bab 3 analisis perusahaan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00468-mnsi bab...
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT Surya Terang Pratama merupakan perusahaan yang bergerak pada
perdagangan dan penyalur produk seperti pelumas (lubricants), gemuk (grease), pompa,
pembangkit listrik, pipa, keran (valve) dan produk khusus untuk drilling/pertambangan
minyak dan gas. PT. Surya Terang Pratama didirikan pada bulan Maret tahun 1997 oleh
Bapak Soetopo. Awalnya perusahaan ini bergerak dibidang perdagangan lubricant
(Pelumas) dan grease (gemuk) untuk keperluan mesin industri saja. Kemudian sejak
tahun 2005 PT. Surya Terang Pratama menambah jenis produk mereka yang
diperdagangkan yaitu perlengkapan drilling (pengeboran) migas, pertambangan, dan
juga perlengkapan pembangkit tenaga listrik.
Kantor PT. Surya Terang Pratama ini beralamat di Jalan Panjang No.9A, Kebun
Jeruk, Jakarta Barat. Untuk Warehousing (pergudangan) PT. Surya Terang Pratama
memanfaatkan ruang kantor di lantai Basement dari gedung kantornya tersebut untuk
menyimpan persediaan Produk-produk yang berukuran kecil sampai Sedang(Medium).
Sedangkan penyimpanan untuk produk-produk yang berukuran besar PT. Surya Terang
Pratama memiliki gudang cabang di daerah Bekasi, Jawa Barat.
Lingkup pasar dari PT. Surya Terang Pratama yang pada awalnya hanya di
sekitar JABODETABEK kini semakin berkembang hingga mencakup pulau Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan. Pelanggan PT. Surya Terang Pratama sebagian besar
merupakan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang atau menggunakan alat-alat
62
berat yang membutuhkan pelumas untuk alat-alat besar tersebut. PT. Surya Terang
Pratama juga menyediakan perlengkapan-perlengkapan untuk kebutuhan perusahaan
pengeboran Migas, Perusahaan pertambangan, dan perusahaan yang membutuhkan
pembangkit tenaga listrik.
PT Surya Terang Pratama mempunyai tempat penyimpanan produk yang berada
di dua tempat berbeda. Untuk produk-produk yang berukuran kecil/memakan tempat
sedikit tempat penyimpanan persediaan produk tersebut terletak satu gedung dengan
kantor dari PT. Surya Terang Pratama.tersebut. Sedangkan untuk tempat penyimpanan
produk-produk yang berukuran besar PT. Surya Terang Pratama memiliki gudang
terpisah/ gudang cabang didaerah Bekasi sebagai tempat penyimpanan persediaan
produk-produk tersebut
PT. Surya Terang Pratama sangat mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam
pendistribusian produknya ke pelanggan. Untuk pengiriman produk kepada pelanggan di
daerah JABODETABEK dilakukan oleh PT. Surya Terang Pratama sendiri. Namun
untuk pengiriman diluar daerah JABODETABEK, PT. Surya Terang Pratama
menggunakan jasa perusahaan Transportasi/ Ekspedisi untuk mengirimkan barangnya.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi yang dimiliki oleh PT.Surya Terang Pratama adalah sebagai berikut:
1. Menjadi perusahaan dagang dan penyalur produk lubricant (pelumas), grease,
dan perlengkapan industri migas, pertambangan dan pembangkit tenaga listrik,
yang terbaik dan menjadi market leader di seluruh Indonesia
2. Memasuki pasar Internasional dalam pendistribusian semua produk PT.Surya
Terang Pratama.
63
Misi yang diemban oleh PT.Surya Terang Pratama adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan dan mitra bisnis
2. Menjalin hubungan antar rekan bisnis dengan mementingkan kepuasan jangka
panjang
3. Berusaha keras untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat, tepat,
dan fleksibel
4. Memelihara kepercayaan dan kesetiaan pelanggan sebaik-baiknya
5. Menjaga standar mutu produk yang didistribusikan kepada konsumen.
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Surya Terang Pratama merupakan perusahaan berkembang yang memiliki
struktur organisasi yang sederhana. PT. Surya Terang Pratama adalah sebagai berikut:
Sumber: PT.Surya Terang Pratama (2009)
Gambar 3.1: Struktur Organisasi PT. Surya Terang Pratama
64
3.4 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab
3.4.1 Director (Pemilik Perusahaan)
Tugas Director adalah sebagai berikut:
1. Menyusun dan membuat strategi perusahaan guna mencapai visi, misi, dan
tujuan yang telah ditentukan
2. Mengarahkan para manajer untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan
3. Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang perusahaan
4. Mengawasi, mengarahkan, dan mengevaluasi kinerja para manajer dan Staff
5. Mengevaluasi laporan serta anggaran tahunan perusahaan.
Wewenang dari Director adalah sebagai berikut:
1. Bertindak sebagai wakil perusahaan secara sah baik internal maupun eksternal
perusahaan
2. Berhak atas setiap asset perusahaan
3. Memberi keputusan untuk setiap pengeluaran perusahaan
4. Sebagai pemimpin tertinggi di perusahaan
5. Berhak memperkerjakan dan memberhentikan karyawan.
Tanggung jawab dari Director adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab penuh atas aset, kas, hutang, dan likuiditas perusahaan
2. Bertanggung jawab atas perintah, keputusan, dan strategi yang diberikan ke
Manager dan Staff lainnya
3. Bertanggung jawab atas gaji dan tunjangan karyawan.
65
3.4.2 Finance manager
Tugas dari Finance manager adalah sebagai berikut:
1. Membuat, menyusun, dan mengajukan anggaran tahunan perusahaan
2. Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan
lainnya untuk periode tertentu
3. Mengevaluasi kas dan laporan keuangan perusahaan yang kemudian
diserahkan kepada Director
4. Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan
5. Memverifikasi setiap pengeluaran perusahaan.
Wewenang dari Finance manager adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan
berbagai cara
2. Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman
3. Mengawasi, mengarahkan, dan memimpin kinerja Staff Accounting &
Administration dan Staff Treasurer
Tanggung jawab dari Finance manager adalah sebagai berikut:
1. Memastikan keakuratan pencatatan transaksi serta aliran dokumen dalam
perusahaan
2. Melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan keuangan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas arus kas perusahaan
4. Bertanggung jawab atas anggaran perusahaan
5. Memaksimalkan nilai perusahaan.
66
3.4.3 Marketing Manager
Tugas Marketing Manager adalah sebagai berikut:
1. Membuat strategi pemasaran produk
2. Menganalisa pencapaian terhadap branding yang sudah di lempar ke pasar
3. Mengevaluasi laporan penjualan dan barang retur
4. Menverifikasi DO (Delivery order)
5. Menetapkan dan mencatat target penjualan untuk Staff Marketing
6. Mengupayakan dan memenuhi undangan tender yang didapat
7. Mengupayakan untuk menyelesaikan masalah dari keluhan pelanggan dengan
mendiskusikan kepada Director.
Wewenang dari Marketing Manager adalah sebagai berikut:
1. Berhak menggunakan dana perusahaan untuk keperluan strategi pemasaran
2. Berhak membatalkan penjualan dan permintaan customer (pelanggan) bila
permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi atau permintaan customer tidak
memenuhi syarat yang dibutuhkan
3. Menetapkan partner kerjasama untuk pemasaran
4. Menetapkan strategi, standar, prosedur yang terkait dengan fungsi pemasaran.
Tanggung Jawab dari Marketing Manager adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas laporan penjualan produk perusahaan
2. Meningkatkan penjualan perusahaan dari tahun ke tahun
3. Menjaga hubungan baik partner kerja sama untuk pemasaran
4. Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal yang terkait dengan fungsi
pemasaran dalam rangka upaya optimalisasi perolehan pesanan.
67
3.4.4 Logistic & Warehouse Manager
Tugas dari Logistic & Warehouse Manager adalah sebagai berikut:
1. Bernegosiasi dengan pihak pemasok (Supplier)
2. Mengatur dan mengkontrol persediaan produk di gudang
3. Mengevaluasi laporan keluar-masuk produk dan laporan persediaan produk
dari gudang
4. Mengevaluasi jadwal dan laporan pengiriman produk ke konsumen
5. Membuat Purchasing order untuk memesan produk ke Supplier
6. Melakukan pemesanan dari Supplier berdasarkan laporan persediaan dan
purchasing order yang telah disetujui terlebih dahulu oleh Director
7. Mengatur tata-letak barang di dalam gudang.
Wewenang dari Logistic & Warehouse Manager adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa dan mengkontrol persediaan barang di gudang
2. Mengatur keluar masuk barang/produk dari gudang
3. Mengawasi pengiriman barang oleh Staff marketing dan pengaturan barang
oleh Staff Warehouse
4. Mengkontrol aset bergerak perusahaan.
Tanggung jawab dari Logistic & Warehouse Manager adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas arus produk/barang yang didistribusikan dan stok
produk/barang dalam gudang
2. Bertanggung jawab atas keteraturan produk/barang didalam gudang.
68
3.4.5 Staff Accounting & Administration
Tugas dari Staff Accounting & Administration adalah sebagai berikut:
1. Membuat laporan keuangan perusahaan untuk diserahkan kepada Manager
keuangan
2. Melaksanakan kegiatan akuntansi atas pendapatan, pengeluaran, utang, piutang,
penyimpangan dan arus kas harian perusahaan
3. Mengelola perhitungan pajak perusahaan
4. Memproses dan menyimpan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan.
Wewenang dari Staff Accounting & Administration adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan, menyimpan, dan mengambil data-data yang berkaitan dengan
kegiatan keuangan perusahaan
2. Mengaudit, mengentri, dan memperbaiki pembukuan keuangan perusahaan.
Tanggung jawab dari Staff Accounting & Administration adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas pembukuan perusahaan
2. Bertanggung jawab atas rahasia pembukuan perusahaan
3. Bertanggung jawab atas keakuratan proses akuntansi perusahaan
4. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan penjagaan data-data informasi
mengenai operasional perusahaan.
3.4.6 Staff Treasurer
Tugas dari Staff Treasurer adalah sebagai berikut:
1. Menagih tagihan pembayaran dari pelanggan
2. Membuat Invoice untuk pelanggan
69
3. Mengurus tagihan pembayaran untuk Supplier
4. Membayar pengeluaran rutin dan gaji karyawan perusahaan
5. Membantu Staff Accounting & Administration dalam pencatatan penerimaan,
pengeluaran, hutang dan piutang.
Wewenang dari Staff Treasurer ini adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan kas kecil perusahaan untuk membayar pengeluaran kecil
perusahaan
2. Membukakan giro atau cek untuk pembayaran ke Supplier yang kemudian
disahkan oleh General Manajer dan Finance manager
3. Menerima pembayaran dari customer dan menyetorkannya kembali ke
rekening perusahaan.
Tanggung Jawab dari Staff Treasurer ini adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas kas kecil perusahaan
2. Bertanggung jawab atas pembayaran (cash, giro, atau cek) dari customer
sebelum di setorkan ke Bank
3. Bertanggung jawab atas pembayaran pengeluaran perusahaan.
3.4.7 Staff Marketing
Tugas dari Staff Marketing adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penawaran ke pelanggan
2. Membuat surat penawaran untuk pelanggan
3. Melakukan penawaran dan sales ke pelanggan
4. Mengurus Purchase Order (PO) dari pelanggan dan kemudian
menyerahkannya ke Staff Warehouse
70
5. Membuat laporan penjualan dan retur barang
6. Mengurus retur pelanggan
7. Melayani keluhan pelanggan yang kemudian disampaikan ke Marketing
Manager.
Wewenang dari Staff Marketing adalah:
1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan kantor untuk membantu penjualan
dan penawaran produk serta melayani pelanggan
2. Menggunakan kendaraan dinas untuk melakukan penawaran ke pelanggan
3. Membagikan brosur produk ke pelanggan.
Tanggung jawab dari Staff Marketing adalah:
1. Bertanggung jawab melayani permintaan pesanan pelanggan
2. Bertanggung jawab atas pencapaian target penjualan
3. Bertanggung jawab atas Purchase Order (PO) yang diterima dari pelanggan
4. Memastikan Purchase Order (PO) dari customer (pelanggan) sesuai dengan
produk yang ada.
3.4.8 Staff Logistic
Tugas Staff Logistic adalah sebagai berikut:
1. Mengambil barang yang sudah dipesan perusahaan dari pemasok (Supplier)
bila pemasok (Supplier) tidak bisa mengirimkan barang tersebut dan
dikirimkan ke gudang
2. Mengecek jumlah dan barang yang diambil dari Supplier
3. Mengirimkan barang dari gudang ke pelanggan berdasarkan Delivery order
(DO) yang diberikan Staff Warehouse
71
4. Mengantarkan Invoice dan surat jalan ke pelanggan
5. Membuat laporan pengiriman barang untuk diserahkan ke Logistic &
Warehouse Manager
6. Mengurus pengiriman barang dengan menggunakan jasa ke perusahaan
transportasi atau perusahaan ekspedisi bila diperlukan
7. Bertanggung-jawab atas barang/produk yang dikirimkan.
Wewenang dari Staff Logistic adalah:
1. Menggunakan kendaraan dinas untuk mengambil atau mengirimkan produk
2. Mengambil produk/barang dari Supplier dan mengantarkanya ke gudang
3. Mengantarkan produk/barang pesanan pelanggan dari gudang.
Tanggung jawab dari Staff Logistic adalah:
1. Memastikan barang yang diambil dari pemasok (Supplier) sesuai dengan PO
(Purchase Order) yg dibuat perusahaan
2. Mengantarkan produk/barang sampai ke tempat tujuan
3. Bertanggung jawab atas produk/barang dalam proses pengiriman.
3.4.9 Staff Warehouse
Tugas dari Staff Warehouse adalah sebagai berikut:
1. Mengangkut barang/produk keluar-masuk dari gudang.
2. Membuatkan Delivery order berdasarkan Purchase Order dari pelanggan.
3. Membuat laporan barang keluar-masuk gudang dan laporan persediaan
gudang yang kemudian diserahkan ke Logistic & Warehouse Manager
4. Mencatat nama dan jumlah produk yang keluar masuk gudang
72
5. Membantu Logistic & Warehouse Manager untuk mengawasi persediaan di
gudang.
Wewenang dari Staff Warehouse adalah sebagai berikut:
1. Memasukan produk/barang atau mengeluarkan produk/barang dari gudang
2. Menyusun barang/produk berdasarkan tata letak yang rapi.
Tanggung jawab dari Staff Warehouse adalah sebagai berikut:
1. Bertanggung-jawab atas produk/barang di gudang
2. Bertanggung-jawab atas pembuatan Delivery order (DO).
3.5 Proses Bisnis Perusahaan
PT. Surya Terang Pratama merupakan perusahaan perdagangan dan distributor,
tentunya mempunyai hubungan dengan pelanggan dan pemasok (Supplier). Terdapat
beberapa proses bisnis didalam PT. Surya Terang Pratama, proses bisnis yang dapat
dikategorikan sebagai berikut:
3.5.1 Proses Bisnis dengan Pelanggan
3.5.1.1 Proses Pemesanan Produk oleh Pelanggan
Untuk proses pemesanan produk oleh pelanggan ke perusahaan dapat dilihat
pada gambar 3.2 . Tujuan dari proses bisnis ini adalah mendistribusikan produk kepada
Konsumen dengan sebaik dan secepat mungkin agar perusahaan dapat menerima
income dan laba yang diinginkan. Proses pemesanan itu terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut :
73
1. Proses Staff Marketing melakukan sales ke Pelanggan:
a. Staff marketing melakukan closing ke pelanggan dan melakukan penawaran
produk ke pelanggan
b. Staff Marketing memberikan Surat penawaran dan Brosur produk ke
pelanggan.
2. Proses Pelanggan yang ingin memesan Produk:
a. Pelanggan memberikan Purchase Order (PO) beserta Identitas beserta alamat
pelanggan secara langsung atau mengirimkan melalui faksimile ke Staff
Marketing beserta Identitas beserta alamat pelanggan
b. Staff Marketing mencek stok produk dengan menelpon Staff Warehouse
c. Staff Warehouse memberikan informasi stok ke Staff Marketing
d. Staff Marketing mengkonfirmasi PO ke pelanggan dan serta mengkonfimasi
apakah Pelanggan bersedia menunggu bila ternyata stok produk perusahaan
Sedang(Medium) habis.
3. Proses Staff Marketing membuat Delivery order (DO):
a. Staff Marketing membuat Delivery order (DO) berdasarkan PO dari
pelanggan kemudian PO dan DO tersebut diberikan ke Manajer Marketing
untuk diverifikasi
b. Manajer Marketing menverifikasi DO yang diberikan Staff Marketing
berdasarkan PO pelanggan dan memberikan kembali DO ke Staff Marketing.
Dan copy PO tersebut diserahkan ke Staff Accounting & Administration
c. Staff Marketing mengirimkan DO tersebut ke Staff Warehouse untuk
diproses untuk penyediaan produk.
74
4. Proses Staff Warehouse membuat Surat Keterangan Pengiriman Produk:
a. Staff Warehouse membuat SKPP (Surat Keterangan Pengiriman Produk)
sebagai Keterangan produk yang akan dikeluarkan dan dikirimkan ke
pelanggan berdasarkan DO yang diberikan dari Staff marketing. Kemudian
SKPP dan DO tersebut diserahkan ke Logistic & Inventory Manager untuk
disahkan
b. Logistic & Warehouse Manager memeriksa SKPP berdasarkan DO.
Kemudian mensahkan SKPP tersebut dan mengirimkan kembali ke Staff
Warehouse. Bila produk-produk yang dipesan berada di gudang lain yang
berada di Bekasi (tidak satu gedung dengan kantor pusat) maka, pembuatan
SKPP dibuat oleh Staff Warehouse kantor pusat kemudian disahkan oleh
Logistic & Warehouse Manager, baru kemudian dikirimkan ke Staff
Warehouse di gudang tersebut, setelah itu Stafff Warehouse yang berada di
gudang tersebut dapat membuat DO berdasarkan SKPP dan dikirimkan
langsung bersama produk.
5. Proses Staff Warehouse menyediakan produk:
a. Staff Warehouse menyerahkan SKPP dan DO ke Staff Logistic. Berdasarkan
SKPP tersebut maka Staff Logistic baru dapat mengirimkan produk dan DO
ke pelanggan
b. Staff Warehouse menyiapkan produk yang akan dikirim dan menyerahkannya
kepada Staff Logistic.
75
6. Proses pengiriman Produk oleh Staff Logistic:
a. Staff Logistic mengirimkan produk dan DO ke alamat tujuan pelanggan
b. Setelah barang dikirimkan sampai ke alamat tujuan. Staff Warehouse
meminta pengesahan dari DO atas barang yang dikirimkan, setelah itu copy
DO tersebut dibawa kembali oleh Staff Logistic.
7. Proses pengiriman Produk untuk pelanggan yang berada di luar jangkauan:
a. Untuk pelanggan yang beralamat diluar jangkauan pengiriman Staff Logistic
PT. Surya Terang Pratama, Staff Logistik menitipkan Produk dan DO
tersebut kepada Perusahaan Ekspedisi (Partner Bisnis) untuk pengiriman
produk tersebut
b. Perusahaan Ekspedisi mengirimkan produk tersebut ke alamat tujuan
pelanggan
c. Perusahaan Ekspedisi meminta pengesahan DO dan mengambil Copy DO
tersebut
d. Copy DO tersebut diserahkan kembali ke Staff Logistic
e. Invoice Pengiriman ke Staff Treasurer dan menagih pembayaran atas jasa
pengiriman tersebut
f. Staff Treasurer membayar biaya jasa pengiriman tersebut.
8. Staff Logistic menyerahkan Copy DO yang telah ditandatangani ke Staff
Treasurer untuk dibuatkan Invoice pelanggan.
9. Proses penagihan pembayaran pelanggan oleh Staff Treasurer:
a. Staff Treasurer membuatkan Invoice berdasarkan Copy DO yang telah
ditandatangani oleh pelanggan. Kemudian mengirimkan Invoice, menagih,
serta melayani pembayaran pelanggan tersebut.
76
b. Pelanggan yang telah membayar menandatangani Invoice dan Staff Treasurer
mengambil copy Invoice tersebut.
10. Proses penyerahan dokumen pemesanan produk: Staff Treasurer
menyerahkan Copy DO, Copy Invoice, dan Invoice Pengiriman ke Staff
Accounting & Administration
.
77
Gambar 3.2 : Proses pemesanan produk oleh pelanggan
78
3.5.1.2 Proses Retur Produk oleh Pelanggan
Untuk proses Retur oleh pelanggan ke Perusahaan dapat dilihat pada gambar 3.3.
Tujuan proses retur ini adalah melayani pelanggan untuk menukarkan produk yang tidak
sesuai dengan pesanannya atau produk cacat dengan harapan dapat memberikan kesan
yang baik kepada pelanggan sebagai mitra yang bertanggung jawab dan terpercaya.
Proses pereturan tersebut terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pelanggan membawa produk yang ingin diretur dan Invoice pembelian produk
dan diserahkan kepada Staff Marketing.
2. Pengisian Form Retur:
a. Staff Marketing memberikan Form retur kepada pelanggan untuk diisi
dan diberi keterangan atas retur tersebut.
b. Pelanggan Menyerahkan kembali Form retur tersebut ke Staff Marketing.
Kemudian Staff Marketing memeriksa kembali produk tersebut apakah
sesuai dengan Form retur dan Invoice yang diisi.
3. Pemrosesan verifikasi Form Retur:
a. Staff Marketing melakukan pengecekan stok produk dengan
menghubungi Staff Warehouse. Staff Warehouse memberitahu Informasi
Stock habis/ada.
b. Staff Marketing menkonfirmasi retur pelanggan. Bila stok
Sedang(Medium) habis pelanggan diberikan pilihan untuk pengembalian
retur berupa cash atau bersedia menunggu untuk datangnya produk.
c. Setelah itu Form Retur diberikan ke Marketing Manager untuk
diverifikasi. Marketing Manager kembali menyerahkan Form Retur yang
telah diverifikasi tersebut ke Staff Marketing
79
4. Proses penyerahan Retur Form Retur:
a. Produk Retur diserahkan kembali ke Staff Warehouse.
b. Form Retur diserahkan oleh Staff Marketing ke Staff Warehouse.
Kemudian Form Retur tersebut harus disahkan oleh Logistic &
Warehouse Manager.
c. Untuk pengembalian berupa Cash (refund) yang senilai dengan produk
maka Form Retur dan Invoice diserahkan langsung ke Staff Treasurer.
5. Pengembalian Produk retur oleh Staff Warehouse:
a. Staff Warehouse menyiapkan produk berdasarkan Form retur dan
menyerahkan langsung kepada pelanggan.
b. Bila pelanggan tidak memungkinkan untuk membawa produk tersebut
maka Staff Logistic lah yang akan mengantarkannya.
6. Penggantian Produk retur dengan Cash (refund):
a. Staff Trasurer membuat Invoice baru berdasarkan Invoice yang lama
dikurangi nilai cash produk retur. Setelah itu Invoice baru dberikan ke
Pelanggan dan diminta untuk ditandatangani.
b. Setelah itu Copy Invoice Baru diambil kembali dan kemudian diberikan
kepada Staff Accounting untuk disimpan.
80
Pelanggan Staff Marketing
Staff Accounting & Administration
Staff Logistik
Staff Gudang
$$
Staff Treasurer
6.a Pengembalian Payment
Terlalu sering terjadinya retur dari pelangganKarena barang cacat
4.c Invoice
1. Produk Retur + Invoice
2.a Form Retur
2.b Form Retur Diisi
3.c Form Retur
3.c Form Retur
Diverifikasi
4.b FormRetur
3.a Cek Stok
3.a Infomasi Stok Produk
3.b Konfirmasi Retur 4.b Form Retur
Marketing ManagerLogistic & Warehouse Manager
4.b FormDisahkan
6.a Invoice Baru
5.b Produk Retur
yang ditukar
5.a Produk Retur yang ditukar
4.a Produk Retur
4.c FormRetur
5.b Produk Retur yang ditukar
6.b Copy Invoice Baru
6.b Copy Invoice Baru
Gambar 3.3: Proses retur produk oleh pelanggan
3.5.2 Proses Bisnis dengan Supplier
3.5.2.1 Proses Pemesanan Produk ke Pemasok (Supplier)
Tujuan dari proses bisnis ini adalah memperoleh produk dari pemasok (Supplier)
untuk dijual dan didistribusikan kembali ke pelanggan. Proses pemesanan produk ke
pemasok (Supplier) dapat kita lihat pada gambar 3.4.
Langkah-langkah dari proses pemesanan produk ke pemasok (Supplier) adalah
sebagai berikut:
1. Staff Warehouse memberikan Laporan Stok Habis kepada Manager Logistik.
2. Pembuatan Purchase Order (PO) Perusahaan:
a. Logistic & Warehouse Manager melakukan negosiasi atas produk yang
ingin dipesan/dibeli dari Supplier.
81
b. Setelah negosiasi maka Logistic & Warehouse Manager membuat
Purchase Order (PO) yang kemudian diberikan ke Finance manager
untuk diverifikasi.
c. Kemudian PO yang sudah diverifikasi tersebut diserahkan ke Director
untuk disahkan.
Direktur
Logistic & Warehouse Manajer Staff Warehouse
Suppliers
Staff Logistic
1. Laporan Stok Habis
Finance Manager
3. PO Perusahaan
6.c Produk + Supplier DO
6.a Permintaan pengambilan
produk
5.b Supplier DO Copy
Staff Accounting
2.c PO Perusahaan
2.c PO Perusahaan
disahkan
$$
Staff Treasurer
8.a Supplier_Invoice
8.b Procurement Payment
Lamanya Prosedur
Pengisian kembali Stok Produk
2.b POPerusahaan diverifikasi2.b PO
Perusahaan
2.a Negosiasi Pembelian Produk
8.c Supplier Invoice+
Supplier DO
4. Informasi Pengiriman
6.b Copy POPerusahaan
6.a CopyPO
Perusahaan
5.a Produk + Supplier DO
4. Informasi Pengiriman
Beberapa Supplier Lambat dalam mengirimkan produknya
6.d Produk +
Supplier DO
6.c Supplier Copy
7. Supplier DO
Gambar 3.4: Proses Pemesanan Produk ke Supplier
3. Logistic & Warehouse Manager mengirim Purchase Order (PO) perusahaan
kepada Supplier.
4. Kemudian Supplier memberikan informasi kapan waktu pengiriman produk
tersebut kepada Logistic & Warehouse Manager dan Logistic & Warehouse
Manager menyampaikan informasi tersebut ke Staff Warehouse agar bersiap
menerima pengiriman dari Supplier. Bila Supplier tidak dapat mengirimkan
82
produk tepat waktu karena kendala pengiriman maka Logistic & Warehouse
Manager memerintahkan Staff Logistic mengambil produk tersebut (No6).
5. Pengiriman produk oleh Supplier:
a. Supplier mengirimkan produk dan Supplier DO dan diterima oleh Staff
Warehouse.
b. Staff Warehouse menandatangani Supplier DO dan Staff Supplier
mengambil Copy Supplier DO tersebut.
6. Pengambilan Produk ke Supplier:
a. Bila Supplier tidak dapat mengirimkan produk tepat waktu karena
kendala pengiriman maka Logistic & Warehouse Manager
memerintahkan Staff Logistic mengambil produk tersebut dan
memberikan Copy PO Perusahaan sebagai bukti pemesanan Produk.
b. Staff Logistic pergi mengambil Produk ke Supplier dengan membawa PO
perusahaan.
c. Supplier memberikan Produk dan Supplier DO kepada Staff Logistic.
d. Staff Logistic mengantarkan Produk dan Supplier DO tersebut ke Staff
Warehouse.
7. Setelah itu Staff Logistic menyerahkan Supplier DO ke Staff Treasurer untuk
nantinya untuk pengverifikasian Invoice Supplier.
8. Proses pembayaran Produk Supplier:
a. Supplier mengirimkan Invoice ke Staff Treasurer dan menagih
pembayaran
b. Staff Teasurer Menverifkasi Invoice Supplier berdasarkan DO Supplier
kemudian melakukan pembayaran atas Invoice yang dikirimkan
83
c. Supplier Invoice di erahkan kebagian Staff Accounting & Administration
oleh Staff yang menerima sebagai dokumen untuk keperluan akuntansi
perusahaan.
3.5.2.2 Proses Retur Produk ke Pemasok (Supplier)
Proses retur produk ke pemasok (Supplier) pada PT. Surya Terang Pratama dapat
dilihat pada gambar 3.5. Tujuan dari proses bisnis in adalah mengembalikan produk
yang tidak sesuai dengan pesanan ke Supplier.
Langkah-langkah dari proses retur produk ke pemasok (Supplier) tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Staff Warehouse memberikan laporan produk cacat kepada Logistic &
Warehouse Manager berdasarkan pemeriksaan gudan dan retur dari konsumen
2. Logistic & Warehouse Manager memeriksa dan mengevaluasi laporan produk
cacat tersebut kemudian menkonfirmasi ke Supplier bahwa ada produk cacat
yang ingin diretur.
Gambar 3.5: Proses Retur Produk ke Supplier
84
3. Logistic & Warehouse Manager memerintahkan Staff Warehouse untuk meretur
Produk
4. Staff Warehouse membuat Delivery order (DO) Retur dan meminta pengesahaan
Logistic & Warehouse Manager
5. Staff Warehouse meminta Supplier Invoice berdasarkan Produk yang ingin
diretur tersebut tersebut
6. Setelah menverifikasi Invoice Supplier Staff Warehouse langsung menyiapkan
produk cacat tersebut yang ingin diretur tersebut dan memberikan ke Staff
Logistic beserta DO retur dan Supplier Invoice
7. Staff Logistic mengantarkan Produk Retur, DO dan Supplier Invoice ke Supplier
8. Proses pengembalian Produk retur:
a. Supplier mengembalikan kembali Supplier Invoice. Supplier mengembalikan
langsung ke Staff Logistic untuk dikirimkan ke Staff Warehouse
b. Supplier menandatangani DO retur dan mengembalikan copy DO retur tersebut.
Kemudian Copy DO retur tersebut dikembalikan ke Logistic & Warehouse
Manajer
9. Setelah Produk dikirimkan kembali ke Staff Warehouse, Staff Logistic
mengembalikan Supplier Invoice ke Staff Accounting & Administration
3.6 Metode Strategi dan Analisis Bisnis
3.6.1 Value Network Analysis
Analisis nilai dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan diperlukan
dalam menentukan arahan strategi yang tepat. Strategi yang dibuat harus dapat
meningkatkan nilai dari aktivitas perusahaan tersebut. PT. Surya Terang Pratama adalah
85
perusahaan dagang dan distributor produk-produk lubricant (pelumas) dan alat-alat
drilling (pengeboran) yang aktivitasnya utamanya adalah mendistribusikan produk dari
berbagai Supplier tertentu kepada konsumen dan sebagai mediasi penghubung antar
Supplier dengan konsumen. Oleh karena itu analisis nilai yang digunakan adalah Value
Network Analisis.
Aktifitas-aktifitas perusahaan dibagi menjadi dua pengelompokan, yaitu aktifitas
utama (Primary activities) dan aktifitas pendukung (Support activities). Berikut adalah
aktivitas utama (primary activities) dan aktifitas pendukung (support activities) pada
value network analysis PT. Surya Terang Pratama, disertai dengan nilai-nilai yang
dihasilkan. Ringkasan dari nilai-nilai pada aktifitas-aktifitas tersebut yang dapat dilihat
pada tabel.3.1, adalah sebagai berikut:
A. Primary Activity
Akifitas-aktiifitas Utama dari PT. Surya Terang Pratama adalah sebagai berikut:
1. Network Promotion and Contract Management
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan
promosi jaringan dan manajemen kontrak:
a. Aktifitas yang terkait dengan pengembangan jaringan ke konsumen:
i. Proses pemasaran dengan memberikan surat penawaran
ii. Proses pemasaran dengan pengenalan produk dengan memberikan brosur
ke konsumen.
b. Aktifitas yang terkait dengan pengembangan jaringan ke Supplier:
i. Mensurvei produk, harga, dan waktu penyediaan dari calon Supplier
ii. Proses persetujuan kerja sama dengan Supplier
iii. Proses negosiasi harga produk dengan Supplier.
86
c. Aktifitas yang terkait dengan pengembangan jaringan ke Supplier:
i. Mensurvei produk, harga, dan waktu penyediaan dari calon Supplier
ii. Proses persetujuan kerja sama dengan Supplier
iii. Proses negosiasi harga produk dengan Supplier
Tabel 3.1: Value Network Analysis
87
Dengan adanya aktifitas-aktifitas pada PT. Surya Terang Pratama ini dapat
memberikan nilai dari jaringan :
1. Menambah jumlah pelanggan.
2. Mendapatkan loyalitas pelanggan.
3. Mendapatkan Supplier yang kredibel.
4. Mempererat kerjasama dengan Supplier.
2. Service Provisioning
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengelola jaringan
yang sudah dibangun antara lain adalah sebagai berikut:
a. Aktifitas yang terkait dengan pengelolaan jaringan ke konsumen:
i. Proses melayani Purchase Order (PO) dari pelanggan.
ii. Proses melayani retur dari pelanggan.
iii. Proses distribusi produk ke pelanggan.
iv. Proses pemberitahuan informasi stok barang yang tersedia.
v. Proses melayani keluhan dari pelanggan.
b. Aktifitas yang terkait dengan pengelolaan jaringan dari Supplier:
i. Proses pembuatan dan pengiriman Purchase Order (PO) ke pemasok
(Supplier).
ii. Proses pengambilan produk ke pemasok (Supplier).
iii. Proses penerimaan pengiriman produk dari pemasok (Supplier).
iv. Proses penerimaan informasi produk dari pemasok (Supplier).
Dengan adanya aktifitas-aktifitas tersebut pada perusahaan diharapkan dapat
meningkatkan dan memberikan nilai dari jaringan yang dimiliki perusahaan:
88
1. Memastikan keakuratan dan kesesuaian jenis, tipe, jumlah, dan harga produk
pada setiap pemesanan dari pelanggan.
2. Mengusahakan ketepatan waktu pengiriman produk ke pelanggan.
3. Menjamin kepuasan pelanggan.
4. Mempermudah konsumen dalam perolehan barang yang dibutuhkan.
5. Menjamin keakuratan dan kesesuaian jenis, tipe, jumlah dan harga produk
untuk setiap pemesanan ke Supplier.
6. Memastikan cukupnya persediaan pada gudang.
7. Membantu mempercepat pengambilan keputusan dan penyusunan solusi
masalah.
3. Network Infrastucture Operation
Beberapa aktifitas yang dilakukan perusahaan dalam menjamin kelancaran
jaringan yang telah dibangun adalah sebagai berikut:
a. Proses penyimpanan dokumen-dokumen pada perusahaan.
b. Proses arus dokumen pada perusahaan.
c. Proses penataan dan penyimpanan produk-produk pada gudang.
d. Proses pengecekan dan pemeliharaan kendaraan dinas.
e. Proses pengecekan dan pemeliharaan bangunan kantor dan gudang.
Dengan adanya aktifitas-aktifitas tersebut pada perusahaan ini akan
memberikan dan menambahkan nilai perusahaan sebagai berikut:
1. Menjamin kelancaran proses bisnis perusahaan.
2. Memungkinkan pelacakan arus barang dan informasi pada perusahaan.
3. Memastikan pendistribusian produk tidak terhambat.
4. Mempermudah pengeluaran dan pemasukan barang ke gudang.
89
5. Memastikan keakuratan dan ketersediaan informasi.
B. Support Activity
Aktifitas-aktifitas pendukung yang mendukung kelancaran aktifitas utama PT.
Surya Terang Pratama adalah sebagai berikut:
1. Firm Infrastructure
Infrastruktur yang mendukung kegiatan/aktifitas bisnis perusahaan antara lain:
a. Pengevaluasian proses bisnis oleh top level management.
b. Pengaturan keuangan perusahaan yang baik.
c. Pengelolaan sistem informasi yang baik diperusahaan.
Dengan adanya aktifitas-aktifitas diatas diharapkan akan meningkatkan nilai
perusahaan sebagai berikut:
1. Proses bisnis perusahaan dapat berjalan dengan lancar.
2. Memungkinkan adanya perbaikan pada proses bisnis.
3. Penanganan permasalah perusahaan yang baik.
4. Menghasilkan informasi yang diperlukan untuk pendukung pembuat
keputusan dan pembuat strategi perusahaan.
2. Human Resources Management
Human Resources Management yang mendukung kegiatan/aktifitas proses
bisnis perusahaan antara lain :
a. Penyeleksian pada perekrutan tenaga kerja.
b. Penempatan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan bidang keahliannya.
c. Memberikan bonus dan kompensasi sesuai kinerja karyawan/tenaga kerja.
90
Dengan adanya aktifitas-aktifitas diatas diharapkan akan meningkatkan nilai.
perusahaan sebagai berikut:
1. Mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
2. Mengoptimalkan kinerja dari tenaga kerja perusahaan.
3. Technology Development
Technology Development yang mendukung kegiatan/aktifitas proses bisnis
perusahan antara lain:
a. Menyediakan file storage komputer untuk menyimpan file-file dokumen penting
perusahaan.
b. Menyediakan Faksimile dan e-mail sebagai sarana untuk mempermudah proses
bisnis.
c. Penyediaan Internet untuk membantu pemasaran produk dan menghubungi
berkomunikasi dengan pelanggan dan Supplier.
Dengan adanya aktifitas-aktifitas diatas diharapkan akan meningkatkan nilai
perusahaan sebagai berikut:
1. Mempermudah pengiriman dokumen dan transaksi perusahaan.
2. Menghemat biaya pengiriman pengiriman dokumen dan biaya transaksi.
3. Membantu mempercepat pemasaran produk dengan pemasangan iklan online.
4. Procurement
Procurement yang mendukung kegiatan/aktifitas proses bisnis perusahaan antara lain:
a. Pemeliharaan serta pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor.
b. Pemeliharaan serta pengadaan peralatan dan perlengkapan gudang
c. Pemeliharaan serta pengadaan sparepart dan onderdil kendaraan/transportasi
dinas.
91
Dengan adanya aktifitas-aktifitas diatas diharapkan akan meningkatkan nilai
perusahaan sebagai berikut:
1. Memastikan kelancaran keseluruhan kegiatan operasional perusahaan.
2. Membantu mempermudah kinerja karyawan.
3.6.1.1 Value Exchange Visualization
Setelah menentukan nilai dari hasil proses bisnis yang ada, yang ada selanjutnya
adalah melakukan evaluasi pertukaran nilai (Exchange Value) yang terjadi diantara para
pelaku proses bisnis, baik intangible maupun tangible deliverables. Pemodelan
keseluruhan deliverables pada PT. Surya Terang Pratama disajikan pada gambar 3.6,
untuk tangible deliverables disajikan pada gambar 3.7, dan untuk intangible deliverables
disajikan pada gambar 3.8.
92
Gambar 3.6: Deliverables PT.Surya Terang Pratama
93
Gambar 3.7: Tangible Deliverables PT.Surya Terang Pratama
94
Gambar 3.8: Intangible Deliverables PT.Surya Terang Pratama
95
3.6.1.2 Impact Analysis dan Value Creation Analysis
Setiap input dari setiap pelaku proses bisnis akan menjadi acuan bagi aktifitas
selanjutnya dalam sebuah proses bisnis. Setiap input pun akan memiliki dampak yang
berbeda serta memicu biaya maupun manfaat yang berbeda-beda. Dengan melakukan
analisis terhadap input yang ada, diharapkan perusahaan dapat memfokuskan pada
aktifitas nilai utama, serta memiliki dampak besar bagi perusahaan. Analisis terhadap
input value yang ada ini dinamakan Impact Analysis. Selanjutnya output value apa saja
yang dihasilkan serta tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
value dari setiap output tersebut, serta pengaruhnya terhadap biaya dan manfaat bagi
perusahaan. Analisis output deliverables ini dinamakan Value Creation Analysis Berikut
ini adalah Impact Analysis dan Value Creation Analysis terhadap PT. Surya Terang
Pratama yang diukur pada setiap bagian departemen perusahaan tersebut:
1. Marketing Department
Input Deliverables dan Output Deliverables pada Marketing Departement
dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut ini.
Input Deliverables
96
Output Deliverables
Gambar 3.9: Input dan Output Deliverables Marketing Department PT. Surya
Terang Pratama
97
Dari input deliverables (gambar 3.9) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Marketing
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam tabel 3.2 Impact Analysis Marketing Department.
Tabel 3.2: Impact Analysis Marketing Department PT. Surya Terang Pratama
What activities does the input generate?
Does it have positive or negative impact on cost and tangibles?
Does it have positive or negative impact on intangibles assets?
What is the overall cost/risk for this input?
What is the overall benefit for this input?
What we Receive?
Comes From
Activities Tangible Impact Intangible Impact Cost/Risk Benefit
PO Pelanggan Memeriksa PO pelanggan, dan memberikannya ke Staff Warehouse
Menambah waktu kerja dan biaya Marketing Department.
Meningkatkan dan mengakurasikan penjualan.
L M
Identitas Pelanggan
Pelanggan Mencatat Identitas Pelanggan (Nama, Nama Perusahaan, Alamat, dsb) dan menyimpan Identitas Pelanggan.
Menambah waktu kerja dan biaya Marketing Department.
Memberikan Informasi tentang pelanggan, history pemesanan pelanggan, dan Memudahkan penawaran sales produk berikutnya
L H
98
Invoice Pelanggan Memeriksa kesesuaian Invoice dengan Produk Retur, memberikan ke Staff Akunting untuk dibuatkan Invoice baru.
Menambah biaya dan waktu kerja marketing department dan finance department, Mengurangi biaya retur.
Mendapatkan kepastian produk cacat yang ingin ditukar.
M M
Produk Retur
Pelanggan Memberikan Staff warehouse untuk ditukarkan/ dikembalikan.
Menambah biaya dan waktu marketing department.
Mengecewakan pelanggan karena produk tidak sesuai keinginan pelanggan
H L
Form Retur Disi
Pelanggan Memberi tahu Staff Warehouse dan Staff Treasurer keterangan Retur produk.
Menambah biaya dan waktu marketing department.
Memberikan informasi tentang kerusakan barang atau kesalahan distribusi. Dan memberikan informasi bahwa retur diganti dengan cash
M L
Informasi Stok Habis
Logistic & Warehouse Dept
Memberitahu pelanggan bahwa produk yang diinginkan Sedang(Medium) habis.
Menambah biaya dan waktu Marketing department dan Logistik & Warehouse Department
Memberikan kepastian ketersediaan barang
L M
Keterangan: H=Tinggi(High), M= Sedang(Medium), L =Rendah(Low)
99
Dari Output deliverables (gambar 3.9) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Marketing
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam tabel 3.3: Value Creation Analysis Marketing Department.
Tabel 3.3: Value Creation Analysis Marketing Department PT. Surya Terang Pratama
What do we do to add value to this output? What we output Goes To Value Enchanment and Value Added Cost/
Risk Benefit
Surat Penawaran Pelanggan Menawarkan produk PT.Surya Terang Pratama secara resmi ke perusahaan pelanggan.
M M
Brosur Pelanggan Memperkenalkan tentang produk-produk kepada pelanggan. M M Penawaran Produk Pelanggan Menawarkan pelanggan untuk membeli produk yang
dibutuhkan. L H
Konfirmasi PO Pelanggan Memastikan keakuratan pemesanan pelanggan. L M Informasi Stok Produk Pelanggan Menginformasikan stok pesanan produk kepada pelanggan. L M Form Retur Pelanggan Membantu pelanggan untuk mengisi informasi/keterangan
retur pada Form retur. M L
Konfirmasi Retur Pelanggan Memastikan keakuratan pengembalian retur berupa cash atau produk.
L L
PO Finance Dept Menyampaikan PO pelanggan untuk dokumentasi informasi pesanan pelanggan.
L H
Form Retur Finance Dept Menyampaikan Form Retur pelanggan untuk Staff Treasurer sebagai keterangan retur produk yang digantikan dengan cash.
M L
Invoice Finance Dept Menyampaikan Invoice lama untuk diganti dengan Invoice baru bila terjadi pengembalian retur dengan Cash.
M L
DO Logistic & Warehous Dept
Menyampaikan DO pelanggan untuk penyiapan dan pengiriman produk pesanan pelanggan.
M H
100
Form Retur Logistic & Warehouse Dept
Menyampaikan informasi barang yang ingin diretur pelanggan agar bisa diganti dengan produk baru.
L M
Produk Retur Logistic & Warehouse Dept
Mengembalikan produk retur untuk ditukarkan dengan produk baru.
H L
Keterangan : H = Tinggi(High), M = Sedang(Medium), L = Rendah(Low)
101
2. Finance Department
Input Deliverables dan Output Deliverables pada Marketing Departement
dapat dilihat pada gambar 3.10 berikut ini.
Input Deliverables
Output Deliverables
Gambar 3.10: Input dan Output Deliverables Finance Department PT. Surya
Terang Pratama
102
Dari Input Deliverables (gambar 3.10) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Finance
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam tabel 3.4: Impact Analysis Finance Department.
Tabel 3.4: Impact Analysis Finance Department PT. Surya Terang Pratama.
What activities does the input generate?
Does it have positive or negative impact on cost and tangibles?
Does it have positive or negative impact on intangibles assets?
What is the overall cost/risk for this input?
What is the overall benefit for this input?
What we Receive?
Comes From
Activities Tangible Impact Intangible Impact Cost/Risk Benefit
Uang Pelanggan Menerima pembayaran dari pelanggan.
Menambah pemasukan perusahaan.
Memberikan kemudahan untuk pelanggan
M H
Copy Invoice Ditandatangani
Pelanggan Menyimpan Copy Invoice untuk bukti tagihan ke pelanggan.
Menambah biaya penyimpanan dokumen.
Memberikan kepastian untuk menagih pembayaran dan informasi penerimaan cash.
L H
Copy Invoice baru Ditandatangani
Pelanggan Menyimpan Copy Invoice untuk bukti tagihan setelah retur produk diganti dengan cash
Menambah biaya penyimpanan dokumen.
Memberikan kepastian untuk menagih pembayaran dan informasi penerimaan cash.
L M
103
Copy DO Ditandatangani
Logistic & Warehouse Dept
Membuat Invoice berdasarkan DO dan PO.
Menambah waktu dan biaya Finance Dept
Memastikan keakuratan pembuatan Invoice dan kepastian penagihan pembayaran.
L H
Supplier DO Logistic & Warehouse Dept
Menyimpan Invoice Pengiriman sebagai bukti biaya pengiriman
Menambah waktu dan biaya Finance Dept
Memastikan keakuratan pembayaran Invoice Supplier dengan barang yang telah dikirimkan.
L M
PO Perusahaan Logistic & Warehouse Dept
Memverifikasi PO Perusahaan untuk pencatatan bukti pembelian perusahaan
Menambah waktu dan biaya komunikasi Logistic & Warehouse Dept dan Finance dept.
Memberikan Kepastian pengeluaran perusahaan sesuai dengan anggaran dana perusahaan.
M H
Form Retur Marketing Dept
Sebagai keterangan retur untuk pengembalian dalam bentuk cash.
Menambah biaya dan waktu Finance Dept.
Memberikan keakuratan pengembalian produk retur dalam bentuk cash.
M L
PO Marketing Dept
Menyimpan PO sebagai bukti pemesanan pelanggan
Menambah biaya penyimpanan dokumen dan Administrasi.
Memungkinkan untuk memberi informasi tentang trend Customer
L H
Invoice Marketing Dept.
Mengganti Invoice lama dengan Invoice baru pada pengembalian proses retur produk dengan cash.
Menambah waktu dan biaya Finance Dept.
Memastikan keakuratan informasi atas penggantian dokumen Invoice
M L
104
Invoice Pengiriman
Perusahaan Ekspedisi
Menyimpan Invoice Pengiriman sebagai bukti biaya pengiriman
Menambah biaya penyimpanan dokumen.
Memastikan pengeluaran untuk biaya pengiriman
L M
Supplier Invoice
Supplier Menverifikasi Invoice dengan DO untuk pembayaran produk, Menyimpan Supplier Invoice
Menambah biaya dan waktu Finance Dept.
Memberikan informasi tentang pengeluaran perusahaan., Sebagai bukti pembayaran perusahaan ke Supplier
M H
Keterangan : H = Tinggi(High), M = Sedang(Medium), L = Rendah(Low)
Dari Output Deliverables (gambar 3.10) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Marketing
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam tabel 3.5: Value Creation Analysis Finance Department.
Tabel 3.5: Value Creation Analysis Finance Department PT. Surya Terang Pratama
What do we do to add value to this output? What we output Goes To Value Enchanment and Value Added Cost/
Risk Benefit
Uang Pelanggan Mengembalikan Uang atas pengembalian barang retur dari pelanggan.
M M
Menagih Pembayaran Pelanggan Menagih dan melayani pembayaran pelanggan dengan baik. M H Invoice Pelanggan Membuatkan Invoice atas Copy DO untuk menagih pembayaran ke
pelanggan L H
Invoice Baru pelanggan Membuatkan Invoice Baru atas produk retur yang digantikan dengan uang untuk pelanggan.
M L
105
Supplier Invoice Logistic & Warehouse Dept
Memberikan Invoice Supplier kepada Logistic & Warehouse Dept untuk pengembalian produk retur ke Supplier.
L M
PO Perusahaan Logistic & Warehouse Dept
Menerima PO Perusahaan atas pembelian Produk dari Supplier untuk diverifikasi.
L M
PO Perusahaan diverifikasi
Logistic & Warehouse Dept
Menverifikasi PO Perusahaan atas pembelian Produk dari Supplier. M H
Uang Perusahaan Eskpedisi
Membayar Uang atas Jasa pengiriman produk ke konsumen. M M
Shipping Payment Perusahaan Eskpedisi
Membayar Jasa pengiriman produk ke konsumen. M M
Procurement Payment Supplier Melakukan pembayaran atas pembelian produk perusahaan. H M Uang Supplier Membayar dengan uang atas pembelian Produk Perusahaan. H M
Keterangan : H = Tinggi(High), M = Sedang(Medium), L = Rendah(Low)
106
3. Logistic & Warehouse Department
Pelanggan
Supplier
Marketing Dept
Logistic & WarehouseDept
Finance Dept
Direktur
PerusahaanEskpedisi
Copy DODitandatangani
Form ReturPengesahan
PO Perusahaan POPerusahaan
POPerusahaan
PO Perusahaandiverifikasi
Produk
Supplier Invoice
Supplier DO
InformasiPengiriman
DO
Copy DODitandatangani
Produk Retur
PengirimanProduk
Input Deliverables
Pelanggan
Supplier
Marketing Dept
Logistic & WarehouseDept
Finance Dept
Director
Informasi Stok Habis
Copy DODitandatangani
Produk
DO
PerusahaanEskpedisi
DO
ProdukPO
Perusahaan
POPerusahaan
Produk Retur
Konfirmasi Retur
IdentitasPelanggan
POPerusahaan
Supplier Invoice
Supplier DO
Mengirimkan Produk
Copy POPerusahaan
Produk Retur yang Sudah Ditukar
Output Deliverables
Gambar 3.11: Input dan Output Deliverables Logistic & Warehouse Department PT.
Surya Terang Pratama
107
Dari Input deliverables (gambar 3.11) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Finance
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam Tabel 3.6: Impact Analysis Logistic & Warehouse Department.
Tabel 3.6: Impact Analysis Logistic & Warehouse Department PT. Surya Terang Pratama.
What activities does the input generate?
Does it have positive or negative impact on cost and tangibles?
Does it have positive or negative impact on intangibles assets?
What is the overall cost/risk for this input?
What is the overall benefit for this input?
What we Receive?
Comes From
Activities Tangible Impact Intangible Impact Cost/Risk Benefit
Copy DO ditandatangani
Pelanggan Menyimpan Slip DO untuk dijadikan laporan pengiriman barang
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memastikan Produk dikirimkan dengan baik ke pelanggan.
L M
DO Marketing Dept
Menerima DO yang dibuat berdasarkan pemesanan pelanggan.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memastikan keakuratan pemesanan pelanggan.
M H
Form Retur Marketing Dept
Menukarkan produk retur berdasarkan keterangan Form Retur.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept
Memberikan keakuratan pengembalian produk retur.
M L
Produk Retur Marketing Dept.
Menukarkan produk retur berdasarkan keterangan Form Retur.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept
Mengecewakan pelanggan karena produk cacat diterima pelanggan
H L
108
PO Perusahaan
Finance Dept
Menerima PO Perusahaan yang sudah diverifikasi kemudian dikirimkan ke Supplier.
Menambah waktu dan biaya komunikasi Logistic & Warehouse Dept dan Finance dept.
Memberikan Kepastian pengeluaran perusahaan sesuai dengan anggaran dana perusahaan.
M H
PO Perusahaan Diverifikasi
Finance Dept
Menerima PO Perusahaan yang sudah diverifikasi.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept dan Finance dept.
Memberikan Kepastian pengeluaran perusahaan sesuai dengan anggaran dana perusahaan.
M H
Supplier Invoice
Finance Dept
Menerima Supplier Invoice untuk persyaratan retur ke Supplier.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept dan Finance Dept.
Membantu proses pereturan produk ke Supplier
L M
PO Perusahaan
Director Menerima PO Perusahaan yang disahkan oleh Director.
Menambah waktu dan dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memastikan pengeluaran perusahaan untuk produk disetujui oleh Director
L L
Pengesahaan PO Perusahaan
Director Menerima PO Perusahaan yang disahkan oleh Director.
Menambah waktu dan dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memastikan pengeluaran perusahaan untuk produk disetujui oleh Director
L L
109
Pengiriman Produk
Supplier Menerima Pengiriman pesanan produk perusahaan dan mengecek kembali Produk tersebut berdasarkan PO perusahaan.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept, Menambah Aset bergerak perusahaan
Memastikan keakuratan Produk yang dikirimkan sesuai dengan PO perusahaan
M H
Produk Supplier Menerima Pengiriman pesanan produk perusahaan, Menerima pengembalian Produk Retur, Menyimpan produk di gudang
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept, Menambah Aset bergerak perusahaan
Memberikan perlindungan/penjagaan kepada produk, dan memberikan kepastian persediaan produk
M H
Supplier DO Supplier Menerima Supplier DO dan Menverifikasi Supplier DO berdasarkan produk yang dikirimkan.
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memberikan informasi atas pengiriman produk.
L M
Informasi Pengiriman
Supplier Menerima informasi pengiriman dari Supplier.
Memberikan Informasi tentang waktu pengiriman produk.
L H
Copy DO ditandatangani
Perusahaan Ekspedisi
Menerima Copy DO ditandatangani pelanggan dari pengiriman produk oleh Perusahaan Ekspedisi
Menambah waktu dan biaya Logistic & Warehouse Dept.
Memastikan Invoice dan DO disetujui oleh pelanggan.
L M
Keterangan : H = Tinggi(High), M = Sedang(Medium), L = Rendah(Low)
110
Dari Input Deliverables (gambar 3.11) yang diperoleh, seluruh deliverables yang dianalisis sebagai input bagi Finance
Department PT.Surya Terang Pratama akan diolah dalam tabel 3.7: Value Creationt Analysis Logistic & Warehouse Department.
Tabel 3.7: Value Creation Analysis Logistic & Warehouse Department PT. Surya Terang Pratama.
What do we do to add value to this output? What we output Goes To Value Enchanment and Value Added Cost/
Risk Benefit
Mengirim Produk. Pelanggan Mengirimkan produk sampai ketempat ke tempat tujuan pelanggan.
M H
DO Pelanggan Memberikan DO untuk ditandatangani/disahkan. M M Produk. Pelanggan Mengirimkan produk sampai ketempat ke tempat tujuan pelanggan
denga baik. M H
Produk Retur yang Sudah Ditukar
Pelanggan Mengirimkan kembali produk retur yang sudah ditukar ke pelanggan
M L
Informasi Stok Produk Marketing Dept Menginformasikan Stok habis agar bisa disampaikan kepada pelanggan.
H L
PO Perusahaan. Finance Dept Meminta Verifikasi PO perusahaan ke Finance Dept. L L Copy DO Ditandatangani
Finance Dept Menyampaikan Copy DO yang sudah ditandatangani pelanggan untuk bukti pembuatan Invoice
L M
Supplier DO Finance Dept Menyampaikan Supplier DO sebagai bukti produk diterima. L M PO perusahaan Director Meminta persetujuan PO Perusahaan untuk pembelian produk
perusahaan. M H
PO Perusahaan Supplier Menyampaikan PO Perusahaan ke Supplier untuk pemesanan produk.
M H
Copy PO Perusahaan Supplier Menyampaikan Copy PO Perusahaan ke Supplier untuk pengambilan produk
L M
111
Supplier Invoice Supplier Memberikan Supplier Invoice sebagai persyaratan retur Supplier M M Produk Retur Supplier Memberikan produk retur untuk ditukarkan dengan produk baru. H M Konfirmasi Retur Supplier Memberikan konfirmasi atas produk yang ingin diretur. L M
Produk Perusahaan Ekspedisi
Memberikan Produk ke Perusahaan Ekspedisi untuk dikirimkan ke pelanggan.
M H
Identitas Pelanggan Perusahaan Ekspedisi
Memberikan Alamat Pelanggan untuk melengkapi prosedur pengiriman produk
M H
DO Perusahaan Ekspedisi
Menitipkan DO pada Perusahaan Ekspedisi untuk ditandatangani oleh pelanggan
M H
Keterangan : H = Tinggi(High), M = Sedang(Medium), L = Rendah(Low)
112
3.7 Analisis SWOT
Berdasarkan hasil analisa perusahan PT. Surya Terang Pratama diketahui faktor
internal (Kekuatan & Kelemahan / Strenght & Weakness) dan Faktor eksternal (Peluang
& Ancaman) perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Faktor Internal yaitu:
a. Kekuatan (Strength):
- Pembinaan hubungan antar partner bisnis yang baik.
PT. Surya Terang Pratama menjalin hubungan baik dengan beberapa perusahaan
supplier dan beberapa perusahaan ekspedisi sebagai rekan (partner) bisnis.
Dimana beberapa perusahaan supplier tersebut merupakan supplier tetap PT.
Surya Terang Pratama dan beberapa perusahaan ekspedisi yang menjadi
langganan PT. Surya Terang Pratama yang sudah menandatangani kontrak kerja
sama sebagai rekan bisnis perusahaan. Perusahaan supplier tetap dan perusahaan
ekspedisi pilihan PT. Surya Terang Pratama dapat dilihat pada tabel 3.8 dan tabel
3.9 sebagai berikut.
Tabel 3.8: Daftar Supplier Tetap PT.Surya Terang Pratama
No Nama Perusahaan Keterangan 1 CV. Powerindo Jaya Perkasa Supplier untuk jenis produk alat-alat
drilling 2 PT. Agip Lubrindo Pratama Supplier untuk produk pelumas Agip 3 PT. Duta Buana Perkasa Supplier untuk produk pelumas Pertamina 4 PT Ebara Indonesia Supplier untuk jenis produk hydrolic
pump dan perlengkapan sistem Hidrolik. 5 PT. Prestasi Pelumasindo
Unggul Supplier untuk produk pelumas Shell
Sumber: PT. Surya Terang Pratama
113
Tabel 3.9: Daftar Perusahaan Ekspedisi Langganan
No. Nama Perusahaan Keterangan 1 PT. Bina Usaha
Perusahaan ekspedisi yang melayani jasa pengiriman darat, laut, proyek cargo dan udara untuk tujuan domestik & internasional.
2 PT. Citra Indonesia Logistic Perusahaan ekspedisi yang melayani jasa pengiriman darat, laut, dan udara untuk tujuan domestik.
Sumber: PT. Surya Terang Pratama
- Pendekatan pelanggan yang baik.
Berdasarkan hasil Value Network Analysis dapat kita ketahui bahwa perusahaan
mempunyai pendekatan pelanggan dengan baik. Pendekatan yang baik terhadap
pelanggan ini dapat kita lihat dimana para staff PT. Surya Terang Pratama dapat
melakukan penawaran dengan baik, bersedia melayani keluhan (complain) dari
pelanggan, apabila produk diretur oleh konsumen tidak dapat ditukar pada waktu
yang diinginkan pelanggan maka pelanggan berhak menerima kembali uang atas
produk yang dibelinya (refund), dan PT. Surya Terang Pratama bersedia
melayani pesanan pelanggan yang berada diluar daerah jangkauan pengiriman
perusahaan dengan menggunakan jasa perusahaan ekspedisi.
- Pengendalian dan pengawasan financial (keuangan) perusahaan yang baik
Dari hasil wawancara, gambaran umum, dan Value Network Analysis PT. Surya
Terang Pratama memiliki pengendalian dan pengawasan atas arus informasi
financial (keuangan) mereka. Dimana arus kas dan aset perusahaan tercatat
dengan baik
114
- Ketersediaan transportasi untuk pendistribusian produk yang memadai.
PT. Surya Terang Pratama memiliki beberapa kendaraan/transportasi untuk
mendukung proses pendistribusian produk-produknya. Pada tabel 3.10 dapat kita
lihat daftar kepemilikan kendaraan/transportasi dinas milik PT. Surya Terang
Pratama.
Tabel 3.10: Daftar Kepemilikan Transportasi Darat Dinas
No Nama Kendaraan Jenis Kendaraan Jumlah 1 Minibus Suzuki APV Mobil Penumpang 1 2 Minibus Daihatsu Zebra Mobil Penumpang 1 3 Mini Truk Isuzu Elf Truk Pengangkut Barang 2 4 Truk Hino Dutro 130 MD Truk Pengangkut Barang 1 5 Daihatsu Zebra Pickup Mobil Pickup Pengangkut
Barang 2
6 Isuzu Pickup Mobil Pickup Pengangkut barang
1
Sumber: PT.Surya Terang Pratama.
- Fasilitas dan Infrastruktur perusahaan yang memadai
PT. Surya Terang Pratama memilik 1 kantor untuk kegiatan operasional dan 2
buah gudang dilokasi yang berbeda. Kantor PT.Surya Terang Pratama dilengkapi
oleh fasilitas telepon, faksimile, Internet , mesin fotokopi, komputer dan
hardware lainnya yang dimana semua fasilitas tersebut dapat mendukung kinerja
para staff yang bekerja pada perusahaan tersebut.
b. Kelemahan (Weakness):
- Struktur organisasi perusahaan yang masih sederhana.
PT. Surya Terang Pratama memiliki struktur organisasi yang masih sederhana
yang dapat kita lihat pada gambar 3.1. Hal ini menyebabkan pembagian bidang
kerja yang tidak proposional para staff harus melakukan pekerjaan yang lebih
dari bidang yang seharusnya mereka kerjakan.
115
- Pengawasan persediaan produk gudang yang kurang baik.
Salah satu yang menjadi permasalahan perusahaan adalah pengawasan
persediaan/stok produk gudang yang kurang baik karena terjadinya keliruan
dalam informasi stok produk yang menyebabkan keterlambatan pemenuhan
pemesanan pelanggan karena kurangnya pengawasan persediaan stok produk.
Hal dikarenakan pencatatan produk yang tidak real-time dan berdasarkan produk
yang keluar dan masuk sedangkan pengauditan jumlah stok produk hanya
dilakukan dalam sekali per dua minggu.
- Pengawasan mutu produk yang kurang baik.
Sering terjadinya retur dari pelanggan yang dikarenakan produk yang dipesan
oleh pelanggan rusak/cacat sebelum digunakan. Hal ini dikarenakan kurangnya
pemeriksaan produk dari Staff Warehouse dikarenakan perusahaan tidak
mempunyai alat untuk menguji produk yang diterima dari supplier. Namun hal
ini dapat diimbangi karena pihak supplier bersedia untuk menerima retur produk
yang cacat tersebut dan dapat ditukarkan kembali.
- Cakupan pasar yang masih bersifat regional.
Cakupan pasar PT. Surya Terang Pratama masih hanya mencakup beberapa
daerah di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatra, dan Pulau Kalimantan.
- Pelayanan pemenuhan pesanan pelanggan yang kurang cepat.
Berdasarkan value network analysis dan gambaran umum proses bisnis
perusahaan, dapat disimpulkan bahwa rumitnya birokrasi dalam pemenuhan
pesananan pelanggan.
116
2. Faktor Eksternal yaitu:
a. Peluang (Opportunity):
- Stabilitas nilai tukar Rupiah dengan US Dollar.
Stabilitas nilai tukar Rupiah dengan US Dollar sangat mempengaruhi harga
produk dari supplier serta mempengaruhi harga jual produk ke pelanggan. Bila
Nilai tukar Rupiah meningkat terhadap US Dollar maka harga produk yang
dipesan dari supplier dan dijual ke pelanggan akan menurun dan juga sebaliknya.
Hal ini tentunya sangat mempengaruhi permintaan produk dari pelanggan ke
perusahaan. Pada akhir tahun 2009 hingga pertengahan bulan Januari tahun 2010
nilai tukar Rupiah dengan US Dollar relative stabil dengan kisaran 9-10 ribu
Rupiah per Dollar. Grafik nilai tukar Rupiah dengan US Dollar dapat dilihat
gambar 3.12 berikut ini.
Sumber: Melon Property (2010)
Gambar 3.12: Grafik Nilai tukar Rupiah Terhadap US Dollar Periode 28/10/2009
Sampai Dengan 20/01/2010
117
- Turunnya suku bunga Kredit.
Naik turunnya suku bunga kredit pada Bank akan mempengaruhi pemerolehan
dana pinjaman perusahaan dari Bank. Bila suku bunga kredit pada bank turun
maka perusahaan akan mudah memperoleh dana untuk mengembangkan
perusahaannya. Naik-turunnya suku bunga kredit dan suku bunga deposito
ditentukan oleh suku bunga BI rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Suku
Bunga BI rate dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini
Tabel 3.11: Suku Bunga BI Rate
Tanggal BI Rate 6 Januari 2010 6.50% 3 Desember 2009 6.50% 4 November 2009 6.50% 5 Oktober 2009 6.50% 3 September 2009 6.50% 5 Agustus 2009 6.50% 3 Juli 2009 6.75% 3 Juni 2009 7.00% 5 May 2009 7.25% 3 April 2009 7.50% 4 Maret 2009 7.75% 4 Febuari 2009 8.25%
Sumber: Bank Indonesia (2010)
- Semakin berkembangnya teknologi informasi.
Berkembangnya teknologi informasi yang ada tentunya akan mempengaruhi
kinerja perusahaan. Perusahaan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi tersebut untuk membantu proses bisnis perusahaan, contohnya:
penggunaan internet dan email untuk berkomunikasi dengan pihak supplier dan
memasarkan produk perusahaan.
118
- Meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia
Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris optimistis, industri manufaktur
nasional akan mengalami pertumbuhan sekitar 3% hingga 4% pada 2010
(Nurmayanti, 03/08/2009). Dengan meningkatnya pertumbuhan industri
manufaktur di Indonesia maka akan meningkatkan pangsa pasar dari PT. Surya
Terang Pratama. Maka permintaan produk untuk keperluan perlengkapan industri
yang dipasarkan oleh PT. Surya Terang Pratama akan ikut meningkat pula.
- Semakin berkembangnya infrastruktur di Indonesia.
Dengan berkembangnya infrastruktur di Indonesia dari tahun ke tahun maka
peluang untu mengembangkan pasar di daerah lain di Indonesia akan semakin
besar. Proses bisnis yang berjalan pada PT. Surya Terang Pratama akan menjadi
lebih mudah dengan adanya pemanfaat infrastruktur tersebut.
b. Ancaman (Threat) yaitu:
- Dimulainya Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA)
Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) adalah suatu perjanjian tentang
perdagangan bebas antar negara RRC (Republik Rakyat China) dengan Negara-
negara anggota Asean yang dimulai pada Januari 2010. Dengan adanya
perdagangan bebas ini dikhawatirkan produk-produk murah buatan RRC akan
masuk dengan bebas ke Indonesia sehingga dapat membuat perusahaan industri-
industri dalam Negeri kalah bersaing dan menyebabkan kebangkrutan. Hal ini
tentunya akan membawa dampak buruk pada PT. Surya Terang Pratama yang
dimana sebagian besar pelanggannya adalah perusahaan industri dalam Negeri.
119
- Produk palsu yang beredar di pasaran.
Produk palsu yang beredar di pasaran tentunya akan meresahkan PT. Surya
Terang Pratama. Dimana produk palsu tersebut harganya jauh lebih murah, dan
konsumen yang tertipu akan produk palsu tersebut akan lebih memilih membeli
produk palsu tersebut ketimbang produk asli yang dijual oleh PT. Surya Terang
Pratama sehingga membuat omset perusahaan menjadi berkurang. Contoh kasus
yang terjadi:
“…Beberapa pekan lalu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menggerebek pabrik oli yang diduga palsu di Bitung, Tangerang, Banten. Usaha produksi oli palsu ini tergolong besar. Sejumlah alat memproduksi oli palsu, seperti mesin sedot oli, dua drum pengaduk, satu unit mesin kompresor, dan satu unit mesin pencetak barcode ditemukan di tempat ini. Tak hanya itu, ratusan karung berisi botol berbagai jenis merk oli dan puluhan karung tutup botol juga ditemukan. Jaringan pemalsu oli ini bekerja dengan cermat dan rapi. Buktinya, kertas aluminium pelapis tutup oli telah disiapkan dengan matang hingga dipastikan mampu mengecoh konsumen. Dalam penggerebekan ini, polisi menangkap seorang tersangka….”
(Tim Buser, 11/06/09)
- Kurangnya pasokan listrik dari PLN.
Kurangnya pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) tentunya akan
sangat menghambat kegiatan operasional perushaan. Karena kurangnya pasokan
listrik tersebut, PLN membatasi pasokan listriknya dengan melakukan
pemadaman bergilir. Hal ini tentunya tidak menguntungkan bagi perusahaan,
meskipun perusahaan memiliki genset pembangkit tenaga listrik namun biaya
yang dikeluarkan untuk bahan bakar genset pembangkit tenaga listrik tersebut
cukup tinggi bila dibandingkan menggunakan listri dari PLN. Kekurangan
pasokan listrik ini disinggung pada rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden RI
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai berikut
“…Presiden diawal pengarahannya mengatakan bahwa listrik memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat. "Kita sudah tahu, karena krisis 11 tahun yang lalu kita terlambat untuk menambah daya listrik kita, membangun pembangkit listrik serta sistem distribusinya. Memang bisa dijelaskan, kesulitan finansial pada masa
120
krisis dulu. Ketika ekonomi pulih kembali, utamanya sejak lima tahun yang lalu, makin terasa listrik ini sangat kurang," kata Presiden.”
(Tim redaksi website Presiden RI Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono,17/11/2009)
- Banyaknya perusahaan pesaing.
Menurut hasil wawancara dengan Director PT Surya Terang Pratama, PT. Surya
Terang Pratama mempunyai banyak perusahaan persaing yang bergerak dalam
pasar yang sama. Oleh karena banyaknya perusahaan pesaing tersebut maka
pangsa pasar yang diperoleh PT.Surya Terang Pratama sedikit.
- Harga minyak mentah dunia yang semakin meningkat.
Dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia yang menyebabkan naiknya
harga bahan bakar minyak maka biaya pendistribusian produk dari supplier ke
PT. Surya Terang Pratama hingga ke pelanggan akan semakin meningkat pula.
PT. Surya Terang Pratama sebagai perusahan perdagangan dan penyalur
tentunya akan sangat bergantung pada proses pendistribusian produk-produknya
dengan menggunakan transportasi yang berbahan bakar minyak dan juga jasa
perusahaan ekspedisi yang tarif pengirimannya bergantung pada harga minyak
mentah. Tabel 3.12 berikut ini menunjukan data histori naik turunnya harga
minyak mentah dunia per barrel
Tabel 3.12: Data Histori Harga Minyak Mentah
Tanggal Harga Minyak Mentah per Barrel (US Dollar)
June 5, 2009 $68.44 July 3, 2009 $65.63 August 7, 2009 $70.93 September 4, 2009 $68.02 October 2, 2009 $69.95 November 6, 2009 $77.43 December 4, 2009 $75.47 January 8, 2010 $82.75
Sumber: The New York Merchantile Exchange (2010)
121
3.7.1 Matriks SWOT
Dari faktor-faktor Internal dan Eksternal dapat kita buat Matrix SWOT pada tabel 3.13 berikut untuk menganalisa perumusan strategi
perusahaan.
Tabel 3.13: Matrix SWOT
Kekuatan (Strengths) 1. Pembinaan hubungan antar partner bisnis yang baik. 2. Pendekatan pelanggan yang baik. 3. Pengendalian dan pengawasan financial perusahaan
yang baik. 4. Ketersediaan transportasi untuk pendistribusian produk
yang memadai 5. Fasilitas dan Infrastruktur perusahaan yang memadai.
Kelemahan (Weakness) 1. Struktur organisasi perusahaan yang masih sederhana. 2. Pengawasan dan pengendalian persediaan produk yang
kurang baik. 3. Pengawasan mutu produk yang kurang baik. 4. Cakupan pasar yang masih bersifat regional. 5. Pelayanan pemenuhan pesanan pelanggan yang kurang
cepat.
Peluang (Opportunities) 1. Stabilitas nilai tukar
Rupiah dengan US Dollar 2. Turunnya suku bunga
kredit. 3. Semakin berkembangnya
teknologi informasi. 4. Meningkatnya
pertumbuhan Industri di Indonesia
5. Semakin berkembangnya Infrastruktur di Indonesia.
Strategi SO 1. Pemanfaatan teknologi informasi dan stabilitas nilai
tukar Rupiah dalam menambah perlengkapan fasilitas dan infrastruktur perusahaan (S5, O1, O3,).
2. Memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun sistem yang mengintegrasika informasi yang dbutuhkan perusahaan dengan partner bisnis dan juga pelanggan d (S1, S2, S3, O3).
3. Memanfaatkan pinjaman kredit bank untuk menguatkan struktur financial perusahaan sehingga perusahaan dapat berinvestasi untuk mengembangkan teknologi, fasilitas dan infrastuktur (S5, S3, O2, O3).
4. Dengan meningkatnya pertumbuhan industri di Indonesia maka perusahaan dapat menambah pelanggan dengan melakukan pendekatan terhadap perusahaan-perusahaan industri tersebut (S2, O4).
5. Dengan berkembangnya infrastruktur Indonesia seperti
Strategi WO 1. Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mempermudah
tugas para staff dalam melakukan pekerjaan, mengawasi dan mengendalikan persediaan produk, mengawasi mutu produk, dan juga melayani pelanggan (W1, W2, W3, W5, O3).
2. Meminjam dana dari Bank untuk mengembangkan perusahaan hingga keberbagai ke kota lain yang infrastrukturnya sudah tersedia dengan baik (W4,O2, O5).
3. Dengan berkembangnya industri-industri di daerah maka perusahaan memiliki peluang untuk mengembangkan cakupan pasar ke pelosok daerah (W4, O4).
4. Stabilitas nilai tukar Rupiah membuat perusahaan dapat menekan harga demi kepuasan pelanggan untuk menutupi kekurangan pelayan pelanggan yang kurang cepat (O1, W5).
122
jalan raya, jembatan, dan fasilitas-fasilitas umumnya maka perusahaan dapat mengoptimalkan transportasi yang tersedia untuk proses pendistribusian produknya (S4, O5).
Ancaman (Threatness) 1. Dimulainya Asean-China
Free Trade Agreement (ACFTA).
2. Produk palsu yang beredar di pasaran.
3. Kurangnya pasokan listrik dari PLN.
4. Banyaknya perusahaan pesaing.
5. Harga minyak mentah dunia yang semakin meningkat.
Strategi ST 1. Perusahaan dapat memperkuat kerja sama dengan
partner bisnis agar dapat mengurangi dampak masuknya produk murah akibat perdagangan bebas Asean-China (S1, T1).
2. Dengan adanya pendekatan pelanggan yang baik maka pelanggan dapat memperoleh informasi dengan jelas tentang produk asli yang dipasarkan oleh perusahaan. (S2, T2).
3. Perusahaan dapat mengatasi kekurangan pasokan listrik dari PLN dengan adanya fasilitas yang tersedia seperti Genset pembangkit tenaga listrik pada perusahaan dan fasilitas pembantu penerangan lainnya (S5, T3).
4. Kerja sama yang baik dengan partner bisni dapat mengurangi kekuatan dari para pesaing (S1, T4).
5. Pengendalian dan pengawasan finansial yang baik serta perawatan transportasi yang baik dapat mengatasi penggunaan bahan bakar minyak dalam proses distribusi (S3, S4, T5).
Strategi WT 1. Meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan yang
menambah kepuasan pelanggan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lainnya dan produk murah dari perdagangan bebas (W5, T2, T5).
2. Menambah divisi/departement IT untuk memberdayakan teknologi informasi agar dapat mengembangkan perusahaan sehingga dapat bersaing dan dapat mendukung proses bisnis perusahaan ( W1, W2, W3, T1, T4 ).
3. Menghemat pemakaian listrik dan bahan bakar transportasi untuk mengurangi pengeluaran perusahaan (T3, T5).
4. Bergerak pada bidang usaha baru dimana pangsa pasar dari bidang tersebut masih besar (W4, T1, T2, T4).
5. Mengembangkan tempat pemasaran produk sehingga pasar yang dimasuki menjadi lebih luas (W4, T1, T2, T4).
123
3.7.2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Matriks IFE digunakan untuk menganalisa faktor-faktor internal perusahaan dan
memberitahukan seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut serta memberi
kesimpulan untuk mengambil keputusan strategis perusahaan dari keberadaan faktor-
faktor internal tersebut. Matriks IFE PT. Surya Terang Pratama dapat dilihat pada Tabel
3.14 berikut ini.
Tabel 3.14: Matrix Internal Factor Evaluation (IFE) PT. Surya Terang Pratama
Variabel Bobot Rating Nilai
Kekuatan (Strengths) 1. Pembinaan hubungan antar partner
bisnis yang baik. 2. Pendekatan pelanggan yang baik. 3. Pengendalian dan pengawasan financial
perusahaan yang baik. 4. Ketersediaan transportasi untuk
pendistribusian produk yang memadai 5. Fasilitas dan Infrastruktur perusahaan
yang memadai. Kelemahan (Weakness) 1. Struktur organisasi perusahaan yang
masih sederhana. 2. Pengawasan dan pengendalian
persediaan produk yang kurang baik. 3. Pengawasan mutu produk yang kurang
baik. 4. Cakupan pasar yang masih bersifat
regional. 5. Pelayanan pemenuhan pesanan
pelanggan yang kurang cepat.
0,2363 0,1651
0,1107
0,0772
0,0458
0,0337
0,1222
0,0992
0,0462
0,0736
4 4 3 3 3 2 1 2 2 2
0,9052 0,6605
0,3321
0,2317
0,1374
0,0674
0,1222
0,1984
0,0923
0,1472 Total 1,000 2,8944
Dari tabel 3.14 diatas dapat disimpulkan bahwa pembinaan hubungan antar
partner bisnis yang baik merupakan faktor internal yang berpengaruh bagi perusahaan
dengan bobot 0,2363 dan nilai IFE 0,9052. Berdasarkan total nilai IFE 2,8944 maka
124
dapat disimpulkan bahwa PT. Surya Terang Pratama dapat memanfaatkan kekuatan
(strenght) dapat mengatasi kelemahan (weakness) dan berada diatas nilai IFE rata-rata
industri yaitu 2,50.
3.7.3 Matriks External Factor Evaluation (EFE)
Matriks EFE digunakan untuk menganalisa faktor-faktor eksternal perusahaan
dan memberitahukan seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut serta memberi
kesimpulan untuk mengambil keputusan strategis perusahaan dari keberadaan faktor-
faktor eksternal tersebut. Matriks EFE PT. Surya Terang Pratama dapat dilihat pada
Tabel 3.15 berikut ini.
Tabel 3.15: Matrix External Factor Evaluation (EFE) PT. Surya Terang Pratama
Variabel Bobot Rating Nilai Peluang (Opportunities) 1. Stabilitas nilai tukar Rupiah dengan US
Dollar 2. Turunnya suku bunga kredit. 3. Semakin berkembangnya teknologi
informasi. 4. Meningkatnya pertumbuhan Industri di
Indonesia 5. Semakin berkembangnya Infrastruktur di
Indonesia Ancaman (Threatness) 1. Dimulainya Asean-China Free Trade
Agreement (ACFTA). 2. Produk palsu yang beredar di pasaran. 3. Kurangnya pasokan listrik dari PLN. 4. Banyaknya perusahaan pesaing. 5. Harga minyak mentah dunia yang
semakin meningkat.
0,2337 0,1535
0,0889
0,0978
0,0506
0,0526 0,0496 0,0572 0,1078
0,1038
4 3 3 4 3 3 3 2 2 3
0,9346 0,4606
0,2667
0,3912
0,1518
0,1577 0,1488 0,1144 0,2156
0,3250
Total 1 3,1664
125
Dari tabel 3.12 diatas dapat disimpulkan bahwa stabilitas nilai tukar Rupiah
dengan US Dollar merupakan faktor eksternal yang berpengaruh bagi perusahaan
dengan bobot 0,2337 dan nilai IFE 0,9346. Berdasarkan total nilai IFE 3,1664 maka
dapat disimpulkan bahwa PT. Surya Terang Pratama dapat memanfaatkan peluang
(opportunity) dapat mengatasi ancaman (threat) dan berada diatas nilai EFE rata-rata
industri yaitu 2,50.
3.7.4 Matriks Internal-External (IE)
Berdasarkan matriks IFE dan EFE, didapatkan nilai rata-rata tertimbang untuk
IFE adalah 2,8944. Dan untuk EFE didapatkan nilai rata-rata tertimbang sebesar 3,1664.
Dari kedua nilai tertimbang rata-rata tersebut dimasukan kedalam Matriks IE pada tabel
3.16 dibawah ini.
Tabel 3.16: Matriks Internal-Eksternal (IE) PT. Surya Terang Pratama
TOTAL RATA-RATA TERTIMBANG IFE
TOTA
L RA
TA-R
ATA
TERTIM
BA
NG
Kuat Sedang Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
Kuat 3,0-4,0 I II III
Sedang 2,0-2,99 IV V VI
Lemah 1,0-1,99 VII VII IX
126
Dari Matrix IE dapat disimpulkan bahwa posisi PT. Surya Terang Pratama
berada pada sel II yang dengan Strategi yang dikembangkan adalah Strategi intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk/jasa (perbaikan
produk/jasa).
3.7.5 Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Dari perhitungan Matriks IE dan Kuadran SWOT diperoleh strategi
agresif/intensif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar dan
pengembangan produk/layanan. Untuk menentukan pilihan alternatif strategi mana yang
akan digunakan maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Matriks QSPM yang
terdapat pada tabel 3.16. Dari hasil Matriks QSPM maka dapat disimpulkan bahwa
alternative strategi yang cocok PT. Surya Terang Pratama adalah produk/jasa perbaikan
produk/jasa karena diperoleh nilai yang tertinggi dibanding yang lainnya. Dengan
mengembangkan sistem e-Supply Chain Management, perusahaan dapat meningkatkan
pelayanan terhadap pelanggan karena mempercepat pengadaan pemesananan produk ke
pelanggan.
127
Tabel 3.17: Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Alternatif Strategi
Variabel Bobot Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Perbaikan Jasa AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan (Strengths) 1. Pembinaan hubungan antar partner
bisnis yang baik. 2. Pendekatan pelanggan yang baik. 3. Pengendalian dan pengawasan
financial perusahaan yang baik. 4. Ketersediaan transportasi untuk
pendistribusian produk yang memadai 5. Fasilitas dan Infrastruktur perusahaan
yang memadai.
0,2363 0,1651
0,1107
0,0772
0,0458
2 3 - 2 1
0,4526 0,4954
-
0,1545
0,0458
3 3 - 3 2
0,6789 0,4954
-
0,2317
0,0916
4 3 - 3 3
0,9052 0,4954
-
0,2317
0,1374
Kelemahan (Weakness) 1. Struktur organisasi perusahaan yang
masih sederhana. 2. Pengawasan dan pengendalian
persediaan produk yang kurang baik. 3. Pengawasan mutu produk yang kurang
baik. 4. Cakupan pasar yang masih bersifat
regional. 5. Pelayanan pemenuhan pesanan
pelanggan yang kurang cepat.
0,0337
0,1222
0,0992
0,0462
0,0736
2 2 2 3 2
0,0674
0,2443
0,1984
0,1847
0,1472
2 2 2 4 1
0,0674
0,2443
0,1984
0,1847
0,0736
3 4 3 2 3
0,1011
0,4887
0,2976
0,0923
0,2208
Peluang (Opportunities)
128
1. Stabilitas nilai tukar Rupiah dengan US Dollar
2. Turunnya suku bunga kredit. 3. Semakin berkembangnya teknologi
informasi. 4. Meningkatnya pertumbuhan Industri di
Indonesia 5. Semakin berkembangnya Infrastruktur
di Indonesia
0,2337 0,1535
0,0889
0,0978
0,0506
3 3 1 3 2
0,7010 0,4606
0,0889
0.2934
0,1012
3 3 1 3 3
0,7010 0,4606
0,0889
0,2934
0,1518
2 3 4 2 1
0,4673 0,4606
0,3556
0,1956
0,0506
Ancaman (Threatness) 1. Dimulainya Asean-China Free Trade
Agreement (ACFTA). 2. Produk palsu yang beredar di pasaran. 3. Kurangnya pasokan listrik dari PLN. 4. Banyaknya perusahaan pesaing. 5. Harga minyak mentah dunia yang
semakin meningkat.
0,0526 0,0496 0,0572 0,1078
0,1038
4 3 - 2 2
0,2103 0,1488
- 0,2156
0,2166
2 3 - 3 1
0,1051 0,1488
- 0,3234
0,1083
2 2 - 3 3
0,1051 0,0992
- 0,3234
0,2166
Penjumlahan Total Nilai Daya Tarik 4,4267 4,6473 5,2443
129
3.8 Masalah, Usulan Penyelesaian Masalah, dan Keputusan Strategi
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, pada proses bisnis PT. Surya Terang
Pratama terdapat beberapa masalah yang kerap terjadi pada proses bisnis tersebut.
Masalah-masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Terlalu banyak pemakaian kertas dan proses bisnis masih menggunakan sistem
manual, sehingga proses bisnis berjalan lambat
- Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk arus dokumen, perlengkapan kantor
dan komunikasi perbulannya tergolong cukup besar
- Pereturan produk retur yang memakan waktu dan biaya.
- Kekeliruan dalam pengawasan stok produk digudang (tidak ready stock) yang
menyebabkan sering terjadinya ketiadaan produk yang dipesan oleh pelanggan
- Lambatnya proses pemesanan produk atau pemenuhan stok produk kosong ke
Supplier, dan
- Informasi yang diterima tentang arus produk tidak real-time
- Pemesanan pelanggan sering ditunda karena ketiadaan stok di gudang.
Karena adanya beberapa permasalahan yang kerap terjadi pada PT. Surya
Terang Pratama membuat perusahaan menjadi sulit untuk bersaing dengan para
pesaingnya. Usulan dari pemecahan masalah yang terjadi pada proses bisnis PT. Surya
Terang Pratama ini adalah:
- Membangun suatu sistem informasi terkomputerisasi yang mengintegrasikan
setiap unit bisnis perusahaan yang dapat mendokumentasikan proses bisnis
perusahaan dan juga mencakup arus produk yang terjadi dari Supplier ke
perusahaan hingga ke konsumen sehingga arus informasi dapat menjadi real-time
- Melakukan pemesanan produk ke Supplier sebelum stok produk tersebut habis.
130
- Menggunakan teknologi Internet sebagai media penyampaian dan pengiriman
informasi
- Memangkas birokrasi pendistribusian produk dari Supplier ke perusahaan hingga
ke pelanggan
- Menjalin kerjasama dengan para Supplier sehingga proses procurement dapat
berjalan dengan lebih mudah.
Dari kesimpulan usulan pemecahan masalah diatas, sistem yang cocok untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh PT. Surya Terang Pratama adalah e-Supply
Chain Management.
Berdasarkan analisa yang dilakukan perusahaan maka strategi yang cocok adalah
strategi SO dan strategi agresif untuk mengembangkan produk atau layanan.
Berdasarkan jenis strategi tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan usulan strategi
sebagai berikut:
- Menjalin kerjasama dengan pihak supplier dan membangun sistem e-Supply
Chain Management yang mengintegrasikan perusahaan dengan pihak supplier
dengan memanfaatkan teknologi internet yang ada (S1, S2, S3, O3)
- Meminjam modal dari bank untuk pengembangan sistem e-Supply Chain
Management (S5, S3, O2, O3)
- Karena dibangunnya sistem e-Supply Chain Management maka perusahaan dapat
dengan mudah mengendalikan arus produk pada perusahaan. Sehingga
perusahaan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan pemenuhan pemesanan
produk dari pelanggan.