bab 2 tinjauan pustaka 2.1. pengertian...

17
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalus Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS. Hydrocephalus Kongenital umumnya terjadi sekunder akibat malformasi susunan saraf pusat atau stenosis aquaduktus. Hydrocephalus biasanya timbul selama periode neonatus atau pada awal masa bayi. Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan lokal tanpa tekanan intrakarnial yang meninggi seperti pada kista porensefali atau pelebaran ruangan CSS akibat tertimbunnya CSS yang menempati ruangan, sesudah terjadinya atrofi otak. Hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda – tanda klinis yang khas disebut hydrocephalus yang manifes. Sementara itu, hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal disebut sebagai hydrocephalus yang tersembunyi. Dikenal Hydrocephalus Kongenital dan Hydrocephalus Akuisita. 13,14,15 2.2. Anatomi dan Fisiologi Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio, terdiri dari sistem ventrikel, sistem magna pada dasar otak dan ruangan subaraknoid yang meliputi seluruh susunan syaraf. CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel oleh pleksus koroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan araknoid yang meliputi seluruh susunan syaraf pusat (SSP). Hubungan antara sistem ventrikel dan ruang subaraknoid adalah melalui foramen Magendie di median Universitas Sumatera Utara

Upload: lamdien

Post on 04-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Hydrocephalus

Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan

bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang

meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.

Hydrocephalus Kongenital umumnya terjadi sekunder akibat malformasi susunan

saraf pusat atau stenosis aquaduktus. Hydrocephalus biasanya timbul selama periode

neonatus atau pada awal masa bayi. Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan

lokal tanpa tekanan intrakarnial yang meninggi seperti pada kista porensefali atau

pelebaran ruangan CSS akibat tertimbunnya CSS yang menempati ruangan, sesudah

terjadinya atrofi otak. Hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda – tanda klinis

yang khas disebut hydrocephalus yang manifes. Sementara itu, hydrocephalus

dengan ukuran kepala yang normal disebut sebagai hydrocephalus yang tersembunyi.

Dikenal Hydrocephalus Kongenital dan Hydrocephalus Akuisita.13,14,15

2.2. Anatomi dan Fisiologi

Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio, terdiri dari

sistem ventrikel, sistem magna pada dasar otak dan ruangan subaraknoid yang

meliputi seluruh susunan syaraf. CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel oleh

pleksus koroidalis kembali ke dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater

dan araknoid yang meliputi seluruh susunan syaraf pusat (SSP). Hubungan antara

sistem ventrikel dan ruang subaraknoid adalah melalui foramen Magendie di median

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

dan foramen Luschka di sebelah lateral ventrikel IV. Aliran CSS yang normal ialah

dari ventrikel lateralis melalui foramen Monroi ke ventrikel III, dari tempat ini

melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV dan melalui foramen

Luscha dan Magendie ke dalam ruang subaranoid melalui sisterna magna. Penutupan

sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan resorpsi CSS oleh sistem kapiler.13

Secara rinci anatomi otak dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2.1. Anatomi Otak

2.3. Etiologi

Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini bisa dideteksi

sejak masih dalam kandungan (Congenital Hydrocephalus) sehingga tindakan lanjut

dari kondisi ini sudah bisa disiapkan sejak sebelum persalinan.16

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

Hydrocephalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran CSS pada salah satu

tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorpsi

dalam ruang subarachnoid. Akibat penyumbatan terjadi dilatasi ruangan CSS di

atasnya. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak

ialah:

2.3.1. Kelainan bawaan

a. Stenosis aquaduktus sylvii

Adalah penyumbatan aliran CSS pada tingkat saluran air dari sylvii (antara

ventrikel ketiga dan keempat di otak). Merupakan penyebab yang terbanyak pada

hydrocephalus bayi dan anak (60-90%). Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu

sama sekali atau abnormal lebih sempit dari biasa. Umumnya gejala hydrocephalus

terlihat sejak lahir atau progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah

lahir. Stenosis aquaduktus juga merupakan penyebab yang sangat umum dari

hydrocephalus kongenital. Dengan kejadian hydrocephalus 5 sampai 10 per 10.000

kelahiran hidup, stenosis aquaduktus menyumbang sekitar 20% dari kasus

hydrocephalus.13,17,18

b. Spina bifida dan kranium bifida

Hydrocephalus pada kelainan ini biasanya berhubungan dengan sindrom

Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan medula oblongata dan

serebelum letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga terjadi

penyumbatan sebagian atau total. Kasus hydrocephalus karena spina bifida terjadi

pada 20 – 50 per 10.000 kelahiran hidup.13,19

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

c. Sindrom Dandy-Walker

Dandy-Walker juga merupakan penyebab penting Hydrocephalus Kongenital,

meskipun terjadi lebih jarang. Merupakan atresia kongenital foramen Luschka dan

Magendie dengan akibat Hydrocephalus Obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel

terutama ventrikel IV yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu kista

yang besar di daerah fosa posterior. Sindrom tersebut terjadi pada sekitar 1 per

30.000 kelahiran hidup. Meskipun cacat yang hadir pada saat lahir, hydrocephalus

tidak selalu hadir dalam periode neonatal. Sekitar 80% dari semua Dandy-Walker

akan di diagnosis pada usia satu tahun, meskipun beberapa diagnosa mungkin

tertunda hingga remaja atau dewasa.13,19

d. Kista araknoid

Dapat terjadi kongenital tetapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu

hematoma.13

e. Anomali Pembuluh Darah

Dalam kepustakaan dilaporkan terjadinya hydrocephalus akibat aneurisma

arterio-vena yang mengenai arteria serebralis posterior dengan vena Galeni atau sinus

transversus dengan akibat obstruksi akuaduktus.13

2.3.2. Infeksi16,18

Infeksi pada selaput meningen dapat menimbulkan perlekatan meningen

sehingga dapat terjadi obliterasi ruang subarachnoid. Pelebaran ventrikel pada fase

akut meningitis purulenta terjadi bila aliran CSS terganggu oleh obstruksi mekanik

eksudat purulenta di aquaduktus silvii sisterna basalis.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

Selain itu, ibu hamil sering menderita beberapa infeksi, infeksi ini dapat

berpengaruh pada perkembangan normal otak bayi. Seperti:

a. CMV (Cytomegalovirus)

Merupakan virus yang menginfeksi lebih dari 50% orang dewasa

Amerika pada saat mereka berusia 40 tahun. Juga dikenal sebagai virus yang paling

sering ditularkan ke anak sebelum kelahiran. Virus ini bertanggung jawab untuk

demam kelenjar.

b. Campak Jerman (rubella)

Merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella.

Virus ditularkan dari orang ke orang melalui udara yang ditularkan ketika orang

terinfeksi batuk atau bersin, virus juga dapat ditemukan dalam air seni, kotoran dan

pada kulit. Ciri gejala dari beberapa rubella merupakan suhu tubuh tinggi dan ruam

merah muda.

c. Mumps

Merupakan sebuah virus (jangka pendek) infeksi akut di mana kelenjar

ludah, terutama kelenjar parotis (yang terbesar dari tiga kelenjar ludah utama)

membengkak.

d. Sifilis

Merupakan PMS (Penyakit Menular Seksual) yang disebabkan oleh

bakteri Treponema pallidum.

e. Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit bersel-

tunggal yaitu Toxoplasma gondii.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

2.3.3. Neoplasma

Hydrocephalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap tempat

aliran CSS. Pengobatan dalam hal ini ditujukan kepada penyebabnya dan apabila

tumor tidak mungkin dioperasi, maka dapat dilakukan tindakan paliatif dengan

mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada anak yang terbanyak

menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus sylvii bagian terakhir

biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, sedangkan penyumbatan bagian

depan ventrikel III biasanya disebabkan suatu kraniofaringioma.13

2.3.4. Perdarahan

Telah banyak dibuktikan bahwa perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam

otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak,

selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.10

Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak, sebenarnya hydrocephalus

juga bisa terjadi pada dewasa. Hanya saja, pada bayi gejala klinisnya tampak lebih

jelas, sehingga lebih mudah dideteksi dan didiagnosis. Hal ini dikarenakan pada bayi

ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya penumpukan cairan otak dapat

dikompensasi dengan melebarnya tulang-tulang tengkorak. Terlihat pembesaran

diameter kepala yang makin lama makin membesar seiring bertambahnya tumpukan

CSS. Sedangkan pada orang dewasa, tulang tengkorak tidak lagi mampu melebar.

Akibatnya berapapun banyaknya CSS yang tertumpuk, tidak akan mampu menambah

besar diameter kepala.16

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

2.4. Epidemiologi

2.4.4. Distribusi dan Frekuensi

a. Orang

Hydrocephalus internus atau penumpukan cairan serebrospinalis yang

berlebihan dalam ventrikel otak dengan akibat pembesaran kranium, terjadi pada satu

diantara 2.000 janin dan merupakan 12% diantara malformasi berat yang ditemukan

pada waktu lahir. Cacat yang sering terjadi bersamaan adalah spina bifida yang

ditemukan pada sepertiga kasus. Seringkali lingkaran kepala melampaui 50 cm, dan

terkadang mencapai 80 cm. Volume cairan biasanya antara 500 dan 1500 ml, tetapi

dapat mencapai 5 liter. Presentasi sungsang ditemukan pada sepertiga kasus. Apapun

presentasinya, biasanya akan terjadi disproporsi sephalopelvik, dan biasanya

mengakibatkan distosia yang berat.20

Pada umumnya, kejadian hydrocephalus sama pada laki-laki dan perempuan.

Insiden hydrocephalus menyajikan kurva usia bimodal. Satu puncak terjadi pada

masa bayi dan terkait dengan berbagai bentuk cacat bawaan. Dipuncak lain terjadi di

masa dewasa yaitu mewakili sekitar 40% dari total kasus hydrocephalus.10

Dalam sebuah penelitian (1968 - 1976) yang berbasis rumah sakit di Amerika

Serikat dengan total 174.000 kelahiran, peneliti menemukan kejadian hydrocephalus

bawaan sebesar 6,6 kasus per 10.000 kelahiran. Tidak ada perbedaan yang signifikan

dalam insiden antara kulit putih dan kulit hitam.21

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

b. Tempat dan Waktu

Hydrocephalus dapat mempengaruhi kesehatan baik pasien anak dan dewasa.

Menurut situs NIH pada tahun 2008, diperkirakan 700.000 anak-anak dan orang

dewasa yang hidup dengan hydrocephalus. Hydrocephalus Pediatric mempengaruhi

satu di setiap 500 kelahiran hidup, membuatnya menjadi salah satu yang paling

umum cacat perkembangan , lebih umum dari sindrom Down atau tuli. Ini adalah

penyebab utama operasi otak untuk anak-anak di Amerika Serikat. Ada lebih dari 180

penyebab yang berbeda kondisi tersebut, salah satu etiologi diperoleh paling umum

adalah perdarahan otak yang berhubungan dengan kelahiran prematur.

Hydrocephalus dapat terdeteksi selama pemeriksaan USG.22

Raveley (1973) dan Cit Yasa (1983) di Inggris melaporkan bahwa insidensi

Hydrocephalus Kongenital sebesar 5-10,8 pada setiap 10.000 kelahiran dan 11%-

43% disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri. Menurut Harsoso (1996),

Hydrocephalus Infantil ditemukan 46% diantaranya adalah akibat abnormalitas

perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang

dari 4% akibat tumor fossa posterior.23

Insiden Hydrocephalus Kongenital bervariasi pada populasi berbeda, terutama

hydrocephalus dengan meningomielokel, pada tahun 1992 yaitu antara 4 per 1.000

kelahiran di beberapa bagian Wales dan Irlandia Utara dan sekitar 2 per 10.000

kelahiran di Jepang. Insidens bentuk hydrocephalus lainnya sekitar 1 per 1.000

kelahiran hidup. Sedangkan di Indonesia mencapai 10 per 1.000 kelahiran.9

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

2.4.5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi18,24

Berikut ini adalah hal – hal yang mempengaruhi terjadinya hydrocephalus:

a. Lahir prematur, bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih

tinggi perdarahan intraventricular (perdarahan dalam ventrikel otak),

yang dapat menyebabkan hydrocephalus.

b. Masalah selama kehamilan infeksi pada rahim selama kehamilan dapat

meningkatkan risiko hydrocephalus pada bayi berkembang. Akibat

infeksi dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat

penebalan jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan

daerah lain, penyebab infeksi adalah toksoplasmosis.

c. Masalah dengan perkembangan janin seperti penutupan yang tidak

lengkap dari kolom tulang belakang. Beberapa cacat bawaan mungkin

tidak terdeteksi saat lahir, tetapi peningkatan risiko hydrocephalus akan

tampak saat usia bayi lebih tua (masih masa anak - anak).

d. Lesi dan tumor sumsum tulang belakang atau otak. Pada anak yang

menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian

terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari cerebelum,

penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

Hydrocephalus Infantil, 4% adalah karena tumor fossa fosterior.

e. Infeksi pada sistem saraf.

f. Perdarahan di otak. Hydrocephalus Infantil, 50% adalah karena

perdarahan dan meningitis.

g. Memiliki cedera kepala berat.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

2.5. Klasifikasi Hydrocephalus

Terdapat berbagai macam klasifikasi hydrocephalus yang bergantung pada

faktor yang terkait. Klasifikasi hydrocephalus berdasarkan :

2.5.1. Gambaran Klinis

a. Hydrocephalus yang manifes (overt hydrocephalus) merupakan

hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda – tanda klinis yang khas.

b. Hydrocephalus yang tersembunyi (occult hydrocephalus) merupakan

hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal.8

2.5.2. Waktu pembentukan

a. Hydrocephalus Kongenital merupakan hydrocephalus yang terjadi pada

neonatus atau yang berkembang selama intrauterine.

b. Hydrocephalus Infantil merupakan hydrocephalus yang terjadi karena

cedera kepala selama proses kelahiran.

c. Hydrocephalus Akuisita merupakan hydrocephalus yang terjadi selama

masa neonatus atau disebabkan oleh faktor – faktor lain setelah masa

neonatus.2

2.5.3. Proses terbentuknya

a. Hydrocephalus Akut adalah hydrocephalus yang terjadi secara mendadak

sebagai akibat obstruksi atau gangguan absorbsi CSS.

b. Hydrocephalus Kronik adalah hydrocephalus yang terjadi setelah aliran

serebrospinal mengalami obstruksi beberapa minggu atau bulan atau

tahun.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

c. Hydrocephalus Subakut adalah hydrocephalus yang terjadi diantara

waktu hydrocephalus akut dan kronik.2

2.5.4. Sirkulasi cairan serebrospinal

a. Hydrocephalus Komunikans adalah hydrocephalus yang memperlihatkan

adanya hubungan antara CSS system ventrikulus dan CSS dari ruang

subaraknoid.

b. Hydrocephalus non - Komunikans berarti terdapat hambatan sirkulasi

cairan serebrospinal dalam sistem ventrikel sendiri.8,20

2.6. Gambaran Klinis8

Gambaran klinik hydrocephalus dipengaruhi oleh umur penderita, penyebab,

dan lokasi obstruksi. Gejala – gejala yang menonjol merupakan refleksi hipertensi

intrakranial. Rincian gambaran klinik adalah sebagai berikut:

2.6.1. Neonatus

Gejala hydrocephalus yang paling umum dijumpai pada neonatus adalah

iritabilitas. Sering kali anak tidak mau makan dan minum, kadang – kadang

kesadaran menurun ke arah letargi. Anak kadang – kadang muntah, jarang yang

bersifat proyektil. Pada masa neonatus ini gejala – gejala lainnya belum tampak,

sehingga apabila dijumpai gejala – gejala seperti tersebut di atas, perlu dicurigai

adanya kemungkinan hydrocephalus. Dengan demikian dapat dilakukan pemantauan

secara teratur dan sistematik.

Pada anak di bawah 6 tahun, termasuk neonatus, akan tampak pembesaran

kepala karena sutura belum menutup secara sempurna. Pembesaran kepala ini harus

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

dipantau dari waktu ke waktu, dengan mengukur lingkar kepala. Fontanela anterior

tampak menonjol, pada palpasi terasa tegang dan padat. Pemeriksaan fontanela ini

harus dalam situasi yang santai, tenang, dan penderita dalam posisi berdiri atau duduk

tegak. Tidak ditemukannya fontanela yang menonjol bukan berarti bahwa tidak ada

hydrocephalus. Pada umur 1 tahun, fontanela anterior sudah menutup atau oleh

karena rongga tengkorak yang melebar maka tekanan intrakranial secara relatif akan

mengalami dekompresi.

Vena – vena di kulit kepala dapat sangat menonjol, terutama apabila bayi

menangis. Peningkatan tekanan intrakranial akan mendesak darah vena dari alur

normal di basis otak menuju ke sistem kolateral dan saluran – saluran yang tidak

mempunyai klep. Mata penderita hydrocephalus memperlihatkan gambaran yang

khas, yang disebut sebagai setting-sun sign, skera yang berwarna putih akan tampak

di atas iris. Paralisis nervus abdusens, yang sebenarnya tidak menunjukkan lokasi

lesi, sering dijumpai pada anak yang berumur lebih tua dan pada dewasa. Kadang –

kadang terlihat adanya nistagmus dan strabismus. Pada hydrocephalus yang sudah

lanjut dapat terjadi edema papil atau atrofi papil. Tidak adanya pulsasi vena retina

merupakan tanda awal hipertensi intrakranial yang khas.

2.6.2. Dewasa

Gejala yang paling sering dijumpai adalah nyeri kepala. Sementara itu,

gangguan visus, gangguan motorik/berjalan, dan kejang terjadi pada 1/3 kasus

hydrocephalus pada usia dewasa. Pemeriksaan neurologik pada umumnya tidak

menunjukkan kelainan, kecuali adanya edema papil dan/atau paralisis nervus

abdusens.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Hydrocephalus

Gambar 2.2. Hydrocephalus

2.7. Pencegahan

2.7.1. Pencegahan Primer18,25

Pencegahan primer adalah upaya memodifikasi faktor risiko atau mencegah

berkembangnya faktor risiko, sebelum dimulainya perubahan patologis, dilakukan

pada tahap suseptibel dan induksi penyakit, dengan tujuan mencegah atau menunda

terjadinya kasus baru penyakit. Pada kasus hydrocephalus pencegahan dapat

dilakukan dengan:

a. Pada kehamilan perawatan prenatal yang teratur secara signifikan dapat

mengurangi risiko memiliki bayi prematur, yang mengurangi risiko bayi

mengalami hydrocephalus.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

b. Untuk penyakit infeksi, setiap individu hendaknya memiliki semua

vaksinasi dan melakukan pengulangan vaksinasi yang direkomendasikan.

c. Meningitis merupakan salah satu penyebab terjadinya hydrocephalus.

Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang pentingnya vaksin

meningitis bagi orang – orang yang berisiko menderita meningitis.

Vaksinasi dianjurkan untuk individu yang berpergian ke luar negeri, orang

dengan gangguan sistem imun dan pasien yang menderita gangguan

limpa.

d. Mencegah cedera kepala.

2.7.2. Pencegahan Sekunder

a. Diagnosis

Hydrocephalus merupakan salah satu dari kelainan kongenital. Untuk

mewaspadai adanya kelainan kongenital maka diperlukan pemeriksaan fisik,

radiologik, dan laboratorium untuk menegakkan diagnosa kelainan kongenital setelah

bayi lahir. Disamping itu, dengan kemajuan teknologi kedokteran suatu kelainan

kongenital kemungkinan telah diketahui selama kehidupan janin seperti adanya

diagnosa prenatal atau antenatal.2

Pada hydrocephalus, diagnosa biasanya mudah dibuat secara klinis. Pada anak

yang lebih besar kemungkinan hydrocephalus diduga bila terdapat gejala dan tanda

tekanan intrakranial yang meninggi. Tindakan yang dapat membantu dalam

menegakkan diagnosis ialah transluminasi kepala, ultrasonogafi kepala bila ubun-

ubun besar belum menutup, foto Rontgen kepala dan tomografi komputer (CT Scan).

Pemeriksaan untuk menentukan lokalisasi penyumbatan ialah dengan menyuntikkan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

zat warna PSP ke dalam ventrikel lateralis dan menampung pengeluarannya dari

fungsi lumbal untuk mengetahui penyumbatan ruang subaraknoid. Sebelum

melakukan uji PSP ventrikel ini, dilakukan dahulu uji PSP ginjal untuk menentukan

fungsi ginjal. Ventrikulografi dapat dilakukan untuk melengkapi pemeriksaan.

Namun dengan adanya pemeriksaan CT Scan kepala, uji PSP ini tidak dikerjakan

lagi.2

b. Pengobatan

Penanganan hydrocephalus telah semakin baik dalam tahun-tahun terakhir ini,

tetapi terus menghadapi banyak persoalan. Idealnya bertujuan memulihkan

keseimbangan antara produksi dan resorpsi CSF. Beberapa cara dalam pengobatan

hydrocephalus yaitu:

1. Terapi Medikamentosa

Hydrocephalus dengan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada

umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan

dosis 25-50 mg/kg BB. Asetazolamid dalam dosis 40-75 mg/kg 24 jam

mengurangi sekitar sepertiga produksi CSF, dan terkadang efektif pada

hydrocephalus ringan yang berkembang lambat. Pada keadaan akut dapat

diberikan manitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat diberikan, meskipun

hasilnya kurang memuaskan.8

2. Operasi

Operasi berupa upaya menghubungkan ventrikulus otak dengan rongga

peritoneal, yang disebut ventriculo-peritoneal shunt. Tindakan ini pada

umumnya ditujukan untuk hydrocephalus non-komunikans dan hydrocephalus

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

yang progresif. Setiap tindakan pemirauan (shunting) memerlukan pemantauan

yang berkesinambungan oleh dokter spesialis bedah saraf.8

Pada Hydrocephalus Obstruktif, tempat obstruksi terkadang dapat dipintas

(bypass). Pada operasi Torkildsen dibuat pintas stenosis akuaduktus

menggunakan tabung plastik yang menghubungkan tabung plastik yang

menghubungkan 1 ventrikel lateralis dengan sistem magna dan ruang

subaraknoid medula spinalis; operasi tidak berhasil pada bayi karena ruangan-

ruangan ini belum berkembang dengan baik.6

2.7.3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier adalah upaya pencegahan progresi penyakit ke arah

berbagai akibat penyakit yang lebih buruk, dengan tujuan memperbaiki kualitas hidup

pasien. Pada penderita hydrocephalus pencegahan tersier yang dapat dilakukan yaitu

dengan pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan

kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang. Tindakan ini dilakukan pada periode

pasca operasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi shunt seperti

infeksi, kegagalan mekanis, dan kegagalan fungsional yang disebabkan oleh jumlah

aliran yang tidak adekuat.25

Infeksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi

ventrikel dan bahkan kematian. Kegagalan mekanis mencakup komplikasi-

komplikasi seperti: oklusi aliran di dalam shunt (proksimal, katup atau bagian distal),

diskoneksi atau putusnya shunt, migrasi dari tempat semula, tempat pemasangan yang

tidak tepat. Kegagalan fungsional dapat berupa drainase yang berlebihan atau malah

kurang lancarnya drainase. Drainase yang terlalu banyak dapat menimbulkan

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hydrocephalusrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26256/4/Chapter II.pdf · Kasus hydrocephalus terjadi 2 per 1.000 kelahiran. Kondisi ini

komplikasi lanjut seperti terjadinya efusi subdural, kraniosinostosis, lokulasi

ventrikel, hipotensi ortostatik.15

Universitas Sumatera Utara