bab-3 metodologi pelaksanaan pekerjaan (revisi)
TRANSCRIPT
DRAFT LAPORAN PENDAHULUANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUMATERA BARATREVIEW PERENCANAAN MASTER TEKNIS
DRAINASE KOTA PADANG
BAB IIIMETODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1 Kerangka Pemikiran
Bertitik tolak pada proses perencanaan drainase perkotaan
berlandaskan pada konsep pembangunan yang berkelanjutan
(pembangunan yang berwawasan lingkungan), khususnya
dalam rangka konservasi sumberdaya air agar air permukaan
dapat cepat dialirkan dan diresapkan, maka tata cara
perencanaan rencana induk drainase Kota Padang harus dapat
mencapai tujuaan tercapainya hasil perencanaan masterplan
yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknik perencanaan
dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh seperti
intensitas hujan, catchment area, pertumbuhan daerah
perkotaan, faktor lingkungan serta produk lainnya, sehingga
dapat berfungsi sebagai landasan perencanaan pengendalian
air permukaan agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat
dan dapat memberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan
manusia.
Selanjutnya sebagai konsekuensi dari konsep dasar tersebut,
maka harus pula memperhatikan faktor-faktor umum yang
terkait seperti faktor sosial ekonomi, pertumbuhan penduduk,
NOMOR
URAIAN PENJELASAN/ CATATAN DIREKSI
Lembar 1 dari 5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUMATERA BARATREVIEW PERENCANAAN MASTER TEKNIS
DRAINASE KOTA PADANG
urbanisasi, kebutuhan nyata dan prioritas daerah,
keseimbangan pembangunan dalam kota, ketersediaan tata
guna tanah, seperti pertumbuhan fisik kota secara ekonomis.
Berkaitan dengan konsep ini maka usaha konservasi sumber
daya air perlu pula diperhatikan, karena pada prinsipnya RIS
Drainase harus dapat menggambarkan konsep dasar pola
pengendalian air hujan supaya lebih banyak meresap kedalam
tanah dan tidak banyak terbuang sebagai aliran permukaan
antara lain dengan membuat bangunan resapan buatan, kolam
tadon, penataan land scape dan sebagainya.
Melihat Kota Padang sebagai kota sedang yang mempunyai
pertumbuhan jelas, dan pertumbuhan penduduk yang cepat
serta drainase perkotaan yang mempunyai permasalahan rumit
dan keadaan alam setempat.
Kota Padang memiliki sistem jaringan drainase sebanyak 19
areal dengan luas cakupan 3.986 Ha, yang kesemuanya
mengalir ke arah sungai/badan penerima utama Batang Arau,
Batang Kuranji dan Batang Air Dingin. Selain itu Kota Padang
juga di kelilingi beberapa aliran sungai, baik yang besar
maupun yang kecil (anak-anak sungai) yang semuanya
mengalir ke arah Barat menuju Samudera Indonesia. Saat ini
terdapat 21 aliran sungai yang terdiri atas 5 sungai besar dan NOMOR
URAIAN PENJELASAN/ CATATAN DIREKSI
Lembar 2 dari 5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUMATERA BARATREVIEW PERENCANAAN MASTER TEKNIS
DRAINASE KOTA PADANG
16 sungai kecil.
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka perlu direncanakan
berbagai pilihan alternatif yang terbaik melalui proses
pengkajian dengan mempertimbangkan aspek teknis, sosial
ekonomi, financial dan lingkungan.
3.2 Pendekatan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
Konsep dasar dalam menyusun suatu perencanaan master
teknis drainase adalah rancangan penanganan masalah
drainase secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan
(sustainable). Terpadu dalam arti penanganan secara
menyeluruh, tidak saja pada sistem mikro, akan tetapi juga
pada sistem makronya, melalui pendekatan tata ruang dan
kawasan unggulan, serta pertumbuhan ekonomi kota.
Untuk mendukung konsepsi dasar tersebut, perlu dijabarkan
dalam suatu Alur Pikir metodologi pelaksanaan pekerjaan.
Alur pikir atau tatanan suatu rancangan rencana induk drainase
dimaksud meliputi :
1. Identifikasi Kondisi Eksisting Sistem drainase
2. Identifikasi dan evaluasi permasalahan sistem drainase
eksisting:
NOMOR
URAIAN PENJELASAN/ CATATAN DIREKSI
Lembar 3 dari 5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUMATERA BARATREVIEW PERENCANAAN MASTER TEKNIS
DRAINASE KOTA PADANG
Ditinjau dari karakteristik fisik (daerah genangan yang
telah tertangani dan kondisi hidraulis saluran mikro dan
makro)
Ditinjau dari kondisi perkotaan (kondisi lahan di
sepanjang saluran, pertumbuhan kota, kondisi sosial dan
kondisi ekonomi perkotaan)
Ditinjau dari pengelolaan operasi dan pemeliharaan
terhadap saluran-saluran (makro dan mikro).
3. Penyusunan konsep Rencana Induk Drainase, didasarkan
atas:
Rumusan tindak penangananan masalah sistem drainase
eksisting
Rumusan rencanan pengembangan sistem drainase,
berdasarkan pertimbangan, karakteristik fisik, kondisi
perkotaan, dan pengelolaan operasi dan pemeliharaan
Pertimbangan terhadap kelayakan ekonomi dan
kebijaksanaan pemerintah.
4. Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase sebagai ouput
bahan suatu rencana induk, dimana sudah harus tersusun
pentahapan program (program jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang). Lingkup dengan struktur
pembiayaan (jadwal, pembiayaan dan tanggung jawab
pembiayaan).
NOMOR
URAIAN PENJELASAN/ CATATAN DIREKSI
Lembar 4 dari 5
DRAFT LAPORAN PENDAHULUANDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN
SUMATERA BARATREVIEW PERENCANAAN MASTER TEKNIS
DRAINASE KOTA PADANG
Secara umum kerangka berpikir pekerjaan Review Perencanaan
Master Teknis Drainase Kota Padang dapat dilihat pada
Gambar 3.1 Bagan Alir Kerangka Pemikiran
3.3 Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Review perencanaan master teknis drainase Kota Padang
adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
arahan pengelolaan drainase Kota Padang yang berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan.
Untuk memudahkan dalam memahami kerangka pemikiran
tersebut, maka Konsultan membuat urutan dan keterkaitan
antara masing-masing kegiatan dalam bentuk Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan yang dapat di lihat pada Gambar
3.2
NOMOR
URAIAN PENJELASAN/ CATATAN DIREKSI
Lembar 5 dari 5