan lebih

intensif.

4. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003

Dalam pemeriksaan Tahun Buku 2003 terdapat satu temuan, yaitu pembebanan jasa

keahlian kepada perusahaan afiliasi belum dipungut PPN sebesar Rp362.553.597,70. PT

PG telah melaksanakan tindak lanjut temuan tersebut yaitu dengan mencadangkan hutang

PPN terhadap karyawan yang diperbantukan kepada perusahaan afiliasi. Sedangkan mulai

tahun 2004, PT PG telah menerbitkan faktur PPN atas transaksi pembebanan jasa keahlian

kepada perusahaan afiliasi.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 133: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 10

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 02.B/AUDITAMA V/GA/01/2005

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Petrokimia Gresik tanggal 31 Desember 2004

dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan telah menerbitkan laporan

Nomor: 02.A/AUDITAMA V/GA/01/2005 tanggal 31 Januari 2005.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan

audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari

salah saji material.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan audit kami atas laporan keuangan PT Petrokimia

Gresik untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004, kami

mempertimbangkan pengendalian intern entitas tersebut untuk menentukan prosedur audit

yang kami laksanakan untuk menyatakan pendapat kami atas laporan keuangan dan tidak

dimaksudkan untuk memberikan keyakinan atas pengendalian intern tersebut.

Manajemen PT Petrokimia Gresik bertanggung jawab untuk menyusun dan memelihara

suatu pengendalian intern. Dalam memenuhi tanggung jawabnya tersebut, diperlukan

estimasi dan pertimbangan dari pihak manajemen tentang taksiran manfaat dan biaya yang

berkaitan dengan pengendalian intern. Tujuan suatu pengendalian intern adalah untuk

memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan absolut, kepada manajemen bahwa

Page 134: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 11

aktiva terjamin keamanannya dari kerugian sebagai akibat pemakaian atau pengeluaran

yang tidak diotorisasi dan bahwa transaksi dilaksanakan dengan otorisasi manajemen dan

dicatat semestinya untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Karena adanya keterbatasan bawaan

dalam setiap pengendalian intern, kekeliruan atau ketidakberesan dapat saja terjadi dan

tidak terdeteksi. Begitu juga, proyeksi setiap evaluasi atas pengendalian intern ke periode

yang akan datang mengandung risiko bahwa suatu prosedur menjadi tidak memadai lagi

karena perubahan kondisi yang terjadi atau efektifitas desain dan operasi pengendalian

intern tersebut telah berkurang.

Untuk tujuan laporan ini, kami menggolongkan pengendalian intern signifikan ke dalam

kelompok berikut ini:

• Produksi

• Pemasaran

• Keuangan

• Teknologi & Pengembangan

• SDM & Umum

Untuk semua golongan pengendalian intern tersebut di atas, kami memperoleh pemahaman

tentang desain pengendalian intern yang relevan dan apakah pengendalian intern tersebut

dioperasikan, serta kami menentukan risiko pengendalian.

Pertimbangan kami atas pengendalian intern tidak perlu mengungkapkan semua masalah

dalam pengendalian intern yang mungkin merupakan kelemahan material menurut Standar

Audit Pemerintahan yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Suatu kelemahan

material adalah kondisi yang dapat dilaporkan yang di dalamnya desain dan operasi satu

atau lebih komponen pengendalian intern tidak mengurangi risiko ke tingkat yang relatif

rendah tentang terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan dalam jumlah yang akan material

dalam hubungannya dengan laporan keuangan auditan dan tidak terdeteksi dalam waktu

semestinya oleh karyawan dalam melaksanakan normal fungsi yang ditugaskan kepadanya.

Kami mencatat bahwa tidak ada masalah berkaitan dengan pengendalian intern dan

Page 135: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 12

operasinya yang kami pandang memiliki kelemahan material sebagaimana kami

definisikan di atas.

Namun, kami mencatat masalah-masalah tertentu berkaitan dengan pengendalian intern

dan operasinya disertai saran perbaikannya yang kami kemukakan pada Lampiran B.

Auditor Utama Keuangan Negara V

Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto, MA, Ak.

Register Negara No. D-1416

Jakarta, 31 Januari 2005

Page 136: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 13

Lampiran B

1. Penjualan jasa kepada PT Petro Oxo Nusantara berpotensi merugikan perusahaan sebesar US$1.171,18 ribu

Selain menjual produk pupuk, PT PG juga menjual produk non pupuk yang antara lain berupa penjualan produk utilitas, jasa pelabuhan, dan persewaan. Pada periode tahun 1996 s.d April 2001, PT PG telah melakukan penjualan jasa pelabuhan dan persewaan kepada PT Petro Oxo Nusantara (PT PON) dengan tarif khusus atau di bawah tarif yang berlaku umum. Pemberian tarif khusus tersebut dimaksudkan sebagai bentuk persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON.

Dengan adanya fasilitas pelabuhan dan sewa rute pipa, PT PON yang didirikan di Jakarta pada tahun 1996 dapat menggunakan pelabuhan PT PG untuk membongkar bahan baku dan memuat produknya dari Pabrik Octanol di Gresik. Pabrik Octanol tersebut menghasilkan tiga produk yaitu 2-Ethyl Hexanol (2EH atau Octanol), Normal-Butyl Alcohol (NBA), dan Iso-Butyl Alcohol (IBA). Octanol adalah bahan kimia dasar berbentuk alkohol cair yang dipergunakan sebagai bahan dalam proses pembuatan plastik. Sedangkan NBA dan IBA dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan cat.

Persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON telah dilakukan dengan ditandatanganinya dokumen berikut : a. Surat Perjanjian Penyertaan Saham PT PG Dalam PT PON No.456/11/01.02/45/SP/

1996 tanggal 14 Nopember 1996 yang ditandatangani tiga pihak, yaitu PT Eterindo Anugerah Prakarsa, PT Tirtamas Majutama dan PT PG yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utama. Nilai penyertaan saham PT PG yang akan ditempatkan adalah sebesar US$2.350.000,00 atau sebesar 5% dari modal sendiri PT PON sebesar US$47.000.000,00. Penyertaan tersebut dilakukan PT PG dalam bentuk antara lain : pemberian harga khusus selama 8 tahun untuk jasa bongkar/muat pelabuhan dan sewa rute pipa. Tarif umum jasa pelabuhan dan sewa rute pipa masing-masing sebesar US$3,00 dan untuk maksud penyertaan diberikan tarif khusus (50%), yaitu untuk jasa pelabuhan sebesar US$1,50 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$1,50 per inci meter per tahun.

b. Surat Perjanjian antara PT PG dengan PT PON tentang Sewa Menyewa Fasilitas No.454/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996. PT PG diwakili oleh Direktur Utama. Perjanjian ini merupakan pelaksanaan dari perjanjian penyertaan saham di atas yang mengatur masalah penjualan jasa PT PG kepada PT PON atas jasa pelabuhan dan sewa

Page 137: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 14

rute pipa. Dalam perjanjian dinyatakan bahwa tarif khusus untuk jasa pelabuhan sebesar US$1,50 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$1,50 per inci meter per tahun.

Tarif khusus tersebut diberikan pada periode tahun 1996 s.d April 2001, sedangkan mulai bulan Mei 2001 PT PG tidak lagi memberikan tarif khusus yaitu untuk jasa pelabuhan sebesar US$3,00 per ton dan untuk sewa rute pipa sebesar US$3,00 per inci meter per tahun. Hal tersebut dilakukan setelah PT PG melakukan analisis dan penelitian mendalam atas rencana penyertaan saham PT PG pada PT PON. Melalui surat No.1454/05/KU.01.04/04/DR/2001 tanggal 15 Mei 2001 yang ditujukan kepada PT PON, PT PG menyatakan tidak ikut dalam penyertaan saham pada PT PON karena kinerja perusahaan tersebut kurang baik. Sedangkan pemberitahuan tentang perubahan tarif masing-masing menjadi sebesar US$3,00 dilakukan melalui surat Kepala Kompartemen Komersial No.1604/05/SA.04.05/23/DR/2001 tanggal 28 Mei 2001.

Dengan ketidakikut-sertaan PT PG dalam penyertaan saham, maka PT PG merencanakan akan melakukan addendum atas Surat Perjanjian yang sedang berjalan. Sementara terhadap kekurangan pembayaran yang merupakan nilai persiapan penyertaan yang telah terhimpun s.d April 2001 sebesar US$1.171.178,48, PT PG telah melakukan penagihan kepada PT PON melalui dua faktur dengan rincian sebagai berikut:

No. FAKTUR TANGGAL URAIAN JUMLAH (US$)

0554/FK.JL-FU/2001 28 Mei 2001 Jasa pelabuhan 1998 s.d April 2001 581.678,48

0560/FK.JL-FU/2001 30 Mei 2001 Sewa rute pipa Nov 1996 s.d Nov 2001 589.500,00

Total 1.171.178,48

Menanggapi kedua surat tersebut di atas dan adanya tagihan tersebut, PT PON melalui surat No.F-PJAR/PKG-035/VII/2001 tanggal 6 Juli 2001 meminta penjelasan kepada PT PG atas kekurangan tagihan biaya sewa tahun 1996 s.d 2001 karena dalam surat PT PG No.1604/05/SA.04.05/23/DR/2001 tanggal 28 Mei 2001 hanya menyebutkan tentang penggunaan tarif baru sebesar US$3,00 mulai bulan Mei 2001. Hal ini menunjukkan PT PON merasa keberatan atas tagihan yang dilakukan oleh PT PG, sehingga sampai dengan akhir bulan Desember 2004 PT PON belum melunasi tagihan tersebut, sementara itu addendum Surat Perjanjian masih dalam proses. Pembuatan addendum tersebut sesuai dengan kesepakatan para pihak yang dituangkan dalam Side Letter No.457/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 yang menyatakan bahwa apabila PT PG tidak jadi ikut dalam penyertaan saham pada PT PON, maka semua Surat Perjanjian yang telah dibuat akan dilakukan perubahan seperlunya sesuai peraturan yang berlaku.

Seharusnya addendum atas Surat Perjanjian yang berkaitan dengan persiapan penyertaan saham PT PG pada PT PON telah dibuat dengan merubah tarip khusus yang

Page 138: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 15

telah diberikan menjadi tarip umum dalam penggunaan fasilitas PT PG oleh PT PON untuk periode tahun 1996 s.d April 2001.

Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat menggunakan dana dari hasil penjualan jasa pelabuhan dan persewaan pada periode tahun 1996 s.d Nopember 2001 sebesar US$1.171.178,48.

Masalah tersebut disebabkan PT PG tidak segera mengajukan pembuatan addendum Surat Perjanjian atas ketidakikut-sertaannya dalam penyertaan saham pada PT PON.

PT PG menjelaskan bahwa Manajemen PT PG menyadari adanya permasalahan piutang kepada PT PON sebesar US$1.171.178,48. Atas permasalahan tersebut PT PG akan menawarkan penyelesaian kepada PT PON dengan cara melakukan reschedule piutang sebesar US$1.171.178,48. Adanya Surat Perjanjian Penyertaan Saham No.456/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 dan Surat Perjanjian Sewa Menyewa Fasilitas No.454/11/01.02/45/SP/1996 tanggal 14 Nopember 1996 merupakan persiapan apabila PT PG dapat ikut dalam kepemilikan saham PT PON.

BPK RI menyarankan agar PT PG melakukan penagihan secara intensif atas nilai persiapan penyertaan yang sudah terhimpun s.d April 2001 sebesar US$1.171.178,48 dan mempercepat penyelesaian pembuatan addendum Surat Perjanjian.

2. Hak PT Petrokimia Gresik atas klaim pada pembelian bahan baku Rock Phosphate

sebesar US$349,03 ribu belum diakui oleh Guizhou Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp

Corp China

PT PG pada tahun 2003 menandatangani kontrak pengadaan bahan baku Rock

Phosphate (RP) dengan Guizhou Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp Corp (GWCPIEC)

China No. WFPGPR0304 tanggal 15 Juli 2003. RP tersebut akan digunakan sebagai bahan

baku pupuk SP-36. Jumlah RP yang dibeli sesuai perjanjian adalah 300.000,00 MT dengan

jenis low grade, yang akan dikirim dalam 7 kali pengapalan (shipment) mulai Agustus 2003

s.d Juni 2004 berdasarkan Order Pembelian/Purchasing Order (PO) yang diterbitkan oleh

PT PG. Kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak antara lain adalah pembayaran

dilakukan dengan cara menggunakan usance L/C, dan PT PG berhak mengajukan klaim

atas kualitas RP yang dikirimkan oleh GWCPIEC jika terdapat perbedaan antara sertifikat

kualitas (certificate of analysis) yang dikeluarkan pada saat pemuatan ke kapal dan

sertifikat kualitas pada saat tiba di pelabuhan bongkar (discharging) yang dilakukan oleh

Sucofindo, dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 139: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 16

a. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan P2O5, PT PG berhak atas klaim sebesar

US$0,145/MT.

b. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan MgO, PT PG berhak atas klaim sebesar

US$0,046/MT.

c. Setiap 0,10% penyimpangan kandungan H2O, PT PG berhak atas klaim sebesar

kelebihan kuantitas H2O dikalikan harga RP.

Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengadaan RP dari GWCPIEC adalah sebagai

berikut:

a. Selama tahun 2004 dilakukan 5 kali pengiriman melalui kapal sebanyak 187.836,00

MT. Setelah tiba di gudang Gresik dilakukan uji kualitas yang dilakukan oleh

Sucofindo.

Dari hasil uji kualitas diketahui bahwa PO No.352/LN/2004 sebanyak 37.102,00 MT

memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dalam perjanjian. Sedangkan terhadap 4 PO

lainnya yaitu No.865/LN/2003, No.062/LN/2004, No.149/LN/2004 dan

No.440/LN/2004 sebanyak 150.734,00 MT, kualitasnya berada di bawah standar yang

ditetapkan dalam perjanjian sehingga PT PG berhak atas klaim.

b. Terhadap RP yang kualitasnya di bawah standar, PT PG telah mengirimkan surat

pemberitahuan kepada GWCPIEC sebanyak 5 kali, terakhir dengan faximili No.86-851-

6831558/65-62221422 tanggal 6 September 2004. Dalam surat pemberitahuan tersebut

dijelaskan bahwa atas PO No.440/LN/2004, PT PG berhak atas klaim sebesar

US$81.618,50 setara Rp758.235.865,00 (kurs US$1,00 = Rp9.290,00). Sedangkan

untuk 3 PO lainnya jumlah klaim yang diperhitungkan adalah sebesar US$140.987,15

setara Rp1.309.770.623,50 sehingga total perhitungan klaim atas keempat PO tersebut

adalah sebesar US$222.605,65 setara Rp2.068.006.488,50. Atas semua klaim tersebut,

GWCPIEC belum memberikan tanggapan kepada PT PG sehingga PT PG belum

melakukan penagihan.

c. Dari hasil perhitungan kembali (rekalkulasi) atas klaim yang sudah diberitahukan

kepada GWCPIEC diketahui bahwa dalam perhitungan klaim yang dilakukan oleh PT

PG terdapat kekeliruan dan diperhitungkan terlalu kecil dari yang seharusnya. Jumlah

perhitungan klaim yang sudah diberitahukan kepada GWCPIEC atas 4 PO tersebut di

atas sebesar US$222.605,65 setara Rp2.068.006.488,50 sedangkan hasil perhitungan

kembali sebesar US$288.984,60 setara Rp2.684.666.934,00, sehingga terjadi

kekurangan perhitungan sebesar US$66.378,95 (US$288.984,60 – US$222.605,65)

setara Rp616.660.445,50.

Page 140: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 17

d. Pada tahun 2004 PT PG mengikat kontrak baru dengan GWCPIEC dengan kontrak

No.WFPGPR0405 tanggal 13 Juli 2004. Masa berlaku kontrak adalah sejak

ditandatangani kontrak s.d September 2005. Isi dari kontrak baru tersebut sama dengan

kontrak sebelumnya. Selama tahun 2004 GWCPIEC telah melakukan dua kali

pengiriman dengan PO No.619/LN/2004 dan No.663/LN/2004 masing-masing

sebanyak 36.693,00 MT dan 41.829,00 MT. Hasil uji kualitas yang dilakukan

Sucofindo menunjukkan bahwa RP atas PO No.619/LN/2004 kualitasnya di bawah

standar yang ditetapkan. Hasil perhitungan atas penyimpangan kualitas yang menjadi

hak atas klaim PT PG adalah sebesar US$60.040,76 setara Rp557.778.660,40.

Dengan demikian secara keseluruhan PT PG berhak atas klaim sebesar US$349.025,36

(US$288.984,60 + US$60.040,76) setara Rp3.242.445.594,40.

PT PG seharusnya menghitung klaim secara cermat atas kualitas RP yang tidak

sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam kontrak dan segera melakukan penagihan.

Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat memanfaatkan dana dengan segera

sebesar US$349.025,36 setara Rp3.242.445.594,40.

Hal tersebut disebabkan PT PG kurang tegas dalam menerapkan isi kontrak

No.WFPGPR0304 tanggal 15 Juli 2003 dan WFPGPR0405 tanggal 13 Juli 2004 atas

pengiriman RP yang dilakukan oleh GWCPIEC yang kualitasnya di bawah standar.

PT PG menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan surat klaim kepada Guizhou

Wengfu Chemi-Phos Imp & Exp Corp China dan penagihan klaim secara financial sebesar

US$349.025,36 akan dilakukan setelah GWCPIEC sepakat dengan surat klaim Biro

Pengadaan.

BPK RI menyarankan agar PT PG melakukan penagihan klaim kepada GWCPIEC

atas pengiriman barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam

kontrak.

3. PT Petrokimia Gresik belum menerima pembayaran atas bagi hasil pendapatan jasa

pelabuhan periode tahun 1996 s.d 2002 dari PT Pelindo III sebesar Rp1.765,22 juta

Laporan Keuangan PT PG per 31 Desember 2004 antara lain menunjukkan saldo

akun Piutang lain-lain sebesar Rp49.508.444.583,00 yang terdiri dari piutang kepada pihak

ketiga sebesar Rp23.017.210.284,00 dan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa sebesar Rp26.491.234.299,00. Dari jumlah tersebut diantaranya terdapat piutang

Page 141: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 18

kepada PT Pelindo III sebesar Rp1.765.223.758,42 yang merupakan pendapatan di luar

usaha yaitu tagihan atas bagi hasil pendapatan pengelolaan jasa pelabuhan periode tahun

1996 s.d 2002.

Dalam pengelolaan jasa pelabuhan tersebut, PT PG telah mengikat perjanjian

dengan PT Pelindo III dengan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) Nomor 82/301/1980 ----

513/IX/SPK/J/DIR/1980 tanggal 23 September 1980 tentang Pengelolaan Dermaga Khusus

Petrokimia, yang berlaku surut terhitung mulai tanggal 7 Agustus 1979. Dalam SPK

tersebut PT Pelindo III diwakili oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Dalam SPK antara lain dinyatakan bahwa Dermaga Khusus PT PG digunakan untuk

tambat/sandar, bongkar, muat dan bunker baik untuk kapal-kapal milik, charter,

hirepurchase dan kapal-kapal lain yang digunakan untuk mengangkut barang-barang guna

keperluan pihak kedua dan atau barang pihak ketiga. Penyerahan hasil pendapatan jasa-jasa

pelabuhan oleh masing-masing pihak dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

Tarif jasa pelabuhan ditetapkan sesuai dengan peraturan dan ketentuan tarif yang

berlaku di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sedangkan untuk tarif sewa permukaan air

diperlakukan tarif Pelabuhan Gresik. Cara pelaksanaan pungutan jasa pelabuhan diatur dan

ditetapkan oleh Pihak Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Adapun pembagian hasil pendapatan jasa-jasa pelabuhan yang dipungut dari pihak

ketiga ditetapkan sebagai berikut:

No Keterangan PT PG PT Pelindo III 1. Uang tambat 50% 50% 2. Wharfage/Uang Dermaga 50% 50% 3. Pas Pelabuhan 50% 50% 4. Penjualan Air 80% 20%

Dalam pengelolaan dermaga tersebut, PT Pelindo III menyediakan semua blanko pemakaian-pemakaian jasa pelabuhan oleh pihak ketiga sekaligus melakukan penagihannya, sedangkan PT PG hanya mengadministrasikan dan menagih penjualan air kepada pihak ketiga. Salinan perhitungan nota tagihan kepada pihak ketiga atas pemakaian jasa pelabuhan dikirim kepada PT PG. Berdasarkan nota tagihan tersebut, PT PG membuat faktur tagihan kepada PT Pelindo untuk mendapatkan bagi hasil jasa pelabuhan. Untuk tagihan periode tahun 1996 s.d 2002 sebesar Rp1.765.223.758,42, PT PG telah mengeluarkan faktur tagihan dari bulan April 1996 s.d Maret 2002, namun PT Pelindo III belum melakukan pembayaran. Sejak tagihan terakhir bulan Maret 2002, PT PG tidak pernah lagi melakukan penagihan atau mengupayakan rekonsiliasi sehingga sd tanggal 31 Desember 2004 saldo piutang PT PG kepada PT Pelindo III tidak ada mutasi sama sekali.

Page 142: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 19

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pada tanggal 20 Nopember 2001 Pemerintah Daerah Gresik mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) No.19 tahun 2001 tentang Kepelabuhanan di Kabupaten Gresik. Pasal 11 ayat (3) Perda tersebut menyatakan bahwa kewenangan pengelolaan wilayah perairan dalam batas 4 mil dari daratan sepanjang teritorial wilayah daratan kabupaten Gresik berada ditangan Pemerintah Kabupaten Gresik. Menindaklanjuti Perda tersebut, pada tanggal 11 Juli 2002 Bupati/Kepala Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik mengeluarkan Keputusan No. 63 tahun 2002 tentang Tarif Jasa Pelayanan Kepelabuhanan oleh Penyelenggara Pelabuhan di Kabupaten Gresik. Dengan dikeluarkannya keputusan ini maka pengelolaan jasa Kepelabuhanan Dermaga Khusus PT PG tidak lagi dilakukan oleh PT Pelindo III melainkan diambil alih oleh Pemda Kabupaten Gresik.

Saldo piutang PT PG kepada PT Pelindo III per 31 Desember 2004 sebesar

Rp1.765.223.758,42 yang merupakan bagi hasil jasa pelabuhan dari tahun 1996 sd 2002

dapat dirinci sebagai berikut:

No. Asal piutang Nilai 1. Faktur th 1996 1.219.735,002. Faktur th 1997 2.146.689,503. Faktur th 1998 24.968.710,364. Faktur th 1999 2.556.840,005. Faktur th 2000 1.800.105,726. Faktur th 2001 274.194.895,507. Faktur th 2002 1.458.336.782,34 Jumlah 1.765.223.758,42

Atas jumlah piutang tersebut oleh Bagian Akuntansi PT PG telah dilakukan penyisihan

sebesar 100% karena tidak ada mutasi pembayaran lebih dari dua tahun.

Seharusnya bagi hasil pendapatan jasa pelabuhan dapat diterima PT PG paling

lambat setiap tanggal 15 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan timbulnya piutang macet PT PG kepada PT Pelindo III

per 31 Desember 2004 sebesar Rp1.765.223.758,42.

Hal tersebut disebabkan PT PG tidak aktif melakukan penagihan atau rekonsiliasi

dengan PT Pelindo III.

PT PG menjelaskan bahwa atas piutang sebesar Rp1.765.223.758,42 tersebut telah

dilakukan penagihan kepada PT Pelindo III pada tanggal 13 Januari 2005 dan telah

dilakukan rekonsiliasi pada tanggal 14 Januari 2005, namun masih memerlukan rekonsiliasi

lebih lanjut.

Page 143: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 20

BPK RI menyarankan agar PT PG segera melakukan rekonsiliasi lebih lanjut untuk

menetapkan jumlah yang pasti dan selanjutnya melakukan penagihan secara intensif.

4. Terdapat sisa barang yang sudah dibeli dari tahun 2001 s.d 2004 senilai Rp21.939,22

juta namun belum diambil oleh unit peminta barang

Selama tahun 2004, Biro Pengadaan PT PG melakukan pembelian barang yang

diminta oleh unit peminta barang/user (dhi. 5 Departemen) baik pembelian dalam negeri

maupun pembelian impor. Status barang tersebut adalah stock item (SI), dengan kategori

intransit (I) atau suku cadang penyangga (Z), dimana apabila barang tersebut sudah datang

maka harus langsung diambil dan dipakai oleh unit peminta barang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Perencanaan dan Pengendalian Biro

Pengadaan (Candal Ro Daan) diketahui bahwa s.d bulan Nopember 2004 masih terdapat

barang yang telah dibeli dan diterima namun belum diambil oleh unit peminta barang

senilai Rp13.074.833.956,20 dengan rincian sebagai berikut:

No. Unit Peminta Barang (User) Nilai (Rp) 1. Dep. Pemeliharaan I (Har I) 7.285.818.963,01

2. Dep. Pemeliharaan II (Har II) 3.120.483.900,27 3. Dep. Pemeliharaan III (Har III) 1.774.997.150,16 4. Dep. Prasarana Pabrik & Kawasan (PPK) 467.106.027,00 5. Dep. Peralatan & Permesinan (Latsin) 426.427.915,76

Jumlah 13.074.833.956,20

Jumlah tersebut merupakan barang yang datang dari bulan Januari s.d Nopember 2004

dengan rincian waktu, unit peminta barang dan nilai sebagai berikut:

Bulan Departemen Jumlah

Har I *) Har II Har III PPK Latsin Total

Januari 185.343.503,40 35.043.498,25 12.896.270,00 160.828.126,76

Pebruari 254.351.754,32 44.224.772,00 5.926.170,00 0,00

Maret 36.133.750,00 284.225.463,91 3.001.840,00 0,00

April 280.936.677,96 325.113.931,00 8.750.825,00 0,00

Mei 169.167.459,85 35.886.408,00 21.772.080,00 10.831.000,00

Juni 214.015.118,83 64.909.320,00 9.579.920,00 0,00

Juli 180.239.673,10 158.699.477,00 14.085.100,00 0,00

Agustus 82.184.558,00 128.838.744,00 17.219.912,00 0,00

September 56.117.063,54 88.054.470,00 78.714.000,00 31.652.637,00

Oktober 444.758.581,58 448.509.655,00 82.578.560,00 106.822.656,00

Nopember 120.047.980,00 161.491.411,00 212.581.350,00 116.293.496,00

7.285.818.963,01 3.120.483.900,27 1.774.997.150,16 467.106.027,00 426.427.915,76 13.074.833.956,20

*) yang dicatat saat kedatangan barang adalah nomor terima barang (TB)

Page 144: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 21

Berdasarkan penjelasan dari PT PG diketahui bahwa belum diambilnya barang tersebut

antara lain dikarenakan barang yang akan diganti ternyata masih bisa diperbaiki dan

dipakai lagi serta ketika diperlukan barang tersebut belum datang. Hal yang sama terjadi

juga pada tahun 2003, yaitu jumlah barang yang sudah dibeli namun belum diambil oleh

unit peminta barang sebesar Rp24.557.259.729,22. Rincian barang yang belum diambil per

31 Desember 2003 terjadi pada Departemen berikut:

No. Departemen Nilai (Rp) 1. Pemeliharaan I 17.206.023.829,81 2. Pemeliharaan II 1.483.800.946,68 3. Pemeliharaan III 3.249.896.354,95 4. Prasarana Pabrik & Kawasan 1.681.000.489,00 5. Peralatan & Permesinan 936.538.108,78

Jumlah 24.557.259.729,22

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas administrasi dan fisik barang

yang belum diambil diketahui bahwa dari jumlah barang yang belum diambil per 31

Desember 2003 ternyata diantaranya terdapat barang yang berasal dari pengadaan tahun

2001 dan 2002 dengan rincian sebagai berikut:

No. User Pengadaan tahun Jumlah

2001 2002 2003

1. Pemeliharaan I 3.000.000,00 1.096.145.639,07 16.106.878.190,74 17.206.023.829,81

2. Pemeliharaan II 0,00 28.161.232,00 1.455.639.714,68 1.483.800.946,68

3. Pemeliharaan III 0,00 433.107.255,59 2.816.789.099,36 3.249.896.354,95

4. Prasarana Pabrik & Kawasan 88.708.907,00 231.921.120,00 1.360.370.462,00 1.681.000.489,00

5. Peralatan & Permesinan 0,00 36.362.253,80 900.175.854,98 936.538.108,78

Jumlah 91.708.907,00 1.825.697.500,46 22.639.853.321,76 24.557.259.729,22

Dari jumlah tersebut diketahui bahwa pada tahun 2004 terjadi mutasi di Departemen

Pemeliharaan I sebesar Rp10.163.945.289,67, di Departemen Pemeliharaan II sebesar

Rp1.009.181.861,71, di Departemen Pemeliharaan III sebesar Rp2.322.417.840,45, di

Departemen Prasarana Pabrik & Kawasan sebesar Rp1.300.221.196,00 dan di Departemen

Peralatan & Permesinan sebesar Rp897.109.654,98, atau seluruhnya sebesar

Rp15.692.875.842,81 sehingga sisa barang yang belum diambil per 29 Desember 2004

seluruhnya sebesar Rp8.864.383.886,41.

Seharusnya barang yang sudah dibeli oleh Ro Daan atas permintaan user dengan

kategori intransit atau suku cadang penyangga segera diambil dari gudang logistik Ro Daan

dan langsung dipakai.

Page 145: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 22

Hal tersebut mengakibatkan terjadi pengendapan dana yang tidak efektif sebesar

Rp21.939.217.842,61 (Rp13.074.833.956,20 + Rp8.864.383.886,41).

Hal tersebut disebabkan:

a. Terjadi pembelian barang yang tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran.

b. Perencanaan dan pengendalian pada kelima unit peminta barang tersebut di atas tidak

berjalan dengan baik.

PT PG menjelaskan bahwa sisa barang yang belum diambil oleh unit pemakai dari

Januari s.d Nopember 2004 sebesar Rp13,074 milyar, diantaranya sebesar Rp 1,485 milyar

merupakan barang insurance (suku cadang penyangga) dan sisanya sebesar Rp11,589

milyar akan dipasang oleh Dep Har I, Dep Har II, Dep Har III, Dep PPK dan Dep Latsin

pada tahun 2005 pada saat Perbaikan Tahunan dan untuk kebutuhan/pemeliharaan rutin.

Sedangkan sisa barang yang belum diambil oleh unit pemakai periode 2001, 2002 dan 2003

sebesar Rp8,864 milyar, diantaranya sebesar Rp2,477 milyar merupakan barang insurance

dan sisanya sebesar Rp6,387 milyar akan dipasang oleh Dep Har I, Dep Har II, Dep Har III,

Dep PPK dan Dep Latsin pada tahun 2005 pada saat Perbaikan Tahunan dan untuk

kebutuhan/pemeliharaan rutin.

BPK RI menyarankan agar Bagian Candal pada kelima unit peminta barang tersebut

dalam mengajukan permintaan pembelian barang disesuaikan dengan kebutuhan

senyatanya. Selain itu agar Bagian Candal pada Biro Pengadaan lebih cermat lagi

memproses setiap permintaan pembelian dari unit peminta barang.

5. PT Petrokimia Gresik tidak melakukan rekonsiliasi bank secara teratur

Dalam rangka membentuk pengendalian internal yang baik terhadap pengelolaan

dana, maka perusahaan akan menerapkan prosedur kerja agar tercipta suatu pengendalian

atas penerimaan dan pengeluaran uang. Beberapa ciri pengendalian internal yang baik atas

transaksi penerimaan dan pengeluaran uang adalah adanya pemisahan fungsi tugas dan

tanggungjawab antara yang menerima dan mengeluarkan uang dengan yang melakukan

pencatatan, yang memberikan otorisasi atas penerimaan dan pengeluaran uang. Selain itu

petugas Keuangan harus melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir bulan secara teratur

sehingga diharapkan saldo bank menurut pembukuan selalu sesuai dengan saldo fisik yang

ada di banknya.

PT PG menyimpan dana operasional perusahaan pada 10 bank dalam 37 rekening

yang terdiri dari rekening giro aktif sebanyak 29 rekening untuk operasional perusahaan

Page 146: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 23

dan 8 rekening untuk penyaluran Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Kesepuluh bank

yang mengelola dana perusahaan tersebut adalah BCA, BNI, BRI, Standard Chartered

Bank, Citybank, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bukopin, Bank DBS Indonesia dan

Bank Hongkong Shanghai Bank Corporation (HSBC).

Berdasarkan struktur organisasi PT PG, Biro Keuangan terdiri dari dua bagian, yaitu

Perbendaharaan dan Pajak & Asuransi (Paransi). Bagian Perbendaharaan membawahi Seksi

Penagihan, Seksi Pembayaran dan Seksi Pengelolaan dana. Rekonsiliasi bank di PT PG

merupakan tugas dari Seksi Pengelolaan Dana dan dijelaskan bahwa selama tahun 2004

rekonsiliasi bank tidak dilakukan secara teratur setiap bulan. Rekonsiliasi bank hanya

dilakukan pada akhir tahun yaitu bulan Desember bersamaan dengan penyusunan laporan

keuangan akhir tahun perusahaan.

Seksi Penagihan mempunyai tugas mencatat hasil penagihan atau pelunasan atas

penjualan setiap bulan yang antara lain dari distributor dengan mengecek transaksi

penerimaan masuk dari rekening koran bank dan mencocokkan dengan catatan dari Bagian

Pemasaran. Namun Seksi Penagihan kadang-kadang mengalami kesulitan terhadap

pelunasan yang dilakukan distributor dengan cara transfer bank atau melalui ATM karena

tidak ada keterangan yang jelas. Untuk pelunasan yang belum dapat ditelusuri tersebut

dananya tetap tersimpan dalam rekening bank. Oleh karena tidak pernah dilakukan

rekonsiliasi bank secara teratur, maka setiap bulan akan selalu terdapat selisih atas

penerimaan uang antara pembukuan Akuntansi dengan saldo rekening bank secara fisik

sehingga jumlah penerimaan dana akan terus terakumulasi dan menjadi dana outstanding.

Dana outstanding ini berdampak pada saldo piutang usaha setiap akhir bulan.

Menurut penjelasan Biro Keuangan, timbulnya dana outstanding tersebut karena

belum dilakukan pembukuan atas sejumlah uang masuk di bank atas pembayaran

distributor yang belum dapat diidentifikasikan dan juga karena terjadi penumpukan

(overload) pekerjaan di Seksi Penagihan sehingga terlambat dalam membukukan uang yang

telah diterima.

Bagian Keuangan selama ini memperlakukan dana yang outstanding tersebut tetap

tersimpan dalam rekening bank sebagai rekening yang belum diketahui. Sedangkan yang

menjadi dasar jumlah saldo bank di laporan keuangan interim adalah saldo bank menurut

pembukuan Akuntansi. Pada akhir tahun, dana outstanding yang belum diketahui

sumbernya akan dibukukan sebagai Uang Muka Penjualan.

Page 147: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 24

Bagian Keuangan mengalami kendala untuk melakukan rekonsiliasi bank karena

yang menangani rekonsiliasi bank hanya dilakukan oleh satu orang petugas sedangkan

jumlah rekening bank yang digunakan ada 29 rekening giro dan dilakukan setiap bulan.

Dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

antara saldo bank menurut rekening koran dengan saldo menurut pembukuan Akuntansi,

yaitu saldo rekening bank lebih tinggi dari saldo menurut buku pada bulan Januari, Juni,

Oktober dan Nopember tahun 2004. Rincian perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pada bulan Januari 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp42 milyar

b. Pada bulan Juni 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp60 milyar

c. Pada bulan Oktober 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp69 milyar

d. Pada bulan Nopember 2004, saldo rekening koran lebih besar Rp87 milyar

PT PG seharusnya melakukan rekonsiliasi bank secara teratur setiap bulan dan bila

terdapat selisih segera menyesuaikannya sehingga saldo bank di pembukuan selalu sesuai

dengan saldo fisik yang ada di bank.

Hal tersebut mengakibatkan:

a. Informasi saldo bank yang terdapat dalam Laporan Keuangan Bulanan tidak

mencerminkan posisi yang sesungguhnya sehingga dapat mempengaruhi keputusan

yang diambil oleh Manajemen sebagai pengguna laporan keuangan

b. Timbulnya dana outstanding yang mempengaruhi nilai saldo piutang usaha setiap akhir

bulan.

c. Tujuan sistem akuntansi sebagai salah satu sarana pengaman asset perusahaan tidak

tercapai.

Hal tersebut disebabkan:

a. Belum ada kebijakan mengenai kapan dan bagaimana rekonsiliasi bank harus

dilakukan.

b. Terbatasnya sumber daya manusia yang melakukan rekonsiliasi bank.

PT PG menjelaskan pada bulan Desember 2004, rekonsiliasi bank telah dilakukan

dan untuk periode selanjutnya akan melakukan rekonsiliasi bank secara periodik (bulanan).

BPK RI menyarankan agar PT PG:

a. Melakukan rekonsiliasi bank secara teratur setiap bulan sehingga dapat diperoleh

informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu.

Page 148: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 25

b. Menyusun kebijakan dan prosedur mengenai pelaksanaan rekonsilasi bank dan kapan

rekonsiliasi tersebut harus dilakukan.

6. Tindak lanjut Hasil Pemeriksaan tahun 2003

Dalam pemeriksaan tahun buku 2003 terdapat 2 (dua) temuan. Temuan tersebut

seluruhnya telah ditindaklanjuti pada tahun 2004 dan dinyatakan selesai.

Kedua temuan tersebut dan tindak lanjutnya adalah:

a. Pelaksanaan pembinaan industri kecil kapur dan fosfat alam yang diserahkan

pelaksanaannya kepada PT Graha Cipta Sarana (PT GCS) tidak sesuai dengan Surat

Direktur Produksi No.1400/05/HU.03.03/13/DR/2000 tanggal 19 Mei 2000. Tindak

lanjut terhadap temuan tersebut adalah PT PG telah memutus kontrak dengan PT GCS,

karena PT GCS tidak melakukan kewajiban berupa pembinaan kepada industri kecil.

Mulai tahun 2004 pelaksanaan pembinaan industri kecil kapur dan fosfat alam

dilakukan oleh Biro Pengadaan PT PG

b. Perjanjian Kerjasama Sewa Gudang dengan PT Bhanda Ghara Reksa (PT BGR) belum

sepenuhnya selaras dengan SPJB antara PT PG dengan Distributor Pupuk, terutama

mengenai pembagian beban biaya gudang. Tindak lanjut mengenai pembagian beban

biaya gudang, PT PG telah memberlakukan pemberian sanksi denda terhadap

keterlambatan penebusan DO. Hal tersebut dilakukan agar PT PG tidak menanggung

beban sewa gudang atas sisa pupuk milik Distributor yang masih tersimpan di gudang

penyangga.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Page 149: PT Petrokimia Gresik - WTP

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT PETROKIMIA GRESIK Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2004 Nomor : 02.C/AUDITAMA V/01/2005 Tanggal : 18 Januari 2005 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Jalan Gatot Subroto No. 31 Jakarta 10210 Telp. (021) 5700380, 5738740, 5720957, 5738727, 5704395 s.d. 9 pesawat 511 Fax. (021) 5700380, 5723995

BPK RI

Page 150: PT Petrokimia Gresik - WTP

DAFTAR ISI

Hal BAB I SIMPULAN HASIL AUDIT 1

BAB II URAIAN AUDIT

1. Dasar Audit ……………………………………..………….……….. 6

2. Sifat dan Tujuan Audit ……..……………………………………….. 6

3. Dasar Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan .. 6

4. Ruang Lingkup dan Periode yang Diaudit …………………………. 7

5. Struktur Organisasi …………………………..……………………… 7

6. Hasil Audit Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan …………………………………………………………..

8

7. Sumber dan Penggunaan Dana ……………………………………… 16

8. Hal-hal Yang Perlu Mendapat Perhatian ……………………………. 20

Lampiran

Page 151: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V

SIMPULAN HASIL AUDIT

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan dan Laporan mengenai pengelolaan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT Petrokimia Gresik untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2004. Laporan keuangan dan laporan mengenai

pengelolaan PKBL merupakan tanggung jawab manajemen. Tanggung jawab kami terletak

pada hasil penilaian atas laporan keuangan dan pengelolaan Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan PKBL berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang diterbitkan Badan

Pemeriksa Keuangan, Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia serta

aturan lainnya yang diberlakukan pemerintah terhadap pengelolaan PKBL. Standar tersebut

mengharuskan kami memberikan penilaian atas efektifitas, efisiensi dan keekonomisan

serta kepatuhan pada peraturan yang berlaku.

Suatu audit meliputi evaluasi terhadap bukti, review dan analisa terhadap kebijakan,

perencanaan, sistem pengendalian manajemen dan pelaksanaan operasi Program. Audit

dilaksanakan dari tanggal 6 Desember 2004 sampai dengan 18 Januari 2005.

Simpulan atas audit tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hasil audit pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Dari audit atas pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT

Petrokimia Gresik (PT PG) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Anggaran dan realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Realisasi dana Program Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pinjaman

modal kerja/investasi serta bantuan hibah. Berdasarkan dana Program Kemitraan

yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp6.282.008.630,00 telah direalisasikan

dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk Program Kemitraan sebesar

Rp6.024.658.370,00 atau 95,90%. Realisasi penggunaan dana sebesar

Rp6.024.658.370,00 tersebut merupakan 154,48% dari Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) Program Kemitraan tahun 2004 sebesar Rp3.900.000.000,00 atau

133,10% dari realisasi tahun 2003 sebesar Rp4.526.378.090,00. Sedangkan dana

Bina Lingkungan yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp2.201.614.202,00 telah

Page 152: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 2

direalisasikan untuk pelaksanaan Bina Lingkungan berupa bantuan bencana alam,

bantuan pendidikan masyarakat sekitar, bantuan pengembangan prasarana dan

sarana umum, bantuan sarana ibadah serta bantuan peningkatan kesehatan sebesar

Rp1.958.319.782,00 atau 88,95%. Realisasi penggunaan dana Bina Lingkungan

sebesar Rp1.958.319.782,00 tersebut merupakan 190,13% dari RKA Bina

Lingkungan sebesar Rp1.030.000.000,00 atau 169,14% dari realisasi tahun 2003

sebesar Rp1.157.808.888,00.

b. Efektivitas Kegiatan Manajerial Bagian PKBL PT PG

1) Perencanaan

Dalam tahun 2004, Ketua Pelaksana Badan Pembinaan dan Pengembangan

Industri Kecil (BPPIK) PT PG telah menyusun program kerja kemitraan 2004

seperti yang tertuang dalam RKA PKBL tahun 2004. Berdasarkan RKA PKBL

tahun 2004, jumlah mitra binaan yang akan dibina sebanyak 200 mitra binaan

dengan rencana alokasi sebesar Rp4.108.000.000,00. Sedangkan rencana

alokasi dana bina lingkungan sebesar Rp1.030.000.000,00. RKA tersebut

digunakan sebagai acuan pengelolaan PKBL

2) Koordinasi

Dalam penyaluran bantuan baik untuk kemitraan maupun untuk bina lingkungan

telah dilaksanakan koordinasi secara internal pada pelaksana BPPIK dan unit

kerja terkait. PT PG juga bekerjasama dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT

GCS) dalam pembinaan mitra binaan.

3) Pemantauan

Pemantauan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memperoleh

informasi mengenai perkembangan mitra binaan. Dalam melaksanakan

pemantauan terhadap mitra binaan BPPIK juga bekerja sama dengan PT GCS.

4) Pengadministrasian

Pengadministrasian terhadap mitra binaan maupun calon mitra binaan telah

dilakukan oleh pelaksana BPPIK, demikian juga mengenai bantuan kepada

masyarakat lingkungan sekitar perusahaan.

5) Pelaporan

Pelaporan pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan.

Page 153: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 3

c. Ketaatan Terhadap Ketentuan Perundang-Undangan Yang Berlaku

Untuk tahun 2004, pada umumnya PT PG telah melaksanakan Program Kemitraan

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terutama ketentuan

mengenai (1) batasan jumlah pembentukan/penyediaan dana Program Kemitraan

dan pengalokasiannya dan (2) jenis kegiatan yang diperbolehkan sebagaimana

ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 316/KMK.016/1994

tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi

Melalui Pemanfaatan Dana dan Bagian Laba BUMN jo Surat Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Demikian halnya dengan Program Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan sesuai

dengan Surat Menteri Negara BUMN No.S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002

tentang Program Bina Lingkungan jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan

BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan baik untuk

pembentukan dana program bina lingkungan dan jenis kegiatan yang diperbolehkan

mendapat bantuan.

d. Berdasarkan indikator yang ditetapkan dalam Keputusan Surat Keputusan Menteri

Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, kinerja PKBL PT Petrokimia Gresik

adalah:

- Tingkat efektivitas penyaluran dana mempunyai skor “3” dengan tingkat

penyaluran dana 95,90% dari dana yang tersedia.

- Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman mempunyai skor “2” dengan

tingkat kolektibilitas pinjaman 40,86% dari jumlah seluruh pinjaman.

2. Sumber dan penggunaan dana

Sumber dan penggunaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan secara

akumulasi sampai dengan 31 Desember 2004 yaitu sumber dana sebesar

Rp48.660.323.966,00 dan penggunaan dana sebesar Rp48.377.627.686,00. Jumlah

kumulatif penggunaan dana sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar

Rp48.377.627.686,0 tersebut telah digunakan untuk Program Kemitraan sebesar

Rp44.671.323.616,00 dan untuk Program Bina Lingkungan sebesar

Page 154: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 4

Rp3.706.304.070,00. Sehingga sisa dana PKBL pada 31 Desember 2004 sebesar

Rp282.696.280,00.

3. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian

a. PT Petrokimia Gresik belum membentuk unit Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) yang mandiri. Permasalahan tersebut mengakibatkan

meningkatnya jenjang birokrasi dan diperlukannya koordinasi lebih intensif antara

Bagian, Biro/Departemen dan Kompartemen dalam struktur organisasi PT PG yang

terkait dengan pengelolaan PKBL. Hal tersebut disebabkan Direksi PT PG kurang

mematuhi ketentuan dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.

KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri BUMN

Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003.

b. Terdapat pinjaman macet sebesar Rp220.800.000,00 yang memerlukan usaha

khusus dalam penagihannya. Hal tersebut disebabkan PT PG kurang melakukan

penagihan secara intensif.

c. Pelaksanaan tugas antara Bagian UKK PT Petrokimia Gresik dan PT Gresik Cipta

Sejahtera belum sepenuhnya sesuai dengan Surat Perjanjian yang berlaku.

Permasalahan tersebut mengakibatkan terjadi tumpang tindih penagihan dengan

petugas PT GCS dan melanggar perjanjian yang telah disepakati. Hal tersebut

terjadi karena Bagian UKK berkeinginan untuk menaikkan tingkat pengembalian

pinjaman.

d. Pelaksanaan pemberian bantuan Program Bina Lingkungan (BL) belum sepenuhnya

mengikuti ketentuan. Permasalahan tersebut mengakibatkan pemberian bantuan BL

sebesar Rp225.145.000,00 kurang tepat sasaran. Hal tersebut disebabkan PT PG

belum melakukan survai secara memadai dan kurang selektif dalam menentukan

obyek penerima dana Program BL.

e. Terdapat satu (1) temuan pemeriksaan tahun buku 2002 yang masih dalam proses

penyelesaian yaitu terdapat uang pembinaan kemitraan usaha tani yang belum

dibayarkan kepada petani dan masih berada di distributor pupuk PT Himikarta

senilai Rp16.575.000,00. Saldo pinjaman tersebut per 31 Desember 2004 sebesar

Rp12.475.000,00.

Page 155: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK RI/AUDITAMA V 5

4. Rekomendasi

Terhadap permasalahan di atas, kami merekomendasikan sebagai berikut :

a. Direksi PT PG segera membentuk unit PKBL yang mandiri.

b. Bagian UKK PT PG melakukan penagihan dengan cara mendatangi langsung

maupun dalam bentuk surat dan memberi peringatan tertulis kepada Ketua dan

Sekretaris Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama (H. Sulaeman dan H. Ikhsan

Abdullah, S.H.) di Jakarta dan kepada M. Anis di Surabaya.

c. Direksi PT PG agar menyempurnakan klausul dalam Surat Perjanjian yang telah

dibuat dengan PT GCS khususnya pasal 1 ayat 3 butir b tentang tugas penagihan.

d. Pengelola program BL PT PG agar melakukan evaluasi proposal bantuan BL dan

berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN No.SE.433/MBU/2003 tanggal 16

September 2003 dalam menentukan obyek penerima dana BL.

e. Agar PT PG segera menindaklanjuti temuan yang masih dalam proses penyelesaian.

Demikian kesimpulan hasil audit terhadap pengelolaan PKBL PT PG yang dapat kami

sampaikan, sedangkan penjelasan lebih lanjut dimuat pada laporan berikut.

Auditor Utama Keuangan Negara V

Penanggung Jawab Audit,

Drs. Misnoto, MA, Ak.

Register Negara No. D-1416

Jakarta, 18 Januari 2005

Page 156: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK R1/AUDITAMA V

URAIAN AUDIT

1. Dasar Audit

a. Undang-undang Dasar Tahun 1945 pasal 23 E, 23 F dan 23 G;

b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang berlaku;

c. Surat Tugas Badan Pemeriksa Keuangan No.57/ST/VII-XV.1/9/2004 tanggal 28

September 2004, perihal penugasan untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan

Keuangan Tahun Buku 2004 pada PT Petrokimia Gresik dan pemeriksaan atas

pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

2. Sifat dan Tujuan Audit

Audit yang kami lakukan merupakan audit keuangan dan operasional atas pengelolaan

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) PT Petrokimia Gresik dengan

tujuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pengelolaan program, memberikan

rekomendasi perbaikan guna meningkatkan kehematan, daya guna dan hasil guna, serta

menilai kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Dasar Pengelolaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

a. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003

tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan.

b. Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003

tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan.

c. Surat Menteri Negara BUMN No.S-116/MBU/2003 tanggal 21 Maret 2003 tentang

Penetapan Alokasi Dana PUKK, BUMN Pembina & Koordinator Pembina di setiap

Propinsi/Daerah Istimewa Tahun 2003.

d. Surat Menteri Negara BUMN No.S-88/MBU/2004 tanggal 31 Maret 2004 tentang

Penetapan Alokasi Dana PUKK, BUMN Pembina & Koordinator Pembina di setiap

Propinsi Tahun 2004.

Page 157: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V 7

e. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni

2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.

f. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003

tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas Badan Pembinaan dan

Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) PT Petrokimia Gresik.

g. Surat Keputusan Direksi PT Petrokimia Gresik No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002

tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan Tugas Pelaksana Program Bina Lingkungan

PT Petrokimia Gresik.

4. Ruang Lingkup dan Periode yang Diaudit

Kami melakukan audit atas laporan keuangan dan hasil pengelolaan PKBL PT Petrokimia

Gresik tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 (tanggal 1 Januari s.d 31

Desember 2004).

Audit dilaksanakan dari tanggal 6 Desember 2004 sampai dengan 18 Januari 2005.

5. Struktur Organisasi

Dalam rangka untuk lebih meningkatkan pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan

Industri Kecil, Direksi PT Petrokimia Gresik membentuk Badan Pembinaan dan

Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) dengan Surat Keputusan Direksi

No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003 tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas Badan

Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil (BPPIK).

Adapun bentuk dan susunan anggota BPPIK PT Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut:

a. Penasehat : Direksi PT Petrokimia Gresik

b. Dewan Pembina:

- Ketua : Direktur Teknik

- Wakil Ketua I : Kepala Kompartemen Pengembangan

- Wakil Ketua II : Kepala Kompartemen Administrasi dan Keuangan.

c. Pelaksana:

- Ketua : Kepala Biro Pengembangan Usaha

- Sekretaris : Kepala Bagian Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi

- Bendahara : Kepala Biro Keuangan

- Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi

Page 158: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V 8

d. Anggota : 1. Karo/Kadep yang terkait

2. PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS)

3. Pengelola Lingkungan Industri Kecil (LIK) Gresik.

Sedangkan untuk melaksanakan Program Bina Lingkungan, Direksi PT PG membentuk

Pelaksana Program Bina Lingkungan dengan Surat Keputusan

No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan Tugas

Pelaksana Program Bina Lingkungan PT Petrokimia Gresik.

Susunan Pelaksana Program Bina Lingkungan adalah sebagai berikut:

Ketua : Sekretaris Perusahaan

Sekretaris : Karo Humas

Bendahara : Karo Keuangan

Pencatat Pembukuan : Karo Akuntansi

Anggota : Karo/Kadep yang terkait.

6. Hasil Audit Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Audit atas pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT PG

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 dapat dikemukakan sebagai

berikut:

a. Anggaran dan Realisasi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

1) Program Kemitraan

Program Kemitraan yang telah dilakukan oleh BPPIK PT PG adalah pembinaan

dibidang permodalan dan hibah yang terdiri dari teknik produksi, pemasaran dan

manajerial. Perbandingan antara realisasi penerimaan dan pengeluaran tahun 2004

dengan anggarannya serta terhadap realisasi tahun sebelumnya adalah sebagai

berikut:

Page 159: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V 9

(Rupiah) REALISASI

No Uraian RKA

Tahun 2004

Tahun 2003

Tahun 2004

Perbandingan ( % )

(1) (2) (3) (4) (5)=(4/2) (6)=(4/3)

A. Dana yang tersedia :

1. Saldo Awal 181.338.117 491.244.667 343.703.470 189,54 69,96

2. Sumber dana :

a. Penerimaan alokasi laba tahun 2003

1.026.295.990 932.353.000 1.087.590.000 105,97 116,65

b. Penerimaan angsuran pinjaman 2.617.400.832 3.191.789.633 4.397.941.874 168,03 137,79

c. Penerimaan bunga pinjaman 275.133.623 338.993.050 438.203.626 159,27 129,27

d. Penerimaan jasa giro/bunga deposito 22.071.634 20.841.980 14.119.660

63,97 67,75

e. Lain-lain 0 19.599.230 450.000 - 2,30

Jumlah dana yang tersedia 4.122.240.196 4.994.821.560 6.282.008.630 152,39 125,77

B. Penggunaan dana :

1. Pinjaman Modal kerja/investasi 3.120.000.000 4.125.300.000 5.408.590.000 173,35 131,11

2. Hibah kepada Mitra Binaan 780.000.000 401.078.090 616.068.370 78,98 153,60

3. Biaya Operasional 208.000.000 124.740.000 217.948.400 104,78 174,72

Jumlah Penggunaan Dana 4.108.000.000 4.651.118.090 6.242.606.770 151,96 134,22

C. Saldo 14.240.196 343.703.470 39.401.860 276,69 11,46

Realisasi Program Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pinjaman

modal kerja/investasi serta bantuan hibah yang dimaksudkan untuk membantu

meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usaha kecil dan koperasi.

Berdasarkan dana yang tersedia pada tahun 2004 sebesar Rp6.282.008.630,00 telah

direalisasi dalam bentuk pinjaman dan hibah sebesar Rp6.024.658.370,00 atau

95,90%. Realisasi penggunaan dana Rp6.024.658.370,00 tersebut merupakan

154,48% dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan tahun 2004

sebesar Rp3.900.000.000,00 atau 133,10% dari realisasi tahun 2003 sebesar

Rp4.526.378.090,00

Realisasi pembinaan dalam bentuk bantuan pinjaman modal diberikan kepada 174

Mitra Binaan sebesar Rp5.408.590.000,00 atau 173,35% dari anggaran sebesar

Rp3.120.000.000,00. Tingginya realisasi penyaluran tersebut disebabkan

ketersediaan dana dari tingkat pengembalian pinjaman yang cukup tinggi dan

naiknya realisasi sumber dana dari pembagian laba sebesar Rp1.087.590.000,00

yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp1.026.295.990,00.

Page 160: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

10

Realisasi hibah untuk mitra binaan dalam bentuk pameran dan promosi, konsultasi

bisnis, forum temu bisnis, partisipasi dalam kegiatan koordinasi BUMN serta

untuk sarana dan prasarana LIK adalah sebesar Rp616.068.370,00 atau 78,98%

dari anggarannya sebesar Rp780.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Bidang Anggaran Realisasi Persentase Pameran dan promosi 250.000.000 422.465.900 168,99 Konsultasi bisnis 150.000.000 52.895.200 35,26 Forum temu bisnis 130.000.000 644.320 0,50 Partisipasi dalam kegiatan koord BUMN

100.000.000

19.000.000

19,00

Sarana dan prasaran LIK 150.000.000 121.062.950 80,71 Jumlah 780.000.000 616.068.370 78,98

Dari sejumlah kegiatan pemberian hibah untuk mitra binaan tahun 2004 hanya

kegiatan pameran dan promosi yang melebihi anggaran yaitu sebesar

Rp422.465.900,00 atau 168,99% dari anggaran sebesar Rp250.000.000,00.

Sedangkan untuk kegiatan lain yaitu konsultasi bisnis, forum temu bisnis,

partisipasi dalam kegiatan koordinasi BUMN serta untuk sarana dan prasarana LIK

masih dibawah anggarannya, bahkan untuk kegiatan forum temu bisnis hanya

mencapai Rp644.320,00 atau 0,50% dari anggaran sebesar Rp130.000.000,00.

2) Bina Lingkungan

Pengelolaan Program Bina Lingkungan telah dilaksanakan dengan memberikan

bantuan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap

pembinaan masyarakat terutama di sekitar lokasi perusahaan. Dalam

pelaksanaannya PT PG mengacu Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program

Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan dan Surat

Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003

tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan

Program Bina Lingkungan. Perbandingan antara realisasi penerimaan dan

pengeluaran tahun 2004 dengan anggarannya serta terhadap realisasi tahun

sebelumnya adalah sebagai berikut:

Page 161: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

11

(Rupiah) RKA Realisasi

No Keterangan Th 2004 Tahun 2003

Tahun 2004

Perbandingan (%)

(1) (2) (3) (4) (5)=(4/2) (6)=(4/3)

A. Sumber dana :

Saldo awal 15.780.260 231.814.600 148.433.562 940,63 64,03

Penerimaan alokasi laba tahun 2003 1.026.295.990 932.353.000 2.175.180.000 211,94 233,30

Bunga deposito/tabungan/jasa giro 650.000 12.574.850 7.500.640 1.153,94 59,65

Dana belum dialokasi 0 129.500.000 (129.500.000) - -

Jumlah dana tersedia 1.042.726.250 1.306.242.450 2.201.614.202 211,14 168,55

1.2. Penggunaan Dana

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan 1.000.000.000 1.156.663.888 1.944.370.182 194,44 168,10

Biaya operasional 30.000.000 1.145.000 13.949.600 46,50 1.218,31

Jumlah penggunaan dana 1.030.000.000 1.157.808.888 1.958.319.782 190,13 169,14

Saldo per 31 Desember 2004 12.726.250 148.433.562 243.294.420 1.911,75 163,91

PT PG telah mengupayakan agar bantuan bina lingkungan yang diberikan dalam

bentuk fisik dapat bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan

yaitu bantuan bencana alam, bantuan pendidikan masyarakat sekitar, biaya

pembangunan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan

peningkatan kesehatan. Realisasi pelaksanan program bina lingkungan tahun 2004

sebesar Rp1.958.319.782,00 atau 190,13% dari anggaran sebesar

Rp1.030.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Bidang Anggaran Realisasi % Bantuan bencana alam 50.000.000 59.542.900 119,09Bantuan pendidikan masyarakat sekitar 211.000.000 540.486.450 256,15Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum

200.000.000

404.806.150

202,40

Bantuan sarana ibadah 200.000.000 454.556.050 227,28Bantuan peningkatan kesehatan 339.000.000 484.978.632 143,06Biaya operasional 30.000.000 13.949.600 46,50

Jumlah 1.030.000.000 1.958.319.782 190,13

Realisasi penyaluran bantuan untuk bina lingkungan tahun 2004 untuk semua

kegiatan diatas anggarannya. Tingginya realisasi penyaluran bantuan tersebut

disebabkan ketersediaan dana dari naiknya realisasi sumber dana dari pembagian

laba sebesar Rp2.175.180.000,00 yang sebelumnya dianggarkan sebesar

Rp1.026.295.990,00.

Page 162: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

12

b. Efektivitas kegiatan manajerial bagian PKBL PT PG

1) Perencanaan

Dalam tahun 2004, PT PG telah menyusun program kerja kemitraan 2004 seperti

yang tertuang dalam RKA PKBL tahun 2004. Berdasarkan RKA PKBL tahun

2004, jumlah mitra yang akan dibina sebanyak 200 mitra dengan rencana alokasi

sebesar Rp4.108.000.000,00. Sedangkan rencana alokasi dana bina lingkungan

sebesar Rp1.030.000.000,00. RKA tersebut digunakan sebagai acuan pengelolaan

kegiatan PKBL.

2) Koordinasi

Dalam penyaluran bantuan baik untuk kemitraan maupun untuk bina lingkungan

telah dilaksanakan koordinasi secara internal pada pelaksana BPPIK dan semua

unit yang terkait dengan PKBL. Selain itu, PT PG juga mengadakan kerjasama

dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS) dalam hal pembinaan usaha kecil

yang meliputi peningkatan kemampuan manajerial, peningkatan kemampuan

ketrampilan teknik produksi, peningkatan kemampuan modal kerja, peningkatan

kemampuan pemasaran.

3) Pemantauan

Jumlah mitra binaan tahun 2004 sebanyak 174 mitra binaan, jumlah tersebut turun

apabila dibandingkan dengan jumlah mitra binaan tahun 2003 sebanyak 202 mitra

binaan. Kegiatan pemantauan terhadap mitra binaan secara terus-menerus sangat

penting guna memperoleh informasi mengenai perkembangan mitra binaan dan

meningkatkan tingkat pengembalian pinjaman. Dalam melaksanakan pemantauan

terhadap mitra binaan, BPPIK juga bekerja sama dengan PT GCS.

4) Pengadministrasian

Pengadministrasian terhadap mitra binaan maupun calon mitra binaan telah

dilakukan oleh pelaksana BPPIK, demikian juga mengenai bantuan kepada

masyarakat lingkungan sekitar perusahaan.

5) Pelaporan

Pelaporan pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan telah dilakukan

sesuai dengan ketentuan dari Menteri Negara BUMN.

Page 163: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

13

c. Ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Untuk tahun 2004, pada umumnya PT PG telah melaksanakan Program Kemitraan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terutama ketentuan mengenai (1) batasan jumlah pembentukan/penyediaan dana Program Kemitraan dan pengalokasiannya dan (2) jenis kegiatan yang diperbolehkan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melalui Pemanfaatan Dana dan Bagian Laba BUMN jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Demikian halnya dengan Program Bina Lingkungan yang telah dilaksanakan sesuai dengan Surat Menteri Negara BUMN No.S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 tentang Program Bina Lingkungan jo Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan baik untuk pembentukan dana program bina lingkungan dan jenis kegiatan yang diperbolehkan mendapat bantuan.

d. Kinerja program kemitraan dan bina lingkungan 1) Kinerja Program Kemitraan

a) Perkembangan mitra binaan Sampai dengan 31 Desember 2004 BPPIK PT PG telah membina mitra binaan sebanyak 174 mitra, yang terdiri dari usaha kecil sebanyak 170 mitra binaan dan koperasi sebanyak 4 mitra binaan.

b) Perkembangan penyaluran pinjaman Realisasi penyaluran pinjaman dan pengembalian dana Program Kemitraan sampai dengan 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp38.500.192.971,00 dan Rp21.252.364.227,00 atau sisa pinjamannya sebesar

Rp17.247.828.744,00 (Rp38.500.192.971,00 - Rp21.252.364.227,00). Dari sisa pinjaman tersebut, sebesar Rp399.219.187,00 sudah dapat persetujuan RUPS untuk dihapusbukukan pada tahun 2000 sehingga sisa pinjaman menjadi Rp16.848.609.557,00 yang dapat dikelompokkan dalam kategori Lancar, Kurang Lancar, Ragu-ragu dan Macet yang masing-masing sebesar Rp6.733.403.448,00, Rp69.823.882,00, Rp396.486.663,00 dan Rp9.648.895.564,00. Pinjaman macet sebesar Rp9.648.895.564,00 terdiri dari: − Pinjaman eks. Proyek Agro Bisnis (PAB) Rp1.827.209.402,00

Page 164: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

14

− Pinjaman Kop. Bina Insan Kamil (BIK) Rp3.393.260.758,00

− Pinjaman Usaha Kecil/Koperasi lainnya Rp4.428.425.404,00

PAB merupakan proyek yang dibentuk manajemen yang salah satu tujuannya

adalah pengenalan pupuk Phonska ke petani dengan cara pemberian pinjaman

yang sebagian pendanaannya dibiayai dengan dana PUKK. Tunggakan sebesar

Rp1.827.209.402,0 terdiri dari sisa pinjaman tahun 2000 dan 2001 yang

masing-masing sebesar Rp1.439.769.061,00 dan Rp387.440.341,00. Jumlah

angsuran selama tahun 2004 sebesar Rp14.380.000,00 yang merupakan

angsuran pokok dan bunga masing-masing sebesar Rp13.893.720,00 dan

Rp486.280,00.

Tunggakan pinjaman Koperasi BIK karena dana yang telah disalurkan kepada

Kelompok Tani disalahgunakan oleh Koperasi BIK. Pihak manajemen terus

berupaya melakukan penyelesaian sesuai Komitmen Manajemen tanggal 10

Januari 2003 yang ditandatangani oleh Direktur Teknik dan diketahui oleh

Direktur Utama PT PG. Berdasarkan Akta Notaris No.28 tanggal 28 Pebruari

2003 yang dikeluarkan Notaris Lukman Hakim Gusti, SH, Pengurus Koperasi

BIK yang diwakili oleh Ketua I, Ketua II, Sekretaris I, Sekretaris II dan

Bendahara Koperasi telah menyatakan berhutang dengan sungguh-sungguh dan

sah kepada PT PG. PT PG juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Gresik

pada tanggal 17 November 2003. Sesuai dengan Surat Kapolres Gresik

No.BP/83.J/VII/2004/Reskim tanggal 21 Juli 2004, pihak kepolisian telah

mengirimkan Berkas Perkara kepada Kepala Kejaksaan Negeri Gresik. Jumlah

angsuran selama tahun 2004 sebesar Rp24.770.000,00.

c) Efektivitas penyaluran pinjaman dan kolektibilitas pengembalian

pinjaman

Kinerja Program Kemitraan dalam efektifitas penyaluran pinjaman dan tingkat

kolektibilitas pengembalian pinjaman sesuai dengan Surat Keputusan Menteri

Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai

berikut:

Page 165: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

15

Indikator Skor

1. Efektifitas Penyaluran 3

2. Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman 2

T o t a l 5

Efektifitas Penyaluran Dana

Jumlah dana yang disalurkan Jumlah dana yang tersedia X 100%

6.024.658.370,00 6.282.008.630,00 x 100% = 95,90%

Tabel daftar penilaian tingkat penyerapan dana Program Kemitraan Penyerapan (%) > 90 85 s/d 90 80 s/d 85 < 80 Skor 3 2 1 0

Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-

100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan contoh perhitungan yang diberikan

dalam Surat tersebut, untuk menghitung tingkat kolektibilitas pinjaman

Program Kemitraan PT PG sebagai berikut:

(1) Analisis kolektibilitas pinjaman

Uraian Jumlah Prosentase Pinjaman

Lancar 6.733.403.448 39,96 Kurang lancar 69.823.882 0,42 Ragu-ragu 396.486.663 2,35 Macet 9.648.895.564 57,27

Jumlah 16.848.609.557 100,00

(2) Tingkat kolektibilitas penyaluran pinjaman adalah sebagai berikut:

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PT PG:

Page 166: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

16

Lancar 100% x 6.733.403.448,00 = Rp 6.733.403.448,00Kurang Lancar 75% x 69.823.882,00 = Rp 52.367.911,50Ragu-ragu 25% x 396.486.663,00 = Rp 99.121.665,75Macet 0% x 9.648.895.564,00 = Rp 0,00Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman = Rp 6.884.893.025,00

Tingkat kolektibilitas pinjaman:

Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman PK Jumlah seluruh pinjaman X 100%

6.884.893.025,00

16.848.609.557,00 x 100% = 40,86%

Tabel daftar penilaian tingkat pengembalian dana Program Kemitraan

Tingkat Pengembalian (%) > 70 40 s/d 70 10 s/d 40 < 10 S k o r 3 2 1 0

2) Kinerja Program Bina Lingkungan

Selama tahun 2004 realisasi penyaluran dana program bina lingkungan sebesar

Rp1.958.319.782,00 digunakan untuk bantuan kepada masyarakat di lingkungan

perusahaan. Realisasi tersebut mencapai 88,95% dari dana yang tersedia sebesar

Rp2.201.614.202,00.

7. Sumber dan Penggunaan Dana

Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-236/MBU/2003

tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan

Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui Pemanfaatan dana dari bagian laba

BUMN, dana yang dipergunakan untuk pembinaan berasal dari:

a. Dana Program Kemitraan yaitu:

1) Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1 % (satu persen) sampai dengan 3 % (tiga

persen)

2) Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program

kemitraan setelah dikurangi beban operasional

3) Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.

b. Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari:

1) Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1 % (satu persen)

Page 167: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

17

2) Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Bina Lingkungan. Hasil

bunga yang berasal dari penempatan dana pembinaan yang belum tersalurkan.

Sumber dan penggunaan dana PKBL secara akumulasi sampai dengan 31 Desember 2004

yaitu sumber dana sebesar Rp48.660.323.966,00 dan penggunaan dana sebesar

Rp48.377.627.686,00 dengan rincian sebagai berikut: (Rupiah)

No. Program Jumlah Sumber Dana: Program Kemitraan

1. Alokasi laba bersih 20.904.386.000 2. Pengembalian pinjaman 21.252.364.227 3. Bunga pinjaman 1.679.113.268 4. Pendapatan bunga bank/jasa giro 320.166.810 5. Penerimaan lain-lain 554.695.171

Jumlah 44.710.725.476 Bina Lingkungan

1. Alokasi laba bersih 3.929.523.000 2. Penerimaan lain-lain 20.075.490

Jumlah 3.949.598.490 Jumlah Sumber Dana 48.660.323.966

Penggunaan Dana: Program Kemitraan

1. Penyaluran pinjaman 38.500.192.971 2. Hibah Program Kemitraan 4.223.668.764 3. Biaya Operasional 1.947.461.881

Jumlah 44.671.323.616 Bina Lingkungan

1. Penyaluran 3.691.209.470 2. Biaya operasional 15.094.600

Jumlah 3.706.304.070 Jumlah Penggunaan Dana 48.377.627.686

Sisa dana per 31 Desember 2004 Sisa dana Program Kemitraan 39.401.860 Sisa dana Program Bina Lingkungan 243.294.420 Jumlah Sisa Dana per 31 Desember 2004 282.696.280

Page 168: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

18

Penjelasan Pos-pos Sumber Dana

1. Program Kemitraan

a. Sumber dana Program Kemitraan dari bagian laba bersih Rp20.904.386,00

Jumlah dana program PK dari bagian laba tersebut adalah dana Program Kemitraan

akumulasi alokasi dana sampai dengan 31 Desember 2004 dengan rincian sebagai

berikut:

Tahun Pengalokasian Jumlah Bagian laba bersih s/d 2002 Rp19.816.796.000,00 Bagian laba bersih tahun 2003 Rp 1.087.590.000,00

Jumlah Rp20.904.386.000,00

b. Pengembalian pinjaman Rp21.252.364.227,00

Sumber dana pengembalian pinjaman dan bunga merupakan dana dari cicilan

mitra binaan. Jumlah tersebut merupakan akumulasi sampai 31 Desember 2004 Hasil Pengembalian Akumulasi Sampai

dengan tahun. 2003

Tahun 2004 Total

- Pengembalian pinjaman 16.854.422.353,00 4.397.941.874,00 21.252.364.227,00

c. Bunga pinjaman Rp1.679.113.268,00

Merupakan pendapatan bunga pinjaman akumulasi sampai dengan 2003 sebesar

Rp1.240.909.642,00 dan tahun 2004 sebesar Rp438.203.626,00

d. Pendapatan bunga bank/jasa giro Rp320.166.810,00

Merupakan pendapatan bunga bank/jasa giro akumulasi sampai dengan 2003

sebesar Rp306.047.150,00 dan tahun 2004 sebesar Rp14.119.660,00

e. Penerimaan lain-lain Rp554.695.171,00

Merupakan penerimaan lain-lain sampai dengan 2003 sebesar Rp554.245.171,00

dan tahun 2004 sebesar Rp450.000,00.

2. Bina Lingkungan

a. Sumber dana Bina Lingkungan dari bagian laba bersih Rp3.929.523.000,00

Jumlah dana Bina Lingkungan dari bagian laba tersebut adalah dana Bina

Lingkungan akumulasi alokasi dana sampai dengan 31 Desember 2004 dengan

rincian sebagai berikut:

Page 169: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

19

Tahun Pengalokasian Jumlah Bagian laba bersih s/d 2002 Rp1.754.343.000,00 Bagian laba bersih tahun 2003 Rp2.175.180.000,00

Jumlah Rp3.929.523.000,00

b. Penerimaan lain-lain Rp20.075.490,00

Merupakan penerimaan lain-lain sampai dengan 2003 sebesar Rp12.574.850,00

dan tahun 2004 sebesar Rp7.500.640,00.

Penjelasan Pos-pos Penggunaan Dana

1. Program Kemitraan

a. Penyaluran pinjaman Rp38.500.192.971,00

Jumlah tersebut merupakan akumulasi penyaluran pinjaman kepada mitra binaan

dengan rincian sebagai berikut:

Tahun Penyaluran Jumlah Penyaluran tahun s/d 2003 Rp33.091.602.971,00 Penyaluran tahun 2004 Rp 5.408.590.000,00

Jumlah Rp38.500.192.971,00

b. Hibah Program Kemitraan Rp4.223.668.764,00

Hibah Program Kemitraan merupakan akumulasi penyaluran untuk kegiatan

pendidikan dan pelatihan mencakup bidang teknik produksi, pemasaran dan

manajerial dengan rincian sebagai berikut :

Hibah tahun s.d 2003 Rp 3.607.600.394,00 Hibah tahun 2004 Rp 616.068.370,00 Jumlah Rp 4.223.668.764,00

c. Biaya Operasional Rp1.947.461.881,00

Biaya operasional tersebut merupakan akumulasi biaya operasional s.d 2003

sebesar Rp1.729.513.481,00 dan biaya operasional tahun 2004 sebesar

Rp217.948.400,00.

2. Bina Lingkungan

a. Penyaluran Rp3.691.209.470,00

Penyaluran tersebut merupakan akumulasi dana yang sudah disalurkan untuk

program bina lingkungan s.d 2003 sebesar Rp1.746.839.288,00 dan penyaluran

tahun 2004 sebesar Rp1.944.370.182,00

Page 170: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

20

c. Biaya Operasional Rp15.094.600,00

Biaya operasional tersebut merupakan akumulasi biaya operasional untuk bina

lingkungan s.d 2003 sebesar Rp1.145.000,00 dan biaya operasional tahun 2004

sebesar Rp13.949.600,00.

8. Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian

a. PT Petrokimia Gresik Belum Membentuk Unit Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan Yang Mandiri

Dalam rangka mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan serta

terciptanya pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja, kesempatan

berusaha dan pemberdayaan masyarakat, perlu ditingkatkan partisipasi Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) untuk memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi,

kondisi sosial masyarakat dan lingkungan sekitarnya, melalui program kemitraan

BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan.

Pelaksanaan program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan koperasi diatur

dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994

yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Badan Usaha

Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Untuk mendukung pelaksanakan program pembinaan usaha kecil dan koperasi,

Direksi PT Petrokimia Gresik (PT PG) membentuk Badan Pembinaan dan

Pengembangan Industri Kecil (BPPIK) dengan SK No.205/07/HU.03.03/31/SK/2003

tanggal 22 Juli 2003 tentang Susunan dan Tugas BPPIK. Susunan kepengurusan

BPPIK PT PG sesuai dengan pasal 1 SK Direksi tersebut sebagai berikut:

1) Penasehat : Direksi PT PG

2) Dewan Pembina

Ketua : Direktur Teknik

Wakil Ketua 1 : Kepala Kompartemen Pengembangan

Wakil Ketua 2 : Kepala Kompartemen Administrasi Keuangan

3) Pelaksana

Ketua : Kepala Biro Pengembangan Usaha

Sekretaris : Kepala Bagian Pengembangan UKK

Bendahara : Kepala Biro Keuangan

Page 171: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

21

Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi

4) Anggota

Anggota 1 : Kepala Departemen/Biro secara fungsional terkait

Anggota 2 : PT Gresik Cipta Sejahtera

Anggota 3 : Pengelola Lingkungan Industri Kecil Gresik

Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab BPPIK menurut pasal 1, 2 dan 3

adalah melakukan pembinaan dan pengembangan industri kecil dalam bentuk bantuan

yang menyangkut aspek teknis dan manajemen yang meliputi:

1) Peningkatan kemampuan manajerial

2) Peningkatan kemampuan dalam ketrampilan teknis produksi

3) Peningkatan kemampuan modal kerja

4) Peningkatan kemampuan pemasaran dan bantuan pemasaran

5) Bantuan penggunaan teknologi terapan

6) Pemberian pinjaman untuk mendapatkan kredit perbankan

SK Direksi tentang BPPIK hanya mengatur tentang pelaksanaan program

kemitraan. Dasar pelaksanaan bina lingkungan diatur dalam SK Direksi yang berbeda

yaitu SK No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan

Tugas Pelaksanaan Program Bina Lingkungan. Susunan Pelaksana Program Bina

Lingkungan sebagai berikut:

1) Ketua : Sekretaris Perusahaan

2) Sekretaris : Kepala Biro Humas

3) Bendahara : Kepala Biro Keuangan

4) Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi

5) Anggota : Kepala Biro/Departemen Terkait

Pelaksana Program Bina Lingkungan bertanggungjawab kepada Direksi c.q. Direktur

Keuangan.

Pelaksana utama kegiatan program kemitraan adalah Bagian Pengembangan

Usaha Kecil dan Koperasi (UKK) yaitu salah satu Bagian dibawah Biro

Pengembangan Usaha. Kegiatan-kegiatan Bagian Pengembangan UKK antara lain

mengevaluasi proposal pinjaman, melakukan survai lapangan, memonitor pinjaman,

melakukan penagihan dan membuat laporan program kemitraan serta mengkompilasi

laporan program kemitraan dengan laporan program bina lingkungan yang dibuat Biro

Page 172: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

22

Humas menjadi laporan PKBL. Sedangkan pelaksanaan program bina lingkungan

mulai dari penerimaan proposal s.d. pemberian bantuan dan pembuatan laporan

dilakukan oleh Biro Humas. Selain mengelola dana program bina lingkungan, Biro

Humas juga mengelola anggaran dana pembinaan wilayah yang merupakan beban

perusahaan. Selain itu, pengelolaan dana PKBL PT Petrokimia Gresik juga melibatkan

Biro Keuangan sebagai Bendahara dan Biro Akuntansi sebagai pencatat pembukuan.

Pengelolaan PKBL PT PG seperti diatur dalam SK Direksi Nomor

205/07/HU.03.03/31/SK/2003 tanggal 22 Juli 2003 dan Nomor 097/05/TU.04.02/

30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 belum sepenuhnya sesuai dengan Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003

dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September

2003.

Pasal 5 butir (a) Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-

236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 menyatakan BUMN Pembina berkewajiban

membentuk unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).

Sedangkan pasal 1 ayat 6 menyatakan unit PKBL adalah unit organisasi khusus yang

mengelola PKBL yang merupakan bagian dari organisasi BUMN Pembina serta

bertanggungjawab langsung kepada Direksi BUMN Pembina.

Pembentukan unit khusus PKBL ditegaskan lagi dalam Surat Edaran Menteri

BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina

Lingkungan. Bagian I tentang Pembentukan Unit Khusus antara lain menyatakan:

1) Agar tujuan pelaksanaan PKBL dapat tercapai, dibentuk unit tersendiri yang

khusus melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

(selanjutnya disebut Unit PKBL) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari organisasi perusahaan secara keseluruhan.

2) Unit PKBL bertanggungjawab langsung kepada salah satu anggota Direksi yang

ditetapkan dalam rapat Direksi.

Direksi PT PG seharusnya membentuk unit khusus yang melaksanakan

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

Page 173: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

23

Pengelolaan PKBL yang melibatkan beberapa unit setingkat Bagian,

Biro/Departemen dan Kompartemen mengakibatkan meningkatnya jenjang birokrasi

dan diperlukannya koordinasi lebih intensif antara unit-unit yang terkait.

Hal tersebut disebabkan Direksi PT PG kurang mematuhi ketentuan dalam

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17

Juni 2003 dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16

September 2003.

PT PG menjelaskan pengelolaan PKBL memang dilakukan oleh dua unit

setingkat Biro yang terpisah, Program Kemitraan dikelola oleh Bagian UKK Biro

Pengembangan usaha sedangkan Program Bina Lingkungan dikelola oleh Bagian

Informasi dan Komunikasi Biro Pengembangan. Direksi PT PG menetapkan

pengelolaan program Bina Lingkungan oleh Biro Humas dengan pertimbangan Biro

Humas juga bertanggungjawab atas kegiatan pengembangan masyarakat (community

development) yang selaras dengan program Bina Lingkungan. Agar pengelolaan

kegiatan PKBL lebih efektif maka selanjutnya akan dibentuk unit pengelola PKBL.

BPK RI menyarankan agar Direksi PT PG segera membentuk unit khusus

PKBL yang mandiri.

b. Terdapat pinjaman macet sebesar Rp220.800.000,00 yang memerlukan usaha

khusus dalam penagihannya

Dari hasil pemeriksaan phisik di lapangan yang dilakukan dari tanggal 27

sampai 31 Desember 2004 ditemukan pinjaman macet sebesar Rp 220.800.000,00

yang proses penagihannya memerlukan usaha khusus. Penerima pinjaman tersebut

adalah Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama dan M. Anis dengan jumlah tunggakan

masing-masing sebesar Rp175.000.000,00 dan Rp45.800.000,00. Penjelasan lebih

lanjut tentang kedua penerima pinjaman tersebut sebagai berikut:

a. Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama

Pada tanggal 26 Pebruari 2001, PT Petrokimia Gresik (PT PG) memberikan

pinjaman modal kerja sebesar Rp175.000.000,00 kepada Yayasan Bina

Masyarakat Insan Utama di Jakarta. Pemberian pinjaman tersebut diikat dengan

Surat Perjanjian 005, 007, 009, 011 dan 013/02/TU.04.06/GCS.06/DR/2001

tanggal 26 Pebruari 2001. Pinjaman modal kerja tersebut digunakan untuk usaha

Page 174: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

24

peternakan ayam di tiga tempat di kabupaten Kuningan dan dua tempat di Cirebon

dengan jumlah pinjaman masing-masing tempat sebesar Rp35.000.000,00.

Pinjaman tersebut seharusnya diangsur setiap bulan mulai tanggal 1 Oktober 2001

dan lunas pada tanggal 1 September 2003. Sampai dengan 31 Desember 2004,

Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama tidak pernah melakukan pembayaran

angsuran.

Dari pemeriksaan phisik di lapangan diketahui hanya satu dari lima tempat usaha

peternakan ayam yang disebutkan dalam Surat Perjanjian menerima pinjaman

sebesar Rp35.000.000,00. Penerima pinjaman tersebut adalah Abdurrakhman

Kama yang bertempat tinggal di Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik,

Kabupaten Cirebon. Pinjaman tersebut digunakan untuk usaha peternakan ayam

sebagaimana disebutkan dalam proposal. Sampai saat dilakukan pemeriksaan,

usaha tersebut masih berjalan. Sedangkan empat peternakan ayam lainnya tidak

ditemukan tempatnya.

Alamat Yayasan di Jalan Cempaka Putih Raya 26 Jakarta sudah tidak ada lagi.

Alamat tersebut sekarang digunakan untuk usaha salon kecantikan yang dikelola

oleh orang yang tidak ada hubungannya dengan Yayasan tersebut.

Nomor telepon yang selama ini dicantumkan sebagai nomor telepon Yayasan

adalah nomor telepon rumah pribadi Ketua Yayasan (H. Sulaeman) dan Sekretaris

Yayasan (H. Ikhsan Abdullah, S.H./ menantu H. Sulaeman) yang beralamat di

Jalan Utan Panjang III nomor 15 dan 15A.

b. M. Anis,

Berdasarkan Surat Perjanjian No.535/09/TU.04.06/31/SP/2002 tanggal 9

September 2002, PT PG sepakat memberikan bantuan modal kerja usaha

penerbitan dan percetakan yang dipimpim oleh M Anis sebesar Rp50.000.000,00.

Pinjaman tersebut seharusnya diangsur setiap bulan mulai tanggal 1 April 2002

dan akan lunas pada tanggal 1 Maret 2005. Sampai dengan 31 Desember 2004,

M. Anis hanya mengangsur sebanyak dua kali angsuran sehingga sisa pokok

pinjaman masih sebesar Rp45.800.000,00.

Seharusnya mitra binaan mengangsur pinjaman secara tepat waktu sesuai

kesepakatan dalam Surat Perjanjian.

Page 175: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

25

Hal tersebut mengakibatkan PT PG tidak dapat menggunakan dana pinjaman

sebesar Rp220.800.000,00 untuk mitra binaan lainnya.

Hal tersebut disebabkan Bagian UKK PT PG kurang melakukan penagihan

secara intensif.

PT PG menjelaskan akan melakukan penagihan lebih intensif sesuai program

kegiatan penagihan atas seluruh pinjaman khususnya terhadap pinjaman macet.

BPK RI menyarankan agar Bagian UKK PT PG melakukan penagihan dengan

cara mendatangi langsung maupun dalam bentuk surat dan memberi peringatan tertulis

kepada Ketua dan Sekretaris Yayasan Bina Masyarakat Insan Utama dan kepada

M. Anis.

c. Pelaksanaan tugas antara bagian UKK PT Petrokimia Gresik dan PT Gresik

Cipta Sejahtera belum sepenuhnya sesuai dengan Surat Perjanjian yang berlaku.

Dalam melakukan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi,

PT PG melakukan kerjasama dengan PT Gresik Cipta Sejahtera (PT GCS). Kerjasama

tersebut diikat dengan Surat Perjanjian antara PT Petrokimia Gresik dengan PT GCS

No.0297/04/TU.04.06/31/SP/2003 tanggal 1 April 2003 tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi. Pasal 1 ayat 3 butir b perjanjian tersebut

antara lain menyatakan yang berkewajiban melakukan penagihan adalah PT GCS.

Untuk menaikkan tingkat pengembalian pinjaman dari mitra binaan, selama ini Bagian

UKK masih melaksanakan tugas penagihan kepada mitra binaan.

Sesuai dengan Surat Perjanjian seharusnya yang berhak melakukan penagihan

ke mitra binaan adalah PT GCS.

Tindakan Bagian UKK melakukan penagihan kepada mitra binaan secara

langsung melanggar perjanjian yang telah disepakati dan mengakibatkan tumpang

tindih penagihan dengan petugas PT GCS.

Hal tersebut disebabkan Bagian UKK berkeinginan untuk menaikkan tingkat

pengembalian pinjaman.

PT PG menjelaskan kegiatan penagihan dalam rangka pengawasan untuk

tercapainya tujuan pembinaan dan pengembangan usaha kecil merupakan salah satu

hak PT PG dan tidak bertentangan dengan perjanjian.

Page 176: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

26

BPK RI menyarankan agar Direksi PT PG menyempurnakan klausul dalam

Surat Perjanjian yang telah dibuat dengan PT GCS khususnya pasal 1 ayat 3 butir b

tentang tugas penagihan.

d. Pelaksanaan Pemberian Bantuan Program Bina Lingkungan Belum Sepenuhnya

Sesuai Dengan Ketentuan

SK Menteri BUMN No. S-366/M-MBU/2002 tanggal 6 Mei 2002 dan

Keputusan Menteri BUMN No.KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003

menyatakan bahwa BUMN wajib melaksanakan Program Bina Lingkungan (BL).

Program BL adalah program memperdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di

wilayah usaha BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

Dengan demikian, dana program BL adalah dana Pemerintah untuk masyarakat yang

pengelolaannya diserahkan kepada BUMN yang bersangkutan.

Untuk mendukung pelaksanakan program BL, Direksi PT PG menetapkan SK

Direksi No.097/05/TU.04.02/30/SK/2002 tanggal 15 Mei 2002 tentang Susunan dan

Tugas Pelaksanaan Program Bina Lingkungan. Susunan Pelaksana Program Bina

Lingkungan sebagai berikut:

Ketua : Sekretaris Perusahaan

Sekretaris : Kepala Biro Humas

Bendahara : Kepala Biro Keuangan

Pencatat Pembukuan : Kepala Biro Akuntansi

Anggota : Kepala Biro/Departemen Terkait

Pelaksana Program Bina Lingkungan bertanggungjawab kepada Direksi c.q. Direktur

Keuangan.

Berdasarkan SK Direksi tersebut, unit pelaksana program BL adalah Biro

Humas. Selain mengelola dana program BL, Biro Humas juga mengelola anggaran

dana pembinaan wilayah yang merupakan beban perusahaan. Selain itu, Manajemen

PT PG juga menetapkan PR-28-1045 tanggal 12 Pebruari 2004 tentang Prosedur

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan.

Page 177: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

27

Dari hasil pemeriksaan terhadap pengelolaan dana program BL tahun buku

2004 diketahui hal-hal berikut:

1) Penyaluran dana BL dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu sentralisasi dan

desentralisasi. Sentralisasi adalah pelaksanaan kegiatan BL diselenggarakan di PT

PG dengan mengundang masyarakat wilayah Gresik. Tujuan cara ini adalah agar

penyaluran dana BL dapat dilakukan secara merata. Sedangkan desentralisasi,

penyaluran dana program BL dilakukan daerah yang membutuhkan dana BL.

2) Sebagian besar penyaluran desentralisasi didasarkan pada proposal yang diajukan

oleh masyarakat. Berdasarkan penelusuran terhadap dokumen penyaluran dana

program BL tidak ditemukan satu dokumen pun tentang evaluasi proposal atau

survei lapangan untuk menentukan jumlah pemberian dana BL.

3) Obyek BL dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) yaitu bantuan bencana alam,

bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan

pengembangan sarana-prasarana umum dan bantuan sarana ibadah. Dari

penelusuran dokumen pemberian dana BL s.d. bulan November 2004 secara uji

petik ditemukan pengeluaran sebesar Rp225.145.000,00 untuk membiayai

beberapa kegiatan yang tidak memenuhi kriteria penggunaan dana BL yaitu:

a) Bantuan kesehatan berupa bingkisan pasukan kuning (kebersihan) dan

sembako untuk masyarakat dalam rangka HUT PT PG masing-masing sebesar

Rp48.000.000,00 dan Rp44.730.000,00.

b) Bantuan pengembangan sarana-prasarana umum berupa pemberian bantuan

peringatan HUT RI ke 59 sebanyak 24 kegiatan senilai Rp31.250.000,00.

c) Bantuan sarana ibadah berupa bantuan berkaitan dengan kegiatan haji

sebanyak 2 kegiatan senilai Rp46.070.000,00, buka bersama alim ulama

sebesar Rp75.000.000,00, bingkisan perangkat desa sebesar Rp8.850.000,00

dan silaturahmi alim ulama sebesar Rp33.195.000,00.

d) Bantuan operasional berupa silaturahmi dengan tokoh masyarakat senilai

Rp13.050.000,00.

Prosedur Pelaksanaan Program BL antara lain menyatakan Biro Humas

mengevaluasi proposal yang masuk dan menimbang bobot relevansinya atas

penggunaan dana BL. Dalam dipandang perlu Biro Humas bersama dengan Unit Kerja

yang terkait dapat melakukan survei dan mengevaluasi kelayakan penyaluran.

Page 178: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

28

Obyek bina lingkungan sudah diatur dengan jelas dalam Surat Edaran Menteri

BUMN Nomor SE-433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina

Lingkungan khususnya Bagian II tentang Bina Lingkungan antara lain menyatakan:

1) Bantuan peningkatan kesehatan berupa renovasi balai pengobatan masyarakat dan

bantuan untuk kegiatan yang bersifat kesehatan masyarakat.

2) Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum berupa rehabilitasi prasarana

pendidikan, pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan sarana umum serta

pembangunan dan atau rehabilitasi panti asuhan dan panti jompo.

3) Bantuan sarana ibadah berupa bantuan pembangunan/rehabilitasi rumah ibadah,

pengadaan perlengkapan ibadah dan bantuan dana untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan-kegiatan keagamaan.

PT PG seharusnya:

1) Melakukan evaluasi untuk menilai kelayakan pemberian bantuan.

2) Berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003

tanggal 16 September 2003 dalam menentukan obyek bantuan dana BL.

Hal tersebut mengakibatkan pemberian bantuan BL sebesar Rp225.145.000,00

kurang tepat sasaran.

Hal tersebut disebabkan PT PG belum melakukan survai secara memadai dan

kurang selektif dalam menentukan obyek penerima dana Program BL.

PT PG menjelaskan pemberian bantuan BL tersebut di atas dapat dirasakan

langsung oleh masyarakat. Sehubungan dengan pelaksanaan pemberian bantuan masih

belum sesuai sasaran dan belum mengikuti ketentuan, maka selanjutnya PT PG akan

lebih selektif lagi dalam penggunaan dana program BL.

BPK RI menyarankan pengelola Program BL PT PG selalu melakukan

evaluasi proposal bantuan BL dan berpedoman pada Surat Edaran Menteri BUMN

No.SE.433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003 dalam menentukan obyek

penerima dana BL.

Page 179: PT Petrokimia Gresik - WTP

BPK-RI/AUDITAMA V

29

e. Tindaklanjut pemeriksaan sebelumnya

Dalam pemeriksaan tahun buku 2003 terdapat 3 (tiga) temuan yaitu (1)

Pencatatan register proposal kurang lengkap, (2) PT GCS melaksanakan kewajiban

tidak sepenuhnya sesuai perjanjian dan (3) PT PG kurang melakukan pengawasan

terhadap kelompok peternak penggemukan sapi di Bojonegoro. Ketiga temuan

tersebut sudah selesai ditindaklanjuti. Sedangkan untuk pemeriksaan tahun buku 2002

masih terdapat 1 ( satu) temuan yang masih dalam proses tindaklanjut yaitu terdapat

uang pembinaan kemitraan usaha tani yang belum dibayarkan kepada petani dan masih

berada di distributor pupuk PT Himikarta senilai Rp16.575.000,00. Saldo pinjaman

tersebut per 31 Desember 2004 sebesar Rp12.475.000,00. PT PG terus mengupayakan

penagihannya, terakhir dengan Surat No.2480/08/KU.02.02/27/DR/2004 tanggal 9

Agustus 2004.

BPK RI menyarankan agar PT PG segera menindaklanjuti temuan yang masih dalam

proses penyelesaian.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 180: PT Petrokimia Gresik - WTP

A. Dana yang tersediaSaldo awal dana, 1 Januari 2004 Rp 343,703,470.00Alokasi penyisihan laba tahun 2003 Rp 1,087,590,000.00Penerimaan pengembalian pokok pinjaman Rp 4,397,941,874.00Jumlah dana yang tersedia Rp 5,829,235,344.00

B. Penggunaan danaPinjaman :

Sektor Industri Rp 1,068,500,000.00Sektor Perdagangan Rp 2,011,000,000.00Sektor Pertanian Rp 538,290,000.00Sektor Peternakan Rp 688,300,000.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 225,500,000.00Sektor Jasa Rp 220,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 407,000,000.00Jumlah pinjaman Rp 5,158,590,000.00

Pinjaman khusus :Sektor Industri Rp 0.00Sektor Perdagangan Rp 0.00Sektor Pertanian Rp 0.00Sektor Peternakan Rp 0.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 0.00Sektor Jasa Rp 250,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 0.00Jumlah pinjaman khusus Rp 250,000,000.00

Hibah : Rp 616,068,370.00Jumlah penggunaan dana Rp 6,024,658,370.00

C. Sisa dana yang tersedia (A-B) Rp -195,423,026.00D. Pendapatan tahun 2004 :

Bunga Pinjaman Rp 438,203,626.00Jasa Giro Rp 13,554,340.00Bunga Deposito Rp 565,320.00Pendapatan lain-lain Rp 450,000.00 Rp 452,773,286.00

E. Beban operasional tahun 2004 :Beban survai Rp 40,671,500.00Beban monitoring Rp 23,546,000.00Beban penagihan Rp 39,758,000.00Beban administrasi Rp 48,635,000.00Beban Rp 53,679,000.00Beban lain-lain Rp 11,658,900.00 Rp 217,948,400.00

F. Surplus / Defisit (D-E) Rp 234,824,886.00G. Saldo akhir dana 31 Desember 2004 (C+F) Rp 39,401,860.00

Lampiran 1

LAPORAN AKTIVITAS PROGRAM KEMITRAANUNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2004

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PETROKIMIA GRESIK

Page 181: PT Petrokimia Gresik - WTP

A.Rp 20,904,386,000.00 Rp 21,252,364,227.00

Bunga pinjaman Rp 1,679,113,268.00 Bunga tabungan Rp 192,674,400.00 Jasa Giro Rp 127,492,410.00 Pendapatan lain-lain Rp 554,695,171.00

Rp 2,553,975,249.00 Rp 44,710,725,476.00

B.

Sektor Industri Rp 7,053,020,446.00Sektor Perdagangan Rp 6,561,500,000.00Sektor Pertanian Rp 16,489,135,525.00Sektor Peternakan Rp 2,240,900,000.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 2,564,000,000.00Sektor Jasa Rp 1,504,447,000.00Sektor Lain-lain Rp 1,687,190,000.00Jumlah pinjaman Rp 38,100,192,971.00

Sektor Industri Rp 0.00Sektor Perdagangan Rp 0.00Sektor Pertanian Rp 0.00Sektor Peternakan Rp 0.00Sektor Perkebunan Rp 0.00Sektor Perikanan Rp 0.00Sektor Jasa Rp 400,000,000.00Sektor Lain-lain Rp 0.00Jumlah pinjaman khusus Rp 400,000,000.00

Rp 4,223,668,764.00Rp 1,947,461,881.00

Rp 44,671,323,616.00C. Rp 39,401,860.00

Hibah :Beban Operasional :

Saldo akhir dana 31 Desember 2004 (A-B)Jumlah akumulasi penyaluran dana s.d. 31 Desember 2004

Akumulasi Penyaluran Dana :

Pinjaman :

Pinjaman khusus :

Akumulasi Penyaluran Dana s.d. Tahun 2004 :

Ak. penerimaan pengembalian pokok pinj. s.d. tahun 2004Akumulasi alokasi penyisihan laba s/d tahun 2004

Jumlah akumulasi sumber dana s.d. 31 Desember 2004

Akumulasi penerimaan pendapatan s.d. tahun 2004 :

Akumulasi Sumber Dana :

Lampiran 2

LAPORAN AKUMULASI DANA PROGRAM KEMITRAANUNTUK TAHUN BUKU YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2004

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PETROKIMIA GRESIK

Page 182: PT Petrokimia Gresik - WTP

Lampiran 3

Rupiah

Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lain-lain Jumlah

1. Jawa Timur 7,048,780,446.00 5,641,500,000.00 12,261,088,025.00 2,065,900,000.00 0.00 2,564,000,000.00 1,904,447,000.00 1,280,190,000.00 32,765,905,471.00

2. Jawa Tengah 0.00 425,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 425,000,000.00

3. Jawa Barat 0.00 0.00 4,228,047,500.00 175,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4,403,047,500.00

4. Bali 0.00 245,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 245,000,000.00

5. Nusa Tenggara Barat 4,240,000.00 250,000,000.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 254,240,000.00

6. Lain-lain 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 407,000,000.00 407,000,000.00

7,053,020,446.00 6,561,500,000.00 16,489,135,525.00 2,240,900,000.00 0.00 2,564,000,000.00 1,904,447,000.00 1,687,190,000.00 38,500,192,971.00

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

Total pinjaman

No. Wilayah BinaanS E K T O R

PENYALURAN PINJAMAN DANA PROGRAM KEMITRAANMENURUT WILAYAH DAN SEKTOR USAHA

s.d. 31 DESEMBER 2004

PT PETROKIMIA GRESIK

Page 183: PT Petrokimia Gresik - WTP

AKTIVA

Aktiva LancarKas Rp 0.00Bank Rp 39,401,860.00Piutang Pinjaman Mitra Binaan Rp 0.00

Revolving Rp 38,100,973,784.00 Cicilan Revolving Rp 21,252,364,227.00

Piutang Net Rp 16,848,609,557.00

Jumlah Aktiva Lancar Rp 16,888,011,417.00

Aktiva TetapKendaraan Rp 0.00Inventaris Kantor Rp 0.00Aktiva Tetap Lainnya Rp 0.00Nilai Perolehan Rp 0.00Akumulasi Penyusutan Rp 0.00Nilai Buku Aktiva Tetap

Rp 0.00Aktiva Lain-lainPiutang Bermasalah Rp 0.00Jumlaah Aktiva Lain-lain Rp 0.00

Jumlah Aktiva Rp 16,888,011,417.00

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KewajibanKewajiban Lancar Rp 0.00Kewajiban Tidak Lancar Rp 0.00Jumlah Kewajiban Rp 0.00

EkuitasSaldo Awal Ekuitas Rp 16,181,664,901.00 Alokasi Laba Tahun Berjalan Rp 1,087,590,000.00 Surplus (defisit) Rp (381,243,484.00)Jumlah Ekuitas Rp 16,888,011,417.00

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp 16,888,011,417.00

Lampiran 4

NERACA PROGRAM KEMITRAANPER 31 DESEMBER 2004

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN

PT PETROKIMIA GRESIK