bab 4 andal

7
BAB 4 EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN Berdasarkan hasil prakiraan dampak penting yang mencakup dampa-dampak yang mungkin terjadi akibat aktifitas Komplek Pertokoan, RTTU dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari sesuai rangkaian pentahapan kegiatannya yakni tahp pra konstruksi, tahap konstruksim dan operasi terhadap interaksi komponen lingkungan hidup baik geofisik-kimia, biologi, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat, maka metode pengambilan keputusan di dasarkan pada parameter besaran dampak dan tingkat kepentingan dampak serta hasil prakiraan dampak penting sesuai dengan Permen LH 16 Tahun 2012 dan dijabarkan dalam penjelasan pasal 3 ayat (1) PP 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan. 1. Jumlah Manusia yang akan Terkena Dampak 2. Luas wilayah Persebaran Dampak 3. Intensitas Dampak dan Lamanya Dampak Berlangsung 4. Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak 5. Sifat Kumulatif Dampak 6. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak 7. Kriteria Lain sesuai perkembanagn ilmu penegetahuan dan teknologi Evaluasi dampak lingkungan yang telah ditetapkan akan dijadikan acuan utama dalam penyususnan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemanfaatan lingkunganhidup dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Besarnya dampak diperoleh brdasarkan hasil perbedaan kualitas rona lingkungan hidup awal (RLA) sebelum adanya aktifitas kegiatan (diidentikkan denagn rona lingkungan awal) dengan kualitas ingkungan setelah ada kegiatan. Lalu hasil besaran dampak digunak untuk mengevaluasi tingkat kepentingan dampak.

Upload: adindaryvania

Post on 13-Feb-2016

47 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

PERTOKOAN DAN PERGUDANGAN

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 ANDAL

BAB 4EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

Berdasarkan hasil prakiraan dampak penting yang mencakup dampa-dampak yang mungkin terjadi akibat aktifitas Komplek Pertokoan, RTTU dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari sesuai rangkaian pentahapan kegiatannya yakni tahp pra konstruksi, tahap konstruksim dan operasi terhadap interaksi komponen lingkungan hidup baik geofisik-kimia, biologi, sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat, maka metode pengambilan keputusan di dasarkan pada parameter besaran dampak dan tingkat kepentingan dampak serta hasil prakiraan dampak penting sesuai dengan Permen LH 16 Tahun 2012 dan dijabarkan dalam penjelasan pasal 3 ayat (1) PP 27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan.

1. Jumlah Manusia yang akan Terkena Dampak2. Luas wilayah Persebaran Dampak3. Intensitas Dampak dan Lamanya Dampak Berlangsung4. Banyaknya Komponen Lingkungan Lain yang Terkena Dampak5. Sifat Kumulatif Dampak6. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak7. Kriteria Lain sesuai perkembanagn ilmu penegetahuan dan teknologi

Evaluasi dampak lingkungan yang telah ditetapkan akan dijadikan acuan utama dalam penyususnan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemanfaatan lingkunganhidup dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Besarnya dampak diperoleh brdasarkan hasil perbedaan kualitas rona lingkungan hidup awal (RLA) sebelum adanya aktifitas kegiatan (diidentikkan denagn rona lingkungan awal) dengan kualitas ingkungan setelah ada kegiatan. Lalu hasil besaran dampak digunak untuk mengevaluasi tingkat kepentingan dampak.

b) Untuk mengukur apakah dampak masuk kategor dampak Penting (P) atau Tidak Penting (TP) dilakukan dengan mnggunakan 7 kriteria penting dampak sesuai pasal 22 ayat (2) tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan dijabarkan dalam penjelasan pasl 3 ayat (1) PP 27 Tahun 2012 tentang Izin lingkunngan.Selanjutnya dilakukan evaluasi secara holistik dengn menggunakan metode matrik

sederhana. Langkah-langkah yang dilakukan yakni dengan menginteraksikan antara besaran dampak dengan tingkat kepentingan dampak seperti berikut ini :

1) Apabila jumlah bobot P = 3 dan P tersebut adalah kriteria no.1 (Jumlah Manusia yang akan Terkena Dampak), dan besaran dampak adalah untuk semua besaran baik positif (+) maupun negatif (-) maka kesimpulannya dampak termasuk kategori dampak besar dan penting.

2) Apabila P ≥ 3 dan besaran angka prakiraan dampak ≥ 2, maka dampak termasuk kategori dampak besar dan penting.

3) Diluar kriteria no.1 dan 2, tetapi hasil prakiraan besar dampak melebihi baku mutu, maka termasuk kategori dampak besar dan penting.

Page 2: BAB 4 ANDAL

4) Apabila P ≥ 2 dan besran angka prakiraan dampak≥ 2 maka termasuk kategori dampak tidak besar dan tidak penting.

5) Diluar kriteria no. 1, 2, 3, dan 4, maka termasuk kategori dampak tidak besar dan tidak penting.

Bila dampak yang disimpulkan merupakan dampak penting maka dampak- dampak tersebu dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan hidup (RPL).

4.1 Telaahan Secara Keseluruhan dan Keterkaitan4.1.1 Tahap Prakonstruksi

Dampak negatif yang terjadi dari kegiatan sosialisasi rencana Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari ini adalah munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat khususnya masyarakat di Keluaraha Simpang Baru. Disanmping itu ada harapan dari masyarakat diantaran menyangkut peluang pekerjaan yang tercipta 29,1%. Kegiatan sosialisasi ini akan berdampak positif pada sikap dan persepsi masyarakatterhadap proyek. Selain itu, sosialisasi ini juga menjadi media antara pemrakarsa dan masyarakat untuk mencapai kesepakatan dan mendapat informasi yang jelas.

4.1.2 Tahap KonstruksiDampak positif yang penting muncul dari adanya penerimaan tenaga kerja adalah

terbukanya kesempatan kerja khususnya bagi penduduk lokal. Sehingga memberikan sikap dan persepsi positif bagi masyarkat yang selama ini lebih banyak bekerja sebagai petani dan nelayan.

Kegiatan Mobilisasi perlatan dan material dimungkinkan akan menyebabkan terjadinya penurun kualitas udara. Lalu lalangnya kendaraan pengangkut material dijalan yang dekat pemukiman penduduk menyebabkan peningkatan kebisingan kepada penduduk dan kemungkinan gangguan kelancaran lalu lintas . Hal ini tentunya kan memunculkan sikap dan prsepsi negatif masyarakat.

Pekerjaan dan pematangan lahan akan menyebabkan terganggunya habitat flora dan fauna. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan turunnya keanekaragaman dan kelimpahan flora dan fauna . Aktivitas alat berat saat lahan dibersihkan dapata menimbulkan kebisingan serta penuruna kualitas lingkungan di sekitar wilayah studi. Disamping itu juga dengan adanya perubahan tata guna lahan dari lahan menjadi gudang dan pertokoan akan merubah bentang lahan yang mengakibatkan terjadi genangan banjir.

Berbagai pekerjaan dalam kegiatan pembangunan gudang dan pertokoan serta sarana dan prasarana penunjang akan berdampak negatif terhadap kualitas udara dan kebisingan. Adaya pembangunan ini juga menyebabkan penurunan kualitas air di tapak proyek. Dampak lain yang diperkirakan terjadi adalah lebih terbukanya peluang berusaha bagi warga masyarakat, baik secara formal maupun non-formal.

Page 3: BAB 4 ANDAL

4.2 Arahan Pengelolaan Dampak LingkunganPendekatan pengelolaan lingkungan hidup terhadap setiap dampak penting yang

ditelaah dalam ANDAL pembangunan Komplek Pergudangan dan Pertokoan PT.Riau Bumi Lestari ditempuh dengan menggunakn 3 pendekatan, yaitu :

1) Pendekatan TeknologiPendekatan ini ditempuh berkenaan denngan dampak penting yang ditimbulkan membutuhkan peran teknologi untuk meminimalisasi potensi keberlanjutan dampak menjadi semakin besar dan penting. Aktifitas konstruksi diperkirakan perlu mendapat perhatian penting dalam upaya pengendalian dampak penting yang berlanjut, karean pada aktifitas konstruksi kebutuhan terhadap peralatan dan teknologi konstruksi dibutuhkan dalam skala yang besar.

2) Pendekatan Sosial EkonomiPendekatan ini ditempuh berkenaan dengan interaksi sosial dan aktifiitas ekonomi yang berlangsung baik pada tahap pra kontruksi, konstruksi, dan operasi Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari. Interaksi yang timbul lebih dipengaruhi oleh faktor dernografi, tipologi masyarakat di lokasi tapak proyek. Dengan menimbang kondisi susunan demografi yang ada di lokasi tapak proyek, dapat diproyeksikan bahwa di lokasi tapak proyek terjadi proses interaksi sosial dan ekonomi dengan pergerakan yang relatif cepat. Karakteristik sosial dan ekonomi dengan strata komunitas yang relatif heterogen di lokasi menjadikan faktor sensitifitas antar kelompok masyarakat relative berpotensi kesenjangan. Utamanya terjadi pada kelompok masyarakat lokal (bukan pendatang). Untuk itu dibutuhkan instrumen-instrumen pengelolaan berbasis pendekatan sosiai dan ekonomi yang mempertimbangkan dan bertumpu pada jenis dan model interaksi sosial dan ekonomi yang ada.

3) Pendekatan InstitusiPendekatan Institusi ditempuh dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan mempertimbangkan kemampuan dan ketersediaan sumber daya manusia.Pendekatan institusi ditempuh khususnya terkait dengan perangkat kelurahan dan instansi pemerintah terkait.

Page 4: BAB 4 ANDAL

4.3 Kesimpulan Kelayakan Lingkungan Dari PemrakarsaDengan memperhatikan hasil evaluasi dampak penting yang ditelaah terhadap rencana

Pembangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestrai lainnya sebagaimana dalam arahan pengelolaan, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan rencana kegiatan Pembangunan Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari dapat dlnyatakan layak dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Semua jenis dampak penting negatif yang ditimbulkan sebagai dampak rencana kegiatan Pembangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari masih mungkin diatasi dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dijangkau dengan biaya yang ekonomis;

2. Kemampuan pembiayaan yang dibutuhkan untuk melakukan upaya penanggulangan dan penanganan dampak penting negatif yang ditimbulkan dapat disediakan, faktor ini dapat diupayakan berkenaan pendekatan teknologi yang ditempuh masih memungkinkan menggunakan pola teknologi low technologi dan bukan high technologi. Artinya penggunaan dana untuk penanggulangan dampak lebih kecil dan akan memberikan manfaat yang lebíh besar terhadap rencana kegiatan yang dilakukan. Dapat dicontohkan bahwa aktifitas Pernbangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari kedepan memberikan multiplier effect terhadap peningkatan pendapatan, penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi pendapatan asli daerah bagi Kota Pekanbaru, dan meningkatnya iklim investasi bagi daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya masyarakat yang tinggal di dalam cakupan wilayah studi;Dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, kesimpulan

kelayakan lingkungan Pembangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestarijuga mendasari hasil kajian dan telaahan sebagai berikut :

1. Pemanfaatan lahan tidak melanggar ketentuan peruntukan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pekanbaru.

2. Dari hasil kajian keterlibatan masyarakat dapat dinyatakan bahwa masyarakat sebagian besar mendukung Pembangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. ini.

3. Tidak ada alternatif lain yang ditempuh karena lokasi, dan pendekatan sosial ekonomi dan institusi yang diterapkan secara jelas terjabarkan dalam kerangka kajian/ telaahan;

4. Dampak-dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan umumnya tnerupakan dampak penting yang bersifat tunggal dan bukan dari dampak yang bersifat kumulatif dalam satu ruang dan waktu secara bersamaan. Dampak turunan tersebut dapat teridentifikasi lebih dini sehingga langkah-lagkah penanganan yang akan dilakukan untuk mengendalikan dampak turunan dikemudian hari segera dikenali lebih dini. Sebagai contoh dampak penurunan kualtias udara yang dapat menyebabkan penurunan derajat kualitas kesehatan dapat dikenali dengan menginteraksikan pada matrik dampak yang dikaji.

5. Tingkat kebisingan yang terjadi masih di atas baku mutu lingkunpn yang dipersyaratkan (55 dBA) untuk kawasan permukiman

Page 5: BAB 4 ANDAL

6. Dampak penting tingkat penurunan kualitas udara yang terjadi dapat ditindaklanjuti penanganannya dengan melakukan pengelolaan fisik melalui penyiraman secara periodik pada kurun waktu 1-2 jam, sehingga partikel debu yang ada dapat dikendalikan persebarannya serta tidak mengganggu aktifitas domestik yang ada baik perkantoran, permukiman maupun kampus di sekitar lokasi tapak proyek;

7. Komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan arahan pengelolan lingkungan dan tertuang dalam dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan hidup;

8. Kelayakan lingkungan hidup ini sebagai satu satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai pernyataan yang jelas dan lugas terhadap kelayakan Pembangunan Komplek Pertokoan dan Pergudangan PT. Riau Bumi Lestari terhadap lingkungan hidup. Dengan kata lain kesimpulan kelayakan lingkungan hduo ini akan diformulasikan dan ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dampak dan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang direkomendasikan.