bab 3 analisis architecture yang sedang berjalanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00468-si...
TRANSCRIPT
121
BAB 3
ANALISIS ARCHITECTURE YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Strategic Goal and Initiative
3.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan menelaah faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi kegiatan bisnis perusahaan, baik yang dapat
memberikan peluang pada perusahaan, maupun yang menjadi ancaman bagi
perusahaan. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
analisis 5 Daya Persaingan Porter dan analisis PEST.
3.1.1.1 Five Forces Porter
Analisis daya saing porter digunakan untuk memperjelas posisi
pesaing bisnis perusahaan. Tujuannya agar perusahaan dapat
mempertahankan diri dalam lingkungan persaingan industri, ancaman
pendatang baru, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar
menawar pelanggan, dan ancaman produk pengganti.
122
Gambar 3.1 Analisis lima (5) daya saing Porter
Ancaman Pendatang Baru
� PT. CIC Environmental Services
� PT. Madya Santosa Abadi
� PT. Asia Sumber International
� PT. Gema Abdi Karya
Pemasok
� RBR Ball Valves
� Northshore
� PT. Tri Nuansa Indonesia
� Innolite
Persaingan Industri
� PT. Gen Trade Indonesia
� PT. Delima Anugerah Suplindo
� PT. Sarana Gemilang Industri
Pembeli
� Medco Energi
� Pertamina
� VICO Indonesia
� Chevron
� TOTAL
Ancaman barang substitusi
Belum ada barang substitusi
123
Keterangan pada Gambar 3.1 :
1. Ancaman pendatang baru
PT. Mayanti Heksa Prima harus selalu siaga mewaspadai
banyaknya pendatang baru yang bermunculan dan memiliki potensi
besar untuk bersaing di industri pemasok alat penunjang migas.
Perusahaan juga telah memonitori strategi pesaing baru untuk
membuat serangan balasan apabila dibutuhkan. Guna mengurangi
tingkat persaingan yang dapat menghambat laju perusahaan dan
mengurangi potensi kejenuhan pasar, penyediaan produk dengan
kualitas no.1 dapat menjadi solusi jitu. Penyediaan produk
penunjang migas lainnya yang bervariasi dan peningkatan
pelayanan juga sangat penting untuk memastikan aktualisasi
perusahaan terhadap pasar.
2. Kekuatan tawar menawar pembeli
Dengan banyaknya perusahaan sejenis yang bergerak dalam bidang
yang sama, pelanggan dapat lebih bebas untuk memilih produk dan
pelayanan terbaik yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan.
Kekuatan tawar menawar dari konsumen di industri ini tinggi, ini
dikarenakan cukup banyaknya perusahaan sejenis yang
menawarkan produk yang serupa dengan tipe produk dan pelayanan
yang berbeda kepada pasar. PT. Mayanti Heksa Prima terletak pada
kualitas jenis produk penunjang alat migas tersebut. Ditambah lagi
124
dengan adanya kerja sama dengan perusahaan rekan bisnis, PT.
Mayanti Heksa Prima dapat memperluas variasi produk kebutuhan
alat-alat migas.
3. Persaingan industri
Perusahaan yang menjadi pesaing utama bagi PT. Mayanti Heksa
Prima adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama
yaitu PT. Gen Trade Indonesia, PT. Delima Anugerah Suplindo,
dan PT. Sarana Gemilang Industri. Perusahan-perusahaan itu
merupakan ancaman bagi PT. Mayanti Heksa Prima karena
perusahaan itu telah cukup lama berdiri dan memiliki beberapa
pelanggan tetap. Untuk itu pemanfaatan teknologi informasi dan
inovasi akan sangat membantu memenangkan persaingan yang ada
dan juga dapat membantu perusahaan untuk mengikuti
perkembangan zaman.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok mempunyai daya tawar yang rendah karena pemasok dari
PT. Mayanti Heksa Prima hanya bisa menyalurkan barang -
barangnya ke Indonesia melalui PT. Mayanti Heksa Prima,
dikarenakan PT.Mayanti Heksa Prima berlaku sebagai Sole Agent
pada pemasok tersebut.
125
5. Ancaman barang substitusi
Untuk sekarang ini belum ada barang substitusi atau barang-barang
pengganti produk penunjang migas ini. Seiring perkembangan
teknologi tidak menutup kemungkinan suatu saat akan ada produk
untuk menggantikan peralatan penunjang migas. Perusahaan harus
siap untuk menghadapi perubahaan tersebut.
Berdasarkan hasil analisis 5 daya saing PORTER, dapat
diambil kesimpulan bahwa posisi perusahaan berdasarkan tingginya
tingkat tawar menawar konsumen, rendahnya tingkat tawar menawar
dari pemasok, serta tingkat persaingan yang ketat antar perusahaan
sejenis yang selanjutnya data tersebut akan digunakan untuk
menganalisis dan menentukan strategi apa yang harus diterapkan
perusahaan melalui analisis SWOT.
3.1.1.2 Analisis PEST Perusahaan
� Politik
Meningkatnya aktivitas pertambangan migas maupun non migas
menciptakan dampak berupa peningkatan permintaan terutama
terhadap alat-alat berat. Ini dikarenakan dengan terbitnya
kebijakan pemerintah pada industri Migas di Indonesia, yang
ditandai dengan disahkannya UU No.22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi (MIGAS) untuk menggantikan UU
No.8/1971. Salah satu ketentuan yang diatur dalam UU No. 22
126
Tahun 2001 tentang Migas adalah dimungkinkannya peran serta
swasta secara terbuka dalam mengelola industri migas, serta
berubahnya peran serta/intervensi Pertamina sebagai satu-satunya
pelaku usaha tunggal (monopoli) pada industri migas di tanah air.
Terbukanya peluang bagi pelaku usaha dalam industri migas ini
semata-mata untuk mendorong timbulnya persaingan usaha yang
sehat (dengan menyediakan banyak pilihan, pelayanan dan harga
yang terjangkau), meningkatkan efisiensi, serta upaya
memaksimalkan pengelolaan migas yang dapat memberikan
kontribusi bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Namun banyak yang menilai kebijakan ini terlalu liberal dan tidak
berpihak kepada kepentingan pemerintah/negara karena telah lebih
terbuka terhadap pasar bebas. Dalam hal ini mendorong para
pelaku distributor alat-alat penunjang migas seperti PT. Mayanti
Heksa Prima lebih leluasa meraup permintaan dari perusahaan-
perusahaan pengelola industri migas yang semakin berkembang.
Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru
ini telah menurunkan suku bunga riil dan menyebabkan nilai
rupiah melemah walaupun belum ada kepastian mengenai kapan
pastinya pemerintah menaikkan harga BBM. Namun kalangan
importir mulai merencanakan dampak kenaikan BBM terhadap
pendistribustian produk impor yang masuk ke Indonesia. Sejauh
127
ini biaya pendistribusian barang impor dinilai masih tinggi.
Sehingga otomatis importir harus menaikkan harga barang impor
agar tidak mengalami kerugian akibat cost distribusi yang terlalu
besar. PT. Mayanti Heksa Prima selaku importir secara tidak
langsung menyesuaikan pendistribusian produknya dengan
kebijakan kenaikan harga BBM ini.
Penetapan pada perubahan upah minimum regional oleh
pemerintah juga akan menambah pengeluaran perusahaan dalam
hal pembayaran gaji karyawan.
� Ekonomi
Sekarang ini perusahaan migas sulit mengontrol biaya yang
diperlukan dalam melakukan kegiatannya. Salah satu misalnya
meningginya harga biaya pengeboran karena sewa peralatan,
ataupun harga baja untuk kebutuhan pipa maupun konstruksi.
Ketidakmampuan mengontrol ini tentu saja mempersempit ruang
gerak perusahaan penunjang alat-alat migas.
Apabila terjadi krisis ekonomi global, maka bisa dipastikan terjadi
gangguan kebutuhan energi termasuk di dalamnya minyak dan
gasbumi. Resesi global juga dapat saja menjadi trigger munculnya
kejutan-kejutan baru yang mempengaruhi iklim investasi industri
minyak dan gas bumi. Misalnya perang di Timur Tengah yang
mempengaruhi harga dalam beberapa dekade lalu. Ataupun
128
mungkin embargo minyak. Tentu saja yang dikhawatirkan adalah
lonjakan harga yang tidak terkontrol. Karena semua akan
terpengaruh oleh harga minyak. Dengan naik turunnya harga kurs
dan valuta asing akan mempengaruhi harga yang diberikan oleh
pemasok kepada perusahaan. Perusahaan harus cepat tanggap
terhadap perubahan.
Gambar 3.2 Produksi Barang Tambang Tahun 2006-2010
129
Data dari tabel statistik produksi beberapa jenis bahan tambang
menurut jenis bahan tambang periode 2006-2010 menunjukkan
data produksi gas bumi (natural gas) mengalami peningkatan
yang signifikan dari tahun ke tahun. Jika melihat pada data
minyak bumi (crude oil), walaupun mengalami penurunan dan
peningkatan, tetapi masih dalam batas kestabilan tingkat produksi.
Dipastikan nantinya akan banyak perusahaan-perusahaan yang
bergerak di sektor migas yang memerlukan alat-alat penunjang
pendistribusian bisnis mereka. Untuk itu PT. Mayanti Heksa
Prima selaku pemasok alat-alat kebutuhan migas terus berupaya
untuk menjadi primadona dikalangan industri-industri migas di
Indonesia.
� Sosial
Dampak sosial cukup mempengaruhi perusahaan. Melihat tingkat
kepemilikan kendaraan bermotor seperti mobil dan kendaraan
roda dua lainnya yang semakin diminati maka pertumbuhan
pembelian alat-alat industri minyak bumi oleh perusahaan di
industri ini semakin meningkat dan secara tidak langsung akan
mempengaruhi perusahaan pemasok alat-alat penunjang industri
minyak bumi dan gas seperti PT. Mayanti Heksa Prima. Untuk itu
perusahaan harus mampu menjaga persaingan bisnis ini dengan
130
selalu meningkatkan pelayanan dan terus memperluas pemasaran
produk agar mampu menjaring pelanggan baru.
� Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi sekarang ini menuntut setiap
perusahaan yang bersaing dengan perusahaan sejenis untuk
mengaplikasikan dan mengikuti perkembangan teknologi yang
semakin hari semakin canggih. Namun banyak juga perusahaan
yang masih ragu untuk mengikuti kemajuan teknologi. Selain
membutuhkan biaya yang besar, teknologi juga dapat merubah
tatanan sistem dan proses bisnis yang sudah berjalan di
perusahaan tersebut baik secara langsung maupun tidak. Oleh
karena itu, perusahaan distributor yang dapat memaksimalkan
penggunaan teknologi dengan cerdas akan mampu mempengaruhi
pasar industri migas. Saat ini teknologi sistem yang diterapkan di
perusahaan ini sederhana dan belum terhubung sepenuhnya antara
setiap divisi dan bagian yang ada di dalam perusahaan. Juga
penyesuaian kebutuhan teknologi dengan kebutuhan perusahaan
belum terlaksana.
Dari hasil analisis PEST ini dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi
umum yang mempengaruhi perusahaan sejauh ini dapat membantu
perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya. Namun kendala umum
lainnya seperti lonjakan krisis ekonomi global akan sulit dihindarkan.
131
Pengaruh kondisi umum ini juga akan digunakan untuk membantu
menganalisis strategi SWOT perusahaan.
3.1.2 Analisa Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Internal perusahaan merupakan suatu cara untuk
melakukan analisis kegiatan – kegiatan bisnis pada internal perusahaan.
3.1.2.1 Strategic Plan
Visi dan misi dari PT. Mayanti Heksa Prima yaitu :
� Visi
Menjadi perusahaan distributor/ agen alat-alat penunjang migas
terbaik di Indonesia.
� Misi
- Memberikan pelayanan terbaik untuk mendapatkan kepercayaan
dari pelanggan.
- Menjalin dan menjaga hubungan kerjasama dengan pemasok
agar proses bisnis dapat berjalan efisien, efektif dan saling
menguntungkan.
- Meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten, kreatif,
dapat dipercaya, serta memiliki loyalitas tinggi terhadap
perusahaan.
132
3.1.2.2 SWOT Analysis
� Strengths
1. Menjadi Sole Agent untuk beberapa produk asing.
2. Memberikan kualitas produk terbaik
3. Memiliki loyalitas dan kepatuhan karyawan yang tinggi
4. Memiliki lokasi perusahaan yang strategis berada di pusat
perkantoran
� Weakness
1. Penggunaan teknologi yang minim
2. Belum terhubungnya masing-masing bagian, membuat aliran
informasi terhambat
3. Tidak adanya sistem yang menghubungkan antara perusahaan
dengan pemasok
4. Tidak adanya layanan purna jual (after sales service)
5. Karyawan senior yang kurang memahami teknologi informasi
6. Tidak adanya karyawan ang professional dalam bidang ekspor
impor
7. Fitur website yang tidak maksimal
� Opportunities
1. Tidak terdapat produk serupa di pasar
133
2. Pertumbuhan permintaan produk yang terus meningkat
terhadap produk yang ditawarkan
3. Perkembangan teknologi informasi yang dapat membantu
perusahaan dalam mengembangkan bisnis
� Threats
1. Birokrasi yang rumit dalam hal ekspor – impor barang
2. Pajak bea cukai yang tinggi
3. Beredarnya produk Cina di pasaran dengan harga yang lebih
rendah
4. Perubahan nilai tukar valuta asing yang cepat berubah-ubah
5. Adanya pungutan liar pada proses pengambilan barang di
Pelabuhan
6. Banyaknya pesaing yang bergerak di industri yang sama.
3.1.2.3 Matrix SWOT
1 . Strategi SO
- Menjaga dan meningkatkan kualitas barang serta pelayanan
dalam penjualan, pengiriman, dan berupaya mendapatkan
kepercayaan pelanggan sebagai perusahaan distributor/ agen
yang terpercaya (S1, S2, O2)
- Penggunaan ekstranet untuk mempererat jalinan kerja sama
dengan supplier (S1, O3)
134
2. Strategi WO
- Penggunanaan teknologi informasi untuk mengembangkan
bisnis dan menghubungkan masing-masing bagian guna
mempercepat arus informasi (W1, W2, O3)
- Memberlakukan layanan pra dan purna jual dengan
pemanfaatan teknologi (W1, W4, O3)
- Pembuatan sistem dengan pemasok untuk melayani permintaan
produk (W1, W3, O2, O3)
- Memberikan pelatihan karyawan untuk meningkatkan
kemampuan dalam pemanfaatan TI (W5, O3)
3. Strategi ST
- Memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan kualitas
produk (S2, T3, T6)
- Menjalin kerja sama dan menjadi partner tetap dengan
perusahaan industri migas (S1, T6)
- Menjadi Sole Agent untuk produk alata penunjang migas
lainnya (S1, S2, T3, T6)
4. Strategi WT
- Penggunanaan website sebagai Strategi Pemasaran untuk
bersaingdengan perusahaan pesaing (W7, T6)
135
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan layanan pra dan
purna jual (W4, T6)
- Memperkerjakan karyawan yang ahli di bidang ekspor – impor
(W6, T1)
Tabel 3.1 Matrix SWOT pada PT. MHP
STRENGTHS
1. Menjadi Sole Agent untuk beberapa produk asing.
2. Memberikan kualitas produk terbaik
3. Memiliki loyalitas dan kepatuhan karyawan yang tinggi
4. Memiliki lokasi perusahaan yang strategis berada di pusat perkantoran
WEAKNESS
1. Penggunaan teknologi yang minim
2. Belum terhubungnya masing-masing bagian, membuat aliran informasi terhambat
3. Tidak adanya sistem yang menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok
4. Tidak adanya layanan purna jual (after sales service)
5. Karyawan senior yang kurang memahami teknologi informasi
6. Tidak adanya karyawan ang professional dalam bidang ekspor impor
7. Fitur website yang tidak maksimal
136
OPPORTUNITIES
1. Tidak terdapat produk serupa di pasar
2. Pertumbuhan permintaan produk yang terus meningkat terhadap produk yang ditawarkan
3. Perkembangan teknologi informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis
SO
- Menjaga dan meningkatkan kualitas barang serta pelayanan dalam penjualan, pengiriman, dan berupaya mendapatkan kepercayaan pelanggan sebagai perusahaan distributor/ agen yang terpercaya (S1, S2, O2)
- Penggunaan ekstranet untuk mempererat jalinan kerja sama dengan supplier (S1, O3)
WO
- Penggunanaan teknologi informasi untuk mengembangkan bisnis dan menghubungkan masing-masing bagian guna mempercepat arus informasi (W1, W2, O3)
- Memberlakukan layanan pra dan purna jual dengan pemanfaatan teknologi (W1, W4, O3)
- Pembuatan sistem dengan pemasok untuk melayani permintaan produk (W1, W3, O2, O3)
- Memberikan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kemampuan dalam pemanfaatan TI (W5, O3)
THREATS
1. Birokrasi yang rumit dalam hal ekspor – impor barang
2. Pajak bea cukai yang tinggi
3. Beredarnya produk Cina di pasaran dengan harga yang lebih rendah
4. Perubahan nilai tukar valuta asing yang cepat berubah-ubah
5. Adanya pungutan liar pada
ST
- Memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan kualitas produk (S2, T3, T6)
- Menjalin kerja sama dan menjadi partner tetap dengan perusahaan industri migas (S1, T6)
- Menjadi Sole Agent
WT
- Penggunanaan website sebagai Strategi Pemasaran untuk bersaingdengan perusahaan pesaing (W7, T6)
- Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan layanan pra dan purna jual (W4, T6)
- Memperkerjakan
137
proses pengambilan barang di Pelabuhan
6. Banyaknya pesaing yang bergerak di industri yang sama
untuk produk alata penunjang migas lainnya (S1, S2, T3, T6)
karyawan yang ahli di bidang ekspor – impor (W6, T1)
3.1.2.4 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summarry)
Tabel EFAS digunakan untuk menganalisa posisi perusahaan
terhadap strategi-strategi eksternal perusahaan yang dimilikinya.
Tabel 3.2 EFAS
Faktor-faktor Strategi Eksternal
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Bobot rata-rata
Bobot
Peluang:
Tidak terdapat produk serupa di pasar
0.6 0.2 0.5 0.43 0.43/4.18
= 0.10
Pertumbuhan permintaan produk yang terus meningkat terhadap produk yang ditawarkan
0.7 0.4 0.5 0.53 0.53/4.18
= 0.13
Perkembangan teknologi informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis
0.4 0.8 0.7 0.63 0.63/4.18
= 0.15
1.59 0.10 + 0.13 +
138
0.15 = 0.38
Ancaman
Birokrasi yang rumit dalam hal ekspor – impor barang
0.25 0.7 0.3 0.42 0.42/4.18
= 0.10
Pajak bea cukai yang tinggi
0.4 0.35 0.4 0.38 0.38/4.18
= 0.09
Beredarnya produk Cina di pasaran dengan harga yang lebih rendah
0.6 0.5 0.6 0.57 0.57/4.18
=0.14
Perubahan nilai tukar valuta asing yang cepat berubah-ubah
0.3 0.5 0.25 0.35 0.35/4.18
=0.08
Adanya pungutan liar pada proses pengambilan barang di Pelabuhan
0.2 0.6 0.4 0.4
0.4/4.18 =0.09
Banyaknya pesaing yang bergerak di industri yang sama
0.7 0.3 0.4 0.47 0.47/4.18
=0.11
2.59 +1.59 =
4.18
0.62+0.38 = 1.0
139
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
PELUANG
Tidak terdapat produk serupa di pasar 0.10 4 0.4
Pertumbuhan permintaan produk yang terus meningkat terhadap produk yang ditawarkan
0.13 4 0.52
Perkembangan teknologi informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan bisnis
0.15 3 0.45
1.37
ANCAMAN
Birokrasi yang rumit dalam hal ekspor – impor barang
0.10 3 0.3
Pajak bea cukai yang tinggi 0.09 3 0.27
Beredarnya produk Cina di pasaran dengan harga yang lebih rendah
0.14 2 0.28
Perubahan nilai tukar valuta asing yang cepat berubah-ubah
0.08 3 0.24
Adanya pungutan liar pada proses pengambilan barang di Pelabuhan
0.09 3 0.27
Banyaknya pesaing yang bergerak di industri yang sama
0.11 1 0.11
1.47
TOTAL 1.37 + 1.47 = 2.84
3.1.2.5 IFAS (Internal Factor Analysis Summarry)
Tabel IFAS digunakan untuk menganalisa posisi perusahaan
terhadap strategi-strategi internal perusahaan yang dimilikinya.
140
Tabel 3.3 IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Bobot rata-rata
Bobot
Kekuatan :
Menjadi Sole Agent 0.75 0.75 0.8 0.77 0.77/4.89
= 0.16
Memiliki kualitas produk terbaik
0.7 0.7 0.6 0.67 0.67/4.89
= 0.14
Memiliki loyalitas dan kepatuhan karyawan yang tinggi
0.35 0.4 0.5 0.42
0.42/4.89
= 0.08
Memiliki lokasi perusahaan yang strategis berada di pusat perkantoran
0.3 0.1 0.5 0.3 0.3/4.89 =
0.06
2.16 0.44
Kelemahan :
Penggunaan teknologi yang minim
0.4 0.45 0.3 0.38 0.08
Belum terhubungnya masing-masing bagian, membuat aliran informasi terhambat
0.4 0.4 0.45 0.42 0.085
Tidak adanya sistem yang
0.4 0.35 0.4 0.38
141
menghubungkan antara perusahaan dengan pemasok
0.08
Tidak adanya layanan purna jual (after sales service)
0.4 0.35 0.5 0.42 0.085
Karyawan senior yang kurang memahami teknologi informasi
0.2 0.25 0.3 0.25
0.05
Tidak adanya karyawan yang professional dalam bidang ekspor impor
0.45 0.4 0.6 0.48
0.1
Fitur website yang tidak maksimal
0.4 0.2 0.6 0.4 0.08
2.73 0.56
2.73+2.16
= 4.89 0.44+0.56
= 1.00
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x
Rating
KEKUATAN
Menjadi Sole Agent 0.16 4 0.64
Memiliki kualitas produk terbaik 0.14 4 0.56
Memiliki loyalitas dan kepatuhan karyawan yang
tinggi 0.08 2 0.16
Memiliki lokasi perusahaan yang strategis berada di
pusat perkantoran 0.06 2 0.12
142
1.48
KELEMAHAN
Penggunaan teknologi yang minim 0.08 2 0.16
Belum terhubungnya masing-masing bagian, membuat
aliran informasi terhambat 0.085 2 0.17
Tidak adanya sistem yang menghubungkan antara
perusahaan dengan pemasok 0.08 3 0.24
Tidak adanya layanan purna jual (after sales service) 0.085 2 0.17
Karyawan senior yang kurang memahami teknologi
informasi 0.05 4 0.2
Tidak adanya karyawan yang professional dalam
bidang ekspor impor
0.1
2 0.2
Fitur website yang tidak maksimal 0.08 3 0.24
1.38
1.38 + 1.48 =
2.86
• Titik X = kekuatan (strength) – kelemahan (weekness)
= 1.48 – 1.38 = 0.1
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
= 1.37– 1.47
= - 0.1
143
Gambar 3.3 Matrix SWOT
Berdasarkan hasil analisis SWOT, hasilnya terdapat pada kuadran II,
yaitu Kuadran II (Strategi Strengths-Threat) : Meskipun
menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi, atau secara lebih spesifik yaitu
divesifikasi terkait, yang berarti peragaman produk atau jasa yang
masih berkaitan dengan bidang perusahaan tersebut (Produk/ pasar).
144
3.1.2.6 Matriks Internal – Eksternal
Tabel 3.4 Matriks Internal – Eksternal
Total Skor Faktor Strategi Internal (IFAS)
Total
Skor
Faktor
Strategi
Eksternal
(Efas)
Berdasarkan Tabel EFAS– IFAS, dengan nilai total skor IFAS
= 2.53 dan EFAS = 2.84, maka di dapat hasil dari matrix Internal
Eksternal bahwa strategi yang sesuai PT. Mayanti Heksa Prima
adalah Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal. Artinya, perusahaan
memperluas kegiatan lini produk atau membangun di lokasi lain yang
High (3-4) Medium(2-3) Low(1-2)
High (3-4)
(1) Growth Konsentrasi melalui integrasi vertical
(2) Growth
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
(3) Retrenchment
Turnaround
Medium (2-3)
(4) Stability
Hati – hati
(5)Growth
Konsentrasi melalui integrasi horizontal
Atau
Stability
Tak ada perubahan profit strategi
(6) Retrenchment
Captive Company atau Divestment
Low (1-2) (7) Growth Difersifikasi Konsentrik
(8) Growth
Difersifikasi Konglomerat
(9) Retrenchment
Bangkrut atau Likuidasi
145
tujuannya adalah untuk meningkatkan jenis produk dan jasa.
Perusahaan yang melakukan integrasi horizontal ini dapat
memperluas pasar, fasilitas produksi maupun teknologi, melalui
pengembangan internal maupun eksternal melalui akuisisi, joint
venture dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
3.1.2.7 Value Network
PT. Mayanti Heksa Prima merupakan perusahaan jasa yang bergerak
sebagai distributor penunjang alat migas. Untuk menganalisis
hubungan antara perusahaan dengan pemasok atau pelangganya, akan
digunakan analisis value network pada PT. Mayanti Heksa Prima.
Dengan analisis value network, akan terlihat secara jelas semua
kegiatan yang dilakukan perusahaan dan apa saja nilai dan manfaat
yang diterima dari setiap komponen yang terlibat dalam bisnis.
Berikut adalah analisis value network yang di tampilkan pada gambar
3.4.
Firm Infrastructure : - Menjadi salah satu distributor yang terdaftar di ditjen migas - Menjalin kerja sama dengan para supplier Human Resource Management : - Perekrutan Karyawan sesusai kebutuhan. - Training pengenalan produk untuk Bagian Pemasaran - Training Eksport – import kepada Karyawan Technology Development : Penggunaan Internet sebagai media komunikasi dengan menggunakan applikasi chatting messenger untuk penghubung dengan para supplier di luar negeri dan juga dengan menggunakan media telepon
146
Procurement : - Pengadaan Perlengkapan kantor untuk kelancaran admnistrasi - Pengadaan barang - barang alat penunjang migas
Gambar 3.4 Value Network
Gambar 3.4 Value Network
Keterangan Gambar 3.4 Value Network :
� Network promotion and contract management
- Melakukan pemasaran menggunakan media website. PT.
Mayanti Heksa Prima memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi sebagai media pemasaran yaitu dengan penggunaan
website. Manfaatnya agar dapat melakukan pemasaran secara
meluas dan lebih dikenal oleh masyarakat.
Network Promotion and Contract Management
- Melakukan pemasaran secara langsung dengan cara mendatangi perusahaan yang dituju dan membuat kontrak sebagai salah satu perusahaan penyedia barang untuk perusahaan tersebut.
- Melakukan kontrak dengan para Supplier dan menjadi Sole Agent di Negara Indonesia.
Service Provisioning
- Pemesanan Produk secara langsung ataupun melalui via telephone
- Garansi Produk Hingga dua tahun
- Jaminan pengiriman sampai tepat pada waktunya.
- Pembayaran dapat dilakukan secara langsung ataupun transfer
Network infrastructure operation
- Penggunaan showroom sebagai tempat display barang
- Penggunaan Gudang sebagai tempat penyimpanan barang
147
- Melakukan pemasaran secara langsung dengan cara
mendatangi perusahaan yang dituju. Bagian pemasaran PT.
Mayanti Heksa Prima akan menentukan perusahaan mana yang
akan dituju. Perusahaan tersebut nantinya akan didatangi
langsung oleh perwakilan Bagian Pemasaran yang akan
menawarkan produk-produk dalam bentuk katalog dan
memberi penjelasan tentang keunggulan produk-produk
tersebut.
- Melakukan kontrak dengan para Pemasok dan menjadi
Sole Agent di Negara Indonesia. PT. Mayanti Heksa Prima
menentukan strategi dengan melakukan kerja sama dengan
pemasok dari luar negeri. Hal ini menjadi keunggulan karena
pemasok yang dipilih memiliki predikat sebagai pemasok
penunjang alat-alat migas terbaik di dunia. Untuk beberapa
pemasok, PT. Mayanti Heksa Prima menjadi Sole Agent/ Agen
Tunggal di Indonesia karena baru PT. Mayanti Heksa Prima
saja yang menyalurkan alat-alat penunjang migas dari Pemasok
tersebut di Indonesia.
� Service Provisioning
- Pemesanan Produk secara langsung ataupun melalui via
telephone. Pelanggan yang ingin membeli Produk PT. Mayanti
Heksa Prima terlebih dahulu harus melakukan pemesanan baik
148
dengan mendatangi langsung ke Showroom PT. Mayanti Heksa
Prima ataupun melakukan pemesanan via telepon. Di
Showroom, pelanggan dilayani oleh bagian Pemasaran dan
dapat melihat langsung display produk yang dijual. Bila
melakukan pemesanan via telepon, bagian pemasaran akan
melayani dan mencatat pemesanan pelanggan.
- Garansi Produk Hingga dua tahun. Produk-produk alat
penunjang migas yang dijual oleh PT. Mayanti Heksa Prima
memiliki Garansi Resmi Produk selama dua tahun.
- Jaminan pengiriman sampai tepat pada waktunya. PT.
Mayanti Heksa Prima menjamin bahwa barang akan dikirim ke
alamat pelanggan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang
telah disetujui bersama.
� Network infrastructure operation
- Penggunaan showroom sebagai tempat display barang.
Sebagian produk-produk yang dijual oleh PT. Mayanti akan
dipajang di showroom agar pelanggan dapat melihat langsung
bentuk dan kualitas produk tersebut.
- Penggunaan Gudang sebagai tempat penyimpanan barang.
Barang yang dikirim oleh pemasok akan disimpan di Gudang,
untuk selanjutnya dikirim ke alamat pelanggan sesuai dengan
pemesanan.
149
� Firm Infrastructure :
Pengaturan Keuangan Perusahaan yang terkendali. PT.
Mayanti Heksa Prima memiliki Bagian Keuangan yang bertugas
membuat perencanaan strategi keuangan dan mengendalikan
penggunaan dana perusahaan agar efisien dan terkendali.
� Human Resource Management :
- Perekrutan Karyawan sesusai kebutuhan. Bagian SDM
menyeleksi karyawan baru sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Jika ada divisi yang kekurangan karyawan, barulah
dilakukan perekrutan agar tidak terjadi penumpukan tenaga
kerja.
- Training pengenalan produk untuk Bagian Pemasaran.
Sebelum melakukan pemasaran terlebih dahulu karyawan
Bagian Pemasaran diberikan pelatihan pengenalan produk-
produk yang nantinya akan ditawarkan ke pelanggan.
- Training ekspor – impor kepada karyawan. Karyawan PT.
Mayanti Heksa Prima diberikan pelatihan tentang ekspor-impor
barang agar megetahui prosedur dan cara penanganan barang di
Pelabuhan saat barang dari pemasok datang.
150
� Technology Development :
Penggunaan Internet sebagai media komunikasi. Aplikasi yang
digunakan yaitu layanan chatting messenger untuk memudahkan
komunikasi dengan pemasok.
� Procurement :
Pengadaan Perlengkapan kantor untuk kelancaran
admnistrasi. Setiap divisi telah dilengkapi perlengkapan kantor
yang memadai untuk mendukung kelancaran proses bisnis dan
administrasi di perusahaan.
Kesimpulan dari Value Network :
Dari hasil analis value network didapat kesimpulan sebagai berikut,
yaitu :
- Bagian Marketing yang belum optimal dalam memasarkan produk,
bagian marketing dapat memanfaatkan teknologi seperti website
sebagai media pemasaran, penggunaan website sebagai penyedia
catalog online yang berisi jenis - jenis barang beserta spesifikasi
barang yang disalurkan oleh PT. Mayanti Heksa Prima. Website
juga bisa digunakan sebagai salah satu media pemesanan selain
telepon dan datang langsung yang sekarang diterapkan oleh
PT.Mayanti Heksa Prima. Website juga berguna untuk
meningkatkan prestige perusahaan.
151
- Tidak terdapatnya pelayanan after sales service atau layanan purna
jual, layanan ini sangat penting dalam menjalin hubungan dengan
pelanggan, pelayanan after sales service bisa berupa contact center
pada jam kerja baik itu melalui telephone, email, ataupun chat
messenger yang terdapat pada website.
- Hubungan dengan Supplier harus ditingkatkan, karena sejauh ini
komunikasi hanya terbatas dengan aplikasi chatting messenger dan
media telephone, PT.Mayanti Heksa Prima dapat membuat sebuah
jaringan ekstranet untuk para supplier yang memiliki berbagai
kelebihan yaitu, memungkinkan para supplier memantau stok
barang yang ada, Supplier merasa jadi lebih dihargai dengan adanya
jaringan ekstranet, peningkatan kualitas hubungan dengan supplier,
memudahkan pertukaran informasi dengan para supplier
- Training perbaikan produk oleh karyawan PT.Mayanti Heksa Prima
untuk menjadi Teknisis, sebagai penunjang layanan purna jual.
3.1.2.8 CONOPS
CONOPS Scenario
Bagian Pemasaran menawarkan barang kepada pelanggan, lalu
pelanggan yang ingin memesan akan menghubungi bagian
Pemasaran dan bagian Pemasaran akan memberrikan list pemesanan
ke pada bagian penjualan untuk di buatkan nota pemesanan, nota
152
pemesanan akan di buat 4 rangkap yang mana rangkap pertama akan
di berikan ke bagian keuangan sebagai acuan pembuatan tagihan
Uang Muka oleh bagian keuangan, tagihan Uang Muka yang di buat
akan di kirim ke bagian Penjualan, dan rangkap ke-2 dari nota
pemesanan akan diberikan ke pelanggan beserta tagihan Uang Muka
yang telah di buat bagian keuangan, dan rangkap ke-3 akan di di
simpan di bagian penjualan. setelah pelanggan menerima tagihan,
pelanggan akan membayar Uang Muka berupa Giro yang akan di
bayarkan langsung ke bagian keuangan, setelah pembayaran Uang
Muka, Bagian keuangan akan membuatkan 3 rangkap Bukti
Pembayaran Uang Muka, yang mana rangkap pertama akan di
berikan ke pelanggan, rangkap ke 2 akan di berikan ke penjualan, dan
rangkap ke - 3 akan di jadikan arsip di bagian keuangan. Setelah
pembayaran Uang Muka selesai, maka rangkap nota pemesanan ke -
4 akan di berikan ke bagian Pembelian sebagai bahan acuan Purchase
Order yang ditunjukkan kepada supplier.
Setelah Purchase Order (PO) diberikan kepada supplier,
bagian Pembelian akan mendapatkan Sales Contract atau kontrak
jual beli dari supplier, importir meminta kepada banknya (bank
devisa) untuk membuka suatu Letter of Credit atau L/C untuk dan
atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai
opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk
153
impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank
melakukan pembukaan Letter of Credit (L/C) atas nama importir.
Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/ Issuing bank.
Pembukaan L/C ini dilakukkan melalui salah satu koresponden bank
di luar negri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara
kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifying bank,
Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai
pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut
beneficiary. Supplier akan memberikan schedule dan barang ke
pelayaran, lalu suppliers mendapatkan Bill of Ladding (B/L) dan
schedule keberangkatan dari pelayaran, lalu supplier akan
memberikan dokumen pengapalan ke advising bank, setelah itu baru
supplier mendapatkan pembayaran dari advising bank. Dokumen
pengapalan yang diterima advising bank akan dikirim ke Issuing
Bank, dan Bagian Pembelian akan melunaskan pembayaran ke
Issuing Bank untuk menebus dokumen pengapalan dan mendapatkan
Bukti Pelunasan dari Issuing Bank, yang mana dokumen pengapalan
dan Bukti Pelunasan tersebut akan diperlihatkan ke Bea Cukai untuk
mendapatkan Delivery Order (DO), setelah mendapatkan DO Bagian
Pembelian akan memberikan B/L beserta DO ke Pelayaran yang ada
di Indonesia untuk menebus barang yang dikirim oleh supplier, dan
barang tersebut akan dikirim ke Bagian Gudang.
154
Bagian Gudang yang menerima barang akan membuatkan
Tanda Terima, rangkap tanda terima tersebut akan di berikan ke
bagian Pembelian, bagian Pembelian yang menerima tanda terima
tersebut akan membuatkan Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) berdasarkan nota pemesanan, SPPB akan di berikan ke
Bagian Gudang, lalu Bagian Gudang akan memberikan Surat
Pengeluaran Barang beserta Barang ke Bagian Pengiriman. Bagian
Pengiriman akan melakukan pengiriman barang dan memberikan
Surat Jalan beserta barang tersebut ke pelanggan. Bagian Pengiriman
akan meminta Pelanggan untuk mendatangani Surat Jalan tersebut.
Rangkap Surat Jalan yang telah ditanda tangani akan di berikan ke
Bagian keuangan untuk di buatkan tagihan dan di berikan ke bagian
penjualan untuk merubah status dari nota pemesanan menjadi
Delivered, lalu Bagian keuangan akan memberikan tagihan tersebut
ke Bagian Penjualan dan Tagihan tersebut akan diberikan ke
pelanggan, setelah Tagihan diterima oleh pelanggan, maka Pelanggan
akan melunasi Tagihan tersebut dengan pembayaran berupa Giro ke
Bagian Keuangan, dan Bagian keuangan akan membuat Bukti
Pelunasan Pembayaran ke Pelanggan, dan rangkapnya akan diberikan
ke bagian penjualan untuk merubah status nota pemesanan menjadi
Lunas.
155
3.1.2.9 CONOPS Diagram
Gambar 3.5 Proses Pemesanan oleh Pelanggan
Keterangan Gambar 3.5 Proses Pemesanan oleh Pelanggan :
1. Bagian Pemasaran menawarkan barang secara door to door ke
perusahaan – perusahaan minyak yang ada di Indonesia.
2. Pelanggan yang ingin memesan melalui bagian Pemasaran,
dengan memberitahukan barang apa saja yang diinginkan, dan
kuantitas barang yang ingin di pesan, dan bagian Pemasaran
akan mencatat data pelanggan tersebut.
156
3. Bagian Pemasaran akan meneruskan pemesanan pelanggan
tersebut dengan memberikan list pemesanan ke bagian penjualan
untuk dibuatkan nota pemesanan oleh bagian penjualan.
4. Bagian Penjualan akan membuat 4 rangkap nota pemesanan,
rangkap pertama akan di berikan ke bagian keuangan.
5. Bagian Keuangan akan membuatkan 2 rangkap Tagihan uang
muka berdasarkan Nota Pemesanan, rangkap pertama akan di
arsip pada bagian keuangan, dan rangkap ke-2 akan di berikan ke
bagian penjualan.
6. Bagian penjualan akan memberikan nota pemesanan rangkap ke-
2 beserta tagihan uang muka rangkap ke-2 kepada pelanggan.
7. Pelanggan akan membayar uang muka 30% berupa giro ke
Bagian Keuangan.
8. Setelah Bagian Keuangan mendapatkan pembayaran uang muka
dari pelanggan maka Bagian Keuangan akan membuatkan 3
rangkap Bukti Pembayaran uang muka berdasarkan Tagihan
uang muka, Bukti pembayaran rangkap ke-1 akan di berikan ke
pelanggan.
9. Bukti Pembayaran uang muka Rangkap ke-2 akan di berikan ke
Bagian Penjualan, dan Bukti Pembayaran uang muka Rangkap
ke-3 akan di arsip di Bagian Keuangan.
157
10. Setelah menerima Bukti Pembayaran uang muka maka bagian
penjualan akan memberikan Nota Pemesanan rangkap ke – 3 ke
Bagian Pembelian untuk di buatkan Purchase Order dan Nota
Pemesanan rangkap ke – 4 akan di arsip di Bagian Penjualan.
Gambar 3.6 Proses Pembelian Barang ke Supplier dan Pengiriman Barang
158
Keterangan Gambar 3.6 Proses Pembelian Barang ke Supplier dan
Pengiriman Barang :
1. Bagian Pembelian akan membuat 2 rangkap Purchase Order,
Rangkap ke-1 akan disimpan oleh Bagian Pembelian sebagai
arsip, rangkap ke-2 akan di berikan ke Supplier.
2. Supplier akan memberikan kontrak jual beli (Sales Contrac
3. t) ke Bagian Pembelian.
4. Bagian Pembelian meminta kepada Banknya (Issuing Bank)
untuk membuka suatu Letter of Credit (L/C) untuk dan atas
nama eksportir.
5. Issuing Bank akan membuka L/C melalui korespondennya di
luar negeri yang disebut advising bank.
6. Advising Bank akan memberitahukan kepada supplier atau
eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut.
7. Setelah itu Supplier akan mengurus penjadwalan dengan pihak
pelayaran sesuai dengan permintaan konsumen kapan barang itu
dikirim.
8. Supplier akan mengantarkan barang kirimannya tersebut ke
pihak pelayaran.
9. Supplier akan mendapatkan Bill of lading dan Schedule dari
pihak pelayaran.
10. Barang dikirim dari pelabuhan pengirim, ke pelabuhan penerima.
159
11. Supplier memberikan Dokumen Pengapalan yang berisi seperti
Bill of Lading, Insurance, dan lain – lain kepada Advising Bank.
12. Apabila Dokumen Pengapalan tersebut sesuai, sebagai gantinya
Supplier mendapatkan pembayaran dari pihak Advising Bank.
13. Dokumen Pengapalan dikirim ke Issuing Bank.
14. Bagian Pembelian melakukan pembayaran terhadap pihak
Issuing Bank.
15. Bagian Pembelian akan mendapatkan Dokumen Pengapalan
beserta Bukti Pelunasan dari pihak Issuing Bank.
16. Dokumen Pengapalan beserta Bukti Pelunasan tersebut di bawa
ke pihak Bea Cukai untuk mendapatkan Delivery Order.
17. Delivery Order diberikan oleh pihak Bea Cukai kepada Bagian
Pembelian.
18. Bagian Pembelian akan menebus barang tersebut dengan
menunjukkan Delivery Order.
19. Barang tersebut dikirim ke Bagian Gudang.
160
Gambar 3.7 Proses Pengiriman Barang ke Pelanggan dan Pelunasan
Pembayaran oleh Pelanggan
Keterangan Gambar 3.7 Proses Pengiriman Barang ke Pelanggan dan
Pelunasan Pembayaran oleh Pelanggan :
1. Setelah barang sampai ke Bagian Gudang, maka Bagian gudang
akan membuatkan 3 rangkap Tanda Terima, Tanda Terima akan
dicocokkan dengan Purchase Order, Tanda Terima rangkap ke –
1 akan di berikan ke Supplier.
161
2. Tanda Terima rangkap ke – 2 akan diberikan ke Bagian
Pembelian, dan rangkap ke – 3 akan di arsip di Bagian Gudang.
3. Bagian Pembelian akan membuat 2 rangkap Surat Perintah
Pengeluaran Barang(SPPB) berdasarkan Nota Pemesanan,
rangkap ke – 1 akan di jadikan arsip di Bagian Pembelian, dan
rangkap ke – 2 akan di berikan ke Bagian Gudang.
4. Bagian Gudang akan membuat 2 rangkap Surat Pengeluaran
Barang(SPB) berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran
Barang(SPPB), Rangkap ke – 1 akan di jadikan sebagai arsip di
Bagian Gudang, Rangkap ke – 2 beserta barang akan di berikan
ke Bagian Pengiriman.
5. Bagian Pengiriman akan membuat 4 rangkap Surat Jalan, Surat
Jalan akan di berikan ke Pelanggan beserta Barang yang di
pesan, Bagian Pengiriman akan meminta Surat Jalan tersebut di
tanda tangani oleh pelanggan, dan Rangkap ke – 1 akan di
berikan ke Pelanggan.
6. Surat Jalan rangkap ke – 2 yang telah di tanda tangani akan di
arsip di bagian pengiriman, dan rangkap ke – 3 akan diberikan
Bagian Keuangan.
7. Bagian Pengiriman juga memberikan Surang Jalan rangkap ke –
4 yang telah di tandangani ke Bagian Penjualan.
162
8. Setelah menerima Surat Jalan dari Bagian Pengiriman, maka
bagian keuangan akan membuat 3 rangkap Tagihan berdasarkan
Bukti Pembayaran Uang Muka. Rangkap ke – 1 akan di simpan
sebagai arsip oleh Bagian keuangan. Dan rangkap ke – 2 dan ke
– 3 akan di berikan ke Bagian Penjualan.
9. Tagihan rangkap ke – 2 akan di jadikan arsip pada Bagian
Penjualan, dan Tagihan rangkap ke – 3 akan di berikan ke
pelanggan.
10. Pelanggan akan melunaskan berdasarkan Tagihan tersebut ke
Bagian Keuangan.
11. Bagian Keuangan akan membuat 3 rangkap Bukti Pembayaran
Lunas berdasarkan Tagihan Lunas, Rangkap ke – 1 akan di
simpan di Bagian Keuangan sebagai arsip, dan rangkap ke – 2
akan di berikan ke Pelanggan.
12. Bukti Pembayaran Lunas Rangkap ke – 3 akan diberikan ke
Bagian Penjualan, Setelah menerima Bukti Pembayaran tersebut
maka Bagian Penjualan akan mengganti status Closed dan Lunas
pada Nota pemesanan yang telah di bayar.
163
Gambar 3.8 Proses Retur Penjualan
1. Pelanggan akan memberitahu ke Bagian Penjualan, bahwa ada
barang yang rusak.
2. Bagian Penjualan akan membuat 3 rangkap Surat Penarikan
Barang, Rangkap ke – 1 akan di simpan sebagai arsip di Bagian
Penjualan, dan 2 rangkap berikutnya akan di berikan ke Bagian
Pengiriman.
3. Bagian Pengiriman akan memberikan Surat Penarikan Barang ke
Pelanggan untuk di tanda tangani,
4. Surat Penarikan Barang rangkap ke – 2 akan di berikan ke
pelanggan, dan rangkap ke – 3 akan di simpan oleh Bagian
164
Pengiriman. Dan Barang yang rusak akan di berikan ke Bagian
Pengiriman.
5. Bagian Pengiriman akan memberikan Barang Rusak tersebut ke
Bagian Gudang.
6. Bagian Gudang akan membuat 4 rangkap Bukti Tanda Terima
Retur, Rangkap ke – 1 akan di simpan sebagai arsip pada Bagian
Gudang, Rangkap ke – 2 akan di berikan ke Bagian Pengiriman.
7. Bukti Tanda Terima rangkap ke – 3 akan di berikan ke Bagian
Penjualan.
8. Bagian Penjualan akan membuat 4 rangkap Surat Retur
Penjualan, rangkap ke – 1 akan di simpan sebagai arsip oleh
Bagian Penjualan, Rangkap ke - 2 akan diberikan ke Bagian
Keuangan beserta Bukti Tanda Terima rangkap ke – 4.
9. Bagian Penjualan akan memberikan Surat Retur Penjualan
rangkap ke – 3 dan ke – 4 ke Bagian Gudang
10. Bagian Gudang akan memberikan Surat Retur Penjualan rangkap
ke – 4 ke Bagian Pengiriman beserta Barang Baru ke Bagian
Pengiriman.
11. Bagian Pengiriman akan mengirimkan Surat Retur Penjualan
beserta Barang Baru ke Pelanggan.
165
3.1.2.10 CSF & KPI
Tabel 3.5 CSF & KPI
Sasaran Strategis (Objectives) CSF KPI
Meningkatkan Keuntungan
Menjadi mitra perusahaan minyak yang ada dalam negeri
Jumlah pendapatan tiap tahun
Meningkatkan Penjualan
Memiliki reputasi perusahaan yang baik
Jumlah Penjualan tiap tahun
Memperluas Pangsa Pasar
- Strategi promosi yang efektif
- Pemasaran yang ahli dalam hal menawarkan produk ke pelanggan
Jumlah pelanggan tiap tahun
Memberikan kepuasan kepada pelanggan
- Ketepatan Waktu pengiriman
- Meningkatkan layanan customer service
- Persentase
- Berkurangnya keluhan pelanggan
- Banyaknya jumlah keluhan yang terselesaikan
- Lamanya waktu dalam menyelesaikan keluhan pelanggan
- Jumlah keluhan pelanggan terhadap suatu produk
Memilliki kualitas produk yang baik
Menseleksi dengan tepat dan ketat perusahaan distributor sebagai pemasok
Standart Kualitas Pasokan Barang
Meningkatkan kinerja dan kemampuan perusahaan
- SDM yang berpengalaman dalam bidang expor - impor barang
- Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mempercepat penyampaian informasi
Lamanya waktu dalam pemrosesan suatu transaksi
Meningkatkan Ketrampilan Karyawan
Training secara periodik kepada para karyawan.
Jumlah Training per karyawan
167
3.2 Business Product & Services
3.2.1 Business Plan
3.2.1.1 Business Overview
PT. Mayanti Heksa Prima yang bergerak di bidang distributor
penunjang peralatan industri migas, menyalurkan peralatan –
peralatan penunjang industry migas yang ada di dalam negeri untuk
meningkatkan kinerja dari perusahaan migas yang melakukan
operasinya di dalam negeri tepatnya di Indonesia, sudah hampir 3
tahun perusahaan ini berdiri, perusahaan ini terletak di Jalan Jendral
Gatot Subroto Kav. 32-34,Gedung Patra Jasa Lantai 17 , Ruang 1714.
PT. Mayanti Heksa Prima juga memiliki sebuah showroom tempat
display dari barang – barang yang mereka distribusikan untuk pasar
dalam negeri yang terletak di Gedung Patra Jasa Lantai 1. Direktur
Utama dari PT. Mayanti Heksa Prima bernama Eka M Ichsan, Pada
awalnya PT. Mayanti Heksa Prima sendiri berfokus ke salah satu alat
penunjang migas saja, yaitu valve. Valve itu sendiri adalah sebuah
alat untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup, membuka
atau menghambat sebagian dari jalannya aliran. Namun untuk
sekarang PT. Mayanti Heksa Prima mulai mendistribusikan peralatan
penunjang migas lainnya, seperti baju anti api yang dapat digunakan
oleh para pekerja lapangan di suatu perusahaan Migas dan lain – lain.
168
PT. Mayanti Heksa Prima sebagai distributor bekerja sama
oleh banyak perusahaan asing yang tentunya sudah terpercaya di
negaranya sebagai produsen alat industry migas dan memiliki
kualitas yang sudah dijamin mutunya, untuk beberapa produsen
asing ternama, PT. Mayanti Heksa Prima dipercayakan sebagai Sole
Agent sehingga PT. Mayanti Heksa Prima memiliki kelebihan
tersendiri dari perusahaan – perusahaan distributor lainnya yang ada
di Indonesia, karena berlaku sebagai Sole Agent, PT. Mayanti
Heksa Prima dapat sebagai penentu harga di Indonesia dari produk
tersebut. PT. Mayanti Heksa Prima sudah mendapatkan SKT (Surat
Keterangan Terdaftar) dari Direktorat jendral minyak dan gas bumi,
SKT berarti surat yang diberikan perusahaan yang melaksanakan
usaha penunjang migas berdasarkan klasifikasi usaha penunjang
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
170
3.2.2 Business Process/Service Model
Gambar 3.10 IDEF 0 – Proses Keseluruhan
Gambar 3.10 menunjukkan diagram IDEF-0 pada proses keseluruhan yang
sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
171
Gambar 3.11 IDEF 0 – Proses Keseluruhan Detail
Gambar 3.11 menunjukkan diagram IDEF 0 pada detail proses keseluruhan
yang sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
172
NODE: NO.:A1 TITLE:
1
Memasarkan
Barang
Katalog
Bag.Marketing
Pemesanan
2
Menerima
Pesanan
Kebijakan Perusahaan
3
Membuat
Tagihan
Uang
Muka
Nota Pemesanan
4
Membuat
Bkti
Pbyrn
Uang
Muka
Tagihan
Uang Muka
Pembayaran
Uang Muka
Bukti Pembayaran Uang Muka
Pembelian Barang ke Supplier
Bag.Penjualan
Bag.Keuangan
Gambar 3.12 IDEF 0 – Proses Pemesanan
Gambar 3.12 menunjukkan diagram IDEF 0 pada proses pemesanan yang
sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
173
Gambar 3.13 IDEF 0 – Proses Pembelian
Gambar 3.13 menunjukkan diagram IDEF 0 pada proses pembelian yang
sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
174
Gambar 3.14 IDEF 0 – Proses Penerimaan dan Pengeluaran Barang
Gambar 3.14 menunjukkan diagram IDEF 0 pada proses penerimaan dan
pengeluaran barang yang sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
175
Gambar 3.15 IDEF 0 – Proses Tagihan
Gambar 3.15 menunjukkan diagram IDEF 0 pada proses tagihan yang sedang
berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
176
Gambar 3.16 IDEF 0 – Proses Retur Penjualan
Gambar 3.16 menunjukkan diagram IDEF 0 pada proses retur penjualan yang
sedang berjalan pada PT. Mayanti Heksa Prima.
178
3.2.3.2 Usecase Narrative
1. Use case : Membuat List Pemesanan
Actor : Bagian Pemasaran
Description : Pelanggan yang ingin memesan akan
menghubungi bagian Pemasaran dan bagian
Pemasaran akan membuat list pemesanan dan
memberikan kepada bagian penjualan untuk di
buatkan nota pemesanan.
2. Use case : Membuat Nota Pemesanan
Actor : Bagian Penjualan
Description : Bagian Penjualan membuat Nota Pemesanan
berdasarkan List Pemesanan. Nota Pemesanan
akan di buat 4 rangkap yang mana rangkap
pertama untuk disimpan di bagian Penjualan dan
3 rangkap lainnya akan di berikan ke bagian
Keuangan, bagian Pembelian, dan pelanggan.
3. Use case : Mencatat Status Nota Pemesanan
Actor : Bagian Penjualan
Description : Bagian Penjualan akan merubah status Nota
Pemesanan menjadi Delivered setelah barang
kirim ke pelanggan.
179
4. Use case : Membuat Surat Penarikan Barang
Actor : Bagian Penjualan
Description : Pelanggan menghubungi bagian Penjualan bila
terjadi kesalahan atau kerusakan pada barang
yang dipesan. Lalu Bagian Penjualan akan
membuat Surat Penarikan Barang dan diberikan
ke Bagian Pengirimin untuk selanjutnya
dilakukan penarikan barang.
5. Use case : Membuat Surat Retur Penjualan
Actor : Bagian Penjualan
Description : Bagian Penjualan akan membuat Surat Retur
Penjualan setelah Bagian Pengiriman
mmberikan Surat Penarikan Barang yang telah
ditandatangani oleh pelanggan.
6. Use case : Membuat Laporan Penjualan
Actor : Bagian Penjualan
Description : Secara berkala Bagian Penjualan akan membuat
Laporan Penjualan.
7. Use case : Membuat Tagihan Uang Muka
Actor : Bagian Keuangan
180
Description : Bagian Keuangan akan membuat Tagihan Uang
Muka berdasarkan Nota Pemesanan ke
pelanggan.
8. Use case : Membuat Bukti Pembayaran Uang Muka
Actor : Bagian Keuangan
Description : Setelah pelanggan membayar uang muka, maka
Bagian Keuangan akan membuatkan Bukti
Pembayaran Uang Muka yang akan diberikan ke
pelanggan.
9. Use case : Membuat Tagihan Pelunasan
Actor : Bagian Keuangan
Description : Tagihan Pelunasan akan diberikan bila
pelanggan telah melunasi Tagihan Uang Muka
dan barang yang dipesan telah diterima oleh
pelanggan.
10. Use case : Membuat Bukti Pembayaran Pelunasan
Actor : Bagian Keuangan
Description : Bukti Pelunasan Pembayaran diberikan ke
pelanggan setelah melunasi Tagihan Pelunasan.
11. Use case : Membuat Laporan Keuangan
Actor : Bagian Keuangan
181
Description : Secara berkala Bagian Keuangan akan membuat
Laporan Keuangan.
12. Use case : Membuat Purchase Order
Actor : Bagian Pembelian
Description : Bagian Pembelian akan membuat Purchase
Order ke Supplier berdasarkan Nota Pemesanan.
Setelah Purchase Order (PO) diberikan kepada
supplier, bagian Pembelian akan mendapatkan
Sales Contract atau kontrak jual beli dari
Supplier.
13. Use case : Membuat Surat Perintah Pengeluaran Barang
Actor : Bagian Pembelian
Description : Setelah mendapat Tanda Terima, Bagian
Pembelian akan membuatkan Surat Perintah
Pengeluaran Barang (SPPB) berdasarkan nota
pemesanan dan di berikan ke Bagian Gudang.
14. Use case : Membuat Laporan Pembelian Barang
Actor : Bagian Pembelian
Description : Secara berkala Bagian Pembelian akan membuat
Laporan Pembelian Barang.
15. Use case : Membuat Tanda Terima
Actor : Bagian Gudang
182
Description : Setelah menyelesaikan administrasi Impor
Barang, maka barang akan dikirim ke Gudang.
Bagian Gudang yang menerima barang akan
membuatkan Tanda Terima.
16. Use case : Membuat Surat Pengeluaran Barang
Actor : Bagian Gudang
Description : Setelah meneriman SPBB dari bagian Pembelian
maka bagian Gudang akan mengeluarkan barang
beserta Surat Pengeluran Barang ke bagian
Pengiriman.
17. Use case : Membuat Bukti Tanda Terima Retur
Actor : Bagian Gudang
Description : Setelah menerima barang retur dari Bagian
Pengiriman, Bagian Gudang akan membuat
Bukti Tanda Terima Retur.
18. Use case : Membuat Laporan Persediaan Barang
Actor : Bagian Gudang
Description : Bagian Gudang secara berkala akan membuat
Laporan Persediaan Barang.
19. Use case : Membuat Surat Jalan
Actor : Bagian Pengiriman
183
Description : Bagian Pengiriman akan memberikan Surat
Jalan beserta barang yang dipesan ke alamat
pelanggan, Bagian Pengiriman akan meminta
Pelanggan untuk mendatangani Surat Jalan
tersebut sebagai Bukti barang telah diterima oleh
pelanggan.
3.3 Data & Information
3.3.1 Object State - Transition Diagram
Gambar 3.18 State Chart List Nota Pemesanan
Gambar 3.19 State Chart Detil Pemesanan
184
Gambar 3.20 State Chart Barang
Gambar 3.21 State Chart Pembelian
Gambar 3.22 State Chart Pemasok
185
Gambar 3.23 State Chart Tanda Terima
Gambar 3.24 State Chart Tagihan Uang Muka
Gambar 3.25 State Chart Bukti Pembayaran Uang Muka
Gambar 3.26 State Chart Surat Permintaan Pengeluaran Barang
186
Gambar 3.27 State Chart Surat Pengeluaran Barang
Gambar 3.28 State Chart Daftar Tagihan
Gambar 3.29 State Chart Bukti Pembayaran Lunas
Gambar 3.30 State Chart Surat Jalan
187
Gambar 3.31 State Chart Surat Penarikan Barang
+Menerima_Retur()
+Meretur_penjualan()
-Id_BTT_Retur
-Id_Srt_Penarikan_Brg
-Id_Barang
-Tanggal
-Nama_Barang
-Jumlah_Barang
BTT_Retur
Tertarik
[ Ditukar ] / Menerima_Retur
/ Meretur_Penjualan
Gambar 3.32 State Chart Bukti Tanda Terima Retur
Gambar 3.33 State Chart Surat Retur Penjualan
189
3.3.3 Data Dictionary/ Object Library
Tabel 3.7 Data Dictionary
Field Name Data
Type
Field
Length Key Caption Sample
Tabel Nota Pemesanan
Id_Nota_Pemesanan TEXT 7 PK Identification
Nota Pemesanan PS00001
Id_Barang TEXT 7 FK Identification
Barang BR00001
Tanggal DATE -
Tanggal
Pemesanan 01/01/2012
Nama_Barang TEXT 25
Nama Barang Valve RBR
Harga_Satuan NUMBER 15
Harga Satuan 100.000.000
Jumlah NUMBER 15
Jumlah
Pemesanan 200
Total NUMBER 25 Total Pemesanan
Barang 500
Grand_Total NUMBER 25 Grand Total 500
Nama_Pelanggan TEXT 25 Nama Pelanggan xxxxx
Alamat_Pelanggan TEXT 120 Alamat Pelanggan
Jl.xxx
No.xx
No_Telepon_Pelangg NUMBER 15 Nomor Telepon 021xxxxxxx
190
an Pelanggan
No_Fax_Pelanggan NUMBER 15 Nomor Fax
Pelanggan 021xxxxxxx
Tabel Detail Pemesanan
Id_Nota_Pemesanan TEXT 7 PK
Identification
Nota Pemesanan PS00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
Tabel Barang
Id_Barang TEXT 7 PK
Identification
Barang BR00001
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Jenis_Barang TEXT 25 Jenis Barang Valve
Kuantitas NUMBER 10 Kuantitas Barang 100
Satuan TEXT 25 Satuan Barang
Tabel Tagihan Uang Muka
Id_Tagihan_Uang_M
uka TEXT
7 PK
Identification
Tagihan Uang
Muka
TM00001
Id_Pelanggan TEXT 7 FK
Identification
Pelanggan PL00001
Tanggal DATE -
Tanggal Tagihan
Uang Muka 20/01/2012
Jumlah_Tagihan_Uan
g_Muka NUMBER
15
Jumlah Tagihan
Uang Muka 30.000.000
191
Tabel Bukti Pembayaran Uang Muka
Id_Bukti_Pembayaran
_Uang_Muka TEXT
7 PK
Identification
Bukti
Pembayaran Uang
Muka
BM00001
Id_Tagihan_Uang_M
uka TEXT
7 FK
Identification
Tagihan Uang
Muka
TM00001
Tanggal DATE - Tanggal 27/01/2012
Jumlah_Total_Pemba
yaran_Uang_Muka
NUMBER
15
Jumlah Total
Pembayaran Uang
Muka
30.000.000
Sisa Pembayaran NUMBER 15 Sisa Pembayaran 70.000.000
Tabel Tagihan
Id_Tagihan TEXT 7 PK
Identification
Tagihan TL00001
Id_Bukti_Pembayaran
_Uang_Muka TEXT
7 FK
Identification
Bukti
Pembayaran Uang
Muka BM00001
Tanggal DATE - Tanggal Tagihan 22/02/2012
Total_Tagihan NUMBER 15 Total Tagihan 70.000.000
Tabel Bukti Pembayaran Lunas
Id_Bukti_Pembayaran TEXT 7 PK Identification BL00001
192
_Lunas Bukti
Pembayaran
Lunas
Id_Tagihan TEXT 7 FK
Identification
Tagihan TL00001
Tanggal DATE
-
Tanggal Bukti
Pembayaran
Lunas 27/02/2012
Total_Pembayaran NUMBER 15 Total Pembayaran 100.000.000
Purchase Order
Id_Purchase_Order TEXT 7 PK
Identification
Purchase Order PO00001
Id_Nota_Pemesanan TEXT 7 FK
Identification
Nota Pemesanan PS00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
Id_Supplier TEXT 7 FK
Identification
Supplier PM00001
Tanggal DATE -
Tanggal Purchase
Order 03/03/2012
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang
Jumlah_Barang NUMBER 15 Jumlah Barang 100
Jenis_Barang TEXT` 25 Jenis Barang
Baju Anti
Api
Harga Satuan NUMBER 15 Harga Satuan 1000.000
193
Total_Harga NUMBER 15 Harga Satuan 1000.000
Suppliers
Id_Suppliers TEXT 7 PK
Identificstion
Suppliers PM00001
Nama_Suppliers TEXT 25 Nama Suppliers RBR
Alamat_Suppliers TEXT 120 Alamat Suppliers
Jl. Xxxxx
No. xx
No_Telp_1_Suppliers 15
Nomor Telepon 1
Suppliers 0219123456
No_Telp_2_Suppliers TEXT 15
Nomor Telepon 2
Suppliers 0219456789
No_Fax TEXT 15 Nomor Fax 0218765432
Email TEXT 25 Email xxx@xxx
Tabel Tanda Terima
Id_Tanda_Terima TEXT 7 PK
Identification
Tanda Terima TT00001
Id_Purchase_Order TEXT 7 FK
Identification
Purchase Order PO00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
Tanggal DATE - Tanggal 04/04/2012
No_Bill_of_Lading NUMBER 15
Nomor Bill of
Lading 0712345678
Tabel Surat Permintaan Pengeluaran Barang
194
Id_ SPBB TEXT 7 PK
Identification
Surat Permintaan
Pengeluaran
Barang SP00001
Id_Nota_Pemesanan TEXT 7 FK Identification
Nota Pemesanan PS00001
Tanggal DATE - Tanggal SPBB 25/05/2012
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Jumlah_Barang NUMBER 10 Jumlah Barang 100
Nama_Pelanggan TEXT 25 Nama Pelanggan Pertamina
Alamat_Pelanggan TEXT 120 Alamat Pelanggan Jl. Xxxx
No. xx
No_Telepon_Pelangg
an NUMBER 15
Nomor Telepon
Pelanggan
0219234567
8
Tabel Surat Pengeluaran Barang
Id_Surat_Pengeluaran
Barang TEXT 7 PK
Identification
Surat Pengeluaran
Barang SB00001
Id_SPBB TEXT 7 FK
Identification
Surat Permintaan
Pengeluaran
Barang SP00001
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Jumlah_Barang NUMBER 10 Jumlah Barang 100
Nama_Pelanggan TEXT 25 Nama Pelanggan Pertamina
195
Alamat_Pelanggan TEXT 120 Alamat Pelanggan Jl. Xxxx
No. xx
No_Telepon_Pelangg
an NUMBER 15
Nomor Telepon
Pelanggan
0219234567
8
Email TEXT 25 Email xxxxx@xxx
x
Tabel Surat Jalan
Id_Surat_Jalan TEXT 7 PK
Identification
Surat Jalan SJ00001
Id_SPB TEXT
7 FK
Identification
Surat Pengeluaran
Barang SB00001
Tanggal DATE -
Tanggal Surat
Jalan 30/05/2012
Nama_Pengirim TEXT 25 Nama Pengirim
Abdul
Ibrahim
Dikirim_Dengan TEXT 15 Dikirim Dengan Mobil
Nama_Sopir TEXT 25 Nama Sopir Joko
No_Plat_Kendaraan NUMBER 15
Nomor Plat
Kendaraan B 5000 XX
Nama_Penerima TEXT 25 Nama Penerima Andry
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Satuan TEXT 25 Satuan Barang 10
Tabel Surat Penarikan Barang
196
Id_Surat_Penarikan_
Barang TEXT
7 PK
Identification
Surat Penarikan
Barang ST00001
Id_Surat_Jalan TEXT 7 FK
Identification
Surat Jalan SJ00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
Tanggal DATE -
Tanggal Surat
Penarikan Barang 01/06/2012
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Kuantitas NUMBER 15 Kuantitas Barang 100
Nama_Pelanggan TEXT 25 Nama Penerima Pertamina
Alamat_Pelanggan TEXT 120
Alamat Pelanggan Jl. Xxxx
No. xx
No_Telepon_Pelangg
an NUMBER
15
Nomor Telepon
Pelanggan
0219234567
8
Tabel BTT Retur
Id_ BTT_Retur TEXT
7 PK
Identification
Bukti Tanda
Terima Retur RB00001
Id_Surat_Penarikan_
Barang TEXT
7 FK
Identification
Surat Penarikan
Barang ST00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
197
Tanggal DATE
-
Tanggal Bukti
Tanda Terima
Retur 01/06/2012
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Jumlah_Barang NUMBER 15 Jumlah Barang 100
Tabel Surat Retur Penjualan
Id_
Srt_Retur_Penjualan TEXT
7 PK
Identification
Surat Retur
Penjualan SR00001
Id_ BTT_Retur TEXT
7 FK
Identification
Bukti Tanda
Terima Retur RB00001
Id_Barang TEXT 7 FK
Identification
Barang BR00001
Tanggal DATE -
Tanggal Surat
Retur Penjualan 01/06/2012
Nama_Barang TEXT 25 Nama Barang Valve RBR
Jumlah_Barang NUMBER 15 Jumlah Barang 100
202
Membuat Tagihan
Pelunasan
Bukti_Pemba
yaran_Lunas
Tagihan
Bukti_Pembayar
an_uang_muka
Karyawan
Pelanggan
Tagihan
Melayani Pembayaran
Uang Muka
Bukti Pembayaran Lunas
4.1
Membuat
Surat
Penarikan
Barang
4.2
Membuat
Bukti Tanda
Terima Retur
4.3
Membuat Surat
Retur
Penjualan
Surat_Retur_
Penjualan
BTT_Retur
Surat_penarik
an_Brg
Surat_Jalan
PelangganSurat Penarikan Barang
Srt Penarikan Brg (Sign) + Barang
Srt Retur Penjualan + Barang Baru
Gambar 3.40 Diagram Rinci 4.0
203
3.5 Networks & Infrastructure
3.5.1 Network Connectivity Diagram
Gambar 3.41 Network Connectivity Diagram PT. Mayanti Heksa Prima
Pada PT.Mayanti Heksa Prima, kantor dan gudang terletak di daerah yang
terpisah. Jaringan perangkat keras (PC dan telepon) pada kantor perusahaan
terhubung dengan modem internet dengan router sebagai perantaranya.
Perusahaan juga memiliki satu printer yang terhubung ke satu PC.
204
Selanjutnya untuk menghubungi bagian gudang untuk keperluan operasi
bisnis, biasanya pihak kantor menghubungi bagian gudang melalui perangkat
telepon. Saat ini perusahaan tidak mengalami kesulitan yang berarti untuk
pengoperasian proses bisnisnya melalui jaringan ini, namun belum adanya
perangkat sekuritas belum menjamin perusahaan dari segi keamanan
jaringannya.
3.6 Security
3.6.1 Security and Privacy Plan
Perencanaan sistem keamanan pada PT. Mayanti Heksa Prima menjelaskan
bagaimana program keamanan yang berlaku dihasilkan di seluruh perusahaan.
Berikut Security and Privacy Descriptions pada PT. Mayanti Heksa Prima
yang mencakup empat dimensi keamanan: keamanan Fisik, Data, Personil dan
Operasional.
1. Operational Security
Guna menghindari resiko kerugian dalam kegiatan operasional perusahaan,
PT. Mayanti Heksa Prima menggunakan asuransi dalam menjaga
keamanan operasionalnya. Perusahaan menggunakan asuransi untuk
menjamin keamanan barang dari kejadian yang tak terduga dalam kegiatan
pengiriman barang dari pemasok.
205
2. Personnel Security
PT. Mayanti Heksa Prima tidak memiliki akses privasi khusus bagi setiap
kegiatan pekerjaannya, jadi setiap karyawan perusahaan kurang
mendapatkan privasi.
3. Data Security
Data merupakan elemen terpenting dalam proses bisnis perusahaan. Untuk
menjaga keamanan data penting seperti data pelanggan, data pemasok, data
stok barang, dan data keuangan, PT. Mayanti Heksa Prima menggunakan
antivirus yang dapat melindungi data dari kehilangan data. Data dalam
bentuk kertas akan disimpan tersusun rapih dalam lemari kabinet dan akan
diperlukan sesuai keperluan dan oleh orang yang berkepentingan saja.
4. Physical Security
PT. Mayanti Heksa Prima mempekerjakan beberapa satpam dalam menjaga
inventory barang dan juga untuk menjaga keamanan fasilitas fisik lainnya
termasuk pengamanan pintu masuk gudang dengan menggunakan kunci
pengaman (pintu baja, gembok).
206
3.7 Standards
3.7.1 Technology Forecast
Tabel 3.8 Technology Forecast
Technology Forecast
Forecast area Short Term
(12 Months)
Mid Term
(12-24 Months)
Long Term
(2-3 Years Away)
Operating Systems
Microsoft XP Service Pack 3
Mulai mengikuti perkembangan OS Microsoft Windows 7 Professional
Mengikuti perkembangan OS Microsoft Windows 7 Professional
Office Automaticion Suite
Microsost Office (word,excel, power point, outlook, visio, access) 2007
Microsost Office (word,excel, power point, outlook, visio, access) 2007
Menggunakan software Microsost Office (word,excel, power point, outlook, visio, access) 2010
Desktop PCs
Processor Pentium Dual Core 1,96GHZ, Ram 2014 Mb, Vga Internal 256Mb, Dvd-Rw Samsung, Hardisk Seagate 380 Gb
Mengganti bagian yang rusak dan melakukan Update Driver Hardware
Mengganti bagian yang rusak dan melakukan Update Driver Hardware
Desktop Monitor
LCD monitor HP 18” inch
LCD monitor HP 18” inch
LCD monitor HP 18” inch
Antivirus Karspersky Internet Security
Upgrade Versi terbaru Upgrade Versi terbaru
207
Connection Menggunakan koneksi LAN di dalam perusahaan
Menggunakan koneksi WAN untuk menghubungan area yang lebih luas
Masih menggunakan koneksi WAN dan mulai menggunakan ERP
3.8 Workforce
3.8.1 Workforce Plan
Workforce plan (perencanaan tenaga kerja) menyediakan gambaran
bagaimana perusahaan mengelola sumber daya manusia atau tenaga kerja
yang ada didalam perusahaan. Didalam workforce plan terdiri dari strategi
untuk memperkerjakan, dan pengembangan untuk tenaga professional untuk
eksekutif, manajemen, dan tingkat karyawan dalam perusahaan.
Beberapa strategi yang direncanakan pada tingkat manajemen yaitu :
1. Mencari informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
2. Meningkatkan kemampuan manajemen dalam hal kepemimpinan.
3. Meningkatkan kemampuan manajemen dalam mengontrol kegiatan
operasional perusahaan.
Beberapa strategi yang harus ditingkatkan pada level karyawan yaitu sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kedisiplinan karyawan didalam perusahaan.
208
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi karyawan dalam memasarkan
produk-produk perusahaan.
3. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang sudah lama berkerja
kepada perusahaan (5 tahun mendapatkan bantuan kredit kendaraan, 10
tahun mendapatkan asuransi atau modal usaha, 15 tahun mendapatkan
bantuan kredit kepemilikan rumah).
4. Memberikan training export – import
5. Memberikan pelatihan bahasa asing untuk para karyawan
3.8.2 Organization Chart
Struktur Organisasi Yang Sedang Berjalan
Gambar 3.42 Struktur Organisasi Yang Sedang Berjalan
Sumber : PT. Mayanti Heksa Prima (tahun 2012)
Dewan Komisaris
Dierktur
Bagian
Pemasaran
Bagian
SDM
Bagian
Keuangan
Bagian
Pembelian
Bagian
Penjualan
Bagian
Pengiriman
Bagian
Gudang
209
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
� Dewan Komisaris
Susunan dewan komisaris, yaitu orang-orang yang secara tidak langsung
terjun dalam kegiatan operational di perusahaan. Pemegang saham terbesar
dijadikan presiden komisaris.
Dalam kegiatan perusahaan, keberadaan para pemegang saham untuk
mengawasi dan mengendalikan arah perusahaan yang diwakili oleh dewan
komisaris, yaitu terdiri dari beberapa komisaris yang dipimpin oleh seorang
presiden komisaris.
- Memimpin perusahaan dan menentukan visi dan misi perusahaan agar
dapat bersaing dan berkembang pesat
- Menentukan kebijakan-kebijakan serta strategi yang akan dipakai
perusahaan
- Menentukan sasaran dan tujuan umum dari perusahaan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek.
- Mengevaluasi kembali hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
sebelumnya. Bertanggung jawab atas nama perusahaan kepada pihak
luar.
- Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
� Direktur
- Mengontrol dan memastikan semua kegiatan perusahaan berjalan sesuai
dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
210
- Membuat strategi perusahaan jangka pendek dan jangka panjang untuk
diusulkan ke dewan komisaris.
- Menentukan dan memutuskan produk apa yang akan dijual beserta
harganya.
- Bertanggung jawab terhadap semua keputusan yang diambil agar dapat
selaras dengan visi dan misi perusahaan.
� Bagian Pembelian
- Memilih dan mendaftar pemasok
- Membuat perencanaan pembelian ke pemasok
- Melakukan survei harga barang di pangsa pasar
- Melakukan penawaran harga barang ke pemasok
- Membuat Purchase Order
- Mengurus administrasi impor barang
- Membuat Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPBB)
- Membuat Surat Retur Pembelian
- Membuat Laporan Pembelian Barang
� Bagian Penjualan
- Membuat Nota Pemesanan
- Mencatat Status Nota Pemesanan
211
- Membuat Surat Penarikan Barang
- Membuat Surat Retur Penjualan
- Membuat Laporan Penjualan
� Bagian Keuangan
- Mengatur manajemen keuangan perusahaan
- Membuat Tagihan Uang Muka
- Membuat Tagihan Pelunasan
- Membuat Bukti Pembayaran Uang Muka
- Membuat Bukti Pembayaran Pelunasan
- Membuat Laporan Keuangan
� Bagian Pemasaran
- Menawarkan Barang ke Pelanggan
- Membuat List Pemesanan Barang
- Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat melalui produk yang
dijual oleh perusahaan
- Menjalin hubungan baik pelanggan dan masyarakat serta menjadi
jembatan antara perusahaan dan lingkungan eksternal
212
� Bagian SDM
- Menyeleksi dan merekrut karyawan baru
- Menentukan posisi dan gaji karyawan
- Mengolah dan mengembangkan sumber daya perusahaan
� Bagian Gudang
- Membuat Tanda Terima.
- Membuat Surat Pengeluaran Barang.
- Membuat Bukti Tanda Terima Retur.
- Bertugas dan bertanggung jawab dalam perhitungan stok yang ada di
dalam gudang.
- Mengatur persediaan barang di gudang dan pengeluaran barang dari
gudang untuk dikirim ke pelanggan.
- Membuat Laporan Persediaan Barang di gudang.
� Bagian Pengiriman
- Membuat Surat Jalan.
- Mengirimkan Barang ke Pelanggan.
- Bertanggung jawab atas pengiriman barang-barang ke pelanggan.